PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hotel merupakan suatu industri atau usaha jasa yang dikelola secara
komersial. Artinya dalam menyediakan jasa yang biasa juga disebut sebagai
“product” kepada calon konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besarnya.
Sebuah Hotel hendaknya memiliki standar tersendiri yang ditekankan kepada
setiap karyawan dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Untuk
melaksanakan pemberian jasa yang demikian itu hotel menyediakan fasilitas-
fasilitas dan pelayanan-pelayanan yang pokok-pokoknya berupa :
1
1. Tempat untuk beristirahat dan kamar tidur
2. Tempat dan ruangan untuk makan dan minum, restoran, bar dan
coffee shop.
3. Toilet dan kamar mandi
4. Pelayanan umum untuk memenuhi segala macam kebutuhan lain
dari para tamu
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan hotel resort?
2. Bagaimana Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 5?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apakah yang dimaksud dengan hotel resort
2. Mengetahui persyaratan dan kriteria hotel resort bintang 5
2
BAB II
STUDI LITERATUR
A. Pengertian
Berikut ini dikutip beberapa pengertian hotel:
Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah:
Sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan
dan minuman bagi tamu.
Menurut SK Menparpostel no.KM 37/PW.340/MPPT-86 tentang
peraturan usaha dan pengelolaan hotel menyebutkan bahwa hotel adalah
suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman
serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.
Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA)
sebagaimana dikutip oleh Steadmon dan Kasavana: Hotel dapat
didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial
dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas
pelayanan sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan
kamar, pelayanaan barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat
menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-hiasan yang
ada didalamnya.
3
4. Dikelola secara komersial
4
hotel yang tamu-tamunya para atlit olahraga.
- Casino Hotel
Adalah hotel yang sebagian tempatnya berfungsi sebagai
tempat untuk kegiatan berjudi.
3. Letak Lokasi Hotel
- City Hotel
Adalah hotel yang terletak di dalam kota, dimana sebagian besar
tamunya yang menginap melakukan kegiatan bisnis.
- Resort Hotel
Adalah hotel yang terletak di kawasan wisata, dimana sebagian besar
tamu yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha.
Macam- macam hotel resort, antara lain:
o Mountain hotel (hotel yang berada di pegunungan).
o Beach hotel (berada di pinggir pantai)
o Lake hotel (berada di tepi danau).
o Hill hotel (berada di puncak bukit).
o Forest hotel (berada di kawasan hutan lindung)
- Suburb Hotel
Adalah hotel yang lokasinya di pinggiran kota, yang merupakan kota
satelit yakni pertemuan antara dua kotamadya.
- Urban Hotel
Adalah hotel yang berlokasi di pedesaan dan jauh dari kota besar.
- Airport Hotel
Adalah hotel yang berada dalam satu kompleks bangunan atau area
pelabuhan udara atau disekitar bandara udara.
4. Jumlah Kamar
Berdasarkan jumlah kamar, tingkatan hotel dapat diperinci sebagai
berikut:
- Hotel Melati :
o Melati I : jumlah kamar minimal 5 buah
o Melati II : jumlah kamar minimal 10 buah
o Melati III : jumlah kamar minimal 15 buah
- Hotel berbintang satu (*):
o Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar.
o Kamar mandi di dalam
o Luas kamar standar, minimum 20 m²
- Hotel berbintang dua (**):
o Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar
5
o Kamar suite, minimum 1 kamar dengan luas minimum 44
m²
o Kamar mandi di dalam
o Luas kamar standar, minimum 22 m².
- Hotel berbintang tiga (***):
o Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar
o Kamar suite, minimum 2 kamar dengan luas minimum 48
m²
o Kamar mandi di dalam
o Luas kamar standar, minimum 24 m²
- Hotel berbintang empat (****)
o Jumlah kamar standar, minimum 50 kamar
o Kamar suite, minimum 3 kamar dengan luas minimum 48
m²
o Kamar mandi di dalam. 4) Luas kamar standar, minimum
24 m²
- Hotel berbintang lima (*****):
o Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar
o Kamar suite, minimum 4 kamar dengan luas minimum 52
m²
o Kamar mandi di dalam
o Luas kamar standar, minimum 26 m²
5. Jenis Tamu
Jenis-jenis tamu yang menginap maksudnya adalah dari mana asal-usul
tamu menginap dengan latar belakangnya. Dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
- Family hotel adalah tamu yang menginap bersama keluarganya.
- Business hotel adalah tamu yang menginap para usahawan.
- Tourist hotel adalah tamu yang menginap kebanyakan para
wisatawan, baik domestic maupun luar negeri.
- Cure hotel adalah tamu yang menginap dalam proses pengobatan
atau penyembuhan dari suatu penyakit.n system billing
(Pembayaraan saat check out
6. Plan
Beberapa macam hotel Plan Usage, antara lain:
- American Plan
6
Sistem perencanaan harga kamar dimana harga yang dibayarkan
sudah termasuk harga kamar itu sendiri ditambah dengan harga
makan (meals).
American Plan dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
o Full American Plan (FAP)
Harga kamar sudah termasuk tiga kali makan (pagi, siang dan
malam)
o Modified American Plan (MAP)
Harga kamar sudah termasuk dengan dua kali makan,
dimana salah satu diantaranya harus makan pagi
(breakfast), seperti:
Kamar + makan pagi + makan siang
Kamar + makan pagi + makan malam
- Continental Plan/ Bermuda Plan
Adalah perencanaan harga kamar dimana harga kamar tersebut
sudah termasuk dengan kontinental breakfast.
- European Plan
Tamu yang menginap hanya membayar untuk kamar saja.
Keistimewaanya:
o Praktis, banyak digunakan oleh hotel-hotel
o Memudahkan system billing (Pembayaraan saat check out)
7. Ukuran
Klasifikasi hotel berdasarkan ukurannya dapat ditentukan berdasarkan
jumlah kamar yang ada. Ukuran hotel diklasifikasikan menjadi 3 bagian,
yaitu:
- Small Hotel
Small hotel adalah hotel kecil dengan jumlah kamar di bawah 150
kamar
- Medium Hotel
Adalah hotel dengan ukuran sedang, dimana dalam medium hotel ini
dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
7
a. Average Hotel : jumlah kamar antara 150 sd. 299 kamar.
b. Above Average Hotel : jumlah kamar antara 300 sd. 600
kamar.
- Large Hotel
Large hotel adalah hotel dengan klasifikasi sebagai hotel besar
dengan jumlah kamar di atas 600 (enam ratus) kamar.
8. Lamanya Tamu Menginap
- Transit Hotel
Tamu yang menginap dihotel ini biasanya dalam waktu yang
singkat, rata-rata satu malam
- Semi residential Hotel
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya lebih dari satu
malam, tetapi jangka waktu menginap tetap singkat, berkisar
antara 1 minggu sampai dengan 1 bulan.
- Residential Hotel
Tamu yang menginap dihotel ini cukup lama, paling sedikit satu
bulan.
9. Aspek Bentuk Bangunan
Akan terlihat jelas, dengan melihat bentuk bangunan saja orang
akan dapat menebak jenis akomodasi apa dari bentuk bangunan
tersebut.
Untuk lebih jelasnya jenis ini dapat dibagi menjadi beberapa macam.
- Pondok Wisata
Merupakan suatu usaha perseorangan dengan mempergunakan
sebagian dari rumah tinggalnya untuk inapan bagi setiap orang
dengan perhitungan pembayaran harian.
- Cottage
Adalah suatu bentuk bangunan yang dipergunakan untuk usaha
pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya.
Fasilitas tambahan yang dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda
8
secara gratis atau fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi
danau.
- Motel (Motor Hotel)
Adalah suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha
perhotelan dengan sarana tambahan adanya garasi disetiap
kamarnya. Biasanya motel ini bertingkat dua, bagian atas
sebagai kamar, dan dibagian bawah berupa garasi mobil.
- Inn (Losmen)
Adalah suatu bentuk bangunan yang digunakan untuk usaha
penginapan dengan tidak menyediakan pelayanan makanan dan
minuman juga penunjang jasa lainnya.
10. Wujud Fisik
- Produk Nyata (Tangible)
o Lokasi
Lokasi yang yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi
yang strategis dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi,
seperti lokasi yang dekat dengan bandar udara, stasiun kereta
api, pelabuhan, pusat bisnis, atraksi wisata sehingga
memberikan kemudahan tamu untuk mengakses aktivitas lain
diluar hotel.
o Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan fisik yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu serta dapat
mempermudah tamu melaksanakan aktivitas selama tinggal di
hotel. Fasilitas itu dapat berupa:
Kamar dengan perlengkapannya seperti air conditioning,
Colour TV with in house movie and international chanel,
Safe Deposit Box, Hot and Cold water, Minibar,
International Direct Dialing telephone, Private bathroom
with bathtub and shower, Tea & Coffee making facility, Hair
dryer.
9
Kamar untuk orang cacat/disable room
Kamar bebas asap rokok dengan kelengkapannya
Restoran dan bar dengan berbagai jenis produk makanan
dan minuman
Pelayanan makan dan minuman di dalam kamar
Pusat bisnis dan sekretaris
Pusat kebugaran
Kolam renang
Ballroom/aula
Safe Deposit Box/brankas
Laundry dan dry cleaning/binatu
Fasilitas hiburan , seperti musik, karaoke
Fasilitas taman bermain untuk anak-anak/Children play
ground
Baby sitting/layanan pengasuhan anak
Hotel transportation/kendaraan antar jemput
Valet parking service/pelayanan memarkirkan kendaraan
Area parkir yang luas
Foreign exchange facilities/fasilitas penukaran mata uang
asing
Beauty salon/ salon
Drug store/toko yang menjual kebutuan sehari-hari
House clinic/klinik kesehatan
- Produk Tidak Nyata (Intangible)
Produk tidak nyata adalah segala sesuatu yang berkaitan
pelayanan dan pembentukan citra suatu produk dan hotel. Di dalam
bisnis perhotelan intangible diberikan bersamaan dengan penjualan
produk tangible.
Rasa bersahabat, sopan santun, keramahtamahan dan rasa
hormat dari seluruh karyawan merupakan salah satu contoh
10
produk intangible yang sederhana tetapi sangat berdampak pada
pembentukan citra hotel.
Grand Nikko Bali beralamat Jalan Raya Nusa Dua Selatan, Nusa Dua,
Indonesia adalah hotel resor bintang 5 yang mewah lokasi berada pada batu cadas
berketinggian 40 meter dari tepi pantai Samudera Indonesia. Grand Nikko Bali
menawarkan 389 kamar tamu dan 19 villa mewah yang dirancang dengan gaya
kontemporer dan dilengkapi fasilitas lengkap demi kenyamanan Anda sepert
pendingin ruangan, pesawat telepon dengan sambungan langsung luar negri dan
brankas pribadi. Setiap kamar memiliki menghadap ke taman yang rindang atau
pemandangan samudera Hindia nan luas.
Pilihan dari venue di luar maupun di dalam di Grand Nikko Bali membuat
resor ini menjadi destinasi yang populer bagi tamu dari berbagai negara untuk
mengadakan acara konferensi dan pameran di pulau Bali. Pilihan tempat dimulai
dari 800m2 ballroom tanpa pilar yang dapat dibagi menjadi lima ruang meeting
yang berbeda, lima tempat acara outdoor, dan empat restoran. Tiap venue
dilengkapi dengan sound system, lighting, dan listrik yang dapat membuat acara
anda sukses.
Grand Nikko Bali menawarkan beragam fasilitas yang dirancang khusus bagi
Anda. Bagi pelaku bisnis, fasilitas seperti lobby terpisah untuk tamu group,
layanan sekretarial dan ruang pertemuan tersedia untuk keperluan Anda. Dan bagi
mereka yang berlibur, fasilitas seperti pusat kebugaran, sauna dan jacuzzi, empat
kolam renang dengan seluncur sepanjang 30 meter serta klub bermain anak,
Jungle Camp akan memenuhi liburan Anda dengan keceriaan.
11
Berikut ini beberapa fasilitas yang terdapat di Grand Nikko Bali Hotel &
Resort:
Pusat kebugaran
Serenity - pantai semi pribadi dengan bale bengong dan kursi pantai
Safari Unta
Toko cenderamata
Layanan binatu
Klinik 24 jam
Layanan sekretarial
12
Layanan penitipan anak
Grand Nikko Bali Hotel & Resort jika dilihat dari udara
13
Fasilitas kolam renang dan fitness di Grand Nikko Bali Hotel &
The Anvaya Beach Resorts Bali dibangun di atas tanah seluas 3,7 hektar yang
berlokasi di Jalan Kartika Plaza. Lokasi ini dulu ditempati oleh Santika Premiere
Beach Resort, namun kini menjadi The Anvaya Beach Resorts yang masih berada
dalam jaringan Santika Indonesia Hotels and Resorts. Nama Anvaya dalam bahasa
sansekerta berarti koneksi atau hubungan. Nama ini menjadi konsep dasar The
Anvaya Beach Resorts Bali yakni hubungan antara manusia, budaya, alam, dan
spiritualitas. Konsep ini terlihat jelas lewat unsur dekorasi ruang, penyuguhan
makanan, sampai pelayanan. Refleksi Bali dalam tiga zaman yakni Bali Aga atau
Bali mula, Hindu Dharma Bali, dan Bali modern dihadirkan dalam semua unsur
hotel.
Dengan suasana yang menarik dan pemandangan laut menakjubkan, The
ANVAYA Beach Resort Bali terdiri dari 495 kamar, suite, dan villa dengan
fasilitas berstandar internasional. Dilengkapi dengan layanan profesional dan unik
yang dikombinasikan dengan keramahan Indonesia serta budaya tradisional. The
ANVAYA Beach Resort Bali menawarkan segudang fasilitas rekreasi, dilengkapi
dengan enam kolam renang dan juga pusat kebugaran.
Di sini juga terdapat empat kolam renang, dua restoran yaitu Kunyit dan
Sands, Sakanti spa, kids club, grand ballroom dengan kapasitas 1.000 orang,
sembilan ruang rapat yang masing-masing dapat menampung 200 orang, dan dua
wine cellar. Namun sebenarnya, hal paling menarik dari The Anvaya Beach
15
Resorts Bali adalah lokasi yang berada di bibir Pantai Kuta. Pemandangan
matahari tenggelam nampak jelas dari pantai, yang bisa ditempuh hanya dua
menit dari kamar hotel. Akses menuju pusat perbelanjaan seperti Lippo Mall Kuta
dan Discovery Shopping Mall juga dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Bagian
depan The Anvaya Beach Resorts Bali adalah pusat keramaian yang tak pernah
sepi. Meski begitu, privasi dan ketenangan akan tetap didapat saat menginap di
resor ini.
a. Bar
b. Pusat kebuigaran
c. Ruangan pertemuan
d. Area berjemur
e. Area snorkeling
f. Spa
g. Kolam renang dalam ruangan
h. Ruang bermain anak
i. Staf multi Bahasa
j. Restoran
k. Tempat pijat
l. Tempat bermain voli pantai
m. Kedai kopi
n. Sauna
16
o. Pantai pribadi
p. Pengasuhan bayi
q. Ball room
17
Pusat kebugaran di Renaissance Phuket Resort
Hotel monterey okinawa spa and resort letaknya sangat sempurna baik untuk
keperluan bisnis maupun berwisata di okinawa. hotel ini menawarkan berbagai
layanan dan fasilitas yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan
kemudahan kepada para tamu. wifi gratis di semua kamar, resepsionis 24 jam,
penyimpanan barang, wi fi di tempat umum, tempat parkir mobil ada dalam daftar
hal hal yang para tamu dapat nikmati. semua kamar dirancang dan didekorasi
untuk membuat tamu merasa seperti di rumah dan beberapa kamar dilengkapi
dengan ruang penyimpanan pakaian, pelembab ruangan humidifier , handuk, rak
pakaian, timbangan. pulihkan diri anda setelah berkeliling seharian dalam
kenyamanan kamar anda atau manfaatkan fasilitas rekreasi di hotel, termasuk
pusat kebugaran, sauna, pemandian air panas, kolam renang luar ruangan, kolam
renang dalam ruangan. suasana yang ramah dan pelayanan yang istimewa bisa
anda harapkan selama menginap di hotel monterey okinawa spa and resort.
18
Pusat kebugaran di Okinawa Spa & Resort
19
E. Pondasi
Pondasi ini digunakan pada bangunan sederhana yang kondisi tanah aslinya
cukup baik. Biasanya kedalaman pondasi ini antara 60 – 80 cm. Dengan lebar
tapak sama dengan tingginya.
KELEBIHAN:
20
b. Waktu pengerjaan pondasi cepat
c. Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)
KEKURANGAN:
2. Pondasi Tapak
Pondasi tapak adalah pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk
papan/telapak. Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom,
khususnya untuk bangunan bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan
tanah keras di bawahnya dengan baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih
besar daripada ukuran kolom di atasnya.
Bahan bangunan yang digunakan untuk membuat pondasi tapak terdiri dari
agregat kasar, agregat halus, perekat, dan air. Di antaranya pasir, kerikil, semen,
dan air. Untuk beberapa kasus Anda bisa mengganti kerikil dengan batu split yang
memiliki diameter 2-3 cm. Jangan lupa sediakan pula besi beton sebagai tulangan
dan papan kayu sebagai bekisting.
21
Kelebihan-kelebihan dari pondasi tapak antara lain :
1. Biaya pembuatannya terbilang cukup murah dibandingkan jenis pondasi
lainnya
2. Kebutuhan galian tanahnya tidak terlalu dalam
3. Bisa dipakai untuk menahan bangunan yang mempunyai satu hingga
empat lantai
4. Proses pengerjaannya relatif sederhana
5. Daya dukung yang dimilikinya sangat baik
22
secara konsentris saja yang didukung, tetapi juga bagian-bagian dinding yang lain
pun ikut dijaga kedudukannya.
c. Pondasi Tapak Gabungan
Pondasi tapak gabungan merupakan dua pondasi yang digabungkan memakai
balok pengikat. Pondasi ini biasa disebut pula pondasi tapak kantilever. Pondasi
tapak gabungan umumnya digunakan untuk menyokong dua kolom sekaligus
bahkan lebih. Jadi jangan heran kalau telapak pondasi ini dibuat dalam bentuk
persegi panjang atau trapesium.
d. Pondasi Tapak Pelat
Ini adalah pondasi tapak yang dilengkapi dengan telapak berukuran cukup
luas. Gunanya yaitu untuk menahan beban seluruh kolom dan dinding bangunan.
Umumnya pondasi tapak pelat diaplikasikan pada tanah yang labil.
e. Pondasi Tapak Tiang Pancang
Prinsip kerja pondasi tapak tiang pancang yakni meneruskan beban konstruksi
yang diterima dari atas kepada tiang-tiang yang dipancangkan. Selanjutnya beban
tersebut akan dilimpahkan sampai ke tanah pendukung lewat tumpuan ujung tiang
dan gesekan permukaan.
23
hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau.
Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang
yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah
dengan tanah atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu.
Pada tahun 1740, Christoffoer Polhem menemukan peralatan pile driving
yang mana menyerupai mekanisme Pile driving saat ini. Tiang baja (steel pile)
sudah digunakan selama 1800 dan tiang beton (concrete pile) sejak 1900.
Revolusi industri membawa perubahan yang penting pada sistem pile driving
melalui penemuan mesin uap dan mesin diesel. Lebih lagi baru-baru ini,
meningkatnya permintaan akan rumah dan konstruksi memaksa para pengembang
memanfaatkan tanah-tanah yang mempunyai karakteristik yang kurang bagus. Hal
ini membuat pengembangan dan peningkatan sistem pile driving. Saat ini banyak
teknik-teknik instalansi tiang pancang bermunculan.
Seperti tipe pondasi yang lainnya, tujuan dari pondasi tiang adalah:
1. Untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras
2. Untuk menahan beban vertikal, lateral, dan beban uplift.
Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak
mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah
menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil dan kurang keras apabila besarnya
hasil estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat
menjadi bahan pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi
indicator bahwa pondasi tiang pancang biayanya lebih murah daripada jenis
pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya perbaikan tanah.
Dalam kasus konstruksi berat, sepertinya bahwa kapasitas daya pikul dari
tanah dangkal tidak akan memuaskan, dan konstruksi seharusnya di bangun di
atas pondasi tiang. Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang
normal untuk menahan beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang
tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jertty atau dermaga.
Penggunaan pondasi tiang pancang sebagai pondasi bangunan apabila tanah
yang berada dibawah dasar bangunan tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan beban yang bekerja padanya
24
(Sardjono HS, 1988). Atau apabila tanah yang mempunyai daya dukung yang
cukup untuk memikul berat bangunan dan seluruh beban yang bekerja berada
pada lapisan yang sangat dalam dari permukaan tanah kedalaman > 8 m (Bowles,
1991). Fungsi dan kegunaan dari pondasi tiang pancang adalah untuk
memindahkan atau mentransfer beban-beban dari konstruksi di atasnya (super
struktur) ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam.
Dalam pelaksanaan pemancangan pada umumnya dipancangkan tegak lurus
dalam tanah, tetapi ada juga dipancangkan miring (battle pile) untuk dapat
menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja. Hal seperti ini sering terjadi pada
dermaga dimana terdapat tekanan kesamping dari kapal dan perahu. Sudut
kemiringan yang dapat dicapai oleh tiang tergantung dari alat yang dipergunakan
serta disesuaikan pula dengan perencanaannya.
Pondasi tiang digolongkan berdasarkan kualitas bahan material dan cara
pelaksanaan. Menurut kualitas bahan material yang digunakan, tiang pancang
dibedakan menjadi empat yaitu tiang pancang kayu, tiang pancang beton, tiang
pancang baja, dan tiang pancang composite (kayu – beton dan baja – beton).
Tiang pancang umumnya digunakan:
1. Untuk mengangkat beban-beban konstruksi diatas tanah kedalam atau
melalui sebuah stratum/lapisan tanah. Didalam hal ini beban vertikal dan
beban lateral boleh jadi terlibat.
2. Untuk menentang gaya desakan keatas, gaya guling, seperti untuk telapak
ruangan bawah tanah dibawah bidang batas air jenuh atau untuk menopang
kaki-kaki menara terhadap guling.
3. Memampatkan endapan-endapan tak berkohesi yang bebas lepas melalui
kombinasi perpindahan isi tiang pancang dan getaran dorongan. Tiang
pancang ini dapat ditarik keluar kemudian.
4. Mengontrol lendutan/penurunan bila kaki-kaki yang tersebar atau telapak
berada pada tanah tepi atau didasari oleh sebuah lapisan yang
kemampatannya tinggi.
5. Membuat tanah dibawah pondasi mesin menjadi kaku untuk mengontrol
amplitudo getaran dan frekuensi alamiah dari sistem tersebut.
25
6. Sebagai faktor keamanan tambahan dibawah tumpuan jembatan dan atau
pir, khususnya jika erosi merupakan persoalan yang potensial.
7. Dalam konstruksi lepas pantai untuk meneruskan beban-beban diatas
permukaan air melalui air dan kedalam tanah yang mendasari air tersebut. Hal
seperti ini adalah mengenai tiang pancang yang ditanamkan sebagian dan
yang terpengaruh oleh baik beban vertikal (dan tekuk) maupun beban lateral
(Bowles, 1991).
Pondasi tiang pancang dibuat ditempat lain (pabrik, dilokasi) dan baru
dipancang sesuai dengan umur beton setelah 28 hari. Karena tegangan tarik beton
adalah kecil, sedangkan berat sendiri beton adalah besar, maka tiang pancang
beton ini haruslah diberi tulangan yang cukup kuat untuk menahan momen lentur
yang akan timbul pada waktu pengangkatan dan pemancangan.
26
5. Penggolongan Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang dapat digolongkan berdasarkan pemakaian bahan, cara
tiang meneruskan beban dan cara pemasangannya, berikut ini akan dijelaskan satu
persatu.
27
Tiang pancang kayu ini sangat cocok untuk daerah rawa dan daerah-daerah
dimana sangat banyak terdapat hutan kayu seperti daerah Kalimantan, sehingga
mudah memperoleh balok/tiang kayu yang panjang dan lurus dengan diameter
yang cukup besar untuk digunakan sebagai tiang pancang.
Persyaratan dari tiang pancang tongkat kayu tersebut adalah : bahan kayu
yang dipergunakan harus cukup tua, berkualitas baik dan tidak cacat, contohnya
kayu berlian. Semula tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipancang untuk memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi
ketentuan dari bahan dan toleransi yang diijinkan. Semua kayu lunak yang
digunakan untuk tiang pancang memerlukan pengawetan, yang harus
dilaksanakan sesuai dengan AASHTO M133 – 86 dengan menggunakan instalasi
peresapan bertekanan.
Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, pengawetan dengan tangki
terbuka secara panas dan dingin, harus digunakan. Beberapa kayu keras dapat
digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan untuk
mengawetkan kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi
pelayanan.
28
pur dengan kedalaman yang cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal
beton di sekeliling tiang pancnag paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja
tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan.
Pemancangan
Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah
ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi
tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat
palu harus sama dengan beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan.
Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan
bahwa kepala tiang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak
lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang
relatif pada tempatnya.
Penyambungan
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua
batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak
lurus terhadap panjangnya untuk menjamin bidang kontak seluas seluruh
penampang tiang pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya
harus diperkuat dengan kayu atau pelat penyambung baja, atau profil baja seperti
profil kanal atau profil siku yang dilas menjadi satu membentuk kotak yang
29
dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat
harus diperkuat dengan pipa penyambung. Sambungan di dekat titik-titik yang
mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
30
tersebut hancur. Apabila tiang kayu tersebut kurang lurus, maka pada waktu
dipancangkan akan menyebabkan penyimpangan terhadap arah yang telah
ditentukan.
10. Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif
dan jamur yang menyebabkan kebusukan.
31
Gambar 1. Tiang pancang beton precast concrete pile (Bowles, 1991)
32
Gambar 2.3 Tiang pancang Precast Prestressed Concrete Pile ( Bowles, 1991 )
33
4. Kerugian pemakaian Cast in Place
5. Pada saat penggalian lubang, membuat keadaan sekelilingnya menjadi
kotor akibat tanah yang diangkut dari hasil pengeboran tanah tersebut.
6. Pelaksanaannya memerlukan peralatan yang khusus.
7. Beton yang dikerjakan secara Cast in Place tidak dapat dikontrol.
34
Pada umumnya tiang pancang baja akan berkarat di bagian atas yang dekat
dengan permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena Aerated-Condition (keadaan
udara pada pori-pori tanah) pada lapisan tanah tersebut dan adanya bahan-bahan
organis dari air tanah. Hal ini dapat ditanggulangi dengan memoles tiang baja
tersebut dengan (coaltar) atau dengan sarung beton sekurang-kurangnya 20” (± 60
cm) dari muka air tanah terendah.
Karat /korosi yang terjadi karena udara (atmosphere corrosion) pada bagian tiang
yang terletak di atas tanah dapat dicegah dengan pengecatan seperti pada
konstruksi baja biasa.
35
cara sedemikian hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada
ruas-ruas tiang pancang. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak akan diisi
dengan beton setelah pemancangan, sambungan yang dilas harus kedap air.
36
Biaya dan kesulitan yang timbul dalam pembuatan sambungan menyebabkan cara
ini diabaikan.
37
4. Kemudian shell berbentuk pipa yang diberi alur spiral dimasukkan dalam
casing. Pada ujung bagian bawah shell dipasang tulangan berbentuk sangkar
yang mana tulangan ini dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat masuk pada
ujung atas tiang pancang kayu tersebut.
5. Beton kemudian dicor kedalam shell. Setelah shell cukup penuh dan padat
casing ditarik keluar sambil shell yang telah terisi beton tadi ditahan terisi
beton tadi ditahan dengan cara meletakkan core diujung atas shell.
38
beton ditekan dengan core kembali sedangkan casing ditarik keatas sampai
keluar dari tanah.
6. Tiang pancang composit telah selesai. Tiang pancang composit seperti ini
sering dibuat oleh The Mac Arthur Concrete Pile Corp.
39
1. Pipa dengan sumbat beton dicor terlebih dahulu pada ujung bawah pipa
baja dipancang dalam tanah dengan drop hammer sampai pada tanah keras.
Cara pemasangan ini sama seperti pada tiang franki biasa.
2. Setelah pemancangan sampai pada kedalaman yang telah direncanakan,
pipa diisi lagi dengan beton dan terus ditumbuk dengan drop hammer sambil
pipa ditarik lagi ke atas sedikit sehingga terjadi bentuk beton seperti bola.
3. Setelah tiang beton precast atau tiang baja H masuk dalam pipa sampai
bertumpu pada bola beton pipa ditarik keluar dari tanah.
4. Rongga disekitar tiang beton precast atau tiang baja H diisi dengan kerikil
atau pasir.
40
1. Cara pengeboran sebelumnya, yaitu dengan cara mengebor tanah
sebelumnya lalu tiang dimasukkan kedalamnya dan ditimbun kembali.
2. Cara pengeboran inti, yaitu tiang ditanamkan dengan mengeluarkan tanah
dari bagian dalam tiang.
3. Cara pemasangan dengan tekanan, yaitu tiang dipancangkan kedalam
tanah dengan memberikan tekanan pada tiang.
4. Cara pemancaran, yaitu tanah pondasi diganggu dengan semburan air yang
keluar dari ujung serta keliling tiang, sehingga tidak dapat dipancangkan
kedalam tanah.
41
Dalam pemasangan tiang kedalam tanah, tiang dipancang dengan alat
pemukul yang dapat berupa pemukul (hammer) mesin uap, pemukul getar atau
pemukul yang hanya dijatuhkan. Skema dari berbagai macam alat pemukul
diperlihatkan dalam Gambar 2.4a sampai dengan 2.4d. Pada gambar terebut
diperlihatkan pula alat-alat perlengkapan pada kepala tiang dalam pemancangan.
Penutup (pile cap) biasanya diletakkan menutup kepala tiang yang kadang-kadang
dibentuk dalam geometri tertutup.
(a) (b)
Pemukul aksi tunggal berbentuk memanjang dengan ram yang bergerak naik
oleh udara atau uap yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan
oleh beratnya sendiri. Energi pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat ram
dikalikan tinggi jatuh (Gambar 2.4a).
42
(c) (d)
Gambar 2.4 Skema pemukul tiang : (a) Pemukul aksi tunggal (single acting
hammer), (b) Pemukul aksi double (double acting hammer), (c) Pemukul diesel
(diesel hammer), (d) Pemukul getar (vibratory hammer) ( Hardiyatmo,H.c.,
2002 )
43
e. Pemukul Getar (vibratory hammer)
Pemukul getar merupakan unit alat pancang yang bergetar pada frekuensi
tinggi (Gambar 2.4d).
44
c. Ukuran dan kedalaman pondasi yang ditentukan dari daya dukung
diizinkan dipertimbangkan terhadap penurunan toleransi. Bila ternyata
hasil hitungan daya dukung ultimit yang dibagi faktor aman
mengakibatkan penurunan yang berlebihan, dimensi pondasi diubah
sampai besar penurunan memenuhi syarat.
45
b. Ujung bawah tiang didudukkan diatas kepala tiang yang pertama
sedemikian sehingga sisi-sisi pelat sambung kedua tiang telah berhimpit dan
menempel menjadi satu.
c. Penyambungan sambungan las dilapisi dengan anti karat
d. Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat.
7. Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang
dilakukan pada batang pertama. Penyambungan dapat diulangi sampai
mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan.
8. Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang telah mencapai
lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.
9. Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang telah ditentukan.
H. Proses Pengangkatan
1. Pengangkatan tiang untuk disusun ( dengan dua tumpuan )
Metode pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat
penyusunan tiang beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari trailer ke
penyusunan lapangan.
Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari kepala tiang
adalah 1/5 L. Untuk mendapatkan jarak harus diperhatikan momen maksimum
pada bentangan, haruslah sama dengan momen minimum pada titik angkat tiang
sehingga dihasilkan momen yang sama.
Pada prinsipnya pengangkatan dengan dua tumpuan untuk tiang beton adalah
dalam tanda pengangkatan dimana tiang beton pada titik angkat berupa kawat
yang terdapat pada tiang beton yang telah ditentukan dan untuk lebih jelas dapat
dilihat oleh gambar.
46
2. Pengangkatan dengan satu tumpuan
Metode pengangkatan ini biasanya digunakan pada saat tiang sudah siap akan
dipancang oleh mesin pemancangan sesuai dengan titik pemancangan yang telah
ditentukan di lapangan.
Adapun persyaratan utama dari metode pengangkatan satu tumpuan ini adalah
jarak antara kepala tiang dengan titik angker berjarak L/3. Untuk mendapatkan
jarak ini, haruslah diperhatikan bahwa momen maksimum pada tempat pengikatan
tiang sehingga dihasilkan nilai momen yang sama.
I. Proses Pemancangan
1. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh
pada patok titik pancang yang telah ditentukan.
2. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap lubang.
47
3. Tiang didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
4. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang
telahditentukan.
5. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur
panjang backstay sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi
yang betul-betul vertikal. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang
diklem dengan center gatepada dasar driving lead agar posisi tiang tidak
bergeser selama pemancangan, terutama untuk tiang batang pertama.
6. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer
secara kontiniu ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang.
J. Quality Control
1. Kondisi fisik tiang
a. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak
b. Umur beton telah memenuhi syarat
c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan
2. Toleransi
Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan
berlangsung. Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1:75 dan
penyimpangan arah horizontal dibatasi tidak leboh dari 75 mm.
3. Penetrasi
Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di
sepanjang tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat jumlah
pukulan untuk penetrasi setiap setengah meter.
4. Final set
48
Pamancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai
perhitungan.
49
L. Kapasitas Daya Dukung Tiang Pancang Dari Hasil Sondir
Diantara perbedaaan tes dilapangan, sondir atau cone penetration test (CPT)
seringkali sangat dipertimbangkan berperanan dari geoteknik. CPT atau sondir ini
tes yang sangat cepat, sederhana, ekonomis dan tes tersebut dapat dipercaya
dilapangan dengan pengukuran terus-menerus dari permukaan tanah-tanah dasar.
CPT atau sondir ini dapat juga mengklasifikasi lapisan tanah dan dapat
memperkirakan kekuatan dan karakteristik dari tanah. Didalam perencanaan
pondasi tiang pancang (pile), data tanah sangat diperlukan dalam merencanakan
kapasitas daya dukung (bearing capacity) dari tiang pancang sebelum
pembangunan dimulai, guna menentukan kapasitas daya dukung ultimit dari tiang
pancang. Kapasitas daya dukung ultimit ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut :
Qu = Qb + Qs = qbAb + f.As ........................................................... (2.1)
dimana :
Qu = Kapasitas daya dukung aksial ultimit tiang pancang.
Qb = Kapasitas tahanan di ujung tiang.
Qs = Kapasitas tahanan kulit.
qb = Kapasitas daya dukung di ujung tiang persatuan luas.
Ab = Luas di ujung tiang.
f = Satuan tahanan kulit persatuan luas.
As = Luas kulit tiang pancang.
50
Dalam menentukan kapasitas daya dukung aksial ultimit (Qu) dipakai Metode
Aoki dan De Alencar.
Aoki dan Alencar mengusulkan untuk memperkirakan kapasitas dukung ultimit
dari data Sondir. Kapasitas dukung ujung persatuan luas (qb) diperoleh sebagai
berikut :
dimana :
qca (base) = Perlawanan konus rata-rata 1,5D diatas ujung tiang, 1,5D dibawah
ujung tiang dan Fb adalah faktor empirik tergantung pada tipe tanah.Tahanan kulit
persatuan luas (f) diprediksi sebagai berikut :
dimana :
qc (side) = Perlawanan konus rata-rata pada masing lapisan sepanjang tiang.
Fs = Faktor empirik tahanan kulit yang tergantung pada tipe tanah.
Fb = Faktor empirik tahanan ujung tiang yang tergantung pada tipe tanah.
Faktor Fb dan Fs diberikan pada Tabel 2.1 dan nilai-nilai faktor empirik
αs diberikan pada Tabel 2.2
Tabel 2.1 Faktor empirik Fb dan Fs (Titi & Farsakh, 1999 )
Tipe Tiang Pancang Fb Fs
Tiang Bor 3,5 7,0
Baja 1,75 3,5
Beton Pratekan 1,75 3,5
Tabel 2.2 Nilai faktor empirik untuk tipe tanah yang berbeda ( Titi dan Farsakh, 1999)
Tipe Tanah αs (%) Tipe αs (%) Tipe αs (%)
Tanah Tanah
Pasir 1,4 Pasir 2,2 Lempung 2,4
berlanau berpasir
Pasir 2,0 Pasir 2,8 Lempung 2,8
kelanauan berlanau berpasir
dengan dengan
lempung lanau
51
Pasir 2,4 Lanau 3,0 Lempung 3,0
kelanauan berlanau
dengan dengan
lempung pasir
Pasir 2,8 Lanau 3,0 Lempung 4,0
berlempung berlempung berlanau
dengan dengan
lanau pasir
Pasir 3,0 Lanau 3,4 Lempung 6,0
berlempung berlempung
Pada umumnya nilai αs untuk pasir = 1,4 persen, nilai αs untuk lanau = 3,0 persen
dan nilai αs untuk lempung = 1,4 persen.
Untuk menghitung daya dukung tiang pancang berdasarkan data hasil
pengujian sondir dapat dilakukan dengan menggunakan metode Meyerhoff.
Daya dukung ultimate pondasi tiang dinyatakan dengan rumus :
Qult = (qc x Ap)+(JHL x K11) ........................................................ (2.4)
dimana :
Qult = Kapasitas daya dukung tiang pancang tunggal.
qc = Tahanan ujung sondir.
Ap = Luas penampang tiang.
JHL = Jumlah hambatan lekat.
K11 = Keliling tiang.
dimana :
Qijin = Kapasitas daya dukung ijin pondasi.
qc = Tahanan ujung sondir.
Ap = Luas penampang tiang.
JHL = Jumlah hambatan lekat.
52
K11 = Keliling tiang.
M. Faktor Aman
Untuk memperoleh kapasitas ijin tiang, maka diperlukan untuk membagi
kapasitas ultimit dengan faktor aman tertentu. Faktor aman ini perlu diberikan
dengan maksud :
1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan
yang digunakan.
2. Untuk memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan
kompresibilitas tanah.
3. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung
beban yang bekerja.
4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal
atau kelompok masih tetap dalam batas-batas toleransi.
5. Untuk meyakinkan bahwa penurunan tidak seragam diantara tiang-tiang
masih dalam batas toleransi.
Sehubungan dengan alasan butir (d), dari hasil banyak pengujian-pengujian
beban tiang, baik tiang pancang maupun tiang bor yang berdiameter kecil sampai
sedang (600 mm), penurunan akibat beban bekerja (working load) yang terjadi
lebih kecil dari 10 mm untuk faktor aman yang tidak kurang dari 2,5 (Tomlinson,
1977).
Besarnya beban bekerja (working load) atau kapasitas tiang ijin (Qa) dengan
memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai kapasitas ultimit (Qu)
dibagi dengan faktor aman (SF) yang sesuai. Variasi besarnya faktor aman yang
telah banyak digunakan untuk perancangan pondasi tiang pancang, sebagai
berikut:
Tabel 2.3 Harga Effisiensi Hammer dan koef. Restitusi Tabel 2.3 Harga Effisiensi
Hammer dan koef. Restitusi
53
Tipe Hammer Efficiency, E
Single and double acting hammer 0.7 - 0.8
Diesel Hammer 0.8 - 0.9
drop Hammer 0.7 - 0.9
Metode pelaksanaan:
1. Penentuan lokasi titik dimana tiang akan dipancang.
54
2. Pengangkatan tiang.
3. Pemeriksaan kelurusan tiang.
4. Pemukulan tiang dengan palu (hammer) atau dengan cara hidrolik.
Kekurangan:
1. Pekerjaan agak rumit karena pondasi dicetak di lapangan.
2. Lebih banyak memerlukan alat bantu seperti mesin bor, casing, cleaning
bucket dan alat bantu pengeboran sehingga mengeluarkan biaya yang lebih
besar.
3. Rentan terhadap pengaruh tanah dan lumpur di dalam lubang.
4. Waktu pengerjaan lebih lama.
Pemancangan
Kelebihan:
1. Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
2. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
Kekurangan:
1. Pelaksanaannya menimbulkan getaran dan kegaduhan.
2. Pemancangan sulit, bila diameter tiang terlalu besar.
55
3. Kesalahan metode pemancangan dapat menimbulkan kerusakan pada
pondasi.
4. Bila panjang tiang pancang kurang, maka untuk melakukan
penyambungan sulit dan memerlukan alat penyambung khusus.
5. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih
sulit dan memerlukan waktu yang lama.
Tekan (Pressed)
Kelebihan:
1. Tidak menimbulkan getaran dan kegaduhan yang dapat mengganggu
lingkungan sekitar.
2. Tidak menimbulkan kerusakan pada pondasi akibat benturan.
3. Pelaksanaan tidak dipengaruhi oleh air tanah.
4. Daya dukung dapat diperkirakan berdasarkan rumus tiang.
5. Sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung vertikal.
6. Pemeriksaan kualitas pondasi sangat ketat sesuai standar pabrik.
7. Pemancangan lebih cepat, mudah dan praktis.
Kekurangan:
1. Bila panjang tiang kurang, maka untuk melakukan penyambungannya sulit
dan memerlukan alat penyambung khusus.
2. Bila memerlukan pemotongan maka dalam pelaksanaannya akan lebih
sulit dan memerlukan waktu yang lama.
3. Tidak cocok untuk pondasi dengan diameter yang agak besar.
4. Memerlukan mesin hydraulic press untuk menekan pondasi.
56
Perhitungan efisiensi kelompok tiang pancang dihitung sesuai dengan jenis,
dimensi, jarak, jumlah, dan susunan kelompok tiang pancang yang digunakan.
Alasan penggunaan pondasi tiang pancang ini adalah:
1. Pengerjaannya relatif cepat dan pelaksanaannya juga relatif lebih mudah.
2. Biaya yang dikeluarkan lebih murah dari pada tipe pondasi dalam yang
lain (bored pile).
3. Kualitas tiang pancang terjamin. Tiang pancang yang digunakan
merupakan hasil pabrikasi, sehingga kualitas bahan yang digunakan dapat
dikontrol sesuai dengan kebutuhan serta kualitasnya seragam karena dibuat
massal. (Kontrol kualitas/kondisi fisik tiang pancang dapat dilakukan sebelum
tiang pancang digunakan).
4. Dapat langsung diketahui daya dukung tiang pancangnya, pemancangan
yang menggunakan drop hammer dihentikan bila telah mencapai tanah
keras/final set yang ditentukan (kalendering). Sedangkan bila
menggunakan Hydrolic Static Pile Driver (HSPD),terdapat dial pembebanan
yang menunjukkan tekanan hidrolik terdiri dari empat silinder untuk menekan
tiang pancang ke dalam tanah sampai ditemui kedalaman tanah keras.
57
N. UTILITAS BANGUNAN
Kesehatan.
Penggunaan air.
58
Bahaya kebakaran ringan
Sistem hidran
Sistem sprinkle
59
3. Perancangan Pengudaraan/penghawaan
Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan, dan kesegaran hidup dalam rumah
tinggal atau bangunan bertingkat, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan
pada daerah yang beriklim tropis dengan udaranya yang panas dan kelembaban
udaranya yang tinggi, maka diperlukan usaha untuk mendapatkan udara segar dari
aliran udara alam maupun aliran udara buatan . Perencangan pengudaraan atau
penghawaan adalah perencanaan untuk mendapatkan aliran udara yang tepat
untuk ruangan serta pengontrolannya.
4. Perancangan Penerangan/pencahayaan
Pada perencanaan penerangan dan pencahayaan gedung dimaksudkan agar
bangunan tersebut mendapat pencahayaan dan penerangan yang baik pada siang
60
hari maupun pada malam hari . Dewasa ini pemanfaatan pencahayaandigunakan
sumber alami dan telah diatur berdasarkan SNI 03 – 2396 – 2001 tentang “Tata
cara perancangan sistem pencahayaan alami pada bangunan gedung”.
5. Perancangan Telepon
Perancangan telepon pada gedung harus mempertimbangkan kepada
perencanaan sistem komunikasi antara ruangan (intercom) dan perencanaan
sistem komunikasi luar. Perancangan ini juga harus memperhatikan sistem
pengaturan pemasangan kabel dalam bangunan sedemikian rupa sehingga tidak
menggangu estetika pada bangunan serta untuk memudahkan dalam perawatan.
Perencanaan arus lemah telepon, sistem telepon harus menggunakan sistem
hubungan seperti saluran untuk daya pembangkit komputer, yaitu aliran di dalam
lantai (floor duct).
61
Contoh Gambar Telepon.
62
Penangkal petir ini harus dipasang pada bangunan-bangunan yang tinggi, minimal
bangunan 2 lantai, terutama yang paling tinggi di antara sekitarnya.
63
Contoh Gambar Elevator.
64
BAB III
PEMBAHASAN
1. Segmen pasar
Resort hotel merupakan fasilitas akomodasi yang terletak di daerah wisata.
Sasaran pengunjung resort hotel adalah wisatawan yang bertujuan untuk berlibur,
bersenang-senang, mengisi waktu luang, dan melupakan rutinitas kerja sehari-hari
yang membosankan. Untuk tujuan tersebut, mereka membutuhkan hotel yang
dilengkapi fasilitas yang bersifat rekreatif dan memberikan pola pelayanan yang
memuaskan. Rancangan resort yang baik harus dapat merespons kebutuhan ini
sehingga rancangan sebuah resort perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang
memungkinkan konsumen untuk bersenang-senang, refreshing, dan mendapatkan
hiburan.
2. Lokasi
Umumnya resort hotel berlokasi di tempat-tempat yang mempunyai potensi
wisata yang baik, misalnya tempat-tempat dengan pemandangan alam yang indah
seperti pantai, pegunungan, tepi sungai, tepi danau, ataupun tempat-tempat khusus
yang tidak dirusak oleh keramaian kota sebagai daya tariknya.
3. Fasilitas
Secara umum fasilitas yang disediakan pada resort hotel terdiri dari 2
kategori utama, yaitu:
65
a. Fasilitas umum, yaitu penyediaan kebutuhan umum seperti
akomodasi, pelayanan, hiburan, relaksasi. Semua tipe resort menyediakan
fasilitas ini.
66
b. Marina Resort Hotel
Resort ini terletak di kawasan marina (pelabuhan laut). Oleh karena terletak
di kawasan marina, rancangan resort ini memanfaatkan potensi utama
kawasan tersebut sebagai kawasan perairan. Biasanya respon rancangan
resort ini diwujudkan dengan melengkapi resort dengan fasilitas dermaga
serta mengutamakan penyediaan fasilitas yang berhubungan dengan
aktivitas olahraga air dan kegiatan yang berhubungan dengan air. Contoh
resorit ini adalah Mauritius Hotel.
67
seperti berburu, bermain golf, tenis, berkuda, panjat tebing, memanah, atau
aktivitas khusus lainnya. Contoh resort ini adalah Village Equestre de
Pompadour, Correze, France.
f.Themed Resorts
Resort jenis ini dirancang dengan tema tertentu, menawarkan atraksi yang
spesial sebagai daya tariknya. Contoh resort ini adalah Grosvenor Resort in
Walt Disney World Resort Hotel, Lake Buena Vista Florida.
h. All-suites hotels
Resort jenis ini terholong resort mewah yang semua kamar disewakan
dalam hotel tersebut tergolong ke dalam kelas suite. Contoh resort ini
adalah Conrad Hotel yang terletak di pelabuhan New Chelsea, London.
Hotel ini memiliki 160 kamar suote dengan beberapa desain.
68
Amanjiwo di Magelang yang berada di dekat Candi Borobudur dan
memanfaatkan keindahan alam pedesaan sebagai daya tariknya.
69
5. Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah raga gunung seperti
mendaki gunung, menunggang kuda atau berburu.
6. Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga dan rekreasi
lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling, golf, fitness center,
sauna, billiard, jogging.
70
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah penulis utarakan sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
71
c. Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel.
d. Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi
e. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan Undang-
Undang yang berlaku.
B. Saran
Bisnis perhotelan di Indonesia akan terus berhasil dan sukses jika pengelola
memperhatikan unsur-unsur berikut ini:
1. Lokasi
Berkaitan dengan transportasi, lingkungan, jarak pencapaian, gangguan
dan lain sebagainya.
2. Fasilitas
Segala sarana yang dapat dimanfaatkan pengunjung seperti tempat
tidur, kolam renang dan lain sebagainya yang dikaitkan dengan kualitas
dan fleksibilitas pengguna.
3. Pelayanan
Pelayanan yang diberikan kepada pengunjung seperti kecepatan,
keramahan, juga pelayanan 24 jam.
4. Kesan
Bagaimana suatu hotel itu menampilkan wajahnya ke masyarakat dan
bagaimana masyarakat menangkap gambaran tersebut. Hal ini dibentuk
dari kesan bentuk bangunan, suasana ruang, nama hotel, siapa tamunya
dan lain sebagainya.
5. Tarif
72
Bagi pengunjung suatu hotel, kepuasan dari keempat unsur di atas harus
seimbang dengan harga yang harus dibayarnya, dimana pihak
pengusaha/pengelola mendapatkan keuntungan yang wajar dengan
modal yang ditanamkan.
73
DAFTAR PUSTAKA
https://archmaxter.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-resort-hotel.html
74