pribadi".
Menurut Repplogle,(2006) Di dunia transportasi dikenal istilah yang namanya Transit Ori-
ented Development (TOD), yaitu suatu konsep pembangunan transportasi yang bersinergi
dengan tata ruang guna mengakomodasi pertumbuhan baru dengan memperkuat lingkun-
gan tempat tinggal dan perluasan pilihan maupun manfaat, melalui optimalisasi jaringan
angkutan umum massal, seperti bus dan kereta api, sehingga mempermudah warga kota
untuk mengakses sumber daya kota.
Menurut pengamat masalah perkotaan dari Universitas Indonesia (UI), Ahmad Gamal,
kawasan transit oriented development (TOD) merupakan pengembangan hunian yang ber-
basis transit, yaitu titik lokasi yang dilewati kendaraan umum, seperti stasiun dan terminal.
TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT:
1. Mixed-use ( Fungsi Campuran)
2. Akses Ke Transportasi Umum.
3. Perkembangan Yang Berkesinambungan.
4. Skala Yang Sesuai untuk Pejalan Kaki.
Ciri - Ciri Transit Oriented Development
1. Penggunaan ruang campuran yang terdiri dari pemukiman, perkantoran, serta fasilitas pendukung,
2. Kepadatan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan bangunan apartemen, condominium
3. Tersedia fasilitas perbelanjaan
4. Fasilitas kesehatan,
5. Fasilitas pendidikan
6. Fasilitas hiburan
7. Fasilitas olahraga
8. Fasilitas Perbankan
020
Ketentuan TOD
1. Harus ditempatkan Pada jaringan utama angkutan massal
2. Harus ditempatkan Pada koridur jaringan bus/ BRT dengan frekuensi tinggi
3. Harus ditempatkan Pada jaringan penmpan bus yang waktu tempuhnya kurang dari 10 menit dari
jaringan utama angkutan massal.
03
Tujuan TOD
1. Meningkatkan penggunaan layanan transportasi massal yang diselenggarakan oleh pemerintah kota.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di dalam kawasan TOD.
3. Menggantikan mobilitas warga kota menjadi transportasi yang berkelanjutan seperti berjalan kaki,
bersepeda, dan angkutan umum.
4. Mengoptimalkan fungsi budidaya ruang kota untuk mendukung pertumbuhan kehidupan perkotaan
yang terus meningkat.
Keuntungan TOD
1. Mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara;
2. Pembangunan yang mendukung berjalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif;
3. Meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi;
4. Berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properti;
5. Meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket;
6. Menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
04 Contoh TOD
Shunde ICC Country Garden Sanlonghui, Guangzhou, Tiongkok Guangming Hub, Shenzen, Tiongkok
Rencana Kawasan TOD Jakarta ( Peta Zonasi )
05
Rencana Jalur Angkutan Umum Massal di Jabodetabek
Jakarta berkembang sangat pesat.
Lebih dari 18,6 juta kendaraan priba-
di di Jakarta. Pengguna angkutan
0
umum di Ibu Kota baru mencapai
angka 24 persen. Ada sekitar 47,5
pergerakan orang di Jabodetabek.
BPS DKI Jakarta pada 2015 men-
catat setiap hari ada sekitar 1,4 juta
pelaju dari daerah sekitar Ibu Kota.
Kecenderungan perluasan di wilayah
Jakarta-Bodetabek yang pesat dan
kurang terkendali secara signifikan
06
meningkatkan biaya transportasi,
mengurangi tingkat mobilitas, dan
menurunkan kualitas hidup.
Rencana Kawasan TOD Jakarta ( Titik Transit / Stasiun MRT )
07
6
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya )
Kehadiran konsep TOD yang memiliki
sejumlah fasilitas penunjang mobilitas
penumpang serta memiliki sistem
transportasi pengumpan dari area
tersebut diharapkan akan meningkat-
kan jumlah pengguna atau calon pen-
umpang transportasi berbasis rel
kereta ini sehingga masyarakat dapat
mulai meninggalkan penggunaan
kendaraan pribadi dalam mobilitas
sehari-harinya.
08
09
8 Rencana Kawasan TOD Jakarta ( Stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya )
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kawasan MRT )
Kawasan Cipete (yang mencakup Stasiun
Cipete, Haji Nawi, dan Blok A) akan men-
dorong kawasan perdagangan yang saat ini
tumbuh dengan konsep shopping street
serta meningkatkan aksesibilitas di setiap
1
bagian dari kawasan tersebut sehingga
penyebaran kegiatan tidak hanya terjadi di
jalan utama. Peningkatan aksesibilitas
tersebut diutamakan untuk pejalan kaki
dan non-motorized vehicles baik melalui
10
jalan yang ada maupun menggunakan lah-
an-lahan milik pribadi melalui metode
public use private own. Pengembangan
kawasan transit terpadu ini diharapkan
menjadikan MRT Jakarta atau moda trans-
portasi publik lainnya sebagai pilihan mas-
yarakat dalam mobilitas sehari-harinya.
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Sirkulasi Kendaraan Pada Kawasan Stasiun MRT Fatmawati)
11
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Sirkulasi & Skema Pergerakan Pejalan Kaki Stasiun MRT Fatmawati )
1 21
213
Simulasi Sistem Umum Pergerakan MRT
141
41 5
Kawasan Berorientasi Transit (TOD) – di Jakarta
Dalam pembangunan MRT Jakarta fase 1 koridor selatan – utara ini, PT MRT Jakarta sedang mengembangkan rencana induk kawasan
16
transit terpadu di lima stasiun, yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, kawasan Cipete (yang mencakup Stasiun Cipete, Stasiun
Haji Nawi, Stasiun Blok A), kawasan Blok M (termasuk Stasiun Sisingamangaraja), dan Stasiun Dukuh Atas. Pemerintah DKI Jakarta
pun telah memberikan mandat kepada PT MRT Jakarta untuk menjadi operator utama pengelola kawasan TOD di delapan stasiun,
yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh
Atas, dan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
Kawasan Berorientasi
Transit (TOD)
di Jakarta
17
Sedangkan kehadiran konsep transportasi terinte-
grasi di Stasiun Dukuh Atas, akan mengatur arus
penumpang yang menggunakan lima moda tran-
portasi berbeda di kawasan ini, yaitu MRT Jakarta,
Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, kereta ban-
dara (railink), kereta komuter (commuterline), dan
kereta Light Rapid Transit (LRT) yang sedang
dikembangkan oleh pemerintah. Pergerakan ma-
nusia ini akan didukung oleh sistem pedestrianisa-
si kawasan, baik berupa infrastruktur pedestrian
yang baru maupun upgrade dari yang ada serta
6
ruang-ruang terbuka yang akan dibentuk.
20
lain padat permukiman—akan berkontribu-
si pada kemacetan.
21
nan antar blok yang dirancang secara integrasi ini menimbulkan citra
suatu blok imajiner yang Sebagian besar sejarah manusia, mayoritas
pemukimanmanusia dikembangkan sebagai lingkungan mixed use.
22
• Menurut M. Eyer, 1983 Mixed use building adalah salah satu usaha
menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area
suatu kota (Area Terbatas) yang letak strategis dan memiliki nilai
ekonomi tinggi sehingga terjadi sebuah struktur yang kompleks dimana
semua kegunaan dan fasilitas memiliki satu integrasi yang kuat.
27
Henqin International Financial Center, Zhuhai, Tiongkok | Mixed Use Office, Retail, Conference, Exhibition, Residential
Contoh Mixed Use Building
Our Domain Student Housing, Amsterdam, Netherland | Mixed Use Office & Dormitory
28
Contoh Mixed Use Building
Tribeca Rogue Building, New Yorks, USA | Mixed Use Retail, Residential 29
Contoh Mixed Use Building
Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok| Mixed Use Retail & Residential 30
Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok
Studi Pustaka
Definisi Mall / Shopping Center
Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok
31
Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup
dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada
di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan [1]. Karena bentuk arsitektur bangu-
nannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai.
Beberapa Pengelompokan pusat perbelanjaan/mall:
A.Berdasarkan Skala Pelayananan
Berdasarkan skala pelayanan, pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan 40.000 sampai 150.000 penduduk (skala wilayah), dengan
luas bangunan berkisar antara 9.290-27.870 m2. Unit-unit unit-unit penjualannya terdiri atas junior departement store,
supermarket, dan toko-toko.
32
3. Pusat perbelanjaan regional (main center)
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan seluas daerah dengan 150.000 sampai 400.000 penduduk,
dengan luas bangunan 27.870-92.990 m2. Pusat perbelanjaan golongan ini terdiri dari 1-4 departement store dan 50-100
toko retail, yang tersusun mengitari pedestrian, dan dikelilingi oleh area parkir (the Community zBuilders Council of ULI-the
Urban Land Institue, 1977:23).�
Beberapa Pengelompokan pusat perbelanjaan/mall:
B. Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan lokasi dan target konsumennya, pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai beri-
kut :
1. Pasar (market)
Merupakan kelompok fasilitas perbelanjaan sederhana (toko, kios dan sebagainya) yang berada di suatu area tertentu
pada suatu wilayah dan didominasi menjual kebutuhan primer masyarakat.
2. Shopping street
Merupakan pengelompokan sarana perbelanjaan yang terdiri dari deretan toko atau kios terbuka pada suatu penggal
jalan.
33
3. Shopping precint
merupakan kompleks pertokoan terbuka yang menghadap pada suatu ruang terbuka yang bebas. Perbelanjaan ini
biasanya tumbuh di dekat objek wisata maupun kawasan wisata.
4. Shoping center
Merupakan pengelompokan fasilitas perbelanjaan (toko dan kios) yang berada pada satu atap. didominasi menjual
kebutuhan sekunder dan tersier.
5. Departement store
Merupakan wadah perdagangan eceran besar dari berbagai jenis barang yang berada di bawah satu atap. Transaksi
dibantu oleh tenaga pelayan untuk membantu konsumen.�
Beberapa Pengelompokan pusat perbelanjaan/mall:
6. Supermarket
Merupakan toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara pelayanan mandiri (self service).
7. Superstore
Merupakan pusat perdagangan dengan luas area penjualan lebih dari 2.500m2 . pada umunya luas superstore berkisar
antar 5.000 m2 sampai dengan 7000 m2. Superstore ini terletak dipusat kota dan menggunakan self service.
8. Hypermarket
Merupakan bentuk perluasan superstore, dengan luas lantai minimum 5000 m2. Barang yang dijual di hypermarket
biasanya juga lebih lengkap mulai dari kebutuhan pokok, perabotan, elektronik hingga barang-barang mewah.
34
9. Shopping mall
Merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum atau sekumpulan sistem dengan belok-belokan dan dirancang
khusus untuk pejalan kaki. Jadi, mall bisa disebut jalan pada area pusat usaha yang terpisah dari lalu lintas umum, tetapi
memiliki akses mudah terhadapnya, sebagai tempat berjalan-jalan, duduk-duduk, bersantai dan dilengkapi dengan un-
sur-unsur dekoratif untuk melengkapi kenyamanan dalam menikmati suasana.
35
nikahan, di mana lebih dari 5.000 pasangan telah
menikah sejak pembukaannya. Mall of America
dibuka pada tahun 1992 dan merupakan mal terbe-
sar ketiga di Amerika Utara.
Mal ini memiliki area kotor 4.200.000 kaki persegi
tersedia sebagai ruang ritel. Mal ini mempunyai
bioskop, taman dengan tema Nickelodeon Universe
, akuarium, petualangan golf , simulator penerban-
gan, dan rumah komedi
Contoh Mall
36
pengecer dan ski indoor pertama di Timur Tengah,
sebuah Planet Magic dua tingkat , pusat hiburan indoor
keluarga terbesar di negeri ini, 14-layar Cinestar Bioskop
dan Komunitas Seni Dubai dan Teater dengan galeri
500-kursi teater dan seni.
Perkembangan menggunakan campuran akan mengga-
bungkan dua hotel, termasuk Kempinski 5-bintang, yang
akan menawarkan lebih dari 900 kamar gabungan, sejum-
lah restoran berlisensi, lapangan tenis,juga kolam renang.
Contoh Mall
37
penyewa, seperti Yahoo, Fuji Xerox, sebuah klinik oleh
John Hopkins Hospital dan Ritz Carlton Hotel. Pusat per-
belanjaan dan makan adalah rumah bagi merek-merek
terkenal di dunia banyak dan koki. Kompleks ini juga
rumah bagi 21_21 Design Sight, adalah galeri desain dan
lokakarya oleh perancang busana Issay Miyake dan Tadao
Ando.arsitek terkemuka dunia
Contoh Mall
38
yang meraih Guinness World Record untuk “Largest
Acrylic Panel”. Mall ini juga merupakan rumah bagi
gelanggang es, 250-kamar hotel mewah, layar bioskop 22
ditambah 120 restoran dan kafe. Hal ini juga memiliki
fitur unik “mal-di dalam sebuah -a-mal” konsep dengan
pusat perbelanjaan bertema seperti Gold Souk, Fashion
Island, dan The Grove, sebuah streetscape indoor-out-
door dengan atap yang bisa dibuka tutup.
Contoh Mall
39
baik dan Best Independen Boutique. Dengan souk terke-
nal, belanja kelas dunia dan makan terbaik di Dubai, hanya
ada satu Wafi.
Contoh Mall
40
Dibangun pada tahun 1981, mall memiliki lebih dari 800
toko dan jasa dan parkir untuk lebih dari 20.000 kenda-
raan. Mall ini juga mencakup area tema termasuk: Bour-
bon Street (New Orleans-gaya klub dan restoran),
Europa Boulevard, dan Chinatown. Mal ini memiliki
taman yang disebut Galaxyland dengan sejumlah atraksi
termasuk roller coaster. Selain itu, mal memiliki danau
indoor, yang merupakan rumah bagi empat singa laut dan
replika dari Santa Maria. Mall ini juga memiliki sebuah
hotel, berbagai menembak dalam ruangan, kebun bina-
tang, teater, bioskop, empat stasiun radio dan sebuah
kapel antar-denominasi.