Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN 2 STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

KULIAH LAPANGAN INDONESIA ARENA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Wajib


Studio Perancangan Arsitektur 5

Dosen Koordinator : Alvin Fernandez, S.T., M.T.

Dosen Penanggung Jawab : Dr. Ir. Alwin Suryono S., M.T., IAI

Dosen Kelas : Dr. Ir. Y. Basuki Dwisusanto, M.Sc.., IAI

Asisten Dosen : Ir. E. B. Handoko Sutanto, M.T., IAI

REGU C3:

Adya Laksita Sari 6112001124

Devan Putra Oey 6112101018

Juan Bagas Vito 6112101095

Tsalitsa Nasywa Raihana 6112101104

Marvin Marvelous 6112101146

Adzira Widyawardhana Moekti 6112101151

FAKULTAS TEKNIK PRODI ARSITEKTUR


UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hikmah-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kita semua. Atas rahmat-Nya kami diberikan kesempatan untuk membuat
laporan ini dan dapat menyelesaikan laporan mengenai Studi Preseden Bangunan Berbentang
Lebar dengan tepat waktu. Besar harapan para penulis agar laporan ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca, mengenai bangunan berbentang lebar pada umumnya dan pengaplikasiannya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini. Kami ingin mengucapkan
terima kasih juga kepada para dosen pengampu yang sudah membimbing dan membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini secara bertahap dari awal sampai akhir.
Akhir kata, kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari bapak/ibu dosen serta pembaca sangat diharapkan guna membangun
kesempurnaan makalah ini dan yang akan datang.

Bandung, 15 September 2023

Regu C3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................................2


DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB 1
PENDAHULUAN ...........................................................................................................................4
1.1. Data Bangunan ................................................................................................................................ 4
BAB 2
ANALISIS BANGUNAN ...............................................................................................................5
2.1. Bentuk Bangunan Terhadap Tema dan Konsep Perancangan ....................................... 6
2.2. Flow of Activity ............................................................................................................... 6
2.3. Ruang, Fungsi, Luasan ................................................................................................ 10
2.4. Konsep Site Plan, Zoning, Tata Ruang Dalam dan Luar Bangunan.............................. 24
2.5. Analisis Sistem Struktur................................................................................................ 24
2.5.1. Analisis Sistem Struktur-Konstruksi ........................................................................... 24
i. Nama Sistem Struktur ...................................................................................................... 24
ii. Deskripsi Sistem Struktur dan Konstruksi ........................................................................ 24
iii. Analisis penyaluran Gaya Gravitasi dan Lateral .............................................................. 26
iv. Analisis Sumber Kekuatan, Kekakuan, Kestabilan .......................................................... 27
v. Detail Konstruksi ............................................................................................................. 27
2.5.2.Analisis Integrasi Sistem Struktur-Konstruksi dengan Desain ..................................... 30
vi. Kesesuaian Pola Struktur dengan Denah ....................................................................... 30
vii. Kesesuaian Pola Struktur dengan Ruang Dalam (sesuai fungsinya) .............................. 30
viii. Hubungan Struktur-Konstruksi dengan Elemen Arsitektural .......................................... 31
ix. Hubungan Tampilan Struktur dengan Estetika Bangunan ............................................... 31
b. Analisis Integrasi Sistem Struktur-Konstruksi dengan MEP, Akustik, Pencahayaan Alami,
Penghawaan, Termal Bangunan ......................................................................................... 32
i. Sistem Utilitas pada Bangunan ......................................................................................... 32
ii. Pengaruh Sistem Utilitas Terhadap Struktur-Konstruksi .................................................. 37
c. Metode Pembangunan .................................................................................................... 39
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Data Bangunan
A. Indonesia Arena
● Architects : Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio.
● Area : 50.398, 16 m²
● Year : 2021
● Capacity : 16.249 kursi

Indonesia Arena ini dibangun di Blok 10 kawasan Gelora Bung Karno (GBK,
Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia. Indonesia arena ini merupakan bangunan yang
dibangun pada daerah GBK sebagai gedung dengan fungsi stadion, tempat untuk
mengadakan acara olahraga maupun yang non-olahraga. Indonesia Arena ini dirancang
oleh Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio sebagai bangunan yang memiliki
kearifan lokal. Terbawa dari ide keranjang anyaman yang melambangkan semangat gotong
royong masyarakat Indonesia.

Gambar 1.1 dan 1.2. Indonesia Arena. (Sumber: skor.id)

Kawasan Gelora Bung Karno merupakan komplek olahraga yang dibangunan


dengan alasan teripilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games pada tahun 1960
dan belum lama ini menjalani rekonstruksi besar-besaran untuk Asian Games tahun 2018
dan juga Asian Paralympic pada tahun 2018 juga. Komplek GBK ini berada dekat dengan
Daerah Semanggi yang menjadi pusat sirkulasi di Jakarta Pusat. Sehingga akses keluar
masuk area komplek GBK ini termasuk strategis. Indonesia Arena yang berada di komplek
GBK ini berlokasi di daerah yang memiliki suhu yang cenderung stabil di kisaran suhu 28-
34 derajat Celcius.
Gambar 1.3. Floor Plan. (Sumber: kamera pribadi)

Gambar 1.4. , Gambar 1.5. Building Elevation A and B. (sumber: Indonesia arena)

BAB 2
ANALISIS BANGUNAN
2.1. Bentuk Bangunan Terhadap Tema dan Konsep Perancangan

Konsep berasal dari hasil tenunan kebudayaan Indonesia. Mendapatkan


transformasi bentuk yang sesuai dengan keranjang anyaman bambu. Bersifat membumi
dan merakyat ( keranjang raksasa ) memberikan kesan sederhana, mudah diingat dan
fungsional. Selain menerapkan bentuk, warna keranjang juga diterapkan menjadi warna
champagne ( emas kecokaltan ).

2.2.Flow of Activity
2.2.1. Penonton
NO Foto Keterangan Aktivitas
1 Pengunjung yang datang dari lingkungan
Gelora Bung Karno menuju Indonesia Arena
melewati salah satu gate arena yang dilengkapi
dengan penjagaan venue.

2 Setelah melewati salah satu gate. Pengunjung


dialirkan langsung menuju ke lantai 1,
dikarenakan lantai dasar menjadi ruang - ruang
pemain, media, dan tamu VIP.

3 Pada lantai 1, pengunjung disambut dengan


ruang tunggu berupa berbagai macam booth,
tenant, food-court. Tempat ini memiliki akses
menuju tribun lantai 1 ( telescopic tribun ),
kamar mandi, pintu darurat.

4 Dikarenakan jumlah perkiraan pengunjung yang


banyak (16.000), akses tiap lantai tribun,
menyatu dengan lantai - lantai ruang tunggu.

5 Sebelum masuk kedalam tribun, tiket


pengunjung di-cek sekali lagi.

6 Setelah melewati tahapan penge-cek-an,


pengunjung dapat mencari nomor tempat
duduknya dan tidak dapat berpindah lantai
tribun.
7 Tempat duduk VIP (skybox) terdapat diantara
Tribun lantai 2 dan 3 dan juga berada didekat
dengan lapangan sepak bola

8 Sirkulasi darurat tribun, teratas, barada


dibelakang panel poin, dikarenakan jumlah
pengguna paling banyak dan juga berada di
lantai teratas gedung.

9 Ketika kegiatan selesai, pengunjung dapat


melewati akses yang sama saperti akses
kedatangan.

10 Pengunjung langsung dialihkan keluar, dan


tidak disediakan ruang tunggu ( agar tidak
terjadi penumpukan massa ).

2.2.2. Atlet
2.2.3. Servis

2.2.4. VIP
2.3.Ruang, Fungsi, Luasan

No Foto / Nama Ruang Fungsi

Lantai 1

1 Mengadakan kegiatan tanya jawab / press


conference antara pemain dengan media.

Press Conference

2 Acc Media -

3 Host Broadcasting Ruang para media untuk menyiarkan


secara langsung kejadian yang sedang
terjadi di arena.

4 Media Corridor Ruang para media untuk bersirkulasi


dalam menjalani pekerjaannya

5 Media Lounge Ruang para media untuk menunggu


kegiatan bersama para atlet / tamu-tamu
istimewa
6 Ruang para media mempersiapkan
materi-materi press conference dan
pengecekan informasi yang akan keluar
dari arena

Media Workroom

7 Ruang Loker Tempat para staff menyimpan barang-


barang bawaan

8 Dapur Utama Tempat para staff menyiapkan makanan-


makanan yang akan disebar ke seluruh
ruang arena.

9 Holding Room -

10 Tempat tamu VIP/VVIP turun dari


kendaraan masing-masing

VIP/VVIP Hospitality
11 Tempat menyambut para tamu VIP/VVIP
arena.

Reception Hall

12 Staff Corridor Ruang para staff untuk bersirkulasi antara


field of play dengan backstage

13 Ruang mascot bersiap-siap untuk tampil


di arena Indonesia

Mascot Changing

14 Ruang para penampilan entertainmen


bersiap-siap untuk tampil di arena
Indonesia

Entertainment Changing

15 Comercial Tempat para sponsor kegiatan berjualan.


Dapat digunakan sebagai ruang
multifungsi seeprti pemaparan materi dan
lain-lain
16 Tempat para pengunjung arena
mempersiapkan ibadah sementara

Mushola / Wudhu

17 Entrance Gate Tempat pertama penononton masuk ke


arena/bangunan

18 FIBA Office Tempat FIBA melakukan pekerjaan

19 FIBA Meeting Room Tempat FIBA melakukan meeting dengan


tamu-tamu penting.

20 FIBA External Providers Office Tempat tamu FIBA bekerja

21 FIBA VIP Office Tempat staff VIP FIBA bekerja

22 Staff Corridor Ruang para staff untuk bersirkulasi antara


atlet dengan backstage.

23 LOC Meeting Room -

24 LOC Office -
25 FIBA Office LOC -

26 FIBA Officiating Team Lounge Tempat FIBA memberi pengarahn


kepada pemain arena

27 Referee Changing Tempat wasit berganti pakaian

28 Team Changing Room Tempat atlet mengganti pakaian

29 Lift Lobby VIP / VVIP Tempat penonton VIP/VVIP menunggu


lift menuju ruangan masing-masing

30 Flash Interview Ruang wawancara atlit/tamu penting


dengan durasi yang singkat
setelah/sebelum pertandingan/acara

31 Mixed Zone -

32 Training Room Tempat para atlet melakukan pemanasan


ringan namun bukan latihan bermain.

33 Tempat para atlet mempersiapkan diri


sebelum melakukan aktivitas-aktivitas
selanjutnya.

Athlete Lounge

34 Athlete Entrance Tempat atlet masuk kedalam bangunan.

35 Athlete Lift Lobby Tempat atlet menunggu lift menuju


ruangan yang dituju

36 Host Broadcasting Tempat para penyaji berita memberitakan


kejadian/peristiwa yang sedang terjadi di
lapangan.
37 Tempat menyimpan peralatan-peralatan
dan MEP bangunan.

Ruang Panel

38 Staff Dining Tempat para staff beristirahat

39 Toilet Umum Tempat para penonton ke kamar mandi

40 Gudang Tempat peralatan pertandingan


diletakkan

41 Ruang servis Tempat menyimpan peralatan-peralatan


dan MEP bangunan.

42 Tempat akses darurat para pengguna


arena

Akses Darurat

Lantai 2
1 Tempat para atlit melakukan pemanasan
sebelum melakukan pertandingan.

Practice Court

2 Tempat Atlet berkumpul sebelum latihan


pemanasan di Practice Court

Training Lobby
3 Tempat Atlet berganti pakaian sebelum /
sesudah latihan pemansan.

Changing room

4 Tempat menyimpan lapisan - lapisan


lantai badminton dan bola basket.

Storage

5 Media Workroom Tempat para media bekerja dan


mengolah pertanyaan/jawaban yang akan
diberitakan

6 Nursery Tempat pengunjung ibu mengurusi anak-


anaknya

7 Ruang Operator Tempat staff mengatur fungsi-fungsi


ruang

8 Toilet Umum Tempat para penonton ke kamar mandi


9 Tempat para sponsor kegiatan berjualan.
Dapat digunakan sebagai ruang
multifungsi seeprti pemaparan materi dan
lain-lain

Booth / Comercial

10 Mushola Tempat para pengunjung arena


mempersiapkan ibadah sementara

11 Banquet Room -

12 Tempat para pengunjung non VIP/VVIP


bersikulasi.

Public Corriddor

13 Tempat para pengunjung no VIP/VVIP


masuk kedalam tribun penonton.

Public Entrance
14 Meeting Room Tempat staff melakukan meeting dengan
tamu-tamu penting.

15 Ruang Operator Tempat staff mengatur fungsi-fungsi


ruang

16 Tempat menyimpan peralatan-peralatan


dan MEP bangunan.

Ruang Servis

17 Tangga darurat Tempat sirkulasi pengunjung arena


menuju tempat terbuka tapak

Lantai 3

1 AHU Tempat AHU mengatur tingkat aspek-


aspek udara
2 Tempat tamu menonton dan

VIP lounge

3 Tempat penonton yang ingin merasakan


kegiatan arena lebih baik dari ruang VIP

VVIP Lounge

4 Tangga Darurat Tempat sirkulasi pengunjung arena


menuju tempat terbuka tapak

5 Satelite Kitchen Tempat makanan diolah cepat sebelum


disajikan
6 Tempat tamu-tamu penting berdiam,
seperti presiden / menteri.

Royal Box

7 Toilet Tempat para penonton ke kamar mandi

8 Tempat sirkulasi tamu VIP/VVIP

VIP Corridor

9 Tempat para pengunjung non VIP/VVIP


bersikulasi.
Public Corridor

Lantai 4

1 Toilet Tempat para penonton ke kamar mandi

2 Booth Tempat para sponsor kegiatan berjualan.


Dapat digunakan sebagai ruang
multifungsi seeprti pemaparan materi dan
lain-lain

3 Tempat para pengunjung non VIP/VVIP


bersikulasi.

Public Corridor

4 Roof Garden

5 Tangga Darurat Tempat sirkulasi pengunjung arena


menuju tempat terbuka tapak
Lantai 5

1 AHU Tempat AHU mengatur tingkat aspek-


aspek udara

2 Tempat staff mengurusi kegiatan MEP


bangunan

Korridor MEP

3 Control ROOM Tempat staff mengontrol seluruh fasilitas


bangunan.

4 Tangga Darurat Tempat sirkulasi pengunjung arena


menuju tempat terbuka tapak
2.4.Konsep Site Plan, Zoning, Tata Ruang Dalam dan Luar Bangunan

Massa Indonesia Arena berdiri pada sektor 10 dikawasan GBK. Indonesia


Arena juga berada di titik akhir dari grid diagonal dengan GBK sebagai titik tengahnya.
Selain itu, bangunan berada pada wilayah olahraga / cagar budaya sejak berdirinya GBK
pada zaman Soekarno yang dapat mendukung lingkungan / konteks sekitar bangunan.
Tidak hanya mendukung, Indonesia Arena juga harus menghormati cagar budaya GBK
yang memiliki perbandingan yang jauh lebih besar daripada arena tersebut.
Peletakkan ruang-ruang pada dalam bangunan, juga memerhatikan
kebutuhan dari fungsi ruang tersebut. Bangunan yang memerlukan fasilitas / akses keluar
tapak, diletakkan dekat dengan dinding terluar bangunan.

2.5.Analisis Sistem Struktur


2.5.1. Analisis Sistem Struktur-Konstruksi
i. Nama Sistem Struktur
Sistem struktur pada Indonesia Arena menggunakan struktur baja space frame untuk upper-
structurenya.
ii. Deskripsi Sistem Struktur dan Konstruksi
Space frame merupakan sistem konstruksi rangka ruang yang memanfaatkan sistem
hubungan antar batang. Batang-batang tersebut kemudian dihubungkan dengan menggunakan bola
baja atau sambungan bola. Dalam sistem sambungan space frame, batang tersebut akan
membentuk segitiga dengan titik-titik sambungan bola baja. Struktur rangka space frame ini
memiliki kemudahan dalam pemasangan, pembentukan, dan penguraian kembali. Oleh karena itu,
proses pemasangan struktur ini dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Gambar detail sistem sambungan (sumber: kamera pribadi, repository.umsu)

Modul space frame yang digunakan merupakan modul square grid yang disusun dalam dua
permukaan (double-layer). Dengan sistem sambungan Mero yang terdiri dari suatu objek yang
berperan sebagai titik hubungan, terbuat dari baja yang ditempa dengan permukaan yang diasah
dan lubang-lubang yang ditepuk.

Gambar detail modul dan sambungan space frame (sumber: repository.umsu)

Walaupun konstruksi space frame relatif memiliki bobot yang ringan, namun kekuatannya
sangat tinggi, sehingga sangat sesuai digunakan dalam pembangunan bangunan besar seperti
stadion atau fasilitas olahraga seperti IMS GBK. Hal ini berkontribusi untuk mengurangi beban
struktur pada pondasi tanah dan kerangka pendukung. Salah satu karakteristik utama dari sistem
space frame adalah fleksibilitas desain yang tinggi, yang memungkinkan penciptaan bentuk
bangunan yang unik dan artistik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan proyek.

Selain itu, struktur segitiga pada space frame memiliki peran penting dalam menyebar beban
secara merata ke seluruh kerangka, sehingga mencegah terjadinya titik-titik tekanan berlebihan
yang dapat menyebabkan kegagalan struktural. Oleh karena itu, sistem space frame memainkan
peran penting dalam meningkatkan kinerja struktural bangunan, terutama saat menghadapi kondisi
eksternal seperti gempa bumi, angin kencang, dan faktor lingkungan lainnya. Dengan bantuan
sambungan bola dan modul-modul segitiga, struktur ini mampu merespons dengan baik terhadap
gaya-gaya eksternal ini tanpa mengorbankan integritas struktural.
iii. Analisis penyaluran Gaya Gravitasi dan Lateral

Gambar penyaluran gaya (sumber: presentasi GBK)


iv. Analisis Sumber Kekuatan, Kekakuan, Kestabilan

Gambar 1.6. , Gambar 1.7. Detail Struktur. (sumber: kamera pribadi)


Pada bangunan Indonesia Arena ini diperkuat dengan strukturnya yang merupakan struktur
bangunan yang ditopang dengan kolom-kolom yang memiliki lebar antara 1 hingga 1,2 meter.
Serta terdapat beberapa balok yang memiliki lebar kurang lebih 3 meter.

Gambar 1.6. , Gambar 1.7. Detail Struktur. (sumber: kamera pribadi)

v. Detail Konstruksi
Karena bangunan ini bersifat bangunan bentang lebar, maka titik fokus bangunan ini berada
di bagian atapnya yang memiliki ukuran besar. Demi menopang atap tersebut, digunakannya
struktur yang berbentuk space frame yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada struktur space frame
tersebut terdapat dua jenis sambungan yang menjadi kunci dalam membuat atap bangunan ini tetap
berdiri kokoh.
Gambar 1.6. , Gambar 1.7. Detail Konstruksi Atap. (sumber: kamera pribadi)

Dapat dilihat bahwa gambar 1.6 merupakan sambungan yang menyambungkan antara
truss-truss yang menjadi pondasi dari atap dan detail struktur gambar 1.7 merupakan joint
pertemuan antara struktur space frame ini dengan kolom-kolom pada bangunan di Indonesia Arena
ini.

Gambar 1.8., 1.9. Detail Konstruksi Atap. (sumber: kamera pribadi)

vi. Analisis Proses Konstruksi


Pembangunan Indoor Multifunction Stadium (IMS) merupakan proyek yang dijalankan
oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Nindya Karya (Persero), dan PT Penta (KSO), dan proyek
ini didanai oleh APBN melalui skema kontrak multi tahun 2021-2023 dengan total dana sebesar
Rp 640,4 miliar. Pengumuman ini disampaikan oleh Essy Asiah, Direktur Prasarana Strategis
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, setelah Indonesia terpilih sebagai tuan rumah
FIBA World Cup 2023 bersama dengan Jepang dan Filipina.

Awalnya, IMS direncanakan sebagai lokasi utama penyelenggaraan FIBA World Cup 2023,
namun, fasilitas ini memiliki fleksibilitas yang luas. Selain digunakan untuk pertandingan bola
basket, IMS juga dapat digunakan untuk berbagai jenis olahraga lain seperti voli, bulutangkis,
tenis, MMA, atletik, dan sebagainya. Selain itu, fasilitas ini dapat digunakan untuk kegiatan non-
olahraga seperti konser, pertemuan, konvensi, dan pameran.

Selama proses pembangunan, IMS telah memenuhi standar teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH)
dan meraih predikat Madya dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Teknologi Building
Information Modelling (BIM) 7D Asset Management digunakan untuk meningkatkan manajemen
fasilitas.

Sebagai hasilnya, pembangunan IMS menjadi contoh sukses dalam pembangunan venue olahraga
untuk FIBA World Cup. IMS juga memenuhi standar kualifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH)
dalam hal efisiensi energi dan penggunaan air. Implementasi Building Information Modelling
(BIM) hingga tahap 7D juga memungkinkan proses pengelolaan, pemeliharaan, dan perawatan
aset menjadi lebih efisien.

Meskipun FIBA sempat meragukan proyek ini pada awalnya, IMS akhirnya berhasil memenuhi
semua standar dan panduan yang dibutuhkan. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Adhi Karya - PT
Nindya Karya - PT Penta (KSO) dengan anggaran yang bersumber dari APBN melalui skema
Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract, MYC) 2021-2023 dengan total dana sekitar Rp 640,4
miliar. Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya, menambahkan bahwa teknologi
konstruksi Building Information Modeling (BIM) digunakan dalam pembangunan IMS dengan
anggaran senilai Rp 639,1 miliar, dengan kontraktor pelaksana yang sama.

2.5.2.Analisis Integrasi Sistem Struktur-Konstruksi dengan Desain


vi. Kesesuaian Pola Struktur dengan Denah
Gambar Denah Bangunan. (sumber: kamera Gambar Konstruksi Atap. (sumber: kamera
pribadi) pribadi)

Denah pada bangunan Indonesia Arena ini berbentuk radial dan memusat. Dimana dalam
mengakomodasi konsep denah tersebut digunakan struktur atap Space Frame agar dapat
membentuk pola yang lebih bebas dan mengikuti bentuk. Pola struktur space frame ini menjadikan
desain lebih efisien dibanding desain rangka baja profil dengan bentang yang panjang.

vii. Kesesuaian Pola Struktur dengan Ruang Dalam (sesuai fungsinya)


Dengan pola struktur Space Frame yang berbentuk radial maka pola strukturnya
membentuk ruang dalamnya yang juga radial memusat. Pola struktur ini menjadikan area penonton
juga menghadap dan berorientasi memusat sesuai dengan fungsinya untuk menonton ke arah
lapangan. Selain itu dengan pola struktur ini juga memungkinkannya membuat bangunan bebas
kolom dengan kekuatannya untuk menampung bentang lebar.

Gambar view tribun (sumber: kamera pribadi) Gambar lorong ruang dalam (sumber: kamera
pribadi)

Dengan begitu bagi ruang dalamnya, khususnya pada area penonton tidak akan ada kolom
yang menghalangi view ke lapangan. Namun denga ini artinya struktur yang menopang beban
berada di sisi sisi bangunan yang menjadikan dibuatnya ruang seperti koridor yang mengitari
bangunan. Dengan begitu ruang ruang dalam dikomposisikan mengitari bangunan.

viii. Hubungan Struktur-Konstruksi dengan Elemen Arsitektural

Gambar exterior atap. (sumber: kamera pribadi)

Struktur konstruksi pada bangunan Indonesia Arena ini berpengaruh pada penggunaan
penutup atapnya. Dengan konstruksi yang ringan dan berbentuk radial, maka penutup atap
digunakan material yang juga ringan dan berbentuk lempengan lempengan. Dengan begitu
Indonesia arena menggunakan material atap Colorbond, yaitu material baja lapis ringan berwarna
yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Fasad yang menyerupai keranjang anyaman bambu pun
menggunakan material ini. Dalam pelaksanaan konstruksi fasad pun digunakan struktur baja
dengan material baja IWF yang disambungkan kepada balok balok beton pada sekeliling
bangunan.

Gambar struktur konstruksi fasad (sumber: Gambar struktur konstruksi fasad. (sumber:
kamera pribadi) kamera pribadi)

ix. Hubungan Tampilan Struktur dengan Estetika Bangunan


Kejujuran struktur pada konstruksi bangunan Indonesia Arena ini sangat terlihat dan
ditonjolkan pada tampilan struktur space frame dari konstruksi atap bangunannya. Pola struktur
dan sambungan konstruksi baja ini dilakukan dengan rapi dan menggunakan material yang
berkualitas. Dengan begitu sistem struktur yang diperlihatkan juga tetap terlihat cantik dan
memberikan poin lebih terhadap estetika bangunan.

Gambar konstruksi kolom & fasad (sumber: Gambar struktur konstruksi spaceframe.
kamera pribadi) (sumber: kamera pribadi)

Tampilan struktur juga diperlihatkan pada koridor dan ruang ruang dalam pada bangunan
Indonesia Arena ini. Kolom lingkaran dan balok diperlihatkan juga dengan jujur dan memberikan
aksen lebih terhadap pengalam ruang di lingkungan dalam Arena Indonesia. Struktur penopang /
support fasad juga terlihat dari dalam bangunan, yang memberikan kesan pembatas ruang dan
pembeda dari ruang dalam dan luar.
b. Analisis Integrasi Sistem Struktur-Konstruksi dengan MEP, Akustik,
Pencahayaan Alami, Penghawaan, Termal Bangunan
Penerapan utilitas pada setiap bangunan tentunya memerlukan perlakuan khusus dalam
setiap sistemnya. Indonesia Arena sebagai bangunan bentang lebar tentunya memerlukan
penyusunan sistem utilitasnya sehingga bangunan ini dapat berfungsi bagi para penggunanya.

i. Sistem Utilitas pada Bangunan


Sistem utilitas pada GBK memiliki bermacam-macam fungsi yang berbeda-beda seperti,
- Sistem plambing dan sanitasi
- Sistem pencegahan kebakaran
- Sistem tata udara dan ventilasi
- Sistem pencahayaan dan elektrikal
- Sistem transportasi dalam bangunan
- Sistem keamanan
- Sistem komunikasi

i.i Sistem Plambing dan Sanitasi


Sistem plambing dan sanitasi merupakan bagian dari sistem utilitas bangunan yang harus
ada di setiap gedung. Sistem ini wajib dirancang untuk mencukupi kebutuhan penghuni bangunan
pada transportasi dan suplai air bersih. Selain itu, sistem utilitas banbgunan ini juga mengatur
pengeluaran air ke tempat-tempat yang dilaluinya tanpa pencemaran.
Pada gedung ini terdapat Pump and Plumbing room yang terletak pada lantai dasar. Di
dalam ruangan ini terdapat,
- Sistem pengelola air kotor
- Sistem pengelola air hujan
- Sistem GWT atau reservoir bawah
- Sistem Fire Fighting Pump

Pada area outdoor juga terdapat berbagai sistem utilitas seperti,


- Septic Tank atau Sewage Tank (1 sistem)
- Grease Trap Tank ( 5 units)
- Water Chamber Metering
Terdapat pula sistem plambing dan tangki untuk mendukung proteksi kebakaran seperti
sistem sistem plambing untuk hydrant dan fire fighting pump.

Pada rooftop juga terdapat water tank atau reservoir atas yang tersambung pada sistem air
bersih untuk gedung Indonesia Arena.
i.ii Sistem Pencegahan Kebakaran
Bangunan bentang lebar perlu memiliki sistem pencegah kebakaran untuk menghindari
korban jiwa dan kerugian harta benda. Selain itu, hal ini juga untuk menghindari terganggunya
proses produksi barang dan jasa, serta kerusakan lingkungan gedung. Pada gedung Indonesia
Arena memiliki fasilitas yang berfokus pada sistem pencegahan kebakaran yaitu plambing-
plambing, katup-katup, dan pompa air yang dibuat sistem sendiri berbeda dengan sistem
kebutuhan air bersih.
Ada tersedia APAR di setiap sudut-sudut bangunan dan setiap ruang yang cukup luas dan
sulit dijangkau oleh air. Tak hanya itu, sprinkler dan juga smoke detector membantu proses
pemadaman api saat terjadi kebakaran.
Tangga darurat juga tersedia dengan 20 emergency exit bagi para pengunjung sekaligus
sebagai akses menuju tribun.

i.iii Sistem Tata Udara dan Ventilasi


Perancang sistem tata udara harus sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Caranya
dengan memperhatikan pengendalian suhu, kelembapan, dan arah pergerakan udara. Selain itu,
penting juga untuk memperhatikan sistem pengendalian partikel dan pembuangan kontaminan di
udara seperti vapors dan fumes. Sistem tata udara dan ventilasi terdiri dari beberapa alat dan mesin
yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Pada Indonesia Arena terdapat chiller room dan
memiliki beberapa fasilitas seperti
- Chiller (3 units)
- Pump (6 units)
- Electrical Panel Pump (1 set)

Di dalam bangunan ini, terdapat juga beberapa fasilitas yang mendukung sistem utilitas
seperti,
- AHU / FCU (96 units)
- VRF AC (1 sistem)

Pada rooftop terdapat juga Cooling Tower yang berfungsi untuk mendukung sistem HVAC dan
chiller sebagai pendingin ruangan di dalam Indonesia Arena.

i.iv Sistem Pencahayaan dan Elektrikal


Sistem utilitas bangunan selanjutnya yang harus dirancang dengan cermat, yaitu
perancangan daya listrik atau pencahayaan. Perancangan bangunan yang baik perlu menentukan
titik-titik pencahayaan, elektrikal, dan mekanikal sesuai kebutuhan penghuni. Definisi tepat yang
dimaksud, yaitu cahaya yang dihasilkan harus menyebar secara efektif dan efisien ke setiap sudut
ruangan. Sistem ini tidak hanya bergantung pada keberadaan lampu saja, tetapi juga pengaturan
masuk cahaya alami seperti sinar matahari. Selain itu, sistem daya listrik ini juga meliputi instalasi
stop kontak, saklar lampu, sekring listrik, hingga area penangkal petir. Terdapat banyak ruangan
yang mengelola sistem sistem pencahayaan dan elektrikal seperti pada Power Room sebagai ruang
utama elektrikal dengan fasilitas seperti,
- Gardu PLN
- Transformator
- Cubicle Switchgear,
- Genset
- LVMDP
- MDP
Selain itu ada juga di lapangan utama yang terdapat berbagai fasilitas seperti,
- Perlengkapan LED game equipment
- LED Cube
- LED Perimeter
- Papan skor atau Scoring Board
- Sistem pencahayaan standarisasi FIBA (200-1000 lux)

Ada pula fasilitas yang mendukung sistem elektrikal bangunan ini yaitu,
- Electrical Panel (setiap lantai)
- Solar Panel 20 kW (20 units)

Terdapat alat mekanikal yang disebut gondola di rooftop. Fasilitas ini biasa digunakan
sebagai alat penunjang atau alat bantu yang biasanya operator atau cleaner bekerja diluar
bangunan.
i.v Sistem Transportasi dalam Bangunan
Pada bangunan bentang lebar sekelas Indonesia Arena membutuhkan sistem transportasi
yang memadai mutlak diperlukan. Sistem utilitas bangunan yang satu ini diperlukan untuk
mengangkut penghuni bangunan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Implementasi
dalam sistem transportasi adalah pemasangan alat transportasi vertikal, seperti elevator atau lift
dan juga eskalator atau tangga berjalan. Pada bangunan ini terdapat,
- Elevator (11 units)
- Eskalator (20 units)

i.vi Sistem Keamanan


Sistem utilitas bangunan yang tidak kalah penting dan harus diperhatikan adalah
perancangan sistem keamanan atau security. Sistem satu ini berguna untuk memberikan
perlindungan dan rasa aman bagi penghuni gedung. Fungsi lain sistem keamanan bangunan, yaitu
untuk memaksimalkan pengawasan di sekitar area bangunan. Dengan adanya pengawasan yang
maksimal, berbagai ancaman bahaya pun bisa dihindari, seperti kebakaran dan lain-lain. Pada
Indonesia Arena terdapat ruang yaitu Server Room yang berisi,
- Sistem server
- Sistem CCTV dan kontrol panel
- Sistem Main Control Fire Resistance
- Sistem bangunan utama atau Building Automation System (kipas, AHU, chiller,
basement, power room)

i,vii Sistem Komunikasi


Utilitas bangunan yang terakhir adalah perancangan sistem komunikasi, dengan pengerjaan
perangkat informasi dan jaringan. Perangkat informasi dan jaringan tersebut diantaranya telepon,
jaringan wi-fi, TV cable, dan sound system. Aktivitas manusia dalam gedung bertingkat bisa
dibilang kompleks sehingga sistem utilitas bangunan harus dibuat terintegrasi. Integrasi seluruh
sistem tersebut dapat dicapai, apabila bangunan dirancang dengan perencanaan yang matang sejak
awal. Pada bangunan Indonesia Arena ini terdapat ruang kontrol dengan fasilitas,
- Professional Sound System (4 sistem)
- Lighting Control (4 units)
ii. Pengaruh Sistem Utilitas Terhadap Struktur-Konstruksi
Setiap sistem utilitas memerlukan integrasi antar struktur dan konstruksinya. Berbagai
letak-letak kabel, pipa, dan berbagai penyambung sistem lainnya tentunya membutuhkan media
agar sistem dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, media terhadap struktur dan konstruksi
akan mempengaruhi jalur-jalur sistem utilitas pada bangunan Indonesia Arena ini.

ii.i Pengaruh Sistem Air Bersih


Rata-rata adanya upper water tank atau reservoir atas ada pada lantai plat beton bertulang
kantilever di atas area servis atau area khusus. Dengan memanfaatkan area kantilever ini, sistem
suplai air bersih tidak membutuhkan struktur tower terpisah untuk penempatan reservoir atas.

ii.ii Pengaruh Sistem Air Hujan dan Talang


Talang terletak sejajar dengan lantai 3 dari bangunan dengan dak beton yang dicor dan
tersambung dengan balok-balok kantilever. Sistem teknis talang ini digunakan karena adanya roof
garden pada lantai ini.

ii.iii Pengaruh Sistem dan Fasilitas pada Lapangan Utama (Field of Play)
Pada field of play terdapat LED cube sebagai informasi highlight-highlight pertandingan.
Tak hanya itu, scoring board, dan hal-hal untuk dipresentasikan untuk informasi pada setiap
pertandingan. Struktur untuk LED cube tersambung dengan struktur penyusun atap bangunan
(tridome space frame system). Terdapat kabel-kabel yang mengait pada konstruksi space frame
untuk sistem LED cube tersebut. Kabel tersebut disambungkan ke layar dan disambungkan
langsung dengan rangka baja yang mengikat sisi-sisi layar LED.
c. Metode Pembangunan
Stadion indoor dibangun di atas lahan seluas 31.826 m2 dan luas tapak bangunan 21.304
m2, di kawasan blok 10 kawasan Gelora Bung Karno (GBK) di sebelah barat laut kompleks Gelora
Bung Karno, dengan fungsi utama sebagai Lapangan Basket yang memiliki 1 FOP dan 2 lapangan
latihan. Pembangunan stadion ini dilaksanakan melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi
Years Contract (MYC) 2021 - 2023 senilai Rp. 640.403.786.800,00 (APBN) dengan kontraktor
PT Adhi Karya - PT Nindya Karya - PT Penta (KSO).

Kawasan IMS GBK Senayan dulunya merupakan sebuah area terbuka yang difungsikan
sebagai lapangan helipad yang digunakan untuk rangkaian acara pada ASEAN Games tahun 2018.
Proyek pembangunan IMS GBK direncanakan karena atas permintaan lapangan indoor yang dapat
menampung berbagai macam kegiatan olahraga. Maka dari itu dimulailah proyek pembangunan
gedung Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno pada (14 Desember 2021 – 06 Juni
2023) yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan Piala Dunia Basket (FIBA) tahun 2023.
Pada pembangunan IMS memiliki lingkup pengerjaan persiapan dan perencanaan, struktur,
arsitektur dan interior, area permainan, pekerjaan atap dan fasad, pekerjaan lansekap, pekerjaan
mekanikal, elektrikal, plumbing. Dalam pembangunan IMS GBK sudah terintegrasi secara modern
menggunakan BIM (Building Information Modelling) dan bangunan IMS merupakan salah satu
bangunan yang menerapkan sistem integrasi terlengkap dan tercanggih di antara bangunan-
bangunan di area GBK.

i. Bahan bangunan yang digunakan


Bahan konstruksi yang digunakan menggunakan material seperti beton bertulang, dinding
bata ringan plaster, kerawang yang identik dikawasan GBK, dan penggunaan panel alumunium
diperforasi.

Panel Alumunium Diperforasi Roster Dinding Bata Ringan


Plaster

Untuk material yang digunakan untuk konstruksi atap menggunakan sistem space frame dengan
bahan material material baja JIS G3444 STK400 untuk pipa, untuk sambungan space frame
menggunakan Pengikat sambungan baja ke bukan baja terbuat dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A370.
ii. Pembentuk ruang
Pada bangunan IMS GBK terdapat beberapa ruangan seperti area pertandingan,
area tribun, dan area penunjang lainnya. Sesuai dengan namanya IMS (Indoor
Multifunction Stadium) memiliki ruang-ruangan multifungsi yang dapat menyesuaikan
penggunanya.
Di area pertandingan terdapat tiga tingkatan tribun atau yang disebut tier. Tier 1
berada di area paling bawah, bangku yang digunakan merupakan bangku tribun teleskopik yang
bisa di adjust sesuai kebutuhan dan kapasitas pertandingan, jumlah penonton yang dapat di
tampung di tier 1 ini berjumlah 2.968 kursi.
Yang kemudian di tier 2 atau lantai 2 merupakan tribun penonton permanen. Di lantai 2 ini

para penonton yang duduk di tier 1 hanya dapat mengakses bangku hanya melalui pintu di lantai
2 termasuk para difabel yang menggunakan kursi roda, di tempatkan di tier 2 ini..
Di lantai 3 terdapat ruang penonton VIP/VVIP. Untuk mengakses lantai 3 terdapat ruangan
khusus untuk orang yang memiliki tiket VIP/ VVIP yang dapat mengakses, selain ruang VIP/VVIP
terdapat ruangan yang bernama royal box yang biasa digunakan untuk para pejabat atau orang
penting yang hendak menonton, karena memiliki pengamanan extra untuk ruangannya.

Lalu di lantai 4 atau tier 4 yang merupakan bangku tribun yang berada di paling atas. Yang
total IMS GBK ini dapat menampung 16.249 penonton di dalamnya
DAFTAR PUSTAKA

Archifynow (2023) Colorbond, Baja Lapis Ramah Lingkungan Yang lengkapi stadion FIBA
Indonesia: Archify Indonesia, COLORBOND, Baja Lapis Ramah Lingkungan yang
Lengkapi Stadion FIBA Indonesia | Archify Indonesia. Available at:
https://www.archify.com/id/archifynow/indonesia-arena-colorbond-baja-lapis-ramah-
lingkungan-yang-lengkapi-stadion-fiba-
indonesia#:~:text=Stadion%20Indonesia%20Arena%20menggunakan%20material,berkual
itas%20tinggi%20dan%20tahan%20lama. (Accessed: 25 September 2023).

Gelanggang Olahraga Bung Karno (no date) Wikipedia. Available at:


https://id.wikipedia.org/wiki/Gelanggang_Olahraga_Bung_Karno#:~:text=Gelanggang%2
0Olahraga%20Bung%20Karno%20atau,Abang%2C%20Jakarta%20Pusat%2C%20Indones
ia. (Accessed: 25 September 2023).

Indonesia Arena, Kebanggan Baru Indonesia: Indonesia Baik (no date) indonesiabaik.
Available at: https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-arena-kebanggan-baru-
indonesia#:~:text=Indonesia%20Arena%20bisa%20menampung%2016.088,Design%20Co
nsultant%20dan%20Svein%20Studio. (Accessed: 25 September 2023).

Ruhulessin, M.F. (2022) Sederet Fakta Stadion Indoor Baru di GBK, Bisa Tampung Hingga
16.000 Penonton Halaman Al, KOMPAS.com. Available at:
https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/26/160000021/sederet-fakta-stadion-
indoor-baru-di-gbk-bisa-tampung-hingga-16000?page=al (Accessed: 25 September 2023).

Satria, F.A., Pribadi, O.S. and Rosnarti, D. (2021) ‘Struktur space frame Sebagai Elemen
Estetika Pada rancangan ATAP Stadion Akuatik Center GBK, Jakarta pusat’, Prosiding
Seminar Intelektual Muda, 3(1). doi:10.25105/psia.v3i1.13083.

Anda mungkin juga menyukai