PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
BELLA KINANTI
180910222
2020
KATA PENGATAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
KARYAWAN PADA PT. NOV-FROFAB DI KOTA BATAM ” proposal ini merupakan salah
satu persyaratan untuk dapat mengikuti skripsi pada program studi Manajemen
Universitas Putera Batam. Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa
proposal penelitian ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kasih segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan
1. Ibu Dr. Nur Elfi Husda, S.Kom., M.SI. selaku Rektor Universitas Putera
Batam;
2. Ibu Rizki Tri Anugrah Bhakti, S.H., M.H. selaku Dekan Universitas Putera
Batam;
3. Ibu Mauli Siagian, S.Kom., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Putera Batam;
4. Ibu Dr. Realize, S.Kom., M.SI. selaku pembimbing proposal yang telah
menyediakan waktu dalam memberikan bimbingan dan petunjuk sampai
selesainya proposal ini;
5. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Putera Batam yang telah berbagi ilmu
pengetahuan;
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa, kasih sayang, nasehat
dan dukungan penuh;
7. Teman-teman se-angkatan yang selalu membantu dan menyemangati dalam
pembuatan proposal ini hingga selesai.
Batam, 20 Oktober 2020
i
Bella kinanti
KATA PENGATAR..........................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vi
DAFTAR RUMUS.........................................................................................................vii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
2.1.1 Kompensasi.............................................................................................................6
2.1.2 kompetensi................................................................................................................9
ii
2.1.2.1 Pengertian Kopentensi...........................................................................................9
2.4 Hipotensis..............................................................................................................20
BAB III............................................................................................................................22
METODE PENELITIAN..............................................................................................22
3.3.1 Populasi.................................................................................................................24
3.3.2 Sampel..................................................................................................................25
iii
3.5.2 Uji Kualitas Data......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................35
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR RUMUS
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tanpa di tunjang oleh kemampuan tenaga kerja atau karywan sekalipun
perusahaan tersebut mempunyai sarana dan prosarana yang lengkap dan
canggih. Kontribusi karyawan bagi perusahaan sangat penting , karena
karyawan adalah tombak dari suatu perusahaan.
Pada umum nya karyawan PT NOV-PROFAB Batam kompensasi yang di
terima sesuai dengan cerminan kontribusi hasil kerja karyawan. Namun
terkadang kompensasi perusahaan yang di tetapakan kurang memenuhi
karyawan karena beban kerja lebih besar di bandingkan kompensasi yang di
terima karyawan. Dan itu akan berdampak dalam kinerja karyawan dan
beakibatkan kinerja tidak memuasakan
Selain kompensasi perusahaan harus memperhatikan kompetensi juga
merupakan faktor penting didalam menentukan kepuasan kerja karyawan.
Sumber Daya Manusia yang mempunyai kompetensi yang tinggi dipandang
dapat mendukung peningkatan kinerja karyawan dan memberikan kontribusi
dalam menentukan masa depan perusahaan.
Di dalam organisasi, kompetensi memberikan keuntungan strategis yang
kompetitif. Kompetensi individu yang paling sering dipresentasikan sebagai
keterampilan atau atribut lain dari seseorang, yang dapat mencakup
pengetahuan, ketrampilan, sikap, sifat dan motivasi.
2
3. Kepuasan kerja karyawan menurun di sebabkan sebagai factor ,
meliputi
a) Pemberian bonus pada karyawan tidak konsisten.
b) Kondisi Lingkungan kerja yang kurang tenang
c) Karyawan yang belum kompoten dalam menerima naik
jabatan.
3
3. Apakah kompensasi, lingkungan kerja dan kompetensi
berikut.
Batam.
Batam.
Batam.
PROFAB Batam.
4
1.6 Manfaat penelitian
kerja.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kompensasi
6
kerja, tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan
permintaan tetap mempengaruhi untuk pekerjaan yang membutuhkan
keterampilan tinggi, dan jumlah tenaga kerjanya langka. Maka upah
akan cenderung tinggi sedangkan untuk jabatan-jabatan yang
mempunyai penawaran yang melimpah upah cenderung menurun.
2. Organisasi Buruh
Ada tidaknya organisasi buruh, serta kuat tidaknya organisasi buruh
akan turut mempengaruhi tingkat kompensasi. Adanya serikat buruh
yang kuat, yang berarti posisi “bargaining” karyawan juga kuat.
Sehingga akan menaikan tingkat kompensasi, demikian juga
sebaliknya.
3. Kemampuan untuk Membayar
Meskipun karyawan dalam hal ini serikat buruh menuntut tingkat
kompensasi yang tinggi, tetapi realisasi pemberian kompensasi akan
tergantung pada kemampuan bayar dari perusahaan. Tingginya tingkat
kompensasi akan menaikan tingkat biaya produksi, dan akhirnya
sampai mengakibatkan kerugian dari perusahaan, maka jelas
perusahaan akan tidak mampu memenuhi fasilitas karyawan.
4. Produktivitas
Kompensasi sebenarnya merupakan imbalan atas prestasi karyawan.
Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar juga
kompensasi yang akan diterima karyawan tersebut. Prestasi ini
biasanya dinyatakan sebagai produktivitas. Hanya yang menjadi
masalah adalah belum adanya kesepakatan dalam menghitung tingkat
produktivitasnya.
5. Biaya Hidup
Faktor lain yang mempengaruhi tingkat kompensasi adalah biaya
hidup. Di kota-kota besar dimana biaya hidup tinggi, akan menjadikan
tingkat kompensasi yang tinggi. Bagaimanapun biaya hidup
merupakan “batas kompensasi” dari para karyawan.
6. Pemerintah
7
Pemerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi
rendahnya kompensasi. Peraturan tentang kompensasi minimum
merupakan batas bawah tingkat kompensasi yang akan dibayar.
2.1.1.3 Sistem Kompensasi
Menurut Hasibuan dalam Widodo (2015:158), sistem pembayaran
kompensasi yang umum diterapkan di antaranya :
a. Sistem Waktu
Dalam sistem waktu, kompensasi ditetapkan berdasarkan standar
waktu seperti jam, hari, minggu, atau bulan. Sistem waktu ini
diterapkan jika prestasi kerja sulit diukur per-unitnya, dan bagi
karyawan tetap kompensasinya dibayar atas sistem waktu secara
periodik setiap bulannya. Kebaikan sistem waktu ialah administrasi
pengupahan mudah dan besarnya kompensasi yang akan dibayarkan
tetap. Kelemahan sistem waktu ialah yang malas pun kompensasinya
tetap dibayar sebesar perjanjian.
b. Sistem hasil (output)
Besarnya kompensasi ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan
pekerja, seperti perpotong, meter, liter, dan kilogram. Dalam sistem
hasil (output), besarnya kompensasi yang dibayar selalu didasarkan
kepada banyaknya hasil yang dikerjakan bukan kepada lamanya waktu
mengerjakannya. Kebaikan sistem ini memberikan kesempatan kepada
karyawan yang bekerja bersungguh-sungguh serta berprestasi baik
akan memperoleh balas jasa yang lebih besar. Kelemahan sistem hasil
ini ialah kualitas barang yang dihasilkan kurang baik dan karyawan
yang kurang mampu balas jasanya kecil, sehingga kurang manusiawi.
c. Sistem Borongan
Suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas
volume pekerjaan dan lama mengerjakannya. Dalam sistem borongan
ini pekerja biasa mendapat balas jasa besar atau kecil tergantung atas
kecermatan
8
2.1.1.4 Indikator dalam kompensasi
9
2.1.2 kompetensi
4. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
10
keterbukaan, demokratis, dan lain-lain).
atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar. Misalnya,
sebagainya.
Saat ini konsep komptensi sudah mulai diterapkan dalam berbagai aspek
dari manajemen sumber daya manusia walaupun yang paling banyak adalah pada
bidang pelatihan dan pengembangan, rekrutmen dan seleksi, dan sistem
remunirasi. Ruky dalam Sutrisno (2014:208), mengemukakan konsep kompetensi
menjadi semakin populer dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan-
perusahaan besar dengan berbagai yaitu :
11
dibutuhkan untuk setiap fungsi jabatan serta memfokuskan
wawancara seleksi pada perilaku yang dicari.
3. Memaksimalkan produktivitas. Tuntutan untuk menjadikan suatu
organisai “ramping” mengharuskan kita untuk mencari karyawan
yang dapat dikembangkan secara terarah untuk menutupi
kesenjangan dalam keterampilannya sehingga mampu untuk
dimobilisasikan secara vertikal maupun horizontal.
4. Dasar untuk pengembangan sistem remunerasi. Model kompetensi
dapat digunakan untuk mengembangkan sistem remunersi
(imbalan) yang akan dianggap lebih adil. Kebijakan remunerasi
akan lebih terarah dan transparan dengan mengaitkan sebanyak
mungkin keputusan dengan suatu set perilaku yang diharapkan
yang ditampilkan seorang karyawan.
5. Dasar untuk pengembangan sistem remunerasi. Model kompetensi
dapat digunakan untuk mengembangkan sistem remunersi
(imbalan) yang akan dianggap lebih adil. Kebijakan remunerasi
akan lebih terarah dan transparan dengan mengaitkan sebanyak
mungkin keputusan dengan suatu set perilaku yang diharapkan
yang ditampilkan seorang karyawan.
6. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-niai organisasi. Model
kompetensi merupakan cara yang paling mudah untuk
mengomunikasikan nilai-nilai dan hal-hal apa saja yang harus
menjadi fokus dalam unjuk kerja karyawan.
12
produksi, fleksibiitas, inovasi, peduli pada kualitas, perbaikan
berkelanjutan, dan keahlian teknis.
2. Relationship merupakan kategori kompetensi yang
berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan
orang lain dan memuaskan kebutuhannya. Kompetensi yang
berhubungan dengan relationship meliputi kerja sama,
orientasi pada pelayanan, kepedulian antarpribadi, kecerdasan
organisasional, membangun hubungan penyelesaian konflik,
perhatian pada komunikasi dan sensitivitas lintas budaya.
3. Personal attribute merupakan kompetensi intrinsik individu
dan menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa,
belajar, dan berkembang. Personal attribute merupakan
kompetensi yang meliputi: integritas dan kejujuran,
pengembangan diri, ketegasan, kualitas keputusan, manajemen
stres, berpikir analitis, dan berpikir konseptual.
4. Managerial merupakan kompetensi yang secara spesifik
berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan dan
mengembangkan orang. Kompetensi manajerial berupa:
memotivasi, memberdayakan, dan mengembangkan orang lain.
2014:204- 205)
13
1. pengetahuan (knowledge)
2. Pemahaman (understanding)
3. Kemampuan (skill)
4. Nilai (value)
5. Sikap (attitude)
6. Minat (interest)
14
2.1.3.2 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
15
2. Dampak ketidakhadiran dan Turn over
Menurut Asad dalam Widodo (2015:177) menyatakan bahwa,
ketidakhadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban yang
secara kualitatif berbeda. Ketidakhadiran lebih bersifat spontan sifatnya
dan dengan demikian kurang mungkin mencerminkan ketidakpuasan
kerja. Lain halnya dengan berhenti bekerja atau keluar dari pekerjaan,
lebih besar kemungkinannya berhubungan.
d. Promosi (promotion)
16
Surabaya
2 BayuDwilaksono PENGARUH Pengaruh Lingkungan
Hanafi,2013 MOTIVASI, DAN Kerja yang dimediasi
LINGKUNGAN oleh Kepuasan Kerja
KERJA, terhadap Kinerja
TERHADAP Karyawan. Hipotesis
KINERJA keenam ini adalah
KARYAWAN, mengukur antar
DENGAN variabel lingkungan
KEPUASAN kerja terhadap kinerja
KERJA SEBAGAI karyawan yang
VARIABEL dimediasi kepuasan
MEDIASI PADA kerja dan hasilnya
PT BNI adalah memiliki
LIFE pengaruh yang
IN signifikan
SURANCE
17
terhadap Kepuasan memiliki pengaruh
Kerja pada Bagian yang signifikan
Humas Setda terhadap kepuasan
Batam. kerja
5 Christian G. Kepuasan kerja
Makaluas R. J. PENGARUH mempunyai pengaruh
Pio H. J. KEPUASAN yang sangat kuat
Sumampouw KERJA dalam mempengaruhi
TERHADAP terciptanya kinerja
KINERJA karyawan PT.BPR
KARYAWAN Prisma Dana Manado
PADA secara optimal, nilai R
PT BPR PRISMA (korelasi) yang
DANA MANADO dihasilkan adalah
0,986, maka dapat
dikatakan bahwa
kepuasan kerja dan
kinerja karyawan
berhubungan positif
yang artinya adalah
kemampuan variabel
kepuasan kerja
dalammempengaruhi
kinerja karyawan di
PT.BPR Prisma Dana
Manado sangat besar.
18
membuat hubungan atau pengaruh atau komparatif antara variabel yang
terlibat dalam penelitian berdasarkan grand theory, teori pendukung, dalil
atau konsep dasar penelitian serta menjelaskan secara jelas keterkaitan
antara variabel yang terjalin disamping.
19
2.3.3 Hubungan kompensasi , kompetensi terhadap kepuasan kerja
KOMPENSASI (X1)
KKOMPETENSI (X2)
2.4 Hipotensis
Menurut Sekaran dalam Rumengan dan Idham (2015:116), hipotesis
didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua
atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat
diuji. Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua
20
variabel atau lebih dalam rumusan proporsi yang dapat diuji secara empiris.
Proporsi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya,
disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang
menjelaskan atau memprediksi fenomena - fenomena.
Adapun hipotesis yang dapat diungkapkan berdasarkan dari model
penelitian tersebut dijelaskan :
1. Pengaruh Kompensasi secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT NOV-PROFAB Batam
2. Pengaruh Kompetensi secara signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan pada PT NOV-PROFAB Batam..
3. Secara simultan kompensasi dan kompetensi mendeterminasi
secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT
NOV-PROFAB Batam..
21
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2). Sedangkan menurut
Rumengan (2012:6) metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang
digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu/pengetahuan ilmiah.
Sehingga dalam menyelesaikan suatu permasalahan, para peneliti menggunakan
berbagai metode penelitian.
22
bentuk penghargaan
yang diberikan
kepada karyawan
sebagai balas jasa atas
kontribusi yang
mereka berikan
kepada organisasi.
23
pekerjaan, atasan (supervision)
tingkat dimana 3. Teman sekerja
orang (workers)
mengidentifikas 4. Promosi (promotion)
i secara 5. Gaji dan upah (pay
psikologis
dengan
pekerjaan
mereka dan
menganggap
tingkat kinerja
yang dianggap
penting bagi
harga diri
mereka untuk
mencapai tujuan
yang ditetapkan
oleh perusahaan
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisi yang terjadi dari objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, populasi sangat berkenan dengan
data dan merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil hitung maupun
pengukuran kuantitatif dan kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai
sekumpulan objek yang lengkap (Rumengan, 2012:45).
24
Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan Bagian STAFF pada PT
NOV-PROFAB yang berjumlah 80 orang.
3.3.2 Sampel
seperti berikut :
mendapat data sekunder terhadap cara mencari serta mempelajari dan menelah
buku-buku yang ada hubungannya terhadap masalah yang diteliti. Studi ini
dilakukan untuk mendapat sebesar mungkin data serta dasar teori yang bisa
25
2. Penelitian Lapangan (field Research), yakni penelitian yang dilakukan
kualitatif, maka diperlukan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat serta persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial yang
spesifik. Dengan skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
instrumen yang berbentuk pertanyaan atau pernyataan menurut (Sugiyono, 2012: 93).
instrumen penelitian diberi skor. Pemberian skor dalam skala Likert bergradasi dari
yang sangat positif sampai sangat negatif. Skor ini berdasarkan konstruk yang dinilai.
26
1. Setuju/selalu/sangat positif diberi skor 5
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Menurut Sugiyono
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Termasuk dalam
statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram
27
deskriptif juga dapat dilakukan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui
menggunakan kuesioner sebagai alat ukur penelitian, sehingga perlu dilakukan uji
Validitas adalah derajat keakuratan antara data yang terjadi dalam objek
penelitian terhadap daya yang bisa dilaporkan sama peneliti. Dengan demikin data
yang valid merupakan data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan sama
peneliti terhadap data yang sesungguhnya terjadi dalam objek penelitian (Sugiyono,
2012: 267).
Validitas itu menunjukkan sejauh mana sebuah alat pengukur itu mengukur
apa yang akan diukur. Jika peneliti menggunakan kuesioner pada pengumpulan data,
maka kuesioner yang disusun sama peneliti itu harus bisa mengukur apa yang akan
diukur, serta untuk memastikan itu sebelum instrumen penelitian tersebut digunakan
28
Menurut (Sunyoto, 2014: 114) uji validitas adalah sebuah alat ukur tes pada
kuesioner. Validitas artinya sejauh mana tes bisa mengukur dengan akurat serta bisa
NƩxy-(Ʃx)(Ʃy)
√¿¿
rxy= Rumus 3.5 Rumus Uji Validitas
Data
Keterangan :
x = Variabel bebas
y = Variabel terikat
Menggunakan α = 0,05 (5%) diketahui 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka status kuesioner
merupakan gugur.
29
3.5.2.2 Uji Reabilitas
apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Pendekatan yang dilakukan dalam uji normalitas pada
1. Pendekatan histogram
Pada pendekatan histogram, variabel berdistribusi normal ditunjukkan oleh
distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
2. Pendekatan grafik P-P Plot
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
3. Pendekatan Kolmogorv-Smirnov
Dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov (1 sample KS) dengan melihat data
residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Bila nilai signifikan lebih besar
30
dari 0,05 maka suatu data disimpulkan terdistribusi secara normal.
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali,
2016:103). Gejala multikolinieritas dapat diketahui melalui suatu uji yang dapat
multikolinieritas.
nilai pengaduan sama untuk semua Y. jika terjadi hereroskrdastisitas maka pengaduan
secara berpasangan antara variable tak bebas terhadap variabel bebas menurut
(Sanusi, 2011: 135) Pengujian ini dilakukan terhadap menggunakan uji glejser. Uji
nilai absolute residualnya terhadap masing- masing variable independen. Jika hasil
Pada uji pengaruh akan dilakukan 2 uji yakni regresi linear berganda serta uji
31
3.6.1 Analisis Regresi Linear Berganda
pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (bebas) terhadap variabel
Y= a + b1x1 + b2x2
Dimana :
Y = Kepuasan Kerja
a = Konstantan
X1 = Kompensasi
X2 = Kompetensi
b1,b2, b3 = Koefisien Regresi e
= Standar Error
Menurut (Sanusi, 2011: 136) koefisien determinasi sering pula disebut dengan
koefisien determinasi majemuk yang hampir sama terhadap koefisien 𝑟2. R juga
hampir serupa terhadap r, tapi keduanya berbeda pada fungsi (kecuali regresi linear
sederhana).
untuk mengetahui jumlah atau persentase sumbangan pengaruh variabel bebas pada
model regresi yang secara serentak atau bersama-sama memberikan pengaruh dengan
variabel tidak bebas. Koefisien angka yang ditunjukkan memperlihatkan sejauh mana
32
model yang terbentuk bisa mengartikan kondisi yang sebenarnya. Koefisien tersebut
bisa diartikan seperti besaran proporsi atau persentase keragaman Y (variabel terikat)
yang diterangkan sama X (variabel bebas). Uji R2 (koefisien determinasi) ini untuk
uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika
probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat
Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara masing-masing variabel bebas
33
3.7.2 Uji F (Simulutan)
sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi
dapat berlaku untuk populasi. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom
sig. Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai
probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara
Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang
yang beralamat di Jl Bawal kav V, Batu Merah , kecamatam batu ampar , kota batam
ini dilakukan selama 3 bulan mulai dari bulan September 2020 sampai dengan
Desember 2020. Jadwal penelitian ini terdiri pengajuan judul, pengumpulan data;
34
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Imam, 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23,
Semarang, Universitas Diponegoro.
Hasibuan, S.P., Malayu, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, PT.
Bumi Aksara
Lelly, Sri Wahyu. 2015. Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Melalui Motivasi pada PT. Bank Syariah Mandiri kantor
Cabang Jember, Universitas Jember.
Negara I Wayan Arta, 2012. Pengaruh Kompetensi Lingkungan Kerja Fisik dan
Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja, Universitas Udayana (Unud), Bali.
35
Oktafianes, 2015. Pengaruh Promosi Kompensasi dan Lingkungan Kerja terhadapa
Kinerja Karyawan, Batam.
Rivai, Veithzal, dan Sagala, Ella Jauvani, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan, Depok, Rajawali Pers, Raja Grafindo Persada.
Sari, Fajar Maya. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja, Surabaya.
Sutrisno Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya, Kharisma Putra
Utama, Kencana Perdana Media Group, Cetakan Ke-6
Yani, M., 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Mitra Wacana
Daya Manusia,
36
Jakarta, Tata Aksara, Pustaka Belajar, Cetakan I.
37
38