Anda di halaman 1dari 9

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur © Jurusan Arsitektur Itenas | No.2 | Vol.

IV
ISSN : Agustus 2019

Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan


The Orion Hotel and Resort
Dhina Siti Nuraini
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung
Email: dhinanuraini62@gmail.com

ABSTRAK

Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan tujuan wisata terbesar di Indonesia. Tingginya minat wisata
berdampak pada meningkatnya kebutuhan untuk tempat bersinggah sementara seperti hotel. Perkembangan
pembangunan gedung-gedung khususnya di Kota Bandung perlahan-lahan mulai mengikis keberadaan ruang
terbuka hijau sebagai tempat interaksi sosial yang menyebabkan tergesernya alam dengan kehidupan
manusia. Kawasan Lembang merupakan salah satu kawasan populer di Kota Bandung yang menyediakan
berbagai tempat wisata. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan hotel di Kawasan Setiabudhi yang
terletak dekat dengan Lembang ini membutuhkan desain yang tidak hanya mengedepankan desain yang
terkini, namun mampu mengatasi masalah penyediaan ruang terbuka hijau. Maka dari itu desain yang dipilih
adalah arsitektur kontemporer. Desain arsitektur kontemporer ini diterapkan di dalam bangunan melalui
konsep semi open plan dimana harmonisasi ruang luar dan ruang dalam menyatu dengan baik, seperti prinsip
dasar dari desain arsitektur kontemporer itu sendiri.

Kata Kunci : hotel, arsitekur kontemporer, open plan

ABSTRACT

Bandung is one of the cities with the largest tourist destinations in Indonesia. The high interest in tourism has
an impact on the increasing need for temporary shelters such as hotels. The development of building
developments, especially in Bandung, slowly began to erode the existence of green space as a place of social
interaction that caused the shifting of nature with human life. Lembang is one of the popular areas in Bandung
that provides various tourist attractions. Therefore, planning the construction of hotels in Setiabudhi, Lembang
requires a design that not only puts forward the latest design, but is able to overcome the problem of providing
green open space. So from that the design chosen is contemporary architecture. This contemporary
architectural design is applied in the building through the concept of a semi open plan where the harmonization
of outer space and inner space merges well, such as the basic principles of contemporary architectural design
itself.

Kata Kunci : hotel, architecture contemporary, open

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 1


Dhina Siti Nuraini

1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara berkembang terus menerus berusaha untuk meningkatkan hasil yang maksimal di
segala bidang pembangunan, salah satunya adalah pembangunan di sektor pariwisata. Pembangunan
tersebut juga mendorong pada pembangunan lainnya seperti fasilitas-fasilitas pendukungnya. Dalam
berbagai aktiftas perdagangan atau pariwisata, fasilitas perhotelan sangat diperlukan. Pembangunan hotel
ditujukan bagi para wisatawan yang berkunjung ke daerah tempat dibangunnya hotel tersebut. Pada era
modern seperti ini, hotel menjadi salah satu alternatif bagi para wisatawan yang ingin menginap dalam
jangka waktu pendek maupun panjang. Kota Bandung merupakan salah satu kota dengan tujuan wisata
terbesar di Indonesia, salah satunya daerah-daerah pada dataran tinggi seperti Lembang. Tingginya minat
wisata pada Kota Bandung menjadi penyebab berkembangnya hotel-hotel di kota Bandung sehingga
mengundang daya tarik bagi developer properti dan pengembang untuk membangun hotel di Kota Bandung.
Banyaknya hotel yang berdiri di Kota Bandung membuat persaingan antar hotel semakin ketat, sehingga
perlu strategi khusus baik dalam pemasaran maupun pembangunan perhotelan di kota Bandung. Oleh karena
itu, proyek ini merupakan proyek pembangunan hotel di kawasan Setiabudi yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan menginap dan rekreasi masyarakat sekitar maupun wisatawan, serta memberikan
wadah baru untuk kegiatan ekonomi dan sosial di kota Bandung.

2. METODOLOGI

2.1 Pendekatan Studi


Metoda yang digunakan dalam perencanaan dan perancangan ini adalah deskriptif analisis, yaitu dengan
mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan data yang diperlukan dan berkaitan dengan permasalahan
yang ada pada tapak untuk selanjutnya diterapkan pada desain bangunan hotel yang akan dibangun.

2.2 Metoda Pendekatan Perancangan


Berdasarkan masalah-masalah yang ada, maka diperlukan metoda pendekatan perancangan untuk
penyikapan dan penyelesaian desain. Perancangan ini dimulai dari tahap persiapan, pengambilan data pada
site yang nantinya menjadi acuan untuk desain hotel yang akan dibuat, menganalisa tapak, setelah itu
melakukan tahapan membuat program ruang untuk menyeseuaikan besaran ruang dengan ketentuan yang
sudah ada, memahami perilaku dan aktifitas dari sasaran pengguna hotel, setelah itu penerapan zoning antara
daerah privat, publik, dan servis yang akan menjadi acuan untuk tahapan pengembangan desain.

2.3 Data Proyek


Tapak berada dekat dengan Lembang tepatnya di Jalan Sersan Sodik, Kawasan Setiabudi Kota Bandung,
Jawa Barat. Lokasi tapak berada di wilayah sub urban dengan iklim tropis dengan kondisi topografi tanah
yang berkontur. Lokasi site berada di kawasan pemukiman perkotaan dengan kepadatan yang relatif rendah.
Kawasan Lembang identik dengan kondisi alamnya yang asri menjadikan lokasi ini bagus untuk hotel dan
sebagai tujuan wisata Kota Bandung. Lokasi yang tidak terlalu jauh dari Kota Bandung karena berada di
perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung sehingga akses dapat mudah dicapai dari Kota Bandung maupun
Kota Subang. Berdasarkan KKOP (Kawasan Operasional Keselamatan Penerbangan) Bandung, lahan site
Lembang berada di permukaan horizontal luar sehingga aman dalam mendirikan bangunan berlantai 3 - 4.
Nama Proyek : Hotel Bintang 4
Nama Bangunan : The Orion Hotel and Resort
Jenis Proyek : Fiktif
Owner : Swasta

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 2


Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan The Orion Hotel and Resort

Lokasi : Jalan Sersan Sodik, Gudangkahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat,


Kota Bandung, Jawa Barat
Luas Lahan : ± 21.600 m²

2.4 Tema Perancangan


Tema yang diangkat dalam proyek hotel bintang 4 ini adalah Arsitektur Kontemporer. Gaya kontemporer
sering diterjemahkan sebagai arsitektur modern. Walaupun istilah kontemporer sama artinya dengan
modern, tapi dalam desain kerap dibedakan. Desain kontemporer memiliki desain yang lebih maju, variatif,
feksibel dan inovatif, baik secara bentuk maupun tampilan, jenis material, pengolahan material, maupun
teknologi yang dipakai. Gaya arsitektur ini dikenali lewat karakter desain yang praktis dan fungsional
dengan pengolahan bentuk geometris yang simple dan warna-wana netral dengan tampilan yang bersih [1].

2.5 Latar Belakang Pemilihan Tema


Pada dasarnya hotel merupakan tempat untuk menginap bagi banyak orang dari berbagai kalangan yang
sedang berpergian dan membutuhkan tempat untuk sekedar beristirahat. Namun selain menyediakan tempat
untuk menginap, hotel juga harus memberikan kenyaman dan keamanan bagi penggunanya. Untuk
menciptakan daya tarik pengunjung adalah dengan mengikuti trend masa kini atau kekinian, sehingga para
wisatawan berminat untuk menginap pada hotel ini. Lokasi site yang berada di Jalan Setiabudi menjadikan
lokasi ini sebagai poin plus, karena berada di daerah dataran tinggi dan menyuguhkan pemandangan yang
hijau. Desain semi open plan yang menghadirkan unsur lansekap di dalam bangunan diharapkan dapat
memberikan suasana baru dalam hotel di kawasan Setiabudi sekaligus memberikan ruang terbuka hijau
untuk kawasan tersebut. Dengan menghadirkan unsur alam ke dalam bangunan akan berpengaruh terhadap
pengalaman dan psikologis pengunjung sehingga mereka akan lebih nyaman untuk berlama – lama berada
di dalam hotel. Pemanfaatan unsur alam seperti cahaya matahari untuk penerangan alami, dan angin sebagai
penghawaan alami akan berpengaruh terhadap biaya pengeluaran sehingga akan mengurangi biaya
operasional. Arsitektur kontemporer dianggap memiliki prinsip yang sama dengan kebutuhan hotel di
kawasan Setiabudi, oleh karena itu dengan diterapkannya konsep arsitektur kontemporer pada rancangan
hotel ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dan juga kota Bandung sebagai tempat
untuk menginap dan juga rekreasi dengan trend masa kini. Dapat dilihat pada Bagan 1.

Bagan 1. Prinsip Arsitektur Kontemporer


(Sumber : Egon Schirmbeck. Gagasan, Bentuk, dan Arsitektur, Prinsip-prinsip Perencanaan dalam Arsitektur Kontemporer.) [2]

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Konsep Gubahan Massa


Konsep gubahan massa bangunan berawal dari kondisi site yang berkontur, sehingga bentuk bangunan
mengikuti garis kontur. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 3


Dhina Siti Nuraini

Gambar 1. Konsep gubahan massa

3.2 Konsep Zoning


Zoning site terdiri dari empat bagian besar yaitu zona servis, zona publik, zona semi public dan zona hijau.
Zona servis diletakan pada bagian belakang yang difungsikan area parkir pengelola dan ruang utilitas. Zona
publik diletakan di bagian depan yang terdiri dari drop off hotel. Zona hijau mengelilingi bangunan servis
dan hotel yang dapat berfungsi sebagai buffer polusi dan juga kebisingan. Pada gambar blockplan di bawah
ini terdapat bangunan massa utama dan function room pada area bagian depan, massa hotel pada bagian
tengah site, dan cottage pada bagian belakang site. Dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Block Plan

3.3 Pola Sirkulasi Dalam Tapak


Sirkulasi kendaraan difokuskan di Jl. Sersan Sodik yang merupakan aksesibilitas menuju site. Masuk dan
keluar kendaraan umum diletakan di Jl. Sersan Sodik. Terdapat dua jalur entrance untuk pengunjung, main

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 4


Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan The Orion Hotel and Resort

entrance berada pada muka bangunan, sedangkan side entrance (drop off function room) berada di bagian
kanan barat site. Jalur pedestrian dirancacang pada depan site mengarah ke main entrance dan side entrance.
Dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Site Plan

3.3 Zoning dalam Bangunan


Zoning di dalam bangunan dikelompokan menjadi empat zona yaitu zona publik, zona semi public, zona
servis dan zona privat. Pengelompokan zona ini dibedakan berdasarkan warna-warana yang berbeda. Zona
publik ditandai dengan warna kuning, zona semi public dengan warna oren, zona servis dengan warna biru,
dan zona privat dengan warna merah muda. The Oriom Hotel and Resort Lembang dirancang dalam 4 lantai
untuk hotel, 2 lantai untuk area main building, dan 1 lantai untuk cottage dan function room. Lantai dasar
main building terdiri dari zona public, semi publik, servis, dan privat. Zona publik di lantai ini terdiri dari
tenant, lobby, dan resepsionis. Zona semi public terdiri dari dan function room. Zona servis terdiri dari area
servis, toilet, tangga darurat, ruang utilitas. Zona privat terdiri dari ruang pengelola.

3.4 Fasad Bangunan


Fasad bangunan The Orion Hotel and Resort Lembang dipengaruhi oleh analisa tapak dan tema
perancangan. Fasad utama hotel ini adalah fasad bangunan dari arah jalan utama yaitu Jl. Sersan Sodik.
Bukaan pada fasad bangunan difokuskan pada arah Timur karena pada arah tersebut terdapat view baik.
Dapat dilihat pada Gambar 4 – Gambar 7.

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 5


Dhina Siti Nuraini

Gambar 4. Function Room

Gambar 5. Main Building

Gambar 6. Bangunan Hotel

Gambar 7. Cottage

Pada fasad depan bangunan terdapat beberapa secondary skin bercorak. Selain sebagai estetika dan
penangkal sinar matahari langsung, secondary skin pada lantai 2 main entrance berfungsi sebagai tempat

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 6


Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan The Orion Hotel and Resort

meletakkan logo dan nama hotel. Secondary skin ini menggunkan material GRC. Gambar 8 merupakan
detail secondary skin pada bangunan.

Gambar 8. Detail secondary skin

3.5 Interior Bangunan


Interior bangunan didesain dengan tema yang digunakan yaitu kontemporer, sehingga terdapat pola – pola
garis lurus. Warna material pada interior bangunan menggunakan warna natural yaitu perpaduan antara
coklat, abu-abu, dan putih. Terdapat restoran dan coffee shop didekat area taman, restoran ini bertemakan
open plan, dan memiliki area outdoor pada bagian lantai 2. Sehingga pengunjung dapat menikmati
pemadangan site dan menghirup udara segar sambil makan dan minum. Material pada restoran ini
didominasi penggunaan kayu. Dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Coffee Shop

Interior kamar hotel didominasi oleh warna natural seperti warna ruangan lainnya, dapat dilihat seperti pada
Gambar 10. Pada interior kamar menggunakan cat dinding berwarna abu-abu dengan lantai parquet, serta
hiasan dinding dan plafond yang terbuat dari kayu, dapat dilihat pada Gambar 11. Sedangkan pada area
cottage, warna ruangan yang dipilih adalah crème dan putih, dapat dilihat pada Gambar 12. Berikut
merupakan interior kamar dari masing – masing tipe kamar.

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 7


Dhina Siti Nuraini

Gambar 10. Kamar Tipe Deluxe

Gambar 11. Kamar Tipe Standar

Gambar 12. Ruang Tamu Cottage

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 8


Penerapan Arsitektur Kontemporer pada Perancangan The Orion Hotel and Resort

4 SIMPULAN

Desain yang diterapkan pada The Orion Hotel and Resort Lembang ini dirancang untuk menjadi salah satu
akomodasi menginap dan tujuan wisata disekitarnya. Maka dari itu, desain yang diterapkan untuk menjadi
daya tarik pengunjung yaitu dengan mengikuti trend masa kini atau kekinian, sehingga para wisatawan
berminat untuk menginap pada hotel ini. Sehingga tema yang diusung adalah Arsitektur Kontemporer.

UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji bagi Allah SWT. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar -
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan dan pelaksanaan tugas akhir ini,
khususnya Ibu Ir. Mamiek Nur Utami, M.T., dan Bapak Ir. Achsien Hidajat, M.T., yang telah membimbing
dan memberi wawasan serta ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Burden, Ernest. (2001). Illustrated Dictionary of Architecture. New York: McGra-Hill Professional.
[2] Schirmbeck, Egon. (1988). Gagasan, Bentuk, dan Arsitektur, Prinsip-prinsip Perencanaan dalam
Arsitektur Kontemporer. Bandung: Intermatra.

Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur– 9

Anda mungkin juga menyukai