Anda di halaman 1dari 87

STRUKTUR SHELL

Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi


yang luar biasa
Kata cangkang (shell) diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam yaitu
bentuk cangkang telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk tersebut
tipis, kaku, melengkung tapi kokoh, ditiru manusia dalam pembuatan
struktur untuk bangunan yang membutuhkan ruang besar.

Cangkang (Shell) adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang


kaku dan tipis sertamempunyai permukaan lengkung.
Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan
secara merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran
yang diserap oleh elemen strukturnya.

Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-


gaya normal, dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen
lentur.
Struktur shell diperhitungkan untuk memikul tegangan-tegangan langsung
berupa tekan, tarik dan geser.
Termasuk dalam klasifikasi Surface Active System dimana gaya bekerja
dan disalurkan melalui seluruh bidang permukaan.

Persyaratan Struktur Cangkang Shell Suatu struktur shell harus


mempunyai tiga syarat, yaitu sebagai berikut :

1. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or


double curved).
2. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.
3. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap
tarikan dan tekanan.

Prinsip pembebanan dalam sebuah shell dapat dibagi:

1
1. Lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera di sekitar suatu
titik.

2. Umum atau Keseluruhan, yang menerangkan bentuk dari permukaan


sebagai suatu keseluruhan.

Bentuk-bentuk Shell Shell mempunyai variasi bentuk yang tak


terhingga. Secara umum bentuk-bentuk shell dapat digolongkan dari
berbagai cara (metoda) penggolongan:

A. Berdasarkan bentuk terjadinya, shell dibagi atas:

1.Rotational Surface (bidang putaran)

Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung yang datar
diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan permukaan rotational dapat
dibagi tiga yaitu Spherical Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.

2.Transitional Surface (bidang geseran)

Adalah bidang yang diperoleh bila mana ujung–ujung suatu garis lurus
digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan permukaan transitional
dibagi dua yaitu Cylindrical Surface dan Elliptical Surface.

. 3. Translational Surface
Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang datar
digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang datar lainnya.
Shell dengan translational dibagi menjadi Hyperbolic Paraboloid dan
Conoid.

2
B. Berdasarkan bentuk geometris, shell dibagi atas:

1.Shell silindrical (silinder)


2.Shell conical (kerucut)
3.Shell domical (dome)
4.Shell Torus
5.Shell Hyperbolic (hiperbola)
6.Shell Hyperbolic paraboloid / Hypar (hyperbolis parabola)
7.Shell Elliptical paraboloid
8.Shell Conoid (Konoid)
9.Shell dengan bentuk bebas (Free form shell)

C. Berdasarkan penggolongan kedudukan kurva, shell dibagi atas:

1.Kurva-kurva membuka kearah yang sama (synclastic)


2.Kurva-kurva kearah yang saling berlawanan (antisynclastic)

D. Berdasarkan kelengkungan permukaan, shell dibagi atas:

1. Singly curved shell, terbentuk dari perpindahan bidang lengkung.

2. Doubly curved shell with principle curves in the same direction (domical
shell) dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap sumbu pada
bidang tersebut dan membentuk lengkungan kearah sumbunya. Doubly
curved shell with principle curves in opposite direction
(hiperbolikparaboloid).

3. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite
direction yang memberikan contoh prinsip-prinsip alternative arah
lengkungan.
I. TEORI DAN ANALISA

Cangkang atau shell yang tipis dapat memikul suatu beban


dengan tegangan-tegangan membran, dan bahwa tegangan-
3
tegangan membran yang dikerahkan didalam suatu kulit kerang
terutama tergantung kepada kondisi-kondisi tumpuan
perbatasannya. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
menimbulkan tegangan membran murni didalam sebuah kulit
kerang, antara lain:

• Gaya-gaya reaktif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan


berlawanan dengan gaya-gaya membran pada perbatasan yang
ditimbulkan oleh beban
• Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk mengalami
perindahan yang ditimbulkan oleh regangan membran.
Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul
tegangan lentur didalam kulit kerang yang disebabkan oleh:

1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang


terbagi rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
2. Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang
dapat diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal.
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh
dengan memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu
bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut
tertentu.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain
struktur. Secara
ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada
permukaan cangkang.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis, merupakan suatu membran
melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan
lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan
tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan-
tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu membran.

4
Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
serta yang mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat
mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan
yang berasal dari kurva yang diputar terhadap satu sumbu, permukaan
translasional yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas
kurva bidang lainnya (misalnya, permukaan parabola eliptik dan silindris),
permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan dua ujung segmen garis
pada dua kurva bidang (permukaan hiperbolik paraboloid dan kinoid).

Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis


sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu
struktur. Beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan
ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah
dalam bidang permukaan tersebut. Struktur cangkang tipis khususnya
cocok digunakan untuk memikul beban terbagi merata pada atap gedung.
Struktur ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat.

5
II. STRUKTUR CANGKANG BOLA
A. Aksi Membran
Cara yang baik untuk mempelajari perilaku permukaan cangkang yang
dibebani adalah memandangnya sebagai analogi dari membran, yaitu
elemen permukaan yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik
yang timbul padanya. Gelembung sabun atau lembaran tipis dari karet
adalah contoh-contoh membran. Membran yang memikul beban tegak
lurus dari permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional
disertai terjadinya gaya tarik pada permukaan membran. Aksi pikul
bebannya serupa dengan yang ada pada sistem kabel menyilang. Yang
penting adalah adanya dua kumpulan gaya internal pada permukaan
membran yang mempunyai arah saling tegak lurus. Hal yang juga penting
adalah adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran,
yang juga berfungsi memikul beban.
6
B. Jenis-jenis Gaya pada Cangkang Bola

Adanya dua kumpulan gaya pada arah yang saling tegak lurus di dalam
permukaan cangkang menjadikan cangkang berprilaku seperti struktur plat
dua arah. Gaya geser yang bekerja di antara jalur-jalur plat planar
mempunyai kontribusi dalam memberikan kapasitas pikul beban plat. Hal
yang sama terjadi juga pada struktur cangkang. Adanya dua karakteristik
inilah, yaitu adanya gaya geser dan dua kumpulan gaya aksial, yang
membedakan perilaku struktur cangkang dan perilaku struktur yang
dibentuk dari pelengkung yang dirotasikan terhadap satu titik hingga
didapat bentuk seperti cangkang. Variasi pola beban yang ada,
bagaimanapun, harus merupakan transisi perlahan agar momen lentur
tidak timbul. Diskontinuitas tajam pada pola beban (misalnya beban
terpusat) dapat menyebabkan timbulnya momen lentur. Pada pelengkung
beban seperti ini dapat menimbulkan tegangan lentur yang sangat besar,
sedangkan pada cangkang, lentur dengan cepat akan dihilangkan dengan
adanya aksi melingkar. Jadi, beban yang sembarang pada pelengkung,
misalnya gangguan tepi yang diasosiasikan dengan tumpuan-tumpuannya,
dapat menyebabkan timbulnya momen lentur di seluruh bagian
pelengkung. Pada cangkang, hal ini dapat dilokalisasi. Cangkang adalah
struktur yang unik. Cangkang dapat disebut bekeja secara funicular untuk
banyak jenis beban yang berbeda meskipun bentiknya tidak benar-bebar
funicular. Cangkang berbentuk segmen bola dapat juga memikul beban
hanya dengan gaya-gaya dalam bidang. Dalam hal ini gaya melingkar
akan terjadi, meskipun bebannya penuh, karena beban strukturnya tidak
benar-benar funicular. Gaya meridional pada cangkang yang mengalami
beban vertikal penuh adalah selalu gaya tekan. Sedangkan gaya
melingkar dapat berupa titik atau tekan, bergantung pada lokasi cangkang
yang ditinjau. Pada cangkang setengah lingkaran, atau cangkang tinggi,
ada kecenderungan pada jalur meridional bawah untuk berdeformasi ke
arah luar. Jadi, jelas gaya-gaya melingkar yang terjadi adalah tarik. Di
dekat puncak cangkang tersebut, jalur meridional cenderung berdeformasi
7
ke dalam, yang berarti gaya melingkarnya adalah tekan. Tegangan yang
diasosiasikan dengan gaya melingkar dan meridional umumnya kecil untuk
kondisi beban terbagi merata. Beban terpusat pada umumnya
menyebabkan terjadinya tegangan yang sangat besar, karena itu
sebaiknya dihindari pada permukaan cangkang. Lubang pada permukaan
cangkang seperti yang disebutkan diatas mungkin saja ada, tetapi
sebaiknya dihindari karena hal ini mengganggu kontinuitas dan juga
mengurangi efisiensi permukaan cangkang. Apabila memang harus ada
lubang, cangkang harus secara khusus diperkuat di tepi lubang tersebut.

C. Gaya Meridional pada Cangkang Bola

Tegangan dan gaya internal pada cangkang aksisimetris yang dibebani


terbagi rata dapat diperoleh secara mudah dengan menggunakan
persamaan keseimbangan dasar. Sebagai contoh, kita akan menganalisis
kubah secara rinci.

8
D. Distribusi Gaya

Distribusi gaya melingkar dan meridional dapat diperoleh dengan memplot


persamaan kedua gaya tersebut. Jelas terlihat bahwa gaya meridional
selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar mengalami transisi pada
sudut 5149’ diukur dari
garis vertikal. Potongan cangkang diatas batas ini selalu mengalami tekan,
sedangkan di bawahnya dapat timbul tarik dalam arah melingkar.
Tegangan-tegangan tersebut selalu relatif kecil. Sebagaimana yang terjadi
pada struktur lain, momen eksternal pada setiap potongan harus dapat
diimbangi oleh momen tahanan internal (dalam hal ini diberikan oleh kopel
yang dibentuk antara gaya melingkar dan gaya cincin). Dengan cara
demikian, kita dapat mempelajari distribusi tegangan melingkar tarik pada
kubah.

E. Kondisi Tumpuan: Cincin Tarik dan Tekan

Tinjauan desain yang utama pada cangkang putar adalah masalah di


tumpuannya atau tepi-tepinya. Sama halnya dengan penggunaan batang
pengikat pada pelengkung (untuk menahan gaya horizontal), kita juga
harus melakukan cara-cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan
horizontal yang diasosiasikan dengan gaya dalam bidang di tepi bawah
cangkang. Pada kubah, misalnya, sistem penyokong melingkar perlu
dilakukan. Alternatif lain adalah menggunakan cincin lingkaran, yang
9
disebut cincin tarik, di dasar kubah sehingga dapat menahan komponen
keluar dari gaya meridional. Karena gaya yang disebut terakhir ini selalu
tekan, maka komponen horizontal selalu bearrah ke luar. Carena itulah
cincin containment selalu mengalami gaya tarik. Seandainya pada puncak
cangkang terdapat lubang, maka komponen gaya meridional di dasar
cangkang akan berarah ke dalam sehingga gaya pada cincin adalah gaya
tekan.

10
Cincin tarik berupa cincin planar yang menahan dorongan ke luar dari
cangkang, jadi cincin ini mengalami tarik. Besar dorongan (tendangan) ke
luar ini (per satuan panjang) adalah Ncos . Gaya ini menyebabkan
timbulnya gaya tarik pada cincin sebesar T = (N
cos ) dengan adalah jari-jari cincin planar. Cincin tarik harus dapat
menyerap semua dorongan horizontal yang ada. Apabila terletak di atas
tanah, harus ada fondasi menerus untuk meneruskan komponen gaya
vertikal ke tanah. Alternatif lain, cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen
lain (misalnya kolom) yang hanya memukul berat vertikal. Namun
penggunaan cincin tarik, akan menimbulkan juga momen lentur pada
permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang dan
cincin. Momen lentur ini selalu diakibatkan oleh ketidakserasian deformasi
yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar pada
cangkang dapat bersifat tekan. Sementara itu, deformasi balok cincin
cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena elemen-
elemen tersebut harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi gerakan
bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi cangkang.
Seperti telah disebutkan di atas, momen ini dimatikan dengan cepat pada
cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan tidak
terpengaruh. Secara ideal, tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen
lentur pada permukaan cangkang. Jadi, kondisi jepit harus dihindari. Tidak
seperti pada pelengkung, adanya gaya melinghkar pada cangkang
menyebabkan cangkang itu mengalami deformasi yang berarah ke luar
11
bidang. Menahan deformasi ini dengan menggunakan hubungan sendi
sama saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti
juga menimbulkan momen lentur. Karena itulah tumpuan rol lebih disukai.
Sayangnya, tumpuan demikian sulit dibuat pada struktur cangkang. Selain
itu, perubahan sudut sedikit saja pada tumpuan itu dapat menimbulkan
momen lentur meskipun masih lebih kecil daripada momen yang
ditimbulkan dari penggunaan tumpuan sendi atau tumpuan jepit.
Berdasarkan tinjauan kemudahan konstruksi, momen lentur (yang tidak
besar) biasanya boleh saja terjadi di tepi cangkang dengan maksud
supaya kondisi fondasi dan tepi cangkang mudah dilaksanakan. Cangkang
diperkaku secara lokal (biasanya dengan cara menambah ketebalan) di
sekitar tepi, khususnya diperkuat terhadap lentur.

Adanya masalah ketidakserasian deformasi mengharuskan kita


mendesain denagn tujuan meminimumkan kondisi yang tidak diinginkan.
Salah satu metode yang efektif adalah dengan cara pascatarik dalam
mengontrol deformasi. Balok cincin yang biasanya mengalami tarik,
misalnya, dapat diberi gaya pascatarik sedemikian rupa sehingga gaya
tekan dapat timbul terlebih dahulu pada cincin. Gaya dorong ke luar dari
cangkang kubah akan mengurangi gaya tekan. Apabila gaya pascatarik
awal dikontrol dengan baik, maka deformasi cincin juga bisa dikontrol
sehingga ketidakserasian dengan cangkang dapat diperkecil. Permukaan
cangkang itu sendiri juga dapat diberi gaya pascatarik dalam arah
melingkar untuk mengontrol deformasi dan gaya pada cangkang.

F. Tinjauan-tinjauan Lain

Banyak faktor yang harus ditinjau dalam mendesain cangkang selain


yangtelah dibahas di atas. Salah satu faktor kritis itu adalah keharusan
menjamin bahwa cangkang tidak akan mengalami tekuk. Seperti telah
disebutkan, masalah ini adalah masalah kestabilan. Apabila kelengkungan
permukaan cangkang relatif datar, maka dapt terjadi tekuk snap-through
atau tekuk lokal. Sebagaimana yang terjadi pada kolom panjang,
12
ketidakstabilan dapat terjadi pada taraf tegangan rendah. Hal ini dapt
dicegah dengan menggunakan permukaan yang berkelengkungan tajam.
Keharusan menggunakan berkelengkungan tajam ini tentu saja
menyebabkan kita tidak dapat menggunakan cangkang berprofil rendah
dan berbentang besar. Masalah ini juga terjadi pada cangkang yang
terbuat dari elemen-elemen linear kaku. Masalah yang juga penting
diperhatikan adlah cangkang harus mampu juga menahan beban-beban
yang berarah tidak vertkal. Biasanya beban angin bukan merupakan
masalah kritis dalam desain. Apabila ada beban tersebut, kita harus
berhati-hati dalam mendesain kondisi tumpuan cangkang.

III. CANGKANG SILINDRIS

Perilaku bentuk-bentuk struktural yang didefinisikan oleh permukaan-


permukaan translasional sangat dipengaruhi oleh proporsi relatif cangkang
dan kondisi tumpuan. Perhatikan permukaan silindris yang terletak diatas
dinding yang umumnya disebut terowongan, dapat dipandang sebagai
permukaan yang terdiri atas sederetan pelengkung sejajar asalkan dinding
penumpu tersebut dapat memberikan reaksi yang diperlukan. Apabila
permulaan itu kaku, maka permukaan tersebut juga dapat menunjukan
aksi plat yang dibutuhkan dalam memikul beban tidak merata. Jenis yang
sama juga akan terjadi apabila permukaan dipikul oleh balok yang sangat
kaku. Balok ini pada gilirannya akan meneruskan beban ke tumpuannya
secara melentur. Perilaku cangkang yang sangat pendek, sangat berbeda
dengan perilaku cangkang yang tekan disebutkan di atas apabila pengaku
ujung transversal digunakan. Beban permukaan dapat diteruskan secara
langsung ke pengaku-pengaku ujung secara aksi plat longitudinal. Pada
cangkang yang panjang dibandingkan dengan bentang trsnsversalnya ada
aksi yang sangat berbeda dengan cangkang pendek, khususnya apabila
balok tepi tidak digunakan, atau apabila digunakan, balok tersebut sangat
fleksibel. Perlu diingat bahwa setiap balok tepi akan menjadi fleksibel

13
apabila panjangnya bertambah. Dengan demikian, cangkang silindris akan
mulai cenderung berprilaku seperti pelengkung dalam arah transversal.
Balok tepi fleksibel tidak dapat memberikan tahanan terhadap gaya
tendangan. Sebagai akibatnya, tidak ada aksi seperti pelengkung pada
arah ini. Hal ini apabila tidak ada balok tepi, tepi bebas longitudinal akan
berdefleksi ke arah dalam, bukan ke luar, pada kondisi beban penuh. Oleh
karena itu, harus ada jenis lain dari mekanisme pikul beban. Struktur
seperti ini disebut cangkang barrel. Aksi utama pada cangkang demikian
adalah dalam arah longitudinal, bukan transversal. Lentur longitudinal
terjadi dan analog dengan yang terjadi pada balok sederhana atau plat
lipat. Tegangan tekan pada arah longitudinal dapat terjadi di dekat pucak
dari permukaan lengkung, dan tegangan tarik di bagian bawah. Analogi
dengan struktur plat lipat akan sangat berguna karena banyak prinsip
desain yang sama. Pengkaku transversal, misalnya, sangat berguna
dalam meningkatkan kapasitas pikul beban cangkang barrel. Jika semakin
banyak pengkaku digunakan, atau apabila cangkang barrel yang ditinjau
merupakan satu diantara deretan cangkang yang bersebelahan, maka
perilaku seperti balok akan semakin nyata sehingga cara-cara analisis
yang biasa dipakai pada balok dapat digunakan. Cangkang barrel yang
panjangnya sekitar tiga kali atau lebih dari bentang transversalnya dapat
menunjukan perilaku longitudinal dengan jelas.

SHELL SILINDRIS
Shell silindris dengan lengkungaan tunggal dapat tersusun dari berbagai
tipe kurva yang berbeda. Kurva dasar mulai dari bentuk geometri tertentu
dari tembereng lingkaran, parabola, elips, hiperbola dan cycloid sampai
dengan bentuk geometri yang luwes dari garis funicular. Bentuk-bentuk
dasar ini dapat digabungkan dengan banyak cara untuk menghasilkan
potongan melintang dari bentuk-bentuk yang bervariasi, yang mana dapat
dikenali sebagai berikut :
 Shell tunggal yang dikonstruksi dari segmen tunggal atau banyak
segmen
 Shell tunggal melawan banyak shell (bentuk berombak)

14
 Bertulang melawan unit yang tidak bertulang
 Cembung melawan cekung melawan bentuk berombak-ombak
 Menerus melawan bentuk terputus (bentuk Y, bentuk S miring, dll)
 Shell simetris melawan shell asimetris

Unit-unit shell silindris dapat disusun secara parallel, radial atau saling
menyilang satu sama lain, shelll bisa lurus, berlipat, atau dibengkokkan.
Perilaku dari sebuah unit silindris linear sederhana tergantung dari
geometrinya, materialnya, keadaan muatan (beban), dan tipe dan letak
penyokongnya. Pengarah dari letak penyokong sungguh tampak nyata .
sebaiknya didukung secara menerus sepanjang sisi longitudinal
(membujur)-nya oleh balok-balok yang kuat, rangka-rangka, dinding-
dinding atau pondasi-pondasi, gaya-gaya dialirkan secara langsung pada
arah transversal (melintang) menuju penyokongnya. Perilakunya dapat
digambarkan sebagai reaksi lingkungan paralel, masing-masing selebar
satu kaki. Lingkungan ini harus relatif tebal sebagai respon terhadap gaya-
gaya dengan melengkung mengikuti aksi gaya aksial. Karena lengkungan
merupakan pertimbangan desai dasar, struktur permukaan dengan
lengkungan tunggal ini tidak betul-betul dipertimbangkan sebagai shell,
karena respon structural dasar mereka bukan merupakan aksi tipe
membrane. Mereka disebut kubah, dan mungkin didesain kira-kira
sebagaimana lengkungan.

Di sisi lain jika tidak terdapat penyokong pada arah longitudinal, tetapi
hanya pada arah transversal, shell tentunya berperilaku seperti balok yang
merentang pada arah longitudinal, gaya-gaya tidak bisa terlalu lama
diteruskan pada aksi lengkungan secara langsung ke arah penyokong
longitudinal. Untuk shell silindris dengan lebar chord kecil bila
dibandingkan dengan bentangnya, respon dasarnya akan menjadi aksi
balok. Jenis shell seperti ini disebut shell panjang atau shell balok, mereka
bisa digambarkan sebagai balok dengan perpotongan kurvilinear. Mereka
diasmsikan untuk tidak mengubah dibawah aksi muatan sehingga
distribusi tekanan linear bisa digunakan.
15
Pendekatan desain shell balok beton
Ketiga struktur permukaan linear lengkung tunggal – vault, short, dan long
shell – bisa dipelajari lebih lanjut dengan menyelidiki transisi dari slab yang
didukung balok satu arah hingga shell beam. Untuk kasus dimana slab
horizontal disokong oleh balok-balok, muatan pertama-tama disalurkan
pada aksi slab secara melintang dan kemudian pada aksi balik secara
membujur. Jika slab bengkok , aksi slab digantikan oleh aksi lengkung,
dianggap bahwa balok sisi membujur sangat kaku bila dibandingkan
dengan shell, jadi kondisi tersebut mirip dengan kubah yang disokong
secara membujur. Bagaimanapun, jika bagian tepi relatif fleksibel, barulah
tepi balok dan shell bisa bertindak bersama sebagai satu kesatuan :
kekuatan dasar pada shell ini dengan tepi balok adalah aksial natural,
sebagaimana disebabkan oleh aksi balok pada arah longitudinal daripada
membengkok ke arah aksi lengkung pada arah tranversal

IV. CANGKANG HIPERBOLIK PARABOLOID

Permukaan ruled biasanya membutuhkan analisis yang sangat rumit.


Pada umumnya, perilaku cangkang demikian dapat dipelajari dengan
memandangnya sebagai kelengkungan yang dibentuk dari garis-garis
lurus. Apabila kondisi tepi dapat memberikan tahanan, akan ada reaksi
seperti pelengkung di daerah yang cembung, dan aksi seperti kabel di
daerah yang cekung. Adanya gaya tekan atau tarik pada permukaan
tersebut akan bergantung pada aksi yang ada. Apabila permukaan
mempunyai kelengkungan kecil, maka aksi plat akan ada, yang berarti
membutuhkan penampang yang lebih tebal. Apabila tepi cangkang tidak
ditumpu, maka perilaku balok dapat terjadi. Permukaan ruled dapat saja
dibuat dengan menggerakan dua ujung dari suatu garis lurus pada dua
garis lurus sejajar, tetapi terpuntir. Bentuk ini dapat pula dipandang
sebagai permukaan translasional yang dibentuk dengan cara
menggerakan parabola cekung pada parabola cembung. Struktur seperti
ini menunjukan aksi seperti pelengkung pada arah kelengkungan cembung
16
dan aksi seperti kabel pada arah cekung. Dengan demikian, medan
tegangan pada plat adalah tarik pada satu arah dan tekan pada arah tegak
lurusnya. Kedua arah ini membentuk sudut 450 dengan garis lurus
pembentuk cangkang tersebut.

APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA SYDNEY OPERA HOUSE

Definisi struktur dalam konteks hubungannya dengan bangunan adalah


sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan
atau kehadiran bangunan ke dalam tanah (Scodek,1998). Terdapat lima
golongan bentuk struktur (Sutrisno, 1983), yaitu struktur massa, struktur
rangka, struktur permukaan bidang ( struktur lipatan dan cangkang),
struktur kabel dan boimorfik. Bentuk struktur permukaan bidang yang
merupakan struktur cangkang atau shell, di alam dapat ditemukan pada

17
bentuk perisai dari tumbuh-tumbuthan maupun binatang, meskipun
bentuknya tipis, tapi kuat dan kokoh. Seperti kulit labu yang kering, kulit
telur, kulit kerang dan tempurung kepala kita. Ciri-ciri dari perisai yang
kokoh adalah bentuknya yang lengkung dan berbahan keras dan padat.
Pengertian ini oleh manusia diwujudkan sebagai struktur cangkang.
Pernyataan dari pengertian alam tersebut menjadi suatu struktur buatan
manusia. Meskipun terdapat ikatan-ikatan yang membatasinya, abad demi
abad manusia akhirnya mampu melonggarkan batasan tersebut seiring
dengan kemajuan teknologi. Karenanya pada masa kini bentuk yang
dihasilkan dalam struktur cangkang masih harus berbentuk geometrik
yang dapat dimengerti dan diterjemahkan dalam kemampuan matematis
untuk dapat dilaksanakan. Pada dasarnya bentuk-bentuk struktur adalah
persamaan antara fungsi, material, dan hukum-hukum statis.

Cangkang pada umumnya menerima beban merata yang dan dapat


menutup ruangan besar dibandingkan denga tipisnya pelat cangkang tadi.
Oleh karena itu struktur cangkang paling baik digunakan pada bangunan
dengan bentang besar tanpa pembagian pada interior seperti stadion,
stasiun, pasar, masjid exibition hall, dang bangunan bentang besar
lainnya. Bangunan dengan struktur cangkang yang akan dibahas adalah
sydney Opera House, dibangun pada tahun 1957 di Benellong point.
Dibuka pertama kali oleh Ratu Elizabeth II pada tahun 1973. Bangunan ini
digunakan untuk pertunjukan teater , musik, opera, tarian modern , ballet,
pameran dan film. Sydney Opera House merupakan bangunan dengan
struktur cangkang berbentuk spherical geometry dengan bentang kurang
lebih 185 m dan 120 m yang terdiri dari ruang-ruang sebagai berikut:

- Concert Hall
- Opera Theater
- Drama Theater
- Playhouse, Studio, reception hall, foyer
- Studio Latihan
- Restaurant
- Ruang Ganti

18
Ruang-ruang yang sangat kompleks dihubungkan dengan baik di
bawah atap shell.

PENGERTIAN SHELL

Menurut Joedicke (1963) struktur shell adalah plat yang melengkung ke


satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil datipada
bentangnya. Sedangkan menurut Schodeck (1998), shell atau
cangkang adalh bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis
yang mempunyai permukaan lengkung. Sejalan dengan pengertian di
atas, menurut Ishar (1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan
lengkung. Jadi, struktur yang tipis datar atau lengkung tebal tidak dapat
dikatakan sebagai shell. Istilah cangkang oleh Salvadori dan Levy
(1986)disebut kulit kerang. Sebuah kulit kerang tipis merupakan suatu
membran melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-
tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar
permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk
di bawah tegangan tekan kecil, seperti yang akan terjadi pada suatu
membran ideal. Di bawah beban, suatu kulit kerang tipis adalah stabil
di setiap beban lembut yang tidak menegangkan pelat secara
berlebihan, karena kulit kerang tidak perlu merubah bentuk untuk
menghindari timbulnya tegangan-tegangan tekan.

Sifat-Sifat Lokal Permukaan Kulit Kerang

19
Dalam usaha untuk memperoleh suatu pengertian yang sempurna
mengenai kelakuan struktural dari struktur-struktur lengkung dua
dimensi, seperti mambran dan kulit kerang adalah penting untuk
pertama kalinya mengenali sifat-sifat geometris dari permukaan
mereka.sifat- sifat ini dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu:

A. Sifat- sifat lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera


sekitar suatu titik.
B. Sifat- sifat umum, yang menerangkan bentuk dari permukaan
sebagai suatu keseluruhan.

Permukaan- permukaan dibagi kedalam tiga kategori yang berbeda


tergantung kapada variasi dari kelengkungan mereka disekitar satu
titik:

1. Kalau kelengkungan pada suatu titik dalam semua arah mempunyai


tanda sama, maka permukaan disebut sinklastik pada titik tersebut.
Kalau kelengkungan pada suatu titik dalam semua arah mempunyai
tanda yang sama kecuali pada satu arah, yaitu nol, maka
permukaan itu disebut juga dapat direbahkan (developable) pada
titik tersebut.
2. Kalau kelengkungan pada suatu titik adalah positif dalam arah- arah
tertentu dan negatif dalam arah- arah lainnya, permukaan disebut

20
sebagai antiklastik atau suatu permukaan pelana (saddle surface)
pada titik tersebut.
Kalsifikasi Shell.
Menurut Ishar (1995), struktur shell dibagi kedalam beberapa
kategori, yaitu:
- Shell silindrical
- Shell rotasi
- Shell conoida
- Shell hyperbolis parabola
- Shell dengan bentuk bebas (free form shell)

Sedangkan menurut Joedicke (1963), bentuk struktur shell dibagi


menurut tipe kelengkungan permukaannya sebagai berikut:

1. Singly curved shell, terbentuk dari perpindahan garis lurus yang


melebihi bentuk lengkung.

2. Doubly curved shell with principle curves in the same direction


(domical shell)dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap
sumbu pada bidang tersebut dan membentuk lengkungan kearah
sumbunya.
3. Doubly curved shell with principle curves in opposite direction
(hiperbolik paraboloid)

21
4. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite
direction yang memberikan contoh prinsip- prinsip alternatif arah
lengkungan.

Teori Dan Analisa Desain Cangkang


Kulit kerang yang tipis dapat memikul suatu beban lembut dengan
tegangan- tegangan membran, dan bahwa tegangan- tegangan
membran, yang dikerahkan didalam suatu kulit kerang terutama
tergantung kepada kondisi- kondisi tumpuan perbatasannya.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan tegangan
membran murni didalam sebuah kulit kerang, antar lain:
- Gaya- gaya reaksif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan
berlawanan dengan gaya- gaya membran pada perbatasan yang
ditimbulkan oleh beban.
- umpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk
mengalami perindahan yang ditimbulkan oleh regangan membrane.

Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul
teganagn lentur didalam kulit kerang yang disebabkan oleh:

1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang


aksimetris yang terbagi rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan
luas.

22
2. Gaya- gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang
yang dapat diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah
transversal.
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat
diperoleh dengan memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya
meredional selalu bersifat tekan, sementara gaya melingkar
mengalami transisi pada sudut 51049’ diukur dari garis vertikal
diukur dari garis vertikal.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan
desain struktur. Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan
momen lentur pada permukaan cangkang. Jadi kondisi jepit harus
dihindari. Menggunakan hubungan sendi sama saja dengan
memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti akan
menimbulkan momen lentur.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis,merupakan suatu
membran melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan
tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian
besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan
menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang
akan terjadi pada suatu membran ideal. Di bawah beban, suatu kulit
kerang tipis mengerahkan tegangan-tegangan membran, yaitu
tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser singggung.
Suatu kulit kerang tipis adalah stabil di bawah setiap beban lembut
yang tidak menegangkan pelat secara berlebihan, karena kulit
kerang tidak perlu merubah bentuk untuk menghindari timbulnya
tegangan-tegangan tekan.

Material

Menurut Salvadori dan Levy (1986 ), kulit kerang tipis atau cangkang
terbuat dari bahan-bahan seperti logam, kayu, dan plastik yang mampu
menahan tegangan tekan dan ada kalanya tegangan tarik. Akan tetapi
beton bertulang merupakan suatu bahan ideal untuk struktur kulit

23
kerang tipis karena mudahnya beton dituang atau dibentuk menjadi
bentuk-bentuk lengkung.

Dibangun di kawasan Benellong Point diatas teluk Sydney yang


dulunya difungsikan sebagai gudang penyimpanan kereta trem. oleh
Jorn Utzon diubah menjadi suatu mahakarya yang indah dan dikenang
sepanjang masa pada tahun 1957 untuk memenuhi ambisi pemerintah
setempat.

Gambar 15. Susunan kermaik swedia yang melapisi atap.

Gambar 16. Proses pembangunan yang memakan waktu 14 Tahun.

Karena pada waktu itu Sydney tidak memiliki gedung pertunjukan yang
memadai. Sydney Opera House berdiri di atas tanah seluas 2,2 Ha dan
luas bangunan 1,8 Ha dengan bentang bangunan 185 m x 120 m dan
ketinggian atap mencapai 67 meter di atas permukaan laut. Atap
24
terbuat dari 2194 bagian beton precast yang masing-masing seberat
15,5 ton.

Gambar 18. Denah Sydney Opera House

Kesemuanya disatukan dengan kabel baja sepanjang 350 km. Berat


atap keseluruhan mencapai 27.230 ton yang dilapisi 1. 656. 056
keramik Swedia. Berat bangunan 161.000 ton ditopang oleh 580
kostruksi baja yang ditanam pada kedalaman 25 m di bawah
permukaan laut. Penyangga atap terdiri dari 32 kolom beton yang
masing-masing 2,5 meter persegi dengan struktur dinding curtain wall.
Sydney Opera House memiliki lebih dari 1000 ruang yang diantaranya
adalah:

1. Concert Hall, merupakan ruang utama terbesar denga kapasitas


2679 orang.
2. Opera Theatre, terdiri dari 1547 kursi.
3. Drama Theatre, dengan kapasitas 544 orang.
4. Playhouse, Studio, Reception Hall, Foyer, digunakan untuk
seminar, kuliah, denga kapasitas 398 orang.
5. Lima Auditorium, lima studio, empat restaurant, enam bar theatre,
60 ruang ganti,perpustakaan, kantor administrasi dan ruang utilitas.

25
TINJAUAN STRUKTUR SHELL PADA SYDNEY OPERA HOUSE
Atap pada merupakan bentuk metafora dengan menerapkan
system shell free form. Dimana bentuk shell yang ada tidak
mengikuti pola geometri tetapi terikat secara structural yang dalam
hal ini bentuk geometri tetap ada tetapi bukan merupakan factor
utama.. Shell pada Sydney opera house terbentuk dari proses
rotasional kearah vertical dengan lengkung dua arah (vertical dan
horizontal)/ double curved shell dengan permukaan lengkung
sinklastik.

Gambar 19. Jumlah komponen vertikal dari gaya meredional dalam bidang yang
timbul secara internal didalam cangkang sama dengan beban mati dan hidup
vertical.

Gaya- gaya yang bekerja pada pada tap shell Sydney opera house
antara lain adalah:
1. Gaya meredional,

26
Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari
berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui
tulangan baja kekolom penyangga atap. Gaya meredional yang
bekerja pada atap diatasi dengan mempertebal permukaan dan
membentuk permukaannya menyerupai sirip- sirip dengan
tujuan agar permukaan lebih kaku.
2. Gaya rotasional, Gaya rotasional bekerja kearah vertical
mengikuti lengkung atap kemudian beban disalurkan ketanah
melaui tiga kolom yang ada. Beban tekan dan tarik disalurkan
melalui tulangan atap.
3. Beban lentur Pertemuan atap dan dinding dibuat lebih tebal agar
dapat menyokong gaya yang bekerja pada arah vertical dan
horizontal dari gaya meredional, yang juga agar dapat menahan
gaya dorong keluar yang terjadi.
4. Kondisi tumpuan Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera
house sudah memenuhi syarat tumpuan layak yang diizinkan
untuk shell struktur, yaitu :
- tumpuan yang disalurkan kekolom mampu mengerahkan reaksi dari
membrane baik itu reaksi tekan maupun tarik. Perpindahan gaya
tekan tarik yang bekerja pada permukaan cangkang.
- Perpindahan- perpindahan membrane pada perbatasan kulit kerang
yang timbul akibat tegangan dan regangan membrane diatasai
dengan memperkaku sudut- sudut pertemuan permukaan shell.

27
EKSPLORASI STRUKTUR CANGKANG UNTUK BANGUNAN
TINGGI

Bangunan tinggi sudah mulai dibangun sejak zaman dahulu di kota-kota


Kerajaan Romawi dengan ketinggian sepuluh lantai. Sistem struktur yang
digunakan yaitu struktur yang semakin tebal dan berat saat bangunan
semakin tinggi. Kemudian muncul sistem struktur beton bertulang yang
paling sering digunakan pada perancangan bangunan tinggi. Setelah
struktur beton, muncul sistem struktur rangka baja ringan
Struktur cangkang merupakan sebuah sistem struktur lengkung, namun
tipis dan kuat. Sistem struktur ini kebanyakan digunakan pada bangunan
berbentang lebar serta bangunan fungsional dengan satu lantai saja,
hingga Viljo Revel dan I. M. Pei merancang bangunan tinggi berlantai
banyak dengan sistem struktur
cangkang.

Munculnya Toronto City Hall karya Revel dan The Hyperboloid karya Pei
ini membuka
Kemungkinan-kemungkinan baru untuk perancangan gubahan bentuk
bangunan tinggi menjadi lebih luas. Adanya desain-desain bangunan
tinggi berlantai banyak yang menerapkan struktur cangkang, ternyata
struktur cangkang memiliki potensi potensi yang tidak dimiliki sistem
struktur lain yang mampu menciptakan bangunan tinggi berlantai banyak
dengan berbagai bentukan tanpa menggunakan struktur sekunder
(sekunder skin) padafasade bangunan.

Bangunan tinggi atau bangunan berlantai banyak merupakan model


rancangan arsitektur yang dirancang berdasarkan pertimbangan
kebutuhan luas lantai bangunan
dengan eksisting tapak.

Dengan melihat aplikasinya pada bangunan, masih banyak keraguan yang


muncul bagi para arsitek untuk merancang bangunan berlantai banyak
dengan sistem
28
struktur cangkang ditinjau dari segi aplikasi struktur yang masih sangat
jarang digunakan. Oleh karena itu, dengan melakukan eksplorasi terhadap
bentuk-bentuk cangkang dan sistem strukturnya, struktur cangkang
ternyata memiliki beberapa potensi untuk menjadi sistem struktur untuk
bangunan tinggi berlantai banyak. Pertama, struktur cangkang dapat
membuka bentukan-bentukan baru pada bangunan tinggi berlantai banyak
yang selama ini didominasi oleh bentuk persegi dan tabung dengan
system struktur rangka. Kedua, dilihat dari aplikasinya di alam, jenis-jenis
hewan yang hidup didalam cangkang dapat bertahan hidup sangat lama.
Sifat cangkang yang melindungi penghuni dapat diterapkan pada
bangunan tinggi berlantai banyak dengan memanfaatkan kekuatan
cangkang yang tipis namun sangat kuat dalam melindungi
penghuninya. Ketiga, khusus pada bentukan cangkang tipe
Trellised Hyperbolic Paraboloid yang pada penerapannya dapat
menciptakan permukaan lengkung dengan perpaduan antara garis-garis
lurus, tipe ini membuktikan bahwa struktur cangkang tidak selalu
menggunakan garis lengkung untuk menciptakan permukaan lengkung
yang mengakibatkan terciptanya permukaan lengkung, namun dengan
sistem struktur garis lurus dan kaku. Hal ini menjadi salah satu potensi
yang sangat menguatkan aplikasi struktur cangkang pada bangunan tinggi
dengan tidak mengabaikan kekakuan karena kekakuan struktur
merupakan salah satu aspek penting dalam proses perancangan
bangunan tinggi berlantai banyak. Bangunan tinggi pertama telah ada
pada zaman purba. Struktur dinding penahan beban setinggi 10 lantai
sudah digunakan di kota-kota Kerajaan Romawi. Kota-kota di
Barat berkembang sangat cepat pada abad ke sembilan belas, dan
kepadatan penduduk menyebabkan timbul kembalinya bangunan
-bangunan tinggi yang menghilang dengan runtuhnya Kerajaan Romawi.
Prinsip struktur dinding penahan dari bahan batu digunakan kembali. Akan
tetapi, keterbatasan sistem struktur jenis ini adalah bahwa dengan
bertambahnya tinggi bangunan, ketebalan dinding (yang berarti berat
bangunan) harus bertambah pula, berbanding langsung dengan sifat gaya
gravitasi (Schueller, 1989).

29
Seiring perkembangannya, telah dibuat berbagai macam sistem struktur
dengan memanipulasi kekuatan dan kekakuan struktur sehingga
peningkatan tinggi bangunan tidak harus diiringi dengan penebalan
struktur dinding.
Menurut Schueller (1989), penggunaan sistem rangka yang ringan
tampaknya merupakan jawaban paling tepat karena rangka besi,
dan kemudian baja, memungkinkan bangunan menjadi lebih tinggi serta
bukaan yang lebih besar dan banyak.

Pada tahun 1890-an, muncul beton sebagai salah satu bahan


struktur yang kemudian banyak digunakan. Beton dengan sifat kaku
disandingkan dengan besi yang memiliki sifat lentur. Saat keduanya
bekerja sama pada bangunan tinggi, terciptalah sebuah struktur yang
dapat menahan gaya vertikal dan horizontal. Auguste Perret adalah
orang pertama yang menggunakan rangka beton bertulang dalam
konstruksi bangunan tinggi.

Gambar 1.

Auguste Perret dan Rue Apartment

yang menggunakan beton bertulang pada strukturnya.

Semakin tinggi sebuah bangunan, maka akan muncul gaya


angin yang cukup mempengaruhi kekakuan struktur bangunan

30
tersebut. Hal ini menjadi pertimbangan karena pada sistem bangunan
tinggi, kekakuan merupakan aspek penting guna mempertahankan
bentuk dan ketahanan bangunan terhadap gaya angin yang muncul.
Untuk meningkatkan kekakuan sebuah bangunan dengan rangka
baja, telah dibuat sistem dinding geser vertikal.

Berikut adalah bermacam-macam sistem struktur yang lazim


diterapkan pada bangunan tinggi,

Gambar 2

Sistem Struktur Rangka Baja

Dinding pendukung sejajar Inti dan dinding pendukung Kotak berdiri sendiri

Plat terkanti Plat Rata Interspasial

31
Gantung Straggered truss Rangka Kaku

Struktur kubah Masjid yang ada di sekitar kita adalah contoh yang paling
umum dari salah satu jenis struktur cangkang. Banyak bangunan
mempergunakan struktur cangkang, seperti struktur bangunan Keong
Mas, struktur atap gedung DPR-MPR RI dan lain-lainnya. Apasih
sebenarnya struktur cangkang itu? Dan apakah kelebihannya?

Yang dimaksud dengan Struktur Cangkang adalah bentuk structural tiga


dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung.
Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk. Bentuk yang
paling umum adalah permukaan yang berasal dari kurva yang diputar
terhadap satu sumbu (misalnya, permukaan bola, elips, kerucut, dan
parabola).

Cerita masalah kelebihan daripada struktur cangkang, saya kira yang


paling sederhana dan setiap harinya berhadapan dengan kita apabila ingin
isi perut atau makan adalah “tudung saji”. Coba perhatikan struktur tudung
nasi, dengan ketebalan hanya beberapa milimeter ternyata cukup kuat
untuk memikul beban dengan bentang beberapa puluh sentimeter.
Walaupun material struktur itu hanya terbuat dari rotan ataupun fiber glass,
bukan terbuat dari beton atau baja. kalau material itu berbentuk struktur
cangkang akan mempunyai kekuatan yang luar biasa, bisa mempunyai
kekutan sampai berpuluh-puluh kali lipat dibandingkan dengan struktur
berbentuk datar atau rata saja.

32
Tudung saji dengan ketebalan tidak sampai 3 milimeter bisa memikul
beban sampai dengan bentang 90 centimeter atau 900 milimeter, jadi bisa
berbentang 300 kali ketebalannya. Jadi apabila kita hendak membuat
kubah dari material beton bertulang dengan ketebalan 10 centimeter saja,
seharusnya kita sudah bisa membuat struktur kubah itu dengan diameter
3.000 centimeter alias 30 meter. Bandingkan apabila pelat beton dengan
ketebalan yang sama itu hanya bisa memikul beban untuk bentang 4
sampai 5 meter saja, cukup signifikan bukan?

Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban terbagi rata,
telur juga merupakan suatu struktur cangkang, misalnya, apabila saudara
mengenggam telur ayam dengan kedua telapak tangan, coba tekan
dengan sekuat tenaga, telur yang kulitnya begitu tipis itu tidak akan pecah.
Tetapi struktur cangkang tidak kuat menahan beban terpusat, misalnya,
saudara bisa saja mebenturkan benda padat ke salah satu titik sisi telur,
maka dengan begitu mudah telur itu akan pecah.

Cerita masalah perilaku struktur. Schodek(1991) dalam bukunya banyak


membahas tentang perilaku teknis struktur cangkang, mulai dari Beban-
beban dan gaya-gaya kerja sampai dengan asal muasal struktur
cangkang. Adapun beban-beban yang bekerja pada permukaan cangkang
diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan
pada arah dalam-bidang (in-plane) permukaan tersebut.
Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan
momen yang cukup berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok
digunakan untk memikul beban terbagi rata pada atap gedung. Struktur ini
tidak cocok untuk memikul beban terpusat.

Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang


(terutama dengan cara tarik dantekan), struktur cangkang dapat dibuat
sangat tipis dan mempunyai bentang relatif besar.

Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan,


misalnya tebal 3 in (8 cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang
berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 meter). Cangkang demikian
33
tipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya
beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan
cangkang.

Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang kaku


dan pendek. Struktur demikian baru ini pertama kali digunakan pada abab
XIX. Kubah Schwedler, yang terdiri atas jarring-jaring batang bersendi tak
teratur, misalnya, diperkenakan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada
tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m).
Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-bantang yang
diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan melintang
dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia yang
menggunakan cara demikian.

Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari


penggunaan batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan
cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara lain yang menggunakan
batang-batang yang panjangnya sama. Salah satu di antaranya adalah
kubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena
permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik
yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan bola itu
terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk
dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola.

Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat


dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa
diantaranya adalah atap barrel ber rib dan atap lamella yang terbuat dari
grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskret.
Bentuk yang disebut terakhir ini dari meterial kayu sangat banyak dijumpai,
tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan. Dengan
demikian sistem lamella, kita akan dapat mempunyai bentang yang
saangat besar.

34
ANALISA STRUKTUR SHELL
PADA STADION SAPPORO DOME

Gambar 1. Sapporo Dome (Sapporo Dome Co., Ltd., 2017)

Profil Bangunan

1. Arsitek : Hiroshi Hara


2. Lokasi : Sapporo, Hokkaido, Jepang

35
3. Struktur Engineer : Yoshio Tanno, Mutsuro Sasaki, Osamu
Hosozawa
4. Klien : Sapporo Dome Co., Ltd.
5. Referensi : Sapporo Dome, Wikipedia : Sapporo Dome
6. Tahun proyek : 1998 -2001

1. Gambaran Umum Struktur Sistem Struktur Bangunan

Sapporo Dome merupakan sebuah stadion di Jepang yang memakai


struktur utama Shell dengan material struktur baja. Stadion ini terbilang
unik karena stadion ini mampu berubah dari stadion sepakbola menjadi
stadion bisbol dalam hitungan jam.

Permainan bisbol dimainkan pada permukaan dengan rumput buatan,


sementara jika ingin mengadakan pertandingan sepak bola menggunakan
lapangan rumput. Beberapa stadion yang lain yang dilengkapi fitur seperti
stadion ini adalah Gelredome di Belanda, Veltins-Arena di Jerman dan
Stadion Universitas Phoenix di Amerika Serikat. Tidak seperti tiga stadion
tersebut, Sapporo Dome memiliki atap yang tetap.

Pergantian dari lapangan bisbol ke lapangan sepak bola dimulai dengan


menyimpan permukaan tanah berumput buatan yang dipakai untuk
pertandingan bisbol. Setelah selesai, kumpulan tempat duduk stadion
berputar dari kedudukan menyudut untuk bisbol ke kedudukan paralel
(biasa). Kumpulan tempat duduk stadion utama kemudian diselipkan
kembali, dan bubungan tempat sepak bola masuk ke dalam stadion.
Stadion diturunkan kemudian berputar 90 derajat. Perubahan dari
lapangan sepak bola ke lapangan bisbol terjadi sebaliknya.

2. Gambaran Umum Struktur Sistem Struktur Bangunan

Sapporo Dome merupakan sebuah stadion di Jepang yang memakai


struktur utama Shell dengan material struktur baja. Stadion ini terbilang

36
unik karena stadion ini mampu berubah dari stadion sepakbola menjadi
stadion bisbol dalam hitungan jam.

Permainan bisbol dimainkan pada permukaan dengan rumput buatan,


sementara jika ingin mengadakan pertandingan sepak bola menggunakan
lapangan rumput. Beberapa stadion yang lain yang dilengkapi fitur seperti
stadion ini adalah Gelredome di Belanda, Veltins-Arena di Jerman dan
Stadion Universitas Phoenix di Amerika Serikat. Tidak seperti tiga stadion
tersebut, Sapporo Dome memiliki atap yang tetap.

Pergantian dari lapangan bisbol ke lapangan sepak bola dimulai dengan


menyimpan permukaan tanah berumput buatan yang dipakai untuk
pertandingan bisbol. Setelah selesai, kumpulan tempat duduk stadion
berputar dari kedudukan menyudut untuk bisbol ke kedudukan paralel
(biasa). Kumpulan tempat duduk stadion utama kemudian diselipkan
kembali, dan bubungan tempat sepak bola masuk ke dalam stadion.
Stadion diturunkan kemudian berputar 90 derajat. Perubahan dari
lapangan sepak bola ke lapangan bisbol terjadi sebaliknya.

3. Material

Material utama dari stadion Sapporo Dome adalah beton bertulang dan
baja/alumunium. Baja begitu mendominasi pada atap, atap baja ini
mengcover seluruh stadion dengan luas lebih dari 53000m2. Baja dipakai
karena memiliki kelebihan menurut (nisacivil, 2013) sebagai berikut :

1. Mempunyai kekuatan yang tinggi meski berukuran lebih ringkas


daripada beton.
2. Baja bersifat homogen, sehingga kekuatannya merata.
3. Keawetan tinggi.
4. Bersifat elastis. Baja berperilaku elastis sampai tingkat tegangan
yang cukup tinggi. Baja akan kembali ke bentuk semula asalkan
gaya yang terjadi tidak melebihi batas elastisitas baja.

37
5. Daktilitas baja cukup tinggi. Selain mampu menahan tegangan tarik
yang cukup tinggi, baja juga akan mengalami regangan tarik yang
cukup besar.
6. Kemudahan pemasangan dan pengerjaan. Penampang baja bisa
dibentuk sesuai yang dibutuhkan.

1.1 Momen Gaya pada Stadion Sapporo Dome

Gambar 2. Geodesic Dome (Geo-Dome, 2014)

Pada dasarnya bentuk kubah pada Sapporo Dome identik dengan ilustrasi
di atas. Terdiri dari rangkaian struktur baja truss yang membentuk sebuah
kubah (dome) dengan akhir tumpuan kolom dengan bentuk melingkar
(cincin tarik) membentuk bangunan itu sendiri.

38
Gambar 3. Gaya pada dome (Geo-Dome, 2014)

Gambar di atas mengilustrasikan transmisi dari gaya yang ada pada


bangunan. Gaya tekan ditunjukkan dengan warna merah dan gaya tarik
disimbolkan dnegan warna biru. Semakin tua warna semakin besar gaya
yang terjadi. Maka dapat dilihat semakin ke bawah semakin kecil beban
yang timbul, hal ini disebabkan beban telah terbagi ke suluruh struktur
shell ini.

4. APLIKASI STRUKTUR SHELL PADA ROYAN


MARKET HALL, ROYAN PERANCIS

Abstraksi

Struktur adalah sebuah sarana untuk menyalurkan beban ke atas tanah.


Bangunan modern biasanya menggunakan struktur advance untuk
mendapatkan bentuk yang artistic dan bentang yang lebar. Salah satu
struktur advance adalah struktur shell, yang diadaptasi dari cangkang
39
telur. Bangunan yang menggunakan struktur shell biasanya hadir dengan
bentuk yang atraktif, karena shell sifatnya fleksibel. Di zaman sekarang ini
penggunaan struktur shell bukan hal yang asing lagi, telah banyak
bangunan dengan menggunakan struktur shell ini. Salah satunya
adalah Royan Market Hall di Royan – Prancis yang dirancang oleh
Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger pada tahun 1955 –
1956.

Sebagai salah satu bangunan publik di prancis, market hall ini tampil
dengan bentuk shell yang unik, yaitu dengan bentuk bergelombang.
Tersusun dari 13 segmen shell yang menjadi satu, dan didukung oleh 13
titik struktur, sehingga terbentuk shell yang bergelombang.

Beban beban yang ada akan dialirkan melalui tepi tiap tiap lengkung yang
mengalami penebalan menuju ke titik dukung. Bagian yang mengalami
penebalan ini menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung atap
yang ada di kiri dan kanannya.

Struktur secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah sarana untuk


menyalurkan beban yang diakibatkan penggunaan dan kehadiran
bangunan di atas tanah. Studi tentang struktur tentu sasja menyangkut
pemahaman prinsip prinsip dasar yang menunjukkan dan menandai
perilaku objek objek fisik yang dipengaruhi oleh gaya. Studi tentang
struktur juga mencakup pembahasan yang jauh lebih luas yaitu tentang
ruang dan dimensi. Kata kata “ukuran”, “skala”, “bentuk”,”proporsi” dan
“morfologi merupakan istilah yang biasa ditemukan dalam
perancangan struktur.

Struktur secara keseluruhan dapat dipahami sebagai organisasi


unsur unsur pokok yang ditempatkan dalam ruang yang di dalamnya
terdapat bagian bagian yang saling berhubungan atau terkorelasi,
sehingga struktur dapat berfungsi secara menyeluruh. Struktur
ditempatkan dan diinterelasikan dengan cara tertentu agar seluruh
struktur mampu berfungsi secara utuh dalam memikul beban, baik
yang beraksi secara vertical maupun secara horizontal ke tanah.

40
Elemen struktur utama biasanya ada dua yaitu elemen kaku dan
tidak kaku. Elemen kaku yang biasanya digunakan adalah
struktur balok, kolom, folded plate dan shell, mempunyai
kelengkungan yang berbeda beda. Yang termasuk elemen tidak kaku
disini adalah kabel dan membran (bidang, berkelengkungan tunggal
maupun ganda)

Bangunan modern yang memerlukan suatu bentang yang


besar biasanya menggunakan struktur advance, misalnya struktur
shell, cable ataupun folded plate. Sebagai salah satu struktur advance,
shell mempunyai kelebihan yaitu struktur shell ini bisa dibentuk
sembarang, dalam kata lain fleksibel. Segala bentuk shell mungkin
saja digunakan untuk suatu struktur, mulai bentuk shell yang
sederhana seperti shell silindris sampai hyperbolic parabolic.

Dengan segala kelebihan dari struktur ini, market hall di Royan


Prancis adalah salah satu contoh bangunan yang memakai struktur
shell. Bentuk bangunannya sendiri mengaplikasikan struktur shell
menjadi sebuah bentuk bangunan yang unik, menjadi sebuah
bangunan dengan bentang yang besar tapi tidak ada kesan kaku dari
model bangunan tersebut. Untuk itu Market Hall di Royan Prancis ini
menarik untuk dianalisis.

Struktur dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang


memiliki sifat keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi
unsur-unsur pokok yang ditempatkan dalam ruang yang didalamnya
karakter keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya.

Bentuk yang digunakan utnuk elemen-elemen struktur


dipengaruhi secara luas oleh sifat bahan pembuatnya. Sifat fisik bahan
menentukan jenis gaya dalam yang dapat dipikul dan jenis elemen yang
sesuai. Bahan struktur utama yang sering digunakan antara lain
pasangan bata, kayu, baja, dan beton.

STRUKTUR SHELL

41
Pada dasarnya shell diambil dari beberapa bentuk yang ada
dialam seperti kulit telur, tempurung buah kelapa, cangkang kepiting,
cangkang keong, dan sebagainya (Curt Siegel).

Shell adalah bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis
yang mempunyai permukaan lengkung. Shell harus didirikan dari
material yang dapat dilengkungkan seperti beton bertulang, kayu,
logam, bata, batu, atau plastik. Cara yang baik untuk mempelajari
perilaku permukaan shell yang dibebani adalah dengan
memandangnya sebagai analogi dari membran, yaitu elemen
permukaan yang sedemikian tipisnya hingga hanya gaya tarik yang
timbul padanya. Membran yang memikul beban tegak lurus dari
permukaannya akan berdeformasi secara tiga dimensional disertai
adanya gaya tarik pada permukaan membran. Yang terpenting adalah
adanya dua kumpulan gaya internal pada permukaan membran yang
mempunyai arah saling tegak lurus. Hal yang juga penting adalah
adanya tegangan geser tangensial pada permukaan membran yang
juga berfungsi memikul beban.

Pada shell, gaya-gaya dalam bidang yang berarah mereditional


diakibatkan oleh beban penuh. Pada shell, tekanan yang diberikan oleh
gaya-gaya melingkar tidak menyebabkan timbulnya momen lentur
dalam arah meredional. Dengan demikian cangkang dapat memikul
variasi beban cukup dengan tegangan-tegangan bidang.

Variasi pola beban yang ada, bagaimanapun, harus merupakan transisi


perlahan (perubahan halus dari kondisi beban penuh kekondisi sebagian
agar momen lentur tidak timbul). Pada pelengkung, beban seperti ini
dapat menimbulkan lentur yang besar, sedangkan Cangkang adalah
struktur yang unik. Cangkang dapat bekerja secara funicular untuk
banyak jenis beban yang berbeda meskipun bentuknya tidak benar-benar
funicular.

TINJAUAN KASUS

42
Market Hall Royan, Prancis
Bangunan ini dibangun pada tahun 1955 sampai tahun 1956 dan
dirancang oleh Louis Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger,
sebagai sebuah sarana umum di Royan, Charante – Maritime,
Poitou –charente, Perancis.

Sebagai sarana umum yang banyak dikunjungi orang dan menjadi


perhatian, maka market hall ini dirancang dengan bentuk yang unik dan
bisa menampung banyak orang dengan kegiatannya di dalam dan
barang, tanpa terganggu oleh kolom kolom di dalam bangunan. Oleh
karena itu perancangnya memilih struktur shell, karena dapat
menghasilkan bentang yang luas, dan juga bentuk yang fleksibel.

Bentuk dari market hall ini unik, karena bentuk


bangunannya tidak sederhana. Bidang dasar dari
bangunannya sendiri adalah lingkaran, dengan
diameter 52.40 meter dan penutup shell yang seolah
olah bergelombang.

43
Bangunan ini tidak sepenuhnya tertutup, tetapi pada bagian
atap bangunan ini terdapat beberapa lubang yang memungkinkan
masuknya cahaya sebagai usaha untuk mendapatkan pencahayaan
alami . Bagian tengah dari gedung ini, yang merupakan titik tertinggi
(crown) merupakan tempat bertemunya segmen segmen shell. Ketebalan
dari shellnya sendiri adalah kurang lebih 3 inchi, yang ditopang oleh
13 titik struktur yang saling berhubungan oleh tie member, sehingga
masing masing segmen shell terhubung dengan kaku. Atap dari Royan
Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian lengkung yang
sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun secara melingkar sehinggga
membentuk suatu struktur atap yang menyerupai ombak-ombak.
Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya penebalan pada
masing- masing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian cekung
atap/valley). Penebalan tersebut dteruskan ke bawah membentuk titik-titik
44
dukung yang menyokong struktur atap. Titik dukung tersebut berjumlah 13
buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie member.

ANALISIS LINIER STRUKTUR CANGKANG PADA


SILO SEMEN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Silo semen adalah tempat penyimpanan semen yang bentuknya
hampir menyerupai silinder dengan tinggi sekitar > 40 meter. Silo
semen terbuat dari pelat baja dan beton bertulang. Silo merupakan
bangunan yang menggunakan struktur cangkang. Analisis struktur
pada cangkang yang sering dilakukan pada umumnya hanya
terbatas pada kondisi linier, dimana geometri struktur sebelum dan
sesudah pembebanan dianggap sama dan propertis bahan
dianggap konstan selama pembebanan. Pada penelitian ini
struktur cangkang berbentuk cangkang axisimetri hiperboloidal.
Metode penelitian pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis software perangkat lunak. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perilaku (deformasi, tegangan, momen
maksimum, ragam getar, dan tekuk)

linier struktur cangkang menggunakan metode elemen hingga.


Berdasarkan hasil analisis, didapatkan deformasi terbesar adalah

5,471 m, tegangan terbesar adalah 710310,532 ton/m2, dan


momen maksimum terbesar adalah 910,433 tm.

1.
Tekuk
(Bucklin
g)

Sebagian besar struktur yang mengalami tegangan tekan timbul


masalah instabilitas tekuk (buckling) oleh karena dimensinya yang
langsing atau tipis. Gejala tekuk (buckling) dapat terjadi pada sebuah
kolom, balok karena buckling lateral, pelat dan cangkang (shell). Perilaku
buckling dari beberapa jenis struktur dapat dilihat dari kurva hubungan
beban perpindahan. Perbedaan mendasar perilaku kolom, pelat dan
45
cangkang, jika mekanisme pasca kritis dapat dipenuhi maka peningkatan
beban di atas beban kritis dapat dicapai dengan meningkatnya
perpindahan. Sedangkan pada cangkang beban maksimum terjadi pada
beban kritis, setelah itu terjadi penurunan kekakuan secara signifikan.

Analisis Stabilitas
Cangkang Linier

Analisis stabilitas linier struktur cangkang bertujuan memperoleh beban


tekuk kritis dan hubungannya dengan konfigurasi tertekuk (buckled
configurations). Dianggap terjadi titik percabangan (bifurcation point)
dan didalam kondisi kesetimbangan. Anggapannya adalah cangkang
dengan geometri dan pembebanan yang sempurna (perfect geometry
and perfect loading system). Metode analisis stabilitas linier cangkang
pada beberapa kondisi :

1. Adanya kondisi awal


sebelum terjadinya tekuk.

2. Menurunkan persamaan kinematik, konstitutif serta persamaan


kesetimbangan elemen saat tertekuk.

3. Bentuk akhir berupa persamaan diferensial penentu yang


mengandung beban tekuk kritis.

Kajian stabilitas disebut kajian nilai karakteristik (eigenvalue


problem), dengan suatu persamaan matematika dengan tidak nol
(nonzero solutions) penyelesaian fungsi karakteristik (eigenvector).
Terdapat hubungan antara solusi nontrivial dengan konfigurasi
terdeformasi. Eigenvalue merupakan nilai beban tekuk kritis dan besaran
eigenvector merupakan gambaran dari mode tekuk (buckling mode).

Aplikasi Metode
Elemen Hingga

46
Elemen yang umum digunakan dalam analisis struktur ditetapkan dari
tanggap sistem struktur terhadap beban luar. Dari unsur – unsur elemen
yang telah diuraikan, metode elemen hingga merupakan proses
permodelan sistem struktur menggunakan elemen – elemen yang dirakit
disebut elemen hingga. Setiap elemen yang dirakit secara langsung
maupun tidak langsung pada setiap elemen lainya melalui nodal – nodal
diujung elemen, permukaan atau perbatasan dengan menggunakan sifat
– sifat tegangan atau regangan yang diketahui bagi bahan struktur.
Dengan cara ini, maka dapat ditentukan perilaku nodal – nodal dalam
suatu sistem struktur. Total persamaan perilaku dari setiap nodal
menghasilkan satu seri persamaan aljabar yang dinyatakan dalam notasi
matriks. Dibidang teknik sipil, tipikal struktur yang dikaji menggunakan
cara elemen hingga termasuk :

1. Analisis tegangan sistem struktur rekayasa sipil : kerangka (rangka dan portal),
tegangan bidang, tegangan ruang dan kajian konservasi tegangan secara khusus
akibat perubahan – perubahan geometri dalam sistem.

2.
Tekuk
(bucklin
g).

3.
Analis
is
getara
n.

METODE
PENELITIAN

a.
Pemodelan
Benda Uji
47
Dalam menentukan pemodelan benda uji dilakukan
beberapa tahapan sebagai berikut :

1.
Pengu
mpulan
Data

Data – data yang diperlukan dalam perancangan meliputi data


material yang digunakan pada penelitian ini.

2.
Stu
di
Lite
ratu
r

Studi awal yang dilakukan yaitu mengumpulkan referensi yang


menjadi acuan dalam pengerjaan penelitian ini mengenai analisis
linier struktur cangkang menggunakan metode elemen hingga.
Adapun beberapa literatur yang digunakan seperti tertera dalam
daftar pustaka.

3.
Prelimin
ary
Design

Pada preliminary design penelitian ini didapatkan


data awal sebagai berikut :

Data – data struktur bangunan sebagai berikut :

R0
= 12.7875 m R1 = 2
48
R0
= 25.575 m Tinggi
(H) = 4R0
= 51.15 m

H0 = 2.5 R0 = 31.969 m

Tebal Cangkang (t) = 2 m atau 200 cm

Modulus Elastisitas (E) = 2.53 x 106 ton / m2

Poisson Ratio (v) = 0.2

Jenis Tumpuan = jepit – jepit

Pembebanan = beban merata dan beban terpusat

Gambar 2 Pemodelan Struktur Cangkang

49
Setelah semua data yang diperlukan pada penelitian ini
didapatkan maka setelah itu dilakukan analisis data
yang telah diinputkan pada perangkat lunak.

Deformasi

Deformasi yang akan dibahas pada penelitian kali ini adalah hasil
deformasi dari kombinasi beban 1 (Beban hidup + beban mati + beban
gempa)

Setelah memasukan input didapatkan hasil deformasi maksimum pada


U1 sebesar 19,1467 m pada elemen 1941, deformasi maksimum pada
U2 sebesar 0,8152 m pada elemen 1941, dan deformasi maksimum
pada U3 sebesar 5,471 m pada elemen 1941.

T
e
g
a
n
g

50
a
n

Dari kurva seperti Gambar 4, didapatkan hasil tegangan tarik


maksimum pada silo semen sebesar

710310,532 m pada elemen 981 yang dilambangkan dengan warna biru


tua. Momen maksimum terletak pada ke tinggian 25,58 m, dengan
diameter 27,066 m.

Momen Maksimum

51
Dari kurva seperti gambar diatas, didapatkan hasil momen maksimum
pada silo semen sebesar 910,433 m pada elemen 1077 yang
dilambangkan dengan warna biru tua. Momen maksimum terletak pada
ketinggian 28,135 m, dengan diameter 26,352 m.

Rag
am
Geta
r

Berikut adalah hasil output ragam getar yang terjadi


pada analisis linier silo semen menggunakan perangkat
lunak. Pada hasil output ini terdapat 6 mode ragam
getar. Dibawah ini adalah salah satu gambar dari
keenam mode ragam getar tersebut.

Gambar 6 Deformed Shape (MODAL) Mode 3 dari Struktur Cangkang Silo Semen dengan tampak
samping dan tampak atas

Kesimpulan

52
1. Hasil analisis deformasi pada output perangkat lunak
didapatkan hasil – hasil pembebanan sebagai berikut :

a. Pada beban mati, semakin tinggi bangunan maka


deformasi terbesar berada dibagian

bawah silo semen, karena tekanan horizontal semen akan


lebih besar pada bagian bawah silo semen. Deformasi beban
mati maksimum sebesar -0,0399 m.

b. Pada beban hidup, deformasi terbesar berada dipermukaan


silo semen, karena pengaruh alat – alat konstruksi yang
bekerja pada waktu pengisiian semen pada silo semen.

Deformasi beban hidup maksimum sebesar 2,698x10-6 m.

c. Pada beban gempa, karena terletak pada zona 4,


khususnya di daerah Rembang, deformasi ke arah
horizontal sangat besar, karena pengaruh ketinggian silo
semen. Deformasi beban gempa maksimum sebesar 1,317
m.

d. Pada beban angin, deformasi paling besar ke arah


horizontal karena pengaruh dari ketinggian silo semen.

2. Hasil analisis tegangan pada output perangkat lunak didapatkan


hasil – hasil pembebanan, dan hasil tegangan maksimum yang

didapatkan sebesar 710310,532 ton / m2.

3. Hasil analisis momen maksimum pada output perangkat


lunak didapatkan hasil – hasil pembebanan, dan hasil momen
maksimum yang didapatkan sebesar 910.433 tm.

Saran

1. Kesalahan dalam menganalisis beban merupakan salah satu


penyebab utama kegagalan struktur. Mengingat hal tersebut
sebelum melakukan analisis dan desain struktur, perlu adanya

53
gambaran yang jelas mengenai
perilaku dan besar beban yang
bekerja pada struktur beserta
karakteristiknya.

2. Agar validitas analisis dapat cukup akurat, sebaiknya hasil


analisis pada perangkat lunak dibandingkan dengan referensi
yang sudah ada.

3. Untuk keperluan desain, sebaiknya menggunakan analisa non


linier, karena perhitungan yang

dilakukan mempunyai ketepatan yang cukup akurat dan


detail, meskipun langkah yang dilakukan juga cukup rumit.

4. Desain struktur cangkang yang ekonomis dan efisien harus


memperhatikan beberapa hal seperti ; bahan / material yang
akan digunakan, ketinggian cangkang (ho), ketebalan cangkang
(t), dan lain – lain tergantung dari kebutuhan dan fungsi dari
struktur tersebut.

BANGUNAN INSPIRASI STRUKTUR SHELL

Market Hall Royan, Prancis

General Information

Structural Type: Thin shell

Function / usage: Market hall

Completed in: 1956

Status: in use

54
Geographic Information & Related Structures

Location: Royan, Charente-Maritime (17), Poitou-Charente, France, Europe

Coordinates: 45° 37' 39.53" N 1° 1' 52.67" W

Dimensions

52.40 m
diameter

Height 6 - 10.50 m

Materials

shell reinforced concrete(Beton bertulang)

Dibangun pada tahun 1955 oleh arsitek Louis Simon dan André Morisseau
René Sarger.

55
STRUKTUR:

Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13


bagian lengkung yang sama. Ketigabelas bagian tersebut disusun
secara melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang
menyerupai ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan
oleh adanya penebalan pada masing-masing tepi lengkung atap

56
tersebut (pada bagian cekung atap/valley). Penebalan tersebut
dteruskan ke bawah membentuk titik-titik dukung yang menyokong
struktur atap. Titik dukung tersebut berjumlah 13 buah yang
dihubungkan satu sama lain dengan sebuah tie member.

PENYALURAN GAYA:

Beban atap disalurkan melalui bagian tepi tiap-tiap lengkung yang


mengalami penebalan (bagian cekung atap/valley) yang kemudian
disalurkan ke tiap-tiap titik dukung. Bagian yang mengalami
penebalan ini menyalurkan beban dari setengah bagian lengkung
atap yang ada di kiri dan kanannya. Semua beban yang menimpa
bangunan ini akan disalurkan ke tanah melalui penebalan penebalan.
Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara
crown dan perbatasan tiap segmen, untuk itulah pada bagian ini
mengalami penebalan. Beban tersebut semakin berkurang ke arah
titik dukung. Hal ini berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh
tiap-tiap segmen disalurkan ke pondasai tanpa mengalami momen
lentur.

FUNGSI

57
RUANG PUBLIK atau sebagai sebuah sarana umum di Royan,
Charante – Maritime, Poitou – charente, Perancis. Sebagai sarana
umum yang banyak dikunjungi orang dan menjadi perhatian, maka
market hall ini dirancang dengan bentuk yang unik dan bisa
menampung banyak orang dengan kegiatannya di dalam dan barang,
tanpa terganggu oleh kolom kolom di dalam bangunan.

58
BANGUNAN INSPIRASI STRUKTUR TUMBUHAN

LOTUS TEMPLE, INDIA

General information

Type House of Worship

Architectural style Expressionist

Location New Delhi, India

Coordinates 28.553325°N
77.258600°ECoordinates:
28.553325°N
77.258600°E
Completed 13 November 1986
Opening 24 December 1986
Height 34.27m
Dimensions
Diameter 70m
Technical details
Structural system Concrete frame and precast
concrete ribbed roof
Design and construction

59
Architect Fariborz Sahba
Structural engineer Flint & Neill
Other information
Seating 1,300
capacity

Terinspirasi oleh bunga teratai, desain untuk Rumah Ibadah di New


Delhi terdiri dari 27 berdiri bebas marmer "kelopak" diatur dalam
kelompok tiga untuk membentuk sembilan sisi. [5] Sembilan pintu
Kuil Lotus terbuka ke sebuah aula tengah sedikit lebih dari 40 meter
[6] yang mampu menahan hingga 2.500 orang. Permukaan House of
Worship terbuat dari marmer putih dari gunung Penteli di Yunani,
yang sangat sama dari yang banyak monumen kuno dan Baha'i
Rumah Ibadah lainnya dibangun. [7] Seiring dengan sembilan yang
kolam sekitarnya dan kebun, properti Lotus Temple terdiri dari 26
hektar (105.000 m²; 10,5 ha).

60
STRUKTUR

Bangunan ini menggunakan struktur beton bertulang pada bagian atas nya
yang kemudian dilapisidengan marmer putih dan besi galvanis . Dan
untuk bagian dalam bangunannya menggunakan struktur pelengkung
bata.

KUBAH INTERIOR

Tiga tulang rusuk muncul dari mahkota setiap lengkungan. Sementara


satu pusat (kubah rusuk) naik radial menuju hub pusat, dua lainnya (tulang
rusuk dasar) menjauh dari tulang rusuk pusat dan bersinggungan dengan
tulang rusuk dasar yang sama dari lengkungan yang berdekatan, sehingga
membentuk pola rumit. Rusuk radial lainnya bangkit dari masing-masing
persimpangan dan semua bertemu di tengah kubah. Hingga ketinggian
tertentu, ruang antara tulang rusuk ditutupi oleh dua lapisan kerang
6Omm-tebal.

LENGKUNGAN

Di sekeliling aula tengah sembilan lengkungan indah ditempatkan pada


interval sudut 40 derajat. Bentuk lengkungan ini dibentuk oleh sejumlah
pesawat, kerucut dan silinder permukaan. Persimpangan permukaan ini
menyediakan kontur yang menarik dan sangat meningkatkan keindahan
lengkungan. Sembilan lengkungan menanggung hampir seluruh beban
bangunan atas.

61
FUNGSI

TEMPAT IBADAH

62
BANGUNAN INSPIRASI STRUKTUR JARING

63
Khan Shatyr Entertainment Center, Kazahkstan

General information
Status Complete
Location Astana, Kazakhstan
Coordinates
51°7′56″N 71°24′14″ECoordinates:
51°7′56″N 71°24′14″E
Construction December 2006
started
Completed July 2010
Opening 5 July 2010
Cost US$400,000,000
Owner Sembol Construction[1]
Height
Roof 150 m (490 ft)
Technical details
Floor area 100,000 m2(1,100,000 sq ft)
Design and construction
Architect Foster and Partners
Engineer Selami Gürel[1]
Vector Foiltec (climate shell)

64
Structural Buro Happold
engineer

150m tinggi (500 ft) tenda memiliki 200m dasar elips yang meliputi
140.000 meter persegi (14 ha; 35 hektar). [2] Di bawah tenda, area yang
lebih besar dari 10 stadion sepak bola, adalah skala perkotaan taman
internal belanja dan hiburan tempat dengan kotak dan jalan-jalan, sungai
berperahu, pusat perbelanjaan, minigolf dan indoor beach resort. Atap kain
dibangun dari ETFE-bantal yang disediakan oleh Vector Foiltec
ditangguhkan pada jaringan kabel dirangkai dari puncak menara pusat.
Bahan transparan memungkinkan sinar matahari di mana, dalam
hubungannya dengan efek stack, pemanas udara dan sistem pendingin,
dirancang untuk mempertahankan suhu internal antara 15-30 ° C (59-86 °
F) di ruang utama dan 19-24 ° C (66-75 ° F) di unit ritel, sementara di luar
suhu bervariasi antara -35 dan 35 ° C (-31 dan 95 ° F) di tahun ini.

65
Fungsi :

RUANG
PUBLIK sebagai
pusat berbagai
macam kegiatan
untukmemenuhi
kebutuhan
warga
Kazakhstan.

DENAH

66
67
Struktur Cangkang

Struktur kubah Masjid yang ada di sekitar kita adalah contoh yang
paling umum dari salah satu jenis struktur cangkang. Banyak bangunan
mempergunakan struktur cangkang, seperti struktur bangunan Keong
Mas, struktur atap gedung DPR-MPR RI dan lain-lainnya. Apasih
sebenarnya struktur cangkang itu? Dan apakah kelebihannya?

Yang dimaksud dengan Struktur Cangkang adalah bentuk structural


tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan
lengkung. Permukaan cangkang dapat mempunyai sembarang bentuk.
Bentuk yang paling umum adalah permukaan yang berasal dari kurva
yang diputar terhadap satu sumbu (misalnya, permukaan bola, elips,
kerucut, dan parabola).

Cerita masalah kelebihan daripada struktur cangkang, saya kira yang


paling sederhana dan setiap harinya berhadapan dengan kita apabila
ingin isi perut atau makan adalah “tudung saji”. Coba perhatikan
struktur tudung nasi, dengan ketebalan hanya beberapa milimeter
ternyata cukup kuat untuk memikul beban dengan bentang beberapa
puluh sentimeter. Walaupun material struktur itu hanya terbuat dari
rotan ataupun fiber glass, bukan terbuat dari beton atau baja. kalau
material itu berbentuk struktur cangkang akan mempunyai kekuatan
yang luar biasa, bisa mempunyai kekutan sampai berpuluh-puluh kali
lipat dibandingkan dengan struktur berbentuk datar atau rata saja.

Tudung saji dengan ketebalan tidak sampai 3 milimeter bisa memikul


beban sampai dengan bentang 90 centimeter atau 900 milimeter, jadi
bisa berbentang 300 kali ketebalannya. Jadi apabila kita hendak
membuat kubah dari material beton bertulang dengan ketebalan 10
centimeter saja, seharusnya kita sudah bisa membuat struktur kubah itu
dengan diameter

68
3.000 centimeter alias 30 meter. Bandingkan apabila pelat beton dengan
ketebalan yang

sama itu hanya bisa memikul beban untuk bentang 4 sampai 5 meter
saja, cukup signifikan bukan?

Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban terbagi
rata, telur juga merupakan suatu struktur cangkang, misalnya, apabila
saudara mengenggam telur ayam dengan kedua telapak tangan, coba
tekan dengan sekuat tenaga, telur yang kulitnya begitu tipis itu tidak
akan pecah. Tetapi struktur cangkang tidak kuat menahan beban
terpusat, misalnya, saudara bisa saja mebenturkan benda padat ke
salah satu titik sisi telur, maka dengan begitu mudah telur itu akan
pecah.

Cerita masalah perilaku struktur. Schodek(1991) dalam bukunya banyak


membahas tentang perilaku teknis struktur cangkang, mulai dari Beban-
beban dan gaya-gaya kerja sampai dengan asal muasal struktur
cangkang. Adapun beban-beban yang bekerja pada permukaan
cangkang diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser,
tarik, dan tekan pada arah dalam-bidang (in-plane) permukaan tersebut.
Tipisnya permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahanan
momen yang cukup berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok
digunakan untk memikul beban terbagi rata pada atap gedung. Struktur
ini tidak cocok untuk memikul beban terpusat.

Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang


(terutama dengan cara tarik dantekan), struktur cangkang dapat dibuat
sangat tipis dan mempunyai bentang relatif besar. Perbandingan
bentang-tebal sebesar 400 atau 500 dapat saja digunakan, misalnya
tebal 3 in (8 cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang
100 sampai 125 ft (30 sampai 38 meter). Cangkang demikian tipis ini
menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton
bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang.

69
Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang
kaku dan pendek. Struktur demikian baru ini pertama kali digunakan
pada abab XIX. Kubah Schwedler, yang terdiri atas jarring-jaring batang
bersendi tak teratur, misalnya, diperkenakan pertama kali oleh
Schwedler di Berlin pada tahun 1863, pada saat ia mendesain kubah
dengan bentang 132 ft (48 m).

Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-bantang yang


diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan melintang
dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia yang
menggunakan cara demikian. Untuk menghindari kesulitan konstruksi
yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang yang berbeda dalam
membentuk permukaan cangkang, kita dapat menggunakan cara-cara
lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya sama. Salah
satu di antaranya adalah kubah geodesik yang diperkenalkan oleh
Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka
banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat
bagian dari permukaan bola itu terbatas. Icosohedron bola, misalnya,
terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk dengan menghubungkan lingkaran-
lingkaran besar yang mengelilingi bola. Bentuk-bentuk lain yang bukan
merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat dengan menggunakan
elemen-elemen batang.

Beberapa diantaranya adalah atap barrel ber rib dan atap lamella yang
terbuat dari grid miring seperti pelengkung yang membentuk elemen-
elemen diskret. Bentuk yang disebut terakhir ini dari meterial kayu sangat
banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat
digunakan. Dengan demikian sistem lamella, kita akan dapat mempunyai
bentang yang saangat besar.

70
Struktur Cangkang/Shell Structure menurut R.Sutrisno (1983), adalah
plat yang melengkung ke satu arah atau lebihyang tebalnya jauh lebih
kecil daripada bentangannya. Gaya-gaya yang harus didukung dalam
struktur cangkangdisalurkan merata melalui permukaan bidang sebagai
gaya-gaya membran yang diserap oleh bentuk strukturnya.Dengan
demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur.Kubah di
Indonesia Struktur cangkang pada masa ini sudah digunakan pada
kubah restaurant utama dari hotel IndonesiaJakarta, yang dibangun
tahun 1960, digunakan kubah yang pertama di Indonesia yang dibangun
sebagaikonstruksi kerang (shell-construction). Struktur atap pada
bangunan Masjid Istiqlal terdiri dari bagian atap bangunan berlantai lima
dibuat kubahkecil dan satu kubah besar berbentuk setengah bola. Atap
bangunan utama berbentuk kubah setengahbola dengan kerangka
polyhedrons dan dibungkus beton bertulang. Struktur kubah ini Silaban
mendapatpenghargaan dari pemerintah Jerman Barat dan menjadi hak
paten yang disebut dengan nama SilabanDome. Keistimewaan struktur
yang digunakan bangunan MPR - DPR RI yaitu pada gedung sidang
utamaserta banquet hall. Bentuk atap yang seperti kepakan burung
garuda, menggunakan struktur kubah betonpaling baru yang untuk
pertama kalinya digunakan di Indonesia. Merupakan modifikasi dari
struktur kubah murni yang dibelah menjadi dua yang bebannya dipikul
oleh dua buah busur beton yang dibangunberdampingan dan nantinya
bertemu pada satu titik puncak. Struktur ini mempunyai kesamaan
prinsip dengan prinsip struktur sayap pesawat terbang.

Struktur sepasang busur beton dengan satu titik temu tersebut kemudian
harus diteruskan masuk kedalam bumi, untuk bisa menyalurkan beban.
Dua busur dengan masing-masing balok lebar 1.80 meter ,tinggi 2.80

71
meter bertemu di titik puncak plat beton atap seluas 7000 m2 dengan
tebal rata-rata 15 cm.

Bentuk gedung utama dengan bentangan 120 meter dan rumah


kerang (dome) yang ditelungkupkan, bisamembentuk ruangan tanpa
tiang yang menampung seribu tempat duduk di balkon bawah, dalam
susunan kursikonferensi. Menggunakan struktur beton pratekan
(prestressed concrete structures), ultimate strength Shell struktur
konstruksi ringan menggunakan elemen shell . Elemen ini biasanya
melengkung dan dirakit untuk struktur yang besar. Jenis pemakaian
fuselages dari pesawat , hulls perahu dan atap bangunan di beberapa
bangunan . Sebuah shell tipis didefinisikan sebagai shell dengan
ketebalan yang kecil dibandingkan dengan dimensi lain dan di mana
deformasi tidak besar dibandingkan dengan ketebalan. Perbedaan utama
antara struktur kulit dan struktur plat adalah bahwa, dalam keadaan
tanpa tekanan, struktur cangkang telah kelengkungan sebagai lawan dari
struktur pelat yang datar.Membran aksi di shell terutama disebabkan
oleh-pesawat pasukan di ( plane stress ) , meskipun mungkin ada
kekuatan sekunder yang dihasilkan dari deformasi lentur. Apabila suatu
pelat datar bertindak mirip dengan balok dengan lentur dan geser
tegangan, kerang adalah analog dengan kabel yang menahan beban
melalui tarik tegangan. Meskipun kulit tipis yang ideal harus mampu
mengembangkan baik ketegangan dan kompres Struktur shell biasanya
ditemukan di alam maupun di arsitektur klasik.

efisiensi yang didasarkan pada kurvatur (tunggal atau ganda),


yang memungkinkan aneka ragam jalur alternatif stres dan memberikan
bentuk optimum untuk transmisi banyak jenis beban yang berbeda.
Berbagai jenis struktur cangkang baja telah digunakan untuk keperluan
industri; melengkung kerang sendiri-sendiri, misalnya, dapat ditemukan
dalam tangki penyimpanan minyak, bagian tengah dari beberapa kapal
tekanan, dalam struktur penyimpanan seperti silo, di cerobong asap
industri dan bahkan di kecil struktur seperti kolom pencahayaan.
Kelengkungan tunggal memungkinkan sebuah konstruksi proses yang

72
sederhana sangat dan sangat efisien dalam melawan jenis tertentu
beban. Dalam beberapa kasus, lebih baik untuk mengambil keuntungan
dari lengkungan ganda. Double kerang melengkung digunakan untuk
membangun reservoir gas bulat, atap, kendaraan, menara air dan
bahkan atap menggantung.

Beban terdistribusi karena tekanan internal di tangki


penyimpanan, pembuluh tekanan atau silo, atau untuk tekanan eksternal
dari angin, arus laut dan tekanan hidrostatik sangat baik ditentang oleh
pesawat perilaku dalam kerang. struktur Shell seringkali perlu diperkuat
di daerah- daerah masalah tertentu dengan tulangan lokal. penguatan
lokal juga sering diperlukan pada hubungan antara struktur shell, seperti
umumnya terjadi dalam pekerjaan perpipaan umumnya dan industri
lepas pantai.Berbeda dengan penguatan lokal, tulangan global umumnya
digunakan untuk memperbaiki perilaku shell secara keseluruhan. Dalam
kerang axisymmetric, lokasi yang jelas untuk pengaku adalah sepanjang
dipilih meridian dan garis paralel, menciptakan dengan cara ini mesh
benar yang memperkuat struktur shell murni.

Perilaku lokal, bagaimanapun, sering kritis dalam menentukan


kecukupan struktural. Dimpling dalam kubah, atau pengembangan yang
disebut Yoshimura pola- sehingga dalam silinder dikompresi, adalah
fenomena yang terkait dengan lokal buckling yang memperkenalkan
tingkat baru kerumitan ke dalam studi kerang.

batas-batas teoritis bifurkasi keseimbangan yang dapat dicapai dengan


menggunakan model matematika batas atas dengan perilaku struktur
yang sebenarnya; secepat apapun perpindahan awal atau
ketidaksempurnaan bentuk hadir, curve diperhalus.

Shell struktur biasanya dapat dipahami sebagai satu set balok,


lengkungan dan catenariesmembuat shell struktur-Man seperti yang
digunakan dalam berbagai cabang. Rekayasa struktur dan / atau
karya arsitektur yang strukturnya didefinisikan sebagai-shell struktur
Tipis dari seluruh dunia. Elemen Hingga Analisis Tekuk Struktur

73
Shell. Numerical analysis of shell structures and elements. Numerik
analisis struktur cangkang dan elemen. Asosiasi Internasional Shell
dan Struktur Ruang (IASS). struktur shell Tipis secara unik cocok untuk
membawa beban didistribusikan dan menemukan aplikasi luas
sebagai struktur atap dalam bangunan.. Keseimbangan struktur shell
(Oxford teknik seri ilmu).Desain dan Shell Struktur Plate. struktur
Shell secara luas digunakan dalam, mekanik, arsitektur, penerbangan,
dan laut teknik sipil.

Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat
mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan
yang berasal dari

1. Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya,


permukaan bola, elips, kerucut, dan parabola),

2. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan


kurva bidang di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan bola
eliptik dan silindris)

3. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen


garis pada 2 kurva bidang

(misalnya permukaan bentuk hiperbolik parabolid dan konoid)

4. Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah


disebutkan di atas.

Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis


sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk
suatu struktur. Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan
membatasi hal ini. Beban-beban yang bekerja pada cangkang
diteruskan ke tanah dengan menimbulkan tegangan geser, tarik, dan
tekan pada arah dalam bidang (in-plane) permukaan tersebut.Tipisnya

74
permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya tahan Momen yang
berarti Struktur cangkang tipis khusunya cocok digunakan untuk
memikul beban merata pada atap gedung. Struktur ini tidak cocok untuk
memikul beban terpusat. Struktur cangkang selalu memerlukan

penggunaan cincin tarik pada tumpuannya. Sebagai akibat cara


elemen struktur ini memikul beban dalam bidang (terutama dengan
cara tarik dan tekan), struktur cangkang dapat sangat tipis dan
mempunyai bentang yang relatif besar. Perbandingan bentang tebal
sebesar 400 – 500 saja digunakan (misalnya tebal 3 in. (8

cm) mungkin saja digunakan untuk kubah yang berbentang 100 sampai
125 ft (30 sampai 38 m). Cangkang setipis ini menggunakan material
yang relatif baru dikembangkan, misalnya beton bertulang yang didesain
khusus untuk membuat permukaan cangkang. Bentuk-bentuk 3
dimensional lain, misalnya kubah pasangan (bata), mempunyai
ketebalan lebih besar, dan tidak dapat dikelompokkan struktur yang
hanya memikul tegangan dalam bidang karena, pada struktur tebal
seperti ini, momen lentur sudah mulai dominan. Bentuk 3 dimensional
juga dibuat dari batang-batang kaku dan pendek. Struktur seperti ini
pada hakikatnya adalah struktur cangkang karena perilaku strukturalnya
dapat dikatakan sama dengan permukaan cangkang menerus, hanya
saja tegangannya tidak lagi menerus seperti pada permukaan
cangkang, tetapi terpusat pada setiap batang. Struktur demikian baru
pertama kali digunakan pada awal abad XIX. Kubah Schewedler, yang
terdiri atas jaring-jaring batang bersendi tak teratur, misalnya,
diperkenalkan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun

1863, pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m).
Struktur baru lainnya adalah menggunakan batang-batang yang
diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis membujur dan
melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah besar di dunia ini
yang menggunakan cara demikian. Untuk menghindari kesulitan
konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan batang-batang yang
berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat
75
menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang
panjangnya sama. Salah satu diantaranya adalahkubah geodesik yang
diperkenalkan oleh Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak
dapat dibuat, maka banyaknya pola berulang identik yang akan dipakai
untuk membuat bagian dari permukaan bola itu akan terbatas.
Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk
dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi
bola. Tinjauan geometris demikian inilah yang digunakan oleh Fuller.
Kita harus berhati-hati dalam menggunakan cara seperti ini karena sifat
strukturnya dapat membingungkan. Keuntungan struktural yang didapat
tidak selalu lebih besar daripada bentuk kubah lainnya. Bentuk-bentuk
lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat dibuat
dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa di antaranya
adalah atap barrel ber-rib dan atapLamella yang terbuat dari grid miring
seperti pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskrit. Bentuk
yang disebut terakhir ini yang terbuat dari material kayu sangat banyak
dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang juga dapat digunakan.
Dengan sistem Lamella, kita dapat mempunyai bentangan yang sangat
besar.

Cangkang adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
serta mempunyai permukaan lengkung. Permukaan cangkang dapat
mempunyai bentuk sembarang. Bentuk yang umum adalah permukaan
yang berasal dari

1. Kurva yang diputar terhadap 1 sumbu (misalnya, permukaan bola,


elips, kerucut, dan parabola),
2. Permukaan translasional yang dibentuk dengan menggeserkan
kurva bidang di atas kurva bidang lainnya, (misalnya permukaan
bola eliptik dan silindris)
3. Permukaan yang dibentuk dengan menggeserkan 2 ujung segmen
garis pada 2 kurva bidang (misalnya permukaan bentuk hiperbolik
parabolid dan konoid)

76
4. Dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi dari yang sudah
disebutkan di atas.

Bentuk cangkang tidak harus selalu memenuhi persamaan matematis


sederhana. Segala bentuk cangkang mungkin saja digunakan untuk suatu
struktur. Bagaimanapun, tinjauan konstruksional mungkin akan membatasi
hal ini.

Si Cangkang Telur yg Menginspirasi Struktur Shell.

“Mana Duluan? Ayam atau Telur?”

Pertanyaan retorika diatas seringkali menjadi sebuah pembahasan hangat


diantara para ilmuwan. VIVAnews telah menemukan jawabannya dengan
mengindikasi bahwa yang ditemukan pertama kali adalah Ayam (info lebih
lengkap kunjungi Yahoo News).

Well..disini kita tidak akan membahas hal tersebut, dunia arsitektur tidak
mendebatkan mana yang duluan ada..satu hal yang unik dari cangkang
telur ini adalah kekuatan dan daya tahannya menerima beban yang pada
akhirnya menginspirasi dunia struktur pada bangunan – bangunan
modern.

Cangkang telur memiliki kekuatan sangat luar biasa, meski beratnya


sangat ringan. Terdapat protein khusus yang ada di tubuh ayam. Protein
itu adalah adalah ‘tukang bangunan’ tanpa lelah, menyusun bagian-bagian
cangkang mikroskopis membentuk cangkang telur. Protein itu menginisiasi
proses pembentukan cangkang sebelum menyusun bagian telur yang lain.
Dengan protein yang menyusun pada struktur cangkang… hal ini sangat
mungkin membentuk sebuah struktur yang kokoh.
77
Pada dunia struktur, ciri – ciri dari perisai yang kokoh adalah bentuknya
yang lengkung dan berbahan keras dan padat. Pengertian ini oleh
manusia diwujudkan sebagai struktur cangkang. Pada masa kini, bentuk
cangkang masih harus berbentuk geometrik yang dapat dimengerti dan
diterjemahkan dalam kemampuan matematis untuk dapat dilaksanakan.

Cangkang umumnya menerima beban yang merata yang dan dapat


menutup ruangan besar dibandingkan dengan tipisnya pelat cangkang.
Oleh karena itu, pelat cangkang paling baik digunakan pada bentang
besar tanpa pembagian interior seperti stadion, stasiun, masjid, exhibition
hall dan bangunan bentang besar lainnya.

Istilah cangkang oleh Salvadori dan Levy (1986) disebut kulit kerang.
Sebuah kulit kerang tipis merupakan membran melengkung cukup tipis
yang mengerahkan tegangan – tegangan lentur yang dapat diabaikan
pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup besar sehingga
tidak akan menekuk dibawah tegangan tekan kecil seperti yang akan
terjadi pada membran ideal.

STRUKTUR SHELL PADA Il Palazzetto Dello Sport, Italia

Il Palazzetto Dello Sport, sebuah bangunan olahraga tertutup yang


memiliki bentuk terlihat yang sederhana namun memiliki sistem struktur
yang cukup kompleks. Atap kubahnya yang mendominasi visualisasi
bangunan memiliki permukaan yang halus, bersih dan berkualitas tinggi.
Terlihat jelas kubah membulat (spherical) nya yang merupakan jenis dome
shell didukung oleh penopang beton berbentuk huruf Y. Bagian puncak
kubah dilubangi hingga terbuka dan ditutup oleh sebuah atap kubah yang
lebih kecil. Pada bagian dalam, di bawah kubah terpasang dinding kaca
yang luas di sekeliling tribun penonton. Bangunan ini memiliki delapan
pintu masuk di sekeliling denahnya yang bulat. Pada bagian bawah tiap
beton penyangga yang berbentuk Y terdapat masing-masing satu kaki
(kolom) vertikal yang membuat sistem penyangga yang stabil.
Keunikannya yaitu tepi atap kubah yang bergelombang. Perancangnya

78
memiliki kemampuan untuk memadukan aspek struktural dan arsitektural
sehingga saling melengkapi. Hasilnya adalah sebuah bangunan yang
megah, indah dan kokoh berdiri dan terawat selama hampir setengah
abad hingga saat ini.

79
Arsitek Annibale Vitelozzi Insinyur struktur Pier Luigi Nervi Kontraktor
umum Nervi dan Bartoli Dibanguntahun 1957 untuk ajang Olimpiade
Tahun 1960.

GEOMETRI&KONSTRUKSI

Bangunan ini merupakan karakteristik desain dari P. L. Nervi. Terlepas


dari kualitas keseluruhan bangunan ini yang sangat tinggi, bangunan ini
dapat dikategorikan bangunan yang logis dan fungsional. Problem
fungsional dalam menyediakan sebuah bangunan yang dapat menampung
4000 supporter untuk menonton pertandingan basket atau tenis menjadi
faktor utama yang mempengaruhi seluruh keputusan dalam proses
perencanaaan, perancangan, struktur, peralatan dan juga biaya. Salah
satu cara untuk menyederhanakan konstruksi, dan mengurangi biaya,
yaitu dengan cara repetisi elemen struktural. Untuk beton, repetisi dapat
dibuat dengan pemakaian kembali (re-use) dari cetakan-cetakan atau
elemen-elemen pra-pabrikasi, dimana potongan-potongan pra-pabrikasi
dari tiang-tiang beton disambung pada bagian akhir ke bagian akhir yang
lain dengan cara mengelas batang-batang beton bertulang, yang dibiarkan
menonjol ke luar, lalu dituangkan adonan beton di sekeliling pertemuan
(sendi) - (lihat gambar di samping ini). Prosedur ini membutuhkan rangka
untuk sendi dan juga tangga perancah untuk menyokong elemen-elemen
pra-pabrikasi. dibutuhkan pekerjaan beton yang sangat hati-hati di
lapangan, sejak saat beton "cetakan di tempat " di letakkan pada titik yang
paling rawan. (sebenarnya, kecemasan teoritis tentang kombinasi dari
"cetakan di tempat" dengan beton pracetak telah dibuktikan tidak
membutuhkan alas/ tanpa dasar/ penopang , karena keseluruhan rangka
struktur atap ini masih bisa berdiri sendiri). Eksperimen yang dilakukan
oleh perancangnya dengan rangka beton menunjukkan penemuannya
80
berupa beton bertulang kualitas tinggi yang dinamakan ferro-cemento.
Kuantitas dari bajanya sekitar delapan kali lebih baik dibandingkan dengan
beton bertulang biasa, namun produk akhirnya merupakan material yang
homogen. Dengan menggunakan ferro cemento, dia kemudian
mengembangkan sebuah elemen pra-fabrikasi jenis baru, yaitu kotak
berbentuk agak melengkung yang memiliki tepi, disebut juga panel shell.

Panel tersebut dibuat dari beton dan hanya memiliki ketebalan sekitar 1
inci (2.54 cm). Ruang-ruang sisa dari tepi masing-masing panel
membentuk cetakan dimana bentuk rangka menerus pada permukaan
interior atap dapat dituang (di cor) di tempat, direkatkan dengan elemen
(beton bertulang) pra-pabrikasi dengan cara mengekspos beton bertulang
tersebut dan dibuat menerus (bersambungan) dengan cetakan di tempat
(cast in place) dan elemen pra-fabrikasi. Ikatan antara beton cetak di
tempat dengan elemen pra-fabrikasi yang bagus dan kuat dapat dicapai
dan tidak ada kecenderungan menjadi terpisah-pisah (berlapis). Seluruh
pertemuan berperilaku seperti satu kesatuan. Kulit permukaan diperlukan
untuk mendukung elemen pra-fabrikasi.

Untuk memasang elemen pra-fabrikasi, permukaan yang akan


dibangun harus di bagi per sub-sub bagian menjadi sejumlah area
identik atau sekumpulan area, dalam kasus ini berbentuk berlian
atau disebut bentuk lozenge . Pola yang dihasilkan disebut sistem
diagrid atau lamella. Di sini perancang mengikuti prinsip yang

81
radial, yang telah menjadi kunci dimana bentuk permukaan bulat
dapat dibangun pada masa lalu dan yang merespon gaya gravitasi
dengan lebih baik (lihat gambar denah dan potongan di bawah ini).

Denah tribun

Potongan

Sudut-sudut dari panel-panel itu semua menghasilkan garis-garis geodesik


yang menyambung dari atap hingga tepi, bagaikan garis-garis bujur bumi.
Garis-garis tersebut juga saling paralel dan mengingatkan pada garis-garis
lintang bumi.

82
ada Little Sports Palace, lapisan kubah dibagi menjadi empat zona, yaitu :

1. Oculus, padabagian puncak kubah yang diatapi oleh atap


concrete-shellnya sendiri (disebut juga cupola)
2. Area utama atap dibagi ke dalam 27 garis radial tiap
perempat lingkaran dan dibangun dari panel-panel berbentuk
ketupat (13 ukuran yang berbeda yang dibutuhkan,
menghubungkan dengan garis lintang lingkaran)
3. Tepi atap yang bergelombang bersatu tiap tiga garis radial
pada area yang utama ke dalam titik tunggal (enam ukuran
panel yang berbeda diperlukan).
4. Gaya di sembilan poin-poin perempat lingkaran kini
digantikan oleh sembilan rangka bentuk Y atau penyokong,
masing-masing dengan dua lengan, yang merupakan suatu
ciri khas perancang dalam pengaturan struktur, dan dibawa
disalurkan ke tension ring dari beton prategang yang besar
dan tersembunyi agak di bawah permukaan tanah. Dengan
pengaturan bentukan bola yang sederhana ini secara
struktur dibawa dari sudut bangunannya ke dalam bumi
tetapi, secara visual, kubah tampak mengapung di udara.

Salah satu cara untuk memahami struktur adalah dengan


membayangkannya sebagai sebuah bidang yang ada di atas
tanah seperti cangkir terbalik, dengan bagian bawahnya
terpotong seperti cincin. Cincin penegang (tension ring) ini
memiliki dua kegunaan, untuk menancapkan bangunan pada
permukaan tanah dan untuk mengalirkan beban agar merata
pada tanah.

Seluruh struktur Little Sports Palaceadalah pra-pabrikasi kecuali


kolom penopang dan cincin penegang. Sequence-nya dapat
dilihat pada gambar 9. Cincin penegang, yang juga merupakan
sambungan dari kolom penopang, sudah selesai dibuat dalam
bentuk pra-tegang sebelum pekerjaan lainnya dilakukan. Bentuk

83
dari kolom penopang diperpanjang dan diletakkan satu persatu
di sepanjang garis batas; kaki vertikal di tiap bagian bawah
kolom penopang membuatnya stabil dan bisa berdiri sebagai
elemen terpisah. Pada gambar 8, tulangan kolom penyangga di
sebelah kanan menonjol dari bagian atas lengan kolom, dan
siap dimasukkan pada rangka antara panel pra-fabrikasi dari
atap yang berombak. Bersamaan dengan diperpanjangnya
panel, balok penguat diletakkan pada rangka, dan balok panel
tersambung dengan benar, kemudian balok penguat dipasang
sebagai sambungan permukaan pada beton, yang kemudian
dipasang bersama dengan rangka.

KESIMPULAN

1. Bangunan dengan diameter 65.83 m ini menggunakan


struktur shell jenis dome shell tipis yang menggunakan cincin
tarik dan penyokong.
2. Penempatan cincing tegang (tension ring). Biasanya cincin
tegang (sebagai bagian batas dari kubah) berada di atas
kolom penyangga, pada balok dinding, atau pada bagian tepi
dari shell bentuk kerucut (conical shell). Terlepas dari
perletakannya, membuat tension ring jadi pra-tegang
merupakan suatu keuntungan karena tegangan cincing dan
kubah (dome) menjadi stabil dan konsisten.
3. Untuk Palazzetto ini dengan adanya cincin tegang di dalam
tanah, sifat pra-tegangnya dapat berfungsi dengan lebih
mudah dibandingkan jika ditempatkan di atas permukaan
tanah, dan juga sebuah cincin (ring) yang lebih besar dapat
digunakan tanpa merusak estetika bangunan atau terlihat
aneh.
4. Ukuran ring yang besar juga berfungsi sebagai pondasi
menerus yang menyebarkan beban secara merata.
Meskipun permukaan yang berbentuk kubah secara
sutruktural dibawa ke arah tanah, namun tetap mendapatkan
84
cahaya alami dari bidang terbuka yang dihasilkan oleh
kolom-kolom penyangga.
5. Karena yang digunakan adalah struktur shell yang tipis (dari
panel-panel beton yang tipis), maka sebaiknya disangga
secara merata pada seluruh batas dome. Hanya dengan ini
maka kondisi aksi membrane shell dapat terpenuhi.
6. Pemilihan shell yang tipis dan memiliki tulang-tulang (ribbed
shell) dibandingkan membran shell dengan ketebalan sama
dianggap lebih mahal dan tidak efisien.
7. Rangka-rangka tulangan (ribs) tersebut memberikan tekstur
dan skala pada interior permukaan atap. Gaya-gaya yang
terjadi seharusnya sealur dengan rangka tulangan karena
bagian penguat (stiffer) dari strukturnya akan menyokong
beban yang paling berat.
8. Dengan adanya ekspos permukaan kubah bagian dalam,
maka kita dapat merasakan kesan bahwa kita dapat
“melihat” gaya-gaya yang bekerja.
9. Keseluruhan desain merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung aspek structural (kekuatan bangunan) dan
estetika (keindahan).

85
86
87

Anda mungkin juga menyukai