1. Identifikasi Masalah
Terdapatbeberapa permasalahan dalam merancang gedung bank dan kantor sewa yang
dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam menghasilkan produk arsitektur yang
baik diantaranya tertera dibawah ini :
o Aspek Fungsi
Bagaimana cara tepat yang diperlukan untuk menggabungkan dua
fungsi arsitektur dalam satu buah gedung.
o Organisasi Ruang
Organisasi ruang antara bank dan kantor sewa sangat berbeda
sehingga perlu dilakukan analisis yang baik agar tercipta pengorganisasian
ruangan yang tepat.
o Struktur
Struktur bangunan tinggi apa yang baik untuk digunakan pada
perancangan gedung bank dan kantor sewa ini.
o Utilitas
Aplikasi elemen-elemen utilitas pada bangunan tinggi sangat berbeda
dengan bangunan berlantai sedikit oleh karena itu penataan utilitas pada
bangunan tinggi baik adanya bila diperhatikan dengan seksama.
o Tampilan
Bangunan bank pada umumnya memiliki tampilan yang mencerminkan
kemewahan, kemegahan dan sebagainya hal ini dilakukan sebagai cara untuk
memperlihatkan bonaviditasnya pada konsumen.
o Kondisi Lingkungan
Belum tertata dengan baik hal ini bisa dilihat dari kondisi tanah yang
berbatu.
2. Ide dan Metoda Penanganan Masalah
Gagasan yang mendasari peracangan kantor sewa di kota Dili ialah
menciptakan dan kantor sewa yang dapat memenuhi berbagai aktivitas pengguna
kantor sewa dengan tema rancangan arsitektur art deco dan minimalis.
3. Teori
Bank dan Kantor sewa merupakan bangunan yang diperlukan kota kupang saat
ini, karena seiring dengan perkembangan kota kupang dilihat dari segi ekonomi
sehingga memungkinkan untuk dibangun bank dan kantor sewa sebagai salah satu
pendukung kegiatan ekonomi di kota kupang.
1.BANK
PengertianBank (pengucapan bahasa Indonesia: [bang]) adalah
sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank
berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang .
Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Menurut UU No 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi
tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana, dan
memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan
dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa
bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana,
berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang
menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.
Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada
masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk
mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut.
Tiga kelompok utama Institusi keuangan - bank komersial,
lembaga tabungan, dan credit unions - yang juga disebut lembaga
penyimpanan karena sebagian besar dananya berasal dari simpanan
nasabah. Bank-bank komersial adalah kelompok terbesar lembaga
penyimpanan bila diukur dengan besarnya aset.[butuh rujukan] Mereka
melakukan fungsi serupa dengan lembaga-lembaga tabungan dan credit
unions, yaitu, menerima deposito (kewajiban) dan membuat pinjaman (
Namun, mereka berbeda dalam komposisi aktiva dan kewajiban, yang
jauh lebih bervariasi).
2. KANTOR SEWA
Pengertian Kantor, kantor berasal dari bahasa Belanda kantoor
, adalah sebutan untuk tempat yangdigunakan untuk perniagaan atau
perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanyaberupa
suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi.
Menurut Hunt, W.D. dalam Marlina 2008, kantor sewa adalah suatu
bangunan yang mewadahi transaksi bisnis dan pelayanan secara
profesional. Lebih lanjut Marlina (2008:116) memaparkan bahwa
kantor sewa merupakan suatu fasilitas perkantoran yang berkelompok
dalam satu bangunan sebagai respon terhadap pesatnya pertumbuhan
ekonomi khususnya di kota-kota besar (perkembangan industri,
bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan, dan lain-lain).
Adanya bangunan kantor sewa merupakan respon dari fakta akan
tingginya kebutuhan ruang di area-area dengan nilai lahan yang tinggi.
Hal ini juga dipengaruhi beberapa faktor:
1. Tingginya kegiatan ekonomi di wilayah tersebut
2. Tingginya harga lahan
3. Persebaran pembangunan yang kurang merata dalam suatu
wilayah
Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor Sewa–Faktor
Konstruksi
Kantor sewa merupakan bangunan komersial, yang oleh sebab
itu aspek utama yang harus diperhatikan dan dipenuhi adalah
EFISIENSI. Pada perencanaan maupun perancangan harus
dipertimbangkan pengaturan/layout-nya agar mendatangkan
keuntungan bagi pemilik bangunan tersebut.
Faktor pertimbangan dalam perencanaan bangunan kantor sewa dapat
diklasifikaskan menjadi tiga kelompok yakni, faktor ekonomi, faktor
konstruksi, dan faktor lingkungan ekologi. Pada kesempatan ini, akan
dipaparkan tentang faktor pertimbangan dari sisi KONSTRUKSI.
Sebagai bangunan komersial, dalam perencanaan maupun
perancangan kantor sewa harus memperhatikan aspek efisiensi dan
efektivitas. Pentingnya kedua aspek ini akan berdampak pada beberapa
hal :
a. Perancangan yang efisien dari sisi pembiayaan
b. Penataan ruang yang efisien, memaksimalkan ruang sewa
sehingga dapat menghasilkan keuntungan, minimal 60% dari luas total
bangunan harus dapat disewakan
c. Efektif dalam arti bangunan yang dirancang harus sesuai dengan
fungsi yang diwadahi sehingga meminimalkan ruang non-fungsional
d. Penataan ruang, jalur sirkulasi, dan fasilitas layanan harus merata
agar dapat memenuhi tuntutan semua penyewa/tenant.
Dua hal penting yang harus diperhatikan dari sisi konstruksi
pada bangunan kantor sewa adalah Teknologi dan Modul Ruang Sewa.
1. Teknologi Bangunan Kantor Sewa
Bangunan kantor sewa memerlukan rancangan yang dapat
mengakomodasi perkembangan teknologi, karena selain merupakan
bangunan komersial, bangunan kantor sewa juga identik dengan
kemudahan dan kenyamanan layanan. Teknologi yang dimaksud
meliputi teknologi pembangunan itu sendiri (material maupun sistem
struktur), teknologi infrastruktur bangunan (utilitas bangunan), serta
teknologi pengelolaan bangunan (teknologi komunikasi, pengamanan,
pemeliharaan, serta layanannya).
2. Modul Ruang Sewa
Dalam perancangan gedung kantor sewa, modul ruang menjadi penting
karena berpengaruh pada seberapa banyak ruang yang bisa disewakan
dan menghasilkan keuntungan bagi pemilik bangunan. Adapun
klasifikasi modul ruang sewa dibagi menjadi tiga yakni, small space,
medium space dan large space.
Pertimbangan yang mendasari pembagian/klasifikasi modul
tersebut diantaranya:
a. Efisiensi dan efektifitas penataan ruang. Ruang dalam kantor
sewa perlu penataan yang efisien namun juga efektif dalam mewadahi
aktivitas di dalamnya,
b. Tipe lantai yang disewakan dapat dipilih menggunakan sistem
rentable floor area, Gross Are System, atau semi Gross System,
c. Jenis kegiatan yang ada akan mempengaruhi kebutuhan ruang
yang meliputi dimensi, da karakter ruang serta fasilitas yang perlu
direncanakan,
d. Faktor kebutuhan ekonomi. Faktor ini didasarkan pada analisa
keburuhan dan ekonomi konsumen yang menjadi sasaran penyewa.
Selain dari empat hal yang mendasari pertimbangan dari faktor
konstruksi di atas, modul ruang sewa juga sangat erat hubungannya
dengan perencanaan struktur bangunan. Perencanaan ini diawali
dengan penentuan sistem struktur yang akan digunakan. Biasanya pada
gedung kantor sewa, sistem struktur yang lazim digunakan adalah
sistem struktur rangka dan kombinasi sistem struktur lain (sistem
struktur bidang, sistem struktur plat, dan sistem struktur tali). Pada
perancangan bangunan dengan menggunakan sistem struktur rangka,
grid kolom menjadi salah satu pertimbangan pengaturan modul ruang
sebuah kantor sewa. Untuk mendapatkan ruang yang efisien, salah
satunya dengan pengaturan dimensi modul ruang yang sesuai, sehingga
pemasangan pembatas ruang (dinding partisi) bisa dipasang tepat pada
titik-titik kolom.
George Terry membuat batasan bahwa yang dimaksud dengan
tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan
ruang dan pengunaan secara terperinci dari ruang tersebut untuk
menyiapkan suatu susunan yang praktis dan faktor- faktor fisik yang
dianggap perlu bagi pelaksanaan pekerjaan kantor dengan biaya yang
layak.
Tujuan umum dari kegiatan penataan ruang kantor adalah :
1) Pekerjaan kantor dapat menempuh jarak sependek mungkin
2) Rangkaian kegiatan pekerjaan kantor mengalir secara efektif dan
efisien
3) Penggunaan ruangan kantor efektif dan efisien:
4) Kenyamanan kerja terjamin dan terpelihara:
5) Menimbulkan kesan baik
6) Mudah dilakukan perubahan letak jika diperlukan
7) Mudah dilakukan pengawasan.
4. Kajian Lokasi
Luas lokasi :
Letak lokasi :
Lokasi perancangan gedung bank dan kantor sewa terletak pada jalan timor
raya berhadapan langsung dengan restoran teluk kupang, akses menuju lokasi bisa
ditempuh dengan kendaraan umum, ojek maupun kendaraan pribadi.
Kondisi geologi :
Merupakan jenis tanah yang keras dan juga berbatu karang.
Kontur tanah :
Kontur tanah merupakan lahan datar yang permukaannya lebih rendah
±20 cm dari jalan utama.
Orientasi site :
Lokasi perancangan gedung bank dan kantor sewa memiliki potensi view yang
menarik yaitu pantai pasir panjang.
Batas-batas lokasi :
- Bagian Utara, berbatasan restoran pantai timor;
- Bagian Timur, berbatasan dengan hotel citra;
- Bagian Selatan, berbatasan dengan lahan kosong;
- Bagian Barat, berbatasan dengan rumah sakit kota kupang.
A. Analisis
Analisis Penzoningan
Analisis Aktifitas
Analisis Pencapaian
Analisis Kontur
Analisis Vegetasi
Analisis Material
Analisis Struktur
Analisis Utilitas
B. Konsep