OLEH :
IRVANDISIUS M HASAN
221 17 087
Kupang, 2022/2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
BAB 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 7
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 7
1.2 Permasalahan .................................................................................................................... 10
1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................................................................. 10
3
2.2.5 Strategis Dasar Edukasi Bencana ........................................................................................ 22
BAB 111
TINJAUAN UMUM WILAYAH DAN DAN LOKASI PERENCANAAN ............................. 40
3.1 Administratif Dan Geografis............................................................................................... 40
3.1.1 Administratif Kota Kupang ....................................................................................................... 40
BAB IV
METODOLOGI......................................................................................................................... 63
4.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................. 63
4.1.1 Jenis Data ................................................................................................................................ 63
6
BAB 1
PENDAHULUAN
8
pra bencana ,tanggap darurat,dan periode pasca bencana.berdasarkan perancangan yaitu pusat
edukasi bencana dengan pendekatan arsitektur ramah lingkungan untuk meminimalir
kerusakan di kota kupang yang di sebabkan oleh bencana yang dapat menjadikan tempat
yang nyaman untuk dihuni dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya rasa takut akan
adanya ancaman bencana alam.
Objek rancangan tersebut merupakan cara pemecahan masalah perancangan bangunan
dengan mengutamakan keselarasan rancangan dengan alam.pendekatan ini menghasilkan
konsep-konsep yang ramah lingkungan,ikut menjaga ekosistem mengunakan energi yang
efisien menekankan penggunaan sumber daya alam yang dapat dipengaruhi, berada di kota
kupang NTT jarak yang tidak terlalu jauh dengan lokasi rawan bencana di daerah lain dengan
lokasi objek rancangan tidak terlalu jauh untuk melancarkan evaluasi terhadap bencana yang
sering terjadi di kota kupang.dari sekian banyak jenis bangunan,rumah atau hunian
merupakan bangunan yang paling dekat dan paling banyak memiliki pengaruh dalam
kehidupan manusia dalam rangka upaya mengurangi dampak bencana dan menciptakan
rancangan yang keharmonisan dengan alam maupun ramah lingkungan perlu makin
digalakan pembangunan yang lebih hijau dan ramah lingkungan yang kemudian lebih banyak
dikenal sebagai konsep bangunan ramah lingkungan,perlu adanya kajian dan pendoman
mengenai konsep ramah lingkungan dalam rangka membantu sosialisasi mengenai konsep
ramah lingkungan dan edukasi bencana.persepsi diatas kadang bisa menjadi keliru konsep
ramah lingkungan hanya berkutat pada penyediaan ruang terbuka hijau dan penanaman
pohon perlu adanya dorongan dan sosialisasi terus menerus mengenai konsep ramah
lingkungan yang dapat mendatangkan keuntungan sebagai modal untuk menggugah dan
membangkitkan semangat untuk mencintai lingkungan melalui pembangunan yang
berwawasan lingkungan sehingga diharapakan dapat menimbulkan keinginan dan kegairahan
untuk pusat edukasi bencana dengan arsitektur ramah lingkungan.pemahaman terhadap alam
pada rancangan arsitektur adalah upaya untuk menyelaraskan rancangan dengan alam yaitu
melalui memahami prilaku alam,ramah lingkungan dan selaras terhadap alam,keselarasan
dengan alam merupakan upaya pengelolaan dan menjaga kualitas tanah air dan udara dari
berbagi kegiatan arsitektur ramah lingkungan
9
1.2 PERMASALAHAN
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang ada
diantaranya :
Belum adanya wadah tempat edukasi khusus bencana bagi masyarakat dikota kupang
Keterbatasan fsilitas sarana dan prasarana edukasi bencana yang kurang memadai
Masih banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan hidup di sekitarnya
1.3.1 Tujuan
Membuat kajian konseptual perencanaan pusat edukasi bencana di kota kupang dengan
pendekatan arsitektur ramah lingkungan dengan menghasilkan suatu desain bangunan yang
memiliki tujuan untuk merancang pusat penanggulangan bencana yang dapat memberikan
keselamatan dan Kesehatan,Kesejahteraan Hidup Masyarakat Secara Fisik Dan Mental
1.3.2 Sasaran
Sasarana perencanaan dan perancangan pusat edukasi bencana di kota kupang :
Terciptanya pusat edukasi bencana yang memiliki fasilitas yang memadai serta nyaman bagi
yang terdampak bencana melalui pendekatan arsitektur ramah lingkungan
Membuat suatu wadah yang mampu menampung segala fasilitas kegiatan pusat edukasi
bencana yang sesuai dengan standar desain bangunan
10
1.4 RUANG LINGKUP DAN BATASAN
1.4.3 Batasan
Merencanakan pusat edukasi bencana sebagai wadah pelayanan dan pelatihan yang
mewujudkan kebutuhan civitasnya baik secara kualitas maupun kuantitas
Merencanakan pusat edukassi bencan yang beridentitas lokal dengan menerapkan prinsip-
prinsip arsitektur ramah lingkungan
Merencanakan pusat edukasi bencana di kota kupang untuk mempercepat proses
pembangunan dan pelayanan dalam berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan
kehidupan masyarakat yang mewadahi secara fisik dan mental
11
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar,sistematika penulisan dibagi beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
BAB 1 PEDAHULUAN
Yang terdiri dari : Latar Belakang,Pemasalahan,Tujuan Dan Sasaran, Ruang Lingkup Dan
Batasan,Sistematika Penulisan serta Kerangka Penulisan.
Berisi tentang uraian teori-teori yang berhubungan tinjauan pustaka tentang pusat edukasi bencana
yaitu pendekatan arsitektur ramah lingkungan,interpertasi judul ,pembandingan judul sejenis
,pemahaman tentang objek perancangan,studi banding sejenis,pemahaman tema,prinsip dan
gagasan utama,kajian tema pada karya desain (studi kasus),tinjauan umum wilayah dan lokasi
perencanaa,administrasi dan geografis,fisik dasar,(iklim, cuaca, topografi, geologi, vegetasi)
ekonomi,sosial budaya,tinjauan khusus lokasi perencanaan,pontensi dan peluang
Membahas tentang metoda dan teknik pengumpulan data serta keluaran yang dihasilkan serta data
eksternal dan internal yang meliputi gambaran umum dan gambaran khusus tentang lokasi
perencanaan.
Berisikan tentang metodologi yang di gunakan dalam penelitian ini yang mencakup lokasi
penelitian,teknik pengumpulan data,jenis dan sumber data, metode analisi data,,jadwal penelitian
dan kerangka berpikir,organisasi penelitian,biaya penelitian
12
1.6 KERANGKA BERPIKIR
Masalah
Metode Penelitian
Studi Pustaka
Data
feedback f
Data Primer Data Sekunder
Analisa
Konsep
13
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
14
Gambar 2.1 Defenisi Pusat
http://www.sinonimkata.com/sinomin-162080-pusat.html
4. Edukasi
Pengertian edukasi menurut pengertian para ahli adalah proses pengajaran yang
dilakukan baik secara formal maupun non formal kepada seseorang atau lebih dari
satu orang baik secara bersama-sama ataupun secara individual. Edukasi juga dapat
diartikan sebagai pendidikan.Menurut Sir Godfrey Thomson,pendidikan adalah
pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang
permanendi dalam kebiasaan-kebiasaan tingkah laku pikiran,dan sifatnya
5. Bencana Alam
Bencana alam adalah yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
di sebabkan oleh alam,diantaranya berupa gempa bumi,tsunami,gunung
meletus,banjir,kekeringan,angina topan, dan tanah longsor (BNBP,2012) berdasarkan
defenisikan tiap kata dapat disimpulkan “kajian konseptual perencanaan pusat edukasi
bencana di kota kupang’’ dengan pendekatan arsitektur ramah lingkungan adalah
sebuah tempat yang dapat di fungsikan sebagai tempat belajar untuk menambah
pengetahuan dan memahami bencana alam yang sering terjadi.
6. Pendekatan
Menurut Poerwadaminto (2007:246) pendekatan adalah proses,cara ,perbuatan,cara
mendekati,usaha dalam rangka aktifitas penelitian untuk mengadakan suatu
hubungan atau metode-metode untuk mencapai pengertian tentang masalah
penelitian ( dalam Deona,2017 : 14 )
Pendekatan Menurut Gulo adalah pendekatan dapat di artikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran.istilah pendekatan merujuk
kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum.
15
7. Arsitektur Ramah Lingkungan
Ramah Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah,air energi surya,mineral,serta flora dan
fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan,dengan kelembagaan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan
fisik tersebut.lingkungan juga dapat diaratikan menjadi segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.lingkungan
terdiri dari komponen abiotik dan biotik, komponen abiotik adalah segalah yang
tidak bernyawa seperti tanah ,udara ,air ,iklim ,kelembaban, cahaya,
bunyi,sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan ,manusia ,dan mikro-organisme (virus dan bakteri).ilmu yang
mempelajari ramah lingkungan adalah Ekologi
16
nilai prinsip arsitektur dengan konsep pendekatan arsitektur ramah lingkungan yang
menyangkut dengan alam dan sumber daya manusia.
17
2.2.2 STUDI BANDING OBYEK SEJENIS
Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan bangunan sejenis yang telah di bangun baik
dari segi objek maupun tema maka dilakukan studi banding ini.studi ini mengacu pada
penerapan perencanaan dan perancangan dari objek pada bangunan nayata yang telah di
bangun.metode ini dapat dilakukan dengan pengambilan unsur-unsur perancangan yang
bernilai positif dalam objek studi banding kemudian memasukannya ke dalam desain yang
baru.
Yang dimaksudkan dengan penjelasan ini adalah untuk membuat perbandingan diantaranya
karena yang satu fungsi pusat edukasi bencana dan rehabilitas bencana.
Daftar Tabel 2.1 : Pusat Edukasi Bencana Dan Rehabilitas Bangunan Bencana
Daftar Tabel 2.2 : Prinsip-Prinsip Dari Pusat Edukasi Bencana Dan Pusat Rehabilitas Sebagai
Berikut :
No Prinsip-Prinsip Penjelasan
1 Harus mengutamakan pengurangan Intergrasi pengurangan resiko dalam setiap
resiko bencana aspek dan proposal dalam membangun
kembali,sangat penting dalam mencapai
pemulihan yang berkelanjutan
18
2 Di dukung pemerintah Syarat mendasar dan intergrasi yang
berhasil sebagai proses pemulihan dan
didukung oleh kebijakan pemerintah yang
di setujui,sistem nasional dan alat-alat
3 Memperbaiki /mempelihara koordinasi Koordinasi yang baik akan
memaksimalkan dalam proses rehabilitas
dan rekonstruksi dengan demikian
tujuan,priotitas tugas dan tanggung jawab
yang disusun harus di lakukan melalui
dialog dan pertemuan yang
koordinatif,serta pembagian dan
pertukaran informasi harus dilakukan
dengan jelas
4 Pendekatan partisipatif Mempromosikan pendekatan-pendekatan
partisipatoris dan perencanaan serta
pemograman yang tidak terpusat dibuat
berdasarkan kebutuhan dan kapasitas yng
jelas
7 Membangun kemampuan sumber daya Pasca bencana besar ada beberapa hal yang
19
lokal dan nasional untuk peningkatan perlu diperhatikan dalam kegiatan
ketangguhan, manajemen resiko dan peningkatan kapasitas diantaranya adalah
pembangunan yang berkelanjutan
- Memperkuat kapasitas lokal dalam
manajemen resiko bencana
20
Museum Tsunami Aceh
Bangunan Rehabilitas Bencana
Pusat Edukasi Bencana BMKG
Gambar 2.2 : Contoh Desain Bangunan Edukasi Bencana Dan Rehabilitas Bencana
(Sumber: Gambar Google )
22
Pra-bencana
Tanggap Darurat
Pasca-Bencana
Dukungan Psikososial Edukasi Bencana
Strategi Dasar Edukasi Bencana Secara Khusus
Sama halnya yang telah dibahas pada strategi edukasi bencana secara umum akan
tetapi untuk Strategi dasar edukasi bencana secara khusus akan membahas secara
detail tentang menanggapi disetiap bencana yang akan dihadapi,maupun setelah
menghadapi bencana tersebut (pasca bencana) penjelasan mengenai pra
bencana,tanggap darurat dan pasca bencana mengenai di setiap bencana sebagai
berikut :
Tanah Longsor
Banjir
Gempa bumi
Letusan gunung berapi
Angin putin beliung/badai (cuaca Ekstrim)
Gelombang pasang dan badai laut
Kebakaran rumah atau gedung
Kebakaran lahan atau hutan
Kekeringan
23
Bencana lingkungan antara lain: pencemaran ,abrasi pantai ,kebakaran (urban fire)
dan kebakaran Hutan ( forest fire )
Bencana sosial antara lain: konflik sosial,terorisme/ledakan bom,dan eksodus
(pengungsian/berpndah tempat secara besar-besaran)
24
kerentanan fisik (presentase kawasan terbangun.kepadatan banguanan,presentase
bangunan kontsruksi darurat,jaringan listrik,rasio panjang jalan,jaringan
telekomunikasi,jaringan pdam dan jalan kereta api) sosial kependudukan (kepadatan
penduduk,laju pertumbuhan penduduk dan presentase penduduk usia tua-balita) dan
ekonomi (presentase rumah tangga yang berkerja di sektor rentan dan rumah tangga
miskin)
Kapasitas (Capacity)
Kapasitas atau kemampuan merupakan kombinasi dari semua kekuatan dan sumber
daya yang ada dalam masyarakat,kelompok atau organisasi yang dapat mengurangi
tingkat resiko atau dampak bencana.penilaian kapasitas mengidentifikasi kekuatan
dan sumber daya yang ada pada setiap individu,rumah tangga dan masyarakat untuk
mengatasi,bertahan mencegah,menyiapkan mengurangi resiko atau segera pulih dari
bencana,kegiatan ini mengidentifikasi status kemampuan komunitas pada setiap
sektor sosial,ekonomi,keuangan,fisik dan lingkungan yang dapat dioptimalkan dan
dimobilisasikan untuk mengurangi kerentanan dan resiko bencana.
1. Fasilitas-Fasilitas Ruang
Fasilitas-fasilitas ruang yang dimaksud adalah fasilitas secara umum yang mewadahi
kapasitas skala besar dalam pelaksanaan eduksi bencana,fasilitas-fasilita sarana-prasarana
tersebut adalah :
Ruang Arsip
Ruang arsip stap publikasi dan dokumentasi dipimpim oleh koordinasi yang
bertugas membentuk jaringan informasi dan komunikasi serta menyebarkan
informasi tentang edukasi bencana tersebut ke media,masyarakat dan persyarikatan
atas persetujuan pusat edukasi bencana.berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
data atau sebagi tempat gudang data yang terkait dengan edukasi bencana.untuk
perletakan keyborard layar tv ketinggian meja 72 meter.
Ruang Relawan
Staf kerelawanan dipimpin oleh koordinasi yang bertgas untuk mencukupi dan
melayani kebutuhan akomodasi,konsumsi dan kesehatan relawan yang bertugas di
27
semua unit kerja penanganan tanggap darurat dan edukasi bencana yang terjadi dan
melayani kebutuhan administrasi relawan yang bertugas.pada ruang ganti
mempunyai lampu penerangan dengan tinggi 2.30m dan luas 30m²
Ruang Makan
Diguankan sebagi tempat untuk menikmati hidangan dan dapat juga sebagi tempat
untuk bersantai ketika waktu istirahat atau ketika waktu luang.pada penggunaan
sebagai ruang penyimpanan untuk alat pembersih dan ruang cuci,maka panjang
minimum 3.80m dn 4.60m.
28
Ruang Medis
Berfungsi sebagai penyusun rencana kegiatan medis, menghubungkan dan
menginventaris di wilayah pusat edukasi bencana,kemudian menempatkan titik
pelyanan pusat edukasi bencana di setiap kota kupang yang telah ditentukan serta
menyediakan dan membuat alat-alat kesehatan dan obat-obatan kesehatan di pusat
edukasi bencana.
Ruang Spikososial
Berfungsi membuat perencanaan kegiatan pendampingan psikososial,mengkaji dan
menganalisa permasalahan pskis dan sosial serta mempelajari kondisi dan karakter
masyarakat lokasi pedammpingan bencana serta melakukan pelatihan psikososial
bagi masyarakat yang akan di tempatkan di pusat edukasi bencana atau posko
pengungsian korban terdampak bencana
Ruang Logistik
Berfungsi menyediakan fasilitas peralatan,perlengkapan dan jasa yang akan
digunakan oleh petugas dari pusat edukasi bencana yang melakukan kegiatan
penanganan tanggap darurat bencana.menerima segala bentuk sumbangan dan
mengadministrasikan dan menyalurkan bantuan yang terdampak bencana.organisasi
29
atau instasi yang terkait kemudian membuat daftar kebutuhan bantuan logistic dan
peralatan yang diajukan kepada ketua tanggap darurat ben
30
Teknologi Ramah Lingkungan merupakan sebuah konsep atau metode untuk mencapai
tujuan tertentu dimana dalam pelaksanaan mengacu pada wawasan lingkungan atau
memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan sekitarnya.
Bangunan Ramah Lingkungan (Green Building) adalah suatu konsep bangunan dimana
dalam proses perencanaan,pembangunan,pengoperasian perawatan dan peruntuhan selalu
mengutamakan penghematan sumber daya alam seminimal mungkin,pemanfaatan lahan
dengan bijak mengurangi dampak terhadap lingkungan,menjaga kualitas mutu udara dan
memprioritaskan kesehatan penghuninya dengan mengedapankan yang berkelanjutan.
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 8 Tahun 2010 Tentang
Kriteria Dan Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan.
Menyebutkan bahwa suatu bangunan ramah lingkunagnan menerapkan prinsip lingkungan
perencanaan,pembangunan,pengoperasian dan pengelolahnya dan aspek penting penanganan
dampak perubahan iklim yang merupakan gabungan atau kombinasi efisinsi energi dan
dampak material penghuni yang berusaha untuk memperbesar danpak positif dan mencegah
dampak negatif selama umur pakai bangunan.
Berikut Definisi Dan Pengertian Building Green Dan Ramah Lingkungan Dari Beberapa
Sumber Buku :
Menurut Persatuan Insiyur Indonesia (2016) Green Building adalah banguanan yang
sejak perencanaan,pembangunan dalam konstruksi dan dalam pengoperasian serta
pemeliharaan selama masa pemanfaatannya mengunakan sumber daya alam
seminimal mungkin,pemanfaatan lahan dengan bijak ,mengurangi dampak
lingkungan serta kualitas udara di dalam ruangan yang sehat dan nyaman
Menurut A Publik Private Perneship For Advancing Housing (2005) Greeb Building
adalah pendekatan konsep desain dan penilaian bangunan yang memperkecil
dampak lingkungan dan mengurangi konsumsi energi dari bangunan.
Menurut Us Epa (2009) Green Building adalah suatu konsep mengarah pada
struktur dan penerapan proses yang mewujudkan lingkungan yang hemat sumber
daya sepanjang siklus hidup bengunan tersebut
Manfaat Green Building
Untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dana lam,melalui
efisiensi dan penggunaan energi,air dan sumber daya lain,perlindungan kesehatan penghuninya
31
dan meningkatkan produktivitas pekerja,mereduksi limbah/buangan padat,cair dan gas
mengurangi polusi atau pencemaran padat,cair dan gas serta kerusakan lingkungan.
Adapun beberapa manfaat green building atau bangunan arsitektur ramah lingkungan anatara
lain sebagai berikut:
Manfaat Lingkungan
- Meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem
- Memperbaiki kualitas udara
- Mereduksi limbah
- Konservasi sumber daya alam
Manfaat Ekonomi
- Mereduksi biaya operasional
- Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
- Meningkatkan produktivitas penghuni
- Mengotimalkan kinerja daur hidup ekonomi
Manfaat Sosial
- Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
- Meningkatkan kualitas estetika
- Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
Adapun Manfaat Dari Konsep Teknologi Ramah Lingkungan adalah sebagai berikut :
32
menghemat biaya contohnya adalah pemanfaatan listrik tenaga surya yang hanya
mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.
Konsep Dasar Green Buiding Ramah Lingkungan
Menurut harison dkk (1997),fischer (2010) dan kats (2003),konsep atau nilai dasar
bangunan ramah lingkungan adalah sebagai berikut
Desain bangunan yang meminimalakn keruasakan yang tidak dibutuhkan terhadap
nilai lahan,habitat dan ruang hijau mendorong pengembangan perkotaan yang
kepadatan lebih tinggi dan menjaga pengaturan lingkungan.
Konservasi dan kauliats air alami dengan mempertahankan siklus air alami yang
sudah ada selain itu juga dapat dilakukan menimalkan pengunanaan yang tidak
perlu dan tidak efisien
Lingkungan dan energi dengan meminnimalkan dampak rugi pada udara air,sumber
daya alam melalui optimasi desain bangunan,pemilihan material dan menggunakan
pengukur konservasi energi
Kualitas lingkungan ruangan dengan menyediakan kesehatan,kenyamanan,da
produktivitas lingkungan ruangan untuk penghuni dan pengunjung bangunan.
Dengan kualitas udara ruangan,ventilasi,suhu yang nyaman ,pencahayaan alami
pada waktu siang hari
Sumber daya material penggunaan material konstuksi yang tidak dapat di
perbahurui dan sumber daya lainnya seperti energi dan air melalui
teknik,desain,perencanaan dan konstruksi yang efisien dan daur ulang yang efektif
dari robohan konstruksi.
Aspek-Aspek Green Building Ramah Lingkungan
Menurut ervinto(2015) dalam menerapkan prinsip green building atau bengunan ramah
lingkungan terdapat beberapa aspek utama yang perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :
Aspek Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Aspek Kualitas Udara
Aspek Manajemen Lingkungan Bangunan
Aspek Sumber Dan Siklus Material
Aspek Tepat Guna Lahan
Aspek Konsevarsi Air
33
Aspek Konservasi Energi
Syarat Dan Standar Green Building Ramah Lingkungan
Green building dapat diinterpretasikan sebagai bangunan yang berkelanjutan,ramah
lingkungan dan bangunan performa dengan baik.
Menurut green building council Indonesia (2012) syarat dan standar sebuah bangunan ramah
lingkungan antara lain yaitu sebagai berikut:
Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development)
Efisiensi Dan Konservasi Energi ( Energi Eficincy And Conservation)
Konservasi Air (Water Conservation)
Sumber Dan Siklus Material (Water Resource Dan Cycle)
Kualitas Udara Dan Kenyamanan Ruang ( Indoor Air Healt And Comfort)
Manajemen Lingkungan Bangunan (Building Adan Environment Management)
34
sebuah perusahaan,sebuah produk materi yang di klaim mampu mengantikan batu bata,kayu,
dan papan,materi tersebut nantinya dapat digunakan untuk pembangunan banggunan dan
bahkan untuk funitur interior ruangan.
Sirkulasi Udara
Bangunan ramah lingkungan secara umum memksimalkan sirkulasi udara secara alami
dan meminimalkan penggunaan udara buatan seperti ac,kipas angina,exhause jendela
serta ventilasi yang di terapkan pada bangunan harus juga sesuai dengan arah angin
penerapan atap bangunan tradisional adalah salah satu solusi untuk memberikan
kenyaman dalam ruang,atap yang tinggi juga membuat udara dapat mengatur pola
sirkulasinya, perlu di adakan antisipasi terhadap pengaruh negatif angina sperti
pembuatan ventilasi atau bukaan secara maksimal pemasangan tirai-tirai,penaman
pohon-pohon atau tanaman yang sesuai dengan kondisi lingkungan
36
Perancangan dilakukan secara teknis dan ilmiah untuk menciptakan kenyamanan bagi
penghuni secara fisik,sosial,ekonomi melalui sistem dalam bangunan
Penggunaan sistem pasif (almiah) yang selaras dengan iklim setempat
Penggunaan material yang ekologis,setempat,sesuai iklim,menggunakan energi yang
hemat mulai pengambilan dari alam sampai pada penggunaan pada bangunan dan
kemungkinan daur ulang
Meminimalkan dampak negatif pada alam (limbah) dan meningkatkan penyerapan gas
buang dengan mengunakan teknologi yang ramah
Menuju pada suatu perancangan bangunan yang berkelanjutan.
Ada Beberapa Hal Yang Sangat Dipertimbangkan Dalam Arsitektur Ramah Lingkungan (Badan
Pusat Statistik ,2014) Antara Lain :
Mengurangi ketergantungan pada sistem pusat energi (listrik,Air) dan limbah (air limbah
sampah) dan pemakaian bangunan ikut dalam pemeliharaan bangunan
Memilih lokasi yang strategis.hal ini dimaksudkan agar akses atau pencapaian bisa
dilakukan dengan berjalan kaki atau bersepeda sehinga mampu mengurangi emisi atau gas
buangan yang terlalu banyak dari kendaraaan
Menghemat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan efisiensi
penggunanyaenergi dengan meminimaliskan penggunaan energi untuk Ac,optimalkan pada
penggunaan sumber daya energi alternative dan energi surya
Memelihara lingkungan (udara,tanah,air) dan siklus peredaran alam.contohnya dalam
kegiatan penggunaan bahan bangunan harus memperhatikan rantai pembentukan bahannya
atau sebaiknya daur ulang
Penyesuaian lingkungan alam setempat ( memperhatikan orientasi terhadap matahari
,angina perubahan suhu sert penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim)
37
Sumber gambar 2.4.4 : (source forbes.com)
Eden project diinggris ini memiliki atap seperti bantal terbuat dari ethylene-tetra-fluoro-
ethylene (ETFE),penutup atapnya dapat mengembang dan menyusut sesuai kebutuhan
untuk menjaga insulasi didalam bangunan
38
Sumber gambar 2.4.4 : news.buzzbuzzhome.com
Rumah berteknologi tinggi karya philippe stark dan konstruksi riko ini memiliki
mengusung tema P.A.T.H (Prefabricated Accessible Technological homes) kelebihan
rumah ini adalah mengunakan energi matahari sebagai penganti matahari yang mengunakan
pelar solar,selain itu kombinasi kaca dan kayu dapt membantu udara yang baik.ditambah
taman pada atap rumah yang dapat membantu menhasilkan oksigen juga menambah hijau
dan asri rumah
39
BAB 111
TINJAUAN UMUM WILAYAH DAN DAN LOKASI
PERENCANAAN
Wilayah Administratif
Jumlah Kecamatan : 4 Kecamatan Yakni : Kecamatan Kelapa Lima,Kecamatan
Maulafa,Kecamatan Alak,Kecamatan Oebobo.
Jumlah kelurahan : 49 kelurahan yakni : Airmata,Bonopoi,Fatubesi,Kelapa
Lima,LLBK,Lasiana,Merdeka,Nefonaek,Oeba, Oesapa, Oesapa Barat Oesapa
Selatan,Pasir Panjang, Solor, Tode Kisar,Bello,Fatukoa, Kolhua,Maulafa,Naikolan
40
,Naimatan,Oepura,,Penfui,Sikumana, Alak,Batuplat,Fatufeto,Mantasi, Manulai 11,
Manutapen,Naiona,Namosain,Nunbaun Delha ,Nunhila,Airnona,Bakunase, Nubaun
Sabu, Fatululi,Fontein,Kayu Putih ,Kuanino,Liliba,Naikoten 1,Naikoten 2,Oebobo
Nunleu, Oebufu, Oetete,Tuak Daun Merah.
Batas Wilayah Administratif Kota Kupang
Batas Wilayah Administratif Kota Kupang Adalah Sebagai Berikut :
Sebelah Utara Berbatasan Dengan Teluk Kupang
Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Kecamatan Kupang Barat (Kabupaten Kupang)
Sebelah Timur Berbatasan Dengan Kecamatan Kupang Tengah (Kabupaten Kupang)
Sebelah Barat Berbatasan Dengan Kecamatan Kupang Barat Dan Selat Semau
Pembagian Wilayah Kecamatan
Ada Empat Pembagian Wilayah Kecamatan Kota Kupang Sebagai Berikut :
Kecamatan Kelapa Lima Luas Area 18,24 Km² Dengan Presentase Terhadap Luas
Kota Kupang Adalah 10,12
Kecamatan Oebobo Luas Area 20,32 Km² Dengan Presentase Terhadap Luas Kota
Kupang Adalah 11,27
Kecamatan Maulafa,Luas Area 54,80 Km² Dengan Presentase Terhadap Luas Kota
Kupang Adalah 30,40
Kecamatan Alak,Luas Area 86,91 Km² Dengan Presentase Terhadap Luas Kota
Kupang Adalah 48,21.
Fungsi Dan Peranan Kota Kupang
Kota kupang sebagai ibu kota provinsi NTT,ibukota kabupaten dan kotamadya, selain
memiliki wilayah yang lebih luas juga mempunyai fungsi dan peranan yang lebih besar
dibandingkan dengan kota-kota lain di NTT,peranan dan fungsinya yang terpenting antara
lain :
Pusat pemerintahan daerah tingkat 1 di NTT dan daerah tingkat 2 kupang disamping
sebagai kota madya
Pusat perdagangan yang menampung dan menyebarkan hasil bumi,bahan baku,hasil
industry, dari ke daerah-daerah perdalaman
Pusat pelayanan medis dan pendidikan
41
Kota pelabuhan nusantara dan samudra yang melayani jasa angkutan laut bagi
pelayaran nasional maupun internasional
Pusat pengembangan wilayah NTT khususnya untuk timor dan alor
Sebagai pusat kebudayaan di buktikan adanya museum NTT,Lokabinkra,Dan
Sanggar-Sanggar Seni Yang Ada.
Dari hal tersebut diatas terlihat bahwa kota kupang mempunyai kedudukan yang strategis dalam
menunjang wilayah NTT umumnya,(Sumber Kimpraswil Kota Kupang,Tahun 2004)
42
3.2 FISIK DASAR ( Iklim,Cuaca,Topografi,Geologi,Vegetasi)
Letak Geografis
Letak Geografis Kota Kupang Adalah Sebagai Berikut :
a) Utara : 10 º36᾽14᾽᾽Lintang Selatan
b) Selatan : 10º39᾽58᾽᾽Lintang Selatan
c) Barat :123º32᾽23᾽᾽ Bujur Timur
d) Timur :123º37᾽01᾽᾽ Bujur Timur
Iklim
Kondisi iklim suatu wilayah atau daerah mempunyai peran yang cukup berarti bagi
perkembangan daerah itu sendiri yang pada dasarnya dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim yang
ada seperti di daerah-daerah di wilayah tropis dari semua unsur iklim yang ada yang
berpengaruhi diprovinsi Nusa tenggara Timur (NTT) khususnya di kota kupang adalah curah
hujan ,namun demikian tidak berarti bahwa unsur-unsur iklim lainnya terabaikan karena unsur
iklim yang lain pun mempunyai peran yang sangat berarti bagi kegiatan-kegiatan tertentu iklim
kota kupang pada dasarnya dipengaruhi oleh angina muson sehingga dikenal 2 musim yaitu
musim penghujan (November-Maret) dan musim kemarau atau kering (April-Oktober) unsur-
unsur iklim dimaksudkan diatas adalah curah hujan,arah angina,dan kecepatan
angina,temperatur,penyinaran mathari dan kelembaban udara.
Cuaca
Suhu dan kelembaban
Suhu udara di suatu tempat antara lain di tentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut dari
permukaan laut dan jaraknya dari pantai.pada tahun 2003 rata-rata suhu udara kota kupang
43
adalah 22.72ºC – 31.95ºC suhu udara maksimum terjadi pada bulan April (33.6ºC) dan suhu
udara minimum terjadi pada bulan Maret dan Juni (22.0ºC)
Hidrologi
Pada kawasan kota kupang sumber air tanah yang ada sangatlah banya,akan tetapi perlu adanya
sumur galian atau sumur bor bila lokasi pada area berbatu dan kalua lokasi berada pada tanah
bekas sawah maka akan lebih banyak air yang akan di peroleh.terdapat Sembilan buah mata air
dengan debit air bervariasi dari 2-5 liter /detik yang terjadi pada musim kemarau sedangkan 15-
70 liter/detik pada musim hujan debit air terkecil yaitu 2 liter/detik dan 15 liter/detik (pada
musim hujan) di hasilkan dari sumber mata air,oe’leu dan mata amnesi sementara untuk debit air
terbesar 50 liter/detik (musim kemarau) dan 70 liter/detik (musim hujan) berasal dari mata air
Oeba ( Sumber :BPS Kupang Dalam Angka 2010)
Daerah Aliran Sungai
Kota kupang yang sering dijuluki kota karang memang merupakan daerah yang kering,pada
musim yang kemarau (± Mei –November) mengalami krisis air bersih.kota kupang hanya dilalui
oleh beberapa aliran sungai yang pada musim hujan baru dampak aliran airnya antara lain :
o Kali Dendeng Yang Bermuara Dipantai LLBK (Teddys Bar)
o Kali Liliba Yang Bermuara Dipantai Oesapa
o Kali Merdeka Yang Bermuara Dipantai Oeba
Topografi
Kondisi topografi kota kupang cukup bervariasi mulai dari datar,landai dan bergelombang dan
menaik dari utara ke selatan mayoritas memiliki topografi landai dengan kemiringan antara 0-15%.
kondisi menaiknya topografi kota kupang Nampaknya membentuk anak tangga bagian trap-trap
ketinggian tertentu.trap pertama berada dibagian utara kota dengan ketinggian berkisar 0-50 meter
(dpl),trap kedua berada di bagian tengah dengan ketinggian berkisar antara 50-150 meter (dpl) dan
trap ketiga berada dibagian selatan dengan ketinggian berkisar 150-350 meter (dpl) lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 3.1 topografi kota kupang
Kawasan Ketinggian
44
Daerah Bagian Tengah 50 – 150 m ( msl)
45
Sosial Budaya
Pada dasarnya masyarakat kota kupang secara umum telah membentuk pola-pola
kemasyarakatan dan komunitas serta kondisi sosial budaya dari berbagai suku bangsa kelompok-
kelompok suku yang mendiami kota kupang telah mengidentifikasikan diri dengan teritori
huniannya sebagai bagian dari identitas diri.kelompok-kelompok suku bangsa yang mendiami
kota kupang antara lain terdiri atas suku timor,rote,sabu,flores,sumba,alor,dan sebagian kecil
suku bangsa lainnya dari hampir seantero nusantara.dari berbagai suku bangsa yang ada
nampaknya yang dominan adalah suku bangsa timor disusul suku bangsa rote,sabu dan lain-
lainnya.disamping suku-suku diatas maka terdapat pula etnis tionghoa (cina) yang mayoritas
mendiami daerah pusat kota lama,persebaran etnis ini telah menyebar ke berbagai kelurahan
dikota kupang
Kependudukan
Kota Kupang adalah kota yang multi etnis dari suku Timor, Helong, Rote, Sabu, Flores, Alor,
Sumba, Lembata, Tionghoa sebagian kecil suku pendatang dari Ambon dan beberapa suku
bangsa lainnya seperti Bugis, Jawa dan Bali. Tetapi terlepas dari keragaman suku bangsa yang
ada, penduduk Kota Kupang akan menyebut diri mereka sebagai "Beta orang Kupang"
berdasarkan data pusat statistic kota kupang tahun 2019,penduduk kota kupang berjumlah
434.972 yang terbagi atas 222,400 jiwa laki-laki dan 212,572 jiwa perempuan.
Tabel 3.2 Kependudukan Kota Kupang
Sumber : Registrasi Penduduk Sampai Dengan Tahun 2013, Proyeksi Penduduk Akhir Tahun
2015 Dan Proyeksi Penduduk Pertengahan Tahun 2015
46
Source Url: https://kupangkota.bps.go.id/indicator/12/32/1/jumlah-penduduk-kota-
kupang.html
Badan pusat statistik mencatat jumlah penduduk miskin pada bulan September 2019 sebanyak
1.129,49 ribu orang atau 20,,62% angka ini menurun dari maret presentase penurunannya
mencapai 0,46% penurunan angka ini terjadi baik di daerah perkotaan maupun daerah perdesaan
diseluruh wilayah Nusa Tenggara Timur,dalam mengukur kemiskinan BPS menggunakan
konsep kebutuhan dasar.metode ini telah digunakan oleh BPS sejak Tahun 1998 hal ini agar
dapat membandingkan data dari waktu ke waktu pendudduk miskin berdasrkan konsep BPS
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapitan perbulan dibawah garis
kemiskinan baik dari segi makanan dan bukan makanan garis kemiskinan di kota kupang
Sebesar 383.762 per kapitan.
Pendidikan
Angka partisipasi murni kota kupang pada jenjang pendidikan SD yaitu sebesar 91,41 untuk
SMP sebesar 74 57 dan SMA sederajat sebesar 66,34 dan pengguruan tinggi sebesar
43,71.angka partisipasi murni menunjukan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang
memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikkannya berdasarkan susenas
2017 persentase penduduk berumur 15 tahun keatas yang tidak punya ijazah sebesar 14,46
persen angka buta huruf dikota kupang sebesar 1,02 persen. (Sumber :Kota Kupang Dalam
Angka,2018)
Kesehatan
Jumlah rumah sakit dikota kupang adalah 12 rumah sakit dengan 1 rumah sakit
bersalin.jumlah puskesmas dikota kupang adalah 11 puskesmas jumlah penduduk perempuan
47
berumur 15-49 tahun yang menggunakan KB adalah sebesar 8.486 jiwa,43,44 persen
wanita.(Sumber : Kota Kupang Dalam Angka.2018)
Keagamaan
Menurut hasil sensus penduduk 2010 mayoritas penduduk kota kupang beragama Kristen
protestan yaitu 63,54 persen dari total seluruh penduduk kota kupang,ikuti oleh pemeluk
agama Kristen katolik sebesar 21,77 persen (Sumber : Kota Kupang Dalam Angka 2018)
Potensi Kota Dari Segi Pariwisata
Kondisi geografis kota kupang yang terletak di sepanjang pesisir pantai teluk kupang dan
seterusnya berkembang hingga sekarang menjadi 4 bagian wilayah administrative kota kupang
ternyata memberikan potensi spesifik kota ini potensi yang paling menonjol dan terus
berkembang yakni dari segi pariwisata.baik wisata alam maupun budaya yang sangat beragam
dan memiliki ciri khas tersendiri serta terkait satu sama lain,sehingga membentuk kesatuan yang
saling menguntungkan (mutualisme).melihat potensi wisata yang saling menguntungkan ini
maka mendorong pemerintahan untuk terus mengupayakan dan meningkatkan potensi-potensi ini
kearah yang lebih baik sehingga berdampak positif bagi keberlanjutan dan kelestarian alam dan
budaya daerah.maka akan berdampak pula pada peningkatan mutu dan kualitas daerah dalam hal
ini kota kupang serta semakin membuka cakrawala dunia tentang keanekaragaman alam dan
budaya daerah di Indonesia.
Kebijakan Pengembangan Pariwisata Kota Kupang
Pengembangan kepariwisataan diarahkan sebagi sektor andalan dan unggulan didalam
membantu menggrakan kegiatan perekonomian yakni:
Sebagai Penghasil Devisa
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Meningkatkan Pendapatan Daerah
Memberdayakan Perekonomian Masyarakat
Memperluas Lapangan Kerja Dan Kesempatan Kerja
Meningkatan Kepribadian Bangsa
Memelihara Nilai-Nilai Agama Dan Nilai-Nilai Budaya
Melestarikan Fungsi Dan Mutu Lingkungan Hidup
48
Potensi Bencana Di NTT
Kepulaun Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki geografis yang terletak di wilayah pesisir hal
ini menyebabkan NTT memiliki potensi resiko bencana lebih tinggi jika dibandingkan dengan
wilayah dataran menurut BMKG,NTT merupakan salah satu dari empat daerah indonesia sebagai
wilayah rentan terhadap Gempa Bumi Dan Tsunami provinsi NTT sebagai provinsi kepulauan
memang terletak di zona rawan bencana alam, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah
NTT,terdapat 7 jenis bencana yang sering dan bisa melanda wilayah NTT yakni Gempa
Bumi,Gunung Berapi,(Ada 15 Gunung Berapi Di NTT) Tsunami,Banjir Tanah
Longsor,Kekeringan ,Cuaca Ekstrim Dan Gelombang Ekstrim, Kepala BMKG Dwikorita
Karnawati pada kunjungan ke NTT akhir November 2021 lalu menyebutkan beberapa wilayah Di
NTT seperti kupang ,bajawa,ende,ruteng,manggarai,sumba barat,dan sumba timur berpotensi
diterjan bencana hidrometeorologi akibat fenomena La Nina,curah hujan akan mencapai
puncakanya pada 3 bulan ke depan yang akibat bencana di daerah lereng seperti
Longsor,Banjir,Dan Banjir Bandang, potensi bencana alam yang tinggi perlu disikapi dengan
berbagai persiapan penanggulangan bencana,sejumlah persiapan dan regulasi disusun dan salah
satunya adalah undang-undanag Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana yang
mengatur keseluruhan proses penanggulangan bencana,namun masih terdapat kelemahan-
kelemahan antara lain optimalnya dukungan anggaran bencana,lambatnya mekanisme proses
bencana,lambatnya upaya mitigasi dan tanggap darurat bencana serta lemahnya koordinasi antar
instasi terkait (carolina,2018)
Adapun peluang dalam pelayanan BPBD Provinsi NTT :
Adanya komitmen pemerintah provinsi NTT terhadap pelaksanaan tugas kebencanaan
Adanya dukungan dana APBN kabupaten/kota dan lembaga mitra dalam upaya
pelaksanaan tugas kebencanaan
Adanya regulasi yang mengatur rencana pembangunan berbasis kebencanaan
Adanya pelatihan peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat
Adanya dukungan sarana-prasarana dari pemerintah daerah.
Adanya regulasi terkait peningkatan kapasitas gender dan kelompok rentan.
49
3.4 TINJAUAN KHUSUS LOKASI PERENCANAAN
Lokasi Perencanaan Berada Di BWK 111 Meliputi Sebagian Kecamatan Kelapa Lima Dan
Kecamatan Maulafa Dan Sebagian Wilayah Kelurahan Liliba Dikecamatan Oebobo Dengan Pusat
BWK Terletak Di Pertigaan Kelurahan Oesapa Dan Oesapa Barat (Bundara Undana) Yang
Merupakan Arahan Pengembangan Sebagai Berikut :
50
Bagian Timur : Berbatasan Jlan Adi Sucipto Dan Langsung Berhadapan Langsung
Kampus Undana Kupang
Bagian Selatan : Terdapat Pos Polisi Dan Bundara Kasih Berbatasan Dengan Jlan
Piet A Tallo
Bagian Utara : Berbatasan Dengan Lahan Kosong
Neo Aston
Bumame Farmasi Lahan
kosong
Pos Polisi
Sahid T-More Kupang Bundara Kasih
Gambar 3.5 Eksisting lokasi perencanaan (Sumber: Google Earth Dan dokumentasi penulis)
51
3.4.2 Pusat Lingkungan Lokasi
Pusat lingkungan merupakan pusat pelayanan kegiatan dengan skala pelayanan lingkungan
yang tersebar di setiap bagian wilayah kota kegiatan dan kelengkapan fasilitas pada pusat
lingkungan dapat bentuk pusat pelayanan pemerintahan tingkat kelurahan,perdagangan
tingkat lingkungan atau kegiatan pendidikan skala lingkungan seperti sekolah,taman kanak-
kanak,atau sekolah dasar adapun sebaran pusat lingkungan pada BWK 111 adalah :
Bagian Wilayah Kota (Bwk) 111 : Dilengkapi Dengan Tiga Pusat Lingkungan Yaitu
: Kelurahan Lasiana,Kelurahan Oesapa,Kelurahan Penfui.
3.4.3 Peraturan-Peraturan Bangunan
Peraturan-peraturan bangunan dibuat berdasarkan prospek pembangunan kota kedepan
sehingga dalam wilayah kota kupang,peraturan mengenai ketata ruangan dan tata
lingkungan terangkum dalam peraturan PERDA kota kupang No 12 tentang RDTRK kota
kupang Tahun 2000-20031 yang diantaranya mengatur tentang zonasi Wilayah Kota
Kupang Dan Peraturan Garis Sepadan Bangunan (GSB),Garis Sepadan Pantai (GSP),
Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien dasar bangunan (KDB) adalah nilai presentase yang di peroleh setelah
membandingkan luas lantai dasar dengan luas tanah.jadi KDB menyatakan perbandingan
total maksimal dari luas lantai struktur bangunan yang akan anda dirikan terhadap luas
tanah yang dimiliki,standar KDB disuatt kawasan ditentukan oleh pemerintah yang
berkuasa di daerah tersebut.keputusan menteri pekerjaan umum No 441 tahun 1998
menyatakan setiap area dinding pembatasnya memiliki tinggi dibawah 1,2 meter maka
tidak termasuk di dalam perhitungan KDB,tujuan diberlakunya KDB antara lain untuk
menciptakan ruang terbuka hijau (RTH) menjaga kelestarian daerah resapan air dan
membatasi ketinggian bangunan maksimal yang boleh didirikan
Koefisien Lantai Bangunan
Perbandingan antara luas lantai bangunan dengan luas tanah (BCR X n),n= jumlah
lantai (tingkat) bangunan.angka bangunan koefisien yang digunakan biasanya berupa
desimal (missal : 1,2; 1,6; 2,5; dsb) peraturan akan FAR/KLB ini akan mempengaruhi
skyline yang tercipta oleh kmupulan bangunan yang ada disekitar,tujuan dari penetapan
FAR/KLB ini terkait dengan hak setiap orang atau bangunan untuk menerima sinar
52
matahari,jika bangunan memiliki tinggi yang serasi maka bangunan yang disampingnya
pun dapat menerima sinar matahari yang sama dengan bangunan yang ada
disebelah,melibatkan luasan lantai dasar maka KLB melibatkan seluruh lantai yang kita
desain termasuk lantai dasar itu sendiri,cara perhitungannya tetap sama yaitu
membandingkan luasan seluruh lantai dengan luasan kavling yang ada
Garis Sempadan
Secara umum GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan
terhadap pinggir ruas jalan.kita dilarang keras membangun melebihi batas GSB yang
sudah ditentukan.besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada didepannya.
Jalan yang lebar tentu saja mempunyai jarak GSB yang lebih besar dibandingkan jalan
yang mempunyai lebar yang lebih kecil.
Reklamasi Pantai
Reklamasi adalah usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi
dalam kawasan hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan
energi agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan peruntukannya,sedangkan
pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu teknik pantai,reklamasi adalah suatu
pekerjaan atau usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang relative tidak berguna
atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan.
53
Gambar 3.6 Iklim Dan Cuaca Oesapa Bulanan
( sumber:berdasarkan analisis badan statistik )
54
Gambar 3.7 Suhu Rata-Rata Perjam Diberi Kode Warna Ke Dalam Pita.Lapisan Berbayang
Menujukan Malam Dana Ram Sipil
( Sumber:Berdasarkan Analisis Badan Statistik )
- Awan
Di oesapa Presentase rata-rata langit yang tertutup awan mengalami variasi
musimam signifikan sepanjang tahun,masa cuaca lebih cerah setiap tahun dioesapa
dimulai sekitar 14 april dan berlangsung selama 6,7 bulan berakhir sekitar 6
november.bulan paling cerah dalam setahun dioesapa adalah agustus dimana rata-
rata langit cerah sebagian cerah atau berawan sebagian 54% saat itu.bulan paling
berawan dalam setahun dioesapa adalah januari dengan rata-rata langit mendung
atau sebagian besar berawan 89% sepanjang waktu.
Gambar 3.8 Persentase Waktu Yang Dihabiskan Tutupan Awan Dikategorikan Menurut Persentase
Langit Tertutup Awan
- Curah Hujan
Untuk menunjukan variasi dalam bulan-bilan dan bukan hanya total bulanan oesapa
mengalami variasi musiman ekstrim dalam curah hujan bulanan periode musim
hujan dalam setahun berlangsung selama 7,3 bulan dari 17 oktober sampai 28 mei
dengan curah hujan geser terbanyak dioesapa adalah februari dengan rata-rata curah
hujan 280 milimeter,periode tanpa hujan dalam setahun berlangsung selama 4,7
bulan dari 28 mei sampai 17 oktober bulan dengan curah hujan paling sedikit
dioesapa adalah agustus dengan curah hujan rata-rata 3 milimeter.
55
Gambar 3.9 Curah Hujan Rata-Rata Bulanan
( Sumber:Berdasarkan Analisis Badan Statistik )
- Matahari
Durasi hari dioesapa tidak banyak berbeda sepanjang tahun tetap dalam 43 menit dari
12 jam sepanjang hari pada tahun 2022 hari terpendek adalah 21 juni dengan 11 jam 32
menit siang hari,hari terpanjang adalah 22 desember dengan 12 jam,43 menit siang har
Gam
bar 3.10 Jumlah Jam Siang Dan Malam Pada Tahun Di Oesapa
( Sumber:Berdasarkan Analisis Badan Statistik )
Matahari terbit paling awal berada pada 05.12 hari 18 november dan matahari terbit
terakhir 51 menit lebih lambat pada pukul 06.03 pada 14 juli matahari terbenam paling awal
adalah pukul 17.30 tanggal 28 mei dan matahari terbenam paling telat adalah 45 menit lebih
lambat pada pukul 18.15 tanggal 27 januari. Penyesuaian waktu musim panas (DST) tidak
berlaku di oesapa pada tahun 2022
Gambar 3.11 Matahari Terbit Dan Terbenam Dengan Malam Hari Dioesapa
( Sumber:Berdasarkan Analisis Badan Statistik)
- Kelembaban
Berdasarkan tingkat kelembaban pada titik embun,karena ini menentukan embun
yang rendah terasa lebih lembab tidak seperti suhu yang biasanya sangat bervariasi
antara malam dan siang,titik embun cenderung berubah lebih lambat jadi meskipun
suhu bisa turun pada malam hari,hari yang lembab biasanya diikuti dengan malam
yang lembab,periode lebih lembab dan panas tahun ini berlangsung selama 11 bulan
56
dari 26 agustus sampai 16 juli selama itu tingkat kenyamanan sangat lembab dan
panas,menyengat atau tidak menyenangkan setidaknya 74% sepanjang hari bulan
dengan hari lembab dan panas paling banyak di oesapa adalah januari dengan 3,10
hari lembab dan panas atau lebih buruk,bulan dengan hari lembab dan panas paling
sedikit di oesapa adalah agustus dengan 21,8 hari lembab dan panas atau lebih
buruk.
- Angin
Angin rata-rata perj am dengan area luas (kecepatan dana rah) di 10 meter ke atas
permukaan tanah angin yang di alami dilokasi tertentu sangat bergantung pada topografi
lokal dan factor lainnya dan kecepatan dan arah angin seketika sangat bervariasi dari
pada rata-rata per jam, masa lebih berangin dalam setahun berlangsung salama 4,7 bulan
dari 23 april sampai 13 september dengan kecepatan angina rata-rata lebih dari 15,5 kilo
meter per jam bulan paling berangin dalam setahun di oeasapa adalah juli dengan
kecepatan angin rata-rata perjam 20,3 kilo meter per jam. Masa angina lebih tenang
dalam setahun berlangsung selama 7,3 bulan 13 semptember sampai 23 april bulan
paling tidak berangin dalam setahun dioesapa adalah November dengan kecepatan rata-
rata perjam 10,9 kilo meter perjam
- Suhu Air
Oesapa terletak didekat perairan yang besar ( misalanya Lautan,laut atau danau besar )
bagian ini melaporkan suhu permukaan rata-rata area luas dari air tersebut suhu air rata-
rata menagalami variasi musiman signifikan sepanjang tahun waktu dalam setahun
dengan air hangat berlangsung selama 5,2 bulan dari 9 november sampai 15 april
dengan suhu rata-rata di atas 29ºc bulan dalam setahun di oesapa dengan air terhangat
adalah desember dengan suhu rata-rata 30ºc,waktu dalam setahun dengan air lebih
dingin berlangsung selama 2,6 bulan dari 29 juni sampai 16 september dengan suhu
rata-rata dibawah 27ºc bulan dalam setahun di oesapa dengan air terdingin adalah
agustus dengan suhu rata-rata 27ºc
58
- Topografi
Untuk keeperluan laporan ini koordinat geografis oesapa adalah -10,149º lintang bujur
dan 14 m ketinggian topografi dalam 3 kilo meter dari oesapa hanya berisi variasi
sederhana ketinggian dengan perubahan ketinggian maksimum 119 m dan ketinggian
rata-rata diatas permukaan laut 38 me dalam 16 kilo meter hanya berisi variasi
ketinggian menengah (515 meter) dalam 80 kilo meter mencakup very significant
variasi ketiggian (1.855 meter) area dalam 3 kilometer dari oesapa dicakup oleh lahan
pertanian (54%) dan air (42%) dalam 16 kilometer oleh air (46%) dan lahan (28%) dan
dalam 80 kilometer oleh air (69%) dan lahan pertanian ( 13%).
- Metedologi
Untuk setiap jam antara 08.00 dan 21.00 setiap hari dalam periode analisis (1980
Hingga 2016) skor independen dihitung untuk perpepsi suhu,tutupan awan dan
presipatasi total,skor tersebut digabungkan menjadi satu skor komposit per jam yang
kemudian di gabungkan menjadi hari dirata-ratakan selama bertahun-tahun dalam
periode analisis dan di haluskan,skor tutup awan adalah 10 untuk langit cerah
sepenuhnya turun secara linear ke 9 untuk langit cerah sebagian besar dan ke 1 untuk
langit mendung penuh,skor presipitasi yang didasarkan pada presipitasi tiga jam yang
berpusat pada jam tersebut adalah 10 untuk tanpa presipitasi jejak dank e 0 untuk 1
milimeter dari presipitasi atau lebih
Topografi
Lokasi perencanaan berada pada daerah dataran dan mudah untuk melakukan survey
dan sedangkan permukiman warga berada dibagian selatan.sedangkan kawasan
permukiman oesapa meiliki topografi yang dapat diklasifikasikan dalam daratan dan
perbukitan,daerah daratan hanya terdapat pada daerah pesisir pantai sedangkan pada
daerah perbukitan terdapat pada daerah yang jauh dari pesisir pantai,tingkat kemiringan
lahan antara 0-5% terutama sepanjang pesisir pantai sedangkan 0,5-10%,10-15% dan
kemiringan di atas 15% pada daerah yang cukup jauh dari pesisir pantai
Geologi Atau Jenis Tanah
Kondisi geologi pada area perencanaan pada umumnya memiliki tanah berbatu
karang,berbatu putih dan kontur tanahnya datar dan keras pada lokasi perencanaan
59
Dan daerah perencanaan disekitar atau jauh area pantai sehingga pada dasarnya
memiliki struktur yang labil,dengan kedalaman tanah keras sekitar bagian permukaan
tanah.
Jenis Rumput
Pohon Flamboyan
Pohon Gamal
60
Sarana Dan Prasarana Lokasi Perencanaan
- Air bersih pengelolaan air bersih pada lokasi perencanaan diperoleh dari PAM kota
kupang
- Sistem drainase,saluran drainase pada lokasi perencanaan pusat edukasi bencana
belum ada
- Jaringan listrik dan telpon pada lokasi perencanaan sudah terdapat jaringan listrik
yang bersumber dari PLN cabang kota kupang untuk jaringan telepon juga telah
tersedia
61
3.4.5 Potensi Dan Peluang
Dengan hadirnya pusat edukasi bencana diharapkan pengetahuan tentang masyarakat tentang
bencana seiring dengan kemajuan kedewasaan IPTEKS oleh karena itu potensi dan peluang dari
lokasi perencanaan menjadi utama menjawab tujuan dan sasaran dari perencanaan dan perancangan
pusat edukasi bencana di kota kupang ini :
Masyarakat dapat mempelajari serta menambah wawasan tentang bencana namun juga
pentingnya menjaga lingkungan bagi kehidupan
Diharapkan dapat menjadi meningkatkan kualitas lingkungan dan ekosistem di laut maupun
di darat
Kawasan lokasi perencanaan yang berupa daratan yang ditumbuhi beraneka ragam vegetasi
yang merupakan tanaman peneduh,pengarah dan lain-lain
Kota kupang memiliki SDM yang beranekaragam suku dan budaya dari kota-kota lain di
NTT sehingga memiliki potensi besar dalam perkembangan pusat edukasi bencana di kota
kupang
Potensi aksebilitas yaitu dengan jarak yang relative dengan pusat aktivitas kota kupang
maupun kampus dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum maupun pribadi
atau penjalan kaki sebab potensi ini menjadi bagian dari berkembangnya atau pengetahuan
tentang pusat edukasi bencana di kota kupang
Dengan Predikat Kota Kupang Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur
Merupakan Bidikan Rantai Perdagangan,Perekonomian Dan Pariwisata Lintas Negara.
62
BAB 1V
METODOLOGI
63
B. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari berbagai Sumber terpercaya dan yang
berkaitan dengan judul data-data dapat berupa studi literatur yang bersumber dari buku,
jurnal, maupun penelitian terdahulu.
Data Primer
Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data Primer
No Jenis Data Sumber Data Metoda Analisis
64
Data Sekunder
65
Buku panduan Perpustakaan, toko Memijam dengan Fungsi,estetika,struktur
4
(literature) yang kebijakan yang di pakai
Buku (dikota Utilitas,prilaku peserta
membahas teori oleh
Kupang) internet,serta pelatihan,saran dan
tentang kajian perpustakaan,membeli
skripsi dan jurnal prasarana penunjang
konseptual dan mengunakan
ilmiah yang relevan serta tapak
perencanaan pusat internet
edukasi bencana
di kota kupang
(Pendekatan
arsitektur ramah
lingkungan)
67
BAB V
Berada dijalan raya yang sering dilalui oleh pengendara atau penjalan kaki
Mudah untuk di capai
Masih banyak potensi alam disekitarnya yang ditumbuhi dengan subur
Lokasi tidak terlalu padat dengan permukiman
Memiliki fasilitas-fasilitas penunjung
Lokasi harus sesuai dengan RTRW dimana lokasi ini diatur sebagai pusat pengembangan
kawasan lokasi yang memiliki arah pengembangan sebagai kegiatan utama yaitu sebagai
pusat edukasi bencana,pengetahuan dan sumber daya manusia tentang
bencana,pengetahuan pendidikan, sosial budaya ,ekonomi,kesehatan dan
penanggulangan tentang dampak bencana
5.2.1 Potensi
Potensi yang dimiliki di lokasi perencanaan dan perencangan ini, memiliki beberapa potensi
yang sangat mendukung dalam mengahasilkan sebuah fasilitas khususnya pusat edukasi
bencana ini. Untuk mengetahui potensi apa saja yang ada pada tapak, sehingga bisa mendukung
untuk bisa menghadirkan sebuah bangunan yang berfungsi dengan baik dan optimal.
68
5.2.2 Peluang
Dengan adanya pusat edukasi bencana yang dihasilkan merupakan bangunan yang akan
jauh lebih baik dari sebelumnya, dengan adanya pusat eduksi bencana yang tambah memadai
maka dipastikan akan mengahsilkan pengetahuan tentang bencana Dan juga peluang dibangun di
lokasi ini adalah untuk perhitungan kedepannya dimana lahan merupakan lahan kosong dalam
kota sudah terpakai, sehingga pengembangannya kedepan sangat akurat di lokasi
oesapa,kecamatan kelapa lima ini.
Fungsi Primer
Merupakan fungsi utama dalam bangunan ,maka fungsi utama dari bangunan ini adalah
mewadahi kegiatan-kegiatan pusat edukasi bencana dari pra bencana,saat bencana,serta
pasca bencana
69
Fungsi Sekunder
Merupakan Fungsi Yang Muncul Karena Adanya Aktivitas Yang Mendukung Fungsi
Utama Dalam Rancangan Pusat Edukasi Bencana Ini
Fungsi Penunjang
Merupakan fungsi yang digunakan untuk mendukung secara keseluruhan dari rancangan
baik primer maupun sekunder
5.4 Analisa Aktivitas
Berdasarkan aktivitas fungsi sebelumnya maka dapat terjadi aktivitas pada setiap fungsinya
yaitu sebagai berikut :
Fungsi Jenis Prilaku Sifat Pelaku Aktivitas Jenis Ruang
Aktivitas Beraktivitas Aktivitas
Fungsi Primer
70
tentang pasca
bencana
Fungsi sekunder
71
Pengelolah kantor pelaksanaan pengelolah
- Melakukan
evakuasi
- Membantu
direktur
Memandu dan Memberikan Privat Pengelolah Ruang
mengarahkan informasi karyawan dan
pengunjung kepada pemandu
pengunjung
Fungsi Penunjang
72
kenyamanan
pengunjung
73
Pengelolah
Pengelolah sebagai orang yang mengantar hal-hal yang berkaitan dengan pusat
edukasi bencana berserta dengan relawan,agar dapat berfungsi sebagiamana
mestinya dan dapat menganyomi masyarakat pengelolah tersbut yaitu :
- Direktur
- Divisi operasi
- Divisi administrasi
Pengunjung Remaja
Merupakan orang yang datang berkunjung kepusat edukasi bencana baik untuk
keperluan atau pun hanya mengantarkan saja ,dipusat edukasi bencana ini lebih
mengetumakan pengunjung tetapi walaupun begitu tetap memperdulikan
pengunjung yang sudah dewasa namun sebagai proses pembelajaraan bagaimana
cara menanggulanggi bencana diperlukan pembelajaran sejak awal sehingga
pengunjung lebih diperhatikan.
Relawan
Merupakan pengunjung yang bertujuan untuk membantu kinerja dari pengelola
atau bersedia membantu segala aktivitas sehingga fungsi relawan hampir sama
dengan fungsi staf operasionanl
Pengunjung individu
Pengunjung individu bertujuan untuk mencari data atau pun ingin mengetahui
tentang aktivitas alam sehingga masyarakat dapat berkunjung setiap saat ketika
jam-jam tertentu.
Alur sirkulasi pengguna
Alur sirkulasi pengguna yaitu dibedakan menjadi dua yaitu alur pengelolah/relawan
dan pengunjung
74
- Alur sirkulasi pengelola atau relawan
75
5.6 Analisa Kebutuhan Ruang
Analisa ruang adalah analisa yang berfokus pada ruang –ruang pusat edukasi bencana analisa
ini berguna agar ruang-ruang di sesuai dengan fungsi bangunan ,manusiawi dan mampu
memenuhi kegiatan pengguna kegiatan bangunan secara kuantitas dan kualitas
Loket
Peragaan simulasi
kebakaran
bencana
Resepsionis
Ruang Informasi
Ruang Sekuriti
Toilet
Ruang Peragaan
Ruang Pemandu
Fasilitas Ruang
Penitipan Barang
Peragaan pemadam
Fasilitas Ruang
Ruang kajian
Ruang Auditorim
Perpustakaan
Lobbi
Fasilitas Ruang
Jenis Ruang
Lobbi
Resepsionis
Loket
Ruang
Informasi
Ruang Sekuriti
Ruang
Pemandu
Penitipan
Barang
Toilet
Ruang
Peragaan
Fasilitas
Ruang
Peragaan
pemadam
kebakaran
Fasilitas
Ruang
Peragaan
simulasi
bencana
Fasilitas
Ruang
Perpustakaan
Ruang Kajian
Ruang
Auditorim
76
Keterangan: Dekat Sedang Jauh
Ruang penampungan
Peraga
Toilet
Ruang Pendaftaran
korban
Ruang medis
Ruang spikologis
Ruang Ganti
Ruang Studi Peragaan
Ruang pemantau
Ruang peralatan
Ruang perlengkapan
Ruang logistik
Ruang arsip
Ruang Penerimaan
Ruang serbaguna
simulasi bencana
Jenis Ruang
Ruang
Penerimaan
Ruang
Pendaftaran
Peraga
Ruang Studi
Peragaan
Ruang medis
Ruang serbaguna
Ruang peralatan
khusus
Ruang
perlengkapan
simulasi bencana
Ruang spikologis
Ruang pemantau
Ruang Ganti
77
Ruang
penampungan
korban
Ruang logistik
Ruang arsip
Toilet
Toilet
Ruang Alata Pendeteksi
Ruang Sekretaris
Ruang Staff
Ruang Rapat
Ruang Tunggu
Ruang Relawan
Ruang publikasi
Ruang Bagian
Ruang Bagian
Ruang Keuangan
Bencana
Dapur
Ruang Peragaa alat
Ruang Makan
Ruang Arsip
Ruang penampungan
Ruang
Tunggu
Ruang Staff
Ruang
Direktur
Ruang
sekretaris
Ruang
keuangan
Ruang Arsip
Ruang Rapat
Ruang
Relawan
Ruang
publikasi
Ruang
penampungan
korban
Ruang Peraga
Alat simulasi
bencana dan
78
pemadam
kebakaran
Ruang Bagian
Perpustakaan
Ruang Alat
Pendeteksi
Bencana
Ruang Bagian
Administrasi
Ruang bagian
keamanan
Dapur
Ruang Makan
Toilet
Ruang Genset
Taman
Toilet umum
Loading Dock
Pos Jaga
Gudang
Cleaning service
Parkir KendaraanSepeda
Parkir Kendaraan
Kafe Angkutan Umum
Gudang
Taman
Sarana Ibadah
Ruang Genset
Toilet umum
Ruang Mesin AC
Cleaning service
Pos Jaga
Loading Dock
Parkir Kendaraan
Sepeda
Parkir Kendaraan
Motor
79
Parkir Kendaraan
Mobil
Parkir Kendaraan
Bus
Parkir Kendaraan
Angkutan Umum
Ruang penampungan
Peraga
Toilet
Ruang Pendaftaran
korban
Ruang medis
Ruang spikologis
Ruang Ganti
Ruang Studi Peragaan
Ruang pemantau
Ruang logistik
Ruang arsip
Ruang peralatan
Ruang perlengkapan
Ruang Penerimaan
Ruang serbaguna
simulasi bencana
Jenis Ruang
Ruang
Penerimaan
Ruang
Pendaftaran
Peraga
Ruang Studi
Peragaan
Ruang medis
Ruang serbaguna
Ruang peralatan
khusus
Ruang
perlengkapan
simulasi bencana
Ruang spikologis
Ruang pemantau
Ruang Ganti
80
Ruang
penampungan
korban
Ruang logistik
Ruang arsip
Toilet
81
- Bangunan paling depan adalah timur ke barat yang terpapar sinar matahari
langsung dihadang dengan vegetasi bertajuk besar serta pemberian roof garden
yang digunakan untuk sedikit mengurangi panas yang masuk kedalam bngunan
dan mempersejuk pada bangunan sekitar.
5.7.3 Analisa Angin
- Terdapat ventilasi udara atau bukaan berupa jendela pada tiap bangunan agar
saluran udara dapat mengalir dengan baik ke dalam bangunan
- Pemberian ruang terbuka hijau di depan dan sekitar bangunan untuk mengatur
udara agar dapat terkontrol
- Pemberian pohon sebagai penyaring angin disekeliling tapak dan meneruskan
udara yang dari luar melalui ventilasi pada bangunan
5.7.4 Analisa Hidrologi Atau Air Hujan
- Memberikan saluran disekitar bangunan atau drainase agar tidak terjadi banjir
- Penampungan air hujan pada tangki air berada disetiap bangunan dan sistem
penampung air hujan dapat untuk menampung air hujan mengolahnya menjadi
air bersih atau air siap minum yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
5.7.5 Analisa Geologi
Kondisi tanah
berbatu karang dan
keras pada
permukaan tanah
82
5.7.6 Analisa Aksebilitas Dan Sirkulasi
aksebilitas dan sirkulasi bangunan pada tapak perencanaan pusat edukasi bencana
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi pengelola dan pengunjung
83
5.7.7 Analisa Kebisingan
84
5.7.9 Analisa Vegetasi
Semi publik
Semi Privat
Publik
Zona semi privat diletakan dibagian tengah Pada pusat edukasi bencana atau pembagian
dimulai dari akses masuk arah timur dan arah
sifat ruang lebih kepada ruang semi privat
selatan dan zona semi publik di taruh di
belakang sedangkan zona publik ditaruh mengikuti fungsi dari bangunan pusat edkasi
dibagian depan bencana yaitu banyak orang yang berkumpul
untuk mengedukasikan serta pengetahuan
tentang bencana dan untuk membaca
85
5.7.11 Analisa Utilitas Bangunan
Utilitas terdiri dari lokasi pembuangan sampah padat maupun cair .untuk pembuangan sampah
padat terdapat tempat pembuangan sampah sedangkan untuk sampah cair yaitu air limbah
akan dialirkan ke saluran pembuangan kota
Jaringan listrik
Genset kota
bangunan
86
Fire Protection
Penghawaan Ruangan
Penghawaan Alami
Proses pertukaran udara didalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen
bangunan yang terbuka seperti ventilasi (lubang angin) jendela dan pintu yang
dapat dibuka tutup sesuai kebutuhan
87
Penghawaan Buatan
pencahayaan alami adalah satu sistem pncahayaan dalam suatu bangunan guna membantu
manusia dalam melakukan aktivitasnya pencahayaan alami kerena sistem pencahayaan tersebut
menggunakan cahaya matahari sebagai sumber pencahayaannya beberapa keuntungan memiliki
bangunan dengan sumber cahaya alami .
88
Gambar 5.6 Pencahayaan Buatan Pada Bangunan
Sistem Keamanan
Sistem keamanan digital pada pusat edukasi bencana menggunakan cctv yang
berfungsi untuk memonitor ruangan melalui layar teletivi monitor dengan
penampilan gambar dari rekaman kamera sistem ini memerlukan pusat control
yang ditentukan atau ditempatkan pada bangunan service penempatan keamanan
pada tempat –tempat yang dianggap strategis
Paving block
Aspal
Grass block
89
Rambu Pakiran
Komponen Tapak
90
Alternatif 1 : Pola Linear
91
Kekurangan :
o Membutuhkan Lahan Yang Luas
Kesimpulan :
Dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari kedua alternatif, maka
yang dipilih adalah gabungan antara alternatif 1 dan alternatif 2.
Pondasi Foot
Plate
Sub struktur
Merupakan komponen struktur yang berada dibawah permukaan tanah yang
berfungsi menyalurkan beban bangunan ke tanah
Super struktur
Upper struktur Merupakan komponen struktur yang berada
Merupakan komponen struktur yang diatas permukaan tanah yang berfungsi
berfungsi melindungi bangunan berserta menyalurkan dari atap ke dalam tanah pondasi
isinya dari pengaruh cuaca struktur ini yang menjadi pertimbangan penentuan sistem
terkadang sering menjadi perhatian super struktur adalah mampu mendukung
utama dan menjadi dasar pembeda ekspresi bangunan ,efisien dan kemudahan
berbagai gaya arsitektur dalam pengerjaan dan perawatan mampu
menahan beban horizontal dan bebab vertikal
yang di diakibatkan oleh angin dan gempa
92
Struktur dinding mengunakan bata merah karena mudah disusun dan
dipasang sehingga tidak memerlukan keahlian tertentu mudah diangkut
karena ukurannya yang kecil dan harganya terjangkau tidak memerlukan
perekat khusus cukup dengan semen dan pasir bangunan lebih lama dari
api serta memberikan kesan alami yang menyatu pada alam
Pemilihan Bentuk
Bangunan
93
RENCANA PENELITIAN
Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian Dalam Proposal Seminar Ini Di Mulai Dari Tanggal 7 Oktober
Sampai Bulan Desember 2022 - Bulan Januari 2023
Organisasi Penelitian
Pembimbing proposal seminar
a) Pembimbing 1
Nama : HERMAN FL HARMANS ST,MT
Jabatan : Dosen Tetap Program Studi Teknik Arsitektur
Hub. Kerja : Pembimbing 1
Alamat : Fakultas Teknik Unwira
b) Pembimbing 2
Nama : APRIDUS K LAPENANGGA ST,MT
Jabatan : Dosen Tetap Program Studi Teknik Arsitektur
Hub, Kerja : Pembimbing 2
Alamat : Fakultas Teknik Unwira
Penulis / pelaksanaan penelitian
Nama : IRFANDISIUS M HASAN
94
Biaya Penelitian
Sumber penelitan
Sumber Biaya Yang Digunakan Untuk Penelitian Berasal Dari Orang Tua Atau
Dana Pribadi Sendiri
Rencana Anggaran Biaya Penelitian
Tabel Renacana Anggaran Biaya Penelitian
No Jenis Kegiatan Biaya (Rupiah) Keterangan
1 Tahap Persiapan Rp. 80.000 Pengajuan
Proposal
2 Pengumpulan Data Dan Rp. 300.000 Foto Copy, Buku
Pengadaan Literatur Acuan, Download
Internet
3 Transportasi Penelitian Rp. 200.000 Tinjaun Lokasi
Data Sekunder.
4 Tahap Penelitian (Pengumpulan, Rp. 200.000 Survey Lokasi,
Pengolahan Data) Pengumpulan Data
5 Penulisan Makalah Rp. 149.000 Ketik, Asistensi
Dan Jilid
6 Lain-Lain Rp. 80.000 Biaya Tak Terduga
JUMLAH Rp 1.009.000 Asumsi Biaya
95
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi NTT: Kota Kupang Dalam Angka 2010 :6
Dinas Kesehatan Kota Kupang, (2016) Profil Dinas Kesehatan Kota Kupang 2015,Kupang :
Dinkes Kota Kupang
Handayani, Sri (2009) Arsitektur Dan Lingkungan .Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
http:/anisarizkianggriyani.blogspot.co.id/2013/10 teknologi-ramah-lingkungan.html
https://ismy.wordpress.com/2010/10/20/bangunan-arsitektur-ramah-lingkungan-4
https:/sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/Fileupload/teknologi%20ramah%20lingkungan%20
SMP/daftar-pustaka.hmtl
https:/www.sayanda.com/arti-345635-pusat
96
https:/www.sinonimkata.com/sinomim-162080-pusat
Neufert,Ernest. 1980 Data Arsitek Jilid 2.Great Britain: Crosby Lockwood Dan Son,Ltd
Neufert,Ernest.1980 Data Arsitek Jilid 1.Great Britain: Crosby Lockwood Dan Son,Ltd
Peraturan Daerah Kota Kupang No.07 Tahun 2000 Tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Kupang
Peraturan Daerah Kota Kupang No.09 Tahun 2003 Tentang Penataan Bangunan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.08 Tahun 2010 Tentang Kriteria Dan
Seritifikasi Bangunan Ramah Lingkungan Jakarta:
Sumber data : laporan cuaca oesapa,berdasarkan analisis statistik kota kupang, laporan cuaca
per jam historis dan rekonstruksi dari 1 januari 1980 hingga 21 desember 2016.
Walikota Kupang.2010 Peraturan Daerah Kota Kupang No 12 Tahun 2011 Tentang Rencana
Detail Tata Ruang Kota Kupang Tahu 2011-2031.Kupang
97