Anda di halaman 1dari 6

METODE DESAIN TAPAK HOTEL RESORT DI BATAM DENGAN

PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS, KEPULAUAN RIAU

Tiara Prameswari Wastupalupi1) , Martinus Bambang Susetyarto2) ,


Rita Walaretina3)
1)
Mahasiswi Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur,FTSP, Universitas
Trisakti (First Author)
2)
Dosen Jurusan Arsitektur, FTSP, Universitas Trisakti (Corresponding Author)
3)
Dosen Jurusan Arsitektur, FTSP, Universitas Trisakti (Corresponding Author)
Tiarawastupalupi@gmail.com

ABSTRAK

Hotel Resort merupakan kawasan wisata yang memiliki metode sendiri untuk menarik wisatwan yang
datang. Terdapat beberapa penulis yang sudah menulis tentang metode desain hotel resort, tetapi
belum ada yang menerapkan konsep arsitektur tropis. Jurnal ini dibuat dengan maksud
menformulasikan metode desain hotel resort yang sudah ada dan penambahan konsep arsitektur
tropis. Salah satu metode yang sudah ada yaitu dari Fred Lawson dengan judul “Hotel Resort
Planning, Design and Refurbish”. Penulisan metode desain hotel resort di batam ini menggunakan
metode studi pustaka dan studi literatur. Berdasarkan studi pustaka dan literature diharapkan dapat
tercipta satu metode desain hotel resort dengan penerapan konsep arsitektur tropis.

Kata Kunci: Metode, Desain, Tropis, Hotel Resort, Batam.

I. PENDAHULUAN

Kawasan Palm Spring merupakan kompleks tujuan wisata di Batam. Terdiri dari
berbagai macam area, yaitu Golf, Residential, Comercial,Tourisim dan Mangrove. Salah
satu fungsinya adalah Hotel Resort. Luas Lahan sebesar 7,9 Ha dengan KDB 45 %, maka
luas dasar bangunan yang dapat dibangun sebesar 35.550 m² dengan GSB 4 m.
Penerapan konsep bangunan memiliki pengaruh terhadap jumlah pengunjung yang akan
menginap nantinya. Umumnya peletakan hotel resort jauh dari pusat kota karena
difungsikan sebagai tempat peristirahatan atau liburan. Saat ini banyak perancangan hotel
resort hanya mementingkan orientasi (view) bangunan saja, tanpa melihat aspek lain salah
satunya iklim mikro pada tapak dan karakter bangunan sekitar tapak.

Penginapan di kawasan Nongsa saat ini belum memiliki karakter yang cukup kuat.
Berbagai macam konsep mulai bermunculan dan diterapkan pada bangunan. Metode
desain yang sudah ada juga hanya membahas secara general tidak membahas tentang
penerapan konsep bangunan. Maka, metode desain ini bertujuan agar terfomulasinya
metode desain khusus untuk hotel resort dengan konsep arsitektur tropis. Manfaat yang
diharapkan dari tulisan ini adalah sebagai acuan dan membantu dalam mendesain hotel
resort di Batam

II. STUDI PUSTAKA

Hotel resort telah memiliki beberapa acuan dalam mendesain nya yaitu: 1)
Peraturan menteri pariwisata dan ekonomi kreatif tentang standar usaha hotel, 2) Fred
Lawson “Hotel Resort Planning, Design and Refurbish”
2.1 STUDI PUSTAKA PERANCANGAN

• Hotel Resort adalah sebuah jasa pariwisata yang setidaknya di dalamnya


terdapat lima jenis pelayanan, yaitu akomodasi, pelayanan makanan dan
minuman, hiburan, outlet penjualan, serta fasilitas rekreasi. Pasar dari usaha
resort ini adalah pasangan (couple), keluarga (families), pasangan yang
berbulan madu (honeymoon couples), dan juga individu (single) (O’Shannessy
et al (2001:5).
• Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara kormesial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan
serta makanan dan minuman. (Richard Sihite (1997 :2)
• Resort adalah tempat menginap yang memiliki fasilitas khusus untuk bersantai
dan berolahraga seperti tenis,golf,tracking, dan jogging (Pendit:1999)

2.2 STUDI PUSTAKA PENDEKATAN

Klasifikasi Iklim tropis ini sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu: iklim tropis
lembap dan iklim tropis kering, tapak perancangan dapat di golongkan dalam iklim
tropis lembap. Arsitektur tropis adalah Gaya Arsitektur yang memberikan solusi dan
adaptasi desain bangunan terhadap pengaruh iklim tropis krena itu arsitektur Tropis
banyak berkembang di negara yang letaknya dekat dengan garis khatulistiwa
termasuk Batam. Menurut (DR. Ir. RM. Sugiyatmo) Arsitektur tropis sendiri memiliki
4 prinsip umum yaitu: 1. Kenyamanan thermal: tingkat kelembapan, dan mengenai
kualitas udara, 2) Aliran udara adalah mengalirnya udara dari daerah bertekanan
tinggi kearah daerah yang bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara terjadi
karena adanya perbedaan temperatur pada masing-masing daerah (Brown
1987:123), Sirkulasi Udara dengan sistem ventilasi vertical: Penerapan kisi-kisi
pada langit-langit, yang membuat udara kotor dan kering bisa menerobos keluar
ruangan secara vertikal, Penerapan “skylight”, yaitu upaya memanfaatkan sinar
matahari dengan sistem pencahayaan dari atap, yang dikombinasikan dengan
lubang-lubang ventilasi vertikal pada daerah tersebut. Sirkulasi Udara dengan
sistem ventilasi horizontal: Dengan dipasangnya louvre atau kisi-kisi tersebut, dapat
mengurangi kecepatan angin dari 9 - 40 km/jam menjadi 5 – 7,5 km/jam. (Brown
1987:87) 3) Pemanfaatan sinar matahari: 4) Radiasi panas sinar matahari, yaitu
pengaplikasian vertical blind pada ruangan.

2.3 STUDI PUSTAKA METODE

• Fred Lawson “Hotel Resort Planning, Design and Refurbish”


Metode ini memiliki beberapa 11 aspek yang harus diterapkan ke dalam
mendesain hotel resort, yaitu: beberapa bagian, yaitu: 1) Kategori Hotel,
yaitu menjelaskan mengenai lokasi tapak, 2) Karakteristik Hotel, yaitu
pengelompokan hotel berdasarkan lokasi perancangan, 3) Organisasi dan
Pengelola Hotel Resort. 4) Fasilitas Hotel sesuai dengan klasifikasi, 5)
Merancang tapak dengan memperhatikan pengembangan lokasi, pengelola
operasional, perancangan ruang dalam, ruang luar 6) Pintu masuk utama,
lobby, pengelola, sirkulasi tamu dan sirkulasi service, 7) Membuat
perhitungan luas unit kamar hotel dan cottage beserta dengan peletakan
furniture. 8) Penentuan fasilitas publik 9) Penentuan masa bangunan Back
of the House 10) Penentuan Utilitas pada bangunan Hotel Resort, 11)
Pemeliharaan Bangunan.
• Materi Kuliah (Susetyarto, 2019), Metode tapak ini memeiliki beberapa
bagian yaitu:1) Luas Tapak, 2) Luas Lahan Perecanaan, 3) Zonasi, 4)
Orientasi, 5) Klimatologi, 6) Material Setempat, 7) Desain Ruang Luar, 8)
Konsep Pendekatan
• Peraturan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif tentang standart usaha
hotel

III. METODOLOGI PERANCANGAN

Pengumpulan data metode desain Hotel Resort di Batam dengan Pendekatan Arsitektur
Tropis menggunakan studi pustaka dan studi banding.
Pustaka 1: Prinsip Arsitektur tropis Menurut (DR. Ir. RM. Sugiyatmo)
Pustaka 2: Metode Fred Lawson “Hotel Resort Planning, Design and
Refurbish”
Pustaka 3: Metode (Susetyarto, 2019)

Pustaka 4: Peraturan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif tentang


standart usaha hotel

Pustaka 5: Studi Banding

Setelah melakukan studi pustaka dan studi banding dilakukan analisa dan penambahan
metode sesuai dengan pendekatan dan tapak yang akan di desain, kemudian
terformulasikan suatu metode desain tapak hotel resort dengan pendekatan arsitektur tropis

IV. HASIL PEMBAHASAN

A. Lokasi Tapak
• Lokasi Geografis

Lokasi Tapak berada di Jl. Hang Lekiu No.29


• Batasan Lahan:
UTARA : LAUT
TIMUR : HOTEL & RESORT
BARAT : RESTAURANT
SELATAN : GOLF CLUB
• Ukuran 375 m

188 m
189 m

108 m
111 m
98 m
168 m
55 m
B. Luas Lahan Peracangan
• Luas Tapak : 79.000 m²
• GSB (Garis Sepandan Bangunan) :4m
• KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : 45 %
• KLB (Koefisien Lantai Bangunan) :1
• KDH (Koefisien Lantai Bangunan) : minimal 20 %
• GF : 22.900 m²
C. Zona / Peruntukan tapak dan fungsi:

Peruntukan tapak ini sebagai sesuai dengan RTDR yang berlaku yaitu
sebagai kawasan pariwisata.

D. Orientasi (entrance, side entrance,service entrance)


Lokasi perancangan dekat dengan jalan raya. Akses menuju bangunan khusus
pengunjung dan membantu mengurangi jumlah ada.

Site Entrance

Main Entrance
E. Klimatologi (iklim mikro, kelembapan, angin, curah hujan)
Merupakan iklim yang berpengaruh dalam merancang tapak seperti: orientasi
matahari, kelembapan, arah angin, curah hujan, tekanan udara,suhu.

• Arah Sinar Matahari

Mininum Sun

All day Sun

Arah Sinar matahari mempengaruhi peletakan gubahan massa

• Kelembapan : 80-85 %
• Arah Angin : 8 knot

• Curah Hujan : 2.301 mm


• Tekanan Udara : 1.021
• Suhu : 27°-32° C
• Orientasi : View Menghadap ke Laut ataupun Negara
Singapura.
F. Material setempat (lokal) dan material import
• Material Lokal
• Granit
• Kayu
• Atap Sintetis
• Material Import
G. Program Pemanfaatan Teknologi
H. Detail desain ruang luar
I. Pendekatan arsitektur Tropis
• Kenyamanan Thermal : Warna terang mempunyai penyerapan radiasi
matahari yang kecil sedang warna gelap adalah sebaliknya, tingkat
kelembapan, kualitas udara
• Sirkulasi Udara : Sistem Udara dengan Sistem Ventilasi Horisontal:
Membuat lubang-lubang ventilasi pada bidang-bidang yang saling
berseberangan (cross ventilation). Sirkulasi Udara Dengan Sistem
Ventilasi Vertikal: Penerapan “skylight”, yaitu upaya memanfaatkan
sinar matahari
• Pemanfaatan Sinar Matahari
• Radiasi Panas Sinar Matahari : Pengaplikasian vertikal blind pada
ruangan atau bangunan.

Anda mungkin juga menyukai