Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 36 PADA PERUMAHAN DE’CIRCLE SAMARINDA


Ramly W Mandola

Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

ABSTRACT

Needs housing company will budget plan is for the company to find out how much it cost to build a
house and in addition to the needs of the preparation of financial data is also needed BP consumer
installment because most of the development funds based on financial income from the sale of
houses, from the above explanation, it can be formulated problem is whether "is housing
development Budget Plan type 36 in 2012 Smaller than actual budget cost of housing construction
in 2014. This study focused on the activities and progress of financial inclusion field De'Circle
Housing built by a limited liability People's House. If seen Budget Plan 36/84 type of housing
development that made the company in 2012 amounted to Rp. 86,629,011.64 was not in accordance
with the Development Budget Realization in 2014 which has been calculated based on the budget
plan in 2012 that the author made on the theory bachtiar ibrahim and have been added to the inflation
rise 20% to Rp. 99,545,970.79.

Keywords: Corporate Budgeting

PENDAHULUAN

Kebutuhan terhadap perumahan di bebas dari banjir ditambah lokasi perumahan


samarinda telah mengalami peningkatan, berjarak tidak jauh dengan pusat kota. Perusahaan
sebagaimana yang terjadi pada masyarakat dunia, ini beroperasi dikota samarinda lebih kurang 3
terutama pada masyarakat perkotaan, di mana tahun, awal mula kegiatan perusahaan dikota ini
populasi penduduknya sangat besar, sehingga membangun perumahan minimalis modern type
memaksa pemerintah untuk berupaya memenuhi 36/84 dengan konsep cluster, Perumahan
kebutuhan akan perumahan di tengah berbagai De’Circle sendiri mengambil sistem pembayaran
kendala seperti keterbatasan lahan perumahan. Cash Indent yaitu rumah belum siap huni atau
PT. RUMAH RAKYAT merupakan salah ready stock atau perkembangan pembangunan
satu perusahaan pengembang Property & rumah berdasar dana masuk dari konsumen.
Perumahan ( Developer) yang beralamat di jalan Perencanaan perumahan De’Circle dengan
Pasundan Samarinda, Perusahaan ini mempunyai luas lahan 75 hektar menargetkan
menghadirkan perumahan dengan nama De’Circe bagi perusahaan dapat membangun total sekitaran
yang berlokasi dijalan Sultan Sulaiman Pelita 3 3.200 unit rumah, Perumahan De’Circle
Sambutan Samarinda, konsep utama dari mempunyai 11 cluster dimana clusternya sendiri
perumahan De’Circle adalah “Simple & Green” mengambil nama-nama club sepakbola eropa dari
atau hutan kota yang mengelilingi perumahan, Cluster Sevilla, Cluster Real Madrid, Cluster
perumahan De’Circle merupakan hunian modern Manchester United, Cluster Chelsea, Cluster
minimalis yang terpadu, seluas 75 hektar dengan Barcelona, Cluster Manchester City, Cluster
beberapa fasilitas perumahan seperti pusat bisnis Liverpool, Cluster Arsenal, Cluster Ac Milan, dan
dan tempat rekreasi, dan lokasi yang dipastikan Cluster Bayern Munchen. Perumahan De’Circle
juga mempunyai beberapa fasilitas penunjang Walaupun secara umum usaha perusahaan
perumahan dari Fasilitas Balakarcana, Fasilitas ini berjalan lancar kebijakan yang diambil
Lapangan Futsal Internasional, Fasilitas Pasar perusahaan mempunyai resiko sangat tinggi
Rakyat (Kawasan Niaga Bisnis Terpadu), terhadap kepercayaan konsumennya, dimana
Fasilitas E-Heng (Wisata Keluarga & Wisata semenjak beroperasinya perusahaan ini pada
Fotografi), Fasilitas Rumah Sakit International, tahun 2012 sampai 2014 ini belum ada juga
dan juga sampai Fasilitas SD & SMP bayangan ke konsumen bagaimana kelanjutan
International. Setiap Cluster masing-masing untuk progress bangunan tipe 36 yang sudah
mempunyai tipe kecil yaitu ( LT 84 m2 dan LB 36 duluan laku terjual yang ada hanyalah
m2 ) tipe sedang ( LT 154 m2 dan LB 45 m2 ) pematangan lokasi saja dari tahun ke tahun yang
sampai tipe besar ( LT 160 m2 dan LB 120 m2 ) dikerjakan perusahaan, sedangkan konsumen
harga jual mulai 155 juta sampai yang paling sudah ada yang mengangsur selama dua tahun,
besar 700 juta. padahal didalam PAJB ( Perjanjian Pengikatan
Minat warga samarinda terhadap Jual Beli ) terdapat pasal beserta keterangan
perumahan De’Circle diawal kemunculannya bahwa BASTK ( Batas Akhir Serah Terima
cukup tinggi sebab dilihat dari harga serta Kunci) itu paling lama 2 tahun.
angsuran rumahnya yang murah apalagi slogan Perusahaan dalam usahanya merealisasikan
dari perumahan De’Circle adalah Rumah Tanpa pembangunan rumah tipe 36/84 dibutuhkan
Dp banyak masyarakat yang tertarik untuk beberapa aspek pendukung yaitu :
membeli, kebanyakan dari pembeli adalah 1. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
keluarga-keluarga baru yang memang lagi 2. Data Hasil Penjualan Rumah Tipe 36/84.
membutuhkan rumah dan ada juga keluarga yang 3. Data Pemasukan Keuangan Angsuran
sudah sekian lama hanya mengontrak, dan ada Rumah Tipe 36/84 yang sudah laku terjual
yang hanya semata-mata buat investasi properti pada tahun 2012 dengan Harga
disebabkan melihat beberapa Selling Point yang Rp.155.000.000 sampai Rp. 165.000.000,
ditawarkan Perumahan De’Circle, selama dengan beberapa proses angsuran.
beroperasi dikota ini dalam mengevaluasi hasil a) Tanpa Dp
penjualan dilakukan setiap satu bulan atau paling b) Dp 10 juta
lama triwulan ( tiga bulan) sekali dengan tujuan c) Dp 20 %
mengetahui perkembangan penjualan sekaligus d) Cash Bertahap
karakter maupun latar belakang masyarakat e) Cash Keras.
konsumen, berdasar observasi sementara
perolehan penjualan setiap bulan atau paling lama DASAR TEORI
tiga bulan jumlah nilai nominal penjualan
bervariatif, kadang-kadang tinggi dan kadang- 1. Penganggaran Perusahaan
kadang rendah namun secara garis besar terjadi
Menurut Garrison, Norren and Brewer (2007:4),
peningkatan.Perkembangan produk yang
“Anggaran adalah rencana terperinci tentang
dilakukan PT. Rumah Rakyat adalah merupakan
perolehan dan penggunaan sumber daya
konsep pemasaran perumahan bernilai murah
keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu
mampu dijangkau oleh masyarakat menengah
periode waktu tertentu”.Dari beberapa pengertian
kebawah yang memang sangat membutuhkan
di atas, penganggaran dapat diartikan pula suatu
rumah dengan beberapa syarat mudah dan
rencana yang disusun secara sistematis dalam
memberi keuntungan lebih terhadap investasi
bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter
properti konsumennya diantaranya pembayaran
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk
angsuran rumah dapat diangsur tanpa DP, cicilan
jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang”
bulanan yang ringan, cash back hingga 100% (
Menurut Mulyadi (2001 : 511) dari beberapa
senilai harga rumah ) ditahun ke 15, proses dan
pendapat mengenai anggaran sebelumnya,
persyaratan yang mudah & cepat serta
anggaran memeliki beberapa karakteristik
pembayaran dapat dilakukan dikantor atau ( KPR
diantaranya:
Developer ).
1. Rencana dan penelitian yang ketat agar tidak terjadi
2. Meliputi seluruh kegiatan pemborosan dan penyimpangan atas dana
3. Dinyatakn dalam satuan moneter yang terbatas.
4. Jangka waktu tertentu di masa yang akan
datang Ciri-ciri sistem anggaran tradisional:
5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh
otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh 1) Anggaran diklasifikasikan menurut
pihak yang menganggarkan (budgetee) jenis pengeluaran dan penerimaan.
6. Anggaran merupakan komitmen manajemen 2) Berorientasi ke belakang (backward
7. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan oriented), artinya anggaran tahun
bisnis sebelumnya dijadikan acuan untuk
Menurut Nafirin (2004:20) anggaran menyusun anggaran tahun berjalan.
memiliki tiga fungsi: 3) Bersifat incremental karena
a. Fungsi perencanaan memasukkan unsur tambahan/marjinal
Anggaran merupakan alat perencanaan terhadap anggaran tahun yang lalu
tertulis yang menuntut pemikiran teliti, sebagai dasar penyusunan anggaran
karena anggaran memberikan gambaran tahun berikutnya.
yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang. 4) Menitikberatkan pada input dari semua
b. Fungsi pelaksanaan kegiatan daripada outputnya.
Anggaran merupakan pedoman dalam
pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat b. Anggaran berbasis kinerja (performance
dilaksanakan secara selaras dalam budgeting system)
pencapaian tujuan (laba). Anggaran berbasis kinerja merupakan
c. Fungsi pengendalian pendekatan penyusunan anggaran
Anggaran merupakan alat pengendalian/ berdasarkan beban kerja dan unit cost data ke
pengawasan (controlling). dalam setiap kegiatan yang terstruktur dalam
Pengendalianberarti melakukan evaluasi suatu program untuk mencapai tujuan. Dasar
(menilai) atas pelaksanaan pekerjaan dengan pemikirannya adalah penganggaran harus
cara membandingkan realisasi dengan dapat digunakan sebagai alat menajemen
rencana (anggaran) dan melakukan tindakan sehingga penyusunan anggaran harus dapat
perbaikan apabila dipandang perlu. memberikan hasil yang berguna bagi
Selain itu, ada pula yang menambahkan pengambilan keputusan manajerial
fungsi anggaran sebagai pedoman kerja. (legislatif/eksekutif). Oleh karena itu,
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang anggaran harus dianggap sebagai program
disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit kerja.Anggaran berbasis kinerja memusatkan
moneter. Lazimnya penyusunan anggaran perhatian pada pengukuran efisiensi hasil
berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir- kerja dengan tujuan memaksimumkan output
taksiran pada masa yang akan datang, maka ini yang dapat dihasilkan dari input tertentu.
dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian
dalam perusahaan untuk menjalankan Tiga unsur pokok anggaran berbasis kinerja,
kegiatannya. Menurut Salomo (2005 :175) yaitu:
Sistem penganggaran terdiri dari tiga unsur.
1) Pengeluaran pemerintah dikelompokkan
a. Sistem anggaran tradisional menurut program dan kegiatan.
2) Performance measurement (pengukuran
Sistem anggaran tradisional adalah sistem hasil kerja)
anggaran yang berdasarkan jenis-jenis
pengeluaran dan penerimaan. Dasar c. Program reporting (pelaporan program)
pemikirannya adalah setiap pengeluaran
negara harus didasarkan pada perhitungan Ciri-ciri anggaran berbasis kinerja:
1) Klasifikasi anggaran didasarkan pada rumah tipe 36/84 (LB 36 m2 dan LT 84 m2)
program dan kegiatan terlebih dahulu menyusun rencana yang
2) Penekanan pada pengukuran hasil kerja berhubungan dengan pembangunan.
dan bukan pada aspek pengawasan 2. Anggaran
3) Setiap kegiatan harus dilihat dari segi Yang dimaksud dengan Anggaran dalam
efisiensi dengan memaksimalkan output penelitian ini adalah dana untuk realisasi
4) Memerlukan standar pengukuran hasil rencana anggaran biaya pembangunan rumah
kinerja tipe 36/84, bersumber dari dana pemasukan
keuangan penjualan unit rumah pada PT.
2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rumah Rakyat
3. Biaya
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Menurut Yang dimaksud dengan Biaya dalam
Bachtiar Ibrahim (2008 : 6) adalah Perhitungan penelitian ini adalah Rencana Anggaran
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan Biaya rumah tipe 36/84 yang dibuat
dan upah, serta biayabiaya lain yang berhubungan perusahaan ditahun 2012 dengan Realisasi
dengan pelaksanaan bangunan atau proyek Anggaran Bangunan ditahun 2014.
tertentu. Merencanakan sesuatu bangunan dalam 4. Pembangunan
bentuk dan faedah dalam penggunaannya,beserta Yang dimaksud Pembangunan dalam
besar biaya yang diperlukan susunan - susunan penelitian ini adalah PT. Rumah Rakyat
pelaksanaan dalam bidang administrasi maupun menyediakan Hunian Perumahan terpadu
pelaksanaan pekerjaan dalam bidang teknik dengan konsep “Simple & Green” dengan
Anggaran biaya adalah Harga dari bangunan yang beberapa keunggulan lainnya demi
dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi perkembangan investasi properti
syarat. Dua cara yang dapat dilakukan dalam konsumennya.
penyusunan anggaran biaya antara lain Menurut 5. Rumah
Bachtiar Ibrahim (2008 : 14) : Yang dimaksud dengan Rumah dalam
a. Anggaran Biaya Kasar (Taksiran), sebagai penelitian ini adalah Perumahan Tipe 36/84
pedomannya digunakan harga satuannya (LB 36 m2 dan LT 84 m2) yang dibangun
tiap meter persegi luas lantai. Namun oleh PT. Rumah Rakyat yang berlokasi di
anggaran biaya kasar dapat juga sebagai jalan sambutan samarinda.
pedoman dalam penyusunan RAB yang 6. Anggaran Biaya
dihitung secara teliti. Yang dimaksud dengan Anggaran Biaya
b. Anggaran Biaya Teliti, proyek yang dihitung dalam penelitian ini adalah Anggaran Biaya
dengan teliti dan cermat sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pembangunan rumah
ketentuan dan syarat-syarat penyusunan tipe 36/84 yang dibangun PT. Rumah Rakyat
anggaran biaya. baru ditahun 2014, setelah 2 tahun
beroperasinya perusahaan.
METODE PENELITIAN Menurut H. Bachtiar Ibrahim (2008: 3),
Rencana anggaran Biaya (Begrooting) suatu
Untuk memberikan gambaran yang lebih
bangunan atau proyek adalah perhitungan
menjelaskan secara khusus dari variabel-variabel
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan
yang akan diamati mengenai objek yang akan
dan upah, serta biaya-biaya lain yang
diteliti seperti yang sudah dikemukakan
berhubungan dengan pelaksanaan Bangunan atau
sebelumnya, maka akan diuraikan terlebih dahulu
Proyek tersebut.
beberapa defenisi operasional berikut ini :
H. Bachtiar Ibrahim (2008: 165), Secara
1. Rencana
umum dapat disimpulkan berpendapat
Yang dimaksud dengan Rencana dalam
biaya/anggaran adalah jumlah dari masing-
penelitian ini adalah dimana dalam usaha PT.
masing hasil perkalian Volume dengan Harga
Rumah Rakyat untuk memulai pembangunan
Satuan Pekerjaan yang bersangkutan sebagai Rencana pembangunan seakan terus
berikut : tertunda bulan demi bulan tapi konsumen masih
tetap untuk melakukan kewajibannya membayar
RAB = Σ ( VOLUME x HARGA angsuran, penundaan terjadi sampai ditahun ke 2
SATUAN PEKERJAAN ) berjalannya usaha ini dan sampai pada bulan
maret 2014 progress masih pada pematangan
Dalam Estimate Real of Cost atau Anggaran lahan Cluster dan pembangunan masih belum
Sesungguhnya biaya-biaya lain yang berjalan. Perusahaan sudah memulai
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan pada bulan april 2014 namun
sengaja tidak dimasukkan. Biaya-biaya tersebut perusahaan terlanjur menanggung inflasi hingga
akan dibahas dalam buku Dokumen Pelelangan. 20% karena telah menunda pembangunan selama
Sehubungan hal tersebut, H. Bachtiar 2 tahun.
Ibrahim (2008: 165) juga mengemukakan biaya- Realisasi Anggaran Bangunan pada tahun
biaya lain tersebut sebagai berikut : 2014 setelah dihitung berdasar Rencana
a. Keuntungan Anggaran Biaya ditahun 2012 yang penulis buat
b. Harga Pokok Produksi berdasar teori bachtiar ibrahim dan telah
c. Pajak 5% ditambahkan dengan kenaikan inflasi 20% Rp.
d. Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) 94.805.686,47 ditambah pajak 5% sebesar Rp.
e. Dan biaya notaris. 4.740.284,32 total sebesar Rp. 99.545.970,79 dan
jika dilihat dari laporan angsuran konsumen pada
PEMBAHASAN tahun 2014 konsumen F sudah mencapai biaya
yang dibutuhkan dalam RAB, yang telah
PT. Rumah Rakyat merupakan perusahaan dibayarkan konsumen F selama 2 tahun yaitu Rp.
yang bergerak dibidang properti perumahan, 116.212.000.
bekerjasama dengan Properti Konsultan & Jadi, jika dilihat Rencana Anggaran Biaya
Kontraktor “Sampro” Samarinda Properti, dalam pembangunan perumahan tipe 36/84 yang dibuat
usaha untuk menciptakan rumah murah dan perusahaan ditahun 2012 sebesar Rp.
terjangkau bagi masyarakat bawah yang memang 86.629.011,64 ternyata tidak sesuai dengan
membutuhkan rumah dengan harga murah. Realisasi Anggaran Pembangunan pada tahun
Rencana Anggaran Biaya rumah Tipe 36/84 2014 yang telah dihitung berdasar Rencana
yang dibuat perusahaan pada tahun 2012 sebesar Anggaran Biaya ditahun 2012 yang penulis buat
Rp. 82.503.820,64 ditambah biaya Pajak 5% berdasar teori bachtiar ibrahim dan telah
sebesar Rp. 4.125.191,03 total Rp. 86.629.011,64, ditambahkan dengan kenaikan inflasi 20%
jika dilihat dari data penjualan 20 unit tipe 36/84 sebesar Rp. 99.545.970,79.
pada tahun 2012 data keuangan yang masuk Biaya tambahan dalam Realisasi Anggaran
selama tahun 2012 dari konsumen memang masih Bangunan tidak merupakan tanggungan
belum ada yang bisa menutupi biaya yang konsumen, penambahan biaya semua ditanggung
dibutuhkan dalam Rencana Anggaran Biaya perusahaan, dan seharusnya pada bulan Juli
(RAB) paling tinggi pada konsumen F yang telah perusahaan harus sudah menyediakan rumah
membayar angsuran selama 5 bulan dengan yang sudah siap huni, dikarenakan pada bulan juli
menggunakan Dp 30 % Rp. 46.500.000 dengan konsumen sudah ada yang mengangsur selama 2
harga rumah Rp. 155.000.000 dan total yang tahun tapi selama itu rumah masih belum juga
sudah dibayarkan Konsumen F Rp. 61.650.000. berbentuk.
Namun kondisinya memang masih belum cukup
menutupi biaya yang dibutuhkan dalam Dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PAJB)
pembangunan rumah, dan perusahaan masih pasal 7 ayat 1 berisi tentang perusahaan
berpeggang teguh pada kebijakannya yakni dikenakan penalti jika pada 2 tahun berjalannya
pembangunan dimulai berdasarkan keuangan konsumen mengangsur rumah masih belum
sudah mencukupi dalam RAB. ditempati konsumen, penalti yang didapat
perusahaan, yakni sebesar 2 % dari harga rumah
atau Rp.3.100.000 jika harga rumah Rp. Mulyadi, Sistem Pengendalian dan Pengendalian
155.000.000, Penalti tersebut akan dibayarkan ke manajemen: sistem Pelipatgandaan Kinerja
Konsumen setiap bulan selama rumah masih Perusahaan, edisi 3 Penerbit Salemba Empat,
belum jadi. jakarta.2007

PENUTUP Bachtiar. Ibrahim, Bumi Aksara; Cara Cepat


Menghitung Biaya Membangun Rumah
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian Gatut Susanta, Griya Kreas; 2008
hipotesis diterima dengan alas an, Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah tipe Nafirin, M, 2004. Pengganggaran Perusahaan,
36/84 yang dibuat PT. Rumah Rakyat pada tahun edisi revisi, Salemba Empat, Jakarta.
2012 sebesar Rp. 82.503.820,64 ditambah Pajak
Nafarin, M, Pengganggaran Perusahaan, edisi
5% sebesar Rp. 4.125.191,03 dengan total Rp.
revisi, Salemba Empat, Jakarta. Riyadi.
86.629.011,64, masih belum sesuai dengan
Deddy., Supriyadi Bratakusumah.
progress pembayaran angsuran konsumen yang
Perencanaan Pembangunan Daerah.
hanya mencapai angka sebesar Rp. 61.650.000.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 2005.
Perhitungan Realisasi Anggaran
Bangunan rumah tipe 36/84 berdasar Rencana
Salomo Roy V, Penganggaran, Keuangan
Anggaran Biaya ditahun 2012 yang penulis buat
Daerah di Indonesia, Jakarta, Sekolah
dengan menggunakan teori Bachtiar Ibrahim dan
Tinggi Administrasi Negara. 2005
telah ditambah dengan kenaikan inflasi 20% pada
tahun 2014, biayanya sebesar Rp. 94.805.686,47
dan ditambah pajak 5% sebesar Rp. 4.740.284,32
dengan total Rp. 99.545.970,79 sudah sesuai
dengan progress pembayaran angsuran konsumen
bahkan lebih yaitu sebesar Rp. 116.212.000.
Diketahui bahwa Rencana Anggaran
Biaya yang penulis buat bedasar teori Bachtiar
Ibrahim dan ditambahkan dengan kenaikan inflasi
20% sebesar Rp. 101.189.209,13. Sedangkan
Realisasi Anggaran Bangunan pada tahun 2014
hanya sebesar Rp. 99.545.970,79. Jadi Rencana
Anggaran Biaya 2014 adalah lebih besar daripada
dana Realisasi Anggaran Bangunan 2014.
Dari Analisis diketahui bahwa Rencana
Anggaran Biaya pembangunan rumah tipe 36
pada tahun 2012 lebih kecil dari Realisasi
Anggaran Pembangunan rumah pada tahun 2014,
sehingga hipotesis diterima.

REFERENSI

Garrison, Noreen, and Brewer,. Penganggaran


diterjemahankan oleh Nuri Hinduan dan
Edwart tanujaya,penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta. 2007

Anda mungkin juga menyukai