HUKUM PRANATA
STADION MATTOANGING/ STADION ANDI MATTALATA
DOSEN:
Ir.hj.Andas Budy ST.MT.IAI
NAMA KELOMPOK:
Ainul Ichsan Kamad 03420210045
Yapsan Rajap 03420210019
Iswahyudyny Abbas 03420210055
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I................................................................................................................
PENDAHULUAN............................................................................................
LATAR BELAKANG......................................................................................
TUJUAN...........................................................................................................
METODE PENULISAN..................................................................................
BAB II..............................................................................................................
TINJAUAN LITERATUR CONTOH..............................................................
APA ITU STADION........................................................................................
JENIS JENIS STADION..................................................................................
STANDAR DALAM PEMBANGUNAN STADION/PERATURAN............
BAB III.............................................................................................................
PEMBAHASAN...............................................................................................
TINJAUAN TERHADAP KASUS..................................................................
KASUS PELANGGARAN..............................................................................
KESIMPULAN.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Suatu proyek konstruksi yang besar maka akan besar dan tinggi juga tingkat
resiko yang dihadapi, sehingga banyak hal yang perlu diperhatikan agar proyek
tersebut dapat berjalan lancar khususnya masalah hukum yang berkaitan dengan
konstruksi.
Munculnya kasus hukum pada proyek konstruksi terjadi karena adanya
penyimpangan terhadap kontrak baik penyimpangan terhadap volume, kualitas
maupun waktu proyek.
Kasus hukum ini dapat memberikan dampak berupa sanksi hukum baik
perdata maupun pidana. Agar semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan
proyek konstruksi terhindar dari hal tersebut maka perlu untuk mengetahui aspek
hukum dan kasus serta pelanggaran yang sering terjadi dalam proyek konstruksi.
Hal ini juga didukung oleh UU No.18/99 tentang Jasa Konstruksi yang
menyatakan bahwa apabila terjadi ‘kegagalan bangunan/konstruksi” maka semua
pihak yang terlibat dapat diinvestigasi dan dimintai pertanggungjawaban baik
dari pihak owner, perencanan, pelaksana maupun konsultan.
Berbagai contoh kasus akan dibahas untuk mendapatkan ‘Lesson learn’ agar
semua pihak yang terlibat dalam pengelola proyek lebih berhati hati.
B. TUJUAN
memahami tentang aspek hukum dalam pengelolaan proyek konstruksi dan
dapat merencanakan tindakan pencegahan agar tidak terjadi pelanggaran dan
penyimpangan dalam pengelolaan proyek konstruksi.
C. METODE PENULISAN
1. Membahas kasus persoalan proyek yang ada permasalahan hukum di
indonesia
2. Penjelasan mengenai bangunan
3. Membahas aturan standar dalam pembangunan stadion/aturan berdasarkan
UUD 1945
4. Penjelasan mengenai kasus yang di langgar terhadap pembangunan stadion
5. Menyimpulkan semua rumusan dalam pembahasan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Stadion
Pada dasarnya kata “Stadion” berasal dari dalam Bahasa
Inggris stadium adalah bentuk Latin dari kata Yunani “stadion”, ukuran panjang
yang sama dengan panjang 600 kaki manusia. Dari segi historis, stadion tertua
yang diketahui adalah Stadion di Olympia di Yunani, tempat Olimpiade kuno
diadakan dari 776 SM.
Pengertian Stadion
Jenis Stadion
Selain jenis-jenis stadion tersebut, ada pula istilah stadion berkubah, yang
dapat dibedakan dari stadion konvensional dengan atapnya yang tertutup. Banyak
di antaranya sebenarnya bukan kubah dalam arti arsitektur murni, beberapa lebih
digambarkan sebagai kubah, beberapa memiliki atap yang disangga rangka dan
lainnya memiliki desain yang lebih eksotis seperti struktur tensegrity.
Akan tetapi, istilah “kubah” dalam konteks stadion sudah menjadi standar
bagi semua stadion tertutup, terutama karena stadion tertutup yang pertama kali
ada, yaitu Houston Astrodome, dibangun dengan atap yang berbentuk kubah.
1. Cameron Indoor Stadium, lokasi program bola basket pria dan wanita Blue
Devils dari Duke University.
2. Red Bull Arena, tempat terbuka yang menjadi rumah bagi New York Red
Bulls dan Sky Blue FC Major League Soccer dari National Women’s
Soccer League.
3. Paris La Défense Arena, stadion berkubah yang menjadi rumah bagi klub
persatuan rugby Racing 92. Namun, tempat tersebut memiliki blok tempat
duduk yang dapat dipindahkan yang memungkinkan konfigurasi yang
sesuai untuk olahraga lapangan dalam ruangan.
4. Stadion Chicago (dihancurkan), bekas kandang Chicago Blackhawks dari
National Hockey League dan Chicago Bulls dari National Basketball
Association.
Fungsi Stadion
Stadion berfungsi untuk menunjang beragam kegiatan. Kegiatan utama yang dapat
dilakukan di stadion bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifatnya
(Geraint John et al (2007), yaitu:
Contoh Stadion
Stadion Utama Gelora Bung Karno dulunya Stadion Utama Gelora Senayan
merupakan sebuah stadion serbaguna yang terdapat di Kota Jakarta. Ini adalah
bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno. Stadion ini
pada umumnya difungsikan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat
internasional.
Saat pertama kali dibuka sebelum Asian Games 1962, stadion ini memiliki
kapasitas tempat duduk 110.000. Itu telah berkurang dua kali selama renovasi:
pertama menjadi 88.306 pada tahun 2006 untuk Piala Asia AFC 2007 dan
kemudian menjadi 77.193 kursi tunggal sebagai bagian dari renovasi untuk Asian
Games 2018 dan Asian Para Games, di mana ia menjadi tuan rumah upacara dan
kompetisi atletik
2. Mercedes-Benz Superdome
Selain itu juga sebagai stadion tuan rumah untuk Sugar Bowl, New Orleans Bowl
di sepak bola perguruan tinggi, dan pertandingan sepak bola persaingan lama dari
Universitas Selatan dan Grambling Konferensi SWAC Universitas Negeri, yang
dikenal sebagai Bayou Classic.
Rencana dibuat pada tahun 1967 oleh firma arsitektur modernis New
Orleans, Curtis and Davis dan bangunan tersebut dibuka sebagai Louisiana
Superdome pada tahun 1975. Rangka bajanya mencakup hamparan seluas 5,3 ha
dan 83 m.
Kubah terbuat dari bingkai pipih multi-cincin dan memiliki diameter 680
kaki (207 m), menjadikannya struktur kubah tetap terbesar di dunia. Itu
bersebelahan dengan Smoothie King Center.
TENTANG
Menimbang:
a. bahwa untuk penyediaan fasilitas umum bagi masyarakat, perlu
dibangun kawasan olahraga terpadu yang didalamnya terdapat
stadion olahraga bertaraf internasional beserta fasilitas
pendukungnya, kawasan yang terintegrasi dengan sarana angkutan
umum massal, fasilitas kegiatan campuran dan ruang terbuka
hijau;
b. bahwa agar pembangunan dan pengelolaan pada kawasan olahraga
terpadu sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dapat dilakukan
secara optimal, berkelanjutan dan profesional, Pemerintah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu• • menugaskan Perseroan
Terbatas Jakarta Propertindo (Perseroan Daerah);
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Penugasan Kepada Perseroan Terbatas Jakarta Propertindo
(Perseroan Daerah) dalam Pengembangan Kawasan Olahraga
Terpadu;
Mengingat:
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERATURAN GUBERNUR TENTANG PENUGASAN KEPADA
PERSEROAN TERBATAS JAKARTA PROPERTINDO (PERSEROAN
DAERAH) DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN OLAHRAGA
TERPADU.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
6. Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BP BUMD
adalah Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
7. Dinas Pemuda dan Olahraga adalah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Daerah
Khusus ibukota Jakarta.
8. Biro Tata Pemerintahan adalah Biro Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
9. Biro Pendidikan dan Menta1 Spiritual adalah Biro Pendidikan dan Mental Spiritual
Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
10. Perseroan Terbatas Jakarta Propertindo (Perseroan Daerah) yang selanjutnya disebut
1-1 Jakarta Propertindo (Perseroda) adalah Badan Usaha Milik Daerah Milik Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
11. Kawasan Olahraga Terpadu adalah kawasan yang didalamnya terdapat stadion
olahraga bertaraf internasional beserta fasilitas pendukungnya, kawasan yang terintegrasi
dengan sarana angkutan umum massal, fasilitas kegiatan campuran, dan ruang terbuka
hijau.
12. Stadion Olahraga Bertaraf Internasional adalah Stadion Sepak Bola bertaraf
Internasional beserta fasilitas pendukunganya sesuai dengan standarisasi Fderation
Internationale de Football Association (FIFA).
13. Fasilitas Kegiatan Campuran adalah fasilitas yang diarahkan dan diperuntukkan bagi
pengembangan kegiatan campuran bangunan umum dengan permukiman beserta
fasilitasnya yang dirancang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan masyarakat di mana
fasilitas kegiatan tersebut dibangun, dikelola serta dipelihara dengan baik
14. Ruang Terbuka Hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara
alamiah maupun yang sengaja ditanam.
15. Badan Usaha Lainnya adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,
badan usaha swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas dan badan hukum asing.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
a. penugasan;
b. pendanaan;
e. pelaporan; dan
BAB III
PENUGASAN
Pasal 3
BAB III
PEMBAHASAN
Kasus pembagunan Stadion Andi Mattalatta
Stadion Andi Mattalatta adalah sebuah stadion di Makassar, Sulawesi
Selatan, Indonesia. Stadion ini lebih sering dipergunakan untuk menggelar
pertandingan sepak bola dan merupakan kandang dari tim kebangaan rakyat
Makassar PSM Makassar. Stadion ini memiliki kapasitas untuk 15.000 orang.
Stadion ini merupakan pusat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional yang ke-4
pada tahun 1957. Stadion ini dulunya adalah perkebunan milik pemerintah Hindia
Belanda yang setelah kemerdekaan Republik Indonesia, atas prakarsa Andi
Mattalatta yang merupakan mantan panglima Kodam XIV/Hasanuddin, diubah
menjadi sebuah stadion olahraga.
Dahulu, stadion ini bernama Stadion Mattoangin. Nama Mattoangin
berasal dari bahasa Makassar, yaitu mattoa yang berarti melirik atau menengok
dan kata anging (angin). Nama tersebut diberikan karena tempat di sekitar stadion
adalah daerah pantai tempat berlabuhnya perahu Pinisi yang para awaknya
biasanya menengok angin sebagai tanda bahwa cuaca saat itu dalam keadaan baik
dan siap untuk berlayar.
SANKSI
Seperti diketahui bahwa pelanggaran atau penyimpangan dari apa yang
tetera dalam Kode Etik dan Kaidah dan Tata Laku Profesi IAI tidak ada sangsi
hukumnya, yang ada adalah sangsi organisasi yaitu berupa teguran lesan, teguran
tertulis, penonaktifan sebagai anggota dan yang paling berat adalah dikeluarkan
sebagai anggota IAI. Sangsi yang diberikan oleh organisasi (IAI) ini akan
berdampak pada profesi dan pskologis bagi anggota yang kena sangsi, bahkan
kemungkinan tidak mendapatkan pekerjaan sebagai profesi arsitek.Namun apabila
pelanggaran ini menyangkut hokum terkait dengan pelanggaran undang-undang,
peraturan pemerintaha dan lain sebagainya maka penyelesaiannya lewat
pengadilan.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpenjas.com/pengertian-stadion/
https://peraturanpedia.id/peraturan-menteri-pemuda-dan-olahraga-
nomor-7-tahun-2021/
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/
Pergub_No._14_Tahun_2019%20(1).pdf
https://paralegal.id/peraturan/peraturan-menteri-pemuda-dan-olahraga-
nomor-7-tahun-2021
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3044/05.2%20bab
%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
http://www.informasi-training.com/aspek-hukum-dan-kasus-hukum-
dalam-proyek-konstruksi-2