Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Oleh:

RIFO FIQRUL
NIM: 1910922015

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
Kewirausahaan yang berjudul Bidang Usaha Di Teknik Sipil dan menjadi salah
satu tugas dari mata kuliah Kewirausahaan ini dengan baik dan lancar.

Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah kewirausahaan.


Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak
Ir.Masril Syukur,M.Sc selaku dosen pengapu matakuliah
kewirausahaan yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih


jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat terutama bagi penulis sendiri dan bagi
pembaca sebagai refersnsi dalam berwirausaha.

Padang, 11 Desember 2020

Penulis

i
Dafrat Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................1
 PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II.............................................................................................................2
 PEMBAHASAN.............................................................................................2
2.1 Menjadi Wirausahawan dalam bidang teknik sipil....................................2
1. Langkah atau Tindakan Menjadi Wirausahawan dalam Bidang Teknik
Sipil...........................................................................................................2
2. Strategi Menjadi Wirausahawan dalam Bidang Teknik Sipil...............4
2.2 Lingkup Usaha dalam Bidang Teknik Sipil...............................................5
1. Jasa Kontraktor......................................................................................5
2. Jasa Konsultan.......................................................................................9
3. Bisnis Developer Rumah.....................................................................13
BAB III..........................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................14
3.1. Kesimpulan..............................................................................................14
3.2. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15

ii
BAB I
 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin banyaknya sarjana, namun tidak berimbang dengan lahan
pekerjaan yang ada membuat banyak sekali pengangguran di Indonesia. Hal
ini membuat pemerintah, khususnya di bidang pendidikan dan kebudayaan
membuat kebijakan yaitu memasukan pelajaran mengenai kewirausahaaan
dalam sistem kurikulum. Ini tentu saja merupakan hal positif, agar
mahasiswa tidak berorientasi menjadi pegawai setelah menjadi sarjana seprti
yang telah banyak terjadi.
Seorang mahasiswa dituntut untuk berfikir kreatif dalam menciptakan
lahan pekerjaan, tentu saja tidak semudah membalikan telapak tangan apabila
kita ingin membuat perusahaan, banyak hal yang harus dipelajari terlebih
dahulu dan banyak hal yang harus disiapkan.
Dibidang teknik sipil banyak lahan pekerjaan selain menjadi pegawai,
seperti berwirausaha dibidang konstruksi, konsultan, perakitan baja, mix
beton, jasa kontraktor industry dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana menjadi seorang wirausahawan di bidang teknik sipil?
2. Bagaimana memulai atau mengambil langkah awal memulai
usaha tersebut?
3. Strategi apa yang bisa dijalankan untuk mempertahankan dan
memperkembangkan usaha tersebut?
4. Apa saja lingkup usaha yang berkaitan dengan bidang teknik sipil

1
BAB II
 PEMBAHASAN

2.1 Menjadi Wirausahawan dalam bidang teknik sipil


Dunia pekerjaan yang semakin ketat, membuat calon sarjana dituntut
untuk menjadi kreatif mempersiapkan diri sebelum berhadapan langsung
dengan dunia pekerjaan. Lahan pekerjaan yang tidak berbanding lurus
dengan banyaknya sarjana membuat peningkatan terhadap jumlah
pengangguran di indonesia.
Pola pikir mahasiswalah yang menjadi alasan utamanya, para mahasiswa
kebanyakan ingin menjadi pegawai negeri setelah lulus dari bangku kuliah.
Oleh karena itu, kita sebagai mahasiswa tidak boleh tergantung kepada
pemerintah untuk mencarikan lahan pekerjaan kita, kita harus kreatif dan
mandiri, seperti menjadi wirausahawan.
Dalam bidang teknik sipil khusunya, menjadi seorang wirausahawan itu
sangat dianjurkan, karena banyak lahan pekerjaan yang bisa dikembangkan,
mulai dari menjadi kontraktor, konsultan, penyedia mix beton, jasa perakitan
baja, depelover dan lain sebagainya.
Namun, Sebelum menjadi wirausahawan, kita harus membentuk jiwa
kewirausahaan kita. Jiwa kewirausahaan tidak hanya dibentuk secara instan,
namun melalui suatu proses yang namanya belajar. Kita harus belajar dari
seseorang yang telah sukses sebelumnya, agar kita bisa memahami dan
mempersiapkan kendala-kendala yang sering dihadapi orang tersebut.

1. Langkah atau Tindakan Menjadi Wirausahawan dalam


Bidang Teknik Sipil
Untuk menjadi wirausahawan, banyak jalan yang bisa kita tempuh.
Untuk bidang teknik sipil, salah satu jalannya yaitu memulai semuanya
dari bawah, maksudnya sebelum menjadi wirausahawan kita harus
bekerja disalah satu perusahaan yang sesuai dengan bidang teknik sipil
yang kita minati.

2
Karena kita bekerja di perusahaan tersebut, tentu kita akan
mengetahui kondisi lapangan yang terjadi khusunya di bidang konstruksi
dan perakitan baja, kita yang selama ini dibangku kuliah lebih sering
bahkan selalu diajari mengenai teori, tentu bekerja secara langsung di
perusahaan ini akan meningkatkan skill kita dalam dunia konstruksi dan
perakitan baja.
Semakin giat bekerja, dan semakin meningkat skill kita, tentu kita
akan lebih siap apabila berdiri sendiri dalam sebuah perusahaan yang
kita miliki. Hal ini merupakan salah satu cara untuk memulai menjadi
wirausahawan. Yang terpenting adalah jangan terburu – buru untuk
menjadi wirausahawan khusunya dibidang teknik sipil, karena banyak
hal yang harus disiapkan.

Lankah untuk memulai sebuah industri jasa kontruksi


sendiri adalah sebagai berikut :
a) Mengatahui Resiko

Sebelum menjalankan atau memulai sebuah usaha, kita


harus paham betul sifat spesifik sebuah pekerjaan yang kita
ambil mulai dari resiko, hingga peluang keuntungan dalam
melakukan usaha itu. Memang mempertimbangkan sebuah
resiko bisa menjadi alasan untuk melanjutkan atau
menghentikan sebuah usaha dan ini adalah penting untuk
sebuah permulaan. Memulai sebuah industri Jasa konstruksi
dalam hal ini sangatlah penting mengenal sifat spesifik kerja
yang dilakukan.

b) Modal dan Keuangan

Modal memang terkadang selalu dinomor satukan dalam


dunia usaha. Modal yang besar pasti bisa menciptakan usaha
yang besar begitupun sebaliknya. Namun jika modal tidak

3
termenej dengan baik bisa menjadi bumerang bagi pelaku
usaha yang justru dapat mendatangkan kerugian baginya. Bayak
pilihan yang dapat mendatangkan modal semua tergantung
pada seseorang dalam mengusahakanya. Salah satu cara yang
dapat mendatangkan modal adalah dengan menarik
perhatian para investor. Kegiatan promosi dalam bentuk temu
usaha ("business meet-ting") merupakan kegiatan yang dapat
menarik invesi dari dalam dan luar negeri. Temu usaha merupakan
forum .yang efektif untuk menawarkan proyek-proyek penanaman
modal kepada para calon investor.

c) Keterampilan dan Pengetahuan

Menjalankan dengan ilmu yang sedikit bisa menghambat


langkah awal maupun proses perjalanan sebuah usaha. Tanpa
bekal pengetahuan  peluang terbengkalai begitu saja atau di
ambil orang lain yang lebih kompeten. Dijaman sekarang ini,di
segala bidang telah menerapkan adanya teknologi. Dengan
teknologi semuanya menjadi cepat,mudah,mendapat hasil yang
berkualitas. Teknologi hanya dapat di kuasai oleh orang-orang
tertentu yang telah memiliki keahlian khusus. Keahlian dapat
diperoleh melalui pelatihan/training/pendidikan dalam jangka
waktu tertentu.  Pendidikan pula kita dapat mengenal banyak
cara dan tahu bagaimana mengenal mencapai sesutu secra baik,
baik itu secara emosional maupun intelektual.

2. Strategi Menjadi Wirausahawan dalam Bidang Teknik


Sipil
Strategi pemasaran menurut Cravens (1996), mempunyai
implikasi yang penting untuk berinteraksi antara
perusahaan/industri dan konsumen,sebagai kunci untuk
mendapatkan dan mengidentifikasi tujuan perusahaan, kepuasan

4
dan kebutuhan pelanggan dengan baik dibandingkan dengan
pesaing. Strategi pemasaran, adalah proses manajerial dibidang
pemasaran untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, skill,
knowledge, resources, sesuai dengan peluang dan ancaman pada
pasar yang selalu berubah-ubah dan bertujuan untuk
menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga
memenuhi target laba dan pertumbuhan (Robbin
danCoulter,1999).
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri
mempunyai strategi bersaing, eksplisit atau implisit (David,
2002), dan telah dimiliki oleh perusahaan sejak awal didirikan,
dalam bentuk formal maupun informal, dan strategi bisnis
mempengaruhi strategi. pemasaran serta kinerja dalam hal ini
keberhasilan pemasaran (Hitt et al., 2001). Pada perusahaan jasa
konstruksi peringkat strategi korporat merupakan juga strategi
bisnis, sedangkan strategi pemasaran atau strategi proyek adalah
strategi fungsional, strategi bisnis berupaya untuk menentukan
bisnis yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan
lingkungan dan sumber daya yang dimiliki (Robbin dan Coulter,
1999).

2.2 Lingkup Usaha dalam Bidang Teknik Sipil


1. Jasa Kontraktor
kontraktor adalah sebuah badan/lembaga/orang yang mengupayakan
atau melakukan aktifitas pengadaan baik berupa barang maupun jasa
yang dibayar dengan nilai kontrak yang telah disepakati. Jasa kontraktor
sipil sendiri merupakan jasa yang berupa pengadaan barang dan jasa
yang berhubungan dengan pekerjaan sipil, bisa berupa jalan, bangunan,
konstruksi jembatan.
Adapun dilihat dari skala usahanya kontraktor dapat di
klasifikasikan sebagai berikut:

5
1. Kontraktor skala kecil (Lokal): omzet (perputaran uang dalam
usaha) rata-rata masih di bawah angka 1 milyar Rupiah per tahunnya
2. Kontraktor skala menengah: omzet usaha antara 1 milyar sampai
dengan puluhan Milyar Rupiah pertahun
3. Kontraktor skala Nasional: omzet usaha telah mencapai ratusan
Ratusan milyar Rupiah hingga trilyunan Milyar pertahunnya
4. Kontraktor skala Internasional: omzet usaha puluhan trilyun ke atas
pertahunnya.

Tujuan dari pengklasifikasian ini hanya agar para badan usaha yang


ada dapat mengikuti tender dan mengerjakan proyek sesuai dengan
kapasitas yang dimiliki sekaligus untuk menjaga kelangsungan usaha
bagi golongan menengah sampai kecil. 

Adapun yang menjadi tugas dan wewenang kontraktor atau


pelaksana antara lain:

1. Pelaksana atau panitia pembangunan wajib meneliti rencana proyek.


2. Pelaksana atau panitia pembangunan wajib melaksanakan tugasnya
dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan dengan
mempergunakan segala pengetahuan dan keahliannya, sesuai dengan
dokumen kontrak.
3. Menyediakan dan bertanggung jawab atas semua masalah tenaga
kerja yang akan dipekerjakan.  
4. Bertanggung jawab menyediakan semua bahan dan peralatan yang
akan digunakan di lapangan.
5. Pelaksana atau panitia pembangunan wajib memelihara
kesejahteraan pekerja dan menyediakan perlengkapan P3K.
6. Pelaksana atau panitia pembangunan harus melakukan perbaikan
atas akibat kelalaian selama pekerjaan dan semua biaya perbaikan
ditanggung oleh kontraktor.

6
7. Membuat konsep usaha/bisnis kontraktor yang dia terjuni maka
untuk hal ini seorang kontraktor memerlukan wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai Ekonomi, dan perusahaan.
8. Membuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
perusahaannya sebagai landasan sistem yang mengatur mekanisme
usahannya.
9. Menguasai sistem administrasi dan keuangan perusahaan agar
didapatkan keteraturan administrasi dan keuangan perusahaannya.
10. Mengatur urusan mengenai promosi dan pemasaran usahanya agar
dapat mencapai pangsa pasar yang sesuai dengan usahannya. 
11. Mengatur sistem pelayanan yang baik dan profesional
bagi costumer/ klien/pelanggan.
12. Membuat perencanan proyek melalui proses pengukuran yang
akurat, pembuatan gambara rsitektural dan gambar kerja,
penyusunan Rencana anggaran biaya Proyek mungkin guna
menghindari kerugian kedua belah pihak baik dari pihak kostumer
maupun dari pihak kontraktor sendiri.
13. Membuat perencanan proyek melalui proses pengukuran yang
akurat, pembuatan gambara rsitektural dan gambar kerja,
penyusunan Rencana anggaran biaya Proyek mungkin guna
menghindari kerugian kedua belah pihak baik dari pihak kostumer
maupun dari pihak kontraktor sendiri.
14. Membuat mengajukan draft kontrak kepada klien/pemilik proyek
sesuai dengan lampiran-lampiran yang telah di buat dan di setujui
klien/costumer seperti gambar-gambar arsitektural, gambar kerja
dan RAB. Dll.

Mengenal jauh usaha kontraktor

Menurut Undang-Undang Jasa Konstruksi menjelaskan bahwa jasa


konstruksi merupakan layanan jasa konsultasi pada perencanaan
pekerjaan konstruksi, kemudian layanan jasa pelaksanaan proses

7
pekerjaan konstruksi serta layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan
konstruksi.

Sederhananya jasa konstruksi ini merupakan usaha yang


berhubungan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pada kegiatan
konstruksi atau infrastruktur dalam membentuk bangunan atau instalasi
lain.

Penyedia jasa konstruksi disebut dengan kontraktor. Kontraktor


sendiri merupakan kontrak kerja dengan perorangan, sebuah perusahaan,
atau juga pemerintah dengan tujuan untuk memasok sebuah barang atau
untuk menyelesaikan jasa tertentu.

Bidang kerja dari kontraktor sendiri bermacam-macam mulai dari


pembangunan gedung, pembangunan instalasi listrik, pembuatan jalan
raya, serta penyediaan ribuan generator.

Sebuah perusahaan kontraktor dalam prakteknya tidak


menyelesaikan pekerjaan proyek secara sendirian. Bila nilai dari proyek
besar, maka kontraktor akan mencari puluhan bahkan ratusan lain untuk
menyelesaikan proyek, ini salah satu cara untuk mengembangkan usaha
kontraktor.

Sederhananya kontraktor merupakan bidang usaha yang


memberikan jasa dalam pelaksanaan dalam bidang pembangunan.

Kontraktor juga dikenal dengan istilah jasa pemborong bangunan,


yang bermakna individu atau badan usaha yang melayani pengerjaan
konstruksi bangunan dengan sistem bayaran “borongan” atau satu paket
pekerjaan atau bukan harian.

2. Jasa Konsultan
Jasa Perencana & Pengawas Konstruksi disebut KONSULTAN,
yaitu perusahaan yang melakukan pekerjaan konstruksi

8
bidang : Perencanaan arsitektur; Perencanaan Rekayasa (engineering);
Perencanaan Penataan Ruang; Pengawasan Arsitektur; Pengawasan
Rekayasa (engineering); Pengawasan Penataan Ruang; Konsultansi
Spesialis; dan Jasa Konsultansi lainnya.

Pengertian lain mengenai Konsultan perencanaan/Perencanaan


adalah perorangan atau badan hukum yang melaksanakan tugas-tugas di
bidang perencanaan konstruksi bangunan atau lingkungan perencanaan
kerja bersama dengan aksesoris.

Syarat Sebagai Konsultan Perencana

a. Syarat Administratif

1. Memiliki akta notaris yang berisi tentang kepemilikan modal,


bentuk hukum dan organisasi.
2. Izin Jasa Konstruksi (SIUJK).
3. Wajib Pajak memiliki sejumlah (TIN).
4. Terdaftar di panitia pengadilan atau departemen keadilan
(tergantung pada bentuk bisnis).
5. Tercatat di papan perencanaan

b. Syarat Teknis

1. Memenuhi persyaratan pekerja di bidang teknik konstruksi yang


dapat dibuktikan dalam ijazah keahlian, pengalaman, dan
referensi dari para ahli perusahaan.
2. Memiliki nama perusahaan, terdaftar pada persyaratan dari
Direktur Jenderal Cipta Karya, umumnya hanya untuk bangunan
pribadi biasanya pada kepercayaan pemberi tugas dan diperkuat
dengan bukti: SIUJK, referensi Bank, pengalaman kerja
Referensi.

Tugas Konsultan Perencana

9
 Membuat skema / konsep pemikiran awal (maksud dan tujuan).
 Desain dari pra-direncanakan (situasi, denah, elevasi dan
pemotongan). Termasuk data lapangan kerja investigasi /
kondisi lokal / lingkungan, bekerja untuk menyiapkan proposal
(deskripsi dari kebutuhan lokal).
 Buat sebuah implementasi dari kolom foto, detail gambar dan
bestek (deskripsi dari Rencana Kerja dan Syarat).
 Berikut penjelasan menggambar rencana dan bestek pekerjaan
(Aanwijsing).
 Setelah proses penawaran pekerjaan (tender).
 Melakukan pengawasan berkala (eksekusi kesesuaian bestek
pekerjaan di lapangan, dan kesesuaian dalam hal arsitektur).

 Bentuk Badan Usaha KONSULTAN

Perusahaan KONSULTAN bisa berbentuk CV, Koperasi, Firma, PT,


PT PMA, dan BUJKA

Kualifikasi 

Kualifikasi disini adalah tingkatan kemampuan perusahaan anda


disesuaikan berdasarkan "Modal Disetor" yang tercantum dalam Akta
Pendirian/Perubahan, atau nilai kekayaan perusahaan yang tercantum
dalam SIUP/Izin Usaha. Setiap tingkat kualifikasi perusahaan akan
membedakan nilai pekerjaan yang bisa dijalankan, serta tingkatan
sertifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan. 

Sebelum anda bertanya apa persyaratan yang dibutuhkan berikut


biaya sertifikasi, sebaiknya tentukan dahulu tingkat kualifikasi
perusahaan anda.

KUALIFIKASI JASA PERENCANA & PENGAWAS KONSTRUKSI

MODAL
PENGALAMAN TENAGA
KUALIFIKASI DISETOR
KERJA AHLI
PERUSAHAAN
KECIL 1 > Rp 50 Juta Tidak 1 orang SKA

10
MODAL
PENGALAMAN TENAGA
KUALIFIKASI DISETOR
KERJA AHLI
PERUSAHAAN
Ahli Muda

PJT boleh
dipersyaratkan
merangkap
(K1)
menjadi PJK
dan/atau PJBU
Melaksanakan
pekerjaan

subkualifikasi K1 1 orang SKA


dengan total nilai Ahli Muda
KECIL 2
> Rp 100 Juta kumulatif > Rp PJT boleh
(K2) 500 Juta selama merangkap
menjadi PJK
kurun waktu 4 dan/atau PJBU
(empat) tahun.

Melaksanakan 1 orangSKA
pekerjaan madya untuk
maks 2
subkualifikasi K2 subklasifikasi
dengan total nilai bidang usaha
kumulatif > Rp
750Juta selama 1 orang PJT min
SKA madya
kurun waktu 10
MENENGAH  tahun. 1 orang
> Rp 150 Juta
(M1) PJK min SKA
Bagi perusahaan madya
yang baru berdiri,
pengalaman 1 (satu) orang
pekerjaan dilihat PJBU
dari
PJT boleh
PJT atau PJK. merangkap
menjadi PJK
dan/atau PJBU
MENENGAH (M2) > Rp 300 Juta Melaksanakan 1 orangSKA
pekerjaan madya untuk
maks 2 (dua)
subkualifikasi M1 subklasifikasi
dengan total nilai

11
MODAL
PENGALAMAN TENAGA
KUALIFIKASI DISETOR
KERJA AHLI
PERUSAHAAN
bidang usaha

1 (satu) orang
PJT SKA
madya

kumulatif 1 (satu) orang


> Rp1.5 Milyar PJK SKA
selama madya

kurun waktu 10 1 (satu) orang


tahun. PJBU

PJT boleh
merangkap
menjadi PJK
dan/atau PJBU
1 orang SKA
madya untuk
maks 2 (dua)
subklasifikasi
bidang usaha

Melaksanakan 1  orang PJT


pekerjaan min SKA
madya
subkualifikasi M2
BESAR
dengan total nilai 1  orang PJK
> Rp 500 Juta kumulatif min SKA
(Termasuk    PT
> Rp2.5 Milyar madya
PMA)
selama
1  orang PJBU
kurun waktu 10
tahun. PJT TIDAK
BOLEH
merangkap
menjadi PJK
dan/atau PJBU

12
3. Bisnis Developer Rumah
Bisnis developer perumahan merupakan contoh bisnis properti
yang melibatkan banyak orang dan membuka bisnis lainnya. Dalam
arti bisnis properti perumahan berkaitan dengan banyak bisnis dan
profesi. Peluang bisnis ini sangat direkomendasikan bagi Anda
lulusan teknik sipil. Atau bagi siapa saja yang mempunyai
pengalaman mengenai proyek rancang bangun properti.

Bisnis properti adalah merupakan bisnis yang berhubungan


dengan banyak pihak juga. Bisnis Properti erat sekali hubungannya
dengan pihak-pihak seperti pemilik tanah, pemerintahan setempat,
investor, kontraktor, marketing, konsumen, dan lain sebagainya.

Maka dari itu Anda harus mempunyai hubungan yang sangat


baik dengan unsur-unsur tersebut. Supaya bisnis properti akan
berjalan dengan mudah dan menghasilkan keuntungan yang besar.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seiring bertambahnya serjana tidak berbanding lurus dengan lapangan
pekerjaan sehingga para serjana ataupun calon serjana harus berfikir kreatif
untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau membuka usaha sendiri
baik dalam bentuk barang maupun jasa seperti menjadi wirausahawan.

13
Dalam bidang teknik sipil menjadi wirausahawan sangat dianjurkan
dibandikan harus menjadi pegawai karena masih banyaknya lahan pekerjaan
yang bisa dikembangkan, mulai dari menjadi kontraktor, konsultan, penyedia
mix beton, jasa perakitan baja, depelover dan lain sebagainya.

3.2. Saran
Mahasiswa teknik sipil maupun serjanah teknik sipil tidak harus
berpatokan bahwa pekerjaan itu menjadi pegawai karena menjadi
wirausahawan di bidang teknik sipil masih banyak yang bisa dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.ijintender.co.id/usaha-jasa-perencana-dan-pengawas-konstruksi-
konsultan

https://101red.com/prime/motivasi/pilihan-peluang-bisnis-bagi-lulusan-teknik-
sipil-konstruksi

https://narmadi.com/bisnis/peluang-usaha-bidang-bangunan/

14
http://kahardiansyahsipil.blogspot.com/2018/04/cotoh-proposal-usaha-t-sipil.html

http://kahardiansyahsipil.blogspot.com/2018/04/cotoh-proposal-usaha-t-sipil.html

https://dokumen.tips/documents/makalah-kewirausahaan-kuliah-tamu.html

15

Anda mungkin juga menyukai