STRUKTUR CANGKANG
STADION
TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 3
1.1.
Latar Belakang.......................................................................................... 3
1.2.
Rumusan Masalah..................................................................................... 3
1.3.
1.4.
1.5.
Metode Pembahasan................................................................................. 5
1.6.
Sistematika............................................................................................... 5
Pengertian................................................................................................. 6
2.2.
Klasifikasi Stadion..................................................................................... 6
2.3.
Lokasi........................................................................................................ 8
3.2.
3.3.
Identifikasi Kegiatan.................................................................................. 9
3.4.
Besaran Ruang........................................................................................ 11
3.5.
Sirkulasi................................................................................................... 11
3.6.
Utilitas..................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 18
4.1.
Kesimpulan.............................................................................................. 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1. Non Arsitektural
a. Bagaimana memilih lingkungan yang tepat untuk perncanaan stadion
sehingga dapat memberikan kemudahan pencapaian dan kenyamanan
bagi penonton tanpa mengabaikan aturan-aturan pemerintah daerah dan
kaidah-kaidah arsitektur.
2. Arsitektural
a. Bagaimana menentukan lokasi/site yang tepat untuk bangunan
stadion?
b. Bagaimana menentukan jumlah dan jenis kebutuhan ruang agar dapat
menampung kegiatan yang direncanakan sesuai luas lahan yang
ada?
c. Bagaimana pengaturan sistem utilitas pada bangunan agar dapat
menjamin
kesehatan,
keamanan
dari bahaya
kebakaran
dan
1.3.
lebar
yang
diarahkan
untuk
mendapatkan
faktor-faktor
1.4.
1.5.
Metode Pembahasan
Dalam proses perencanaan ini, metode yang digunakan adalah:
1. Studi Literatur, dengan mencari data-data yang berkaitan dengan Stadion.
2. Studi Komparatif, dengan membandingkan jenis-jenis stadion yang telah ada
saat ini.
1.6.
Sistematika
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
dan
Sistematika.
: Bab ini berisi tentang Kajian Pustaka stadion,
: Bab ini berisi tentang Analisis.
: Penutup, yang berisikan tentang Kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1.
Pengertian
Stadion adalah
umumnya
digunakan
untuk
tertua
yang
kita
kenal
telah
adalah
sebuah
stadion
sejak tahun 776 SM. Stadion umumnya digunakan untuk merujuk kepada bangunan
yang menyelenggarakan kegiatan luar ruangan (outdoor), sementara bagi kegiatan
dalam ruangan bangunannya disebut gelanggang.
Stadion modern seringkali mempunyai atap di tribun penonton, namun ada
pula stadion yang tak beratap sama sekali maupun yang malah menutupi
keseluruhan stadion (stadion berbentuk kubah, dome). Meskipun masih terdapat
banyak stadion yang dirancang agar penontonnya berdiri, demi alasan keselamatan
ada stadion-stadion yang kini telah memasang bangku bagi seluruh penontonnya.
2.2.
Klasifikasi Stadion
1) Stadion Sepak Bola : stadion yang didalamnya hanya ada lapangan sepakbola
dengan bentuk yang mengikuti bentuk lapangan.
2) Stadion Rugby American Football : stadion yang mirip dengan stadion bola. Memiliki
bentuk yang sama tetapi ukuran yang berbeda dimana ukuran lapangan rugby lebih
panjang.
3) Stadion Baseball : stadion yang mewadahi olahraga Baseball yang memiliki bentuk
lapangan menghampiri bentuk ketupat. Dimana tempat duduk penonton/tribun hanya
ada pada dua sisi di bagian belakang lapangan.
4) Stadion Tennis : stadion yang mewadahi olahraga Tennis dengan bentuk lapangan
yang mirip dengan lapangan sepak bola. Hanya saja memiliki ukuran yang jauh lebih
kecil dan cenderung memiliki atap.
5) Stadion Multifungsi atau Stadion Olahraga : stadion yang mampu mewadahi
beberapa olahraga atletik dan sepak bola dengan panjang bisa mencapai 175m dan
lebar 100m sehingga memiliki jenis fasilitas yang bervariasi dan daya tamping yang
lebih besar.
Namun adapula standar yang dikeluarkan FIFA untuk pertandingan
interntional dan untuk Event World Cup 2010 ialah untuk pertandingan penyisihan
minimal 40.000 penonton dan untuk pertandingan perdelapan final hingga final serta
pertandingan pembukaan minimal 85.000 penonton.
2.3.
BAB III
ACUAN PERANCANGAN
3.1.
Lokasi
Mengingat bahwa bangunan yang direncanakan merupakan bangunan yang
berfungsi sebagai hunian, maka ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan
dalam menentukan lokasi bangunan, yaitu :
1) Kemudahan pencapaian akses
2) Fasilitas terdekat yang cukup lengkap (pusat perbelanjaan, tempat
ibadah)
3) Mempunyai prasarana sirkulasi lalu lintas yang lancar untuk mencapai
tujuan.
4) Lingkungan yang teratur, aman dan bebas banjir.
5) Lokasi tapak harus sesuai dengan peta BWK (Bagian Wilayah Kota)
dan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah).
3.2.
a.
3.3.
Identifikasi Kegiatan
a. Atlet
Aktifitas
Program
Ruang
Pertandingan
Olahraga
Regional,
Pengelompokka
n
Kegiatan
Karakteristik
Kegiatan
Umum, menarik, dan
memberi
sepak
kesan
kenyamanan.
Kegiatan
bola
Lintasan atletik
Latihan Teknis
- Sepak Bola
- Atletik
Lapangan
bola
Lintasan atletik
Latihan Kebugaran
- Fitness
- Jogging
Fitness center
Fitness room
Lounge atlet
Lintasan atletik
Jogging track
Memperhatikan factor
Nasional,
dan
Internasional)
Sepak
-
Olahraga
Bola
Atletik
sepak
keleluasaan
Fasilitas
-
Menitip barang
Ganti pakaian
dan mandi
Pemeriksaan
kesehatan
Diskusi
Istirahat
gerak
sesuai
cabang
olahraga
masing-
masing.
Loker
penunjang
Ruang ganti
atlet/kegiatan
Kamar
mandi,
olahraga
toilet, dan sauna
Klinik
dan
laboratorium mini
Ruang teori
Lounge atlet
kantin
Belanja/sewa
Retail
perlengkapan
Mengambil
perlengkapan
ATM
nyaman.
uang
Telepon
Telepon umum
Mencuci
Laundry
pakaian
perlengkapan
b. Penonton
Aktifitas
Program
Ruang
Membeli tiket
Menonton
pertandingan
Loket
Pengelompokka
n
Kegiatan
pembelian
tiket
Tribun
Tribun VIP
Football
Karakteristik
Kegiatan
Ramai, umum, aman
Kegiatan
dan nyaman.
Olahraga
mini
gallery
c. Pelatih
Aktifitas
Program
Ruang
Memberi
instruksi
teori
pelatihan
atau
diskusi
Mengolah data
Ruang
teori/pelatihan
Ruang pelatih
pelatihan
Suasana
informal,
penunjang
pertandingan
-
Menitip barang
Ganti pakaian
dan mandi
Makan
dan
Fasilitas
atau
minum
Kegiatan
Karakteristik
Kegiatan
gan
Memberi
hasil
n
Kegiatan
pertandingan/lapan olahraga
atau
arahan
-
Area
Pengelompokka
atlet/kegiatan
-
Loker
olahraga
Ruang ganti
Kamar
mandi,
Istirahat
kantin
Menyiapkan
dan menyimpan
perlengkapan
dan
alat-alat latihan
olahraga
perlengkapan
3.4.
Besaran Ruang
3.5.
Sirkulasi
praktis.
Secara khusus area partisipan ini adalah berupa ruang tim yang terdiri dari
beberapa ruang, seperti ruang ganti, instruksi, loker, mandi, ruang medis dan lobby
dengan jumlah ruang tim untuk sepak bola ada 2 unit dan ruang tim untuk atlet ada
beberapa unit.
c) Area penonton
Aktifitas di area penonton adalah menikmati jalannya pertandingan, seperti duduk
yang harus nyaman dan memiliki sudut pandang yang baik kearah lapangan. Harus
diperhatikan dalam area penonton adalah pada saat terjadinya antrian penonton,
baik pada saat masuk maupun keluar meninggalkan stadion. Sehingga harus
diperhatikan system pengaturan antrian dan pintu keluar dan masuk yang lebih
leksibel sebagai upaya untuk memudahkan penonton pada saat keluar stelah
pertandingan selesai.
3.6.
Utilitas
a. Sistem Pencahayaan
System pencahayaan yang digunakan ada 2 macam, yaitu :
1) Pencahayaan alami
Penerangan alami dapat diperoleh dengan memanfaatkan ruang bangunan
yang langsung berhubungan dengan ruang luar. Hal ini dapat di jelaskan:
a. Ruangan yang membutuhkan banyak cahaya matahari namun panasya
dihindari seperti ruang tamu dan ruang bersantai pada unit hunia, kantor
pengelola, bursa dan pos keamanan.
b. Ruangan yang membutuhkan penerangan secukupnya dan panas pada
waktu-waktu tertentu saja seperti : ruang tidur
c. Ruangan yang sedikit membutuhkan ruangan dan panasnya di abaikan
seperti : pantry, gudang, ruang cuci dan Km/Wc
d. Ruangan yang membutuhkan panas matahari yaitu ruang jemur
2) Pencahayaan buatan
Diperoleh dengan memanfaatkan listrik untuk menyalakan lampu, terutama
bagi ruang-ruang yang tidak memungkinkan pencahayaan alami. Seluruh
fungsi penerangan buatan dapat diwujudkan dalam bentuk spesifikasi jenis
lampu, antara lain :
a. Lampu Neon pada setiap ruangan yang kekuatannya disesuaikan dengan
jenis ruangan dan kegiatan yang berlangsung didalamnya.
g. System pengamanan
1. Pengamanan terhadap kebakaran
a. Prnyrdiaan tabung CO2 pada temoar-tempat tertentu
b. Penempelan hydrant disekitar unit bangunan
c. Pemakaina material yang tidak mudah terbakar serta perencanaan system
elektrikal semaksimal mungkin yang dalam hal ini dapat mencegah bahaya
kebakaran
2. Pengamanan terhadap petir
System penangkal petir yang digunakan adalah system sangkar faraday dan
tongkat franklin. Untuk sangkar faraday, system ini berupa tiang setinggi 30-50
cm dan dipasang pada bagian tertinggi bangunan membentuk suatu sangkar dan
menggunakan konduktor, dipasang horizontalyang kemudian dihubungkan ke
terminal tanah.Sedangkat tongkta franklin, system ini yang menggunkan batang
metal runcing berfungsi sebagai antenna yang dihubungkan konduktor untuk
menuju ke terminal tanah.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
1. Bersama ruang yang ditentukan oleh fungsi, jenis aktifitas dan kapasitas.
2. Bentuk harus seuai dengan fungsi sebagai bangunan tempat
peristirahatan/perumahan.
3. Bentuk yang mencerminkan
kemahasiswaan.
aspek
yang
terkandung
dalam
dunia