Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN ARSITEKTUR

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas,
arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level
makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro
yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-
hasil proses perancangan tersebut.

Tujuan : Mengenal arsitektur sebagai hasil budaya manusia, arsitektur sebagai ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni serta profesi. Memahami arsitektur sebagai proses dan produk perancangan
yang meliputi aspek-aspek fungsi, proteksi/teknologi dan estetika/seni konteks dan konsep

Mengerti arsitektur

sebagai proses dan produk perancangan yang meliputi aspek fungsi, teknologi, estetika dan
konteks lokasi

Memahami arsitektur

Sebagai hasil rancangan desain arsitektur, missal desain minimalis dll.

Arsitektur dan Kebudayaan

Arsitektur sebagai salah satu bentuk budaya manusiaSejarah perkembangan kebudayaan dan
pengaruhnya terhadap karya arsitekturPerkembangan arsitektur sebagai ilmuPeran ilmu, teknologi
dan seni dalam arsitektur

Peran arsitek
Arsitek merupakan ahli rancang bangun yang telah berpengalaman dalam teori dan praktik kerja
Arsitek mampu menvisualisasikan ide pemilik rumah dalam bentuk bangunan yang indah
Arsitek mempunyai referensi pengalaman dan berbagai desain rumah yang mengandung desain
arsitektur
Dengan tetap memperhatikan aspek estetika, arsitek akan tetap bertumpu pada efisiensi
anggaran pembangunan

Dengan begitu peran arsitek dalam desain bangunan sangat penting sekali. Desain yang
dirancang oleh arsitek tentunya akan di sesuaikan dengan perkembangan model-model rumah
jaman sekarang. Desain bangunan yang dirancang oleh arsitek akan di sesuaikan dengan iklim
tropis yang ada di Indonesia sehingga akan tetap cocok dipandang dan dipertahankan di antara
musim hujan dan panas. Selain itu, desain interior pun mampu dikerjakan oleh arsitek secara apik
dan eksklusif khusus bagi anda pengaum keindahan dan kenyamanan hunian sebagai tempat
tinggal yang harus diistimewakan.
Titik
Secara harfiah, titik adalah noktah. Titik merupakan awal dan akhir dari segala hal, sifatnya statis dan tidak
memiliki dimensi. Di dunia arsitektur, penggunaan titik biasanya diterapkan pada sketsa dengan
arsiran pointilis serta digunakan dalam penggambaran tiang atau tugu dalam denah. Untuk membuat bentuk,
titik-titik ini harus berhubungan atau berkelompok, karena titik adalah unsur sosial yang tidak bisa hidup tanpa
titik yang lain.

Garis
Garis tercipta dari dua—atau lebih—titik yang berhubungan. Secara konseptual, garis memiliki arah, dimensi dan
panjang, tapi tidak memilki lebar dan tinggi. Dalam arsitektur, garis merupakan unsur penting dalam
pembentukan setiap konstruksi visual. Garis secara visual mampu menunjukkan arah, pergerakan dan
pertumbuhan. Dalam skala bangunan, garis bisa mendukung dan mengelilingi elemen visual serta dapat
menegaskan sifat-sifat permukaan bidang.

Garis seringkali menjadi tahap awal seorang arsitek dalam mengonsep karyanya. Tarikan garis pada kertas yang
kadang hanya terlihat abstrak, bisa menjadi pemicu karya yang luar biasa. Dalam sketsa, penarikan garis selalu
memiliki arti, tidak ada garis yang muncul tanpa alasan. Bahkan untuk sekadar arsir sekali pun.

Elemen garis terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:

a. Garis vertical
Garis vertical mempunyai kesan tinggi, kaku, formal, dan tegas.
Contohnya seperti bentuk dari tiang, kolom, menara, dan lain-lain.

b. Garis Horizontal
Garis horinzontal mempunyai kesan lebar, luas, dan lapang.
Contohnya seperti bentuk dari denah

c. Garis Diagonal
Garis diagonal mempunyai kesan dinamis dan tidak tenang.

d. Garis Lengkung
Garis lengkung memiliki kesan dinamis, lembut, dan gembira.
Bidang

Sifat suatu bidang dan hubungannya dengan bidang lain, akan menentukan ciri-ciri dan visual suatu bentuk ruang.
Misalnya bidang alas (lantai) yang tidak memiliki bidang sisi (dinding) tapi memiliki bidang atas (atap), bisa
divisualisasikan sebagai ciri-ciri koridor atau pendopo.

Dalam membentuk ruang, suatu bidang tidak diharuskan memiliki bentuk yang sama, karena yang terpenting
adalah kesesuaian fungsi, kekuatan dan estetika bentuk yang diharapkan. Alasnya lingkaran, dindingnya persegi
dan atapnya segitiga, ga masalah, asal faktor estetika, fungsi dan kekuatan bisa dicapai.

Dalam membangun ruang yang ideal, arsitek biasanya melakukan trim,penggabungan atau penambahan bentuk
pada suatu bidang dengan bidang lain. Persegi yang dirasa terlalu kaku, sering disandingkan dengan lingkaran
yang dinamis. Sama kayak kamu yang lagi menilai orang lain, kalo kamu melihat orang lain gagal dan salah pada
suatu hal, coba lihat dia dari hal lain, dengan begitu kamu bakal melihat orang tersebut lebih ideal.

3 JENIS BIDANG :
◊ Lantai
Lantai Selain berfungsi sebagai penutup ruang bagian bawah, lantai berfungsi sebagai pendukung beban dan benda-
benda yang ada diatasnya seperti perabot,manusia sebagai civitas ruang, dengan demikian dituntut agar selalu
memikul beban mati atau beban hidup
berlalu lalang diatasnya serta hal-hal lain yang ditumpahkan diatasnya.(Mangunwijaya, 1980: 329).
Dalam kelangsungan kegiatan, pemilihan jenis pelapis lantai akan ditinjau dari macam atau jenis kegiatannya, dan pada
umumnya dikenal beberapa klasifikasi dari penyelesaian
lantai seperti berikut: untuk lantai keras sifat pemakaian lebih baik dan banyak menguntungkan, karena pembersihan
yang mudah. Sedangkan lantai yang jenisnya medium lebih bersifat hati-hati. Syarat-syarat bentuk lantai antara lain:
(1) Kuat, lantai harus dapatmenahan beban,
(2), Mudah dibersihkan,
(3) Fungsi utama lantai adalah sebagai penutup ruang bagian bawah. lainnya adalah untuk mendukung beban-beban
yang ada di dalam
ruang. (Ching,1996)

◊ Dinding
Dinding; dinding bangunan dari segi fisika bangunan memiliki fungsi antara lain

1) Fungsi pemikul beban di atasnya, dinding harus kuat bertahan terhadap 3 kekuatan pokok yaitu tekanan horizotal,
tekanan vertikal, beban vertikal dan daya tekuk akibat beban
vertikal tersebut.
2) Fungsi pembatas ruangan, pembatasan menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung dari pandangan
langsung, biasanya berhubungan dengan kepentingan–kepentingan pribadi atau khusus. (Mangunwijaya, 1980 : 339)
Warna dinding juga berpengaruh pada kesan ruang, warna-warna yang mengkilat lebih banyak memantulkan sinar
sebaliknya warna buram kurang memantulkan sinar. Warnawarna yang terang memberikan kesan ringan dan luas pada
suatu ruang, sedangkan warna
gelap memberikan kesan berat dan sempit (Suptandar, 1982; 46). Selain warna, dinding juga merupakan bidang yang
secara leluasa dapat dihias sesuai dengan selera. Cara menghias dinding menurut Pamuji Suptandar (1985: 30);
(1)Membuat motif-motif dekorsi dengan digambar, dicat, dicetak, diaplikasikan dan dilukis secara langsung didinding.
Dinding ditutup atau dilapisi dengan bahan yang ornamentik atau dengan memasang hiasan-hiasan yang ditempel
pada dinding.

◊ Plafond
Plafond; Pengertian istilah ceiling/langit-langit/plafond, berasal dari kata “ceiling”, yang berarti melindungi dengan
suatu bidang penyekat sehingga terbentuk suatu ruang. Secara umum dapat dikatakan: Ceiling adalah sebuh bidang
(permukaan) yang terletak di atas garis pandang normal manusia, berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau
atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada dibawahnya. Fungsi ceiling memiliki berbagai
kegunaan yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-unsur pembentuk ruang (space) yang lain (seperti dinding atau
lantai). antara lain:
1) Pelindung kegiatan manusia, dengan bentuknya yang palig sederhana, ceiling sekaligus berfungsi sebagai atap.
2) Sebagai pembentuk ruang, ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam.
3) Sebagai skylight, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah kedalam bangunan. Banyak digunakan
pada plaza-plaza, gallery, sebagai penunjuk sirkulasi menuju ke suatu tempat; atau pada hall suatu gedung. Pada
dasarnya tempat-tempat tersebut disediakan untuk membuat suasana, memberikan perasaan lega dan lapang dan
sebagai area transisi (peralihan) dari arah luar menuju ke dalam bangunan.
4) Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung-gedung untuk dekorasi, ceiling mampu mencerminkan struktur yang
mendukung beban-beban.
5) Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai instalasi, docting AC, kabel listrik, gantungan armature,
loudspeaker dan lain-lain. Di balik ceiling perlu ada rongga guna kperluan pengontrolan-pengontrolan jika terjadi
kerusakan pada instalasi-instalasi.
6) Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu.
7) Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam, terutama pada bangunan bangunan umum: restaurant, hall/lobby
hotel dan lain-lain.
8) Bentuk ceiling dalam suatu bangunan dapat memperlihatkan sifat/kesan ruang tertentu, dengan membuat ketinggian
atau garis-garis (material) serta struktur kesemuanya akan dinikmati langsung oleh penghuni yang berada dibawanya.
Perbedaan tinggi dan bentuk ceiling dapat menunjukkan perbedaan visual atau zone-zone dari ruang yang lebih luas,
dan orang dapat merasakan adanya perbedaan aktivitas dalam ruang tersebut.
Ruang
Ruang merupakan kumpulan bidang yang saling berhubungan dan memilki batas serta volum. Dalam suatu
ruangan, bisanya dibatasi oleh bidang lantai, bidang dinding dan bidang atap. Namun suatu ruang tidak
diharuskan memiliki bidang yang tampak secara jelas. Kadang juga suatu ruang tidak memerlukan batasan
bidang. Sebuah petak sawah/tanah sudah bisa dikatakan ruang karena memiliki batas garis yang mengelilinginya.
Lapangan tenis yang tidak memiliki atap tetap bisa dikatakan ruang, karena memiliki batasan dinding di
sekitarnya.

Dalam wujud 3 dimensi, ruang dibagi dua, ada solid dan ada void. Solid artinya ruang padat atau memiliki massa
sedangkan void adalah ruang kosong. Untuk skala massa bentuk, solid itu seperti balok batako, sedangkan void
seperti kotak makanan yang bisa diisi. Namun dalam skala site atau lansekap, solid merupakan bangunan
(rumah), sedangkan void adalah lahan kosong (halaman).

Dala unsur desain ruang terbagi atas beberapa komponen pembentuk ruang yaitu :
Lantai
Dinding (Dinding massif, Dinding transparan, dan Dinding semu)
Plafond

1 . T I T I K
Titik
menunjukkan posisi di dalam ruang. Secara konseptual titik tidak memilikiukuran panjang, lebar, maupun
tinggi. Dan karena itu bersifat statis terpusat dan tidak memiliki arah.

Sebuah titik pada dasarnya statis dan tidak memiliki dimensi . Untuk memperlihatkankeberadaan sebuah titik dalam suatu
ruang atau di atas permukaan tanah, maka titik itu harusdiproyeksikan secara vertikal menjadi suatu bentuk linier, seperti
sebuah kolom, tugu, ataumenara.

Dua buah titik meIukiskan seuah garis yang menghubungkannya. Meskipun titik-
titik tersebut memberikan panjang tertentu pada garis, garis itu juga dapat dianggap sebagaisegmen dan garis yang
panjangnya tidak terbatas.

Dua buah titik dapat menunjukkan sebuah sumbu yang terletak tegak lurus terhadapgaris yang
dilukiskannya, di mana keduanya adalah simetri. Karena sumbu tersebut panjangnya tidak terhingga, maka
dalam beberapa hal sumbu tersebut menjadi lebihdominan dibandingkan dengan garis yang dilukiskan tadi

Anda mungkin juga menyukai