Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.

Latar Belakang
Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat
pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang
kehidupan yang sangat beragam dan lengkap. Hal ini menjadi pemicu bagi warga
dari berbagai daerah untuk berpindah dan menetap di Jakarta dalam rangka
meningkatkan taraf kehidupan ataupun untuk mengenyam pendidikan yang lebih
baik. Sebagai konsekuensinya kota Jakarta semakin padat penduduknya dari tahun
ke tahun. Setiap individu pasti memerlukan tempat tinggal sebagai salah satu
kebutuhan pokok manusia, maka pertambahan jumlah penduduk berarti
pertambahan jumlah hunian yang dibutuhkan. Namun, pada kenyataannya
pertambahan kebutuhan akan hunian ternyata tidak didukung oleh jumlah hunian
yang tersedia karena jumlah lahan yang dapat dijadikan hunian semakin sedikit.
Dengan semakin terbatasnya jumlah lahan yang tersedia, harga lahan semakin lama
menjadi semakin mahal.
Salah satu dampak dari terbatasnya lahan dan mahalnya harga lahan adalah
pembangunan hunian dengan ukuran kecil dan saling berdempetan, sebagaimana
yang terlihat pada lingkungan perumahan sekitar Kemanggisan dan Universitas
Bina Nusantara. Permintaan yang tinggi terhadap hunian yang dapat disewa untuk
para mahasiswa yang berasal dari luar Jakarta, menyebabkan banyak dibangun

rumah-rumah kos. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak ruang


terbuka yang hilang untuk dibangun rumah kos. Hingga akhirnya pada saat ini
lingkungan pemukiman sangat padat, rumah tinggal dan kos dibangun saling
berdempetan (tanpa ruang terbuka antara dinding rumah satu dengan lainnya).
Kondisi ini menyebabkan kualitas ruang pada rumah kos kurang ideal seperti
kurangnya pencahayaan alami dan pengap karena kurangnya ventilasi. Kurangnya
ruang terbuka akan sangat berbahaya bila terjadi kebakaran, karena api akan
menyebar dengan sangat cepat akibat rumah-rumah saling berdempetan. Selain itu,
lingkungan sekitar panas dan banyak polusi karena kurangnya ruang terbuka untuk
penghijauan. Oleh karena itu, pembangunan hunian yang berkualitas sekaligus
memiliki ruang terbuka sangat dibutuhkan. Sebagai solusi untuk menambah hunian
yang berkualitas dan memiliki ruang terbuka, sementara lahan yang ada terbatas
adalah dengan pembangunan hunian vertikal berupa apartemen. Apartemen dapat
menyediakan suatu ruang untuk hidup yang berkualitas serta dapat juga
menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan olahraga yang dapat digunakan secara
bersama oleh para penghuni apartemen dalam lingkungan kompleks apartemen
tersebut, sehingga dapat semakin meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Berdasarkan hasil survei lapangan, lokasi di daerah Kemanggisan cocok
untuk dibangun apartemen dengan didasarkan oleh dua alasan utama. Pertama,
lokasi tersebut berdekatan dengan dua lembaga pendidikan yaitu Universitas Bina
Nusantara dan Sekolah Tarsisius. Kedua, lokasi tersebut dekat dengan kawasan
perkantoran dan pusat pasar Palmerah serta hanya sekitar 30 menit perjalanan ke
kawasan pusat bisnis Slipi.
2

I.2.

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari pembangunan Apartemen antara lain untuk
menyediakan suatu hunian dalam jumlah banyak pada suatu lahan yang terbatas
dengan cara pembangunan secara vertikal dan berlokasi dekat dengan pusat bisnis
dan lembaga pendidikan, serta terutama ditujukan untuk para mahasiswa yang
berasal dari luar kota ataupun berasal dari daerah lain dan kuliah di Universitas
yang berdekatan dengan apartemen dan kelompok golongan menengah yang
mempunyai pekerjaan ataupun bisnis di dalam kota.
Tujuan dari pembangunan Apartemen ini antara lain :

Menciptakan suatu ruang hidup yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan


kualitas hidup para penghuninya.

Membuat suatu hunian yang menyediakan berbagai fasilitas rekreasi dan


olahraga sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan relaksasi mental dan
kebugaran fisik bagi penghuninya.

Membuat hunian yang tanggap terhadap iklim dan dapat membantu terciptanya
iklim mikro yang sesuai dengan fisik manusia.

I.3.

Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan karya tulis ini secara garis besar mencakup penerapan
arsitektur tropis pada bangunan, kebutuhan ruang dan persyaratan ruang pada
bangunan, organisasi ruang pada bangunan, struktur pada bangunan, sirkulasi pada
bangunan, utilitas bangunan, fasilitas yang ada pada bangunan, dan pencapaian ke
bangunan.

I.4.

Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam karya tulis ini dapat dijabarkan dalam
beberapa tahap, yakni sebagai berikut :

Bab I

Pendahuluan

Pada bagian ini akan mencakup uraian tentang latar belakang proyek, maksud
dan tujuan yang ingin dicapai, ruang lingkup pembahasan karya tulis,
sistematika pembahasan dalam karya tulis, serta kerangka berpikir sebagai
landasan bagi perencanaan dan perancangan proyek.

Bab II

Tinjauan dan Landasan Teori

Pada bagian ini akan mencakup dua tinjauan yaitu tinjauan umum dan tinjauan
khusus. Tinjauan umum akan berisi uraian tentang hal-hal yang berkaitan
dengan proyek yang dirancang yaitu apartemen. Tinjauan khusus akan berisi
uraian tentang kondisi lokasi proyek dan lokasi sekitar proyek, tema yang
digunakan pada apartemen, serta studi banding pada proyek sejenis.

Bab III

Permasalahan

Pada bagian ini akan mencakup uraian tentang masalah yang mungkin timbul
dalam proses perencanaan proyek, antara lain meliputi permasalahan tentang
aspek manusia, aspek fisik bangunan dan aspek lingkungan.

Bab IV

Analisis

Pada bagian ini akan dilakukan analisis dengan bantuan data-data yang telah
terkumpul untuk mendapatkan pemecahan terhadap permasalahan yang telah

dikumpulkan pada bab sebelumnya. Adapun analisis yang akan diuraikan


sebagai berikut :
1. Analisa terhadap aspek manusia berkaitan dengan pelaku kegiatan dalam
apartemen, kegiatan yang akan berlangsung dalam bangunan, ruang yang
dibutuhkan untuk mewadahi kegiatan tersebut
2. Analisa terhadap aspek bangunan berkaitan dengan hubungan antara ruang,
persyaratan dan besaran ruang-ruang yang dibutuhkan, massa bangunan,
tanggapan bangunan terhadap lingkungan, jenis sirkulasi dalam bangunan,
struktur bangunan, sistem utilitas bangunan, serta material yang akan
digunakan oleh bangunan.
3. Analisa terhadap aspek lingkungan berkaitan dengan kondisi tapak dan
lingkungan sekitar tapak, penentuan entrance pada tapak, penzoningan pada
tapak dan sirkulasi tapak, serta tata ruang luar.

Bab V

Konsep Perencanaan dan Perancangan

Pada bagian ini mencakup kesimpulan yang merupakan hasil dari pemilihan
terhadap beberapa pendekatan permasalahan yang diperoleh pada bagian
analisa, sebagai pedoman dalam membantu proses perancangan bangunan
apartemen.

1.5.

Kerangka Berpikir

Fakta :
Rumah
kos
seringkali
memiliki kualitas ruang yang
buruk (kurang pencahayaan,
ventilasi yang tidak bagus)

Latar belakang :
- Lahan untuk pembangunan hunian horizontal
semakin terbatas dan mahal
- Pembangunan rumah kos yang ada sangat rapat dan
padat tanpa adanya ruang terbuka sehingga beresiko
tinggi saat terjadinya kebakaran
- Banyak mahasiswa universitas Bina Nusantara yang
berasal dari luar Jakarta dan membutuhkan hunian
sementara yang dekat dengan kampus

Tujuan :
-Menyediakan hunian
yang memiliki kualitas
ruang yang baik
-Menyediakan hunian
yang tanggap terhadap
iklim setempat
-Menyediakan fasilitas
yang dapat digunakan
oleh para penghuni

APARTEMEN DI
KEMANGGISAN JAKARTA
BARAT
Data :
-survey lapangan
-studi literatur
-studi banding terhadap
proyek yang sama

Pengenalan:
-proyek
-lingkungan

Tema :
ARSITEKTUR
TROPIS

Batasan : RWBK

FEED BACK

ANALISA
-faktor manusia
-bangunan
-tapak dan lingkungan sekitar

SINTESA

FEED BACK

Identifikasi Permasalahan
- pengguna dan kegiatan
- tapak dan lingkungan
- bangunan

KONSEP

D
E
S
A
I
N

_________________________________________________________________________
Apartemen di Kemanggisan Jakarta Barat

Anda mungkin juga menyukai