Oleh :
Riswinda Kurnia Utari
1855012005
Dosen Pengampu :
S1 ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat membuat sebuah makalah mata kuliah kota dan permukiman I.
Dalam makalah ini, penulis menyajikan materi-materi yang bersangkutan dengan identifikasi dan
analisa kebutuhan fasilitas lingkungan perumahan di Kota Bekasi.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang diperoleh dari berbagai sumber. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna dan untuk menjadi sempurna
diharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat
berguna bagi penulis maupun orang yang membacanya.
Jakarta,
5 Mei 2020
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
yang terdiri dari latar belakang dan isu permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB IV PEMBAHASAN
yang berisikan identifikasi dan analisis terkait kondisi perumahan terpilih, apakah sudah
sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan. (berdasarkan SNI 03-17332004 serta analisis
SWOT)
BAB V PENUTUP
terdiri dari kesimpulan dan saran terkait kebutuhan fasilitas perumahan (terpilih) sesuai
dengan SNI 03-1733-2004.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah merupakan kebutuhan dasar manusia yang selain berfungsi sebagai tempat
berteduh dan melakukan kegiatan sehari-hari dalam keluarga, juga berperan besar dalam
pembentukan karakter keluarga. Sehingga selain harus memenuhi persyaratan teknis kesehatan
dan keamanan, rumah juga harus memberikan kenyamanan bagi penghuninya, baik kenyamanan
thermal maupun psikis sesuai kebutuhan penghuninya.
Kebutuhan data dan informasi pada perencanaan bangunan sarana hunian ini dapat
mengacu secara terinci pada peraturan lain mengenai hal tersebut.
2. Penggolongan
Acuan penggolongan sarana hunian ini berdasarkan beberapa ketentuan / peraturan yang
telah berlaku, berdasarkan tipe wujud fisik arsitektural dibedakan atas:
b) Hunian Bertingkat
Hunian bertingkat adalah rumah susun (rusun) baik untuk golongan berpenghasilan
rendah (rumah susun sederhana sewa), golongan berpenghasilan menengah (rumah susun
sederhana) dan maupun golongan berpenghasilan atas (rumah susun mewah apartemen).
Bangunan rumah bertingkat dengan kepemilikan dan dihuni pihak yang berbeda dan
terdapat ruang serta fasilitas bersama.
3. Persyaratan dan kriteria
a) Rumah susun terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: bagian pribadi, yaitu satuan
hunian rumah susun (sarusun) bagian bersama, yaitu bagian rumah susun yang dimiliki
secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-
satuan rumah susun dan dapat berupa ruang untuk umum, struktur dan komponen
kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan sarana lingkungan yang menyatu
dengan bagunan rumah susun. Benda bersama, yaitu benda yang terletak di atas tanah
bersama di luar bangunan rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk
pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan rumah susun dan dapat berupa
prasarana lingkungan dan sarana umum. Tanah bersama, yaitu bagian lahan yang
dibangun rumah susun.
b) Rumah susun harus dilengkapi sarana lingkungan yang berfungsi untuk penyelenggaraan
dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, termasuk sarana perniagaan,
sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana pemerintahan dan pelayanan
umum serta pertamanan.
c) Bangunan rumah susun harus dilengkapi dengan alat transportasi bangunan, pintu dan
tangga darurat kebakaran, alat dan sistem alarm kebakaran, alat pemadam kebakaran,
penangkal petir, dan jaringan-jaringan air bersih, saluran pembuangan air hujan, saluran
pembuangan air limbah, tempat pewadahan sampah, tempat jemuran, kelengkapan
pemeliharaan bangunan, jaringan listrik, generator listrik, gas, tempat untuk
kemungkinan pemasangan jaringan telepon dan alat komunikasi lainnya, yang memenuhi
persyaratan teknis, mengacu kepada Standar Nasional atau peraturan bangunan gedung
yang sudah ada.
a. Jenis sarana Yang termasuk dalam sarana pemerintahan dan pelayanan umum adalah:
a) kantor-kantor pelayanan / administrasi pemerintahan dan administrasi kependudukan;
b) kantor pelayanan utilitas umum dan jasa; seperti layanan air bersih (PAM),listrik (PLN),
telepon, dan pos; serta
c) pos-pos pelayanan keamanan dan keselamatan; seperti pos keamanan dan pos pemadam
kebakaran.
Berbagai pertimbangan yang harus diperhatikan pada penentuan kebutuhan ruang dan lahan
adalah:
a) Penyediaan jumlah sarana pendidikan dan pembelajaran yang harus disediakan.
b) Kebutuhan sarana pendidikan prabelajar serta pendidikan tingkat dasar dan menengah,
harus direncanakan berdasarkan perhitungan proyeksi jumlah siswa
c) Perencanaan kebutuhan ruang dan lahan untuk sarana pendidikan didasarkan tipe masing-
masing sekolah yang dibedakan menurut:
1) jumlah rombongan belajar;
2) jumlah peserta didik;
3) jumlah tenaga kependidikan; kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan tenaga
tata usaha;
4) kebutuhan ruang belajar, ruang kantor, dan ruang penunjang;
5) luas tanah, dan lingkungan/lokasi sekolah.
d) Kebutuhan luas lantai dan lahan untuk masing-masing sarana pendidikan tergantung pada
tipe sekolah untuk masing-masing tingkatan pendidikan.
Untuk perencanaan bangunan SMU, mengacu pada SNI-03-1730-2002 tentang Tata cara
perencanaan bangunan gedung sekolah menengah umum. Dasar penyediaan ini juga akan
mempertimbangkan pendekatan desain keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada
beserta posisi pusat lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat terkait dengan bentukan grup
bangunan / blok yang nantinya lahir sesuai konteks lingkungannya.
3. Sarana kesehatan
4. Sarana peribadatan
Premier Estate 2 Kodau Jatiwarna merupakan salah satu perumahan yang terletak di
perbatasan Jakarta Timur. Lokasinya cukup strategis di Jl. Raya Kodau, Jatiwarna bisa diakses
melalui 2 TOL yaitu JORR dan Lingkar Dalam.
Dikelilingi oleh berbagai macam fasilitas seperti, Sekolah Bertaraf Internasional, Pusat
Perkantoran TB Simatupang, Pusat Rekreasi TMII, Pusat Perbelanjaan, Hotel Bintang 4, Rumah
Sakit, Royale Golf Jakarta, Bandara Halim Perdana Kusuma dan Green Terrace.
a. Lokasi
Alamat: Jl. Raya Kodau,
RT.005/RW.003, Jatiwarna, Kec. Pd.
Melati, Kota Bks, Jawa Barat 17422
b. Site Plan
c. Tapak Perumahan
Tipe A
Type B
Type C
Type D
Type E
BAB IV
Premier Estate 2 Kodau Jatiwarna merupakan salah satu perumahan yang terletak di
perbatasan Jakarta Timur. Lokasinya cukup strategis di Jl. Raya Kodau, Jatiwarna bisa diakses
melalui 2 TOL yaitu JORR dan Lingkar Dalam.
Dikelilingi oleh berbagai macam fasilitas seperti, Sekolah Bertaraf Internasional, Pusat
Perkantoran TB Simatupang, Pusat Rekreasi TMII, Pusat Perbelanjaan, Hotel Bintang 4, Rumah
Sakit, Royale Golf Jakarta, Bandara Halim Perdana Kusuma dan Green Terrace.
Hunian Eksklusif Bernuanasa Alam. sebuah hunian eksklusif Premier Estate 2 Kodau
menghadirkan kenyamanan suasana alam tropis yang asri dalam hunian yang berkualitas.
Suasana terbuka di dalam rumah, menjadikan hubungan antar ruang lebih fleksibel dan
bersinergi dengan alam.
Premier Estate 2 Jatiwarna termasuk merupakan bagian dari kecamatan Pondok Gede,
Bekasi. Dengan Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Pondok Gede adalah 151.577 jiwa
dengan jumlah penduduk laki-laki 75.913 jiwa, dan penduduk perempuan 75.664 jiwa. Tingkat
kepadatan penduduk di Kecamatan Kasihan adalah 2.247 jiwa/Km2. Terletak di Kota Bekasi
yang memiliki 12 kecamatan dan 56 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai
2.409.083 jiwa dengan luas wilayah 206,61 km² dan sebaran penduduk 4.035 jiwa/km²
Ekonomi Bekasi ditunjang oleh kegiatan perdagangan, perhotelan, dan restoran. Pada
awalnya pusat pertokoan di Bekasi hanya berkembang di sepanjang jalan Ir. H. Juanda yang
membujur sepanjang 3 km dari alun-alun kota hingga terminal Bekasi. Selain itu keberadaan
kawasan industri di kota ini, juga menjadi mesin pertumbuhan ekonominya, dengan
menempatkan industri pengolahan sebagai yang utama.
Fasilitas :
Danau Buatan & Jogging Track di area Danau
Kolam Renang, Club house, Gym
Underground Utilities
Function Room
Taman bermain anak
PERSYARATAN LOKASI
Terletak di Jl. Raya Kodau, RT.05/RW.03, Jatiwarna, Kec. Pd. Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat
1. Kriteria Keamanan
Premier Estate 2 yang berlokasi di Jatiwarna, Kota Bekasi terletak di daerah yang aman,
dengan kontur tanah yang rata, security dan CCTV 24 jam, tidak terletak berdekatan dengan
tempat yang memiliki listrik bertegangan tinggi, tidak terletak didaerah perkebunan dengan
aneka satwa liar.
2. Kriteria Kesehatan
Letaknya yang berada di pinggir kota Jakarta, membuat Premier Estate 2 memiliki
tingkat pencemaran polusi udara yang tidak terlalu tinggi, dengan fasilitas RTH yang luas
dan memiliki sistem sanitasi yang baik, dan dilengkapi dengan danau buatan dan vegetasi
yang cukup banyak serta fasilitas olah raga yang lengkap dan berada di kawasan bebas
banjir.
3. Kriteria Kenyamanan
Lokasinya yang berada di pinggir kota, tidak menimbulkan suara kebisingan yang
menganggu, serta letaknya yang tidak terlalu berdekatan dengan jalan tol, terminal, bandara,
dan stasuin membuat perumahan ini memiliki kondusifitas yang baik.
4. Kriteria Keindahan
Dengan susunan lansekap yang baik, permier estate 2 memiliki kriteria keindhan yang
baik saat dipandang dengan berbagai pilihan tipe rumah dengan gaya Minimalis Tropical dan
susunan jalan yang teratur, danau serta fasilitas RTH yang cocok untuk menenangkan diri.
5. Kriteria Flesibilitas
Pada lokasi Premier Estate 2, masih terdapat beberapa lahan kosong yang sebagian akan
digunakan sebagai kelanjutan pembangunan yaitu membangun apartemen, dan beberapa
ruang terbuka hijau (RTH) yang suatu saat masih bisa digunakan ketika akan dilakukan
pemekaran pembangunan.
Lokasinya yang berada di Kota Bekasi dengan Kondisi Topografi kemiringan antara 0 –
2 % dan terletak pada ketinggian antara 11 m – 81 m di atas permukaan air laut. Kondisi
hidrologi Kota Bekasi mencakup kondisi air hujan yang mengalir ke sungai-sungai. Wilayah
Kota Bekasi dialiri 3 (tiga) sungai utama yaitu Sungai Cakung, Sungai Bekasi dan Sungai Sunter,
beserta anak-anak sungainya. Sungai Bekasi mempunyai hulu di Sungai Cikeas yang berasal dari
gunung pada ketinggian kurang lebih 1.500 meter dari permukaan air.
Air permukaan yang terdapat di wilayah Kota Bekasi meliputi sungai/kali Bekasi dan
beberapa sungai/kali kecil serta saluran irigasi Tarum Barat yang selain digunakan untuk
mengairi sawah juga merupakan sumber air baku bagi kebutuhan air minum wilayah Bekasi
(kota dan kabupaten) dan wilayah DKI Jakarta. Air Tanah Kondisi air tanah di wilayah Kota
Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah
selatan Kota Bekasi
Wilayah Kota Bekasi secara umum tergolong pada iklim kering dengan tingkat
kelembaban yang rendah. Kondisi lingkungan sehari-hari sangat panas. Hal ini terlebih
dipengaruhi oleh tata guna lahan yang meningkat terutama industri/perdagangan dan
permukiman. Temperatur harian diperkirakan berkisar antara 24 – 33 °C.
Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan
dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan sisanya
untuk bangunan lainnya
Dalam pengolahan sampah, sekitar 35% dari timbunan sampah telah dapat dikelola, dan
pemerintah setempat telah menetapkan kawasan Bantar Gebang di selatan kota Bekasi sebagai
kawasan tempat pembuangan akhir sampah.
Sementara sebagai sumber air bersih untuk masyarakat di kota Bekasi berasal dari
sumber air permukaan. Pemerintah kota Bekasi bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten
Bekasi dalam kepemilikan dan pengelolaan penyediaan air bersih melalui PDAM Bekasi. Ada
lima unit Instalasi Pengolahan Air (IPA) di lima kecamatan di kota Bekasi dengan total kapasitas
produksi sebesar 1.065 liter/detik atau sebanyak 109.728.000 liter/hari.
Untuk masalah kesehatan, Bekasi memiliki beberapa rumah sakit dengan layanan cukup
baik. Disamping RSUD Bekasi yang dikelola oleh pemerintah, terdapat pula rumah sakit yang
dikelola pihak swasta, antara lain RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, RS Mitra Keluarga Bekasi
Timur, RSIA Hermina Bekasi, RSIA Hermina Galaxi, RS Awal Bros, RS Ananda, RS Citra
Harapan, RS Taman Harapan Baru, RS Jati Sampurna, dan RS Anna.
SARANA PRASARANA
2. Trotoar
Berdasarkan hasil analisis penyediaan prasarana, lebar perkerasan jalan lokal sekunder I
sudah memenuhi SNI bahkan lebih lebar dan dapat digunakan untuk dilalui mobil dan motor. Di
jalan utama ini tidak terdapat trotoar maupun pedestrian jalan dimana dalam standar SNI kelas
jalan ini harus terdapat pedestrian selebar 1,5 m dan trotoar 0,5 m. Bahu jalan juga digunakan
untuk vegetasi sehingga orang yang parkir mengganggu fungsi jalan utama yang mengakibatkan
berkurangnya lebar jalan untuk dilalui kendaraan. Sedangkan kelas jalan yang kedua yaitu jalan
lokal sekunder II. Untuk lebar perkerasan jalan sudah memenuhi standar yang ditetapkan di
dalam SNI. Namun di jalan ini tidak terdapat trotoar maupun pedestrian sehingga pejalan kaki
harus bercampur dengan kendaraan pengguna jalan lainnya yang dapat membahayakan pejalan
kaki. Tidak adanya pedestiran ini mengakibatkan kurangnya vegetasi.
6. Pembuangan Sampah
Pada lingkungan Perumahan Premier Estate 2 masing-masing rumah sudah memiliki tong
sampah dengan dimensi 1 m2 yang terletak di depan rumah dengan kondisi yang dapat dikatakan
sudah baik. Hal ini sudah memenuhi ketetapan yang diatur di dalam SNI. Di lingkungan
Perumahan Puri Dinar Mas hanya terdapat 1 bak sampah (TPS) dan 1 gerobak sampah. Sesuai
dengan luasan perumahan ini dapat dikatakan sudah memenuhi ketetapan yang diatur di dalam
SNI.
7. Jaringan Listrik
Pada lingkungan Perumahan Premier Estate 2 sudah tersedia jaringan listrik dan tiang
listrik yang mengikuti jaringan jalan. Setiap rumah di lingkungan perumahan ini juga telah
mendapatkan daya listrik yang bersumber dari PLN. Penyediaan daya listrik di perumahan ini
telah sesuai dengan yang diatur dalam SNI dan memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga. Hal
yang tidak sesuai dengan SNI adalah penempatan tiang listrik dekat dengan jalan dan selokan,
seharusnya tiang listrik tersebut ditempatkan di pedestrian.
8. Hydran Kebakaran
Di perumahan ini tersedia hidran kebakaran dan sumur kebakaran dimana sesuai standar
SNI adalah harus tersedia di hidran kebakaran setiap jarak minimal 200 m dan jarak dengan tepi
jalan minimal 3 m.
9. Sarana Peribadatan
Karena Ukuran perumahan yang tidak terlalu besar dan ratarata target konsumen
penghuni perumahan adalah orang-orang dengan mibilitas tinggi, musholla tiak tersedia di dalam
perumahan.
BESARAN RUANG TERBUKA HIJAU
Premier Estate 2 dilengkapi dengan Backyard dan halaman pada setiap rumah, rumah
yang tersedia dan terdiri dari beberapa tipe pun memiliki konsep hunian suasana alam tropis
minimalis dengan berbagai fasilitas RTH seperti Danau Buatan & Jogging Track di area Danau
Kolam Renang, Club house, Underground Utilities, Taman bermain anak, Tennis court, Taman
buatan, dan masih banyak lagi, dengan presentadi luasan terhadap luas perumahan sekitar 35%.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Kebutuhan fasilitas perumahan Premier Estate 2 sesuai dengan SNI 03-1733-2004. Dapat
dikatakan hampir terpenuhi hanya beberapa aspek yang perlu di tambahkan aau diperbaiki,
yaitu tepian jalan perlu diperbanyak vegetasi, peletakan lampu jalan, dan pengadaan fasilitas
peribadatan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. (2004). Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1733-2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan. Jakarta: BSN.
Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2001). Keputusan Menteri Permukiman dan
Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 tentang Pedoman Penentuan Standar
Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, dan
Pekerjaan Umum. Jakarta.
Kepmen. No. 217/KPTS/M/2002 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan
Permukiman (KSNPP)
SNI 03-1733-2004
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-1-2011-perumahan-kawasan-permukiman
https://leumburkuring.wordpress.com/tata-ruang-2/buku-nspk-norma-standard-pedoman-
dan-kriteria/sni-03-1733-2004-tata-cara-perencanaan-lingkungan-perumahan-
diperkotaan/
https://www.premierindonesia.com/tentang-kami/
https://www.premierestate2.co.id/premier-estate-2/
https://docs.google.com/viewer?a=v&pid=sites&srcid=ZGVmYXVsdGRvbWFpbnxoZG
VzaWduMDV8Z3g6NjhmZmEzMmM1NTBiZDE3Yw