Anda di halaman 1dari 11

KEBUTUHAN PADA BANGUNAN

TINGGI
Sistem Pengelompokkan Kegiatan

Program Ruang Hunian


Jenis Ruang

Pada bangunan apartemen yang dirancang, memiliki sistem


pengelompokkan kegiatan yang terdiri dari :

R. Tidur utama
KM/WC
R. Tidur anak
R. Duduk
R. Makan
Bar
Pantry
R. Kerja
R. Tidur tamu
R. Tamu
Gudang

A. Kelompok Kegiatan Pribadi (Privat)


Pada suatu bangunan hunian dibutuhkan area prifasi yang dapat
mengakomodir dan memberikan rasa nyaman dan aman bagi
penghuninya. Biasanya tempat-tempat ataupun area tersebut memiliki
prifasi yang bersifat pribadi (privat). Untuk itu, penulis
mengelompokkan kegiatan yang bersifat privat pada bagian hunian
apartemen yaitu tower bangunan. Karena kegiatan yang bersifat privat
biasanya dilakukan pada hunian, seperti pada ruang tidur, ruang kerja,
toilet dan sebagainya dalam satu unit hunian.
B. Kelompok Kegiatan Bersama (Publik)
Karena bangunan yang dirancang merupakan bangunan yang
memiliki fungsi ganda yaitu apartemen dan mall, maka bangunan ini
memiliki bagian yang dapat digunakan secara bersama-sama antara
penghuni dan pengunjung. Bagian bangunan yang dapat digunakan
bersama-sama ini disebut area publik, yaitu terdapat pada podium
bangunan berupa mall. Selain pada podium bangunan, kegiatan
bersama yang biasanya dilakukan oleh penghuni bersama-sama dengan
penghuni yang lainnya yaitu pada bagian taman, area olah raga, dan
tempat terbuka lainnya yang berada pada tapak perancangan. Dalam
kegiatan ini menimbulkan interaksi bagi sesama penghuni maupun
masyarakat luar, dimana kegiatan ini biasanya terjadi pada ruang-ruang
penunjang kegiatan dalam lingkungan hunian.

Kebutuhan Lantai Utama Apartemen

Fasilitas

Lobby

Kebutuhan RuangKapasitas (orang)


Luas (m2)
Hall
R. Receptionis
R, Telepon
R. Security

30
2
2
2

90
8
5
3

Fasilitas Umum Mall

C. Kelompok Kegiatan Pelayanan Service


Pada bangunan apartemen yang dirancang, memiliki area service
berupa basement yang berfungsi sebagai tempat parkir dan ruangruangmekanikal elektrikal. Kegiatan pelayanan servis merupakan
pelayanan penunjang/ pelengkap dalam kehidupan sehari-hari yang
dapat memberikan kemudahan-kemudahan bagi penghuni. Kegiatan ini
biasanya dilakukan oleh staff pelayanan yang bertugas menjalankan
kegiatan tersebut.
Kegiatan pada bangunan apartemen yang dirancang ini secara garis
besar yaitu dapat dimulai dari penghuni dan pengunjung apartement
yang melakukan aktivitas yang juga berhubungan dengan kebutuhan
pada aktivitas mall. Bagi pengelola melakukan kegiatan pengelolaan
apartement yang pasti berhubungan juga dengan kegiatan apartement
dan mall. Pedagang beserta pengunjung mall juga langsung melakukan
aktivitas di mall. Serta pelaku mekanik yang melakukan aktivitas
mekanikal elektrikal yang mendukung aktivitas mall, aktivitas
apartement, dan aktivitas pengelola. Semua pelaku kegiatan di
apartement ini pada dasarnya akan melakukan aktivitas datang dan
pulang.

Standar
(m2)
11,5
2,6
11,15
9
7,2
5,2
8
12
11,15
9-20
1,25-2

Fasilitas
Ruang
Mall
Ruang
Komunal
Toilet pria

el
Toilet
wanita

el

Standar (m2/

Fasiltas
Ruang
Toko retail
Karaoke
Book store
Amusemen
t
Center
Supermark
et
Dept Store
Galerry
ATM
Laundry
Salon
Fitness
Center

Standar (m2

1,98
25
2,25
0,64
0,5

2,25
0,5

Fasilitas Perbelanjaan Dan Jasa

5
2
2
1,5
7
7
2
2
2
2
2

Kantor Pengelola

R. Tunggu
R. Pimpinan
R. Sekretaris
R. Rapat
R. Administrasi
R. Personalia
R. Monitor
R. Security
Gudang
Pantry

4
1
1
1
8
4
4
3
2

Fasilitas Makan Minum

Fasilitas
Ruang
Restauran
t

g makan

dan
gudang

er

Administra
si

Karyawan
Coffee
shop

g makan

er
Food
court

g makan

Fasilitas Pelayanan Mall

Fasilitas
Ruang
Musholla
Loading
Dock
R. AHU
R. P3K
R.
Keamanan
Gudang

Program Ruang Pengelola

Fasilitas

Kebutuhan Ruang
R. Receptionis

Standar (m2/orang)

1,8-2,15

2
4,8-8

TIPOLOGI BANGUNAN
1,2-2

Pengertian Apartemen
Kamar atau beberapa kamar (ruangan) yang diperuntukkan sebagai
tempat tinggal, terdapat di dalam suatu bangunan yang biasanya
mempunyai kamar atau
ruangan-ruangan lain semacam itu (Poerwadarminta, 1991).
1,8-2,15
Suatu kompleks hunian dan bukan sebuah tempat tinggal yang berdiri
sendiri (Joseph de Chiara, Time saver Standards for Building
2
Types).
Sebuah ruangan atau beberpa susunan ruangan dalam beberapa jenis
yang memiliki kesamaan dalam suatu bangunan yang digunakan
2
sebagai rumah tinggal(Stein, 1967).
Gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan, terbagi
1,8-2,15
atas bagianbagian yang distrukturkan secara fungsional dalam
arah vertikal dan horizontal dan merupakan satuan-satuan yang
dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, yang dilengkapi
dengan bagian bersama, tanah bersama dan benda bersama (pasal
1 UURS no.16 tahun 1985).
Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal di
dalamnya merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, dalam
lingkungan tanah yang terbatas.
Semua jenis hunian atau tempat tinggal (multiply family), kecuali
sebuah rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga
(single dwelling unit).
Suatu bangunan yang dibagi dalam kamar-kamar atau kelompok
kamar yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan partisi, yang
digunakan sebagai unit hunian.
Dimensi Ruangan
Suatu (m2/orang)
ruangan atau kumpulan ruang yang digunakan sebagai unit
hunian atau rumah tinggal yang sifatnya dapat digunakan sebagai
1,5
milik pribadi atau disewakan (Adhistana, n.d).
1,5
6
3
2

Apartemen merupakan salah satu variasi jenis hunian yang diminati


oleh masyarakat terutama yang tinggal di kota-kota besar. Jika dahulu
rumah biasa (landedhouse) menjadi primadona pilihan tempat tinggal,
kini kecenderungan itu sedikit demi sedikit mulai bergeser. Hal ini
bukan disebabkan oleh faktor tren,melainkan timbul masalah
permukiman di perkotaan yang kian pelik. Oleh sebab itulah, apartemen
yang merupakan hunian vertikal menjadi alternative yang layak bagi
pengembang perumahan di wilayah pusat kota untuk dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal. Bagi masayarakat kota,
tinggal di apartemen sebenarnya bukanlah hal istimewa. Tinggal di
apartemen sama seperti tinggal di komplek perumahan, bahakan
fasilitas(m2/orang)
yang tersediapun hampir sama. Yang menjadi perbedaan adalah
Dimensi Ruang
bentuknya, apartemen berbentuk vertikal sehingga penggunaan lahan
2

lebih efisien dan merupakan solusi yang paling ideal untuk


menyelesaikan masalah permukiman di kota.
Klasifikasi Apartemen
Berdasarkan tipe pengelolaanya, terdapat tiga jenis apartemen (Aknal,
2007),yaitu:
Serviced Apartment
Apartemen yang dikelola secara menyeluruh oleh menajemen
tertentu. Biasanya menyerupai cara pengelolaan sebuah hotel, yaitu
penghuni mendapatkan pelayanan menyerupai hotel bintang lima,
misalnya unit berperabotan lengkap, house keeing, layanan kamar,
laundry, business center.
Apartmen Milik Sendiri
Apartemen yang dijual dan dapat dibeli oleh pihak individu. Mirip
dengan apartemen sewa, apartemen ini juga tetap memiliki
pengelola yangmengurus fasilitas umum penghuninya.
Apartmen sewa
Apartemen yang disewa oleh individu tanpa penyelayanan khusus.
Meskipun demikian, tetap ada menejemen apartemen yang
mengatursegala sesuatu berdasarkan kebutuhan bersama seperti
sampah, pemeliharaan bangunan, lift, koridor, dan fasilitas umum
lainnya.

Berdasarkan kategori jenis dan besar bangunan


terdiri dari:
High-Rise Apartment
Bangunan apartemen yang terdiri lebih dari sepuluh lantai.
Dilengkapi area parker bawah tanah, system keamanan dan servis
penuh. Struktur apartemen lebih kompleks sehingga desain unit
apartemen cenderung standard. Jenis ini banyak di bangun di pusat
kota.
Mid-Rise Apartment
Bangunan apartemen yang terdiri dari tujuh sampai dengan sepuluh
lantai. Jenis apartemen ini lebih sering dibangun di kota satelit.
Low-Rise Apartment
Apartemen dengan ketinggian kurang dari tujuh lantai dan
menggunakn tangga sebagai alat transportasi vertikal. Biasanya
untuk golongan menengah kebawah.
Walked-up Apartment
Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga sampai dengan enam
lantai. Apartemen ini kadang-kadang memiliki lift, tetapi dapat juga
tidak menggunakan. Jenis apartemen ini disukai oleh keluarga yang
lebih besar (keluarga inti ditambah orang tua). Gedung apartemen ini
hanya terdiri atas dua atau tiga unit apartemen.
Jenis apartemen berdasarkan tipe unit
Studio
Unit apartemen yang hanya memiliki satu ruang. ruang ini sifatnya
multifungsi sebagai ruang duduk, kamar tidur dan dapur yang
semula terbuka tanpa partisi. Satu-satunya ruang yang terpisah
biasanya hanya kamar mandi. Apartemen tipe studio relative kecil.
Tipe ini sesuai dihuni oleh satu orang atau pasangan tanpa anak.
Luas unit ini minimal 20-35 m.
Apartemen 1,2,3 kamar/apartemen keluarga
Pembagian ruang apartemen ini mirip rumah biasa. Memiliki kamar
tidur terpisah serta ruang duduk, ruang makan, dapur yang bias
terbuka dalam satu ruang atau terpisah. Luas apartemen tipe ini
sangat beragam tergantung ruang yang dimiliki serta jumlah
kamarnya. Luas minimal untuk satu kamar tidur adalah 25 m, 2
kamar tidur 30 m, 3 kamar tidur 85, dan 4 kamar tidur 140 m.
Loft
Loft adalah bangunan bekas gudang atau pabrik yang kemudian
dialihfungsikan sebagai apartemen. Caranya adalah dengan
menyekat-nyekat bangunan besar ini menjadi beberapa unit hunian.
Keunikan loft apartment adalah biasanya memiliki ruang yang
tinggi, mezzanine atau dua lantai dalam satu unit. Bentuk
bangunannyapun cenderung berpenampilan industrial. Ttetapi,
beberapa pengembang kini menggunakan istilah loft untuk
apartemen dengan mezzanine atau dua lantai tetapi dalam bangunan
yang baru.
Penthouse
Unit hunian ini berada di lantai paling atas sebuah bangunan
apartemen. Luasnya lebih besar daripada unit-unit dibawahnya.
Bahkan, kadang-kadang satu lantai hanya ada satu atau dua unit saja.

Selain lebih mewah, penthouse juga sangat privat karena memiliki


lift khusus untuk penghuninya. Luas minimumnya adalah 300 m.
Berdasarkan tujuan pembangunan, apartemen dibagi menjadi tiga
yaitu:
Komersial
Apartemen yang hanya ditujukan untuk bisnis komersial yang
mengejar keuntungan atau profit.
Umum
Apartemen yang ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, akan
tetapi biasanya hanya dihuni oleh lapisan masyarakat kalangan
menengah kebawah.
Khusus
Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan
biasanya dimiliki suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan
oleh para pegawai maupun tamu yang berhubungna dengan pekerja

Berdasarkan golongan sosial apartemen dibagi menjadi empat,


yaitu:
Apartemen Sederhana
Apartemen Menengah
Apartemen Mewah
Apartemen super Mewah
Yang membedakan keempat tipe tersebut sebelumnya adalah
fasilitas yang terdapat dalam apartemen tersebut. Semakin lengkap
fasilitas dalam sebuah apartemen, maka semakin mewah apartemen
tersebut. Pemilihan bahan bangunan dan system apartemen juga
berpengaruh. Semakin baik kualitas material dan semakin banyak
pelayanannya, semakin mewah apartemen tersebut.
Berdasarkan penghuni, jenis apartemen dibagi menjadi empat,
yaitu:
Apartemen Keluarga
Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan
anaknya. Bahkan tidak jarang orang tua dari ayah atau ibu tinggal
bersama. Terdiri dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar
tidur pembantu yang tidak selalu ada. Biasanya dilengkapi dengan
balkon untuk interaksi dengan dunia luar.
Apartemen Lajang
Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan
biasanya tinggal bersama teman mereka. Mereka menggunakan
apartemen sebagai tempat tinggal, bekerja, dan beraktivitas lain
diluar jam kerja.
Apartemen Pebisnis/Ekspatrial
Apartemen ini digunakan oleh para pengusaha untuk bekerja karena
mereka telah mempunyai hunian sendiri di luar partemen ini.
Biasanya terletak dekat dengan temapt kerja sehingga member
kemudahan bagi pengusaha untuk mengontrol pekerjaannya.
Apartemen Manula
Apartemen ini merupakan suatu hal yang baru di Indonesia, bahkan
bias dikatakan tidak ada meskipun sudah menjadi sebuah kebutuhan.
Di luar negeri seperti Amerika, China, Jepang, dan lain-lain telah
banyak dijumpai apartemen untuk hunian manusia usia lanjut.
Desain apartemen disesuaikan dengan kondisi fisik para manula dan
mengakomodasi manula dengan alat bantu jalan.
Klasifikasi apartemen berdasarkan kepemilikan, yaitu:
Apartemen Sewa
Pemilik membangun dan membiayai operasi serta perawatan
bangunan, penghuni membayar uang sewa selama jangka waktu
tertentu.
Apartemen Kondominium
Penghuni membeli dan mengelola unit yang menjadi haknya, tidak
ada batasan bagi penghuni untuk menjual kembali atau menyewakan
unit miliknya. Penghuni biasanya membayar uang pengelolaan ruang
bersama yang dikelola oleh pemilik gedung.
Apartemen Koperasi
Apartemen ini dimiliki oleh koperasi, penghuni memiliki saham
didalamnya sesuai dengan unit yang ditempatinya. Bila penghuni
pindah, ia dapat menjual sahamnya kepada koperasi atau calon
penghuni baru dengan persetujuan koperasi. Biaya operasional dan
pemeliharaan ditanggung oleh koperasi.

Klasifikasi apartemen berdasarkan pelayanannya menjadi empat,


yaitu:
Apartemen Fully Service
Apartemen yang menyediakan layanan standard hotel bagi
penghuninya, seperti laundry, cathering, kebersihan, dan
sebagainya.
Apartemen Fully Furnished
Apartemen yang mneyediakan furniture atau perabotan dalam unit
apartemen.
Apartemen Fully Furnished and Fully Service
Gabungan kedua jenis apartemen yang tertulis sebelumnya.

Macam-macam peletakkan sirkulasi antar lantai:

Apartemen Building only


Apartemen yang tidak menyediakan layanan ruang atau furniture.

Syarat Syarat Bangunan Apartemen


ENTRANCE APARTEMEN
A. Bagian entrance apartemen harus menarik dan mudah dilihat.
B. Bagian entrance menyediakan tempat untuk: berjalan,
kendaraan, menurunkan penumpang, menaikkan barang
bawaan, dan tempat untuk menurunkan barang bawaan.
C. Bagian entrance harus mudah di akses, dan mudah akses bila
terjadi kebakaran.
D. Kanopi entrance melindungi dari angin dan hujan.
E. Skala dan karakter entrance mengikuti desain bangunan.
F. Lebar entrance minimal 5,5 meter, atau dapat dilalui untuk 2
mobil.
PENGIRIMAN BARANG
Pengiriman dan pengantaran barang, pengantar barang tidak boleh
hingga depan pintu.
AKTIVITAS ORANG TUA DAN ANAK DILAKUKAN DI
RUANG KELUARGA
Kamar anak sebisa mungkin dapat diakses dari ruang keluarga,
sehingga dapat diawasi.
AKSES DARI RUANG TIDUR KE KAMAR MANDI
Akses dari ruang tidur ke kamar mandi tidak menjadi satu jalur
dengan ruang keluarga.
AKSES DARI DAPUR KE KAMAR MANDI
Akses dari dapur ke kamar mandi, dapat dimungkinkan satu jalur
dengan ruang keluarga.
SERVIS DARI DAPUR KE RUANG MAKAN
Servis dari dapur ke ruang makan dapat berhubungan dengan ruang
lainnya.

Menurut Koridor Bangunan Apartemen


Bangunan apartemen memiliki macam macam jenis koridor bangunan
apartemen, diantaranya:

Jenis-jenis Tipe Bangunan Apartemen


Menurut Akses di Bangunan Apartemen
Berdasarkan akses di bangunan apartemen, tipe bangunan apartemen
terdiri dari
beberapa contoh, yaitu:

Keterangan dari gambar diatas adalah:


Gambar 1
Koridor Berada di Setiap Lantai (Koridor Berada di Luar Bangunan Apartemen) Koridor
berada pada setiap lantai apartemen dan berada diluar unit apartemen, sehingga setiap
unit apartemen dilalui dengan satu koridor.
Gambar 2
Koridor Berada di Setiap 2 Lantai (Koridor Berada Di Luar Bangunan Apartemen) Unit
apartemen tipe ini biasanya setiap unitnya terdiri dari 2 lantai. Dan setiap unit apartemen
dilalui dengan satu koridor yang berada di luar unit apartemen.

Keterangan dari gambar diatas adalah:


Gambar 1
Bagian parkir terletak di lantai 1 atau di halaman depan bangunan apartemen,
sedangkan unit terletak di lantai 1 dan 2, sedangkan area rekreasi terletak di setiap
unitnya atau terletak di belakang bangunan apartemen.
Gambar 2
Parkir kendaraan terletak di lantai 1 hingga lantai 4, sedangkan unit apartemen
terletak di lantai 2 keatas. Dan area rekreasi terletak di setiap unitnya atau terletak
dibelakang bangunan apartemen.
Gambar 3
Parkir kendaraan terletak di lantai 1 hingga lantai 4, unit apartemen terletak di
lantai 4 keatas, dan ruang rekreasi terletak di atas ruang parkir.
Gambar 4
Parkir kendaraan terletak di lantai 1 hingga lantai 4, sedangkan unit apartemen
terletak di lantai 4 keatas. Dan area rekreasi terletak di lantai teratas.

Gambar 3
Koridor berada di Setiap 3 Lantai (Koridor Berada Di Luar Bangunan Apartemen) Setiap
unit apartemen tipe ini terdiri dari 3 lantai, dan setiap unit apartemen dilalui dengan satu
koridor yang berada di luar unit apartemen.
Gambar 4
Koridor Berada Di Setiap Lantai (Koridor Berada di Tengah Bangunan Apartemen)
Koridor berada di tengah bangunan, sehingga dapat menghubungkan dua unit apartemen
yang saling berhadapan dengan satu koridor. Koridor berada di setiap lantai.
Gambar 5
Koridor Berada Di Setiap 2 Lantai (Koridor Berada di Tengah Bangunan Apartemen)
Pada tipe bangunan apartemen ini koridor berada di tengah bangunan apartemen dan
berada setiap 2 lantai.
Gambar 6
Koridor Berada di Dalam (Kombinasi Antara Lurus dan Miring) Pada tipe bangunan
apartemen ini, lantai setiap unitnya merupakan kombinasi antara lurus dan miring. Dan
koridor pada bangunan ini berada pada tengah bangunan dan terdapat di setiap 3 lantai.

STRUKTUR
Pemilihan system struktur bergantung padabeberapa parameter
berikut:

1.Economical consideration, yang meliputi constructioncost,


nilaikapitalisasi, rentable space variation dan costoftimevariation.
2.Construction speed yangdi pengaruhi oleh profil bangunan,
experience, methods dan expertise, material struktur, konstruksi
(cast-in-situ, precast atau kombinasi) sertalocal contructionindustry.
3.Overall geometry, meliputi panjang, lebar dan tinggi bangunan.
4.Vertical profile-building shape.
5.Pembatasan ketinggian (heightrestriction)
6.Kelangsingan (slenderness), yaitu ratio antara tinggi terhadap lebar
bangunan.
7.Planconfiguration, yaitudepth-widhtratio dan degree of regularity
8.Kekuatan,kekakuandandaktilitas. Kekuatan berhubungan erat
dengan material properties, kekaakuan meliputi kekakuan lentur,
kekakuangeser, kekakuan torsidandaltilitas meliputi strainductility,
curvature uctility dan displace mentductility.
10Jenis/tipe pembebanan, yang, meliputi beban gravitasi, beban
lateral berupa beban angin dan seismicserta beban-beban
khususlainnya.
11.Kondisi tanah pendukung bangunan
KONSEP PEMILIHAN SISTEM STRUKTUR
Konsep pemilihan struktur gedung ini mengacu pada:
1. Aspek arsitektural

Hal ini berkaitan dengan denah dan bentuk struktur yang dipilih,
yang diharapkan memiliki nilai estetika.
2. Aspek fungsional
Perencanaan struktur yang baik sangat memperhatikan fungsi
daripada bangunan tersebut. Dalam kaitannya dengan penggunaan
ruang, aspek fungsional sangat mempengaruhi besarnya dimensi
bangunan yang direncanakan.
3. Aspek kekuatan dan stabilitas
Aspek ini berkaitan dengan kemampuan struktur dalam menerima
bebanbeban yang bekerja baik beban vertikal maupun beban lateral
yang disebabkan oleh gempa serta kestabilan struktur.
4. Aspek ekonomi dan kemudahan pelaksanaan
Biasanya pada suatu gedung dapat digunakan beberapa macam
system struktur. Oleh sebab itu faktor ekonomi dan kemudahan
pelaksanaan pengerjaan merupakan faktor yang mempengaruhi
sistem struktur yang akan dipilih.
5. Faktor kemampuan struktur dalam mengakomodasi sistem
layanan
gedung
Struktur harus mampu mendukung beban rancang secara aman tanpa
kelebihan tegangan ataupun deformasi pada batas yang diijinkan.
6. Aspek lingkungan
Aspek lain yang ikut menentukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan suatu proyek adalah aspek lingkungan. Dengan adanya
suatu proyek yang diharapkan akan memperbaiki kondisi lingkungan
dan kemasyarakatan. Sebagai contoh dalam perencanaan lokasi dan
denah haruslah mempertimbangkan kondisi lingkungan apakah
rencana kita nantinya akan menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan sekitar, baik secara fisik maupun kemasyarakatan, atau
bahkan sebaliknya akan dapat menimbulkan dampak yang positif.
PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN
Pembebanan

Dalam menjalankan fungsinya, setiap struktur akan menerima


pengaruh dari luar yang perlu dipikul. Selain pengaruh dari luar, sistem
struktur yang terbuat dari material bermassa, juga akan memikul

beratnya sendiri akibat pengaruh gravitasi. Selain pengaruh dari luar


yang dapat diukur sebagai besaran gaya atau beban, seperti berat sendiri
struktur, beban akibat hunian atau penggunaan struktur, pengaruh angin
atau getaran gempa, tekanan tanah atau tekanan hidrostatik air, terdapat
juga pengaruh luar yang tidak dapat diukur sebagai gaya. Sebagai
contoh adalah pengaruh penurunan pondasi pada struktur bangunan,
atau pengaruh temperatur / suhu pada elemen-elemen struktur. Dalam
melakukan analisis dan desain dari suatu struktur bangunan, perlu
adanya gambaran yang jelas mengenai perilaku dan besarnya beban
yang bekerja pada struktur. Hal penting yang berkaitan dengan
karakteristik beban untuk keperluan analisis struktur adalah pemisahan
antara beban-beban yang bersifat statis dan dinamis. Secara umum,
beban luar yang bekerja pada struktur dapat dibedakan menjadi
beban statis dan beban dinamis. Beban statis adalah beban yang bekerja
secara terus-menerus pada suatu struktur. Beban statis juga
diasosiasikan dengan beban-beban yang secara perlahan-lahan timbul
serta mempunyai variabel besaran yang bersifat tetap (steady states).
Dengan demikian, jika suatu beban mempunyai perubahan intensitas
yang berjalan cukup perlahan sedemikian rupa sehingga pengaruh
waktu tidak dominan, maka beban tersebut dapat dikelompokkan
sebagai beban statik (static load). Deformasi dari struktur akibat beban
statik akan mencapai puncaknya jika beban ini mencapai nilainya yang
maksimum. Beban statis pada umumnya dapat dibagi lagi menjadi
beban mati, beban hidup, dan beban khusus, yaitu beban yang
diakibatkan oleh penurunan pondasi atau efek temperature Beban
dinamis adalah beban yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur. Pada
umumya, beban ini tidak bersifat tetap (unsteady-state) serta
mempunyai karakterisitik besaran dan arah yang berubah dengan cepat.
Deformasi pada struktur akibat beban dinamik ini juga akan berubahubah secara cepat.
Beban Mati
Untuk keperluan analisis dan desain struktur bangunan,
besarnya beban mati harus ditaksir atau ditentukan terlebih dahulu.
Beban mati adalah beban-beban yang bekerja vertikal ke bawah pada
struktur dan mempunyai karakteristik bangunan, seperti misalnya
penutup lantai, alat mekanis, dan partisi. Berat dari elemen-elemen ini
pada umumnya dapat diitentukan dengan mudah dengan derajat
ketelitian cukup tinggi. Untuk menghitung besarnya beban mati suatu
elemen dilakukan dengan meninjau berat satuan material tersebut
berdasarkan volume elemen. Berat satuan (unit weight) material secara
empiris telah ditentukan dan telah banyak dicantumkan tabelnya pada
sejumlah standar atau peraturan pembebanan.
Beban Hidup
Fungsi dari elemen struktur khususnya pelat lantai, adalah untuk
mendukung beban-beban hidup yang dapat berupa berat dari orangorang atau hunian, perabot, mesin-mesin, peralatan, dan timbunantimbunan barang. Beban hidup adalah beban yang bisa ada atau tidak
ada pada struktur untuk suatu waktu yang diberikan. Meskipun dapat
berpindah-pindah, beban hidup masih dapat dikatakan bekerja secara
perlahan-lahan pada struktur. Beban yang diakibatkan oleh hunian atau
penggunaan (occupancy loads) adalah beban hidup. Yang termasuk ke
dalam beban penggunaan adalah berat manusia, perabot,
barang yang disimpan, dan sebagainya. Beban yang diakibatkan oleh
salju atau air hujan, juga temasuk ke dalam beban hidup. Semua beban
hidup mempunyai karakteristik dapat berpindah atau, bergerak. Secara
umum beban ini bekerja dengan arah vertikal ke bawah, tetapi kadangkadang dapat juga berarah horisontal. Beban hidup yang bekerja pada
struktur dapat sangat bervariasi, sebagai contoh seseorang dapat berdiri
di mana saja dalam suatu ruangan, dapat berpindahpindah, dapat berdiri
dalam satu kelompok. Perabot atau barang dapat berpindahpindah
dan diletakkan dimana saja di dalam ruangan. Dari penjelasan ini, jelas
tidak mungkin untuk meninjau secara terpisah semua kondisi
pembebanan yang mungkin terjadi. Oleh karena itu dipakai suatu
pendekatan secara statistik untuk menetapkan beban hidup ini, sebagai
suatu beban statik terbagi merata yang secara aman akan ekuivalen
dengan berat dari pemakaian terpusat maksimum yang diharapkan
untuk suatu pemakaian tertentu.
Beban Angin

Besarnya beban angin yang bekerja pada struktur bangunan


tergantung dari kecepatan angin, rapat massa udara, letak geografis,
bentuk dan ketinggian bangunan, serta kekakuan struktur. Bangunan
yang berada pada lintasan angin, akan menyebabkan angin berbelok
atau dapat berhenti. Sebagai akibatnya, energy kinetik dari angin akan

berubah menjadi energi potensial, yang berupa tekanan atau hisapan


pada bangunan.
Beban Tanah Dan Air

Struktur bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah


seperti dinding penahan tanah, terowongan, ruang bawah tanah
(basement), perlu dirancang untuk menahan tekanan tanah lateral. Jika
struktur-struktur ini tenggelam sebagian atau seluruhnya di dalam air,
maka perlu juga diperhitungkan tekanan hidrostatis dari air pada
struktur. Sebagai ilustrasi, di bawah ini diberikan pembebanan yang
bekerja pada dinding dan lantai dari suatu ruang bawah tanah.

Beban merata bila penguatan pada sambungan portal, kolom


bebas mengalami tekuk (b) penguatan pada pondasi dengan
sendi kaku, deformasi kolom lebih kecil (d)
Beban momen terdistribusi
Defleksi menjadi lebih kecil
Jarak antar kolom menjadi lebih pendek
Sensitif terhadap penurunan permukaaan

Sistem Rangka Kaku (Rigid Frame System)


Sistem rangka kaku pada umunya berupa grid persegi teratur
terdiri dari balok horizontal dan kolom vertikal yang dihubungkan di
suatu bidang dengan menggunakan sambungan kaku (rigid). Prinsip
rangka kaku akan ekonomis sampai 30 lantai untuk rangka baja, dan 20
lantai untuk rangka beton. Beberapa bangunan rangka kaku tipikal
diperlihatkan pada gambarsssIGID

Karena kontinuitasnya, maka rangka kaku bereaksi terhadap


beban lateral, terutama melalui lentur dari kolom dan balok. Sifat
menerus dari rangka bergantung pada tahanan rotasi dari sambungan
batang batang sehingga tidak terjadi peleset.

Ukuran dan dimensi komponen pendukung menenttukan


perilaku terhadap beban.
Rigid frame digunakan pada :
Area yang luas memiliki langit- langit yang tinggi
Biasanya memiliki bentang 40-100
Komponen di hubungkan dengan pembautan dan pengelasan
Pondasi di hubungkan dengan plat dasar (baut).

Sambungan rangka :

Sistem struktur rigid frame merupakan struktur yang paling


awal di kenal unttuk bangunan tinggi. Struktur muncul sejak di
temukannya kontruksi baja dan beton bertulang

Sistem struktur rigid frame terdiri dari balok horizontal dan


kolom vertikal
yang di hubungkan di suatu bidang dengan
menggunakan ambungan yang kaku (rigid)

Perilaku :

Kolom dan balok menggunakan material baja


Deain sambungan dari bahan baja
Prinsip utama : kekuatan, kekakuan dan kapasitas
deformasi

Struktur pendukung plat lantai

untuk mendapatkan suatu profil yang dibutuhkan oleh perencana atau


arsitek.

Sistem Balok Pemikul Lantai (Beam-Supported Slab


System)

Pada sistem ini pelat lantai didukung oleh balok. Sistem ini
sering digunakan pada bangunan bertingkat, dan juga untuk struktur
portal bertingkat rendah. Beban yang bekerja pada lantai didukung dan
diteruskan ke kolom oleh jaringan balok. Balok yang terhubung
langsung dengan kolom disebut balok induk (primary beams atau
girders), sedangkan balok yang bertumpu pada balok lainnya, bukan
kolom, disebut balok anak (secondary beams). Seperti juga dinding
pendukung, sistem ini dapat digolongkan menjadi two-way atau oneway, tergantung dari dimensi panel. Jika balok begitu kaku, maka
lendutan balok menjadi tidak diperhitungkan. Namun apabila balok
relatif fleksibel, maka lendutan dari balok harus diperhatikan, dan akan
mempengaruhi lendutan pada pelat lantai juga.

Kekuatan Tinggi

baja bisa diproduksi dengan berbagai kekuatan yang bisa


dinyatakan dengan kekuatan tegangan tekan lelehnya (Fy) atau oleh
tegangan tarik batas (Fu). Bahan baja walaupun dari jenis yang paling
rendah kekuatannya, tetap mempunyai perbandingan kekuatan pervolume lebih tinggi bila dibandingkan dengan bahan bahan bangunan
lainnya yang umum dipakai. Hal ini memungkinkan perencanaan
sebuah konstruksi baja bisa mempunyai beban mati yang lebih kecil
untuk bentang yang lebih panjang, sehingga. memberikan kelebihan
ruang dan volume yang dapat dimanfaatkan akibat langsingnya profilprofil yang dipakai.
Daktilitas

Material Pendukung sistem rigid frame


Material Baja

Baja merupakan bahan structural yang paling efisien.


Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad
kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah
dikembangkan dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang
mempunyai sifatstruktur yang baik. Baja mempunyai kekuatan yang
tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan dan oleh karena
itu baja adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang
akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur dengan
fasilitas yang hampir sama. Berat jenis baja tinggi, tetapi perbandingan
antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen baja
tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat
bebannya, selama bentukbentuk struktur yang digunakan menjamin
bahwa bahan tersebut dipergunakan secara efisien.

Menurut SNI 0317292002 tentang Tata Cara Perencanaan


Struktur Baja untuk Bangunan Gedung Sifat mekanis baja structural
yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratan
minimum yang diberikan pada tabel sifat mekanis baja. Tegangan leleh
Tegangan leleh untuk perencanaan (f y) tidak boleh diambil melebihi
nilai yang diberikan tabel tersebut. Tegangan putus Tegangan putus
untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi nilai yang
diberikan tabel dibawah. Fungsi struktur merupakan faktor utama
dalam penentuan konfigurasi struktur. Berdasarkan konfigurasi struktur
dan beban rencana, setiap elemen atau komponen dipilih untuk
menyangga dan menyalurkan beban pada keseluruhan struktur dengan
baik. Batang baja dipilih sesuai standar yang ditentukan oleh American
Institute of Steel Construction (AISC) juga diberikan oleh American
Society of Testing and Materials (ASTM). Pengelasan memungkinkan
penggabungan plat dan/atau profil lain

Sifat dari baja yang dapat mengalami deformasi yang besar di


bawah pengaruh tegangan tarik yang tinggi tanpa hancur atau putus
disebut sifat daktilitas. Adanya sifat ini membuat struktur baja mampu
mencegah terjadinya proses robohnya bangunan secara tibatiba. Sifat
ini sangat menguntungkan ditinjau dari aspek keamanan penghuni
bangunan bila terjadi suatu goncangan yang tiba-tiba seperti misalnya
pada peristiwa gempa bumi. Di samping itu keuntungan-keuntungan
lain dari struktur baja, antara lain adalah:
Proses pemasangan di lapangan berlangsung dengan cepat.
Dapat di las.
Komponen-komponen struktumya bisa digunakan lagi untuk
keperluan lainnya.
Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi
masih mempunyai nilai sebagai besi tua.
Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan cara
pemeliharaan yang tidak terlalu sukar.

Selain keuntungan-keuntungan tersebut diatas bahan baja


juga mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut :
Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan baja
perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan
yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja
dari bahaya karat.
Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang
yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial,
tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horizontal.
Bentuk-bentuk elemen profil baja yang dapat digunakan
sebagai komponen struktur bangunan, seperti kolom, balok,
rangka atap dan lain-lain. Profil Baja Elemen Struktur Rangka
Bentuk elemen baja yang sekarang banyak dikembangkan
berupa baja lembaran atau panel, seperti produk smart truss
(baja ringan) untuk penggunaan rangka atap atau rangka lantai

dan plafond, karena disamping ringan juga tahan terhadap


korosi.

Struktur Balok

Bentuk sayap lebar biasanya digunakan sebagai elemen yanG


membentang secara horizontal [lihat Gambar 6.7(a)]. Interval bentang
yang mungkin untuk elemen ini sangat lebar. Elemen ini biasanya
ditumpu sederhana kecuali apabila aksi rangka diperlukan untuk
menjamin stabilitas, di mana hubungan yang mampu memikul momen
digunakan. Bentuk-bentuk lain, seperti kanal, kadang-kadang
digunakan untuk memikul momen, tetapi biasanya terbatas pada beban
ringan dan bentang pendek.

Struktur perencanaan tangga


Data Teknis Perencanaan Struktur Tangga

Mutu beton (fc) : 22,825 Mpa (K275)


Mutu baja tulangan (fy) : 240 Mpa
Tinggi tanjakan / optrade : 17 cm
Lebar tanjakan / antrede : 28 cm
Lebar bordes (lb) : 150 cm
Tinggi ruangan (tr) : 370 cm
Tinggi dasar sampai bordes : 185 cm
Tebal selimut beton (p) : 2 cm
Tebal keramik max (hk) : 1 cm
Tebal spesi (hs) : 2 cm

Jika optrade = n maka an = n-1


Ukuran tangga adalah sebgai berikut :
1. Tinggi lantai 370 cm
2. Jika diambil lebar antrede 17 cm dan tangga dibuat dengan tinggi
bordes 185 cm dari lantai dasar.
3. Maka optrede 185 cm / 17 cm = 11 anak tangga sampai bordes

PERENCANAAN CORE ( INTI BANGUNAN)

1. Inti pada bangunan bentuk lingkaran.


Menara berbentuk lingkaran biasanya digunakan pada fungsi
hunian (apartemen dan hotel) dengan koridor berada di sekeliling
inti bangunan sebagai akses ke unit-unit hunian. Contoh dari inti
bangunan dengan bentuk lingkaran adalah Shin Yokohama Hotel di
Jepang, Marina City di Chicago Amerika Serikat dan Gedung
Tabung Haji di Kuala Lumpur Malaysia.

sejumlah lantai zona tengah dan zona III melayani sejumlah


zona atas. Dengan pembagian zona tersebut, beban lift menjadi
b. Untuk mengurangi luas inti, khususnya pada lantai
bagian atas, gedung dibagi menjadi beberapa lobi
yang ditempatkan pada lantai tertentu.

Inti core lingkaran

2. Bahan Struktur Inti Bangunan.


Inti dari bahan pembuatnya dapat menggunakan baja, beton ataupun
gabungan keduanya (beton tulang) yang disebut sebagai inti
struktural. Selain itu, inti dari material lain seperti dinding biasa
(batu bata, celcon dll) disebut sebagai inti non struktural karena
tidak terlalu kuat menahan gaya lateral. Adapun kelebihan dan
kekurangan pada penggunaan material sebagai penyusun inti
structural menurut Schueller (1989) yaitu :
Untuk inti dari rangka baja bisa manggunakan kuda-kuda
Vierendeel untuk mencapai kestabilan lateral. Sistem Vierendeel
ini cukup fleksibel sehingga hanya digunakan untuk bangunan
bertingkat relatif sedikit. Pengakuan diagonal dari rangka
Vierendeel
digunakan untuk mencapai kekakuan inti yang
diperlukan untuk bangunan yang lebih tinggi. Keuntungan inti
rangka baja adalah karena relative cepatnya perakitan batang-batang
prefab.

Zona lift dan sky lobby

Kecepatan dan Berat Lift


Dalam peraturan bangunan khususnya untuk lift, ketepatan
berangkat dan berhentinya lift harus tanpa sentakan yang menggangu
penumpang sehingga kecepatan dan berat akan menentukan
kenyamanan dalam menggunakan lift.
a. Untuk 4 s.d. 10 lantai, kecepatan 60-150 m/menit.
b. Untuk 10 s.d. 15 lantai, kecepatan 180-210 m/menit.
c. Untuk 15 s.d. 20 lantai, kecepatan 210-240 m/menit.
d. Untuk 20 s.d. 50 lantai, kecepatan 270-360 m/menit.
e. Untuk rumah sakit, kecepatan 150-210 m/menit.
Ukuran berat tergantung dari besar dan jumlah penumpang yang
dapat ditampung:
- 4 orang berat 320 kg.
- 8 orang berat 630 kg.
- 13 orang berat 1000 kg dst.

Struktur portal dan inti bangunan


3. Utilitas di dalam Core
Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang
digunakan untuk menunjang tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.
Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas
utilitas yang dikoordinasikan denga perancangan yang lain, seperti
perancangan arsitektur, struktur, interior dan lainnya. Perancangan utilitas di
dalam inti bangunan (core) terdiri dari :
1. Perancangan lift.
2. Perancangan tangga darurat.
3. Perancangan sistem plambing.
4. Perancangan pengolah udara.
5. Perancangan instalasi listrik.
6. Perancangan telepon
7. Perancangan CCTV dan sekuriti sistem.
8. Perancangan tata suara.

9. Perancangan pembuangan sampah.

Letak lift
a. Sejumlah lantai harus dibagi menjadi beberapa zona : zona I
melayani sejumlah lantai zona bawah, zona II melayani

SISTEM UTILITAS BANGUNAN


Air Bersih

Kebutuhan air bersih dalam bangunan sebesar jumlah manusia


yang tinggal dalam bangunan dikalikan dengan kebutuhan air bersih

setiap manusia yang tinggal dalam waktu sehari. Jumlah kebutuhan air
ditampung dalam tangki air di bawah (ground reservoir). Dari
kebutuhan tersebut dengan sistem sanitasi air bersih diperlukan tangki
air di atas (water tank) khusus pada bangunan tinggi sebesar minimal
30% dari jumlah kebutuhan air bersih dalam bangunan. Untuk suatu
bangunan bertingkat lebih dari 30 lantai, maka diperlukan adanya
daerah (zone) bawah dan daerah (zone) atas. Perletakan tangki-tangki
air tersebut di tempat perbatasan zone, di mana pada lantai tersebut
dapat digunakan sebagai struktur pengaku untuk menahan beban lateral.

Sistem air bersih dengan tangki air di atas (down feed)

Gambar perletakan air bersih

S i s t e m Ver t i k a l
Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sistem vertikal
banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Cara
pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki
air (ground reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai
dengan kebutuhan air pada bangunan tersebut. Kemudian air dialirkan
dengan menggunakan pompa untuk langsung ke kran yang diperlukan.
Sistem ini lebih menguntungkan pda penggunaan pipa, tetapi sering
mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa mengalami
pemadaman.
Kebutuhan air berdasarkan jenis bangunan

Air Limbah
Air limbah/air tinja memerlukan tempat bak penampung air
limbah yang disebut Septiktank, atau bak pengolah air limbah (Sewage
Trecnmeni Plant-STP). Ukuran STP sebesar 10-30 % dari besar bak
penampung air bersih. Oleh karena its perlu penempatan bak tersebut di
lanai paling bawah (basement) yang berjauhan dengan bak penampung
air bersih dan di Isar daerah inti (core). Beban bak STP tidak perlu
menambah beban bangunannya.

Sistem air bersih dengan pompa langsung (upfeed)

Basement bangunan bertingkat

Pemadam Kebakaran.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada
tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempattempat
yang
memerlukan,
dengan
menggunakan
sistern
gravitasi/diturunkan secara langsung. Pada tempat-tempat tertentu yang
jaraknya kurang dari 9 m dari tangki digunakan alas tambahan untuk
memperkuat pancaran air, rnisalnya menggunakan pompa tekan

Peralatan pemadam kebakaran dari slat:


pemadam kebakaran pasif hidran dan siamese
pemadam kebakaran aktif: sprinkler
Kedua alat pemadam kebakaran tersebut memerlukan air, khususnya
hidran dipasang dengan pipa dalam arah vertikal, sehingga perlu shaft untuk
pipa penghubung fire hidran dengan bak air untuk hidran dan sprinkler. Bak
air hidran dan air sprinkler menjadi satu dengan bak air bersih.

Elevator untuk pcnumpang (Passenger Elevator).


Elevator untuk barang (Freight Elevators).
Elevator untuk makanan atau uang (dumb waiters).

PENANGKAL PETIR
Pengamanan bangunan gedung bcrtingkat dari bahaya sambaran
pctir perlu dilakukan dengan memasang suatu slat penangkal petir pada
puncak bangunan tersebut. Penangkal petir ini harus dipasang pada
bangunan-bangunan yang tinggi, minimum bangunan 2 lantai (terutarna
yang paling tinggi di antara sekitarnya). Berdasarkan hal tersebut
berikut ini adalah pembagian sistem instalasi penangkal petir.

Sistem Radioaktif stay Semi-Radioaktif/Sistem


Thomas
Sistem ini baik sekali untuk bangunan tinggi dan bcsar.
Pemasangan tidak perlu dibuat tinggi karena sistem payung
yang digunakan dapat melindunginya. Bentangan perlindungan
cukup besar sehingga dalam satu bangunan cukup menggunakan
satu tempat penangkal patir.

Penangkal petir istem Thomas

Dari ketiga sistem ini, cara pemasangannya adalah titik


puncak/kepala dad alat penangkal petir dihubungkan dengan pipa
tembaga menuju ke dasar tempat sebagai pcntanahan yaint pipa
tembaga tersebut harus mencapai tanah yang berair. Oleh karena itu,
tempat-tempat terscbut harus dibuat sedemikian rupa berfungsi baik
terhadap penanggulangan bahaya petir.
TRANSPORTASI DALAM BANGUNAN
Transportasi dalam bangunan merupakan syarat utama salah satu
utilitas bagi bangunan bertingkat lebih darti lima lantai. Transportasi
bangunan dibagi dalam tiga bagian:
arah vertikal : ElevatorILift (pada bangunan bertingkat tinggi)
arah miring : Tangga Berjalan/Moving StainvayslEscalwar
arah datar : Moving Walks and Ramps/Conveyors Elevator/Lift
adalah alat angkut manusia maupun barang pada suatu
bangunan bertingkat. Elevator dapat dibagi dalam:

Elevator untuk barang atau untuk pemadam kebakaran. Lift adalah


angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang
atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat
tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang
lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift
pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih
penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin,
yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda,
Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan
hoist tarik. Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan alat angkut
untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang
tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4
lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan
tuganya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai.

Kebutuhan lift
Selain itu juga ada elevator dengan kecepatan tinggi yang
dinamakan Express Elevator dcngan kccepatan 400-500 meter per
menit, yang melayani dari lantai dasar sampai lantai puncak, tanpa
berhenti di lainai-lantai lain. Pembagian daerah (zone) dalam melayani
penumpang elevator dibagi dalam.

a.
b.
c.

daerah rendah (Low Zone) untuk bangunan dengan


ketinggian 10-20 lantai.

daerah menengah (Medium Zone) untuk bangunan dengan


ketinggian 21-30 lantai
daerah atas (High Zone) untuk bangunan dengan ketinggian
di atas 30 lantai.

Untuk bangunan beningkat tinggi di atas 40 lantai akan digunakan


sistem transportasi (elevator) multi zone dengan dilengkapi skylobby.
Di dalam skylobby tcrdapat alat penghubung dari zona ke zona di
atasnya dengan menggunakan escalator
Di daerah skylobby terdapat semua unsur utilitas seperti: tangki
air(water tank), mesin pendingin (cooling tower), dan mesin elevator
yang dapat dijadikan tempat penguat struktur sebagai penahan beban
horizontal/lateral.

Anda mungkin juga menyukai