DI SUSUN OLEH
Lailatul Mukaromah (4202208023)
Leo Lugeri (4202208053)
Lutfi Eka Septi Ningsih (4202208019)
M.Alta Tetra Ferzi (4202208018)
Megawati Kurniasari (4202208013)
Miko Saputra (4202208047)
Muhammad Ilham Hanavi (4202208022)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS PERIKANAN DAN KELAUTAN
POLITEKNIK NEGERI SAMBAS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan Makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.
Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah Budidaya Pakan
Alami. Dalam penyusunan Laporan akhir ini, penyusun telah mendapatkan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Untuk
itu, dengan rasa hormat penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. SAIFULLAH S.PI, M, SI selaku dosen pengajar mata kuliah Budidaya
Pakan Alami.
2. Teman-teman yang telah memberikan berbagai refrensi sebagai bahan isi
makalah.
3. Serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang
telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
.............................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
.............................................................................................................................................1
ii
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................................
.................................................................................................................................4
3.3 Metode Pengambilan Data.......................................................................................
.................................................................................................................................5
3.3.1 Data Primer...........................................................................................
...............................................................................................................5
3.3.2 Data Sekunder.......................................................................................
...............................................................................................................5
4.1 Hasil.........................................................................................................................
.................................................................................................................................6
4.2 Pembahasan.............................................................................................................
.................................................................................................................................7
BAB V PENUTUP..............................................................................................................
.............................................................................................................................................8
5.1 Kesimpulan............................................................................................................
...............................................................................................................................8
5.2 Saran......................................................................................................................
...............................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini untuk mengetahui media yang baik untuk
pertumbuhan maggot menggunakan dedak dan ampas tahu.
1.3 Manfaat
Praktikum ini diharapkan memberikan informasi tentang budidaya maggot bsf serta
analisis secara finansial tentang kelayakan usaha budidaya maggot sebagai pakan
alternatif ikan yang ada di daerah kampus. Hasil praktikum ini di harapkan menjadi
rekomendasi bagi peternak.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Family : Stratiomyidae
Genus : Hermetia
Species : Hermetia illucens
2
Hermetia illucens berkembang biak dengan cara seksual. Menurut Susetyarini, Zaenab,
Latifa, & Rofieq (2017), reproduksi seksual disebut juga reproduksi secara generatif.
Reproduksi seksual melibatkan peleburan 2 sel gamet (sperma dan ovum) membentuk
zigot. Pada umumnya, sel gamet tersebut berasal dari 2 induk yang berbeda (jantan dan
betina).
Siklus Hermetia illucens relatif singkat yaitu sekitar 40 hari. Fase metamorfosis terdiri
atas fase telur 2 sampai 3 hari, fase larva (maggot) 18 hari, fase pre-pupa dan pupa 3 hari,
fase lalat muda 3 hari, fase lalat dewasa terjadi 8 perkawinan, dua hingga tiga hari setelah
kawin betina akan bertelur, betina mati setelah bertelur, jantan mati setelah kawin
(Dewantoro & Efendi, 2018).
3
BAB III
METODE PRAKTEK
4
3.3 Metode Pengambilan Data
Pengumpulan data praktik dilakukan dengan 2 macam cara, yaitu pengambilan data
primer dan data sekunder.
3.3.1 Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan secara langsung di
lapangan. Dalam pengumpulan data primerdapat digunakan metode yaitu
observasi, wawancara, dan partisipasi aktif maupun memakai instrumen
pengukuran tertentu yang khusus sesuai dengan tujuan.
3.3.2 Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari studi literatur, baik dari buku
dari pustaka-pustaka atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Umar (2004)
menyatakan data sekunder merupakan data primer yang telah duolah lebih lanjut,
misalnya dalam bentuk grafik, tabel, diagram, gambar, dan sebaginya, sehingga
lebih informatif untuk digunakan oleh pihak lain dan digunakan oleh periset untuk
diproses lebih lanjut.
5
BAB IV
6
Berdasarkan tabel di atas merupakan hasil parameter yang kita dapat pada saat
kegiatan praktikum.
4.2 Pembahasan
Manggot merupakan larva dari Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Menurut
Oliver (2004) larva lalat Black soldier dapat digunakan untuk mengkonversi limbah
seperti limbah industri pertanian, peternakan, ataupun kotoran manusia. Sedangkan
DuPonte (2003) menyebutkan bahwa makanan utama dari larva dari lalat ini adalah
kotoran ayam dan bahan-bahan organik. Budidaya manggot dapat dilakukan dengan
menggunakan dedak dan ampas tahu. Lalat bsf pada umumnya hanya makan pada saat
masih berada pada fase larva, sedangkan ketika berada difase pupa lalat bsf tidak
memerlukan makanan (Widisono et al, 2016). Maggot adalah pemakan bahan sisa dan
banyak terdapat pada bahan organik yang telah membusuk. Lalat bsf hanya menyukai
aroma media yang khas sehingga tidak semua media budidaya dijadikan tempat bertelur
bagi lalat bsf. Walaupun kandungan nutrisi media cukup bagus namun jika aroma media
tidak dapat menarik lalat untuk bersarang maka tidak akan dihasilkan maggot (Mudeng et
al, 2018).
Komposisi media mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap kadar
protein maggot yang dihasilkan, kadar protein maggot bsf sangat ditentukn oleh kandungan
protein media yang digunakan dan umur maggot yang dipanen. Semakin tinggi kadar
protein media semakin cepat maggot dipanen, maka akan semakin tinggi pula kadar
proteinnya demikian sebaliknya (Suciati dan Faruq, 2017). Kandungan protein kasar pada
larva yang muda lebih tinggi dibandingkan dengan larva yang tua, hal ini diduga karena
larva yang masih muda mengalami pertumbuhan sel struktural yang lebih cepat. Tetapi,
apabila ditinjau dari skala produksi masal maka kuantitas produksi menjadi faktor yang
perlu dipertimbangkan sehingga diperlukan bobot larva yang lebih tinggi (prepupa). Larva
yang lebih besar sangat ideal digunakan untuk campuran pakan atau bahan baku pelet
karena mampu memenuhi kuantitas produksi. Larva muda lebih sesuai diberikan untuk
pakan ikan secara langsung, karena bentuknya yang kecil sesuai dengan ukuran mulut ikan
(Wardhana, 2016).
Maggot ternyata mampu menggantikan pelet sebagai alat pakan alternatif untuk
ikan. Selain kandungan gizinya tinggi, larva serangga itu juga ramah lingkungan karena
tidak mengandung bahan pengawet dalam pembiakkannya. Selain mudah didapat dan
awet, proses pembuatanya relatif mudah. Karena itu, peternak bisa memproduksinya
sendiri.
7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama kurang lebih ± 28 hari
(4 minggu), maka diperoleh hasil total produksi manggot (Hermetia illuciens) untuk
masing-masing perlakuan memiliki nilai yang berbeda-beda. Produksi manggot tertinggi
diperoleh pada perlakuan dengan komposisi media ampas tahu 50%, dedak 50%, dan
penggunaan EM4.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini , disarankan untuk melakukan pengujian lebih
lanjut terhadap pertumbuhan serta kandungan maggot pada media tumbuh lainnya untuk
mengetahui media mana yang terbaik yang mampu meningkatkan kandungan dalam
maggot sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti bahan pakan sumber protein yang rata-
rata harganya sangat mahal.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.deheus.id/cari/berita-dan-artikel/ketahui-jenis-pakan-alami-untuk-kebutuhan-
budidaya-ikan-air-tawar
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98180/BUDIDAYA-MAGGOT-BSF-
SEBAGAI-PAKAN-TERNAK/
https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/19937/PKM-AI-2009-IPB-Dodi-
Pengaruh%20Beberapa__.pdf;jsessionid=BAE439AE6CEE75DC0B6EF73D3D92783B?
sequence=8
https://media.neliti.com/media/publications/365114-none-4828b1fa.pdf
http://scholar.unand.ac.id/57098/2/BAB%205.pdf
9
10
11