Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah: Ilmu Jurnalistik
Dosen Pengampu : Dr. Arief Rachman, M. Si
Disusun Oleh :
KPI 2/A
45131
1 | J u r n a l i s ti k
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam atas izin
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apapun.
Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad
SAW. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju jaman yang Penuh akan ilmu
pengetahuan dan kesempatan seperti sekarang ini. Semoga syafaatnya Mengalir kepada kita di
hari akhir kelak.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Arief
Rachman, M. Si selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Jurnalistik , atas tugas yang diberikan semoga
tugas ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait mata kuliah Ilmu Jurnalistik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan koordinasi teman-teman kelompok
yang sangat membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Dengan rendah hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidak sesuaian kalimat dan
kesalahan dalam penulisan kata. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Penulis
2 | J u r n a l i s ti k
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
............................................................................................................................................................
2..........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
DAFTAR ISI
............................................................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN
............................................................................................................................................................
6
3 | J u r n a l i s ti k
2.2 Unsur – unsur Citizen Journalism
............................................................................................................................................................
6
2.3 Tipe citizen journalism
............................................................................................................................................................
7
2.4 Perbedaan citizen journalism dan wartawan professional....................................................
7
3.1 Kesimpulan
............................................................................................................................................................
9
3.2 Saran
............................................................................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA
............................................................................................................................................................
10
4 | J u r n a l i s ti k
BAB I
PENDAHULUAN
5 | J u r n a l i s ti k
pemasaran oplah dan rating media industri. Sementara itu, isu-isu keislaman yang mengusung
tentang dakwah Islam yang menyangkut tentang budaya, ekonomi, sosial, dan politik Islam
kurang menjadi perhatian untuk diliput dan diangkat oleh media khususnya media meanstream.
Wartawan sering menganggap isu tersebut kurang menarik. Apalagi saat sekarang ini persaingan
isu antara politik, pilkada, konflik, dan sebagainya marak sekali dibicarakan dalam media
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi Citizen Journalism
2. Unsur – unsur Citizen Journalism
3. Tipe citizen journalism
4. Perbedaan citizen journalism dan wartawan profesional
1.3Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui terkait Definisi Citizen Journalism
2. Untuk mengetahui terkait unsur – unsur Citizen Journalism
3. Untuk mengetahui terkait tipe citizen journalism
4. Untuk mengetahui terkait perbedaan citizen journalism dan wartawan profesional
6 | J u r n a l i s ti k
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Citizen Journalism
Citizen Journalism yaitu warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan profesional,
namun dengan peralatan teknologi informasi yang di milikinya ia dapat mencatat, menulis, dan
meliput berita kemudian ia sebar luaskan ke jejaring sosial media yang di punyanya. Dengan
semangat untuk berbagi sebuah informasi, dan juga tidak berharap suatu imbalan.
Seperti sama dengan istilah lainnya, citizen journalism ini juga banyak yang
mendefinisikan secara berbeda oleh sejumlah kalangan para ilmuwan, namun terlepas dari
perbedaan pendapat mereka mengenai citizen journalism ini akan tetapi, mereka telah
bersepakat dari kualitas pentingnya diantaranya ;
bahwa citizen journalism itu merupakan aktivitas untuk pengumpulan, dan pelaporan
berita yang dilakukan oleh warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan profesional.
Kemudian citizen journalism ini diartikan juga sebagai tindakan yang dilakukan warga negara
atau kelompok warga negara memainkan peran aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan,
menganalisis, kemudian menyebarkan berita atau informasi yang bertujuan untuk memberikan
informasi yang independen, andal, akurat,luas, relevan informasi yang diperlukan untuk
demokrasi dan pembangunan negara.
Dapat disimpulkan dari beberapa definisi citizen journalism diatas bahwa citizen
journalism itu seorang warga biasa yang tidak terlatih sebagai wartawan profesional, dan warga
negara yang bertujuan agar mereka dapat memainkan peran aktif dalam komunitas dan media
yang mereka konsumsi.
2.2 Unsur – unsur Citizen Journalism
1. Warga biasa
2. Bukan wartawan profesional
3. Terkait fakta dan informasi yang sedang terjadi
4. Mempunyai peralatan teknologi informasi
5. Mempunyai keingin tahuan yang tinggi
6. Mempunyai kemampuan untuk menulis atau melaporkan
7. Mempunyai blog pribadi
7 | J u r n a l i s ti k
8. Menyebarkan informasi atau berita tersebut dalam blog pribadi nya atau sosial media nya
9. Tidak berharap imbalan
2.3 Tipe citizen journalism :
1. Terlembaga (semi-independen) dan non-melembaga (sepenuhnya independen). Jurnalisme
warga institusional, di sisi lain, mengacu pada tipe warga negara itu jurnalistik yang memiliki
bentuk struktur organisasi atau kemampuan membatasi, lengkap dengan kendala eksternal,
namun minimal.
2. Bentuk jurnalisme warga non-institusional bersifat ekstra-institusional, menempatkan individu
sebagai inti dari praktik. Ini tampaknya merupakan gagasan warga negara jurnalisme yang siap
menyesuaikan diri dengan berbagai bentuk jejaring sosial, di mana warga negara menggunakan
kombinasi platform untuk menghasilkan konten dan menyebarkannya seluas-luasnya. Jurnalisme
warga non-institusional berputar sekitar individu.
3. Jurnalisme Warga Semi Independen: Ini melibatkan warga yang berkontribusi, dalam satu
bentuk atau lainnya, ke situs berita profesional yang ada. Misalnya: Pembaca memposting
komentar mereka di samping cerita yang ditulis oleh wartawan profesional
4. Jurnalisme Warga Independen: Ini melibatkan jurnalis warga yang bekerja dengan cara yang
sepenuhnya independen dari outlet berita tradisional dan profesional. Ini bisa jadi blog di mana
individu dapat melaporkan peristiwa di komunitas mereka atau menawarkan komentar tentang
masalah hari ini.
2.4 Perbedaan citizen journalism dan wartawan profesional :
Citizen Journalism :
1. Tidak beroperasi atas dasar struktur ruang redaksi formal. Mereka bisa berlatih jurnalistik dari
mana saja yang menurut mereka nyaman
2. Kecepatan adalah esensi yang dapat melanggar berita
3. Penggunaan multimedia yang masih amatir perangkat yang digunakan dalam pengeditan nya
pun masih dasar
4. Informasi sering tidak diverifikasi
5. Penggunaan akun dalam sosial media nya bisa jadi menggunakan nama samaran
6. Praktik etis dalam beberapa kasus tidak dipatuhi
7. Wartawan warga biasa tidak tentu dapat dibayar dalam pekerjaan yang mereka buat
8 | J u r n a l i s ti k
Wartawan profesional :
1. Beroperasi dalam editorial yang diformalkan ke dalam struktur
2. Kecepatan dibatasi oleh verifikasi proses
3. Penggunaan perangkat profesional dan pengeditan menyeluruh
4. Memiliki Langkah-langkah yang diambil untuk memverifikasi informasi
5. Akuntabilitas adalah nilai inti
6. Etika adalah standar
7. Jurnalis profesional adalah dipekerjakan dan dibayar
9 | J u r n a l i s ti k
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehadiran Jurnalisme warga Pemberitaan yang seringkali merugikan umat Islam dengan
mengusung radikalisme Islam dan fitnah fitnah setidaknya dapat diakomodir dengan hadirnya
berita-berita penyeimbang dari warga masyarakat yang juga bagian dari pelaku pesan dalam
masyarakat itu sendiri. Ruang publik yang selama ini banyak didominasi oleh media massa
umum yang berpihak pada kapitalisme yang mengejar nilai jual tinggi kadangkala tidak
memperhatikan kepentingan pihakpihak tertentu yang sebenarnya merasa banyak dirugikan
dengan adanya opini yang berkembang. Respon-respon dari AlMuttaqin atas isu yang
berkembang yang banyak menyudutkan umat Islam setidaknya ditekan dengan adanya counter
opini dari pengembangan jurnalisme warga. Untuk dapat menjadi sebuah pengetahuan social
maka kehadiran jurnalisme berbasis warga oleh santri menunjukkan bahwa mereka
mendukungAl-Muttaqin dan tidak setuju tentang penyudutan umat Islam. Hal ini tidak terlepas
dari factor lain di luar konstruksi social itu sendiri. KArena hal ini membutuhkan konfirmasi
individu untuk memperkuat keputusannya tentang suatu penegtahuan yang diperoleh dari
pemberitaan. Meskipun tahap ini berada di luar konstruksi pemberitaan, namun tahap ini
diperlukan dalam proses pembentukan untuk memperkuat konstruksi kea rah tahap berikutnya
hingga pesan media itu dapat diterima masyarakat.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di atas.
10 | J u r n a l i s ti k
11 | J u r n a l i s ti k
DAFTAR PUSTAKA
Diah Handayani, M.Si. 2013 “ Peran Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) Berbasis Santri
Sebagai Penyimbang Komunikasi Keagamaan Lokal Kediri.
Dr. Admire Mare, Henrik Keith, Simbiso Marimbe & Rashweat Mukundu. (2018). Citizen Journalism
Guidelines ON ELECTORAL REPORTING IN ZIMBABWE. Denmark.
12 | J u r n a l i s ti k