DISUSUN OLEH:
(D51112265)
(D51112269)
(D51112271)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi
struktur
dalam
konteks
hubungannya
dengan
yang
lengkung
dan
berbahan
keras
dan
padat.
manusia.
membatasinya,
Meskipun
abad
demi
terdapat
abad
ikatan-ikatan
manusia
akhirnya
yang
mampu
Pada
antara
dasarnya
fungsi,
bentuk-bentuk
material,
dan
struktur
hukum-hukum
adalah
statis.
BAB II
PEMBAHASAN
mempunyai
permukaan
lengkung. Permukaan
bidang
di
atas
kurva
bidang
lainnya,
(misalnya
perilaku
strukturalnya
dapat
dikatakan
sama
dengan
batang-batang
yang
berbeda
dalam
membentuk
adalahkubah
geodesik yang
diperkenalkan
oleh
terdiri
atas
20
segitiga
yang
dibentuk
dengan
Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi yang
luar biasa
Kata cangkang (shell) diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam
yaitu bentuk cangkang telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk
tersebut tipis, kaku, melengkung tapi kokoh, ditiru manusia dalam
pembuatan struktur untuk bangunan yang membutuhkan ruang besar.
Cangkang (Shell) adalah bentuk struktural berdimensi tiga
yang kaku dan tipissertamempunyai permukaan lengkung.
dan
disalurkan
melalui
seluruh
bidang
permukaan.
1.
2.
3.
4.
5.
3. Translational Surface
Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar
digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar
lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadiHyperbolic
Paraboloid dan Conoid.
10
shell
with
principle
curves
in
opposite
direction
(hiperbolikparaboloid).
3. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite
direction
yang
memberikan
contoh
prinsip-prinsip
alternative
arah
lengkungan.
11
Meskipun struktur shell baru dikenal pada permulaan abad XX, tetapi
2000 tahun yang lalu yaitu zaman Romawi penggunaan bentuk-bentuk
shell telah ditemukan. Kurang banyaknya dilaksanakan konstruksi dengan
struktur shell karena :
- Bahan yang dikenal belum dapat memikul tegangan tarik yang
tinggi
- Cara perhitungan yang cukup teliti untuk konstruksi ini belum
ada.
Arch dan vault merupakan contoh-contoh paling mula dari optimasi
struktural pasangan bata. Tidak ada yang lebih baik yang pernah
ditemukan, baik secara struktural atau estetis, untuk membentuk ruangan
dengan bata dan batu. Vault dapat dianggap sebagai arch memanjang.
Meskipun demikian, bila vault dibuat melengkung ke dua arah spereti
gereja Gotik, ia akan mempunyai karakteristik ruang konstruksi shell.
Dome adalah sperti arch, selain itu dome membentuk arch baik secara
horizontal maupun vertikal.
Dome Pantheen pada zaman Romawi hanya merupakan ekspresi yang
kuat, sedang untuk bahan serta pengetahuan bentuk statika(mekanika)
masih sangat sederhana.
Dengan adanya sifat-sifat kekakuan strukturil pada bentuk-bentuk
permukaan lengkung dari suatu benda tipis atau membran, memberi
kemungkinan baru untuk memakai dan mengembangkan prinsip-prinsip
tersebut sebagai salah satu metode pemecahan sistem struktur
berbentang besar, dengan berprinsip pada teori membran sebagai dasar
perhitungan.
Bentuk tiga dimensional lain, juga dapat dibuat dari batang- batang kaku
dan pendek telah diperkenalkan pada tahun 1863. Kubah schwender di
Berlin, yang terdiri dari jaringan-jaringan batang bersendi tidak teratur
dengan bentang 48 m. Selanjutnya kubah geodesik yang diperkenalkan
Buckminster yang menggunakan batang-batang yang sama panjangnya.
12
13
BAB III
14
15
16
banyak
dipakai
dan
struktur
permukaan
ini
bisa
dikembangkan/dibuka.
2. Perilaku Struktur Shell
17
Perilaku (behavior) struktur shell yang ideal adalah memikul beban hanya
dengan gaya-gaya membran atau sebidang dan menyebarkan gaya-gaya
ini keseluruh bagian secara merata. Untuk konstruksi busur (arch),
keadaan ini akan tercapai bila bentuknya seperti untaian kabel yang
dibebani. Untuk struktur shell, persyaratan ini tidak berlaku mutlak.
Struktur shell memikul beban terutama dengan gaya-gaya membran jika
kondisi tumpuan tepat. Bebab atau kekakuan struktur shell yang sangat
bervariasi akan menghasilkan momen lentur sebagai pemilkul beban atau
pemulih kompabilitas. Luas daerah yang mengalami lentur bergantung
pada geometri struktur.
Struktur shell seperti kubah (dome) yang memiliki kelengkungan positif
akan menyalurkan beban ke tumpuan terutama dengan gaya busur tekan
jika struktur ditumpu di sepanjang tepinya. Gaya luar yang bekerja pada
tepian shell akan diredam dengan cepat. Shell dengan lengkungan negatif
memanfaatkan gaya geser sebidang sebagai mekanisme utama. Struktur
shell dengan lengkungan tunggal memiliki perilaku seperti balok lengkung
tepi-tepi memanjangnya tidak ditumpu. Respons struktur selaput dengan
lengkungan negatif terhadap beban tepi umumnya berupa momen yang
menyebar lebih jauh ke dalam shell daripada yang dialami oleh shell
dengan lengkungan positif.
lurus
dari
permukaannya
akan
berdeformasi
secara
tiga
18
pikul bebannya serupa dengan yang ada pada sistem kabel menyilang.
Yang penting adalah adanya dua kumpulan gaya internal pada permukaan
membran yang mempunyai arah saling tegak lurus. Hal yang juga penting
adalah adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran,
yang juga berfungsi memikul beban.
2. Jenis-jenis Gaya pada Cangkang Bola
Adanya kumpulan dua gaya Adanya dua kumpulan gaya pada arah
yang saling tegak lurus di dalam permukaan cangkang menjadikan
cangkang berprilaku seperti struktur plat dua arah. Gaya geser yang
bekerja di antara jalur-jalur plat planar mempunyai kontribusi dalam
memberikan kapasitas pikul beban plat. Hal yang sama terjadi juga pada
struktur cangkang. Adanya dua karakteristik inilah, yaitu adanya gaya
geser dan dua kumpulan gaya aksial, yang membedakan perilaku struktur
cangkang dan perilaku struktur yang dibentuk dari pelengkung yang
dirotasikan terhadap satu titik hingga didapat bentuk seperti cangkang.
Variasi pola beban yang ada, bagaimanapun, harus merupakan transisi
perlahan agar momen lentur tidak timbul. Diskontinuitas tajam pada pola
beban (misalnya beban terpusat) dapat menyebabkan timbulnya momen
lentur. Pada pelengkung beban seperti ini dapat menimbulkan tegangan
lentur yang sangat besar, sedangkan pada cangkang, lentur dengan cepat
akan dihilangkan dengan adanya aksi melingkar. Jadi, beban yang
sembarang pada pelengkung, misalnya gangguan tepi yang diasosiasikan
dengan tumpuan-tumpuannya, dapat menyebabkan timbulnya momen
lentur di seluruh bagian pelengkung. Pada cangkang, hal ini dapat
dilokalisasi. Cangkang adalah struktur yang unik. Cangkang dapat disebut
bekeja secara funicular untuk banyak jenis beban yang berbeda meskipun
bentiknya tidak benar-bebar funicular. Cangkang berbentuk segmen bola
dapat juga memikul beban hanya dengan gaya-gaya dalam bidang. Dalam
hal ini gaya melingkar akan terjadi, meskipun bebannya penuh, karena
beban strukturnya tidak benar-benar funicular. Gaya meridional pada
cangkang yang mengalami beban vertikal penuh adalah selalu gaya
19
terbagi
rata
dapat
diperoleh
secara
mudah
dengan
20
yang
bekerja
ke
bawah
pada
cangkang
disebut
maka
21
22
yang ditimbulkan oleh beban terpusat. Ekspresi umum yang telah kita
peroleh sebelum ini adalah N = W/2 R sin2 dimana W adalah beban total
berarah ke bawah. Untuk cangkang yang memikul beban terpusat P,
ekspresi ini menjadi N = P/2 R sin2 . Apabila beban terpusat tersebut
bekerja pada = 0 (puncak cangkang), maka tegangan tepat dibawah
beban tersebut menjadi tak hingga. Jelas hal ini dapat menyebabkan
keruntuhan apabila permukaan cangkang tidak dapat memberikan
tahanan momen dan beban tersebut memeng benar-benar tidak dapat
memberikan tahanan momen dan beban tersebut memang benar-benar
terpusat. Dalam hal ini, sebaiknya beban terpusat dihindari pada struktur
cangkang.
23
24
25
Cincin tarik berupa cincin planar yang menahan dorongan ke luar dari
cangkang, jadi cincin ini mengalami tarik. Besar dorongan (tendangan) ke
luar ini (per satuan panjang) adalah N cos . Gaya ini menyebabkan
timbulnya gaya tarik pada cincin sebesar T = (N cos ) dengan adalah jarijari cincin planar. Cincin tarik harus dapat menyerap semua dorongan
horizontal yang ada. Apabila terletak di atas tanah, harus ada fondasi
menerus untuk meneruskan komponen gaya vertikal ke tanah. Alternatif
lain, cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain (misalnya kolom)
yang hanya memukul berat vertikal.
Namun penggunaan cincin tarik, akan menimbulkan juga momen lentur
pada permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang
dan cincin. Momen lentur ini selalu diakibatkan oleh ketidakserasian
deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar
pada cangkang dapat bersifat tekan. Sementara itu, deformasi balok
cincin cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena
elemen-elemen tersebut harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi
gerakan bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi
cangkang. Seperti telah disebutkan di atas, momen ini dimatikan dengan
cepat pada cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan
tidak terpengaruh. Secara ideal, tumpuannya tidak boleh menimbulkan
momen lentur pada permukaan cangkang. Jadi, kondisi jepit harus
dihindari. Tidak seperti pada pelengkung, adanya gaya melinghkar pada
cangkang menyebabkan cangkang itu mengalami deformasi yang berarah
ke luar bidang. Menahan deformasi ini dengan menggunakan hubungan
sendi sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang
berarti juga menimbulkan momen lentur. Karena itulah tumpuan rol lebih
disukai. Sayangnya, tumpuan demikian sulit dibuat pada struktur
cangkang. Selain itu, perubahan sudut sedikit saja pada tumpuan itu
dapat menimbulkan momen lentur meskipun masih lebih kecil daripada
momen yang ditimbulkan dari penggunaan tumpuan sendi atau tumpuan
jepit. Berdasarkan tinjauan kemudahan konstruksi, momen lentur (yang
tidak besar) biasanya boleh saja terjadi di tepi cangkang dengan maksud
supaya kondisi fondasi dan tepi cangkang mudah dilaksanakan.
Cangkang diperkaku secara lokal (biasanya dengan cara menambah
26
27
translasional
sangat
dipengaruhi
oleh
proporsi
relatif
sangat
berbeda
dengan
perilaku
cangkang
yang
tekan
28
permukaan
translasional
yang
dibentuk
dengan
cara
29
30
Lokasi
Tahun Pembuatan
1955 1956
Jenis Bangunan
Market Hall
Fungsi Bangunan
sarana umum
Jenis Konstruksi
Concrete Shell
Arsitek
31
Luas Bangunan
Tahun Pembuatan
1956 1958
Jenis Bangunan
Exhibition Center
Fungsi Bangunan
Convention Center
Jenis Konstruksi
Concrete Shell
Arsitek
Kontraktor
Nicolas Esquillan
32
Panjang Bangunan
Benellong Point
Tahun Pembuatan
1957
Jenis Bangunan
Opera House
Fungsi Bangunan
Opera House
Jenis Konstruksi
Shell
Arsitek
Jorn Utzon
Kontraktor
33
Ketinggian atap
67 meter
Bentang Bangunan
185 m x 120 m
3. KRESGE AUDITORIUM
Bangunan diberi nama dari funder pokoknya, Sebastian S. Kresge, pendiri
Kresge Toko dan Yayasan Kresge. Auditorium ini merupakan suatu tempat
dimana mahasiswa MIT dan fakultas dapat berkumpul untuk acara resmi,
yang dimaksudkan untuk kapel pernikahan dan peringatan; hijau yang
membentang antara dua bangunan, dalam tradisi-Amerika awal
perencanaan perkotaan, adalah untuk melayani sebagai pengaturan untuk
acara publik.
Cambridge, Massachusetts
Tahun Pembuatan
1950 1955
Jenis Bangunan
School Auditorium
Jenis Konstruksi
Arsitek
Eero Saarinen
34
Tahun Pembuatan
1959
Jenis Bangunan
Sarana Ibadah
Jenis Konstruksi
Concrete Shell
Arsitek
35
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Gambar interior market hall, yang menunjukkan lubang cahaya pada atap bangunan
37
sempurna dan oleh karena itu menghasilkan permukaan atap dari Royan
Market Hall. Parabola P disebut sebagai generator permukaan dan garis
kosinus C sebagai direktrik.
Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian
lengkung yang sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun secara
melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang menyerupai
ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya
penebalan pada masingmasing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian
cekung atap/valley). Penebalan tersebut dteruskan ke bawah membentuk
titik-titik dukung yang menyokong struktur atap. Titik dukung tersebut
berjumlah 13 buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie
member.
38
Alur pembebanan
Beban atap disalurkan melalui bagian tepi tiaptiap lengkung yang
mengalami penebalan (bagian cekung atap/valley) yang kemudian
disalurkan ke tiap-tiap titik dukung. Bagian yang mengalami penebalan ini
menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung atap yang ada di kiri
dan kanannya.
39
Semua beban yang menimpa bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui penebalan
penebalan.
Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara crown
dan perbatasan tiap segmen, untuk itulah pada bagian ini mengalami
penebalan. Beban tersebut semakin berkurang ke arah titik dukung. Hal
ini berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh tiap-tiap segmen
disalurkan ke pondasai tanpa mengalami momen lentur. Berdasarkan
analisa dari Jodicke dalam bukunya Shell Architecture , tentang kurva
dasar pembentuk. Menganalisa kurva dasar pembentuk permukaan shell
Royan Market Hall ini, mendapati bahwa kurva dasarnya bukanlah sebuah
parabola dan mengisinya dengan ukuran ukuran dasar yang didapati
dalam rancangan Royan market hall ini. Dari hasil analisa ini dapat
dijelaskan bahwa dalam merancnag Royan market hall ini, sang arsitek
tidak menggunakan bentuk bentuk geometris tertentu yang menganut
rumus rumus paten.
40
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang
kaku dan tipis serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan
cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang.
B. Saran
Dengan mempelajari struktur shell, maka seharusnya mahasiswa
Arsitektur dapat menggunakan struktur shell dalam desain yang akan di
buatnya kelak. Dan dalam merancang struktur shell kita tidak harus benar
benar terikat oleh aturan aturan geometris tertentu, asalkan prinsip prinsip
dasar geometris tersebut tidak sama sekali ditinggalkan sehingga bentuk
yang didapatkan akan lebih fleksibel dan tidak kaku.
41
DAFTAR PUSTAKA
42