Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR CANGKANG

(SHELL STRUCTURE)

A. PENGERTIAN
Cangkang (Shell) adalah salah satu bentuk dari jenis konstruksi yang luar biasa, ada
beberapa pengertian apa yang dimaksud dengan shell structure,diantaranya yaitu :
1. Kata cangkang (shell) diambil dari bentuk-bentuk yang ada di alam yaitu bentuk
cangkang telur, kepiting, keong dsb. Sifat dari bentuk tersebut tipis, kaku,
melengkung tapi kokoh, ditiru manusia dalam pembuatan struktur untuk bangunan
yang membutuhkan ruang besar.
2. Cangkang (Shell) adalah bentuk struktural berdimensi tiga yang kaku dan tipis
sertamempunyai permukaan lengkung.
3. Gaya-gaya yang harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan secara merata
melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh elemen
strukturnya.
4. Gaya-gaya disalurkan melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya normal,
dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan momen lentur.
5. Struktur shell diperhitungkan untuk memikul tegangan-tegangan langsung berupa
tekan, tarik dan geser.
6. Termasuk dalam klasifikasi Surface Active System dimana gaya bekerja dan
disalurkan melalui seluruh bidang permukaan.

Sedangkan menurut Joedicke (1963) struktur shell adalah plat yang melengkung ke
satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil datipada bentangnya. Sedangkan
menurut Schodeck (1998), shell atau cangkang adalhbentuk struktural tiga dimensional
yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Sejalan dengan pengertian
di atas, menurut Ishar (1995), cangkang atau shell bersifat tipis dan lengkung. Jadi,
struktur yang tipis datar atau lengkung tebal tidak dapat dikatakan sebagai shell. Istilah
cangkang oleh Salvadori dan Levy (1986) disebut kulit kerang. Sebuah kulit kerang
tipis merupakan suatu membran melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan
tegangan-tegangan lentur yang dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya,
akan tetapi cukup tebal sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan tekan kecil,
seperti yang akan terjadi pada suatu membran ideal. Di bawah beban, suatu kulit

SKSB 5 | 1
kerang tipis adalah stabil di setiap beban lembut yang tidak menegangkan pelat secara
berlebihan, karena kulit kerang tidak perlu merubah bentuk untuk menghindari
timbulnya tegangan – tegangan tekan.
Konsep dari struktur cangkang (shell) dapat dipahami seperti ilustrasi dibawah ini :

1. Sehelai kertas dapat


melendut karena beban
sendiri.

2. Kertas yang digulung


dapat meningkatkan
kekuatan dan kekakuan.

3. Bentuk silinder juga dapat


meningkatkan kekuatan
dan kekakuan.

4. Kertas dapat tertekuk


(roboh) karena beban yang
berat.

5. Penguatan ujung silinder


dapat menahan tekukan.

Persyaratan Struktur Cangkang Shell Suatu struktur shell harus mempunyai tiga syarat,
yaitu sebagai berikut :
1. Harus memiliki bentuk lengkung, tunggal, maupun ganda (single or double
curved).
2. Harus tipis terhadap permukaan atau bentangannya.

SKSB 5 | 2
3. Harus dibuat dari bahan yang keras, kuat, ulet dan tahan terhadap tarikan dan
tekanan.
Prinsip pembebanan dalam sebuah shell dapat dibagi:
1. Lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera di sekitar suatu titik.
2. Umum atau Keseluruhan, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai suatu
keseluruhan.

Gambar 2.1 Prinsip Pembebaban Struktur Shell

Bentuk-bentuk Shell mempunyai variasi bentuk yang tak terhingga. Secara umum bentuk-
bentuk shell dapat digolongkan dari berbagai cara (metoda) penggolongan:

1.2 KLASIFIKASI SHELL STRUCTURE


1.2.1.Berdasarkan bentuk terjadinya
1.Rotational Surface (bidang putaran) Adalah bidang yang diperoleh
bilamana suatu garis lengkung yang
datar diputar terhadap suatu sumbu.
Shell dengan permukaan rotational
dapat dibagi tiga yaitu Spherical
Surface, Elliptical Surface, Parabolic
SKSB 5 | 3
Surface.
2. Transitional Surface (bidang geseran)
Adalah bidang yang diperoleh bila
mana ujung–ujung suatu garis lurus
digeser pada dua bidang sejajar.
Shell dengan permukaan transitional
dibagi dua yaitu Cylindrical
SurfacedanElliptical Surface.

3.Translational Surface
Adalah bidang yang diperoleh
dengan garis lengkung yang datar
digeser sejajar diri sendiri terhadap
garis lengkung yang datar lainnya.
Shell dengan translational dibagi
menjadi Hyperbolic Paraboloid dan
Conoid.

1.2.2. Berdasarkan bentuk geometris


1.Shell silindrical (silinder)
2.Shell conical (kerucut)
3.Shell domical (dome)
4.Shell Torus
5.Shell Hyperbolic (hiperbola)
6.Shell Hyperbolic paraboloid / Hypar
(hyperbolis parabola)
7.Shell Elliptical paraboloid
8.Shell Conoid (Konoid)
9.Shell dengan bentuk bebas (Free
form shell)

SKSB 5 | 4
1.2.3. Berdasarkan penggolongan kedudukan kurva
1.Kurva-kurva membuka kearah yang sama (synclastic)

Gambar 2.2 synclastic

2.Kurva-kurva kearah yang saling berlawanan (antisynclastic)

Gambar 2.3 Antisynclastic

1.2.4. Berdasarkan kelengkungan permukaa


1. Singly curved shell, terbentuk dari perpindahan garis lurus yang melebihi bentuk
lengkung

SKSB 5 | 5
Gambar 2.4 Bentuk Singly curved shell
2. Doubly curved shell with principle curves in the same direction (domical
shell)dibentuk dengan memutar bidang lengkung terhadap sumbu pada bidang
tersebut dan membentuk lengkungan kearah sumbunya.
3. Doubly curved shell with principle curves in opposite direction (hiperbolik
paraboloid)

Gambar 2.5. Hiperbolic Paraboliid

4. Doubly curved shell with principle curve in the same and opposite direction yang
memberikan contoh prinsip- prinsip alternatif arah lengkungan.

1.3 ANALISA SHELL STRUCTURE


Kulit kerang yang tipis dapat memikul suatu beban lembut dengan tegangan- tegangan
membran, dan bahwa tegangan- tegangan membran, yang dikerahkan didalam suatu
kulit kerang terutama tergantung kepada kondisi- kondisi tumpuan perbatasannya.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni
didalam sebuah kulit kerang, antar lain:
• Gaya- gaya reaksif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan berlawanan dengan
gaya- gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan oleh beban
• Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk mengalami perindahan
yang ditimbulkan oleh regangan membran kalau salah satu atau keduanya tidak
terpenuhi, maka akan timbul teganagn lentur didalam kulit kerang yang disebabkan
oleh:

SKSB 5 | 6
1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi
rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
2. Gaya- gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat
diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal.
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan
memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan,
sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut 51049’ diukur dari garis
vertikal diukur dari garis vertikal.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur.
Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan
cangkang. Jadi kondisi jepit harus dihindari. Menggunakan hubungan sendi sama
saja dengan memberikan gaya pada tepi cangkang, yang berarti akan menimbulkan
momen lentur.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis,merupakan suatu membran
melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang
dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal
sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti
yang akan terjadi pada suatu membran ideal. Di bawah beban, suatu kulit kerang
tipis mengerahkan tegangan-tegangan membran, yaitu tegangan tarik, tegangan
tekan dan tegangan geser singggung. Suatu kulit kerang tipis adalah stabil di
bawah setiap beban lembut yang tidak menegangkan pelat secara berlebihan,
karena kulit kerang tidak perlu merubah bentuk untuk menghindari timbulnya
tegangan-tegangan tekan.
Suatu kulit kerang harus ditumpu dengan selayaknya. Suatu tumpuan layak adalah
suatu tumpuan yang :
(a) mengerahkan reaksi-reaksi membran, yaitu reaksi-reaksi yang bekerja dalam bidang
yang menyinggung kulit kerang pada perbatasan dan
(b)memungkinkan perpindahan – perpindahan membran yang pada perbatasan

SKSB 5 | 7
kulit kerang , yaitu perpindahan-perpindahan yang di timbulkan oleh regangan-
regangan akibat tegangan-tegangan membran.
Apabila reaksi-reaksi tumpuan tidak pada bidang singgung kulit kerang atau kalau
perpindahan –perpindahan membran dihalangi oleh tumpuan-tumpuan, maka kulit
kerang akan mengerahkan tegangan-tegangan lentur perbatasan. Kalau bentuk kulit
kerang dan kondisi –kondisi tumpuan, kedua-duanya dipillih secara tidak tepat, maka
kulit kerang mungkin akan mengarahkan tegangan-tegangan lentur meliputi seluruh
permukaannya. “kulit kerang” yang didesain secara tidak tepat semacam ini tidak dapat
bekerja sebagai kulit kerang tipis, jadi tidak mampu sebagian terbesar dari beban
melalui tegangan-tegangan membran.
Untuk material menurut Salvadori dan Levy (1986 ), kulit kerang tipis atau
cangkang terbuat dari bahan-bahan seperti logam, kayu, dan plastik yang mampu
menahan tegangan tekan dan ada kalanya tegangan tarik. Akan tetapi beton bertulang
merupakan suatu bahan ideal untuk struktur kulit kerang tipis karena mudahnya beton
dituang atau dibentuk menjadi bentuk-bentuk lengkung.
Cangkang atau shell yang tipis dapat memikul suatu beban dengan tegangan-tegangan
membran, dan bahwa tegangan-tegangan membran yang dikerahkan didalam suatu
kulit kerang terutama tergantung kepada kondisi-kondisi tumpuan perbatasannya.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menimbulkan tegangan membran murni
didalam sebuah kulit kerang, antara lain:
• Gaya-gaya reaktif pada perbatasan kulit kerang harus sama dan berlawanan dengan
gaya-gaya membran pada perbatasan yang ditimbulkan oleh beban.
• Tumpuan harus mengijinkan perbatasan kulit kerang untuk mengalami perindahan
yang ditimbulkan oleh regangan membran.
Kalau salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka akan timbul tegangan lentur
didalam kulit kerang yang disebabkan oleh:
1. Gaya meridional, merupakan gaya internal pada cangkang aksimetris yang terbagi
rata dan dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
2. Gaya-gaya melingkar, dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang yang dapat
diperoleh dengan meninjau keseimbangan dalam arah transversal.

SKSB 5 | 8
3. Distribusi gaya, distribusi gaya melingkar dan meredional dapat diperoleh dengan
memplot persamaan kedua gaya tersebut. Gaya meredional selalu bersifat tekan,
sementara gaya melingkar mengalami transisi pada sudut tertentu.
4. Gaya terpusat, beban ini harus dihindari dari struktur cangkang.
5. Kondisi tumpuan, kondisi ini sangat mempengaruhi perilaku dan desain struktur.
Secara ideal tumpuannya tidak boleh menimbulkan momen lentur pada permukaan
cangkang.
6. Tegangan membran didalam kulit kerang tipis, merupakan suatu membran
melengkung yang cukup tipis untuk mengerahkan tegangan-tegangan lentur yang
dapat diabaikan pada sebagian besar permukaannya, akan tetapi cukup tebal
sehingga tidak akan menekuk di bawah tegangan-tegangan tekan kecil, seperti yang
akan terjadi pada suatu membran.

1.4 SIFAT SHELL STRUCTURE


Dalam usaha untuk memperoleh suatu pengertian yang sempurna mengenai
kelakuan struktural dari struktur-struktur lengkung dua dimensi, seperti mambran
dan kulit kerang adalah penting untuk pertama kalinya mengenali sifat-sifat
geometris dari permukaan mereka.sifat- sifat ini dapat dibagi dalam dua kategori,
yaitu:
a. Sifat- sifat lokal, yang menentukan geometri dari permukaan segera sekitar suatu
titik
b. Sifat- sifat umum, yang menerangkan bentuk dari permukaan sebagai suatu
keseluruhan.
Permukaan- permukaan dibagi kedalam tiga kategori yang berbeda tergantung
kapada variasi dari kelengkungan mereka disekitar satu titik:
1. Kalau kelengkungan pada suatu titik dalam semua arah mempunyai tanda sama,
maka permukaan disebut sinklastik pada titik tersebut .
Kalau kelengkungan pada suatu titik dalam semua arah mempunyai tanda yang
sama kecuali pada satu arah, yaitu nol, maka permukaan itu disebut juga dapat
direbahkan (developable) pada titik tersebut.
2. Kalau kelengkungan pada suatu titik adalah positif dalam arah- arah tertentu dan

SKSB 5 | 9
negatif dalam arah- arah lainnya, permukaan disebut sebagai antiklastik atau
suatu permukaan pelana (saddle surface) pada titik tersebut.

Gambar 2.6 Kelengkungan permukaan Shell

1.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SHEL STRUCTURE


Cerita masalah kelebihan daripada struktur cangkang, saya kira yang paling
sederhana dan setiap harinya berhadapan dengan kita apabila ingin isi perut atau
makan adalah “tudung saji”.Coba perhatikan struktur tudung nasi, dengan ketebalan
hanya beberapa milimeter ternyata cukup kuat untuk memikul beban dengan
bentang beberapa puluh sentimeter.Walaupun material struktur itu hanya terbuat
dari rotan ataupun fiber glass, bukan terbuat dari beton atau baja.kalau material itu
berbentuk struktur cangkang akan mempunyai kekuatan yang luar biasa, bisa
mempunyai kekutan sampai berpuluh-puluh kali lipat dibandingkan dengan struktur
berbentuk datar atau rata saja.
Tudung saji dengan ketebalan tidak sampai 3 milimeter bisa memikul beban
sampai dengan bentang 90 centimeter atau 900 milimeter,  jadi bisa berbentang 300
kali ketebalannya. Jadi apabila kita hendak membuat kubah dari material beton
bertulang dengan ketebalan 10 centimeter saja, seharusnya kita sudah bisa membuat
struktur kubah itu dengan diameter 3.000 centimeter alias 30 meter. Bandingkan
apabila pelat beton dengan ketebalan yang sama    itu hanya bisa memikul beban
untuk bentang 4 sampai 5 meter saja, cukup signifikan bukan?
Struktur cangkang ini akan sangat kuat untuk memikul beban terbagi rata,
telur juga merupakan suatu struktur cangkang, misalnya, apabila saudara
mengenggam telur ayam dengan kedua telapak tangan, coba tekan dengan sekuat
tenaga, telur yang kulitnya begitu tipis itu tidak akan pecah. Tetapi struktur
cangkang tidak kuat menahan beban terpusat, misalnya, saudara bisa saja
mebenturkan benda padat ke salah satu titik sisi telur, maka dengan begitu mudah
telur itu akan pecah.

SKSB 5 | 10
Cerita masalah perilaku struktur.Schodek(1991) dalam bukunya banyak
membahas tentang perilaku teknis struktur cangkang, mulai dari Beban-beban dan
gaya-gaya kerja sampai dengan asal muasal struktur cangkang. Adapun beban-
beban yang bekerja pada permukaan cangkang diteruskan ke tanah dengan
menimbulkan tegangan geser, tarik, dan tekan pada arah dalam-bidang (in-plane)
permukaan tersebut. Tipisnya  permukaan cangkang menyebabkan tidak adanya
tahanan momen yang cukup berarti. Struktur cangkang tipis khususnya cocok
digunakan untk memikul beban terbagi rata pada atap gedung.Struktur ini tidak
cocok untuk memikul beban terpusat.
Sebagai akibat cara elemen struktur ini memikul beban dalam-bidang
(terutama dengan cara tarik dantekan), struktur cangkang dapat dibuat sangat tipis
dan mempunyai bentang relatif besar. Perbandingan bentang-tebal sebesar 400 atau
500 dapat saja digunakan, misalnya tebal 3 in (8 cm) mungkin saja digunakan untuk
kubah yang berbentang 100 sampai 125 ft (30 sampai 38 meter). Cangkang
demikian tipis ini menggunakan material yang relatif baru dikembangkan, misalnya
beton bertulang yang didesain khusus untuk membuat permukaan cangkang.
Bentuk-bentuk tiga dimensional juga dapat dibuat dari batang-batang kaku
dan pendek.Struktur demikian baru ini pertama kali digunakan pada abab
XIX.Kubah Schwedler, yang terdiri atas jarring-jaring batang bersendi tak teratur,
misalnya, diperkenakan pertama kali oleh Schwedler di Berlin pada tahun 1863,
pada saat ia mendesain kubah dengan bentang 132 ft (48 m). Struktur baru lainnya
adalah  menggunakan batang-bantang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk
oleh garis membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Banyak kubah
besar di dunia yang menggunakan cara demikian.
Untuk menghindari kesulitan konstruksi yang ditimbulkan dari penggunaan
batang-batang yang berbeda dalam membentuk permukaan cangkang, kita dapat
menggunakan cara-cara lain yang menggunakan batang-batang yang panjangnya
sama. Salah satu di antaranya adalah kubah geodesik yang diperkenalkan oleh
Buckminster Fuller. Karena permukaan bola tidak dapat dibuat, maka banyaknya
pola berulang identik yang akan dipakai untuk membuat bagian dari permukaan
bola itu terbatas. Icosohedron bola, misalnya, terdiri atas 20 segitiga yang dibentuk
dengan menghubungkan lingkaran-lingkaran besar yang mengelilingi bola.

SKSB 5 | 11
Bentuk-bentuk lain yang bukan merupakan permukaan putaran juga dapat
dibuat dengan menggunakan elemen-elemen batang. Beberapa diantaranya adalah
atap barrel ber rib dan atap lamella yang terbuat dari grid miring seperti
pelengkung yang membentuk elemen-elemen diskret. Bentuk yang disebut terakhir
ini dari meterial kayu sangat banyak dijumpai, tetapi baja maupun beton bertulang
juga dapat digunakan. Dengan demikian sistem lamella, kita akan dapat mempunyai
bentang yang saangat besar.

1.6 BANGUNAN YANG MENERAPKAN SHELL STRUCTURE

1.6.1 ROYAN MARKET HALL PERANCIS

Gambar 2.7. Royan Market Hall Perancis


Bangunan ini dibangun pada tahun 1955 sampai tahun 1956 dan dirancang oleh Louis
Simon, Andre Morisseau dan Rene Sarger, sebagai sebuah sarana umum di
Royan, Charante – Maritime, Poitou – charente, Perancis.
Bentuk dari market hall ini unik, karena bentuk bangunannya tidak sederhana.Bidang dasar
dari bangunannya sendiri adalah lingkaran, dengan diameter 52.40 meter dan penutup shell
yang seolah olah bergelombang. Bentuk shell yang bergelombang ini dihasilkan dari
penggabungan segmen segmen shell menjadi satu.

SKSB 5 | 12
Gambar 2.8. Denah Royan Market Hall
Bagian tengah dari gedung ini, yang merupakan titik tertinggi (crown) merupakan tempat
bertemunya segmen segmen shell.Ketebalan dari shellnya sendiri adalah kurang lebih 3
inchi. Atap dari Royan Market Hall secara keseluruhan dibentuk dari 13 bagian lengkung
yang sama. Ketigabelas
bagian tersebut disusun secara melingkar sehinggga membentuk suatu struktur atap yang
menyerupai ombak-ombak. Ketigabelas bagian tersebut disatukan oleh adanya penebalan
pada masingmasing tepi lengkung atap tersebut (pada bagian cekung atap/valley).Penebalan
tersebut dteruskan ke bawah membentuk titik-titik dukung yang menyokong struktur atap.
Titik dukung tersebut berjumlah 13 buah yang dihubungkan satu sama lain dengan sebuah
tiemember.

Gambar 2.9. Penebalan titik dukung penyokong atap


Beban yang terbesar adalah pada bagian tengah, yaitu diantara crown dan perbatasan tiap
segmen, untuk itulah pada bagian ini mengalami penebalan.Beban tersebut semakin

SKSB 5 | 13
berkurang ke arah titik dukung.Hal ini berarti bahwa gaya-gaya yang diakibatkan oleh tiap-
tiap segmen disalurkan ke pondasai tanpa mengalami momen lentur.

Gamabar 2.10. Potongan Melintang Royan Market Hall

Berdasarkan analisa dari Jodicke dalam bukunya Shell Architecture , tentang kurva dasar
pembentuk. Menganalisa kurva dasar pembentuk permukaan shell Royan Market Hall ini,
mendapati bahwa kurva dasarnya bukanlah sebuah parabola dan mengisinya dengan ukuran
ukuran dasar yang didapati dalam rancangan Royan market hall ini. Dari hasil analisa ini
dapat dijelaskan bahwa dalam merancnag Royan market hall ini, sang arsitek tidak
menggunakan bentuk bentuk geometris tertentu yang menganut rumus rumus paten.
Atap Royan market hall ini berbentuk seperti kerang laut dengan tepinya yang beromabak,
diklarifikasikan ke dalam “free form”, karena penggambaran umumnya merupakan
penemuan atau penciptaan yang bebas, yang hanya dipandu oleh dalil dalil mekanik. Disini
bentuk geometris memiliki sebuah panduan,lebih daripada sebuah penonjolan fungsi.

1.6.2 THE POD EXHIBITION PAVILION


The Pod Exhibition Pavilion memiliki bentuk sederhana yang terdiri dari .
Serangkaian oval ditumpuk secara horizontal dan offset yang membuat bentuk ombak yang
dinamis melalui pusat area hijau untuk pembangunan perkotaan besar di Petaling Jaya ,
sebelah barat dari Kuala Lumpur.
Studio Nicoletti ASSOCIAT menggunakan drop air sebagai inspirasi untuk
penggunaan kantor campuran dan showroom . Bangunan ini dibagi oleh tengah terjepit dan
offset bagian . The " Pod " adalah pipa baja yang dibungkus kulit aluminium putih yang
dramatis berubah warna dalam kondisi pencahayaan yang berbeda . Sebuah kolam yang
mencerminkan sekitar depan gedung mengembalikan cahaya dan menyediakan koneksi ke

SKSB 5 | 14
desain . Paviliun merupakan tempat untuk menjadi inspirasi desain ikonik pusat untuk
proyek sekitarnya , menyediakan konteks estetika untuk seluruh pembangunan yang besar .
Interior yang mewah dengan band-band dari kaca antara bagian elips sedangkan bagian
diimbangi mengandung kantor memiliki situs kaca yang lebih konvensional . Ruang secara visual
membentang oleh langit-langit melangkah yang menyediakan lulus cahaya melalui volume .
Sekitarnya kulit Greenscape , kolam renang , dan albedo tinggi harus efektif mendinginkan
bangunan .

Gambar 2.11. Persperktif A-A

Gambar 2.11. Potongan A-A

SKSB 5 | 15
Gambar 2.12. Perspektif dan Potongan

SKSB 5 | 16
Gambar 2.13. Denah The Pod Exhibition Pavilion

SKSB 5 | 17
Gambar 2.14.Tampak Depan dan Belakang The Pod Exhibition Pavilion

1.6.3 ANALISIS STRUKTUR CANGKANG KEONG MAS TMII

SKSB 5 | 18
Gambar 2.15 Keong Mas TMII
 Data Teknis
Lokasi : Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur
Fungsi : Teater IMAX
Arsitek : Dpl. Ing. Eddy W Utoyo, IAI
Ir. Timmy Setiawan, IAI
Ir. Frangky Du Ville, IAI
Ir. Djoeachir, IAI
Ir. Iman Sudibyo, IAI
Ahli Struktur : Ir. Paul Retika, Msc
Pembangunan : 1982
Luas lahan : 7245 m2
Luas bangunan : 3250 m2
Material struktur : Beton dan baja
 Analisa Bentuk Bangunan
Bentuk Teater Keong Mas diadaptasi dari bentuk cangkang hewan keong.Inspirasi
dasar bentuk teater ini berasal dari cerita rakyat Indonesia yang sangat terkenal yaitu
legenda keong mas. Secara kasat mata, teater keong mas ini akannampak sepeti bentuk
cangkang keong yang melingkar membentuk kerucut dengan pusat sumbu spiral.
Dilihat dari arah lingkar cangkang, bentuk melingkar cangkang teater keong mas TMII
menyerupai bentuk spiral cangkang keong berjenis sinitral shell karena bentuk
cangkang keong mas TMII ini memiliki
bentuk cangkang (spiral cangkang) yang memutar ke arah kiri.Namun, tidak seperti
bentuk lingkar spiral cangkang hewan keong yang membentuk ruang bagi tempat
berdiam tubuh lunak keong, bentuk spiral teater keong mas ini hanya sebagai elemen
estetika. Bentuk spiral yang terdapat di keong mas hanya sebagai elemen penambah
pada bagian luar cangkang agar bentuk cangkang teater keong mas menyerupai bentuk
cangkang hewan keong yang hidup di alam. Bentuk spiral cangkang teater ini tidak
membentuk ruang pada bagian dalam teater. Hanya cangkang yang berbentuk seperti
kubah yang membentuk ruang pada bagian dalam teater. Pada umumnya, konsep
bentuk struktur cangkang Keong Mas TMII sama dengan bentuk struktur cangkang
keong alami yaitu mempunyai permukaan lengkung. Garis lengkung yang menyusun

SKSB 5 | 19
permukaan cangkang keong alami dapat kita lihat pada gambar dibawah.Garis
lengkung pada permukaan cangkang tersebut menjadi ide dasar bentuk lengkung
struktur cangkang (shell structure).

Gambar 2.16.Konstruksi bangunan Keong Mas TMII

Gambar 2.17 Jenis shell structure yang ada pada Keong Mas TMII

SKSB 5 | 20
Gambar 2.18 Potongan Keong Mas TMII
Garis lengkung pada struktur cangkang keong alami ditampakkan melalui bentuk
lengkung beton penyusunnya.Permukaan struktur cangkang keong alami yang bersifat tipis,
kaku dan kuat juga menjadi sifat dasar dari struktur cangkang Keong Mas TMII.Ketipisan
struktur cangkang Keong Mas TMII dapat dilihat melalui perbandingan ukuran beton yang
menyusun permukaannya dengan luas lantai bangunan. Jika dibandingkan dengan luas
teater utama Keong Mas TMII sebesar 2116 m2, dengan tebal beton penyusun permukaan
lengkung cangkang yang hanya memiliki ketebalan 15-20 cm maka tebal permukaan
lengkung cangkang hanya 1/105.8 m2 dari luas teater utama. Ukuran perbandingan tersebut
dapat membuktikan bahwa struktur cangkang Keong Mas TMII memiliki sifat tipis. Sifat
kekakuan dan kekutan struktur cangkang Keong Mas TMII juga telah dijelaskan
sebelumnya.Walaupun sudah diberi beban tekan sebesar 300 ton dan beban lateral sebesar
400 kg, struktur cangkang Keong Mas TMII tidak mengalami pergerakan dan hanya
mengalami pembengkokan sebesar 3 mm.Struktur cangkang Keong Mas TMII tersebut
tetap berdiri stabil di tempatnya.Beban tekan sebesar 300 ton tersebut disebarkan secara
melingkar pada permukaan lengkung cangkang. Sifat kekakuan dan kekuatan struktur
cangkang Keong Mas TMII tersebut dicontoh dari sifat kekuatan dan kekakuan struktur
cangkang keong yang hidup di alam.Cangkang keong alami tidak mudah dipecahkan oleh
capit tajam kepiting.Diperlukan waktu yang cukup lama untuk memecahkan cangkang
keong tersebut. Ketika energi dari gaya (beban) capit.

SKSB 5 | 21
Kepiting sampai ke cangkang keong maka gaya tersebut akan disebarkan secara
merata di lapisan pertama cangkang keong dan retakan-retakan kecil akan dihasilkan oleh
lapisan pertama cangkang keong untuk menghindari perpindahan beban energi ke bagian
cangkang yang lebih dalam. Proses penyebaran gaya inilah yang juga menjadi ide dasar
struktur shell pada umumnya dan struktur cangkang Keong Mas TMII pada
khususnya.Walaupun bentuk dari struktur cangkang keong alami sangat menyerupai
struktur cangkang Keong Mas TMII serta sifat-sifat struktur cangkang keong alami juga
menyerupai struktur cangkang Keong Mas TMI. Kolom-kolom penopang dan balokbalok
penyambung yang terdapat pada cangkang Keong Mas TMII juga menjadi salah satu
perbedaan antara struktur cangkang Keong Mas TMII dengan struktur cangkang keong
alami.

Gambar 2.19 Beton penyusun struktur shell dan baja pada kanopi lobi

Dalam mendesain cangkang selain yang telah dibahas diatas, salah satu faktor kritis
itu adalah keharusan menjamin bahwa cangkang tidak mengalami tekuk. Seperti telah
disebutkan, masalah ini adalah masalah kestabilan yang apabila kelewngkungan
permukaan cangkang relatif datar maka dapat terjadi tekuk snap-trough atau tekuk lokal.
Sebagaimana yang terjadi pada kolom panjang, ketidakstabilan dapat terjadi pada taraf
tegangan rendah.Hal ini dapaat dicegah dengan menggunakan permukaan yang
berkelengkungan tajam.keharusan menggunakan kelengkungan tajam ini tentu saja
menyebabkan kita tidak dapat menggunakan cangkang berprofil rendah dan berbentang
besar.
Masalah lain yang juga penting diperhatikan adalah cangkang harus mampu
menahan beban-beban yang berarah tidak vertikal. Biasanya beban angin bukan merupakan
masalah teknis dalam desain struktur cangkang.Beban gempa, yang juga berarah literal
SKSB 5 | 22
seperti beban angin dapat menimbulkan masalah serius dalam desain.Apabila ada beban
tersebut kita harus berhati-hati dalam mendesain tumpuan cangkang. Cincin tarik
digunakan untuk menahan gaya horizontal yang terjadi akibat bentuk cangkang dan
sekaligus menyalurkan momen secara merata ke kolom. Penggunaan cincin tarik
mengakibatkan momen lentur pada permukaan cangkang dimana terapat pertemuan antara
c angkang dengan cincin, ini diakibatkan oleh ketidakserasian deformasi yang terjadi
diantara cincin dan cangkang.Untuk mengatasi deformasi pada cincin harus dapat dikontrol
sehingga ketidak serasian dengan cangkang bisa diperkecil.

SKSB 5 | 23
1.7 Daftar Pustaka

1. Candela, The Shell Builder, Colin Faber Reinhold Publishing Corp, New York
2. Ishar, H.K; 1995, Pedoman Umum Merancang Bangunan, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
3. Joedicke, Jurgen, 1963, Shell Architecture, Reinhold Publishing Corporation, New
York
4. Schodeck, Daniel L; 1980, Structure, USA Prantise Hall- Inc
5. Sutrisno, R; 1983,Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Gramedia,
Jakarta
6. Salvadori, Mario, M. Levy,1986, Desain Struktur Dalam Arsitetektur (Terjemahan),
Erlangga, Jakarta
7. www. greatbuildings.com
8. www.sydneyoperahouse.com

SKSB 5 | 24

Anda mungkin juga menyukai