Anda di halaman 1dari 1

Konstruksi Rangka Batang Sederhana

Pak Fauzi ingin membuat desain rangka atap berbahan kayu untuk rumah tipe rumah
minimalis. Gambar desain rangka atap sederhana seperti dibawah ini

P1, P2, P3, P4 dan P5 adalah beban yang berasal dari gording dan jatuh di titik buhul.
Beban P2, P3 dan P4 sebesar 300 kg. Beban P1 dan P5 merupakan setengah dari P2,P3, dan
P4. Anda sebagai perencana struktur harus memecahkan masalah di bawah ini

1. Sebelum anda mencari gaya-gaya batang pada rangka atap, jelaskan yang
dimaksud batang tarik dan batang tekan !
2. Diketahui :
S = jumlah batang ; r = reaksi perletakan ; k = jumlah titik buhul
Buktikan bahwa konstruksi rangka pada gambar di atas merupakan statis
tertentu dengan menggunakan rumus s = 2k – r !
3. Jelaskan yang dimaksud dengan metode Titik Buhul dan metode Cremona! Hal –
hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menghitung gaya batang dengan
kedua metode tersebut?
4. Sebelum mencari gaya – gaya batang, apakah kita harus mencari reaksi
perletakkan ? Jelaskan bagaimana caranya? Berapa gaya reaksi pada tumpuan A
dan B?
5. Bagaimana proses menghitung gaya batang pada batang AI dan AH dengan
metode Titik Buhul?
6. Bagaimana proses menghitung gaya batang pada batang BC dan BD dengan
metode Cremona?
7. Berdasarkan hasil perhitungan soal no. 5 dan 6, manakah batang tarik dan
batang tekan?
8. Lebih presisi metode manakah saat menghitung gaya – gaya batang? Titik buhul
atau Cremona? Jelaskan alasannya?

Jika anda sudah mampu menyelesaikan masalah di atas , maka analisislah gaya batang
keseluruhan pada konstruksi rangka atap pada gambar di atas dengan metode titik
buhul dan Cremona!

Anda mungkin juga menyukai