KEWIRAUSAHAAN
Oleh:
RIFO FIQRUL
NIM: 1910922015
Penulis
i
Dafrat Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II.............................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1 Menjadi Wirausahawan dalam bidang teknik sipil....................................2
1. Langkah atau Tindakan Menjadi Wirausahawan dalam Bidang Teknik
Sipil...........................................................................................................2
2. Strategi Menjadi Wirausahawan dalam Bidang Teknik Sipil...............4
2.2 Lingkup Usaha dalam Bidang Teknik Sipil...............................................5
1. Jasa Kontraktor......................................................................................5
2. Jasa Konsultan.......................................................................................9
3. Bisnis Developer Rumah.....................................................................13
BAB III..........................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................14
3.1. Kesimpulan..............................................................................................14
3.2. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyaknya sarjana, namun tidak berimbang dengan lahan
pekerjaan yang ada membuat banyak sekali pengangguran di Indonesia. Hal
ini membuat pemerintah, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan
membuat kebijakan yaitu memasukan pelajaran mengenai kewirausahaaan
dalam sistem kurikulum. Ini tentu saja merupakan hal positif, agar
mahasiswa tidak berorientasi menjadi pegawai setelah menjadi sarjana seprti
yang telah banyak terjadi.
Seorang mahasiswa dituntut untuk berfikir kreatif dalam menciptakan
lahan pekerjaan, tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan apabila
kita ingin membuat perusahaan, banyak hal yang harus dipelajari terlebih
dahulu dan banyak hal yang harus disiapkan.
Dibidang teknik sipil banyak lahan pekerjaan selain menjadi pegawai,
seperti berwirausaha dibidang konstruksi, konsultan, perakitan baja, mix
beton, jasa kontraktor industry dan lain sebagainya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Karena kita bekerja di perusahaan tersebut, tentu kita akan
mengetahui kondisi lapangan yang terjadi khusunya di bidang konstruksi
dan perakitan baja, kita yang selama ini dibangku kuliah lebih sering
bahkan selalu diajari mengenai teori, tentu bekerja secara langsung di
perusahaan ini akan meningkatkan skill kita dalam dunia konstruksi dan
perakitan baja.
Semakin giat bekerja, dan semakin meningkat skill kita, tentu kita
akan lebih siap apabila berdiri sendiri dalam sebuah perusahaan yang
kita miliki. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memulai menjadi
wirausahawan. Yang terpenting adalah jangan terburu – buru untuk
menjadi wirausahawan khusunya dibidang teknik sipil, karena banyak
hal yang harus disiapkan.
3
termenej dengan baik bisa menjadi bumerang bagi pelaku
usaha yang justru dapat mendatangkan kerugian baginya. Bayak
pilihan yang dapat mendatangkan modal semua tergantung
pada seseorang dalam mengusahakanya. Salah satu cara yang
dapat mendatangkan modal adalah dengan menarik
perhatian para investor. Kegiatan promosi dalam bentuk temu
usaha ("business meet-ting") merupakan kegiatan yang dapat
menarik invesi dari dalam dan luar negeri. Temu usaha merupakan
forum .yang efektif untuk menawarkan proyek-proyek penanaman
modal kepada para calon investor.
4
dan kebutuhan pelanggan dengan baik dibandingkan dengan
pesaing. Strategi pemasaran, adalah proses manajerial dibidang
pemasaran untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, skill,
knowledge, resources, sesuai dengan peluang dan ancaman pada
pasar yang selalu berubah-ubah dan bertujuan untuk
menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga
memenuhi target laba dan pertumbuhan (Robbin
danCoulter,1999).
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri
mempunyai strategi bersaing, eksplisit atau implisit (David,
2002), dan telah dimiliki oleh perusahaan sejak awal didirikan,
dalam bentuk formal maupun informal, dan strategi bisnis
mempengaruhi strategi. pemasaran serta kinerja dalam hal ini
keberhasilan pemasaran (Hitt et al., 2001). Pada perusahaan jasa
konstruksi peringkat strategi korporat merupakan juga strategi
bisnis, sedangkan strategi pemasaran atau strategi proyek adalah
strategi fungsional, strategi bisnis berupaya untuk menentukan
bisnis yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan
lingkungan dan sumber daya yang dimiliki (Robbin dan Coulter,
1999).
5
1. Kontraktor skala kecil (Lokal): omzet (perputaran uang dalam
usaha) rata-rata masih di bawah angka 1 milyar Rupiah per tahunnya
2. Kontraktor skala menengah: omzet usaha antara 1 milyar sampai
dengan puluhan Milyar Rupiah pertahun
3. Kontraktor skala Nasional: omzet usaha telah mencapai ratusan
Ratusan milyar Rupiah hingga trilyunan Milyar pertahunnya
4. Kontraktor skala Internasional: omzet usaha puluhan trilyun ke atas
pertahunnya.
6
7. Membuat konsep usaha/bisnis kontraktor yang dia terjuni maka
untuk hal ini seorang kontraktor memerlukan wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai Ekonomi, dan perusahaan.
8. Membuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
perusahaannya sebagai landasan sistem yang mengatur mekanisme
usahannya.
9. Menguasai sistem administrasi dan keuangan perusahaan agar
didapatkan keteraturan administrasi dan keuangan perusahaannya.
10. Mengatur urusan mengenai promosi dan pemasaran usahanya agar
dapat mencapai pangsa pasar yang sesuai dengan usahannya.
11. Mengatur sistem pelayanan yang baik dan profesional
bagi costumer/ klien/pelanggan.
12. Membuat perencanan proyek melalui proses pengukuran yang
akurat, pembuatan gambara rsitektural dan gambar kerja,
penyusunan Rencana anggaran biaya Proyek mungkin guna
menghindari kerugian kedua belah pihak baik dari pihak kostumer
maupun dari pihak kontraktor sendiri.
13. Membuat perencanan proyek melalui proses pengukuran yang
akurat, pembuatan gambara rsitektural dan gambar kerja,
penyusunan Rencana anggaran biaya Proyek mungkin guna
menghindari kerugian kedua belah pihak baik dari pihak kostumer
maupun dari pihak kontraktor sendiri.
14. Membuat mengajukan draft kontrak kepada klien/pemilik proyek
sesuai dengan lampiran-lampiran yang telah di buat dan di setujui
klien/costumer seperti gambar-gambar arsitektural, gambar kerja
dan RAB. Dll.
7
pekerjaan konstruksi serta layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan
konstruksi.
2. Jasa Konsultan
Jasa Perencana & Pengawas Konstruksi disebut KONSULTAN,
yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi
8
bidang : Perencanaan arsitektur; Perencanaan Rekayasa (engineering);
Perencanaan Penataan Ruang; Pengawasan Arsitektur; Pengawasan
Rekayasa (engineering); Pengawasan Penataan Ruang; Konsultansi
Spesialis; dan Jasa Konsultansi lainnya.
a. Syarat Administratif
b. Syarat Teknis
9
Membuat skema / konsep pemikiran awal (maksud dan tujuan).
Desain dari pra-direncanakan (situasi, denah, elevasi dan
pemotongan). Termasuk data lapangan kerja investigasi /
kondisi lokal / lingkungan, bekerja untuk menyiapkan proposal
(deskripsi dari kebutuhan lokal).
Buat sebuah implementasi dari kolom foto, detail gambar dan
bestek (deskripsi dari Rencana Kerja dan Syarat).
Berikut penjelasan menggambar rencana dan bestek pekerjaan
(Aanwijsing).
Setelah proses penawaran pekerjaan (tender).
Melakukan pengawasan berkala (eksekusi kesesuaian bestek
pekerjaan di lapangan, dan kesesuaian dalam hal arsitektur).
Kualifikasi
MODAL
PENGALAMAN TENAGA
KUALIFIKASI DISETOR
KERJA AHLI
PERUSAHAAN
KECIL 1 > Rp 50 Juta Tidak 1 orang SKA
10
MODAL
PENGALAMAN TENAGA
KUALIFIKASI DISETOR
KERJA AHLI
PERUSAHAAN
Ahli Muda
PJT boleh
dipersyaratkan
merangkap
(K1)
menjadi PJK
dan/atau PJBU
Melaksanakan
pekerjaan
Melaksanakan 1 orangSKA
pekerjaan madya untuk
maks 2
subkualifikasi K2 subklasifikasi
dengan total nilai bidang usaha
kumulatif > Rp
750Juta selama 1 orang PJT min
SKA madya
kurun waktu 10
MENENGAH tahun. 1 orang
> Rp 150 Juta
(M1) PJK min SKA
Bagi perusahaan madya
yang baru berdiri,
pengalaman 1 (satu) orang
pekerjaan dilihat PJBU
dari
PJT boleh
PJT atau PJK. merangkap
menjadi PJK
dan/atau PJBU
MENENGAH (M2) > Rp 300 Juta Melaksanakan 1 orangSKA
pekerjaan madya untuk
maks 2 (dua)
subkualifikasi M1 subklasifikasi
dengan total nilai
11
MODAL
PENGALAMAN TENAGA
KUALIFIKASI DISETOR
KERJA AHLI
PERUSAHAAN
bidang usaha
1 (satu) orang
PJT SKA
madya
PJT boleh
merangkap
menjadi PJK
dan/atau PJBU
1 orang SKA
madya untuk
maks 2 (dua)
subklasifikasi
bidang usaha
12
3. Bisnis Developer Rumah
Bisnis developer perumahan merupakan contoh bisnis properti
yang melibatkan banyak orang dan membuka bisnis lainnya. Dalam
arti bisnis properti perumahan berkaitan dengan banyak bisnis dan
profesi. Peluang bisnis ini sangat direkomendasikan bagi Anda
lulusan teknik sipil. Atau bagi siapa saja yang mempunyai
pengalaman mengenai proyek rancang bangun properti.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seiring bertambahnya serjana tidak berbanding lurus dengan lapangan
pekerjaan sehingga para serjana ataupun calon serjana harus berfikir kreatif
untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau membuka usaha sendiri
baik dalam bentuk barang maupun jasa seperti menjadi wirausahawan.
13
Dalam bidang teknik sipil menjadi wirausahawan sangat dianjurkan
dibandikan harus menjadi pegawai karena masih banyaknya lahan pekerjaan
yang bisa dikembangkan, mulai dari menjadi kontraktor, konsultan, penyedia
mix beton, jasa perakitan baja, depelover dan lain sebagainya.
3.2. Saran
Mahasiswa teknik sipil maupun serjanah teknik sipil tidak harus
berpatokan bahwa pekerjaan itu menjadi pegawai karena menjadi
wirausahawan di bidang teknik sipil masih banyak yang bisa dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ijintender.co.id/usaha-jasa-perencana-dan-pengawas-konstruksi-
konsultan
https://101red.com/prime/motivasi/pilihan-peluang-bisnis-bagi-lulusan-teknik-
sipil-konstruksi
https://narmadi.com/bisnis/peluang-usaha-bidang-bangunan/
14
http://kahardiansyahsipil.blogspot.com/2018/04/cotoh-proposal-usaha-t-sipil.html
http://kahardiansyahsipil.blogspot.com/2018/04/cotoh-proposal-usaha-t-sipil.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-kewirausahaan-kuliah-tamu.html
15