KELAS XII
* E-book ini untuk kalangan Internal Peserta Didik Sekolah Tarakanita Indonesia
i
KATA PENGANTAR
“Dengan kesabaran dan susah payah kami terus bekerja dengan keinginan
besar untuk maju, ya... maju...” (Elisabeth Gruyters art. 53)
Pujian dan syukur ke hadirat Tuhan sang Pecinta hati kami yang manis, yang
karena kasih dan penyertaanNya, kami senantiasa dianugerahi rahmat kesehatan,
ketekunan, dan kesiapsediaan memberikan diri dalam keseluruhan proses pelayanan
kepada peserta didik. Pun atas perkenananNya, dengan berbekal komitmen untuk
memberikan layanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
kontekstual, kami berproses mulai dari persiapan, penyusunan, dan finalisasi
referensi belajar yang dikemas dalam bentuk elektronik ini dengan baik.
Buku elektronik yang telah tersedia ini tentu masih jauh dari sempurna, pun
demikian kekurangan dan kesalahan yang tentu tidak disengaja. Kami sangat terbuka
terhadap masukan, kritik dan saran dari siapapun yang berkehendak baik membantu
proses perbaikan dan peningkatan kualitas/mutu dari buku ini di masa yang akan
datang.
ii
KATA PENGANTAR
Buku kimia SMA ini disusun sebagai pelengkap pelajaran kimia SMA. Materi yang
terdapat dalam buku ini mengacu pada kurikulum 2013 revisi. Buku ini didesain dengan
harapan mampu memotivasi dan membantu para peserta didik dalam mempelajari materi materi
kimia sesuai kompetensi dasar kurikulum 2013. Dalam penyusunan buku ini, penulis
mempertimbangkan ciri ilmu kimia sebagai ilmu yang berlandaskan praktik dan eksperimen.
Peserta didik tidak cukup dengan merasa mengerti namun sungguh-sungguh harus dapat
mempraktikannya dalam menyelesaikan soal, memecahkan masalah atau melakukan suatu
keterampilan ilmiah. Beberapa kegiatan pengalaman belajar peserta didik dirancang untk
menemukan konsep.
Buku ini akan terus disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa di harapkan
penulis demi penyempurnaan buku ini. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan dalam
mengembangkan pembelajaran ilmu kimia. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah mendukung sehingga dapat tersusun buku ini. Semoga Tuhan senantiasa
memberkati usaha kita untuk menuju pada peningkatan mutu pendidikan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Alkohol dan Eter .................................................................................................. 241
C. Aldehida dan Keton ............................................................................................. 257
D. Asam Karboksilat dan Ester ................................................................................ 267
Uji Kompetensi .......................................................................................................... 281
v
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELOMPOK
PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU -ILMU ALAM KELAS XII KURIKULUM
2013 BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2016
I. KOMPETENSI INTI
Kompetensi Sikap
1. Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, menyaji,
menganalisis dan mengevaluasi dan mencipta dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif terkait dengan pengembangan
berdasarkan rasa ingin tahunya dari yang dipelajarinya di
tentang ilmu pengetahuan, sekolah secara mandiri serta
teknologi, seni, budaya, dan bertindak secara efektif dan
humaniora dengan wawasan kreatif, dan mampu
kemanusiaan, kebangsaan, menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait kaidah keilmuan
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
vi
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
3.1 Menganalisis fenomena sifat 4.1 Menyajikan hasil penelusuran
koligatif larutan (penurunan informasi tentang kegunaan
tekanan uap jenuh, kenaikan titik prinsip sifat koligatif larutan
didih, penurunan titik beku, dan dalam kehidupan sehari-hari
tekanan osmosis)
3.2 Membedakan sifat koligatif 4.2 Menganalisis data percobaan
larutan elektrolit dan larutan untuk menentukan derajat
nonelektrolit pengionan
3.3 Menyetarakan persamaan 4.3 Menentukan urutan kekuatan
reaksi redoks pengoksidasi atau pereduksi
berdasarkan data hasil
percobaan
3.4 Menganalisis proses yang terjadi 4.4 Merancang sel Volta
dalam sel Volta dan dengan mengunakan
menjelaskan kegunaannya bahan di sekitar
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang 4.5 Mengajukan gagasan untuk
mempengaruhi terjadinya korosi mencegah dan mengatasi
dan cara mengatasinya terjadinya korosi
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi 4.6 Menyajikan rancangan
redoks dan hukum Faraday prosedur penyepuhan benda
untuk menghitung besaran- dari logam dengan ketebalan
besaran yang terkait sel lapisan dan luas tertentu
elektrolisis
vii
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali, dan alkali tanah)
dan alkali tanah)
viii
BAB SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
1
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran materi sifat koligatif larutan, peserta didik mampu :
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis)
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat
koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Menganalisis data percobaan untuk menentukan derajat pengionan
PENGALAMAN BELAJAR
Melalui pembelajaran materi sifat koligatif larutan, peserta didik memperoleh
pengalaman belajar :
1. Menghitung konsentrasi larutan dan menghubungkannya dengan sifat
koligatif larutan
2. Menyimpulkan pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut, penurunan
titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan dan tekanan osmosis
3. Menganalisis diagram P-T untuk menafsirkan penururunan tekanan uap,
penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan
4. Menganalisis data untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit
5. Menjelaskan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-
hari
MATERI POKOK
A. Konsentrasi larutan
B. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
C. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
PETA KONSEP
1
A. KONSENTRASI LARUTAN
2
I. Tujuan Pembelajaran
Materi pada kegiatan pembelajaran ini merupakan materi prasyarat untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya. Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku
ini diharapkan anda dapat :
1. Menentukan molaritas suatu larutan.
2. Menentukan molalitas suatu larutan.
3. Menentukan fraksi mol zat terlarut dan pelarut dalam suatu larutan.
Larutan merupakan fase yang setiap hari ada di kehidupan sehari - hari kita,
misalnya larutan gula, larutan garam, larutan urea dan lain-lain. Larutan adalah suatu
sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing
komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik, sedangkan campuran adalah suatu
sistem yang heterogen. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang
mengandung zat terlarut, misalnya padatan atau gas. Dengan kata lain larutan tidak
hanya terbatas pada cairan saja.
Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni yang
molekulnya berinteraksi langsung dalam keadaan tercampur. Semua gas bersifat dapat
bercampur dengan sesamanya, karena itu campuran gas adalah larutan. Komponen
dari larutan terdiri dari dua jenis yaitu pelarut dan zat terlarut. Pelarut merupakan
komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak, sedangkan zat
terlarut merupakan komponen minornya.
Sifat koligatif merupakan sifat larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel
zat terlarut dan tidak tergantung dari sifat zat terlarut. Jumlah partikel zat terlarut
dalam suatu larutan dinyatakan dalam suatu besaran yaitu Konsentrasi Larutan.
Konsentrasi larutan merupakan suatu cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif
antara zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi suatu zat dapat dinyatakan dalam bentuk
molar, molal, persen, fraksi mol, bagian per sejuta (ppm), dan lain-lain. (Sutrisna,0 45)
1. Molaritas (M)
Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam satu liter larutan.
3
Satuan molaritas adalah mol/liter atau molar.
Rumus Molaritas adalah :
mol zat terlarut
M=
volume larutan
Contoh 1.1 :
Berapakah molaritas 0.56 gram KOH (Mr = 56) dalam 200 mL larutan ?
Jawab :
mol zat terlarut
M=
volume larutan
�0,56�56� mol
M=
0,2 L
M=
(0,01) mol
0,2 L
M = 0,05 mol/L
M = 0,05 molar
2. Molalitas (m)
Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Satuan molalitas adalah mol/kg atau molal.
Contoh 2.1 :
Berapa molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 250 gram air ?
Jawab :
1000
m = mol zat terlarut ×
gram pelarut
m= 4 ( 40)× 1000
250
4
m = (0,1) × 4
m = 0,4 molal
Contoh 3.1 :
Suatu larutan terdiri dari 2 mol zat A, 3 mol zat B. Hitung fraksi mol masing-
masing zat !
Jawab :
mol zat A mol zat B
XA = XB =
mol campuran mol campuran
2 3
XA = XB =
2+3 2+3
X A = 0,4 X B = 0,6
5
4. Persen Berat (% w/w)
Persen berat menyatakan jumlah gram berat zat terlarut dalam 100 gram
larutan.
Contoh :
Larutan gula 5%, berarti dalam 100 gram larutan gula terdapat :
1. (5/100) x 100 gram gula = 5 gram gula (zat terlarut)
6
Jawablah soal berikut ini !
1. Tentukan molalitas larutan yang
dibuat dengan melarutkan 9 gram
glukosa (Mr=180) dalam 100 gram
air!
IV. Refleksi
7
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya dapat
menghitung
molaritas larutan
2 Saya dapat
menghitung
molalitas larutan
3 Saya dapat
menghitung
fraksi mol
terlarut dan
pelarut
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran,
terutama pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah
Paham", maka anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
8
B. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT
I. Tujuan Pembelajaran
Materi pada kegiatan pembelajaran ini merupakan materi prasyarat untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya. Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku
ini diharapkan anda dapat :
1. Menganalisis fenomena sifat koligatif penurunan tekanan uap larutan
2. Menganalisis perhitungan yang berlaku dalam fenomena sifat koligatif penurunan
tekanan uap larutan
3. Menganalisis fenomena sifat koligatif penurunan titik beku larutan
4. Menganalisis fenomena sifat koligatif kenaikan titik didih larutan
5. Menganalisis perhitungan yang berlaku dalam fenomena sifat koligatif penurunan
titik beku dan kenaikan titik didih larutan
6. Menganalisis fenomena sifat koligatif tekanan osmotik larutan
7. Menganalisis perhitungan yang berlaku dalam fenomena sifat koligatif tekanan
osmotik larutan
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada
macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat
terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat
terlarut maka akan didapat suatu larutan yang mengalami :
a. Penurunan tekanan uap jenuh (∆P)
b. Penurunan titik beku (∆Tf)
c. Kenaikan titik didih (∆Tb)
d. Tekanan osmosis (π)
9
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat
larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan
jumlah partikel dalam larutan elektrolit walaupun konsentrasi keduanya sama.
Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya,
sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat
koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif
larutan elektrolit.
Berikut ini akan diuraikan mengenai sifat koligatif larutan non elektrolit.
10
Coba perhatikan gambar 1.1 ! Terdapat 2 buah larutan yaitu larutan A dan
larutan B. Larutan A hanya terdiri atas pelarut saja yaitu berupa air. Larutan B terdiri
atas air yang ke dalamnya dimasukkan zat terlarut (dalam hal ini gula). Kedua larutan
tersebut keduanya mengalami penguapan. Ternyata laju penguapan pada larutan A dan
B terdapat perbedaan. Mengapa penguapan yang terjadi pada larutan A (solvent) lebih
cepat dibandingkan penguapan pada larutan B (solution) ?
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini
adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat terlarut ke
dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uap larutannya. Hal ini disebabkan
karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan
penguapan berkurang. Menurut Hukum Roult :
P = Po . XB
keterangan:
P : tekanan uap jenuh larutan
Po : tekanan uap jenuh pelarut murni
XB : fraksi mol pelarut
Oleh karena XA + XB = 1,
maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
P = Po (1 - XA)
P = Po - Po . XA
Po - P = Po . XA
Sehingga :
ΔP = po . XA
keterangan:
ΔP : penurunan tekanan uap jenuh pelarut
Po : tekanan uap pelarut murni
XA : fraksi mol zat terlarut
11
Contoh soal :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180)
dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20 0C
adalah 18 mmHg.
Penyelesaian :
45 90
mol gula = mol air =
180 18
12
LATIHAN 1
Jawablah soal berikut ini !
1. Sebanyak 6 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 90 gram air (Mr=18). Jika tekanan
uap jenuh air pada suhu 25 0C sebesar 24 mmHg.
a. Tentukan tekanan uap jenuh larutan urea !
b. Tentukan penurunan tekanan uap jenuh larutan !
Jawab
2. Tekanan uap jenuh air pada suhu 30 0C sebesar 32 mm Hg, Mr glukosa = 180.
a. Tentukan tekanan uap jenuh larutan glukosa 10 % pada suhu 30 0C !
b. Tentukan penurunan tekanan uap jenuh larutan glukosa pada suhu 30 0C
Jawab
13
3. Tentukan tekanan uap jenuh larutan yang mengandung 12% massa urea (Mr=60) jika
tekanan uap jenuh air pada suhu 30 0C sebesar 32 mm Hg !
Jawab
4. Tekanan uap jenuh larutan 62 gram zat A dalam 342 gram air adalah 76 mmHg. Pada
temperatur yang sama tekanan uap jenuh air murni adalah 80 mmHg. Hitunglah massa
molekul relatif zat A !
Jawab
5. Ke dalam 972 gram air dilarutkan gula tebu (C12H22O11) sehingga tekanan uap jenuh
larutan pada suhu 40 0C turun sebesar 5,53 mmHg. Jika pada suhu itu tekanan uap
jenuh air murni sebesar 55,30 mmHg, berapa gram gula tebu yang dilarutkan ?
Jawab :
14
2. Penurunan titik beku larutan (∆Tf)
Perhatikan gambar 1.2 ! Hal apakah yang terpikir olehmu? Mengapa es puter
di dalam gerobak tetap dingin walaupun sudah berkeliling dalam waktu lama? Apakah
si penjual membawa kulkasnya ketika beerkeliling? Lalu bagaimana cara menjaga
agar es putarnya tetap membeku?
Es putar adalah es krim yang rasanya enak dengan harganya yang cukup murah
serta terjangkau. Hal menarik dari para penjual es putar ini adalah mereka berkeliling
dari satu tempat ke tempat yang lain untuk menjual es mereka tanpa membawa lemari
es (kulkas). Mereka hanya membawa gerobak mereka yang berisi es batu secukupnya.
Walaupun demikian es putar mereka tidak mencair. Padahal hampir seharian mereka
menjajakan dagangan mereka. Demi menjaga es putar mereka tidak cepat mencair
maka yang dilakukan mereka dengan menambahkan garam pada es batu yang mereka
bawa. Berdasarkan fenomena tersebut, maka mari kita perhatikan bagaimana
penjelasan ilmiahnya.
15
Titik beku larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap padatannya atau titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal suatu
zat adalah suhu pada saat zat meleleh atau membeku pada tekanan 1 atm (keadaan
normal). Tekanan luar tidak terlalu berpengaruh pada titik beku. Pada tekanan 760
mmHg, air membeku pada suhu 0 oC.
Jika suatu zat terlarut ditambahkan pada suatu pelarut murni hingga
membentuk larutan maka titik beku pelarut murni akan mengalami penurunan. Hal ini
terjadi karena molekul molekul pelarut susah berubah menjadi fase cair karena partikel
terlarut menghalangi pergerakan partikel pelarut. Misalnya, titik beku normal air
adalah 0 oC. Namun dengan adanya zat terlarut pada suhu 0 oC air belum membeku.
Jadi selisih titik beku pelarut (Tfo) dengan titik beku larutan (Tf) disebut penurunan
titik beku (ΔTf). Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik beku
larutan lebih rendah dari titik beku pelarut murni.
Coba perhatikan diagram PT berikut ini !
Gambar 1.3 Diagram P-T suatu larutan terhadap pelarut murni air
(sumber : Kimia Dasar, Konsep konsep Inti, Raymond Chang, 2003.)
16
Apabila air didinginkan maka air akan membeku pada suhu 00C dan tekanan
uap permukaan sebesar 1 atm. Kemudian ke dalam air tersebut dimasukkan zat terlarut
berupa gula, maka akan terbentuk suatu larutan. Setelah itu larutan gula tersebut
didinginkan. Larutan gula tersebut pada suhu 0 0C ternyata belum membeku dan
tekanan uap permukaan masih kurang dari 1 atm. Agar larutan gula tersebut mencapai
tekanan 1 atm maka suhu larutan diturunkan. Hal ini berarti larutan gula membeku
pada suhu lebih dari 00C. Jadi, titik beku larutan gula lebih rendah daripada titik beku
air.
Terdapat selisih antara titik beku larutan gula dengan titik beku air. Selisih
inilah yang disebut sebagai penurunan titik beku larutan (∆Tf). Untuk penurunan titik
beku persamaannya dinyatakan sebagai :
ΔTf = m . Kf
Oleh karena :
1000
m = mol zat terlarut ×
gram pelarut
gram 1000
m= ×
Mr gram pelarut
Maka :
gram 1000
ΔTf = × x Kf
Mr gram pelarut
keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku (oC)
m = molalitas larutan (molal)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (0C/molal)
Gram = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut (gram)
17
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya
dinyatakan sebagai :
Tf = (0 - ΔTf)oC
18
Jika kita membuat minyak kelapa tradisional, minyak yang dihasilkan akan akan
cepat membeku. Pada pagi hari minyak kelapa akan membeku karena memiliki titik
beku yang tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut maka pada minyak kelapa
ditambahkan garam-garaman atau vitamin E agar terjadi penurunan titik beku,
sehingga minyak kelapa tidak mudah membeku pada suhu rendah.
LATIHAN 2
Jawablah soal berikut ini !
1. Sebanyak 30 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 500 gram air. Jika tetapan
penurunan titik beku molal air sebesar 1,86 0C/molal
a. Tentukan penurunan titik beku larutan urea !
b. Tentukan titik beku larutan urea jika titik beku air adalah 0 0C !
Jawab
2. Sebanyak 9 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam 250 gram pelarut fenol dan larutan
ini membeku pada suhu 39,42 0C. jika tetapan penurunan titik beku molal fenol sebesar
7,4 0C/molal dan titik beku pelarut fenol sebesar 40,9 0C, tentukan massa relatif zat
tersebut !
Jawab :
19
3. Suatu senyawa karbon mempunyai rumus empiris CH2O. larutan 72 gram senyawa itu
dalam 400 gram air membeku pada temperatur -1,86 0C. tentukan rumus molekul
senyawa tersebut !
Jawab :
20
3. Kenaikan titik didih larutan (∆Tb)
21
Gambar 1.5 Diagram P-T suatu larutan terhadap pelarut murni air
(sumber : Kimia Dasar, Konsep konsep Inti, Raymond Chang, 2003.)
Apabila air bila dipanaskan maka air akan mendidih pada suhu 100 0C dan
tekanan uap permukaan sebesar 1 atm. Kemudian ke dalam air tersebut dimasukkan
zat terlarut berupa gula, maka akan terbentuk suatu larutan. Setelah itu larutan gula
tersebut dipanaskan. Larutan gula tersebut pada suhu 100 0C ternyata belum mendidih
dan tekanan uap permukaan masih kurang dari 1 atm. Agar larutan gula tersebut
mencapai tekanan 1 atm maka suhu
larutan dinaikkan. Hal ini berarti larutan gula mendidih pada suhu lebih dari 100 0C.
Jadi, titik didih larutan gula lebih tinggi daripada titik didih air. Terdapat selisih
antara titik didih larutan gula dengan titik didih air. Selisih inilah yang disebut sebagai
kenaikan titik didih larutan (∆Tb). Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih
dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
22
Oleh karena
1000
m = mol zat terlarut ×
gram pelarut
gram 1000
m= ×
Mr gram pelarut
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai :
gram 1000
ΔTb = × x Kb
Mr gram pelarut
keterangan:
ΔTb = penurunan titik didih (0C)
m = molalitas larutan (molal)
Kb = tetapan penurunan titik didih molal (0C/molal)
Gram = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut
p = massa pelarut (gram)
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan
dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC
23
b. Penambahan Garam Ketika Memasak
Pada umumnya ketika sedang memasak atau merebus sesuatu, penambahan garam
biasanya dilakukan setelah air mendidih. Hal ini bertujuan mencegah agar pada proses
pemasakan terjadi lebih lama. Penambahan garam ketika larutan belum mendidih akan
menaikkan titik didih larutan sehingga proses memasak akan membutuhkan waktu
lebih lama.
LATIHAN 3
Jawablah soal berikut ini !
1. Sebanyak 36 gram glukosa (Mr=180) dilarutkan dalam 250 gram air. Jika tetapan
kenaikan titik didih molal sebesar 0,52 0C/molal
a. Tentukan kenaikan titik didih larutan glukosa !
b. Tentukan titik didh larutan glukosa pada tekanan 1 atm !
Jawab
2. Sebanyak 30 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 500 gram etanol. Jika titik didih
etanol sebesar 78,4 0C dan tetapan kenaikan didih molal etanol sebesar 1,19 0C/molal,
tentukan titik larutan urea dalam etanol tersebut !
24
Jawab
3. Berapa gram glukosa (C6H12O6) harus dilarutkan ke dalam 500 gram air supaya
mempunyai titik didih sama dengan larutan 6,84 gram sukrosa (C12H22O11) dalam 250
gram air ?
Jawab
4. Ke dalam 100 gram benzena dilarutkan 0,68 gram naftalena (C10H8). Jika Kf benzena
= 5,1 0C/m dan titik beku benzena = 5,5 0C, tentukan :
a. penurunan titik beku larutan
b. titik beku larutan
Jawab
25
4. Tekanan osmotik larutan (π)
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat
menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui
membran semipermeabel (proses osmosis). Coba perhatikan gambar berikut !
Peristiwa osmosis akan berlangsung hingga dicapai suatu kesetimbangan atau hingga
kedua larutan isotonis. Hal ini ditandai dengan berhentinya perubahan volume larutan.
26
Perbedaan volume dua larutan pada kesetimbangan menghasilkan suatu tekanan yang
disebut tekanan osmotik.
Tekanan osmotik dapat juga diartikan sebagai tekanan yang diberikan untuk
mencegah terjadinya peristiwa osmosis. Menurut Van’t hoff tekanan osmosis
mengikuti hukum gas ideal:
PV = nRT
Karena tekanan osmotik = π , maka :
nRT
π=
V
n
Oleh karena M =
V
Maka :
π = MRT
keterangan:
π = tekanan osmotik (atmosfir)
M = Molaritas larutan (M)
R = tetapan gas universal
= 0,082 L.atm / mol K
T = temperatur (K)
27
sel darah. Jika larutan pada cairan infus memiliki tekanan yang lebih tinggi
(hipertonik) atau lebih rendah (hipotonik) maka sel-sel darah akan mengalami
kerusakan sehingga sangat membahayakan pasien.
b. Mesin cuci darah
Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah (hemodialisis)
dengan menggunakan mesin dialisis. Mesin mesin dialisis ini menggunakan prinsip
tekanan osmotik larutan. Terapi pada hemodialisis menggunakan metode dialisis, yaitu
proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea dari dalam sel darah melalui
membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang. Membran tak
dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan tetap berada di dalam
darah.
c. Pengawetan selai
Industri makanan ringan sering memanfaatkan konsep tekanan osmotik pada
pengawetan selai. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata penting dalam proses
pengawetan karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan
botulisme. Botulisme merupakan kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun
yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Bila sel bakteri berada dalam larutan
gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel cenderung untuk bergerak keluar dari
sel bakteri ke larutan yang lebih pekat. Proses ini yang disebut krenasi (crenation),
menyebabkan sel bakteri tersebut mengerut dan akhirnya tidak berfungsi lagi.
d. Membasmi Lintah
Cara paling ampuh untuk membasmi lintah atau pacet adalah dengan menaburkan
sejumlah garam dapur (NaCl) ke permukaan tubuh lintah atau pacet. Pembasmian
lintah dengan garam dapur merupakan penerapan dari tekanan osmosis. Garam dapur
mampu menyerap air yang ada di dalam tubuh lintah, sehingga lintah akan kekurangan
air dan pada akhirnya akan mati.
e. Penyerapan air oleh akar tanaman
Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Bagaimana caranya agar air bisa
sampai ke seluruh bagian tanaman? Air yang ada di dalam tanah akan diserap oleh
akar. Dalam tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih
tinggi daripada air yang ada di dalam tanah. Karena tanaman hipertonik maka air
dalam tanah dapat diserap oleh tanaman dan diedarkan ke seluruh bagian tanaman.
28
f. Desalinasi air laut melalui osmosis balik
Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan
yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan
diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan
untuk membuat air murni dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air
laut yang lebih besar daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari
air asin ke dalam air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk
ion-ion dalam air laut.
LATIHAN 4
Jawablah soal berikut ini !
1. Sebanyak 18 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam air hingga volume larutannya
menjadi 250 mL. Larutan tersebut diukur pada temperature 27 0C. Tentukan tekanan
osmotik larutan tersebut ! (tetapan gas = 0,082 L atm/mol K)
Jawab
2. Sebanyak 36 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam air sehingga volumenya 2 liter.
Ternyata tekanan osmotik larutan tersebut 2,46 atm yang diukur pada temperatur 27
0
C. Tentukan massa molekul relatif zat nonelektrolit tersebut !
Jawab
29
3. Tekanan osmotik darah yang diukur pada temperatur 37 0C sebesar 7,63 atm. Berapa
gram glukosa yang harus dilarutkan dalam 1 liter larutan agar isotonik dengan darah
pada temperatur tersebut !
Jawab
30
1) C6H12O6 0,1 M
2) CO(NH2)2 0,2 M
3) C12H22O11 0,1 M
4) C6H12O6 0,3 M
5) CO(NH2)2 0,2 M
Larutan yang mempunyai tekanan uap paling rendah adalah ... .
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
2. Sebanyak 10 gram urea CO(NH2)2 dilarutkan dalam 90 mL air. Bila tekanan uap jenuh
air pada suhu 25 °C adalah 62 cmHg, maka tekanan uap larutan urea tersebut adalah
... cmHg
A. 2
B. 30
C. 31
D. 60
E. 64
3. Beberapa contoh penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut :
1. Proses penyerapan air dalam tanah oleh akar tanaman
2. Membasmi lintah dengan menabur garam dapur
3. Pemakaian garam dapur untuk pencairan salju
4. Penambahan etilena glikol pada radiator mobil
Penerapan sifat koligatif yang berkaitan dengan penurunan titik beku larutan adalah ...
.
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
31
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
4. Sebanyak 450 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 2 kg air (Kb = 0,52 0C/molal)
akan mendidih pada suhu ... °C.
A. 0,65
B. 100
C. 100,65
D. 100,75
E. 100,325
5. Diagram berikut ini adalah corong listel dengan dinding semipermeabel yang
memisahkan dua larutan kanji yang berbeda konsentrasinya.
32
E. 49,2
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
JAWABAN
PAHAM PAHAM
33
13 Saya dapat menganalisis perhitungan
fenomena sifat koligatif tekanan
osmotik larutan
14 Saya dapat menjelaskan hubungan
zat terlarut dengan tekanan osmotik
larutan
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran,
terutama pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah
Paham", maka anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah atau arahan pada buku ini
diharapkan anda dapat :
1. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit
34
2. Merumuskan faktor Van’t Hoff
3. Menggunakan faktor Van’t Hoff pada sifat koligatif larutan penurunan tekanan uap
dan kenaikan titik didih larutan elektrolit.
4. Menganalisis penurunan titik beku larutan elektrolit.
5. Menganalisis tekanan osmotik larutan elektrolit.
35
Contoh :
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan larutan 0.5 molal garam
dapur.
1) Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5
molal.
2) Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl- (aq) karena terurai menjadi 2 ion,
maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal.
36
a(1 – α + nα) mol
a(1 + nα – α) mol
a(1 + (n – 1)α mol
n zat pelarut
Xpelarut =
n pelarut + n terlarut x i
37
gram 1000
ΔTf = × x K f x [1 + (n − 1)α ]
Mr gram pelarut
keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku (oC)
m = molalitas larutan (molal)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/molal)
n = jumlah ion yang terbentuk dari larutan elektrolit
α = derajat ionisasi
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutan dinyatakan
sebagai :
Tf = (0 - ΔTf) oC
Contoh soal :
Hitunglah penurunan titik beku dari larutan 5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5)
dalam 200 gram air ! (Kf = 1.86)
Penyelesaian :
Reaksi ionisasi larutan garam dapur :
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
jumlah ion (n) yang dimiliki = 2
maka :
gram 1000
ΔTf = × x K f x [1 + (n − 1)α ]
Mr gram pelarut
5,85 1000
ΔTf = × x 1,86 x [1 + (2 − 1)1]
58,5 200
ΔTf = 1,86
Jadi, penurunan titik beku sebesar 1,86 0C
Catatan:
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita
mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya
dianggap 1.
38
c. Kenaikan titik didih (ΔTb)
Untuk larutan elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan :
ΔTb = m . Kb . i
ΔTb = m . Kb . [1+(n-1)α]
gram 1000
ΔTb = × x K b x [1 + (n − 1)α ]
Mr gram pelarut
keterangan :
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m = molalitas larutan (molal)
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC/molal)
n = jumlah ion yang terbentuk dari larutan elektrolit
α = derajat ionisasi
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan
sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC
Contoh soal :
Hitunglah kenaikan titik didih dari larutan 5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5)
dalam 200 gram air ! (Kb = 0.52)
Penyelesaian :
Reaksi ionisasi larutan garam dapur :
NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl- (aq)
jumlah ion (n) yang dimiliki = 2
maka :
gram 1000
ΔTb = × x K b x [1 + (n − 1)α ]
Mr gram pelarut
5,85 1000
ΔTb = × x 0,52 x [1 + (2 − 1)1]
58,5 200
ΔTb = 0,52
Jadi, kenaikan titik didih sebesar 0,52 0C
39
d. Tekanan osmotik (π)
Untuk larutan elektrolit tekanan osmotik dinyatakan dengan:
nRT
π= xi
V
n
Oleh karena M =
V
Maka :
π = MRTi
π = MRT[1 + (n − 1)α ]
keterangan:
π = tekanan osmotik (atmosfir)
M = Molaritas larutan (M)
R = tetapan gas universal (0,082 L atm / mol K)
T = temperatur (K)
n = jumlah ion yang terbentuk dari larutan elektrolitnya
α = derajat ionisasi
1. Sebanyak 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam 90 gram air. Tekanan uap air jenuh pada
suhu 25 0C sebesar 24 mmHg, Ar Na=23, O=16, H=1, tentukan penurunan tekanan
uap jenuh larutan !
Jawab
40
2. Sebanyak 1 gram BaCl2 (Mr = 208) dilarutkan dalam 500 mL air. Jika Kb air = 0,52
0
C/molal, Kf air = 1.86 0C/molal, derajat ionisasi = 0,9, tentukan :
a. titik didih larutan
b. titik beku larutan
c. tekanan osmotik larutan pada suhu 27 0C !
Jawab
3. Sebanyak 5,85 gram suatu zat elektrolit biner dilarutkan dalam 100 gram air. Ternyata
larutan ini membeku pada suhu -3,5 0C. Bila Mr zat tersebut = 58,5 dan Kf = 1,86
0
C/molal, tentukan derajat ionisasi zat elektrolit tersebut !
Jawab
41
4. Berapa gram sukrosa (C12H22O11) yang harus dilarutkan dalam air dan volume larutan
dijadikan 750 mL agar tekananannya isotonik dengan 10,4 gram BaCl2 yang dilarutkan
dalam air dan volume larutan dijadikan 250 mL pada temperature yang sama ?
Jawab
5. Berapa gram glukosa yang harus dilarutkan dalam 500 mL larutan sehingga
tekanannya isotonik dengan larutan NaCl 0,1 M ? (Ar C=12, H=1, O=16, αNaCl=1)
Jawab
KEGIATAN EKSPERIMEN
Kegiatan Eksperimen 1
42
PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN
A. Tujuan Percobaan
Menentukan penurunan titik beku larutan
C. Prosedur Percobaan
1. Siapkan gelas kimia 250 mL lalu isi dengan es batu yang sudah dihancurkan sampai
volumenya mencapai kira-kira ¾ tinggi glas kimia. Taburi es tersebut dengan garam
43
Gambar pengujian penurunan titik beku larutan
2. Masukkan 5 mL air ke dalam tabung reaksi, lalu masukkan tabung reaksi tersebut ke
dalam gelas kimia yang telah berisi es. Atur posisi tabung agar terendam dalam es di
dalam gelas kimia.
3. Aduk isi tabung reaksi dengan menaik-turunkan batang pengaduk perlahan (bukan
diaduk secara melingkar) hingga cairan dalam tabung membeku seluruhnya
4. Keluarkan tabung reaksi dalam gelas kimia lalu biarkan sampai es dalam tabung
mencair sedikit
5. Keluarkan batang pengaduk lalu masukkan termometer. Aduk kembali air dengan
menaik-turunkan termometer (hati-hati, jangan ampai termometer terantuk lalu pecah)
kemudian bacalah suhunya (suhu akan menurun kemudian meningkat, ambillah suhu
yang paling rendah)
6. Ulangi langkah 1 -5 dengan menggunakan larutan urea 1 molal dan 2 molal, larutan
NaCl 1 molal dan 2 molal
D. Hasil percobaan
Titik beku air (Tf0) = .......................0C
No larutan
44
Zat terlarut Molalitas Titik beku Selisih titik beku air
(Tf) dengan titik beku
larutan (∆Tf)
1. CO(NH2)2 1 molal
2. CO(NH2)2 2 molal
3. NaCl 1 molal
4. NaCl 2 molal
E. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah
anda lakukan.
1. Apa fungsi penambahan garam pada es batu di dalam gelas kimia?
45
4. Bagaimana penurunan titik beku untuk larutan NaCl dan glukosa pada molalitas yang
sama ? Jelaskan !
F. Tindak Lanjut
Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya
penurunan titik beku !
Kegiatan Eksperimen 2
46
KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN
A. Tujuan percobaan
Menentukan kenaikan titik didih suatu larutan
C. Prosedur Percobaan
1. Masukkan 75 mL aquadest ke dalam gelas kimia 100 mL kemudian panaskan sampai
hampir mendidih
47
2. Celupkan termometer ke dalam air yang hampir mendidih lalu catat suhunya (suhu
akan meningkat kemudian menurun, ambillah suhu yang paling tinggi)
3. Ulangi langkah 1 – 2 dengan menggunakan larutan glukosa 1 molal dan 2 molal dan
larutan NaCl 1 molal dan 2 molal, sebagai pengganti air.
D. Hasil Percobaan
Titik didih air (Tb0) = .......................0C
E. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Berapakah kenaikan titik didih untuk masing-masing larutan ?
48
2. Bagaimana hubungan antara molalitas larutan dengan kenaikan titik didihnya?
3. Bagaimana kenaikan titik didih untuk larutan NaCl dan glukosa pada molalitas yang
sama ? Jelaskan !
F. Tindak Lanjut
1. Carilah contoh peristiwa pada kehidupan sehari-hari yang menunjukkan terjadinya
kenaikan titik didih larutan !
49
2. Jelaskan perbedaan sifat koligatif yang dimiliki larutan non elektrolit dengan larutan
elektrolit !
Penugasan Mandiri
Buatlah karya tulis yang terkait dengan pemanfaatan sifat koligatif larutan dalam
kehidupan sehari-hari dengan langkah - langkah sebagai berikut.
Tugas:
1. Amati fenomena atau peristiwa di sekitar anda yang terkait dengan pemanfaatan sifat
koligatif larutan
2. Tentukan sifat koligatif larutan apa yang terkait dengan fenomena atau peristiwa
tersebut
3. Lakukan penelusuran informasi melalui internet atau media cetak untuk mengetahui
lebih jauh tentang sifat koligatif larutan yang terkait dengan fenomena atau peristiwa
yang anda amati
4. Tuangkan hasil penelusuran informasi yang anda lakukan menjadi sebuah karya tulis
dan kumpulkan hasilnya ke guru anda
50
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
51
penghitungan sifat koligatif :
1) penurunan tekanan uap, dan
2) kenaikan titik didih.
7 Saya memahami penggunaan
faktor Van’t Hoff pada
penurunan titik beku larutan
elektrolit
8 Saya dapat menghitung
penurunan titik beku larutan
elektrolit bila diketahui
parameter lainnya
9 Saya memahami penggunaan
faktor Van’t Hoff pada tekanan
osmotik larutan elektrolit
10 Saya dapat membandingkan
tekanan osmotik larutan
elektrolit dan non elektrolit
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran,
terutama pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah
Paham", maka Anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
UJI KOMPETENSI
52
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
1. Di antara kelima larutan di bawah ini yang mempunyai titik beku yang paling tinggi
adalah ……….
A. KCl 0,02 m
B. NaCl 0,02 m
C. CaCl2 0,01 m
D. Na2SO4 0,02 m
E. CO(NH2)2 0,03 m
2. Sebanyak 3 gram zat B yang dilarutkan dalam 100 gram benzena menghasilkan
kenaikan titik didih sebesar 0,54 oC. Bila diketahui kenaikan titik didih molal benzena
2,7 oC, maka masa molekul relatif dari zat B tersebut adalah ....
A. 15
B. 30
C. 60
D. 120
E. 150
3. Suatu zat nonelektrolit (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 900 gram air.
Penurunan titik beku larutan ini adalah -1,55 oC. Berapa gram dari zat tersebut harus
dilarutkan ke dalam 1,2 kg air agar diperoleh larutan dengan penurunan titik beku yang
setengahnya dari penurunan titik beku di atas ?
A. 10 gr
B. 15 gr
C. 20 gr
D. 45 gr
E. 80 gr
4. Sebanyak 7,2 gram MgSO4 dilarutkan dalam 600 gram air (Kf = 1,8). Jika larutan ini
membeku pada suhu - 0,324 oC dan tekanan 1 atm maka derajat ionisasi MgSO4 adalah
....
53
A. 0,4
B. 0,5
C. 0,6
D. 0,8
E. 1
5. Tekanan uap jenuh air pada 30 °C adalah 31,8 mmHg dan fraksi mol zat Y dalam air
adalah 0,056. Pada suhu 30 °C, tekanan uap jenuh larutan Y adalah ... mmHg
A. 33,58
B. 30,02
C. 28,30
D. 17,80
E. 1,780
6. Larutan glukosa 30 % (Mr = 180) dalam air memiliki massa jenis 1 g/mL. Tekanan
osmotik larutan tersebut pada suhu 27 °C (R = 0,082 L atm/mol K) adalah … atm
A. 400
B. 80
C. 41
D. 8
E. 4
7. Larutan I diperoleh dengan melarutkan 6 gram urea (Mr = 60) dalam 1 L air. Larutan
II diperoleh dengan melarutkan 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 1 L air. Pada suhu
yang sama, tekanan osmotik larutan I dibandingkan larutan II adalah ...
A. sama dengan larutan II
B. 1/3 kali larutan II
54
C. 2/3 kali larutan II
D. 3/2 kali larutan II
E. 3 kali larutan II
9. Larutan berikut yang mempunyai titik beku terendah adalah larutan ....
A. 0,1 gram natrium klorida (Mr = 58,5) dalam 1000 gram air
B. 0,2 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air
C. 1,0 gram glukosa dalam 1000 gram air
D. 0,1 mol urea dalam 1000 gram air
E. 0,09 mol urea dalam 500 gram air
10. Data hasil percobaan sifat koligatif dari 2 larutan sebagai berikut :
No Jenis larutan Molalitas Titik didih Titik beku keterangan
1 Larutan X 1 100,52 0C - 1,86 0C Kb = 0,52
2 Larutan Y 1 101,04 0C - 3,72 0C Kf = 1,86
55
Berdasarkan data di atas, kedua larutan X dan Y pada konsentrasi yang sama memiliki
titik didih dan titik beku yang berbeda. Manakah diantara pernyataan di bawah ini yang
paling tepat?
A. Kedua larutan memiliki derajat ionisasi yang sama
B. Larutan X dan Y memiliki jumlah molekul yang berbeda
C. Kedua larutan memiliki jumlah partikel yang berbeda
D. Larutan X dan Y bersifat non elektrolit
E. Larutan X elektrolit dan Y non elektrolit
1. Hitunglah fraksi mol gula (C12H22O11) dalam suatu larutan yang diperoleh dengan cara
melarutkan 17,1 gram C12H22O11 dalam 90 gram H2O ! (Ar C=12, H=1, O=16)
2. Berapakah massa air yang diperlukan untuk membuat larutan 0,25 molal dari 234 gram
NaCl ? (Ar Na=23, Cl=35,5)
3. Tekanan uap air pada temperature 20 0C adalah 17,54 mmHg. Hitunglah tekanan uap
jenuh larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 12 gram urea dalam 500 gram air !
56
4. Tekanan uap benzena pada temperatur 30 0C adalah 121,8 mmHg. Jika 10 gram zat
nonelektrolit dilarutkan dalam 100 gram benzena tekanan uap jenuh turun sebesar 8,8
mmHg. Hitunglah massa molekul zat nonelektrolit itu !
5. Suatu larutan diperoleh dengan cara melarutkan 17 gram NaCl dalam 250 gram air
pada temperatur tertentu. Tekanan uap menurun dari 19,76 atm menjadi 19,00 atm.
Hitunglah derajat ionisasi NaCl !
6. Feromon adalah senyawa yang dikeluarkan hewan betina beberapa spesies insekta
untuk menarik hewan jantan. Senyawa ini mengandung 80,78 % C, 13,56 % H dan
57
5,66 % O. Suatu larutan 1 gram feromon dalam 8,5 gram benzena membeku pada 3,37
0
C. Tentukan rumus molekul dan Mr senyawa ini!
7. Hitunglah titik beku dan titik didih larutan NaCl 0,05 molal bila larutan ini dianggap
terurai sempurna dalam air !
8. Jika 1 gram suatu protein dilarutkan dalam 0,1 liter air, tekanan osmotiknya 1,9
mmHg. Tentukan massa molekul relatif protein tersebut !
SOAL HOTS
58
Perhatikan wacana berikut dengan saksama !
Bulir - bulir salju jatuh di Bekasi. Sebagian lahan dipenuhi bongkahan es.
Gunungan es juga sudah terlihat, layaknya pegunungan Alpen yang membentang di
Eropa. Rasanya seperti di Swiss. Tapi salju ini benar – benar ada di Bekasi, tepatnya
di Trans Snow World di Transpark Juanda, Bekasi. Ini merupakan wisata salju
pertama di Indonesia dan terbesar di ASEAN. Lahan seluas 6500-meter persegi di
TransPark Mall Bekasi disulap jadi miniatur pegunungan Alpen.
(sumber:https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190324080947-
269380124/wisata-salju)
59
Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai
0°C, air hujan akan berubah menjadi salju. Misalnya dengan penambahan
sejumlah garam titik beku air menjadi -2 °C, maka pada suhu lingkungan 0°C salju
yang ada di jalanan akan segera mencair.
Apabila 1/5 bagian dari arena salju Transpark Mall Juanda tersebut yang
memiliki lebar 10 meter ingin dibersihkan, dimana arena tersebut diselimuti salju yang
bersuhu –23 0C, ketebalan salju sebesar 5 cm. Jika diketahui data titik beku zat-zat
kimia yang biasa digunakan dalam mencairkan salju adalah sebagai berikut :
60
BAB REAKSI REDOKS DAN
2 ELEKTROKIMIA
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran materi reaksi redoks dan elektrokimia,
peserta didik mampu :
3.3 Menyetarakan persamaan reaksi redoks
3.4 Menganalisis proses yang terjadi dalam sel Volta dan menjelaskan
kegunaannya
3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan
cara mengatasinya
3.6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk
menghitung besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis
4.3 Menentukan urutan kekuatan pengoksidasi atau pereduksi berdasarkan
data hasil percobaan
4.4 Merancang sel Volta dengan mengunakan bahan di sekitar
4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
4.6 Menyajikan rancangan prosedur penyepuhan benda dari logam dengan
ketebalan lapisan dan luas tertentu
PENGALAMAN BELAJAR
Melalui pembelajaran materi reaksi redoks dan elektrokimia, peserta didik
memperoleh pengalaman belajar :
1. Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi dan
setengah reaksi (ion-elektron)
2. Menggambarkan susunan sel Volta atau sel Galvani dan fungsinya
3. Menganalisis proses terjadinya aliran listrik dalam sel Volta
4. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
5. Menjelaskan terjadinya peristiwa korosi dan cara-cara mengatasinya
6. Menggambarkan reaksi yang terjadi di dalam anoda dan katoda dalam proses
elektrolisis
7. Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis
MATERI POKOK
61
A. Reaksi Redoks
B. Sel Elektrokimia
C. Korosi
D. Sel Elektrolisis
PETA KONSEP
62
A. REAKSI REDOKS
I. Tujuan Pembelajaran
Materi pada kegiatan pembelajaran ini merupakan materi prasyarat untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya. Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku
ini diharapkan anda dapat :
1. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunakan metode perubahan biloks
2. Menyetarakan persamaan reaksi redoks menggunakan metode setengah reaksi
Reaksi reduksi-oksidasi biasa disebut dengan reaksi redoks. Sering kita jumpai
reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari misalnya irisan buah apel yang berubah
warna bila dibiarkan di udara terbuka, peristiwa perkaratan besi, respirasi.
Irislah buah apel dan letakkan irisan buah apel tersebut di udara terbuka dan
didiamkan beberapa saat. Ternyata, buah apel tersebut menjadi berwarna kecoklatan.
Mengapa bisa terjadi demikian? Untuk pemahaman lebih lanjut akan dibahas pada
reaksi redoks.
1. Reaksi redoks
Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi terjadinya
penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi pelepasan
elektron atau reaksi terjadinya kenaikan bilangan oksidasi. Jadi, reaksi redoks adalah
63
reaksi penerimaan dan pelepasan elektron atau reaksi terjadinya penurunan dan
kenaikan bilangan oksidasi. Bilangan Oksidasi adalah muatan listrik yang seakan-akan
dimiliki oleh unsur dalam suatu senyawa atau ion.
Contoh soal :
1) Manakah yang termasuk reaksi redoks?
a. NaOH + HCl → NaCl + H2O
b. Ag+ (Aq) + Cl- (Aq) → AgCl (s)
c. CaCO3 → CaO + CO2
d. CuO + CO →Cu + CO2
e. O2 + O → O3
Jawab : d
Pembahasan :
Perhatikan atom Cu dari biloks +2 (pada CuO) berubah menjadi 0 (pada Cu). Jika
satu atom mengalami perubahan, termasuk redoks karena pasti akan diikuti oleh
perubahan lainnya.
Jawab : b
Pembahasan :
Perhatikan pilihan semua jawaban. Semuanya ada atomik (biloks 0) membentuk
senyawanya. Berarti biloks ada yang positif dan ada yang negatif. Dari 0 ke positif
atau negatif berarti ada perubahan dan ini berarti reaksi redoks. Sedangkan pilihan b
biloks pada Cr2O42- sebesar +6 dan pada Cr2O72- sebesar +6 jadi tidak ada perubahan
biloks
64
2. Aturan penentuan harga bilangan oksidasi
1) Unsur bebas (monoatomik, diatomik, poliatomik) bilangan oksidasi nya nol
2) Oksigen
Dalam senyawa oksida, bilangan oksidasi O = -2, kecuali :
a) Dalam peroksida, bilangan oksidasi O = -1
b) Dalam superoksida, bilangan oksidasi O = -1/2
c) Dalam OF2, bilangan oksidasi O = +2
3) Hidrogen dalam senyawa, bilangan oksidasi H = +1, kecuali dalam hidrida bilangan
oksidasi H = -1
4) Unsur-unsur logam golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs) dalam senyawa, bilangan
oksidasi = +1
5) Unsur-unsur logam golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra) dalam senyawa,
bilangan oksidasi = +2
6) Unsur-unsur logam golongan IIIA (Al, Ga, In, Tl) dalam senyawa, bilangan
oksidasi = +2
7) Bilangan oksidasi molekul = 0
8) Bilangan oksidasi ion = muatan ion
9) Unsur halogen
Bilangan oksidasi unsur halogen
F : 0, -1
Cl : 0, -1, +1, +3, +5, +7
Br : 0, -1, +1, +5, +7
I : 0, -1, +1, +5, +7
3. Penyetaraan reaksi redoks
Persamaan reaksi redoks dikatakan setara jika jumlah atom dan jumlah muatan
di ruas kiri sama dengan jumlah atom dan jumlah muatan di ruas kanan. Pada dasarnya
reaksi redoks berlangsung di dalam pelarut air sehingga penyetaraan persamaan reaksi
redoks selalu melibatkan ion H+ dan OH–. Terdapat dua metode untuk menyetarakan
reaksi redoks, yaitu dengan cara perubahan bilangan oksidasi dan cara setengah reaksi.
65
1) Cara perubahan bilangan oksidasi
a) Menentukan atom-atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
b) Menyetarakan atom-atom yang berubah bilangan oksidasinya
c) Menentukan jumlah kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
d) Menyetarakan jumlah kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
e) Menyetarakan muatan dengan menambahkan ion H+ pada suasana asam dan
ion OH- pada suasana basa
f) Menyetarakan atom hidrogen dengan menambahkan molekul H2O
2) Cara setengah reaksi
a) Menulskan kerangka dasar dari setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi
oksidasi secara terpisah dalam bentuk reaksi ion.
b) Menyetarakan masing-masing setengah reaksi dengan urutan sebagai berikut
:
Setarakan atom unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasinya
(biasanya adalah unsur selain oksigen dan hidrogen)
Setarakan oksigen dengan menambahkan molekul air (H2O)
Setarakan atom hidrogen dengan menambahkan ion H+
Setarakan muatan dengan menambahkan elektron
c) Menyamakan jumlah elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi
dengan jumlah elektron yang dibebaskan pada setengah reaksi oksidasi
dengan cara memberi koefisien yang sesuai, kemudian jumlahkan kedua
setengah reaksi teresebut
Contoh soal:
66
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan cara perubahan biloks dan setengah
reaksi : MnO4- + Fe2+ → Mn2+ + Fe3+ (asam)
Penyelesaian :
1. Cara perubahan biloks
a) MnO4- + Fe2+ → Mn2+ + Fe3+
+7 +2 +2 +3
Reduksi
Oksidasi
+7 +2 +2 +3
5
1
+7 +2 +2 +3
5x (1)
1 x (5)
67
d) Reaksi reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ +4H2O
X1
Reaksi oksidasi : Fe2+ → Fe3+ + e
X5
e) Reaksi reduksi : MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ +4H2O
Reaksi oksidasi : 5Fe2+ → 5Fe3+ + 5e
f) Reaksi redoks : MnO4- +8H+ +5Fe2+ → Mn2++4H2O + 5Fe3+ (reaksi setara)
68
3. Persamaan reaksi redoks berikut yang sudah setara adalah ....
A. I2 (aq) + 4OH- (aq) → I- (aq) + IO3- (aq) + H2O (l)
B. ClO3- (aq) + 6I- (aq) + 6H+ (aq) → 3I2 (aq) + 3H2O (l) + Cl- (aq)
C. Cr2O72- (aq) + Fe2+ (aq) + 14H+ (aq) → 2Cr3+ (aq) + Fe3+ (aq) + 7H2O (l)
D. MnO4- (aq) + Sn2+ (aq) + 8H+ (aq) → Mn2+ (aq) +Sn4+ (aq) + 4H2O (l)
E. Al (s) + 9NO3- (aq) → AlO2- (aq) + 9NH3 (aq) + 9OH- (aq)
69
Jawabah soal essay berikut ini !
1. Setarakanlah reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi !
a) MnO4- (aq) + AsO33- (aq) → MnO2 (s) + AsO43- (aq) (basa)
70
b) MnO4- (aq) + ClO2- → MnO2 (s) + ClO4- (aq)
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
71
3 Saya dapat menyetarakan
persamaan reaksi redoks
dengan metode
perubahan bilangan
oksidasi
4 Saya dapat memisahkan
setengah reaksi reduksi
dan setengah reaksi
oksidasi
5 Saya dapat menyetarakan
persamaan reaksi redoks
menggunakan metode
setengah reaksi dalam
suasana asam
6 Saya dapat menyetarakan
persamaan reaksi redoks
menggunakan metode
setengah reaksi dalam
suasana basa
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran,
terutama pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah
Paham", maka Anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
72
B. SEL ELEKTROKIMIA
I. Tujuan Pembelajaran
Materi pada kegiatan pembelajaran ini merupakan materi prasyarat untuk
kegiatan pembelajaran berikutnya. Setelah membaca dan mengikuti langkah-
langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. Mengidentifikasi susunan sel Volta dan prinsip kerja sel Volta
2. Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar
3. Memahami sel Volta dalam kehidupan sehari hari
4. Mengajukan rancangan sel Volta menggunakan bahan di sekitar
II. Uraian Materi
1. Sel Volta/Galvani
Sel Volta adalah sel elektrokimia dimana energi kimia dari reaksi redoks spontan
diubah menjadi energi listrik. Sel Volta dikenalkan oleh Alessandro G. Volta
73
Gambar 2.2 Alessandro G. Volta dan Sel Volta
74
TIPS : KaPAN
(Katoda Positif Anoda Negatif)
3. Potensial sel
Potensial sel potensial elektroda yang dibandingkan dengan elektroda hidrogen
yang diukur pada suhu 25 0C dan tekanan 1 atm disebut potensial elektroda standar (E0).
Potensial elektroda tersebut mengacu pada reaksi reduksi elektroda sehingga disebut
potensial reduksi standart (E0reduksi). Potensial sel volta dapat ditentukan melalui
eksperimen dengan menggunakan voltmeter atau dihitung berdasarkan data potensial
elektroda standar.
i. Unsur yang mempunyai Eo reduksi lebih besar mengalami reaksi reduksi di katoda
ii. Unsur yang mempunyai Eo reduksi lebih kecil mengalami reaksi oksidasi di anoda
4. Deret Volta
Unsur-unsur yang disusun berdasarkan urutan potensial elektroda standar
membentuk deret yang dikenal sebagai deret keaktifan logam atau deret Volta.
75
Makin ke kanan, mudah direduksi dan sukar dioksidasi. Makin ke kiri, mudah dioksidasi,
makin aktif, dan sukar direduksi.
76
5. Sel Volta dalam kehidupan sehari-hari
a) Sel Kering atau Sel Leclance
Sel ini sering dipakai untuk radio, tape, senter, mainan anak-anak, dll. Katodanya
sebagai terminal positif terdiri atas karbon (dalam bentuk grafit) yang terlindungi oleh
pasta karbon, MnO2 dan NH4Cl2. Anodanya adalah lapisan luar yang terbuat dari seng
dan muncul dibagian bawah baterai sebagai terminal negatif. Elektrolit adalah campuran
berupa pasta : MnO2 + NH4Cl + sedikit Air
Reaksi anoda adalah oksidasi dari seng : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e-
Reaksi katodanya berlangsung lebih rumit dan suatu campuran hasil akan terbentuk.
Salah satu reaksi yang paling penting adalah :
2MnO2(s) + 2NH4+(aq) + 2e- → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O
Amonia yang terjadi pada katoda akan bereaksi dengan Zn2+ yang dihasilkan pada anoda
dan membentuk ion Zn(NH3)42+.
b) Sel Aki
Katoda: PbO2
Anoda : Pb
Elektrolit: Larutan H2SO4
Reaksinya adalah :
Katoda : PbO2(s) + 4H+ (aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2H2O
Anoda : Pb (s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e-
Reaksi sel : PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O
Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat
dalam reaksi tersebut.
Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan
memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi :
2PbSO4(s) + 2H2O→ PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq)
Kerugian dari baterai jenis ini adalah secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia
mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.
77
c) Sel Bahan Bakar
Elektroda : Ni
Elektrolit : Larutan KOH
Bahan Bakar : H2 dan O2
d) Baterai Ni - Cd
Disebut juga baterai Ni-Cad yang dapat diisi ulang muatannya dan yang umum dipakai
pada alat-alat elektronik peka. Potensialnya adalah 1,4 Volt.
Katoda : NiO2 dengan sedikit air
Anoda : Cd
Reaksinya :
Katoda : 2e- + NiO2(s) + 2H2O → Ni(OH)2(s) + 2OH- (aq)
Anoda : Cd(s) + 2OH- (aq) → Cd(OH)2(s) + 2e-
Baterai ini lebih mahal dari baterai biasa.
1. Suatu sel Volta terdiri dari elektrode perak yang dicelupkan di dalam larutan ion perak
(Ag+) 1 M, dan elektrode zink yang dicelupkan ke dalam larutan ion zink (Zn2+) 1 M,
bila diketahui
Ag+ + e → Ag Eo = +0,80 volt
Zn2+ + 2e → Zn Eo = –0,76 volt
78
2. Diketahui:
Ag+(aq) + e→ Ag(s) Eo = +0,80 volt
Mg2+(aq) + 2e→ Mg(s) Eo = –2,34 volt
Zn2+(aq) + 2e→ Zn(s) Eo = –0,76 volt
Fe2+(aq) + 2e→ Fe(s) Eo = –0,44 volt
Di antara sel berikut yang beda potensialnya terbesar adalah....
A. Zn | Zn2+ || Ag+ | Ag
B. Zn | Zn2+ || Fe2+ | Fe
C. Mg | Mg2+ || Ag+ | Ag
D. Fe | Fe2+ || Ag+ | Ag
E. Mg | Mg2+ || Fe2+ | Fe
4. Jika diketahui:
Zn + Cu2+ → Zn2++Cu Eo = +1,10 volt
Sn2+ + 2e →Sn Eo = –0,14 volt
Cu2+ + 2e → Cu Eo = +0,34 volt
maka potensial standar bagi reaksi Zn + Sn2+ → Zn2+ + Sn adalah … volt
79
A. 1,44
B. 0,96
C. 0,62
D. 1,24
E. 0,76
7. Diketahui potensial standar (Eo) dari berbagai setengah reaksi sebagai berikut:
Fe3+(aq) + e → Fe2+(aq) Eo = 0,77 volt
Cu2+(aq) + 2e → Cu(s) Eo = 0,34 volt
Cl2(g) + 2e → 2Cl–(aq) Eo = 1,36 volt
Fe2+(aq) + 2e → Fe(s) Eo = –0,44 volt
80
2H+(aq) + 2e → H2(g) Eo = 0,00 volt
Berdasarkan data di atas, manakah satu di antara reaksi berikut ini yang tidak
berlangsung spontan?
A. Fe3+(aq) + Cu(s) → Fe2+(aq) + Cu2+(aq)
B. Fe2+(aq) + Cl2(s) → Fe3+(aq) + 2Cl–(aq)
C. Fe(s) + Cu2+(aq) → Fe2+(aq) + Cu(s)
D. H2(g) + Cl2(g) → 2H+(aq) + 2Cl–(aq)
E. 2Fe2+(aq) → Fe(s) + Fe3+(aq)
9. Bahan yang digunakan sebagai elektrode pada sel aki (accu) adalah ….
A. Cu dan PbO2
B. Pb dan PbO2
C. Zn dan Cu
D. Zn dan C
E. Pt dan C
81
10. Bila 2 potong logam, tembaga dan seng, dicelupkan ke dalam larutan asam sulfat 1 M,
maka... .
A. logam seng akan larut menghasilkan gas H2
B. tembaga akan larut menghasilkan gas H2
C. logam seng dan tembaga tidak larut
D. kedua logam akan larut
E. bila kedua logam dihubungkan dengan kawat, tembaga akan larut
11. Logam A dapat mendesak logam B dari larutannya, logam C dapat mendesak logam B
dari larutannya, logam C tidak dapat mendesak logam A dari larutannya. Urutan
potensial reduksi yang semakin negatif dari ketiga logam tersebut adalah... .
A. A, B, C
B. C, B, A
C. C, A, B
D. A, C, B
E. B, C, A
Penulisan notasi sel yang paling tepat dari rangkaian tersebut adalah . . . .
A. Cu│Cu2+║Mg│Mg2+
B. Cu│Cu2+║Mg2+│Mg
C. Mg│Mg2+║Cu│Cu2+
D. Mg2+│Mg║Cu│Cu2+
E. Mg│Mg2+║Cu2+│Cu
82
13. Diagram sel yang benar dari rangkaian sel Volta Al dan Ni adalah… .
A. Al / Al3+ // Ni2+ / Ni
B. Al3+/ Al // Ni2+ / Ni
C. Ni2+ / Ni // Al / Al3+
D. Ni / Ni2+ // Al / Al3+
E. Al / Al3+ // Ni / Ni2+
14. Potensial elektrode dari:
Al3+ + 3e → Al Eo = -1,66 volt
Fe2+ + 2e → Fe Eo = -0,44 volt
Reaksi redoks 2Al(aq) + 3Fe2+(aq) → 2Al3+(aq) + 3Fe(s) menghasilkan potensial sel
sebesar … volt
A. +2,10
B. +2,00
C. +1,22
D. -1,22
E. -2,10
83
Penugasan Mandiri
Pengantar :
Buah-buahan memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Beberapa eksperimen telah
berhasil membuat baterai dari buah-buahan, misalnya lemon untuk menghidupkan lampu.
Tugas :
1. Cari informasi mengenai pembuatan sel Volta dari buah-buahan dari berbagai sumber
2. Pilih salah satu buah, kemudian buat rancangan percobaan pembuatan sel Volta dari
buah tersebut
3. Ajukan rancangan tersebut ke guru anda untuk didiskusikan
4. Jika telah disetujui, buat sel Volta tersebut.
5. Presentasikan hasilnya di depan kelas
84
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
85
C. KOROSI
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah atau arahan pada buku ini
diharapkan Anda dapat :
1. Menemukan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya proses korosi
2. Membandingkan kecepatan proses perkaratan logam berdasarkan kondisi
lingkungannya
3. Menguraikan cara-cara pencegahan korosi pada logam
4. Menjelaskan mekanisme pencegahan korosi pada logam
Korosi merupakan reaksi kimia antara logam dengan zat lain yang bisa
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Karat merupakan hasil dari proses
dari korosi yaitu teroksidasinya suatu logam besi yang terkorosi membentuk karat dengan
rumus : Fe2O3.xH2O.
86
Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia dimana logam besi (Fe) yang
teroksidasi bertindak sebagai anoda dan oksigen yang terlarut dalam air pada permukaan
besi bertindak sebagai katoda.
87
------------------------------------------------------------------------- +
Reaksi sel : 2Fe (s) + ½O2 (g) + 4H+ (aq) → 2Fe2+ (aq) + 2H2O (l) E0sel = + 0,84 V
Lihat pula bahwa potensial sel bernilai positif yaitu + 0,84 Volt. Ini menjelaskan
bahwa perkaratan besi terjadi secara spontan. Kemudian Fe2+ akan mengalami oksidasi
lebih lanjut sedemikian rupa sehingga menjadi karat besi 2Fe2O3.nH2O. Menurut reaksi :
Fe2+ (aq) + ½ O2 (g) + (2 + n)H2O (l) → Fe2O3.nH2O (s) + 4H+ (aq)
Ion H+ dalam reaksi tersebut terbentuk kembali dalam hasil akhir reaksi
menunjukkan bahwa ion tersebut merupakan katalis dalam proses perkaratan. Untuk lebih
jelasnya perhatikan reaksi berikut :
2Fe(s) + ½ O2(g) + 4H+(aq) → 2Fe2+ (aq) + 2H2O(l)
2Fe2+(aq) + O2(g) + (n+2) H2O(l) → Fe2O3.nH2O (s) + 4H+ (aq)
-------------------------------------------------------------------------- +
2Fe(s) + 3/2 O2(g) + nH2O(l) + 4H+(aq) → Fe2O3.nH2O (s) + 4H+ (aq)
atau
2Fe(s) + 3/2 O2(g) + nH2O(l) → Fe2O3.nH2O (s)
Fe2O3.nH2O merupakan senyawa oksida besi yang berwarna coklat kemerahan dan
bersifat rapuh.
Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial listrik antara atom logam dengan atom
karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode dan atom C sebagai katode.
Oksigen dari udara yang larut dalam air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi
sebagai media tempat berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin
88
banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka
semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.
89
besar dapat melakukan laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
d. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara
umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini
disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel
sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar.
Dengan demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek korosi yang disebabkan
oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang
dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau
dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
e. pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar,
karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu: 2H+(aq) + 2e-
→ H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom
logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
3. Pencegahan korosi
a. Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
90
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka
peristiwa korosi tidak dapat terjadi. Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan
cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan
krom). Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis
pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat
mampercepat proses korosi.
91
III. Uji Pemahaman Diri
1. Logam yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah adalah ….
A. Tembaga
B. Timah
C. Nikel
D. Timbal
E. Magnesium
92
C. air dan minyak
D. oksigen dan air
E. oksigen dan minyak
3. Logam berikut yang dapat mencegah korosi pipa besi yang ditanam di dalam tanah
adalah . . . .
A. Cu
B. Su
C. Pb
D. Mg
E. Ni
Berdasarkan data tersebut urutan terbentuknya korosi dari yang paling cepat adalah .. .
.
A. 1 – 2 – 4 – 3
B. 2 – 1 – 4 – 3
93
C. 3 – 1 – 2 – 4
D. 3 – 4 – 1 – 2
E. 4 – 2 – 1 – 3
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
94
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
D. SEL ELEKTROLISIS
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. Menuliskan reaksi pada katoda dan anoda pada sel elektrolisis.
2. Menghitung besaran - besaran yang terkait pada sel elektrolisis.
1. Sel Elektrolisis
Dalam sel volta, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia
yang menyertai reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada
sel dalam arah kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif
potensial sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini
diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal
adalah contoh elektrolisis.
95
Gambar 2.9 Sel elektrolisis
Elektron (listrik) memasuki sel elektrolisis melalui kutub negatif (katoda). Spesi
tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katoda dan mengalami reduksi. Sementara
itu, spesi lain melepas elektron di anoda dan mengalami oksidasi. Jadi seperti sel volta
reaksi di katoda adalah reduksi sedangkan reaksi di anoda adalah oksidasi. Akan tetapi
muatannya berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif sedangkan anoda bermuatan
negatif. Pada sel elektrolisis katoda bermuatan negatif sedangkan anoda bermuatan positif.
Reaksi yang terjadi di katoda dan anoda pada sel elektrolisis adalah sebagai berikut
:
96
Contoh soal
1. Tuliskan reaksi elektrolisis pada larutan NaCl !
Penyelesaian :
Katoda : 2H2O + 2e- → 2OH- + H2
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
Reaksi sel : 2H2O + 2Cl- → 2OH- + H2 + Cl2
97
Anoda (+) : 2Cl- (l) → Cl2 (g) + 2e- (g) (1x)
Katoda (-) : 2Na+ (l) +2e- → 2Na (s)
Anoda (+) : 2Cl- (l) → Cl2 (g) + 2e- (g)
------------------------------------------------ +
Redoks : 2Na+ (l) + 2Cl- (l) → 2Na (s) + Cl2 (g)
2. Hukum Faraday
Di awal abad ke-19, Faraday menyelidiki hubungan antara jumlah listrik yang
mengalir dalam sel dan kuantitas kimia yang berubah di elektroda saat elektrolisis. Ia
merangkumkan hasil pengamatannya dalam dua hukum di tahun 1833.
Hukum Faraday I
Hukum ini menyatakan bahwa massa zat yang diendapkan atau dilarutkan
sebanding dengan muatan yang dilewatkan dalam sel dan massa ekivalen zat tersebut.
Hukum Faraday I dinyatakan dalam rumusan :
Keterangan
W = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = massa ekuivalen
i = kuat arus (ampere)
t = waktu (secon).
F = tetapan Faraday = 96.500 Coulomb/mol
98
Dari rumusan di atas dapat diuraikan sebagai berikut :
𝑊𝑊/𝑒𝑒 =jumlah mol elektron
(𝑖𝑖 ×𝑡𝑡 )/𝐹𝐹= jumlah Faraday
Dalam konsep stoikiometri reaksi dapat juga diartikan bahwa:
Jumlah Faraday = jumlah mol electron
Massa ekivalen (e) adalah massa zat yang secara stoikiometri setara dengan 1 mol elektron.
Massa ekivalen dinyatakan dalam rumus :
Dimana
e = massa ekivalen
Ar = Massa atom relative
n = jumlah elektron yang diterima atau dilepas.
Sehingga hukum Faraday dapat ditulis sebagai berikut:
Hukum Faraday II
Hukum Faraday II menyatakan bahwa “Massa zat yang dihasilkan pada suatu
elektroda selama elektrolisis (W) berbanding lurus dengan massa ekivalen (e) zat tersebut.”
Oleh karena itu, jika beberapa sel elektrolisis disusun secara seri atau arus listrik sama
(jumlah muatan listrik yang sama juga), maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan
akan sama dengan perbandingan massa ekivalennya masing - masing.
99
Sel elektrolisis
1. Pada proses elektrolisis larutan natrium klorida dengan elektrode karbon, zat yang terjadi
pada katode adalah ....
A. gas oksigen
B. natrium klorida
C. gas hidrogen dan natrium hidroksida
D. gas klorin
E. logam natrium
2. Pada elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat dengan elektrode tembaga, di anode terjadi
reaksi ….
A. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
B. Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e
C. H2O(l) + 2e → 2OH–(aq) + H2(g)
D. 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
E. SO42–(aq) + H2O(l) → H2SO4(aq) + O2(g) + 2e
3. Reaksi yang terjadi pada katode dari elektrolisis larutan natrium sulfat (Na2SO4) adalah
….
A. 2H2O(l) + 2e → 2OH–(aq) +H2(g)
B. SO42–(aq) → SO4(aq) + 2e
C. 2H+(aq) + 2e → H2(g)
D. 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
E. Na+(aq) + e → Na(s)
100
C. KHSO4 (aq)
D. Na2SO4 (aq)
E. HCl (aq)
5. Pada elektrolisis cairan natrium klorida, pada katode dan anode berturut-turut dibebaskan
....
A. H2 dan Cl2
B. Na dan Cl2
C. Na dan O2
D. H2 dan O2
E. Na dan H2
6. Reaksi yang terjadi pada katode dari elektrolisis larutan Al2(SO4)3 adalah ....
A. 2H2O(l) + 2e → 2OH–(aq) + H2(g)
B. 2H+(aq) + 2e → H2(g)
C. Al3+(aq) + 3e → Al(s)
D. SO42–(aq) → SO42(aq) + 2e
E. 2H2O(l) → 4H+(aq) + O2(g) + 4e
7. Jika listrik dialirkan ke dalam lelehan NaCl, maka zat yang dibebaskan pada katode dan
anode, berturut-turut adalah ….
A. H2 dan Na
B. H2 dan Cl2
C. NaOH dan Cl2
D. H2 dan NaOH
E. Na dan Cl2
8. Ke dalam larutan yang mengandung H2SO4, Na2SO4, MgSO4, dan CuSO4, masing-
masing dengan konsentrasi 0,1 M dialiri listrik dengan elektrode platina. Reaksi utama di
katode pada awal reaksi adalah ….
A. 2H2O(l) + 2e → 2OH−(aq) + H2(g)
B. 2H+(aq) + 2e → H2(g)
101
C. Na+(aq) + e → Na(s)
D. Mg2+(aq) + 2e → Mg(s)
E. Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
9. Barang kerajinan dari baja dapat dilapisi dengan perak melalui elektrolisis. Massa logam
perak yang diendapkan bergantung pada . . . .
A. konsentrasi ion perak dalam larutan
B. beda potensial yang digunakan
C. daya hantar listrik dari ion-ion dalam larutan
D. jumlah listrik yang digunakan
E. suhu pada saat elektrolisis berlangsung
Hukum Faraday
1. Massa logam perak yang diendapkan jika arus listrik sebesar 5 ampere dialirkan ke dalam
larutan perak nitrat selama 2 jam adalah … gram (Ar Ag = 108)
A. 24,90
B. 40,29
102
C. 49,20
D. 29,40
E. 42,09
2. Pada elektrolisis leburan kalsium klorida dengan elektrode karbon digunakan muatan
listrik sebanyak 0,02 F. Banyaknya volume gas klorin yang dihasilkan di anode, jika
diukur pada suhu dan tekanan di mana 1 liter gas nitrogen (N2) (Mr = 28) massanya 1,4
gram adalah … mL
A. 100
B. 200
C. 224
D. 400
E. 448
3. Arus yang sama dialirkan ke dalam larutan perak nitrat dan larutan tembaga (II) sulfat.
Bila massa perak (Ar Ag = 108) yang diendapkan adalah 1,08 gram, maka massa tembaga
(Ar Cu = 63,5) yang mengendap adalah ... gram
A. 0,3175
B. 1,0800
C. 2,1600
D. 3,1750
E. 6,3500
4. Pada suatu elektrolisis sejumlah arus tertentu dalam waktu 2 jam membebaskan 0,504
gram gas hidrogen. Banyaknya gas oksigen yang dapat dibebaskan oleh arus yang sama
dalam waktu yang sama adalah … gram
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
103
5. Arus listrik sebanyak 9650 C selama beberapa waktu dialirkan melalui 1 liter larutan
perak nitrat 1 M dalam sebuah sel elektrolisis. Bila kedua elektrode terbuat dari Pt,
volume larutan dianggap tetap, maka pH larutan setelah elektrolisis selesai adalah ….
A. 0
B. 1
C. 2
D. 3
E. 4
6. Pada elektrolisis leburan aluminium oksida (Ar O = 16 ; Al = 27) diperoleh 0,225 gram
Al. Jumlah arus listrik yang diperlukan adalah … coulomb
A. 221,90
B. 804,00
C. 1025,9
D. 2412,5
E. 8685,0
7. Dalam proses elektrolisis, arus listrik sebanyak 1930 C dilewatkan dalam leburan zat
elektrolit dan mengendapkan 1,5 gram unsur X pada katode. Jika diketahui bahwa Ar X
= 150 dan tetapan Faraday = 96500 C maka ion dari unsur X adalah ….
A. X+
B. X2+
C. X4+
D. X–
E. X2–
8. Pada elektrolisis suatu larutan garam LSO4 dengan menggunakan elektrode Pt, di katode
terbentuk 0,295 gram endapan logam L. Larutan hasil elektrolisis itu ternyata dapat
dinetralkan dengan 50 mL larutan kalium hidroksida 0,2 M. Massa atom relatif logam L
itu adalah ….
104
A. 24
B. 40
C. 56
D. 59
E. 65
9. Massa Ni yang mengendap pada reaksi elektrolisis dari larutan NiCl2 dengan elektrode
Pt dan arus sebesar 8,8 Faraday adalah ... gram
A. 154,3
B. 234,5
C. 250,1
D. 259,6
E. 324,7
10. Pada elektrolisis leburan CaCl2 dengan elektrode karbon digunakan muatan listrik
sebanyak 0,02 F. Volum gas klorin yang dihasilkan pada anode, jika diukur pada suhu
dan tekanan yang setara dengan 1 liter gas N2 (Mr = 28) mempunyai massa 1,4 gram
adalah … mL
A. 100
B. 200
C. 224
D. 400
E. 448
KEGIATAN EKSPERIMEN
Kegiatan Eksperimen 1
105
A. Tujuan Percobaan
Mengamati proses elektrolisis kalium iodida
C. Prosedur percobaan
1. Masukkan 25 mL larutan KI 0,5 M ke dalam gelas kimia. Kemudian tambahkan 10
tetes indikator universal.
2. Tuangkan larutan tersebut ke dalam bejana U sampai kira-kira 1,5 cm dari mulut
bejana.
3. Masukkan elektrode karbon ke dalam masing-masing kaki bejana U. Pastikan
ujung elektroda terendam dalam larutan. Jika tidak terendam, tambahkan lagi
larutan KI 0,5 M. Rangkaian alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar berikut
106
Gambar Rangkaian elektrolisis
D. Hasil Percobaan
Elektroda Warna Perubahan yang terjadi setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Mula-mula amilum fenolftalein
Katoda
Anoda
107
Anoda :
Katoda :
Reaksi bersih :
E. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah Anda
lakukan.
1. Pada sel elektrolisis, jenis reaksi apakah yang terjadi pada tiap - tiap elektroda
(katoda dan anoda) ?
2. Berdasarkan perubahan warna indikator, zat apakah yang terbentuk pada ruang
katoda dan anoda percobaan yang telah Anda lakukan ?
3. Berilah penjelasan tentang hasil elektrolisis yang didapat pada percobaan ini !
108
4. Kesimpulan apakah yang dapat anda ambil setelah melakukan percobaan
elektrolisis tersebut ?
F. Tindak lanjut
Jelaskan tentang hukum I dan II Faraday !
Kegiatan Eksperimen 2
109
ELEKTROLISIS NATRIUM SULFAT
A. Tujuan Percobaan
Mengamati proses elektrolisis natrium sulfat
C. Prosedur percobaan
1. Masukkan 25 mL larutan Na2SO4 0,5 M ke dalam gelas kimia.
2. Tuangkan larutan tersebut ke dalam bejana U sampai kira-kira 1,5 cm dari mulut
bejana.
3. Masukkan elektrode karbon ke dalam masing-masing kaki bejana U. Pastikan
ujung elektroda terendam dalam larutan. Jika tidak terendam, tambahkan lagi
larutan Na2SO4 0,5 M. Rangkaian alat elektrolisis seperti terlihat pada gambar
berikut
110
Gambar Rangkaian elektrolisis
D. Hasil Percobaan
Elektroda Warna Perubahan yang terjadi setelah
Larutan Ditambahkan Ditambahkan
Mula-mula fenolftalein metil merah
Katoda
Anoda
111
Katoda :
Reaksi bersih :
E. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah Anda
lakukan.
1. Pada sel elektrolisis, jenis reaksi apakah yang terjadi pada tiap - tiap elektroda
(katoda dan anoda) ?
2. Berdasarkan perubahan warna indikator, zat apakah yang terbentuk pada ruang
katoda dan anoda percobaan yang telah Anda lakukan ?
3. Berilah penjelasan tentang hasil elektrolisis yang didapat pada percobaan ini !
112
4. Kesimpulan apakah yang dapat Anda ambil setelah melakukan percobaan
elektrolisis tersebut ?
F. Tindak lanjut
1. Apakah perbedaan hasil elektrolisis yang didapat (reaksi yang terjadi di katoda
dan anoda) antara larutan KI dengan larutan Na2SO4 ? Jelaskan jawabanmu
tersebut!
113
IV. Refleksi
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
114
8 Saya dapat menghitung jumlah
volume gas hasil dari suatu sel
elektrolisis
9 Saya dapat menghitung jumlah
kuat arus yang dibutuhkan dari
suatu sel elektrolisis
10 Saya dapat menghitung waktu
yang dibutuhkan dari suatu sel
elektrolisis
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka anda
dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
115
UJI KOMPETENSI
116
A. +14 menjadi +8
B. +7 menjadi +2
C. +7 menjadi +4
D. −2 menjadi +2
E. −2 menjadi +2
117
C. 9
D. 12
E. 15
7. Bilangan oksidasi kromium yang sama pada pasangan senyawa berikut adalah ….
A. K2Cr2O7 dan Cr2O3
B. K2Cr2O7 dan Cr(OH)4⎻
C. K2CrO4 dan Cr2O3
D. K2CrO4 dan Cr(OH)4⎻
E. Cr(OH)4⎻ dan Cr2O3
9. Dalam suatu deret sel volta terjadi reaksi : Sn + 2Ag+ → 2Sn2+ + 2Ag
Jika diketahui Eo Sn2+|Sn = −0,14 V dan Eo Ag+|Ag = +0,80 V, maka potensial standar sel
tersebut ialah … volt
A. 1,74
B. 0,66
118
C. 0,52
D. 1,46
E. 0,94
119
E. + 0,38
13. Sejumlah tertentu muatan listrik dapat mengendapkan 2,7 gram aluminium (Ar Al = 27)
dari larutan yang mengandung ion Al3+ muatan listrik yang sama bila dialirkan kedalam
larutan asam akan menghasilkan gas H2 (0°C, 1 atm) sebanyak … liter
A. 2,24
B. 3,36
C. 4,48
D. 5,60
E. 6,72
14. Untuk mengendapkan 3,175 g Cu dari larutan CuSO4 2M (Ar Cu = 63,5; S = 32; 0 = 16)
dengan cara elektrolisis diperlukan elektron sejumlah ... mol
A. 0,05
B. 0,10
C. 0,20
D. 1,00
E. 2,00
120
15. Senyawa X yang mengandung unsur Mn dilarutkan dalam air, kemudian direaksikan
dengan gas H2. Jika untuk setiap 0,8 g gas H2 yang bereaksi dihasilkan 11,0 g ion Mn2+,
maka bilangan oksidasi Mn (Ar= 55) dalam senyawa X adalah ….
A. +7
B. +6
C. +5
D. +4
E. +3
121
3. Jika arus listrik sebanyak 0,4 F dialiarkan ke dalam larutan tembaga (II) sulfat dengan
elektroda Pt, tentukan amssa tembaga (Ar Cu = 63,5) di katode dan volume gas yang
terbentuk di anode (STP)
Jawab :
4. Sebuah lempeng baja tipis dengan luas total permukaan 100 cm# akan dilapisi dengan
perak (Atr Ag= 108) setebal 0,01 mm secara eletkrolisis
a. Gambarkan diagram sel yang akan digunakan
b. Berapa waktu yang diperlukan jika digunakan arus listrik 10 ampere?
Jawab :
5. Jika logam zink dililitkan pada besi, besi terhindar dari karat. Jika yang dililitkan
logam timah, besi tetap berkarat. Mengapa demikian?
Jawab :
122
BAB KIMIA UNSUR
3
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran kimia unsur, peserta didik mampu :
3.7. Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia,
manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas
mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah)
3.8 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia,
manfaat, dan proses pembuatan unsur-unsur periode 3 dan golongan
transisi (periode 4)
4.7 Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan
unsur-unsur golongan utama (halogen, alkali, dan alkali tanah)
4.8 Menyajikan data hasil penelusuran informasi sifat dan pembuatan
unsur-unsur Periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4)
PENGALAMAN BELAJAR
Melalui pembelajaran materi kimia unsur, peserta didik memperoleh pengalaman
belajar :
123
8. Mendeskripsikan sifat-sifat fiis dan kimia dari unsur-unsur golongan utama,
periode ketiga dan transisi periode keempat
9. Menganalisis manfaat dan dampak (bahaya) dari unsur-unsur tersebut dalam
kehidupan
10. Mendeskripsikan proses pembuatan beberapa unsur dan senyawanya di
laboratorium dan industri
MATERI POKOK
A. Unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah)
B. Unsur periode ketiga
C. Unsur transisi periode 4
PETA KONSEP
124
A. UNSUR GOLONGAN UTAMA
125
3. Menginterpretasikan keterkaitan sifat-sifat fisis dan kimia dari unsur-unsur golongan
Gas Mulia, Halogen, Alkali dan Alkali Tanah
V. Uraian Materi
1. Kelimpahan Unsur – Unsur Di Alam
Beberapa unsur logam dan nonlogam dalam bentuk unsur maupun senyawanya banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan
nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan
dasar maupun sumber energi. Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih
logam dalam batuan. Alam Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam
karena itu perlu penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang
dibutuhkan.
Unsur yang paling banyak terdapat di alam ternyata adalah helium (terdapat di
matahari) sedangkan unsur yang paling banyak terdapat di bumi adalah oksigen,
kemudian silikon, aluminium dan besi.
Sebagian besar dari unsur-unsur yang ada di alam terdapat sebagai senyawa, hanya
sebagian kecil saja yang terdapat sebagai unsur bebas. Bahan-bahan alam yang
126
mengandung unsur atau senyawa tertentu dalam kadar yang relatif besar disebut mineral.
Suatu unsur atau senyawa diperoleh dari mineral yang tersedia. Akan tetapi, tidak semua
mineral dapat digunakan sebagai sumber komersial untuk unsurnya. Hal tersebut
tergantung pada kadar mineral dan tingkat kesulitan proses pengolahannya. Mineral yang
secara komersial digunakan sebagai sumber logam disebut bijih. Aluminosilikat dan
bauksit merupakan dua contoh mineral aluminium. Secara komersial, aluminium dibuat
dari bauksit. Jadi bauksit merupakan contoh bijih aluminium. Berikut ini beberapa
golongan mineral yang terdapat di Indonesia
Tabel 3.2 Berbagai golongan mineral
a. Kelimpahan gas mulia
Anion Contoh Mineral
Tidak ada Au, Ag, pt, Cu, Bi, As, Sb, Os, Ir, Ru, Rh, Pd
Oksida Hematit (Fe2O3), Magnetit (Fe3O4), Bauksit (Al2O3.nH2O), Kasiterit
(SnO2), Silika (SiO2), Kromit (FeO.Cr2O3), Pirolusit (MnO2),
Braunit (Mn2O3)
Sulfida Kalkopirit (CuFeS2), Kalkosit (Cu2S), Spalerit (ZnS), Galena (PbS),
Pirit (FeS2), Cinnabar (HgS)
Klorida Garam batu (NaCl), Silvit (KCl), Karnalit (KCl-MgCl2)
Karbonat Batu kapur (CaCO3), Magnesit (MgCO3), Dolomit (MgCO3.CaCO3),
Siderit (FeCO3)
Sulfat Gypsum (CaSO4.2H2O), Garam Epsom (MgSO4.7H2O), Barit (BaSO4)
Silikat Beryl (Be3Al2Si6O18), Kaolinit (Al2Si2O8(OH)4, Spodumene
(LiAl(SiO3)2
Lain-lain Kriolit (Na3AlF6), Vanadit (Pb5(VO4)3Cl)
Unsur-unsur gas mulia dalam sistem periodik terletak pada golongan VIIIA, yang
meliputi: Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon
(Rn). Sesuai dengan namanya, unsur-unsur gas mulia memiliki elektron valensi penuh
sehingga di alam tidak ditemukan dalam bentuk senyawa, melainkan dalam bentuk
atom-atomnya, dikatakan sebagai unsur bebas. Meskipun demikian pada tahun 1962,
H.Bartlett berhasil mensintesa senyawa gas mulia yang pertama, yaitu XePtF6 (xenon
heksa fluoro platinat IV) dengan mereaksikan unsur Xe dengan PtF6 (platina fluorida).
Sejak saat itu bebagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
127
Tabel 3.3 Kelimpahan unsur di udara
Dari tabel kelimpahan unsur di udara kita mendapatkan informasi bahwa unsur gas
mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsur gas mulia
yang paling sedikit adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang
pendek (4 hari) dan meluruh menjadi unsur lain.
b. Kelimpahan halogen
Unsur golongan halogen sangat reaktif, sehingga di alam hanya ditemukan dalam
bentuk senyawanya. Halogen berasal dari bahasa Yunani dari kata halo yang berarti
garam, karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Kelimpahan
unsur-unsur halogen ini banyak terdapat di lautan.
128
c. Kelimpahan alkali
Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif dan terletak pada golongan IA pada
table periodik unsur. Logam alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa. Unsur yang paling banyak
adalah Na dan K. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk
senyawa NaCl dan KCl. Kelimpahan unsur logam alkali di alam, sebagaimana
tercantum dalam tabel berikut.
129
Logam alkali tanah termasuk logam yang reaktif dan terletak pada golongan IIA pada
table periodik unsur. Logam alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa.
130
Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa
oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur
transisi periode keempat :
1) Skandium (Sc)
Skandium (Sc) terdapat dalam mineral torvetit (Sc2SiO7).
2) Titanium (Ti)
Unsur ini terdapat dalam mineral rutil (TiO2) yang terdapat dalam bijih besi
sebagai ilmenit (FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3) juga terdapat dalam karang,
silikat, bauksit batubara, dan tanah liat.
3) Vanadium (V)
Vanadium terdapat dalam senyawa karnotit (K-uranil-vanadat)
[(K2(UO2)2(VO4)2.3H2)], dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).
4) Kromium (Cr)
Bijih utama dari kromium di alam adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan sejumlah kecil
dalam kromoker.
5) Mangan (Mn)
Bijih utamanya berupa pirulosit (batu kawi) (MnO2), dan rodokrosit (MnCO3) dan
diperkirakan cadangan Mn terbesar terdapat di dasar lautan.
6) Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa
kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya
ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite
(FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
7) Kobalt (Co)
Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai
smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O.
8) Nikel (Ni)
Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini :
Sebagai senyawa sulfida : penladit (FeNiS), milerit (NiS)
Sebagai senyawa arsen : smaltit (NiCOFeAs2)
Sebagai senyawa silikat : garnierit (Ni.MgSiO3)
9) Tembaga (Cu)
131
Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral,
seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O),
melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2).
10) Seng (Zn)
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
132
LATIHAN 1
Jawablah soal berikut !
1. Mengapa sebagian besar unsur di alam terdapat sebagai senyawa, bukan sebagai unsur
bebas?
Jawab :
3. Persenyawaan unsur golongan utama yang jarang ditemukan di alam adalah senyawa dari
…
A. Golongan alkali
B. Golongan alkali tanah
C. Golongan halogen
D. Golongan gas mulia
E. Golongan oksigen.
133
4. Unsur halogen yang jarang ditemui di alam adalah …
A. Fluorin
B. Klorin
C. Bromin
D. Iodin
E. Astatin
134
2. Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIII A. Disebut demikian karena kestabilan unsur-
unsurnya dan sangat sukar bereaksi dengan unsur-unsur lainnya. Tidak ditemukan satupun
senyawa alami dari gas mulia. Senyawa yang ada merupakan senyawa hasil sintesis.
Menurut Lewis, kestabilan gas mulia dikarenakan konfigurasi elektronnya yang terisi
penuh (konfigurasi oktet dan duplet). Hal itu dicerminkan dengan energi ionisasi yang
besar, sedang afinitas dari elektron yang sangat rendah. Dari fakta itulah kemudian para
ahli kimia menyimpulkan bahwa unsur dari golongan ini mustahil membentuk senyawa.
Namun pada tahun 1962, Neil bartlet, seorang ahli kimia dari Kanada berhasil membuat
senyawa xenon , yaitu XePtF6. Sejak itu, berbagai senyawa gas mulia berhasil dibuat.
Gas mulia mempunyai titk leleh serta titik didih yang sangat rendah, hal ini dikarenakan
gaya tarik menarik antar molekulnya hanya gaya London (gaya dispersi) yang lemah, maka
gas mulia akan encair dan padat jika energy molekul- molekulnya dilemahkan dengan
pendinginan pada suhu yang sangat rendah. Dari atas ke bawah seiring dengan
beartambahnya atom massa atom relatif, gaya dispersi meningkat, titik didih dan titik leleh
pun meningkat.
a. Sifat- sifat gas mulia
Penemuan senyawa stabil dari Xenon oleh Bartlett tahun 1962 mendobrak kegaiban
gas mulia. Tak lama kemudian, senyawa dari radon dan kripton berhasil dibuat. Radon
dapat bereaksi spontan dengan klorin. Xenon memerlukan pemanasan atau penyinaran
untuk memulai reaksi. Kripton hanya mau bereaksi dengan florin setelah diberi
loncatan muatan listrik atau disinari. Sementara helium, neon, dan argon belum
berhasil direaksikan.
Kereaktifan gas mulia bertambah seiring dengan peartambahan jari-jari atom (dari atas
ke bawah). Hal ini dikarenakan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang,
sehingga elektron semakin mudah ditarik atom lain. Senyawa dari golongan gas mulia
hanya berikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti florin dan oksigen.
135
b. Pembuatan Gas Mulia
Gas mulia tidak disintesis di dalam laboratorium. Untuk pengadaannya cukup dengan
mengambil sediaan yang berada di alam.
1) Pengambilan Helium (He) dari gas alam
Helium dapat diperoleh dari gas alam yang diembunkan sehingga diperoleh
produk yang berupa campuran Helium (He), gas Nitrogen (N2) dan pengotor.
Untuk memperoleh gas Helium murni dilakukan proses ekstraksi gas alam
kemudian dilakukan pemurnian dengan proses sistem kriogenik dan adsorbsi.
Kriogenik sendiri adalah pemberian tekanan pada gas alam kemudian didinginkan
dengan cepat sehingga bisa dipisahkan. Kemudian dilakukan pemurnian dengan
adsorpsi.
136
a) Proses adsorbsi
Tahap awal nitrogen dan oksigen dipisahkan terlebih dahulu dengan
mereaksikan oksigen dengan Cu panas, sedangkan N2 direaksikan dengan
Mg membentuk magnesium nitrida. Hasil dari pemisahan ini (Ar, Xe, dan
Kr) diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Saat arang dipanaskan perlahan, setiap
gas akan keluar dari arang. Akhirnya pada suhu ± -80 oC diperoleh Ar,
sementara Kr, dan Xe diperoleh pada suhu yang lebih tinggi.
b) Proses distilasi bertingkat
Proses distilasi bertingkat adalah proses pemisahan zat berdasarkan
perbedaan titik didih zat. Titik didih N2 paling tinggi sehingga N2 dapat
dipisahkan terlebih dahulu, kemudian Ar dan O2 dipisahkan. Sedangkan Xe
dan Kr dipisahkan pada tahapan destilasi berikutnya.
137
LATIHAN 2
Jawablah soal berikut !
1. Mengapa unsur-unsur golongan VIIIA disebut gas Mulia?
Jawab :
138
4. Gas mulia hanya bereksi dengan oksidator kuat tetapi tidak dengan reduktor kuat.
Mengapa?
Jawab :
3. Halogen
Unsur golongan VIIA ini merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur halogen
mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian
membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di
alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-
unsur nonlogam ini dinamakan halogen, yang berasal dari kata halo genes yang artinya
pembentuk garam. Unsur nonlogam yang termasuk ke dalam golongan halogen yaitu
fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br2), iodium (I), dan astatin (At). Unsur-unsur halogen
secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung
membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang
terbentuk oleh ion ini disebut halida.
139
Klorin (Cl)
Klorin ditemukan oleh Schele pada tahun 1974 diberi nama oleh Davy pada tahun
1810.
Bromin (Br)
Bromin ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom merupakan zat cair bewarna
coklat kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar, uapnya bewarna merah. Brom
bersifat kurang reaktif dibandingkan Clor.
Iodium (I)
Iodium ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.
Astatin (At)
Astatin ditemukan oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie, dan E. Segre pada tahun 1940.
Astatin merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman
Bismut dengan partikel alfa.
140
1) Sifat fisis halogen
Sifat fisis halogen dapat dilihat pada tabel berikut ini :
141
2) Sifat Kimia Halogen
Sifat kimia halogen dapat dilihat pada tabel berikut ini :
• Klorin dan bromin bereaksi dengan air membentuk larutan asam halida
dan asam oksihalida
142
Reaksinya :
Cl2 + H2O --> HClO + HCl
Br2 + H2O --> HbrO + HBr
• Iodine tidak dapat larut dalam air sehingga tidak bereaksi. Tetapi I2 larut
dalam larutan KI
Reaksinya :
I2 + H2O → (tidak bereaksi)
I2 + KI → KI3
b) Reaksi Dengan Hidrogen
Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida (HX)
serta bereaksi menurun dari F2 ke I2
Reaksinya :
F2 + H2 --> 2HF (bereaksi kuat di tempat gelap)
Cl2 + H2 --> 2HCl ( bereaksi di tempat terang)
Br2 + H2 --> 2HBr (bereaksi pada suhu 500 oC)
I2 + H2 --> 2HI (bereaksi dengan pemanasan katalis Pt)
c) Reaksi Dengan Logam
• Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan senyawa
garam/halida logam
2Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
• Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah
dan logamnya memiliki biloks rendah.
• Hampir semua halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg+, Al+. Sedangkan
yang bersifat semi ionik adalah AlCl3.
143
Halogen bereaksi dengan non-logam membentuk asam halida/senyawa halida.
Halogen dapat bereaksi dengan oksigen, fosfor, dan beberapa unsur lain.
Reaksi:
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3
2B + 3Cl3 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4
e) Reaksi Dengan Basa
• Reaksi halogen dengan basa encer dingin menghasilkan halida (X) dan
hipohalida (XO).
Reaksinya :
X2 + 2NaOH (encer, dingin) --> NaX + NaXO +H2O (X=Cl, Br, I)
• Reaksi halogen dengan basa pekat panas menghasilkan halida (X) dan halat
(XO2).
Contoh reaksinya :
2F2 + 2NaOH (encer, panas) --> 2NaF + OF2 + H2O
2F2 + 2NaOH (pekat, panas) --> NaX + O2 + H2O
f) Reaksi Antar Unsur Halogen
• Unsur-unsur halogen memiliki harga elektronegatifitas yang berbeda sehingga
akan terbentuk senyawa kovalen. Senyawa yang terbentuk memiliki 4 kategori,
yaitu: XY, XY3, XY5, XY7 (X adalah halogen yang lebih elektronegatif).
Contoh :
F2 + Cl2 --> 2FCl
Cl2 + 3I2 --> 2ClI3
144
dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen. Halogen yang terletak lebih atas
dalam golongan VIIA dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari
garamnya yang terletak dibawahnya.
Contoh reaksi :
F2 + 2KCl --> 2KF +Cl2
Cl2 + Br- --> Cl- + Br2
Br2 + I- --> Br- + I2
Br2 + Cl- --> (tidak bereaksi)
I2 + Br- --> (tidak bereaksi)
Sifat kimia halogen lainnya juga dapat dilihat dari keasamannya. Sifat asam yang
dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida, dan oksihalida.
Asam halida (HX)
Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida
(HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan
ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan
antara HX. Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX
semakin kuat. Urutan kekuatan asam : HF < HCl < HBr < HI
Titik didih dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar
molekul. Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi. Semakin kuat
ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi. Pengurutan titik didih
asam halida :
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar
molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling
tinggi.
Asam Oksihalida
145
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya
memiliki bilangan oksidasi ( +1,+3, +5 dan +7 ) untuk Cl,Br,I karena oksigen
lebih elektronegatifan.
Pembentukannya :
X2O + H2O –> 2HXO
X2O3 + H2O –> 2HXO2
X2O5 + H2O –> 2HXO3
X2O7 + H2O –> 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksihalida maka sifat asam akan semakin
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat
polar sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksihalida: HClO >
HBrO > HIO. Asam terkuat dalam asam oksihalida adalah senyawa HClO4 (asam
perklorat).
b. Pembuatan halogen
Halogen dibuat dari senyawa halida yang ada di alam. Caranya adalah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan
dengan elektrolisis dan reaksi redoks.
1) Pembuatan Fluorin(F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam fluorida, HF. Sebagai bahan baku untuk
mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar, CaF2, yang direaksikan dengan H2SO4
pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair. Wadah untuk reaksi
146
elektrolisis terbuat dari logam monel (Campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi
katode, sedangkan anodenya adalah grafit. Persamaan reaksi elektrolisis HF
sebagai berikut.
2HF(aq) → 2 H+(aq) + 2F –(aq)
Katode (-) = 2 H+(aq) + 2 e - → H2(g)
Anode (+) = 2 F –(aq) → F2(g) + 2 e – +
2HF(aq) → H2(g) + F2(g)
2) Pembuatan Klorin (Cl2)
Pembuatan Clorin dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara reaksi
redoks dan dengan cara elektrolisis.
Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion
klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4,
K2Cr2O7 atau CaOCl2.
Contoh :
Cara elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida
pekat dengan menggunakan electrode inert dan menggunakan diafragma.
Sebagai electrode yang dipakai adalah grafit. Persamaan reaksi
elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq) → 2Na+(aq) + 2Cl-(aq)
Katode (-) = 2H2O(l) + 2 e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anode (+) = 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2 e- +
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + Cl2(g) + H2(g)
147
Pembuatan bromin juga dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara redoks
dan dengan cara elektrolisis.
Cara reaksi redoks
Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida
yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Persamaan reaksinya :
Cl2(g) + 2 Br –(aq) → Br2(l) + 2Cl-(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat
dikeluarkan karena mudah menguap.
Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan campuran
NaBr, MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya sebagai berikut :
Cara elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan
menggunakan elektroda inert. Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai
berikut
MgBr2(aq) → Mg2+(aq) + 2 Br –(aq)
Katode (-) = 2H2O(l) + 2e- → H2(g) + 2OH-(aq)
Anode (+) = Br –(aq) → Br2(l) + 2 e- +
MgBr2(aq) + 2H2O(l) → Mg(OH)2(aq) + Br2(l) + H2(g)
148
Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan.
Persamaan reaksinya sebagai berikut :
Cara elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq) → 2 Na+(aq) + 2 I –(aq)
149
alium klorat (KCl) bahan pembuat mercon dan korek api.
Seng klorida (ZnCl2) sebagai bahan pematri (solder).
Kaporit (CaCl) digunakan untuk menjernihkan air.
3) Bromin
Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf
Perak bromide(AgBr) disuspensikan dalam gelatin untuk film fotografi
Metil bromide(CH3Br) zat pemadam kebakaran
Etilen dibromida(C2H4Br2) ditambahkan pada bensin untuk mengubah Pb
menjadi PbBr2.
4) Iodin
Dapat mengidentifikasi amilum
Kalium Iodat(KIO3), NaI, NaIO3 ditambahkan pada garam dapur untuk
mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
Kalium Iodida (KI) dapat digunakan sebagai obat anti jamur.
Iodoform (CHI3) merupakan zat antiseptic
Perak Iodida (AgI) digunakan dalam film fotografi.
1) CFC (ChloroFluoroCarbon)
CFC biasa digunakan untuk industri elektronik, industri plastik busa, industri
karet atau kemasan aerosol dan juga pada mesin pendingin seperti AC dan kulkas.
Dampak CFC pada manusia yaitu kanker kulit, penyakit mata katarak,
menurunnya kekebalan tubuh sehingga menyebabkan infeksi, biasa kesehatan
meningkat dan produktivitas sumber daya manusia menurun, membuat lapisan
ozon semakin menipis, dan menyebabkan kenaikan suhu global yang berujung
pada pemanasan global.
150
Bahan racun DDT sangat persisten (tahan lama), bertahan dalam lingkungan
hidup sambil meracuni ekosistem tanpa dapat didegradasikan secara fisik maupun
biologis.
3) Dioxin
Senyawa ini mengandung unsur Brom dapat melumpukan manusia bahkan
menyebabkan kematian.
4) Sodium Hipoklorit
Pemakaian berlebihan pada air dapat menyebabkan kerusakan pada kulit. Jika
tertelan akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.
5) Kloroform
Kloroform yang digunakan dalam dosis tinggi dapat melemahkan sistem saraf.
Biasanya kloroform digunakan sebagai obat bius, akan tetapi dalam dosis yang
tidak tepat akan mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan syaraf.
151
LATIHAN 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Pernyataan tentang halogen sebagai berikut:
a. reaktif
b. terdapat dalam keadaan bebas di alam
c. bersifat racun
d. berwarna
e. semua berwujud gas pada suhu kamar
Pernyataan yang benar adalah ….
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 5
C. 1, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 4
E. 2, 3 dan 5
Berdasarkan tabel di atas unsur-unsur halogen disusun menurut kenaikan nomor atomnya
adalah ....
A. Q, R, S, P
B. S, Q, P, R
C. P, S, R, Q
D. R, S, P, Q
E. P, Q, R, S
152
3. Di antara spesi berikut, yang merupakan oksidator terkuat adalah ….
A. F–
B. Br2
C. I–
D. Cl–
E. Cl2
4. Di antara reaksi berikut ini, yang tidak dapat berlangsung spontan adalah . . ....
A. 2Cl–(aq) + Br2(l )→ Cl2(g) + 2Br–(aq)
B. Br2(l) + 2I–(aq) → 2Br–(aq) + I2(s)
C. F2(g) + 2Cl–(aq) → 2F–(aq) + Cl2(g)
D. 2Br–(aq) + Cl2(aq) → Br2(l) + 2Cl–(aq)
E. 2I–(aq) + Cl2(l) → I2(s) + 2Cl–(aq)
6. Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam air klorin (larutan klorin dalam air), mula-
mula warna kertas lakmus berubah menjadi merah tetapi segera menjadi putih. Perubahan
warna kertas lakmus itu dari merah menjadi putih menunjukkan sifat larutan klorin sebagai
….
A. Netral
B. Asam kuat
C. Basa
D. Pengelantang
E. Asam lemah
153
7. Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam air klorin (larutan klorin dalam air), mula-
mula warna kertas lakmus berubah menjadi merah tetapi segera menjadi putih. Perubahan
warna kertas lakmus itu dari merah menjadi putih menunjukkan sifat larutan klorin sebagai
....
A. Netral
B. Asam kuat
C. Basa
D. Pengelantang
E. Asam lemah
8. Klorin dapat dibuat dari reaksi antara kristal NaCl dengan MnO2 dan asam sulfat pekat.
Untuk memperoleh 224 mL Cl2 (STP) diperlukan MnO2 setidaknya ...mg (O = 16; Mn =
55)
A. 112
B. 174
C. 224
D. 55
E. 87
154
10. Sebanyak 226,25 mgram NaClOx dilarutkan dalam air sehingga 100 mL. Kemudian 25 mL
dari larutan itu direaksikan dengan KI berlebihan. Iodin yang dibebaskan ternyata
memerlukan 25 mL Na2S2O3 0,1 M. Nilai x dalam NaClOx tersebut adalah …. (O = 16; Na
= 23; Cl = 35,5)
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Logam Alkali
Logam alkali merupakan logam yang sangat aktif. Dalam system periodik, unsur-unsur
logam alkali terdapat pada golongan IA dengan anggotanya litium (Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs), fransium (Fr). Golongan alkali bersifat basa,
sangat reaktif, lunak, mudah diiris. Semua unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga
secara alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas,
unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium minyak.
a. Sifat- sifat logam alkali
Logam alkali merupakan logam aktif. Hal ini didukung oleh beberapa faktor yaitu :
Konfigurasi electron valensi logam alkali adalah ns1. Apabila melepaskan satu
elektron membentuk ion +1 akan didapat konfigurasi electron yang stabil (seperti
gas mulia)
Energi ionisasinya yang relatif rendah mengakibatkan logam alkali akan sangat
mudah melepaskan elektron valensinya untuk membentuk ion +1
Potensial elektrodenya yang rendah menunjukkan bahwa logam alkali adalah
reduktor yang sangat kuat.
155
Tabel 3.12 Sifat logam alkali
(Sumber https://www.studiobelajar.com/logam-alkali-dan-alkali-tanah/)
156
1) Kereaktifan Logam Alkali
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam golongan lain. Selain disebabkan oleh
jumlah elektron valensi yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini
juga disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang lebih kecil dibandingkan logam
golongan lain. Dari Li sampai Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga
logamnya semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan
kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur halogen, dan hidrogen.
157
5) Kelarutan
Basa senyawa alkali semuanya mudah larut dalam air, kelarutannya dalam air semakin
ke bawah semakin besar.
6) Reaksi Alkali
Reaksi logam alkali dan air
Logam alkali sangat mudah bereaksi dengan air. Dari reaksi tersebut dihasilkan
basa dan gas hidrogen.
Reaksi : 2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g)
Contoh :
2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)
2K(s) + 2H2O(l) → 2KOH(aq) + H2(g)
Reaksi logam alkalli dan halogen
Unsur halogen bersifat sebagai pengoksidasi. Reaksi ini menghasilkan garam
halida.
Reaksi : 2L(s) + X2 → 2LX
Reaksi logam alkali dan gas hidrogen
Reaksi yang berlangsung akan menghasilkan senyawa hidrida. Senyawa hidrida
adalah senyawa yang mengandung atom hidrogen dengan bilangan oksidasi
negatif.
Reaksi : 2L(s) + H2(g) → 2LH(s)
Reaksi logam alkali dan oksigen
Logam alkali mudah bereaksi dengan oksigen (mudah terbakar) membentuk
senyawa oksida (biloks O=-2), peroksida (biloks O=-1), atau superoksida (biloks
O=-0,5). Dalam reaksi alkali, digunakan udara kering sebagai sumber oksigen.
158
Reaksi : 4L(s) + O2(g) → 2L2O(s)
Jika logam natrium dan oksigen direaksikan dengan disertai pemanasan, akan dihasilkan
senyawa peroksida. Untuk menghasilkan peroksida logam kalium, rubidium, dan sesium,
jumlah oksigen yang direaksikan harus dibatasi. Jika jumlah oksigen ini tidak dibatasi,
akan dihasilkan senyawa superoksida. Contoh senyawa peroksida, misalnya Na2O2, K2O2,
Rb2O2, Cs2O2.
Reaksi peroksida logam alkali :
2L(s) + O2(g) → L2O2(s)
Reaksi logam alkali dan belerang
Senyawa logam alkali dapat bereaksi dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida.
Reaksi : 2L(s) + S(s) → L2S(s)
Reaksi logam alkali dan nitrogen
Logam alkali yang dapat bereaksi dengan nitrogen adalah litium, menghasilkan litium
nitrida. Reaksi : 6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)
159
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl)
yang dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
Elektrolisis Natrium
Sumber utama logam natrium adalah garam batu dan air laut. Na hanya dapat
diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katoda : Na+ + e- → Na
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e-
2) Metode Reduksi
Reduksi K
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan
mereduksi lelehan KCl. Reaksi : Na + KCl → K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat
dikeluarkan dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk
memproduksi K. Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan proses reduksi
K.
160
Sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2
Logam alkali mudah bereaksi dengan air atau oksigen, logam-logam alkali sering
dipakai sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada proses pembuatan tabung-
tabung vakum peralatan elektronika.
Sebagai lampu penerangan jalan
Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan uap
natrium dipakai sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya atau pada
kendaraan.sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan untuk menembus kabut.
Sebagai reduktor dalam pembuatan logam titanium
Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam titanium dari
senyawanya. Reaksinya : TiCl4 + 4Na –> Ti +4NaCl
Pembuatan tetra etil timbal
Logam natrium digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini ketukan yang
ditambahkan pada bensin.
161
Na2S2O3, Larutan pencuci (”hipo”) dalam fotografi.
Na3AlF6, Pelarut dalam sintesis logam alumunium.
Na-benzoat, Zat pengawet makanan dalam kaleng; obat rematik.
Na-glutamat, Penyedap masakan (vetsin).
KCl, Pupuk; bahan pembuat logam kalium dan KOH
KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.
KBr, Obat penenang saraf (sedative); pembuat plat potografi.
KClO3, Bahan korek api, mercon, zat peledak.
KIO3, Campuran garam dapur (sumber iodine bagi tubuh manusia).
KNO3, Bahan mesiu; bahan pembuat HNO3.
162
LATIHAN 4
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Unsur alkali yang sifatnya mirip dengan magnesium adalah . . . .
A. Li
B. Rb
C. Na
D. Cs
E. K
2. Bila logam natrium dimasukkan ke dalam air, akan terjadi reaksi . . . .
A. 2Na(s) + H2O(l) → Na2O(s) + 2H2(g) + energi
B. 4Na(s) + 2H2O(l) → 4NaH(s) + O2(g) + energi
C. 2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g) + energi
D. 2Na(s) + 3H2O(l) → Na2O(s) + 3H2(g) + O2(g) + energi
E. 2Na(s) + 2H2O(l) → Na2O2(s) + 2H2(g) + energi
3. Bila kedalam air yang mengandung indikator PP dimasukkan logam natrium, maka akan
terjadi perubahan sebagai berikut….
A. logam Na larut dan larutannya panas
B. logam Na larut dan larutannya berwarna merah
C. logam Na tidak larut tetapi larutan menjadi merah
D. logam Na tidak larut dan airnya menjadi panas
E. logam Na tidak larut dan airnya habis menguap
4. Salah satu senyawa golongan alkali dikenal dengan nama mono sodium glutamat (MSG),
kegunaan senyawa tersebut adalah….
A. pengawet
B. perekat
C. pewarna
D. penambah cita rasa
E. pemberi aroma
163
5. Diantara senyawa berikut ini yang dapat dipakai sebagai bahan peledak adalah…
A. KNO3
B. NaHCO3
C. Na2CO3
D. MgSO4.7H2O
E. CaSO4.2H2O
6. Natrium adalah logam yang sangat reaktif sehingga untuk mencegah terjadinya reaksi,
logam tersebut disimpan dalam….
A. minyak tanah
B. air
C. alkohol
D. larutan khusus
E. larutan basa
7. Natrium dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium
klorida (sel Dows). Kalsium klorida digunakan untuk….
A. Memperbanyak produk Na
B. Mempercepat pembentukan Na
C. Menurunkan titik leleh NaCl
D. Sebagai elektrode
E. Sebagai diafragma
164
5. Alkali tanah
Unsur-unsur golongan IIA terdiri dari Berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Unsur-unsur ini dikenal juga dengan istilah
logam alkali tanah. Disebut logam karena memiliki sifat-sifat seperti logam yaitu padatan
mengkilap dan memiliki daya hantar panas dan daya hantar listrik yang baik. Disebut alkali
karena mempunyai sifat alkalin atau basa jka bereaksi dengan air. Dan istilah tanah
digunakan ahli kimia terdahulu karena oksidanya sukar larut dalam air, tidak dipengaruhi
oleh panas tinggi dan banyak ditemukan dalam bebatuan di kerak bumi. Logam alkali tanah
bersifat reaktif sehingga hanya ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya.
a. Sifat- sifat logam alkali tanah
Semua logam alkali tanah (kecuali berilium) merupakan logam yang tergolong reaktif
meskipun kurang reaktif dibandingkan logm alkali, mempunyai kilap logam, relative
lunak, serta dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik. Sifat logam alkali ada
2 yaitu sifat fisis dan kimia.
1) Sifat fisis logam alkali tanah
Data sifat fisis logam alkali tanah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.14 Sifat logam alkali tanah
165
Dari berilium ke barium, jari-jari atom meningkat secara beraturan. Pertambahan
jari-jari menyebabkan penurunan energi ioninsasi dan keelektronegatifan.
Potensial elektrode juga meningkat dari kalsium ke barium. Akan tetapi, berilium
menunjukkan penyimpangan karena potensial elektrodenya relatif kecil. Hal itu
disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama + tingkat kedua) yang relatif
besar. Titik cair dan titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah.
Sifat-sifat fisis seperti titik cair, rapatan dan kekerasan logam alkali tanah lebih
besar jika dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam
alkali tanah mempunyai dua elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih kuat.
2) Sifat kimia logam alkali tanah
Sangat reaksi atau mudah bereaksi. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat
dari berilium ke barium
Bereaksi dengan Halogen
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida.
Reaksinya : M + X2 → MX2
Lelehan halida dari berilium memiliki daya hantar listrik yang buruk. Hal
tersebut menujukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.
Bereaksi mudah dengan udara
Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara membentuk
oksida, hidroksida atau karbonat kecuali berilium dan magnesium. Berilum
dan magnesium juga bereaksi dengan oksigen di udara, tetapi lapisan oksida
yang terbentuk melekat pada permukaan logam sehingga menghambat korosi
berlanjut.
Apabila dipanaskan dengan kuat, semua logam alkali tanah termasuk
berilium dan magnesium terbakar di udara membentuk oksida dan nitrida
Reaksi :
2M + O2 → 2MO
3M + N2 → M3N2
Bereaksi dengan Air
Reaksi:
M (s)+ 2H2O(l) ⎯⎯→ M2+(aq) + 2OH– (aq) + H2(g)
166
Dengan ketentuan sebagai berikut :
• Be tidak bereaksi dengan air.
• Mg harus dengan air panas diatas 100 0C.
• Ca dan Sr bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar. • Ba bereaksi dasyat
dengan air pada suhu kamar.
Reaksi dengan asam dan basa
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam kuat (HCl) membentuk
garam dan gas hydrogen. Reaksi semakin hebat dari Be ke Ba
Reaksinya :
M (s) + 2HCl (aq) → MCl2 (aq) + H2 (g)
Untuk identifikasi dilakukan tes nyala pada senyawa garamnya.
Menggunakan nyala api bunsen atau spiritus.
Tabel 3.15 Warna uji nyala logam alkali tanah
167
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) → Mg(OH)2 (s)
Endapan Mg(OH)2 direaksikan dengan larutan HCl pekat membentuk MgCl2.
Berikut persamaan reaksinya :
Mg(OH)2 (s) + 2HCl (aq) → MgCl2 (aq) + 2H2O (l)
Penguapan larutan MgCl2 dilakukan agar supaya dihasilkan kristal MgCl2, kemudian
kristal MgCl2 dicairkan dan dielektrolisis. Berikut persamaan reaksinya :
MgCl2 (l) → Mg2+ (l) + 2Cl– (l)
Katoda : Mg2+ (l) + 2e → Mg (s)
Anoda : 2Cl– (l) → Cl2 (g) + 2e
LATIHAN 5
168
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Urutan unsur-unsur alkali tanah berdasarkan sifat pereduksi dari pereduksi lemah ke
pereduksi kuat adalah . . . .
A. Ca, Mg, Sr, Ba
B. Ca, Mg, Ba, Sr
C. Mg, Ca, Ba, Sr
D. Ca, Ba, Mg, Sr
E. Mg, Ca, Sr, Ba
2. Jika Ksp Mg(OH)2 pada suhu tertentu sama dengan 4.10–12, maka kelarutan Mg(OH)2 dalam
500 mL air adalah . . . (Mr Mg(OH)2 = 58).
A. 58 x 10–9 gram
B. 58 x 10–4 gram
C. 116 x 10–9 gram
D. 116 x 10–4 gram
E. 29 x 10–4 gram
4. Pasangan senyawa alkali tanah berikut, yang keduanya sukar larut dalam air adalah ….
169
A. MgSO4 dan Ba(OH)2
B. Mg(OH)2 dan Sr(OH)2
C. Mg(OH)2 dan CaCrO4
D. MgCO3 dan BaSO4
E. CaC2O4 dan MgCrO4
5. Manakah di antara sifat unsur golongan alkali tanah (magnesium hingga barium) yang
bertambah seiring dengan bertambahnya nomor atom?
A. kelarutan garam sulfatnya
B. titik leleh dan titik didihnya
C. energi ionisasi tingkat pertama
D. sifat logamnya berkurang.
E. pH larutan jenuh basanya
170
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan Anda
dapat menjelaskan kelimpahan, sifat – sifat, manfaat dan proses pembuatan unsur periode
3
171
Sifat fisis unsur periode ketiga dapat kita pelajari kecendrungannya dengan
menggunakan data sifat atomik dan struktur unsurnya.
Tabe 3.18 Sifat fisis unsur periode 3
Dari table diatas, terlihat adanya keteraturan sifat atomik dari Na ke Ar yang
secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:
Nilai jari – jari atom berkurang dai Na ke Ar
Jari – jari atom adalah jarak antara kulit inti atom samapai kulit terluar yang
ditempati elektron Hal ini dikarenakan unsur – unsur dari Na ke Ar memiliki
jumlah proton dan elektron pada inti semakin banyak. Hal ini mengakibatkan
gaya tarik menarik antara inti atom dengan elektron-elektronnya semakin
kuat. Oleh karena itu jarijari atom unsur-unsur perioda ketiga dari kiri ke
kanan semakin mengecil.
172
Titik leleh adalah suhu dimana tekanan uap zat padat sama dengan tekanan
uap zat cairnya. Kenaikan titik leleh dari Na ke Si dijelaskan dengan kekuatan
ikatan logamnya yang meningkat dari Na ke Al, dan kekuatan ikatan kovalen
pada Si. Sedangkan kecendrungan penurunan titik leleh dan ΔH fus dari Si ke
Ar terkait dengan variasi kekuatan gaya London S > P > Cl > Ar.
Titik Didih bertambah dari Na ke Si, lalu berkurang dari Si ke Ar.
Titik didih adalah suhu dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan
disekitarnya. Kenaikan titik didih dari Na ke Si dijelaskan dengan kekuatan
ikatan logamnya yang meningkat dari Na ke Al, dan kekuatan ikatan kovalen
pada Si. Sedangkan kecendrungan penurunan titik leleh dan ΔH fus dari Si ke
Ar terkait dengan variasi kekuatan gaya London S > P > Cl > Ar.
Kerapatan bertambah dari Na ke Al, lalu berkurang dari Al ke Ar
Kerapatan adalah perbandingan antara massa atom – atom dengan suatu unit
volum yang ditempatinya. Nilai kerapatan bergantung pada massa atom, jari
– jari atom. Semakin besar massa atom maka jari – jari atom akan semakin
kecil, karena kekuatan tarik menarik antara inti atom dengan kulit terluar
semakin kuat, sehingga menyebabkan kerapatan dari Na ke Al semakin besar
(ikatan logam). Nilai kerapatan semi logam Si tinggi terkait dengan kekeuatan
ikatan kovalennya dalam struktur kovalen raksasa. Selanjutnya variasi nilai
kerapan non logam P sampai Ar terkait dengan kekuatan gaya London S > P
> Cl > Ar.
Nilai energi ionisasi bertambah dari Na ke Ar, penyimpangan terjadi pada Mg
ke Al dan dari P ke S.
Energi Ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron pada kulit terluar yang terikat lemah ke inti dalam fasa gas.
Peningkatan energi ionisasi ini berkaitan dengan bertambahnya muatan inti,
sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar makin kuat, sehingga energi
yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron pada kulit terluar semakin besar.
Data dari gambar juga menunjukkan adanya penyimpangan, yaitu energi
ionisasi Mg lebih besar dari energi ionisasi Al, dan energi ionisasi P lebih
besar dari S. Penyimpangan ini terkait dengan kestabilan konfigurasi
elektron, yaitu unsur golongan IIA (Mg) dan golongan VA (P) mempunyai
173
konfigurasi elektron yang relatif stabil, yaitu konfigurasi penuh dan setengah
penuh sehingga membutuhkan energi yang lebih besar untuk melepaskan
elektronnya. Sedangkan Al dan S mempunyai satu elektron yang terikat agak
lemah sehingga lebih mudah dilepaskan.
Nilai afinitas Elektron dari Na ke Cl, dengan penyimpangan nilai untuk Al
dan P. (abaikan tanda negative pada nilai afinitas elektron, yang berarti energi
dilepaskan).
Afinitas elektron adalah energi yang terlibat pelepasan energi (-) / penyerapan
membentuk ion negatif. Peningkatan afinitas elektron ini berkaitan dengan
muatan inti yang semakin positif dan jari – jari atom semakin kecil. Keadaan
ini menyebabkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron yang
ditambahkan semakin kuat sehingga afinitas elektronnya bertambah.
Nilai keelektronegatifan bertambah dari Na ke Cl.
Keelektronegatifan adalah suatu ukuran kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dari kiri ke kanan (Na ke Cl)
keelektronegatifan unsur - unsur semakin besar, karena muatan inti
bertamabah positif dan jari – jari atom berkurang, keadaan ini ini
menyebabkan gaya tarik menarik inti terhadap elektron semakin kuat,
akibatnya kemampuan atom untuk menarik elektron semakin besar. Hal ini
juga memperlihatkan semakin kekanan unsur periode ketiga semakin mudah
menarik elektron. Unsur-unsur dengan keelektronegatifan kecil cenderung
bersifat logam (elektropositif). Sehingga sifat logam dari Na ke Ar semakin
berkurang karena nilai keelektronegatifannya semakin besar
b. Sifat Kimia
Sifat kimia berhubungan dengan reaki kimia. Sifat kimia unsur – unsur periode 3
dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 3.19 Sifat kimia unsur periode 3
174
Dari table diatas dapat dilihat, bahwa natrium merupakan reduktor terkuat,
sedangkan klorin merupakan oksidator terkuat. Meskipun natrium, magnesium,
dan aluminium merupakan reduktor kuat, tetapi kereaktifannya berkurang dari Na
ke Al. Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, jadi hanya dapat
bereaksi dengan oksidator-oksidator kuat, misalnya klorin dan oksigen. Di lain
pihak selain sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang dapat
mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif. Sedangkan belerang yang
mempunyai daya reduksi lebih lemah daripada fosfor ternyata mempunyai daya
pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor.
Sementara klorin dapat mengoksidasi hampir semua logam dan nonlogam karena
klorin adalah oksidator kuat.
175
Dari table diatas, dapat dilihat juga hidroksida unsur-unsur periode ketiga,
yaitu NaOH, Mg(OH)2 , Al(OH)3 , H2SiO3, H3PO4, H2SO4, dan HClO4. Sifat
hidroksida unsur-unsur periode ketiga tergantung pada energi ionisasinya. Hal ini
dapat dilihat dari jenis ikatannya. Jika ikatan M–OH bersifat ionik dan
hidroksidanya bersifat basa karena akan melepas ion OH– dalam air, maka energi
ionisasinya rendah. Tetapi jika ikatan M–OH bersifat kovalen dan tidak lagi dapat
melepas ion OH– , maka energi ionisasinya besar. Selain itu NaOH tergolong basa
kuat dan mudah larut dalam air, Mg(OH)2 lebih lemah daripada NaOH tetapi
masih termasuk basa kuat. Namun Al(OH)3 bersifat amfoter, artinya dapat bersifat
asam sekaligus basa. Hal ini berarti bila Al(OH)3 berada pada lingkungan basa
kuat, maka akan bersifat sebagai asam, sebaliknya jika berada pada lingkungan
asam kuat, maka akan bersifat sebagai basa. Sedangkan H2SiO3 atau Si(OH)4,
merupakan asam lemah dan tidak stabil, mudah terurai menjadi SiO2 dan H2O.
Begitu pula dengan H3PO4 atau P(OH)5 yang juga merupakan asam lemah.
Sementara H2SO4 atau S(OH)6 merupakan asam kuat, begitu juga HClO4 atau
Cl(OH)7 yang merupakan asam sangat kuat
176
• Tambahkan asam klorida untuk mendapatkan kloridanya, yang kemudian
diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl.6H2O).
• Elektrolisis leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu
menambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian ke
campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl.6H2O dipanaskan.
• Magnesium akan terbentuk pada katode.
Reaksi: Mg2+ + Ca(OH)2 (s) → Mg(OH)2 (s) + Ca2+ Mg(OH)2 (s) + 2
H+ + Cl– → MgCl.6H2O
Katode : Mg2+ + 2e– → Mg
Anode : 2 Cl– → Cl2 (g) + 2e–
(Sri Lestari, 2004: 30).
Aluminium
Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam kriolit cair.
Proses ini dikenal dengan proses Hall Heroult. Pada proses ini bauksit
ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai
katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam
campuran.
Silikon
Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada
suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut : 4Al (s) + 3SiO2 (s) → 2Al2O3 (l) +
3Si (s)
Phosphor
Phosphor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir, dan
kokas dengan reaksi seperti berikut :
Ca3(PO4)2 (l) + 3SiO2 (s) → 3CaSiO3 (l) + P2O5 (s)
2 P2O5 (s) + 10C (s) → P4 (s) + 10CO (g)
Dalam proses ini dihasilkan phosphor kuning. Adapun phosphor merah
dihasilkan dengan jalan memanaskan phosphor kuning pada suhu 250 °C tanpa
udara.
177
Sulfur (Belerang)
Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh Frasch
yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan
cara Frasch.
Klorin
Klorin dapat dibuat menggunakan beberapa cara, yaitu :
• Proses Deacon (oksidasi) HCl dicampur dengan udara, kemudian dialirkan
melalui CuCl2 yang bertindak sebagai katalis. Reaksi terjadi pada suhu ± 430
°C dan tekanan 20 atm.
• Elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma.
• Elektrolisis lelehan NaCl
Argon
Argon dapat diperoleh dari atmosfer/udara bebas secara destilasi fraksional pada
udara cair atau dengan mengemisikan positron / elektron ke atom K.
178
4. Manfaat unsur periode 3
Berikut informasi kegunaan atau manfaat unsur periode 3
Tabel 3.20 Kegunaan unsur periode 3
179
III. Uji Pemahaman Diri
2. Tiga senyawa hidroksida unsur periode ketiga yang bersifat asam, dari yang paling lemah
sampai yang paling kuat adalah…
A. Al(OH)3, Si(OH)2, PO(OH)3
B. PO(OH)3, SO2(OH)2, ClO3(OH)
C. ClO3(OH), SO2(OH)2, Mg(OH)2
D. Si(OH)2, SO2(OH)2, Mg(OH)2
E. ClO3(OH), PO(OH)3, SO2(OH)2
3. Unsur-unsur periode ketiga di alam terdapat dalam bentuk senyawa kecuali unsur
belerang yang bebas, karena belerang ….
A. Memiliki bentuk dua alotrop
B. Terletak pada perubahan sifat molekul raksasa menuju molekul sederhana
C. Mempunyai sifat afinitas elektron yang besar
D. Mempunyai nilai energi ionisasi yang kecil
E. Membentuk molekul sangat stabil
180
4. Tiga buah unsur periode ketiga yang semuanya diperoleh melalui elektrolisis adalah…
A. Natrium, argon, magnesium
B. Magnesium, aluminium, argon
C. Natrium, magnesium, aluminium
D. Aluminium, silikon, klor
E. Aluminium, klor, magnesium
181
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
JAWABAN
NO PERTANYAAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya
182
C. UNSUR TRANSISI PERIODE 4
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. menjelaskan kelimpahan, sifat – sifat, manfaat dan proses pembuatan unsur – unsur
transisi periode 4
183
Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2%
massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi
umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite
(Fe2O3), siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
Kobalt (Co)
Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai
smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O.
Nikel (Ni)
Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini :
o Sebagai senyawa sulfida : penladit (FeNiS), milerit (NiS)
o Sebagai senyawa arsen : smaltit (NiCOFeAs2)
o Sebagai senyawa silikat : garnierit (Ni.MgSiO3)
Tembaga (Cu)
Tembaga umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral,
seperti Pirit tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O),
melakonit (CuO), malasit (CuCO3.Cu(OH)2).
Seng (Zn)
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
184
Tabel 3.21 konfigurasi elektron unsur transisi periode keempat
Sepuluh unsur pada periode keempat dimulai dari Sc dengan konfigurasi elektron
[Ar] 3d1 4s2 sampai dengan Zn dengan kondigurasi elektron [Ar] 3d10 4s2. Menurut
aturan Aufbau, konfigurasi elektron krom adalah [Ar] 3d4 4s2, tetapi faktanya bukan
demikian, melainkan [Ar] 3d5 4s2. Demikian juga pada konfigurasi elektron tembaga,
yaitu [Ar] 3d10 4s1. Hal ini disebabkan oleh kestabilan subkulit d. Keadaan stabil
akan dicapai apabila terisi elektron penuh atau setengah penuh pada orbital 3d dan
4s.
Konfigurasi elektron dan kedudukan elektron valensi logam transisi periode 4
menentukan kecenderungan sifat fisika dan kimia dari unsur tersebut.
185
2) Titik leleh dan titik didih
Unsur-unsur transisi umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi karena ikatan antar atom logam pada unsur transisi lebih kuat. Titik
leleh dan titik didih seng jauh lebih rendah dibanding unsur transisi periode
keempat lainnya karena pada seng orbital d-nya telah terisi penuh sehingga
antar atom seng tidak dapat membentuk ikatan kovalen.
3) Sifat magnetik
Sifat magnet zat berkaitan dengan konfigurasi elektronnya. Zat yang bersifat
paramagnetik mempunyai setidaknya satu elektron tidak berpasangan.
Semakin banyak elektron tidak berpasangan, semakin bersifat
paramagnetik. Pengukuran sifat magnet dapat digunakan untuk menentukan
jumlah elektron tidak berpasangan dalam satu spesi.
4) Jari-Jari Atom
186
5) Ion Berwarna
1) Kereaktifan
187
2) Pembentukan ion kompleks
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur
dimana kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul
netral yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan
kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi sebagai basa Lewis (penyedia
pasangan elektron).
Skandium (Sc)
Titanium (Ti)
188
Vanadium (V)
Krom (Cr)
Mangan (Mn)
Besi (Fe)
Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih dalam tanur
(tungku).
Kobalt (Co)
189
Nikel (Ni)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
190
4. Kegunaan penggunaan logam transisi periode keempat
Skandium (Sc)
Salah satu bentuk senyawa yang ditemukan dalam unsur skandium adalah Skandium
Clorida (ScCl3), dimana senyawa ini dapat ditemukan dalam lampu halida, serat
optik, keramik elektrolit dan laser.
Aplikasi utama dari unsur skandium dalah sebagai alloy alumunium-skandium yang
dimanfaatkan dalam industri aerospace dan untuk perlengkapan olahraga (sepeda,
baseball bats) yang mempunyai kualitas yang tinggi. Aplikasi yang lain adalah
pengunaan scandium iodida untuk lampu yang memberikan intensitas yang tinggi.
Sc2O3 digunakan sebagai katalis dalam pembuatan aseton.
Titanium (Ti)
Titanium merupakan logam yang tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan
untuk mesin turbin, industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut. Selain itu
digunakan sebagai alloy ringan untuk roket, mesin jet, suku cadang kereta dan mobil.
Vanadium (V)
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan peralatan yang
digunakan dalam kecepatan tinggi. Sekitar 80% Vanadium yang sekarang dihasilkan,
digunakan sebagai ferrovanadium atau sebagai bahan tambahan baja. Vanadium
oksida digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat. Baja vanadium
digunakan untuk membuat per mobil. Vanadium pentaoksida V2O5 digunakan
sebagai pembuatan keramik. Selain itu, kombinasi vanadium dengan karbon dalam
baja utuk pegas dan roda truk.
191
Kromium (Cr)
Logam kromium bersifat sangat tahan terhadap korosi. Oleh karena itu, kromium
digunakan sebagai campuran besi dalam bentuk aloi (campuran logam) untuk
menghasilkan permukaan logam yang indah. Campuran besi dan kromium ini
menghasilkan stainless steel (baja tahan karat), bahan pembuatan baja, nikrom, dan
pelapisan logam. Krom memberikan warna hijau emerald pada kaca. Selain itu ada
beberapa kegunaan lainnya : krom (II) oksida (CrO) digunakan sebagai pewarna
dalam percetakan, industry tekstil dan keramik, krom (III) klorida (CrCl3) digunakan
sebagai zat pewarna hijau dalam pembuatan keramik, kromium (III) sulfat
(Cr2(SO4)3) digunakan untuk pelapisan atau penyepuhan logam misalnya, rangka
atau mesin kendaraan bermotor.
Krom juga digunakan sebagai pewarna dalam industri tekstil dan keramik karena
krom bisa berwarna kuning terang atau hijau apabila menjadi garam.
Mangan (Mn)
Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalam pembuatan alat-
alat listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau ferromanganese. Selain itu kegunaan
mangan untuk membuat baja yang digunakan untuk mata bor (pemboran batuan).
Mangan dioksida (sebagai pirolusit) digunakan sebagai depolariser dan sel kering
baterai dan untuk menghilangkan warna hijau pada gelas yang disebabkan oleh
pengotor besi. Mangan sendiri memberi warna lembayung pada kaca. Dioksidanya
berguna untuk pembuatan oksigen dan khlorin, dan dalam pengeringan cat hitam.
Besi (Fe)
Besi digunakan untuk membuat konstruksi jembatan, bdan kendaraan (kereta api dan
mobil), rel kereta api, dan lain-lain. Besi bersifat keras, rapuh, dan umumnya mudah
dicampur, dan digunakan untuk menghasilkan alloy lainnya, termasuk baja. Besi
digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memori komputer, dan pita
rekaman. Besi tempa yang mengandung kurang dari 0.1% karbon, sangat kuat, dapat
dibentuk, tidak mudah campur dan biasanya memiliki struktur berserat.
192
Kobalt (Co)
Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam), pewarna gelas atau
keramik, pigmen cat dan tinta, katalisis, pembuatan alloy magnetik.
Seperti nikel, kobalt digunakan untuk membuat paduan logam. Besi yang dicampur
dengan koblat mempuyai sifat dan tahan karat.
Nikel (Ni)
Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan logam. Selain
itu nikel juga berperan dalam pembuatan stailess steel dan katalisis reaksi
hidrogenasi.
Tembaga (Cu)
Tembaga dimanfaatkan menjadi kerajinan yang bernilai tinggi. Selain itu tembaga
adalah trace mineral penting pada manusia, antara fungsi tembaga itu membantu
melepaskan energi, membantu dalam produksi melanin dalam kulit, membantu
dalam produksi sel darah merah dan membantu dalam penyerapan dan transportasi
zat besi. Logam tembaga bersifat mudah menghantarkan arus listrik sehingga
digunakan sebagai kabel dan komponen berbagai alat elektronik.
Tembaga (II) oksida (CuO) digunakan sebagai insektisida, bahan baterai, bahan
penyepuh, dan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas. Tembaga (II) sulfat
(CuSO4) digunakan sebagai antilumur dalam kolam renang dan memberikan warna
biru pada air, pengawet kayu, penyepuhan, dll. Tembaga (II) klorida (CuCl2)
digunakan sebagai pewarna keramik dan gelas, pabrik tinta dan fotografi, serta
pengawet kayu, dan katalis.
Seng (Zn)
Seng selain dipakai sebagai pelindung dari hujan dan sebagainya pada rumah kita
juga berperan dalam pembuatan kuningan, galvanisasi, dan untuk mencegah korosi
193
dari baterai. Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam,
pembuatan bahan cat putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.
Seng oksida banyak digunakan dalam pabrik cat, karet, kosmetik, farmasi, alas lantai,
plastik, tinta, sabun, baterai, tekstil, alat-alat listrik dan produk-produk lainnya. Seng
sulfida digunakan dalam membuat tombol bercahaya, sinar X, kaca-kaca TV, dan
bola-bola lampu fluorescent.
Scandium
Vanadium
Vanadium dapat digunakan dalam obat. Jika dikonsumsi dalam dosis yang besar
maka vanadium dapat menjadi racun bagi tubuh kita sendiri. Untuk ukuran tubuh
yang normal maka dosis yang tidak melebihi 10 mg adalah aman.
Kromium
Kromium banyak terdapat pada limbah industri percetakan, limbah keramik, limbah
tekstil dan limbah cat. Bila limbah tersebut tidak dikelola dengan baik, maka akan
menimbulkan dampak negatif. Ion Cr6+ sangat berbahaya dan bersifat karsinogenik
(kadar maks dalam air 0,05 bpj).
194
Mangan
Terpapar dengan debu mangan, uap dan senyawanya tidak boleh melebihi angka 5
ppm bahkan untuk periode yang sangat pendek karena tingkat toksisitas unsurnya.
Besi
Besi memiliki kelemahan yaitu mudah berkarat atau korosi. Besi yang berkarat
mudah rapuh dan berwarna kuning kecoklatan. Batas maksimum kadar besi (dalam
bentuk Fe3+) yang diperbolehkan dalam air adalah 0,3 bpj. Jika melebihi ambang
tersebut maka air tersebut jika digunakan sebagai air minum akan membebani fungsi
ginjal
Cobalt
Radiasi Kobalt bisa menyebabkan luka bakar dan gangguan fungsi paru-paru
Nikel
Tembaga
Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Jika kandungannya dalam
air melebihi batas maka dapat menimbulkan dampak, berupa kerongkongan terasa
kering, mual-mual, diare dan iritasi pada lambung.
Seng
Seng tidak dianggap beracun, tetapi jika senyawa ZnO yang baru dibentuk terhirup,
penyakit yang disebut oxide shakes atau zinc chills kadang-kadang bisa muncul.
195
III. Uji Pemahaman Diri
1. Unsur logam berikut yang dapat ditemukan dalam keadaan bebas di alam adalah ….
A. Aluminium, besi dan krom
B. natrium magnesium dan kalsium
C. Emas, tembaga dan perak
D. natrium, magnesium dan aluminium
E. Timah, seng dan nikel
2. Mineral berikut yang mengandung besi adalah ....
A. magnetit dan pentlandit
B. hematit dan magnetit
C. kalkosit dan pirit
D. dolomit dan kalkopirit
E. pirit dan kasiterit
3. Perhatikan harga potensial reduksi berikut ini :
E0 Cu = +0,34 V E0 Ag = +0,8 V
E0 Cr = –1,3 V E0 Au = +2,8 V
E0 Mn = –1,54 V E0 Zn = –0,76 V.
E0 Fe = –0,44 V
Dari harga tabel potensial ini dapat diharapkan unsur yang terdapat bebas di alam adalah
….
A. Zn, Fe, Cr
B. Cr, Zn, Ag
C. Au, Cu, Ag
D. Ag, Mn, Au
E. Cu, Mn, Zn
196
4. Pemisahan tembaga dari bijihnya dapat melalui beberapa proses yaitu flotasi, elektrolisis,
dan pemanggangan.
Urutan proses yang benar adalah . . . .
A. flotasi, pemanggangan, kemudian elektrolisis
B. flotasi, elektrolisis, kemudian pemanggangan
C. pemanggangan, flotasi, kemudian elektrolisis
D. pemanggangan, elektrolisis, kemudian flotasi
E. elektrolisis, pemanggangan, kemudian flotasi
5. Pada pengolahan besi kasar menjadi baja, unsur-unsur yang harus dikurangi adalah . . . .
A. silikon, kromium, nikel, dan karbon
B. kromium, nikel, mangan, dan karbon
C. fosforus, belerang, mangan, dan krom
D. silikon, belerang, fosforus, dan karbon
E. kromium, silikon, belerang, dan karbon
7. Konfigurasi elektron berhubungan dengan sifat magnet suatu zat. Zat yang bersifat
paramagnetik... .
A. mempunyai paling sedikit 1 elektron tunggal
B. tidak mempunyai elektron tunggal
C. semua elektronnya berpasangan
D. mempunyai 1 elektron tunggal
E. spin elektronnya searah
197
8. Pemisahan tembaga dari bijihnya dapat melalui beberapa proses seperti flotasi,
elektrolisis, dan pemanggangan. Urutan proses yang benar adalah …
A. flotasi, pemanggangan, kemudian elektrolisis
B. flotasi, elektrolisis, kemudian pemanggangan
C. pemanggangan, flotasi, kemudian elektrolisis
D. pemanggangan, elektrolisis, kemudian flotasi
E. elektrolisis, pemanggangan, kemudian flotasi
9. Pada pengolahan besi digunakan batu kapur. Fungsi batu kapur ini adalah ...
A. sebagai oksidator
B. untuk mengikat oksida asam seperti SiO2
C. sebagai reduktor
D. untuk menurunkan titik cair besi
E. sebagai katalisator
198
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
JAWABAN
PERTANYAAN
NO SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya
199
UJI KOMPETENSI
200
5. Oksida klorin yang dapat membentuk asam perklorat adalah ….
A. Cl2O3
B. Cl2O5
C. Cl2O
D. ClO2
E. Cl2O7
6. Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang sifatnya mirip dengan aluminium
adalah ….
A. Be
B. Mg
C. Ca
D. Sr
E. Ba
7. Di antara senyawa-senyawa klorin berikut, yang merupakan asam paling kuat adalah ….
A. HCl
B. HClO
C. HClO2
D. HClO3
E. HClO4
8. Belerang dapat ditemukan dalam pelbagai bentuk pada suhu kamar. Bentuk-bentuk ini
terkenal sebagai …
A. isotop
B. alotrop
C. isomer
D. homolog
E. polimer
201
9. Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Atas dasar
konfigurasi elektronnya maka dapat dikatakan bahwa ….
A. Na paling sukar bereaksi
B. P, S, dan Cl cendemng membentuk basa
C. Si adalah logam
D. Na, Mg, dan Al dapat berperan sebagai pengoksidasi
E. energi ionisasi pertama Ar paling besar
10. Unsur-unsur A, B, C terletak pada periode 3 sistem periodik. Oksida unsur A dalam air
menghasilkan larutan yang mempunyai pH < 7, sedangkan unsur B dengan air bereaksi
menghasilkan gas hidrogen. Percobaan lain menunjukkan bahwa unsur C dapat bereaksi
baik dengan larutan asam maupun larutan basa. Susunan unsur-unsur tersebut dalam
sistem periodik dari kiri ke kanan adalah ….
A. A, C, B
B. B, A, C
C. B, C, A
D. C, A, B
E. A, B, C
11. Iodium mudah larut dalam larutan kalium iodida, meskipun sukar melarut dalam air. Hal
ini disebabkan oleh terbentuknya ….
A. KI3–
B. KI2–
C. KI+
D. KI3
E. KI2
202
12. Diantara kumpulan atom-atom berikut ini yang tersusun berdasarkan kenaikan
elektronegatifitas adalah ….
A. F, Cl, Br
B. F, Br, Cl
C. Br, Cl, F
D. Br, F, Cl
E. Cl, Br, F
13. Semua elektron gas mulia sudah berpasangan, hal ini menyebabkan gas mulia ….
A. dalam keadaan bebas sebagai molekul monoatomik
B. sukar melepaskan elektronnya menjadi ion positif
C. titik didih dan titik leburnya sangat rendah
D. dapat membentuk senyawa dengan halogen
E. sukar dipisahkan dari gas – gas lain di udara
15. Logam alkali dan alkali tanah hanya dapat diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan
garamnya dan bukan dari larutannya, karena ….
A. logam alkali dan alkali tanah hanya dapat larut dalam air
B. air dapat bereaksi degan logam alkali atau alkali tanah
C. ion logam alkali atau alkali tanah tanpa air akan terioksidasi
D. ion logam alkali atau alkali tanah dalam air akan teroksidasi
E. ion logam alkali atau alkali tanah tanpa air akan tereduksi
203
16. Data energy ionisasi pertama dari empat unsur adalah sebagai berikut.
Jika keempat unsur ini adalah unsur halogen, maka urutan yang benar dari F ke I adalah ….
A. B, A, C, D
B. B, C, A, D
C. D, C, B, A
D. D, C, A, B
E. A, B, C, D
17. Kereaktifan unsur-unsur gas mulia berikut yang benar adalah ....
A. kemampuan bereaksi semua gas mulia sama
B. xenon lebih reaktif daripada argon
C. kripton tidak dapat direaksikan dengan unsur manapun
D. terdapat senyawa helium, neon, argon
E. xe lebih mudah direaksikan dengan oksigen daripada fluor
Jika unsur X,Y,Z adalah unsur-unsur periode ketiga. Pertanyaaan yang benar tentang sifat
unsur tersebut adalah ….
A. Unsur x bersifat non logam
B. Kelektronegatifan unsur X>Y>Z
C. Ketiga unsur tersebut memiliki jumlah elektron valensi yang sama.
D. Y dan Z dapat membentuk senyawa dengan rumus Y3Z
E. Jari-jari atom unsur X>Y>Z
204
19. Beberapa sifat unsur sebagai berikut :
1) titik didih tinggi
2) titik lebur rendah
3) dapat membentuk senyawa kompleks
4) diamagnetik
5) paramagnetik
Sifat unsur transisi periode 4 ditunjukkan oleh ….
A. 1, 2, 3
B. 1, 3, 5
C. 2, 3, 4
D. 2, 3, 5
E. 3, 4, 5
20. Logam golongan transisi terbagi menjadi beberapa sifat magnetik sesuai dengan jumlah
elektron tidak berpasangan di orbital d yang dimilikinya. Pernyataan yang benar
mengenai sifat tersebut adalah ….
A. logam transisi yang semua elektronnya berpasangan bersifat paramagnetik
B. logam transisi bersifat diamagnetik karena mempunyai elektron tidak berpasangan
C. sifat diamagnetik unsur logam transisi semakin besar seiring jumlah elektron tidak
berpasangan
D. semakin banyak elektron tidak berpasangan, sifat kemagnetan unsur logam transisi
semakin meningkat
E. logam-logam unsur transisi bersifat feromagnetik akibat tidak mempunyai elektron
tidak berpasangan
205
B. Jawabah soal essay berikut ini !
1. Unsur halogen selain diperoleh dari elektrolisis leburan garamnya juga dapat
dilakukan dari elektrolisis larutan garamnya, namun tidak untuk fluorin, mengapa
demikian? Berikan penjelasan dan kemungkinan terjadinya reaksi pada proses
tersebut!
Jawab :
2. Apa yang bisa dilakukan untuk mensintesis logam alkali tanah dari senyawanya.
Rancang sebuah proses untuk mensintesis Ca dari CaCl2!
Jawab :
206
4. Semua gas mulia bersifat tidak reaktif sehingga sebenarnya semua dapat digunakan
untuk mengisi bola lampu, namun demikian penggunaan Ar lebih umum
dibandingkan yang lainnya, mengapa demikian?
Jawab :
Angin Nitrogen masih lebih baik dibanding dengan angin biasa Nitrogen merupakan gas
udara murni yang sudah tersaring dan tidak memiliki kandungan air di dalamnya. Berbeda
dengan angin biasa, kandungan gasnya masih ada air. Alhasil, saat ban diisi dengan angin
biasa, akan terasa lebih berat karena terjadi proses pemuaian di dalam ban. Sementara
kalau diisi dengan angin nitrogen, ban lebih ringan. “Karena di dalam angin biasa kan ada
kandungan airnya, jadi saat dia panas air akan menguap. Ban jadi lebih penuh dan
pastinya berat, makanya sering terjadi pecah ban. Minimal ban jadi cepat aus karena
keberatan,” jelas Muhammad Rizki, Senin, (23/1). Karena murni tanpa kandungan air,
membuat tekanan ban akan lebih stabil. Dibawa berakselerasi pun jadi lebih ringan. “Jadi
memang kalau diisi angin biasa, ban jadi berat dan mudah kempes. Beda kalau pakai
angin nitrogen,” tambahnya.
(sumber : https://www.carmudi.co.id/journal/mana-yang-lebih-baik-isi-anginbiasa-atau-
nitrogen-pada-ban/)
207
Sebagian karakteristik unsur gas mulia sangat sukar bereaksi maka tingkat energi
ionisasinya sangat besar dan keelektronegatifannya sangat kecil. Gas mulia banyak
dijumpai di bumi, unsur argon dan helium menjadi unsur terbanyak di udara
dibandingkan dengan gas mulia lainnya. Golongan VIII A sukar bereaksi karena
mempunyai energi ionisasi yang besar dan keelektronegatifan sangat kecil. Mungkin
sobat bertanya adakah senyawa yang tersusun dari gas mulia ? Jawabannya ada. Melalui
rekayasa manusia telah dibuat berbagai senyawa gas mulia seperti oxyfluorides (XeOF2,
XeOF4, XeO2F2, XeO3F2, XeO2F4), RnF2, HArF, KrF2, dan senyawa lainnya. Kita pasti
sepakat, tidak ada sesuatu apapun yang diciptakan Tuhan sia-sia, termasuk gas mulia. Ia
punya banyak manfaat seperti Helium. Jika sobat pernah melihat balon udara, ternyata
gas yang digunakan di dalamnya adalah helium. Sifatnya yang sangat ringan dan tidak
mudah terbakar menjadikan ia favorit untuk mengisi balon udara. Helium cair juga
digunakan sebagai pendingin dan campurannya dengan oksigen banyak dimanfaatkan
untuk pengisi tabung udara penyelaman dasar laut. Helium berperan mencegah oksigen
terlarut berlebih dalam darah yang bisa menyebabkan keracunan oksigen. Berikut adalah
data gas yang digunakan :
Berdasarkan wacana dan data tersebut, apakah Helium dapat digunakan sebagai bahan
pengisi udara pada mobil? Jika jawabanmu adalah dapat, berikan 2 saja alasannya dan
apa yang harus dilakukan pada mobil jika helium dijadikan pengisi ban mobil.
Jawab :
208
BAB SENYAWA KARBON
4
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran materi senyawa karbon, peserta didik mampu :
3. 9 Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan kegunaan senyawa karbon
4.9 Menyajikan rancangan percobaan sintesis senyawa karbon, identifikasi gugus
fungsi dan/atau penafsiran data spektrum inframerah (IR)
PENGALAMAN BELAJAR
Melalui pembelajaran materi senyawa karbon, peserta didik memperoleh pengalaman
belajar :
11. Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama senyawa karbon
berdasarkan gugus fungsinya
12. Menentukan isomer senyawa karbon
13. Menjelaskan sifat fisis dan sifat kimia senyawa karbon melalui uji identifikasi
14. Menjelaskan kegunaan berbagai senyawa karbon
MATERI POKOK
A. Gugus Fungsi
B. Alkohol dan Eter
C. Aldehida dan Keton
D. Asam Karboksilat dan Ester
209
PETA KONSEP
A. GUGUS FUNGSI
210
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat
:
1. Mengenal gugus fungsi senyawa
2. Menggolongkan senyawa berdasarkan gugus fungsinya
Gugus –OH pada metanol menggantikan atom H pada metana. Gugus pengganti ini
disebut gugus fungsi.
Suatu senyawa yang memiliki rumus molekul sama dapat memiliki rumus
struktur yang berbeda. Misalnya senyawa dengan rumus molekul C2H6O dapat berupa
etanol dan metoksi metana.
211
Namun kedua senyawa tersebut memiliki sifat yang berbeda, mengapa
demikian? Etanol dan metoksi metana memiliki gugus fungsi yang berbeda yaitu –OH
dan –O– . Hal ini menunjukkan bahwa sifat suatu senyawa karbon ditentukan oleh
gugus fungsinya. Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menentukan sifat
suatu senyawa. Beberapa gugus fungsi yang akan kita pelajari di bab ini.
4 Keton O CnH2nO
(alkanon) C
5 Asam karboksilat CnH2nO2
(asam alkanoat) O O
C OH R C OH
6 Ester O CnH2nO2
(alkil alkanoat) C O
212
ini juga digunakan untuk membedakan alkanal dengan alkanon.
c. Asam karboksilat (asam alkanoat) dengan menggunakan kertas lakmus atau
menambahkan alkohol.
1) Dengan lakmus biru akan berubah menjadi merah
2) Dengan alkohol akan membentuk ester yang berbau harum
Kertas lakmus juga dapat digunakan untuk membedakan asam alkanoat dengan alkil
alkanoat (ester).
213
b. CH3OCH3
c. CH3CHO
d. CH3COCH3
e. CH3CH2OH
f. CH3COOCH3
Jawab :
3. Sebutkan nama homolog dan rumus umum dari senyawa turunan alkana yang
mengandung gugus fungsi berikut :
a. aldehida
b. keton
c. alkohol
d. eter
e. ester
f. asam karboksilat
Jawab :
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
214
JAWABAN
PERTANYAAN
NO SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya telah dapat
mengenal gugus fungsi
senyawa
2 Saya telah dapat
menggolongkan
senyawa berdasarkan
gugus fungsinya
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
215
B. ALKOHOL DAN ETER
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. Membedakan struktur molekul dari alkohol dan eter.
2. Tatanama dari alkohol dan eter.
3. Sifat dari alkohol dan eter.
4. Sintesis atau pembuatan dari alkohol dan eter.
5. Kegunaan dari alkohol dan eter.
216
Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa monoalkohol, yaitu tatanama
berdasarkan IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) dan
nama trivial atau nama lazim (nama perdagangan)
1) Tata nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry)
Penamaan secara sistem IUPAC, yaitu dengan mengganti akhiran -a pada
alkana dengan akhiran -ol (alkana menjadi alkanol).
Contoh :
Alkana Alkanol
CH3–CH3 : etana CH3–CH2–OH : etanol
CH3–CH2–CH3 : CH3–CH2–CH2–OH :
propana propanol
Contoh :
217
2) Tata Nama trivial
Penamaan secara trivial, yaitu dimulai dengan menyebut nama gugus alkil
yang terikat pada gugus –OH kemudian diikuti kata alkohol.
R OH
Alkil alkohol
Contoh :
CH3
c. Penggolongan alkohol
218
Berdasarkan jenis atom karbon yang mengikat gugus -OH, alkohol dibedakan
menjadi :
1) Alkohol primer
Alkohol primer adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C primer.
Contoh :
2) Alcohol sekunder
Alkohol sekunder adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C
sekunder.
Contoh :
OH
3) Alcohol tersier
Alkohol tersier adalah alkohol dengan gugus –OH terikat pada atom C tersier.
Contoh :
CH3
H3C CH OH 2-metil-2-propanol
b) Polialkohol
219
Polialkohol adalah golongan alkohol yang mempunyai gugus -OH lebih dari
satu.
d. Sifat alkohol
1) Sifat fisik
Sifat fisik alkohol diberikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.3 Sifat fisik alkohol
2) Sifat Kimia.
220
Tabel 4.4 Sifat kimia alkohol
Variabel sifat kimia Alkohol
Ikatan hidrogen Antar molekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.
Kepolaran Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH.
Kepolaran alkohol akan makin kecil jika sukunya
makin tinggi
Kereaktifan Alkohol dapat bereaksi dengan logam K dan Na.
Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi
dengan mengunakan oksidator, tetapi alkohol
tersier tidak.
Sifat kimia alkohol juga diberikan dalam bentuk reaksi-reaksi. Berikut reaksi-reaksi
identifikasi alkohol
a) Reaksi Dehidrasi
Dari molekul alkohol dapat dilepaskan molekul air (dehidrasi). Reaksi ini dapat
membentuk alkena atau eter bergantung pada kondisi reaksi dengan asam sulfat
atau Al2O3 sebagai zat pendehidrasi. Jika reaksi dipanaskan pada temperatur
140 oC, akan terbentuk eter.
Alkohol dengan asam karboksilat dapat membentuk ester, reaksi ini dinamakan
esterifikasi
221
1) Alkohol primer dapat dioksidasi mula-mula akan menjadi aldehid.
Aldehida yang dihasilkan siap menjadi asam karboksilat. Jadi, oksidasi
alkohol primer dengan zat oksidator kuat akan menghasilkan asam
karboksilat.
2) Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja.
3) Alkohol tersier tidak dapat mengalami oksidasi.
e. Sintesis alkohol
Pembuatan Alkohol
1) Reduksi aldehid dan keton
2) Hidrolisis alkil hidrogen sulfat
3) Hidrasi alkena.
4) Hidrolisis ester.
5) Pembuatan alkohol menggunakan reagent Grignard.
f. Kegunaan alkohol
1) Metanol
Metanol digunakan untuk:
a) bahan plastik.
b) pelarut dan bahan pembuat ester, serta bahan bakar alternatif. Metanol juga
memiliki dampak negatif, yaitu sangat beracun. Keracunan metanol dapat melalui
pernapasan (menghirup uapnya) dan dapat melalui kulit.
2) Etanol
222
Etanol digunakan sebagai pelarut, disinfektan, bahan pembuatan ester dan
sebagai bahan bakar (di Brasil telah banyak kendaraan dengan bahan bakar etanol).
Minuman beralkohol menimbulkan dampak negatif antara lain metanol menyebabkan
mabuk dan mengantuk karena menekan aktivitas otak. Selain itu etanol bersifat
adiktif yaitu menyebabkan kecanduan atau ketagihan, sehingga bila minum
minuman beralkohol sulit untuk meninggalkan, padahal minum minuman
beralkohol dilarang oleh agama dan pemerintah.
3) Glikol
Pada negara atau daerah bermusim dingin, glikol digunakan untuk zat anti beku pada
radiator mobil. Glikol juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri serat
sintesis dan pelarut.
4) Gliserol
223
b) Penomoran digunakan untuk menunjukkan letak gugus alkoksi dan letak cabang alkil
pada rantai alkana. Penomoran dimulai dari atom C yang dekat dengan gugus alkoksi
–OR. Sebagai contoh :
224
2) Nama trivial
Nama senyawanya adalah alkil alkil eter.
Contoh
CH3– CH2– CH2–O – CH3 : metil propil eter
CH3– CH2– CH2– O –CH2– CH3 : etil propil eter
b. Sifat eter
1) Sifat fisik
225
Sifat fisik eter diberikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.5 Sifat fisik eter
Varibel sifat Eter
fisik
Wujud Dimetil eter berbentuk gas
pada temperatur kamar dan
eter sederhana lainnya
berbentuk cairan yang
mudah mengua
Titik didih dan Eter mempunyai titik didih
titik leleh dan titik leleh lebih rendah
daripada alkohol yang
bersesuaian. Hal ini karena
tidak adanya ikatan
hidrogen pada eter
Kelarutan Eter sukar larut dalam air
karena molekulnya tidak
begitu polar.
Dalam laboratorium, eter
sering dipakai sebagai
pelarut senyawa nonpolar
seperti lemak dan damar
Daya hantar Tidak mengantar listrik
listrik (Non Elektrolit)
226
2) Sifat kimia
Tabel 4.6 Sifat kimia eter
Variabel sifat Eter
kimia
Ikatan Eter dapat membentuk
hidrogen ikatan H dengan senyawa
lain yang mengandung
mengandung gugus OH
seperti air, alkohol, fenol,
atau gugus amina (-NH2).
Antar molekul eter hanya
ada ikatan van der Waals.
Kepolaran Molekul eter tidak begitu
polar sehingga
kelarutannya dalam air
sedikit.
Kereaktifan eter sangat tidak reaktif dan
tahan terhadap
pengoksidasi atau
pereduksi, asam-asam
encer, dan basa.
Eter mudah terbakar
dengan adanya oksigen
menghasilkan CO2 dan
H2O..
Sifat kimia eter juga diberikan dalam bentuk reaksi-reaksi. Berikut reaksi-reaksi
identifikasi eter
227
a) Reaksi dengan PCl5
b) Reaksi dengan HI
Eter bereaksi (terurai) dengan asam halida terutama HI membentuk alkohol dan alkil
halida. Jika asam halida terbatas :
c. Sintesis eter
Pembuatan Eter Eter dibuat dengan sintesis eter Williamson, yaitu reaksi antara alkil
halida dengan suatu alkoksida.
d. Kegunaan eter
1) Eter digunakan sebagai pelarut senyawa organik, untuk obat bius pada operasi dan
disinfektan (tetapi sekarang tidak digunakan lagi sebagai obat bius).
2) MTBE (metil tersier butil eter) ditambahkan ke dalam bensin untuk meningkatkan
bilangan oktan.
228
III. Uji Pemahaman Diri
229
3. Berikan nama sistematik untuk senyawa berikut CH3CH2OCH(CH3)CH(CH3)2
Jawab
4. Antara etanol atau dimetil eter senyawa apa yang lebih mudah larut dalam air jelaskan
alasannya!
Jawab
230
5. Suatu senyawa X dengan rumus C4H10O ternyata tidak bereaksi dengan logam natrium
senyawa X dapat dibuat melalui dehidrasi etanol asam sulfat pekat pada suhu 140 0C.
Apa nama senyawa tersebut?
Jawab
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab!
NO PERTANYAAN JAWABAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya dapat
membedakan
gugus fungsi
alkohol dan eter
2 Saya dapat
menuliskan
231
nama alkohol
dan eter
berdasarkan
rumus
trukturnya
3 Saya dapat
membedakan
sifat fisik
alkohol dan eter
4 Saya dapat
membedakan
sifat kimia
alkohol dan eter
5 Saya dapat
membedakan
alkohol dan eter
berdasarkan
reaksi
identifikasinya
6 Saya dapat
membedakan
sintesis alkohol
dan eter
7 Saya dapat
menyebutkan
kegunaan
alkohol dan eter
dalam kehidupan
sehari-hari
232
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda
dapat :
1. Membedakan struktur molekul dari aldehid dan keton.
2. Menjelaskan tatanama dari aldehid dan keton.
3. Menjelaskan sifat dari aldehid dan keton.
4. Menjelaskan sintesis atau pembuatan dari aldehid dan keton.
5. Menjelaskan kegunaan dari aldehid dan keton.
233
b. Tata nama aldehida (alkanal)
Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa aldehida, yaitu tatanama
berdasarkan IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) dan nama
trivial atau nama lazim (nama perdagangan)
1) Tata nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry)
Tata nama senyawa aldehida (alkanal) dengan menggunakan nama alkana yang
bersesuaian jumlah atom C-nya dan akhiran -a diganti akhiran -al (alkana menjadi
alkanal).
Contoh :
Alkana Alkanal
CH3–CH3 : etana CH3–CHO : etanal
CH3–CH2–CH3 : CH3–CH2–CHO :
propana propanal
Tata nama alkanal bercabang pad dasarnya sama seperti tata nama alkanol tetapi
gugus fungai-CHO tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor
satu.
234
Nama trivial aldehida diturunkan dari nama asam karboksilat yang sesuai dengan
mengganti akhiran at menjadi aldehida dan menghilangkan kata asam.
Juml Asam Aldehida
ah karboksi
atom lat
C
1 Asam Formaldehida
formiat
2 Asam Asetaldehida
asetat
3 Asam Propionaldehi
propiona da
t
4 Asam Butiraldehida
butirat
c. Sifat aldehida
1) Sifat fisik
Sifat fisik aldehida diberikan dalam tabel berikut :
Tabel 4.7 Sifat fisik aldehida
Varibel sifat Aldehida
fisik
Wujud Alkanal berwujud gas pada
suhu kamar (metanal),
235
suku yang lebih banyak
berwujud cair
Titik didih dan Titik didih dan titik leleh
titik leleh lebih rendah dari senyawa
alkanol dengan jumlah C
sama.
Kelarutan Merupakan senyawa polar
Kelarutan semakin
berkurang dengan
bertambahnya jumlah suku
atom C.
Daya hantar Termasuk senyawa
listrik nonelektrolit
2) Sifat Kimia.
Tabel 4.8 Sifat kimia aldehida
Variabel sifat Aldehida
kimia
Ikatan Tidak membentuk ikatan
hidrogen hidrogen antar senyawa
alkanal
kepolaran Senyawa polar
kereaktifan Kereaktifan alkanal lebih
reaktif daripada keton.
Reaksi adisi Adisi dengan H2
menghasilkan alkanol
primer.
Adisi dengan HCN
menghasilkan
hidroksikarbo-nitrial
sianohidrol.
236
Adisi dengan NaHSO3
Adisi dengan amonia
menghasilkan aldehid
ammonia
Reaksi Oksidasi dengan oksidator
oksidasi kuat (KMnO4/K2Cr2O7)
menghasilkan asam
alkanoat
Oksidasi dengan pereaksi
Tollens (campuran AgNO3
+ NH4OH) menghasilkan
cermin perak
Oksidasi dengan pereaksi
Fehling menghasilkan
merah bata
Reaksi Alkanal + Fehling
identifikasi menghasilkan endapan
merah bata.
Alkanal + Tollens
menghasikan cermin perak
Keterangan :
Pereaksi Tollens
Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga terbentuk
ion kompleks [Ag(NH3)2]+
Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehid/alkanal menjadi Ag, membentuk
endapan Ag menyerupai cermin perak pada dinding tabung.
d. Sintesis aldehida
Pembentukan aldehid terbentuk dari :
1) Oksidasi alkohol primer.
2) Reduksi asam karboksilat
237
e. Kegunaan aldehida
Larutan 37% formaldehida (metanal) dalam air disebut formalin digunakan untuk
mengawetkan benda-benda anatomi.
Formaldehida untuk membuat damar buatan, plastik, dan insektisida.
Etanal sebagai bahan karet dan damar buatan serta zat warna.
238
2. Keton (alkanon)
Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa keton, yaitu tatanama
berdasarkan IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry) dan
nama trivial atau nama lazim (nama perdagangan)
1) Tata nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry)
Tata nama senyawa keton (alkanon) dengan menggunakan nama alkana yang
bersesuaian jumlah atom C-nya dan akhiran -a diganti akhiran -on (alkana
menjadi alkanon).
Contoh :
Alkana Alkanon
Pada penamaan alkanon, penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk
sehingga gugus fungsi -CO-mendapat nomor terkecil.
Nama trivial keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara
terpisah, kemudian diakhiri dengan kata keton.
Contoh :
239
b. Sifat keton (alkanon)
1) Sifat fisik
Titik didih dan titik Titik didih alkanon lebih tinggi dibandingkan
leleh senyawa hidrokarbon dengan massa molekul
relatif sama
2) Sifat Kimia.
240
Reaksi adisi Adisi alkanon dengan H2
c. Sintesis keton
d. Kegunaan keton
Digunakan untuk pembuatan zat warna, damar sintetis, dan plastik termostat.
Pelarut senyawa organik seperti pernis, pembersih cat kayu, cat kuku
241
III. Uji Pemahaman Diri
3. Hasil uji positif dengan pereaksi Fehling dan Tollens ditunjukkan oleh suatu senyawa
organik dengan rumus C4H8O menghasilkan suatu asam alkanoat bercabang. Apa nama
senyawa C4H8O ini?
Jawab
242
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
JAWABAN
PERTANYAAN
NO SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya dapat membedakan gugus
fungsi aldehida dan keton
2 Saya dapat menuliskan nama
aldehida dan keton berdasarkan
rumus trukturnya
3 Saya dapat membedakan sifat
fisik aldehida dan keton
4 Saya dapat membedakan sifat
kimia aldehida dan keton
5 Saya dapat membedakan aldehida
dan keton berdasarkan reaksi
identifikasinya
6 Saya dapat membedakan sintesis
aldehida dan keton
7 Saya dapat menyebutkan
kegunaan aldehida dan keton
dalam kehidupan sehari-hari
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
243
D. ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
244
b. Tata nama asam karboksilat (asam alkanoat)
Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa asam karboksilat, yaitu
tatanama berdasarkan IUPAC (International Union for Pure and Applied
Chemistry) dan nama trivial atau nama lazim (nama perdagangan)
1) Tata nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry)
Tata nama senyawa asam karboksilat (asam alkanoat) dengan menggunakan
nama alkana yang bersesuaian jumlah atom C-nya dan akhiran -a diganti
akhiran -oat dan memberi awalan asam (alkana menjadi asam alkanoat).
Contoh :
Alkana Alkanal
Tata nama asam alkanoat bercabang pada dasarnya sama seperti tata nama
alkanal yaitu posisi gugus fungsi tidak perlu dinyatakan karena selalu
menjadi atom karbon nomor satu.
245
Nama trivial asam karboksilat didasarkan pada sumber alami asam yang
bersangkutan. Misalnya asam metanota disebut asam formiat (asam format)
atau asam semut karena ditemukan pada semut formica rufa serta asam
butanoat disebut asam butirat karena terdapat dalam mentega.
No Rumus bangun Nama IUPAC Nama trivial
1 HCOOH Asam metanoat Asam formiat
2 CH3COOH Asam etanoat Asam asetat
3 CH3CH2COOH Asam propanoate Asam propionate
4 CH3(CH2)2COOH Asam butanoate Asam butirat
5 CH3(CH2)3COOH Asam pentanoat Asam valerat
Jika menggunakan nama trivial, posisi gugus -gugus pengganti atau cabang-
cabang dinyatakan dengan uruf Yunani. Atom karbon yang terikat langsung
pada gugus -COOH yaitu atom karbon nomor 2, ditandai dengan alfa (α), atom
karbon nomor 3 dengan beta (β), atom karbon nomor 4 dengan gamma (γ) dan
seterusnya. Atom karbon yang diujung rantai biasanya ditandai dengan omega
(ω)
Contoh :
OH CH3 O
CH OH CH C
H3C H3C OH
C CH
O OH
asam a-hidroksipropionat (asam laktat) Asam a-hidroksi-b-metilbutirat
246
Wujud Pada temperatur kamar, asam karboksilat yang
bersuku rendah adalah zat cair yang encer, suku
tengah berupa zat cair yang kental, dan suku
tinggi berupa zat padat yang tidak larut dalam
air
Titik didih dan titik Titik didih dan titik leleh asam karboksilat
leleh relatif tinggi karena kuatnya tarik menarik
antarmolekul. Bahkan, lebih tinggi dari alkohol
yang bersesuaian
Kelarutan Asam karboksilat suku rendah dapat larut dalam
air, tetapi asam karboksilat suku yang lebih
tinggi sukar larut air
Daya hantar listrik Asam karboksilat dapat terionisasi sebagian
dalam air, sehingga termasuk senyawa elektrolit
lemah.
R–COOH ⇌ R–COO– + H+
2) Sifat Kimia.
Tabel 4.12 Sifat kimia asam karboksilat
Variabel sifat kimia Asam karboksilat
Ikatan hidrogen Asam karboksilat mempunyai ikatan hidrogen
sesamanya dan dapat berikatan secara ikatan
hidrogen dengan molekul air.
Kepolaran Asam karboksilat mempunyai gugus hidroksil
yang bersifat polar sehingga asam karboksilat
bersifat polar
Kereaktifan Kereaktifan asam karboksilat merupakan asam
lemah dan makin lemah untuk suku yang lebih
tinggi.
Uji identifikasi Menggunakan indikator asam basa akan
menunjukkan sifat asam
247
Sifat kimia asam karboksilat juga diberikan dalam bentuk reaksi-reaksi.
Berikut reaksi-reaksi asam karboksilat :
Reaksi dengan Basa (penyabunan)
R-COOH + NaOH → R-COONa + H2O
Sabun
Reaksi dengan PCl5
R-COOH + PCl5 → R-CO-Cl + POCl3 + HCl
alkanoilklorida
Reaksi dengan NH3
R-COOH + NH3 → R-CONH2 + H2O
amida
248
2) Asam Cuka
Berupa cairan, berbau rangsang, larut dengan sempurna dalam air
Digunakan sebagai cuka dapur (20-25%)
3) Asam butirat
Dikenal sebagai asam mentega
Berupa cairan kental dan berbau tengik
Terdapat dalam mentega sebagai ester dari gliserol, keringat, dan
faeces.
4) Asam oksalat
Terdapat dalam daun bayam dan buah-buahan, bentuk senyawanya
sebagai garam natrium atau kalsium.
Menghilangkan karat dan bahan baku pembuatan zat warna
Mengasamkan minuman, permen, dan makanan lain.
Digunakan dalam fotografi, keramik, penyamakan, dan proses produksi
lainnya
Ada dua macam cara untuk memberi nama senyawa asam karboksilat, yaitu
tatanama berdasarkan IUPAC (International Union for Pure and Applied
Chemistry) dan nama trivial atau nama lazim (nama perdagangan)
1) Tata nama IUPAC (International Union for Pure and Applied Chemistry)
Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Bagian yang disebut alkil pada
nama tersebut adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R’),
sedangkan alkanoat adalah gugus R-COO-. Atom C gugus fungsi masuk ke
dalam bagian alkanoat.
249
Contoh :
O etil
propanoat
Nama trivial ester mirip dengan asam alkanoat yaitu gugus-gugus pengganti atau
cabang-cabang dinyatakan dengan huruf Yunani.
b. Sifat ester
1) Sifat fisik
Titik didih dan titik Titik didih dan titik leleh rendah karena tidak
leleh memiliki ikatan Hidrogen
250
Daya hantar listrik Merupakan senyawa nonelektrolit
2) Sifat Kimia.
Sifat kimia ester juga diberikan dalam bentuk reaksi-reaksi. Berikut reaksi-
reaksi ester :
251
R-COO-R’ + H2O → R-CO-OH + R’-OH ester
Asam karboksilat alkohol
c. Sintesis ester
Reaksi esterifikasi
d. Kegunaan ester
1) Ester buah-buahan
memiliki rantai atom karbon yang pendek (kurang dari 10 atom karbon)
252
2) Lemak dan minyak, yaitu ester dari gliserol dan asam karboksilat suku tengah
atau tinggi. Lemak adalah ester yang terbentuk dari gliserol yang asam
karboksilatnya jenuh (memiliki ikatan tunggal), sedangkan minyak asam
karboksilatnya tak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
3) Lilin (waxes), yaitu ester dari alkohol suku tinggi dan asam karboksilat suku
tinggi.
253
Jawab
3. Perhatikan asam alkanoat berikut: Asam metanot, asam etanoat, asam propanoat, asam
pentanoat, dan asam heksanoat. Bagaimanakah kelarutan senyawa tersebut dalam air
dan urutkan titik didihnya mulai dari terendah!
Jawab
4. Sebutkan senyawa Ester dari hasil esterifikasi asam propanoat menggunakan metil
alkohol katalis asam sulfat.
Jawab
254
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
JAWABAN
PERTANYAAN
NO SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya dapat membedakan gugus
fungsi asam karboksilat dan ester
2 Saya dapat menuliskan nama asam
karboksilat dan ester berdasarkan
rumus trukturnya
3 Saya dapat membedakan sifat fisik
asam karboksilat dan ester
4 Saya dapat membedakan sifat
kimia asam karboksilat dan ester
255
5 Saya dapat membedakan asam
karboksilat dan ester berdasarkan
reaksi identifikasinya
6 Saya dapat membedakan sintesis
asam karboksilat dan ester
7 Saya dapat menyebutkan kegunaan
asam karboksilat dan ester dalam
kehidupan sehari-hari
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
UJI KOMPETENSI
2. Hasil reaksi identifikasi senyawa dengan rumus molekul C2H4O sebagai berikut:
256
(1) Dengan larutan KMnO4 bereaksi menghasilkan asam
(2) Dengan pereaksi Tollens menghasilkan endapan perak
Gugus fungsi senyawa karbon tersebut adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
3. Suatu senyawa karbon memiliki rumus molekul C5H12O direaksikan dengan logam
natrium tidak menghasilkan gelembung gas. Jika direaksikan dengan HI terbatas
menghasilkan senyawa etanol dan propil yodida. Senyawa yang dimaksud adalah ....
A. 1-pentanol
B. 2-pentanol
C. metoksi-butana
D. etoksi-propana
E. 2-etoksi propana
4. Diketahui dua buah senyawa karbon dengan rumus struktur sebagai berikut
257
CH3 OH
Senyawa X Senyawa Y
Kedua senyawa tersebut memiliki rumus molekul yang sama yaitu C3H8O, tetapi gugus
fungsinya berbeda. Beberapa sifat kimia yang terkait dengan gugus fungsi senyawa
tersebut adalah sebagai berikut :
6. Rumus umum suatu senyawa adalah CnH2nO. Senyawa tersebut dengan larutan perak
nitrat amoniakal menghasilkan endapan perak. Gugus fungsi senyawa tersebut adalah
….
A. –OH-
B. –CO-
C. –CHO-
D. –COOH-
258
E. –O-
11. Reaksi pembentukan ester (esterifikasi) adalah reaksi antara alkohol dengan asam
259
karboksilat membentuk ester dan air, seperti pada gambar berikut!
A. etil etanoat
B. metil asetat
C. metil etanoat
D. metil metanoat
E. propil etanoat
260
13. Perhatikan informasi berikut:
A. esterifikasi
B. adisi
C. oksidasi
D. eliminasi
E. hidrolisis
261
Pernyataan yang tepat tentang senyawa 1 dan senyawa 2 adalah ….
A. Senyawa (1), dapat direduksi menjadi senyawa yang bereaksi dengan natrium.
Senyawa (2), dapat direduksi menjadi senyawa yang tidak bereaksi dengan
natrium
B. Senyawa (1), dapat dioksidasi mejadi alkohol primer. Senyawa (2), dapat
dioksidasi menjadi alkohol sekunder.
C. Senyawa (1), dapat diidentifikasi dengan pereaksi tolens menghasilkan cermin
perak. Senyawa (2), tidak dapat bereaksi dengan pereaksi tolens
D. Senyawa (1), dapat dioksidasi menghasilkan senyawa yang dapat membirukan
lakmus merah. Senyawa (2), tidak dapat dioksidasi menjadi senyawa organik
lainnya
E. Senyawa (1), dapat bereaksi dengan logam natrium. Senyawa (2), tidak dapat
bereaksi dengan logam natrium
262
2. Gambarkan rumus struktur serta sebutkan nama semua isomer senyawa dengan rumus
kimia berikut ini.
a. C4H10O
b. C5H10O
c. C5H10O2
Jawab :
3. Suatu senyawa organik mempunyai rumus kimia C4H8O2. Senyawa ini berbau harum.
Hidrolisis senyawa ini dalam suasana basa (NaOH) menghasilkan senyawa A dan B.
Pemanasan kering senyawa A dengan asam sulfat sampai 140 0C menghasilkan suatu
senyawa yang bersifat membius. Sedangkan senyawa B banyak digunakan untuk
penyedap dan mengawetkan makanan.
263
4. Suatu senyawa organik mempunyai rumus kimia C5H10O. Senyawa ini menghasilkan
cermin perak bila direaksikan dengan pereaksi Tollens. Bila senyawa ini direduksi
sempurna dihasilkan 2,2-dimetil-l-propanol.
a. Tuliskan rumus struktur serta nama senyawa organik tersebut.
b. Tuliskan semua reaksi yang terjadi
Jawab :
5. Tuliskan masing-masing tiga contoh senyawa alkohol dan eter serta manfaaatnya dalam
kehidupan sehari-hari !
Jawab :
264
BAB BENZENA DAN
5 TURUNANNYA
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran materi benzena dan turunannya, peserta didik mampu:
3.10 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya.
4.10 Menyajikan hasil penelusuran informasi beberapa turunan benzena yang
berbahaya dan tidak berbahaya.
PENGALAMAN BELAJAR
Melalui pembelajaran materi benzena dan turunannya, peserta didik memperoleh
pengalaman belajar :
1. Menganalisis rumus struktur benzena dan membuktikan bahwa setiap atom C
pada cincin benzena memiliki fungsi yang sama
2. Menganalisis tata nama senyawa benzena dan turunannya
3. Menjelaskan reaksi substitusi atom H pada cincin benzena serta pengertian
orto, meta dan para
4. Menjelaskan sifat kimia dan sifat fisis benzena dan turunannya
5. Menjelaskan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari
serta dampaknya
MATERI POKOK
A. Struktur dan tata nama senyawa benzena dan turunannya
B. Sifat dan Kegunaan senyawa benzena dan turunannya
265
PETA KONSEP
266
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
2. Menggambarkan struktur orto, meta dan para pada senyawa turunan benzena yang
memiliki dua substituen
Benzena merupakan senyawa aromatik yang paling sederhana. Nama aromatik tersebut
diberikan karena anggota-anggota yang pertama dikenal dari golongan ini mempunyai
aroma yang sedap. Akan tetapi, belakangan dikenal juga senyawa sejenis yang tidak berbau
bahkan ada yang berbau tidak sedap. Kini istilah aromatik tersebut dikaitkan dengan
struktur dan sifat-sifat khas tertentu.
Benzena pertama kali disintesa pada tahun 1825 oleh Michael Faraday (17911867) dari
suatu gas yang saat itu dipakai untuk lampu penerangan. Ketika para ahli kimia pada
tahun 1834 menemukan bahwa rumus molekul benzena adalah C6H6, mereka
berkesimpulan bahwa senyawa ini memiliki ikatan tak jenuh yang lebih banyak dari
alkena atau alkuna. Tetapi alangkah kagetnya ilmuwan-ilmuwan saat itu tatkala
mengamati bahwa ternyata benzena tidak dapat mengalami adisi atau oksidasi. Reaksi-
reaksi benzena justru umumnya adalah reaksi substitusi. Maka pada tahun 1865,
Friedrich August Kekule (1829-1896) berhasil menerangkan struktur benzena.
Keenam atom karbon pada benzena tersusun melingkar berupa segi segi enam
beraturan dengan sudut ikatan 120o. Struktur benzena digambarkan sebagai berikut.
267
H
H C H
C C
C C
H C H
H
Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap dua karbon-karbon pada benzena tidak
terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah. Gejala ini disebut
resonansi. Adanya resonansi pada benzena ini menyebabkan ikatan pada benzena
menjadi stabil, sehingga ikatan rangkapnya tidak dapat diadisi oleh air brom.
Masih ingatkah dengan penamaan dalam senyawa alkana? Penamaan senyawa turunan
benzena hampir sama dengan penamaan alkana, dimana cincin benzena dianggap
sebagai rantai pokok, sedangkan substituen (gugus alkil, halogen, nitro) dianggap
sebagai cabang.
Penamaan diawali dengan menuliskan nama gugus substituen diikuti kata benzena
(cara IUPAC), atau menuliskan kata fenil diikuti dengan nama gugus substituen (cara
trivial).
Namun demikian, banyak turunan benzena yang mempunyai nama khusus yang lebih
lazim digunakan. Contoh senyawa turunan benzena
268
Gambar 5.3 Beberapa senyawa turunan benzena
Jika terdapat dua substituen, maka posisi substituen dinyatakan dengan awalan o
(orto), m (meta), atau p (para). Awalan orto untuk menyatakan posisi substituen
pada atom C nomor 1,2 ; meta untuk posisi 1,3 ; dan para untuk posisi 1,4.
Jika jenis substituennya berbeda, maka urutan prioritas penomoran untuk beberapa
substituen yang umum adalah sebagai berikut -COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH,
-NH2, -R, -NO2, -X
CH3
NO 2
269
Oleh karena gugus CH3 lebih relatif dari NO2 maka CH3 sebagai gugus terikat dan
NO2 sebagai gugus lain. Jadi, senyawa tersebut dinamakan orto-nitro toluene atau
bila diberi nama berdasarkan urutan nomor yaitu : 1 metil-2-nitro benzena.
Jika terdapat tiga substituen atau lebih pada sebuah cincin benzena, maka sistem
o, m, dan p tidak dapat diterapkan lagi. Dalam hal seperti itu, posisi substituen
dinyatakan dengan angka. Seperti contoh berikut.
CH3
CH3
CH3
CH3
CH3
H2C CH3
1,2,4-trimetilbenzena
4-etil-2-metil toluena
270
2. Perhatikan struktur senyawa turunan benzena berikut
A. kloro benzoat
B. 2 kloro benzoat
271
4. Turunan benzena dengan dua subtituen memiliki tiga bentuk yaitu..
A. 1-hidroksi-2,4-dinitro benzena
B. 1,3-dinitrofenol
C. 2,4-dinitrobenzena
D. 2,4-nitrofenol
E. 2,4-dinitrotoluena
272
IV. Refleksi
JAWABAN
NO PERTANYAAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka anda
dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
273
B. SIFAT DAN KEGUNAAN SENYAWA BENZENA DAN TURUNANNYA
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. Sifat-sifat Benzena
a. Sifat Fisika
Benzena adalah suatu zat cair tidak berwarna, mudah menguap, dan sangat
beracun. Benzena bisa dipakai sebagai pelarut, pensintesis berbagai senyawa
karbon, dan bahan dasar pembuatan senyawa karbon. Benzena tidak begitu
reaktif, tapi sangat mudah terbakar, karena kadar karbon yang terkandung sangat
tinggi. Titik didih pada benzena dan turunannya dimulai dari 80-250 0C. Untuk
titik lelehnya bervariasi, dengan angka tertinggi yaitu 122 0C pada senyawa asam
benzoat (-COOH). Senyawa turunan benzena yang sifatnya non-polar tidak akan
larut dalam air, sebaliknya, yang bersifat polar akan larut di dalam air.
274
4) Densitas 0,88
6) Mudah menguap
7) Tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut yang
kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
b. Sifat Kimia
Derajat keasaman adalah salah satu sifat kimia benzena dan turunannya. Fenol
dan asam benzoat termasuk asam lemah. Asam benzoat lebih kuat dibandingkan
fenol. Fenol yang mempunyai gugus fungsi -OH ternyata bersifat asam lemah,
yang berarti memberikan ion H+, sedangkan anilin yang memiliki gugus –NH2
bersifat basa lemah, yang berarti menerima ion H+. Benzena lebih mudah
mengalami reaksi subtitusi daripada reaksi adisi.
c. Reaksi-reaksi Benzena
Benzena merupakan senyawa yang kaya akan elektron sehingga jenis pereaksi
yang akan menyerang cincin benzena adalah pereaksi yang suka elektron.
Pereaksi seperti ini disebut elektrofil. Contohnya adalah golongan halogen dan
H2SO4. Reaksi yang umum terjadi yaitu suatu reaksi subtitusi elektrofilik, ada 4
macam, yakni sebagai berikut :
275
1) Halogenasi
Halogenasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh golongan
halogen seperti F, Cl, Br, I.
Pada reaksi ini atom H digantikan oleh atom dari golongan halogen dengan
bantuan katalis besi (III) halida. Jika halogennya Cl2, maka katalis yang
digunakan adalah FeCl3. Contoh :
2) Nitrasi
Nitrasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus nitro.
Reaksi ini terjadi dengan mereaksikan benzena dengan asam nitrat (HNO3)
pekat dengan bantuan H2SO4 sebagai katalis. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut: Contoh :
3) Sulfonasi
4) Alkilasi
276
2. Kegunaan senyawa benzena dan turunannya
a. Toluena
Toluena digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan dasar untuk membuat
TNT (trinitotoluena), senyawa yang digunakan sebagai bahan peledak (dinamit).
b. Stirena
c. Anilina
Anilina merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Anilina
dapat diubah menjadi garam diazonium dengan bantuan asam nitrit dan asam
klorida.
277
d. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari fenol dikenal sebagai karbol atau lisol yang
berfungsi sebagai zat disenfektan.
OH
e. Parasetamol
f. Natrium benzoat
Natrium benzoat yang biasa ggunakan sebagai pengawet makanan dalam kaleng.
278
Senyawa ini memiliki sifat pembersihan yang sangat baik dan menghasilkan
busa banyak. Senyawa ini bersifat sebagai sufraktan yang dapat membuat noda
pakaian larut di air dan dapat hilang ketika dibilas.
Senyawa yang digunakan sebagai pengawet makanan dan pewarna diazo berturut-turut
adalah....
279
A. (1) dan (2)
280
(2) asam benzoat;
(4) fenol.
Senyawa yang sering dimanfaatkan sebagai obat dan desinfektan berturut-turut adalah
nomor....
A. (1)dan(2)
B. (1)dan(3)
281
2. obat penyakit kulit;
3. desinfektan;
5. bahan peledak.
Kegunaan senyawa turunan benzena dari butil hidroksi toluene (BHT) dan butil hidroksi
anisol (BHA) adalah....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
IV. Refleksi
282
JAWABAN
NO PERTANYAAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka anda
dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
UJI KOMPETENSI
283
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat !
E. orto-nitro benzoat
2. Nama yang tepat untuk senyawa turunan benzena di bawah ini adalah ….
A. 1,3,5-trinitro benzena
B. 1,3,5-trinitro toluena
C. 2,4,6-nitro benzena
D. 2,4,6-trinitro benzena
E. 2,4,6-trinitro toluena
284
3. Perhatikan persamaan reaksi benzena berikut!
Nama senyawa X yang dihasilkan dan jenis reaksi yang terjadi adalah ….
A. anilina, alkilasi
B. toluena, alkilasi
C. anilina, halogenasi
D. klorobenzena, alkilasi
E. klorobenzena, halogenasi
A. sulfonasi
B. halogenasi
C. oksidasi
D. adisi
E. alkilasi
285
5. Beberapa senyawa turunan benzena berikut bermanfaat dalam kehidupan:
(4) fenol.
Senyawa yang sering dimanfaatkan sebagai obat dan desinfektan berturut-turut adalah
nomor....
(1) fenol
(4) anilina
(5) nitrobenzena
286
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
7. Berdasarkan aturan tata nama IUPAC, nama senyawa yang tepat adalah ....
A. o-hidroksi fenol
B. m-kloro fenol
C. p-hidroksi fenol
D. 3-klorofenol
E. 1-hidroksi-3-klorobenzena
8. Berikut ini beberapa senyawa turunan benzena yang dimanfaatkan dalam kehidupan :
(2) fenol
(3) trinitrotoluena
(4) anilina.
Senyawa yang digunakan untuk antiseptik dan pewarna diazo secara berturut-turut adalah
nomor....
287
A.
B.
C.
D.
E.
Salah satu senyawa turunan benzena (X) jika dioksidasi menghasilkan senyawa Y.
Senyawa Y memiliki sifat dapat memerahkan lakmus biru. Senyawa Y jika direaksikan
dengan NaOH menghasilkan suatu senyawa yang dapat digunakan untuk mengawetkan
makanan. Pasangan data berikut yang benar berdasarkan informasi tersebut adalah …
288
Senyawa Struktur Nama Sifat
A X Fenol Asam
Y Toluena Polar
B X Asam Asam
benzoat
Y Toluena Polar
Y Natrium Basa
benzoat
D X Toluena Nonpolar
Y Asam Asam
benzoat
289
E X Fenol Asam
Y Asam Asam
benzoat
a. Kalsium benzoat
b. Benzil amina
c. Benzoklorida
Jawab :
290
c. Fenol dengan NaOH
Jawab :
Jawab :
291
BAB
6 MAKROMOLEKUL
KOMPETENSI DASAR
PENGALAMAN BELAJAR
292
MATERI POKOK
A. Polimer
B. Karbohidrat
C. Protein
D. Lipid
PETA KONSEP
293
A. POLIMER
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
4. Menggolongkan polimer
Polimer adalah suatu makromolekul yang terdiri dari beberapa monomer atau molekul
sederhana yang dihubungkan satu sama lain oleh ikatan kovalen. Kata polimer sendiri
berasal dari bahasa Yunani yaitu polys yang berarti banyak dan meros yang berarti bagian-
bagian. Ciri khas dari polimer adalah pengulangan dari banyak molekul-molekul yang
identik dalam rantainya.
Macam-macam polimer yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari misalnya plastik,
karet, serat, silikon, dan nilon. Polimer juga terdapat dalam tubuh makhluk hidup, antara
lain karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat.
1. Struktur Polimer
294
Berdasarkan sttrukturnya, polimer dapat dibedakan menjadi :
a. Polimer linear
Polimer linear adalah polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu
sama lainnya kemudian membentuk rantai polimer yang panjang. Polimer ini
biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam keadaan padat pada
temperatur normal. Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel
(lentur) atau termoplastik seperti gelas).
b. Polimer bercabang,
Polimer bercabang adalah polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.
295
Polimer berikatan silang adalah polimer yang terbentuk karena beberapa rantai
polimer saling berikataan satu sama lain pada rantai utamanya. Sambungan silang
dapat terjadi ke berbagai arah sehingga terbentuk sambung silang tiga dimensi
yang disebut polimer jaringan 3 dimensi atau three-dimension network.
2. Sifat-sifat polimer
Polimer yaitu makromolekul yang terdiri atas banyak kelas material alami dan
sintetik dengan sifat-sifat yang sangat beragam. Perbedaan kedua material tersebut
terletak pada mudah tidaknya sebuah polimer didegradasi atau dirombak oleh
mikroba. Biasanya, polimer bahan sintetik akan lebih sulit diuraikan oleh
mikroorganisme dibanding polimer bahan alami.
Sifat-sifat monomer akan mempengaruhi sifat polimer yang disusunnya, misalnya
dalam hal kelarutan, fleksibilitas, dan kekuatan. Namun, dalam satu polimer yang
sama, monomer-monomernya dapat mempunyai sifat-sifat yang berbeda-beda.
Misalnya pada protein, variasi sifat monomer pada polimernya menyebabkan
protein memiliki struktur molekul yang aktif secara biologis.
b. Gaya antarmolekul
Semakin besar gaya antar molekul pada rantai polimer maka polimer akan
menjadi kuat dan sukar meleleh.
c. Percabangan,
Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan
mudah meleleh.
296
Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku
dan membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka
polimer semakin kaku dan mudah patah.
297
adipat dengan heksametilendiamin membentuk polimer kondensasi dengan
nama nylon-66.
a. Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer yang berasal dari
monomer-monomer yang mempunyai ikatan tak jenuh (ikatan rangkap)
dan dalam proses polimerisasi monomer tersebut akan membuka ikatan
rangkapnya (reaksi adisi) sehingga menjadi ikatan tunggal (jenuh) serta tidak
dihasilkan zat hasil samping.
Polietena merupakan plastik yang dibuat secara sintetis dari monomer etena
(C2H4), menurut reaksi adisi sebagai berikut:
b. Polimerisasi kondensasi
Pembentukan polimer kondensasi hanya dapat terjadi antara monomer yang
mempunyai dua gugus fungsi pada kedua ujung rantai molekulnya. Beberapa
polimer yang terbentuk melalui kondensasi adalah : Nylon-66, dakron,
amilum, protein
298
Beberapa contoh pembentukan polimer kondensasi :
1) pembentukan nylon-66
Nilon-66 terbentuk dari dua jenis monomer , yaitu : asam adipat (asam
1,6heksanadioat) dan heksametilendiamina (1,6-diaminaheksana). Setiap
penggabungan dua monomer akan dibebaskan satu molekul air (atom H
berasal dari gugus amina dan gugus OH berasal dari gugus karboksilat,
sebagai berikut.
4. Penggolongan polimer
a. Berdasarkan asalnya,
Berdasarkan asalnya, polimer digolongkan atas :
1) Polimer alam,
Polimer alam yaitu polimer yang terbentuk secara alami (terdapat di alam).
Contoh : amilum, protein, selulosa dan karet alam
299
2) Polimer sintetis
Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat di industri dan tidak terdapat
di alam. Contoh : polietena, polivinilklorida (PVC), polipropilena,
politetrafluoroetana (teflon), dan polistirena
1) Homopolimer
Homopolymer yaitu polimer yang dibentuk oleh monomer yang sejenis.
Contoh : polietena, polivinilklorida (PVC), polipropilena, polistirena.
2) Kopolimer
Kopolimer adalah polimer yang dibentuk oleh monomer yang berbeda
(lebih dari satu jenis monomer pembentuknya). Contoh : nylon-66 dan
dakron
1) Polimer termoplast
2) Polimer termoseting
300
III. Uji Pemahaman Diri
Polimer yang terbentuk jika 2 jenis monomer berikut ini bereaksi adalah ....
A. Bakelit
B. Dacron
C. Nilon 6.6
D. Perspex
E. Polistirena
301
3. Perhatikan rumus struktur senyawa polimer berikut: [—CF2— CF2—]n
4. Polistirena merupakan polimer dari stirena/fenil etena yang banyak digunakan pada
kendaraan atau pesawat terbang. Rumus struktur stirena sebagai berikut :
Jika monomer-monomer dari stirena bereaksi maka struktur polistirena adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
302
5. Perhatikan table data berikut ini :
B. (1)dan(3)
3. ikatannya kuat;
5. strukturnya kuat.
A. 1
B. 2
303
C. 3
D. 4
E. 5
7. Bahan-bahan buangan polimer seperti plastik dan karet tidak dapat diatasi dengan jalan
pembakaran, dikarenakan …
Dari tabel tersebut pasangan polimer yang terbentuk melalui proses kondensasi adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 5
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
(1) Amilum
(2) Teflon
304
(4) Selulosa
(5) Dakron
10. Berikut ini yang dapat menjadi monomer dari suatu polimer adisi adalah …
A. CH2CH2CH2NH2
B. HOCH2CH2COOH
C. CH3COOH
D. CH2 = CH2
E. CH3CH2COCl
305
IV. Refleksi
JAWABAN
NO PERTANYAAN
SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
306
B. KARBOHIDRAT
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
Salah satu dari tiga zat makanan pokok kita dalah karbohidrat. Karbohidrat dihasilkan
oleh tumbuhan berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Manusia dan hewan
memperoleh karbohidrat dari bagian-bagian tertentu tumbuhan. Kita memperoleh
karbohidrat dari nasi, roti, tapioca dan sebagainya. Fungsi utama karbohidrat dalam tubuh
ialah sebagai sumber energi.
a. Susunan karbohidrat
Glukosa mengandung satu gugus aldehida dan lima gugus hidroksil, sedangkan
fruktosa mengandung satu gugus keton dan lima gugus hidroksil
307
Gambar 6.6 Konfigurasi dari beberapa monosakarida terpenting
b. Penggolongan karbohidrat
1) Monosakarida
308
Penetapan bentuk D dan L didasarkan pada arah gugus OH pada atom C
asimetris nomor terbesar. Bila gugus mengarah ke kanan ditandai dengan D,
bila mengarah ke kiri ditandai dengan L. Pada glukosa, atom C asimetris
nomor tertinggi adalah atom C nomor 5. semua monosakarida yang terdapat
dialam mempunyai konfigurasi D.
H O H O
C C
H C OH HO C H
HO C H H C OH
H C OH HO C H
H C OH HO C H
H2C OH H2C OH
D-Glukosa L-Glukosa
2) Disakarida
a) Sukrosa
309
Sukrosa adalah gula pasir biasa. Gula pasir diperoleh dari batang tebu
atau akar tanaman bit. Juga terdapat dalam buah-buahan dan madu.
Sukrosa sekitar enam kali lebih manis daripada laktosa, tiga kali lebih
manis daripada maltosa, sedikit lebih manis daripada glukosa, tetapi
hanya sekitar setengah dari kemanisan fruktosa.
b) Maltosa
Maltosa terdiri dari dua molekul glukosa dengan ikatan ikatan α-.
Maltosa tidak terdapat dalam keadaan bebas, tetapi dapat diperoleh dari
hidrolisis amilum dengan pengaruh enzim atau asam. Maltosa
digunakan dalam makanan bayi.
c) Laktosa
Laktosa atau gula susu terdiri dari satu molekul glukosa dengan satu
molekul galaktosa, strukturnya diberikan pada gambar berikut, laktosa
terdapat dalam air susu binatang menyusui (mamalia).
310
3) Polisakarida
2. Sifat-sifat karbohidrat
a. Sifat-sifat monosakarida
5) Mengalami mutarotasi
311
b. Sifat-sifat disakarida
5) Sukrosa disebut juga gula invert karena mengubah arah puratan cahaya
terpolarisasi, yaitu :
Sifat-sifat polisakarida
1) Rasanya tawar
3. Uji karbohidrat
312
b. Uji gula pereduksi
Uji gula pereduksi yaitu monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat
ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict. Gula pereduksi dengan
pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict menghasilkan endapan merah bata Cu2O.
Pereaksi Benedict dapat digunakan untuk memeriksa adanya gula dalam urine. Selain
pereaksi Benedict dan pereaksi Fehling, gula pereduksi juga dapat ditunjukkan
dengan pereaksi Tollens. Untuk lebih memahami sifat-sifat karbohidrat.
c. Uji polisakarida
Uji polisakarida yang penting, yaitu amilum, glikogen dan selulosa dapat ditunjukkan
dengan larutan iodin. Suspensi amilum dengan larutan iodin memberi warna biru
ungu, suspensi glikogen memberi warna coklat merah, sedangkan selulosa memberi
warna coklat.
A. glukosa
B. amilum
C. selulosa
D. glikogen
E. sukrosa
313
2. Hasil uji identifikasi senyawa karbohidrat adalah sebagai berikut :
A. sukrosa
B. selulosa
C. amilum
D. glikogen
E. glukosa
(2). Biokatalis
(4). Antibodi
4. Data yang berhubungan dengan tepat antara Jenis karbohidrat dan hasil Identifikasinya
adalah ....
314
A. Galaktosa-Tidak terbentuk warna merah-ungu saat uji Molisch
5. Pasangan data yang berhubungan dengan tepat antara Jenis karbohidrat dan hasil
identifikasinya adalah....
6. Karbohidrat dalam lambung mamalia terhidrolisis. Hasil hidrolisis oleh insulin tersimpan
sebagai cadangan makanan. Zat makanan cadangan itu adalah
A. Sukrosa
B. Amilum
C. Glikogen
D. Selulosa
E. Glikoprotein
(3) reaksi hidrolisis menghasilkan dua monosakarida yang sama Dari hasil pengujian
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karbohidrat tersebut adalah ….
A. Sukrosa
315
B. Maltosa
C. Laktosa
D. Selulosa
E. Fruktosa
10. Kelompok senyawa berikut yang semuanya merupakan senyawa disakarida adalah…
A. laktosa, glukosa, sukrosa
B. Maltosa, sukrosa,, Fruktosa
C. amilum, glikogen, dekstrin,
D. amilum, pati, selulosa
E. sukrosa, maltosa, laktosa
IV. Refleksi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
316
JAWABAN
NO PERTANYAAN SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya telah mampu menggolongkan
karbohidrat
2 Saya telah mampu menggambarkan struktur
karbohidrat
3 Saya telah mampu mendeskripsikan sifat-sifat
karbohidrat
4 Saya telah mampu menuliskan manfaat
senyawa karbohirat
5 Saya telah mampu menjelaskan uji bahan
makanan yang mengandung karbohidrat
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN EKSPERIMEN
317
KARBOHIDRAT
A. Tujuan Percobaan
Mengamati sifat-sifat karbohidrat
B. Alat dan Bahan
No Alat/bahan No Alat/bahan
1. Tabung reaksi 8. Glukosa
2. Rak tabung reaksi 9. Amilum
3. Pipet tetes 10. Sukrosa
4. Gelas kimia 11. I2
5. Pembakar spiritus 12. KI
6. Lumping dan alu 13. NaOH
7. Kertas saring 14. H2SO4 98%
C. Prosedur percobaan
a. Menguji karbohidrat dengan lugol
1) Siapkan 4 tabung reaksi . masing-masing tabung diisi dengan 0,5 gram glukosa
; 0,5 gram sukrosa; 0,5 gram amilum dan 0,5 gram sobekan kertas saring
2) Tambahkan ke setiap tabung 2 mL larutan lugol. Amati yang terjadi.
318
Memanaskan zat cair dalam tabung reaksi
5) Ulangi langkah 1-4 dengan menggunakan sukrosa
D. Hasil Percobaan
a. Menguji karbohidrat dengan lugol
Zat Pengamatan
Glukosa + I2
Amilum + I2
Selulosa + I2
Sukrosa + I2
319
Zat Pengamatan
Glukosa + Fehling
Sukrosa + Fehling
E. Kesimpulan
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Bagaimana sifat karbohidrat berdasarkan percobaan yang telah dilakukan?
320
3. Apakah fungsi larutan fehling pada percobaan ini ?
321
(2) Campuran selulosa atau amilum dengan asam sulfat
F. Tindak lanjut
1. Jelaskan cara pengujian karbohidrat dengan larutan Molisch !
322
3. Karbohidrat diperoleh lewat proses fotosintesis oleh tanaman hijau. Jelaskan proses
fotosintesis ini mulai dari bahan dasarnya dan reaksi kimia yang terjadi!
b. Hipoglikemia
323
C. PROTEIN
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. Menganalisis struktur asam amino
2. Menggolongkan asam amino
3. Mendeskripsikan sifat-sifat asam amino
4. Menganalisis pembentukan, strutur, sifat dan uji protein
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 jenis asam α-amino. Massa molekul relatifnya
berkisar antara 6000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O
dan N.
Asam amino adalah suatu golongan senyawa karbon yang mengandung satu gugus
karboksil (–COOH) dan satu gugus amino (–NH2). Jika gugus amino terikat pada atom
C alfa (yaitu atom karbon yang terikat langsung pada gugus karboksil), disebut asam
α-amino; jika gugus aminonya terikat pada atom C beta, disebut asam β-amino, dan
seterusnya. Di alam hanya ditemukan asam-asam α-amino.
324
Gambar 6.11. Struktur asam amino
Gugus R adalah gugus pembeda antara asam amino yang satu dengan asam amino yang
lainnya. gugus R dalam asam amino sangat beragam. Ada yang hidrofob (seperti
glisin dan alanin), ada yang hidrofil karena mengandung gugus polar seperti −OH,
−COOH atau −NH2 (misalnya tirosin, lisin dan asam glutamat), ada yang bersifat
asam (misalnya asam glutamat) ada yang bersifat basa (misalnya lisin); ada pula yang
mengandung belerang (misalnya sistein) atau cincin aromatik (misalnya tirosin).
Gugus R asam amino tersebut sangat berperan dalam menentukan struktur,
kelarutan, serta fungsi biologis dari protein. Kecuali glisin, semua asam amino
bersifat optik aktif karena adanya atom C α yang bersifat asimetris.
325
Asam amino dalam keadaan netral dapat membentuk ion zwiter, yaitu suatu ion yang
memiliki mutan ganda. Jika direaksikan dengan asam maka asam amino akan
menjadi suatu anion, sebaliknya jika direaksikan dengan basa maka asam amino
menjadi kation.
Asam amino esensial adalah sebuah kandungan atau zat yang sangat dibutuhkan
tubuh namun tidak dapat diproduksi sendiri.
Asam amino nonesensial adalah asam amino yang tidak harus ada dalam
makanan karena tubuh dapat membuat asam amino tersebut. Contohnya : alanin,
Asparagine, Cysteine, Glutamine, Proline, Tyrosine, Serine
326
3. Sifat-sifat asam amino
b. Larut dalam air dan pelarut polar lain karena bersifat polar
Apabila asam amino direaksikan dengan asam maka asam amino makan akan
menjadi suatu anion, begitu juga sebaliknya apabila direaksikan dengan basa maka
akan menjadi kation.
Asam amino mempunyai gugus karboksil (–COOH) yang bersifat asam dan gugus
amino (–NH2) yang bersifat basa, maka asam amino bisamengalami reaksi asam-
basa intramolekul dan membentuk suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.
a. Pembentukan protein
Protein terbentuk dari polimerisasi kondensasi asam amino melalui ikatan peptida.
Protein disebut juga polipeptida, ikatan peptida adalah ikatan antara gugus
karboksil dari satu asam amino dengan gugus amina dari asam amino yang lain.
Setiap penggabungan dua asam amino akan dibebaskan 1 molekul air. Jika tiga
asam amino yang bergabung akan dibebaskan 2 molekul air. Sehingga dapat
dirumuskan pembentukan protein melalui reaksi sebagai berikut :
b. Struktur protein
327
Dengan meperhatikan ikatan-ikatan yang terjadi pada protein, maka struktur protein
merupakan struktur yang kompleks. Struktur protein terdiri atas beberapa macam
struktur, yaitu :
1) Struktur primer.
2) Struktur sekunder.
Struktur sekunder protein terbentuk dari ikatan hidrogen yang terjadi antara
gugus-gugus amina dengan atom hidrogen pada rantai samping asam amino
sehingga membentuk lipatan-lipatan, misalnya membentuk α-heliks.
3) Struktur tersier.
Interaksi struktur sekunder yang satu dengan struktur sekunder yang lain melalui
ikatan hidrogen, ikatan ion, atau ikatan disulfida (-S-S-), misalnya terbentuk
rantai dobell-heliks.
4) Struktur kuartener.
c. Sifat-sifat protein
1) Sukar larut dalam air karena ukuran molekulnya yang sangat besar.
2) Dapat mengalami koagulasi oleh pemanasan dan penambahan asam atau basa.
Pada denaturasi, protein mengalami kerusakan mulai dari struktur tersier sampai
struktur primernya.
328
1) Uji Biuret
Untuk menunjukkan protein dilakukan uji biuret. Zat yang akan diselidiki mula-
mula ditetesi larutan NaOH, kemudian larutan tembaga (II) sulfat yang encer.
Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu mengandung protein.
2) Uji Xantoproteat
Uji Xantoproteat adalah uji terhadap protein yang mengandung gugus fenil
(cincin benzena). Apabila protein yang mengandung cincin benzena dipanaskan
dengan asam nitrat pekat, maka terbentuk warna kuning yang kemudian menjadi
jingga bila dibuat alkalis (basa) dengan larutan NaOH.
3) Uji Belerang
Adanya unsur belerang dalam protein dapat ditunjukkan sebagai berikut : Mula-
mula larutan protein dengan larutan NaOH pekat (+ 6 M) dipanaskan, kemudian
diberi beberapa tetes larutan timbel asetat. Bila terbentuk endapan hitam (dari
PbS) menunjukkan adanya belerang.
4) Uji ninhidrin
Uji ninhidrin adalah uji umum untuk protein dan asam amino. Ninhidrin dapat
mengubah asam amino menjadi suatu aldehida. Uji ninhidrin dilakukan dengan
menambahkan beberapa tetes larutan ninhidrin yang tidak berwarna ke dalam
sampel, kemudian dipanaskan selama beberapa menit. Adanya protein atau asam
amino ditunjukkan oleh terbentuknya warna ungu.
329
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Hasil uji beberapa bahan makanan adalah sebagai berikut
Bahan makanan berprotein yang mengandung belerang dan cincin benzena adalah
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)
330
(1) Sumber energi utama dalam tubuh
(2) Melindungi suhu tubuh
(3) Menjaga kesetimbangan asam basa
(4) Pembentukan anti bodi
(5) Membantu memperbaiki sel-sel yang rusak
Pasangan yang merupakan kegunaan protein terdapat pada nomor ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (4)
E. (4) dan (5)
331
Bahan makanan berprotein yang mengandung inti benzena dan unsur belerang adalah
....
A. K dan L
B. LdanN
C. K dan M
D. MdanN
E. L dan O
IV. Refleksi
332
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
JAWABAN
NO PERTANYAAN SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya telah mampu menuliskan struktur
asam amino
2 Saya telah mampu menggolongkan asam
amino
3 Saya telah mampu mendeskripsikan sifat-
sifat asam amino
4 Saya telah mampu menggambarkan
pembentukan ikatan peptida dari
bergabungnya asam amino
5 Saya telah mampu menjelaskan uji bahan
makanan yang mengandung protein
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
KEGIATAN EKSPERIMEN
333
IDENTIFIKASI PROTEIN
A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi protein dengan uji protein yang spesifik
C. Prosedur percobaan
1. Tes Biuret
a. Masukkan 1 mL larutan putih telur dalam tabung reaksi, lalu tambahkan 3 tetes
larutan tembaga (II) sulfat 1 % dan 1 mL larutan natrium hidroksida 0,1 M.
b. Campurkan dengan merata dan amati perubahan yang terjadi. Catat pengamatan
Anda.
c. Ulangi langkah di atas dengan menggantikan putih telur dengan susu, gelatin,
agar-agar, dan kapas. Bila ada yang tidak mudah larut setelah ditambahkan
dengan larutan natrium hidroksida, panaskan dahulu beberapa menit, lalu
dinginkan.
2. Tes Xantoproteat
a. Masukkan 1 mL larutan putih telur dalam tabung reaksi, lalu tambahkan 2 tetes
334
asam nitrat pekat.
b. Panaskan selama 2 menit menggunakan penangas air. Kemudian biarkan hingga
dingin kembali. Amati warna yang terjadi.
c. Setelah dingin, tambahkan larutan NaOH 3 M tetes demi tetes hingga berlebihan.
Perubahan apa yang terjadi? Catat pengamatan Anda.
d. Ulangi langkah di atas dengan menggantikan putih telur dengan susu, gelatin,
agar-agar, dan kapas. Bila menggunakan zat padat, tambahkan terlebih dahulu
dengan 10 tetes air sebelum diberi pereaksi.
4. Denaturasi protein
a. Siapkan 3 tabung reaksi, isi masing-masing dengan 1 mL putih telur, susu, dan
335
gelatin
b. Tambahkan 10 tetes HCl 3m ke dalam tiap tabung reaksi lalu amati yang terjadi
c. Siapkan 3 tabung reaksi yang lain lalu isi masing-masing dengan 1 mL putih
telur, susu, dan gelatin
d. Masukkan ketiga tabung reaksi tersebut ke dalam penangan air, diamkan
beberapa saat dalam penangas. Amati perubahan yang terjadi.
D. Hasil Percobaan
No Jenis identifikasi Bahan yang diuji Pengamatan
1 Uji biuret Putih telur
Susu
Gelatin
Agar-agar
Kapas
2 Uji Xantoproteat Putih telur
Susu
Gelatin
Agar-agar
Kapas
3 Uji timbal asetat Putih telur
Susu
Gelatin
Agar-agar
Kapas
4 Denaturasi protein Putih telur
Susu
Gelatin
E. Kesimpulan
336
Pertanyaan berikut jawabannya merupakan kesimpulan dari percobaan yang telah anda
lakukan.
1. Berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, bahan manakah yang
menunjukkan hasil positif terhadap :
a. Uji biuret
b. Uji xantoproteat
2. Apakah yang terkandung di dalam protein jika protein menunjukkan hasil positif
dengan
a. Uji biuret
337
b. Uji xantoproteat
338
3. Bahan manakah yang menun jukkan hasil positif atau negative terhadap ketiga jenis
pengujian
b. Dipanaskan
339
F. Tindak lanjut
1. Apakah yang dimaksud dengan ion zwitter?
b. Alanin
340
3. Apakah yang dimaksud dengan asam amino esensial dan non esensial? Berikan
contoh masing-masing 5 buah!
4. Gambarkan
a. Asam amino yang mengandung inti benzene
341
b. Asam amibo yng mengandung sulfur (S)
342
D. LIPID
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah membaca dan mengikuti langkah-langkah pada buku ini diharapkan anda dapat :
1. Menganalisis struktur lemak
2. Mendeskripsikan tatanama lemak
3. Mendeskripsikan sifat-sifat lemak
4. Menggolongkan lemak
343
Tabel 6.1 Contoh asam lemak jenuh
344
b. Tatanama Lemak
Molekul lemak terbentuk dari gabungan tiga molekul asam lemak dengan satu
molekul gliserol. Perhatikan reaksi berikut :
Dalam pemberian nama suatu lemak, tergantung dari nama asam lemak yang diikatnya.
1) Apabila lemak mengikat asam lemak yang sama, maka pemberian nama senyawa
lemak sebagai berikut :
Gliserol + tri + asam lemak
Contoh :
Oleh karena senyawa tersebut terdiri dari asam lemak yang sama yaitu asam
stearat, senyawa tersebut dinamakan gliserol tristearat.
2) Apabila lemak mengikat asam lemak yang berbeda maka pemberian nama
senyawa lemak seperti berikut.
345
Gliserol + asam lemak menurut letaknya
c. Sifat-sifat Lemak
Lemak memiliki sifat-sifat antara lain seperti berikut.
1) Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan
kandungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan
rangkap sehingga mempunyai titik lebur yang tinggi.
2) Lemak juga dapat memiliki sifat plastis.
Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau dapat diempukkan (cream), yaitu
dilunakkan dengan pencampuran dengan udara. Lemak yang plastis biasanya
mengandung kristal gliserida yang padat dan sebagian trigliserida cair. Bentuk
ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti dan kue.
d. Penggolongan Lemak
Beberapa kelompk lemak, diantaranya.
1) Malam Malam (wane) berbeda dari lemak dan minyak karena hanya merupakan
monoester sederhana. Bagian asam maupun bagian alkohol dari molekul malam
adalah rantai karbon jenuh yang panjang.
2) Terpena Minyak atsiri (essential oil) dari banyak tumbuhan dan bunga diperoleh
melalui penyulingan. Minyak atsiri tersebut biasanya memiliki bau khas dari
tumbuhan tersebut (misal minyak mawar dan minyak kenanga). Senyawa yang
diisolasi dari minyak ini mengandung atom karbon kelipatan dari lima atom
karbon (5, 10, 15, dan seterusnya ) yang disebut terpena
346
2. Fosfolipid
Fosfolipid juga merupakan ester dari gliserol tetapi hanya ada dua gugus -OH dari gliserol
itu yang diganti oleh gugus asil (asam karboksilat) sedangkan gugus -OH yang ketiga
diganti oleh asam fosfat yang selanjutnya terikat pada suatu alcohol yang mengandung
nitrogen. Fosfolipid yang sering terdapat dalam sel hidup diantaranya fosfatidilkolin,
fosfatidiletanolamin dan fosfatidilserin.
Berbeda dengan lemak yang bersifat hidrofob, fosfolipid bersifat amfifilik karena terdiri
atas ekor ysng hidrofob dan kepala yang hidrofil. Fosfolipid merupakan pengemulsi yang
baik karena dapat tertarik ke dalam air dan sekaligus terhadap minyak.
3. Steroid
Berbeda dengan lemak dan fosfolipid, Steroid bukan dari golongan ester tetapi
mempunyai kesamaan sifat dengan fosfolipid yaitu amfifilik. Steroid yang paling banyak
terdapat dalam tubuh manusia adalah kolesterol. Zat tersebut merupakan bahan baku
untuk pembuatan garam-gara empedu, salah satu dari empat vitamin D dan beberapa
hormone. Semua hormone seks yaitu estrogen, progesterone dan testosterone adalah
steroid. Garam-garam empedu mengemulsikan lemak yang kita makan sehingga
mempermuidah proses pencernaan dan penyerapannya.
347
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Lemak dan minyak yang telah di lakukan ekstraksi dari ternak atau bahan nabati dan di
murnikan dikenal dengan …
A. Lemak mineral murni
B. Lemak tersembunyi
C. Asam lemak
D. Lemak biasa
E. Lemak luar biasa
2. Asam lemak yang membunyai ikatan antara atom C-nya merupakan ikatan tunggal (-C-
C-) adalah …
A. Asam lemak tidak jenuh
B. Asam lemak jenuh
C. Asam lemak
D. Asam lemak berkelanjutan
E. Asam lemak tunggal
4. Dalam tubuh terdapat berbagai jenis lipid seperti lemak, fosfolipid dan steroid. Lipid yang
berfungsi sebagai sumber energi adalah …
348
A. Lemak
B. Fosfolipid
C. Steroid
D. Lemak dan fosfolipid
E. Fosfolipid dan steroid
IV. Refleksi
349
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
JAWABAN
NO PERTANYAAN SUDAH BELUM
PAHAM PAHAM
1 Saya telah mampu menuliskan struktur lemak
2 Saya telah mampu memberi nama lemak
3 Saya telah mampu mendeskripsikan sifat-sifat
lemak
4 Saya telah mampu menggolongkan lemak
5 Saya telah mampu manfaat lemak dalam tubuh
manusia
Bila ada jawaban "Belum Paham", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama
pada bagian yang masih "Belum Paham". Bila semua jawaban "Sudah Paham", maka
anda dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya.
UJI KOMPETENSI
350
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Seorang siswa melakukan percobaan tentang uji karbohidrat menggunakan pereaksi
Molisch, Benedict dan Iodin. Hasil uji sampelnya adalah sebagai berikut.
Ditambahkan pereaksi Molisch menghasilkan endapan ungu
Dengan pereaksi Benedict menghasilkan endapan merah bata
Larutan iodin menghasilkan perubahan warna merah coklat
Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut mengandung .....
A. glukosa
B. amilum
C. selulosa
D. glikogen
E. sukrosa
Bahan makanan berprotein yang mengandung belerang dan cincin benzena adalah ….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (3) dan (5)
351
pereaksi biuret terbentuk warna ungu
Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan makanan tersebut
mengandung zat dan jenis kandungannya secara berturut-turut ....
A. Karbohidrat-Amilum
B. Karbohidrat-Glukosa
C. Protein-Tirosin
D. Protein-Alanin
E. Protein-Glisin
352
B. (1)dan(3)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)
6. Data yang berhubungan dengan tepat antara jenis karbohidrat dan hasil identifikasi adalah
....
A. galaktosa-Hasil uji Fehling menghasilkan Cu2O.
B. laktosa-Hasil uji Molisch menghasilkan Cu2O.
C. glukosa-Hasil uji Molisch menghasilkan asam karboksilat.
D. sukrosa-Hasil uji Fehling menghasilkan endapan merah bata.
E. amilum-Tidak terjadi perubahan warna saat direaksikan dengan iodin.
7. Suatu polimer sintetik yang banyak digunakan sebagai bahan pipa air, tidak dapat
didegradasi oleh mikroorganisme, dan dapat digunakan dalam jangka waktu cukup lama.
Polimer tersebut adalah ….
A. polivinit klorida
B. polietilen glikol
C. polistirena
D. poliuretan
E. Polipropilen
353
C. 3
D. 4
E. 5
9. Industri keju menggunakan enzim laktase sebagai biokatalis untuk mengubah ....
A. laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
B. laktosa menjadi glukosa dan fruktosa
C. maltosa menjadi laktosa
D. glukosa menjadi laktosa
E. fruktosa menjadi laktosa
10. Senyawa hasil hidrolisis suatu makromolekul mempunyai sifat tidak larut dalam air,
bereaksi dengan natrium hidroksida, dan jika direaksikan dengan metanol atau etanol
dapat menghasilkan biodiesel. Senyawa hasil hidrolisis tersebut adalah ….
A. trigliserida
B. asam lemak
C. polisakarida
D. asam laktat
E. asam nukleat
11. Suatu senyawa organik dapat difermentasi oleh ragi dan menghasilkan suatu alkohol.
Senyawa ini membentuk cermin perak dengan pereaksi Tollens. Larutan senyawa ini,
pada konsentrasi yang relatif rendah, merupakan sumber karbon yang sangat disukai oleh
hampir semua mikroorganisme. Dapat diperkirakan bahwa senyawa tersebut adalah ….
A. glisin
B. gliserol
C. glukosa
D. gliseraldehida
E. glikoprotein
12. Protein merupakan biopolimer dari asam-asam amino yang dirangkai oleh ikatan ….
A. glikosida
354
B. peptida
C. hidrogen
D. ionic
E. loga
13. Karbohidrat dalam lambung manusia akan terhidrolisis. Hasil hiodrolisis oleh insulin
disimpan sebagai cadangan makanan yang digunakan untuk menghasilkan tenaga. Zat
cadangan itu adalah ….
A. maltosa
B. sukrosa
C. glukosa
D. fruktosa
E. glikogen
14. Suatu senyawa dapat memberikan endapan Cu2O dengan pereaksi Fehling (bereaksi
positif terhadap pereaksi Fehling), tetapi tidak mengubah warna yodium menjadi biru.
Zat tersebut bila dihidrolisa dapat menghasilkan dua macam karbohidrat yang berlainan.
Zat tersebut ialah …
A. maltosa
B. lakstosa
C. sakharosa
D. amilum
E. selulosa
15. Hidrolisis suatu makromolekul menghasilkan monomer yang mengandung basa purin dan
pirimidin. Makromolekul tersebut di dalam sel hidup berfungsi sebagai cetakan untuk
mensintesis polimer asam amino. Makromolekul yang dimaksud, sangat tidak stabil dan
terdegradasi dalam waktu singkat. Makromolekul tersebut adalah ….
A. asam deoksiribonukleat
B. asam ribonukleat
C. asam barbiturate
355
D. asam askorbat
E. asam laktat
2. Mengapa sukrosa tidak bereaksi dengan pereaksi Tollens padahal maltosa dan laktosa
dapat bereaksi?
Jawab :
3. Apa perbedaan antara polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi? Jelaskan dan beri
contoh masing-masing 2 buah.
Jawab :
356
4. Suatu asam amino mengandung 40,4% karbon, 7,9% hydrogen dan 15,7 % nitrogen
sisanya oksigen.
a. Tentukan rumus empirisnya
b. Gambarkan rumus struktur asam amino paling sederhana yang memenuhi rumus
empiris tersebut ( Ar H= 1, C = 12, N = 14, O = 16)
Jawab :
5. Propena digunakan untuk membuat polimer adisi yaitu polipropilena. Polimer ini
tergolong bahan yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable).
Salah satu kegunaan dari polipropilena adalah untuk membuat jala ikan.
a. Tuliskan satu keuntungan dan satu kelemahan dari bahan yang nonbiodegradable
b. Tuliskan tiga jenis senyawa yang mungkin terbentuk jika limbah poliproilena
dibakar
Jawab :
357
358
DAFTAR PUSTAKA
Ambarsari, Tantri Ambarsari, S.Pd, M.Eng. Modul Kimia Kelas XII : Unsur Golongan Utama.
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti Ketiga Jilid 1. Erlangga : Jakarta
Kusumaningrum, Wiwik Indah. Mendera,S.Pd, M.Pd. Modul Kimia Kelas XII : Unsur-Unsur
Periode 3 Dan Transisi Periode 4. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal paud, dikdas dan
dikmen : Jakarta
I Gede. Modul Kimia Kelas XII : Sifat Koligatif Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit.
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Mendera, I Gede. Modul Kimia Kelas XII : Benzena dan Turunannya. Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Mendera, I Gede. Modul Kimia Kelas XII : Makromolekul. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Mujib, M. Fadli Rasyid. 2019. Modul Penyusunan Soal Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi
(HOTS). Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas : Jakarta
Sandri, Justiana. 2009. Kimia 3. Yudhistira : Jakarta
Setiyana, S.Pd, M.Eng. 2019. Modul Kimia Kelas XII Sel Volta Dan Aplikasinya Dalam
Kehidupan. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Sudarmo, Unggul. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga : Jakarta.
Tim R & D IPA Pudak Scientific. 2014. Panduan Contoh-Contoh Percobaan dan Aktivitas
Kimia XII IPA. Pudak Scientific : Bandung.
Vinsiah, Rananda, S.Pd. 2019. Modul Kimia Kelas XII Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks.
Direktorat SMA, Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Wiyati, Arni, S.Pd. 2019. Modul Kimia Kelas XII : Korosi Pada Logam. Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
Wiyati, Arni, S.Pd. 2019. Modul Kimia Kelas XII : Senyawa Karbon. Direktorat SMA,
Direktorat Jenderal paud, dikdas dan dikmen : Jakarta
359