Anda di halaman 1dari 15

Kasus Proyek Abadi

Pembangunan/Perbaikan Jalan Pantura


Nama Kelompok:
- Fahrul Rozi Alfayet
- Josua Alfredo Siregar
- Muhammad Iqbal Bintoro
LATAR BELAKANG
• Hukum sebagai pemelihara ketertiban dan keamanan
• Hukum sebagai sarana bangunan, hukum sebagai sarana penegak
keadilan
• Hukum sebagai sarana pendidikan dan pembaharuan masyarakat
• Hukum yaitu menciptakan keadilan dan kepastian hukum
RUANG LINGKUP MASALAH
• Kasus hukum dalam proyek abadi pembangunan/perbaikan jalan pantura
• Analisa masalah berdasarkan hukum di indonesia
LANDASAN TEORI
Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah diserah
terimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak
berfungsi baik sebagian atau secara keselurahan dan/ atau tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau
pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia
atau pengguna jasa.
Aspek Hukum berdasarkan UU kegagalan bangunan terbagi atas beberapa
definisi :
1. UU No.18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi
2. Peraturan pelaksanaan Undang-Undang jasa Konstruksi
3. HAKI pada tahun 2001 mencoba mengaitkan dengan UU-RI No.18
Tahun1999
CONTOH KASUS PELANGGARAN HUKUM
o PROYEK ABADI JALAN PANTURA
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Proyek perbaikan jalur pantura pulau jawa sepanjang 1300 KM, mulai dari
anyer sampai banyuwangi sudah menjadi rahasia umum di kalangan
masyarakat Indonesia, tiap tahun pemerintah mengeluarkan anggaran lebih
Ro 1 triliun untuk perbaikan jalan di jalur pantai utara jawa, namun yang
terjadi saat ini pembangunan jalur pantura hanya dilakukan dengan
penambalan aspal secara terus menerus.
PENYEBAB RUSAKNYA JALUR PANTURA
• Dari segi konstruksi
Dari segi konstruksi disebutkan, bahwa proyek tersebut adalah proyek
swakelola perbaikan jalan yang bersifat rutin. Kem-pu diduga kepada
supplier asphalt mixing plant (amp). Sehingga Km jalur pantura selalu
mengalami kerusakan dan perbaikan.
• Dari segi penggunaan
Kerusakan pantura terjadi akibat volume kendaraan yang melintas melibihi
kapasitas semestinya
• Dari segi Pengawasan
Ketidak tegasan pihak yang berwenang dalam pengawasan proyek tersebut,
dalam memantau pelaksanaannya sehingga banyak oknum – oknum yang
memanfaatkan keuntungan dari kegiatan proyek tersebut
AKIBAT
• Rusaknya jalur pantura mentumbang tingginya angka kecelakaan dan
korban tewas dijalan.
• Melambungnya harga pangan akibat buruknya jaringan distribusi seperti
yang terjadi beberapa waktu terkhir ini akan memicu naiknya angka inflasi
dan mengggerus daya beli masyarakat
BAB I PASAL 1 AYAT (6) DAN (11) UNDANG UNDANG JASA
KONSTRUKSI NOMOR 18 TAHUN 1999
Ayat 6
Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah diserah
teimakan oleh penyedia jasa kepada pengguana jasa, menjadi dtidak
berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau
pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa
atau pengguna jasa.
Ayat 11
Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa perseorangan atau badan usaha
yang dinyatakan ahli yang professional di bidang pengawasan sejak awal
pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserah terimakan
ANALISA PERMASALAHAN
• Undang-undang jasa konstruksi (UUJK) menegaskan bahwa tanggung
jawab pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan konstruksi berlaku dari
awal sampai serah terima akhir.
• Pasal 25 ayat 2 UUJK menyatakan bahwa kegagalan bangunan yang
menjadi tangung jawab penyedia jasa.
• Penyedia jasa menurut pasal 16 ayat 1 terdiri dari perencana, pelaksana
dan pengawas kosntruksi
KEMUNGKINAN KESALAHAN
• Kesalahan dalam pelaksana
Kontraktor/pekerja yang bekerja menyimpang dari speksifikasi teknis
• Kesalahan dalam pengawas
Membiarkan pelaksana bekerja menyimpang juga merupakan kesalahan
pihak pengawas
ANALISA HUKUM
• Bab X pasal 41 UUJK
Penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenai sanksi administratif atau
pidana atas pelanggaran undang-undang ini
• Bab X pasal 42 UUJK
Dapat berupa peringatan tertulis sampai sanksi pencabutan izin usaha atau
profesi
• Bab X Pasal UUJK
- Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang
tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan
pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama
5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10 % (sepuluh
per seratus ) dari nilai kontrak
SANKSI HUKUM
• Tanggung jawab penyedia jasa dalam UUJK nomor 18 tahun 1999
disebutkan dalam pasal ayat 26 ayat 1 dan 2
• Sanksi bagi penyelenggara konstruksi dijelaskan dalam bab X pasal 41,
42 dan 43 UUJK
• Dikenakan dua dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal 359 KUHP
mengenai kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya orang lain, pasal
360 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan orang lain terluka
SOLUSI
• Jalur ganda kereta api efektif untuk mengurangi beban jalan pantura yang
sudah terlalu berat. Di wilayah daerah opreasional Cirebon, PT KAI secara
resmi akan menggunakan jalur itu pada juni 2014. jika dimanfaatkan
secara optimal, penggunaan jalu kA itu akan bias mengurangi beban jalan
raya hingga 40 persen.
• Kementrian PU dapat berperan dalam memberikan solusi bagi
permasalahan proyek abadi ini dengan menerapkan performance based
maintenece contracting
• Kementrian perhubungan dapat melakukan pengalihan beban berat yang
lebih dari 10 ton ke lintas laut
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai