Anda di halaman 1dari 10

PERANCANGAN BARU INTERIOR APARTEMEN DI KOTA BANDUNG

DENGAN PENDEKATAN DESAIN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE)

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun oleh:
Rasya Nurrashifah Humam
1603193125

Dosen Pembimbing I:

Dosen Pembimbing II:

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR


FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Bandung adalah ibukota Provinsi Jawa Barat dengan luas 16.729,65 ha. Lokasi Kota
Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan dan
telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam aspek ekonomi dan sosial,
maupun dalam populasi penduduk kota dan pemanfaatan ruang kota. Salah satu dari
pemanfaatan tersebut adalah pembangunan apartemen. Secara umum, apartemen adalah
bangunan yang terdiri dari beberapa unit hunian yang disusun secara bertingkat, serta memiliki
fasilitas-fasilitas terntentu untuk mengatasi masalah kepadatan tingkat hunian dan keterbatasan
lahan. Apartemen memiliki fungsi utama sebagai bangunan hunian masyarakat, dan juga
memiliki bagian-bagian dalam bangunan yang merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung
berlangsungnya fungsi utama.

Pada zaman modern ini, tinggal di apartemen menjadi gaya hidup yang dianjurkan karena lokasi
yang strategis; dekat dengan kawasan perkantoran, bisnis, industri, sekolah, pusat perbelanjaan,
dan pusat hiburan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan penduduk yang kian pesat menyebabkan
tuntutan untuk menyediakan tempat tinggal hunian vertikal. Direktorat Jenderal Kependudukan
dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri mencatat jumlah penduduk di Kota
Bandung mencapai 2,53 juta jiwa pada 2021. Kota Bandung memiliki wilayah seluas 166,59
kilometer (km) persegi. Dengan demikian, kepadatan penduduk di Kota Bandung adalah 15,17
ribu jiwa per km persegi. Karateristik penghuni hunian vertikal kian berubah terutama dengan
adanya pandemik Covid-19. Adapun perubahan budaya hidup tersebut antara lain; bekerja dari
rumah, kebutuhan harian perlu dipenuhi dalam radius yang dekat, kesehatan menurun akibat
kondisi tubuh yang terisolasi dan kurang bergerak. Oleh karena itu, terdapat peningkatan dalam
pembangunan dan penggunaan mixed-use building yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan
penghuni di satu area dan berjarak dekat antara satu-sama lain. Apartemen sebagai alternatif
hunian rumah tapak untuk masyarakat modern dikarenakan terbatasnya lahan memadai yang
strategis dikarenakan beberapa faktor yaitu; rumah-rumah yang dibangun sebelum zaman
modern, pembangunan perumahan tapak dengan harga jual dan tidak masuk dalam jangkauan
perekonomian masyarakat modern, dan persaingan untuk lahan kosong dengan pembangunan
umum perkoataan. Apartemen dapat menjadi solusi untuk masyarakat modern untuk dapat
tinggal dan membangun keluarga di hunian layak di area perkotaan yang strategis, fasilitas yang
lengkap, dan desain yang mengedepankan well-being dan long-lasting life.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis akan memilih perancangan Apartemen di Kota
Bandung dengan pendekatan Arsitektur Berkelanjutan (Sustainability) dengan berfokus pada
aktivitas manusia. Diharapkan peerancangan ini dapat memfasilitasi kebutuhan dan aktivitas
penghuni.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan fenomena dan latar belakang yang telah dilampirkan, maka identifikasi masalah
yang didapatkan adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas/Sarana atau Prasarana
 Belum adanya fasilitas yang mendukung fungsi utama pada apartemen yang berlokasi di
kota Bandung seperti Restoran, Café, Co-working Space, dan Gym.
 Terdapat ketidaklengkapan fasilitas yang harus ada pada setiap bangunan pada
apartemen dengan jumlah bangunan lebih dari satu seperti toilet umum, mini market,
laundry, dan penitipan anak.
b. Persyaratan Umum Ruang
 Terdapat ruangan yang bersifat privat seperti unit hunian yang terletak bersebelahan atau
dekat dengan ruangan yang bersifat publik seperti co-working space dan mini market.
 Besar jendela pada ruangan dengan tinggi lantai rendah terlalu besar dan menyebabkan
hilangnya privasi penghuni apartemen.
 Luas ruangan untuk beberapa fasilitas seperti gym terlalu kecil untuk dapat mendukung
aktivitas secara penuh pada fasilitas tersebut.
c. Kebutuhan Ruang
 Minimnya furnitur pelengkap pada lobby dan koridor apartemen seperti kursi, meja, dan
tempat sampah untuk mendukung aktivitas penghuni.
 Pemilihan furnitur pada ruangan memiliki material yang tidak tahan lama.
d. Kesan Ruangan dan Konsep Visual
 Ruang publik dengan fungsi utama sosialisasi seperti co-working space memiliki desain
yang tidak menekankan pada kenyamanan pengguna ruang.
 Skema warna pada desain ruangan apartemen memberikan pengaruh negatif terhadap
well-being penghuni apartemen.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka dapat ditemukan rumusan masalah
dari perancangan interior Apartemen di Kota Bandung adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara mendesain bangunan apartemen yang dapat mengakomodasi tempat tinggal
permanen untuk kehidupan jangka panjang?
b. Bagaimana cara mengimplementasikan fasilitas yang lengkap dan memadai pada bangunan
apartemen agar dapat diakses dengan mudah?
c. Bagaimana bangunan apartemen dapat menyediakan aksesibilitas dan mendukung kesehatan
penghuni?
d. Bagaimana cara menjaga privasi antara fungsi publik dan privat dari bangunan apartemen?

1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan


Adapun tujuan dan sasaran pada perancangan interior Apartemen di Kota Bandung seperti
berikut:

1.4.1 Tujuan Perancangan


Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan interior Apartemen di Kota Bandung ini adalah
sebagai berikut:
a. Mencipatakan apartemen yang dapat mengakomodasi well-being masyarakat untuk
kehidupan jangka panjang.
b. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk mendukung aktivitas manusia.
c. Menciptakan apartemen yang nyaman, aman, dan sehat bagi penghuni.
d. Menciptakan apartemen dengan privasi yang baik bagi penghuni.
1.4.2 Sasaran Perancangan
Sasaran yang ingin dicapai dalam perancangan interior Apartemen di Kota Bandung adalah
sebagai berikut:
a. Ditujukan untuk masyarakat generasi baru menengah keatas.
b. Mendesain apartemen dengan fasilitas-fasilitas utama dan pendukung yang sesuai dengan
gaya hidup penghuni sehingga penghuni dapat beraktivitas dalam radius yang dekat dengan
unit hunian.
c. Mendesain hunian vertikal sebagai solusi dari pertumbuhan penduduk kota Bandung yang
kian pesat sebagai bentuk pemanfaatan lahan.
d. Mengaplikasikan arsitektur keberlanjutan (sustainability) yang mengedepankan desain tahan
lama dan well-being penghuni pada perancangan apartemen.

1.5 Batasan Perancangan


Batasan perancangan interior Apartemen di Kota Bandung dibatasi pada:
a. Nama Proyek: Perancangan Interior Apartemen di Kota Bandung
b. Status Proyek: Fiktif/New Design
c. Data Proyek: Apartemen di Kota Bandung
d. Lokasi: Jl. Cibadak, Bandung
e. Kategori Proyek: Apartemen Service
f. Luas Lahan: -
g. Luas Bangunan: -
h. Luas Perancangan: ± 1.500 m2
i. Area Perancangan: Café (Co-Working Space), Gym, Toilet, Kamar Bilas, Lobby, Koridor,
Tangga, Penitipan Anak, Area Lift, Ruang Loker, Ruang Laundry, Ruang Serba Guna.
j. Batasan Lokasi:
- Utara: Jalan Utama Cibadak
- Selatan: Jalan Karang Anyar dan Pasar
- Barat: Makam Bupati Bandung
- Timur: Bangunan Apartemen
k. Kelompok Penghuni:
- Pelajar
- Pegawai
- Pebisnis

1.6 Manfaat Perancangan


Manfaat yang diperoleh dari perancangan Apartemen di Kota Bandung antara lain:
a. Manfaat Bagi Masyarakat
Dengan pertumbuhan penduduk Kota Bandung yang cukup pesat, perancangan apartemen dapat
mengurangi kepadatan penduduk dan terbatasnya lahan. Apartemen yang dirancangkan memiliki
fokus untuk mengakomodasi untuk kehidupan jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan
well-being bagi masyarakat.

b. Manfaat Bagi Universitas/Institusi


Sebagai sumber kajian tambahan bagi institusi untuk studi mengenai perancangan apartemen di
Kota Bandung. Pengetahuan teoritis yang dirujuk pada perilaku pengguna sebagai sarana hunian
yang nyaman dan menenangkan. Selain itu, juga dijadikan bahan tinjauan bagaimana aplikasi
perancangan apartemen di Kota Bandung dengan menyesuaikan aktivitas manusia.

1.7 Metode Perancangan


Metode perancangan interior apartemen terdapat tahapan metode perancangan yang dijabarkan
sebagai berikut:
a. Kuesioner
Kuesioner secara virtual lewat Google Form pada 2 November 2022 dan ditutup pada 4
November yang ditujukan pada masyarakat untuk mengetahui kondisi lingkungan, fasilitas,
dan kenyamanan Apartemen yang ditinggali atau dikunjungi masyarakat.
b. Observasi
Observasi merupakan pengamatan penulis terhadap lokasi yang ditinjau. Observasi dilakukan
secara onsite pada tapak. Pengumpulan data terdiri dari Batasan tapak, fasilitas, aktivitas
pengguna, kebutuhan ruang, zoning, blocking, hubungan antar ruang, dan karakter ruang.

c. Studi Literatur
Studi literatur sebagai metode pengumpulan data sekunder yang kemudian akan dijadikan
rujukan juga standar dalam perancangan interior apartemen. Studi literatur terkait
perancangan apartemen berdasarkan perilaku pengguna dengan fasilitas yang mendukung
yang diperoleh dari publikasi online, jurnal, dan buku.
d. Studi Banding
Melakukan studi banding pada objek sejenis yaitu Apartemen Dago Suites dan Apartemen
Gateway Pasteur. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apartemen secara detail yang
selanjutnya bisa dikomparasikan.
e. Programming
Setelah menganalisis data yang telah didapat, tahap selanjutnya adalah programming. Pada
tahap ini penulis mencari permasalahan pada objek beserta solusinya.
f. Konsep Perancangan
Tahap selanjutnya adalah konsep desain. Pada tahap ini penulis membuat konsep yang
menjadi permasalahan yang ditemukan pada saat tahap yang dilakukan sebelumnya, agar
konsep tersebut menjadi solusi dari Apartemen.
g. Konsep Hasil Perancangan
Tahap terakhir adalah output berbentuk buku konsep, lembar kerja, dan visualisasi gambar
dalam bentuk 3D.
1.8 Kerangka Berpikir
1.9 Sistematika Pembahasan
Pada penulisan laporan ini, terdapat 5 bab dengan penjabaran singkat sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang yang diangkat dalam perancangan interior Apartemen di Kota
bandung, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan dan sasaran perancangan, Batasan
perancangan, manfaat perancangan, metode perancangan, kerangka berfikir, dan statistika
penulisan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Berisi tentang kajian literature dan standarisasi perancangan Apartemen Kota Bandung terkait
pendekatan, Analisa studi banding, dan Analisa Data Proyek yang menjelaskan tentang dasar
pemikiran literatur yang berhubungan dan dapat digunakan sebagai dasar atau acuan untuk
perancangan.
BAB III STUDI BANDING DAN ANALISA
Pada bab ini menjelaskan tentang studi banding yang berkaitan dengan proyek yang akan
menjadi perancangan dan analisa dari proyek perancangan apartemen di Kota Bandung. Data
sekaligus hasil analisa proyek berupa penjabaran tentang apartemen, deskripsi proyek, tinjauan
lokasi, aktivitas dan program kebutuhan ruang dan problem kebutuhan ruang dan problem
statement yang meliputi aspek pengguna, lingkungan, estetika dan juga aspek teknis.
BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR
Berisi tentang penjabaran tema umum,organisasi ruang dan layout yang termasuk program
aktivitas dan fasilitas, zoning dan blocking, sirkulasi, hubungan antar ruang dan sebagainya.
Menguraikan konsep visual seperti konsep warna, bentuk, material, pencahayaan, penghawaan,
keamanan, konsep furniture yang digunakan.
BAB V KESIMPULAN
Berisi berupa pernyataan tentang kesimpulan mengenai proyek perancangan yang dibahas yang
berisi pendekatan desain dan konstribusi perancangan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai