TINGGI
Sistem Pengelompokkan Kegiatan
R. Tidur utama
KM/WC
R. Tidur anak
R. Duduk
R. Makan
Bar
Pantry
R. Kerja
R. Tidur tamu
R. Tamu
Gudang
Fasilitas
Lobby
30
2
2
2
90
8
5
3
Standar
(m2)
11,5
2,6
11,15
9
7,2
5,2
8
12
11,15
9-20
1,25-2
Fasilitas
Ruang
Mall
Ruang
Komunal
Toilet pria
el
Toilet
wanita
el
Standar (m2/
Fasiltas
Ruang
Toko retail
Karaoke
Book store
Amusemen
t
Center
Supermark
et
Dept Store
Galerry
ATM
Laundry
Salon
Fitness
Center
Standar (m2
1,98
25
2,25
0,64
0,5
2,25
0,5
5
2
2
1,5
7
7
2
2
2
2
2
Kantor Pengelola
R. Tunggu
R. Pimpinan
R. Sekretaris
R. Rapat
R. Administrasi
R. Personalia
R. Monitor
R. Security
Gudang
Pantry
4
1
1
1
8
4
4
3
2
Fasilitas
Ruang
Restauran
t
g makan
dan
gudang
er
Administra
si
Karyawan
Coffee
shop
g makan
er
Food
court
g makan
Fasilitas
Ruang
Musholla
Loading
Dock
R. AHU
R. P3K
R.
Keamanan
Gudang
Fasilitas
Kebutuhan Ruang
R. Receptionis
Standar (m2/orang)
1,8-2,15
2
4,8-8
TIPOLOGI BANGUNAN
1,2-2
Pengertian Apartemen
Kamar atau beberapa kamar (ruangan) yang diperuntukkan sebagai
tempat tinggal, terdapat di dalam suatu bangunan yang biasanya
mempunyai kamar atau
ruangan-ruangan lain semacam itu (Poerwadarminta, 1991).
1,8-2,15
Suatu kompleks hunian dan bukan sebuah tempat tinggal yang berdiri
sendiri (Joseph de Chiara, Time saver Standards for Building
2
Types).
Sebuah ruangan atau beberpa susunan ruangan dalam beberapa jenis
yang memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang digunakan
2
sebagai rumah tinggal(Stein, 1967).
Gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, terbagi
1,8-2,15
atas bagianbagian yang distrukturkan secara fungsional dalam
arah vertikal dan horizontal dan merupakan satuan-satuan yang
dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang dilengkapi
dengan bagian bersama, tanah bersama dan benda bersama (pasal
1 UURS no.16 tahun 1985).
Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal di
dalamnya merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, dalam
lingkungan tanah yang terbatas.
Semua jenis hunian atau tempat tinggal (multiply family), kecuali
sebuah rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga
(single dwelling unit).
Suatu bangunan yang dibagi dalam kamar-kamar atau kelompok
kamar yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan partisi, yang
digunakan sebagai unit hunian.
Dimensi Ruangan
Suatu (m2/orang)
ruangan atau kumpulan ruang yang digunakan sebagai unit
hunian atau rumah tinggal yang sifatnya dapat digunakan sebagai
1,5
milik pribadi atau disewakan (Adhistana, n.d).
1,5
6
3
2
Gambar 3
Koridor berada di Setiap 3 Lantai (Koridor Berada Di Luar Bangunan Apartemen) Setiap
unit apartemen tipe ini terdiri dari 3 lantai, dan setiap unit apartemen dilalui dengan satu
koridor yang berada di luar unit apartemen.
Gambar 4
Koridor Berada Di Setiap Lantai (Koridor Berada di Tengah Bangunan Apartemen)
Koridor berada di tengah bangunan, sehingga dapat menghubungkan dua unit apartemen
yang saling berhadapan dengan satu koridor. Koridor berada di setiap lantai.
Gambar 5
Koridor Berada Di Setiap 2 Lantai (Koridor Berada di Tengah Bangunan Apartemen)
Pada tipe bangunan apartemen ini koridor berada di tengah bangunan apartemen dan
berada setiap 2 lantai.
Gambar 6
Koridor Berada di Dalam (Kombinasi Antara Lurus dan Miring) Pada tipe bangunan
apartemen ini, lantai setiap unitnya merupakan kombinasi antara lurus dan miring. Dan
koridor pada bangunan ini berada pada tengah bangunan dan terdapat di setiap 3 lantai.
STRUKTUR
Pemilihan system struktur bergantung padabeberapa parameter
berikut:
Hal ini berkaitan dengan denah dan bentuk struktur yang dipilih,
yang diharapkan memiliki nilai estetika.
2. Aspek fungsional
Perencanaan struktur yang baik sangat memperhatikan fungsi
daripada bangunan tersebut. Dalam kaitannya dengan penggunaan
ruang, aspek fungsional sangat mempengaruhi besarnya dimensi
bangunan yang direncanakan.
3. Aspek kekuatan dan stabilitas
Aspek ini berkaitan dengan kemampuan struktur dalam menerima
bebanbeban yang bekerja baik beban vertikal maupun beban lateral
yang disebabkan oleh gempa serta kestabilan struktur.
4. Aspek ekonomi dan kemudahan pelaksanaan
Biasanya pada suatu gedung dapat digunakan beberapa macam
system struktur. Oleh sebab itu faktor ekonomi dan kemudahan
pelaksanaan pengerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi
sistem struktur yang akan dipilih.
5. Faktor kemampuan struktur dalam mengakomodasi sistem
layanan
gedung
Struktur harus mampu mendukung beban rancang secara aman tanpa
kelebihan tegangan ataupun deformasi pada batas yang diijinkan.
6. Aspek lingkungan
Aspek lain yang ikut menentukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan suatu proyek adalah aspek lingkungan. Dengan adanya
suatu proyek yang diharapkan akan memperbaiki kondisi lingkungan
dan kemasyarakatan. Sebagai contoh dalam perencanaan lokasi dan
denah haruslah mempertimbangkan kondisi lingkungan apakah
rencana kita nantinya akan menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan sekitar, baik secara fisik maupun kemasyarakatan, atau
bahkan sebaliknya akan dapat menimbulkan dampak yang positif.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN
Pembebanan
Sambungan rangka :
Perilaku :
Pada sistem ini pelat lantai didukung oleh balok. Sistem ini
sering digunakan pada bangunan bertingkat, dan juga untuk struktur
portal bertingkat rendah. Beban yang bekerja pada lantai didukung dan
diteruskan ke kolom oleh jaringan balok. Balok yang terhubung
langsung dengan kolom disebut balok induk (primary beams atau
girders), sedangkan balok yang bertumpu pada balok lainnya, bukan
kolom, disebut balok anak (secondary beams). Seperti juga dinding
pendukung, sistem ini dapat digolongkan menjadi two-way atau oneway, tergantung dari dimensi panel. Jika balok begitu kaku, maka
lendutan balok menjadi tidak diperhitungkan. Namun apabila balok
relatif fleksibel, maka lendutan dari balok harus diperhatikan, dan akan
mempengaruhi lendutan pada pelat lantai juga.
Kekuatan Tinggi
Struktur Balok
Letak lift
a. Sejumlah lantai harus dibagi menjadi beberapa zona : zona I
melayani sejumlah lantai zona bawah, zona II melayani
setiap manusia yang tinggal dalam waktu sehari. Jumlah kebutuhan air
ditampung dalam tangki air di bawah (ground reservoir). Dari
kebutuhan tersebut dengan sistem sanitasi air bersih diperlukan tangki
air di atas (water tank) khusus pada bangunan tinggi sebesar minimal
30% dari jumlah kebutuhan air bersih dalam bangunan. Untuk suatu
bangunan bertingkat lebih dari 30 lantai, maka diperlukan adanya
daerah (zone) bawah dan daerah (zone) atas. Perletakan tangki-tangki
air tersebut di tempat perbatasan zone, di mana pada lantai tersebut
dapat digunakan sebagai struktur pengaku untuk menahan beban lateral.
S i s t e m Ver t i k a l
Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sistem vertikal
banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Cara
pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki
air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai
dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian air dialirkan
dengan menggunakan pompa untuk langsung ke kran yang diperlukan.
Sistem ini lebih menguntungkan pda penggunaan pipa, tetapi sering
mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami
pemadaman.
Kebutuhan air berdasarkan jenis bangunan
Air Limbah
Air limbah/air tinja memerlukan tempat bak penampung air
limbah yang disebut Septiktank, atau bak pengolah air limbah (Sewage
Trecnmeni Plant-STP). Ukuran STP sebesar 10-30 % dari besar bak
penampung air bersih. Oleh karena its perlu penempatan bak tersebut di
lanai paling bawah (basement) yang berjauhan dengan bak penampung
air bersih dan di Isar daerah inti (core). Beban bak STP tidak perlu
menambah beban bangunannya.
Pemadam Kebakaran.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada
tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempattempat
yang
memerlukan,
dengan
menggunakan
sistern
gravitasi/diturunkan secara langsung. Pada tempat-tempat tertentu yang
jaraknya kurang dari 9 m dari tangki digunakan alas tambahan untuk
memperkuat pancaran air, rnisalnya menggunakan pompa tekan
PENANGKAL PETIR
Pengamanan bangunan gedung bcrtingkat dari bahaya sambaran
pctir perlu dilakukan dengan memasang suatu slat penangkal petir pada
puncak bangunan tersebut. Penangkal petir ini harus dipasang pada
bangunan-bangunan yang tinggi, minimum bangunan 2 lantai (terutarna
yang paling tinggi di antara sekitarnya). Berdasarkan hal tersebut
berikut ini adalah pembagian sistem instalasi penangkal petir.
Kebutuhan lift
Selain itu juga ada elevator dengan kecepatan tinggi yang
dinamakan Express Elevator dcngan kccepatan 400-500 meter per
menit, yang melayani dari lantai dasar sampai lantai puncak, tanpa
berhenti di lainai-lantai lain. Pembagian daerah (zone) dalam melayani
penumpang elevator dibagi dalam.
a.
b.
c.