Anda di halaman 1dari 45

Perancangan Arsitektur 6 | Kelompok 5

GURUH IRFAN ASTRIANI GUNAWAN FAISAL


41217120042 41217120032 41217120043 41217120037 41217120027
Shijuku Station, Tokyo, Jepang
Transit Oriented Development
Menurut Peter Calthrope
01
Transit-Oriented Development (TOD) adalah "sebuah komunitas bangunan mix-used
yang mendorong masyarakat untuk tinggal dan beraktifitas di area kawasan yang memiliki
fasilitas transportasi umum dan menurunkan kebiasaan masyarakat mengendarai mobil
Shijuku Station, Tokyo, Jepang

pribadi".

Menurut Repplogle,(2006) Di dunia transportasi dikenal istilah yang namanya Transit Ori-
ented Development (TOD), yaitu suatu konsep pembangunan transportasi yang bersinergi
dengan tata ruang guna mengakomodasi pertumbuhan baru dengan memperkuat lingkun-
gan tempat tinggal dan perluasan pilihan maupun manfaat, melalui optimalisasi jaringan
angkutan umum massal, seperti bus dan kereta api, sehingga mempermudah warga kota
untuk mengakses sumber daya kota.

Menurut pengamat masalah perkotaan dari Universitas Indonesia (UI), Ahmad Gamal,
kawasan transit oriented development (TOD) merupakan pengembangan hunian yang ber-
basis transit, yaitu titik lokasi yang dilewati kendaraan umum, seperti stasiun dan terminal.

TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT:
1. Mixed-use ( Fungsi Campuran)
2. Akses Ke Transportasi Umum.
3. Perkembangan Yang Berkesinambungan.
4. Skala Yang Sesuai untuk Pejalan Kaki.
Ciri - Ciri Transit Oriented Development

Shijuku Station, Tokyo, Jepang

1. Penggunaan ruang campuran yang terdiri dari pemukiman, perkantoran, serta fasilitas pendukung,
2. Kepadatan penduduk yang tinggi yang ditandai dengan bangunan apartemen, condominium
3. Tersedia fasilitas perbelanjaan
4. Fasilitas kesehatan,
5. Fasilitas pendidikan
6. Fasilitas hiburan
7. Fasilitas olahraga
8. Fasilitas Perbankan
020
Ketentuan TOD
1. Harus ditempatkan Pada jaringan utama angkutan massal
2. Harus ditempatkan Pada koridur jaringan bus/ BRT dengan frekuensi tinggi
3. Harus ditempatkan Pada jaringan penmpan bus yang waktu tempuhnya kurang dari 10 menit dari
jaringan utama angkutan massal.

03
Tujuan TOD
1. Meningkatkan penggunaan layanan transportasi massal yang diselenggarakan oleh pemerintah kota.
2. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di dalam kawasan TOD.
3. Menggantikan mobilitas warga kota menjadi transportasi yang berkelanjutan seperti berjalan kaki,
bersepeda, dan angkutan umum.
4. Mengoptimalkan fungsi budidaya ruang kota untuk mendukung pertumbuhan kehidupan perkotaan
yang terus meningkat.

Keuntungan TOD
1. Mengurangi penggunaan kendaraan, kemacetan jalan, dan polusi udara;
2. Pembangunan yang mendukung berjalan kaki serta gaya hidup sehat dan aktif;
3. Meningkatkan akses terhadap kesempatan kerja dan ekonomi;
4. Berpotensi menciptakan nilai tambah melalui peningkatan nilai properti;
5. Meningkatkan jumlah penumpang transit dan keuntungan dari penjualan tiket;
6. Menambah pilihan moda pergerakan kawasan perkotaan.
04 Contoh TOD

Shunde ICC Country Garden Sanlonghui, Guangzhou, Tiongkok Guangming Hub, Shenzen, Tiongkok
Rencana Kawasan TOD Jakarta ( Peta Zonasi )

05
Rencana Jalur Angkutan Umum Massal di Jabodetabek
Jakarta berkembang sangat pesat.
Lebih dari 18,6 juta kendaraan priba-
di di Jakarta. Pengguna angkutan

0
umum di Ibu Kota baru mencapai
angka 24 persen. Ada sekitar 47,5
pergerakan orang di Jabodetabek.
BPS DKI Jakarta pada 2015 men-
catat setiap hari ada sekitar 1,4 juta
pelaju dari daerah sekitar Ibu Kota.
Kecenderungan perluasan di wilayah
Jakarta-Bodetabek yang pesat dan
kurang terkendali secara signifikan

06
meningkatkan biaya transportasi,
mengurangi tingkat mobilitas, dan
menurunkan kualitas hidup.
Rencana Kawasan TOD Jakarta ( Titik Transit / Stasiun MRT )

07
6
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya )
Kehadiran konsep TOD yang memiliki
sejumlah fasilitas penunjang mobilitas
penumpang serta memiliki sistem
transportasi pengumpan dari area
tersebut diharapkan akan meningkat-
kan jumlah pengguna atau calon pen-
umpang transportasi berbasis rel
kereta ini sehingga masyarakat dapat
mulai meninggalkan penggunaan
kendaraan pribadi dalam mobilitas
sehari-harinya.

08
09
8 Rencana Kawasan TOD Jakarta ( Stasiun MRT Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya )
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kawasan MRT )
Kawasan Cipete (yang mencakup Stasiun
Cipete, Haji Nawi, dan Blok A) akan men-
dorong kawasan perdagangan yang saat ini
tumbuh dengan konsep  shopping street 
serta meningkatkan aksesibilitas di setiap

1
bagian dari kawasan tersebut sehingga
penyebaran kegiatan tidak hanya terjadi di
jalan utama. Peningkatan aksesibilitas
tersebut diutamakan untuk pejalan kaki
dan  non-motorized vehicles  baik melalui

10
jalan yang ada maupun menggunakan lah-
an-lahan milik pribadi melalui metode 
public use private own.  Pengembangan
kawasan transit terpadu ini diharapkan
menjadikan MRT Jakarta atau moda trans-
portasi publik lainnya sebagai pilihan mas-
yarakat dalam mobilitas sehari-harinya.
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Sirkulasi Kendaraan Pada Kawasan Stasiun MRT Fatmawati)

11
Rencana Kawasan TOD Jakarta
( Sirkulasi & Skema Pergerakan Pejalan Kaki Stasiun MRT Fatmawati )

1 21
213
Simulasi Sistem Umum Pergerakan MRT

141
41 5
Kawasan Berorientasi Transit (TOD) – di Jakarta

Dalam pembangunan MRT Jakarta fase 1 koridor selatan – utara ini, PT MRT Jakarta sedang mengembangkan rencana induk kawasan

16
transit terpadu di lima stasiun, yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Fatmawati, kawasan Cipete (yang mencakup Stasiun Cipete, Stasiun
Haji Nawi, Stasiun Blok A), kawasan Blok M (termasuk Stasiun Sisingamangaraja), dan Stasiun Dukuh Atas. Pemerintah DKI Jakarta
pun telah memberikan mandat kepada PT MRT Jakarta untuk menjadi operator utama pengelola kawasan TOD di delapan stasiun,
yaitu Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Senayan, Stasiun Istora, Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Setiabudi, Stasiun Dukuh
Atas, dan Stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
Kawasan Berorientasi
Transit (TOD)
di Jakarta

17
Sedangkan kehadiran konsep transportasi terinte-
grasi di Stasiun Dukuh Atas, akan mengatur arus
penumpang yang menggunakan lima moda tran-
portasi berbeda di kawasan ini, yaitu MRT Jakarta, 
Bus Rapid Transit (BRT) Transjakarta, kereta ban-
dara (railink), kereta komuter (commuterline), dan
kereta  Light Rapid Transit  (LRT) yang sedang
dikembangkan oleh pemerintah. Pergerakan ma-
nusia ini akan didukung oleh sistem pedestrianisa-
si kawasan, baik berupa infrastruktur pedestrian
yang baru maupun  upgrade  dari yang ada serta

6
ruang-ruang terbuka yang akan dibentuk.

Kawasan TOD Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas,


Setia Budi dan Bendungan Hilir
7 18
Kawasan TOD Stasiun Senayan & Istora
819 Kawasan TOD Stasiun Blok M
Stasiun Lebak Bulus merupakan stasiun
pertama di koridor selatan – utara yang
diharapkan dapat menjadi magnet bagi
masyarakat penglaju dari daerah penyang-
ga seperti Tangerang Selatan yang banyak
beraktivitas di Jakarta. Para penglaju ini
menggunakan kendaraan pribadi dan
transportasi publik setiap hari dari area
permukiman padat sehingga—seperti area

20
lain padat permukiman—akan berkontribu-
si pada kemacetan.

Kawasan TOD Stasiun Lebak Bulus


Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok
Sejarah Mixed Use Building

Mixed use development berkembang di Amerika danlebih dikenal


dengan sebutan superblock, yaitu proyekberskala besar ditengah kota.
Kota-kota di Amerika Serikat pada umumnya ditata oleh jaringan jalan
berbentuk grid.Petak-petak lahan itu kemudian disebut blok.bangunan
besar yang dibangun meliputi beberapa blok untuk mewadahi berbagi
fungsi dan aktivitas itu kemudian disebut superblock. angkaian bangu-

21
nan antar blok yang dirancang secara integrasi ini menimbulkan citra
suatu blok imajiner yang Sebagian besar sejarah manusia, mayoritas
pemukimanmanusia dikembangkan sebagai lingkungan mixed use.

Park & Shore Apartments, Jersey City, New Jersey


Definisi Mixed Use Building

• Menurut Dimitri Procos. 1976 Mixed Use Merupakan penggunaan-


campuran berbagai tata guna lahan atau fungsi.

• Menurut Dudley H. William, Mixed use center adalah suatu kompleks


dimana terdapat berbagai fungsi kegiatan termasuk hotel, pusat kon-
vensi, apatemen dan perumahan, perkatoran, pusat perbelanjaan serta
pusat kebudayaan dalam.

22
• Menurut M. Eyer, 1983 Mixed use building adalah salah satu usaha
menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area
suatu kota (Area Terbatas) yang letak strategis dan memiliki nilai
ekonomi tinggi sehingga terjadi sebuah struktur yang kompleks dimana
semua kegunaan dan fasilitas memiliki satu integrasi yang kuat.

Kesimpulan “mixed-use building” adalah suatu bangunan yang menga-


komodasi beberapa fungsi sekaligus, umumnya fasilitas komersial yang-
meliputi mall, perkantoran. perbankan, perhotelan, kondominium,apar-
temen, rekreasi, auditorium, cineplex, studio radio/TV, ruang observasi
dan restoran, parkir. Kesemua fungsi tadi disusun secara verticaldalam
wujud suatu bangunan tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup Seoul Valley, Seoul, Korea
Ciri - Ciri Mixed Use Building

• Terjadinya integrasi dan sinergi fungsional


• Terdapat ketergantungan kebutuhan masing-masing fungsi di dalamnya.
• Kelengkapan fasilitas yang tinggi, memberikan kemudahan bagi pengunjungnya
• Peningkatan kualitas fisik lingkungan
23
• Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian hotel dan entertaintment.

• Efisienfi pergerakan karena adanya pengelompokan berbagai fungsi.

Karakteristik Mixed Use Building


• Terdapat 3 fungsi bangunan / lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut
• Terdapat pengintergrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi-fungsi yang terdapat didalamnya
• Hubungan yang relatif dekat antara 1 bangunan dengan bangunan lainya dengan hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya
• Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan
Tujuan Mixed Use Building
• Efisiensi dan ekonomis dalam pengadaan insfratruktur dan utilitasnya. -
• Perbaikan sistem transportasi. -
• Memberikan kerangka yang fleksibel untuk perancangan bangunan dan lingkungan nya.
24
• Mengeliminasi ruang-ruang mati, sehingga penggunaan lahan lebih efektif dan efisien, pelayanan kebutuhan leb mudah, dan lingkun-
gan menjadi lebih nyaman dihuni

Keuntungan Mixed Use Building


• Memberikan kelengkapan dan kemudahan fasilitas pada bangunan hunian dan bagi pengunjungnya.
• Pergerakkan bagi penggunaan bangunan tersebut menjadi lebih efisien
• Pembangunan moxed-use pada salah satu bagiankota berpotensi meningkatkan pertumbuhan kawasan sekitarnya sebagai respon
terhadap kebutuhan layanan bagi para pengguna bangunan tersebut.
• Pembangunan berbagai fasilitas dalam satu komplek atau kawasan dapat mengefisienkan dana pembangunan misalnya dengan
efisiensi dana pembangunan infrastruktur.
• Mixed-use dapat diasumsikan sebagai pertumbuhan kota secara vertikal, karenanya pembangunan superblok dapat meminimalkan
perluasan kota secara horisontal.
Contoh Mixed Use Building

Arakawa Building, Tokyo, Jepang | Mixed Use Office & Residential


25
Contoh Mixed Use Building

Kowloon East, Hongkong | Mixed Use Office, Retail, Residential


26
Contoh Mixed Use Building

27
Henqin International Financial Center, Zhuhai, Tiongkok | Mixed Use Office, Retail, Conference, Exhibition, Residential
Contoh Mixed Use Building

Our Domain Student Housing, Amsterdam, Netherland | Mixed Use Office & Dormitory
28
Contoh Mixed Use Building

Tribeca Rogue Building, New Yorks, USA | Mixed Use Retail, Residential 29
Contoh Mixed Use Building

Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok| Mixed Use Retail & Residential 30
Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok

Studi Pustaka
Definisi Mall / Shopping Center
Shanghai Greenland Center, Shanghai, Tiongkok

31
Mal  adalah jenis dari  pusat perbelanjaan  yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup
dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada
di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan [1]. Karena bentuk arsitektur bangu-
nannya yang melebar (luas), umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai.
Beberapa Pengelompokan pusat perbelanjaan/mall:
A.Berdasarkan Skala Pelayananan

Berdasarkan skala pelayanan, pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Pusat perbelanjaan lokal (neighborhood center)


Pusat perbelanjaan kelas ini memiliki jankauan pelayanan yang meliputi 5.000 sampai 4.000 penduduk (skala lingkungan).
Luas bangunan berkisar antara 2.787-9.290 m2. Unit penjualan terbesar pada pusat perdagangan golongan ini adalah
supermarket.�
2. Pusat perbelanjaan distrik (community center)

Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan 40.000 sampai 150.000 penduduk (skala wilayah), dengan
luas bangunan berkisar antara 9.290-27.870 m2. Unit-unit unit-unit penjualannya terdiri atas junior departement store,
supermarket, dan toko-toko.

32
3. Pusat perbelanjaan regional (main center)
Pusat perbelanjaan kelas ini mempunyai jangkauan pelayanan seluas daerah dengan 150.000 sampai 400.000 penduduk,
dengan luas bangunan 27.870-92.990 m2. Pusat perbelanjaan golongan ini terdiri dari 1-4 departement store dan 50-100
toko retail, yang tersusun mengitari pedestrian, dan dikelilingi oleh area parkir (the Community zBuilders Council of ULI-the
Urban Land Institue, 1977:23).�
Beberapa Pengelompokan pusat perbelanjaan/mall:
B. Berdasarkan Lokasi

Berdasarkan lokasi dan target konsumennya, pusat perbelanjaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai beri-
kut :

1. Pasar (market)
Merupakan kelompok fasilitas perbelanjaan sederhana (toko, kios dan sebagainya) yang berada di suatu area tertentu
pada suatu wilayah dan didominasi menjual kebutuhan primer masyarakat.

2. Shopping street
Merupakan pengelompokan sarana perbelanjaan yang terdiri dari deretan toko atau kios terbuka pada suatu penggal
jalan.

33
3. Shopping precint
merupakan kompleks pertokoan terbuka yang menghadap pada suatu ruang terbuka yang bebas. Perbelanjaan ini
biasanya tumbuh di dekat objek wisata maupun kawasan wisata.

4. Shoping center
Merupakan pengelompokan fasilitas perbelanjaan (toko dan kios) yang berada pada satu atap. didominasi menjual
kebutuhan sekunder dan tersier.

5. Departement store
Merupakan wadah perdagangan eceran besar dari berbagai jenis barang yang berada di bawah satu atap. Transaksi
dibantu oleh tenaga pelayan untuk membantu konsumen.�
Beberapa Pengelompokan pusat perbelanjaan/mall:

6. Supermarket
Merupakan toko yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan cara pelayanan mandiri (self service).

7. Superstore
Merupakan pusat perdagangan dengan luas area penjualan lebih dari 2.500m2 . pada umunya luas superstore berkisar
antar 5.000 m2 sampai dengan 7000 m2. Superstore ini terletak dipusat kota dan menggunakan self service.

8. Hypermarket
Merupakan bentuk perluasan superstore, dengan luas lantai minimum 5000 m2. Barang yang dijual di hypermarket
biasanya juga lebih lengkap mulai dari kebutuhan pokok, perabotan, elektronik hingga barang-barang mewah.

34
9. Shopping mall
Merupakan sebuah plaza umum, jalan-jalan umum atau sekumpulan sistem dengan belok-belokan dan dirancang
khusus untuk pejalan kaki. Jadi, mall bisa disebut jalan pada area pusat usaha yang terpisah dari lalu lintas umum, tetapi
memiliki akses mudah terhadapnya, sebagai tempat berjalan-jalan, duduk-duduk, bersantai dan dilengkapi dengan un-
sur-unsur dekoratif untuk melengkapi kenyamanan dalam menikmati suasana.

10. Town Square


Merupakan pusat perbelanjaan tingkat internasional yang unik dilengkapi area rekreasi independen dengan fasilitas
penunjang yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Contoh Mall

1.Mall of America (Minnesota, USA)

Mal besar memiliki taman dan sebuah kapel per-

35
nikahan, di mana lebih dari 5.000 pasangan telah
menikah sejak pembukaannya. Mall of America
dibuka pada tahun 1992 dan merupakan mal terbe-
sar ketiga di Amerika Utara.
Mal ini memiliki area kotor 4.200.000 kaki persegi
tersedia sebagai ruang ritel. Mal ini mempunyai
bioskop, taman dengan tema Nickelodeon Universe
, akuarium, petualangan golf , simulator penerban-
gan, dan rumah komedi
Contoh Mall

2.Mall of the Emirates (Dubai)

Mall of the Emirates adalah resor hiburan dan perbelan-


jaan. Strategis terletak di Dubai, pusat dengan luas
223.000 meter persegi menawarkan berbagai sarana
berbelanja, rekreasi, dan hiburan.
Pusat perbelanjaan ini adalah rumah bagi lebih dari 450

36
pengecer dan ski indoor pertama di Timur Tengah,
sebuah Planet Magic dua tingkat , pusat hiburan indoor
keluarga terbesar di negeri ini, 14-layar Cinestar Bioskop
dan Komunitas Seni Dubai dan Teater dengan galeri
500-kursi teater dan seni.
Perkembangan menggunakan campuran akan mengga-
bungkan dua hotel, termasuk Kempinski 5-bintang, yang
akan menawarkan lebih dari 900 kamar gabungan, sejum-
lah restoran berlisensi, lapangan tenis,juga kolam renang.
Contoh Mall

3.Tokyo Midtown Mall (Tokyo, Japan)

Tokyo Midtown dibuka pada 2007 dan merupakan


pengembangan campuran digunakan di Roppongi.
Menara utama memiliki perusahaan penting sebagai

37
penyewa, seperti Yahoo, Fuji Xerox, sebuah klinik oleh
John Hopkins Hospital dan Ritz Carlton Hotel. Pusat per-
belanjaan dan makan adalah rumah bagi merek-merek
terkenal di dunia banyak dan koki. Kompleks ini juga
rumah bagi 21_21 Design Sight, adalah galeri desain dan
lokakarya oleh perancang busana Issay Miyake dan Tadao
Ando.arsitek terkemuka dunia
Contoh Mall

4. Dubai Mall (Dubai)

Dubai Mall adalah mall terbesar di dunia dari segi luas


(12,1 juta kaki persegi).
Mal ini memiliki 1.200 toko dan rumah-rumah akuarium,

38
yang meraih Guinness World Record untuk “Largest
Acrylic Panel”. Mall ini juga merupakan rumah bagi
gelanggang es, 250-kamar hotel mewah, layar bioskop 22
ditambah 120 restoran dan kafe. Hal ini juga memiliki
fitur unik “mal-di dalam sebuah -a-mal” konsep dengan
pusat perbelanjaan bertema seperti Gold Souk, Fashion
Island, dan The Grove, sebuah streetscape indoor-out-
door dengan atap yang bisa dibuka tutup.
Contoh Mall

5.Wafi Mall (Dubai)

Wafi City Mall memiliki lebih dari 350 toko .


Pada tahun 2008, Wafi menerima penghargaan Best
Shopping Mall, Best Restaurant, Best New Hotel, Spa Ter-

39
baik dan Best Independen Boutique. Dengan souk terke-
nal, belanja kelas dunia dan makan terbaik di Dubai, hanya
ada satu Wafi.
Contoh Mall

6. West Edmonton Mall (Alberta, Canada)

Mall terbesar ke-5 di dunia dan yang terbesar di Amerika


Utara fitur taman air terbesar indoor, yang memiliki
kolam ombak terbesar di dunia.

40
Dibangun pada tahun 1981, mall memiliki lebih dari 800
toko dan jasa dan parkir untuk lebih dari 20.000 kenda-
raan. Mall ini juga mencakup area tema termasuk: Bour-
bon Street (New Orleans-gaya klub dan restoran),
Europa Boulevard, dan Chinatown. Mal ini memiliki
taman yang disebut Galaxyland dengan sejumlah atraksi
termasuk roller coaster. Selain itu, mal memiliki danau
indoor, yang merupakan rumah bagi empat singa laut dan
replika dari Santa Maria. Mall ini juga memiliki sebuah
hotel, berbagai menembak dalam ruangan, kebun bina-
tang, teater, bioskop, empat stasiun radio dan sebuah
kapel antar-denominasi.

Anda mungkin juga menyukai