Dosen Penanggung Jawab : Dr. Ir. Alwin Suryono S., M.T., IAI
REGU C3:
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan hikmah-Nya yang telah
dilimpahkan kepada kita semua. Atas rahmat-Nya kami diberikan kesempatan untuk membuat
laporan ini dan dapat menyelesaikan laporan mengenai Studi Preseden Bangunan Berbentang
Lebar dengan tepat waktu. Besar harapan para penulis agar laporan ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca, mengenai bangunan berbentang lebar pada umumnya dan pengaplikasiannya.
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini. Kami ingin mengucapkan
terima kasih juga kepada para dosen pengampu yang sudah membimbing dan membantu kami
dalam menyelesaikan laporan ini secara bertahap dari awal sampai akhir.
Akhir kata, kami menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari bapak/ibu dosen serta pembaca sangat diharapkan guna membangun
kesempurnaan makalah ini dan yang akan datang.
Regu C3
DAFTAR ISI
1.1.Data Bangunan
A. Indonesia Arena
● Architects : Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio.
● Area : 50.398, 16 m²
● Year : 2021
● Capacity : 16.249 kursi
Indonesia Arena ini dibangun di Blok 10 kawasan Gelora Bung Karno (GBK,
Tanah Abang, Jakarta Pusat, Indonesia. Indonesia arena ini merupakan bangunan yang
dibangun pada daerah GBK sebagai gedung dengan fungsi stadion, tempat untuk
mengadakan acara olahraga maupun yang non-olahraga. Indonesia Arena ini dirancang
oleh Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio sebagai bangunan yang memiliki
kearifan lokal. Terbawa dari ide keranjang anyaman yang melambangkan semangat gotong
royong masyarakat Indonesia.
Gambar 1.4. , Gambar 1.5. Building Elevation A and B. (sumber: Indonesia arena)
BAB 2
ANALISIS BANGUNAN
2.1. Bentuk Bangunan Terhadap Tema dan Konsep Perancangan
2.2.Flow of Activity
2.2.1. Penonton
NO Foto Keterangan Aktivitas
1 Pengunjung yang datang dari lingkungan
Gelora Bung Karno menuju Indonesia Arena
melewati salah satu gate arena yang dilengkapi
dengan penjagaan venue.
2.2.2. Atlet
2.2.3. Servis
2.2.4. VIP
2.3.Ruang, Fungsi, Luasan
Lantai 1
Press Conference
2 Acc Media -
Media Workroom
9 Holding Room -
VIP/VVIP Hospitality
11 Tempat menyambut para tamu VIP/VVIP
arena.
Reception Hall
Mascot Changing
Entertainment Changing
Mushola / Wudhu
24 LOC Office -
25 FIBA Office LOC -
31 Mixed Zone -
Athlete Lounge
Ruang Panel
Akses Darurat
Lantai 2
1 Tempat para atlit melakukan pemanasan
sebelum melakukan pertandingan.
Practice Court
Training Lobby
3 Tempat Atlet berganti pakaian sebelum /
sesudah latihan pemansan.
Changing room
Storage
Booth / Comercial
11 Banquet Room -
Public Corriddor
Public Entrance
14 Meeting Room Tempat staff melakukan meeting dengan
tamu-tamu penting.
Ruang Servis
Lantai 3
VIP lounge
VVIP Lounge
Royal Box
VIP Corridor
Lantai 4
Public Corridor
4 Roof Garden
Korridor MEP
Modul space frame yang digunakan merupakan modul square grid yang disusun dalam dua
permukaan (double-layer). Dengan sistem sambungan Mero yang terdiri dari suatu objek yang
berperan sebagai titik hubungan, terbuat dari baja yang ditempa dengan permukaan yang diasah
dan lubang-lubang yang ditepuk.
Walaupun konstruksi space frame relatif memiliki bobot yang ringan, namun kekuatannya
sangat tinggi, sehingga sangat sesuai digunakan dalam pembangunan bangunan besar seperti
stadion atau fasilitas olahraga seperti IMS GBK. Hal ini berkontribusi untuk mengurangi beban
struktur pada pondasi tanah dan kerangka pendukung. Salah satu karakteristik utama dari sistem
space frame adalah fleksibilitas desain yang tinggi, yang memungkinkan penciptaan bentuk
bangunan yang unik dan artistik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan proyek.
Selain itu, struktur segitiga pada space frame memiliki peran penting dalam menyebar beban
secara merata ke seluruh kerangka, sehingga mencegah terjadinya titik-titik tekanan berlebihan
yang dapat menyebabkan kegagalan struktural. Oleh karena itu, sistem space frame memainkan
peran penting dalam meningkatkan kinerja struktural bangunan, terutama saat menghadapi kondisi
eksternal seperti gempa bumi, angin kencang, dan faktor lingkungan lainnya. Dengan bantuan
sambungan bola dan modul-modul segitiga, struktur ini mampu merespons dengan baik terhadap
gaya-gaya eksternal ini tanpa mengorbankan integritas struktural.
iii. Analisis penyaluran Gaya Gravitasi dan Lateral
v. Detail Konstruksi
Karena bangunan ini bersifat bangunan bentang lebar, maka titik fokus bangunan ini berada
di bagian atapnya yang memiliki ukuran besar. Demi menopang atap tersebut, digunakannya
struktur yang berbentuk space frame yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada struktur space frame
tersebut terdapat dua jenis sambungan yang menjadi kunci dalam membuat atap bangunan ini tetap
berdiri kokoh.
Gambar 1.6. , Gambar 1.7. Detail Konstruksi Atap. (sumber: kamera pribadi)
Dapat dilihat bahwa gambar 1.6 merupakan sambungan yang menyambungkan antara
truss-truss yang menjadi pondasi dari atap dan detail struktur gambar 1.7 merupakan joint
pertemuan antara struktur space frame ini dengan kolom-kolom pada bangunan di Indonesia Arena
ini.
Awalnya, IMS direncanakan sebagai lokasi utama penyelenggaraan FIBA World Cup 2023,
namun, fasilitas ini memiliki fleksibilitas yang luas. Selain digunakan untuk pertandingan bola
basket, IMS juga dapat digunakan untuk berbagai jenis olahraga lain seperti voli, bulutangkis,
tenis, MMA, atletik, dan sebagainya. Selain itu, fasilitas ini dapat digunakan untuk kegiatan non-
olahraga seperti konser, pertemuan, konvensi, dan pameran.
Selama proses pembangunan, IMS telah memenuhi standar teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH)
dan meraih predikat Madya dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Teknologi Building
Information Modelling (BIM) 7D Asset Management digunakan untuk meningkatkan manajemen
fasilitas.
Sebagai hasilnya, pembangunan IMS menjadi contoh sukses dalam pembangunan venue olahraga
untuk FIBA World Cup. IMS juga memenuhi standar kualifikasi Bangunan Gedung Hijau (BGH)
dalam hal efisiensi energi dan penggunaan air. Implementasi Building Information Modelling
(BIM) hingga tahap 7D juga memungkinkan proses pengelolaan, pemeliharaan, dan perawatan
aset menjadi lebih efisien.
Meskipun FIBA sempat meragukan proyek ini pada awalnya, IMS akhirnya berhasil memenuhi
semua standar dan panduan yang dibutuhkan. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Adhi Karya - PT
Nindya Karya - PT Penta (KSO) dengan anggaran yang bersumber dari APBN melalui skema
Kontrak Tahun Jamak (Multi Years Contract, MYC) 2021-2023 dengan total dana sekitar Rp 640,4
miliar. Diana Kusumastuti, Direktur Jenderal Cipta Karya, menambahkan bahwa teknologi
konstruksi Building Information Modeling (BIM) digunakan dalam pembangunan IMS dengan
anggaran senilai Rp 639,1 miliar, dengan kontraktor pelaksana yang sama.
Denah pada bangunan Indonesia Arena ini berbentuk radial dan memusat. Dimana dalam
mengakomodasi konsep denah tersebut digunakan struktur atap Space Frame agar dapat
membentuk pola yang lebih bebas dan mengikuti bentuk. Pola struktur space frame ini menjadikan
desain lebih efisien dibanding desain rangka baja profil dengan bentang yang panjang.
Gambar view tribun (sumber: kamera pribadi) Gambar lorong ruang dalam (sumber: kamera
pribadi)
Dengan begitu bagi ruang dalamnya, khususnya pada area penonton tidak akan ada kolom
yang menghalangi view ke lapangan. Namun denga ini artinya struktur yang menopang beban
berada di sisi sisi bangunan yang menjadikan dibuatnya ruang seperti koridor yang mengitari
bangunan. Dengan begitu ruang ruang dalam dikomposisikan mengitari bangunan.
Struktur konstruksi pada bangunan Indonesia Arena ini berpengaruh pada penggunaan
penutup atapnya. Dengan konstruksi yang ringan dan berbentuk radial, maka penutup atap
digunakan material yang juga ringan dan berbentuk lempengan lempengan. Dengan begitu
Indonesia arena menggunakan material atap Colorbond, yaitu material baja lapis ringan berwarna
yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Fasad yang menyerupai keranjang anyaman bambu pun
menggunakan material ini. Dalam pelaksanaan konstruksi fasad pun digunakan struktur baja
dengan material baja IWF yang disambungkan kepada balok balok beton pada sekeliling
bangunan.
Gambar struktur konstruksi fasad (sumber: Gambar struktur konstruksi fasad. (sumber:
kamera pribadi) kamera pribadi)
Gambar konstruksi kolom & fasad (sumber: Gambar struktur konstruksi spaceframe.
kamera pribadi) (sumber: kamera pribadi)
Tampilan struktur juga diperlihatkan pada koridor dan ruang ruang dalam pada bangunan
Indonesia Arena ini. Kolom lingkaran dan balok diperlihatkan juga dengan jujur dan memberikan
aksen lebih terhadap pengalam ruang di lingkungan dalam Arena Indonesia. Struktur penopang /
support fasad juga terlihat dari dalam bangunan, yang memberikan kesan pembatas ruang dan
pembeda dari ruang dalam dan luar.
b. Analisis Integrasi Sistem Struktur-Konstruksi dengan MEP, Akustik,
Pencahayaan Alami, Penghawaan, Termal Bangunan
Penerapan utilitas pada setiap bangunan tentunya memerlukan perlakuan khusus dalam
setiap sistemnya. Indonesia Arena sebagai bangunan bentang lebar tentunya memerlukan
penyusunan sistem utilitasnya sehingga bangunan ini dapat berfungsi bagi para penggunanya.
Pada rooftop juga terdapat water tank atau reservoir atas yang tersambung pada sistem air
bersih untuk gedung Indonesia Arena.
i.ii Sistem Pencegahan Kebakaran
Bangunan bentang lebar perlu memiliki sistem pencegah kebakaran untuk menghindari
korban jiwa dan kerugian harta benda. Selain itu, hal ini juga untuk menghindari terganggunya
proses produksi barang dan jasa, serta kerusakan lingkungan gedung. Pada gedung Indonesia
Arena memiliki fasilitas yang berfokus pada sistem pencegahan kebakaran yaitu plambing-
plambing, katup-katup, dan pompa air yang dibuat sistem sendiri berbeda dengan sistem
kebutuhan air bersih.
Ada tersedia APAR di setiap sudut-sudut bangunan dan setiap ruang yang cukup luas dan
sulit dijangkau oleh air. Tak hanya itu, sprinkler dan juga smoke detector membantu proses
pemadaman api saat terjadi kebakaran.
Tangga darurat juga tersedia dengan 20 emergency exit bagi para pengunjung sekaligus
sebagai akses menuju tribun.
Di dalam bangunan ini, terdapat juga beberapa fasilitas yang mendukung sistem utilitas
seperti,
- AHU / FCU (96 units)
- VRF AC (1 sistem)
Pada rooftop terdapat juga Cooling Tower yang berfungsi untuk mendukung sistem HVAC dan
chiller sebagai pendingin ruangan di dalam Indonesia Arena.
Ada pula fasilitas yang mendukung sistem elektrikal bangunan ini yaitu,
- Electrical Panel (setiap lantai)
- Solar Panel 20 kW (20 units)
Terdapat alat mekanikal yang disebut gondola di rooftop. Fasilitas ini biasa digunakan
sebagai alat penunjang atau alat bantu yang biasanya operator atau cleaner bekerja diluar
bangunan.
i.v Sistem Transportasi dalam Bangunan
Pada bangunan bentang lebar sekelas Indonesia Arena membutuhkan sistem transportasi
yang memadai mutlak diperlukan. Sistem utilitas bangunan yang satu ini diperlukan untuk
mengangkut penghuni bangunan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Implementasi
dalam sistem transportasi adalah pemasangan alat transportasi vertikal, seperti elevator atau lift
dan juga eskalator atau tangga berjalan. Pada bangunan ini terdapat,
- Elevator (11 units)
- Eskalator (20 units)
ii.iii Pengaruh Sistem dan Fasilitas pada Lapangan Utama (Field of Play)
Pada field of play terdapat LED cube sebagai informasi highlight-highlight pertandingan.
Tak hanya itu, scoring board, dan hal-hal untuk dipresentasikan untuk informasi pada setiap
pertandingan. Struktur untuk LED cube tersambung dengan struktur penyusun atap bangunan
(tridome space frame system). Terdapat kabel-kabel yang mengait pada konstruksi space frame
untuk sistem LED cube tersebut. Kabel tersebut disambungkan ke layar dan disambungkan
langsung dengan rangka baja yang mengikat sisi-sisi layar LED.
c. Metode Pembangunan
Stadion indoor dibangun di atas lahan seluas 31.826 m2 dan luas tapak bangunan 21.304
m2, di kawasan blok 10 kawasan Gelora Bung Karno (GBK) di sebelah barat laut kompleks Gelora
Bung Karno, dengan fungsi utama sebagai Lapangan Basket yang memiliki 1 FOP dan 2 lapangan
latihan. Pembangunan stadion ini dilaksanakan melalui skema Kontrak Tahun Jamak atau Multi
Years Contract (MYC) 2021 - 2023 senilai Rp. 640.403.786.800,00 (APBN) dengan kontraktor
PT Adhi Karya - PT Nindya Karya - PT Penta (KSO).
Kawasan IMS GBK Senayan dulunya merupakan sebuah area terbuka yang difungsikan
sebagai lapangan helipad yang digunakan untuk rangkaian acara pada ASEAN Games tahun 2018.
Proyek pembangunan IMS GBK direncanakan karena atas permintaan lapangan indoor yang dapat
menampung berbagai macam kegiatan olahraga. Maka dari itu dimulailah proyek pembangunan
gedung Indoor Multifunction Stadium Gelora Bung Karno pada (14 Desember 2021 – 06 Juni
2023) yang ditujukan untuk mendukung pelaksanaan Piala Dunia Basket (FIBA) tahun 2023.
Pada pembangunan IMS memiliki lingkup pengerjaan persiapan dan perencanaan, struktur,
arsitektur dan interior, area permainan, pekerjaan atap dan fasad, pekerjaan lansekap, pekerjaan
mekanikal, elektrikal, plumbing. Dalam pembangunan IMS GBK sudah terintegrasi secara modern
menggunakan BIM (Building Information Modelling) dan bangunan IMS merupakan salah satu
bangunan yang menerapkan sistem integrasi terlengkap dan tercanggih di antara bangunan-
bangunan di area GBK.
Untuk material yang digunakan untuk konstruksi atap menggunakan sistem space frame dengan
bahan material material baja JIS G3444 STK400 untuk pipa, untuk sambungan space frame
menggunakan Pengikat sambungan baja ke bukan baja terbuat dari baja karbon yang memenuhi
persyaratan ASTM A370.
ii. Pembentuk ruang
Pada bangunan IMS GBK terdapat beberapa ruangan seperti area pertandingan,
area tribun, dan area penunjang lainnya. Sesuai dengan namanya IMS (Indoor
Multifunction Stadium) memiliki ruang-ruangan multifungsi yang dapat menyesuaikan
penggunanya.
Di area pertandingan terdapat tiga tingkatan tribun atau yang disebut tier. Tier 1
berada di area paling bawah, bangku yang digunakan merupakan bangku tribun teleskopik yang
bisa di adjust sesuai kebutuhan dan kapasitas pertandingan, jumlah penonton yang dapat di
tampung di tier 1 ini berjumlah 2.968 kursi.
Yang kemudian di tier 2 atau lantai 2 merupakan tribun penonton permanen. Di lantai 2 ini
para penonton yang duduk di tier 1 hanya dapat mengakses bangku hanya melalui pintu di lantai
2 termasuk para difabel yang menggunakan kursi roda, di tempatkan di tier 2 ini..
Di lantai 3 terdapat ruang penonton VIP/VVIP. Untuk mengakses lantai 3 terdapat ruangan
khusus untuk orang yang memiliki tiket VIP/ VVIP yang dapat mengakses, selain ruang VIP/VVIP
terdapat ruangan yang bernama royal box yang biasa digunakan untuk para pejabat atau orang
penting yang hendak menonton, karena memiliki pengamanan extra untuk ruangannya.
Lalu di lantai 4 atau tier 4 yang merupakan bangku tribun yang berada di paling atas. Yang
total IMS GBK ini dapat menampung 16.249 penonton di dalamnya
DAFTAR PUSTAKA
Archifynow (2023) Colorbond, Baja Lapis Ramah Lingkungan Yang lengkapi stadion FIBA
Indonesia: Archify Indonesia, COLORBOND, Baja Lapis Ramah Lingkungan yang
Lengkapi Stadion FIBA Indonesia | Archify Indonesia. Available at:
https://www.archify.com/id/archifynow/indonesia-arena-colorbond-baja-lapis-ramah-
lingkungan-yang-lengkapi-stadion-fiba-
indonesia#:~:text=Stadion%20Indonesia%20Arena%20menggunakan%20material,berkual
itas%20tinggi%20dan%20tahan%20lama. (Accessed: 25 September 2023).
Indonesia Arena, Kebanggan Baru Indonesia: Indonesia Baik (no date) indonesiabaik.
Available at: https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-arena-kebanggan-baru-
indonesia#:~:text=Indonesia%20Arena%20bisa%20menampung%2016.088,Design%20Co
nsultant%20dan%20Svein%20Studio. (Accessed: 25 September 2023).
Ruhulessin, M.F. (2022) Sederet Fakta Stadion Indoor Baru di GBK, Bisa Tampung Hingga
16.000 Penonton Halaman Al, KOMPAS.com. Available at:
https://www.kompas.com/properti/read/2022/07/26/160000021/sederet-fakta-stadion-
indoor-baru-di-gbk-bisa-tampung-hingga-16000?page=al (Accessed: 25 September 2023).
Satria, F.A., Pribadi, O.S. and Rosnarti, D. (2021) ‘Struktur space frame Sebagai Elemen
Estetika Pada rancangan ATAP Stadion Akuatik Center GBK, Jakarta pusat’, Prosiding
Seminar Intelektual Muda, 3(1). doi:10.25105/psia.v3i1.13083.