Anda di halaman 1dari 26

Kewirausahaan

Teknik Sipil
Ni Putu Lia Nita Rahayu
1761121096 / C3 Reguler A
Bisnis Konstruksi
01 Konsep Profil Bisnis Konstruksi.

02 Jenis-jenis Bisnis Konstruksi.

03 Proyek Komersial

04 Konsep Business Plan.


Bisnis Konstruksi
Bisnis Konstruksi
Pengertian

Bisnis Konstruksi merupakan usaha yang berkecimpung


dalam kegiatan pembangunan sarana dan prasarana seperti
pembangunan gedung (building construction), pembangunan
prasarana sipil (sipil engineer), dan instalasi elektrikal serta
mekanikal. Singkatnya, usaha pada bidang ini sangat
dibutuhkkan dalam pembangunan kantor datau bisa juga
fasilitas umum. Maka dari itu bisnis pada bidang tersebut
memiliki peluang yang sangat tinggi untuk Anda yang
memiliki bakat dibidangnya karena sudah dikenal oleh
masyarakat luas terutama masyarakat yang hidup di kota-kota
besar. Bentuk kegiatan usaha pada bidan ini melingkupi usaha
perseorangan  juga badan usaha nasional maupun
internasional.
Konsep Profil Bisnis Konstruksi
Konsep Profil Bisnis Konstruksi
Banyak  orang ingin memulai bisnis konstruksi. Banyak
yang melakukannya, tetapi sayangnya banyak yang
gagal. Sayangnya kegagalan ini harus dibayar mahal,
baik secara finansial maupun emosional. Beberapa
bahkan meninggalkan industri setelah terjun dalam 
bisnis kontraktor, sangat disayangkan bagi industri
konstruksi, karena kita membutuhkan semua
orang-orang terampil dalam industri konstruksi.
Konsep yang harus diketahui untuk memulai bisnis konstruksi yaitu :
1. Siapkan ilmu tentang kontraktor
2. Siapkan modal usaha kontraktor
Namun berdasarkan ketentuan Undang-undang khusus pembuatan Perseroan Terbatas (PT)
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 modal dasar perseroan ditentukan yaitu “Modal
dasar minimal Rp.50.000.000 (lima puluh juta) kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang yang
telah mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tersebut di wilayah Indonesia” dan Dari modal
tersebut minimal 25% atau sebesar Rp.12.500.000 harus sudah ditempatkan dan disetor oleh para
pendiri Perseroan selaku Pemegang Saham Persero.

3. Memilih jenis usaha kontraktor


Selanjutnya jika sudah memiliki modal usaha, sudah saatnya menentukan Jenis Usaha
Kontraktor apa yang ingin dijalankan, apakah Usaha Kontraktor Bangunan Gedung atau Usaha
Kontraktor Bangunan Sipil. Jenis usaha Kontraktor yang ingin dibangun dan jalankan harus sesuai
dengan misi perusahaan dan modal yang disiapkan.
4. Mendirikan CV atau PT kontraktor
Dari segi bentuk Perusahan CV tidak berbadan hukum sementara PT adalah bentuk perusahan berbadan hukum. maka dari itu
untuk mendirikan PT diatur dalam Undang-undang PT Nomor 40 Tahun 2007 tentang perseroaan terbatas. sementara untuk CV tidak a
da aturan khusus yang mengaturnya.
Selain itu PT bisa digunakan dalam banyak jenis kegiatan usaha, sementara CV hanya dapat melakukan kegiatan usaha yang terbatas
meliputi Pembangunan,perdagangan sampai dengan gred 4 perindustrian,perbengkelan,percetakan dan jasa, serta pertanian. dan banya
k lagi perbedaannya.

5. Promosikan Jasa/Usaha Kontraktor


Selanjutnya yang terakhir adalah setelah mendirikan CV atau PT maka anda harus mempromosikan Jasa Usaha Kontraktor and
a biar lebih dikenal di masyarakat dan mereka mau bekerjasama untuk memakai Jasa Kontraktor anda.Anda bisa mempromosikan dim
ana saja, baik melalui Brosur, Majalah,Surat Kabar, media elektronik lainnya, dan secara online atau membuat Situs Perusahan untuk
berpromosi usaha kontraktor anda maka sebaiknya anda membuat Company perusahaan Kontraktor anda semenarik mungkin sehingg
a orang bisa percaya akan kualitas dari perusahan
Adapun pengetahuan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk memulai
bisnis konstruksi yaitu :
1. Memahami konstruksi dan Proses Konstruksi
Tidak ada dari kita yang tahu segalanya tentang konstruksi, tetapi dalam  memulai bisnis
kontraktor kita harus tahu dasar-dasar proses dan mempekerjakan para ahli atau berkonsultasi
dengan orang-orang dengan pengetahuan yang tepat untuk membahas jika kita tidak memiliki
keahlian.
2. Komunikasi
Manajemen konstruksi adalah komunikasi 90%. Ini dapat ditulis atau lisan. Dari memasarkan
perusahaan Anda ke klien, mengirimkan tender, menegosiasikan kontrak, mengelola tim Anda,
menjalin hubungan dengan desainer, tetangga, otoritas lokal dan klien, semuanya tentang
komunikasi – memotivasi, membujuk, mendengarkan, menjelaskan, membimbing, bernegosiasi.
3. Kemampuan untuk merencanakan
Ini tentang memutuskan metodologi konstruksi, mengatur sumber daya dan material dan
mengoordinasikan konstruksi. Perencanaan dimulai sebelum proyek dimulai, dan kemudian
termasuk perencanaan setiap hari dan setiap minggu.
4. Kecerdasan keuangan
Banyak kontraktor yang benar-benar buruk dalam hal keuangan dari bisnis mereka. Mereka
tidak menagih untuk pekerjaan yang diselesaikan, tidak menindaklanjuti dengan faktur yang tidak
dibayar dan mereka bekerja secara gratis. Jika ini tambahan, klaim untuk itu
Lanjutan

1. Memahami kontrak
Memahami apa kewajiban Anda dalam hal kontrak dan memastikan Anda patuh. Tentu saja
memastikan bahwa klien Anda mematuhi kewajiban mereka. Kontrak ada di sana untuk melindungi
kontraktor dan klien. Kegagalan untuk memahami dan mematuhi kontrak akan dikenakan biaya
uang.

2. Memahami dan mengurangi risiko


Beberapa kontraktor hanya buruk dalam memahami dan memitigasi (mengurangi) risiko.
Mereka benar-benar tidak melihat “kejadian” datang sampai mereka lari. Setiap proyek memiliki
risiko. Anda tidak dapat menentukan harga semua risikonya, waspadalah terhadap mereka sehingga
Anda mengambil peringatan dini bahwa salah satu dari mereka mungkin terjadi dan memastikan
jika kasus terburuk terjadi itu tidak menenggelamkan perusahaan Anda.

3. Kerja Tim dan Dilegasi


Sebuah proyek tidak dibangun oleh satu orang, dan sebuah perusahaan tidak berjalan dengan
satu orang. Dari pemasok, subkontraktor hingga individu, Anda perlu membangun tim yang baik.
Tim yang bisa Anda andalkan, tim tempat Anda memahami kekuatan individu, sehingga Anda
dapat menggunakannya, dan di mana Anda memahami dan mendukung kelemahan. Anda perlu
mengoordinasikan dan mengelola tim, mendelegasikan tanggung jawab. Tim Anda perlu
memahami tanggung jawab mereka.
Jenis-jenis Bisnis Konstruksi
UU No. 18 Tahun 1999

01
Perencana konstruksi 

02
Pelaksana konstruksi 

03 Pengawas konstruksi 
Perencana Konstruksi
Perencana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa
perencanaaan dalam konstruksi yang meliputi rangkaian
kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari studi
pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak
kerja konstruksi, ini umumnya disebut Konsultan Perencana.

Pelaksana Konstruksi
Pelaksana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa
pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian
kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari penyiapan
lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan
konstruksi, yang umumnya disebut Kontraktor Konstruksi.

Pengawas Konstruksi
Pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan layanan
jasa pengawasan
10%baik sebagian atau keseluruhan pekerjaan
pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sampai
dengan penyerahan akhir konstruksi, ini biasa disebut Konsultan
Pengawas.
Proyek Komersial
Bangunan komersial adalah bangunan yang mewadahi berbagai fungsi kom
ersial seperti villa, hotel, resort, perdagangan, ruang kantor sewa, dan lain
lain. Sesuai jenisnya, bangunan komersial merupakan bangunan yang direnc
anakan dan dirancang untuk mendatangkan keuntungan bagi pemilik maupu
n penggunanya. Atas dasar pemikiran ini, perancangan bangunan komersial
harus mempertimbangkan sembilan aspek (Wungow, 2011) yaitu:
a. Karakter/citra (brand image)
b. Nilai ekonomis bangunan
c. Lokasi strategis
d. Prinsip keamanan bangunan
e. Prinsip kenyamanan bangunan
f. Kebutuhan jangka panjang
g. Kondisi, potensi dan karakter kawasan
h. Kondisi sosial budaya masyarakat
i. Perkembangan teknologi
Contoh Bangunan Komersial

1. Villa
Dari berbagai macam sumber yang didapat, berikut akan dijelaskan
mengenai pengertian villa yaitu :
2. Villa adalah tempat tinggal atau rumah yang dengan sengaja
difungsikan untuk disewakan atau digunakan sendiri dan biasanya
dibangun pada kawasan objek wisata. Villa merupakan tempat tinggal
sekaligus liburan, biasanya terletak di luar daerah yang berhawa sejuk
maupun lokasi yang memiliki pemandangan indah seperti di pinggiran
kota, pegunungan, pantai, dan sebagainya (Wikipedia, 2010).
3. Villa adalah rumah hunian yang biasanya berbentuk rumah milik
perorangan yang letaknya jauh dari keramaian, sehingga sangat
nyaman 7 untuk menenangkan diri. Villa juga biasa dibangun pada
tempat yang masih alami (Ensiklo, 2014).
4. Villa adalah tempat istirahat milik perorangan yang terletak jauh dari
keramaian dan bersifat tidak komersil (Answers.yahoo, 2014).
Dari berbagai macam pengertian villa yang dijelaskan di atas, maka secara
umum villa dapat diartikan sebagai rumah atau tempat hunian milik
perorangan yang sengaja disewakan atau digunakan sendiri dan biasanya
dibangun di kawasan obyek wisata serta bersifat tidak komersil.
Contoh Bangunan Komersial

2. Hotel
Pengertian hotel atau definisi hotel cukup beragam. Berikut akan
dibahas mengenai pengertian hotel dari beberapa sumber.
1. Berdasarkan Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT
1987, pengertian hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa
pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa
lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil.
2. Menurut Sri E. (1996), pengertian hotel adalah suatu bangunan yang
dikelola secara komersil guna memberikan fasilitas penginapan
kepada masyarakat umum dengan fasilitas antara lain jasa
penginapan, pelayanan barang bawaan, pelayanan makanan dan
minuman, penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di
dalamnya serta jasa pencucian pakaian.
Dari pengertian diatas, maka secara umum pengertian atau definisi hotel
adalah badan usaha akomodasi atau perusahaan yang menyediakan
pelayanan bagi masyarakat umum dengan fasilitas jasa penginapan,
penyedia makanan dan minuman, jasa layanan kamar, serta jasa pencucian
pakaian.
Contoh Bangunan Komersial
3. Resort
Ada banyak pakar yang mendefinisikan pengertian tentang
resort. Berikut akan dibahas mengenai pengertian tentang resort:
1. Menurut Dirjen Pariwisata (1988), resort adalah suatu perubahan
tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat
tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan
kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu.
Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan
dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta
keperluan usaha lainnya
2. Menurut John M.E. (1987), resort adalah tempat peristirahatan di
musim panas, di tepi pantai atau di pegunungan yang banyak
dikunjungi. 3. Menurut Hornby A.S. (1974), resort adalah tempat
wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana
pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya
Dari definisi-definisi para pakar di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pengertian resort secara umum adalah tempat peristirahatan bagi
seseorang di luar 9 tempat tinggalnya dimana terdapat fasilitas khusus
untuk kegiatan bersantai ataupun berolahraga, serta dapat dinikmati
potensi alamnya.
Konsep Business Plan
Pengertian
Bisnis plan adalah suatu pedoman yang
menjabarkan rancangan manajemen bisnis dari
awal terbentuk sampai nanti evaluasi dari bisnis
yang berjalan
tersebut.

Tujuan Business Plan :


1. Memastikan rencana yang telah dibuat atau
rencana yang telah diharapkan
2. Sebagai jalan untuk dapat mencapai tujuan
yang ingin dicapai
3. Alat untuk mencari laba dari pihak luar
seperti investor ataupun bank
4. Untuk mengetahui tujuan dari perusahaan
Dasar-dasar Business Plan

1. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif bercerita mengenai bisnis apa
yang akan dibuat, visi dan misi, tujuan bisnis.
Sederhananya bagian ini adalah bagian kesimpulan dari
sebuah rencana bisnis atau business plan. Salah satu trik
membuat rencana bisnis atau business plan yang menjual
adalah buat ringkasan eksekutif yang menjual.
2. Latar belakang Perusahaan
Latar Belakang perusahaan bercerita mengenal data
perusahaan, orang-orang dibalik bisnis kita, struktur
organisasi, konsultan atau ahli yang mendampingi,
susunan pemilik saham (berlaku jika bisnis berbadan
hukum Perseroan Terbatas).
Dasar-dasar Business Plan (lanjutan)
3. Analisis Pasar dan Pemasaran
Analisis pasar dan pemasaran bercerita mengenai strategi kita
melakukan pemasaran produk. Dalam tindak lanjutan biasanya orang
menggunakan rencana pemasaran (marketing plan) untuk menjelaskan detail
atau strategi pemasaran.
4. Analisis Produksi
Analisis produksi menjelaskan sistem operasi bisnis kita. Misal bisnis
kita adalah jenis produksi atau manufaktur, perlu diketahui bagaimana proses
dari penerimaan pesanan, produksi, distribusi barang-barang dan penagihan.
5. Analisis Sumber Daya Manusia
Analisis sumber daya manusia menceritakan orang-orang yang
dibutuhkan dari kompetensi, jumlah orang yang dibutuhkan. Rencana
pengembangan sumber daya manusia. Bagi sebagian calon entrepreneur
bagian ini biasanya dianggap remeh, tetapi hal inilah yang salah satunya
penentu kecepatan dalam bisnis.
Dasar-dasar Business Plan (lanjutan)
6. Analisis Keuangan
Analisis keuangan berisi proyeksi (forecasting atau peramalan)
pendapatan dan pengeluaran, pengembalian modal (break event point),
pengembalian atas investasi (return on investment), perhitungan
penggunaan daya ungkit (leverage) dan lainnya.
7. Rencana Pengembangan Usaha
Rencana pengembangan usaha adalah salah satu bagian yang
dilihat penting bagi seorang investor. Calon investor akan melihat
seberapa besar usaha yang akan kita buat. Termasuk didalamnya adalah
rencana keluar atau exit strategy dari bisnis kita.
8. Risiko Usaha
Risiko usaha adalah hal-hal yang terkait risiko atas bisnis kita,
misal risiko operasional, risiko bisnis, risiko likuiditas atau risiko
keuangan dan lainnya.
Risiko usaha tidak hanya berhenti pada identifikasi risiko, tetapi juga
strategi kita menghadapi atau mengurangi dampak dari risiko tersebut.
Ciri-ciri Business Plan yang Berhasil, yaitu :

1. Harus diatur urutan isinya secara tepat.


2. Penampilan menarik, make up tidak tebal, bahasa tidak datar
dan berlebihan.
3. Menjelaskan keuntungan kuantitatif maupun kualitatif bagi
pengguna produk.
4. Menyajikan bukti kuat akan kemampuan produk yang
dihasilkan.
5. Menjelaskan tingkat pengembangan produk yang dicapai
6. Menggambarkan tim manajemen yang solid dan berpengalaman.
7. Berisi proyeksi keuangan yang dapat dipercaya.
Manfaat yang di dapat jika menerapkan Business Plan :

1. Untuk Mengumpulkan Dana


Bisnis plan yang sudah disusun yang bertujuan untuk mencari investor agar bisa memberikan
modal bisnis yang kamu jalankan. Jadi, plan yang dibuat bisa dijadikan semacam proposal dan
diberikan kepada investor agar mereka tertarik memberikan modal usaha
2. Bisnis Lebih Terarah dan Fokus
Strategi Bisnis, jenis bisnis, serta jenis pemasarannya bisa ditentukan dengan bisnis plan ini agar
semakin fokus dan terarah.
3. Memiliki Gambaran Kedepan
Artinya dengan menerapkan bisnis plan kita bisa melihat pergerakan bisnis kita apakah berhasil
ataupun kurang. Seperti contoh di tahun pertama kamu sudah menerapkan berapa pendapatan dan
kenaikan bisnis kamu berapa persen lalu, nanti di tahun ke tiga berapa persen lagi keuntungan kamu
dan di tahun ke lima apakah bisa kita expand atau tidak jadi semua ada gambarannya.
4. Menaikkan Level Bisnis
Ya, suatu plan yang sudah disusun dengan matang dan sudah diperhitungkan pasti akan
menambahkan level bisnis kita semakin baik dan semakin berkembang.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai