PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perubahan atau reformasi yang diakibatkan oleh paradigma baru, berusaha sedapat
pengembangan sektor ekonomi yang berorientasi global, dan dapat digali sebagai
Salah satu aspek yang dapat dikembangkan adalah sektor perdagangan dan
bisnis yang mana sangat potensial karena Indonesia kaya akan hasil budaya dan
hasil bumi. Dengan penggalangan aspek tersebut diatas sudah barang tentu sangat
di sektor pembangunan dan minat investasi yang sedang tumbuh subur sebagai
upaya mencapai sasaran struktur ekonomi yang berskala lokal maupun nasional.
Kendari sebagai Ibu kota Propinsi Sulawesi Tenggara yang mulai berkembang
baik dari sisi infrastruktur maupun manusianya, dalam hal ini cukup besar dalam
1
kegiatan sosial ekonominya, terutama sebagai pusat bisnis terbuka, perdagangan
negara kita khususnya Kota Kendari berjalan dengan lambat adalah kurang
Dalam hal ini, dibutuhkan suatu wadah yang menunjang kegiatan ekonomi
tersebut.
Hotel Konvensi di Kota Kendari sebagai fasilitas untuk hunian yang digunakan
tempat istrahat dan bisnis sebagai daya tarik dalam perencanaan hotel tersebut
pembangunan perhotelan baik oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta. Maka
semakin terasa betapa perlunya pengadaan sebuah hotel konvensi atau sarana
akomodasi sebagai suatu wadah yang dapat menampung segala kegiatan sebagai
unit hunian, bisnis perdagangan yang juga dapat meningkatkan devisa Negara,
yang pada gilirannya akan mempengaruhi sektor-sektor lain yang terkait. Upaya
2
yang terencana, terpadu, dan efektif perlu dilakukan untuk menunjang kebijakan
alam.
B. Permasalahan
arsitektur hijau ?
arsitektur hijau ?
Adapun maksud dan tujuan utama yang ingin dicapai dalam pembangunan
antara pengunjung dengan lingkungan sekitar dapat tercipta dengan baik. Maksud
1. Untuk mengetahui lokasi dan site yang sesuai dengan konsep perencanaan
3
3. Untuk memberikan desain fisik bangunan yang sesuai dengan konsep
arsitektur hijau?
D. Sasaran Pembahasan
persyaratan sesuai fungsinya sebagai wadah hunian yang komersial, nyaman dan
rekreatif bagi pengunjung dengan lingkungan sekitar dapat tercipta dengan baik.
E. Lingkup Pembahasan
Secara garis besar ruang lingkup dalam studi ini adalah perancangan
4
F. Sistematika Pembahasan
BAB I PENDAHULUAN
KOTA KENDARI
5
BAB VII PENUTUP
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penginapan, makan dan minum serta jasa penunjang lainnya bagi umum
a) Secara terminology
berasal dari kata yunani, yaitu “hoteis” yang berarti member tempat
pemilik.
b) Hotel merupakan bangunan umum yang memberi jasa kepada orang yang
hotel adalah dimana tersedia penginapan, makanan dan minuman serta dapat
peraturan usaha dan klasifikasi hotel, yang dimaksud hotel adalah suatu
7
bentuk akomondasi yang dikelola secara komersial disediakan bagi setiap
minuman.
tentang usaha dan pengolahan hotel. Menyebutkan bahwa hotel adalah suatu
dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan
1. Poerwadarminta WJS :
8
2. Badan Pariwisata Inggris :
jadwal tersendiri”.
maupun luar negeri untuk aneka ragam keperluan yang diselenggarakan oleh
yang bersangkutan”.
teknologi dan inovasi-inovasi baru dalam bidang sains dan sosial hal
bukan lagi merupakan sekedar bentuk pertemuan biasa tapi sudah mengarah
9
Jenis kegiatan yang dilaksanakan dewasa ini penekanannya lebih
Para peserta konvensi yang terdiri dari para usahawan datau kalangan
sumber devisa yang potensial bagi negara juga dapat menggiatkan sektor
Maka Hotel Konvensi adalah sarana akomodasi yang tidak hanya memberikan
pelayanan penginapan, makanan dan minuman tetapi juga menyediakan
fasilitas untuk menunjang kegiatan konvensi yang digelar di hotel tersebut
baik itu yang digelar organisasi yang bersifat nasional maupun internasional.
2. Sifat Dan Ukuran Wisata Konvensi
a. Konvensi Lokal
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), namun bersifat lokal, yakni untuk
b. Konvensi Daerah
10
Pertemuan yang lebih besar dari konvensi lokal adalah
konvensi daerah. Seperti halnya konvensi lokal, konvensi daerah ini juga
c. Konvensi Nasional
d. Konvensi Regional
11
karakteristik dan warna tersendiri. Namun dalam hal-hal yang bersifat
e. Konvensi Internasional
3. Ukuran Konvensi
Ukuran suatu konvensi dilihat dari segi jumlah peserta yang hadir
kecil.
persidangan ini akan dihadiri oleh jumlah peserta yang terbatas. Karena
persidangan tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar. Daya
tampung konvensi jenis ini ialah 60 sampai 200 orang. Untuk konvensi
12
ukuran sedang masalah ruang sidang dengan perlengkapannya sudah
kebutuhan dengan skala ukuran lebih besar, lebih luas, dan lebih
lebih
B. Jenis Hotel
1. Beach hotel (resort), yaitu hotel yang barlokasi di kawasan pantai. Hotel ini
2. City hotel, adalah hotel yang terletak di jantung kota atau di tengah kota.
Jenis hotel ini lebih fleksibel menarik tamu-tamu dengan berbagai macam
tamu bisnis.
3. Suburban hotel, adalah hotel yang terletak di pinggiran kota. Hotel tipe ini
4. Airport hotel, yaitu hotel yang terletak di lokasi bandar udara. Segmentasi
pasar hotel ini adalah tamu-tamu yang transit untuk selanjutnya meneruskan
13
5. Highway hotel, adalah hotel yang berlokasi di tepi jalan raya ataupun di
person yang membawa mobil, ataupun para sopir umumnya lebih suka
menginap di hotel jenis ini, di samping area parkirnya yang luas, highway
7. Resort hotel, adalah hotel yang terletak di kawasan wisata air ataupun wisata
darat/pegunungan.
a. All Year Around, yaitu hotel yang beroperasi sepanjang tahun. Tidak ada
desigh.com) ,
tertentu. Di Eropa, hotel musiman muncul pada musim salju dan musim
panas. Hotel hanya buka selama tiga bulan dalam satu tahun. Karyawan
desigh.com) ,
14
C. Klasifikasi Hotel
Jenis hotel ini merupakan hotel yang menyediakan akomodasi untuk para
tamu yang datang dengan tujuan berbisnis, tidak hanya dikhususkan sebagai
dinyatakan dengan tanda bintang. Golongan hotel dengan kelas tertinggi dan
tanda bintang lima dan golongan kelas terendah dengan bintang 1. Penentuan
golongan kelas hotel dinyatakan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Dirjen
paling sedikit 100 kamar, terdiri dari 84 kamar ganda dan 10 kamar tunggal serta
4 kamar suite room (Luas kamar ganda minimal 24 m2 dan luas kamar tunggal
minimum 18 m2).
a) Hotel Berbintang
15
(4) Fasilitas-fasilitas pelengkap yang menunjang keberadaan hotel
tersebut.
ganda dan 2 kamar tunggal (luas kamar ganda minimum 20m2 dan
dan 2 kamar tunggal (luas kamar ganda minimum 22m2 dan luas
dan 3 kamar tunggal (luas kamar ganda minimum 24m2 dan luas
dan 7 kamar tunggal serta 3 kamar suite (luas kamar ganda minimum
16
(e) Hotel berbintang lima
Paling sedikit memiliki 100 kamar tamu, terdiri dari 86 kamar ganda,
26m2 dan luas kamar tunggal minimum 20m2, dalam hal ini kamar
Untuk menjadikan hotel ini berbeda dari hotel-hotel yang ada pada
terletak di pusat kota atau pusat perdagangan, dan lama tamu tinggal satu
17
D. Pembahasan Tema
Tema yang di ambil adalah “ Green Architectur”.
1. Pengertian Tema
Pengambilan tema dilatar belakangi oleh Gejala yang dikenal
Arsitektur :
keindahan (vitruvius).
ada.
18
maupun produktivitas penghuninya “dengan memanfaatkan sains dan
2. Konsep Dasar
udara yang sejuk dan segar serta memasukan udara kedalam bangunan
b. Elemen Air, pemanfaatan secara visual melalui kolam dan aliran air
mengolah kontur pada ruang luar, missalnya jalur pedestrian dan taman
19
Jadi Green Architecture diambil dengan pertimbangan pada
sedang berkembang agar dalam membangun hotel ini dapat sesuai dengan
harus dilakukan oleh semua pihak secara sinambung. Tidak bisa hanya
mengandalkan satu pihak saja. Dalam hal ini, sejak beberapa tahun
20
gerakan ini diawali oleh Ian McHarg, seorang arsitek lansekap asal
dalam).
b. Arsitektur Hijau
21
performa sangat baik (High Performance Building). Ukuran Green
lebih banyak di sebuah bangunan, tapi juga lebih luas dari itu, misalnya
22
dalam penggunaan AC. The Wave juga dirancang menjadi Green
triliun.
yang sibuk, penuh ambisi dan memiliki mobilitas tinggi, agar tetap
23
2. Green Rings City of Gwanggyo (Seoul, Korea Selatan)
akan desain seperti cincin, dan “dengan mendorong cincin ini ke arah
24
Gambar II.3. Bangunan - Bangunan Dengan Konteks green architecture, USA
(sumber :www.Green Architecture.com)
25
E. Studi Banding
penting pada sebuah Hotel Konvensi yang telah ada atau sedang beroperasi.
yang serupa atau pendekatan desain yang berkaitan dengan fungsi bangunan
dan arsitektur. Dari studi banding ini dapat ditarik kesimpulan yang nantinya
oleh sabit, Sheraton Doha Resort & Hotel Konvensi adalah pilihan tepat
untuk bisnis dan berlibur. Jarak yang hanya 15 menit dari Doha
Center, dekat pemerintah utama dan jabatan bisnis, dan dekat dengan Souq
26
Penataan landscape pada area resort pantai merupakan harga jual
27
Gambar II.7. Interior Lobby
(sumber :www. Resort Convention.com)
untuk 5,000 orang, dengan satu kuadrat additional 10,000 m2 ruang rapat
28
dengan furnitur kayu Kanada dan perlengkapan Eropa, sehingga memberi
Empat didapat pada tahun 2002, yang memiliki 276 kamar yang nyaman
dan kamar suite dengan balkon yang menghadap ke laut atau laguna
29
Gedung konfensi ini secara keseluruhan memiliki kapasitas 1.100
kapasitas dari 600, 540, 490, 275 dan 250 peserta. Gedung ini memiliki
audio Visual, ruang peralatan, cafetaria, ruang pameran, ruang tunggu yang
Pembagian ruang
Ruang Konferensi
30
3. Marbella Hotel, Convention & Spa ( Anyer-Banten)
Pantai Wisata Anyer. Terbukti bahwa hotel yang telah mandiri dan sejak
Mei 2009 telah menyandang Hotel Bintang 5, menjadi pilihan bagi turis
Marbella Hotel, Convention & Spa bisa diakses dalam waktu 90 menit
dari Jakarta melalui tol Jakarta – Merak. Hotel yang telah menyandang gelar
Hotel Berbintang 5 dan dekat dengan banyak tempat wisata ini ternyata telah
Gambar II.12. Peta Lokasi dan Tampak Marbella Convention dan SPA,Anyer
Banten
(sumber :www.Green Hotel Bernardin.com)
perhotelan oleh ahli yang memang sengaja didatangkan dari dalam negeri
31
dan manca negara untuk mampu memberi sentuhan pelayanan yang
hotel bertaraf internasional ini merupakan hotel yang lebih terbuka dan
bahwa tidak hanya Hari Raya Natal hotel yang dipimpinnya tersebut
masyarakat Indonesia.
terletak di ujung barat Pulau Jawa merupakan hotel dan resor terbaik, satu-
32
a. Restoran & Bar
Internasional
Mongolia
3. Campo Del Sol dan Mc Bella: bar yang terpetak di area kolam
layar lebar
Sabtu malam
33
Gambar II.13. Restaurant
(sumber :www.Marbella Hotel,Convention dan SPA.com)
34
Tabel II. 1 Studi Banding
No. Lokasi Hasil
1. Aksen berbentuk piramida di tepi laut Bangunan yang berbentuk piramida
Teluk Doha yang terbentuk oleh sabit, yang merupakan konsep dasar
Sheraton Doha Resort & Convention bangunan dimana piramid merupakan
Hotel.
bangunan kebanggaan bagi Mesir.
(Qatar International Exhibition
Beragam keindahan dalam pengaturan
Center)
furnitur, matrial dan suasana masih
kental dirasakan pada interior,
ditambah dengan tanaman yang
memberi kesan lebih dinamis.
Fasilitas-fasilitas konferensi dan
pertemuan yang dapat menampung
rapat-rapat kecil dan kelompok-
kelompok besar
2. Terletak di samping gereja biara Santo Hotel yang memiliki 276 kamar yang
Bernardin, setelah yang kompleks nyaman dan kamar suite dengan balkon
telah bernama, adalah Hotel Histrion. yang menghadap ke laut atau laguna
dengan akses langsung ke taman air
Laguna Bernardin, Wellness Histrion
dan Casino Bernardin.
Gedung konfensi ini secara keseluruhan
memiliki kapasitas 1.100 tempat duduk.
Dapat di bagi menjadi 4 bagian dengan
masing-masik kapasitas dari 600, 540,
490, 275 dan 250 peserta.
Serta memiliki beberapa fasilitas di
antaranya ruang audio Visual, ruang
peralatan, cafetaria, ruang pameran,
ruang tunggu yang luas, dan restoran
35
yang dapat menampung 800 orang.
3. Marbella Hotel, Convention dan SPA Sejumlah fasilitas hotel yang selalu
bernuansa berbeda tersebut,
Management Marbella Hotel,
Convention & Spa ini dibekali ilmu
perhotelan oleh ahli yang memang
sengaja didatangkan dari dalam negeri
dan manca negara untuk mampu
memberi sentuhan pelayanan yang
memuaskan bagi reservator maupun
pengunjung.
Marbella Hotel Convention dan SPA
ini merupakan hotel bertaraf
internasional ini merupakan hotel yang
lebih terbuka dan tetap mengedepankan
etika kultural maupun etika religiusnya.
Marbella Hotel, Konvensi & SPA
adalah salah satu yang terbaik Hotel
Resort di pantai barat Jawa. Serenity,
keanggunan dan keramahtamahan
Marbella Hotel, Konvensi & SPA
membuat kombinasi sempurna untuk
bisnis dan liburan dengan kenangan
kekal.
36
BAB III
TINJAUAN HOTEL KONVENSI DI KOTA KENDARI
Kendari.
Sampara
37
Gambar III.1Peta Kota Kendari
(Sumber : www.google kdi.com)
yang terdiri dari wilayah daratan kota Kendari, yaitu 295.89 km² atau 0,70
laut (perairan) kota Kendari sekitar 110.000 km² atau 11.000.000 Ha, yang
Kabupaten. Luas daratan Sulawesi Tenggara ini sekitar 2,02 % dari luas
2. Keadaan Iklim
mm perbulan.
a. Keadaan suhu
38
sedang suhu rata-ratanya 25° C. Kelembaban udara rata-rata 7 m'/detik
b. Musim
terjadi pada bulan awal dan akhir setiap musim hujan dan kemarau.
c. Curah hujan
hujan 174 hari per tahun dan curah hujan tertinggi sekitar pada bulan
Juni.
terakhir dari tahun 2000 s.d 2010 adalah sebesar 3,52 persen per
Kambu , masing- masing sebesar 7,38 persen dan 6,78 persen per
39
sebesar 1,00 persen per tahun.
Tabel III.2 Jumlah Penduduk dan Sex Ratio Menurut Kecamatan Kota Kendari
2010
Kecamatan Laki-laki Perempuan Laki-laki+ Sex Ratio
Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
Mandonga 18.113 18.049 36.162 100
Baruga 9.607 9.555 19.162 101
Puwatu 14.204 13.445 27.649 106
Kadia 19.469 19.805 39.274 98
Wua-Wua 12.370 12.032 24.402 103
Poasia 12.701 12.265 24.966 104
Abeli 11.445 10.843 22.288 106
Kambu 13.704 13.448 27.152 102
Kendari 12.844 12.718 25.562 101
Kendari Barat 21.483 21.368 42.851 101
KOTA KENDARI 145.940 143.528 289.468 102
SULTRA 1.120.225 1.110.344 2.230.569 101
(Data Kota Kendari Dalam Angka BPS, 2010)
40
Sex ratio Penduduk Kota Kendari adalah sebesar 102,
Puwatu dan Abeli adalah dua Kecamatan yang memiliki sex ratio
b. Sosial budaya
c. Persebaran Penduduk
41
terjadi pergeseran kegiatan prekonomian Kota Kendari dengan
Abeli 21.618 jiwa, Kendari 26.179 jiwa, Puwatu 23.450 jiwa, Wua-
wua 20.343 jiwa, Kadia 29.189 jiwa dan Kambu 20.246 jiwa masing-
B. Pembangunan
jasa. Sebagai kota yang baru berkembang Kota Kendari, terus memanfaatkan
sumberdaya alam yang berasal dari daerah kabupaten lainnya yang ada di
42
didasarkan pada Visi Mewujudkan Kota Kendari Tahun 2020 sebagai Kota
dan teluk yang laksana sabuk-hijau (green belt) melingkari Kota Kendari juga
yaitu :
43
g. Kecamatan Kendari yang terdiri dari 9 kelurahan, yaitu: Mata, Kendari
Kecamatan Luas
Km2 %
Mandonga 22,65 7,65
Baruga 41,68 14,09
Poasia 52,52 17,75
Abeli 50,49 17,06
Kendari 14,19 4,80
Kendari Barat 21,31 7,20
Puwatu 42,70 14,43
Wua-wua 11,63 3,93
Kadia 9,97 3,37
Kambu 28,75 9,72
Kota Kendari 295,89 100,00
(Sumber : BPS Kota Kendari. Kota Kendari dalam Angka 2010)
44
Kota Kendari secara geografis terletak dibagian selatan khatulistiwa,
yaitu berada diantara 3°.00 - 4°.25 Lintang Selatan dan diantara 1210.73 -
di sepanjang tepi Teluk Kendari. Selain itu wilayah Kota Kendari secara
Sampara
antara datar dan berbukit, dimana untuk daerah datar hanya terdapat dibagian
45
disebelah utara Teluk Kendari yang dikenal dengan pegunungan Nipa-Nipa.
barat yaitu di Kecamatan Mandonga dan pada bagian Selatan Kota yaitu di
keseluruhan disusun sesuai dengan fungsi kota yang telah dirinci dalam skala
aspek-aspek :
46
Adapun pengelompokan kegiatan-kegiatan fungsional tersebut
dan jarak antar pusat-pusat kegiatan fungsional skala pelayanan kegiatan, pola
selain telah mempunyai fungsi yang dominan juga setiap BWK tersebut telah
Pada tabel di bawah dapat dilihat arahan fungsi tiap Bagian Wilayah
Kota (BWK) sebagai hasil penjabaran dari konsep dasar pengembangan Kota
47
2. Fungsi dan Peran Kota Kendari
dan eksternal akan dapat menentukan fungsi dan peran kota. Kota Kendari
b) Pusat Perdagangan
c) Pusat Pendidikan
d) Pusat Pemerintahan
e) Pusat Industri
D. Metode Perancangan
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan, yaitu
dengan cara :
• Observasi ( Pengamatan)
• Survey lapangan
48
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari Instansi terkait yang
Literatur.
F. Hasil Data
RS.Abunawas
Lahan Kosong
Lahan Kosong
Lahan Kosong
49
b. Gambar Foto Lokasi
50
BAB IV
hotel terbaik dan modern di Kota Kendari. Melihat fungsi Hotel Konvensi
51
Konsep pendekatan fisik mikro mencakup pada kebutuhan yang dapat
udara yang cukup efektif dan nyaman. Dan jika hendak dibuat lebih dari satu
tingkat maka dasar gedung dan lantai tingkat kedua dan seterusnya harus
b. Aksesibilitas.
kebutuhan masa depan. Karena itu area hotel harus luas, sehingga cukup
52
2. Pendekatan Penentuan Site
fisik lingkungan.
untuk memperoleh suatu area yang mampu memberikan suatu fungsi yang
sebagai berikut :
Konvensi.
a. Faktor Lingkungan
53
b. Faktor Pengembangan
a. Existing
b. View
54
ruang dan penentuan orientasi bangunan. Dalam bentuk tanggapan
view terdiri dari view kearah tapak dan view dari arah tapak.
c. Kebisingan (Noise)
d. Orientasi
55
2) Kondisi klimatologis
(b) Hujan
uap air yang berasal dari benua Asia dan Samudera Pasifik,
curah hujan yang tinggi yaitu atap miring ataupun atap dak
56
BANGUNAN
Gambar IV.1 Alternatif Penahan Air Hujan
(Skripsi : Firman.UNLA BANDUNG. 2009 Jurusan Arsitektur)
kegiatan.
aman.
f. Topografi
57
g. Keamanan tapak
Ruang terbuka adalah ruang luar, dalam hal ini adalah ruang yang
bangunan.
d. Sebagai Pelindung dan peneduh terhadap isolasi suara dan polusi udara
2) Taman Hijau
3) Fasilitas penunjang
58
Taman hijau adalah bagian dari ruang luar yang terdapat tumbuh-
a). Pohon
59
b). Perdu, ground cover dan rumput
Pictureque
Mengkolom Memecah
Berdaun lebar
60
5. Pendekatan Sistem Sirkulasi
a. Linear
a. Bersifat dinamis
b. Pola sirkulasi yang umum digunakan
c. Menjadi unsur pengorganisir bagi
sederetan fungsi
b. Radial
c. Spiral
d. Grid
e. Network
1. Sangat kompleks
2. Jaringan jalan menghubungkan Titik-titik
pusat kegiatan sautu fungsi
61
f. Komposit/gabungan
Merupakan kombinasi dari pola-pola di
atas Pola sirkulasi di dalam tapak maupun
menuju tapak dipilih pola sirkulasi linear
karena mudah dalam pengaturannya.
adalah pusat kegiatan. Semua bentuk titik pusat ini memberikan kejelasan
Architecture).
62
Bintang Lima di Kawasan Teluk Kendari guna mendapatkan nilai-nilai
63
Pada ketinggian ruang : mengamati obyek dengan jelas,
b. Jenis-jenis sirkulasi
yaitu :
1. Sirkulasi horizontal
(1). Tangga
efektif tidak lebih dari 3 lantai, oleh karena itu pada bangunan
(2). Ramp
masuk dan keluar. Segi pencapaian ini disamping dipengaruhi oleh letak
64
zone penerima, juga dipengaruhi kesan yang ingin disampaikan oleh
a. Main enterance
b. Side enterance
c. Service enterance
65
6. Pendekatan Vegetasi dan Lanscape
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penataan lansekap/ruang
yang ada.
d. Pengelolaan taman dan elemen ruang luar harus dapat memberi arah
66
b) Sebagai tanaman peneduh dan pengarah (pohon kelapa, palem
dan cemara).
segar.
Gambar IV. 6. Tanaman dapat menyaring debu, bau dan memberikan udara segar
(Sumber: Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, 2004)
67
b) Paving blok digunakan pada pedestrian sebagai jalan sirkulasi
a. Pendekatan bentuk
a) Inherent expression
b) Bentuk lengkung
68
dibuat harus tidak monoton namun tetap memiliki irama dan
c) Artifact nature
dan sebagainya.
69
2) Bentuk Dasar Bangunan
f) Unsur-unsur estetika.
akan diwadahi.
70
3) Tinjauan Ruang dan Bentuk
a) Pengalaman Ruang
rekreasi, dimana orang mencari sesuatu yang lain dari yang lain
kontras dengan skala ruang yang tidak biasa dan ruang-ruang yang
b) Pengalaman Bentuk
dan sebagainya.
71
Bentuk dapat berupa bentuk yang beraturan, selesai, statis,
dan dinamis.
(2). Salah satu dari kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk
berkaitan.
(4). Kedua bentuk dapat saling dan dihubungkan oleh unsur ketiga
72
Bentuk-bentuk yang berbeda geometrinya atau orientasinya
beraturan.
73
b. Penampilan Bangunan
bangunan.
sekitarnya.
1. Bentuk Terpusat
74
2. Bentuk linear
garis.
3. Bentuk radial
berkembang ke arah luar dari bentuk terpusat dalam arah radial. Lengan
4. Bentuk cluster
5. Bentuk grid
75
D. Pendekatan Konsep Mikro
(1) Jenis kegiatan yang terjadi yaitu kegiatan menyediakan jasa dalam
76
fungsi tersebut didalam sebuah tapak menampung aktifitas seperti
b) Besaran ruang
77
3) Memungkinkan untuk pengaturan perabot dan peralatan penunjang
lainnya.
4) Modul ruang
1) Organisasi terpusat
78
Gambar IV.7. Organisasi Terpusat
(Sumber : ARSITEKTUR ; Bentuk, Ruang dan Tatanan, 2000)
2) Linear
yang lain atau dihubungkan melalui ruang besar yang berbeda dan
terpisah.
3) Radial
79
Gambar IV.9. Organisasi Radial
(Sumber : ARSITEKTUR ; Bentuk, Ruang dan Tatanan, 2000)
4) Cluster
hubungan visual.
5) Grid
dimana posisinya dalam ruang dan hubungan antar ruang diatur oleh
pola atau bidang grid tiga dimensi. Dalam daerah grid ini, ruang-
80
Gambar IV.11. Organisasi Grid
(Sumber : ARSITEKTUR ; Bentuk, Ruang dan Tatanan, 2000)
bangunan.
servis/pelayanan.
2) Sifat ruang : publik, semi publik, privat, semi privat dan servis.
81
didalam ruang. Berdasarkan frekuensi hubungan, tingkat ruang dibagi
1) Hubungan erat
mempertimbangkan :
1) Pola kegaiatan
4) Fungsi ruang
5) Pola sirkulasi
bangunan
3) Fleksibilitas ruang
5) Faktor estetika
6) Jenis perabot
82
7) Dapat dikombinasikan dengan bentuk-bentuk dasar lainnya untuk
menciptakan variasi.
83
Karakteristik bentuk peruangan terbuka yaitu :
84
BAB V
ACUAN PERANCANGAN
HOTEL KONVENSI DI KOTA KENDARI
1. Pemilihan Lokasi
lokasi yaitu :
a. Lokasi berada pada daerah yang tenang dan nyaman dikarenakan lokasi
dengan baik.
85
c. Lokasi memenuhi syarat sebagai sebuah sarana akomodasi yang
di hotel tersebut.
KEC. POASIA
a. Peruntukan lahan pada daerah ini adalah sebagai daerah hijau yang
bangunan tersebut.
86
2. Penentuan Site
erat antara site / tapak dengan fasilitas yang dapat mendukung keberadaan
internasional.
KEC. POASIA
Alt. 01
Kec.Poasia,Kel.K
ambu
Alt. 02
Kec.Poasia,Kel.K
ambu
Gambar V.2. Alternatif Tapak
(Sumber :Www.Kendari.Com)
87
1) Kriteria penentu
hunian sementara.
2) Alternatif lokasi
88
Lingkungan Bangunan tidak terlalu padat
Bangunan tidak terlalu padat dan belum terdapat bangunan
dan belum terdapat bangunan tinggi.
tinggi.
penilaian yang lebih spesifik, yaitu dengan membuat tabel pemilihan lokasi
tapak dan penilaiannya dengan memberi angka pada kriteria yang telah
disusun.
Peruntukan 2 2 4 2 3 6
Luas Tapak 1 3 3 2 3 6
Sarana dan Prasarana 2 2 4 3 2 6
Potensi di sekitar tapak 2 2 4 2 3 6
Lingkungan 1 2 2 2 2 4
Pencapaian 2 2 4 3 2 6
Sirkulasi 2 1 2 2 2 4
JUMLAH TOTAL 23 TOTAL 38
89
Jl. Malaka
3. Pengolahan Tapak
a. Existing Site
untuk Hotel Konvensi adalah lokasi yang terletak di Jl. Malaka. Lahan
arah.
90
Gambar V.4. Existing Condition
(Sumber : Sketsa Pribadi)
Pemilik : Swasta
KDB : 60%
91
Letak Geografis : Terletak membujur dari Barat ke Timur antara
c. Batasan Tapak
untuk mengurangi pengaruh dari sisi negatif yang ditimbulkan dari sinar
arah utara dan selatan dengan jendela ataupun dengan ventilasi sehingga
92
U
Ta
pa
k
JL.
Ma
lak
a
1. View kedalam U
4
3
Ta
pa
k
1
JL.
Ma
lak
a
2
Gambar V.6. Analisa View Ke Dalam
(Sumber : Sketsa Pribadi)
Penjelasan :
a) Pandangan dari arah sudut barat site memungkinkan terjadinya
arah ini.
93
disebabkan oleh bangunan dapat dilihat dari sudut ini dari dua
sisi.
c) Dua sisi yang berbeda akan terlihat dari arah ini, karena
2. View keluar
U
4
3
Ta
pa
k
JL.
Ma
1
lak
a
Penjelasan :
a) Point 1, terlihat lahan kosong dari arah ini.
arah ini.
94
f. Sirkulasi dan Pencapaian
1. Sirkulasi
berikut:
a) Sirkulasi Kendaraan
umum).
b) Sirkulasi Manusia
kendaraan servis.
30imeter.
95
U
Serv
is en
tran
ce
Ta
pa
Mai
k
n en
tra
nce
JL.
Ma
lak
a Side
en tr
a nce
2. Pencapaian
a) Main entrance
b) Side entrance
96
c) Servis entrance
d) Parkir
dibedakan atas:
1) Orientasi bangunan
g. Pengendalian Kebisingan
97
4) Memasang bahan yang dapat menyerap bunyi pada ruang-ruang
berasal dari:
arah utara site dimana area tersebut merupakan area lahan kosong.
Ta
pa
Ma
k
in e
ntr
ance
JL.
Ma
lak
a
98
h. Penzoningan
kegiatan.
aman.
Analisa zoning :
1) Zona Hotel
Zona Konvensi hall, memiliki akses langsung dari hotel dan site,
pengelola menuju Konvensi hall baik dalam hotel maupun dari luar
site.
3) Zona Service
tapak, perletakannya pun terdapat pada area yang tidak harus terlihat
99
jelas oleh pengunjung, akan tetapi zona service ini harus dapat
4) Zona Parkir
Zona parkir diletakan pada bagaian yang dekat dengan jalan utama
dan harus berdekatan dengan zona hotel dengan tujuan agar mudah
dalam pencapaian.
a. Masa Bangunan/eksterior
1. Massa bangunan
2) Eksterior Hotel
(a) Bentuk dasar bangunan menggunakan persegi yang disusun
terpusat.
100
(f) Bentuk mencerminkan kegiatan komersil yang rekreatif.
(c) Bentuk penutup atap kubah sangat cocok digunakan dengan struktur
bentang lebar.
101
Kesimpulan dari beberapa bentuk eksterior yang dibuat yaitu:
lain
b. Penampilan Bangunan
perlu ditinjau dari segi filosofinya sebagai bangunan tepi danau yaitu:
a) Mencerminkan ketenangan.
102
B. Acuan Perancangan Mikro
Acounting
Personal Dept
House Keeping
Front office
Security Office
Loundry Office
Chief Office
Engineer Office
Ruang servis
Toilet
Ruang karyawan
Ruang ME
o R. Operator
o R. Genset
o R. AHU
o R. Pompa air
o R. PHBX
o R. Sampah
103
o R. Pemanas air
Ruang gudang
Ruang pantry
Cashier
Ruang Utama
Kamar Hotel
Entrance hall
Lobby
Meeting Room
Function Room
Convention Hall
Ruang Pelengkap
Bank
Moneychanger
Caffe Resto
Biro trafel
Ruang pos
Ruang Penunjang
Restaurant
Bar
Caffe
Retail
104
Ruang Salon & Spa
Masagge Room
Ruang Fitnes
Ruang mushola
Pool dack
Ruang sirkulasi
Lift
Tangga
Koridor
Water dump
Mini Market
Coffee shop
Side entrance
R. Genset
R. Pompa air
Parkir
Taman
Pagelaran seni
105
2. Analisa Diagram Program Ruang
106
Berbelanja Mini market
Pertemuan Function room
Menelpon Telpon box
Kunjungi rekan menginap K. tidur
Menitipkan bayi / anak Baby care
Olah raga Gym, tenis
Berenang Pooldack
Pijat Massages
Terapi Spa
Karyawan hotel Menerima tamu Receptation / regislation
Memberi informasi Informasi desk
Menjaga keamanan Ruang security
Mengawasi & menerima barang Receving room
Mengawasi masuk/out pegawai Tire keeper
Pembayaran Tamu Cashier
Mengurus Kepegawaian Personalia
Mengurus administrasi Front office
Membawa koper tamu Bell boy
Menyimpan koper gudang
Bersihkan kamar House keeping
Bawa makanan & minuman Bell boy station
Menerima public Publik relation room
R. kamar kecil Toilet
Menitipkan barang Locker
Ganti pakaian seragam R. ganti
Mengurus dapur R. chief kitchen
Mengurus perhotelan R. sales manages
Memasak Dapur
Simpan makanan Pantry
Simpan bahan makanan Gudang basah/kering
Karyawan hotel Simpan bahan baker Gudang bahan bakar
107
Mendinginkan daging Gudang pendingin
Makan dan minum R. makan / kanatin
Istirahat R. istirahat
Sholat Mushola
Simpan pakaian L. lemari
Mencuci,mengeringkan Loundry
Melayani makan / minum Restaurant,coffe shop
Memperbaiki kerusakan Work Shop / gudang
Mengontrol AC R. AHU
Memasang diesel R. generator
Pemanas air R. boiler
Mengatur bangunan R. Enginering
Pertolongan pertama R. P3K
108
b. Kelompok Ruang Penunjang
No Jenis Ruang Sumber Jumlah Luas ( M2 ) Total ( M2 )
1 Restaurant Sl 1 1,134 1,134
2 Cafe Sb 2 64 128
3 bar Sb 2 160 320
4 Coffe shop Sb 1 210 210
5 Spa Sb 1 306 306
6 Gym Sb 1 194 194
7 massages Sb 1 306 306
8 R. Mushola Sb 6 36 216
9 Pool Dack & cafe Sb 1 135 135
Jumlah B 2,949
109
4 Personal dept Sb 1 93 93
5 Front office Sb 1 90.3 90.3
6 House keeping Sb 1 150.4 150.4
7 Security office Sb 1 105 105
8 Loundry office Sb 1 79.5 79.5
9 Chief office Sb 1 8.4 8.4
10 Engineer office Sb 1 105 105
Jumlah D 679.95
Kamar mandi
- Pria Sb 1 6.6 6.6
2 Ruang M & E
R. Operator Sl 1 20 20
R. AHU Da 1 12 12
R. PHBX Sl 1 15 15
R. Genset Da 1 48 48
R. Sampah Sl 1 16 16
R. Pemanas air Sl 1 48 48
Sl 1 30 30
R. Pompa air
3 Gudang
Gd. Makanan kering Da 1 12.33 12.33
Gd. Makanan segar Da 1 10.75 10.75
110
Gd. Pendingin makanan Da 1 16.8 16.8
Gd. Minuman Da 1 7.85 7.85
Gd. Pendingin Da 1 10.75 10.75
minuman
Gd. Brng. Bekas Sl 1 6 6
perlengkapan
Gd. Engineer sl 1 6.25 6.25
4 R. Pantry Sb 1 35 35
5 R. Bell boy Sb 1 11.22 11.22
6 Kasir Sb 2 7.5 15
7 R. Pos keamanan Sb 2 6.25 12.5
Jumlah E 518.2
Jumlah keseluruhan
Keterangan :
a. Data Arsitek ( Da )
b. Study Literatur ( Sl )
c. Study Banding ( Sb )
111
4. Analisa Pola Hubungan Ruang
a. Hubungan ruang
Keterangan :
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Tidak Ada Hubungan
112
B Ruang servis
1 Toilet karyawan
2 Ruang karyawan
3 Ruang ME
4 Gudang
5 Pantry
6 Ruang bell boy
7 kasir
8 Ruang pos keamanan
Keterangan :
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Tidak Ada Hubungan
C Ruang utama
1 Kamar hotel
2 Entrance hall
3 Lobby
4 Meeting room
5 Function room
6 Convention hall
Keterangan :
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Tidak Ada Hubungan
D Ruang Pelengkap
1 Bank
2 Moneychanger
3 Caffe resto
4 Biro trafel
5 Ruang pos
Keterangan :
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Tidak Ada Hubungan
113
E Ruang Penunjang
1 Restaurant
2 Bar
3 Caffe
4 Retail
5 Ruang salon dan SPA
6 Masagge room
7 Ruang fitness
8 Ruang telepon umum
9 Musholla
10 Pool dack
Keterangan :
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Tidak Ada Hubungan
1 Ruang Luar
2 Area parkir
3 Open space
4 Pos jaga
Keterangan :
Hubungan Erat
Hubungan Kurang Erat
Tidak Ada Hubungan
1) Zona Hotel
114
2) Zona Konvensi Hall
Zona Konvensi hall, memiliki akses langsung dari hotel dan site,
pengelola menuju Konvensi hall baik dalam hotel maupun dari luar
site.
3) Zona Service
tapak, perletakannya pun terdapat pada area yang tidak harus terlihat
jelas oleh pengunjung, akan tetapi zona service ini harus dapat
4) Zona Parkir
Zona parkir diletakan pada bagaian yang dekat dengan jalan utama
dan harus berdekatan dengan zona hotel dengan tujuan agar mudah
dalam pencapaian.
115
5. Analisa Skema Organisasi Ruang
1. Sistem Material
116
b. Material bangunan
1. Fungsi
(d) Estetika.
(f) Warna.
(g) Bahan.
2. Ekonomi
serta waktu.
117
b. Dinding bangunan
c. Lantai
118
2. Struktur
dasar :
dan penampilan.
kondisi tanah dan kedalaman tanah keras. Selain itu dengan adanya
datar.
daerah pertanian.
119
2. Struktur bagian atas (upper structure)
dan hisap oleh angin. Sedangkan akibat gempa, struktur bagian atas
frame.
1. Sistem Pencahayaan
a) Kesejukan penglihatan
b) Kenikmatan
c) Kepuasan
1) Pencahayaan alami
120
disesuaikan dengan fungsi ruang dengan prinsip-prinsip sebagai
berikut :
Bukaan
2) Pencahayaan buatan
121
PLAFOND
½a a a ½a
2. Sistem Penghawaan
a. Penghawaan Alami
122
2. Polusi bau dan debu
3. Sistem Akustik
dipertimbangkan terhadap :
privasi.
bunyi.
tanah.
123
B T
BUPPER
BANGUNAN
BANGUNAN
BALCON E SEBAGAI
Vegetasi BUPPER
BUPPER
Sumber Kebisingan
FILTER
merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya
alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di
satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan
energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari
matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan
124
Sistem sel surya yang digunakan terdiri dari panel sel surya,
yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri
beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel
adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu
dalam sistem sel surya itu merupakan rangkaian elektronik yang mengatur
proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam
selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai
10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai
sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila
berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu
terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi
tegangan aki itu akan naik. Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka
125
Berikut ini pembagian sistem tenaga surya pada penggunaanya :
pendukung, jika listrik dari PLN mati, maka dengan sendirinya genset
SDP DISTIRBUSI
PLN LT. DASAR
126
3. Sistem Plumbing
perencanaan pemipaan.
dialirkan melalui pipa besi (steel pipe atau black pipe), pipa galvanis, pipa
Poly Vinyl Chloride (PVC) atau pipa tembaga (copper pipe). Pipa yang
tertentu.
maka pipa-pipa tersebut diberi warna yang berbeda antara satu dengan
127
4. Sistem Penyediaan Air Bersih
rembesan.
5. Sampah
128
Gambar V.20. Ilustrasi Sistem Pembuangan Sampah
(Sumber : Materi Utilitas)
6. Sistem Komunikasi
129
(TELKOM) yang dapat mengirim dan menerima pembicaraan pada
bangunan.
dan intercom.
operator.
d) Untuk akses internet kawasan ini menyediakan jasa internet nir kabel
(LAN).
7. Sistem keamanan
1) Pencegahan pasif
130
penghubung atau jalan yang dipergunakan oleh manusia pada
saat kebakaran.
2) Pencegahan aktif
kebakaran.
131
b) Fire Hidrant System
Alat ini berupa tabung-tabung gas zat arang atau serbuk anti
bangunan.
132
8. Sistem Penangkal Petir
Antena
Elektroda Pertahanan
Daerah Pertahanan
Terminal Tanah
Gambar V.25. Sistem Penangkal Petir Tongkat Franklin
(Sumber: M’ said dalam Faradina 2010)
kamar, terutama pada lantai atas maka bangunan ini dilengkapi dengan
133
Tabel V.6. Sistem Transportasi Vertikal
Penggunaan pada Relatif kecil hanya Relatif kecil Relatif kecil, hanya
orang dan barang, untuk servis, untuk pengunjung
pemanfaatan dan keadaan darurat, dan dan pengangkatan
pengoperasian sebagian kecil barang.
pengunjung
Waktu menunggu Tidak perlu Tidak perlu Tidak perlu
menunggu menunggu menunggu jika tidak
ada pemakaian lift
Kapasitas Kapasitas besar Kapasitas besar Kapasitas kecil
Waktu Perjalanan dan Perjalanan sedang Perjalanan cepat
melelahkan
Suasana Kurang dapat Dapat menikmati Kurang dapat
menikmati suasana suasana menikmati suasana
Pemakaian ruang Besar Besar kecil
Daya angkut Relatif kecil Relatif kecil Relatif kecil
Hubungan antar Terasa Terasa Tidak terasa
lantai
Apabila aliran Dapat digunakan Dapat digunakan Tidak dapat
listrik terputus digunakan
Ketinggian lantai Efektif 4-5 lantai Efektif 1-3 lantai Efektif bagi lantai
banyak
134
10. Sistem Parkir
Jenis pola parkir yang di rancanakan :
Tabel V.7. Pola Parkir
Sikap Terhadap
Pola Parkir Potensi
Proyek
Menyatu - pemanfaatan parkir lebih mudah Orientasi pemakai
- Pengawasan parkir lebih mudah parkir diperjelas dengan
- Jarak dengan kegiatan bisa jauh adanya perbedaan warna
Menyebar - Setiap kegiatan mempunyai parkir
sendiri
- Sulit memanfaatkan parkir
luar bangunan maka letak parkiran di buat khusus agak jauh dari sumber
di Kota Kendari.
Sistem parkir 90o digunakan untuk parkir kendaraan roda dua dan roda
135
b) Sistem parkir 60o
Sistem parkir 60o digunakan untuk parkir kendaraan roda empat di luar
bangunan.
2,
50
m 2, 2, 2,
50 50 50
m m m
136
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Hasil pembahasan atau uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab
diangkat dari pembahsan ini, maka dapat ditarik ksimpulan sebagai berikut :
perhotelan baik oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta yang berada
2. Dengan adanya Hotel Konvention ini juga sebagai sarana akomodasi yang
137
B. Saran
dari luar, yang dengan jelasnya mempunyai iklim dan budaya yang
berbeda. Pada akhirnya jika desain itu di tempatkan pada daerah kita
fascadenya bagus ataupun kren banget dalam istilah kininya, selain itu
budaya kita akan hilang tanpa identitas yang jelas. Arsitektur bukan hanya
tentang gaya, warna, garis dan beragam bentuk menjadi sebuah bangunan
semata. Arsitektur adalah hidup itu sendiri. Ia mewakili budaya dan cara
kita melihat dunia ini. Masalah datang ketika globalisasi mengambil alih
orang sering salah kaprah memahami ini. Arsitektur yang “laku dijual”
adalah yang baik, tidak peduli apakah berakar dari kebudayaan lokal
ataupun tidak.
138
2. Dalam mendesain bangunan kita terkadang dihadang masalah dana dan
bahan material yang mahal bukan suatu jaminan untuk sebuah desain yang
baik, akan tetapi bagaimana kita “bermain” dengan material yang ada,
139
DAFTAR PUSTAKA
Bandung
D.K. Ching, Francis. 1993. Arsitektur: Bentuk Ruang dan Susunannya, Erlangga:
Jakarta.
Firman, 2009.Universitas Langlang Buana. Skripsi Hotel Convention Dengan
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Ma’ruf, Annas, 2007. Materi Mata Kuliah Utilitas. Kendari :Universitas Haluoleo.
Ohira Yoshio,1990. Leisure & Resort Space, Design book center, Jakarta
140
Sambono Agus dan Bagiono, 2006.,Kantor Depan Hotel, Penerbit C.V Andi,
Yoyakarta
Utama, Jakarta.
Erlangga: Jakarta
141