Anda di halaman 1dari 264

E-BOOK MATEMATIKA

WAJIB KELAS X
Disusun oleh :
Rosalia Widi Lumantari, S.Pd.,Gr.

SMA SINT CAROLUS


YAYASAN TARAKANITA WILAYAH BENGKULU

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X i


MATEMATIKA
WAJIB
KELAS X

Penyusun:
Rosalia Widi Lumantari, S.Pd.,Gr. SMA Sint.Carolus Bengkulu

Ilustrator & Cover : Agus Budi Santoso


Editor : Tim penyusunan buku Yayasan Tarakanita
Penelaah : Tim penalaah SMA Tarakanita Magelang

Hak Cipta pada Yayasan Tarakanita dan dilindungi Undang-Undang.

Dilarang mengutip, memperbanyak, atau memperjual-belikan sebagian atau seluruh


isi buku ini dalam bentuk apa pun (seperti cetakan, fotocopy, microfilm, VCD, CD-
ROM, Rekaman Suara, softfile pdf) tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta/
penerbit.

* E-book ini untuk kalangan Internal Peserta Didik Sekolah Tarakanita Indonesia

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X ii


KATA PENGANTAR

“Dengan kesabaran dan susah payah kami terus bekerja dengan


keinginan besar untuk maju, ya... maju...” (Elisabeth Gruyters art.
53)

Pujian dan syukur ke hadirat Tuhan sang Pecinta hati kami yang manis, yang
karena kasih dan penyertaanNya, kami senantiasa dianugerahi rahmat kesehatan,
ketekunan, dan kesiapsediaan memberikan diri dalam keseluruhan proses
pelayanan kepada peserta didik. Pun atas perkenananNya, dengan berbekal
komitmen untuk memberikan layanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi kontekstual, kami berproses mulai dari persiapan, penyusunan, dan
finalisasi referensi belajar yang dikemas dalam bentuk elektronik ini dengan baik.

Seluruh materi buku ini disusun berdasarkan tuntutan Kurikulum Nasional


ditujukan secara khusus bagi peserta didik sekolah-sekolah di bawah pengelolaan
Yayasan Tarakanita. Disusun berdasarkan konsep dan pengertian baku dari ilmu
pengetahuan, disesuaikan dengan kebutuhan taraf perkembangan dan tuntutan
kemahiran kompetensi sesuai jenjang, dan disertai dengan berbagai pembahasan
beserta contoh-contoh dalam kehidupan konkrit, diharapkan materi pembelajaran
ini sesuai dengan kebutuhan implementatif pengalaman sehari-hari peserta didik di
tengah-tengah masyarakat.

Sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi di era digital, di mana


dibutuhkan akses yang mudah, cepat, dan efektif dalam proses pembelajaran,
maka buku ini kami terbitkan dalam bentuk buku elektronik. Semoga keberadaan
buku elektronik ini dapat membantu peserta didik mempersiapkan pembelajaran,
memenuhi kebutuhan pengetahuan, dan menjadi referensi yang cukup bagi
persiapan dan proses penyelesaian tugas dan/atau penilaian sesuai dengan tuntutan
materi tertentu.

Buku elektronik yang telah tersedia ini tentu masih jauh dari sempurna, pun
demikian kekurangan dan kesalahan yang tentu tidak disengaja. Kami sangat
terbuka terhadap masukan, kritik dan saran dari siapapun yang berkehendak baik
membantu proses perbaikan dan peningkatan kualitas/mutu dari buku ini di masa
yang akan datang.

Jakarta, Juni 2021


Tim e-book Yayasan Tarakanita

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X ii


KATA PENGANTAR

“Belajar matematika seperti Sungai Nil, dimulai dari yang kecil namun berakhir di
kemegahan.” ~Charles Caleb Colton~

Matematika adalah ilmu dasar yang dipakai di segala bidang ilmu pengetahuan,
yang saat ini telah berkembang dengan sangat pesat baik materi maupun kegunaannya.
Matematika merupakan ilmu universal, yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
sehari-hari yang dapat digunakan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Maka
dari itu, pemahaman yang benar tentang matematika dasar menjadi sangatlah penting di
masa digital ini, era revolusi industri 4.1 di mana teknologi berkembang semakin pesat
dan canggih.

Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas
segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan E-Book
Matematika Wajib SMA Kelas X ini. E-book ini disusun secara sederhana dengan
harapan peserta didik dapat dengan mudah memahami materi guna ketercapaian
kompetensi yang diharapkan. E-book ini berisi materi matematika wajib kelas X
Kurikulum 2013 (Edisi Revisi 2016), yang dimulai dengan ilustrasi di awal bab sebagai
apersepsi, peta konsep, materi pembelajaran, contoh soal dan pembahasan, dan latihan
soal. Di akhir bab juga diberikan rangkuman dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai
alat ukur pemahaman peserta didik.

Penulis menyadari dalam menyelesaikan e-book ini tidak lepas dari bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Yayasan
Tarakanita yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menulis e-book ini dan
pihak SMA Sint Carolus Bengkulu yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan
e-book ini.

Akhir kata, penulis berharap e-book ini dapat bermanfaat bagi peserta didik. Selamat
belajar. Jadikan matematika sebagai pelajaran yang mudah, indah, dan mengasyikkan.

Bengkulu, Februari 2021


Penulis

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X ii


DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i


Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB 1 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK .... 1
1.1. Konsep Nilai Mutlak.................................................................. 5
amaan Nilai Mutlak Bentuk Linear Satu Variabel .............. 7
idaksamaan Nilai Mutlak Bentuk Linear Satu Variabel ...... 11
Rangkuman ....................................................................................... 16
Evaluasi Bab 1 .................................................................................. 17
BAB 2 PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL SATU
VARIABEL ....................................................................................... 18
2.1. Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat ................................... 22
2.2. Pertidaksamaan Rasional ............................................................ 27
2.3. Pertidaksamaan Irasional/Bentuk Akar..............................................32
Rangkuman ........................................................................................ 36
Evaluasi Bab 2 ................................................................................... 38
BAB 3 SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL ..................... 41
3.1. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel ..................................... 45
3.2. Masalah yang Berkaitan Dengan Sistem Persamaan Tiga Variabel 51
Rangkuman............................................................................................... 56
Evaluasi Bab 3..........................................................................................57
BAB 4 SISTEM PERSAMAAN DAN SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA
VARIABEL..............................................................................................60
4.1. Sistem Persamaan Dua Variabel ................................................. 64
4.2. Pertidaksamaan Dua Variabel .................................................... 71
4.3. Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel ........................................ 79

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


iii
Daftar Isi
Rangkuman ....................................................................................... 85
Evaluasi Bab 4 .................................................................................. 87
BAB 5 ANALISIS DAN GRAFIK FUNGSI ................................................ 90
5.1. Relasi (Hubungan) ..................................................................... 94
5.2. Fungsi (Pemetaan atau Mapping) .............................................. 96
5.3. Fungsi Linear dan Grafik Fungsi Linear ................................... 101
5.4. Fungsi Kuadrat dan Grafik Parabola ......................................... 103
5.5. Fungsi Rasional dan Grafik Fungsi Rasional ............................ 115
Rangkuman ....................................................................................... 120
Evaluasi Bab 5 .................................................................................. 121
BAB 6 KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS .............................. 123
6.1. Fungsi dan Sifatnya .................................................................... 127

6.2. Komposisi Fungsi ....................................................................... 129

6.3. Fungsi Invers .............................................................................. 133


6.4. Penerapan Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dalam Masalah
Sehari-Hari ..................................................................................
137
Rangkuman...............................................................................................138
Evaluasi Bab 6.................................................................................... 139
BAB 7 TRIGONOMETRI.............................................................................. 141
7.1. Pengukuran Sudut dengan Ukuran Derajat dan Radian ............. 147
7.2. Perbandingan Trigonometri ........................................................ 149
Evaluasi Bab 7 Bagian 1 ................................................................... 153
7.3. Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi ............................... 155
7.4. Identitas Trigonometri ................................................................ 162
Evaluasi Bab 7 Bagian 2...........................................................................165

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X iv


Daftar Isi
Aturan Sinus, Aturan Kosinus, dan Luas Segitiga.....................................................................167
Evaluasi Bab 7 Bagian 3...........................................................................173
Grafik Fungsi Trigonometri......................................................................175
Evaluasi Bab 7 Bagian 4...........................................................................186
Rangkuman...............................................................................................187

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 193


RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 194

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X v


Sumber :
https://quizizz.com/admin/quiz/5e878b73ed92d8001dd9ec06/absolute-value-
graphs-and-equations

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 1


Bab 1 : Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Linear Satu Variabel

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.1. Mengintepretasi persamaan dan
4.1. Menyelesaikan masalah yang
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
berkaitan dengan persamaan dan
linear satu variabel dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak dari
pertidaksamaan linear aljabar lainnya
bentuk satu variabel
INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
DARI KD 3.1 DARI KD 4.1

Mendeskripsikan konsep nilai mutlak


Menyusun persamaan nilai mutlak
Menggunakan konsep mutlak untuk
linear satu variabel
menyelesaikan masalah kontekstual yang
Menyelesaikan persamaan nilai mutlak
berkaitan dengan nilai mutlak
linear satu variabel
Menggunakan konsep persamaan dan
Menyusun pertidaksamaan linear satu
pertidaksamaan untuk menentukan
variabel
penyelesaian permasalahan nilai mutlak
Menyelesaikan pertidaksamaan nilai
mutlak linear satu variabel

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 2


Peta Konsep

Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Konsep Nilai Persamaan dan


Mutlak Pertidaksamaan Nilai
Mutlak

1. Konsep Nilai Mutlak suatu


bilangan 1. Konsep persamaan dan
2. Sifat-sifat Nilai Mutlak pertidaksamaan nilai multak
3. Fungsi Nilai Mutlak 2. Bentuk umum persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak
3. Penyelesaian persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 3
Gambar 1.1 Ekstrakurikuler Pramuka di SMA Sint Carolus Bengkulu

Untuk memahami konsep nilai mutlak, mari kita perhatikan kedua ilustrasi berikut ini.

Cerita Pertama

Kegiatan pramuka merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di


sekolah. Suatu pasukan pramuka sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah pada
hari Sabtu. Sebuah perintah dari pimpinan regu, yaitu “Maju 4 langkah, jalan!”, hal ini
berarti jarak pergerakan barisan adalah 4 langkah kedepan. Jika perintah pimpinan
pasukan adalah “Mundur 3 langkah, jalan!”, hal ini berarti bahwa pasukan akan
bergerak ke belakang sejauh 3 langkah. Demikian seterusnya.

Cerita Kedua

Seorang anak bermain lompat-lompatan di lapangan. Dari posisi diam, si anak


melompat ke depan 2 langkah, kemudian 3 langkah ke belakang, dilanjutkan 2 langkah
ke depan, kemudian 1 langkah ke belakang, dan akhirnya1 langkah lagi ke belakang.
Buat ilustrasi dari cerita tersebut dalam garis bilangan!

Kita definisikan lompatan ke depan adalah searah dengan sumbu x positif. Dengan
demikian, lompatan ke belakang adalah searah dengan sumbu x negatif.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 4


1.1. KONSEP NILAI MUTLAK

Gambar 1.2 Sketsa Lompatan


Sumber : https://kedaidotilmu.blogspot.com/2019/03/konsep-nilai-mutlak.html

Dari gambar di atas, kita misalkan bahwa x = 0 adalah posisi diam si anak. Anak panah
yang pertama di atas garis bilangan menunjukkan langkah pertama si anak sejauh 2
langkah ke depan (mengarah ke sumbu x positif atau +2). Anak panah kedua
menunjukkan 3 langkah si anak ke belakang (mengarah ke sumbu x negatif atau -3) dari
posisi akhir langkah pertama. Demikian seterusnya sampai akhirnya si anak berhenti
pada langkah kelima.

Perhatikan tabel berikut.


Tabel 1.1 Nilai Mutlak
Bilangan Non Nilai Mutlak Bilangan Nilai Mutlak
Negatif Negatif
0 0 -2 2
2 2 -3 3
3 3 -4 4
5 5 -5 5
Sumber : https://kedaidotilmu.blogspot.com/2019/03/konsep-nilai-mutlak.html

Berdasarkan kedua cerita dan tabel di atas, dapatkah kamu menarik suatu kesimpulan
tentang pengertian nilai mutlak? Jika x adalah variabel pengganti sebarang bilangan
real, dapatkah kamu menentukan nilai mutlak dari x tersebut?
Secara geometris, nilai mutlak suatu bilangan adalah jarak antara bilangan itu dengan
nol pada garis bilangan real. Dengan demikian, tidak mungkin nilai mutlak suatu
bilangan bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai nol.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 5


Ada beberapa contoh percobaan perpindahan posisi pada garis bilangan, yaitu sebagai berikut

Gambar 1.3 Cara menentukan nilai mutlak suatu bilangan pada garis bilangan

Sumber : https://kedaidotilmu.blogspot.com/2019/03/konsep-nilai-mutlak.html

Catatan:

• Garis bilangan digunakan sebagai media untuk menunjukkan nilai mutlak.

• Tanda panah digunakan untuk menentukan besar nilai mutlak, dimana arah ke kiri
menandakan nilai mutlak dari bilangan negatif, dan begitu juga sebaliknya. Arah ke
kanan menandakan nilai mutlak dari bilangan positif.

• Besar nilai mutlak dilihat dari panjang tanda panah dan dihitung dari bilangan nol.

Penjelasan
* Garis bilangan 1: Tanda panah bergerak ke arah kanan berawal dari bilangan 0 menuju
bilangan 3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti nilai |3|
= 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.
* Garis bilangan 5: Tanda panah bergerak ke arah kiri berawal dari bilangan 0 menuju
bilangan -3, dan besar langkah yang dilalui tanda panah adalah 3. Hal ini berarti bahwa
nilai |-3| = 3 atau berjarak 3 satuan dari bilangan 0.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 6


Dari kedua penjelasan di atas, dapat dituliskan konsep nilai mutlak, sebagai berikut.

Misalkan x bilangan real, 𝑥 dibaca nilai mutlak x, dan didefinisikan

x jika x ≥ 0
𝑥 =
-x jika x < 0

Definisi di atas dapat diungkapkan dengan kalimat sehari-hari seperti berikut ini 
Nilai mutlak suatu bilangan positif atau nol adalah bilangan itu sendiri, sedangkan
nilai mutlak dari suatu bilangan negatif adalah lawan dari bilangan negatif itu.

Contoh. 1 : Contoh. 2 :
(a)│3│ = 3 (a) ││-2│-│-6││= │2-6│=│-4│=4
(b)│(-3)│= -(-3)= 3 (b) 13 + │-1-4│-3-│-8│=13+│-5│-3 – 8
(c) │ │= 1 1
= 13 + 5 - 3 - 8 = 7
2 2

(d) │0│= 0

1.2. PERSAMAAN NILAI MUTLAK BENTUK LINEAR SATU VARIABEL

Sifat dari nilai mutlak :

1) |ab| = |a|.|b|

2. |-a| = |a|

3. |x2| = x2

𝑎
|𝑎|
4. 𝑏 = |𝑏|

5. |a + b| ≠ |a| + |b| dan |a – b| ≠ |a| - |b|

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 7


CONTOH SOAL
1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan nilai mutlak dari 𝗑 + 𝟓𝟓 = 𝟏𝟏 !

Cara menyelesaikannya :

𝑥 + 5 = 𝑥 + 5, jika x ≥ -5 ⇒ 𝑥 + 5 = 1 ⇔ 𝑥 = −4
𝑥 + 5 = −(𝑥 + 5), jika x < -5 ⇒ −(𝑥 + 5) = 1 ⇔ 𝑥 = −6

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-6, -4}

2. S𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝐩𝐩𝐞𝐞𝐩𝐩𝐞𝐞𝐞𝐞𝐩𝐩𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 − 𝟑𝟑 𝗑 − 𝟒𝟒 + 𝟓𝟓 = 𝟏𝟏𝟒𝟒 !

Cara menyelesaikannya :

Pindahkan nilai yang tidak memuat nilai mutlak

−3 𝑥 − 4 + 5 = 14 ⇔ −3 𝑥 − 4 = 14 − 5

- −3 𝑥 − 4 = 9
𝑥−4=3⟶𝑥 =7
- 𝑥 − 4 = −3
𝑥 − 4 = −3 ⟶ 𝑥 = 1

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 7 atau x = 1

3. Tentukan n𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝗑 yang memenuhi 𝟐𝟐𝗑 + 𝟏𝟏𝟏𝟏 𝗑 + 𝟒𝟒 !


persamaan =

Cara menyelesaikannya :

Oleh karena kedua ruas bernilai positif, maka kedua ruas dapat dikuadratkan

2𝑥 + 16 2 = 𝑥 + 4 2

- (2𝑥 + 16)2= (𝑥 + 4)2


⇔2𝑥 + 6 + (𝑥 + 4) 2𝑥 + 16 − (𝑥 + 4) = 0
⇔ 3𝑥 + 20 𝑥 + 12 =
0
- 3𝑥 + 20 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 + 12 = 0
20
-𝑥=− 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −12
3

20
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah 𝑥 = − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −12
3
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 8
CONTOH SOAL

4. Tentukan himpunan penyelesaian 𝟑𝟑𝗑 + 𝟐𝟐 𝟐𝟐 + 𝟑𝟑𝗑 + − 𝟐𝟐 = 𝟎𝟎 !


persamaan 𝟐𝟐

Cara menyelesaikannya :

Misalkan 𝑦 = 3𝑥 + 2 persamaan menjadi 𝑦2 + 𝑦 − 2 = 0


⇔ 𝑦−1 𝑦+2 =0
- 𝑦 − 1 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 + 2 = 0
- 𝑦 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = −2
- 3𝑥 + 2 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 3𝑥 + 2 = −2

a) 3𝑥 + 2 = 1
- 3𝑥 + 2 2 = 12
- (3𝑥 + 2)2−12 = 0
⇔ 3𝑥 + 2 + 1 3𝑥 + 2 − = 0
1
⇔ 3𝑥 + 3 3𝑥 + = 0
1
- 3𝑥 + 3 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 3𝑥 + 1 = 0
−3 −1 1
-𝑥= = −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = =−
3 3 3

b) 3𝑥 + 2 = −2

Nilai mutlak tidak pernah negatif. Pada persamaan tersebut ruas kanan bernilai
negatif sehingga tidak ada nilai x yang memenuhi persamaan 3𝑥 + 2 = −2
c) Gabungan penyelesaian :
𝑥 = −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = − 1𝑎𝑡𝑎𝑢 1
⇔ 𝑥 = −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 =

3 3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah 1
−1, 3
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 9
CONTOH SOAL
5. Seorang polisi menembak objek sasaran yang diletakkan pada jarak tertentu.
Misalkan pola lintasan peluru mengarah ke objek sasaran memenuhi fungsi 𝑦 =
0,373𝑥 + 0,28. Kecepatan angin dan hentakan senjata akan mempengaruhi
pergerakan peluru sehingga kemungkinan lintasan peluru dapat berubah menjadi
𝑦 = 0,369𝑥 + 0,30. Jika x = 0 adalah posisi diam polisi tersebut, pada jarak
berapakah lintasan peluru akan menyimpang sejauh 0,06 m akibat pengaruh
perubahan arah tersebut?

Cara menyelesaikannya :
Misalkan 𝑦1 = 0,373𝑥 + 0,28 dan 𝑦2 = 0,369𝑥 + 0,32
Lintasan peluru akan menyimpang sejauh 0,06 m sehingga diperoleh
persamaan berikut:
- 𝑦1 − 𝑦2 = 0,06
- 0,373𝑥 + 0,28 − (0,369𝑥 + 0,30) = 0,06
- 0,373𝑥 + 0,28 − 0,369𝑥 − 0,30) = 0,06
- 0,004𝑥 − 0,02 = 0,06
- 0,004𝑥 − 0,02 = 0,06 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,004𝑥 − 0,02 = −0,06
- 0,004𝑥 = 0,08 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,004𝑥 = −0,04
- 𝑥 = 20 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −10
Oleh karena x = 0 posisi diam polisi atau posisi awal peluru maka x = -10 tidak
memenuhi. Penyelesaiannya hanya x = 20.
Jadi, pada jarak 20 m lintasan peluru akan menyimpang sejauh 0,06 m.

LATIHAN SOAL

Carilah nilai x yang memenuhi persamaan berikut

1. 4 + 3𝑥 = 1 6. 3 − 4𝑥 − 5 = −15

2. 5 − 2𝑥 = 11 7. 7𝑥 = 4 − 𝑥

3. 4𝑥 − 6 8. 5𝑥 + 3 = 3𝑥 + 5
= 10
4. 2𝑥 − 5 9. 𝑥 − 2 = 3 − 2𝑥
= −7
𝑥+2
5. 2 𝑥 − 5
+ 7 = 13 10. 𝑥−2 =5
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 10
AKTIVITAS SISWA

1.Waktu rata-rata yang diperlukan sekelompok siswa untuk menyelesaikan sebuah


soal matematika adalah 3 menit. Catatan waktu pengerjaan siswa lebih cepat atau
lebih lambat 1 menit dari waktu rata-rata. Tulislah sebuah persamaan untuk
menampilkan situasi ini, kemudian selesaikan persamaan itu untuk menentukan
waktu tercepat dan waktu terlamanya!

2. Pada mobil-mobil baru, angka kilometer per liternya tergantung pada bagaimana
mobil itu digunakan, apakah sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh ataukah
hanya untuk perjalanan jarak dekat (dalam kota). Untuk suatu merek mobil tertentu,
angka kilometer per liternya berkisar di angka 2,8 kurang atau lebihnya dari 12 km/L.
Berapakah jangkauan dari angka km/L dari mobil tersebut?

1.3. PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK BENTUK LINEAR


SATU VARIABEL

Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak caranya hampir sama dengan persamaan


nilai mutlak. hanya saja berbeda sedikit pada tanda ketidaksamaannya. Langkah-
langkah selanjutnya seperti menyelesaikan pertidaksamaan linear atau kuadrat satu
variabel .
Pertidaksamaan mutlak dapat digambarkan sebagai berikut.

Untuk < 𝑎, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑝𝑝𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 − 𝑎 < 𝑥 < 𝑎


𝑥 �
𝑥 > 𝑎, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑝𝑝𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎 𝑥 < −𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 𝑎
𝑥

Bentuk umum pertidaksamaan nilai mutlak:


𝑓𝑓(𝑥) > 𝑐 𝑓𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥)
𝑓𝑓(𝑥) ≥ 𝑐 𝑓𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥) ≥ 𝑔(𝑥)
𝑓𝑓(𝑥) < 𝑐 𝑓𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥) < 𝑔(𝑥)
𝑓𝑓(𝑥) ≤ 𝑐 𝑓𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥) ≤ 𝑔(𝑥)
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 11
CONTOH SOAL

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak 𝗑 ≤ 𝟐𝟐 !

Penyelesaian:

- −2 ≤ 𝑥 ≤ 2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah 𝑥| − 2 ≤ 𝑥 ≤ 2

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak


𝗑 + 𝟕𝟕 < 𝟗𝟗 !

Penyelesaian:

- −9 < 𝑥 + 7 < 9
- −9 − 7 < 𝑥 <9−7
- −16 < 𝑥 <2
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah 𝑥| − 16 < 𝑥 < 2

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak


𝟐𝟐𝗑 − 𝟏𝟏 ≥ 𝟕𝟕 !

Penyelesaian  dibagi menjadi dua bagian

* ⇔ 2𝑥 − 1 ≥ 7
- 2𝑥 ≥ 7 + 1
- 2𝑥 ≥ 8
- 𝑥 ≥4

** ⇔ 2𝑥 − 1 ≤ −7
- 2𝑥 ≤ −7 + 1
- 2𝑥 ≤ −6
- 𝑥 ≤ −3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x | x ≤ -3 atau x ≥ 4}

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 12


CONTOH SOAL

4. Tentukan batas-batas nilai x yang memenuhi pertidaksamaan


𝟐𝟐𝗑 + 𝟏𝟏 ≥ 𝗑 + 𝟓𝟓

Penyelesaian:

2x + 6 ≥ x + 5  kedua ruas bernilai positif


Kedua ruas dikuadratkan
2𝑥 + 6 2 ≥ 𝑥 + 5 2

- (2𝑥 + 6)2≥ 𝑥 + 5 2

- (2𝑥 + 6)2− 𝑥 + 5 2
≥0
- (2𝑥 + 6 𝑥 + 5 )(2𝑥 + 6 − )≥0
+ 𝑥+5
- (3𝑥 + 11)(𝑥 + 1) ≥ 0
Pembuat nol :
3𝑥 + 11 𝑥+1 =0
11
-𝑥=− atau 𝑥 = −1
3

+ - +
11 -1

3
11
Jadi, batas-batas nilai x yang memenuhi adalah 𝑥 ≤ − atau 𝑥 ≥ −1
3

5. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak


𝟑𝟑𝗑 + 𝟏𝟏 − 𝟐𝟐𝗑 + 𝟒𝟒 > 𝟏𝟏𝟎𝟎 !

Penyelesaian:

Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak seperti ini lebih mudah menggunakan


cara menjabarkan definisi. Prinsipnya adalah batasan-batasan pada fungsi nilai
mutlaknya.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 13


CONTOH SOAL

Perhatikan pada 3𝑥 + 1 dan 2𝑥 + 4


1
3𝑥 + 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 3𝑥 + 1 ≥ 0 ⇔ 𝑥 ≥ −
3𝑥 + 1 = 3
1
− 3𝑥 + 1 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 3𝑥 + 1 < 0 ⇔ 𝑥 < −
3

2𝑥 + 4
2𝑥 + 4, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 2𝑥 + 4 ≥ 0 ⇔ 𝑥 ≥ −2
= �− 2𝑥 + 4 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 2𝑥 + 4 < 0 ⇔ 𝑥 < −2

Dari batasan batasan itu maka dapat diperoleh batasan-batasan nilai penyelesaian seperti pada
garis bilangan di bawah ini.
-(3x + 1) -(3x + 1) 3x + 1
-(2x + 4) 2x + 4 2x + 4

-2 1

3
Dengan garis bilangan tersebut maka pengerjaanya dibagi menjadi 3 bagian daerah penyelesaian.

1. Untuk batasan x ≥ − Dari (1) dan (2) tidak diperoleh irisan


𝟏𝟏 ......(1)
penyelesaian atau tidak ada penyelesaian.
𝟑𝟑

(3x + 1) - (2x + 4) < 10 3. Untuk batasan x < -2.......(1)


3x + 1 - 2x- 4 < 10
-(3x + 1) + (2x + 4) < 10
x- 3 < 10
x < 13........(2)
-3x - 1 + 2x + 4 < 10
Dari (1) dan (2) diperoleh irisan -x + 3 < 10
1
penyelesaian − -x < 7
3 ≤ x < 13
x > -7........(2)
2. Untuk batasan -2 ≤ x < −
𝟏𝟏 ......(1) Dari (1) dan (2) diperoleh irisan
𝟑𝟑
penyelesaian -7 < x < -2.
-(3x + 1) - (2x + 4) < 10
-3x - 1 - 2x - 4 < 10
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah
-5x < 15
-x < 3
3
x > 3........(2) {1 x | −
≤ x < 13 atau -7 < x < -2}.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 14


SOAL TANTANGAN

1. Diketahui persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu
variabel berikut:
a. y = |3x – 2| – 1, untuk -2 ≤ x ≤ 5, dan x bilangan real.
b. |x| + | x + 1| < 2
Tuliskan tahapan-tahapan dalam menggambar grafik atau garis bilangan dari
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak tersebut!
2. Uraikan tahapan yang kalian lakukan untuk dapat menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear berikut (gunakan definisi, sifat,
hubungan nilai mutlak dengan bentuk akar kuadrat, maupun dengan
menggunakan cara lain).
a. 𝑥 − 1 + 𝑥 − 3 = 2
b. 2𝑥 + 3 > 3𝑥 − 2
3. Amati Permasalahan berikut:
Suatu grup musik merilis album, penjualan per minggu (dalam ribuan)
dinyatakan dengan model s(t) = -2|t – 22| + 44, t waktu (dalam minggu).
Berdasarkan permasalahan tersebut, jawablah pertanyaan berikut:

a) Jelaskan tahapan dalam mengambar grafik fungsi penjualan s(t).

b) bagaimana cara menghitung total penjualan album selama 44 minggu


pertama. Konsep apa yang kalian gunakan?
c) Dinyatakan Album Emas jika penjualan lebih dari 500.000 copy. Bagaimana
cara menghitung nilai t, agar album yang diproduksi dapat dinyatakan
sebagai Album Emas?

Keterampilan Abad 21 : Keterampilan Berpikir Kritis


Peserta didik dapat menunjukan empat kriteria (memeriksa, meneliti lebih
lanjut, menemukan sesuatu, memiliki kesimpulan yang mendalam) dalam
menganalisis masalah yang berkaitan nilai mutlak melalui kegiatan discovery.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 15


RANGKUMAN

Pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat tanda nilai mutlak diharuskan
memahami hal-hal berikut :
a. Untuk setiap bilangan real x, nilai mutlak x disimbolkan dengan 𝗑 , ditentukan

+𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 > 0


oleh: 𝑥 = � 0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0
−𝑥, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 < 0
b. Untuk 𝗑, 𝑦 ∈ bilangan real, selalu berlaku
i. 𝑥−𝑦 = 𝑦−𝑥
ii. 𝑥𝑦 ≤ 𝑥𝑦
iii. 𝑥2 = 𝑥 2 = 𝑥2
iv. 𝑥+𝑦 ≤ 𝑥 + 𝑦
v. 𝑥 − 𝑦 ≤ 𝑥−𝑦
vi. 𝑥�𝑦 = 𝑥 � 𝑦

vii. 𝑥
𝑥
, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦 ≠ 0
𝑦 = 𝑦
viii.
𝑥 = 𝑥2
c. Cara penyelesaian

Bentuk 𝑓𝑓(𝑥) < 𝑎 dan 𝑎 > 0 diubah ke bentuk : −𝑎 < 𝑓𝑓(𝑥) < 𝑎

Bentuk 𝑓𝑓(𝑥) > 𝑎 dan 𝑎 > 0 diubah ke bentuk : 𝑓𝑓 𝑥 < 𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑓𝑓 𝑥 > 𝑎

Bentuk 𝑓𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥) diubah ke bentuk : 𝑓𝑓 𝑥 + 𝑔(𝑥) 𝑓𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥) > 0

Bentuk 𝑎 < 𝑓𝑓(𝑥) < 𝑏 atau 𝑎 dan b positif diubah ke bentuk :
𝑎 < 𝑓𝑓(𝑥) < 𝑏 atau −b < 𝑓𝑓 𝑥 < −𝑎

Bentuk
𝑎 < 𝑐 dengan c > 0 diubah menjadi : <𝑐
𝑎
𝑏
𝑏

- 𝑎 <𝑐 𝑏
- 𝑎 < 𝑐𝑏
- 𝑎 + 𝑐𝑏 𝑎 − 𝑐𝑏 < 0
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 16
EVALUASI BAB 1

1. Tentukan nilai x yang memenuhi untuk persamaan nilai mutlak 3𝑥 + 1 = 6!


2. Tentukan himpunan penyelesaian dari 5𝑥 − 10 = −5 !
3. Jika
𝑥2 − 4𝑥 − 12 = 9, tentukan nilai x yang memenuhi persamaan tersebut!
4. Tentukan himpunan penyelesaian
𝑥−1 = 2−𝑥 +1!
dari
5. Tentukan penyelesaian 1− 𝑥+2 =5!
persamaan
6. Tentukan nilai x yang memenuhi
pertidaksamaan 3𝑥 − 1 > 5 !

7. Tentukan himpunan penyelesaian


2𝑥 − 3 > 𝑥 − 8 !
pertidaksamaan
8. Tentukan penyelesaian dari
2𝑥 − 5 > 𝑥 + 1 !
pertidaksamaan
9. Suatu persegi panjang mempunyai ukuran panjang
3 − 5𝑥 cm dan lebar 8 cm.
Jika luas persegi panjang tersebut 136 cm2, tentukan nilai x yang memenuhi!
10. Ketinggian normal permukaan air Sungai Musi adalah 120 cm. Ketinggian
permukaan air Sungai Musi dapat berubah-ubah pada musim kemarau atau
musim penghujan. Jika penyimpangan ketinggian permukaan air Sungai Musi
tersebut kurang dari 11 cm, tentukan interval ketinggian Sungai Musi tersebut!
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 17
Sumber : https://www.pinterest.com/pin/138345019786376640/

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 18


Bab 2 : Pertidaksamaan Rasional dan Irasional Satu Variabel

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.2 Menjelaskan dan menentukan 4.2. Menyelesaikan masalah yang
penyelesaian pertidaksamaan rasional dan berkaitan dengan pertidaksamaan
irasional satu variabel rasional dan irasional satu variabel
INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
DARI KD 3.2 DARI KD 4.2

Mengenali bentuk-bentuk pertidaksamaan


rasional dan irasional satu variable
Membedakan pertidaksamaan rasional dan 4.2.1 Menyelesaikan masalah yang
irasional satu variable berkaitan dengan pertidaksamaan rasional
Menyelesaikan pertidaksamaan dan irasional satu variabel
rasional dan irasional satu variabel

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 19


Peta Konsep

Pertidaksamaan Rasional dan Irasional

Persamaan dan
Pertidaksamaan Kuadrat Pertidaksamaan Rasional Pertidaksamaan Irasional

1. Pertidaksamaan 1. Bilangan rasional dan


1. Persamaan kuadrat Polinomial dan irasional
2. Penyelesaian penyelesaiannya 2. Persamaan Irasional
persamaan kuadrat 2. Pertidaksamaan dan penyelesaiannya
3. Pertidaksamaan rasional dan 3. Pertidaksamaan
kuadrat penyelesaiannya Irasional
4. Penyelesaian 3. Permasalahan yang 4. Permasalahan yang
pertidaksamaan kuadrat berkaitan dengan berkaitan dengan
pertidaksamaan pertidaksamaan irasional
rasional

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 20


Sumber : https://blog.theclymb.com/tips/so-you-ditched-your-car-for-a-bike-6-tips-to-get-you-
started/

Juna dan Jorch selesai mengikuti seminar di kota A. Mereka akan pulang ke kota B pada
waktu yang sama dari kota A. Jarak kota A dengan kota B adalah 50 km. Dengan
mengendarai mobil, Juna sampai di kota B pukul 09.30. Si Jorch seorang pembalap
sepeda sampai di kota B pada pukul 11.00. Jika kecepatan mobil Juna 20 km/jam lebih
cepat daripada kecepatan sepeda Jorch, berapakah kecepatan mobil Juna?

Permasalah tersebut jika dibentuk ke model matematika akan menjadi

50 3
50 = − × (𝑥 + 20)
𝑥 2

Persamaan tersebut merupakan persamaan rasional. Namun, pada kasus ini, persamaan
tersebut dapat diubah menjadi persamaan kuadrat terlebih dahulu sehingga mudah
diselesaikan. Bagaimana caranya? Ayo pelajari bab berikut dengan seksama!

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 21


2.1. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

Pada jenjang SMP, kalian telah mempelajari konsep persamaan kuadrat. Pada subbab
ini, kalian hanya mengingat kembali tentang konsep persamaan kuadrat.

1. Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang terdiri atas satu variabel dengan pangkat
tertinggi variabelnya dua dan koefisien variabel berpangkat dua tidak boleh sama
dengan nol.
Bentuk umum persamaan kuadrat dalam variabel x adalah :
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
dengan a, b, dan c adalah bilangan real dan a ≠ 0

Penyelesaian persamaan kuadrat


Ada 3 metode/ cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan kuadrat,
yaitu:
1) Memfaktorkan
2) Melengkapkan bentuk kuadrat sempurna

3) Rumus abc 𝑥1,2 = −𝑏 ± 𝑏2−4𝑎𝑐


2𝑎

Nah, sekarang kalian bisa menyelesaikan permasalahan sebelumnya mengenai


kecepatan mobil Juna ya… (Trik : kedua ruas dikalikan dengan 2𝑥)

22
2. Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang terdiri atas satu variabel dengan
pangkat tertinggi variabelnya dua dan koefisien variabel yang berpangkat dua tidak
boleh sama dengan nol.
Ada beberapa bentuk umum pertidaksamaan kuadrat yaitu :
a) 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 < 0,
b) 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 > 0,
c) 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ≤ 0, dan
d) 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ≥ 0,
Syarat 𝑎 ≠ 0 dan a, b, c adalah bilangan real.

Penyelesaian pertidaksamaan kuadrat


Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat yaitu :
1) Mengubah pertidaksamaan kuadrat menjadi bentuk umum (ruas kanan
sama dengan nol)
2) Menguraikan ruas kiri menjadi faktor-faktor linear
3) Menentukan harga-harga nolnya (nilai pembuat nol fungsi)
4) Meletakan harga-harga nol pada garis bilangan, lalu menentukan tanda
positif dan negatif pada satiap selang/interval yang terbentuk
5) Penyelesaian pertidaksamaan diperoleh berdasarkan tanda selang/interval
pada garis bilangan

Ingat :
Untuk tanda ≥ dan ≤ bulatan penuh pada interval
Untuk tanda > dan < bulatan tidak penuh/kosong pada interval

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 23


CONTOH SOAL

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat berikut

a. 𝑥2 + 4𝑥 − 12 = 0

b. 2𝑥2 − 7𝑥 + 3 = 0

c. 2𝑥2 − 3𝑥 − 5 = 0

Penyelesaian:

a. 𝗑𝟐𝟐 + 𝟒𝟒𝗑 − 𝟏𝟏𝟐𝟐 = 𝟎𝟎

⇔ 𝑥−2 𝑥+ =0
6
- 𝑥 − 2 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 + 6 = 0

- 𝑥=2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −6 Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {2, -6}

b. 𝟐𝟐𝗑𝟐𝟐 − 𝟕𝟕𝗑 + 𝟑𝟑 = 𝟎𝟎

⇔2𝑥 − 1 𝑥−3 =0

- 2𝑥 − 1 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 − 3 = 0

- 𝑥= Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {1 , 3}


1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3
2
2

c. 𝟐𝟐𝗑𝟐𝟐 − 𝟑𝟑𝗑 − 𝟓𝟓 = 𝟎𝟎

- 𝑥1,2
−𝑏 ± 𝑏2−4𝑎𝑐
= 2𝑎

- 𝑥1,2 3± (−3)2−4(2)(−5)
2(2)
=

- 𝑥1,2 = 3± 9+40
3+7 5
4
𝑥1 = = Jadi, himpunan penyelesaiannya
3± 49 4 2
- 𝑥 3−7 5
4
= 1,2 adalah { , −1}
𝑥2 = = −1 2
4
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 24
CONTOH SOAL

2. Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat berikut

a. 𝑥2 − 5𝑥 + 6 > 0

b. 𝑥2 − 5𝑥 + 6 ≥ 0

Penyelesaian:

Nilai x pembuat nol

𝑥2 − 5𝑥 + 6 = 0 ⇔
𝑥−2 𝑥−3 =0

- 𝑥 − 2 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 − 3 = 0

- 𝑥=2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 3

+ - +

2 3
1) Untuk x < 2

Misalkan diambil x = 0, diperoleh : x2 – 5x + 6 = 02 - 5(0) + 6 = 6 > 0

Jadi, selang x < 2 bertanda positif (+)

2) Untuk 2 < x < 3

5 5 2 5
Misalkan diambil 𝑥 = , diperoleh : 𝑥2 − 5𝑥 + 6 = −5 +6
2 2 2

1
=− <0
4

Jadi, selang 2 < x < 3 bertanda negatif

3) Untuk x > 3

Misalkan diambil x = 10, diperoleh : x2 – 5x + 6 = 102 - 5(10) + 6 = 56 > 0

Jadi, selang x > 3 bertanda positif (+)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 25


a. 𝗑𝟐𝟐 − 𝟓𝟓𝗑 + 𝟏𝟏 > 𝟎𝟎

+ - +

2 3
Tanda ketidaksamaan > 0, daerah penyelesaian bertanda positif (+).

Jadi, penyelesaian 𝑥2 − 5𝑥 + 6 > 0 adalah x < 2 atau x > 3.

b. 𝗑𝟐𝟐 − 𝟓𝟓𝗑 + 𝟏𝟏 ≥ 𝟎𝟎

+ - +

2 3
Tanda ketidaksamaan ≥ 0, daerah penyelesaian bertanda positif (+) dengan bulatan
penuh.

Jadi, penyelesaian 𝑥2 − 5𝑥 + 6 ≥ 0 adalah x ≤ 2 atau x ≥ 3.

LATIHAN SOAL 1

A. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan kuadrat berikut :

1. 𝑥2 − 3𝑥 + 2 = 0

2. 2𝑥2 − 13𝑥 − 7 = 0

3. 3𝑥2 + 8𝑥 + 4 = 0

B. Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat berikut :

1. 𝑥2 + 4𝑥 − 5 ≤ 0

2. −2𝑥2 + 11𝑥 − 5 ≥ 0

3. 𝑥2 − 16𝑥 < −63

SELAMAT MENGERJAKAN

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 26


2.2. PERTIDAKSAMAAN RASIONAL

Perhatikan lagi permasalahan tentang jarak dan kecepatan dalam apersepsi di awal bab
ini. Pada permasalahan tersebut diperoleh model matematika berikut :
50 3
50 = − 2 × (𝑥 + 20)
𝑥

Persamaan tersebut memuat pecahan yang penyebutnya memuat varialle x. Persamaan


seperti ini disebut persamaan rasional. Jika tanda sama dengan pada persamaan tersebut
diuah menjadi tanda ketidaksamaan, misalnya <, persamaan tersebut akan menjadi
pertidaksamaan rasional.
50 3
50 < − 2 × (𝑥 + 20)
𝑥

1. Konsep Pertidaksamaan Rasional

Pertidaksamaan rasional adalah pertidaksamaan berbentuk pecahan yang


penyebutnya memuat variabel

Contoh Pertidaksamaan Rasional Bukan Pertidaksamaan Rasional

𝑥
≥0 5
<0
8 𝑥
3𝑥
𝑥−7 𝑥+2 ≥ 2
9 ≤2 𝑥2−2𝑥+3
𝑥+9 >0

2. Bentuk Umum Pertidaksamaan Rasional


Berikut ini beberapa bentuk umum pertidaksamaan Ingat kembali sifat pembagian:
rasional: + −
=+ =+
+ −
𝑓𝑓(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥) 𝑓𝑓(𝑥)
𝑔𝑔(𝑥) > 0, 𝑔𝑔(𝑥 ≥ 0, 𝑔𝑔(𝑥 < 0, atau 𝑔𝑔(𝑥) ≤ 0 + 0
) ) =− =0
− 𝑎
𝑓𝑓(𝑥) adalah fungsi pembilang − 𝑎
=− = tidak terdefinisi
+ 0
𝑔(𝑥) adalah fungsi penyebut dengan syarat 𝑔 𝑥 ≠ 0

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 27


3. Penyelesaian Pertidaksamaan Rasional

Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan rasional sebagai berikut :


1) Buatlah ruas kanan pertidaksamaan rasional menjadi nol
2) Buatlah ruas kiri pertidaksamaan rasional menjadi bentuk pecahan (rasional)
3) Tentukan nilai-nilai yang membuat pembilang bernilai nol dan penyebut
bernilai nol
4) Tentukan nilai-nilai yang membuat ruas kiri terdefinisi yaitu penyebut tidak
sama dengan nol
5) Letakkan nilai-nilai pembuat nol pembilang dan penyebut pada garis bilangan
kemudian tentukan tanda setiap interval yang terbentuk
6) Tentukan penyelesaian pertidaksamaan dengan menentukan interval
yang memenuhi pertidaksamaan

CONTOH SOAL 1

Simak baik-baik contoh soal berikut yaa…

Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan rasional 𝗑−𝟐𝟐 ≥ 𝟐𝟐 !


𝗑+𝟑𝟑

Penyelesaian:
𝑥−2
- 2− ≤0 ← ruas kanan pertidaksamaan diubah menjadi nol (agar ruas
𝑥+3
kanan positif
dikalikan (-1) sehingga tanda ketidaksamaan berubah
2 𝑥+3 −(𝑥−2)
- ≤ 0 ← disederhanakan dengan menyamakan penyebutnya
𝑥+3

2𝑥+ 6−𝑥+2
- 𝑥+3 ≤0
𝑥+8
- 𝑥+3 ≤0

Pembuat nol pembilang: Pembuat nol penyebut:


𝑥+8=0 ⇔ 𝑥 𝑥 + 3 = 0 ⇔ 𝑥 = −3
=−8
Syarat agar pecahan 𝑥−2 terdefinisi adalah 𝑥 + 3 ≠ 0 ⇔ 𝑥 ≠ −3
𝑥+3

Nilai pembuat nol dari pembilang dan penyebut diletakkan pada garis bilangan
Oleh karena tanda ketidaksamaan ≥ 0 maka
bulatan pada pembilang-8 berupa bulatan
 penuh, sedangkan bulatan pada -3 berupa
bulatan tidak penuh karena disyaratkan x ≠
-8 -3 -3 agar pecahan terdefinisi
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 28
Pilih satu titik yang mewakili setiap interval untuk menentukan tanda tiap interval.
Misalnya: x = -10 x = -5 x=0

-8 -3

Titik Uji (-x – 8) (x + 3) −𝑥 − 8


𝑥+3
x = -10 -(-10) – 8 = + 2 -10 + 3 = - 7 +
=−


x = -5 -(-5) – 8 = - 3 -5 + 3 = -2 =+


x=0 0–8=-8 0+3=+3 =−
+
Sehingga tanda di garis bilangannya yaitu :
Oleh karena tanda ketidaksamaan ≥ 0
- + - sehingga interval bertanda (+) yang
 digunakan
-8 -3
Jadi, himpunan penyelesaian 𝑥−2
≥ 2 adalah 𝑥 | − 8 ≤ 𝑥 < −3
𝑥+3

CONTOH SOAL 2
Tentukan penyelesaian pertidaksamaan rasional 𝟑𝟑𝗑
𝗑+𝟐𝟐 ≤ 𝟒𝟒 !
Penyelesaian:
3𝑥
- 4− ≥0
𝑥+2

4 𝑥+2 −3𝑥
- 𝑥+2 ≥0
𝑥+8
- 𝑥+2 ≥0
(i) Nilai nol:
Pembilang : 𝑥 + 8 = 0 ⇒ 𝑥 = −8 (nilai terkecil)
Penyebut : 𝑥 + 2 = 0 ⇒ 𝑥 = −2 (nilai terbesar)
(ii) Garis bilangan dan penyelesaian
Tanda ketidaksamaan ≥, maka garis bilangannya : (*lakukan uji titik sendiri yaaa)
+ - + Jadi, penyelesaiannya adalah
𝑥 ≤ −8 atau 𝑥 > 2
-8 -2

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 29


CONTOH SOAL 3

Tentukan penyelesaian pertidaksamaan TRIK


𝟐𝟐
−𝟑𝟑𝗑−𝟏𝟏𝟎𝟎
rasional 𝗑
< 𝟎𝟎 ! Menentukan tanda penyelesaian dilihat
𝗑+𝟒𝟒
dari tanda ketidaksamaannya
Penyelesaian:
𝑎𝑥+𝑏
(i) Nilai nol: • Jika ≤ 0, maka :
𝑐𝑥+𝑑
Pembilang :
𝑥2 − 3𝑥 − 10 = 0 (nilai terkecil) Penyelesaian =

𝑥−5 𝑥+2 = 0 𝑥1 <𝑥 ≤ 𝑥2,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥1 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡


𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑥 = 5 (nilai terbesar) ⋁ 𝑥 = −2 (nilai 𝑥1 ≤ 𝑥 < 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥2 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡
tengah)
𝑎𝑥+𝑏
Penyebut : 𝑥 + 2 = 0 ⇒ 𝑥 = −4 (nilai • Jika ≥ 0, maka :
𝑐𝑥+𝑑
terkecil)
Pertidaksamaan menjadi 𝑥−5 (𝑥+2)
<0 Penyelesaian =
𝑥+4
𝑥< 𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥1 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡
(ii) Garis bilangan dan penyelesaian 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑥≤ 𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥2 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡
Tabel tanda : ketidaksamaan <, berarti
tanda yang diminta (-)

Unsur 𝑥 < −4 −4 < 𝑥 < −2 −2 < 𝑥 < 5 𝑥>5


𝑥+4 − + + +
𝑥+2 − − + +
𝑥−5 − − − +
(𝑥 − 5)(𝑥 + 2) − + − +
𝑥+4

Garis bilangan :

- + - +

-4 -2 5

Jadi, penyelesaiannya adalah : 𝑥 < −4 atau −2 < 𝑥 < 5

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 30


LATIHAN SOAL 2

1. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan (𝑥 − 2)(𝑥 + 5)(𝑥 − 1) ≥ 0 !


2. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 6
𝑥−5
≥0!
3. Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 2𝑥+7
<1!
𝑥−1
2
2𝑥 −𝑥−6
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
𝑥2−3𝑥−18 ≤0!
2
𝑥 −5𝑥−4
5. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan >1!
𝑥+3

SOAL HOTS
L < 24 m2

Keliling sebuah persegi panjang 20 meter


dan luas kurang dari 24m2. Jika panjang
salah satu sisinya a meter, maka batasan a
yang memenuhi adalah ....

a. 0 < 𝑎 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 > 12

b. 0 < 𝑎 < 2 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 > 6 2 a meter

c. 0 < 𝑎 < 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 > 8

d. 0 < 𝑎 < 2 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 > 4 3


K = 20 meter
e. 0 < 𝑎 < 4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 > 6

SELAMAT MENGERJAKAN

Nilai Tarakanita : Competence


Peserta didik dapat belajar secara mandiri mengenai penyelesaian
pertidaksamaan rasional dengan tepat melalui kegiatan discovery.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 31


2.3. PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL/BENTUK AKAR

Bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑎 dengan
𝑏

a dan b bilangan bulat serta b ≠ 0. Dengan kata lain, bilangan irasional adalah bilangan
real yang bukan merupakan bilangan rasional.

1. Konsep Pertidaksamaan Irasional

Pertidaksamaan rasional adalah pertidaksamaan yang variabelnya berada di bawah


tanda akar dan tidak dapat ditarik keluar akar

Contoh Pertidaksamaan Irasional Bukan Pertidaksamaan Irasional

2 𝑥≤8 𝑥 3>2
𝑥 − 4 < 16 16𝑥2 ≥ −3 ⇔ 4𝑥 ≥
−3
𝑥+2≥ 𝑥
5𝑥4 ≤ 1 ⇔ 5 𝑥2 ≤ 1
𝑥−9>𝑥−3

2. Bentuk Umum Pertidaksamaan Irasional

Berikut ini beberapa bentuk umum pertidaksamaan irasional:

𝑓𝑓(𝑥) ≤ 𝑔 𝑥 , 𝑓𝑓 𝑥 < 𝑔 𝑥 , 𝑓𝑓 𝑥 ≥ 𝑔 𝑥 , maupun 𝑓𝑓(𝑥) > 𝑔(𝑥)

dengan 𝑓𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) berbentuk konstanta atau polinom.

Perhatikan ketidaksamaan berikut :


• Ketidaksamaan dua bilangan negatif kedua ruas tidak boleh dikuadratkan kerna
• Ketidaksamaan bilangan positif dan  tidak menghasilkan pernyataan yang selalu
negatif benar
2 2
Contoh : −10 > −20 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 ⇔ −10 > −20 ⇔ 100 > 400 (𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ)
• Ketidaksamaan dua bilangan positif  kedua ruas dapat dikuadratkan

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 32


3. Penyelesaian Pertidaksamaan Irasional
Langkah-langkah menyelesaikan pertidaksamaan irasional sebagai berikut :
1) Tinjau syarat numerus, yaitu 𝑓𝑓(𝑥) ≥ 0 dan 𝑔 𝑥 ≥ 0
2) Kuadratkan kedua ruas dan selesaikan sesuai bentuk pertidaksamaan yang terjadi
3) Penyelesaian merupakan irisan 1) dan 2)

CONTOH SOAL 1
a. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 𝟐𝟐𝗑 − 𝟕𝟕 ≤ 𝟑𝟑 !
irasional
Penyelesaian:
7
(i) Syarat numerus : 2𝑥 − 7 ≥ 0 ⇒ 𝑥 ≥
2

(ii) Proses menghilangkan akar :


2𝑥 − 7 ≤ 3  kedua ruas dikuadratkan
( 2𝑥 − 7)2 ≤ 32
2𝑥 − 7 ≤ 9 ⇔ 2𝑥 ≤ 9 − 7 ⇔ 2𝑥 ≤ 2 ⇔ 𝑥 ≤ 1
(iii) Irisan (i) dan (ii)

1 7
Jadi, tidak ada penyelesaian. 2

b. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 𝟐𝟐𝗑 + 𝟓𝟓


irasional > 𝟐𝟐 !

Penyelesaian:
5
(i) Syarat numerus : 2𝑥 + 5 ≥ 0 ⇒ 𝑥 ≥ −
2

(ii) Proses menghilangkan akar :


2𝑥 + 5 > 2  kedua ruas dikuadratkan
1
2𝑥 + 5 > 4 ⇔ 2𝑥 > 4 − 5 ⇔ 2𝑥 > −1 ⇔ 𝑥 > −
2

(iii) Irisan (i) dan (ii)

5 1
− −
2 2
1
Jadi, penyelesaiannya adalah 𝑥 > − .
2
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 33
CONTOH SOAL 2

Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 𝟑𝟑𝗑 + 𝟏𝟏 ≥ 𝗑 − 𝟑𝟑 !


irasional
Penyelesaian:

(i) Syarat numerus : 1


3𝑥 + 1 ⇒ 3𝑥 + 1 ≥ 0 ⇒ 𝑥 ≥ −
3

(ii) Proses menghilangkan akar :


3𝑥 + 1 ≥ 𝑥 − 3  kedua ruas dikuadratkan
( 3𝑥 + 1)2 ≥ (𝑥 − 3)2
3𝑥 + 1 ≥ 𝑥2 − 6𝑥 + 9
−𝑥2 + 9𝑥 − 8 ≥ 0
𝑥2 − 9𝑥 + 8 ≤ 0
𝑥−8 𝑥−1 ≤0⇒1≤𝑥 ≤8
(iii) Irisan (i) dan (ii)

1 1
- 8
3
Jadi, penyelesaiannya adalah 1 ≤ 𝑥 ≤ 8

CONTOH SOAL 3

Tentukan penyelesaian pertidaksamaan irasional 𝟐𝟐𝗑𝟐𝟐 − 𝗑 + 𝟗𝟗 ≤ 𝗑𝟐𝟐 + 𝟒𝟒𝗑 + 𝟑𝟑 !


Penyelesaian:
(i) Syarat numerus :

 2𝑥2 − 𝑥 + ⇒ 2𝑥2 − 𝑥 + 9 ≥ 0
9
𝑎 = 2 > 0, 𝐷 = (−1)2−4 2 <0
9
berarti 𝑥 ∈ 𝑅..........................................(1)

 𝑥2 + 4𝑥 + 3 ⇒ 𝑥2 + 4𝑥 + 3 ≥ 0
𝑥+3 𝑥+1 ≥0
⇒ 𝑥 ≤ −3 atau 𝑥 ≥ −1........(2)
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 34
(ii) Proses menghilangkan akar :
2𝑥2 − 𝑥 + 9 ≤ 𝑥2 + 4𝑥 + 3  kedua ruas dikuadratkan
2𝑥2−𝑥 + 9 ≤ 𝑥2 + 4𝑥 + 3
𝑥2 − 5𝑥 + 6 ≤ 0
𝑥−3 𝑥 − 2 ≤ 0 ⇒ 2 ≤ 𝑥 ≤ 3 ........ (3)
(iii) Irisan (1), (2) dan (3)

-3 -1 2 3
Jadi, penyelesaiannya adalah 2 ≤ 𝑥 ≤ 3

LATIHAN SOAL 3

1. Tentukan penyelesaian dari 2𝑥 + 6 ≥ 0 !


2. Tentukan nilai-nilai x yang 8 − 2𝑥 <2!
memenuhi
3. Tentukan semua bilangan x yang memenuhi pertidaksamaan >4
𝑥2 + 4𝑥 − 5
4. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 1 − 𝑥 < 2𝑥 + 6 !
5. Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 𝑥2 − 1 ≤
3𝑥2 + 𝑥 − !
2
SELAMAT MENGERJAKAN

Keterampilan Abad 21 : Kemampuan Berpikir Kritis


Peserta didik memiliki kemampuan menelaah informasi dalam
menemukan penyelesaian pertidaksamaan irasional dengan benar
dan tepat

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 35


RANGKUMAN

1. Pertidaksamaan Kuadrat
Bentuk umum : 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 < 0; 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 > 0; 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ≤ 0;
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ≥ 0 dengan 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah konstanta dan 𝑎 ≠ 0.
Cara penyelesaian:
i. Jadikan ruas kanan = 0
ii. Jadikan koefisien variabel berpangkat dua bernilai positif
iii. Uraikan ruas kiri atau faktor-faktor linear
iv. Tetapkan nilai-nilai nolnya (misal: 𝑥1 = nilai nol terkecil dan 𝑥2 = nilai nol
terbesar)
v. Lihat tanda ketidaksamaannya
Jika 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ≥ 0 ⇒ 𝐻𝑃 = {𝑥 ≤ 𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝑥2}
Jika 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 ≤ 0 ⇒ 𝐻𝑃 = {𝑥1 ≤ 𝑥 ≤ 𝑥2}

2. Pertidaksamaan Rasional
𝑓𝑓(𝑥)
Bentuk umum berupa 𝑓𝑓(𝑥) > 0, ≥ 0, 𝑓𝑓(𝑥) < 0, atau 𝑓𝑓(𝑥) ≤ 0
𝑔𝑔(𝑥) 𝑔𝑔(𝑥 𝑔𝑔(𝑥 𝑔𝑔(𝑥)
) )

Dengan f(x) dan g(x) merupakan polinom yang dapat berbentuk fungsi linear
maupun fungsi kuadrat.
a. Pertidaksamaan rasional linear
𝑎𝑥+𝑏
Bentuk umumnya : 𝑎𝑥+𝑏 ≤ 𝑛, < 𝑛, 𝑎𝑥+𝑏 ≥ 𝑛, atau 𝑎𝑥+𝑏 > 𝑛
𝑐𝑥+𝑑 𝑐𝑥+𝑑 𝑐𝑥+𝑑 𝑐𝑥+𝑑

Cara penyelesaian:
i. Jadikan ruas kanan = 0
ii. Ubah tanda koefisien x pada pembilang dan penyebut menjadi bertanda sama
(keduanya positif atau negatif)
iii. Carilah nilai-nilai nol pembilang maupun penyebut. Misalnya: 𝑥1 = 𝑥1 = nilai
nol terkecil dan 𝑥2 = nilai nol terbesar

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 36


RANGKUMAN

iv. Lihat tanda ketidaksamaannya

Jika 𝑎𝑥+𝑏 ≤ 0, maka:


𝑐𝑥+𝑑

𝑥1 <𝑥 ≤ 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥1 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡


Penyelesaian = 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑥1 ≤ 𝑥 < 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥2 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡

Jika 𝑎𝑥+𝑏 ≥ 0, maka :


𝑐𝑥+𝑑

𝑥< 𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥1 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡


Penyelesaian = 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑥≤ 𝑥1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 𝑥2 ,𝑑𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑛 𝑥2 =𝑛𝑛𝑛𝑙𝑎𝑛𝑛 𝑛𝑜𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡

b. Pertidaksamaan rasional linear-kuadrat


2 𝑝𝑥+𝑞
Bentuk umum berupa 𝑎𝑥 +𝑏𝑥+𝑐
≤ 𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≤𝑛
𝑝𝑥+𝑞 𝑎𝑥2+𝑏𝑥+𝑐

dengan a, b, c, p, q, dan n merupakan konstanta.


Tanda ketidaksamaan ≤ dapat juga berbentuk ≥, <, maupun >.
Cara penyelesaian :
Jadikan ruas kanan = 0

Ubah tanda koefisien variabel 𝑥2 pada bentuk kuadrat dan koefisien x pada
bentuk linear menjadi bertanda sama
Carilah nilai nol pembilang maupun penyebut. Pembilang atau penyebut yang
berbentuk kuadrat difaktorkan terlebih dahulu
Buat garis bilangan untuk menentukan interval atau batas penyelesaian.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 37


EVALUASI BAB 2

1. Penyelesaian pertidaksamaan 3𝑥2 − 8𝑥 + 7 > 2𝑥2 − 3𝑥 + 1 adalah ....


A. 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3
B. 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 5
C. 𝑥 < 2 𝑑𝑎𝑛 𝑥 > 3
D. 2 < 𝑥 < 5
E. 2 < 𝑥 < 3

2. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 3𝑥2 − 7 > −4𝑥 adalah ....


7
A. 𝑥|𝑥 < − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 1
3
B. 𝑥|𝑥 < −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 1
1
C. 𝑥|𝑥 < − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 1
2
1
D. 𝑥|𝑥 < − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 0
3
1
E. 𝑥|𝑥 < − 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 0
4

3𝑥−10
3. Penyelesaian pertidaksamaan > 2 adalah ....
𝑥−4
A. 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 4
B. 𝑥 < −2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 4
C. 𝑥 < −4 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 2
D. 2<𝑥<4
E. −2 < 𝑥 < 4
𝑥−2 𝑥−4
4. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan < adalah ....
𝑥 𝑥−6
A. 𝑥|0 < 𝑥 < 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 6
B. 𝑥|0 < 𝑥 < 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 9
C. 𝑥|𝑥 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 3 < 𝑥 < 6
D. 𝑥|𝑥 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 3 < 𝑥 < 9
E. 𝑥|0 < 𝑥 < 6
2
𝑥 +𝑥−6
5. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan
𝑥2−3𝑥−4 ≤ 0 adalah ....
A. 𝑥| − 3 ≤ 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 ≤4
B. 𝑥| − 3 ≤ 𝑥 < −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 < 𝑥 ≤4
C. 𝑥| − 3 ≤ 𝑥 < −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 <4
D. 𝑥| − 3 < 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 < 𝑥 ≤4
E. 𝑥| − 3 < 𝑥 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 ≤ 𝑥 <4

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 38


EVALUASI BAB 2

2
6. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan ≤ 2 adalah ....
3𝑥 −5𝑥+4
𝑥+1
1
A. 𝑥| 3 ≤ 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < 1
1
B. 𝑥| 3 ≤ 𝑥 < 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ −1
1
C. 𝑥| 3 < 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < 1
1
D. 𝑥| ≤ 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 < −1
3
1
E. 𝑥| 3 ≤ 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≤ 1

7. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 3𝑥 + 1 > 4 adalah ....


1
A. 𝑥 | 𝑥 ≥ − 3
1
B. 𝑥 | 𝑥 > −3
1
C. 𝑥 | 𝑥 ≤ − 3
D. 𝑥 | 𝑥 > 5
E. 𝑥 | 𝑥 < 5

8. Nilai x yang memenuhi 𝑥 + 2 > 4 − 3𝑥 adalah ....


4
A. −2 < 𝑥 < 3
1 4
B. 2
≤𝑥<3
1 4
C. 2
<𝑥≤3
1
D. 𝑥 ≥ 2
1
E. 𝑥 < 2

9. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 𝑥2 + 2𝑥 + 3 < 6 + 2𝑥 adalah ....


A. 𝑥| − 3 < 𝑥 < 3
B. 𝑥| − 3 ≤ 𝑥 < 3
C. 𝑥| − 3 < 𝑥 ≤ 3
D. 𝑥| 𝑥 < 2 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3
E. 𝑥| 𝑥 ≤ 2 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 3

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 39


Pemecahan Masalah Nyata yang
Berkaitan dengan Pertidaksamaan
EVALUASI BAB 2 Rasional dan Irasional

10. Sepotong kawat dengan panjang 72x 13. Boni mempunyai uang Rp5.000.000,00
cm akan dibentuk menjadi segitiga sama dalam tabungannya. Setiap minggu, ia
sisi. Agar keliling kawat lebih besar mengambil Rp400.000,00 untuk kebutuhan
daripada luas segitiga, maka nilai x yang sehari-hari. Jika ia tidak menabung di bank
memenuhi adalah .... lagi (abaikan biaya administrasi bank),
1
A. 𝑥 | 𝑥 ≥ − maka ia akan mempunyai paling sedikit
3
1 sisa Rp1.000.000,00 dalam waktu ...
B. 𝑥|𝑥 >−
minggu.
3
1
C. 𝑥|𝑥 ≤− A. 5 D. 18
3
B. 10 E. 20
D. 𝑥 | 𝑥 > 5
C. 15
E. 𝑥 | 𝑥 < 5
14.Juna mempunyai uang Rp500.000,00
11. Lebar sebuah persegi panjang adalah 20
tetapi ia membutuhkan total
cm. Jika kelilingnya paling kecil adalah
Rp2.500.000,00 untuk liburannya. Untuk
180 cm dan panjangnya dimisalkan x,
itu, Juna bekerja dengan penghasilan
maka batasan panjangnya adalah ....
Rp200.000,00 per hari. Jika ia bekerja tiap
A. 𝑥 ≤ 70
hari dan waktu dimisalkan x hari, maka ia
B. 𝑥 > 70
akan mencapai targetnya paling sedkit
C. 𝑥 ≥ 70 dalam batas waktu ...
D. 0 < 𝑥 < 70
A. 𝑥 > 10 D. 𝑥 ≤ 10
E. 0 < 𝑥 ≤ 70
B. 𝑥 < 10 E. 𝑥 ≥ 10
C. 𝑥 = 10
12. Seorang siswa ingin mengisi album
barunya dengan perangko. Jika ia menaruh
15. Robert pergi ke sebuah karnaval
20 perangko di 1 halaman, maka albumnya
dengan membawa uang Rp225.000,00. Ia
tidak akan cukup, tetapi jika ia menaruh 23
membeli roti dan minuman dengan harga
perangko di 1 halaman, maka paling sedikit
Rp37.500,00, dan ingin membelanjakan
akan tersisa1 halaman di album itu. Teman
sisa uangnya untuk membeli tiket masuk
siswa itu memberikan album baru yang
pertunjukan seharga Rp12.500,00 untuk
dapat memuat 21 perangko tiap halaman,
setiap pertunjukkan. Jika Robert ingin
sehingga ia akan mempunyai 500
menghabiskan seluruh sisa uangnya, maka
perangko. Batas halaman dalam album itu
banyaknya tiket pertunjukan maksimum
tidak akan melebihi halaman.
yang dapat ia beli adalah ... tiket.
A. 10 D. 16
A. 9 D. 18
B. 12 E. 18
B. 12 E. 21
C. 14
C. 15

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 40


Sumber : https://www.storyboardthat.com/storyboards/6b59f7bf/3-6-s
olving-linear- equations-in-three-variables

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 41


Bab 3 : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


4.3. Menyelesaikan masalah kontekstual
3.3. Menyusun sistem persamaan linear tiga
yang berkaitan dengan system
variabel dari masalah kontekstual
persamaan linear tiga variabel

INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN DARI


DARI KD 3.3 KD 4.3

Memberikan contoh sistem persamaan linear


tiga variabel dari kehidupan sehari- hari
Menyelesaikan bentuk aljabar dari sistem 4.3.1 Menyelesaikan masalah kontekstual
persamaan linear tiga variabel sistem persamaan linear tiga variabel
Menentukan model matematika dengan metode eliminasi dan subsitusi
SPLTV dari masalah kontekstual

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 42


Peta Konsep

Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

Bentuk Persamaan Linear


dan Sistem Persamaan Penyelesaian Sistem Permasalahan yang
Linear Tiga Variabel Persamaan Linear Berhubungan dengan
Tiga Variabel SPLTV

1. Penyelesaian SPLTV
Menggunakan Metode
1. Bentuk Sistem Substitusi
Persamaan Linear Dua 1. Menyusun Model
Variabel (SPLDV) 2. . Penyelesaian Matematika Berbentuk
SPLTV Menggunakan
2. Penyelesaian SPLDV SPLTV
Metode Eliminasi
3. Bentuk Sistem 2. Penyelesaian Model
3. . Penyelesaian
Persamaan Linear Matematika Berbentuk
SPLTV Menggunakan
Tiga Variabel SPLTV
Metode Eliminasi-
(SLPTV) Substitusi
4. Penyelesaian SPLTV
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 43
Sumber : https://twitter.com/narasitv/status/1240555278698831872

Seorang ahli gizi sedang mempersiapkan menu makan malam untuk tenaga medis di
sebuah sakit. Makan malam tersebut terdiri dari tiga jenis makanan. Ahli gizi tersebut
harus mempertimbangkan kebutuhan minimum harian protein, vitamin, dan mineral
agar imunitas tenaga medis tetap terjaga. Tabel berikut menunjukkan kandungan
protein, mineral vitamin serta harga per paket makanannya.

Makanan A Makanan B Makanan C


Protein 55 mg 60 mg 65 mg
Vitamin 100 mg 90 mg 80 mg
Mineral 1100 mg 1200 mg 1050 mg
Harga per paket 35.000 32.500 36.000

Dapatkah kalian membantu ahli gizi tersebut membuat model matematika dari
permasalahan di atas sehingga ahli gizi dapat menentukan jenis makanan yang sesuai
dengan kebutuhan minimum harian tenaga medis namun dengan harga yang paling
ekonomis?

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 44


3.1. SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

Dari ilustrasi sebelumnya, kalian tentu bisa menebak saat sebuah permasalahan diubah
ke bentuk model matematika pasti harus ditentukan dulu variabel-variabelnya. Istilah
SPLTV (Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel) pasti mengingatkan kalian pada istilah
SPLDV (Sistem Persamaan Linear Dua Variabel) yang pernah kalian pelajari saat duduk
di bangku SMP. Nah, sekarang kalian akan mempelajari SPLTV mulai dari bentuk
SPLTV, jenis penyelesaian SPLTV, hingga cara menyelesaikan SPLTV.

1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)


Sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) adalah sistem persamaan yang memuat
dua atau lebih persamaan linear dua variabel.
SPLDV mempunyai bentuk umum sebagai berikut :

𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
�𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 = 𝑐2

dengan 𝑎1, 𝑎2, 𝑏1, 𝑏2, 𝑐1, 𝑑𝑎𝑛 𝑐2 merupakan konstanta real.
Penyelesaian SPLDV dapat ditentukan dengan metode grafik, eliminasi, subsitusi, dan
campuran (eliminasi-subsitusi)

2. Bentuk Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)


Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) adalah sistem persamaan yang memuat
persamaan-persamaan linear tiga variabel.
SPLTV mempunyai bentuk umum sebagai berikut :

𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1


�𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2
𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3

dengan 𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑐1, 𝑐2, 𝑐3, 𝑑1, 𝑑2, dan 𝑑3 merupakan konstanta real, dan
𝑎1, 𝑏1, dan 𝑐1 tidak ketiganya 0; 𝑎2, 𝑏2, dan 𝑐2 tidak ketiganya 0; dan 𝑎3, 𝑏3, dan 𝑐3
tidak ketiganya 0.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 45


3. Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
A Cara Substitusi

Diketahui SPLTV berikut.


2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 . . . (1)
3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = −5 . . . (2)
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 . . . (3)
Berikut cara menentukan penyelesaian dari SPLTV tersebut menggunakan cara subsitusi.
* Persamaan (1) diubah sehingga salah satu variabel dapat dipisah.
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4
- 𝑦 = 4 − 2𝑥 − 𝑧 . . . (4)
* Subsitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan (2)
3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = −5
- 3𝑥 − 4 − 2𝑥 − 𝑧 + 2𝑧 = −5
- 3𝑥 − 4 + 2𝑥 + 𝑧 + 2𝑧 = −5
- 5𝑥 + 3𝑧 = −1 . . . (5)
* Subsitusikan persamaan (4) ke dalam persamaan (3)
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5
- 𝑥 + 2 4 − 2𝑥 − 𝑧 + 2𝑧 = 5
- 𝑥 + 8 − 4𝑥 − 2𝑧 + 2𝑧 = 5
- −3𝑥 =
−3
- 𝑥=1
* Subsitusikan x = 1 ke dalam * Subsitusikan x = 1 dan z = -2 ke

persamaan (5) dalam persamaan (4)

5𝑥 + 3𝑧 = −1 𝑦 = 4 = 2𝑥 − 𝑧

- 5 1 + 3𝑧 = −1 = 4 − 2 1 − −2

- 3𝑧 = −6 𝑦=4

- 𝑧 = −2
Jadi, diperoleh penyelesaian x = 1, y = 4, dan z = -2.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 46


B Cara Eliminasi

Diketahui SPLTV berikut.


2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 . . . (1)
3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = −5 . . . (2)
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 . . . (3)
Berikut cara menentukan penyelesaian dari SPLTV tersebut menggunakan cara eliminasi.
* Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 ×3 6𝑥 + 3𝑦 + 3𝑧 = 12
3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = −5 ×2 6𝑥 − 2𝑦 + 4𝑧 = −10 _
5𝑦 − 𝑧 = 22 . . . (4)
* Eliminasi x dari persamaan (1) dan (3)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 ×1 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 ×2 2𝑥 + 4𝑦 + 4𝑧 = 10 _
−3𝑦 − 3𝑧 = −6 . . . (5)
* Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5)
5𝑦 − 𝑧 = 22 ×3 15 − 3𝑧 = 66
−3𝑦 − 3𝑧 = −6 ×5 −15𝑦 − 15𝑧 = −30 +
−18𝑧 = 36 ⇔ 𝑧 = −2
* Eliminasi z dari persamaan (4) dan (5)
5𝑦 − 𝑧 = 22 ×3 15 − 3𝑧 = 66
−3𝑦 − 3𝑧 = −6 ×1 −3𝑦 − 3𝑧 = −6 _
18𝑦 = 72 ⇔ 𝑦 = 4
Untuk mencari nilai x dilakukan langkah-langkah berikut.
* Eliminasi y dari persamaan (1) dan (3)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 ×2 4𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 8
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 ×1 𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 _
3𝑥 = 3 ⇔ 𝑥 = 1
Jadi, diperoleh penyelesaian x = 1, y = 4, dan z = -2.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 47


C Cara Eliminasi-Subsitusi

Perhatikan lagi SPLTV berikut


2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 . . . (1)
3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = −5 . . . (2)
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 . . . (3)
Perhatikan cara menyelesaikan SPLTV menggunakan cara eliminasi-subsitusi
* Langkah pertama : eliminasi salah satu variabel, misalnya x dari persamaan (1) dan (2)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 ×3 6𝑥 + 3𝑦 + 3𝑧 = 12
3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = −5 ×2 6𝑥 − 2𝑦 + 4𝑧 = −10 _
5𝑦 − 𝑧 = 22 . . . (4)
* Eliminasi x dari persamaan (1) dan (3)
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4 ×1 2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4
𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 5 ×2 2𝑥 + 4𝑦 + 4𝑧 = 10 _
−3𝑦 − 3𝑧 = −6 . . . (5)
* Eliminasi y dari persamaan (4) dan (5)
5𝑦 − 𝑧 = 22 ×3 15 − 3𝑧 = 66
−3𝑦 − 3𝑧 = −6 ×5 −15𝑦 − 15𝑧 = −30 +
−18𝑧 = 36 ⇔ 𝑧 = −2
* Setelah nilai z diperoleh, subsitusikan
* Subsitusikan y = 4 dan z = -2 ke dalam
z = -2 ke dalam persamaan (4)
persamaan (1)
5𝑦 − 𝑧 = 22
2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 4
−2
- 5𝑦
= 22 - 2𝑥 + 4 − 2 = 4

- 5𝑦 + 2 = 22
- 2𝑥 + 2 = 4
- 5𝑦 = 20
- 2𝑥 = 2
- 𝑦=4
- 𝑥=1

Jadi, diperoleh penyelesaian x = 1, y = 4, dan z = -2.


Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 48
SPLTV Bentuk Pecahan

Perhatikan sistem persamaan berikut.

3 2 6
+ + = −3
𝑥 𝑦 𝑧
9 4 2
+ + = −2
𝑥 𝑦 𝑧
3 2 4
− + = −4
𝑥 𝑦 𝑧

Sistem persamaan tersebut bukanlah sistem perrsamaan linear. Meskipun begitu,


penyelesaian persamaan tersebut dapat dicari dengan penyelesaian sistem persamaan
linear. Caranya, variabel-variabel tersebut diubah sehingga terbentuk sistem persamaan
linear.

i. Langkah pertama, misalkan 1 sebagai p, 1


sebagai q, dan 1 sebagai r. Sehingga sistem
𝑥 𝑦 𝑧

persamaan tersebut menjadi:


3𝑝 + 2𝑞 + 6𝑟 = −3 . . . (1)
9𝑝 + 4𝑞 + 2𝑟 = −2 . . . (2)
3𝑝 − 2𝑞 + 4𝑟 = −4 . . . (3)

Langkah kedua : kalian dapat menyelesaikan menggunakan penyelesaian SPLTV


(*kerjakan sendiri yaaa...)
Langkah ketiga : mencari nilai x, y, dan z berdasarakn nilai p, q, dan r
1 1 1
𝑝 =𝑥 ⇔ 𝑥 𝑞 =𝑦 ⇔ 𝑦 𝑟 =𝑧 ⇔ 𝑧
=…. =…. =….

Nilai Tarakanita : Competence


Peserta didik dapat selalu mengambil keputusan sesuai
prosedur dalam menyelesaikan masalah SPLTV
melalui kegiatan discovery

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 49


LATIHAN SOAL 1

1. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3𝑥 − 2𝑦 = 1 dan 2𝑥 +


3𝑦 = 18 !

2. Perhatikan sistem persamaan linear berikut

4𝑥 + 3𝑦 = 76 . . . (1)
5𝑥 + 2𝑧 = 66 . . . (2)
4𝑦 + 3𝑧 = 72 . . . (3)

Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan tersebut!

3. Jika (𝑥, 𝑦, 𝑧) merupakan solusi SPLTV,

2𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = −9
� 3𝑦 − 2𝑧 = , maka tentukan nilai dari 𝑥 − 𝑦 + 𝑧 !
−4
8𝑧 = −8

4. Perhatikan sistem persamaan linear berikut

𝑎 + 2𝑏 − 5𝑐 = −11 . . . (1)
3𝑎 + 𝑏 + 2𝑐 = 13 . . . (2)
2𝑎 + 3𝑏 = 𝑐 + 4 . . . (3)

Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan tersebut!

5. Perhatikan sistem persamaan linear berikut

−𝑎 + 1 𝑏 + 2𝑐 = −4 . . . (1)
2
1
𝑎−1
2 𝑏−𝑐=2 . . . (2)
4
2
2𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = −2 . . . (3)
3

Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan tersebut!


Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 50
3.2. MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL

Secara garis besar, langkah-langkah penyelesaian SPLTV mirip dengan SPLDV.


Bedanya untuk SPLTV kalian menggunakan 3 variabel. Berikut langkah-langkah
menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan SPLTV.

1. Melakukan Pemisalan atau Memilih Variabel


Variabel dipilih sebagai wakil dari nilai-nilai yang akan dicari. Variabel yang dipilih
misalnya x, y, dan z; atau dapat pula dipilih variabel lain misalnya a, b, dan c ataupun p,
q, dan r. Variabel tersebut harus tepat mewakili permasalahan yang ada.

2. Membuat Model Matematika


Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk menerjemahkan atau mengubah
masalah sehari-hari ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan persamaan,
pertidaksamaan ataupun fungsi.
Model matematika yang dimaksud berbentuk SPLTV dan menggunakan
variabel- variabel yang telah dipilih pada langkah 1.

3. Menyelesaikan dan Menafsirkan Penyelesaian SPLTV


SPLTV diselesaikan sehingga diperoleh nilai setiap variabel. Selanjutnya, nilai setiap
variabel dicocokkan dengan nilai yang diwakilinya. Dengan demikian, nilai-nilai yang
dicari dari permasalahan nyata telah ditemukan.

INFO
Ada cara lain yang bisa digunakan untuk
menyelesaikan SPLTV selain substitusi dan
eliminasi, yaitu aturan Cramer. Kalian bisa
mempelajari cara ini di kelas XI nanti di bab
Determinan dan Invers Matriks yaaa....

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 51


CONTOH SOAL 1

Sebuah rumah sakit yang berada di daerah zona merah sedang yang kehabisan stok APD
(Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medisnya. Ada 3 PT (Perseroan Terbatas) yang
menawarkan APD kepada rumah sakit tersebut. PT A menawarkan 20 goggles
(pelindung mata), 10 hazmat suit (baju hazmat), dan 40 face shield (pelindung wajah)
dengan harga total Rp2.620.000,00. PT B menawarkan 20 hamzat suit dan 10 face
shield dengan harga total Rp2.980.000,00. Sedangkan PT C menawarkan 30 googles
dan 20 face shield dengan harga total Rp1.110.000,00. Tentukan harga masing-masing
APD tersebut!

Sumber : https://otomotif.bisnis.com/read/20200523/46/1244091/pa
brikan-mobil- tawarkan-program-khusus-kepada-tenaga-medis

Penyelesaian :

 Langkah 1 : Lakukan pemisalan

Misalkan : x = harga 1 buah goggles


y = harga 1 buah hamzat suit
z = harga 1 buah face shield

 Langkah 2 : Membuat model matematika

a) PT A menawarkan 20 goggles (pelindung mata), 10 hazmat suit (baju hazmat), dan


40 face shield (pelindung wajah) dengan harga total Rp2.620.000,00. Dari
keterangan ini diperoleh persamaan:
20𝑥 + 10𝑦 + 40𝑧 = 2.620.000 ⇔ 2𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 262.000 . . . (1)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 52


Langkah 2 : Membuat model matematika

b) PT B menawarkan 20 hamzat suit dan 10 face shield dengan harga total


Rp2.980.000,00. Dari keterangan ini diperoleh persamaan:
20𝑦 + 10𝑧 = 2.980.000 ⇔ 2𝑦 + 𝑧 = 298.000 . . . (2)
c) PT C menawarkan 30 googles dan 20 face shield dengan harga total
Rp1.110.000,00. Dari keterangan ini diperoleh persamaan:
30𝑥 + 20𝑧 = 1.110.000 ⇔ 3𝑥 + 2𝑧 = 111.000 . . . (3)
Disimpulkan bahwa SPLTV dari masalah tersebut adalah sebagai berikut:
2𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 262.000 . . . (1)
2𝑦 + 𝑧 = 298.000 . . . (2)
3𝑥 + 2𝑧 = 111.000 . . . (3)

 Langkah 3 : Menyelesaikan SPLTV dan menafsirkan penyelesaian SPLTV

Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2)


2𝑥 + 𝑦 + 4𝑧 = 262.000 ×2 4𝑥 + 2𝑦 + 8𝑧 = 524.000
2𝑦 + 𝑧 = 298.000 ×1 2𝑦 + 𝑧 = 298.000 _
4𝑥 + 7𝑧 = 226.000
Eliminasi y dari persamaan (1) dan (2)
3𝑥 + 2𝑧 = 111.000 ×4 12𝑥 + 8𝑧 = 444.000
4𝑥 + 7𝑧 = 226.000 ×3 12𝑥 + 21𝑧 = 678.000 _
−13𝑧 = −234.000 ⇔ 𝑧 = 18.000
Substitusikan nilai z = 18.000 Substitusikan z = 18.000 ke dalam
ke dalam persamaan (3) persamaan (2)
3𝑥 + 2𝑧 = 111.000 2𝑦 + 𝑧 = 298.000
- 3𝑥 +
18.000 = 111.000 - 2𝑦 + 18.000 = 298.000
2
- 3𝑥 = 75.000
- 2𝑦 = 280.000
- 𝑥 = 25.000
- 𝑦 = 140.000

Jadi, harga satuan untuk masing-masing APD adalah goggles seharga Rp25.000, hamzat
suit seharga Rp140.000,00 dan face shield seharga Rp18.000,00.
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 53
CONTOH SOAL 2

Dua tahun yang akan datang, jumlah usia Anna, Baim, dan Chika adalah 39 tahun.
Sekarang, usia Anna 4 tahun kurang dari usia Baim, sedangkan jumlah usia Baim dan
Chika 25 tahun. Siapakah diantara mereka bertiga yang mempunyai usia paling tua?

Penyelesaian :

Misalkan : a = usia Anna sekarang

b = usia Baim sekarang


c = usia Chika sekarang

* Dua tahun yang akan datang, jumlah usia Anna, Baim, dan Chika adalah 39 tahun,
sehingga diperoleh persamaan :

𝑎 + 2 + 𝑏 + 2 + 𝑐 + 2 = 39 ⇔ 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 33 . . . (1)

* Sekarang, usia Anna 4 tahun kurang dari usia Baim, sedangkan jumlah usia Baim dan
Chika 25 tahun. Diperoleh dua persamaan :

𝑎=𝑏−4 ⇔ 𝑎−𝑏= . . . (2)


−4
𝑏 + 𝑐 = 25 . . . (3)

* Eliminasi x dari persamaan (1) dan (2) * Eliminasi z dari persamaan (3) dan (4)
𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 33 𝑏 + 𝑐 = 25
𝑎 − 𝑏 = −4 _ 2𝑏 + 𝑐 = 37 _
2𝑏 + 𝑐 = 37 . . . (4) −𝑏 = −12 ⇔ 𝑏 = 12

* Substitusikan y = 12 ke persamaan (2) * Substitusikan y = 12 ke persamaan (3)

𝑎 − 𝑏 = −4 𝑏 + 𝑐 = 25

- 𝑎 − 12 = −4 - 12 + 𝑐 = 25

- 𝑎=8 - 𝑐 = 13

Sekarang usia Anna 8 tahun, usia Baim 12 tahun dan usia Chika 13 tahun.
Jadi, diantara mereka bertiga Chika yang mempunyai usia paling tua.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


54
LATIHAN SOAL 2

1. Pak Yudha mempunyai uang pecahan lima ribuan, sepuluh ribuan, dan dua puluh
ribuan. Jumlah uang tersebut Rp160.000,00. Uang pecahan sepuluh ribuan 6 lembar
lebih banyak daripada uang pecahan lima ribuan. Lembar uang pecahan dua puluh
ribuan dua kali lembar uang pecahan lima ribuan. Jika x menyatakan banyak lembar
uang lima ribuan, y menyatakan banyak lembar uang sepuluh ribuan, dan z
menyatakan banyak lembar uang dua puluh ribuan, tentukan model matematika dari
permasalahan tersebut!

2. Di pasar modern, harga 2 kg udang, 1 kg daging sapi, dan 3 kg daging ayam adalah
Rp369.000,00. Di pasar modern yang sama, harga 3 kg udang, 2 kg daging sapi,
dan 1 kg daging ayam adalah Rp502.500,00. Jika di pasar tersebut harga 1 kg
udang, 3 kg daging sapi, dan 2 kg daging ayam adalah Rp487.500,00, tentukan
harga 1 kg daging ayam di pasar tersebut!

3. Tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan memuat x unit mobil, y unit sepeda motor
roda tiga, dan z unit sepeda motor. Jumlah roda ketiga jenis kendaraan tersebut 63
unit. Jumlah mobil dan sepeda motor roda tiga sebanyak 11 unit. Jumlah mobil dan
sepeda motor 18 unit. Tentukan banyak setiap jenis kendaraan!

4. Bu Widi membeli 1 kg gula pasir dan 2 kg beras seharga Rp32.000,00. Bu Lia


membeli 3 kg beras dan 4 kg tepung terigu seharga Rp66.000,00. Bu Tari membeli
3 kg gula pasir dan 2 kg tepung teribu seharga Rp54.000,00. Tentukan :

a. harga 1 kg gula pasir, dan


1
b. uang yang harus dibayarkan jika Bu Ella membeli 2 kg beras dan kg
2
tepung terigu.

Keterampilan Abad 21 : Keterampilan Memecahkan Masalah


Peserta didik dapat membuat model matematika dan
menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
SPLTV dengan benar dan tepat

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 55


RANGKUMAN

Sistem persamaan linear tiga variabel (SPLTV) adalah sistem persamaan yang
memuat persamaan-persamaan linear tiga variabel.
SPLTV mempunyai bentuk umum sebagai berikut :
𝑎1𝑥 + 𝑏1𝑦 + 𝑐1𝑧 = 𝑑1
�𝑎2𝑥 + 𝑏2𝑦 + 𝑐2𝑧 = 𝑑2
𝑎3𝑥 + 𝑏3𝑦 + 𝑐3𝑧 = 𝑑3
Cara menyelesaikan SPLTV :
Metode Substitusi
Metode Eliminasi
Metode Campuran (Eliminasi-Substitusi)
Cara menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPLTV :
Melakukan Pemisalan atau Memilih Variabel
Membuat Model Matematika
Menyelesaikan dan Menafsirkan Penyelesaian SPLTV

SOAL Berkurangnya Populasi Orangutan Indonesia


AKM
Orangutan merupakan salah satu jenis kera besar
dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau
cokelat. Orangutan hidup di hutan tropis Indonesia
khususnya Pulau Kalimantan dan Sumatra. Populasi
orangutan di Indonesia makin berkurang. Berdasarkan
catatan jumlah orangutan pada tahun 2016, sebanyak
40% terdapat di tiga kawasan. Banyak orangutan di
kawasan pertama tercatat 26 ekor lebih banyak
dibandingkan kawasan kedua, sementara banyak
orangutan di kawasan kedua tercatat 32 ekor kurang dari
kawasan ketiga.

Jika x menyatakan banyak orangutan di kawasan


pertama, y menyatakan banyak orangutan di kawasan
kedua, dan z menyatakan banyak orangutan di kawasan
ketiga, tentukan sistem persamaan yang sesuai dengan
data tersebut!

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 56


EVALUASI BAB 3

Penyelesaian dari sistem persamaan 6𝑥 + 6 = −5𝑦 dan 2𝑥 + 2 = 3𝑦 adalah ....


A. 𝑥 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 0
B. 𝑥 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = −1
C. 𝑥 = 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 1
D. 𝑥 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = −1
E. 𝑥 = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 0

Diketahui persegi panjang dengan keliling 72 cm. Jika panjangnya 4 cm lebih


panjang dari lebarnya, luas persegi panjang tersebut adalah ....
396 cm2
357 cm2
320 cm2
285 cm2
221 cm2

Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan


𝑥+𝑦+𝑧= 3
�3𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 4 adalah ....
𝑥+𝑦−𝑧= 1
A. {2, 1, 1}
B. 1, 2, 1
C. 1, 1, 2
D. 1, 1, 1
E. 1, 1, −1

𝑥−4
4. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan 𝑥−2
< adalah ....
𝑥 𝑥−6
A. 𝑥|0 < 𝑥 < 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 6
B. 𝑥|0 < 𝑥 < 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 > 9
C. 𝑥|𝑥 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 3 < 𝑥 < 6
D. 𝑥|𝑥 < 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 3 < 𝑥 < 9
E. 𝑥|0 < 𝑥 < 6

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 57


EVALUASI BAB 3

5. Sebuah toko alat tulis menyediakan spidol aneka warna. Perbandingan antara
banyak spidol biru dan spidol merah adalah 3 : 4. Perbandingan antara banyak
spidol biru dan spidol kuning adalah 4 : 5. Jumlah ketiga jenis spidol tersebut 430
buah. Jika x menyatakan banyak spidol biru, y menyatakan banyak spidol merah,
dan z menyatakan banyak spidol kuning, SPLTV yang menyatakan hubungan
ketiga jenis spidol adalah ....
3 4
A. 𝑥 = 𝑦, 𝑦 = 𝑧, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430
4 5
3 5
B. 𝑥 = 4 𝑦, 𝑦 = 4 𝑧, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430
4 4
C. 𝑥 = 3 𝑦, 𝑦 = 5 𝑧, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430
D. 4𝑥 = 3𝑦, 4𝑦 = 5𝑧, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430
E. 3𝑥 = 4𝑦, 4𝑦 = 5𝑧, 𝑑𝑎𝑛 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 430

Diketahui bilangan tiga angka xyz. Nilai x ditambah y hasilnya 10. Nilai x dikurang
z hasilnya 5. Nilai y dikurang z hasilnya 3. Bilangan xyz = ....
A. 641
B. 514
C. 513
D. 461
E. 416

Harga 3 buku tulis, 2 pensil, dan 3 bolpoin adalah Rp15.700,00. Harga 2 buku t
tulis dan 3 pensil adalah Rp9.200,00. Harga 4 pensil dan 3 bolpoin adalah
Rp11.000,00. Jika Wahyu membeli 2 buku tulis, 1 pensil, dan 1 bolpoin, ia harus
membayar sebanyak ....
A. Rp5.700,00
B. Rp6.700,00
C. Rp8.200,00
D. Rp8.800,00
E. Rp10.700,00

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 58


EVALUASI BAB 3

8. Dalam sebuah kotak terdapat 40 bola yang terdiri dari 3 ukuran berbeda. Berat
bola besar 60 gram, berat bola sedang 56 gram, dan berat bola kecil 32 gram.
Berat total bola dalam kotak tersebut adalah 2,2 kg. Jika banyaknya bola sedang
tiga kali banyaknya bola kecil, banyaknya bola besar dalam kotak tersebut
adalah...
A. 25 bola
B. 20 bola
C. 18 bola
D. 15 bola
E. 12 bola

9. Jika Arman dan Bima bekerja bersama, mereka dapat menyelesaikan sebuah
pekerjaan dalam waktu 12 hari. Jika Bima dan Dila bekerja bersama, mereka dapat
menyelesaikan pekerjaan bersama dalam waktu 9 hari. Sementara itu, jika Arman,
Bima, dan Dila bekerja bersama, mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dalam
waktu 6 hari. Waktu yang Bima butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
seorang diri adalah ....
A. 12 hari
B. 18 hari
C. 24 hari
D. 36 hari
E. 45 hari

10. Harga 2 kg jeruk dan 3 kg apel adalah Rp69.000,00. Harga 1 kg jeruk, 2 kg apel,
dan 1 kg manggis adalah Rp50.000,00. Harga 2 kg jeruk, 1 kg apel, dan 3 kg
manggis adalah Rp63.000,00. Jika Bu Elsa membeli jeruk, apel, dan manggis
masing-masing 1 kg dan menyerahkan yang lima puluh ribuan, uang kembaliannya
sebanyak ....
A. Rp35.000,00
B. Rp30.000,00
C. Rp20.000,00
D. Rp15.000,00
E. Rp5.000,00

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 59


Sumber : https://wps.pearsoned.com.au/nsm10_5152_1/109/28120/7198969.cw/index.html

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 60


Bab 4 : Sistem Persamaan dan Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.4. Menjelaskan dan menentukan 4.4 Menyajikan dan menyelesaikan
penyelesaian sistem pertidaksamaan masalah yang berkaitan dengan sistem
dua variabel (linear-kuadrat dan pertidaksamaan dua variabel (linear-
kuadrat- kuadrat). kuadrat dan kuadrat-kuadrat)
INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
DARI KD 3.4 DARI KD 4.4
Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan dua
variabel linear dan kuadrat.
Menyelesaikan masalah sistem pertidaksamaan
Menentukan himpunan penyelesaian sistem
dua variabel linear kuadrat.
pertidaksamaan dua variabel linear dan
Menyelesaikan masalah sistem
kuadrat.
pertidaksamaan dua variabel kuadrat-
Menjelaskan konsep sistem pertidaksamaan dua
kuadrat.
variabel kuadrat- kuadrat.
Menyajikan hasil penyelesaian sistem
Menentukan himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan dua variabel dalam bentuk
pertidaksamaan dua variabel
kuadrat-kuadrat. laporan tertulis.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 61


Peta Konsep

Sistem Persamaan dan Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel

Sistem Persamaan Linear


dan Kuadrat Dua
Variabel (SPLKDV) dan Pertidaksamaan Dua Sistem Pertidaksamaan
Sistem Persamaan Variabel Dua Variabel
Kuadrat Dua Variabel
(SPKDV)

1. Persamaan Linear
Dua Variabel 1. Pertidaksamaan
(PLDV) Linear Dua 1. Sistem
2. Penyelesaian PLDV Variabel Pertidaksamaan Linear
3. Persamaan Kuadrat 2. Penyelesaian dan Kuadrat Dua
Dua Variabel Pertidaksamaan Linear Variabel serta
(PKDV) Dua Variabel Penyelesaiannya
4. Penyelesaian PKDV 3. Pertidaksamaan 2. Sistem
Kuadrat Dua Pertidaksamaan
5. SPLKDV Variabel Kuadrat Dua
6. Penyelesaian 4. Penyelesaian Variabel dan
SPLKDV Pertidaksamaan Kuadrat Penyelesaiannya
7. SPKDV Dua Variabel
8. Penyelesaian SPKDV
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 62
Sumber :
https://regional.kompas.com/read/2016/03/22/08522351/Hari.Ini.Jokowi.Resmikan.Jembatan.Terpa
njang
.di.Kalimantan
Jembatan Tayan adalah sebuah jembatan yang melintang di atas Sungan Kapuas,
Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan ini menjadi bagian dari Jalan
Trans Kalimantan poros selatan yang mengubungkan Kalimantan Barat dengan
Kalimantan Tengah. Jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan dan
nomor dua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu di Jawa Timur. Jembatan Sei Tayan
ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan beropreasi pada 22 Maret 2016 (sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Tayan)

Perhatikan jembatan tersebut. Konstruksi jembatan terdiri atas baja lurus dan baja
melengkung. Dalam matematika, bentuk lurus seperti bagian jembatan dinamakan garis
dan bentuk melengkung seperti bagian jembatan di atas dinamakan parabola. Secara
geometri, garis mewakili grafik fungsi linear, sedangkan parabola mewakili grafik
fungsi kuadrat. Jika fungsi linear dan fungsi kuadrat digabungkan, akan terbentuk
sistem persamaan linear dan kuadrat dua variabel.

Dalam bab ini, kalian akan mempelajari sistem persamaan linear dan kuadrat dua
variabel serta sistem persamaan kuadrat dua variabel. Selain itu, kalian juga akan
mempelajari sistem pertidaksamaannya.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 63


4.1. SISTEM PERSAMAAN DUA VARIABEL

Perhatikan kembali konstruksi jembatan di y


awal bab ini. Jika salah satu konstruksi baja
yang melengkung dan salah satu konstruksi
baja yang lurus digambarkan seperti pada
y = f(x)
gambar di samping.
Pada gambar terdapat garis lurus dan garis y = g(x)
lengkung yang saling berpotongan. Gambar
seperti di samping merupakan salah satu
contoh grafik dari sistem persamaan linear dan
kuadrat dua variabel. Titik potong antara
O x
kedua grafik merupakan penyelesaian sistem
persamaan tersebut. Dalam subbab ini kalian
akan mempelajarinya.

1. Sistem Persamaan Dua Variabel : Linear – Kuadrat (SPLKDV)


Bentuk umum sistem persamaan linear dan kuadrat dua variabel dapat dituliskan

 y  ax  b.....................bentuk linear

 y  px  qx  r..........bentuk kuadrat
2

a, b, p, q, rR

Cara menentukan Himpunan Penyelesaian SPLKDV adalah sebagai berikut:


a. Metode Grafik
Grafik dari persamaan linear dan fungsi kuadrat berturut-turut berupa garis lurus dan
parabola. Titik potong garis dan parabola merupakan penyelesaian dari SPLKDV
tersebut.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 64


CONTOH SOAL 1
𝑦=𝑥−
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLKDV berikut � dengan
3
𝑦 = 𝑥2 − 4𝑥 + 3

metode grafik!
Penyelesaian :
Perhatikan tabel berikut ini. Grafik :

y=x–3 y=x2-4x+3
x y x y
-1 -4 -1 8
0 -3 0 3
1 -2 1 0
2 -1 2 -1
3 0 3 0
4 1 4 3
5 2 5 8
Titik persekutuan:
{(2, -1), (3, 0)}

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (2, −1 , (3, 0)}

b. Metode Subtitusi
Langkah-langkah penyelesaian:
i. Ubah persamaan linear dan fungsi kuadrat dalam bentuk umum terlebih dahulu.
ii. Substitusikan 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 ke 𝑦 = 𝑝𝑥2 + 𝑞𝑥 + 𝑟 sehingga diperoleh bentuk umum
persamaan kuadrat: 𝑝𝑥2 + 𝑞 − 𝑎 𝑥 + 𝑟 − 𝑏 = 0 dengan diskriminan 𝐷 =
(𝑞 − 𝑎)2−4(𝑟 − 𝑏) . Ada tiga kemungkinan himpunan penyelesaiannya yaitu:
 Jika D > 0, maka garis dan parabola berpotongan di dua titik yang merupakan HP.
 Jika D = 0, maka garis dan parabola berpotongan di satu titik yang merupakan HP.
 Jika D < 0, maka garis dan parabola tidak berpotongan sehingga tidak mempunyai
HP atau { }.
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 65
iii. Tentukan nilai x (akar-akar) dengan cara pemfaktoran atau rumus abc.
iv. Substitusi nilai x ke dalam persamaan linear 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 sehingga diperoleh nilai y
v. Jika kurang yakin dengan penyelesaiannya, uji nilai-nilai x ke dalam persamaan
kuadrat 𝑦 = 𝑝𝑥2 + 𝑞𝑥 + 𝑟

Kemungkinan kedudukan garis dan parabola dalam SPLKDV sebagai berikut :

Sumber : https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2017/11/penyelesaian-SPLK-berbentuk-
eksplisit.html

CONTOH SOAL 2
𝑦 =𝑥−3 (1)
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLKDV berikut �
𝑦 = 𝑥2 − 4𝑥 + 3 (2)
dengan metode subsitusi!
Penyelesaian :
* Dari (1) 𝑦 = 𝑥 − 3, subsitusikan ke (2) 𝑦 = 𝑥2 − 4𝑥 + 3
𝑦 = 𝑥2 − 4𝑥 + 3 ⇔ 𝑥 − 3 = 𝑥2 − 4𝑥 + 3
- 0 = 𝑥2 −5𝑥 + 6
* Faktorkan persamaan: 𝑥2 − 5𝑥 + 6 = 0 ⟶ 𝑥 − 2 𝑥−3 = 0
- 𝑥=2 ∨ 𝑥=3
* Subsitusikan x = 2 dan x = 3 ke persamaan (1) sehingga diperoleh nilai y
𝑥 = 2⟶𝑦 = 2−3 𝑥 = 3⟶𝑦 = 3−3
𝑦 = −1 𝑦=0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (2, −1
, (3, 0)}

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 66


c. Metode Gabungan Eliminasi dan Subtitusi

CONTOH SOAL 3 4= 𝑥−𝑦 (1)


Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLKDV berikut �
𝑦 = 𝑥2 − 2𝑥 − 8 (2)
dengan metode gabungan!
Penyelesaian :
* Eliminasikan persamaan (1) 4 = 𝑥 − 𝑦 ⇔ 𝑦 = 𝑥 − 4 dan (2) 𝑦 = 𝑥2 − 2𝑥 − 8
𝑦 = 𝑥−4 .... (1)
𝑦 = 𝑥2 − 2𝑥 − 8 _ .... (2)
0 = 𝑥 − 4 − 𝑥2 − 2𝑥 − 8
⟶ 0 = 𝑥 − 4 − 𝑥2 + 2𝑥 + 8 ⇔ 𝑥2 − 3𝑥 − 4 = 0
* Faktorkan persamaan: 𝑥2 − 3𝑥 − 4 = 0 ⟶ =0
𝑥−4 𝑥+1
- 𝑥 = 4 ∨ 𝑥 = −1
* Subsitusikan x = 4 dan x = -1 ke persamaan (1) sehingga diperoleh nilai y
𝑥 = 4⟶𝑦 = 4−4 𝑥 = −1 ⟶ 𝑦 = −1 − 4
𝑦=0 𝑦 = −5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah (4, 0
, (−1, −5)}

LATIHAN SOAL 1
Selidikilah sistem persamaan berikut memiliki dua penyelesian, satu penyelesaian, atau tidak
memiliki penyelesaian. Tentukan himpunan penyelesaiannya untuk sistem persamaan yang
memiliki penyelesaian.

2=𝑥−𝑦
1. �
𝑦 = 𝑥 2 − 2𝑥 + 1

3 = 2𝑥 + 𝑦
2. �
𝑦 = −𝑥 2 − 2𝑥 + 3

−6 = 2𝑥 − 3𝑦
3. �
𝑦 = 𝑥 2 + 4𝑥 + 3

𝑦 = 2𝑥 + 1
4. �
𝑦 = 2𝑥 2 + 3𝑥 − 2

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 67


2. Sistem Persamaan Kuadrat Dua Variabel (SPKDV)
Bentuk umum sistem persamaan kuadrat dua variabel dapat dituliskan:

𝑦 = 𝑘𝑥2 + 𝑚𝑥 + 𝑛
� 𝑘, 𝑚, 𝑛, 𝑝, 𝑞, 𝑟 𝜖𝜖 𝑅
𝑦 = 𝑝𝑥2 + 𝑞𝑥 + 𝑟
Secara geometri, penyelesaian SPKDV adalah himpunan titik potong antara parabola
𝑦 = 𝑘𝑥2 + 𝑚𝑥 + 𝑛 dan 𝑦 = 𝑝𝑥2 + 𝑞𝑥 + 𝑟 yang memenuhi persamaan kuadrat sistem.
i. Jika kedua parabola saling berpotongan di dua titik, SPKDV memiliki dua
penyelesaian (gambar a)
ii. Jika kedua parabola saling berpotongan di satu titik atau saling menyinggung,
SPKDV memiliki satu penyelesaian (gambar b)
iii. Jika kedua parabola tidak saling memotong maupun tidak saling menyinggung,
SPKDV tidak memiliki penyelesaian (gambar c)
Kemungkinan kedudukan kedua parabola dalam SPKDV sebagai berikut :

Sumber : https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2017/12/sistem-persamaan-kuardrat-dan-
kuadrat.html

CONTOH SOAL 1

𝑦 = 𝑥2 − 8𝑥 + 12 (1)
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPKDV berikut �
𝑦 = −𝑥2 + 2𝑥 + 4 (2)
menggunakan grafik!

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 68


Penyelesaian SPKDV jika digambarkan dalam bentuk grafik seperti gambar di bawah ini.

Dari grafik di samping terlihat bahwa


parabola 𝑦 = 𝑥2 − 8𝑥 + 12 dan 𝑦 =
−𝑥2 + 2𝑥 + 4 berpotongan di titik (1,
5) dan (4, -4).
Jadi, penyelesaian SPKDV
adalah HP = {(1,5), (4, -4)}

CONTOH SOAL 2

𝑦 = −𝑥2 + 𝑥 + 3 … (1)
Diketahui sistem persamaan berikut �
𝑦 = 𝑥2 − 𝑥 − 1 … (2)
Jika
𝑥1, 𝑦1 dan (𝑥2, 𝑦2) merupakan penyelesaian dari sistem persamaan tersebut,
tentukan nilai 𝑥1𝑦2 − 𝑥2𝑦1, untuk 𝑥1 > 𝑥2 !
Penyelesaian :
Mencari nilai 𝑥1 dan 𝑥2  susbsitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)
𝑥2 − 𝑥 − 1 = −𝑥2 + 𝑥 + 3
- 2𝑥2 − 2𝑥 − 4 = 0
- 𝑥2 −𝑥 − 2 = 0
- (𝑥 + 1)(𝑥 − 2) = 0
- 𝑥 = −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2
Oleh karena 𝑥1 > 𝑥2, maka 𝑥1 = 2 dan 𝑥2 = −1

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 69


Subsitusikan maka 𝑥1 = 2 dan 𝑥2 = −1 ke dalam persamaan (1) atau persamaan (2)
Misalkan dipilih persamaan (2)
Untuk 𝑥1 = 2  𝑦1 = (2)2 − 2 − 1 ⟶ 𝑦1 = 1
Untuk 𝑥2 = −1  𝑦2 = (−1)2 − (−1) − 1 ⟶ 𝑦2 = 1
Dengan demikian diperoleh :
nilai 𝑥1𝑦2 − 𝑥2𝑦1 = 2 − −1 1
1 = 2+1= 3
Jadi, 𝑥1𝑦2 − 𝑥2𝑦1 = 3

LATIHAN SOAL 2

Selidikilah sistem persamaan berikut memiliki dua penyelesian, satu penyelesaian, atau
tidak memiliki penyelesaian. Tentukan himpunan penyelesaiannya untuk sistem
persamaan yang memiliki penyelesaian.

𝑦 = 𝑥2 + 2𝑥
1. �
𝑦 = 𝑥2 − 𝑥 − 2

𝑦 = −𝑥2 + 4
2. �
𝑦 = 𝑥 2 − 4𝑥 + 4

𝑦 = −𝑥2 + 6𝑥 − 9
3. �
𝑦 = 𝑥 2 − 2𝑥

𝑦 = 𝑥2 + 4𝑥 + 12
4. �
𝑦 = 2𝑥 2 + 3𝑥 − 18

Nilai Tarakanita : Competence


Peserta didik dapat selalu optimis dalam menyelesaikan tugas
yang berkaitan dengan sistem persamaan kuadrat dua variabel
melalui kegiatan diskusi

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 70


4.2. PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL

Di SMP, kalian telah mempelajari pertidaksamaan satu variabel, meliputi


pertidaksamaan linear satu variabel dan pertidaksamaan kuadrat satu variabel, serta
cara menggambar grafik fungsinya.
Dalam subbab ini, kita akan membahas tentang pertidaksamaan linear dua variabel dan
pertidaksamaan kuadrat dua variabel, serta cara melukis grafiknya.

1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)


Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel yaitu :
𝑎𝗑 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐; 𝑎𝗑 + 𝑏𝑦 > 𝑐; 𝑎𝗑 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐; 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑎𝗑 + 𝑏𝑦 < 𝑐
dengan a, b, c ∈ bilangan real
Grafik penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel berupa bidang arsiran yang
dibatasi oleh garis pembatas 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 yang berbentuk garis lurus. Lukisan daerah
dari pertidaksamaan di atas mengikuti aturan berikut :
i. Pertidaksamaan yang memuat lambang > atau <, kurva pembatas digambar dengan
garis putus-putus
ii. Pertidaksamaan yang memuat lambang ≥ atau ≤, kurva pembatas digambar dengan
garis penuh

Untuk melukis daerah himpunan penyelesaian (DHP) dari pertidaksamaan linear dua
variabel dapat mengikuti prosedur berikut :
Lihat koefisien y dan PtLDV

Jika > 0, maka tanda positif (+)


Jika < 0, maka tanda negatif (-)
Lalu lakukan perkalian tanda antar koefisien dan tanda ketidaksamaan.
+ × + = + ⇒ diarsir di atas garis pembatas
− × − = + ⇒ diarsir di atas garis pembatas
− × + = − ⇒ diarsir di bawah garis pembatas
+ × − = − ⇒ diarsir di bawah garis pembatas

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 71


CONTOH SOAL 1
Lukislah daerah penyelesaian PtLDV berikut.
a) 𝑦 < 𝑥 + 1
b) 𝑦 ≤ 2𝑥 − 3
c) 𝑦 > 𝑥 − 2
d) 𝑦 ≥ 2𝑥 + 1

Pembahasan :
a) 𝑦 < 𝑥 + 1
Untuk masalah ini, kita akan membuat garis pembatas yang disajikan pada tabel ini

Garis pembatas: y = x + 1  garis putus-putus

x y
-2 -1
-1 0  Memotong sumbu X ⇔ 𝑦 = 0
0 1  Memotong sumbu Y ⇔ 𝑥 = 0
1 2
2 3
Prosedur melukis daerah himpunan penyelesaian :
Perhatikan 𝑦 < 𝑥 + 1
* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan <  (-)
* Hasil kali + × − = (−)  diarsir di bawah garis pembatas.

Jadi, daerah himpunan penyelesaian


seperti terlihat pada gambar di
DHP
samping.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 72


𝑏) 𝑦 ≤ 2𝑥 − 3

Garis pembatas: y = 2x -3

x y (x, y)
-2 -7 (-2, -7)
-1 -5 (-1, -5)
0 -3 (0, -3)
1 -1 (1, -1)
DHP
2 1 (2, 1)
Prosedur melukis daerah himpunan
penyelesaian :
* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan ≤  (-)
* Hasil kali × − Jadi, daerah himpunan penyelesaian
+ = (−)
* Daerah arsiran : di bawah garis pembatas. seperti terlihat pada gambar di atas

c) 𝑦 > 𝑥 − 2

Garis pembatas: y = x - 2

x y (x, y)
DHP
-2 -4 (-2, -4)
-1 -3 (-1, -3)
0 -2 (0, -2)
1 -1 (1, -1)
2 0 (2, 0)
Prosedur melukis daerah
himpunan penyelesaian :
* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan >  (+)
Jadi, daerah himpunan penyelesaian
* Hasil kali + × + = (+)
seperti terlihat pada gambar di atas
* Daerah arsiran : di atas garis pembatas.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 73


d) 𝑦 ≥ 2𝑥 + 1

Garis pembatas: y = 2x + 1

x y (x, y)
-2 -3 (-2, -3)
-1 -1 (-1, -1) DHP
0 1 (0, 1)
1 3 (1, 3)
2 5 (2, 5)

Prosedur melukis daerah


himpunan penyelesaian :
* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan ≥  (+)
Jadi, daerah himpunan penyelesaian
* Hasil kali + × + = (+)
seperti terlihat pada gambar di atas
* Daerah arsiran : di atas garis pembatas.

LATIHAN SOAL 3

Lukislah daerah himpunan penyelesaian


dari pertidaksamaan berikut:

1. 𝑦 ≥ −2𝑥 − 4 Kunjungi situs:


https://www.desmos.com/calculator
2. 𝑦 ≤ 3𝑥 − 1
Situs ini berisi program yang dapat
3. 𝑦 > 3𝑥 + 1 digunakan untuk menentukan daerah
penyelesaian pertidaksamaan linear
4. 3𝑥 − 2𝑦 ≤ 6 maupun pertidaksamaan kuadrat

5. 5𝑥 + 2𝑦 > 10

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 74


2. Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel (PtKDV)
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat dua variabel yaitu :
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 ≥ 0; 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 > 0; 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 ≤ 0; 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 < 0
dengan a, b, c, d, dan e ∈ bilangan real
Grafik penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel berupa bidang arsiran yang
dibatasi oleh kurva pembatas 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 = 0 yang berbentuk parabola.
Prosedur menentukan daerah himpunan penyelesaian (DHP) pada PtKDV mengikuti
prosedur penentuan DHP pada PtLDV. Akan tetapi tinjauannya tergantung pada bentuk
PtKDV, apakah koefisien y atau y2.
Misalkan PtKDV 𝑦 ≤ 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
i. Gambarlah parabola 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
Jika tanda ketidaksamaannya berupa ≥ atau ≤, parabola digambar penuh
Jika tanda ketidaksamaannya berupa > atau <, parabola digambar putus-putus
ii. Uji titik : Ambil sebarang titik, misalkan (𝑥1, 𝑦1) di luar parabola 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐.
Subsitusikan titik tersebut ke dalam pertidaksamaan 𝑦 ≤ 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐.
Ada dua kemungkinan sebagai berikut :
* apabila ketidaksamaan 𝑦 ≤ 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 bernilai benar, maka daerah
penyelesaiannya adalah yang daerah yang memuat titik (𝑥1, 𝑦1)
* apabila ketidaksamaan 𝑦 ≤ 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 bernilai salah, maka daerah
penyelesaiannya adalah yang daerah yang tidak memuat titik (𝑥1, 𝑦1)

CONTOH SOAL 2

Lukislah daerah penyelesaian PtKDV berikut.


a) 𝑦 ≥ 𝑥2
b) 𝑦 ≤ −𝑥2
c) 𝑦 < −𝑥2 + 2𝑥 + 1
d) 𝑦 > 𝑥2 + 2𝑥 − 3

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 75


a) 𝑦 ≥ 𝗑𝟐𝟐

kurva pembatas: y = x2
x y (x, y)
-2 4 (-2, 4)
DHP
-1 1 (-1, 1)
0 0 (0, 0)
1 1 (1, 1)
2 4 (2, 4)

Prosedur melukis DHP:


* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan ≥  (+)
*
Hasil kali × +
+ = (+)
*
Daerah arsiran : di atas kurva 𝑦 = 𝑥2 Jadi, daerah himpunan penyelesaian
* Kurva pembatas : parabola tebal seperti terlihat pada gambar di atas
* Puncak minimum (0, 0)

b) 𝑦 ≤ −𝗑𝟐𝟐

kurva pembatas: y = -x2


x y (x, y)
-2 -4 (-2, -4)
-1 -1 (-1, -1)
0 0 (0, 0)
1 -1 (1, -1)
2 -4 (2, -4)
Prosedur melukis DHP :
* Koefisien y  (+) DHP
* Tanda pertidaksamaan ≤  (-)

*
Hasil kali ×
+ = (−)
*
Daerah arsiran : di bawah kurva 𝑦 = −𝑥2 Jadi, daerah himpunan penyelesaian
* Kurva pembatas : parabola tebal seperti terlihat pada gambar di atas
* Puncak maksimum ( 0, 0)
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 76
c) 𝑦 < −𝗑𝟐𝟐 + 𝟐𝟐𝗑 + 𝟏𝟏

kurva pembatas: y = -x2+2x+1

x y (x, y)
-2 -7 (-2, -7)
-1 -2 (-1, -2)
0 1 (0, 1)
1 2 (1, 2)
2 1 (2, 1) DHP
Prosedur melukis DHP:
* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan <  (-)
* Hasil kali × −
+ = (−)
* Daerah arsiran : di bawah kurva Jadi, daerah himpunan penyelesaian
* Kurva pembatas : parabola putus-putus seperti terlihat pada gambar di atas
* Puncak maksimum (1, 2)

d) 𝑦 > 𝗑𝟐𝟐 + 𝟐𝟐𝗑 − 𝟑𝟑


kurva pembatas: y = x2+2x-3

x y (x, y)
-2 -3 (-2, -3) DHP
-1 -4 (-1, -4)
0 -3 (0, -3)
1 0 (1, 0)
2 5 (2, 5)
Prosedur melukis DHP :
* Koefisien y  (+)
* Tanda pertidaksamaan >  (+)
* Hasil kali × +
+ = (+)
* Daerah arsiran : di atas kurva Jadi, daerah himpunan penyelesaian
* Kurva pembatas : parabola putus-putus seperti terlihat pada gambar di atas
* Puncak minimum (-1, -4)
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 77
LATIHAN SOAL 4

Lukislah daerah himpunan penyelesaian


dari pertidaksamaan berikut:

1. 𝑦 > 𝑥2 − 4 Kunjungi situs:


https://www.mathway.com/id/Graph
2. 𝑦 ≥ 2𝑥2 − 3
Situs ini berisi program yang dapat
3. 𝑦 < 12 − 𝑥 − 𝑥2 digunakan untuk menentukan daerah
penyelesaian pertidaksamaan linear
4. 𝑦2 ≤ 4𝑥 maupun pertidaksamaan kuadrat

5. 𝑥 > 3𝑦2 − 7𝑦 + 2

SOAL HOTS

Jika persamaan 𝑥2 + 𝑏𝑦2 − 4𝑥 + 𝑐 = 0 menyinggung garis 𝑦 = 1, maka ....

a. 𝑏 = 𝑐
b. 𝑏 + 𝑐 = 0
c. 𝑏 − 𝑐 = 4
d. 𝑏 + 𝑐 = 4
e. 𝑏 − 𝑐 = −4

SELAMAT MENGERJAKAN

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 78


4.3. SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL

Sistem pertidaksamaan dua variabel (SPtDV) merupakan kumpulan dari beberapa


pertidaksamaan. Solusi/penyelesaian dari sistem pertidaksamaan adalah perpotongan
(irisan) dari pertidaksamaan-pertidaksamaan yang membentuk sistem tersebut.
Grafik penyelesaian dari sistem pertidaksamaan dua variabel adalah himpunan titik-
titik yang mewakili semua penyelesaian pertidaksamaan tersebut. Himpunan titik-titik
ini disebut daerah himpunan penyelesaian (DHP). DHP ini dibatasi oleh kurva
pembatas yang membentuk sistem tersebut.
Selanjutnya, bagian yang merupakan daerah penyelesaian dari suatu pertidaksamaan
biasanya ditandai dengan arsiran atau diwarnai. Hal ini untuk membedakan dengan
bagian yang bukan daerah penyelesaian.

1. Sistem Pertidaksamaan Linear-Kuadrat Dua Variabel (SPtLKDV)


SPtLKDV mempunyai pembatas sebagai berikut :
Garis lurus : 𝑎𝗑 + 𝑏𝑦 + 𝑐 = 𝟎𝟎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 = 𝑚𝗑 + 𝑐
Kurva : 𝑎𝗑𝟐𝟐 + 𝑏𝑦𝟐𝟐 + 𝑐𝗑𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 = 𝟎𝟎

CONTOH SOAL 3
Noted :
Lukislah DHP dari SPtLKDV berikut.
Lihat koefisien y atau y2
𝑦 ≥ 𝑥2 (𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎)
a) � Jika > 0, maka tanda positif (+)
𝑦 <𝑥+2 (𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠)
Jika < 0, maka tanda negatif (-)
5𝑥 + 𝑦 ≥ −6 (𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠) Lihat tanda pertidaksamaan
b) �
𝑦 ≥ −𝑥 2 (𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎) Jika > atau ≥, maka tanda +
Jika < atau ≤, maka tanda −

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 79


Pembahasan :
𝑦 ≥ 𝑥2 (𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎)
a) �
𝑦 <𝑥+2 (𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠)
𝑦≥𝑥 2
⇒ 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 ∶ 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 ⇒ 𝑦 = 𝑥2
𝑦 < 𝑥 + 2 ⇒ 𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 ∶ 𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 − 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 ⇒ 𝑦 = 𝑥 + 2

Kurva pembatas: y = x2 Garis pembatas: y = x + 2


x y (x, y) x y (x, y)
-2 4 (-2, 4) -2 0 (-2, 0)
-1 1 (-1, 1) -1 1 (-1, 1)
0 0 (0, 0) 0 2 (0, 2)
1 1 (1, 1) 1 3 (1, 3)
2 4 (2, 4) 2 4 (2, 4)
 Penentuan titik potong  bisa menggunakan tabel bantu atau menggunakan cara
subsitusi kedua persamaan
 Penetapan DHP
𝑦 ≥ 𝑥2 ⇒ + + = (+) (di atas kurva y = x2)

𝑦 < 𝑥 + 2 ⇒ + − = (−) (di bawah garis y = x +2)

 Sketsa DHP
Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan disajikan pada
gambar di bawah ini.

DHP

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 80


Pembahasan :
5𝑥 + 𝑦 ≥ −6 (𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠)
b) �
𝑦 ≥ −𝑥 2 (𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎)

5𝑥 + 𝑦 ≥ −6 ⇒ 𝑦 = −5𝑥 − 6 ⇒ 𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 ∶ 𝑔𝑎𝑟𝑝𝑝𝑠 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙


𝑦 ≥ −𝑥2 ⇒ 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 ∶ 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙
 Penentuan titik potong antara garis da parabola  subsitusikan kedua persamaan
−5𝑥 − 6 = −𝑥2
- 𝑥2 − 5𝑥 − 6 = 0
⇔𝑥−6 𝑥+1 =0
- 𝑥 = 6 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −1
Nilai y  𝑥 = −1 ⇒ 𝑦 = −5
−1 − 6 = −1 ⇒ (−1, −1)
𝑥=6 ⇒ 𝑦 = −5 6
− 6 = −36 ⇒ (6, −36)
 Penetapan DHP
5𝑥 + 𝑦 ≥ −6 ⇒ + +
= (+) (di atas garis 5x + y = -6)

𝑦 ≥ −𝑥2 ⇒ + + = (+) (di bawah parabola y = -x2)

 Sketsa DHP
Daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan disajikan pada
gambar di bawah ini.

DHP

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 81


2. Sistem Pertidaksamaan Kuadrat-Kuadrat Dua Variabel (SPtKKDV)
SPtKKDV mempunyai pembatas sebagai berikut :
Kurva I : 𝑎𝟏𝟏 𝗑𝟐𝟐 + 𝑏𝟏𝟏 𝑦𝟐𝟐 + 𝑐𝟏𝟏 𝗑𝑦 + 𝑑𝟏𝟏 𝗑 + 𝑒𝟏𝟏 𝑦 + 𝑓𝟏𝟏 = 𝟎𝟎
Kurva II : 𝑎𝟐𝟐 𝗑𝟐𝟐 + 𝑏𝟐𝟐 𝑦𝟐𝟐 + 𝑐𝟐𝟐 𝗑𝑦 + 𝑑𝟐𝟐 𝗑 + 𝑒𝟐𝟐 𝑦 + 𝑓𝟐𝟐 = 𝟎𝟎

CONTOH SOAL 4
a. Lukislah DHP dari sistem pertidaksamaan parabola-parabola berikut.

𝑦 ≥ 𝑥2 + 𝑥 − 2
� untuk x dan y ∈ 𝘙
𝑦 ≤ −𝑥 2 + 2𝑥 + 1
Pembahasan :
𝑦 ≥ 𝑥2 + 𝑥 − 2 ⇒ 𝑦 = 𝑥2 + 𝑥 − 2 ⟶ 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 ∶ 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙
𝑦 ≤ −𝑥2 + 2𝑥 + 1 ⇒ 𝑦 = −𝑥2 + 2𝑥 + 1 ⟶ 𝑘𝑢𝑟𝑣𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 ∶ 𝑝𝑎𝑟𝑎𝑏𝑜𝑙𝑎 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙
 Titik potong antarparabola
𝑥2 + 𝑥 − 2 = −𝑥2 + 2𝑥 + 1
- 2𝑥2 −𝑥 − 3 = 0
⇔2𝑥 − 3 𝑥+1 =0

𝑥 = 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −1
2

Subsitusikan nilai x ke persamaan 𝑦 = 𝑥2 + 𝑥 − 2


3
𝑥= 3
2
3 7
⇒𝑦= + −2 ⇔ 𝑦= 3⇒7
2,4
2
2 2 4
2
𝑥 = −1 ⇒ 𝑦 = + −1
−1 − 2 ⇔ 𝑦 = −2 ⇒ (−1, −2)
 Penetapan daerah himpunan penyelesaian
Parabola I : 𝑦 ≥ 𝑥2 + 𝑥 − 2 ⇒ + + =
+  di atas kurva 𝑥2 + 𝑥 − 2

Parabola II : 𝑦 ≤ −𝑥2 + 2𝑥 + 1 ⇒ + − = −  di bawah kurva −𝑥2 + 2𝑥 + 1

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 82


 Sketsa grafik (lukisan daerah himpunan penyelesaian)
Sketsa grafik sistem pertidaksamaan tersebut disajikan pada gambar berikut.

DHP

b. Lukislah DHP dari sistem pertidaksamaan parabola-parabola berikut.

𝑦 ≥ 𝑥2 − 2𝑥 + 1
� untuk x dan y ∈ 𝘙.
𝑦 < 𝑥2 + 2
Pembahasan : daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas sebagai berikut :

DHP

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 83


LATIHAN SOAL 5

Lukislah daerah himpunan penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:

𝑦 ≥ 3𝑥 + 4
1. �
𝑦 < 𝑥2 + 2

𝑦 ≤ 𝑥2 − 2𝑥 + 2
2. �
2𝑥 + 5𝑦 > 12

𝑦 > 𝑥2 − 2𝑥 − 3
3. �
𝑦 ≥ 𝑥2 − 1

𝑦 ≤ 3 − 𝑥2
4. �
𝑦 ≥ 𝑥2 − 3

Tentukan sistem pertidaksamaan dari daerah penyelesaian yang diarsir.

5.

DHP

Keterampilan Abad 21 : Tanggung jawab


Peserta didik dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri dengan
konsekuen terhadap keputusan yang telah diambil sendiri dalam
menyelesaikan suatu masalah

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 84


RANGKUMAN

1. Sistem persamaan dua variabel linear-kuadrat ataupun kuadrat-kuadrat dapat


diselesaikan dengan cara mensubsitusi satu persamaan ke persamaan lain sehingga
diperoleh persamaan kuadrat : 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
i. Untuk menentukan banyaknya solusi, lakukan tes diskriminan : 𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐
 Jika 𝐷 > 0 ⇒ ada dua pasang nilai x dan y
 Jika 𝐷 = 0 ⇒ ada sepasang nilai x dan y
 Jika 𝐷 < 0 ⇒ tidak ada penyelesaian
ii. Untuk menentukan solusi (x, y) dapat dilakukan dengan cara :
 Faktorisasi
 Melengkapkan kuadrat sempurna
 Rumus kuadrat (ABC)
iii. Untuk penentuan solusi (x, y), siswa diharuskan teliti melihat masalah tersebut
dan menentukan model penyelesaian dari suatu persoalan dengan cara kreatif.

2. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel


Bentuk umum : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑐; 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑐; 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑐; 𝑎𝑡𝑎𝑢𝑝𝑢𝑛 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑐
Grafik penyelesaian dari pertidaksamaan linear dua variabel berupa bidang berarsir
yang dibatasi oleh garis pembatas 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 yang berbentuk garis lurus.

3. Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel


Bentuk umum: 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 ≥ 0; 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 > 0; 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 ≤ 0; 𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑎𝑥2 + 𝑏𝑦2 + 𝑐𝑥𝑦 + 𝑑𝑦 + 𝑒 < 0
dengan a, b, c, d, dan e ∈ bilangan real

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 85


RANGKUMAN

Grafik penyelesaian dari sistem pertidaksamaan dua variabel adalah himpunan titik- titik
yang mewakili semua penyelesaian pertidaksamaan tersebut. Himpunan titik- titik ini
disebut daerah himpunan penyelesaian (DHP)
Gambar kurva pembatas dibuat dengan aturan sebagai berikut :

Pertidaksamaan yang memuat lambang > atau <, kurva pembatasnya digambar dengan
garis putus-putus.
Pertidaksamaan yang memuat lambang ≤ atau ≥, kurva pembatasnya digambar
garis penuh

Selain berperan dalam pengolaan keju, ada pula bakteri yang


SOAL bermanfaat untuk pengolahan limbah. Bakteri dapat
menguraikan senyawa berbahaya dalam air limbah sehingga air
AKM tersebut menjadi netral. Pengolahan limbah cair dengan metode
biologi diawali dengan pengembangbiakan bakteri. Pertumbuhan
bakteri pengurai disajikan selama 50 hari dalam grafik berikut.
4
3,5
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
0 10 20 30 40 50 60

Berikan tanda centang (√) pada pernyataan-pernyataan yang benar.


Pada hari ke-10, banyak koloni bakteri lebih dari 2 × 109
Koloni bakteri pada hari ke-40 lebih banyak daripada koloni bakteri pada hari ke-35
Koloni bakteri paling mencapai maksimum pada hari ke-30
Koloni bakteri mulai menurun setelah hari ke-30
Koloni bakteri semakin menurun menjelang hari ke-50

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 86


EVALUASI BAB 4

1. Himpunan penyelesaian sistem persamaan 𝑥 = 𝑦 − 6 dan 𝑥2 − 𝑦 = 0 adalah ....


A. { −2, 4 , 3, 9 }
B. { −2, 4 , 3, −9 }
C. { −2, 4 , −3, 9 }
D. { 2, −4 , 3, 9 }
E. { 2, −4 , 3, −9 }

2. Himpunan penyelesaian sistem persamaan 𝑥 + 1 = 𝑦 dan 𝑥2 + 𝑦2 − 13 = 0 adalah


....
A. { 2, 3 , 3, −2 }
B. { 2, 3 , 3, 2 }
C. { 2, 3 , −3, −2 }
D. { 3, 2 , −2, −3 }
E. { 3, −2 , 2, 3 }

3. Himpunan penyelesaian sistem persamaan 𝑦 = 𝑥2 + 2𝑥 − 3 dan 3𝑥 − 𝑦 = 1 adalah


....
A. { −1, 4 , −2, 5 }
B. { −1, 4 , 2, 5 }
C. { −1, −4 , −2, 5 }
D. { −1, −4 , 2, 5 }
E. { −1, −4 , 2, −5 }

4. Agar sistem persamaan 𝑦 = 𝑥2 + 𝑚𝑥 − 5 dan 𝑦 = −𝑥 − 14 memiliki satu


penyelesaian, maka nilai m = ....
A. -6 atau 7
B. 6 atau 7
C. 5 atau -7
D. 5 atau 6
E. 5 atau 7

5. Diketahui keliling dan panjang diagonal suatu persegi panjang berturut-turut adalah
28 cm dan 10 cm. Jika panjang lebih besar dari lebar, panjang dari persegi panjang
tersebut adalah ....
A. 4 cm D. 8 cm
B. 6 cm E. 10 cm
C. 7 cm

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 87


EVALUASI BAB 4

6. Titik berikut yang memenuhi pertidaksamaan 𝑦 ≥ 3𝑥2 − 7𝑥 + 2 adalah ....


A. (0, 1)
B. 1, −3
C. (2, 0)
D. (3, 5)
E. (4, 0)

𝑦 > 𝑥2 − 8𝑥 + 15
7. Sistem pertidaksamaan � dapat diwakilkan oleh pertidaksamaan ...
𝑦 < 2𝑥 − 9
A. 𝑥2 − 10𝑥 − 24 < 0
B. 𝑥2 − 10𝑥 − 24 > 0
C. 𝑥2 + 10𝑥 − 24 < 0
D. 𝑥2 − 10𝑥 + 24 > 0
E. 𝑥2 − 10𝑥 + 24 < 0

8. Perhatikan grafik di bawah ini.

Daerah himpunan penyelesaian


a
sistem pertidaksamaan 𝑦 ≥ 𝑥2

𝑦 ≤ 2𝑥 + 3

ditunjukkan oleh huruf ....

c
d b

A. a
B. b
C. c
D. d
E. e

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 88


EVALUASI BAB 4

9. Perhatikan grafik di bawah ini.

Daerahyang diarsir pada gambar di


samping merupakan himpunan
penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan

A. 𝑦 ≤ −𝑥2 + 2𝑥 dan 𝑥 − 𝑦 ≥ 2
B. 𝑦 ≤ −𝑥2 + 2𝑥 dan 𝑥 − 𝑦 ≤ 2
C. 𝑦 ≥ −𝑥2 + 2𝑥 dan 𝑥 − 𝑦 ≥ 2
D. 𝑦 ≤ 𝑥2 + 2𝑥 dan 𝑥 − 𝑦 ≤ 2
E. 𝑦 ≥ 𝑥2 + 2𝑥 dan 𝑥 − 𝑦 ≤ 2

10. Titik berikut yang bukan merupakan anggota himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan 𝑦 ≥ 𝑥2 − 4𝑥 + 3 dan 𝑦 ≤ 3𝑥 + 1 adalah ....
A. (1, 1)
B. (2, 2)
C. (3, 3)
D. (4, 4)
E. (5, 5)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 89


Sumber : https://mrhonner.com/archives/10742

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 90


Bab 5 : Analisis Fungsi dan Grafik Fungsi

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.5. Menjelaskan dan menentukan fungsi 4.5. Menganalisis karakteristik masing-
(terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, masing grafik (titik potong dengan
dan fungsi rasional) secara formal yang sumbu, titik puncak, asimtot) dan
meliputi notasi, daerah asal, daerah perubahan grafik fungsinya akibat
hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)| , dan
grafiknya. sebagainya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN DARI
DARI KD 3.5 KD 4.5
Mengingat pengertian dari notasi, daerah Menganalisis karakteristik grafik fungsi
asal dan daerah hasil suatu fungsi linear dan menentukan titik potong
Menggambar sketsa grafik fungsi linear, dengan sumbu
fungsi kuadrat, serta fungsi Menganalisis karakteristik grafik fungsi
rasional kuadrat dan menentukan titik potong
Menunjukkan daerah asal dan daerah hasil dengan sumbu, titik puncak, dan asimtot
suatu fungsi Menganalisis perubahan grafik fungsinya
Menentukan daerah asal dari suatu fungsi akibat transformasi f2(x), 1/f(x), |f(x)|.
linear, fungsi kuadrat, dan fungsi Menggunakan konsep daerah asal dan
rasional melalui grafik daerah hasil fungsi untuk
Menentukan daerah hasil dari suatu fungsi menyelesaikan masalah kontekstual
linear, fungsi kuadrat, dan tentang fungsi
fungsi rasional melalui grafik

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 91


Peta Konsep

Analisis Fungsi dan Grafik Fungsi

Fungsi Linear Fungsi Kuadrat Fungsi Rasional


Dan Grafiknya Dan Grafiknya Dan Grafiknya

1. Bentuk umum 1. Bentuk umum


fungsi linear 1. Bentuk umum
fungsi kuadrat fungsi rasional
2. Menggambar grafik 2. Menggambar grafik
fungsi linear 2. Menggambar grafik
fungsi kuadrat fungsi rasional
3. Menentukan 3. Menentukan
daerah asal dan 3. Menentukan
daerah asal dan daerah asal dan
daerah hasil daerah hasil
daerah hasil
4. Menentukan 4. Menentukan
persamaan grafik 4. Menentukan
persamaan grafik persamaan grafik fungsi
fungsi linear rasional
fungsi kuadrat
5. Penerapan fungsi 5. Penerapan fungsi
linear 5. Penerapan fungsi
kuadrat rasional
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 92
Sumber : https://www.ivorystone.co.uk/investment-uk-airport-car-park-space/

Biaya untuk parkir mobil di suatu area parkir di sebuah bandara mempunyai
perhitungan tarif yang berbeda per jamnya. Berdasarkan besaran tarif, terdapat
hubungan (relasi) yang jelas antara waktu yang dihabiskan dan biaya yang dikeluarkan.
Biaya bergantung pada lamanya waktu mobil diparkir. Variabel lamanya mobil diparkir
(waktu) adalah variabel bebas, sedangkan biaya parkir (biaya) adalah variabel terikat.

Apakah relasi antara lamanya mobil diparkir dan biaya parkir merupakan suatu
pemetaan, atau dalam istilah matematika disebut fungsi?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus terlebih dahulu membahas materi relasi
dan fungsi pada bab ini. Pada bab ini, kita akan membahas mengenai relasi, fungsi,
daerah asal (domain), daerah kawan (kodomain), daerah hasil (range) dari suatu relasi
maupun fungsi.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 93


5.1. RELASI (HUBUNGAN)

Di tingkat SMP, kalian telah membahas mengenai relasi (hubungan) secara sederhana.
Dalam subbab ini, kalian akan belajar ke tingkat yang lebih detail.

Sebuah relasi (hubungan) R antara dua himpunan A dan B terdiri atas :


a. Himpunan A
b. Himpunan B
c. Kalimat terbuka P(x, y) yang menyatakan hubungan a anggota himpunan A dengan
b anggota himpunan B, sehingga (a, b) anggota 𝐴 × 𝐵.

Suatu relasi (R) dari hubungan A ke himpunan B adalah memasangkan anggota-


anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B. Relasi (R) dari A ke B
dituliskan sebagai 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵

Cara menyatakan relasi :


a. Diagram Panah
b. Pasangan terurut
c. Koordinat Cartesius

CONTOH SOAL 1
Diketahui A = {1, 4, 9, 16} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}.
Gambarlah relasi 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵 yang menyatakan “kuadrat dari”!

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 94


Penyelesaian: relasi 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵 yang menyatakan “kuadrat dari”.
a. Menggunakan diagram panah
A B

R
1
1
2
4
3
9
4
16
5

b. Menggunakan koordinat Cartesius


B

c. Himpunan pasangan terurut


𝐴 × 𝐵 = { 1, 1 , 4, 2 , 9, 3 , 16, 4 }

Himpunan A sebagai daerah asal (domain), himpunan B sebagai daerah kawan


(kodomain) dan {1, 2, 3, 4} sebagai daerah hasil (range)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 95


5.2. FUNGSI (PEMETAAN ATAU MAPPING)

1. Definisi Fungsi
Perhatikan relasi 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵. Relasi R disebut fungsi, jika setiap anggota dari
himpunan A dapat dipasangkan dengan tepat satu unsur di himpunan B.
Bentuk relasi seperti itu dapat ditulis dalam notasi fungsi :
𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵
Fungsi di atas menghubungkan himpunan A ke himpunan B dengan setiap 𝑥 ∈ 𝐴
dipasangkan dengan tepat satu 𝑦 ∈ 𝐵. Himpunan 𝑥 ∈ 𝐴 disebut daerah asal (domain),
pasangan 𝑦 ∈ 𝐵 dari 𝑥 ∈ 𝐴, maka y disebut peta atau bayangan dari x dan 𝑦 ∈ 𝐵
yang merupakan peta dari 𝑥 ∈ 𝐴 disebut range atau daerah hasil fungsi, dan semua
anggota himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dari fungsi f.

Suatu relasi (R) dari hubungan A ke himpunan B adalah memasangkan anggota-


anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B. Relasi (R) dari A ke B
dituliskan sebagai 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵.
Jika 𝑥 ∈ 𝐴, 𝑦 ∈ 𝐵, dan y adalah peta (bayangan) dari x maka fungsi f dapat juga
ditulis sebagai berikut.
𝑓𝑓 ∶ 𝑥 → 𝑦, dibaca “fungsi f memetakan x ke y”
Atau dalam notasi rumus:
𝑓𝑓: 𝑥 → 𝑦 ⇔ 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥)

Berdasarkan penulisan 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥), x disebut variabel bebas dan y disebut


variabel terikat.

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya ditentukan atau dipilih dari sembarang
bilangan pada domain fungsi f , sedangkan variabel terikat merupakan nilai fungsi
dari nilai variabel bebas tersebut.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 96


CONTOH SOAL 2

Tuliskan dalam bentuk rumus, fungsi dari masing-masing pernyataan di bawah ini.
a) Tulis luas L dari sebuah segitiga yang tingginya 10x cm sebagai fungsi dari alas a cm!
b) Nyatakan keliling K dari persegi panjang dengan lebar (x) dua kurangnya dari
panjangnya sebagai sebuah fungsi dari lebar!

Penyelesaian
Model matematika dari soal di atas, dapat dituliskan sebagai berikut :

𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑛𝑛𝑛𝑔𝑔𝑔𝑔𝑛𝑛
a) 𝐿 = 2 (rumus luas segitiga)

(𝑎)(10𝑥)
𝐿= 2 = 5𝑎𝑥
Penulisan dalam notasi fungsi : 𝐿 𝑎 =
5𝑥 𝑎 atau 𝑓𝑓 𝑎 = 5𝑥 𝑎
b) 𝐾 = 2 (panjang + lebar) (rumus keliling persegi panjang), dengan lebar = x dan
panjang = x + 2
𝐾 =2 𝑥+𝑥+2
𝐾 = 4𝑥 + 4
Penulisan dalam notasi fungsi : 𝐾 𝑥 𝑥
= 4𝑥 + 4 atau = 4𝑥 + 4
𝑓𝑓

2. Menyatakan Suatu Fungsi


a. Fungsi sebagai diagram panah
Suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai diagram panah, jika memenuhi syarat-
syarat berikut :
(i) Harus terdapat domain (daerah asal) dan kodomain (daerah kawan)
(ii) Harus terdapat anak panah dan nama fungsi
(iii) Semua anggota domain harus habis dipetakan
(iv) Peta (bayangan) dari setiap anggota domain tidak boleh bercabang
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 97
CONTOH SOAL 3

Sumber : https://www.konsep-matematika.com/2015/09/fungsi-matematika.html

Perhatikan relasi di atas. Tentukan manakah yang merupakan fungsi?

Penyelesaian :
Syarat sebuah relasi menjadi fungsi adalah
*) semua anggota himpunan P memiliki pasangan dengan anggota himpunan Q
*) semua anggota himpunan P memiliki pasangan tunggal (tidak bercabang) dengan
anggota himpunan Q
Sehingga relasi yang merupakan fungsi adalah relasi nomor (1), (2), (4), dan (6)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 98


b. Fungsi sebagai himpunan pasangan terurut
Suatu fungsi sebagai himpunan pasangan berurutan { 𝑥, 𝑦 , 𝑥 ∈ 𝐴 dan 𝑦 ∈ 𝐵}
untuk 𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵, harus memenuhi syarat-syarat berikut
:
(i) Setiap 𝑥 ∈ 𝐴 (domain) harus habis dipetakan
(ii) Setiap 𝑥 ∈ 𝐴 hanya mempunyai satu peta (bayangan) di 𝑦 ∈ 𝐵 (kodomain)
c. Fungsi sebagai koordinat Cartesius
Koordinat cartesius untuk suatu fungsi dikenal sebagai grafik fungsi. Penulisan
dengan grafik fungsi harus memenuhi syarat-syarat berikut :
(i) Semua anggota A harus habis dipetakan
(ii) Semua anggota A hanya dapat mempunyai satu peta di B

3. Fungsi one-one (korespondensi satu-satu)


Definisi :
Fungsi 𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 , dikatakan fungsi one-one (korespondensi satu-satu), jika
anggota-anggota himpunan A (domain) dan B (kodomain) dapat dipasangkan
sedemikain rupa sehingga setiap anggota A berpasangan tepat satu dengan anggota
himpunan B. Begitupun sebaliknya setiap anggota himpunan B hanya memiliki tepat
satu pasangan dengan anggota himpunan A.

CONTOH SOAL 4

Fungsi 𝑓𝑓 ∶ 𝑅 → 𝑅 dengan R himpunan bilangan real, yang didefinisikan oleh :


a. 𝑓𝑓 𝑥 −2
= 𝑥2, fungsi f bukan merupakan fungsi one-one karena = 4 dan
𝑓𝑓
𝑓𝑓
2 = 4, yaitu 𝑑𝑎𝑛 (2, 4)
−2, 4
b. 𝑓𝑓 𝑥
= 𝑥3, fungsi f merupakan fungsi one-one karena setiap bilangan real x pangkat
tiga (kubik) hanya mempunyai pasangan satu bilangan real yang berbeda.

4. Nilai Fungsi, Domain, dan Range Suatu Fungsi


Fungsi 𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 , dengan A (domain) dari f, dan B (kodomain) dari f, f(a) = nilai

fungsi untuk 𝑎 ∈ 𝐴, himpunan nilai f(a) disebut range dari f, dan { 𝑎, 𝑓𝑓 𝑎 ,𝑎 ∈ 𝐴


𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑓(𝑎) ∈ 𝐵}
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 99
CONTOH SOAL 5
Fungsi 𝑓𝑓 ∶ 𝑥 → 3𝑥 − 1 dengan 𝑥 ∈ 𝑅. Tentukan :
a. Bayangan 3 oleh f
b. Nilai f untuk x = -3
c. Nilai t agar f(t) = 7
Penyelesaian :
𝑓𝑓 ∶ 𝑥 → 3𝑥 − 1 ditulis sebagai 𝑥
= 3𝑥 − 1
𝑓𝑓
3
a. Bayangan 3 oleh f, berarti
=3 −1=8
𝑓𝑓
3
b. Nilai f untuk x = -3, berarti 𝑓𝑓
−3 = 3 − 1 = −10
−3
c. 𝑓𝑓
𝑡 = 7 ⇒ 3𝑡 − 1 = 7
3𝑡 = 8
8 2
𝑡= =2
3 3

LATIHAN SOAL 1

1. Diketahui relasi R dalam bilangan asli A yang dinyatakan oleh 3𝑥 + 2𝑦 = 13

a. Tuliskan R sebagai pasangan terurut!

b. Tentukan : (i) domain dari R, (ii) range dari R!

2. Diketahui jari-jari sebuah lingkaran adalah 5 cm. Nyatakan fungsi dalam jari-jari
(r) dari :

a. Keliling (K) lingkaran,

b. Luas (L) lingkaran.

3. Diketahui himpunan A = {a, b, c, d}

a. Berapa banyak kemungkinan korespondensi satu-satu dari A ke A?

b. Tuliskan 3 kemungkinan korespondensi satu-satu dari A ke A


dalam bentuk diagram panah dan himpunan pasangan terurut!
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
100
5.3. FUNGSI LINEAR DAN GRAFIK FUNGSI LINEAR

1. Fungsi Linear
Bentuk umum persamaan fungsi linear adalah 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏 dengan 𝑎 ≠ 0 dan
𝑓𝑓
𝑎, 𝑏 ∈ bilangan real

2. Menggambar Grafik Fungsi Linear


Grafik fungsi linear dengan daerah asal bilangan bulat berbeda dengan grafik fungsi
linear dengan daerah asal bilangan real. Langkah-langkah menggambar grafik 𝑦 =
𝑓𝑓(𝑥) sebagai berikut :
(i) Menentukan anggota daerah asal grafik 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥)
(ii) Menentukan koordinat titik-titik yang dilalui grafik fungsi 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥)
(iii) Menggambarkan titik-titik pada langkah (ii) pada bidang koordinat Cartesius

3. Menentukan Persamaan Grafik Fungsi Linear


Langkah-langkah menentukan persamaan grafik 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥) sebagai berikut :
(i) Menentukan bentuk umum persamaan grafik fungsi linear 𝑦 =
𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏

(ii) Menentukan nilai a dan b pada persamaan 𝑦 = 𝑓𝑓 𝑥


= 𝑎𝑥 + 𝑏
(iii) Menentukan persamaan umum fungsinya

CONTOH SOAL 6

Tentukan persamaan fungsi grafik di


berikut ini!
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
101
Penyelesaian :
• Langkah 1 : Menentukan bentuk umum persamaan grafik fungsi yaitu 𝑦 = 𝑓𝑓 𝑥 =
𝑎𝑥 + 𝑏 dengan 𝑎 ≠ 0
• Langkah 2 : Menentukan nilai a dan b
Dari gambar terlihat grafik melalui titi A(1, -2) dan B(0, 1) sehingga :
𝑦𝐴 = 𝑓𝑓(𝑥𝐴 ) dan 𝑦𝐵 = 𝑓𝑓(𝑥𝐵 )
𝑦𝐴 = 𝑓𝑓
- −2 = 𝑦𝐵= - 1=
𝑥𝐴 𝑓𝑓(1) 𝑓𝑓 𝑥𝐵 𝑓𝑓(0)
+ +𝑏
- −2 = 𝑎 1 𝑏 - 1 = 𝑎0
- −2 = 𝑎 + 𝑏
- 1=𝑏
Subsitusikan nilai b = 1 sehingga diperoleh nilai : −2 = 𝑎 + - 𝑎 = −3
1
• Langkah 3 : Menentukan persamaan 𝑦 = 𝑓𝑓 = 𝑎𝑥 + 𝑏 dengan nilai a dan b yang
𝑥
telah diperoleh, sehingga persamaan menjadi 𝑦 =
𝑥 = −3𝑥 + 1
𝑓𝑓
𝑥
Jadi, persamaan grafik fungsi linear adalah 𝑦 =
= −3𝑥 + 1
𝑓𝑓

SOAL HOTS

Arnold menabung di koperasi tanpa memperoleh bunga. Mula-mula Arnold menabung


Jumlah tabungan (ribuan

sebesar Rp500.000,00. Pada bulan ke-2 dan seterusnya, Arnold menabung dengan
jumlah yang sama setiap bulan. Grafik jumlah tabungan Arnold di koperasi sebagai
rupiah)

berikut : a. Tentukan persamaan


1600 fungsi jumlah tabungan
1400 Arnold!
1200 b. Berapa jumlah tabungan
1000 Arnold pada bulan ke-10?
800
c. Setelah berapa bulan jumlah
600 tabungan Arnold menjadi
400 Rp3.300.000,00?
200
d. Berapa jumlah uang yang
0
0 2 4 6 8 ditabungkan Arnold setiap
bula n setelah bulan ke-1?

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 102


5.4. FUNGSI KUADRAT DAN GRAFIK PARABOLA

1. Fungsi Kuadrat
Penentuan nilai fungsi kuadrat, 𝑥 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, untuk x = n dengan
𝑓𝑓
mensubsitusikan nilai x = n ke formula fungsi 𝑓𝑓 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, diperoleh :
𝑥
𝑓𝑓
𝑛 = 𝑎𝑛2 + 𝑏𝑛 + 𝑐
Khusus untuk x = 0, berarti parabola memotong sumbu Y diperoleh 𝑓𝑓
0 = 𝑐 dan
titik potong kurva parabola terhadap sumbu Y , yaitu (0, c).
Pembuat nol fungsi f, yaitu kurva parabola memotong sumbu X berati
𝑓𝑓 𝑥 = 𝑦 = 0,

diperoleh persamaan kuadrat 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐.


Penentuan nilai x dilakukan dengan faktorisasi, melengkapkan kuadrat sempurna
maupun rumus ABC.

2. Sifat-sifat Grafik Fungsi Kuadrat (Parabola)


Setiap grafik fungsi kuadrat (parabola) mempunyai sifat-sifat berikut :
a. Keterbukaan
(i) Terbuka ke atas, jika koefisien 𝑥2 > 0 𝑎 > 0
(ii) Terbuka ke bawah, jika koefisien 𝑥2 < 0 𝑎 < 0

b. Titik potong terhadap sumbu X


Kurva memotong sumbu X, apabila y = 0 atau 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐. Tinjau nilai
diskriminan 𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐
(i) Untuk 𝐷 > 0, grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda.
(ii) Untuk 𝐷 = 0, grafik menyinggung sumbu X .
(iii) Untuk 𝐷 < 0, grafik tidak memotong sumbu X
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
103
𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐,
disebut definit
positif jika a > 0 dan
D<0

𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐,
disebut definit
negatif jika a < 0
dan D < 0

Sumber :
https://smatika.blogspot.com/2016/09/grafik-fungsi-kuadrat.html

c. Titik potong terhadap sumbu Y


Kurva memotong sumbu Y, apabila x = 0 atau 𝑦 = 𝑐. Periksa nilai c
(i) Untuk 𝑐 > 0, grafik memotong sumbu Y di atas O (0, 0)
(ii) Untuk 𝑐 = 0, grafik melalui titik asal O (0, 0)
(iii) Untuk 𝑐 < 0, grafik memotong sumbu Y di bawah O (0, 0)

Sumber : https://www.slideshare.net/mfebri26/bab-2-fungsi-persamaan-pertidaksamaan-kuadrat

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


104
CONTOH SOAL 7
Diberikan 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥2 + 2𝑥 − 6, tentukan nilai fungsi berikut L
a. f(-2) b. f(0) c. f(3) d. f( 2)
Penyelesaian :
a. 𝑓𝑓 −2 −2 3 3
= (−2)2+ 2 −6 c. 𝑓𝑓 = (3)2+ 2 −6

= 4 −4 −6 = 9+6 −6

∴ 𝑓𝑓 −2 = −6 ∴ 𝑓𝑓 3 = 9

b. 𝑓𝑓 d. 𝑓𝑓 2 = ( 2)2+ 2 2 −6
0 = (0)2+ 2 0 − 6
= −6 =2+2 2 −6
∴ 𝑓𝑓 0
= −6 ∴ 𝑓𝑓 2 = 2 2−4

CONTOH SOAL 8

Tentukan titik potong grafik fungsi kuadrat 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑦 = 𝑥2 − 6𝑥 + 8 dengan sumbu


X dan sumbu Y!
Penyelesaian :
(i) Memotong sumbu 𝑌 ⇒ 𝑥 = 0, 𝑦 = 02 − 6 0 + 8 = 8
Titik potong : (0, 8)
(ii) Memotong sumbu X ⇒ 𝑦 = 0, 𝑥2 −6𝑥 + 8 = 0
𝑥−4 𝑥−2 =0
𝑥 = 4 atau 𝑥 = 2
Titik potong : (2, 0) atau (4, 0)
Jadi, titik potong grafik fungsi kuadrat 𝑓𝑓
𝑥 = 𝑦 = 𝑥2 − 6𝑥 + 8 dengan sumbu X
dan sumbu Y adalah (0, 8), (2, 0) dan (4, 0)

CONTOH SOAL 9
Tentukan nilai atau batasan nilai k agar grafik fungsi kuadrat
𝑓𝑓 𝑥 2𝑘 + 2
= 𝑥2 − 𝑥 + (5𝑘 + 1), agar kurva parabola :
a. Menyinggung sumbu X
b. Memotong sumbu X
c. Tidak memotong sumbu X
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
105
Penyelesaian :
𝑓𝑓 𝑥 2𝑘 + 2 2𝑘 + 2
= 𝑥2 − 𝑥 + (5𝑘 + 1) dengan 𝑎 = 1, 𝑏 = − , dan 𝑐 = 5𝑘 + 1
𝐷 = 𝑏2 − 4𝑎𝑐 ⇒ 𝐷 = [−(2𝑘 + 2)2− 4(1)(5𝑘 + 1)
𝐷 = 4𝑘2 + 8𝑘 + 4 − 20𝑘 − 4
𝐷 = 4𝑘2 − 12𝑘
𝐷 = 4𝑘(𝑘 − 3) .... (1)
a. Parabola menyinggung sumbu X, berarti D = 0, maka : 4𝑘 𝑘 − 3 = 0
𝑘 = 0 dan 𝑘 = 3
Jadi, nilai 𝑘 = 0 dan 𝑘 = 3
b. Parabola memotong sumbu X , berarti D > 0. Berdasarkan persamaan (1), diperoleh:
4𝑘 𝑘 − 3 > 0
𝑘 < 0 atau 𝑘 > 3

+ - +
0 3
Jadi, batasan nilai k adalah 𝑘 < 0 atau 𝑘 > 3
c. Parabola tidak memotong sumbu X, berarti D < 0. Berdasarkan persamaan (1),
diperoleh :
4𝑘 𝑘 − 3 < 0
0<𝑘<3

+ - +
0 3
Jadi, batasan nilai k adalah 0 < 𝑘 < 3

Nilai Tarakanita : Conviction


Peserta didik selalu tekun, selalu mau mencoba, dan tidak takut
gagal dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan fungsi
kuadrat melalui kegiatan diskusi.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 106


LATIHAN SOAL 2

1. Tentukan nilai c jika diketahui 𝑓𝑓 𝑥 = 2𝑥2 + 6𝑥 + 𝑐2 dan 𝑓𝑓 0 = 9 untuk 𝑐 > 0!

2. Tentukan interval n agar kurva parabola 𝑦 = 𝑛𝑥2 + 4𝑥 + 5 − 𝑛 tidak pernah


memotong maupun menyinggung sumbu X!

3. Tentukan nilai m yang memenuhi 𝑚+1 𝑚+2


agar 𝑥2 − 3 𝑥 + 25 = 𝑦

merupakan kurva parabola yang menyinggung sumbu X!

4. Carilah batasan nilai k agar grafik fungsi kuadrat = − 𝑘𝑥 2 − 𝑘𝑥 − 2 agar


𝑓𝑓 1
𝑥
2

selalu berada di atas sumbu X untuk setiap 𝑥 ∈ bilangan real!

SOAL Arena bermain merupakan wahana yang menyenangkan untuk


AKM melakukan berbagai percobaan, salah satunya percobaan
meluncurkan roket air. Dalam percobaan roket air itu, lintasan
roket air membentuk grafik fungsi kuadrat seperti gambar berikut.
D

A B C
Titik D pada gambar tersebut adalah titik tertinggi roket, sedangkan titik C adalah titik
jatuh. Jarak antara titik A dan B 80 meter, sedangkan ketinggian titik D 60 meter. Titik
A dianggap sebagai titik pusat koordinat (titik 0). Pilihlah pernyataan berikut yang
benar.

A. Lintasan roket mempunyai koordinat titik balik (80, 60)


B. Lintasan roket mempunyai koordinat titik balik (80, 0)
C. Lintasan roket mempunyai sumbu simetri x = 60
D. Roket mencapai titik terjauh 160 m
E. Roket mencapai titik tertinggi (80, 60)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 107


3. Sumbu Simetri, Nilai Ekstrim (Optimum), dan Titik Puncak Kurva
Parabola 𝑦 = 𝑓 𝗑 = 𝑎𝗑𝟐𝟐 + 𝑏𝗑 + 𝑐
a. Letak sumbu simetri (𝗑𝑠)

Persamaan sumbu simetri 𝑥𝑠 = − 𝑏

2𝑎

(i) Untuk a dan b berbeda tanda (𝑥𝑠 > 0), sumbu simetri terletak di kanan
sumbu Y
(ii) Untuk b = 0 𝑥𝑠 = 0 , sumbu simetri berimpit dengan sumbu Y
(iii) Untuk a dan b bertanda sama (𝑥𝑠 < 0), sumbu simetri terletak di kiri
sumbu Y

Bentuk 𝑏2−4𝑎𝑐
= merupakan nilai ekstrim dari parabola. Pasangan berurutan
𝑦𝑒 −4𝑎

(𝑥𝑠, 𝑦𝑒) disebut titik ekstrim atau titik puncak parabola dan dituliskan sebagai :
2
𝑏 𝑏 −4𝑎𝑐
𝑥𝑠, 𝑦𝑒 = − 2𝑎 , −4𝑎
b. Menentukan sumbu simetri parabola
Sumbu simetri grafik parabola 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 adalah garis sejajar sumbu Y
yang berfungsi sebagai cermin datar untuk lengkungan tersebut.
Jika titik 𝐴(𝑥𝐴, 𝑦𝐴) dan titik 𝐵(𝑥𝐵, 𝑦𝐵) terleak simetri pada grafik
𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐, maka :
(i) Jarak titik A dan B terhadap sumbu 𝑥𝑠 haruslah sama (sifat simetri), yaitu :
𝑦𝐴 = 𝑦𝐵
1
(ii) Sumbu simetri merupakan titik tengah dari A dan B, yaitu: 𝑥𝑠 = 2
𝑥𝐴 + 𝑥𝐵

Berdasarkan bentuk fungsi kuadrat, maka persamaan sumbu simetrinya


dapat ditentukan sebagai berikut :
Bentuk Fungsi Sumbu Simetri
𝑏
𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 𝑥 =−
𝑠 2𝑎
1
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥𝐴)(𝑥 − 𝑥𝐵) 𝑥 = (𝑥 + 𝑥 )
𝑠 2 𝐴 𝐵
2
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑝) + 𝑞 𝑥𝑠 = 𝑝
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
108
c. Menentukan nilai ektrim dan titik puncak
Nilai ekstrim fungsi kuadrat dapat ditentukan berdasarkan bentuk fungsi :

Bentuk Fungsi Nilai Ekstrim Titik Puncak


2 2
2
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏𝑥 + 𝑐 𝑏 −4𝑎𝑐 𝑏 𝑏 −4𝑎𝑐
𝑦𝑒 = −4𝑎 𝑥𝑠 , 𝑦𝑒 = − 2𝑎 , −4𝑎
1
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥𝐴)(𝑥 − 𝑥𝐵) 𝑎(𝑥A−𝑥𝐵)2 𝑥 ,𝑦 = 𝑥 +𝑥
𝑦𝑒 = −4 𝑠 𝑒 �𝐴 𝐵 2

𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑝)2 + 𝑞 𝑦𝑒 = 𝑞 𝑥𝑠, 𝑦𝑒 = (𝑝, 𝑞)


CONTOH SOAL 10

Pada gambar di samping, tampak grafik fungsi


kuadrat
𝑥 = 𝑥2 + 2𝑥 − 3 dengan domain
𝑓𝑓
𝑥 | − 5 ≤ 𝑥 ≤ 3, 𝑥 ∈ 𝑅 . Tentukan :
a. Nilai maksimum /minimum fungsi f
b. Persamaan sumbu simetri parabola
c. Titik balik fungsi f
d. Pembuat nol fungsi f
e. Daerah hasil fungsi f
Penyelesaian :
𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥2 + 2𝑥 − 3, maka a = 1, b = 2, c = -3
a. Karena a = 1 > 0, maka nilai ekstrim fungsi f adalah minimum, yaitu :

𝑓𝑓
𝑏2−4𝑎𝑐 22−4(1)(−3) 16
𝑚𝑛𝑛𝑛 = −4𝑎
= −4(1)
= −4
= −4

b. Persamaan sumbu simetri : 𝑥


−𝑏 −2 = −1 ⇒ 𝑥 = −1
𝑠 = 2𝑎 = 2(1)

c. Dari (a) dan (b) didapatkan titik balik minimum fungsi f yaitu 𝑃(−1, −4)
d. Pembuat nol fungsi f : 𝑓𝑓 𝑥 = 0 ⇔ 𝑥2 + 2𝑥 − 3 = 0
⇔𝑥+3 𝑥−1 =0
𝑥 = −3 atau x = 1
Jadi, pembuat nol fungsi f adalah –3 dan 1.

Yayasan
Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
109
e. Daerah hasil fungsi 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥2 + 2𝑥 − 3

x -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3

𝑥2 25 16 9 4 1 0 1 4 9

2x -10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6

-3 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -3 -3
f(x) 12 5 0 -3 -4 -3 0 5 12

Jadi, daerah hasil fungsi f adalah 𝑥 | − 4 ≤ 𝑦 ≤ 12, 𝑥 ∈ 𝑅

CONTOH SOAL 11

Lukislah grafik fungsi kuadrat 𝑥 = 2𝑥2 + 4𝑥 + 5


𝑓𝑓
Penyelesaian :
𝑓𝑓 𝑥
= 𝑦 = 2𝑥2 + 4𝑥 + 5 ⇒ 𝑎 = 2, 𝑏 = 4, 𝑐 = 5
(i) Kurva memotong sumbu Y, apabila x = 0,
diperoleh y = 5. Titik potong kurva dengan
sumbu Y adalah (0, 5)
(ii) Kurva memotong sumbu X, apabila y = 0
diperoleh 2𝑥2 + 4𝑥 + 5 = 0. Karena 𝑏2 −
4𝑎𝑐 = 42 − 4 2 = 16 − 40 = −24 < 0.
5
Jadi titik potong kurva dengan sumbu X tidak ada.

(iii) Persamaan sumbu simetri : 𝑥𝑠 = − 𝑏



2𝑎

𝑥𝑠= − 4 = −1
22

(iv) Titik balik minimum : 𝑦 = 2𝑥2 + 4𝑥 + 5 =


2(𝑥 + 1)2+3 = 2(−1 + 1)2 + 3 = 3
Jadi titik balik minimumnya : P(-1, 3)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


110
LATIHAN SOAL 2

1. Jika grafik 𝑦 = 𝑥2 + 𝑎𝑥 + 𝑏 mempunyai titik puncak (1, 2), tentukan nilai a dan b!

2. Jika nilai tertinggi fungsi 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎𝑥2 + 4𝑥 + 𝑎 adalah 3, tentukan sumbu simetrinya!

3. Gambarlah grafik fungsi 𝑥 = 4 − 𝑥2 dengan domain − 3 ≤ 𝑥 ≤ 3, 𝑥 ∈ 𝑅}.


𝑓𝑓
𝑥
Selanjutnya, dari grafik f(x), tentukan :

a. Persamaan sumbu simetri parabola tersebut

b. Nilai maksimum/minimum fungsi f

c. Pembuat nol fungsi f

d. Titik balik fungsi f

e. Range fungsi f

4. Menyusun Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat


Sebagai pedoman untuk menyusun persamaan grafik fungsi kuadrat, dapat dilihat
ciri-ciri berikut ini.
A. Persamaan yang grafik fungsi kuadratnya melalui tiga titik 𝐴 𝑥1, 𝑦1 , 𝐵 𝑥2, 𝑦2 ,
C , yang tidak segaris, ditentukan oleh 𝑦=𝑓 𝑓
𝑥3, 𝑦3 𝑥 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
Nilai a, b, dan c dicari dengan cara mensubsitusikan ketiga titik ke bentuk
persamaannya.
B. Persamaan kuadrat yang grafik fungsinya melalui sebuah titik tertentu 𝐴 𝑥𝐴, 𝑦𝐴
dan berpuncak di P 𝑥𝑠, 𝑦𝑒
, ditentukan oleh 𝑦 = 𝑓 𝑓
𝑥 = 𝑎(𝑥 − 𝑥𝑠) + 𝑦𝑒
2

Titik tertentu 𝐴 𝑥𝐴, 𝑦𝐴 berguna untuk mencari nilai a dengan cara


mensubsitusikan titik itu ke persamaannya.
C. Persamaan kuadrat yang grafik fungsinya memotong sumbu X di titik berabsis
𝑥 = 𝑥1 dan 𝑥 = 𝑥2 dan dilalui sebuah titik tertentu A
𝑥𝐴, 𝑦𝐴 ditentukan oleh
𝑦 = 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎(𝑥2 − 𝑥1 + 𝑥2 𝑥 + 𝑥1𝑥2) . Titik tertentu 𝐴
𝑥𝐴, 𝑦𝐴 berguna
untuk mencari nilai a dengan cara mensubsitusikan titik itu ke persamaannya.
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
111
CONTOH SOAL 12
Tentukan grafik fungsi kuadrat yang mempunyai titik balik minimum P (3, 5) dan
dilalui titik A (2, 6)!
Penyelesaian :
Persamaan grafik fungsi kuadrat :
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 𝑥𝑠)2+𝑦𝑒
𝑦 = 𝑎(𝑥 − 3)2 + 5
Subsitusikan A (2, 6), diperoleh :
6 = 𝑎(2 − 3)2+5
6=𝑎+5⇒𝑎 =1
Jadi, persamaan grafik fungsi kuadrat tersebut adalah 𝑦 = (𝑥 − 3)2+5

CONTOH SOAL 13

Tentukan persamaan parabola yang melalui titik A(1, 11), B(0, 6), dan C(-2, 2)
serta mempunyai sumbu simetri sejajar dengan sumbu Y!
Penyelesaian :
Persamaan fungsi kuadrat adalah 𝑦 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐
A(1, 11) ⇒ 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 11

B(0, 6) ⇒ 𝑎(0)2 + 𝑏 ⇒𝑎+𝑏 =5 … . (1)


0 +𝑐 =6⇒𝑐 =6
C(-2, 2) ⇒ 4𝑎 − 2𝑏 + 𝑐 = 2 ⇒ 4𝑎 − 2𝑏 + 6 = 2
⇒ 4𝑎 − 2𝑏 = −4 ⇒ 2𝑎 − 𝑏 = −2 .... (2)
Eliminasi (1) dan (2), diperoleh :
2𝑎 − 𝑏 = −2
𝑎+𝑏 =5 _
3𝑎 = 3 ⇒ 𝑎 = 1
Subsitusikan a = 1 ke persamaan (1), diperoleh
1+𝑏 =5⇒𝑏 = 5−1=4
Jadi, persamaan parabola tersebut adalah 𝑦 = 𝑥2 + 4𝑥 + 6.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


112
5. Penerapan Fungsi Kuadrat
Fungsi kuadrat sering digunakan dalam penyelesaian masalah-masalah fisika,
matematika, ekonomi maupun bidan ilmu lainnya. Penerapan ini berkaitan dengan
nilai ekstrimnya yaitu nilai maksimum atau minimum.

CONTOH SOAL 14
Hitunglah luas maksimum sebuah persegi panjang yang kelilingnya 144 cm!
Penyelesaian :
y
Perhatikan gambar di samping
Keliling 𝐾 ⇒ 𝐾 = 2(𝑥 + 𝑦)
144 = 2(𝑥 + 𝑦) x x
72 = 𝑥 + 𝑦 ⇒ 𝑦 = 72 − 𝑥
Luas persegi panjang = 𝑥 × 𝑦 y
𝐿 = 𝑥(72 − 𝑥)
𝐿 = 72𝑥 − 𝑥2

Luas maksimum =
𝐿 𝑏2−4𝑎𝑐 722−4(−1)(0)
𝑚𝑎𝑘𝑠 = −4𝑎
⇒ 𝐿 𝑚𝑎𝑘𝑠 = −4(−1)

72 × 72
= 4

= 72 × 18 = 1.296
Jadi, luas maksimum persegi panjang tersebut adalah 1.296 cm2.

CONTOH SOAL 15
Sebuah bola dilemparkan ke atas. Tinggi bola dalam t detik dirumuskan oleh
ℎ 𝑡 = −𝑡2 + 8𝑡 − 6 (dalam meter).
a. Kapan bola mencapai tinggi maksimum?
b. Berapa tinggi maksimum bola?
Penyelesaian :
a. Persamaan tinggi bola ℎ
𝑡 = −𝑡2 + 8𝑡 − 6 merupaka fungsi kuadrat yang
memiliki nilai a = -1, b = 8, dan c = -6

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 113


Waktu yang diperlukan bola sehingga mencapai tinggi maksimum sama dengan absis
titik puncak grafik fungsi kuadrat ℎ 𝑡 = −𝑡2 + 8𝑡 − 6
𝑏 8
Absis titik puncak : 𝑡 = − =− =4
2𝑎 2 −1

Jadi, waktu yang diperlukan bola untuk mencapai titik maksimum adalah 4 detik.
b. Tinggi maksimum bola sama dengan ordinta titik puncak grafik fungsi kuadrat
ℎ = −𝑡2 + 8𝑡 − 6 .
𝑡
Ordinat titik puncak : 𝑦 = ℎ(4)
𝑦 = −(4)2 + 8
4 − 6 = 10
Jadi, tinggi maksimum bola adlah 10 meter.

LATIHAN SOAL 3

1. Tentukan persamaan grafik fungsi kuadrat yang memotong sumbu X di 𝐴(−5, 0) dan
𝐵 1, 0 , serta melalui titik 𝐶 0, −5 !

2. Tentukan fungsi kuadrat yang melalui titik (0, 2) dan di x = 5 mempunyai nilai
maksimum 9!

3. Untuk memproduksi x unit barang per hari diperlukan biaya (𝑥3 − 2.000𝑥2 +
3.000.000𝑥) rupiah. Jika barang itu harus diproduksi, tentukan biaya produksi per
unit yang paling rendah tercapai bila diproduksi setiap hari!

4. Sebuah pabrik tekstil memproduksi dua jenis tekstil yang besarnya x dan y. Banyak
𝑥2
tiap jenis tekstil itu dihasilkan oleh rumus 𝑦 = 20 − ,
5

a. Tentukan nilai terbesar x dan y yang dapat diproduksi pabrik tersebut!

b. Berapa besar nilai x dan y yang harus diproduksi agar diperoleh x = y!

Keterampilan Abad 21 : Memecahkan


Masalah Peserta didik dapat melaksanakan prosedur pemecahan
masalah dengan tepat dalam menyelesaikan soal cerita yang
berkaitan dengan
fungsi kuadrat.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


114
5.5. FUNGSI RASIONAL DAN GRAFIK FUNGSI RASIONAL

1. Fungsi Rasional
Fungsi rasional pada umumnya berbentuk pecahan dengan pembilang dan penyebut
berupa fungsi dan penyebutnya tidak sama dengan nol.
Bentuk umum fungsi rasional yaitu :
𝑝(𝑥)
𝑓𝑓 𝑥 =
𝑞(𝑥)
dengan 𝑝 𝑥 , 𝑞(𝑥) merupakan suatu fungsi, 𝑞(𝑥) ≠ 0, dan 𝑞(𝑥) bukan fungsi konstan.

2. Grafik Fungsi Rasional


Perhatikan grafik fungsi rasional berikut :

Asimtot datar
Asimtot tegak

Asimtot tegak Asimtot datar

1−3𝑥 2𝑥−1
Gambar 1 : grafik fungsi 𝑓𝑓 Gambar 2 : grafik fungsi
= ,𝑥 ≠ 1 𝑥 = ,𝑥 ≠ 2
2−𝑥
𝑥 g
1−𝑥

Pada gambar di atas, terdapat istilah asimtot datar dan asimtot tegak. Asimtot merupakan
garis yang tidak dipotong oleh grafik, tetapi hanya didekati sampai tak hingga.
a. Asimtot Datar
Garis y = k (k suatu konstanta) merupakan asimtot datar dari fungsi rasional y = f(x)
jika x bertambah tanpa batas (mendekati negatif tak hingga ditulis: 𝑥 → −∞ atau
mendekati positif tak hingga ditulis 𝑥 → +∞) menyebabkan y = f(x) mendekati k
(ditulis 𝑦 → 𝑘)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


115
Perhatikan Gambar 1. Grafik y = f(x) memiliki asimtot datar y = 3. Pada gambar grafik
di sebelah kiri garis x = 1, ketika nilai x semakin kecil atau 𝑥 → −∞ nilai y = f(x)
mendekati 3 atau 𝑦 → 3. Pada grafik di sebelah kanan garis x = 1, ketika nilai x semakin
besar atau 𝑥 → +∞ nilai y = f(x) mendekati 3 atau 𝑦 → 3.
Perhatikan Gambar 2. Grafik y = g(x) memiliki asimtot datar y = -2. Pada gambar grafik
di sebelah kiri garis x = 2, ketika nilai 𝑥 → −∞, nilai 𝑦 → −2. Pada grafik di sebelah
kanan garis x = 2, ketika nilai 𝑥 → +∞ nilai 𝑦 → −2.

b. Asimtot Tegak
Garis x = h (h suatu konstanta) merupakan asimtot tegak dari fungsi rasional y = f(x)
jika x mendekati h dari kiri (ditulis: 𝑥 → ℎ−) dan x mendekati h dari kanan (ditulis:
𝑥 → ℎ+), nilai y = f(x) akan bartambah atau berkurang tanpa batas (ditulis: 𝑦 → ±∞).
Perhatikan Gambar 1. Grafik y = f(x) memiliki asimtot tegak x = 1. Pada grafik di
sebelah kiri garis x = 1, ketika nilai x mendekati 1 dari kiri atau 𝑥 → 1− , nilai y semakin
kecil atau 𝑦 → −∞. Pada grafik di sebelah kanan garis x = 1, ketika nilai x mendekati 1
dari kanan atau 𝑥 → 1+, nilai y makin besar atau 𝑦 → +∞.
Perhatikan Gambar 2. Grafik y = f(x) memiliki asimtot tegak x = 2. Pada grafik di
sebelah kiri garis x = 2, ketika nilai x mendekati 2 dari kiri atau 𝑥 → 2− , nilai y semakin
besar atau 𝑦 → +∞. Pada grafik di sebelah kanan garis x = 2, ketika nilai x mendekati 2
dari kanan atau 𝑥 → 2, nilai y makin kecil atau 𝑦 → −∞.

3. Menggambar Sketsa Grafik Fungsi Rasional


Grafik fungsi rasional dapat digambar dengan langkah-langkah berikut :
(i) Menentukan asimtot datar
(ii) Menentukan asimtot tegak
(iii) Menentukan titik potong grafik dengan sumbu koordinat
(iv) Menentukan beberapa titik bantu jika diperlukan

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


116
4. Menentukan Daerah Asal dan Daerah Hasil Grafik Fungsi Rasional
Cara menentukan daerah asal fungsi rasional yang diketahui grafiknya sama dengan
cara menentukan daerah asal dan daerah hasil grafik fungsi linear atau fungsi kuadrat.
Daerah asal grafik dibatasi oleh nilai absis paling kiri dan paling kanna yang dilalui
grafik. Daerah hasil grafik dibatasi oleh nilai ordinat terendah dan tertinggi yang
dilalui grafik.

CONTOH SOAL 16
Gambarkan sketsa grafik fungsi rasional 𝑥 = 3 dengan 𝑥 ≠ 1, lalu tentukan
𝑓𝑓 𝑥−1

daerah hasilnya!
Penyelesaian :
a. Menggambar sketsa grafik
1) Menentukan asimtot datar

Fungsi
rasional𝑓𝑓 𝑥 = 3 berbentuk 𝑥 = 𝑘 sehingga grafik y = f(x)
𝑥−1 𝑎𝑥+𝑏
𝑓𝑓
memiliki asimtot datar y = 0
2) Menentukan asimtot tegak
Penyebut dari fungsi yaitu (x – 1), sehingga pembuat nol penyebut:
𝑥−1=0⇔ 𝑥=1
3) Menentukan titik potong grafik dengan sumbu koordinat.
Grafik y = f(x) memiliki asimtot datar y = 0 (sumbu X) sehingga grafik tidak
memotong sumbu X. Grafik memotong sumbu Y jika x = 0.

Untuk x = 0 diperoleh 𝑦 =
0 = 3 = −3
𝑓𝑓 0−1

Diperoleh titik potong grafik y = f(x) dengan sumbu Y yaitu (0, -3)
4) Menentukan koordinat titik bantu.

x -2 2 4
y = f(x) -1 3 1
Koordinat titik (-2, -1) (2, 3) (4, 1)
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
117
Sketsa grafik fungsi rasional
𝑓𝑓 𝑥 = 3 dengan 𝑥 ≠ 1 sebagai berikut :
𝑥−1

b. Menentukan daerah hasil


Pada gambar terlihat nilai y terendah adalah negatif tak hingga sehingga 𝑦 > −∞.
Nilai y tertinggi adalah positif tak hingga sehingga 𝑦 < +∞.
Grafik tidak melalui garis y = 0.
Dengan demikian, daerah hasilnya adalah 𝐷𝑓𝑓 = {𝑦| − ∞ < 𝑦 < ∞, 𝑦 ≠ 0, 𝑦 ∈ 𝑅} atau
𝐷𝑓𝑓 = 𝑦 𝑦 ≠ 0, 𝑦 ∈ 𝑅 .

SOAL HOTS

Ryan akan membuat larutan garam dengan cara mengambil 350 gram gula, lalu
dilarutkan dengan air yang mengalir dari keran dengan debit air 0,7 liter pe menit.

a. Tentukan funggsi yang menyatakan konsentrasi larutan garam (gram/liter) dalam


wadah setelah dilarutkan selama t menit. (Catatan : fungsi f(x) = 350, fungsi g(t) = 0,7t)!

b. Tentukan konsentrasi larutan garam dalam wadah setelah 10 menit!

c. Jika akan dibuat larutan garam dengan konsentrasi 150 gram/liter, berapa lama air
dialirkan?

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


118
LATIHAN SOAL 4

1. Tentukan asimtot datar grafik fungsi rasional 5𝑥−1


𝑥 = ,𝑥 ≠ 3!
𝑓𝑓 3−𝑥

2. Tentukan asimtot tegak grafik fungsi rasional


𝑔 𝑥 = 5−6𝑥 , 𝑥 ≠ 5 !
2𝑥−5 2

3. Tentukan daerah hasil grafik fungsi


𝑓𝑓 𝑥 = 6𝑥+2 , 𝑥 ≠ 2 !
2−3𝑥 3

4. Gambarlah sketsa grafik fungsi rasional 𝑓𝑓 2−2𝑥


𝑥 = ,𝑥 ≠ 2!
𝑥−2

Nilai Tarakanita : Creativity


Peserta didik selalu menemukan berbagai macam strategi penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan fungsi rasional melalui kegiatan diskusi.
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
119
RANGKUMAN

1. Suatu relasi (R) dari himpunan A ke himpunan B adalah memasangkan anggota-anggota


himpunan A ke anggota-anggota himpunan B, dituliskan sebagai 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵
2. Relasi 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵 disebut fungsi jika setiap anggota dari himpunan A dipasangkan
dengan tepat satu anggota himpunan B
3. Fungsi Linear

Bentuk umum persamaan fungsi linear adalah 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎𝑥 + 𝑏 dengan 𝑎 ≠ 0 dan
𝑎, 𝑏 ∈ bilangan real

Langkah-langkah menggambar grafik 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥) sebagai berikut :
(i) Menentukan anggota daerah asal grafik 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥)
(ii) Menentukan koordinat titik-titik yang dilalui grafik fungsi 𝑦 = 𝑓𝑓(𝑥)
(iii) Menggambarkan titik-titik pada langkah (ii) pada bidang koordinat Cartesius
4. Fungsi Kuadrat

Bentuk umum fungsi kuadrat adalah 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐

Untuk membuat sketsa grafik fungsi kuadrat harus memperhatikan hal berikut:
(i) Keterbukaan grafik
(ii) Titik potong terhadap sumbu X
(iii) Titik potong terhadap sumbu Y
(iv) Letak sumbu simetri
(v) Menentukan sumbu simetri, nilai ekstrim, dan titik puncak
5. Fungsi Rasional
 𝑝(𝑥)
Bentuk umum fungsi rasional yaitu : 𝑓𝑓 𝑥 =
𝑞(𝑥)


Grafik fungsi rasional dapat digambar dengan langkah-langkah berikut :
(i) Menentukan asimtot datar
(ii) Menentukan asimtot tegak
(iii) Menentukan titik potong grafik dengan sumbu koordinat
(iv) Menentukan beberapa titik bantu jika diperlukan
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
120
EVALUASI BAB 5

1. Domain dari fungsi 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥 − 2 adalah ....


A. {𝑥|𝑥 ≥ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}
B. {𝑥|𝑥 ≤ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}
C. {𝑥|𝑥 ≤ 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}
D. {𝑥|0 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}
E. {𝑥| − 2 ≤ 𝑥 ≤ 2, 𝑥 ∈ 𝑅}

2. Fungsi linear berikut yang grafiknya memotong sumbu X negatif adalah ....
A. ℎ 𝑥 = 𝑥 + 3
B. ℎ 𝑥 = 2 − 𝑥
C. ℎ 𝑥 = 2𝑥 − 2
D. ℎ 𝑥 = 4 − 2𝑥
E. ℎ 𝑥 = 3 − 𝑥
3
3. Daerah hasil grafik fungsi 𝑓𝑓 𝑥 = − 𝑥 − 3 dengan 𝐷 = {𝑥| − 8 < 𝑥 ≤ 4, 𝑥 ∈ 𝑅}
4 𝑓𝑓
adalah ....
A. 𝑦 −2 ≤ 𝑦 < 6, 𝑦 ∈ 𝑅
B. 𝑦 −2 < 𝑦 ≤ 6, 𝑦 ∈ 𝑅
C. 𝑦 −6 ≤ 𝑦 ≤ 2, 𝑦 ∈ 𝑅
D. 𝑦 −6 ≤ 𝑦 < 2, 𝑦 ∈ 𝑅
E. 𝑦 −6 < 𝑦 ≤ 2, 𝑦 ∈ 𝑅

4. Fungsi kuadrat y = f(x) yang grafiknya melalu titik (2, 5) dan (7, 40), serta
mempunyai sumbu simetri x = 1, mempunyai nilai ekstrim ....
A. Minimum 2 D. Maksimum 3
B. Minimum 3 E. Maksimum 4
C. Minimum 4

5. Grafik berikut merupakan grafik fungsi kuadrat ...


A. 𝑦 = 𝑥2 − 3𝑥 + 4
B. 𝑦 = 𝑥2 − 4𝑥 + 3
C. 𝑦 = 𝑥2 + 4𝑥 + 3
D. 𝑦 = 2𝑥2 − 8𝑥 + 3
E. 𝑦 = 𝑥2 − 3𝑥 + 3

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


121
EVALUASI BAB 5

6. Fungsi kuadrat berikut yang grafiknya memotong sumbu X positif adalah ....
A. 𝑓𝑓 𝑥 = 2𝑥2 + 8𝑥 + 6
B. 𝑓𝑓 𝑥 = 2𝑥2 − 8𝑥 + 6
C. 𝑓𝑓 𝑥 = 2𝑥2 + 4𝑥 − 6
D. 𝑓𝑓 𝑥 = −2𝑥2 − 4𝑥 + 3
E. 𝑓𝑓 𝑥 = −2𝑥2 − 8𝑥 + 3

7. Diketahui dua buah bilangan real a dan b dengan a – b = 100. Nilai minimum ab
adalah ....
A. -2.496 D. -2.500
B. -2.497 E. -2.550
C. -2.499
1−4𝑥
8. Daerah hasil grafik fungsi rasional 𝑓𝑓 𝑥 = , 𝑥 ≠ 2 adalah ....
𝑥−2
A. 𝑦 𝑦 ≠ 4, 𝑦 ∈ 𝑅
B. 𝑦 𝑦 ≠ 3, 𝑦 ∈ 𝑅
C. 𝑦 𝑦 ≠ 2, 𝑦 ∈ 𝑅
D. 𝑦 𝑦 ≠ −2, 𝑦 ∈ 𝑅
E. 𝑦 𝑦 ≠ −4, 𝑦 ∈ 𝑅
2−3𝑥
9. Diketahui fungsi rasional 𝑓𝑓 𝑥 = , 𝑥 ≠ 0. Asimtot datar dan asimtot tegak
3𝑥
grafik tersebut berpotongan di titik ....
3 2
A. , −1) D. 0,
2 3
2
B. , −1 E. (0, 1)
3
C. (0, −1)

10. Rio akan membuat larutan terigu dengan konsentrasi 0,25 kg/liter. Anna
mengambil 1kg terigu, lalu dilarutkan dengan air yang dialirkan dari keran. Jika
debit air keran 0,5 liter per menit, lama air harus dialirkan yaitu ....
A. 4 menit
B. 5 menit
C. 6 menit
D. 7 menit
E. 8 menit

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 122


Sumber : https://owlcation.com/stem/Math-How-to-Find-the-Inverse-of-a-Function

Sumber : https://9gag.com/gag/aPBRE7q

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


123
Bab 6 : Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.6. Menjelaskan operasi komposisi pada 4.6.Menyelesaikan masalah yang
fungsi dan operasi invers pada fungsi berkaitan dengan operasi komposisi
invers serta sifat-sifatnya serta dan operasi invers suatu fungsi.
menentukan eksistensinya.
INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN DARI
DARI KD 3.6 KD 4.6
3.6.1 . Menentukan hasil operasi aritmetika Menyelesaikan masalah kontekstual yang
(penjumlahan, pengurangan, berkaitan dengan operasi komposisi
perkalian, dan pembagian) pada Mencari contoh soal yang berkaitan dengan
fungsi. komposisi dan operasi fungsi invers dan
Menjelaskan operasi komposisi fungsi menyelesaikannya
Menentukan operasi komposisi fungsi
Menentukan invers suatu fungsi
Menganalisis keterkaitan fungsi
invers pada fungsi komposisi

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


124
Peta Konsep

Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers

Komposisi Fungsi Invers Fungsi

1. Pengertian dan
1. Operasi Aljabar pada Syarat Invers Fungsi
Fungsi 2. Menentukan Invers
2. Operasi Komposisi Fungsi
Fungsi 3. Invers dari
3. Penerapan Komposisi Fungsi Komposisi
Fungsi dalam Masalah 4. Penerapan Fungsi
Kontekstual Invers dalam
Masalah Kontekstual

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 125


Sumber : http://www.psatoner.com/pages/articles-16/cara-kerja-printer-laserjet-30.html/

Printer sangat bermanfaat bagi banyak orang. Bagi masyarakat perkantoran, usaha
mandiri, ataupun pelajar seperti kalian. Alat tersebut digunakan bersama komputer atau
laptop atau bahkan handphone. Komputer/laptop digunakan untuk mengetik laporan
atau tugas, sedangkan printer digunakan untuk mencetaknya.

Secara garis besar, printer menggunakan kombinasi tiga langkah utama, yaitu menarik
masuk kertas, membubuhkan tinta atau bubuk toner, dan mengeluarkan kertas. Proses
menarik kertas dan mengeluarkan kertas dilakukan oleh batang-batang penggulung,
sedangkan pembubuhan tinta atau bubuk toner dilakukan oleh unit pencetak.

Prinsip kerja printer mirip dengan prinsip kerja komposisi fungsi. Dalam matematika,
komposisi fungsi merupakan operasi beberapa fungsi dalam satu wadah menggunakan
aturan tertentu.

Dalam bab ini, kalian akan mengenal lebih jauh komposisi fungsi dan invers fungsi.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 126


6.1. FUNGSI DAN SIFATNYA

1. Pengertian Fungsi
Suatu relasi dikatakan sebagai fungsi jika setiap unsur di daerah asal (domain = D)
dipasangkan tepat ke satu unsur di daerah kawan. Relasi fungsi (f) dari A ke B
(𝑓𝑓: 𝐴 → 𝐵) dikatakan sebagai fungsi jika setiap anggota A dipasangkan dengan tepat
ke satu anggota B.

2. Sifat-sifat Fungsi
a. Fungsi Injektif (Fungsi Satu-Satu)
Fungsi f dari A ke B merupakan fungsi injektif jika anggota B dipasangkan dengan
tepat ke satu anggota A, tetapi tidak semua anggota B harus mempunyai pasangan
dengan anggota A. Dengan kata lain, fungsi f dari A ke B merupakan fungsi injektif
jika 𝑎1 , 𝑎2 , ∈ 𝐷𝑓𝑓 dengan 𝑎1 ≠ 𝑎2 maka 𝑓𝑓(𝑎1 ) ≠ 𝑓𝑓(𝑎2 ). 𝐷𝑓𝑓 = daerah asal fungsi f.
b. Fungsi Surjektif (Fungsi Onto)
Fungsi f dari A ke B merupakan fungsi surjektif jika setiap anggota B mempunyai
pasangan dengan anggota A.
c. Fungsi Bijektif (Fungsi Korespondensi Satu-Satu)
Suatu fungsi dikatakan bijektif jika fungsi tersebut merupakan fungsi injektif
sekaligus surjektif.

Sumber : https://soalfismat.com/contoh-soal-fungsi-injektif-surjektif-bijektif-onto-pembahasan/

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 127


3. Operasi Aljabar Pada Fungsi
a. Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian Dua Fungsi
Jika f dan g merupakan fungsi, berlaku sifat-sifat aljabar fungsi sebagai berikut:
1) Penjumlahan fungsi :
𝑓𝑓 + 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓 𝑥 + 𝑔(𝑥)
2) Pengurangan fungsi :
𝑓𝑓 − 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥)
3) Perkalian fungsi :
𝑓𝑓 � 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓 𝑥 ∙ 𝑔(𝑥)

4) Pembagian fungsi : 𝑓𝑓 𝑓𝑓(𝑥)


𝑥 = , 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑔𝑔 𝑔𝑔(𝑥)
b. Daerah Asal Fungsi
Diketahui f dan g merupakan fungsi dengan 𝐷𝑓𝑓 = daerah asal f dan 𝐷𝑔𝑔 =
daerah asal g. Daerah asal operasi aljabar dua fungsi sebagai berikut:
1) Daerah asal fungsi (𝑓𝑓 + 𝑔)(𝑥) : 𝐷𝑓𝑓+𝑔𝑔 = 𝐷𝑓𝑓 ∩ 𝐷𝑔𝑔
2) Daerah asal fungsi (𝑓𝑓 − 𝑔)(𝑥) : 𝐷𝑓𝑓−𝑔𝑔 = 𝐷𝑓𝑓 ∩ 𝐷𝑔𝑔
3) Daerah asal fungsi (𝑓𝑓 � 𝑔)(𝑥) : 𝐷𝑓𝑓 � 𝑔𝑔 = 𝐷𝑓𝑓 ∩ 𝐷𝑔𝑔

4) Daerah asal fungsi 𝑓𝑓


𝑥 : 𝐷𝑓𝑓 = 𝐷𝑓𝑓 ∩ 𝐷𝑔𝑔, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔(𝑥) ≠ 0
𝑔𝑔 𝑔

CONTOH SOAL 1

Diketahui fungsi 𝑥 = 𝑥2 − 3𝑥 + 1 dan fungsi 𝑔 𝑥 = 2𝑥 − 3. Tentukan nilai dari


𝑓𝑓
a. (𝑓𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. 𝑓𝑓 − 𝑔 2
c. (𝑓𝑓 � 𝑔)(𝑥)
𝑓𝑓
d. 𝑔𝑔
(−1)

Penyelesaian :
a. = 𝑥
𝑓𝑓 + 𝑔 𝑥 + 𝑔(𝑥)
𝑓𝑓
+ (2𝑥 − 3)
= 𝑥2 − 3𝑥 + 1
= 𝑥2 − 3𝑥 + 1 + 2𝑥 − 3
= 𝑥2 − 𝑥 − 2
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 128
b. 𝑓𝑓 − 𝑔 𝑥 = 𝑥 − 𝑔(𝑥)
𝑓𝑓
− (2𝑥 − 3)
= 𝑥2 − 3𝑥 + 1
= 𝑥2 − 3𝑥 + 1 − 2𝑥 + 3
= 𝑥2 − 5𝑥 + 4
𝑓𝑓 − 𝑔 2 = (2)2−5 2 + 4
= 4 − 10 + 4 = −2
c. = 𝑥
𝑓𝑓 � 𝑔 𝑥 × 𝑔(𝑥)
𝑓𝑓
(2𝑥 − 3)
= 𝑥2 − 3𝑥 + 1
= 2𝑥3 − 3𝑥2 − 6𝑥2 + 9𝑥 + 2𝑥 − 3
= 2𝑥3 − 9𝑥2 + 11𝑥 − 3
𝑓𝑓 𝑥2−3𝑥+1
d. 𝑔𝑔
𝑥 = 2𝑥−3

𝑓𝑓 (−1)2−3 −1 +1 1+3+1 5
= −1
−1 = = =
𝑔𝑔 2 −1 −3 −2−3 −5

6.2. KOMPOSISI FUNGSI

1. Pengertian Komposisi Fungsi


Jika f dan g merupakan fungsi, komposisi
fungsi f dan g (ditulis 𝑓𝑓 ∘ 𝑔)
dirumuskan sebagai berikut:
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓(𝑔
𝑥)
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 dibaca f bundaran g atau f komposisi g
Artinya mula-mula unsur 𝑥 ∈ 𝐷𝑔𝑔 dipetakan
Sumber :
oleh g ke g(x), kemudian g(x) dipetakan oleh f https://slideplayer.com/slide/8540484/
ke f(g(x)). Dengan cara yang sama diperoleh:
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑓𝑓 𝑥

𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ 𝑥 = 𝑓𝑓(𝑔 ℎ 𝑥
)
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 129
2. Sifat-Sifat Komposisi Fungsi
(i) Komposisi fungsi tidak bersifat komutatif
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 ≠ (𝑔 ∘ 𝑓𝑓)(𝑥)
(ii) Komposisi fungsi bersifat asosiatif
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ 𝑥 = 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ 𝑥 = ((𝑓𝑓 ∘ 𝑔) ∘ ℎ)(𝑥)
(iii) Dalam komposisi fungsi terdapat sebuah fungsi identitas, yaitu 𝐼
𝑥 = 𝑥,
sehingga = 𝐼 ∘ 𝑓𝑓 𝑥
𝑓𝑓 ∘ 𝐼 𝑥 = 𝑓𝑓(𝑥)

CONTOH SOAL 2

Diketahui fungsi 𝑥 = 𝑥2 − 5𝑥 + 4 dan fungsi 𝑔 = 2𝑥 + 3.


𝑓𝑓
𝑥
a. Tentukan rumus fungsi (𝑓𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥) !
b.Tentukan rumus
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥!
fungsi
c. Tentukan nilai a agar 𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑎 =3!
Penyelesaian :
a. = 𝑓𝑓(𝑔 )
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 𝑥
= 𝑓𝑓(2𝑥 + 3)
= (2𝑥 + 3)2−5(2𝑥 + 3) + 4
= 4𝑥2 + 12𝑥 + 9 − 10𝑥 − 15 + 4
= 4𝑥2 + 2𝑥 − 2
b. 𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑔(𝑓𝑓 𝑥 )
= 𝑔 𝑥2 − 5𝑥 + 4
= 2 𝑥2 − 5𝑥 + 4 + 3
= 2𝑥2 − 10𝑥 + 8 + 3
= 2𝑥2 − 10𝑥 + 11
c. 𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑎 =3 ⇒ 2𝑎2 − 10𝑎 + 11 = 3
- 2𝑎2 − 10𝑎 + 8 = 0
- 𝑎2 − 5𝑎 + 4 = 0
⇔𝑎−1 𝑎 − 4 = 0 ⟶ 𝑎 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 = 4
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 130
CONTOH SOAL 3

Diketahui fungsi = 5𝑥 − 3 dan fungsi 𝑔 = 2𝑥 + 3.


𝑓𝑓
𝑥 𝑥−2
a. Tentukan rumus fungsi (𝑔)(𝑥) !
b.Tentukan rumus fungsi (ℎ)(𝑥) jika diketahui
ℎ ∘𝑔 𝑥 = 6𝑥 + 23 !

Penyelesaian :
a. Misalkan 𝑡 = 𝑥 − 2 ⇔ 𝑥 = 𝑡 + 2
𝑔
𝑥 − 2 = 2𝑥 + 3
- 𝑔
𝑡 = 2 𝑡+2 +3
- 𝑔
𝑡 = 2𝑡 + 4 + 3
- 𝑔
𝑡 = 2𝑡 + 7 ⟶ 𝑔 𝑥 = 2𝑥 + 7
Jadi, rumus fungsi 𝑥
= 2𝑥 + 7
𝑔
b. = 6𝑥 + 23
ℎ∘𝑔 𝑥
- ℎ 𝑔 𝑥 = 6𝑥 + 23
- ℎ 2𝑥 + 7 = 6𝑥 + 23
𝑡−7
Misalkan 𝑡 = 2𝑥 + 7 ⇔ 𝑥 =
2

ℎ 2𝑥 + 7 = 6𝑥 + 23
𝑡−7
- ℎ 𝑡 =6 2
+ 23

- ℎ 𝑡 = 3 𝑡 − 7 + 23
- ℎ 𝑡 = 3𝑡 + 2 ⟶ ℎ 𝑥 = 3𝑥 + 2
Jadi, rumus fungsi h 𝑥
= 3𝑥 + 2

Nilai Tarakanita : Competence


Peserta didik dapat belajar secara mandiri dengan
mengerjakan tugas tanpa bantuan orang lain dan memiliki
inisiatif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan komposisi fungsi
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 131
LATIHAN SOAL 1

1. Diketahui fungsi
𝑥 = 𝑥2 − 5𝑥 + 7 dan 𝑔 𝑥 2𝑥 ; 𝑥 ≠ 1. Tentukan :
𝑓𝑓 = 1−𝑥

a. Rumus fungsi 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥!

b. Rumus fungsi 𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥!

2. Diketahui 𝑥 = 3𝑥2 − 𝑥 + 1, 𝑔 = 𝑥 + 2, dan ℎ = 4𝑥 + 3 Tentukan :


𝑓𝑓 𝑥 𝑥

a. (𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ)(𝑥) !

b. (ℎ ∘ 𝑔 ∘ 𝑓𝑓)(𝑥) !

3. Diketahui fungsi 𝑥 = 𝑥2 − 2𝑥 − 4, 𝑔 = 3𝑥 + 9, 𝑑𝑎𝑛 =6


𝑓𝑓 𝑥 𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑎

a. Tentukan nilai 𝑎 jika a adalah bilangan positif !

b. Tentukan nilai (𝑓𝑓 ∘ 𝑔)(2) !

4. Penghasilan per bulan seorang sales dinyatakan oleh rumus fungsi komposisi (𝑓𝑓 ∘
𝑔)(𝑥), dengan rumus 𝑥 𝑥
= 2.000.000 + 3.000𝑥, = 0,4𝑥 dan x menyatakan
𝑓𝑓
𝑔
banyak unit barang yang berhasil ia jual. Tentukan:

a. Fungsi yang menunjukkan penghasilan sales tersebut!

b. Banyak barang yang laku dijual jika penghasilan sales tersebut


Rp2.180.000,00!

SELAMAT MENGERJAKAN
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 132
6.3. FUNGSI INVERS

1. Definisi Invers Fungsi


Invers suatu fungsi disebut pula balikan suatu fungsi. Invers dari fungsi f dilambangkan
dengan 𝑓𝑓 −1 . Invers fungsi f adalah relasi yang memetakan B ke A.

Sumber : https://courses.lumenlearning.com/ivytech-collegealgebra/chapter/determine-the-domain-and-
range-of-an-inverse-function/
Fungsi 𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 memetakan 𝑥 ∈ 𝐴 ke 𝑦 ∈ 𝐵.
Fungsi 𝑓𝑓 −1 ∶ 𝐵 → 𝐴 memetakan 𝑦 ∈ 𝐵 ke 𝑥 ∈ 𝐴.

2. Fungsi Invers
Invers suatu fungsi belum tentu berbentuk fungsi. Jika invers suatu fungsi berbentuk
fungsi, invers tersebut disebut fungsi invers. Fungsi f mempunyai fungsi invers jika dan
hanya jika f suatu fungsi bijektif (korespondensi satu-satu).
Misalkan 𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 bijektif maka f memetakan setiap 𝑥 ∈ 𝐴 ke 𝑦 ∈ 𝐵 dan 𝑓𝑓 −1
memetakan setiap 𝑦 ∈ 𝐵 ke 𝑥 ∈ 𝐴 . Dengan kata lain 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑦 ⇔ 𝑓𝑓 𝑦
−1

=𝑥

3. Menentukan Invers dari Suatu Fungsi


Langkah-langkah menentukan invers suatu fungsi f(x) sebagai berikut :
a. Memisalkan f(x) sebagai variabel y
b. Selesaikan persamaan y = f(x) sehingga diperoleh x sebagai fungsi dari y atau
𝑥 = 𝑓𝑓 −1 (𝑦)

c. Ganti variabel y pada 𝑓𝑓 −1 𝑦 dengan x sehingga diperoleh 𝑓𝑓 −1 (𝑥) yang merupakan


invers dari f(x)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 133


4. Invers dari Fungsi Komposisi
Dimisalkan f dan g merupakan fungsi bijektif, invers dari fungsi komposisi 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥
adalah 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 −1
(𝑥) yang dirumuskan sebagai berikut :
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 −1
𝑥 = (𝑔 −1 ∘ 𝑓𝑓 −1 )(𝑥)
Dengan cara yang sama diperoleh :
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = (𝑓𝑓 −1 ∘ 𝑔 −1 )(𝑥)
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ −1
𝑥 = (ℎ−1 ∘ 𝑔 −1 ∘ 𝑓𝑓 −1 )(𝑥)

CONTOH SOAL 4
Tentukan invers dari fungsi berikut :
a. 𝑓𝑓
𝑥 = 4𝑥 − 16
b. 𝑔
𝑥 = 2𝑥−1 ; 𝑥 ≠ − 3
4𝑥+3 4

Penyelesaian :
a. 𝑓𝑓 𝑥
= 4𝑥 − 16
Misalkan 𝑦 = 4𝑥 − 16
𝑦 = 4𝑥 − 16 ⇔ 4𝑥 = 𝑦 + 16
1
- 𝑥= 𝑦+4
4

- 𝑓𝑓 −1 1
= 𝑦+4 ⇔ 𝑥 = 𝑥+4
1

4
𝑦 𝑓𝑓
−1
4

Jadi, invers dari 1


𝑓𝑓 𝑥 = 4𝑥 − 16 adalah 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 𝑥 + 4
4

b. 𝑔
𝑥 = 2𝑥−1 ; 𝑥 ≠ − 3
4𝑥+3 4

2𝑥−1
Rumus praktis:
- 𝑦= 4𝑥+3
ax  b  dx  b
1
f (x)  f (x) 
⇔ cx  d cx  a
4𝑥 + 3 𝑦 = 2𝑥 − 1
- 4𝑥𝑦 − 2𝑥 = −3𝑦 −
- 𝑥 1
4𝑦 − 2 = −3𝑦 − 1
1
- 𝑥= −3𝑦− - 𝑔−1
𝑥
4 𝑥−2
−3𝑥−1
=
Jadi, invers dari −1
𝑔 𝑥 = 2𝑥−1 adalah 𝑔 𝑥 = −3𝑥−1
4𝑥+3 4𝑥−2

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 134


CONTOH SOAL 5

Tentukan invers dari 𝑥 = 52𝑥 !


𝑓𝑓
Penyelesaian :
𝑓𝑓
𝑥 = 52𝑥
𝑦 = 52𝑥
log 𝑦 = log 52𝑥

log 𝑦
2𝑥 = log 5
5
2𝑥 = 5log y 1
log y
𝑥= = 5 log y  Jadi, 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 5 log y
2

CONTOH SOAL 6
𝑥−6
Diketahui 𝑔−1 𝑥 = ; 𝑥 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 ℎ = 2𝑥 − 7. Tentukan (𝑔 ∘ ℎ)−1(1) !
2𝑥 𝑥
Penyelesaian :
−1
Perhatikan aturan = (𝑓𝑓 −1 ∘ 𝑔 −1 )(𝑥)
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥
Akan dicari 𝑦 = ℎ(𝑥) terlebih dahulu. Misalkan y = h(x)
ℎ 𝑥 = 2𝑥 − 7
- 𝑦 = 2𝑥 − 7

- 𝑥
𝑦+7 = - 𝑥 = 𝑥+7
2 2
ℎ−1
(𝑔 ∘ ℎ)−1 𝑥 = (ℎ−1 ∘ 𝑔−1)(𝑥)
= ℎ−1(𝑔−1
𝑥 (𝑔 ∘ ℎ)−1 𝑥 = 15𝑥−6
4𝑥
)
(𝑔 ∘ ℎ)−1 1 15(1)−6
𝑥−6 =
= ℎ−1 2𝑥
4(1)
𝑥−6
+7
= 2𝑥
2 =
15−6
4
𝑥−6+14𝑥
9
=
(𝑔 ∘ ℎ) −1
= 2𝑥
2 𝑥 = 15𝑥−6 4
4𝑥 9
Jadi, (𝑔 ∘ ℎ)−1 1 =
4

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 135


INFO : Rumus Fungsi Invers

Jika f(x) suatu fungsi dan 𝑓𝑓 −1 (𝑥) adalah fungsi inversnya, berlaku rumus :

𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥 + 𝑎 ⇒ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 𝑥 − 𝑎

𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎𝑥 ⇒ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 𝑎𝑥

𝑎𝑥+𝑏 𝑑
𝑓𝑓 𝑥 = 𝑝𝑥+𝑞 , 𝑥 ≠ − 𝑐 ⇒ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = −𝑞𝑥+𝑏 𝑎
𝑐𝑥−𝑎 , 𝑥 ≠ 𝑐

𝑓𝑓 𝑥 = 𝑛 𝑥 ⇒ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 𝑥 𝑛

𝑓𝑓 𝑥 = 𝑎𝑥 ⇒ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 𝑎 𝑙𝑜𝑔 𝑥

𝑛 𝑎𝑥+𝑏 𝑥𝑛−𝑏
𝑓𝑓 𝑥 = 𝑐
⇒ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = 𝑎

LATIHAN SOAL 2

1. Tentukan 𝑓𝑓 −1 (𝑥) jika diketahui fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. 𝑓𝑓
𝑥 = 2𝑥−9 ; 𝑥 ≠ 8
8−3𝑥 3

b. 𝑓𝑓 𝑥+1
𝑥−6 =3− !
5𝑥+8

2. Diketahui 𝑥 = 4𝑥 + 7 dan 𝑔 𝑥 = 3𝑥 − 11. Tentukan nilai fungsi 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 −1


(𝑥) !
𝑓𝑓

𝑥 𝑥
3. Diketahui −1 −3𝑥+22
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥 = untuk 𝑥 ≠ 12 dan 𝑔 = 4𝑥 + 6. Tentukan 𝑓𝑓 !
2𝑥−24

4. Diketahui fungsi 6𝑥 −7
𝑥 = . Jika nilai 𝑓𝑓 −1 4 = 5, tentukan nilai p !
𝑓𝑓 2𝑥−𝑝
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 136
6.4. PENERAPAN KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS
DALAM MASALAH SEHARI-HARI

LATIHAN SOAL 3

1. Sebuah pabrik memproduksi kain dari bahan baku kapas. Proses pembuatan kain
melalui dua tahap. Tahap pertama kapas diproses menjadi benang. Tahap kedua
benang diproses menjadi kain. Misalkan pada tahap pertama, banyak benang yang
dihasilkan
dari kapas dirumuskan dengan fungsi 𝑏 = 𝑓𝑓𝑥 = 3𝑥 − 0,1𝑥2 + 2, x adalah berat
kapas. Pada tahap kedua, banyak kain yang dihasilkan dari benang dirumuskan dengan
𝑔 𝑏 = 1,2𝑏 − 3, dengan b banyak benang. Tentukan banyak kain yang dihasilkan
apabila tersedia kapas sebanyak 20 ton!

2. Pembuatan pakaian di sebuah industri dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap
pemotongan kain menjadi pola dan dilanjutkan dengan tahap penjahitan pola menjadi
pakaian. Banyak pola yang trebentuk bergantung lebar kain yang tersedia dengan

mengikuti fungsi 𝑓𝑓 𝑥 = 3 𝑥 + 5, sedangkan banyak pakaian yang diproduksi


4

bergantung pada banyak pola yang dihasilkan dengan mengikuti fungsi 𝑔 1


𝑥 = 𝑥 + 6.
2

Jika tersedia 100 m2 kain untuk membuat pola, tentukan banyak pakaian yang
dihasilkan!

3. Untuk mencetak sebanyak x eksemplar buku suatu mesin printer memerlukan waktu

yang dirumuskan dengan 𝑓𝑓 𝑥 = 50 15𝑥 + 2 (dalam satuan jam). Biaya sewa sebuah
1

mesin printer dirumuskan dengan 𝑔 𝑥 = 10𝑥 + 2 (dalam ribuan rupiah) dengan x


adalah lama waktu dalam jam. Tentukan :

a. Rumus fungsi biaya sewa mesin h(x) jika akan mencetak sebanyak x eksemplar buku!

b. Rumus fungsi banyaknya buku yang tercetak apabila biaya sewa mesin (b) diketahui!

c. Banyak buku yang dicetak apabila biaya sewa mesin Rp362.400,00 !


Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 137
RANGKUMAN

1. Suatu relasi (R) dari himpunan A ke himpunan B adalah memasangkan anggota-anggota


himpunan A ke anggota-anggota himpunan B, dituliskan sebagai 𝑅 ∶ 𝐴 → 𝐵

2. Jika f dan g merupakan fungsi, berlaku sifat-sifat aljabar fungsi sebagai berikut:
1) Penjumlahan fungsi : 𝑓𝑓 + 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓 𝑥 + 𝑔(𝑥)
2) Pengurangan fungsi : 𝑓𝑓 − 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓 𝑥 − 𝑔(𝑥)
3) Perkalian fungsi : 𝑓𝑓 � 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓 𝑥 � 𝑔(𝑥)

4) Pembagian fungsi : 𝑓𝑓 𝑓𝑓(𝑥)


𝑔𝑔 𝑥 = , 𝑔(𝑥) ≠ 0 Fungsi Linear
𝑔𝑔(𝑥)

3. Jika f dan g merupakan fungsi, komposisi fungsi f dan g (ditulis 𝑓𝑓 ∘ 𝑔) dirumuskan


sebagai berikut:
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 = 𝑓𝑓(𝑔 𝑥 )  𝑓𝑓 ∘ 𝑔 dibaca f bundaran g atau f komposisi
g Artinya mula-mula unsur 𝑥 ∈ 𝐷𝑔𝑔 dipetakan oleh g ke g(x), kemudian g(x)
dipetakan oleh f ke f(g(x)). Dengan cara yang sama diperoleh:
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑔 𝑓𝑓 𝑥

𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ 𝑥 = 𝑓𝑓(𝑔 ℎ 𝑥 )

4. Fungsi f mempunyai fungsi invers jika dan hanya jika f suatu fungsi bijektif
(korespondensi satu-satu).

Misalkan 𝑓𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 bijektif maka f memetakan setiap 𝑥 ∈ 𝐴 ke 𝑦 ∈ 𝐵 dan 𝑓𝑓 −1


memetakan setiap 𝑦 ∈ 𝐵 ke 𝑥 ∈ 𝐴 . Dengan kata lain 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑦 ⇔ 𝑓𝑓 −1 𝑦 = 𝑥

5. Invers dari fungsi komposisi 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 adalah 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 −1(𝑥) yang dirumuskan


sebagai berikut : 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 −1
𝑥 = (𝑔 −1 ∘ 𝑓𝑓 −1 )(𝑥)
Dengan cara yang sama diperoleh :
𝑔 ∘ 𝑓𝑓 −1
𝑥 = (𝑓𝑓 −1 ∘ 𝑔 −1 )(𝑥)
𝑓𝑓 ∘ 𝑔 ∘ ℎ −1
𝑥 = (ℎ−1 ∘ 𝑔 −1 ∘ 𝑓𝑓 −1 )(𝑥)

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


138
EVALUASI BAB 6

2𝑥 − 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 0 < 𝑥 ≤ 1
1. Misalkan 𝑓𝑓 𝑥 = �𝑥2 + 1, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 maka 𝑓𝑓 2 × 𝑓𝑓 −4 + 𝑓𝑓
1
×
𝑙𝑎𝑝𝑝𝑛 2
𝑓𝑓 3 = ....
A. 210 D. 55
B. 105 E. 52
C. 85
𝑥+1
2. Jika 𝑓𝑓 𝑥 = dan 𝑔 𝑥 = 𝑥 𝑥, maka nilai dari 𝑓𝑓 4 = ....
𝑥−1 𝑔𝑔
3
A. 8
24 D.
5 24
E. 11
B. 24
24
6
C.
24

3. Diketahui 𝑓𝑓 𝑥 = dan 𝑔 𝑥 = . Nilai 𝑓𝑓 − 𝑔 3 = ....


𝑥 𝑥

𝑥+1 𝑥−1
1
A. −3 D.
4
4 2
E.
B. −1 4
2
C. −1
4

4. Jika 𝑓𝑓 𝑥 = 3𝑥 + 1 dan 𝑔 𝑥 = 2𝑥 − 3, maka 𝑔 ∘ 𝑓𝑓 𝑥 = ....


A. 6𝑥 − 1 D. 8𝑥 − 6
B. 6𝑥 + 1 E. 8𝑥 + 6
C. 6𝑥 − 8
3
5. Jika 𝑓𝑓 𝑥 =
4𝑥−2 dan 𝑔 𝑥 = 3 − 5𝑥, maka 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 𝑥 = ....
12𝑥−21
A. 4𝑥+2

12𝑥−21
B. 4𝑥−2

12𝑥+21
C. 4𝑥+2
D. 3

10+20𝑥
E. 3

10−20𝑥
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
139
EVALUASI BAB 6

1
6. Jika 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥2 + 2𝑥 + 1 dan 𝑔 𝑥 = 𝑥 + 3, nilai 𝑔 ∘ 𝑓𝑓
2 = ....
A. 5, 15 D. 5, 45
B. 5, 25 E. 5, 55
C. 5, 35

7. Jika 𝑓𝑓 𝑥 = 4𝑥 2 − 1, maka 𝑓𝑓 −1 𝑥 =....


1
A. 2
𝑥+1 D. 1 𝑥 − 1
3
1
B. 2
𝑥−1 E. 1
𝑥−1
4
1
C. 3 𝑥+1

8. Jika 𝑓𝑓 𝑥 = 3𝑥 − 1, maka 𝑓𝑓 −1 𝑥 =....


D. 3
𝑥+1
A. 2 𝑥+1
1
𝑥+1 E. 𝑥 + 1
B. 3 3
C. 2

𝑥+1

2𝑥
9. Jika 𝑓𝑓 𝑥 = −3𝑥 + 1 dan 𝑔 𝑥 = , maka 𝑔 −1 ∘ 𝑓𝑓 −1 𝑥 = .....
𝑥−1

𝑥+1
A. 𝑥+5 D.
𝑥−1
𝑥−5
𝑥+1
B. 𝑥−5 E. 𝑥
𝑥+5

𝑥−1
C. 𝑥+5

−1
10. Diketahui 𝑓𝑓 𝑥 = 𝑥 dan 𝑔 𝑥 = 2𝑥 − 1. Nilai 𝑓𝑓 ∘ 𝑔 11 = ....
A. 6
B. 5
C. 4
D. 3
E. 2

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


140
Sumber : https://id.pinterest.com/pin/435934438907763552/

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


141
BAB 6 : Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers

A. Kompetensi Inti
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI-4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, dalam ranah
konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, 4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual
cosinus, tangen, cosecan, secan, dan yang berkaitan dengan rasio
cotangen) pada segitiga siku-siku trigonometri (sinus, cosinus, tangen,
cosecan, secan, dan cotangen) pada
segitiga siku-siku

INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN


DARI KD 3.7 DARI KD 4.7
3.7.1. Menjelaskan pengertian sisi di depan Menunjukkan variabel dari permasalahan
sudut, sisi di dekat sudut, dan sisi yang berkaitan dengan rasio trigonometri
miring (hipotenusa) pada segitiga (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
siku-siku cotangen) pada segitiga siku-siku
3.7.2 . Menentukan dan menyelesaikan Menyelesaikan masalah kontekstual yang
rasio/perbandingan trigonometri berkaitan dengan rasio trigonometri (sinus,
(sinus, cosinus, tangen, cosecan, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan
secan, dan cotangen) pada segitiga cotangen) pada segitiga siku-siku.
siku-siku.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


142
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.8 Menggeneralisasi rasio trigonometri 4.8 Menyelesaikan masalah kontekstual
untuk sudut-sudut di berbagai kuadran yang berkaitan dengan rasio
dan sudut-sudut berelasi trigonometri sudut-sudut di berbagai
kuadran dan sudut-sudut berelasi.

INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN


DARI KD 3.8 DARI KD 4.8
Mengidentifikasi dan menentukan rasio Menyelesaikan masalah kontekstual yang
trigonometri di sudut-sudut di berbagai berkaitan dengan rasio trigonometri sudut-
kuadran. sudut di berbagai kuadran
Menemukan konsep perbandingan sudut Menyelesaikan masalah kontekstual yang
di berbagai kuadran. berkaitan dengan rasio trigonometri
Mengidentifikasi dan menentukan rasio
trigonometri sudut-sudut yang berelasi.
Menemukan konsep perbandingan sudut
yang berelasi.
Menggeneralisasikan konsep/ prinsip dan
strategi pemecahan masalah yang relevan
yang berkaitan dengan nilai
fungsi di berbagai kuadran

KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4


3.9. Menjelaskan aturan sinus dan cosinus 4.9. Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan aturan sinus dan
cosinus

INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN


DARI KD 3.9 DARI KD 4.9
Mengidentifikasi aturan sinus Menyelesaikan masalah kontekstual yang
Mengidentifikasi aturan cosinus berkaitan dengan aturan sinus dan cosinus
Menjelaskan aturan sinus Mencari contoh soal kontekstual yang
Menjelaskan aturan cosinus berkaitan dengan aturan sinus dan
cosinus serta menyelesaikannya

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


143
KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.10. Menjelaskan fungsi trigonometri 4.10. Menganalisis perubahan grafik
dengan menggunakan lingkaran satuan fungsi trigonometri akibat perubahan
pada konstanta pada fungsi y = a sin
b(x + c) + d.
INDIKATOR PEMBELAJARAN INDIKATOR PEMBELAJARAN
DARI KD 3.10 DARI KD 4.10
Menyebutkan fungsi dasar Memanipulasi perubahan grafik
trigonometri. trigonometri untuk menemukan pola
perubahan pada konstanta fungsi y = a
Menggambarkan lingkaran satuan.
sin b(x + c) + d.
Menghitung fungsi trigonometri dengan
Menggambar grafik fungsi trigonometri
menggunakan lingkaran satuan.
pada fungsi y = a sin b(x + c) + d dengan
Memecahkan masalah yang berkaitan konstanta yang berbeda.
dengan fungsi trigonometri dengan
4.10.3. Menarik kesimpulan yang terjadi
menggunakan lingkaran satuan.
dari perubahan grafik fungsi
trigonometri akibat perubahan
pada fungsi y = a sin b(x + c) + d.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


144
Peta Konsep

Trigonometri

Pengukuran Perbandingan Nilai Aturan


Sudut Trigonometri Perbandingan Sinus, Penerapan Grafik
Trigonometri Perbandingan Trigonometri
Aturan
untuk Sudut Kosinus, Trigonometri
1. Ukuran Berelasi dan Luas
derajat 1. Rasio Segitiga
trigonometri
2. Ukuran dalam
Radian segitiga siku- 1. Grafik
siku 1. Sudut sinus
3. Hubungan berelasi
ukuran 2. Rasio 2. Grafik
pada setiap
derajat dan trigonometri kosinus
kuadran
radian sudut
2. Sudut 3. Grafik
istimewa tangen
batas
3. Kuadran kuadran 4. Perubahan
pada grafik
perbandingan 3. Sudut
yang lebih trigonometri
trigonometri
dari 360o

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 145


Sumber : https://www.decisivedge.com/blog/modernizing-operating-theatre-software/

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran untuk mengetahui bagian dalam tubuh manusia
menggunakan teknologi pencitraan, baik berupa gelombang elektromagnetik maupun
gelombang mekanik. Dokter yang mengkhususkan diri dalam ilmu radiologi disebut
sebagai radiolog atau ahli radiologi. Dalam dunia medis radiologi berperan sangat
penting. Tanpa adanya teknologi pencitraan, maka penyakit akan sulit terdiagnosis dan
pengobatan yang ada pun tidak akan bekerja secara optimal. Misalnya dalam operasi
tumor.

Nah, pada operasi pembedahan tumor ini menggunakan perbandingan trigonometri yang
akan kita pelajari di bab ini. Sebagai ilustrasi, seorang dokter radiologi ingin
menghilangkan tumor yang terletak 8 cm berada di bawah permukaan kulit. Dokter ini
menggunakan sinar radiologi yang diarahkan ke permukaan kulit secara mendatar
(horizontal) sejauh 6 cm. Pada jarak miring berapakah sinar radiasi tersebut mengenai dan
membunuh tumor tersebut? Bagaimana sudut kemiringannya? Permasalahan tersebut
dapat diselesaikan apabila kita menguasai teori tentang trigonometri. Persoalan
trigonometri seringkali melibatkan perhitungan yang rumit dan hal ini dapat diantisipasi
dengan menggunakan tabel matematika atau kalkulator.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 146


7.1. PENGUKURAN SUDUT DENGAN UKURAN DERAJAT DAN
RADIAN
1. Sudut
Sebuah sudut didefinisikan sebagai perputaran suatu titik tertentu ke titik tertentu
lainnya terhadap pusat lingkaran. Ruas garis OA diputar terhadap titik O ke garis OB,
sehingga diperoleh sudut AOB dan ditulis ∠𝐴𝑂𝐵. OA disebut sisi awal dan OB
disebut sisi terminal dari sudut AOB.

i. Jika garis OA diputar berlawanan arah jarum jam, maka akan terbentuk
sebuah sudut positif, yaitu ∠𝐴𝑂𝐵 𝑝𝑜𝑠𝑝𝑝𝑡𝑝𝑝𝑓𝑓
ii. Jika garis OA diputar searah jarum jam, maka akan terbentuk sebuah
sudut negatif, yaitu ∠𝐴𝑂𝐵 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑝𝑝𝑓𝑓

2. Ukuran Sudut
Sudut dalam trigonometri secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sudut lancip
(0 < 𝜃𝜃 < 90°), sudut tumpul (90° < 𝜃𝜃 < 180°), dan sudut refleks (180° < 𝜃𝜃 <
360°).
i. Ukuran derajat
Sistem ukuran derajat ini dikenal sebagai sistem seksagesinal dan sering digunakan
dalam praktek.

1 putaran = 360° ⇔ 1° putaran Nama sudut dalam


=
1 trigonometri biasa ditulis
360 dengan huruf khusus atau
putaran simbol:
1
putaran = 180° ⇔ 2°
1 𝛼 dibaca alfa
=
2 180 𝛽 dibaca beta
𝛾𝛾 dibaca gama
1
putaran = 90° ⇔ 𝜃𝜃 dibaca teta
4° =
1 putaran
4 90
Huruf abjad biasa
1 derajat = 60 menit, ditulis 1° = 60′
1 menit = 60 detik, ditulis 1′ = 60′′

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 147


ii. Ukuran radian (ukuran lingkaran)
Besar sudut AOB dalam radian didefiniskan sebagai perbandingan antara panjang
busur AB dan jari-jari lingkaran.
𝑝𝑎𝑛𝒑𝒑𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑢𝑠𝑢𝑟 𝐴𝐵
∠𝐴𝑂𝐵 = 𝒑𝒑𝑎𝑟𝒋𝒋−𝒑𝒑𝑎𝑟𝒋𝒋 𝑟
𝑟𝑎𝑑𝒋𝒋𝑎𝑛

Secara sistematis, ditulis :


𝑆
𝜽𝜽 = 𝑟
𝑟𝑎𝑑𝒋𝒋𝑎𝑛

Diketahui sudut satu putaran besarnya 360° atau 2𝜋 radian.


1 putaran = 360° = 2𝜋 radian
1
- × 360° 1
× 2𝜋 radian
= 2
2

- 180° = 𝜋 radian
𝜋 180°
- 1° = radian atau 1 radian =
180 𝜋

CONTOH SOAL 1
Ubahlah sudut 60° ke satuan radian dan 2𝜋 radian ke satuan derajat!
3

Penyelesaian :
a. Sudut 60°
Ingat 360° = 2𝜋 radian

60 60
- 360
× 360° = × 2𝜋 radian
360
- 1
1
× 360° = × 2𝜋 radian
6 6
𝜋
- 60° = radian
3

2𝜋
b. radian
3

Ingat 2𝜋 radian = 360°

2
-
1 × × 2𝜋 𝑟𝑎𝑑𝑝𝑝𝑎𝑛 = 2 × 1 × 360°
3 2 3
2
2
- 𝜋 𝑟𝑎𝑑𝑝𝑝𝑎𝑛 = 1
3 × 360°
3
2𝜋
- 𝑟𝑎𝑑𝑝𝑝𝑎𝑛 = 120°
3

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 148


3. Sudut dalam Sistem Koordinat Cartesius
Apabila sebuah sudut dengan acuan awal pada sumbu X positif dan titik asuannya pada
sumbu X, sudut itu disebut sudut awal dan besarnya adalah 0°. Sudut 0° ini disebut
acuan perputaran. Dalam sistem koordinat Cartesius ada empat bidang yang sama besar.
Keempat bidang kuadrat itu digambarkan sebagai berikut :

Sumber : https://www.madematika.net/2013/06/perbandingan-trigonometri-di-berbagai.html

Perubahan dari satu kuadran ke kuadran yang lainnya berlawanan dengan arah jarum
jam. Sudut yang besarnya 0°, 90°, 180°, 270°, 𝑑𝑎𝑛 360° merupakan sudut-sudut
pembatas kuadran.

7.2. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI

1. Perbandingan Trigonometri pada Kuadran I Dalam Segitiga Siku-Siku

Setiap koordinat titik P (x, y) menentukan


sebuah sudut XOP. Dari titik O, P, dan
proyeksi titik P pada sumbu X dapat
dibuat segitiga siku-siku lancip POQ. Q
Perhatikan gambar di samping.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 149


Hubungan antara OP, PQ, dan OQ pada segitiga siku-siku POQ oleh Pythagoras
dirangkum sebagai berikut :
𝑂𝑃2 = 𝑂𝑂𝑂 2 + 𝑃𝑂𝑂 2 𝑟2 = 𝑥2 + 𝑦2
𝑂𝑂𝑂 2 = 𝑂𝑃 2 − 𝑃𝑂𝑂 2 atau 𝑥2 = 𝑟2 − 𝑦2
𝑃𝑂𝑂 2 = 𝑂𝑃 2 − 𝑂𝑂𝑂 2 𝑦2 = 𝑟2 − 𝑥2
Ingat hal-hal berikut :
i. Sisi di depan sudut siku-siku (OP = r) disebut hypotenusa atau sisi miring (disingkat Mi)
ii. Sisi di depan sudut lancip A (PQ = y) disebut sisi depan (disingkat De)
iii. Sisi selain sisi miring yang mengapit sudut lancip A (OQ = x) disebut sisi
samping (disingkat Sa)
Formula dasar perbandingan trigonometri
𝑦 𝐷𝑒 𝑟
𝑀𝑝𝑝 1
sin 𝛼 = = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 = =- 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼
𝑟 𝑀𝑝 𝑦
𝑒𝐷 = sin 𝛼
𝑥 𝑆𝑎 𝑟 𝑀𝑝𝑝 1
cos 𝛼 = = 𝑠𝑒𝑐 𝛼 = = - 𝑠𝑒𝑐 𝛼 = cos 𝛼
𝑟 𝑀𝑝 𝑥 𝑎𝑆
𝑦 𝐷𝑒 𝑥 𝑆𝑎 - 𝑐𝑜𝑡 𝛼 = 1
tan 𝛼 = = 𝑐𝑜𝑡 𝛼 = =
𝑥 𝑆𝑎 𝑦 𝐷𝑒 tan 𝛼

CONTOH SOAL 2
5
Diketahui sin 𝜃𝜃 = . Hitunglah: 13
13 5

cos 𝜃𝜃, tan 𝜃𝜃, 𝑑𝑎𝑛 sec 𝜃𝜃 !


Penyelesaian :
x
Kita buat segitiga siku-siku yang sesuai dengan
5
sin 𝜃𝜃 = , berarti y = 5 dan r = 13.
13
Sehingga,
Nilai x dicari dengan teorema Pythagoras, 𝑥 12
cos 𝜃𝜃 = ⇒ cos 𝜃𝜃 =
diperoleh :
𝑥= ⇒ 𝑥= 𝑟 13
𝑟2 − 𝑦2 132 − 52 𝑦 5
= tan 𝜃𝜃 = ⇒ tan 𝜃𝜃 =
(13 + 5)(13 − 5) 𝑟 12
𝑟 13
= 18 � = 144 sec 𝜃𝜃 = ⇒ sec 𝜃𝜃 =
4 𝑥 12
𝑥 = 12

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 150


2. Perbandingan Trigonometri Sudut-Sudut Istimewa
Tabel nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa

𝑎 𝟎𝟎° 𝟑𝟑𝟎𝟎° 𝟒𝟒𝟓𝟓° 𝟏𝟏𝟎𝟎° 𝟗𝟗𝟎𝟎°


1 1 1
sin 𝛼 0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
cos 𝛼 1 3 2 0
2 2 2
1
tan 𝛼 0 3 1 3 -
3
2
csc 𝛼 - 2 2 3 1
3
2
sec 𝛼 1 3 2 2 -
3
1 Bukalah website
cot 𝛼 - 3 1 3 0
https://www.mathsisfun.com
3 / sine-cosine-tangent.html ya
ng
berisi materi perbandingan
trigonometri dan latihannya

CONTOH SOAL 3

sin 60° × cos 60° × tan 60°


Tentukan nilai darisin 45° × tan 45° × cos 45° !
Penyelesaian :

1 1
sin 60° × cos 60° × tan 60° × ×
2 3 2 3
= 1 1
sin 45° × tan 45° × cos 45° ×1 ×
2 2 2
2

3 3 2 3
4
= = × =
1 4 1 2
2

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 151


CONTOH SOAL 4

Buktikan kesamaan trigonometri berikut bernilai benar.


sin 60° tan 60° + cos 60° = sec 60°
Penyelesaian :

Ruas kiri : sin 60° tan 60° + cos 60° = 1


1 3)( 3) +
( 2
2
1
3 +
1
= 2
2
3 1
= + =4=2
2 2 2

Ruas kanan : sec 60° = 2


Ruas kiri = ruas kanan → sin 60° tan 60° + cos 60° = sec 60° (terbukti)

CONTOH SOAL 5

Ryan menyandarkan sebuah tangga pada tembok samping rumah. Posisi tangga tersebut
membentuk sudut 60° terhadap tanah. Jika panjang tangga tersebut 3,8 m, tentukan jarak
antara pangkal tangga (kaki tangga) dan tembok rumah!
Penyelesaian :
Buatlah sketsa gambar untuk membantu menyelesaikan soal.
Dari gambar dapat dilihat bahwa kita akan mencari panjang AB menggunakan
perbandingan trigonometri. Yang dicari adalah sisi samping AB dan yang diketahui adalah
panjang sisi miring (AC) sehingga kita dapat menggunakan perbandingan cosinus

𝑠𝑎 𝐴𝐵
cos 60° = =
𝑚𝑛𝑛 𝐴𝐶 3,8 m
1 𝐴𝐵
2 = 3,5

2𝐴𝐵 = 3,8
𝐴𝐵 = 1,9
Jadi, jarak antara pangkal tangga dan tembok rumah adalah 1,9 m.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 152


EVALUASI BAB 7
BAGIAN 1

A. 1. Besar sudut 3 𝜋 radian sama dengan ....


5
A. 96o D. 144o
B. 108o E. 216o
C. 132o

2. Besar5 sudut 240o sama dengan ....


A. 𝜋 radian D. 4 𝜋 radian
3
8 3
B. 𝜋 radian E. 6 𝜋 radian
5 5
3
C. 𝜋 radian
2

3. Nilai tan 𝜃𝜃 dari gambar di samping adalah ....


1
A. 2 D. 1
1 6
B. 3 E. 1
5
1 5
C. 4

12
4. Diketahui segitiga siku-siku ABC siku-siku di C. Jika cos 𝐴 = , nilai
13
2 sin 𝐴 tan 𝐵 adalah ....
5
A. 13
D. 2
B. 1 E. 13
5
24
C. 13

5. Pak Man akan membuat segitiga siku-siku dari kayu dengan besar salah satu
sudutnya 53°. Jika panjang sisi miring segitiga yang akan dibuat Pak Man 40 cm,
panjang sisi segitiga yang lain adalah ....
(Gunakan sin 53° = 0,8 𝑑𝑎𝑛 cos 53° = 0,6)
A. 36 cm dan 24 cm
B. 36 cm dan 18 cm
C. 36 cm dan 16 cm
D. 32 cm dan 24 cm
E. 32 cm dan 18 cm

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 153


EVALUASI BAB 7
BAGIAN 1

B.
1. Perhatikan segitiga DEF di bawah ini.

Tentukan nilai dari sec 𝐴 cot 𝐶 !

2. Perhatikan gambar segi empat ABCD di bawah ini.

Tentukan panjang BC!

3. Rio berdiri di halaman sekolah dan melihat puncak tiang bendera. Puncak tiang
bendera terlihat oleh Rio dengan sudut elevasi 45o. Kemudian, Rio berjalan maju
sejauh 4 m mendekati tiang bendera. Pada posisi ini tiang bendera terlihat dengan
sudut elevasi 60o. Jika tinggi badan Rio 150 cm, tentukan tinggi tiang bendera itu!

4. Hitunglah nilai dari 𝑠𝑒𝑐2 30° + 𝑠𝑒𝑐2 45° + 𝑠𝑒𝑐2 60° − 𝑡𝑎𝑛2 60° − 𝑡𝑎𝑛2 45° −
𝑡𝑎𝑛2 30°!

5. Arnold dan Robert berdiri dengan jarak 20 m. Arnold melihat puncak menara yang
sama dengan sudut elevasi 30o. Robert melihat puncak menara yang sama dengan
sudut elevasi 60o. Jika tinggi badan Arnold dan Robert sama, yaitu 160 cm,
tentukan tinggi menara tersebut!

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


154
7.3. PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUDUT BERELASI

1. Perbandingan Trigonometri di Berbagai Kuadran


Nilai perbandingan trigonometri suatu sudut dapat ditentukan dengan melihat gambar
berikut :

Jika koordinat titik A (x, y) diketahui, nilai perbandingan trigonometri sudut di setiap
kuadran dirumuskan sebagai berikut :

a. Kuadran I c. Kuadran III


sin 𝛼° = −𝑦 𝑦
𝑦 sin 𝛼° = =−
𝑟 𝑟 𝑟
𝑥 −𝑥 𝑥
cos 𝛼° = cos 𝛼° = =−
𝑟 𝑟 𝑟
−𝑦 𝑦
tan 𝛼° = tan 𝛼° = =
𝑦

𝑥 −𝑥 𝑥

b. Kuadran II d. Kuadran IV
𝑦 −𝑦 𝑦
sin 𝛼° = sin 𝛼° = =−
𝑟 𝑟 𝑟
−𝑥 𝑥
cos 𝛼° =𝑥 =− cos 𝛼° =

𝑟 𝑟 𝑟
𝑦 −𝑦 𝑦
tan
𝑦
𝛼° = =− tan 𝛼° = =−
−𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 155
2. Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi

a. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟗𝟗𝟎𝟎° − 𝑎)


Perhatikan gambar berikut.

Y 𝑦
sin 90° − 𝛼° = = cos 𝛼°
𝑟
Q(x,y)
Q 𝑦
cos 90° − 𝛼° = = sin 𝛼°
P(x,y)
1

α 1 1 y 𝑥
tan 90° − 𝛼° = = co𝑡 𝛼°
𝑦
 α 
0 x P x 1
cosec 90° − 𝛼° = = sec 𝛼°
𝑥

1
s𝑒𝑐 90° − 𝛼° = = cosec 𝛼°
𝑦

𝑦
cot 90° − 𝛼° = = tan 𝛼°
𝑟

b. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟗𝟗𝟎𝟎° + 𝑎)


Perhatikan gambar berikut.

𝑥
sin 90° + 𝛼° = = cos 𝛼°
1
−𝑦
cos 90° + 𝛼° = = −sin 𝛼°
1
𝑥
tan 90° + 𝛼° = = − co𝑡 𝛼°
−𝑦

1
cosec 90° + 𝛼° = = sec 𝛼°
𝑥

1
s𝑒𝑐 90° + 𝛼° = = −cosec 𝛼°
−𝑦

−𝑦
cot 90° + 𝛼° = = −tan 𝛼°
𝑥
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 156
c. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟏𝟏𝟏𝟏𝟎𝟎° − 𝑎)
Perhatikan gambar berikut.

𝑦
sin 180° − 𝛼° = 1 = sin 𝛼°
−𝑥
cos 180° − 𝛼° = = −cos 𝛼°
1
−𝑥
tan 180° − 𝛼° = = −tan 𝛼°
𝑦

1
cosec 180° − 𝛼° = = cosec 𝛼°
𝑦

1
s𝑒𝑐 180° − 𝛼° = −𝑥 = −sec 𝛼°

cot 180° − 𝛼° = 𝑦 = − cot 𝛼°


−𝑥

d. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟏𝟏𝟏𝟏𝟎𝟎° + 𝑎)


Perhatikan gambar berikut.

−𝑥
sin 180° + 𝛼° = = −sin 𝛼°
1
−𝑦
cos 180° + 𝛼° = = −cos 𝛼°
1
−𝑥
tan 180° + 𝛼° = = tan 𝛼°
−𝑦

1
cosec 180° + 𝛼° = −𝑥 = −cosec 𝛼°

1
s𝑒𝑐 180° + 𝛼° = = −sec 𝛼°
−𝑦

−𝑥
cot 180° + 𝛼° = −𝑦 = cot 𝛼°

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 157


e. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟐𝟐𝟕𝟕𝟎𝟎° − 𝑎)
Perhatikan gambar berikut.
sin 270° − 𝛼° = − cos 𝛼°
cos 270° − 𝛼° = −sin 𝛼°
tan 270° − 𝛼° = cotan 𝛼°
cosec 270° − 𝛼° = − sec 𝛼°
s𝑒𝑐 270° − 𝛼° = −cosec 𝛼°
cot 270° − 𝛼° = tan 𝛼°

f. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟐𝟐𝟕𝟕𝟎𝟎° + 𝑎)


Perhatikan gambar berikut.

sin 270° + 𝛼° = −cos 𝛼°


cos 270° + 𝛼° = sin 𝛼°

tan 270° + 𝛼° = −cotan 𝛼°


cosec 270° + 𝛼° = −sec 𝛼°
s𝑒𝑐 270° + 𝛼° = cosec 𝛼°
cot 270° + 𝛼° = tan 𝛼°

g. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (𝟑𝟑𝟏𝟏𝟎𝟎° − 𝑎)


Perhatikan gambar berikut.

sin 360° − 𝛼° = −sin 𝛼°


cos 360° − 𝛼° = cos 𝛼°
tan 360° − 𝛼° = −tan 𝛼°
cosec 360° − 𝛼° = −cosec 𝛼°
s𝑒𝑐 360° − 𝛼° = sec 𝛼°
cot 360° − 𝛼° = −cotan 𝛼°

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 158


h. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut (−𝑎) i. Relasi Sudut 𝑎 dengan Sudut Lebih Dari 360o

sin −𝛼° = − sin 𝛼° sin 𝛼° + 𝑘 × 360° = sin 𝛼°


cos −𝛼° = cos 𝛼° cos 𝛼° + 𝑘 × 360° = cos 𝛼°
tan −𝛼° = −tan 𝛼° tan 𝛼° + 𝑘 × 180° = tan 𝛼°
cosec −𝛼° = −cosec 𝛼°
cosec 𝛼° + 𝑘 × 360° = cosec 𝛼°
s𝑒𝑐 −𝛼° = sec 𝛼°
sec 𝛼° + 𝑘 × 360° = s𝑒𝑐 𝛼°
cot −𝛼° = − cot 𝛼°
cotan 𝛼° + 𝑘 × 180° = cotan 𝛼°

CONTOH SOAL 6
Tentukan nilai-nilai dari sudut berikut.
a. cos 150°
b. sin(−135°)
c. 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 240°
d. tan 315°
e. sin 480°

Penyelesaian :
a. cos 150°
Bisa menggunakan rumus 90° + 𝛼 𝑎𝑡𝑎𝑢 (180° − 𝛼)

cos 150° = 1
90° + 60° = − sin 60° = − 3
cos 2

atau
1
180° − 30° = − cos 30° = − 3
cos 150° = 2
cos

b. sin −135°
Perhatikan aturan sudut −𝛼°  sin −135° = − sin 135°

− sin 135° = − sin 180° − 45° = − sin 45° = − 1 2


2
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 159
Penyelesaian :
c. 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 240°

𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 240° = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 180° + 60° = −𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 60° = − 2 3


3
d. tan 315°
tan 315° = tan 360° − 45° = − tan 45° = −1
e. sin 480°
sin 480° = sin 360° + 120° = sin 120°

1
- sin 120° = sin 180° − 60° = sin 60° = 3
2

Trik memilih rumus sudut relasi


Banyaknya rumus sudut relasi akan membuat kita kesulitan untuk menghafalnya.
Namun, ada pola yang hampir sama untuk menghafal rumus cepatnya.
Untuk relasi (90° ± α) atau (270° ± α), maka :
sin → cos
cos → sin ada perubahan bentuk perbandingan trigonometrinya
tan → cot
Sedangkan untuk relasi (180° ± α) atau (360° ± α), maka : sin =
sin
cos = cos perbandingan trigonometrinya tetap, hanya terjadi
perubahan tanda tan = tan
Maka kita akan lebih mudah menghafal untuk pilihan yang ke 2)

CONTOH SOAL 7

Hitunglah nilai dari :


a. sin 56° − cos 34°
b. tan 57°
cot 33°

Penyelesaian :
a. sin 56° − cos 34° = sin 90° − 34°
− cos 34°
= cos 34° − cos 34°
=0

tan 57° tan(90°−33°) cot 33°


𝑏. cot 33°= cot 33° = cot 33° = 1

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 160


CONTOH SOAL 8

Tentukan hasil operasi bentuk trigonometri berikut.


a. cos 330° + 2 sin 120° − tan 210°
cos 90°+45° cos(270°−45°)
b. sin 270°+60° sin(270°−30°)

Penyelesaian :
a. cos 330° + 2 sin 120° − tan 210°
= cos 360° − 30° 180° − 60°
+2 − tan(180° + 30°)
sin
= cos 30° + 2 sin 60° − tan 30°

= 1
3+2
1
3 −3 3
1
2 2

1
= 1
2
+1−3 3
7
= 3
6

cos 90°+45° cos(270°−45°)


b. sin 270°+60° sin(270°−30°)
(− sin 45°)(− sin 45°)
= (− cos 60°)(− cos 30°)

sin 45° sin 45°


= cos 60° cos 30°
1 1
2× 2
21 1 2
= × 3
2 2

2× 2 3
= × 3
3

2
= 3
3

Nilai Tarakanita : Creativity


Peserta didik mampu menemukan berbagai macam strategi
penyelesaian masalah yang berkaitan dengan perbandingan
trigonometri sudut berelasi .
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 161
7.4. IDENTITAS TRIGONOMETRI

1. Identitas Kebalikan
𝟏𝟏 𝟏𝟏
𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° = - 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑎° =
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑎° 𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎°
𝟏𝟏 𝟏𝟏
𝐜𝐜𝐜𝐜𝐞𝐞 𝑎° = - 𝐞𝐞𝐞𝐞𝐜𝐜 𝑎 ° =
𝐞𝐞𝐞𝐞𝐜𝐜 𝑎° 𝐜𝐜𝐜𝐜𝐞𝐞 𝑎°
𝟏𝟏 𝟏𝟏
𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° = - 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 𝑎° =
𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 𝑎° 𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎°

2. Identitas Perbandingan
Hubungan tan 𝛼, sin 𝛼, dan cos 𝖺

𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑎°
𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° = 𝑐𝑜𝑠 𝑎°

𝑐𝑜𝑠 𝑎°
𝐜𝐜𝐜𝐜𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° =𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑎°
3. Identitas Pythagoras
Identitas Pythagoras merupakan identitas yang diturunkan dari teorema Pythagoras.

𝑠𝒋𝒋𝑛𝟐𝟐 𝑎° + 𝑐𝑜𝑠𝟐𝟐 𝑎° = 𝟏𝟏
𝟏𝟏 + 𝑡𝑎𝑛𝟐𝟐 𝑎° = 𝑠𝑒𝑐𝟐𝟐 𝑎°
𝟏𝟏 + 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛𝟐𝟐 𝑎° = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐𝟐𝟐 𝑎°
4. Pembuktian Identitas Trignometri
Identitas trigonometri dapat dibuktikan dengan salah satu cara berikut.
a. Jika bentuk ruas kiri persamaan lebih kompleks, ubahlah bentuk ruas kiri persamaan
sehingga tepat sama dengan ruas kanan persamaan.
b. Jika bentuk ruas kanan persamaan lebih kompleks, ubahlah bentuk ruas kanan
persamaan sehingga tepat sama dengan ruas kiri persamaan.
c. Ruas kiri dan kanan diubah ke bentuk lain sehingga bentuk akhir kedua ruas tepat sama

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 162


Langkah-langkah membuktikan identitas trigonometri.
a. Ubahlah semua fungsi trigonometri ke bentuk fungsi dasar, yaitu sinus dan kosinus
b. Ubahlah ke bentuk paling sederhana.
Dalam menyederhanakan, dapat digunakan strategi berikut:
i. Samakan penyebut
ii. Kalikan suatu bentuk trigonometri dengan bentuk trigonometri lain setara 1,

misalnya sin 𝖺
sin 𝖺

iii. Tambahkan suatu bentuk trigonometri dengan bentuk trigonometri lain setara
dengan 0, misalnya cos 𝖺 ° − cos 𝖺 °

CONTOH SOAL 9

Buktikan identitas trigonometri berikut.


a. tan 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 = sec 𝑥
1−sin 𝑥
b. = sec 𝑥 − tan 𝑥
cos 𝑥
2−𝑠𝑒𝑐 2 𝖺
c. = 1 − 2 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝖺
𝑠𝑒𝑐2𝖺

Penyelesaian :
a. tan 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 = sec 𝑥
Ruas kiri → tan 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥

sin 𝑥
= cos 𝑥 × sin 𝑥 + cos 𝑥

𝑠𝑛𝑛𝑛 2 𝑥 𝑐𝑜𝑠 2 𝑥
= cos 𝑥 + cos 𝑥

𝑠𝑛𝑛𝑛 2 𝑥 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝑥
= cos 𝑥

1
= cos 𝑥

= sec 𝑥
Ruas kiri = ruas kanan (terbukti)
Jadi, terbukti bahwa tan 𝑥 sin 𝑥 + cos 𝑥 = sec 𝑥

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 163


1−sin 𝑥
b. = sec 𝑥 − tan 𝑥
cos 𝑥
1−sin 𝑥 1
Ruas kiri → = sin 𝑥
cos 𝑥 cos 𝑥 − cos 𝑥
= sec 𝑥 − tan 𝑥
Ruas kiri = ruas kanan (terbukti)

Jadi, terbukti bahwa 1−sin 𝑥 = sec 𝑥 − tan 𝑥


cos 𝑥

2
2−𝑠𝑒𝑐 𝖺
c. = 1 − 2 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝖺
𝑠𝑒𝑐2𝖺
2−𝑠𝑒𝑐2𝖺 2
Ruas kiri → = 𝑠𝑒𝑐2𝑥
𝑠𝑒𝑐2𝖺 𝑠𝑒𝑐2𝖺 − 𝑠𝑒𝑐2𝑥

= 𝑠𝑒𝑐2𝖺 − 1
2

2
= 1
−1
𝑐𝑜𝑠2𝖺

= 2 𝑐𝑜𝑠2 𝖺 −1
= 2 1 − 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝖺 − 1
= 2 − 2 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝖺 − 1
= 1 − 2 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝖺
Ruas kiri = ruas kanan (terbukti)
2
𝖺
Jadi, terbukti bahwa 2−𝑠𝑒𝑐 = 1 − 2 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝖺
𝑠𝑒𝑐2𝖺

Keterampilan Abad 21 : Percaya Diri


Peserta didik memiliki keberanian mengemukakan pendapat dalam
kelompok melalui kegiatan diskusi saat menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan pembuktian identitas trigonometri.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 164


EVALUASI BAB 7
BAGIAN 2

A. Nilai cos 40° sama dengan ....


cos 320o D. cos 140o
cos 220o E. sin 150o
cos 150o

13
2. Diketahui 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛽 = − 12 dan 𝛽 berada di kuadran IV. Nilai tan 𝛽 adalah ....
5
A. − 13
5
D. − 12
12 5
B. − 5 E. − 13
12
C. − 13

3. Nilai sin 390° + tan 540° = ....


A. −1 D. 1
2
1
B. −2 E. 1
C. 0

4. Hasil tan 120° sin 150° − cos 240° sin 300°


adalah
A.....− 43 3 D. 1 3
4
B. − 3 1 E. 1
3
2 2
1
C. −4 3

2 2
5. Bentuk 1 − 𝑡𝑎𝑛2𝑥 dapat disederhanakan menjadi ....
𝑐𝑜𝑠 𝑥 − 𝑠𝑛𝑛𝑛 𝑥

sin 𝑥 + 1
sin 𝑥 − 1
C. 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝑥 − 1
D. 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝑥
E. 𝑐𝑜𝑠2𝑥

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


165
EVALUASI BAB 7
BAGIAN 2

B.
1. Tentukan nilai dari sin 315°+cos 135°+tan 210°
sin 45°−cos 270°−tan 150°

7𝜋 3𝜋 4𝜋
2. Tentukan nilai dari sin + cos + tan
4 4 3

Sinus suatu sudut tumpul adalah 0,8. Hitunglah nilai kosinus, tangen, dan sekan
sudut tersebut.
Tentukan nilai bentuk trigonometri cos 300° sin −570° + csc 690° cot(−750°)

Buktikan identitas trigonometri berikut :


tan 𝑥 + cot 𝑥 = sec 𝑥 csc 𝑥
b) 6 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝛼 − 3 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼 = 9 𝑠𝑝𝑝𝑛2 𝛼 − 3
1 1
c) 1 −sin 𝑥 − = 2 tan 𝑥 sec 𝑥
1+sin 𝑥

Satu hal yang harus diingat dalam membuktikan identitas


trigonometri adalah kita harus bekerja pada masing-masing ruas
secara terpisah. Kita tidak boleh menggunakan sifat-sifat aljabar yang
melibatkan kedua ruas identitas, seperti sifat penjumlahan kedua ruas
persamaan. Karena untuk melakukan hal tersebut, kita harus
menganggap bahwa kedua ruas sudah sama, yang merupakan suatu
hal yang akan kita buktikan.
Cara terbaik untuk menjadi mahir dalam membuktikan identitas
trigonometri adalah dengan banyak latihan. Semakin banyak
identitas trigonometri yang telah kita buktikan, maka kita akan
semakin ahli dan percaya diri dalam membuktikan identitas
trigonometri lainnya

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


166
7.5. ATURAN SINUS, ATURAN KOSINUS, DAN LUAS SEGITIGA

1. Aturan Sinus
Pada segitiga ABC sembarang berlaku aturan sinus berikut

𝑎 𝑏 𝑐
= =
𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶

Aturan sinus berlaku pada setiap segitiga. Aturan sinus digunakan untuk menentukan
unsur-unsur (sisi atau sudut) yang lain dalam segitiga apabila sebagian unsurnya
diketahui. Kemungkinan unsur-unsur yang diketahui, yaitu :
a. sisi, sudut, dan sudut (s-sd-sd);
b. sudut, sisi, dan sudut (sd-s-sd);
c. sisi, sisi, dan sudut (s-s-sd).

2. Aturan Kosinus
Pada segitiga ABC sembarang berlaku aturan kosinus berikut :

𝑎𝟐𝟐 = 𝑏𝟐𝟐 + 𝑐𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝑏𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝐴


𝑏𝟐𝟐 = 𝑎𝟐𝟐 + 𝑐𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝑎𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝐵
𝑐𝟐𝟐 = 𝑎𝟐𝟐 + 𝑏𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝑎𝑏 𝑐𝑜𝑠 𝐶

Seperti aturan sinus, aturan kosinus juga berlaku pada setiap segitiga. Aturan kosinus
digunakan untuk menentukan unsur-unsur segitiga (sisi atau sudut) jika diketahui :
a. sisi, sudut, dan sisi (s-sd-s);
b. sisi, sisi, dan sisi (s-s-s);

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 167


3. Luas Segitiga
a. Menentukan Luas Segitiga yang Diketahui Dua Sisi dan Satu
Sudut Jika segitiga ABC diketahui panjang dua sisi dan besar sudut yang diapit
kedua sisi itu (s-sd-s), luas segitiga ABC dapat ditentukan dengan cara berikut :

𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑏𝑐 ×
𝟐𝟐
𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴
𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑎𝑐 ×
𝟐𝟐
𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵
𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑎𝑏 ×
𝟐𝟐
𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶
Jika pada segitiga ABC diketahui panjang dua sisi dan besar sudut di hadapan salah
satu sisi itu (s-s-sd), luas segitiga ABC dapat ditentukan dengan langkah berikut :
1) Tentukan besar sudut yang diapit dua sisi yang diketahui menggunakan aturan sinus
2) Hitung luas segitiga ABC menggunakan salah satu rumus di atas

b. Menentukan Luas Segitiga yang Diketahui Dua Sudut dan Satu Sisi
Jika segitiga ABC diketahui besar dua sudut dan panjang satu sisi sekutu kedua sudut
itu (sd-s-sd), luas segitiga ABC dapat ditentukan dengan cara berikut :

𝟐𝟐
𝑎 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝟐𝟐 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴

𝟐𝟐
𝑏 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝟐𝟐 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵

𝟐𝟐
𝑐 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝟐𝟐 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶

c. Menentukan Luas Segitiga yang Diketahui Panjang Ketiga Sisinya


Jika segitiga ABC diketahui panjang ketiga sisinya (s-s-s), luas segitiga ABC dapat
ditentukan dengan cara berikut :

𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐) dengan s = 𝟏𝟏𝟐𝟐 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 𝐾∆
𝟐𝟐

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 168


CONTOH SOAL 10
Perhatikan segitiga ABC berikut.

Tentukan panjang LM!

Penyelesaian :
Jumlah besar ketiga sudut segitiga adalah 180o.
Maka ∠𝑀 = 180° − 45° − 75° = 60°
Mencari panjang LM menggunakan aturan sinus
𝐿𝑀
𝐾𝐿 𝐿𝑀 24
sin 𝐾 = sin 𝑀 - sin 45° = sin 60°
24
- 𝐿𝑀 = sin 60° × sin 45°
24
- 𝐿𝑀 = × 1
2
1
2 3 2

24 2 3
- 𝐿𝑀 = ×
3 3

- 𝐿𝑀 = 8 6

CONTOH SOAL 11

Perhatikan segitiga PQR berikut.


R

a. Tentukan panjang PQ!


15 cm b. Tentukan luas segitiga PQR!
12 cm

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 169


Penyelesaian :
a) 𝑃𝑂𝑂2 = 𝑃𝑅2 + 𝑂𝑂𝑅2 − 2 × 𝑃𝑅 × 𝑂𝑂𝑅 × cos 𝑅
= 122 + 152 − 2
12 cos 120°
15 1
= 144 + 225 − 360 2

= 369 + 180

549
2 =3 cm
𝑃𝑂𝑂 = 549 ⇒ 𝑃𝑂𝑂 =
𝑃𝑂𝑂 = 9 × 61
61
b) Luas segitiga PQR menggunakan rumus luas segitiga (s-sd-s)
1
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝑃𝑂𝑂𝑅 = × 𝑃𝑅 × 𝑂𝑂𝑅 × sin 𝑃
2
1
= × 12 × 15 × sin 120°
2

= 90 × 1
3
2

𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝑃𝑂𝑂𝑅 = 45 3 cm2

CONTOH SOAL 12

Perhatikan segitiga PQR berikut.

Berapakah luas segitiga PQR di


samping?

Penyelesaian :

𝑠=
1
16 + 15 + 19 = 25
2

𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆𝑃𝑂𝑂𝑅 = 𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏(𝑠 − 𝑐) = 25(25 − 16)(25 − 15)(25 − 19)

= 25 × 9 × 10 × 6
= 5 × 3 60
= 15 4 × 152
𝑐𝑚
= 30 15
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 170
CONTOH SOAL 13

Global Positioning System (GPS) adalah sistem untuk menentukan letak objek di
permukaan bumi dengan bantuan sinyal satelit. Pada ponsel dengan GPS, perkiraan
lokasi ponsel dapat diberikan sebelum sinyal GPS diterima. Misalkan ada dua menara
pemancar sinyal ponsel dalam jangkauan ponsel. Kedua menara itu terletak 3.000 m
terpisah di sepanjang jalan raya lurus. Berdasarkan penundaan sinyal, dapat ditentukan
bahwa ponsel berjarak 2.000 m dari menara pertama dan 2.000 2 m dari menara
kedua. Tentukan jarak ponsel dari jalan raya!

Penyelesaian :
Permasalahan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

2.000 m 2.000 2 m

𝜃𝜃

3.000 m

Gunakan aturan kosinus


𝐴𝐶2= 𝐵𝐶2 + 𝐴𝐵2 − 2 × 𝐵𝐶 × 𝐴𝐵 × cos ∠𝐴𝐵𝐶
- (2.000 2)2= 3.0002 + 2.0002 − 2 × 3.000 × 2.000 × cos 𝜃𝜃
- 8.000.000 = 9.000.000 + 4.000.000 − 12.000000 × cos 𝜃𝜃
- 12.000.000 cos 𝜃𝜃 = 13.000.000 − 8.000.000

5.000.000 5
- cos 𝜃𝜃 =12.000.000 = 12

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 171


5
Dari cos 𝜃𝜃 =
12 dapat digambarkan segitiga di samping dan diperoleh:
𝑦 = 122 − 52 = 119
𝑦
119 12
Diperoleh sin ∠𝐴𝐵𝐶 = sin 𝜃𝜃 =
12

𝜃𝜃
Perhatikan ∆𝐴𝐵𝐷
5
AD = jarak ponsel dari jalan raya
𝐴𝐷
sin ∠𝐴𝐵𝐷 =
𝐴𝐵

119
𝐴𝐷
⟺ 12 = 2.000

119
- 𝐴𝐷 = × 2.000
12

500
= 119 ≈ 1.818,12
3
Jadi, jarak ponsel dari jalan raya kira-kira 1.818,12 m.

Nilai Tarakanita : Creativity


Peserta didik mampu menunjukan hasil yang terbaik dalam penyelesaian
masalah yang berkaitan aturan sinus, aturan kosinus, dan luas segitiga.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 172


EVALUASI BAB 7
BAGIAN 3

A. 1. Dari segitiga ABC diketahui sudut 𝐴 = 120°, sudut 𝐵 = 30° dan 𝐴𝐶 = 5 𝑐𝑚,
panjang sisi BC = ...
A. 21 D. 5 2
2
5 2 E. 5 3
B.
2
5 3
C.
2

2. Pada segitiga ABC diketahui panjang BC = 8 cm, AC = 4 6 cm, dan ∠𝐵 = 60°.


Nilai sin ∠𝐴 + cos ∠𝐴 = …
A. 0 D. 1 2
2
B. 2 E. 1
1
C. 2

3. Diketahui segitiga lancip ABC dengan panjang AB = 8 cm, AC = 6 cm, dan


1
sin 𝐴 = 3 . Panjang BC adalah ....
2
A. 4 2 cm D. 8 2 cm
B. 2 13 cm E. 2 37 cm
C. 2 19

4. Diketahui segitiga PQR, sudut P = 120o, PR = 12 cm, dan PQ = 13 cm.


Luas segitiga PQR adalah ....
A. 156 𝑐𝑚2 D. 39 3 𝑐𝑚2
B. 78 3 𝑐𝑚2 E. 39 𝑐𝑚2
C. 78 2 𝑐𝑚2

5. Sebuah mobil melaju dari tempat A sejauh 16 km dengan arah 040o, kemudian
berbelok sejauh 24 km ke tempat B dengan arah 160o. Jarak A dan B adalah
....
A. 21 km
B. 8 7 km
C. 8 10 km
D. 32 km
E. 8 19 km
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
173
EVALUASI BAB 7
BAGIAN 3

B. 1. Perhatikan gambar di bawah ini.

Diketahui segiempat PQRS dengan PS = 5cm, PQ = 12 cm, QR = 8cm, besar


sudut SPQ = 90, dan besar sudut SQR = 150. Tentukan luas PQRS!
2. Diketahui segitiga ABC dengan panjang sisi 𝐵𝐶 = 9 2 cm, AC = 12 cm, dan
6
sin 𝐶 = . Tentukan luas ∆𝐴𝐵𝐶!
6

3. Sebuah peswat pengintai terbang dengan arah jurusan tiga angka 060o dan
menempuh jarak 40 km. Kemudian, pilot membelokkan arah pesawat sehingga
pesawat menuju arah 090o. Pada arah yang baru, pesawat menempuh jarak 60 3
km. Berapa jarak pesawat tersebut dari posisi mula-mula?
4. Dua buah mobil A dan B, berangkat dari tempat yang sama. Arah mobil A dengan
mobil B membentuk sudut 60. Jika kecepatan mobil A = 40 km/jam, mobil B = 50
km/jam, dan setelah 2 jam kedua mobil berhenti. Tentukan jarak kedua mobil
tersebut!
5. Juna dan Gael mempunyai tinggi badan sama dan berada pada posisi segaris
dengan dasar sebuah monumen. Jarak antara Juna dan Gael 330 m. Puncak
monumen terlihat oleh Juna dengan sudut elevasi 60o. Dari sudut pandang Gael,
puncak monumen terlihat dengan sudut elevasi 75o. Jika nilai

cos 15° = 2( 3 + 1), tentukan :


1

a. Jarak pandang Gael ke puncak monumen!


b. Jarak pandang Juna ke puncak monumen!

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 174


7.6. GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI

1. Nilai Maksimum, Nilai Minimum, Amplitudo, dan Periode


Grafik Fungsi Trigonometri
Beberapa grafik fungsi trigonometri berbentuk sinusoidal seperti berikut :

Maximum value

Minimum value

Sumber : https://medium.com/all-math-before-college/sinusoidal-functions-trigonometry-91d49128f9af

a. Nilai Maksimum dan Minimum


Nilai maksimum adalah nilai tertinggi suatu grafik pada interval tertentu.
Nilai minimum adalah nilai terendah suatu grafik pada interval tertentu.
b. Amplitudo
Amplitudo adalah setengah dari jarak antara nilai minimum dan nilai maksimum
suatu grafik.
c. Periode
Periode adalah besarnya interval suatu grafik akan mengulang dengan bentuk yang
sama.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 175


Nilai maksimum, minimum, amplitudo, dan periode grafik suatu fungsi trigonometri
disajikan dalam tabel berikut:

Nilai Nilai
Grafik Aplitudo Periode
Maksimum Minimum

𝑦 = sin 𝑥 1 −1 1 360°

𝑦 = cos 𝑥 1 −1 1 360°

𝑦 = tan 𝑥 ∞ −∞ ∞ 180°
360°
𝑦 = 𝑎 sin 𝑏 𝑥 + 𝑐 + 𝑑 𝑎 +𝑑 − 𝑎 +𝑑 𝑎
𝑏
360°
𝑦 = 𝑎 cos 𝑏 𝑥 + 𝑐 + 𝑑 𝑎 +𝑑 − 𝑎 +𝑑 𝑎
𝑏
180°
𝑦 = 𝑎 tan 𝑏 𝑥 + 𝑐 + 𝑑 ∞ −∞ ∞
𝑏

2. Grafik Fungsi Trigonometri


Grafik fungsi trigonometri dapat digambar dengan bantuan tabel nilai. Langkah-
langkahnya sebagai berikut :
a. Buatlah tabel nilai pasangan x dan y. Biasanya untuk nilai-nilai x berupa sudut
istimewa
b. Letakkan koordinat pasangan x dan y pada bidang koordinat.
c. Hubungkan dengan kurva mulus.
Selain dengan bantuan tabel nilai, grafik fungsi trigonometri sederhana dapat
digambar dengan bantuan lingkaran satuan.

a. Grafik Fungsi Trigonometri 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝗑 dengan Domain 𝟎 𝟎 ≤ 𝗑 ≤ 𝟑𝟑𝟏𝟏𝟎𝟎°


 Tabel nilai fungsi trigonometri y = sin x

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 176


 Grafik fungsi trigonometri y = sin x dengan tabel

 Grafik fungsi trigonometri y = sin x dengan lingkaran satuan

Sumber tabel dan gambar : http://belajarmatematikadanfisika.blogspot.com/2013/01/grafik-fungsi-


trigonometri.html

Sifat fungsi sinus (𝑦 = 𝑓𝑓 𝑥 = sin 𝑥) sebagai berikut :


i) Domain fungsi 𝑦 = 𝑥 = sin 𝑥 adalah 𝐷𝑓𝑓 = 𝑅 dan daerah hasil (range) adalah
𝑓𝑓
𝑅𝑓𝑓 = −1, 1
ii) sin
−𝑥 = − sin 𝑥
iii) sin
𝑥 + 𝑘. 360° = sin 𝑥, dengan k bilangan bulat
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 177
b. Grafik Fungsi Trigonometri 𝑦 = 𝑐𝑜𝑠 𝗑 dengan Domain 𝟎 𝟎 ≤ 𝗑 ≤ 𝟑𝟑𝟏𝟏𝟎𝟎°
 Tabel nilai fungsi trigonometri y = cos x

 Grafik fungsi trigonometri y = cos x dengan tabel

 Grafik fungsi trigonometri y = cos x dengan lingkaran satuan

Sumber tabel dan gambar : http://belajarmatematikadanfisika.blogspot.com/2013/01/grafik-fungsi-trigonometri.html

Sifat fungsi kosinus (𝑦 = 𝑥 = cos 𝑥) sebagai berikut :


𝑓𝑓
= cos 𝑥 adalah 𝐷𝑓𝑓 = 𝑅 dan daerah hasil (range) adalah
i) Domain fungsi 𝑦 = 𝑓𝑓 𝑥
𝑅𝑓𝑓 = −1, 1
ii) cos
−𝑥 = cos
iii) cos 𝑥
= cos 𝑥, dengan k bilangan bulat
𝑥 + 𝑘. 360°
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 178
b. Grafik Fungsi Trigonometri 𝑦 = 𝑡𝑎𝑛 𝗑 dengan Domain 𝟎 𝟎 ≤ 𝗑 ≤ 𝟑𝟑𝟏𝟏𝟎𝟎°
 Tabel nilai fungsi trigonometri y = tan x

 Grafik fungsi trigonometri y = tan x dengan tabel

 Grafik fungsi trigonometri y = tan x dengan lingkaran satuan

Sumber tabel dan gambar : http://belajarmatematikadanfisika.blogspot.com/2013/01/grafik-fungsi-trigonometri.html

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 179


Sifat fungsi tangen (𝑦 = 𝑓𝑓 𝑥 = tan 𝑥) sebagai berikut :

i) Domain fungsi 𝑦 =
𝑓𝑓 𝑥 = tan 𝑥 adalah 𝐷𝑓𝑓 = 1
𝑦|𝑦 ≠ 2 2𝑘 − 1 𝜋, 𝑘 ∈ 𝑏𝑝𝑝𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡
dan daerah hasil (range) adalah 𝑅𝑓𝑓 = 𝑦 ∈ 𝑅
ii) tan
−𝑥 = −𝑡𝑎𝑛 𝑥
iii) tan
𝑥 + 𝑘. 180° = tan 𝑥, dengan k bilangan bulat

3. Perubahan Grafik Fungsi Trigonometri


Ada beberapa bentuk lain dari fungsi grafik trigonometri selain y=sin x, y=cos x, dan
y = tan x, yaitu :
a) 𝑦 = 𝑎 sin 𝑥 /𝑦 = 𝑎 cos 𝑥 / 𝑦 = 𝑎 tan 𝑥
b) 𝑦 = 𝑏 + sin 𝑥 / 𝑦 = 𝑏 + cos 𝑥 / 𝑦 = 𝑏 + tan 𝑥
c) 𝑦 = sin 𝑐𝑥 / 𝑦 = cos 𝑐𝑥 / 𝑦 = tan 𝑐𝑥
d) 𝑦 = sin(𝑥 + 𝑘) / 𝑦 = cos 𝑥 + 𝑘
/ 𝑦 = tan(𝑥 + 𝑘)

CONTOH SOAL 13

Perhatikan grafik sinus berikut.

Sumber : https://edscyclopedia.com/menggambar-grafik-fungsi-trigonometri/

Ketiga grafik di atas (𝑦 = 1 sin 𝑥, 𝑦 = sin 𝑥, 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 2 sin


mempunyai periode yang
𝑥)
2

sama namun nilai maksimum dan nilai minimum yang berbeda.


Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 180
Kesimpulan :

Grafik fungsi 𝑦 = 𝑎 sin 𝑥 mempunyai periode 2𝜋, daerah hasil 𝑦| − 𝑎 ≤ 𝑦 ≤ 𝑎 dan amplitudo
a.
Nilai a dari fungsi 𝑦 = 𝑎 sin 𝑥 berpengaruh pada nilai maksimum dan minimum
fungsi.
Grafik fungsi 𝑦 = 𝑎 sin 𝑥 dapat diperoleh dengan mengalikan semua ordinat grafik
fungsi 𝑦 = sin 𝑥 dengan a, lalu menggambar titik-titik yang baru dengan kurva mulus.

CONTOH SOAL 14

Perhatikan grafik sinus di bawah ini.

Sumber : https://edscyclopedia.com/menggambar-grafik-fungsi-trigonometri/

Kedua grafik di atas 𝑦 = sin 𝑥 dan 𝑦 = sin 3𝑥 mempunyai nilai maksimum dan nilai
minimum yang sama namun periode yang berbeda.

Kesimpulan :

1. Grafik fungsi 𝑦 = sin 𝑏𝑥 mempunyai periode 2𝜋


𝑏

Nilai b dari fungsi 𝑦 = sin 𝑏𝑥 berpengaruh pada besar periode fungsi


Grafik fungsi 𝑦 = sin 𝑏𝑥 dapat diperoleh dengan merapatkan atau merenggangkan

grafik fungsi 𝑦 = sin 𝑥 sehingga grafik tersebut mempunyai periode 2𝜋


𝑏

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 181


CONTOH SOAL 15

Perhatikan grafik sinus di bawah ini.

Sumber : https://edscyclopedia.com/menggambar-grafik-fungsi-trigonometri/

Ketiga grafik di atas 𝑦 = − 3 3


+ sin 𝑥 mempunyai
+ sin 𝑥 , 𝑦 = sin 𝑥 , 𝑑𝑎𝑛 𝑦
4 4
=
periode yang sama namun mempunyai nilai maksimum, nilai minimum, serta koordinat
titik yang berbeda.

Kesimpulan :
1. Grafik fungsi 𝑦 = c + sin 𝑥 mempunyai periode 2𝜋
2. Grafik fungsi 𝑦 = c + sin 𝑥 dapat diperoleh dengan mengangkat atau menurunkan
grafik y = sin x sejauh b satuan sejajar dengan sumbu y. Jika b > 0 grafik y = b + sin
x diperoleh dengan menggeser grafik y = sin x sejauh b satuan searah dengan sumbu
y positif. Jika b < 0 grafik y = b + sin x diperoleh dengan menggeser grafik y = sin x
sejauh b satuan searah dengan sumbu y negatif.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 182


CONTOH SOAL 16

Perhatikan grafik sinus di bawah ini.

Sumber : https://edscyclopedia.com/menggambar-grafik-fungsi-trigonometri/

Kesimpulan :
1. Grafik fungsi 𝑦 = 𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 (𝗑 − 𝑐) dapat diperoleh dengan menggeser ke kanan grafik
fungsi 𝑦 = 𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝗑 sejauh c satuan searah sumbu X.
2. Grafik fungsi 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 (𝗑 + 𝑐) dapat diperoleh dengan menggeser ke kiri
grafik fungsi 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝗑 sejauh c satuan searah sumbu X.
3. Grafik fungsi 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑏(𝗑 − 𝑐) dapat diperoleh dengan menggeser ke kanan
grafik fungsi 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑏𝗑 sejauh c satuan searah sumbu X.
4. Grafik fungsi 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑏(𝗑 − 𝑐) dapat diperoleh dengan menggeser ke kanan
grafik fungsi 𝑦 = 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑏𝗑 sejauh c satuan searah sumbu X.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 183


CONTOH SOAL 17

Beberapa contoh grafik perubahan fungsi kosinus.

Sumber : https://idschool.net/sma/cara-menggambar-grafik-fungsi-trigonometri-y-cos-x-y-2-cos-x-dan-y-
cos-2x//

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 184


CONTOH SOAL 18

Perhatikan contoh grafik tangen 𝑦 = tan 2𝑥 berikut.

Sumber : https://www.masdayat.net/2020/04/gambarlah-grafik-fungsi-y-tan-2x-untuk.html

Kunjungi link berikut mengenai pembelajaran


grafik fungsi trigonometri
https://www.youtube.com/watch?v=i6C9nJavHdI

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 185


EVALUASI BAB 7
BAGIAN 4

B. 1. Perhatikan gambar grafik trigonometri berikut ini.

Tentukan persamaan grafik fungsi di atas!


2. Perhatikan gambar grafik trigonometri berikut ini.

Tentukan persamaan grafik fungsi di atas!


4
3. Buatlah sketsa grafik fungsi 𝑦 = sin 3 𝑥 untuk daerah asal 0, 2𝜋 !

4. Buatlah sketsa grafik fungsi 𝑦 = 2 cos(𝑥 − 60°) untuk daerah asal 0, 𝜋 !


5. Buatlah sketsa grafik fungsi 𝑦 = 2 tan 3𝑥 untuk daerah asal 0, 2𝜋 !

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X 186


RANGKUMAN

1. Diketahui sudut satu putaran besarnya 360° atau 2𝜋 radian.


1 putaran = 360° = 2𝜋 radian ⇔ 180° = 𝜋 radian
𝜋 180°
- 1° = radian atau 1 radian =
180 𝜋

2. Rumus dasar perbandingan trigonometri

𝑦 𝐷𝑒
sin 𝛼 = = 𝑟 𝑀𝑛𝑛 1
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 = = - 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝛼 =
𝑟 𝑀𝑛𝑛 𝑦 𝐷𝑒 sin 𝛼

𝑥 𝑆𝑎 𝑟 𝑀𝑝𝑝 1
cos 𝛼 = = 𝑠𝑒𝑐 𝛼 = = ⇔ 𝑠𝑒𝑐 cos 𝛼
𝑟 𝑀𝑝𝑝 𝑥
𝛼= 𝑆𝑎

𝑦 𝐷𝑒 𝑥 𝑆𝑎 1
tan 𝛼 = = 𝑐𝑜𝑡 𝛼 = = ⇔ 𝑐𝑜𝑡 tan 𝛼
𝑥 𝑆𝑎 𝑦
𝛼 = 𝐷𝑒

3. Tabel perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa

𝑎 𝟎𝟎° 𝟑𝟑𝟎𝟎° 𝟒𝟒𝟓𝟓° 𝟏𝟏𝟎𝟎° 𝟗𝟗𝟎𝟎°


1 1 1
sin 𝛼 0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
cos 𝛼 1 3 2 0
2 2 2
1
tan 𝛼 0 3 1 3 -
3
2
csc 𝛼 - 2 2 3 1
3
2
sec 𝛼 1 3 2 2 -
3
1
cot 𝛼 - 3 1 3 0
3
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
187
RANGKUMAN

4. Tanda dari perbandingan trigonometri pada kuadran I, II, III, dan IV

5. Rumus cepat perbandingan trigonometri sudut berelasi a.

𝐴= 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟎𝟎° ± 𝜽𝜽 , −𝜽𝜽 , (𝟑𝟑𝟏𝟏𝟎𝟎° ± 𝜽𝜽) 𝐴= 𝟗𝟗𝟎𝟎° ± 𝜽𝜽 , (𝟐𝟐𝟕𝟕𝟎𝟎° ± 𝜽𝜽)

sin 𝐴 cos 𝜃𝜃
sin 𝐴 sin 𝜃𝜃 Tanda
Tanda
cos 𝐴 sesuai cos 𝜃𝜃 cos 𝐴 sesuai sin 𝜃𝜃
kuadran kuadran
tan 𝐴 dari tan 𝜃𝜃 tan 𝐴 dari cot 𝜃𝜃
= =
sudut A cot 𝐴 sudut A tan 𝜃𝜃
cot 𝐴 cot 𝜃𝜃
terhadap terhadap
sec 𝐴 fungsi sec 𝜃𝜃 sec 𝐴 fungsi cosec 𝜃𝜃
asal asal
b. Sudut
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐yang
𝐴 lebih dari 360° (𝐴 > 360°)
𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝜃𝜃 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝐴 𝑠𝑒𝑐 𝜃𝜃

𝑠𝑝𝑝𝑛 𝜃𝜃 + 𝑘. 360° = 𝑠𝑝𝑝𝑛 𝜃𝜃 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝜃𝜃 + 𝑘. 360° = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝜃𝜃


cos 𝜃𝜃 + 𝑘. 360° = 𝑐𝑜𝑠 𝜃𝜃 𝑠𝑒𝑐 𝜃𝜃 + 𝑘. 360° = 𝑠𝑒𝑐 𝜃𝜃
tan 𝜃𝜃 + 𝑘. 360° = 𝑡𝑎𝑛 𝜃𝜃 𝑐𝑜𝑡 𝜃𝜃 + 𝑘. 360° = 𝑐𝑜𝑡 𝜃𝜃

untuk k = 1, 2, 3, ....

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


188
RANGKUMAN

6. Identitas Trigonometri

𝟏𝟏
𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° = ⇔ 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑎° =
𝟏𝟏

𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐 𝑎° 𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎°
𝟏𝟏 𝟏𝟏
𝐜𝐜𝐜𝐜𝐞𝐞 𝑎° = ⇔ 𝐞𝐞𝐞𝐞𝐜𝐜 𝑎 ° =
𝐞𝐞𝐞𝐞𝐜𝐜 𝑎° 𝐜𝐜𝐜𝐜𝐞𝐞 𝑎°
𝟏𝟏
𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° = ⇔ 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛 𝑎° =

𝑠𝒋𝒋𝑛𝟐𝟐 𝑎° + 𝑐𝑜𝑠𝟐𝟐 𝑎° = 𝟏𝟏 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑎°


𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° = 𝑐𝑜𝑠 𝑎°
𝟏𝟏 + 𝑡𝑎𝑛𝟐𝟐 𝑎° = 𝑠𝑒𝑐𝟐𝟐 𝑎°
𝑐𝑜𝑠 𝑎°
𝟏𝟏 + 𝑐𝑜𝑡𝑎𝑛𝟐𝟐 𝑎° = 𝑐𝑜𝑠𝑒𝑐𝟐𝟐 𝑎° 𝐜𝐜𝐜𝐜𝐭𝐭𝐞𝐞𝐞𝐞 𝑎° =𝑠𝒋𝒋𝑛 𝑎°

7. Aturan Sinus, Aturan Kosinus dan Luas Segitiga

𝑎 𝑏 𝑐
= =
𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶

𝑎𝟐𝟐 = 𝑏𝟐𝟐 + 𝑐𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝑏𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝐴


𝑏𝟐𝟐 = 𝑎𝟐𝟐 + 𝑐𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝑎𝑐 𝑐𝑜𝑠 𝐵
𝑐𝟐𝟐 = 𝑎𝟐𝟐 + 𝑏𝟐𝟐 − 𝟐𝟐𝑎𝑏 𝑐𝑜𝑠 𝐶

𝟐𝟐
𝑎 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶 𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝟐𝟐 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴 Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑏𝑐 × 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴
𝟐𝟐
𝟐𝟐 𝟏𝟏
𝑏 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶 Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑎𝑐 × 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝟐𝟐 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵 𝟐𝟐

𝟐𝟐 𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 =
𝑐 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐴 ×𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐵 Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑎𝑏 × 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶
𝟐𝟐 𝑠𝒋𝒋𝑛 𝐶 𝟐𝟐

𝟏𝟏
Luas ∆𝐴𝐵𝐶 = 𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐) dengan s = 𝟏𝟏𝟐𝟐 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 𝐾∆
𝟐𝟐

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


189
RANGKUMAN

8. Grafik fungsi trigonometri

 Fungsi sinus, kosinus, dan tangen merupakan fungsi periodik

 Nilai maksimum, minimum, amplitudo, dan periode grafik suatu fungsi


trigonometri disajikan dalam tabel berikut

Nilai Nilai
Grafik Aplitudo Periode
Maksimum Minimum

𝑦 = sin 𝑥 1 −1 1 360°

𝑦 = cos 𝑥 1 −1 1 360°

𝑦 = tan 𝑥 ∞ −∞ ∞ 180°
360°
𝑦 = 𝑎 sin 𝑏 𝑥 + 𝑐 + 𝑑 𝑎 +𝑑 − 𝑎 +𝑑 𝑎
𝑏
360°
𝑦 = 𝑎 cos 𝑏 𝑥 + 𝑐 + 𝑑 𝑎 +𝑑 − 𝑎 +𝑑 𝑎
𝑏
180°
𝑦 = 𝑎 tan 𝑏 𝑥 + 𝑐 + 𝑑 ∞ −∞ ∞
𝑏
 Grafik fungsi trigonometri dapat digambar dengan bantuan tabel nilai. Langkah-
langkahnya sebagai berikut :

a. Buatlah tabel nilai pasangan x dan y. Biasanya untuk nilai-nilai x berupa sudut
istimewa

b. Letakkan koordinat pasangan x dan y pada bidang koordinat.

c. Hubungkan dengan kurva mulus.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


190
Tinggi Tiang Bendera
SOAL
AKM Rio dan Ryan mendapat tugas untuk menaksir tinggi tiang
bendera di halaman sekolah. Mereka menyiapkan beberapa
peralatan, seperti meteran dan klinometer. Mereka melakukan dua percobaan terkait tinggi
tiang bendera. Pada percobaan pertama, Rio yang mempunyai tinggi badan 150 cm berdiri
tepat pada tiang bendera. Rio mengamati bayangan tiang bendera yang berada di sisi
barat, lalu ia mulai mengukur panjang bayangan tiang bendera menggunakan sebuah
meteran. Pada saat meteran menunjukkan angka 14 meter, Rio berhenti dan berdiri tegak.
Pada saat itu, Rio melihat bayangan ujung tiang bendera dan bayangan ujung kepalanya
berada pada satu titik. Setelah itu, Rio melanjutkan pengukuran hingga diperoleh
bayangan tiang bendera 16 m.

A. Berdasarkan hasil percobaan Rio, gambarkanlah sketsa yang sesuai terkait tinggi tiang
bendera dan bayangannya!

B. Berdasarkan percobaan yang dilakukan Rio, berilah tanda centang ( ) pada


pernyataan yang benar.

 Panjang bayangan Rio yaitu 2 meter.

 Perbandingan antara tinggi badan Rio dan bayangannya yaitu 2 : 3.

 Perbandingan antara tinggi badan Rio dan bayangannya yaitu 3 : 4.

 Tinggi tiang bendera yaitu 12 meter.

 Tinggi tiang bendera yaitu 13,5 meter.

C. Percobaan kedua dilakukan oleh Ryan. Ryan yang mempunyai tinggi badan 160 cm
berdiri tepat pada tiang bendera. Ia berjalan ke timur beberapa meter, lalu berhenti.
Dengan menggunakan klinometer, Ryan melihat puncak tiang bendera dengan sudut
elevasi 45o. Berdasarkan hasil kedua percobaan, berilah tanda centang ( ) pada
kolom Ya untuk pernyataan yang benar atau Tidak untuk pernyataan yang salah.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


191
SOAL
AKM

Pernyataan Ya Tidak

Jarak anara Ryan dan tiang bendera


yaitu 10,4 meter

Jarak antara Ryan dan tiang bendera


yaitu 12 meter

Jarak antara Rio dan Ryan yaitu 24,4


meter

Jarak antara Ryan dan tiang bendera


yaitu 26 meter

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


192
Daftar Pustaka

Eko Sujatmiko, Suparno, dan Miyanto. 2020. Detik Detik Asesmen Nasional AKM
Numerasi. Klaten: Intan Pariwara.

Miyanto, Nur Aksin, dan Suparno. 2015. PR Matematika Kelas X Semester 1 Untuk
SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.

Nur Aksin, Miyanto, dan Tyas Ika Utami. 2020. PR Matematika Untuk SMA/MA
Mata Pelajaran Wajib Kelas X Semester 2. Klaten: Intan Pariwara.

Sukino. 2013. Matematika Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib Semester 2.


Jakarta: Erlangga.

Suparno, Anna Yuni Astuti, dan Ngapiningsih. 2017. PR Matematika Mata Pelajaran
Wajib SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.

Widodo, U. 2017. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Matematika Untuk


SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib 1. Jakarta: Erlangga.

Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X


193
Riwayat Hidup Penulis

Nama Lengkap : Rosalia Widi Lumantari,


S.Pd.,Gr. TTL : Bengkulu, 6 Mei 1989
Pendidikan : S1 Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tahun lulus 2011
Unit Karya : SMA Sint Carolus Bengkulu
Mulai berkarya : 1 Februari 2012 – sekarang
Nama Suami : Hiasintus Yudha Arnoldus,
S.Pd.
(Guru Fisika SMP Sint Carolus)

Prestasi selama bekerja di Yayasan Tarakanita :


1. Peserta Terbaik II dalam Lomba Media Pembelajaran PowerPoint SMP
yang diselenggarakan PGSD FKIP Universitas Bengkulu Tahun 2012.
2. Peserta Lomba Cipta Media Pembelajaran Tingkat SMP pada OSTARNAS ke-1
tahun 2013 di Tangerang.
3. Juara II Cipta Media Pembelajaran Jenjang SMP pada OSTARNAS ke-2 tahun 2015 di
Surabaya.
4. Pemenang Lomba Desain Pembelajaran Kurikulum Cc5+ Tarakanita Jenjang SMA
Kelas XI Mata Pelajaran Matematika Tingkat Nasional Tahun 2018.
5. Peserta Lomba Karya Tulis Ilmiah Jenjang Guru SMA pada OSTARNAS ke-4
tahun 2019 di Yogyakarta.
Yayasan Tarakanita Matematika Wajib Kelas X
194

Anda mungkin juga menyukai