Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA KUPANG

FAKULTAS TEKNIK-PRODI ARSITEKTUR

STUDIO PAR IV
SISTEM STRUKTUR CANGKANG
DAN KUBAH

1. Marche Seli (22120041) 8. Martinus Kurniawan Willu (22120010)


2. Paulus H. T. Syamsudin (22120070) 9. Maixstefen S. Ledoh (22120031)
3. Eufronius Nahak (22120020) 10. Regina C.C. Maliatie (22120091)
4. Catharine Elisa Pesan (22120030) 11. Realeno N. Umbu warata (22120001)
5. Andrias Lisu Ate (22120050) 12. Andrianus prasasto (22120061)
6. Intan S. Bei (22120080) 13. Rofinus Santi Damayanti (22120081)
7. Januario Xaverius Bone (22120051)
DEFINISI
Sistem struktur pada suatu bangunan merupakan penggabungan
berbagai elemen struktur secara tiga dimensi, yang cukup rumit. Yang
berfungsi untuk memikul secara aman dan efektif beban yang bekerja
pada bangunan, serta menyalurkannya ke tanah melalui fondasi.
Pengertian Sistem Struktur CANGKANG DAN KUBAH
Menurut Para Ahli Struktur shell adalah plat
yang melengkung ke satu arah
atau lebih yang tebalnya jauh
lebih kecil daripada
bentangnya.
Joedicke (1963)

Shell atau cangkang adalah


bentuk struktural tiga
dimensional yang kaku dan
tipis yang mempunyai
permukaan lengkung.
Schodeck (1998)

Cangkang atau shell bersifat Struktur cangkang adalah plat


Shell disebut kulit kerang tipis yang tipis dan lengkung. Jadi yang melengkung ke satu arah
dapat mengerahkan tegangan-tegangan struktur yang tipis dasar atau atau lebihyang tebalnya jauh
lentur yang dapat diabaikan pada lengkung tebal tidak dapat lebih kecil daripada
Sebagian besar permukaannya. Akan dikatakan sebagai shell. bentangannya.
tetapi cukup tebal sehingga tidak akan Ishar (1995) R.Sutrisna (1983)
menekuk di bawah tekanan-tekanan kecil
Salvadori dan Levi (1986)
MENURUT
LITERATUR

Struktur cangkang merupakan sebuah sistem struktur Struktur cangkang-tipis (juga disebut struktur pelat dan
lengkung, namun tipis dan kuat. Sistem struktur ini cangkang) adalah konstruksi ringan yang menggunakan
kebanyakan digunakan pada bangunan berbentang lebar elemen cangkang. Elemen-elemen ini biasanya
serta bangunan fungsional dengan satu lantai saja. melengkung, disusun untuk membuat struktur besar.

Struktur cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensi


Cangkang adalah struktur dengan penyebaran gayanya
dengan permukaan yang lengkung, dan memiliki sifat kaku
yang merata pada seluruh permukaan cangkangnya.
dan tipis, serta sangat kuat.
Sejarah Sistem Struktur
Cangkang
Bentuk cangkang atau shell banyak ditemukan di alam, seperti pada bentuk perisai dari
tumbu-tumbuhan maupun binatang, dimana bentuk tersebut memiliki karakter yang kuat
dan kokoh meskipun memiliki bentuk yang tipis, contohnya seperti kulit labu yang sudah
mengering, kulit telur, kulit kerang, dan lain-lainnya. Contoh-contoh di alam tersebut
semuanya memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu memiliki perisai yang kuat, dan bentuknya
yang lengkung dengan tebal tipis dalam berbahan keras dan padat. Setelah melihat kuatnya
cangkang telur, barulah dicoba dalam bidang struktur dan konstruksi yang digunakan
pertama kali pada abad XIX dengan bangunan Kubah Schwedler. Kubah ini terdiri atas
jaring-jaring batang bersendi yang tidak teratur. Scwedler memperkenalkan kubah ini untuk
pertama kalinya di Berlin pada tahun 1863. Kubah ini memiliki bentang selebar 48 meter,
dengan menggunakan batang-batang yang diletakkan pada kurva yang dibentuk oleh garis
membujur dan melintang dari suatu permukaan putar. Namun seiring berkembangnya
zaman, mulai ditemukan kesulitan dalam membangun struktur cangkang dengan
menggunakan batang-batang yang memiliki ukuran yang tidak beragam, sehingga manusia
kemudian menemukan cara lain yaitu dengan menggunakan batang-batang dengan ukuran
yang sama. Barulah muncul kubah geodesik yang diperkenalkan oleh Buckminster Fuller.
MATERIAL STRUKTUR CANGKANG

BETON BERTULANG NON BETON


Beton bertulang merupakan bahan bangunan Material Non beton untuk cangkang bentukan
yang sangat cocok untuk menghasilkan bebas dengan menggunakan grid sebagai
permukaan kulit yang halus. Langsung dicetak pengganti beton bertulang berkembang pesat.
dan dituangkan di tempat, menciptakan Material grid yang digunakan bisa berupa kayu,
permukaan yang menerus dari penuangannya. baja hollow, serta penutup berupa panel kaca
Namun tantangan utama terletak pada maupun penutup membran.
perancah dan bekisting selama konstruksi
(Chilton, 2000).

BAJA KACA KAYU Ethylene Tetrafluoroethylene


KELENGKAPAN SISTEM STRUKTUR CANGKANG

SISTEM SHEEL
Menurut Joedicke (1963), bentuk struktur shell
dibagi menurut tipe kelengkungan
permukaannya sebagai berikut :
1. Singly curved shell, terbentuk dari
perpindahan garis lurus yang melebihi
bentuk lengkung.
2. Doubly curved shell with principle curves in
the same direction (domical shell) dibentuk
dengan memutar bidang lengkung terhadap
sumbu pada bidang tersebut dan membentuk
lengkungan kearah sumbunya.
3. Dubly curved shell with principle curves in
opposite direction (hiperbolik paraboloid).
4. Doubly curved shell with principle curve in the
same and opposite direction yang
memberikan contoh prinsip-prinsip alternative
arah lengkungan.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan system struktur
cangkang
Bentuk Dasar Sistem Struktur
Bentuk umumCangkang
yang pertama yang digunakan dalam sistem struktur
cangkang adalah bentukan yang permukaannya berasal dari kurva yang
diputar terhadap satu sumbu. Kedua, bentuk yang permukaannya
translasional, yang dibentuk dengan menggeserkan kurva bidang di atas
kurva bidang lainnya (misalnya permukaan bola eliptik dan silindris).
Ketiga, bentuk yang permukaannya dibentuk untuk menggeserkan dua
ujung segmen garis pada dua kurva bidang (misalnya permukaan
bentuk hiperbolik paraboloid dan kinoid). Terakhir, bentukbentuk lain
yang merupakan kombinasi dari yang telah disebutkan diatas.
Kondisi Tumpuan dalam Sistem
Struktur
Sistem struktur Cangkang
cangkang memerlukan cara-cara khusus untuk mengatasi gaya tendangan horizontal yang diasosiasikan dengan
gaya dalam bidang di tepi bawah cangkang. Pada kubah, misalnya, sistem penyokong melingkar perlu dilakukan. Selain itu, ada
juga alternatif lain yang bisa digunakan, yaitu dengan cincin lingkaran atau yang disebut dengan cincin tarik. Cincin tarik ini
diletakkan di dasar kubah sehingga dapat menahan komponen keluar dari gaya meridional. Cincin tarik merupakan suatu cincin
planar yang menahan dorongan ke luar dari cangkang, sehingga cincin ini mengalami tarikan. Cincin tarik harus dapat menyerap
semua dorongan horizontal yang ada. Apabila terletak di atas tanah, harus ada pondasi menerus yang meneruskan komponen
gaya vertikal ke tanah. Ada juga cara lain yang dapat digunakan, yaitu cincin dapat ditumpu pada elemen-elemen lain seperti
kolom, yang hanya memikul berat vertikal. Namun, penggunakan cincin tarik ini memiliki kelemahan karena akan menimbulkan
momen lentur pada permukaan cangkang dimana terdapat pertemuan antara cangkang dan cincin. Momen lentur ini selalu
diakibatkan oleh ketidakserasian deformasi yang terjadi diantara cincin dan cangkang. Deformasi melingkar pada cangkang
dapat bersifat tekan, padahal, deformasi balok cincin cenderung tidak sama dengan deformasi cangkang. Karena elemen tersebut
harus digabungkan, maka cincin tepi membatasi gerakan bebas permukaan cangkang sehingga timbul momen di tepi cangkang.
Momen ini kemudian dimatikan dengan cepat pada cangkang sehingga permukaan cangkang secara keseluruhan tidak
terpengaruh.
STUDI KASUS BANGUNAN YANG
MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR
TINJAUAN STRUKTUR
Atap
SHELLpada merupakan bentuk
PADASYDNEY
metaforadengan menerapkan system 
OPERA HOUSE
shell free form. Gaya- gaya yang bekerja pada pada tap shell Sydney opera house antara lain
Dimana bentuk shell yang ada tidak adalah:
mengikuti pola geometri tetapi 1. Gaya meredional, Gaya meredional pada atap Sydney opera house berasal dari
terikat secara structural yang dalam berat itu sendiri yang kemudian gaya itu disalurkan melalui tulangan baja
hal ini bentuk geometri tetap ada kekolom penyangga atap. Gaya meredional yang bekerja pada atap diatasi
tetapi bukan merupakan factor dengan mempertebal permukaan dan membentuk permukaannya menyerupai
utama. sirip- sirip dengan tujuan agar permukaan lebih kaku
Shell pada Sydney opera house
terbentuk
dari proses rotasional kearah vertical
dengan lengkung dua arah (vertical
dan horizontal)/double curved shell
dengan permukaan lengkung
sinklastik.
STUDI KASUS BANGUNAN YANG
MENGGUNAKAN SISTEM STRUKTUR
TINJAUAN STRUKTUR
SHELL PADASYDNEY
OPERA
2. Gaya HOUSE Gaya rotasional
rotasional, 4. Kondisi tumpuan, Kondisi tumpuan pada atap Sydney opera house sudah
bekerja kearah vertical mengikuti memenuhi syarat tumpuan layak yang diizinkan untuk shell struktur, yaitu :
lengkung atap kemudian beban a. tumpuan yang disalurkan kekolom mampu mengerahkan reaksi dari
disalurkan ketanah melaui tiga membrane baik itu reaksi tekan maupun tarik.
kolom yang ada. Beban tekan dan b. Perpindahan gaya tekan tarik yang bekerja pada permukaan cangkang. ̇
tarik disalurkan melalui tulangan Perpindahan- perpindahan membrane pada perbatasan kulit kerang yang
3. Beban lentur, Pertemuan atap dan
atap. timbul akibat tegangan dan regangan membrane diatasai dengan memperkaku
dinding dibuat lebih tebal agar dapat
sudut- sudut pertemuan permukaan shell
menyokong gaya yang bekerja pada
arah vertical dan horizontal dari gaya
meredional, yang juga agar dapat
menahan gaya dorong keluar yang
terjadi.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
KELEBIHA KEKURANG
 Hemat dalam N
penggunaan material. AN
Menurut Schodek (1991), struktur
cangkang dapat sangat tipis dan  Tidak dapat memiliki banyak bukaan.
mempunyai bentang yang relative besar.
Perbandingan bentang-tebal sebesar 400
atau 500 dapat saja digunakan (misalnya
tebal 8 cm mungkin saja digunakan untuk
kubah yang berbentang 30 – 38 meter.
 Menciptakan bentuk permukaan yang
lengkung, baik vertikal, horizontal,
maupun diagonal.
 Desain struktur yang kuat dan kokoh
walaupun tipis.
Bandung:Eresco.
 Schueller, Wolfgang. 1989.DAFTAR PUSTAKA
High-rise Building Structures. Terj. Januar Hakim.
Bandung:Refika Aditama.
 Salvadori, Mario dan Matthys Levy. 1986. Structural Design in Architecture. Terj.
Ir.Elly Madyayanti. Jakarta: Erlangga.
 Lin, T. Y. dan Sidney D. Stotesbury. 1981. Structural Concepts and Systems for
Architects and Engineers. New York: John Wiley & Sons.
 Pramudya Wardhani. (2010, 1 Juli). Penggolongan Shell. Diperoleh 11 November
2016 , dari http://pramudyawardhani.files.wordpress.c om/2010/07/penggolongan-
shell.jpg
 Candela, The Shell Builder, Colin Faber Reinhold Publishing Corp, New York
 Ishar, H.K; 1995, Pedoman Umum Merancang Bangunan, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta
 Joedicke, Jurgen, 1963, Shell Architecture, Reinhold Publishing Corporation, New
York
 Schodeck, Daniel L; 1980, Structure, USA Prantise Hall- Inc
 Sutrisno, R; 1983,Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern, Gramedia,
Jakarta
 Salvadori, Mario, M. Levy,1986, Desain Struktur Dalam Arsitetektur (Terjemahan),

Anda mungkin juga menyukai