Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN III


(Struktur Cangkang)

Kelompok 4:

1. Nur Rahmi RahmaN F22 18 005


2. Besse Batarika F221 18 014
3. Meiliani Khumaira F221 18 022
4. I Nyoman Edy P. F221 18 023
5. Ishmah Nur Nailah F221 18 067
6. Uswatun Hasanah F221 18 086
7. Ikrar Agusto Bude F221 18 126
8. Darmini F221 18 183

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS TADULAKO
1. Struktur Cangkang di Alam

Organisme yang hidup secara konstan merubah dan menyesuaikan


dengan tekanan eksternal yang baru sehingga mereka bertransformasi dalam
waktu dan ruang. respon formal mereka selalu menarik perhatian desainer dan
sumber konstan untuk penemuan baru, walaupun mereka tidak pernah secara
tuntas mengetahui kakuatan dan prinsip yang membentuk organisme.

Bentuk struktur permukaan bidang yang merupakan struktur cangkang


(shell), di alam dapat ditemukan pada bentuk perisai dari tumbuh-tumbuthan
maupun binatang, meskipun bentuknya tipis, tapi kuat dan kokoh. Seperti
kulit labu yang kering, kulit telur, kulit kerang dan tempurung kepala kita.

2. Definisi Struktur Cangkang

Menurut (Schodeck, 1998), pengertian cangkang merupakan suatu


bentuk struktur berdimensi tiga yang tipis dan kaku serta memiliki permukaan
lengkung. Permukaan cangkang dapat memiliki bentuk yang sembarang.
Bentuk yang biasanya dari struktur cangkang terbagi tiga, yaitu :

a) Permukaan Rotasional, yaitu bentuk permukaan yang berasal dari kurva


yang diputar terhadap satu sumbu. Misalnya, permukaan bola, elips, kerucut
dan parabola.

b) Permukaan Translasional, yaitu bentuk permukaan yang dibentuk dengan


menggeserkan kurva bidang di atas kurva bidang lainnya. Misalnya,
permukaan siilindris dan eliptik paraboloid.

c) Permukaan Ruled, yaitu bentuk permukaan yang dibentuk dengan


menggeserkan dua ujung segmen garis pada dua kurva bidang. Misalnya,
permukaan koloid dan hiperbolik paraboloid.

Pada dasarnya cangkang diambil dari beberapa bentuk yang ada


dialam seperti kulit telur, tempurung buah kelapa, cangkang kepiting,
cangkang keong, dan sebagainya. Cangkang adalah bentuk struktural tiga
dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung.
Cangkang harus didirikan dari material yang dapat dilengkungkan seperti
beton bertulang, kayu, logam, bata, batu, atau plastik.
Cangkang pada umumnya menerima beban merata yang dan dapat
menutup ruangan besar dibandingkan dengan tipisnya pelat cangkang tadi.
oleh karena itu struktur cangkang paling baik digunakan pada bangunan
dengan bentang besar tanpa pembagian pada interior seperti stadion, stasiun,
pasar, masjid exibition hall, dang bangunan bentang besar lainnya.

Cara yang baik untuk mempelajari perilaku permukaan cangkang yang


dibebani adalah dengan memandangnya sebagai analogi dari membran, yaitu
elemen permukaan yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik yang
timbul padanya. Membran yang memikul beban tegak lurus dari
permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai adanya
gaya tarik pada permukaan membran. Yang terpenting adalah adanya dua
kumpulan gaya internal pada permukaan membran yang mempunyai arah
saling tegak lurus. Hal yang juga penting adalah adanya tegangan geser
tangensial pada permukaan membran yang juga berfungsi memikul beban.

3. Persyaratan Struktur Cangkang

Suatu struktur cangkang harus mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut:

1. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or double


curved).

2. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.

3. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan
dan tekanan.

4. Klasifikasi Struktur Cangkang

1. Sesuai bentuk umum terjadinya

 Bidang putaran (rotational surface)

Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis


lengkung yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan
permukaan rotasional dapat dibagi tiga yaitu Spherical Surface,
Eliptical Surface, Parabolic Surface.

Gambar 1 : Bentuk Spherical Surface, Eliptical Surface, Parabolic Surface.

 Pergeseran bentuk dasar (translational surface)

Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung#ujung suatu


garis lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan
permukaan transasional dibagi dua yaitu cylindrical surface dan
eliptic paraboloid.

Gambar 2 : Pergeseran bentuk dasar pada 2 bentuk dasar


bersilangan (ruled surface)

Adalah bidang yang diperoleh jika suatu garis lengkung


yang datar digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung
yang datar lainnya. Shell dengan permukaan ruled ada dua
macam, yaitu Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.
Gambar 3 : Pergeseran bentuk dasar

2. Sesuai lengkungan permukaan

 Lengkung tunggal (single curved)

Shell dengan single cur0ed yang arah lengkungannya dalam


satu arah serta permukaannya tidak diputar/digeser, dan dibentuk
oleh konus yang sama. Single curved dibentuk oleh:

a. konus

b. Silinder

contoh : lengkung Barrel

Gambar 4 : Lengkung ganda (double curved)

Yaitu shell dengan double curved yang arah lengkungannya


dalam dua arah.
Double curved shell terdiri dari 2 macam :

a. Double curved Shells yang arah lengkungnya ke satu arah


(Synclastic shells)
Contoh: Spherical Dome Shell

Gambar 5 : Spherical dome shell

b. Double curved Shells yang arah lengkungnya ke arah yang berbeda


(Anticlasti)
Contoh : conoid

Gambar 6 : Conoid

5. Penyaluran beban

Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban yang
terbagi rata, telur juga merupakan suatu struktur cangkang, misalnya, apabila
kita mengenggam telur ayam dengan kedua telapak tangan dan mencoba
menekan dengan sekuat tenaga, telur yang kulitnya begitu tipis itu tidak akan
pecah, tetapi tidak kuat menahan beban terpusat. Sama seperti halnya dengan
struktur cangkang.
Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke
tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik dan tekan. Tipisnya
permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan momen yang
berarti. Struktur cangkang hanya sesuai untuk menahan beban terbagi rata dan
struktur ini tidak sesuai untuk menahan beban terpusat. Perbandingan tebal
dan bentang yang digunakan dapat mencapai 1/500.

Gaya-gaya dalam yang bekerja pada struktur cangkang terdiri atas


gaya melingkar dan gaya meridional. Gaya meridional pada cangkang yang
mengalami beban vertikal selalu adalah gaya tekan, sedangkan gaya
melingkar dapat berupa tarik maupun tekan.

Gambar 7 : Gaya tekan dan gaya tarik

Dalam struktur cangkang murni semua gaya-gaya yang disalurkan


melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya normal, dengan demikian tidak
terdapat gaya lintang dan gaya lentur. aya normal yang bekerja merata melalui
permukaan bidang ini dikenal sebagai gaya-gaya membran. Pada balok, gaya-
gaya dipikul oleh materinya, sedangkan pada cangkang, bentuk itu sendiri
memikul gaya. Jadi dalam struktur cangkang bentuknya memegang peranan
besar.

Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan


merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap
oleh bentuk strukturnya. Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan
momen lentur.
6. Material Struktur Cangkang

Pada dasarnya cangkang diambil dari beberapa bentuk yang ada dialam
seperti kulit telur, tempurung buah kelapa, cangkang kepiting, cangkang keong, dan
sebagainya. +angkang adalah bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis
yang mempunyai permukaan lengkung. +angkang harus didirikan dari material yang
dapat dilengkungkan seperti beton bertulang, kayu, logam, bata, batu, ubin, atau
plastik.

Gambar 8 : Struktur Cangkang Material Kayu

Gambar 9 : Struktur Cangkang Material Beton Betulang pada Bangunan iMAX TMII Keong
emas

Kolom penopang dan balok penyambung Sistem struktur kanopi kubah


menggunakan 8ystem struktur shell hiperbolis parabola dengan konstruksi beton
tekan tiga dimensi yang menggunakan rib baja tarik serta pengisi bidang kaca
khusus.

Gambar 10 : Struktur cangkang material Ubin pada Sydney Opera house

Gambar 11 : Struktur cangkang Material ubin pada sydnye opera house

1. Gaya meredional
Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari berat itu sendiri yang
kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan baja kekolom penyangga atap
2. Gaya rotasional
Gaya rotasional bekerja kearah vertikal mengikuti lengkung atap kemudian beban
disalurkan ketanah melaui tiga kolom yang ada.
3. Beban lentur
Pertemuan atap dan dinding dibuat lebih tebal agar dapat menyokong gaya yang
bekerja pada arah vertical dan horizontal dari gaya meredional, yang juga agar dapat
menahan gaya dorong keluar yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai