Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hotel adalah sebuah bangunan, perusahaan atau usaha yang menyediakan jasa inap dan
juga menyediakan makanan dan minuman bagi tamu yang datang serta mempunyai fasilitas
jasa lannya. Yang mana semua fasilitasnya juga di peruntukkan bagi masyarakat umum.

Pada saat ini, Bandung merupakan suatu daerah yang sering menjadi tujuan destinasi
wisatawan lokal maupun asing. Kegiatan bisnis dan pariwisata yang semakin meningkat
sehingga pertumbuhan industri perhotelan pun semakin pesat.
Hotel Jayakarta Suites Bandung ini merupakan salah satu hotel yang berada di Kota
Bandung yang menyuguhkan pemandangan alam maupun kota Bandung karena lokasinya yang
berada di dataran tinggi kota bandung, menjadikan daya tarik tersendiri yang disuguhkan oleh
hotel ini. Dengan mengikuti konsep dari hotel itu sendiri yakni pendekatan dengan kebudayaan
jawa yang dikemas secara Modern dengan mengikuti perkembangan zaman, sehingga
menjadikan hotel ini lebih berkarakter serta menyuguhkan pengalaman visual yang mudah
diingat oleh pengunjung yang datang.
Oleh karena itu, maksud perencanaan ini adalah untuk mengembangkan nilai budaya yang
sudah ada yang dikemas secara modern dan elegan ke dalam interior Jayakarta Suites Hotel
ini. Diharapkan dengan adanya pengembangan desain secara tematis ini akan memberikan
pengalaman dan menarik perhatian bagi para pengunjung yang datang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Memaksimalkan perancangan interior Jayakarta Suites Hotel dengan memperhatikan
kebutuhan dan factor penunjang lainnya yang sesuai dengan semua fasilitas yang ada
di hotel.
2. Perlu ditingkatkannya penerapan pada material maupun elemen dekoratif tanpa
menghilangkan karakter dari Jayakarta Suites Hotel.
3. Perlunya perancangan interior yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsi ruang dengan
mementingkan sirkulasi dan ergonomic agar tamu merasa nyaman.

1.3 Tujuan Perencanaan


1. Merancang interior yang nyaman sesuai dengan kebutuhan dan fungsi ruang, sirkulasi
,kesan yang ingin dibangun serta persyaratan kebutuhan ruang lain yang berkaitan
dengan teknis dan estetis ruang.
2. Memunculkan karakteristik The Jayakarta Suites Bandung tanpa menghilangkan ciri
dari desain yang lama.
3. Merancang fasilitas hotel yang sesuai dengan standar hotel bintang 4.
1.4 Lingkup Perencanaan
1. Kegiatan Utama :
- Perencanaan ruang tidur tamu hotel
- Perencanaan Restaurant, Café
- Perencanaan meeting room dan ballroom
- Perencanaan area public ( lobby & lounge )
2. Kegiatan Penunjang :
- Perencaanan area hiburan dan kebugaran ( Fitness center, Spa )

1.5 Metode Perencanaan

Bagan 1.1 Kerangka Berpikir

1.6 Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam perancangan desain interior Hotel
Jayakarta Suites ini dilakukan melalui metodepengumpulan data, yaitu :
1. Studi literatur, dengan mengumpulkan beberapa literatur berupa data – data standar
perancangan, teori-teori yang menjadi acuan dalam perancangan ini.
2. Survey / Observasi langsung dengan mengunjungi Hotel Jayakarta Suites Bandung untuk
mencari data yang diperlukan serta melihat secara langsung keadaan hotel tersebut.
3. Wawancara dengan pengelola , pegawai maupun pengunjung / wisatawan
4. Dokumentasi, dengan mengambil foto sebagai referensi.
5. Mengunjungi laman website tentang perancangan interior hotel, dan website resmi The
Jayakarta Suites Bandung serta beberapa hal mengenai kebudayaan jawa yang menjadi
referensi untuk merancang The Jayakarta Suites Bandung.

1.7 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika dalam penulisan laporan Pra Tugas Akhir ini, antara lain:
Bab I Objektivikasi, membahas mengenai penjelasan awal dan tahapan menuju tujuan
perancangan interior kantor. Poin-poin meliputi latar belakang, objektivikasi masalah, tujuan
perencanaan, ruang lingkup perencanaan, dan sistematika penulisan laporan.
Bab II Identifikasi, berisikan landasan yang mendasari proses perancangan dengan
pengkajian terhadap berbagai sumber pustaka maupun data lapangan yang menjadi acuan
dalam perancangan .
Bab III Interpretasi, berisi pembahasan mengenai analisa dalam proyek. Analisa tersebut
mencakup Analisa data, kendala, kriteria, program aktifitas fasilitas, besaran ruang,
persyaratan ruang, sirkulasi serta estetika
Bab IV Re-Interpretasi, berisi tentang konsep desain yang meliputi konsep umum
perencanaan, membahas mengenai tema dan gaya, konsep organisasi ruang yang terdiri dari
zoning-blocking, konsep lantai, furniture, ergonomi, serta teknis utilitas.
Bab V Kesimpulan, berisi uraian yang disimpulkan dari bab-bab sebelumnya yang merupakan
langkah-langkah yang disusun dalam tahap pelaksanaan desain di mata kuliah Tugas Akhir
nanti.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Studi Literatur


2.1.1 Definisi

• Desain Interior

Merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang interior dalam


bangunan, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar akan sarana
untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus mengatur aktivitas,
memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta penampilan,
perasaan, dan kepribadian.
Sumber : D.K.Ching (1995)

• Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia
makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan
itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di
hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu
yang dimiliki hotel itu.
Sumber : Linata Tour

• Bandung

Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat, dan terbesar


ke tiga di Indonesia sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut.
Sumber : Bandung.go

2.1.2 Fungsi Hotel

• Sebagai tempat atau sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan


tamu .
• Sebagai tempat pertemuan (MICE > Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition)
• Sebagai tempat bersantai, rekreasi.
• Sebagai tempat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman khusus
bagi pelajar atau mahasiswa.
• Sebagai tempat untuk mencari nafkah. Khususnya bagi karyawan.
• Sebagai tempat istirahat atau tempat tinggal sementara dalam perjalanan pariwisata.

2.1.3 Klasifikasi Jenis Hotel


2.1.3.1 Jenis hotel berdasarkan dari lokasi

• City Hotel atau Hotel kota yaitu hotel yang lokasinya berada di perkotaan,
biasanya hotel ini titujukan untuk masyarakat yang bertujuan untuk tinggal
sementara atau tinggal dalam jangka waktu yang lelatif pendek, city hotel
sering disebut dengan transithotel sebab sering dihuni oleh pelaku bisnis.

• Resort Hotel yaitu hotel yang lokasinya berada di daerah pegunungan atau
di tepi-tepipantai dan lain-lain. Resort hotel ini ditujukan untuk masyarakat
yang ingin menginap atau beristirahat pada hari libur dan bagi yang ingin
berwisata.

• Residential Hotel yaitu hotel yang lokasinya berada di daerah pinggiran


perkotaan yang jauh dari keramaian, akan tetapi cukup mudah untuk dapat
mencapai berbagai tempat kegiatan usaha. Residential hotel ini biasanya
berlokasi di daerah yang tenang sebab ditujukan untuk masyarakat yang
ingin menginap dalam jangka waktu yang relativelama.

• Motel yaitu singkatan dari Motor Hotel yang lokasinya berada di


pinggiran atausepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan
kota besar lainnya ataupundengan lokasi lainnya, bisa juga di pinggir jalan
raya dekat dengan batas kota besar. Motel ditujukan untuk tempat instirahat
sementara bagi orang yang melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan
menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Krena itu motel
selalu menyediakan garasi untuk kendaraan-kendaraan pribadi

• Beach Hotel yaitu suatu hotel yang lokasinya berada di dekat pantai.

• Mountain Hotel yaitu suatu hotel yang lokasinya di daerah pegunungan.

• Bandara Hotel yaitu hotel yang berada di dekat bandar udara utama.
Pengelompokan hotel berdasarkan lamanya hotel beroprasi, yaitu
a. Full Lenght Operation Hotel adalah hotel yang beroperasi 365 hari
dalam setahun, 30 hari dalam sebulan, tujuh hari dalam seminggu,dan
24 jam dalam sehari. Tidak pernah tutup atau libur.
b. Seasonal hotel beroperasi hanya pada saat tertentu saja. Kadang buka
penuh dan berfungsi sebagai sarana akomodasi yang juga menyediakan
makanan serta minuman, tetapi sekali waktu juga tutup.

Pengelompokan hotel berdasarkan kemewahan, yaitu :


a. Luxurious hotel adalah hotel mewah. Melihat dari arsitek bangunannya,
fasilitas dan kelengkapannya yang ada di dalamnya, semuanya serba mewah.
Ukuran kamar, lobby dan kualitas restoran serta gedung atau ruang pertemuan,
semua luas dan mewah.
b. Boutique hotel adalah hotel yang mewah, walaupun belum tentu memiliki
kamar yang banyak. Hotel ini bisa berbintang 3,4 atau 5. Mewah dalam hal
fasilitas dan kelengkapan hotel, seperti di lobby, kamar, restoran maupun
gedung pertemuan. Dapat juga berupa hotel dengan tipe gedung antik,
bersejarah dengan peralatan yang serba mewah.
c. Normal Hotel merupakan tipe hotel kebanyakan, baik di kota maupun di
daerah tujuan wisata. Kemewahan dan kelengkapan fasilitasnya didasarkan
atas bintang yang disandang hotel tersebut. Hotel bintang empat logikanya
lebih lengkap dan mewah dari hotel bintang tiga, dan hotel berbintang lima
lebih mewah dari hotel bintang empat.

2.1.4 Pengertian Hotel Butik

Telah dijelaskan bahwa pengertian hotel adalah suatu bentuk


bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang
menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman
serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi
masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun
mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.
Sedangkan butik mempunyai definisi sebuah toko kecil, yang khusus
menjual barang-barang tertentu yang mewah dan mengikuti tren seperti
pakaian dan perhiasan. Dari pengertian hotel dan butik diatas, dapat
disimpulkan bahwa hotel butik memberikan konsep penginapan yang
berbeda dari hotel biasanya, dengan keunikan dan kemewahan ini
menjadikan hotel butik sebagai hotel non bintang dengan kualitas hotel
bintang.
Menurut buku The Defenition of Boutique Hotels in Recent Years –
Lucienne Anhar, Butik hotel memiliki beberapa pengertian yakni:
a. Kecil: memiliki kapasitas 50 kamar (untuk didaerah pinggiran) atau 150
kamar (untuk didaerah perkotaan)
b. Karya arsitektur yang sustainable : material yang digunakan bervariasi
serta kebanyakan konsep dasarnya selaras dengan alam dan
perkembangan budaya di sekitar site. Dan memperhatikan manajemen
pembuangan atau sisa dan keefisienan penggunaan energi.
c. Orisinalitas :butik hotel kebanyakn memiliki konsep yang jauh berbeda
dari hotel-hotel bintang lima , sehingga butik hotel memiliki identitas
yang kuat, seperti hotel tersebut memiliki dekorasi layaknya galeri,
barang antik bahkan ada juga yang mendekorasi layaknya tempat tinggal
di perkampungan yang sangat sederhana.
d. Mewah : butik hotel mempunyai pedoman utama yang berbunyi
“Kualitas, Berapapun Harganya” namun hal ini tidak diterapkan dalam
pemilihan material, akan tetapi dalam segi pelayanan dan keramahan
yaitu menempatkan keinginan individu di atas segalanya.
e. Low profile : butik hotel tidak mengiklankan diri sendiri, mereka
berkenyakinan bahwa para turis akan mencari keberadaan mereka.

Pengertian lain dari Butik Hotel, yaitu :

• Butik hotel bukanlah bagian dari hotel lainnya Hotel butik didesain
dengan penekenan pada tema yang berbeda dari hotel lainnya yakni
dengan tema yang unik, tidak biasa, dan suasana yang special.
• Hotel butik terkesan stylish, sehingga Gaya, perbedaan, kehangatan,
dan keintiman merupakan kunci utama dari hotel butik, dimana
menarik tamu hotel yang mencari keunikan dan perbedaan dari segi
arsitekturalnya.
• Lokasi dari hotel butik yang dipilih berperan penting Apabila berada
di area perkotaan lokasi menjadi prioritas utama yang
dipertimbangkan oleh tamu hotel.
• Hotel butik menawarkan suasana kosmopolitan dengan sentuhan
local.
• Hotel butik adalah hotel untuk kalangan menengah ke atas.
A. The Jayakarta Suites Bandung
The Jayakarta Suites Bandung merupakan Hotel chain Nasional dan merupakan
salah satu unit dari The Jayakarta Hotels & Resorts, yang dimiliki oleh PT.
Pudjiadi & Sons Tbk yaitu sebuah perusahaan swasta. Hotel ini terletak disebelah
utara kota Bandung, daerah perbukitan dengan pemandangan gunung dan
hamparan kota Bandung, yang berlokasi di Jl.Ir.H. Juanda No. 381 A Dago
Bandung 40135, sebagai hotel berbintang 4.

Hotel Jayakarta Bandung dibangun di atas tanah seluas 10.000 m2 dan dibuka
pertamakali (Grand opening) untuk tamu pada tanggal 10 Maret 1994 dengan
nama Jayakarta Suites Hotel. Pada tahun 1995 Jayakarta Suites Hotel berubah
nama menjadi Hotel Jayakarta Bandung, yang diresmikan oleh Bapak Soeharto,
Presiden Republik Indonesia pada tanggal 6 Desember 1995. Dinamakan
Jayakarta karena induk hotel pertama (Pusatnya) didirikan di pusat 46
pemerintahan Republik Indonesia yaitu Ibu Kota Jakarta, yang mana asal mula
nama Jakarta adalah Jayakarta. Hal ini sebagai tanda penghargaan terhadap pendiri
kota Jakarta yaitu Pangeran Jayakarta.

Hotel Jayakarta pada saat dibangun pertama kali di Jakarta, merupakan satu
satunya hotel yang bernuansa Indonesia, baik dari segi arsitektur bangunan
maupun design interiornya pada saat itu dan pemiliknya adalah orang Indonesia.
Hotel Jayakarta adalah hotel bisnis dan resort, yaitu tempat yang tepat untuk
menjalankan kegiatan bisnis dan tempat untuk beristirahat pada akhir pekan
bersama keluarga. Hotel Jayakarta juga merupakan tempat yang nyaman untuk
menikmati hiburan di taman bermain anak, khususnya dapat berguna bagi orang
tua yang membawa anaknya untuk berlibur sambil bermain. Pada tahun 2004
Hotel Jayakarta Bandung berubah nama menjadi The Jayakarta Bandung Suite
Hotel & Spa.

Sekitar bulan September 2004, The Jayakarta Bandung Suite Hotel & Spa
membangun gedung baru terdiri dari 5 lantai dan 1 basemant dengan penambahan
meeting room sebanyak 7 ruangan, room sebanyak 75 kamar dan pemindahan
Lapangan Tennis ke Lt. 5. Pembangunan berjalan + 1,5 tahun. dan diberi nama
The Jayakarta Boutique Suite Hotel & Spa. Soft opening pada bulan Desember
2005 dengan dijualnya kamar dan meeting room dengan digantinya nama The
Jayakarta Bandung menjadi The Jayakarta Bandung Boutique Suite Hotel & Spa.
The Jayakarta Bandung Boutique Suite Hotel & Spa merupakan Hotel chain
Nasional dan merupakan salah satu unit dari The Jayakarta Hotels & Resorts, yang
dimiliki oleh PT. Pudjiadi & Sons Tbk yaitu sebuah perusahaan swasta.

2.1.5 Prinsip Hotel Butik


Hotel Butik memiliki beberapa prinsip, yaitu :

1. Gaya arsitektur yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya.


2. Hotel bintang kecil yang memiliki gaya dan ciri khasnya sendiri
3. Fokus pada gaya eksotis, pelestarian keakraban dan layanan yang memuaskan
4. Penggunaan elemen desain yang tidak biasa seperti garus, bentuk , warna ,
tekstur, polar uang dan cahaya.

2.1.6 Faktor Penyebab Munculnya Hotel Butik


Tahun ke tahun, industri perhotelan terus meningkat dan dimonopoli oleh grup-
grup hotel ternama. Setiap hotel dilengkapi dengan fasilitas yang memuaskan. Tetapi,
industri perhotelan menganggap bahwa akan lebih menguntungkan jika kamar-kamar
dibangun dengan cara lebih mudah dengan biaya pemeliharaan lebih sedikit daripada
membangun hotel dengan kamar 26 yang paling bagus yang akan menghabiskan
banyak biaya dalam pemeliharaannya.

Hal ini yang mendorong beberapa hotel untuk menawarkan kamar-kamar yang
tipikal dengan diberi pelayanan yang terbaik. Ini merupakan usaha untuk menyetarakan
penawaran atau fasilitas mereka, sehingga pengunjung sudah mengetahui apa yang
akan mereka dapatkan ketika memasuki hotel dengan kategori yang sama. . Setiap
industry perhotelan berusaha untuk membuat tamu-tamunya nyaman dan betah
menginap di hotelnya. Tetapi pengunjung sekarang ini berharap lebih dari sekedar
merasa nyaman dan santai. Seiring perjalanan waktu, para pengunjung mulai jenuh
dengan kamar-kamar hotel yang terlihat sama dan tanpa karakter tersebut.

Wisatawan lebih menginginkan sesuatu yang baru, yang mengejutkan atau


eksotis, dan lebih tradisional..Untuk mengatasi kondisi pasar ini, sejumlah hotel
membuat strategi baru denganmenawarkan produk yang berbeda. Hotel-hotel ini
menawarkan gaya yang unik denganmemberikan pelayanan yang ramah. Dan yang
lebih penting lagi , setiap ruang-ruangmemiliki ciri khas tersendiri. Hotel-hotel ini
kemudian dikenal sebagai “ hotel boutique “yaitu sebuah hotel yang memiliki sense of
place. Hotel butik merupakan konsep baru di dalam dunia perhotelan. Hotel butik
memiliki keunikan yang berbeda dibanding hotel-hotel lainnya. Hotel butik diyakini
pertama kali dibuka pada tahun 1981 oleh The Kimpton Group’s Bedford Hotel di
SanFransisco dan The 27 Blakes Hotel di South Kensington , London yang dirancang
oleh stylistselebriti Anouska Hempel. Pada tahun 1984, Ian Schrager membuka hotel
boutiquepertamanya di Murray Hill, New York yang dimiliki oleh Morgans Hotel yang
dirancangoleh arsitek dari Prancis yaitu Andree Putnam.
2.1.7 Klasifikasi Hotel Butik

Sebuah hotel dalam “kategori Butik” adalah hotel yang unik dalam jenisnya dan
karena desain khususnya, lokasi, layanan khas, dan atau desain eksternal dan internal
telah membedakan dirinya dari hotel lain. Layanan hotel butik setidaknya harus
memenuhi standar dasar dan opsional untuk kategori hotel bintang 3.
Berikut ini merupakan beberapa klasifikasi hotel butik menurut Jordan Ministry of
Tourism & Antiquities, diantaranya yaitu:
1.Hotel terletak di lingkungan yang bersejarah, arkeologis atau lingkungan yang
berbeda
2. Hotel berbeda dan koheren dalam desain eksternal dan internalnya
3.Desain dan konsep hotel tersedia secara tertulis dan dilakukan oleh arsitek
bersertifikat
4. Desain hotel menonjol dan berbeda dalam perhatiannya terhadap detail
5. Desain direktori ruangan, brosur, materi pemasaran, alat tulis khas dan melengkapi
kesuluruhan konsep dan desain hotel
6. Kualitas dan penataan makanan dan minuman hotel sesuai dan melengkapi
keseluruhan konsep dan desain hotel
7. Memenuhi standar klasifikasi dari hotel bintang 3 sampai dengan hotel bintang 5
Ada pula klasifikasi hotel dan persyaratan fasilitas yang harus tersedia di setiap tipe
hotel sesuai keputusan Direktorat Jenderal Pariwisata tahun 1988

2.1.7.1 Klasifikasi Kapasitas Jumlah Kamar


Jumlah kamar dan persyaratannya Berdasarkan jumlah bintang yang dimiliki
berdasarkan SK Menteri No.PM.10/PW 301/Phb.77, jumlah persyaratan kamar dan lainnya
yaitu: Hotel bintang empat (****): Jumlah kamar standar, minimal 50 kamar, kamar suite,
minimal 3 kamar, kamar mandi dalam, luas kamar standar, minimal 24 m2, luas kamar suite,
minimal 48 m2.
2.1.7.2 Klasifikasi Berdasarkan Durasi Menginap
Klasifikasi berdasarkan lamanya tamu menginap menurut Sulastiono
berdasarkan United States Lodging Industry yang sesuai dengan Hotel Butik, adalah:
a. Semi-Residential hotels: : hotel dengan lama tinggal tamu lebih dari satu hari tetapi
tetap dalam jangka waktu pendek berkisar dua minggu hingga satu bulan
b. Residential hotels: hotel dengan lama tinggal tamu cukup lama, berkisar paling
sedikit satu bulan
2.1.7.3 Klasifikasi Berdasarkan Faktor Lokasi
Resort hotel adalah hotel yang terletak di tengah-tengah kawasan wisata, di mana
sebagian besar tamu tidak melakukan kegiatan usaha. Macam-macam resort hotel berdasarkan
lokasi, antara lain :
a. Mountain Hotel (hotel yang berada di pegunungan)
b. Beach Hotel (hotel yang berada di pinggir pantai)
c. Lake Hotel (hotel yang berada di tepi danau)
d. Hill hotel (hotel yang berada di puncak bukit)
e. Forest hotel (hotel yang berada di kawasan hutan lindung)

2.1.8 Kriteria Standar Hotel


Berikut ini merupakan Kriteria Standar Hotel Bintang 4 menurut Peraturan Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor
PM.53/HM.001/MPEK/2013, yaitu:
Tabel 2.1. Kriteria Fasilitas Hotel Bintang 4
(Sumber: Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013)

2.2 Tinjauan Khusus Perencanaan


2.2.1 Deskripsi Proyek

Judul Proyek : Implementasi Karakter Warm and Elegant Budaya Jawa pada Interior

Hotel Jayakarta Suites di Bandung

Nama Hotel : The Jayakarta Suites Bandung

Kepemilikian : PT. Pudjiadi & Sons Tbk

Lokasi : Jl. Ir. H. Juanda No.381A, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung,
Jawa Barat 40135

Lingkup Proyek : Perencanaan Desain Interior

Klasifikasi : Hotel Butik ( **** )

Status Kepemilikan : Swasta


Gambar 2.1 Logo Hotel Jayakarta Bandung

2.2.2 Visi dan Misi


2.2.2.1 Visi

The Jayakarta Boutique Suite Hotel & Spa sebagai Hotel yang mempunyai standar
pelayanan internasional yang dapat memberikan pelayanan kepada seluruh tamu Hotel,
sehingga dapat menciptakan keamanan dan kenyamanan bersama. The Jayakarta Bandung
Boutique Suite Hotel & Spa dapat memberikan kesejahteraan bagi semuanya, baik pemilik
maupun para karyawan dan memberikan aspek yang positip bagi lingkungan disekitarnya. The
Jayakarta Bandung Boutique Suite Hotel & Spa menciptakan insan - insan pariwisata yang
handal dan professional untuk menuju era globalisasi.

2.2.2.2 Misi

Manajemen dan semua karyawan The Jayakarta Bandung Boutique Suite Hotel & Spa
akan sepenuhnya berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para tamu baik dari
kalangan usahawan maupun wisatawan secara kontinyu. Dengan menganggap tamu adalah
Raja, memenuhi apa yang diharapkan oleh tamu, memberikan pelayanan yang ramah dan
efisien serta tetap menjaga kebersihan hotel. Dengan melakukan itu, maka tamu akan mendapat
nilai atas uangnya dan tamu merasa seperti di rumah sendiri. The Jayakarta Bandung Boutique
Suite Hotel & Spa akan terus berusaha untuk menjadi hotel yang terbaik di Bandung, dengan
slogan karyawan yaitu : WE ARE ALL SITTING IN ONE BOAT Yang dapat memberikan
motovasi bagi karyawan untuk bekerja dalam satu team dan bukan perorangan, juga dapat
menghasilkan cara berpikir positif bagi kebaikan hotel dan tamu.
2.2.3 Aktifitas Umum

Kegiatan pengunjung hotel dibedakan menjadi 2 kelompok pengunjung, yaitu :

• Pengunjung menginap biasa

a. Menginap di kamar hotel selama waktu yang diinginkan.

b.. Mempergunakan fasilitas yang disediakan hotel seperti olah raga, restaurant, bar dan
fasilitas hiburan yang lainnya..

c. Keluar hotel untuk kepentingan pribadinya seperti mengunjungi tempat wisata,


keluarga, teman dan keperluan bisnis dan lain-lain.

• Pengunjung umum

Pengunjung umum tidak menggunakan fasilitas umum pada hotel tetapi


mengunjungi hotel untuk keperluan tertentu. Pengunjung umum dapat dibedakan
menjadi :

a. Pengunjung hotel harian, mengunjungi hotel untuk mempergunakan fasilitas hotel


seperti : restoran, bar, sarana olahraga dan sarana lainnya.

b. Mengunjungi kegiatan konvensi, mengunjungi kegiatan konvensi seperti exhibition


hall / pameran yang biasanya dibuka untuk umum.

Kegiatan pengelola hotel :

Pengelola hotel bertugas mengelola hotel sehari-hari dan memberikan pelayanan kepada semua
pengunjung hotel.

2.2.4 Aktifitas Utama

Dari segi yang ada program ruang hotel secara umum dibagi menjadi 2 yaitu front of the house
dan back of the house.

1. Front of the house


Pada area ini segala macam bentuk pelayanan dan fasilitas ditampilkan oleh suatu hotel
untuk dinikmati para tamu. Dari segi aktifitasnya terdiri dari :
a. Zona Private : Kamar tidur, kamar mandi, dan ruang sirkulasi dan koridor.
b. Zona Publik : Lobby, food and beverage area, function room, recreation area .
2. Back of the house
Merupakan service area yang sedapat mungkin tidak terlihat oleh tamu hotel. Bagian
ini merupakan bagian terpenting dalam hotel karena fungsinya sebagai penunjang
kelancaran kegiatan pada front of the house.
a. Ruang linen ( Linnen Room )
b. Ruang binatu ( Laundry Room )
c. Dapur utama ( Main Kitchen )
d. Gudang bahan makanan dan minuman
e. Ruang rekayasa dan perlengkapan lain ( Engineering & Mechanical Electric Room
)

2.2.5 Struktur Organisasi The Jayakarta Suites Bandung

Bagan 2.1 Struktur Organisasi

2.2.6 Deskripsi Kerja Struktur Organisasi


1. Front Office
a. Front Office Manager
• Membuat laporan bulanan tentang daftar tamu, tingkat hunian maupun
untung/rugi di bagian kantor depan.
• Membuat budget tahunan, menganalisis operasi dan pendapatan hotel secara
harian dari sisi pendapatan, rata-rata harga kamar.
b. Duty Manager
• Mendukung kelancaran proses check-in dan check-out di front office
• Menangani kesulitan tamu dan staff di front desk
• Mengontrol operasional di seputar front office antara lain, lobby, restoran, bar,
lounge koridor, dan kamar tamu.
c. Executive Lounge
• Melaksanakan evaluasi karyawan danmeninjau penampilan
keseluruhan, mendiskusikan penampilan dan bidang untuk perbaikan.
• Mempelajari dan mengevaluasi operasional dan standar prosedur di executive
lounge serta memberikan saran untuk perubahan yang diperlukan.
d. Front Desk Supervisor
• Memberi persetujuan transaksi paid out tamu untuk jumlah tertentu.
• Memberi persetujuan penggunaan housebank oleh Front Desk Agent Bell Captain.
• Mengontrol setiap barang yang disimpan atau masih berada di lobby mempunyai
tanda pengenal/ pass nomor barang yang jelas.
• Mencatat dan membukukan setiap barang tamu yang telah disimpen di luggage
room.
e. Receptionist
• Memasukan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan harian.
• Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staff tersebut
bertugas pada hari tersebut.
f. Bellboy
• Membantu membawakan barang tamu pada saat check out dari kamar ke lobby
hotel untuk selanjutnya ke kendaraan tamu.
• Mengantar barang tamu ke kamar tamu sesuai nomor kamarnya.
g. House Keeping
• Menjaga kebersihan hotel

2. Layanan Makanan dan Minuman


a. Food & Beverage Director
• Menyusun anggaran FB Production kitchen, F&B service dan Stewarding
• Menetapkan menu, sistem penyajian, strategi penjualan, mengarahkan pelaksanaan
serta menilai keberhasilan
• Mengusulkan kepada atasan, tentang penyesuaian prosedur dan kebijakan di
lingkungan food & beverage department jika diperlukan

b. Restaurant & Bar Manager

• Membantu untuk membuat laporan monthly report F&B sales.


• Mengkoordinasi kegiatan operasi di outlet food & beverage service.
• Membantu untuk membuat laporan monthly report F&B sales.

c. Assistant Food & Beverage Manager

• Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan antar kitchen, F& B service dan


stewarding
• Memonitor hasil inventaris fisik di bagian kitchen, F&B service dan stewarding
• Melaksanakan kelancaran operasional berbagai kegiatan yang ada kaitan kerja
dengan food & beverage department.

d. Head Waiter

• Memeriksa kelengkapan dan ketepatan dari “mise en place”.


• Menangani langsung pelayanan tamu VIP (Very important Person).
• Memeriksa kelengkapan, ketepatan pengadaan”store room requisition”.

e. Waiter/waitress
• Mengambil pesanan/order tamu dari captain untuk diteruskan kepada kitchen
• Mempersiapkan dan mengambil kebutuhan linen napkin, wares, supplies
• Mengumpulkan dan mengantarkan soiled linen dan dirty dishes ke
laundry/stewarding

f. Chief Bartender
• Mengawasi kelancaran, ketepatan pelaksanaan mixing drinks, penyajian, penjualan
dan pelayanan
• Menyusun standard portion, standard receipt, standard beverage cost bersama
dengan F&B cost control
• Mengatur pembagian “station” serta mengawasi pelaksanannya

3. Departemen Sumber Daya Manusia.

a. HRD Manager

• Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pengembangan SDM di lingkungan


hotel, yaitu dalam hal perencanaan, pengendalian, pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan SDM. Termasuk pengembangan kualitas nya dengan berpedoman pada
kebijakan dan prosedur.

• Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pembinaan


government dan industrial serta mempunyai kewajiban memelihara dan menjaga
citra perusahaan.
b. Assistant Manager/HRD Administrator Manager

• Membantu HRD Manager dalam bidang administrasi, peraturan, dan tata tertib serta
mengawasi time keeping.
• Menyiapkan surat perjanjian-surat perjanjian kontrak kerja dengan karyawan.
• Mengarsip berbagai peraturan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.

c. Chief Security
• Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengawasi, dan bekerja sama dalam
mengamankan seluruh harta, karyawan, pimpinan, tamu hotel, dan memastikan
bahwa prosedur keamanan telah dilaksanakan.
• Memimpin dan mengatur seluruh kegiatan anggota keamanan yang berhubungan
dengan prosedur keamanan dan perlindungan hotel.

d. Staff HRD
• Menangani dan melayani administrasi karyawan sesuai dengan peraturan hotel dan
peraturan pemerintah di bidang ketenagakerjaan.
• Mengatur proses pengambilan cuti tahunan dan mempersiapkan laporan dari
pengambilan cuti tahunan secara berkala.
• Melakukan pengontrolan administrasi yang berkaitan dengan sisa cuti dan secara
berkala.

4. Departemen Akutansi dan Keuangan


a. Accounting Manager
• Membuat laporan bulanan tentang daftar tamu, tingkat hunian maupun utang/rugi
di bagian keuangan.
• Memastikan bahwa semua staff di accounting menguasai system computer hotel,
system keuangan, dan standard operasional yang ada di hotel.
b. Front Cashier
• Membina rekening tamu ( Guest accounts/guest ledger )
c. Office
• Mencatat semua tagihan/ pembebanan ke rekening tamu
• Menerima semua dokumen pendukung rekening tamu dari semua kasir bar,
restaurant dan outlet-outlet lainnya.
d. Cashier Bar & Restaurant

• Mencatat dan membuat laporan penjualan harian yang ada di bar atau restaurant
yang bersangkutan.

e. Night Auditor

• Menerima dan merangkum secara penerimaan hotel dari pendapatan lain.


• Menyusun dan menjumlahkan pendapatan setelah diakumulasikan selama
beberapa hari dalam satu bulan (Month-to-date)
f. Bagian Akutansi
• Bertanggung jawab untuk membina city ledger, general ledger.
• Menyusun laporan keuangan (Neraca dan Perhitungan Labar Rugi) secara
periodik.

2.2.7 Klasifikasi Jenis Kamar

1. Deluxe Room

Gambar 2.2 Deluxe Room


(sumber :Google Image)

- Berada di lantai 2, 3 dan 4


- Beberapa kamar mempunyai pemandangan yang berbeda yaitu Mountain
- View dan Residence View.Tanpa Balcony, Beberapa kamar Twin Bed dan

sebagian King Size Bed.

- Mempunyai connecting room dengan Junior Suite Mountain View

Kamar ini memadukan kemewahan dan kenyamanan serta memberikan nuansa


kemewahan akomodasi di Indonesia. Kamar ini memiliki tempat tidur twin dan
berukuran sekitar 27 meter persegi.

2. Executive Room

Gambar 2.3 Executive Room


(sumber :Google Image)

- Berada di lantai 2, 3 dan 4


- Beberapa kamar mempunyai pemandangan yang berbeda yaitu City View,

Pool View dan Residence View.

- Terdapat Balcony
- Beberapa kamar Twin Bed dan sebagian King Size Bed
- Mempunyai beberapa connecting room dengan Deluxe Room dan
Executive Room
- Memiliki ukuran 28 meter persegi
3. Junior Suites

Gambar 2.4 Junior Suites


(sumber :Google Image)

- Berada di lantai 2, 3 dan 4


- Seluruh kamar mempunyai pemandangan Mountain View dan City View
- Beberapa kamar Twin Bed dan sebagian King Size Bed
- Mempunyai connecting room dengan Deluxe Room
- Tanpa Balcony
- Terdapat Living Room
- Memiliki ukuran 42 meter persegi

4. Boutique Village

Gambar 2.5 Boutique Village


(sumber :Google Image)

- Memiliki ukuran 27 meter persegi


- Mempunyai pemandangan pedesaan dan kolam renang
- Memiliki balkon
- Beberapa kamar Twin Bed dan sebagian Double Bed Size Bed
- Berada di lantai ground,1,2,3, dan 4
5. Junior Suites Village

Gambar 2.6 Junior Suites Village


(sumber :Google Image)

- Berukuran 42 meter persegi


- Memiliki pemandangan Gunung maupun Kota Bandung
- Menggunakan Queen Size Bed
- Tanpa balcon

6. Presidential Suites

Gambar 2.7 Presidential Suites


(sumber :Google Image)

- Hanya 1 unit terdiri dari 2 kamar 1 Deluxe Room dan 1 Executive Room
- Terdapat di Lantai 4 saja
- Terdapat Living Room, Dining Room dan Pantry (Mini Kitchen)
- Pemandangan kamar ke Street View dan City View
- Terdapat Balcony
7. Penthouse

Gambar 2.8 Penthouse


(sumber :Google Image)

- Hanya 1 unit terdiri dari 3 Kamar


- Terdapat di Lantai 4 saja
- Terdiri dari dua lantai
- Terdapat Living room, Dining room dan Pantry (Mini Kitchen)
- Pemandangan kamar ke Mountain View
- Terdapat Balcony

2.2.8 Fasilitas Hotel


1. Scenery Bar & Lounge

Gambar 2.9 Scenery Bar & Lounge


(sumber :Google Image)

Bar di Jayakarta ini beroperasi pada pukul 9 pagi – 11 malam


2. North Dago Café

Gambar 2.10 North Dago Café


(sumber :Google Image)

Dengan kapasitas tempat duduk 220, sangat cocok untuk sarapan, makan siang, dan makan
malam

Beroperasi pada pukul : 6 s/d 10 Malam

3. Meeting & Events

Gambar 2.11 Meeting Room


(sumber :Google Image)

Adapun meeting room tersebut yakni :

- Srikandi Room dengan kapasitas 60 orang set up Theatre dan 40 orang set up U –
Shape.
- Arjuna Room denga kapasitas 60 orang set up Theatre dan 40 orang set up U –
Shape.
- Krisna Roomdengan kapasitas 60 orang set up Theatre dan 40 orang set up U –
Shape.
- Yudhistira Room dengan kapasitas 50 orang set up Theatre dan 30 orang set up U–
Shape.
- Bima Room dengan kapasitas 50 orang set up Theatre dan 30 orang setup U –
Shape.
- Nakula Room dengan kapasitas 30 orang set up Theatre dan 25orang set up U –
Shape
- Sadewa Room dengan kapasitas 30 orang set up Theatre dan 20 orang set up U –
Shape.

Pada tahun 2009 ada penambahan jumlah ruang meeting sebanyak 3 (tiga) ruangan yaitu Puri
Jayakarta,Puri Jayakarta 1 dan Puri Jayakarta 2. .Dengan demikian jumlah keseluruhan ruang
meeting menjadi 19 ruang meeting.

4. Swimming Pool

Gambar 2.12 Swimming Pool


(sumber :Google Image)

Terdapat juga swimming pool outdoor yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu main pool,
jacuzzi dan kids pool.

5. Spa

Gambar 2.13 Spa


(sumber :Google Image)

Anda mungkin juga menyukai