Tugas Terstruktur I sebagai Pengganti Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Peradaban Awal
Dunia Pembina Dr. Blasius Suprapta, M.Hum
Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan paper yang berjudul Peradaban Awal Dunia
Romawi Kuno ini tepat waktu. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah SAW
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas pengganti Ujian Tengah
Semester pada mata kuliah Peradaban Awal Dunia. Selain itu, paper ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang salah satu unsur kebudayaan universal yaitu sistem religi yang akan
dikaitkan dengan teori keruangan dan teori kebentukan sehingga menjadi sebuah peradaban.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Blasius Suprapta, M.Hum yang telah
memberikan tugas serta bimbingan kepada kami dalam pengerjaan tugas paper ini. Sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan kami berkaitan dengan materi pembelajaran pada mata
kuliah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah membantu
Kami menyadari, bahwa paper yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, sumber rujukan, dan pembahasannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi semua pembaca maupun pihak lain yang memerlukan paper
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover …............................................................................................................................. I
Kata pengantar ................................................................................................................... II
Daftar isi ............................................................................................................................. III
Daftar gambar ..................................................................................................................... IV
Bab 1: Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 3
Bab 2: Landasan teori ........................................................................................................ 4
2.1 Teori tujuh unsur kebudayaan universal ......................................................... 4
2.1.1 Bahasa .............................................................................................. 4
2.1.2 Sistem pengetahuan .......................................................................... 5
2.1.3 Sistem organisasi sosial .................................................................... 5
2.1.4 Sistem peralatan hidup dan teknologi ............................................... 6
2.1.5 Sistem mata pencaharian hidup ........................................................ 6
2.1.6 Sistem religi ...................................................................................... 7
2.1.7 Kesenian ........................................................................................... 7
2.2 Sistem religi peradaban Romawi kuno ............................................................ 8
2.3 Teori timbulnya peradaban .............................................................................. 8
2.3.1 Dimensi kebentukan ......................................................................... 8
2.3.1.1 Bahasa ................................................................................ 8
2.3.1.2 Agama ................................................................................ 9
2.3.1.3 Ideologi kemasyarakatan .................................................... 9
2.3.1.4 Rasisme dan Etnisme ........................................................ 10
2.3.2 Dimensi keruangan ........................................................................... 10
2.3.3 Dimensi waktu .................................................................................. 10
Bab 3: Paparan data ........................................................................................................... 11
3.1 Data lingkungan alam di Romawi kuno .......................................................... 11
3.2 Data persebaran ............................................................................................... 15
3.2.1 Kuil Apollo Medicus Sosianus ............................................ 15
3.2.2 Kuil Venus Genetrix ............................................................ 17
3.2.3 Kuil Yupiter Optimus Maximus .......................................... 19
3.2.4 Kuil Apollo Palatinus ........................................................... 22
3.2.5 Kuil Fortuna Virilis .............................................................. 23
3.2.6 Pantheon ............................................................................... 24
Bab 4: Pembahasan ........................................................................................................... 26
4.1 Hubungan Teori Keruangan & Teori Kebentukan dengan Persebaran Religi di Romawi
kuno pada abad 509 SM hingga 14 M ............................................................ 26
4.1.1 Hubungan teori keruangan dengan persebaran religi Romawi kuno... 26
4.1.2 Hubungan teori kebentukan dengan persebaran religi Romawi kuno.. 27
Bab 5: Penutup ...................................................................................................................... 39
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 39
Daftar Rujukan ...................................................................................................................... 40
iii
DAFTAR GAMBAR (PETA,FOTO)
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Peradaban Romawi Kuno berdiri diawali dengan berdirinya kota Roma di Italia pada 753
SM yang dimulai dengan pemukiman suku bangsa Italik di Italia yang kemudian mereka
mendirikan kota Roma. Kemudian pada abad 509 SM berdirilah Republik Romawi dan
pemimpin yang terkenal yaitu Gaius Julius Caesar (yaitu seorang pemimpin Republik
sekaligus pemimpin militer yang terkenal karena prestasinya yang mampu memperluas
wilayah kekuasaannya yang awalnya pada 326 SM luas wilayah kekuasaannya hanya 10.000
km/2 pada 44 SM menjadi 1.950.000 km/2 yang meliputi wilayah Spanyol, Yunani, beberapa
seumur hidup, kemudian ia dibunuh dengan cara ditusuk oleh senator-nya Marcus Junius
Brutus. Sepeninggalan Julius Caesar, tahta Caesar pun diturunkan kepada anak angkatnya yaitu
Gaius Julius Caesar Augustus atau dikenal sebagai Augustus Caesar yang kemudian mengganti
sistem pemerintahan Republik Romawi menjadi Kekaisaran Romawi. Pada zaman ini pula
terjadi kondisi dimana Romawi mengalami masa keemasan dengan adanya Pax Romana yang
membuat perang saudara yang terjadi berakhir dan terjadi perdamaian di Kekaisaran Romawi
. Selain itu juga pada masa kepemimpinan Augustus Caesar, Kekaisaran Romawi mampu
Tidak hanya terkenal karena kehebatan dan luas wilayah kekuasaannya yang dikagumi oleh
dunia. Hal lain seperti tradisi, festival, teknologi, seni, dan juga arsitektur bangunannya yang
mengalami kemunduran perlahan demi perlahan. Kemunduran ini ditandai dengan kembali
terjadinya perang saudara. Kaisar Nero yang merupakan keturunan terakhir dari Julio
Claudians pun juga tidak dapat meneruskan warisan dari leluhurnya untuk memimpin
Kekaisaran Romawi dan akhirnya runtuh dikarenakan kematian Kaisar Nero akibat bunuh diri.
Namun sebuah peradaban tidak dapat dikatakan sebagai peradaban apabila tidak memenuhi
beberapa persyaratan khusus. Salah satu persyaratannya adalah dengan terpenuhi-nya unsur
kebudayaan universal. Menurut ahli antropologi yaitu Prof. Dr. Koentjaraningrat berpendapat
bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yang dapat ditemukan pada semua bangsa di
seluruh dunia ini. Ketujuh unsur yang dapat disebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di
dunia ini adalah: 1. Bahasa, 2. Sistem Pengetahuan, 3. Organisasi Sosial, 4. Sistem Peralatan
Hidup dan Teknologi, 5. Sistem Mata Pencaharian Hidup, 6. Sistem Religi, dan 7. Kesenian.
Tidak hanya itu, untuk membuktikan suatu peradaban juga dibutuhkan data yang
memenuhi teori keruangan dan kebentukan. Oleh karena itu, apakah Romawi kuno merupakan
sebuah peradaban ataukah tidak?, melalui makalah ini mari kita buktikan apakah Romawi kuno
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana kondisi lingkungan alam Romawi Kuno pada abad 509 SM-14 M?
1.2.2 Bagaimana persebaran tempat ibadah dan alat upacara di Romawi Kuno pada abad
509 SM-14 M?
1.2.3 Bagaimana hubungan teori keruangan dan teori kebentukan dengan persebaran religi
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui kondisi lingkungan alam Romawi Kuno pada abad 509 SM-14 M.
1.3.2 Untuk mengetahui tentang persebaran tempat ibadah dan alat upacara di Romawi kuno
1.3.3 Untuk menjelaskan bahwa persebaran religi di Romawi Kuno pada abad 509 SM-14
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Jika membahas mengenai sebuah peradaban, tidak akan lepas dari suatu kebudayaan. Kata
kebudayaan sendiri berasal dari kata Sansekerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang
berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai hal hal yang
bersangkutan dengan akal. Bagaimana manusia bertindak sesuai dengan akal yang dimilikinya.
Kemudian definisi dari kebudayaan itu sendiri yaitu seperangkat peraturan yang dimiliki bersama
oleh anggota (batasan), masyarakat yang harus dilaksanakan oleh anggota masayarakat,
melahirkan perilaku yang oleh anggota masyarakat dipandang layak dan diterima. Menurut Prof.
Dr. Koentjaraningrat, terdapat tujuh unsur yang dapat kita sebut sebagai isi pokok dari tiap
kebudayaan di dunia. Tiap-tiap unsur kebudayaan tersebut wujudnya terdiri dari unsur kebudayaan
fisik, sistem sosial, dan sistem budaya. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut yaitu sebagai berikut:
2.1.1 Bahasa
Bahasa merupakan sistem perlambangan manusia baik secara lisan maupun tertulis untuk
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Mengenal lambang, simbol, dan dialek kajian
antropologi linguistik yang bisa menciptakan makna bahasa yang baik. Yang kemudian bahasa
tersebut dapat mencerminkan kebudayaan dan peradaban . Dengan memasukkan tiga wujud
budaya ke dalam unsur bahasa, dapat kita temukan bahwa wujud bentuk fisik berupa prasasti,
aneka ragam huruf, dan unsur fisik lainnya, sistem sosial berupa perilaku bagaimana manusia
berbicara, berkomunikasi, dan lainnya, serta sistem budaya bagaimana bertutur kata yang bersifat
abstrak.
4
2.1.2 Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan merupakan salah satu unsur yang penting dan berpengaruh karena suatu
peradaban dikatakan maju jika sistem pengetahuannya maju. Bentuk sistem pengetahuan yaitu
berupa pengetahuan mengenai alam sekitarnya, flora, fauna, zat-zat, bahan mentah, tubuh manusia
dan lain-lain. Wujudnya yang berupa fisik yaitu kalender musim, sistem sosialnya berupa
bagaimana perilaku ketika bercocok tanam dan sikap terhadap alam sekitar, kemudian yang sistem
budaya yaitu gagasan tentang alam sekitar dan bersifat mistis. Contohnya upacara Kasodo di suku
Organisasi sosial adalah sekelompok masyarakat yang merasa satu. Yang diorganisasi atau
diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam
lingkungan tempat individu hidup dan bergaul dengan masyarakat sekitar. Wujud fisik dari unsur
organisasi sosial ini berupa daftar nama dalam kekerabatan, pembagian kerja dalam kelompok
masyarakat, dan pelapisan atau strata di dalam masyarakat, sistem sosialnya berupa bagaimana
kita berperilaku terhadap nama dalam kekerabatan, pembagian kerja, dan pelapisan masyarakat,
dan yang terakhir yaitu sistem budaya berupa pranata dalam kekerabatan, pembagian kerja, dan
5
2.1.4 Sistem peralatan hidup dan teknologi
Sistem peralatan hidup dan teknologi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang penting
karena sebagai alat untuk pekerjaan sehari-hari dan teknologi yaitu cara memproduksi, memakai,
dan memelihara segala peralatan hidup. Wujud fisik berupa alat-alat produksi yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan, senjata untuk berburu serta menangkap ikan dan ada yang
digunakan untuk berkelahi dan berperang, wadah untuk menimbun dan menyimpan barang,
makanan, pakaian, tempat berlindung dan perumahan, dan alat transportasi. Sistem sosial berupa
bagaimana cara membuat, memakai peralatan dan mencari bahan baku untuk pembuatan alatnya.
Kemudian sistem budaya berupa konsep/tata cara pembuatan dan penggunaan alat yang
Dalam suatu kebudayaan masyarakat, pasti ada unsur mata pencaharian hidup. Dan tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Karena sistem mata pencaharian hidup ini adalah sumber
penghasilan masyarakat. Wujud fisiknya berupa sistem mata pencaharian tradisional, berburu dan
meramu, beternak, bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap
dengan irigasi. Sistem sosial berupa pola-pola kegiatan, dan sistem budaya berupa norma atau
aturan cara bertani, berladang, beternak, dan lainnya yang sifatnya abstrak.
6
2.1.6 Sistem religi
Sistem religi merupakan salah satu unsur kebudayaan yang pasti melekat dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Suatu unsur yang sangat pokok dan penting. Memiliki
konsep upacara keagamaan. Yaitu tempat upacara, waktu upacara, benda dan alat upacara, dan
orang yang melakukan dan memimpin upacara. Wujud fisiknya berupa kuil, ziggurat, piramida,
candi, pura, gereja, masjid dan lain sebagainya. Sistem sosialnya yaitu bagaimana berperilaku
waktu mengadakan upacara baik dari segi tempat, hari suci keagamaan, cara penggunaan alat, dan
pemimpin upacara keagamaan. Dan yang terakhir berupa sistem budaya yang berupa dogma,
ajaran bernilai, kitab suci, dalam sistem religi yang bersifat abstrak.
2.1.7 Kesenian
Kesenian merupakan cara masyarakat mengekspresikan diri dan hasratnya yang kemudian
menciptakan karya yang bisa dinikmati bukan hanya pribadi tapi juga masyarakat dimana kesenian
tersebut berkembang. Deskripsi yang dihasilkan berupa bentuk dan teknik pembuatan. Karya yang
dihasilkan berupa seni rupa contohnya yaitu patung, relief, seni lukis, dan yang lainnya. Ada juga
seni musik, seni tari, dan drama yang berbentuk wayang dan film. Semua seni tersebut berbaur.
Menciptakan karakteristik yang bisa dijadikan sebagai ciri khas dari suatu daerah dan menjadi
suatu kebudayaan.
Setelah mengkaji tentang teori tujuh unsur kebudayaan universal dan juga sumber-sumber
peradaban di Romawi Kuno, kami akan membahas mengenai sistem religi. Karena sistem religi
7
2.2 Sistem Religi
Ketika kerajaan Romawi berdiri, kepercayaan masyarakat masih bersifat animisme (Rizem
Aizid, 2018:491). Mereka menyembah banyak Dewa (Polytheisme) yang berasal dari mitologi
Romawi kuno. Dan dalam menjalankan ibadah mereka membangun tempat-tempat ibadah
mereka yaitu kuil dewa yang mereka sembah. Namun dalam pembangunan kuil dewa harus
melalui persetujuan Kaisar (Caesar) dan hanya bangsawan saja yang boleh membangun kuil
tersebut. Pengikut Dewa yang mereka sembah berasal dari kaum bangsawan, rakyat biasa, dan
juga budak-budak yang dimiliki oleh bangsawan. Di dalam kuil tersebut biasanya terdapat
patung dari dewa yang mereka sembah namun banyak juga yang hanya ada kuilnya saja dan
2.3.1.1 Bahasa
Dalam suatu peradaban, tidak akan lepas dari bahasa. Karena bahasa
diwariskan karena ada bahasa yang mendukungnya. Jika bahasa itu tidak ada di
suatu tempat maka bukan dikatakan sebagai peradaban dan mungkin peradaban
tidak akan semaju seperti sekarang ini. Bahasa merupakan hal yang penting dan
8
2.3.1.2 Agama
Agama merupakan landasan hidup yang diyakini dan dijalankan oleh suatu
arah yang lebih baik. Dan masih berlangsung sampai sekarang. Itulah yang
dinamakan peradaban. Akan selalu ada meski peradabannya sudah hilang tetapi
tinggalannya masih tetap ada. Baik dari segi fisik maupun yang tidak terlihat.
suatu peradaban pun juga ada. Setiap kehidupan terdapat suatu ideologi yang
menjadi pegangan dan tidak dapat dihilangkan dari pemikiran masyarakat. Ideologi
budaya.
9
2.3.1.4 Rasisme dan Etnisme
terhadap kepribadian atau watak yang ada pada sebagian besar dari individu yang
watak yang dimiliki inilah yang memungkinkan terjadi rasisme dan etnisisme
menggambarkan jenis pembedaan terhadap orang lain sesuai dengan peringkat nilai
yang diberikan. Prasangka yang berbasis ras disebut rasisme, sedangkan yang
diwujudkan dalam bentuk peta. Terdiri dari skala mikro (sempit), skala semi makro (cukup
Dimensi waktu berkaitan dengan umur suatu peradaban dan sulkseksi peradaban yaitu
dari awal, berkembang, sampai punah. Salah satu teori yang penting karena jika tahu
dimensi waktunya juga bisa tahu kronologisnya. Dan bisa belajar dari peristiwa suatu
peradaban.
10
BAB III
PAPARAN DATA
di utara adalah Pegunungan Alpen,,di timur adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia, di selatan adalah
Laut Sicilia, dan di barat adalah Laut Tirenia serta Laut Liguri. Pada abad 509 SM – 14 M terbagi
menjadi 2 yaitu kondisi lingkungan alam pada masa Republik Romawi & pada masa Kekaisaran
Romawi. Pada masa Republik Romawi wilayahnya terletak di benua Eropa, Asia kecil, dan juga
sedikit bagian utara benua Afrika. Karena letaknya banyak yang dekat dengan wilayah pesisir,
maka wilayah Republik Romawi menjadi wilayah yang strategis. Pada awalnya pada abad 509 SM
Republik Romawi memiliki luas wilayah hanya 10.000 km2 namun pada abad 44 SM Julius Caesar
mampu meperluas wilayah kekuasaannya hingga 1.950.000 km2. Berikut adalah peta wilayah
11
Gambar 3.1 Peta luas wilayah Kerajaan Romawi abad 509 SM
(sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/0a/Platner_-
_Ancient_Rome_city_growth.jpg)
12
Gambar 3.2 Peta wilayah kekuasaan Republik Romawi abad 44 SM
(sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/03/Roman-Empire-39BC-sm.png)
Dan pada masa Kekaisaran Romawi Augustus Caesar berhasil memperluas wilayahnya
hingga menuju Britania Raya dan pada abad 25 M wilayah kekuasaannya menjadi 2.750.000 km².
13
Gambar 3.3 Peta kekuasaan Kerajaan Romawi pada abad 25
(sumber: http://m.aspect.web.id/_sepakbola/_baca_image.php?td=5&kodegb=400px-
Roman_Empire_125.jpg)
Meskipun luas wilayah kekuasaan Republik Romawi & Kekaisaran Romawi berbeda,
namun batas wilayah dari keduanya sama yaitu dibagian utara berbatasan dengan Ceko, Jerman
bagian utara, Irlandia, dan Slovakia. Batas wilayah bagian selatan yaitu berbatasan dengan Libya,
Algeria, dan Saudi Arabia. Batas wilayah sebelah barat yaitu Samudra Atlantik Utara dan wilayah
14
3.2 Data Persebaran Tempat Ibadah dan Alat Upacara
(sumber:
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipM_CWBkdz5aEhqrBi7KAsLU24u8Cr8qRGuvoH2-
=s0 )
15
Foto 3.5 Lokasi kuil Apollo Medicus Sosionus
Dewa Apollo yaitu dewa musik, penyembuhan, wabah, ramalan, puisi dan panahan. Apollo
merupakan putra dari Zeus dan Leto. Kuil Apollo Sosianus, awalnya disebut Kuil Apollo Medicus
dan kemudian diganti namanya setelah dibangun kembali oleh Gayus Sosius. Kuil ini terletak di
dekat Kampus Martius di sebelah Teater Marcellus dan Porticus Octaviae, di Roma, Italia. Kuil
ini adalah bangunan pertama republik, yang dibangun pada 431 SM setelah masa wabah, mungkin
sebagai persembahan untuk Apollo. Gayus Sosius melakukan pembangunan kembali sebelum
16
3.2.2 Kuil Venus Genetrix
17
Foto 3.7 Kuil Venus Genetrix
Kuil ini didedikasikan untuk dewi Romawi Venus Genetrix yaitu dewi kaum ibu dan
hewan ternak. Kuil tersebut didedikasikan kepada dewi pada 46 SM oleh Julius Caesar. Bahan
dasar yang digunakan dalam pembangunan kuil ini adalah batu bata yang berhadapan dengan
marmer dan memiliki delapan kolom (octastyle) di fasad dan juga delapan kolom di setiap sisi.
18
3.2.3 Kuil Yupiter Optimus Maximus
(Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjf9Ja4hrTlAhUYbn0K
HWN2BhkQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fbamssatria22.wordpress.com%2F2013%2
F05%2F28%2Fbaalbek%2F&psig=AOvVaw0gqegzT8DovuJkYEmPPDoQ&ust=157197725307
4452 )
19
Foto 3.9 Kuil Jupiter Optimus Maximus
Jupiter adalah raja para dewa. Kuil Yupiter Optimus Maximus adalah kuil besar yang tertua
di Roma, yang terletak di bukit Capitoline. Kuil ini berarsitektur Etruskan. Bangunan tersebut
secara tradisional didedikasikan pada 509 SM. Namun pada 83 SM hancur akibat kebakaran. Dan
pada 69 SM dibangun kembali. Kuil baru dibangun dengan rencana yang sama pada fondasnya,
20
Foto 3.10 Patung Dewa Yupiter Optimus Maximus
(sumber:
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipMY2As4w55Ytt5J1Z35HjXTEwR3olkVTXm0t4iH
=s0 )
Jupiter adalah pemimpin para dewa, Jupiter juga disebut Jove, Lovis dan Diespiter. Jupiter
adalah putra dari Saturnus dan Ops. Seperti halnya di Yunani yaitu Zeus, Jupiter juga merupakan
dewa langit yang dikaitkan dengan awan, hujan, dan badai. Jupiter memiliki senjata yaitu petir.
21
3.2.4 Kuil Apollo Palatinus
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipNwpCsyYE9BymO-_w26UXeeyftMjvnxkp-GrztV=s0 )
Kuil Apollo Palatinus adalah sebuah kuil di tepi barat daya bukit Palatine di Roma
kuno. Yang pertama kali dipersembahkan oleh Augustus kepada dewa pelindungnya, yaitu
Apollo. Ini adalah kuil kedua di Roma yang didedikasikan untuk dewa setelah kuil Apollo
Medicus Sosianus
22
3.2.5 Kuil Fortuna Virilis
(sumber:https://en.wikipedia.org/wiki/Temple_of_Portunus#/media/File:Roma_-
_Tempio_di_portunus02.JPG)
23
Kuil Fortuna Virilis atau kuil Portunus yang artinya jantan keberuntungan adalah
salah satu kuil Romawi di Roma, Italia tepatnya di tepi Sungai Tiber. Kuil ini adalah salah
satu yang paling terpelihara dari semua kuil Romawi. Ini adalah kuil utama yang
didedikasikan untuk dewa di kota yaitu Portunus, dewa kunci, pintu dan ternak, dan
lumbung. Situs ini menghadap ke Port Tiberinus di tikungan tajam di sungai. Dari sini,
Portunus mengawasi tongkang ternak ketika ada yang memasuki kota dari Ostia.
3.2.6 Pantheon
(Sumber:https://romeonsegway.com/10-facts-about-the-pantheon/)
24
Foto 3.16 Kuil Pantheon
Pantheon adalah sebuah bangunan yang dipakai sebagai kuil. Salah satu bangunan yang
paling dikagumi dan dipelajari. Berbentuk bulat di pusat kota Roma. Pembangunan kuil ini
dilakukan pada tahun 126 M. Diselesaikan pada masa pemerintahan Kaisar Hadrian (118
SM-28 M). Kaisar Hadrian membangun kuil ini untuk penyembahan terhadap dewa-dewa
25
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hubungan Teori Keruangan dan Teori Kebentukan dengan Persebaran Religi di
paparan data persebaran tempat-tempat ibadah di Peradaban Romawi kuno pada abad
509 SM–14 M yang tersebar di wilayah Municipilo 1 atau pusat kota Roma. Berikut
ini adalah peta persebaran tempat ibadah Romawi kuno pada abad 509 SM–14 M.
26
Mengapa demikian, dikarenakan pembangunan tempat ibadah seperti kuil hanya
boleh dibangun atas Persetujuan Caesar dan para bangsawan. Dengan persebarannya
yang hanya di pusat kota Roma dapat disimpulkan bahwa keterkaitannya dengan
keruangan yaitu persebaran religi pada peradaban Romawi kuno masuk ke dalam
kategori teori keruangan mikro yamg dalam artian ruang lingkup yang kecil.
Keterkaitan Persebaran Religi dengan teori kebentukan yaitu syarat dari teori
kebentukan yaitu adanya sistem agama atau bahasa. Pada paparan data & pembahasan
telah dijelaskan bahwa bangsa Romawi kuno pada abad 509 SM–14 M telah memiliki
salah satu unsur dari teori kebentukan yaitu agama, agama/religi yang dianut oleh
Romawi kuno yaitu Polytheisme yaitu menyembah banyak Dewa dan hal ini dapat
dibuktikan dengan ditemukannya paparan data berupa kuil-kuil dewa yang tersebar di
wilayah Roma. Dan Berikut ini merupakan bukti bahwa terjadi teori kebentukan dalam
27
1. Kuil Apollo Medicus Sosianus
(sumber:
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipM_CWBkdz5aEhqrBi7KAsLU24u8Cr8qRGuvoH2-
=s0 )
Dewa Apollo yaitu dewa musik, penyembuhan, wabah, ramalan, puisi dan panahan. Apollo
merupakan putra dari Zeus dan Leto. Kuil Apollo Sosionus adalah kuil yang didedikasikan untuk
Apollo. Kuil ini dinamai Apollo Sosionus karena dibangun oleh Gayus Sosianus yang paling
dikenal saat ini karena menempatkan Herodes di atas tahta Yerusalem. Kuil ini terletak di dekat
Kampus Martius di sebelah Teater Marcellus dan Porticus Octaviae, di Roma, Italia.
Kuil ini adalah bangunan pertama saat Romawi pemerintahannya berbentuk republik,
Yang dibangun pada 431 SM setelah masa wabah. Mungkin sebagai persembahan untuk Apollo.
28
Versi terakhir dari bait suci itu diikrarkan oleh Gaius Sosius, salah satu Letnan Julius
Caesar ketika dia dianugerahi kemenangan atas kemenangannya di Yudea pada 34 SM.
Rekonstruksi terputus karena perang saudara antara Oktavianus dan Mark Antony.
Tiga kolom berdiri, dibangun kembali selama era Mussolini dari reruntuhan yang
ditemukan di daerah tersebut. Mereka membentuk sudut kanan depan kuil yang dibangun untuk
melayani Teater Marcellus. Sosius sebenarnya mendukung yang pada akhirnya kalah, Mark
Anthony bertarung melawan Oktavianus dalam Pertempuran Actium dimana dia ditangkap. Dia
diampuni oleh Oktavianus dan kembali ke Roma. Tiga kolom yang terlihat saat ini milik
rekonstruksi. Teras candi memiliki lebar 6 kolom dan memiliki dua kolom lagi di sampingnya.
Setelah itu 7 kolom lagi ditempelkan pada dinding cella (ruang bagian dalam kuil). Kolom bergalur
Ibukota memiliki tangkai laurel (atribut Apollo) dan kepala bunga eleborate. The
entablature memiliki dekorasi cabang laurel digantung di antara tengkorak sapi dan lilin dengan
basis tripod. Bagian dalam cella pada awalnya didekorasi dengan kelereng berwarna dan
menampung banyak koleksi patung marmer dan semuanya berkaitan dengan Apollo. Rumah-
rumah abad pertengahan berada di daerah itu hingga tahun 1920-an, tetapi mereka dihancurkan
untuk memungkinkan Teater Marcellus terlihat. Tiga kolom Korintus ditemukan selama
penggalian itu, dan podium juga digali. Tiga kolom dibangun kembali di podium, meskipun
mungkin tidak dalam posisi aslinya. Architrave di atas kolom diukir dengan rumit. Beberapa
29
2. Kuil Venus Genetrix
hewan ternak. Kuil tersebut didedikasikan kepada dewi pada 46 SM oleh Julius Caesar. Bahan
dasar yang digunakan dalam pembangunan kuil ini adalah batu bata dan marmer yang berhadapan
dengan marmer dan memiliki delapan kolom (octastyle) di fasad , dan juga delapan kolom di setiap
sisi. Itu ditempatkan di ujung pengadilan yang tertutup oleh Forum. Sebuah praktik yang dipinjam
oleh Romawi dari Etruskan dan yang kemudian menjadi fitur arsitektur standar diseluruh
30
Di dalam kuil terdapat patung kultus Venus dan juga Statuta Caesar dan Cleopatra.
Cleopatra dengan perunggu dan daun emas. Ada juga banyak karya seni, termasuk lukisan Yunani,
enam koleksi permata terukir, dan sebuah lempengan dada dihiasi dengan mutiara dari Britania.
Di bawah pemerintahan Titus, pada 80 AD, api besar memusnahkan kota itu dan seluruh forum
dan Kaabah Venus Genetrix, yang kemudiannya dibina semula oleh Maharaja Rom Domitian dan
Trajan akhirnya memulihkan Kaabah itu pada 113 AD. Reruntuhan candi Venus Genetrix tetap
bertahan, bersama dengan tiga sisi struktur, ukiran dan spiral yang mati.
(Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjf9Ja4hrTlAhUYbn0K
HWN2BhkQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fbamssatria22.wordpress.com%2F2013%2
F05%2F28%2Fbaalbek%2F&psig=AOvVaw0gqegzT8DovuJkYEmPPDoQ&ust=157197725307
4452 )
31
Jupiter adalah raja para dewa. Kuil Yupiter Optimus Maximus adalah kuil besar dan tertua
di Roma, yang terletak di bukit Capitoline. Kuil ini berarsitektur Etruskan. Bangunan tersebut
secara tradisional didedikasikan pada 509 SM. Namun, pada 6 Juli 83 SM hancur akibat
kebakaran yang meluas dan menghancurkan sepenuhnya Kuil ini yang kemudian rekonstruksi
dimulai oleh Sulla dan selesai oleh Q. Lutatius Catulus, yang mendedikasikan ulang Kuil pada
tahun 69 SM. Pada paruh kedua abad pertama SM restorasi lebih lanjut dipromosikan oleh Caesar
dan Augustus.
kembali dalam ukuran yang sama, rencana dan gaya yang sebelumnya. Bahkan, proyek Q. Lutatius
Catulus untuk menurunkan area di sekitar podium untuk membuat seluruh bangunan slenderer dan
Kuil ini telah dimusnahkan untuk kedua kalinya oleh api pada AD 69, semasa konflik
antara tentara Vitellian dan pengikut Vespasian, rekonstruksi ini dikuratori oleh L. Iulius Vestinus,
dan ketiga kalinya oleh yang lain dalam AD 80. 27 struktur restorasi selesai di bawah Domitian
dalam bentuk aslinya, kecuali untuk kolom yang lebih tinggi yang terbuat dari marmer pentelik
Bangunan ini masih dikagumi karena kemegahannya pada abad keempat masehi.
Kemudian menerima pendedikasian terakhirnya dalam emas di AD 425 dan pada abad keenam
masehi, Kuil Jupiter Optimus Maximus masih digambarkan sebagai salah satu karya terbesar di
dunia.
32
Foto 4.5 Patung dewa Yupiter Optimus Maximus
(sumber:
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipMY2As4w55Ytt5J1Z35HjXTEwR3olkVTXm0t4iH
=s0 )
Jupiter adalah pemimpin para dewa. Jupiter juga disebut Jupiter, Jove, Iovis dan Diespiter.
Jupiter adalah putra dari Saturnus dan Ops. Seperti halnya di Yunani yaitu Zeus, Jupiter juga
merupakan dewa langit, yang dikaitkan dengan awan, hujan, dan badai. Jupiter memiliki senjata
yaitu petir.
33
4. Kuil Apollo Palatinus
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipNwpCsyYE9BymO-_w26UXeeyftMjvnxkp-GrztV=s0 )
Kuil Apollo Palatinus adalah sebuah kuil di tepi barat daya bukit Palatine di Roma kuno. Yang
pertama kali dipersembahkan oleh Augustus kepada dewa pelindungnya, yaitu Apollo. Ini adalah
kuil kedua di Roma yang didedikasikan untuk dewa setelah kuil Apollo Medicus Sosianus. Dan
kuil ini juga dekat dengan rumah pribadi Augustus. Augustus membangun atau memulihkan
banyak kuil dan melakukan banyak pekerjaan umum lainnya di kota Roma baik atas namanya
sendiri maupun orang lain. Dan salah satunya membangun kuil Apollo Palatinus ini. Kuil ini
diikrarkan oleh Oktavianus sebagai imbalan kemenangan atas Sextus Pompeius pada pertempuran
Naulochus pada tahun 36 SM dan atas Mark Anthony dan Cleopatra pada Pertempuran Actium 31
SM.
Awalnya Mark Anthony dan Oktavianus bersekutu untuk mengincar kedudukan sebagai
kaisar Romawi. Hasilnya, mereka dapat merebut kekuasaan Romawi dan Oktavianus diangkat
menjadi kaisar Romawi. Daerah taklukannya dibagi dua, Mark Anthony di sebelah timur dan
34
Namun, lama-lama Mark Anthony lebih fokus kepada Cleopatra dibandingkan mengurus
mereka perang. Dan dimenangkan oleh Oktavianus. Mark Anthony dan Cleopatra bunuh diri.
Setelah peristiwa ini, Oktavianus resmi menjadi penguasa tunggal di kekaisaran Romawi.
Kuil ini berfungsi sebagai persembahan terima kasih kepada Apollo atas kemenangan pada
pertempuran Naulochus dan juga pertempuran Actium. Dibangun di sebuah situs (tempat) dimana
sebuah petir telah menghantam interior properti Augustus di Palatine. Dan dibangun juga dengan
bentuk portico (teras depan kuil). Kuil Apollo Palatinus ini memiliki kesamaan dengan kuil-kuil
Republik. Masing-masing dibangun sebagai tanggapan terhadap keajaiban, yaitu sambaran petir.
Seperti yang bisa kita lihat, didirikan di lokasi sambaran petir. Namun, ada juga perbedaan dari kuil
Republik yaitu kuil-kuil Republik didirikan dengan keputusan senat, tetapi di kuil Apollo Palatinus
tidak terdengar adanya keterlibatan senator dalam keputusan untuk membangun kuil ini. Dan
pengumuman dari proyeksi kuil ini dibuat hanya oleh Oktavianus yang disampaikan saat pidato
Oktavianus pasti memilih Apollo sebagai pelindungnya sebelum ada keputusan bahwa sebuah
kuil untuk dewa harus dibangun di sebelah rumahnya. Hubungannya dengan dewa pasti sangat
diperkuat kedua matanya sendiri dan orang-orang sezamannya dengan keputusan untuk
membangun kuil. Penyembahan terhadap Apollo juga menerima dorongan yang cukup besar
selama zaman Augustus. Pertempuran laut Actium pada 2 September 31 SM yang akhirnya
memberi Oktavianus penguasaan atas Romawi, bertempur di bawah kuil Apollo di tanjung Actian
di Yunani barat. Selanjutnya, Oktavianus juga menganggap dirinya sebagai putra Apollo dan
menganggap Apollo sebagai dewa pelindung keluarganya. Dia membagi rumahnya di Palatine
menjadi tiga bagian yaitu mendedikasikan satu untuk Apollo, satu ke Vesta dan mempertahankan
satu untuk dirinya sendiri. Dengan ruang di depannya yaitu area Apollinis yang dikelilingi oleh
barisan tiang.
35
5. Kuil Fortuna Virilis
(sumber:https://en.wikipedia.org/wiki/Temple_of_Portunus#/media/File:Roma_-
_Tempio_di_portunus02.JPG)
Kuil Fortuna Virilis atau kuil Portunus yang artinya “jantan keberuntungan” adalah salah satu kuil
Romawi di Roma, Italia tepatnya di tepi Sungai Tiber. Kuil Fortuna Virilis ini adalah salah satu dari dua
kuil yang ada di Forum Boarium (pasar ternak). Kuil ini juga salah satu yang paling terpelihara dari semua
kuil Romawi. Dapat dikatakan seperti itu karena bisa dilihat sampai sekarang bahwa kuil ini bentuknya
masih utuh meskipun ada beberapa yang mengalami keretakan. Kuil ini didedikasikan untuk Portunus,
dewa muda yang terkait dengan penyeberangan air dan pelabuhan. Selama zaman kuno, situs / lingkungan
ini mengabaikan pelabuhan Tiberinus di tikungan tajam di sungai. Dari sini, Portunus mengawasi kapal-
36
Kuil ini dibangun pada abad ke-3 atau ke-4 SM. Kuil Fortuna Virilis ini berbentuk persegi panjang
yang denahnya terdiri atas portico (teras depan), cella (ruang bagian dalam kuil dalam arsitektur klasik),
dan di depan portico ada serangkaian anak tangga. Dibangun menggunakan tuff dan travertine dengan
permukaan semen. Kuil ini berdiri di atas podium setinggi 3 meter dan cella berupa ruang tunggal.
Bangunannya memanjang ke belakang. Dekorasi dihiasi dengan karangan bunga, putti, lilin, dan bucranium
6. Pantheon
(Sumber:https://romeonsegway.com/10-facts-about-the-pantheon/)
Pantheon adalah sebuah bangunan yang dipakai sebagai kuil. Salah satu bangunan yang paling
dikagumi dan dipelajari. Karena bangunan ini terlihat besar, berbentuk bulat di bagian belakang dan
berada dipusat kota Roma. Pembangunan kuil ini dilakukan pada tahun 126 M. Diselesaikan pada masa
pemerintahan Kaisar Hadrian (118 SM-28 M). Kaisar Hadrian membangun kuil ini untuk penyembahan
37
Bagian utama dari Pantheon yaitu Rotonda. Rotonda adalah bangunan dengan denah melingkar dan
ditutupi oleh kubah. Kubah Pantheon ini sampai sekarang merupakan kubah terbesar di dunia. Dan kuil
Pantheon ini terbuat dari beton. Bangunan Pantheon memadukan unsur-unsur geometris seperti lingkaran
dan segi empat. Ruang masuk terdiri dari empat persegi panjang yang dilengkapi dengan tiang-tiang dan
Badan utama bangunan adalah lingkaran. Di bagian inilah serambi yang dimaksud menyatu.
Berdiameter 144 kaki dan dimahkotai oleh kubah. Kubah sendiri memiliki kulit (dinding) corm yang
cenderung tipis. Interior kubah adalah coffered (papan berhiasan cekung) atau diukir dengan segi empat
berceruk. Lotengnya pernah dicat biru, ornamen dihiasi dengan sepuhan tembaga yang menyerupai bunga
ros disetiap bagian tengah segi empat. Sumber satu-satunya cahaya adalah oculus, sebuah lingkaran
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pada masa Romawi kuno tepatnya pada abad 509
SM – 14 M terbukti bahwa Romawi kuno merupakan sebuah peradaban. Karena pada Romawi
kuno abad 509 SM – 14 M telah terpenuhinya bukti bahwa itu merupakan sebuah peradaban
melalui pembuktian teori persebaran religi berupa persebaran kuil-kuil dewa dan juga pembuktian
teori kebentukan di religi yaitu pada saat itu Romawi kuno memiliki sistem religi Polytheisme.
39
DAFTAR PUSTAKA
Bowditch, Lowell. 2009. Palatine Apollo and the Imperial Gaze: Propertius 2.31 and 2.32. The
Concordia, Mario. 2017. Caput Mundi: An Analysis of the Temple of Jupiter Optimus Maximus
as a Case of Etruscan Influence on Roman Religious Architecture. The Journal of History &
Flory, Marleen B. 1988. Pearls for Venus. Historia: Zeitschrift für Alte Geschichte, 37 (4), 498
504.
Grossi, Olindo. 1936. The Forum of Julius Caesar and the Temple of Venus Genetrix.
Hill, Philip V. 1962. The Temples and Statues of Apollo in Rome. The Numismatic Chronicle and
Hekster, Olivier & Rich, John. 2006. Octavian and the Thunderbolt: The Temple of Apollo
Palatinus and Roman Traditions of Temple Building. The Classical Quarterly, 56(1), 149
168.
40
Dari https://www.jstor.org/stable/4493394 . Diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 08:55.
Jefferis, J. D. 1934. The Theology of the “Aeneid”: Its Antecedents and Development. The
Jr, Harry Berger. 1968. Two Spenserian Retrospects: The Antique Temple of Venus and the
Primitive Marriage of Rivers. Texas Studies in Literature and Language, 10 (1), 5-25.
Masi, Filippo, Stefanou, Ioannis, & Vannucci, P. 2017. A Study on the Effects of an Explosion in
pukul 19:20.
Osborne, John. 1988. A Note on the Medieval Name of the Socalled Temple of Fortuna Virilis’at
41
Website:
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipNwpCsyYE9BymO-
https://lh3.googleusercontent.com/p/AF1QipM_CWBkdz5aEhqrBi7KAsLU24u8
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjujJmd4
rTlAhXGF3IKHbJNB7wQjRx6BAgBEAQ&url=http%3A%2F%2Fancientrome.r
u%2Fart%2Fartworken%2Fimg.htm%3Fid%3D2294&psig=AOvVaw0_hG_UB0
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjf9Ja4hr
TlAhUYbn0KHWN2BhkQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fbamssatria2
2.wordpress.com%2F2013%2F05%2F28%2Fbaalbek%2F&psig=AOvVaw0gqeg
42
Wikipedia (22 Oktober 2019)
https://en.wikipedia.org/wiki/TempleofPortunus#/media/File:Roma_Tempio_di_p
43