Anda di halaman 1dari 31

TEHNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

“Permasalahan Sampah Dipantai Panjang Kota Bengkulu”

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Riki Saputra (2111330061)


2. Ranti Afriana (2111330065)
3. Rendi Sugito (2111330063)
4. Lilis Sepitasari (2111330055)
5. Sendi Balinsu (2111330068)
6. Jasita Apriyani (2111330021)

DOSEN PENGAMPUH:
Indah Masruroh M.A

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SOEKARNO
BENGKULU
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah


Subhanawu Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis
ilmiah yang berjudul ”PERMASALAHAN SAMPAH DIPANTAI PANJANG
KOTA BENGKULU INI’’ dapat kami selesaikan dengan baik. Kelompok 2
berharap Karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca tentang bagaimana konflik/permasalahan sampah yang ada di pantai
panjang kota bengkulu . Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan
yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga karya tulis ilmiah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun melalui
media internet
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pengampuh kami, Ibu Indah Masruroh M.A. dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan karya tulis ilmiah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya ilmiah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Bengkulu, 20 September 2022

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
Daftar Gambar..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................2
1.4 Tinjauan Pustaka.......................................................................................3
1.5 Metodologi Penelitian................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Konsep Teoritis................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Permasalahan Pencemaran Sampah Yang Ada Dipantai Panjang Kota
Bengkulu......................................................................................................3
3.2 Tanggapan Wisatawan Mengenai Permasalahan Sampah Yang Ada
Dipantai Panjang Kota Bengkulu.................................................................5
3.3 Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menanggapi Permasalahan
Sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu...................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.0 Sampah Pantai Panjang Kota Bengkulu (rakyatbengkulu.com)


Gambar 1.1 Hasil Dokumentasi Observasi di Pantai Panjang
Gambar 1.2 Dokumentasi Wawancara dengan RT. 18

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Allah


Subhanawu Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga karya tulis
ilmiah yang berjudul ”PERMASALAHAN SAMPAH DIPANTAI PANJANG
KOTA BENGKULU INI’’ dapat kami selesaikan dengan baik.Kelompok 2
berharap Karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca tentang bagaimana konflik/permasalahan sampah yang ada di pantai
panjang kota bengkulu . Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan
yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga karya tulis ilmiah ini dapat kami
susun melalui beberapa sumber yakni melalukajian pustaka maupun melalui
media internet
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan
tugas makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen pengampuh kami, Ibu Indah Masruroh M.A. dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan karya tulis ilmiah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya ilmiah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Bengkulu, 20 September 2022

5
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................................2
1.4 Tinjauan Pustaka.......................................................................................3
1.5 Metodologi Penelitian................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Konsep Teoritis................................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Permasalahan Pencemaran Sampah Yang Ada Dipantai Panjang Kota
Bengkulu......................................................................................................3
3.2 Tanggapan Wisatawan Mengenai Permasalahan Sampah Yang Ada
Dipantai Panjang Kota Bengkulu.................................................................5
3.3 Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menanggapi Permasalahan
Sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu...................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari


kurang lebih tujuh belas ribu pulau dan memiliki garis pantai sepanjang 18.500
Km, serta luas lautan 5,8 Juta Km atau meliputi 60% dari total luas wilayah
indonesia.

Pantai Panjang merupakan pantai terpanjang nomor dua di dunia yang


berada di salah satu provinsi diindonesia, yakni Provinsi Bengkulu. Letaknya
sekitar 4 Km dari pusat kota. Pantai ini memiliki garis pantai yang mencapai 7
Km dan lebar pantai sekitar 500 Meter. Pantai Panjang Terletak di Kecamatan
Ratu Agung, Kecamatan Teluk Segara Dan Kecamatan Ratu Samban. Pantai
Panjang Ini Sejajar dengan Pantai Tapak Paderi Dan Pantai Zakat.

Pembangunan industri pariwisata dikota bengkulu dilatarbelakangi dengan


adanya berbagai pemikiran, bahwa secara geografis kota bengkulu memiliki daya
tarik tersendiri bagi daerah pariwisata, dengan memiliki keragaman potensi alam
maupun potensi budayanya. Hasil penelitian menjelaskan bahwa secara umum,
pembangunan pariwisata pantai panjang berdampak positif terhadap sosial budaya
masyarakat pesisir kota bengkulu, yaitu peningkatan pendapatan masyarakat dan
tingkat pendidikan masyarakat juga meningkat. Dari segi ekonomi dampak positif
dari pengembangan pariwisata pantai panjang terhadap kemajuan ekonomi di
daerah ini begitu besar karena partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pariwisata
yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan antara lain masyarakat memiliki
keterampilan dalam bidang pariwisata, namun peluang bekerja tidak memiliki
modal, serta ketidaktahuan masyarakat akan adanya peluang usaha dibidang
pariwisata.

7
Pantai panjang bengkulu sebagai leading sektor pariwisata dapat
mendorong pengembangan industri pariwisata, karena lokasinya tidak jauh dari
pusat kota bengkulu tetapi potensi ini belum dapat berkembang sesuai dengan
potensi yang dimilikinya.

Salah satu permasalahan yang ada di Pantai Panjang Kota Bengkulu ialah
permasalahan sampah tadi. Sampah ini penyebabnya banyaknya Orang-orang
yang tidak memiliki kesadaran terhadap permasalahan sampah tersebut. Maka dari
itu maklah ini akan membahasa tentang permasalahan sampah yang ada di Kota
Bengkulu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana permasalahan pencemaran sampah yang ada dipantai panjang
Kota Bengkulu!
2. Bagaimana tanggapan wisatawan mengenai permasalahan sampah yang
ada dipantai panjang Kota Bengkulu!
3. Bagaimana upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menanggapi
Permasalahan Sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu!

1.3 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan makalah ini ialah:

1. Mendeskripsikan penyebab permasalahan sampah yang ada di Pantai


Panjang Kota Bengkulu.
2. Mendeskripsikan tanggapan wisatawan mengenai permasalahan sampah
yang ada di Pantai Panjang Kota Bengkulu.
3. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menanggapi
Permasalahan Sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu.

1.4 TINJAUAN PUSTAKA


1. Judul Jurnal “Kajian Mekanisme Penyebaran Sampah Di Kawasan Pantai
Pariwisata Kota Bengkulu Sebagai Penyebab Degradasi Nilai-Nilai

8
Ekowisata” yang telah diteliti oleh Randu Enggara dkk. dari Mahasiswa
Program Pasca sarjana Universitas Bengkulu pada tahun 2019. Hasil
penelitian ini ialah menunjukkan bahwa sampah bersumber dari limbah
rumah tangga yang masuk ke badan sungai, sampah auning dari aktivitas
pengunjung, perubahan topografi pantai serta pengaruh lingkungan muara
sungai seperti tumbuhan eceng gondok yang hanyut terbawa aliran sungai.
Pantai pariwisata Kota Bengkulu menghasilkan timbulan sampah pada
musim hujan sebesar 12,57 kg/area sampel/minggu dan musim kemarau
sebesar 10,88kg/area sampel/minggu, nilai ini lebih tinggi dengan SK SNI
3.04-1993.03 yang menyatakan rata-rata berat sampah yang dihasilkan
oleh sumber timbulan berkisar antara 3-9kg/area sampel/minggu, serta
menghasilkan sampah bernilai ekonomis pada musim hujan sebesar
179,21 kg/minggu dan musim kemarau sebesar 48,84 kg/minggu.

2. Judul Skripsi “Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota


Mataram” yang telah di teliti oleh Halilurrahman dari Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Mataram pada tahun 2020. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa cara pengelolaan sampah yang sekarang ini di jalanan
adalah sampah yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat dipisahkan
menurut sumber sampah yaitu sampah domestik yang dihasilkan dari
rumah tangga dan sampah domersil dari sampah pasar. Pengelolaan
sampah sekarang ini sangat tidak efisien di mana timbunan sampah tidak
dapat di angkut secara keseluruhan karena jumlah prasarana sehingga
sampah menghasilkan dampak negatif bagi lingkungan dan manusia.
Masalah sampah merupakan masalah yang paling serius yang menjadi
salah satu objek yang masuk dalam program pemerintah baik itu
pemerintah daerah, kelurahan maupun pengelolaan pasar pagesangan,
dalam menanggulangi sampah di pasar Pagesangan para komponen sistem
pengelolaan yang ada menggunakan beberapa strategi untuk mengatasi
masalah sampah seperti membuat aturan mengenai sampah, sosialisasi,
dan pelatihan daur ulang sampah yang ditujukan bagi para pengguna

9
pasar. Dari permasalahan sampah yang di timbun, tentu harus ada sistem
perencanaan yang baik untuk menanganinya. Menurut hasil pengamatan
yang peneliti temukan di pasar pagesangan, TPS dipasar Pagesangan juga
menjadi salah satu TPS untuk menampung sampah dari 7 lingkungan di
antaranya lingkungan pagesangan barat, pagesangan timur, pagesangan
indah, pagesangan baru, bebidas, pagesangan selatan dan pagesangan
utara.

3. Judul Skripsi “Strategi Pemanfaatan Dan Pengelolaan Sampah Anorganik


Berbasis Ekonomi Kreatif Di Bank Sampah Barokah Bersama Kota Baru
Kota Jambi” yang telah diteliti oleh Reza Afriansyah dari Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 2020.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa dalam strategi pemanfaatan
dan pengelolaan sampah anorganik yang dilakukan Bank Sampah Barokah
Bersama dengan melibatkan potensi nasabah dalam menjalankan program
Bank Sampah. Selain bertujuan untuk membantu perekonomian
masyarakat, adanya Bank Sampah ini meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan yang bersih.

4. Judul Jurnal “Jenis Dan Bobot Sampah Laut (Marine Debris) Pantai
Panjang Kota Bengkulu” yang diteliti oleh Yar Johan dkk. dari Mahasiswa
Universitas Bengkulu pada tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat 13 macam marine debris yang digolongkan ke dalam
sampah organik di Pantai Panjang yaitu kayu, kertas, kelapa, daun, akar,
kardus, bambu, kulit durian, pinang, ketapang, serabut, pohon jagung dan
mangrove. Sedangkan jenis sampah anorganik ditemukan 21 macam
marine debris yaitu plastik, botol kaca, busa, kain, sepatu, pipet, sendal,
tutup botol, tali, pecahan kaca, mainan plastik, karpet, pena, boneka,
steorofom, karet, gabus, rem dan sikat gigi. Jenis sampah organik yang
mendominasi adalah sampah kayu, sedangkan untuk sampah anorganik

10
yang mendominasi adalah sampah plastik. Jumlah potongan sampah laut
dan berat sampah laut tertinggi didominasi oleh sampah organik.

Kemudian dari Tinjauan Pustaka diatas dapat disimpulkan bahwa tidak


ada yang sama dengan penelitian yang akan buat dan Kajian Pustaka tersebut
dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat Makalah penelitian ini.

1.5 METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal September - November 2022 dan
dilaksanakan di Pantai Panjang Kota Bengkulu.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dengan pendekatan analisis
kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena lebih efektif dan dapat dilakukan secara
langsung di tempat lokasi penelitian.
3. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini menggunakan data primer dengan melakukan
wawancara langsung kepada narasumber terkait. Wawancara dilakukan dengan
mengambil subjek perwakilan dari orang-orang yang berada di pantai Panjang
Kota Bengkulu dan perwakilan dari dinas lingkungan hidup. Dan juga
menggunakan data sekunder dengan mengambil tinjauan pustaka dari buku,
skripsi, jurnal serta media lain.
4. Teknik pengumpulan Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
teknik kualitatif yaitu teknik analisis interaktif, lebih lanjut sebagai berikut :
Reduksi data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi
merupakan data mentah dari lapangan. Untuk itu perlu dilakukan pemilihan data
yang relevan untuk disajikan dan dapat menjawab pertanyaan. Setelah melakukan
pemilihan data, selanjutnya data yang telah dipilih kemudian disederhanakan
dengan mengambil data yang pokok dan diperlukan dalam menjawab
permasalahan yang diteliti.

11
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah disusun dari hasil reduksi data, kemudian disajikan dalam
bentuk narasi deskripsi. Data yang disajikan merupakan data yang dapat
digunakan untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Setelah data disajikan
secara rinci, maka langkah selanjutnya adalah membahas data yang telah disajikan
tersebut.

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 KONSEP TEORITIS

1. Permasalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Permasalahan dapat diartikan


sebagai hal yang menjadikan masalah; hal yang dimasalahkan; persoalan. 1 Suatu
permasalahan atau problem merupakan sesuatu yang sulit dilepaskan dari setiap
individu dalam kehidupan sehari-hari, ketika sesuatu yang sangat diinginkan
individu belum tercapai dan mengalami berbagai rintangan untuk mencapai
penyelesaian masalah dengan hasil yang baik, maka saat itu juga seorang individu
sedang menghadapi suatu problem (masalah). Penyelesaian masalah menurut
Anderson (2009) yaitu setiap individu memiliki keterampilan menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi, selain itu penyelesaian masalah melibatkan
beberapa proses yaitu dimulai dari menganalisis suatu masalah yang dihadapi,
setelah itu berusaha mengartikan permasalahan yang sedang dihadapi, lalu berfikir
secara logis mengenai permasalahan yang dihadapi, menentukan dengan pasti
masalah apa yang sedang dipahami, mengevaluasi masalah yang telah
terselesaikan dan mengevaluasi strategi-strategi apa yang telah digunakan.2

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
2
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks. Jakarta, 2008.
Halaman 70

12
Masalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan
tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan.

Bisa juga diartikan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu


keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang membingungkan.

2. Sampah

Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
Domestik (rumah tangga) maupun industri. Dalam Undang-undang No 18 Tahun
2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa
zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.3

Ditinjau dari sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :

1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya


sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan
atau asrama. Jenis sampah yang dihasilkan biasanya organik, seperti sisa
makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum
adalah tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan
melakukan kegiatan. Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang
cukup besar dalam memproduksi sampah termasuk tempat perdagangan
seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang dihasilkan umumnya
berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.

Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah dan dalam
kegiatannya Manusia senantiasa menghasilkan sampah baik sampah organik
maupun non organik.

3
UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

13
Berdasarkan asal atau sumbernya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2
(dua) yaitu sebagai berikut :

1) Sampah organik, adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati


yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah
ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah
organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus
(selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan
ranting. Selain itu, pasar tradisional juga banyak menyumbangkan sampah
organik seperti sampah sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
2) Sampah non norganik atau anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari
bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses
teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan
menjadi sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik,
sampah kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian
besar anorganik tidak dapat diurai oleh alam/ mikroorganisme secara
keseluruhan (unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.

Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak


dapat teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang
dikategorikan sampah disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi (refuse) karena
telah diambil bagian-bagian utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang
tidak disukai dan secara ekonomi tidak ada harganya.4

3. Pantai

Pantai atau pesisir adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir,
dan terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan dan
perairan laut.

4
Laporan Akhir – Kajian Timbulan Sampah Harian Permukiman Kulon Progo, hal. 1-2

14
Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 09/PRT/M/2010 mengenai
Pedoman Pengaman Pantai, disebutkan bahwa pantai merupakan daerah
pertemuan antara laut dan daratan, yang diukur ketika pasang laut tertinggi dan
surut terendah.5

Sementara itu, menurut B.Triatmodjo, pantai adalah batas antara wilayah


daratan dengan wilayah lautan. Beliau juga mengungkapkan bahwa daerah
daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan yang
dimulai dari batas garis pasang laut tertinggi. Lalu, daerah lautan adalah daerah
yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut, yang dimulai dari sisi laut pada
garis surut terendah, yang mana juga termasuk pada dasar laut dan bagian bumi
yang berada di bawahnya.6

Ciri-ciri Pantai

 Biasanya terdapat ekosistem mangrove di sekitarnya


 Memiliki garis pantai yang permanen dan terjaga secara baik
 Berperan sebagai rumah bagi banyak jenis makhluk hidup sekaligus dapat
menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya
 Biasanya terdapat pola usaha budidaya air payau

4. Pantai Panjang di Kota Bengkulu

Pantai Panjang merupakan pantai yang berada di Provinsi Bengkulu.


Pantai ini memiliki garis pantai yang mencapai 7 km dan lebar pantai sekitar 500
meter. Pantai Panjang terletak di Kecamatan Ratu Agung, Kecamatan Teluk
Segara, & Kecamatan Ratu Samban.

Pantai Panjang adalah destinasi wisata yang cukup populer di Kota


Bengkulu. Pantai dengan air yang jernih dan pasir putih halus inimembentang

5
Permen PU No. 09/PRT/M/2010 mengenai Pedoman Pengaman Pantai
6
Nailufar, Nibras Nada (ed.). "Pantai dan Pesisir: Perbedaan dan Fungsinya.
Kompas.com. Diakses tanggal 4 Desember 2022

15
sepanjang tujuh kilometer. Pantai ini menjadi berbeda dengan pantai lainnya
karena hampir disepanjang pantai ini dipenuhi oleh pohon pinus dan cemara yang
menambah kesejukan suasana. Lokasi Pantai Panjang yang sangat strategis,
membuatnya selalu ramai oleh wisatawan. Jika dari pusat Kota Bengkulu, hanya
perlu waktu tempuh sekitar 15 menit dengan jarak sekitar tiga kilometer agar
sampai kepantai ini.

Sebagai kawasan wisata utama, telah disediakan berbagai macam fasilitas


di sepanjang pantai. Selain duduk-duduk santai di pinggir pantai dan mengambil
foto indah, pengunjung juga bisa menikmati fasilitas olahraga seperti jogging
track, voli pantai, berenang, dan penyewaan sepeda. Berbagai macam jajanan
mulai dari jajanan ringan dipinggir jalan, kelapa muda, kafe, sampai restoran
mewah, taman bermain anak-anak dan spot foto serta untuk melengkapi
kebutuhan wisatawan, disediakan juga akomodasi yang sangat memadai untuk
semua kalangan masyarakat. Bagi para pecinta kegiatan air seperti berselancar
(surfing), Pantai Panjang dapat menjadi salah satu destinasi pilihan dengan ombak
yang layak untuk dicoba. Pada momen tertentu disepanjang pantai ini juga sering
dijadikan tempat untuk berkemah di malam hari.7

7
Rifda Arum. (2022). Pengertian Pantai: Ciri, Manfaat, dan Jenisnya. Diakses melalui
diakses melalui gramedia.com pada tanggal 4 Desember 2022

16
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan Pencemaran Sampah Dipantai Panjang Kota Bengkulu

Permasalahan sampah bukanlah suatu hal yang sepele karena dampak yang
ditimbulkan dari permasalahan ini kepada seluruh elemen yang ada di ekosistem
tersebut. Sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu ini sudah menjadi salah satu
masalah dari beberapa tahun yang lalu. Permasalahan Sampah dapat membawa
dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara
sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan
menimbulkan berbagai macam dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah
yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan serangga (lalat, kecoak, kutu, dan
lain-lain) yang membawa kuman penyakit. Akan tetapi manusia tidak menyadari
bahwa setiap hari pasti manusia menghasilkan sampah, baik sampah organik
maupun sampah anorganik.

Pantai panjang telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi ekowisata


yang ada di Kota Bengkulu. Terdapat 2 jenis marine debris (sampah organik dan
sampah anorganik) yang menyebabkan permasalahan di Pantai Panjang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat 13 macam marine debris yang

17
digolongkan ke dalam sampah organik di Pantai Panjang yaitu kayu, kertas,
kelapa, daun, akar, kardus, bambu, kulit durian, pinang, ketapang, serabut, pohon
jagung dan Mangrove. Sedangkan jenis sampah anorganik ditemukan 21 macam
marine debris yaitu plastik, botol kaca, busa, kain, sepatu, pipet, sendal, tutup
botol, tali, pecahan kaca, mainan plastik, karpet, pena, boneka, steorofom, karet,
gabus, rem dan sikat gigi. Jenis sampah organik yang mendominasi adalah
sampah kayu, sedangkan untuk sampah anorganik yang mendominasi adalah
sampah plastik. Jumlah potongan sampah laut dan berat sampah laut tertinggi
didominasi oleh sampah organik.8

Gambar 1.0 Sampah Pantai Panjang Kota Bengkulu (rakyatbengkulu.com)

Dari masalah sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu ini ialah penyebab
utamanya adalah membuang sampah sembarangan. Nah, membuang sampah
sembarangan ini dilakukan manusia karena Pertama kurang kesadaran dalam
dirinya, banyak masyarakat menganggap bahwa buang sampah sembarangan ini
bukan suatu hal yang salah dan wajar untuk dilakukan. Kedua pengaruh dari
lingkungan sekitar seperti warga, sekolah, dan masyarakat bahkan tempat kerja.
Ketiga kurangnya tempat sampah di Pantai Panjang kota Bengkulu.

Ini juga diungkapkan oleh salah satu Narasumber yaitu Kak Obet (19)
sebagai Penyewa Sepeda, menurutnya “Sampahnyo ko idak ado tempat kotak
sampahnyo, seharusnyo ado pengelolaannyo, yang buang sampah pengunjung
kebanyakan, sabtu minggu rami banyak sampah. Karno dak do tempe’
8
Yar Johan dkk, 2019. Jenis Dan Bobot Sampah Laut (Marine Debris) Pantai Panjang
Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol. 4, No. 2.

18
sampahnyo jadi tu orang latak buangkan, sehingga kelak penyakitnyo banyak bau
lalat tu jugo banyak, terganggu. Jadi, solusinyo harus buang pengurusnyo.”

Ada juga pendapat dari Pak Heri (25) yang bekerja sebagai Harum manis,
menurunya, “Kalay sampah paling goyong royong paling dibersihkan biar dak
terlalu numpuk, kebanyakan yang buang sampah dari pengunjung, jadi sebagai
pedagang yo teganggu karno kotor, sarannyo dikasih tempah sampah tu perlu”.

Dan terakhir ada juga pendapat menurut Pak Hendra (50) sebagai
Pedagang Cilor, menurutnya, “Sampah dipantsi panjang Bengkulu ini
pedagangnyo nyediakan kotak sampah sendiri-sendiri, jadi kalo ado sampah
disini dipungut sendiri-sendiri sedangkan sampah-sampah dari mobil luar kota
misalnya kan ditaruknyo aja disitu, dipinggir-pinggir nanti ada yang ngambiknya,
tu tiap jumat pagi ada persatuan disitu membersihkan sampah tiap hari jumat,
ada ketuanya dari dalam tu jualan kelapa muda warunganya ada, Jumat setiap
pagi sekitar jam 6. Semuanya dari pedagang, dulu ada hanya tukang-tukang sapu
sekarang malah ga ada lagi.”

Lanjutnya, “Kadang-kadang sampah ko menumpuk, sudah menumpuk


dibersihkan sama-sama jaga kebersihan jadi kalo pedagang-pedagang kayak
saya menyediakan sendiri kontak sampah jadi jangan sampe berserak, kalau
sampah bekas-bekas kelapa muda sudah ada yang ngambil pakai mobil.
Pengunjung kebanyakan yang buang sampah, Pedatang buang sampah karena
ado sampah disini jadi dio buang disitu, jadi susah buat ngomongi dibilangnyo
resehlag, inilah daripada kita dimarahi dibiarkan aja. Sampahnya tidak terlalu
menganggu karena sudag ada yang saling membersihkan, bawa sampah sendiri-
sendiri pulang kalau yang jualan dipinggir-pinggir kalo di dalam udah ada yang
ngambilnya sampah dari pedagang tulah tapu ga setiap hari pung hari libur
sabtu minggu itu aja”.

Dari pernyataan tidak pedagang diatas dapat disimpulkan bahwa


sebenarnya pedagang-pedagang dipantai panjang Bengkulu ini punya atau ada
tempat sampah sendiri-sendiri, bahwa dari keterangan Pak Heri ada persatuan

19
untuk bersih-bersih sampah itu. Daru ketiga pedagang tersebut setuju bahwa yang
menjadi pembuang sampah sembarang kebanyakan dari pengunjung atau
pendatang dari luar kota.

Namun, ketika dilihat dari hasil observasi kami bahwa sampah-sampah


dipantai panjang Bengkulu masih banyak yang berserakan setiap harinya bahkan
ada yang sampai menumpuk, walaupun sering dibersihkan yang menjadi
permasalahan ialah sampah-sampah ini kadang dilalaikan sampai menumpuk
banyak sekali, bahkan ada sampah yang dibiarkan berserakan di pinggir pantai
sekitar tempat jualan di sana.

Dari pernyataan ketika narasumber tadi, penyebang utama pengunjung


buang sampah sembarang ialah tidak adanya ketersediaan kotak sampah disekitar
pantai panjang Bengkulu sehingga para pengunjung ini bingung untuk membuang
sampahnya dimana sehingga dia buang sampah sembarang dan ketika melihat ada
banyak sampah yang menumpuk maka mereka ikut-ikutan untuk buang sampah
juga disana. Dampak-dampak disampaikan oleh narasumber ialah ada yang
terganggu dan ada yang tidak terlalu menganggu karena dibersihkan. Sampah-
sampah menumpuk terganggu karena dapat menimbulkan ragam penyakit, bau
tidak sedap, kotor dan masih banyak lagi.

Kemudian ialah solusi, dari pedagang-pedagang yang menjadi narasumber


tersebut sepakat bahwa perlu ketersediaannya kotak sampah di pantai panjang
Bengkulu ini, ada juga yang menyarankan untuk membuat pengurusnya untuk
menjaga kebersihan di pantai panjang ini.

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang terletak di


Sumatera Bagian Selatan. Berkaitan dengan data yang dilansir oleh Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) menerangkan bahwa jumlah
penduduk Provinsi Bengkulu pada tahun 2019 mencapai 2,001,578 juta jiwa, hal
ini terdapat peningkatan penduduk dari jumlah sebelumnya.
Bengkulu.antaranews.com., 20 Februari 2020)

20
Hal ini sangat berdampak pada jumlah sampah yang dihasilkan perhari
mencapai 250-310 ton dan ditotalkan kurang lebih pertahun 90,5 ton sampah di
kota bengkulu. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Kota Bengkulu, pencemaran sampah ini berasal dari sampah rumah
tangga, pasar, yang terdiri dari sampah organik dan anorganik. Dengan angka
yang dihasilkan perhari terlihat dari luas Kawasan TPA Air Sebakul awalnya
hanya seluas 3,5 ha menjadi 6,5 ha.9

Pencemaran sampah ini sangat berdampak bagi manusia dan lingkungan


sekitar. Terkhusus sampah yang berada di wilayah sepanjang Pantai Bengkulu
diantaranya Pantai Panjang, Pantai Berkas, dan Pantai Zakat. Mengakibatkan
pencemaran di wilayah perairan pantai bengkulu, hal ini memberikan dampak
bahwa mengakibatkan semakin rendahnya kualitas air bersih di sepanjang Pantai
Bengkulu. Hal ini juga dapat mengakibatkan perkembangbiakan bakteri, nyamuk
yang dapat merusak lingkungan ekosistem.

3.2 Tanggapan Wisatawan Mengenai Permasalahan Sampah Di Pantai


Panjang Bengkulu

Terkait Permasalahan sampah ini, kami mengambil 3 Narasumber dari


wisatawan yang sedang berkunjung di Pantai Panjang Bengkulu. Yang mana dari
wisatawan itu mereka tergolong dari orang dalam provinsi Bengkulu dan luar
Provinsi Bengkulu.

Pertama, Narasumber dari Ibu Lis (50) Pekerjaan yaitu Ibu rumah tangga
yang mana ibu Lis ini dari keterangannya beberapa kali ke Pantai Panjang
Bengkulu ini, Menurut pendapatnya, “Ga terlalu menumpuk sih karna
dibersihkan oleh mereka-mereka tadi pagi, tapi ada sih yang menumpuk. Kalau
ingin nyaman, harusnya dibersihkan dibuang kalo pengunjungnya maap

9
Bengkulu Interatif. 2020. Menumpuknya Sampah di Kawasan Pantai Kota Bengkulu. Di
akses melalui https://www.bengkuluinteraktif.com/menumpuknya-sampah-di-kawasan-pantai-
kota-bengkulu pada tanggal 1 Oktober 2022, pukul 11.00.

21
pengunjungnya harusnya lantai bersih kalo sudah menumpuk harusnya dibuang
ditempat sampahnya. Ya kalau pengunjung sih disini-sinikan mereka bersihkan
tapi yang menumpuk soal pedagang disana ibu lihat bersih-bersih ditoilet, tapi
yang pedagangnyo menumpuk disana. Cuman kayaknya kan mungkin tidak setiap
hari ga gitu buang sampah mungkin besoknya. Kalau menumpuk baru dibuang
mungkin ga terlalu setiap hari. Kalau sudah menumpuk membusuk otomatis
terganggu baunya, yang ga tahan tu kalau bagi saya ya. Kalau saran harus
dibersihkan ga boleh harus menumpuk lama seharusnya ada sampah hari itu,
sore atau paginya buang sampah biar ga menbusuk otomatiskan pengunjung ga
gelisah kalau ada bau atau gimana gitu. Kalau soal tempat sampah perlu sih
harusnya aturan ada setelah sini ada 3/2 makan lalu disuruh Tarok ditempat
sampah”.

Selanjutnya, ada dari Wisatawan yang baru pertama kali berkunjung di


wisata pantai panjang Bengkulu berasal dari Lampung, yaitu ibu Eliana (48),
Menurutnya, “ya... agak nggak terlalu banyka ya, sebagian sudah teratasi, sudah
ada yang menghandel sampah-sampah ini, masyarakat sudah sadar kalau
sampah itu ada tempat pembuangannya tapi masih banyaklh orang-orang yang
membuang sampahnya masih sembarangan. Yah jelas terganggu,
pemandangannya kan kalu aturannya alami dia sudah alami lagi. Kan jelas, kan
pedagang menyediakan, jadi pengunjungkan jelas memanfaatkan membeli
tentang pembuangan sampah itu yang kurang teratasi ya, aturannya kan harus
tersedia kotak-kotak sampah, jika membuang pada tempatnya. Ee.. pembilah-
bilah sampah itu loh antara yang plastik dengan itu kan harus ada
pembilahannya ya, nah itukan kalau nanti kita tangkai seperti inikan gak teratasi
ya kan karena antara plastik dengan organik gitu ya, tidak seimbang gitu lah ya.
Kalau pantainya emang asli bagus, kalau saya sebagai pengunjung ya baru sekali
ini bagus”.

Sejumlah wisatawan lokal menyoroti sampah yang berserakan di tepi


Pantai Panjang, Kota Bengkulu, salah satu objek wisata, yang dipadati
pengunjung setiap tahun, saat libur Idul Fitri.

22
"Pemandangan jadi kurang bagus karena banyak sampah yang berserakan
di pantai," kata Suryadi, salah seorang pengunjung Pantai Panjang di Bengkulu,
Senin.Ia mengatakan sampah yang berserakan, antara lain batok kelapa muda
yang dijual pedagang di pantai tersebut dan sampah plastik.Lokasi sampah yang
berserakan dan mengganggu pemandangan pesisir juga ditemui tidak jauh dari
lokasi bertuliskan "Pantai Panjang" penanda ikon wisata itu."Sepertinya pedagang
maupun pengunjung kurang peduli dengan kebersihan pantai," kata pengunjung
asal Argamakmur, Kabupaten Bengkulu Utara itu.

Pantauan di Pantai Panjang, sampah berserakan di beberapa titik, termasuk


di bawah pohon cemara, tempat pengunjung bersantai dan menikmati
pemandangan, hingga pantai yang berada di Kelurahan Pondok Besi.

Koordinator Aliansi Pemuda Peduli Bengkulu (APPB) Feri Vandalis


mengatakan persoalan sampah di objek wisata andalan tersebut sudah menjadi
masalah menahun.

"Kami sudah beberapa kali mengadakan kegiatan memungut sampah


bersama bahkan dilombakan tapi tidak ada tindak lanjut dari pemerintah daerah,"
ucapnya.Menurut dia, penyelesaian persoalan sampah di Pantai Panjang
membutuhkan keseriusan Pemerintah Kota Bengkulu bersama para pedagang dan
masyarakat yang bermukim di pesisir setempat.

Ia mengatakan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke


laut, terutama pemukiman yang berdampingan dengan pantai, perlu
ditingkatkan.Masyarakat perlu disadarkan dan pemerintah harus menyediakan
sarana prasarana sehingga sampah tidak berserakan di pantai," katanya.10

Rudi salah satu pengunjung wisata pantai panjang asal Linggau mengaku
kecewa melihat banyaknya tumpukkan sampah disepanjang jalan wisata. Padahal
potensi alam pasir dan desiran ombak serta barisan kapal nelayan ikan yang indah

10
Helti Marini. 2018. Sampah berserakan di pantai panjang bengkulu. Diakses melalui
https://bengkulu.antaranews.com/berita/50227/sampah-berserakan-di-pantai-panjang-bengkulu
pada tanggal 1 Oktober 2022 pukul 11.00

23
dipandang menjadi tak sedap karena joroknya aneka sampah di sepanjang bibir
pantai.

"Ya kami heran aja kok pantai begini bagus dibiarkan jorok tanpa ada
upaya dari Pemerintahnya. Sebagai contoh tidak seriusnya Pemerintah Provinsi
mengelola sampah. Bak sampah disepanjang jalan wisata sangat minim sekali. Ini
jelas menjadi indikator penilaian kami sebagai pengunjung luar daerah. Masa
kalah dengan Pemerintah kami," cetusnya.

Hal senada juga dilontarkan Wawan, pria asal jawa tengah ini mengaku
heran pengelolaan sampah di sepanjang jalan wisata pantai panjang dibiarkan
berserakan. Hal ini jelas merusak pemandangan indah pantai panjang Bengkulu.

"Kalau saja pantai panjang ini bersih di setiap sudut mata mamandang
maka akan jadi daya tarik wisatawan baik lokal dan luar daerah," jelasnya. Ia juga
memberikan masukkan kepada pemerintah Bengkulu agar pantai panjang
Bengkulu bisa menjadi destinasi unggulan yakni.

1. Bersih dari sampah dengan sistem pengelolaan yang benar dan tetap sasaran.
2. Penerangan harus menjadi prioritas karena itu menjadi nilai jual.
3. Bekali di sepanjang pantai dengan ilmu kesadaran menjaga kebersihan dan
sikap ramah dengan pengunjung wisata.
4. Berlakukan sanksi tegas kepada siapa pun yang membuang sampah
disembarang tempat. Sekaligus memberikan edukasi dan efek jera bagi
pelanggar.
5. Siagakan petugas penjaga pantai dan petugas kebersihan sehingga kebersihan
tetap terjaga setiap saat.
6. Lapak pedagang harus ditata dengan rapi. Semisal auning atau atap lapak
pedagang dibuat seragam, bukan serampangan.
7. Petugas parkir harus dibekali sikap sadar wisata.
2 8 Akses masuk wisata dibuat satu pintu sehingga tidak semraut terutama saat
hari libur panjang dan libur hari besar.11
11
Meja redaksi. 2020. Pantai Panjang Penuh Sampah Bikin Kecewa Wisatawan. Di akses
melalui Pantai Panjang Penuh Sampah Bikin Kecewa Wisatawan (seputarhukum.com) pada

24
3.3 Upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menanggapi Permasalahan
Sampah di Pantai Panjang Kota Bengkulu.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bengkulu,


Safnizar saat dikonfirmasi rakyatbengkulu.com menjelaskan, Pemerintah Provinsi
(Pemprov) sangat serius dalam pengelolaan kawasan Pantai Panjang tersebut.
Meski diakuinya pengelolaan kawasan Pantai Panjang, memang sudah berpindah
dari Pemkot ke Pemprov.“Walaupun sudah berpindah tapi ada aturan yang sama-
sama harus kita patuhi,” ujar Safnizar.

Ditambahkannya, saat ini Pemprov sudah membentuk tim gabungan


terkait pengelolaan kawasan Pantai Panjang yang sudah berjalan dan saling
berkoordinasi. Terkait sampah yang menumpuk di Pantai Panjang,
diterangkannya, DLHK sudah melakukan komunikasi dengan DLHK Kota
Bengkulu.

“Saat ini DLHK Kota juga lagi menunggu keputusan dari pimpinannya mengenai
hal tersebut,” sambung Safnizar.

Terpisah, Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu, Ibrahim


Ritonga mengatakan, Pemprov dan Pemkot harus berkolaborasi dalam
pengelolaan sampah Salah satunya bisa membuat regulasi mengenai pengelolaan
sampah di kawasan objek wisata tersebut. Pemprov dan Pemkot juga harus
melibatkan masyarakat dan pedagang dalam pengelolaan sampah. Namun
sebelum itu, harus terlebih dahulu mengesekusi sampah yang sudah menumpuk
agar sampah tersebut tidak menjadi sumber bencana ekologis di Kota
Bengkulu.“Yang jelas sampah ini jangan di biarkan berlarut-larut,” kata Baim
sapaan akrabnya.

tanggal 1 oktober pukul 11:30 WIB.

25
Pemerintah Kota Bengkulu berjanji akan menyelesaikan permasalahan
fasilitas pengelolaan sampah di kota itu yang sampai saat ini masih dikeluhkan
oleh pemerhati lingkungan hidup. "Kami akan membawa persoalan ini ke
berbagai rapat resmi, persoalan sampah ini merupakan tanggung jawab bersama,
pemerintah menyediakan fasilitas dan masyarakat ikut menjaga dan
membersihkannya," kata Wakil Wali Kota Bengkulu, Patriana Sosialinda, di
Bengkulu.Dia mengatakan, pihaknya akan berupaya menyediakan fasilitas
pengelolaan sampah yang lebih baik lagi terutama pada titik-titik tertentu
penghasil sampah.Seperti di destinasi wisata Pantai Panjang, Pantai Pasir Putih
serta Pantai Zakat Kota Bengkulu merupakan titik penghasil sampah yang besar,
sementara itu ketiga pantai tersebut merupakan tujuan wisata utama kota.

Sampah limbah rumah tangga, potongan kayu serta batok kelapa dalam
jumlah besar berserakan dan tak terurus di sejumlah destinasi wisata Kota
Bengkulu. Hal tersebut mendapat perhatian khusus dari aktivis pemerhati
lingkungan hidup se Provinsi Bengkulu. Pada Minggu, 12 NGO yang tergabung
dalam Forum Peduli Pantai Bengkulu menggelar aksi "Gunung Sampah", dengan
cara mengumpulkan yang bertebaran di seputaran pantai daerah itu. "Aksi
Gunung Sampah ini merupakan aksi peduli masyarakat sipil dalam menjaga
kualitas lingkungan pantai, dan bentuk protes terhadap kinerja pengelolaan
sampah di Kota Bengkulu," kata Koordinator aksi Oka Ardiansyah.

Dengan aksi tersebut, pihaknya berharap dapat menggugah Pemerintah


Kota Bengkulu, untuk dapat kembali kepada tugas dan fungsi utamanya dalam
mengelolakan sampah kota. "Pada kenyataannya masyarakat sangat
mengandalkan pengelolaan sampah pemkot, sementara pemkot belum bisa
diandalkan" ucapnya. Oka mengatakan, aktivis lingkungan hidup Bengkulu,
mendesak pemerintah kota untuk menyediakan fasilitas tempat sampah yang
layak. "Hal ini juga tidak akan efektif kalau sistem pelayanan kebersihan setiap
harinya tidak berjalan secara berkesinambungan, jadi sampah akan menumpuk di
tempat sampah dan tidak didistribusikan ke TPA," katanya. Pemkot Bengkulu,
menurut dia seharusnya menyiapkan "grand design" pengelolaan sampah terpadu,

26
untuk mengatasi persoalan sampah yang selama ini belum dapat dikelola secara
maksimal. "Selain itu, pemkot harus mengganti kebijakan kawasan pantai yang
tidak memihak kepada lingkungan hidup," ujarnya

Pemprov akan membangun TPA regional di Kabupaten Bengkulu


Tengah.TPA tersebut nantinya, akan menampung sampah yang berasal dari
Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma.Lanjut
Rohidin, saat ini, pihaknya sedang melakukan proses pemeriksaan uji kelayakan
lahan. Sehingga pengelolaan sampah terpadu yang akan menghasilkan nilai
tambah dari sampah tersebut. “Tidak hanya sekadar limbah, tetapi juga nilai
ekonomi bagi masyarakat,” ujar Rohidin.12

Selanjutnya ialah. Narasumber dari salah satu ketua RT 28 di sekitar


Pantai Panjang Bengkulu. Menurut beliau, “Sampah yang menumpuk ga ada yang
mengambil kemarina da mobil daru DLH kemarin, dulukan pemda sekarang
diamb akuh oleh provinsi seksrang kacau. Kebanyakan pelakunya pedagang
kalau masalah terganggu kami ga suh tapi untuk yang disana mungkin terganggu.
Kalau kemarin tu sering ada pemda kota ko, kalau sekarang provinsi dakdo,
kurang bahkan hampir tidak pernah karno diambil alih oleh Provinsi, kota
sekarang diam aja. Dulu gotong royong setiap Sabtu, dari UMP, RT RW
masyarakat setenpat, nah sekarang belum aja karena baru diambil alih.”

Lanjutnya, “Pedagang tu harus kompak untuk gotong Royong/ minta


bantuan RT RW setempat karno kawasan ini jugo bukan Rt 18 aja tapi ada RT 1,
RT 2 dan RT 14”.

Dari observasi kami, dari awal kami datang ke Dinas Lingkungan Hidup,
benar yang dikatakan oleh Ketua RT tadi bahwa sudah satu tahun ini Kawasan
Pantai Panjang sudah diambil alih oleh Provinsi sehingga pihak dari Pemerintahan
Kota tidak memiliki kewenangan apapun dalam membersihkan Sampah di Pantai
Panjang Bengkulu.

12
Radar. 2022. Ini Penjelasan Gubernur Soal Sampah Di Pantai Panjang. Diakses melalui
https://radarbengkulu.rakyatbengkulu.com/2022/01/04/ini-penjelasan-gubernur-soal-sampah-di-
pantai-panjang/ pada tanggal 1 Oktober 2022

27
Gambar 1.2 Dokumentasi Wawancara dengan RT. 18

BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pencemaran sampah ini sangat berdampak bagi manusia dan lingkungan


sekitar. Terkhusus sampah yang berada di wilayah sepanjang Pantai Bengkulu
diantaranya Pantai Panjang, Pantai Berkas, dan Pantai Zakat. Mengakibatkan
pencemaran di wilayah perairan pantai bengkulu, hal ini memberikan dampak
bahwa mengakibatkan semakin rendahnya kualitas air bersih di sepanjang Pantai
Bengkulu. Hal ini juga dapat mengakibatkan perkembangbiakan bakteri, nyamuk
yang dapat merusak lingkungan ekosistem.

Peristiwa akan sampah ini sangat miris jika terus dibiarkan, jangan sampai
hewan-hewan yang berada di laut atau pantai bengkulu yang merupakan salah satu
tempat wisata kebanggaan yang berada di Provinsi Bengkulu kini rusak tercemar
dan keindahan ekosistem lingkungan pun sudah tidak ada lagi. Jangan sampai
lingkungan sekitar terkhusus di sepanjang Pantai Bengkulu menjadi lautan
sampah yang dapat merusak ekosistem dan pencemaran lingkungan.

Hal menyatakan bahwa lingkungan hidup sangat erat kaitannya dengan


manusia. Undang – undang tersebut mempertegas kembali bahwa pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan

28
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan hidup.

Pemerintah Kota Bengkulu Sekarang ini belum begitu responsif dan tegas
dalam menyikapi peristiwa ini dikarenakan dengan menurunnya kualitas air akibat
pencemaran lingkungan sehingga dapat merusak ekosistem lingkungan sekitar,
baik di lingkungan masyarakat maupun terkhusus di lingkungan Pantai Bengkulu
sehingga mengakibatkan banyak ikan dan hewan-hewan yang mati, setelah
ditelusuri bahwa terdapat sampah berupa limbah organik dan anorganik
diperutnya seperti sampah plastik dan sampah daun.

3.2 Saran

Tentunya Kami Sebagai Penulis Karya Ilmiah Ini Menyadari Masih


Banyak Kesalahan Terhadap Penyusunan Makalah Ini,Serta Jauh Dari Kata
Sempurna.Adapun Nantinya Penulis Akan Segera Melakukan Perbaikan Susunan
Karya Ilmiah Ini Dengan Menggunakan Pedoman Dari Beberapa Sumber Dan
Kritik Yang Bisa Membangun Dari Para Pembaca.

29
DAFTAR PUSTAKA

Yar Johan dkk, 2019. Jenis Dan Bobot Sampah Laut (Marine Debris) Pantai
Panjang Kota Bengkulu. Jurnal Enggano Vol. 4, No. 2.
Bengkulu Interatif. 2020. Menumpuknya Sampah di Kawasan Pantai Kota
Bengkulu. Di akses melalui
https://www.bengkuluinteraktif.com/menumpuknya-sampah-di-kawasan-
pantai-kota-bengkulu pada tanggal 1 Oktober 2022, pukul 11.00.
Helti Marini. 2018. Sampah berserakan di pantai panjang bengkulu. Diakses
melalui https://bengkulu.antaranews.com/berita/50227/sampah-
berserakan-di-pantai-panjang-bengkulu pada tanggal 1 Oktober 2022
pukul 11.00
Meja redaksi. 2020. Pantai Panjang Penuh Sampah Bikin Kecewa Wisatawan. Di
akses melalui Pantai Panjang Penuh Sampah Bikin Kecewa Wisatawan
(seputarhukum.com) pada tanggal 1 oktober pukul 11:30 WIB.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks. Jakarta,
2008. Halaman 70
Rifda Arum. (2022). Pengertian Pantai: Ciri, Manfaat, dan Jenisnya. Diakses
melalui diakses melalui gramedia.com pada tanggal 4 Desember 2022
Nailufar, Nibras Nada (ed.). “Pantai dan Pesisir: Perbedaan dan Fungsinya.
Kompas.com. Diakses tanggal 4 Desember 2022
UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

30
Lampiran

31

Anda mungkin juga menyukai