PENDAHULUAN
2
3
6) Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan, pengertian judul ‘Perancangan Sangkuriang Hotel
& Resort Dengan Pendekatan Gaya Arsitektur Modern Rustic di Bandung’
adalah merencanakan suatu bangunan berupa tempat penginapan berbintang
empat yang didukung dengan fasilitas pendukung dengan menggunakan
pendekatan gaya arsitektur rustic dengan menggunakan bahan dari alam (kayu,
batu alam, dll) yang di tampilkan sebagai elemen dekoratif.
1.2. Sasaran
What
Hotel Bintang Empat (Resort)
Who
Seluruh lapisan masyarakat dan wisatawan yang berwisata dan mengadakan
kegiatan bisnis di Setiabudi / Lembang.
Where
Jl. Sersan Sodik No.- RT 001/03 Desa Gudangkahuripan, Kec. Lembang, Kab.
Bandung Barat, Jawa Barat.
When
Diproyeksikan dibangun tahun 2019.
Why
Berdasarkan hasil pengamatan, lembang memiliki potensi besar sebagai tujuan
wisata. Sehingga fasilitas menginap yang lengkap dengan fasilitas di kawasan
Lembang sangat diperlukan.
How
Dengan adanya hotel resort (bintang empat) ini, kegiatan wisata, pertemuan bisnis,
rapat, dll. Akan terfasilitasi dengan baik. Diharapkan dapat meningkatkan kualitas
berwisata, dan meningkatkan jumlah wisatawan di Bandung, khususnya daerah
Setiabudi/ Lembang.
akan merasakan suasana pedesaan yang asri dan alami dan juga mereka akan lebih
nyaman untuk berlama – lama berada di dalam hotel resort tersebut. Pemanfaatan
unsur alam seperti cahaya matahari untuk penerangan alami akan berpengaruh
terhadap biaya pengeluaran sehingga akan mengurangi biaya operasional.
Arsitektur modern rustic dianggap memiliki prinsip yang sama dengan kebutuhan
hotel resort di kawasan wisata Lembang, oleh karena itu dengan diterapkannya
konsep arsitektur modern rustic pada rancangan hotel resort bintang empat ini
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan wisatawan baik
lokal maupun mancanegara sebagai tempat untuk beristirahat dan juga rekreasi
dengan suasana nyaman.
1.3.3. Definisi dan Alasan Pemilihan Tema
Tema perancangan yang dipilih untuk proyek tugas akhir perancangan hotel
bintang empat ini adalah Arsitektur Modern.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, arsitektur modern dapat
dipisahkan mejadi dua kata yaitu “arsitektur” yang berarti seni dan ilmu merancang
serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dan sebagainya serta “modern” yang
berarti terbaru atau mutakhir. Maka secara harafiah, arsitektur modern dapat
diartikan sebagai seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan
yang terbaru atau termutakhir.
Arsitektur modern juga memiliki beberapa pengertian lain, diantaranya :
1. Pengertian sebagai sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang
menjadi objek utama untuk diolah.
2. Hasil pemikiran baru mengenai pandangan hidup yang lebih manusiawi yang
diterapkan pada bangunan.
3. Totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dihasilkan dari
alam pemikiran modern yang dicirikan dengan sikap mental yang selalu
menyisipkan hal-hal baru, progresif, hebat dan kontemporer sebagai pengganti
dari tradisi dan segala bentuk pranatanya.
4. Asitektur yang ilmiah sekaligus artistik dan estetik, atau arsitektur yang artistik
& estetik yang dapat dipertanggungkan secara ilmiah.
6
Pada masa arsitektur modern, kualitas non- fisik lebih dipentingkan, seperti
gagasan-gagasan ruang yang diolah sehingga membentuk penyusunan elemen-
elemen ruang secara nyata. Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul
“Age of The Master: A Personal View of Modern Architecture”, 1978,
perkembanagan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain.
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows
Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak
berdekorasi dan perulangan yang monoton merupakan ciri arsitektur modern.
Arsitektur modern memiliki ciri-ciri serta karakteristik yang berkembang
seturut berjalannya periode ini. Ciri- ciri dari arsitektur modern antara lain:
1. Terlihat memiliki keseragaman dalam penggunaan skala manusia.
2. Bangunan bersifat fungsional, yaitu sebuah bangunan dapat mencapai tujuan
semaksimal mungkin, bila dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
3. Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal aliran kubisme dan abstrak
yang terdiri dari bentuk-bentuk aneh, akan tetapi memiliki bentuk dasar segi
empat.
4. Memperlihatkan konstruksi.
5. Pemakaian bahan pabrik atau industrial yang diperlihatkan secara jujur dan
tidak diberi ornamen.
6. Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal.
7. Konsep open plan, yaitu konsep yang membagi dalam bentuk elemen-elemen
struktur primer dan sekunder. Open plan bertujuan untuk mendapatkan
fleksibilitas dan variasi di dalam bangunan.
(Tanudjaja, 1997)
7
bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian
dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh
Direktorat Jendral Pariwisata.
Terdapat klasifikasi hotel yang berlaku di Indonesia yang didasarkan pada
beberapa pertimbangan, yaitu:
- Jumlah Kamar
- Fasilitas dan perlatan yang disediakan
- Model sistem pengelolaan
- Bermotto pelayanan
Berdasarkan pertimbangan aspek-aspek tersebut, hotel dapat
diklasifikasikan menjadi berbagai tingkatan yang kemudian dinyatakan dalam
sebutan bintang dan melati yang masing-masing terdiri dari 5 tingkatan.
Peninjauan terhadap kelas-kelas hotel ini dilakukan setiap 3 tahun sekali.
Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada:
1. Persyaratan fisik yang meliputi luasan bangunan, konstruksi (desain dan
dekorasi), entrance, tangga, fasilitas listrik darurat, lift, telepon umum.
2. Bedrooms meliputi ukuran (single, double, triple), suites, handuk, ruang
service, gudang, tempat duduk, meja, pencahayaan, finishing lantai, fasilitas
yang lain, akustik, pintu.
3. Kamar mandi meliputi jumlah, ukuran, standar, fasilitas dalam kamar mandi.
4. Area publik meliputi toilet umum, koridor, ruang resepsi, tempat parkir, area
hijau.
5. Service makanan dan fasilitas rekreasi meliputi lounge, breakfast room service,
restaurant, bar, fasilitas konferensi, cloakroom, entertainment, rekreasi,
hairdresser.
6. Service, meliputi service penerima tamu, service medical, service kasir,
laundry, service postel, service turis dan travel, retail,service bahasa, kondisi
dan situasi.
Berdasarkan pertimbangan aspek-aspek di atas hotel dapat diklasfikasikan
sebagai berikut :
13
1. Hotel Bintang 2
Klasifikasi hotel bintang 2 mempunyai kondisi sebagai berikut :
a. Umum
- Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah.
- Bebas polusi.
- Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby.
- Bangunan terawat rapi dan bersih.
- Sirkulasi di dalam bangunan mudah.
b. Bedroom
- Minimum mempunyai 20 kamar dengan luasan 22 m²/kamar.
- Setidaknya terdapat 1 kamar suite dengan luasan 44 m²/kamar.
- Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai.
- Tidak bising.
- Pintu kamar dilengkapi pengaman.
- Tata udara dengan pengatur udara.
- Terdapat jendela dengan tirai tidak tembus sinar luar.
- Dalam tiap kamar dan kamar mandi minimum terdapat 1 stop kontak.
- Dinding kamar mandi kedap air.
c. Dining room
- Standar luas 1,5 m²/tempat duduk.
- Tinggi ruangan lebih dari 2,6 m.
- Terdapat akses langsung dengan dapur.
- Tata udara dengan/tanpa pengatur udara.
d. Bar
- Standar luas 1,1 m²/tempat duduk.
- Terdapat 1 buah dapur yang terpisah dari restoran.
- Dilengkapi perlengkapan mencuci dengan air panas/dingin.
e. Lobby
- Harus ada lobby.
- Tata udara denagn AC/ ventilasi.
- Kapasitas penerangan minimum 150 lux.
14
2. Hotel Bintang 3
Klasifikasi hotel bintang 3 mempunyai kondisi sebagai berikut :
a. Umum
- Unsur dekorasi Indonesia tercermin di Lobby, restoran, kamar tidur, dan
function room.
b. Bedroom
- Terdapat minimum 20 kamar standar dengan luas m²/kamar.
- Terdapat minimum 2 kamar suite dengan luas 44 m²/kamar.
- Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai.
c. Dining room
- Bila tidak berdampingan dengan lobby maka harus dilengkapi dengan
kamar mandi/ wc sendiri.
15
d. Bar
- Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur
udara mekanik (AC) dengan suhu 240 C.
- Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.
e. Ruang fungsional
- Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan
kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar.
- Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby.
- Terdapat pre function room.
f. Lobby
- Mempunyai luasan 30 m2.
- Dilengkapi dengan lounge.
- Toilet umum minimum 1 buah dengan perlengkapan.
- Lebar koridor minimum 1,6 m.
g. Drug Store
- Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air
line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon.
- Tersedia poliklinik.
- Tersedia paramedis.
h. Sarana rekreasi dan olahraga
- Minimum 1 buah dengan pilihan : tenis, bowling, golf, fitness, sauna,
billiard, jogging, diskotik, taman bermain anak.
- Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak.
- Sarana rekreasi untuk hotel di tepi pantai dapat dipilih dari alternatif
berperahu, menyelam, selancar atau ski air.
- Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking,
berkuda, atau berburu.
i. Utilitas penunjang
- Terdapat transportasi vertikal mekanis.
- Ketersediaan air bersih minimum 500 liter/orang/hari.
- Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin.
16
3. Hotel bintang 4
Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut :
a. Umum
- Minimum seperti pada hotel bintang 3.
b. Bedroom
- Mempunyai minimum 50 kamar standar dengan luasan 24 m²/ kamar.
- Mempunyai minimum 3 kamar suite, dengan luasan minimum 48 m²/
kamar.
- Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai.
- Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam bedroom.
c. Dining room
- Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee
shop dan Bar.
- Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee
shop dan Ruang fungsional.
- Mempunyai ketentuan minimum sama dengan hotel bintang 3.
d. Lobby
- Mempunyai luasan minimum 100 m².
- Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan
perlengkapannya.
e. Drug store
- Mempunyai ketentuan mnimum sama dengan hotel bintang 3.
f. Sarana rekreasi dan olah raga
- Seperti pada hotel berbintang 3 ditambah dengan diskotik/night club kedap
suara dengan AC dan toilet.
g. Utilitas Penunjang
- Minimum seperti hotel bintang 3 dengan :
17
4. Hotel Bintang 5
Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut :
a. Umum
- Minimum seperti pada hotel berbintang 4.
b. Bedroom
- Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 m²/ kamar.
- Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m²/ kamar.
- Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai.
- Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar .
c. Dining room
- Mempunyai minimum 3 buah dining room, salah satunya dengan
spesialisasi masakan (Japanese/Chinese/Europan food).
d. Bar
- Minimum seperti pada hotel berbintang 4.
e. Ruang fungsional
- Minimum seperti pada hotel berbintang 4.
f. Lobby
- Minimum seperti pada hotel berbintang 4.
g. Drug store
- Minimum seperti pada hotel berbintang 4.
h. Sarana rekreasi dan olahraga
- Seperti pada hotel berbintang 4 ditambah dengan area bermain anak
minimum ayunan atau ungkit (children playground).
i. Utilitas penunjang
- Minimum seperti hotel bintang 4 dengan tambahan :
- Transportasi vertikal mekanis
- Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari
18
Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data primer dan skunder dengan
cara:
1. Data Primer
a. Pengamatan secara langsung di lapangan.
b. Studi banding, dengan mempelajari bangunan lain yang memiliki fungsi
dan konsep yang sama sebagai referensi dalam mendesain.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku
yang berkaitan dengan teori, konsep, standar perencanaan dan perancangan fasilitas
bangunan pameran berskala nasional-internasional.
20