Anda di halaman 1dari 11

GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

PERENCANAAN STADION SEPAK BOLA DENGAN


STRUKTUR ATAP TENDA DAN KABEL DI KOTA KENDARI
Andika Fadly
Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
Arman Faslih
Tenaga Pengajar Jurusan Arsitektur, Univeritas Halu Oleo
E-Mail : andikafadly123@yahoo.com

ABSTRAK
Sepak bola merupakan olah raga yang sangat popular di dunia pada saat ini, dimana semua kalangan masyarakat begitu
menggemari olahraga ini, adapun fasilitas utama dalam bermain sepak bola adalah sebuah stadion yang dapat menampung
para pemain serta penggemar sepak bola. Adapun yang menjadi permasalahan utama pada stadion-stadion yang ada di
Indonesia khususnya di kota Kendari, yaitu sirkulasi pengunjung yang kurang fleksibel, sehingga seringnya terjadi crossing
antar supporter, serta bentuk fasad bangunan yang kurang menarik minat para penonton. Dalam perancangan stadion sepak
bola ini metode yang digunakan adalah analisis deskriptif yakni dengan mengumpulkan data, menyusun, kemudian
menganalisa serta mengelompokkan data yang akan dijadikan sebagai dasar dalam perancangan dan desain. Pada
perancangan stadion sepak bola ini direncanakan sirkulasi pengunjung yang tidak menghambat para supporter untuk masuk
ke dalam stadion, dan pembagian sirkulasi pengunjung tuan rumah dan pengunjung tamu dibuat terpisah agar tidak terjadi
crossing. Kemudian sistem struktur yang menjadi aspek utama pada desain ini menggunakan tenda kabel. Sebuah bentuk
yang ingin dicapai diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah fasad bangunan yang lebih menarik.

Kata kunci : sepakbola, struktur, sirkulasi, bentuk.

ABSTRACT
Football is a sport that is very popular in the world at the moment, where all people are so fond of this sport, while the
main facility in playing football is a stadium that can accommodate the players and football fans. As the main problem in
stadiums that exist in Indonesia, especially in the city of Kendari, the circulation of visitors is less flexible, so frequent
crossing between supporters, as well as the shape of the building facade that is less attractive to the audience. In designing
a football stadium is the method used is descriptive analysis that is to gather data, compile, and then analyze and classify
the data that will serve as the basis for the design and design. In designing a football stadium is planned circulation of
visitors who do not inhibit the supporters to get into the stadium, and the distribution of visitor circulation host and guest
users is separate to prevent crossing. Then the structure of the system being the primary aspect in the design of these tents
cable. A form to be achieved is processed so as to produce a more attractive building facades.

Key words : football, structure, circulation, form.

PENDAHULUAN Olah raga ini merupakan olah raga yang


A. LatarBelakang digemari dari berbagai macam kelompok umur dan
Manusia merupakan makhluk yang selalu berbagai macam strata sosial. Itu artinya, sepak bola
berkembang dan berubah menurut perkembangan merupakan cabang olah raga yang dapat dimainkan
jaman. Proses perubahan dan perkembangan itu dan diterima oleh semua kalangan tanpa terkecuali.
sendiri membutuhkan sebuah aspek yang bernama Selain itu juga alas an mengapa sepak bola dapat
kesehatan. Kesehatan sendiri diperoleh melaui diterima oleh semua kalangan, karena sepak bola
sebuah kegiatan yang disebut olah raga. Olah raga adalah olah raga yang mudah, murah dan meriah.
merupakan kegiatan olah tubuh yang melibatkan Disebut mudah karena hanya terdapat 3 dasar dalam
fisik sehingga berdampak pada kesegaran jasmani olah raga ini, yaitu dribble (menggiring), passing
dan rohani. Kesegaran jasmani dan rohani dapat (mengumpan) dan shooting (menendang).
memengaruhi banyaknya aktifitas yang dapat Pada umumnya stadion di klasisfikasi
dilakukan tanpa rasa lelah yang berarti. Dengan berdasarkan fsilitas yang disediakan baik berupa
demikian, kesehatan yang bersifat kesegaran sarana olahraga dan fasilitas pendukung lainnya
jasmani dan rohani dapat diperoleh melalui serta kapasitas kemampuan menampung penonton
kegiatan olah raga. Kegiatan olah raga sendiri yang disediakan oleh stadion itu ,klasifikasi stadion
memiliki banyak macam. Salah satu kegiatan olah dibagi menjadi menjadi 3 tipe yaitu tipe A, dengan
raga yang paling populer di dunia ini adalah sepak kapasitas 30.000 sampai 50.000, tipe B dengan
bola. kapasitas penonton 10.000 sampai 30.000, dan tipe
C dengan kapsitas 5.000 sampai 10.000. Namun

Volume 1 No 2| Agustus 2016 30


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

kapasitas stadion di Indonesia rata-rata memiliki Sepakbola :Sepak bola adalah cabang olahraga
rating tipe C jelas sangat ironis untuk yang bola terbuat dari kulit dan
perkembangan sepak bola di Indonesia. dimainkan oleh dua tim masing-
Kota Kendari kini sangat membutuhkan stadion masing beranggotakan (sebelas) orang
baru sebagai pengganti stadion yang lama yang pemain inti dan sebagian pemain
dapat menampung segala aktvitas pertandingan dan cadangan..[3]
dapat menjadi kebanggaan masyarakat kota Atap : Penutup rumah (bangunan) sebelah
Kendari, sehingga para penggemar-penggemar atas; benda yg dipakai untuk menutup
sepak bola dapat menikmati pertandingan- atas rumah: rumbia (ijuk) perabung
pertandingan sepak bola dengan nyaman . upih, pb) barang yg baik bercampur
Pada saat ini biasanya atap stadion dng barang yg buruk; [1](Kamus
menggunakan struktur atap rangka ruang namun Bahasa Indonesia Edisi Kedua, 1994 ).
pada desain ini menggunakan strutur atap tenda atau penutup bangunan di bagian
kabel.Pada system struktur kabel,jelas tidak hanya atas,atap merupakan elemen vital pada
kabel saja yang berpengaruh,tetapi ada komponen konstruksi sebuah rumah(kumpulan
lainnya yang perlu di perhatikan,Struktur kabel artikel)
mempunyai komponen-komponen utama seperti Tenda kabel : Struktur Kabel Adalah sebuah
;Tali baja,Joint kabel dan membrane sistem struktur yang bekerja
(cladding),Selaput/tenda (membrane),Balok berdasarkan prinsip gaya tarik, terdiri
pengaku (compression ring dan tension ring) dan atas kabel baja,sendi, batang, membran
Tumpuan /kolom penambat (angkur). penutup dsb yang menyanggah sebuah
B. Rumusan Masalah penutup yang menjamin tertutupnya
Masalah yang akan dikaji dalam proses sebuah bangunan.[2]
desain Stadion dapat dirumuskan sebagai Dari beberapa pengertian judul di atas dapat
berikut: simpulkan bahwa Perencanaan Stadion sepak bola
1. Bagaimana merencanakan sistem sirkulasi dengan menggunakan struktur atap tenda kabel
yang sesuai bagi para pengunjung stadion adalah Suatu bangunan yang di gunakan sebagai
sepak bola? tempat bertanding sebuah permainan sepak bola
2. Bagaimana merencanakan sistem struktur yang yang di main oleh beberapa pemain,dengan
dapat membentuk fasad bangunan dan menggunakan atap yang terdiri dari tenda yang di
menghasilkan estetika ? tarik oleh beberapa buah kabel .
C. Tujuan Perancangan B. Tinjauan Terhadap Stadion
Adapun tujuan dari perancangan yaitu 1. Pengertian
sebagai berikut : Stadion adalah sebuah bangunan yang
1 Merencanakan sistem sirkulasi yang sesuai umumnya digunakan untuk menyelenggarakan
bagi para pengunjung stadion sepak bola. acara olahraga dan konser, di mana di dalamnya
2 Merencanakan sistim struktur yang dapat terdapat lapangan atau pentas yang dikelilingi
membentuk fasad bangunan dan menghasilkan tempat berdiri atau duduk bagi penonton.
estetika.
Stadion modern seringkali mempunyai atap di
tribun penonton, namun ada pula stadion yang tak
TINJAUAN PUSTAKA
beratap sama sekali maupun yang malah menutupi
A. Pengertian Judul
keseluruhan stadion (stadion berbentuk
Pengertian “PERENCANAAN STADION
kubah, dome). Meskipun masih terdapat banyak
SEPAK BOLA DENGAN STRUKTUR ATAP
stadion yang dirancang agar penontonnya berdiri,
TENDA KABEL ” di definiskan sebagai berikut :
demi alasan keselamatan ada stadion-stadion yang
Perencanaan : Proses, pembuatan, cara
kini telah memasang bangku bagi seluruh
merencanakan (merancangkan).
penontonnya.
[1](Kamus Bahasa Indonesia Edisi
2. Persyaratan bangunan stadion
Kedua, 1994 : 832).
Setiap bangunan yang didirikan, tentunya
Stadion : Stadion adalah sebuah bangunan
mengacu pada standar dan aturan tertentu.Begitu
yang umumnya digunakan untuk acara
pula halnya stadion ini. Stadion ini dibangun
olahragadan konser, dimana
dengan mengacu pada standar-standar yang ada.
didalamnya terdapat lapangan atau
Yaitu berdasarkan standar FIFA dan standar PSSI
pentas yang dikelilingi tempat berdiri
yang disesuaikan. Oleh sebab itu, stadion ini dapat
atau duduk bagi penonton. [3]
dikatakan berstandar internasional.

Volume 1 No 2| Agustus 2016 31


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

Berikut ini Ukuran Lapangan Sepakbola standar e. Goal area dibuat dengan cara menarik garis
FIFA Internasional : tegak lurus 5.5 meter dari goal post dan 5.5
meter kearah lapangan pertandingan. Kedua
garis tersebut dihubungkan dengan menarik
garis yang sejajar dengan goal line.
f. Penalty area dibuat dengan cara menarik garis
tegak lurus 16.5 meter dari goal post dan 16.5
meter kearah lapangan pertandingan. Kedua
garis tersebut dihubungkan dengan menarik
garis yang sejajar dengan goal line.
g. Titik penalty berada tepat di tengah-tengah goal
post 11 meter dari goal line.
h. Setengah lingkaran yang berada di luar garis
Gambar.1.Gambar lapangan sepak bola penalty area memiliki dimensi radius 9.15
sumber:www.google,lapangan sepakbola
meter.
Ukuran Lapangan Sepakbola Secara Keseluruhan : i. Bendera corner memiliki dimensi tidak lebih
Panjang lapangan sepakbola maksimum 120 meter. dari 1.5 meter dan berujung tumpul.
Panjang lapangan sepakbola minimum 90 meter j. Di setiap corner lapangan terdapat seperempat
Lebar lapangan sepakbola maksimum 90 meter. lingkaran dengan radius 1 meter.
Lebar lapangan sepakbola minimum 45 meter k. Gol memiliki jarak antara tiang 7.32 meter dan
Ukuran Lapangan Untuk Pertandingan Tingkat tinggi 7.24 meter dari tanah. Tiang gol dan
Internasional : crossbars harus di cat putih. Tiang gol harus
Panjang lapangan maksimum 110 meter tertanam/permanen.
Panjang lapangan minimum 100 meter l. Kemiringan permukaan lapangan ditentukan
Lebar lapangan maksimum 75 meter minimal 0.50% maksimal 1% keempat arah.
Lebar lapangan minimum 64 meter m. Lebar zona bebas di keempat sisi ditentukan
3. Ketantuan Umum Stadion minimal 2.00 meter, di sisi belakang gawang
a) Jarak Pandang minimal 3.50m dengan panjang minimal 11.50
Jarak pandang pada stadion didefenisikan meter.
berdasarkan kamampuan pandangan dari penonton 2). Orientasi Lapangan
pada baris terjauh terhadap suatu benda di lapangan. Lapangan pertandingan harus berorientasi
Jarak pandang penonton optimal/paling nyaman Utara-Selatan yang disesuaikan dengan letak
adalah berjarak 90 meter dari pusat lapangan, dan geografis dari lokasi bangunan stadion yang akan
190 meter adalah jarak terjauh untuk melihat ke dibangun.
sudut terjauh lapangan. Sementara itu, sudut 3). Area Rumput Lapangan
pandang yang paling optimal yaitu 150 meter dari Permukaan rumput harus benar-benar rata
titik sudut lapangan terjauh[5] dan terukur, harus rumput alami (dapat digunakan
b) Zona Keamanan rumput buatan dalam hal tertentu), dalam kondisi
Zona keamanan stadion minimal 0.5 m2 dikali sempurna dan memiliki system pengairan yang baik
dengan jumlah penonton. Zona keamanan adalah pada iklim kering. Pada iklim dingin lapangan
daerah bebas yang terletak di sekeliling bagian luar pertandingan harus dilengkapi sistem pemanasan
bangunan stadion yang berfungsi menampung bawah tanah untuk mencegah lapangan yang
luapan penonton pada saat berakhirnya membeku saat musim salju.
pertandingan atau dalam keadaan darurat. 4). Lapangan Rumput Buatan
1) Geometris Lapangan Olahraga sepakbola sangat cepat
Pertandingan dapat dilakukan di lapangan mangadopsi teknologi sehingga kemungkinan
rumput maupun artificial. penerapan peraturan baru mengenai permukaan
a. Dimensi lapangan, minimum; lebar 64 meter, lapangan berkembang lebih cepat. Cepat atau
panjang 100 meter. Maksimum; lebar 75 meter, lambat penggunaan rumput tiruan harus dapat
panjang 110 meter. diterima untuk pertandingan profesional di tingkat
b. Lapangan pertandingan dibatasi oleh garis yang yang paling tinggi.
ketebalannya tidak lebih dari 12cm
c. Lapangan terbagi menjadi dua yang ditandai 6).Service Track
dengan garis tengah. Servis Track ini disediakan untuk
d. Titik tengah lapangan ditandai dengan titik memfasilitasi pergerakan di dalam area permainan,
dengan lingkaran dengan radius 9.1 meter. seperti sarana pengangkutan (tandu), ambulans,

Volume 1 No 2| Agustus 2016 32


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

peralatan keamanan. Selain itu adanya ruang lebih 10).Papan Iklan


di sisi lapangan akan memberikan ruang gerak lebih Ketika membangun sebuah stadion, harus
banyak pada pemain saat melakukan tendangan diperhitungkan fakta-fakta bahwa garis penglihatan
corner. Rekomendasi Jarak Minimum antara penonton tidak terhalang oleh papan iklan. Jarak
Lapangan ke Dinding Penopang dan Parit Dari minimum antara batas garis lapangan permainan
Touch Line = 6 meter, dan Dari tiap Garis Gawang dan papan iklan, yang normal memiliki tinggi
= 7,5 meter. maksimum 90 cm adalah :
7).Drainase
Lapangan pertandingan harus dilengkapi
dengan sistem drainase untuk mengantisipasi
kemungkinan terhenti/batalnya pertandingan akibat
genangan air. Ukuran atau dimensi drainase harus
didasarkan pada ketentuan, bahwa lapangan harus
dapat menyerap dan mengeringkan air hujan dengan
curah 10.8 mm/m2 dalam waktu 90 menit atau Gambar.5: Letak dan Posisi Papan Iklan di Sekitar Lapangan
perkolasi 120 ltr/detik/ha dalam waktu 15 menit, Sumber: Acuan perancangan USU ,Andry F.Tondang 2009
sehingga diperlukan lubang drainase dengan
diameter 1 inci setiap 25 m2 permukaan lapangan. a. Pada Touch Line; 4 meter.
8).Technical Area b. Dari belakang tengah garis gawang 3-5 meter
Technical Area harus memiliki bench/kursi panjang dikurangi ke arah bendera corner. Selain itu papan
yang dapat mengakomodasi minimal 11 orang. iklan tidak boleh:
Technical area itu harus dibatasi dengan garis yang a. Ditempatkan di tempat yang dapat berbahaya
jelas dan ditandai dengan jelas pula. bagi pemain, ofisial dan lainnya.
b. Didirikan pada papan pertunjukan dengan bentuk
dan material yang dapat membahayakan pemain,
contohnya papan berputar yang digerakkan dengan
voltase rendah yang tidak dapat membahayakan
keselamatan peserta pertandingan.
c. Dibuat dengan permukaan yang memantulkajn
cahaya yang dapat menyilaukan pemain, wasit dan
penonton.
Gambar.2..Detail Technical Area d. Didirikan pada papan pertunjukan yang dapat
Sumber:Acuan perancangan USU ,Andry F.Tondang 2009 menghalangi penonton saat evakuasi darurat ke area
permainan.
11). Papan Skor

Gambar.3: Standar dan Kapasitas Bench Cadangan


Sumber : Acuan perancangan USU ,Andry F.Tondang 2009
9). Aksesoris Lapangan
Bingkai/mistar gawang terbuat dari bahan yang Gambar.6: papan score
tidak berpeluang mencederai pemain. Sumber:www.merdeka.com,gambar bola
12).Pagar Pengaman dan Parit Benteng
Sebenarnya antara lapangan dan tribun
penonton tidak harus dikelilingi oleh pagar atau
layar pengaman.
(a). Penjagaan polisi atau petugas keamanan di
sekitar area lapangan pertandingan
(b).Konfigurasi/penempatan tempat duduk yang
memposisikan barisan depan penonton pada tempat
Gambar.4:. Potongan Tiang Gawang yang lebih tinggi di arena yang akan mencegah
Sumber: Acuan perancangan USU ,Andry F.Tondang 2009 kemungkinan gangguan penonton ke dalam
lapangan permainan.

Volume 1 No 2| Agustus 2016 33


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

(c). Parit dengan kedalaman dan ketebalan yang j. Untuk meningkatkan garis pandangan, sudut
cukup untuk melindungi lapangan permainan. dasar tribun dapat dibuat dalam 2 atau lebih
dengan sudut yang lebih besar didasarkan pada
perhitungan injakan dengan tanjakkan yang
digunakan.
k. Tribun dapat dibuat bertingkat bila jarak
pandang melebihi batas optimal.
l. Tribun khusus penyandang cacat harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Diletakkan di bagian depan atau paling belakang
dari tribun penonton
Gambar.7: Standar Jarak Pandang Mata ke Lapangan - Lebar tribun untuk kursi roda minimal 1.4m
Sumber; Technical recomendation and recruitments FIFA,2007 ditambah selasar dengan lebar minimal 0.9m.
4. Prinsip-prinsip struktur kabel.
13). Kompartemensasi dan Tribun Tempat Hal-hal penting dalam mempelajari struktur
Duduk kabel ialah pengetahuan mengenai kurva atau
Setiap penonton harus memiliki tempat kumpulan segmen elemen garis lurus yang
duduk masing masing, dan setiap tempat duduk membentuk furnicular untuk pembebanan yang di
harus diberi nomor yang jelas, agar mudah berikan .Kabel pada bangunan di gunakan secara
dimengerti penonton. Hal tersebut harus diantisipasi horizontal untuk mendukung beban vertical.secara
karena tidak semua penonton memiliki alami bentuk furnicular akan di peroleh apa bila
pandangan/visi yang baik[6]. kabel yang di bebani melengkung ke bawah,seperti
balok,adalah petunjuk bagaimana ia mengalami
tegangan.Kabel yang di bebani mengambil bentuk-
bentuk geometri seperti polygon,parabola,elips,atau
melingkar.[7]
Gambar.8: Standar Tempat Duduk Stadion
Sumber:Neufert.Data arsitek jilid 2,2007
14) Garis Pandang
Berdasarkan pendapat Vitruvius1 (abad
pertama SM) deretan bangku dan teras tempat
berdiri hendaknya memiliki kemiringan rata-rata
yang tetap 1 : 2, hal ini juga berdasarkan alasan Gambar.9: Geometri kabel dengan beban di tengahnya
peredaman suara (akustik). Sumber: struktur kabel(teknologi dan desain,Holgates 1997)
a. Daerah penonton harus dibagi dalam a. Struktur Kabel Tunggal (Single Layer System)
kompartemen yang masing-masing menampung Penutup atap terdiri dari pelat beton
penonton minimal 2000 orang dan maksimal prafabrikasi berbentuk baja yang didukung
3000 orang. oleh kabel-kabel radial. Ujungnya ditekuk ke
b. Antar dua kompartemen yang bersebelahan atas pada tulangan pelat. Supaya stabil, pelat
harus dipisahkan dengan pagar permanen Struktur Kabel pada National Athletics
transparan setinggi 1.2m dan maksimal 2.0m. Stadium Bruce, Australia.Struktur cable stayed
c. Antara dua gang maksimal 48 tempat duduk. Sistem satu kabel (single Struktur kabel single
d. Antara gang dengan dinding atau pagar layer dengan Struktur kabel single)
maksimal 24 tempat duduk.
e. Antara gang dengan gang utama maksimal 72
tempat duduk.
f. Harus dihindari terbentuknya perempatan.
g. Kapsitas yang disesuaikan dengan daya
tampung penonton dalam 1 sektor atau
kompartemen.
h. Tidak boleh ada kolong di bawah tempat
duduk. Gambar.10: Struktur single layer
i. Garis pandangan agar seorang penonton tidak Sumber:struktur kabel pada national athletics stadium bruce
terhalang pandangan oleh penonton di Australia
depannya ditentukan sebesar 12cm. b. Struktur Kabel Dua Ganda (double layer
system)

Volume 1 No 2| Agustus 2016 34


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

Sistem kabel ganda terdiri atas dua susunan kawat-kawat tersebut di tarik lagi setelah di
kabel yang letaknya tidak sebidang, tidak galvanisir dan di kenal sebagai drawn
berpotongan tetapi bersilangan. Kedua galvanized
susunana kabel ini merupakan struktur utama
dari atap, susunan yang satu melengkung ke
atas dan susunan yang lainnya melendut
kebawah[8]

Gambar.12: Jenis-jenis kabel;a.kabel strand,b.kabel rope


Sumber: struktur kabel(teknologi dan desain,Holgates 1997)

METODE PEMBAHASAN
Metode pembahasan yang digunakan yaitu
dengan metode deskriptif yaitu mengumpulkan dan
menguraikan data primer dan data sekunder:
Gambar.11: Struktur double layer
Sumber:struktur kabel pada national athletics stadium bruce
1. Data primer, yaitu data yang didapatkan dari
Australia data wawancara dan observasi lapangan dan
c. Material struktur kabel studi banding.
Struktur kabel gantung pada pokoknya terdiri 2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan
atas tiga bagian utama yaitu : melalui studi literatur dan referensi (online dan
1) Struktur penumpu (supporting offline) serta dokumentasi.
structures),penutup atap (membrane),kabel
penggantung dan bagian-bagian PEMBAHASAN DAN HASIL RANCANGAN
konstruksi(fittings). A. Lokasi dan Tapak
2) Material atap 1. Lokasi
Jenis bahan yang di pasarkan untuk Lokasi perencanaan Stadion sepak bola
struktur kabel gantung menggunakan bahan
polyster berlapis polyfinil chloride
(PVC).Ia tahan goresan sebagai mana nylon
di lapisi vinil dan juga lebih kuat,dan dapat
bertahan dengan perawatan yang cocok
selama 10-15 tahun,sedangkan nilon hanya
5-7 tahun saja .Untuk bahan struktur
permanen ,terutama yang bangunannya
sangat besar semacam stadion,biasanya di
gunakan semacam viberglass berlapis
Gambar. 13: Peta kecamatan Baruga
teplon.Walaupun biayanya 5 kali lebih
besar dari polyster berlapis vinil,tetapi 2. Tapak /Site
fiberglass lebih kuat ,lebih keras ,lebih Berada di jalan Boulevard kecamatan Baruga
permanent ,tahan api dan tahan lama (20 dengan rincian :
tahun).Permukaan teplon dapat 1) Luas tapak +7 Ha
memantulkan 75% panas matahari dan 2) Kondisi tanah padat dan baik
kualitas tembus cahaya alami yang di 3) Kontur tanah baik untuk dikembangkan.
perlukan . 4) Batas site :
3) Kabel penggantung (a) Sebelah utara berbatasan langsung
Fungsi utama kabel pendukung atap adalah dengan jalan utama, lahan kosong dan
mengalihkan beban dari atap ke bagian pemukiman warga.
struktur di bawahnya yakni kerangka (b) Sebelah selatan berbatasan langsung
penopang beban atap tersebut (kolom- dengan lahan kososng.
kolom/tiang-tiang atau lengkungan (c) Sebelah barat berbatasan dengan
beton).Kabel adalah bahan terdiri dari pemukiman warga
kompnen dasar kawat yang di tarik (wire (d) Sebelah timur berbatasan langsung
drawn) dari tulangan baja berkualitas tinggi dengan lahan kosong.
.Kawat kemudian di galvanisir dengan
proser elektrolit atau hot dip.Seringkali

Volume 1 No 2| Agustus 2016 35


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

3. Lokasi dan Site Terpilih 1. Orientasi Matahari dan Arah Angin


Lokasi dan site terpilih terletak di jalan Orientasi matahari pada tapak dimanfaatkan
Boulevard kec. Baruga dengan kondisi sekitar sebagai pencahayaan alami pada bangunan. Kondisi
sebagai berikut : angin yang menjadi potensi dan masalah. Menjadi
masalah karena hal ini karena akan memberi beban
angin pada bangunan dan menjadi potensi karena
kondisi ini dimanfaatkan sebagai penghawaan alami
pada bangunan., sehingga distribusi angin dapat
terarahkan dengan baik ke seluruh tapak.
Begitupula dengan penataan vegetasi sebagai
pemecah angin sehingga angin dapat termanfaatkan
dengan baik pada bangunan.
1) Orientasi matahari dapat disesuaikan dengan
penataan posisi lapangan pertandingan agar
Gambar. 14: Kondisi lingkungan para pemain tidak silau ketika bertanding.
site 2) Orientasi angin pada tribun akan
B. Arah Orientasi Bangunan
dmaksimalkan .
Arah orientasi bangunan Stadium menghadap
3) Dan arah angin akan disesuaikan dengan posisi
ke arah timur laut, arah tersebut dipilih karena
bangunan karena efek angin berpengaruh
disesuaikan dengan standar dan rekomendasi fifa
terhadap atap tenda atau membrane.
yaitu orientasi matahari tidak boleh melewati
lapangan secara horizontal dikarenakan dapat
menyilaukan mata para pemain

Gambar 15: Orientasi bangunan Gambar 17: Pola hembusan angin pada bangunan

C. Pencapaian ke Tapak 2. Kebisingan (Noise)


1) Pencapaian ke arah tapak melalui Kebisingan yang terdapat disekitar tapak
jalur pierre tendean. Lebar jalan 12 m, disebab kan oleh beberapa faktor seperti kenderaan,
berfungsi sebagai jalan primer, memiliki 2 baik mobil ataupun motor.dan yang terpenting yaitu
jalur. kebisingan yang ditimbulkan oleh para supporter
2) Pencapaian ke tapak melalui jl.Brigjend stadion agar tidak mengganggu sekitar. Kebisingan
Katamso. Dengan lebar jalan 8 meter status ini direduksi dengan langkah-langkah sebagai
jalan primer. berikut :
3) Pencapaian dari bandara udara halu oleo a. Menempatkan pohon dan tanaman sebagai
dapat ditempuh sekitar 30 menit.Dan barrier,
pencapaian menuju rumah sakit bahtera b. Membuat dinding pembatas,
mas sekitar 700 m dari tapak. c. Menjauhkan posisi bangunan dengan jalan.
4) Dan pencapaian yang mudah dapat diakses d. Dan meninggikan posisi bangunan agar suara
melalui jalan boulevard yang di timbulkan supporter dapat mengarah
ke atas

Gambar 16: Pencapaian ke Tapak

Gambar 18: Vegetasi sebagai peredam kebisingan

Volume 1 No 2| Agustus 2016 36


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

D. Konsep Tata RuangLuar 2. Soft material


1. Sistem Parkir a. Palem raja
a. Parkir 45º Palem raja, berfungsi sebagai tanaman
Sistem susunan kendaraan di area parkir pengarah untuk sirkulasi, baik kendaraan sirkulasi
dengan kemiringan 45° sistem ini hanya kendaraan.
dari satu arah,baik untuk keluar masuk
parkir. Sistim parkir 45 derajat digunakan
untuk parkiran pengunjung

Gambar 19: Parkir 45º Gambar 23: Palem raja


Sumber : Pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas
parkir (1996) b. Rumput gajah,
Rumput gajah sebagai tanaman penutup
b. Parkir 90º tanah (Ground Cover).
Sistem susunan kendaraan di area
parkir dengan kemiringan 90°,sisitem
parkir ini efektif di gunakan pada
bangunan dengan area parkir terbatas.
Sistim parkir 90 derajat digunakan untuk
parkiran VIP, bus, dan parkir pengelola

Gambar 24: Rumput gajah


c. Jenis perdu
Menggunakan perdu rendah yaitu Asoka
sebagai pembatas dan pengarah pada sisi-sisi
Gambar 20: Parkir 90º
bangunan.
c. Parkir melingkar
Sistim susunan parkir melingkar
digunakan sebagai parkiran motor
pengunjung, system parkir memanfaatkan
bangku taman yang terbuat dari beton.

Gambar 25: Jenis Perdu

d. Trembesi, berfungsi sebagai tanama peneduh


dan penyaring debu, sehingga tanaman ini
diletakkan diarea parkir dan tepi jalan
sebagai penyarng debu.
Gambar 21: Parkir melingkar

Gambar 26: Mahoni


Gambar 22: Parkir kendaraan

Volume 1 No 2| Agustus 2016 37


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

e. Akasia berfungsi juga sebagai pemecah sinar E. HASIL RANCANGAN STRUKTUR


matahari/pembias cahaya. Pemilihan sub struktur (pondasi) dengan
pertimbangan kondisi tanah pada lokasi. Adapun
jenis sub struktur yang digunakan adalah dengan
menggunakan pondasi tiang pancang dan pondasi
menerus.
1. Modul struktur
Modul secara horizontal menggunakan pola
grid Bentuk kolom menggunakan kolom lingkaran
dengan dimensi kolom 100cm dengan jarak antar
kolom 720 cm
Gambar 27: Akasia

f. Ketapang laut 1. Sub Struktur


Kolom 80/100
Sloof 40/60

Keramik 60/60

Pohon ketapang laut difungsikan sebagai Rabat Beton


Pasir Urug

Pas. Dinding bata 1 Pc : 5 Psr

S1
peneduh dari kendaraan yang sedang diparkir
Pas. Te ge l Plin t 15 x 30 cm

Pas. La nta i Kera mik 30 x 30

K1 Raba t Beto n 1 Pc : 3 Psr : 5kr

Pasir Urug

21

karena jangkauan dahan dari pohon ketapang 20


20
41
20

40
± 0.00

cukup jauh 20
20
20
20
Tanah Urug
90
Tanah Urug

Pas. Pond asi Batu Gun ung 1 Pc : 6 Ps

Batu Kosong

Pasir Urug

65
75

Gambar 31: Pondasi Tiang Pancang dan pondasi menerus

Gambar 28: .Pohon ketapang


pondasi rakit digunakan pada lapangan
permain,agar tanah lapangan tidak terjadi
3. Hard Material penurunan BESI Ø 25 BESI Ø 25

a. Paving blok BESI Ø 20 BESI Ø 20

Paving blok digunakan sebagai pedestrian,


sirkulasi pejalan kaki, jalur kendaraan roda dua
dan empat.
Gambar 32: Pondasi rakit
2. Super Struktur
Adapun super struktur yang digunakan rangka
portal sebagai struktur utama.

Gambar 29: Paving Blok


b. Rabat beton
Rabat beton digunakan pada sirkulasi
pada tiket box yang ada di luar bangunan
.

Gambar 33: Struktur Rangka portal pada tribun

3. Upper Struktur
Stadium menggunakan sistem Tansile
Resistance yang didukung dengan rangka kaku dan
menggunakan penutu atap tenda. Tansile resistance
sendiri merupakan sistem tarik yang mengikat pada
Gambar 30: Rabat beton
rangka baja yang menggunakan bahan kabel
penarik baja. penutup struktur atap sendiri
menggunakan jenis bahan tenda sintetis khusus.

Volume 1 No 2| Agustus 2016 38


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)
Museum 928.78 946
Ruang kerja 368.39 487.8
Retail shop 775.4 894
Hotel 938 2244.9
Kabin crew 1104
Ruang pertemuan 422.53 431.66
Total 4866,91 7536,84

LUAS LUAS
SEBELUM M2 SESUDAH M2
Gambar 34: Kolom angkur dan angkur bold
Total 26881.68 28985.84
Jadi selisih besaran ruang ;
Sebelum perancangan = 26881.68m2
Sesudah perancangan = 28985.84m2
Selisih (Deviasi) besaran ruang :
sesudah perancangan−sebelum perancangan
= sebelum perancangan
x100
28985,84−26881,68
Gambar 35: Konstruksi belokan kabel = 𝑥 100
26881,68
= 7,827 %
F. BESARAN RUANG Luas OS = Luas site-Luas lantai dasar
= 160.000-34.047
Tabel III.1 Besaran Ruang Utama = 125.953 Ha
Nama ruang Jml Luas Luas 34.047
KBC = X 100%
ruang sblm m2 sesudah 160.000
m2 = 21.28%
Lapangan permainan 1 11.180 11180 125.953
KOS = 160.000X100%
Tribun penonton vip 1 362 396
Tribun penonton biasa 2 17,965 18111
= 78.72%
Toilet pria 38 800 817
KBC:KOS = 21 : 78
Toilet wanita 38 800 817
Ruang ganti atlet 4 90.04 207 G. SISTEM PENGKONDISIAN RUANG
Ruang ganti pelatih 2 98.4 103.6
1. Sistem Pencahayaan
Ruang ganti wasit 4 98.4 103.6
Ruang wawancara 1 49 51.8
Pada umumnya ruangan menggunakan
Ruang materi 2 103.6 pencahayaan buatan menggunakan penerangan
Ruang pertemuan lampu pada malam hari. Dan untuk
teknis 2 96 103.6 pencahayaan buatan pada lapangan permainan
Ruang delegasi menggunakan lampu yang dapat menghasilkan
pertandingan 1 98.4 103.6 cahaya minimal 800 lux
Ruang massage 2 68.33 72
Ruang p3k 2 98.4 103.6
Ruang pers & media 1 174.8 180
Mixed zone 2 98.4 100
Gudang 1 100 103
Ruang keamanan 2 100 103.6
Ruang mesin 1 120 120
Snack corner 5 120 120
Gambar 36: Pencahayaan pada lapangan permaiunan
Musholla 1 125 125
Ruang ticket 32 460.8 460.8 Pencahayaan buatan menyeluruh digunakan
Snack corner - - - pada semua ruang dalam bangunan antara lain
Dapur umum 1 - 51.8 menggunakan lux space sereno
Ruang panel 1 50 51.8
Ruang karyawan 1 20 21.8
Ruang ganti karyawan 1 21.8 21.8
Total 22014.77 22553

Tabel III.2 Besaran Ruang Pendukung


Nama ruang Luas sebelum Luas sesudah
m2 m2
Restoran 689.09 679.44 Gambar 37: Pencahayaan pada ruangan permaiunan
Fitnes centre 744.72 749.04

Volume 1 No 2| Agustus 2016 39


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 1456212297)

2. Sistem Penghawaan Sistem keamanan dalam bangunan ini


Sistem penghawaan dilakukan dengan dua cara dilakukan dengan menyediakan fasiliatas
yaitu penghawaan alami dan penghawaan pengamatan dan pencegahan, antara lain :
buatan. Penghawaan alami dilakukan dengan a. Sistem CCTV (Central Circuit
memberi bukaan pada bagian yang dianggap Television), untuk memonitor segala
perlu, serta memanfaatkan unsur tanaman penjuru bangunan yang diperkirakan
sebagai vegetasi buatan yang akan menahan dapat menjadi tempat terjadinya
radiasi panas masuk ke dalam ruangan secara kriminalitas, seperti pencurian dan
langsung. Sedangkan untuk penghawaan sebagainya.
buatan menggunakan AC sentral pada ruangan. b. Sistem alarm, yang diaktifkan pada
A. Sistem Utilitas waktu-waktu tertentu.
Sistem utilitas bangunan terdiri atas: c. Satuan pengamanan (Satpam) yang
1. Instalasi Listrik bertugas 24 Jam,serta kesatuan polisi yang
Sistem elektrikal selain berasal dari PLN juga akan mengamankan pda saat jalannya
berasal dari genset sebagai sumber listrik pertandingan.
cadangan. Genset dilengkapi dengan
Automatic Switch sehingga dapat langsung KESIMPULAN
dikirim apabila terjadi pemadaman listrik dari Pada perancangan stadion sepak bola ini
PLN. direncanakan sirkulasi pengunjung yang tidak
2. Jaringan Air Bersih menghambat para supporter untuk masuk ke dalam
Jaringan air bersih dilayani oleh gabungan stadion, dan pembagian sirkulasi pengunjung tuan
sumber PDAM dan sumur pompa. rumah dan pengunjung tamu dibuat terpisah agar
Pendistribusian air dimulai dari menampung tidak terjadi crossing. Kemudian sistem struktur
air sementara, baik yang berasal dari PDAM yang menjadi aspek utama pada desain ini
maupun air tanah pada bak penampungan menggunakan tenda kabel. Sebuah bentuk yang
bawah (reservoir bawah) untuk selanjutnya di ingin dicapai diolah sedemikian rupa sehingga
teruskan ke bak penampungan atas (reservoir menghasilkan sebuah fasad bangunan yang lebih
atas). menarik.
3. Jaringan Air Kotor
Sistem pembungan disposal padat REFERENSI
menggunakan septictank dan sumur resapan [1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan
dengan dasar pertimbangan letak toilet Pengembangan Bahasa. (1989), Kamus Besar
tersebar. Untuk disposal cair diteruskan ke bak Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
kontrol dan diteruskan ke got besar yang [2] Heinz Frick.(1998).Sistem bentuk Struktur
selanjutnya diteruskan ke riol kota. bangunan.Kanisius.Yogyakarta.
4. Persampahan [3] http://id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola
Samapah-sampah yang berupa sisa-sisa bahan [4] Ching D.K Francis , Hanoto Adjie Ir. (1994)
padat dikumpulkan, menuju ketempat Arsitektur Bentuk Ruang dan Tatanannya.
penampungan (bak sampah). Erlangga. Jakarta
5. Sistem Komunikasi [5] Technical Recommendations and Recruitmens
Untuk komunikasi keluar dan kedalam gedung FIFA, 2007
menggunakan layanan komunikasi dari pusat [6] Neufert, Ernst, Sjamsu Amril, (1999), Data
telepon (Telkom), sedangkan untuk Arsitek Jilid II, Erlangga, Jakarta
kepentingan komunikasi satu arah digunakan [8] Holgates (1997), struktur kabel(teknologi dan
pengeras suara melalui ruang operator dan desain. PT.Rafika Aditama. Bandung
menggunakan sistem fiber optic. [7] Tlistyo, H. (2005). Jurnal Arsitektur. Struktur
6. Pencegahan dan penanggulangan Kebakaran. kabel pada national atletics stadium
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran di
dalam bangunan menggunakan Fire Alarm
System dan alat pemadam kebakaran ringan.
7. Sistem Penangkal Petir
Sistim penangkal petir yang akan digunkan
pada bangunan stadion ini adalah sistim
penangkal petir sangkar faraday yang
diletekkan pada tepi atap tribun.
8. Sistem keamanan terhadap tindak kriminal

Volume 1 No 2| Agustus 2016 40

Anda mungkin juga menyukai