STUDIO PAR IV
SISTEM STRUKTUR CANGKANG
DAN KUBAH
Struktur cangkang merupakan sebuah sistem struktur Struktur cangkang-tipis (juga disebut struktur pelat dan
lengkung, namun tipis dan kuat. Sistem struktur ini cangkang) adalah konstruksi ringan yang menggunakan
kebanyakan digunakan pada bangunan berbentang lebar elemen cangkang. Elemen-elemen ini biasanya
serta bangunan fungsional dengan satu lantai saja. melengkung, disusun untuk membuat struktur besar.
SISTEM SHEEL
Menurut Joedicke (1963), bentuk struktur shell
dibagi menurut tipe kelengkungan
permukaannya sebagai berikut :
1. Singly curved shell, terbentuk dari
perpindahan garis lurus yang melebihi
bentuk lengkung.
2. Doubly curved shell with principle curves in
the same direction (domical shell) dibentuk
dengan memutar bidang lengkung terhadap
sumbu pada bidang tersebut dan membentuk
lengkungan kearah sumbunya.
3. Dubly curved shell with principle curves in
opposite direction (hiperbolik paraboloid).
4. Doubly curved shell with principle curve in the
same and opposite direction yang
memberikan contoh prinsip-prinsip alternative
arah lengkungan.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan system struktur
cangkang
Bentuk Dasar Sistem Struktur
Bentuk umumCangkang
yang pertama yang digunakan dalam sistem struktur
cangkang adalah bentukan yang permukaannya berasal dari kurva yang
diputar terhadap satu sumbu. Kedua, bentuk yang permukaannya
translasional, yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas
kurva bidang lainnya (misalnya permukaan bola eliptik dan silindris).
Ketiga, bentuk yang permukaannya dibentuk untuk menggeserkan dua
ujung segmen garis pada dua kurva bidang (misalnya permukaan
bentuk hiperbolik paraboloid dan kinoid). Terakhir, bentukbentuk lain
yang merupakan kombinasi dari yang telah disebutkan diatas.
Kondisi Tumpuan dalam Sistem
Struktur
Sistem struktur Cangkang
cangkang memerlukan cara-cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal yang diasosiasikan dengan
gaya dalam bidang di tepi bawah cangkang. Pada kubah, misalnya, sistem penyokong melingkar perlu dilakukan. Selain itu, ada
juga alternatif lain yang bisa digunakan, yaitu dengan cincin lingkaran atau yang disebut dengan cincin tarik. Cincin tarik ini
diletakkan di dasar kubah sehingga dapat menahan komponen keluar dari gaya meridional. Cincin tarik merupakan suatu cincin
planar yang menahan dorongan ke luar dari cangkang, sehingga cincin ini mengalami tarikan. Cincin tarik harus dapat menyerap
semua dorongan horizontal yang ada. Apabila terletak di atas tanah, harus ada pondasi menerus yang meneruskan komponen
gaya vertikal ke tanah. Ada juga cara lain yang dapat digunakan, yaitu cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain seperti
kolom, yang hanya memikul berat vertikal. Namun, penggunakan cincin tarik ini memiliki kelemahan karena akan menimbulkan
momen lentur pada permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang dan cincin. Momen lentur ini selalu
diakibatkan oleh ketidakserasian deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar pada cangkang
dapat bersifat tekan, padahal, deformasi balok cincin cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena elemen tersebut
harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi gerakan bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi cangkang.
Momen ini kemudian dimatikan dengan cepat pada cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan tidak
terpengaruh.
STUDI KASUS BANGUNAN YANG
MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR
TINJAUAN STRUKTUR
Atap
SHELLpada merupakan bentuk
PADASYDNEY
metaforadengan menerapkan system
OPERA HOUSE
shell free form. Gaya- gaya yang bekerja pada pada tap shell Sydney opera house antara lain
Dimana bentuk shell yang ada tidak adalah:
mengikuti pola geometri tetapi 1. Gaya meredional, Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari
terikat secara structural yang dalam berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan baja
hal ini bentuk geometri tetap ada kekolom penyangga atap. Gaya meredional yang bekerja pada atap diatasi
tetapi bukan merupakan factor dengan mempertebal permukaan dan membentuk permukaannya menyerupai
utama. sirip- sirip dengan tujuan agar permukaan lebih kaku
Shell pada Sydney opera house
terbentuk
dari proses rotasional kearah vertical
dengan lengkung dua arah (vertical
dan horizontal)/double curved shell
dengan permukaan lengkung
sinklastik.
STUDI KASUS BANGUNAN YANG
MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR
TINJAUAN STRUKTUR
SHELL PADASYDNEY
OPERA
2. Gaya HOUSE Gaya rotasional
rotasional, 4. Kondisi tumpuan, Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera house sudah
bekerja kearah vertical mengikuti memenuhi syarat tumpuan layak yang diizinkan untuk shell struktur, yaitu :
lengkung atap kemudian beban a. tumpuan yang disalurkan kekolom mampu mengerahkan reaksi dari
disalurkan ketanah melaui tiga membrane baik itu reaksi tekan maupun tarik.
kolom yang ada. Beban tekan dan b. Perpindahan gaya tekan tarik yang bekerja pada permukaan cangkang. ̇
tarik disalurkan melalui tulangan Perpindahan- perpindahan membrane pada perbatasan kulit kerang yang
3. Beban lentur, Pertemuan atap dan
atap. timbul akibat tegangan dan regangan membrane diatasai dengan memperkaku
dinding dibuat lebih tebal agar dapat
sudut- sudut pertemuan permukaan shell
menyokong gaya yang bekerja pada
arah vertical dan horizontal dari gaya
meredional, yang juga agar dapat
menahan gaya dorong keluar yang
terjadi.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
KELEBIHA KEKURANG
Hemat dalam N
penggunaan material. AN
Menurut Schodek (1991), struktur
cangkang dapat sangat tipis dan Tidak dapat memiliki banyak bukaan.
mempunyai bentang yang relative besar.
Perbandingan bentang-tebal sebesar 400
atau 500 dapat saja digunakan (misalnya
tebal 8 cm mungkin saja digunakan untuk
kubah yang berbentang 30 – 38 meter.
Menciptakan bentuk permukaan yang
lengkung, baik vertikal, horizontal,
maupun diagonal.
Desain struktur yang kuat dan kokoh
walaupun tipis.
Bandung:Eresco.
Schueller, Wolfgang. 1989.DAFTAR PUSTAKA
High-rise Building Structures. Terj. Januar Hakim.
Bandung:Refika Aditama.
Salvadori, Mario dan Matthys Levy. 1986. Structural Design in Architecture. Terj.
Ir.Elly Madyayanti. Jakarta: Erlangga.
Lin, T. Y. dan Sidney D. Stotesbury. 1981. Structural Concepts and Systems for
Architects and Engineers. New York: John Wiley & Sons.
Pramudya Wardhani. (2010, 1 Juli). Penggolongan Shell. Diperoleh 11 November
2016 , dari http://pramudyawardhani.files.wordpress.c om/2010/07/penggolongan-
shell.jpg
Candela, The Shell Builder, Colin Faber Reinhold Publishing Corp, New York
Ishar, H.K; 1995, Pedoman Umum Merancang Bangunan, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
Joedicke, Jurgen, 1963, Shell Architecture, Reinhold Publishing Corporation, New
York
Schodeck, Daniel L; 1980, Structure, USA Prantise Hall- Inc
Sutrisno, R; 1983,Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Gramedia,
Jakarta
Salvadori, Mario, M. Levy,1986, Desain Struktur Dalam Arsitetektur (Terjemahan),