Disusun Oleh:
Nama : Dimas Luki
NIM : 17.01.04.009
Menyetujui
Pembimbing Institusi Pembimbing Perusahaan
Mengesahkan
Ka. Prodi Teknik Listrik Commented [o1]: Kepala Jurusan
Dimas Luki
NIM. 17.01.04.009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
Magang Industri dan menyelesaikan Laporan Magang Industri di PT Modul
Sinergi Technologi dengan baik tanpa ada kendala apapun.
Penyusunan laporan Magang Industri ini berdasarkan data-data yang
diperoleh selama melaksanakan Magang Industri, buku pedoman magang industri,
serta data-data atau keterangan dari pembimbing maupun karyawan di tempat
magang. Dalam penyusunan laporan Magang Industri ini, penulis banyak
menerima dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom. selaku Direktur Politeknik Negeri
Cilacap.
2. Bapak Purwiyanto, S.T.,M.Eng. selaku Ketua Prodi Teknik Listrik Politeknik
Negeri Cilacap yang telah memberikan izin untuk magang industri.
3. Bapak Arif Sumardiono, S.Pd., M.T selaku dosen pembimbing magang industri
yang telah memberikan bimbingan magang industri dan penyusunan laporan.
4. Bapak Arif Rachman selaku Direktur PT Modul Sinergi Technology.
5. Bapak Ondy Suransyah selaku Personalia atau HRD yang telah memberikan
izin magang industri di PT. Modul Sinergi Technology.
6. Bapak Wahidat selaku Kepala Produksi dan pembimbing magang industry.
7. Bapak Ardi, Bapak Mulkan, Bapak Nur, Bapak Sugeng, Bapak Udin, Bapak
Sidik, Bapak Diran, Bapak Agus Adudin, Ibu Jania, Ibu Hesti serta semua
karyawan dan staf di PT. Modul Sinergi Technoogy yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu, terima kasih atas ilmu, keramahan, bantuan, nasehat, dan
bimbingannya selama ini.
8. Serta orang tua penulis yang telah memberikan material dan izin untuk
melaksanakan magang industri.
9. Singgih Kristanto, Rofiq Kuswanto, Risqi Syahrillah selaku teman
seperjuangan magang industry di PT Modul Sinergi Technologi yang telah
memberi support setiap hari, setiap jam bahkan setiap detik.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, baik secara
langsung maupun tidak langsung turut membantu penyusunan laporan ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan magang industri ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi sempurnanya
pembuatan laporan magang industri ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
berguna bagi pembaca semuanya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Dimas Luki
NIM. 17.01.04.009
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organsasi Perusahaan.......................................................... 13
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
10
Indonesia. Sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui proses manufaktur
melalui dari perancangan, perakitan, pemrograman, finishing hingga quality
control.
1.2 Tujuan magang Industri
1. Dapat membandingkan antara yang didapat selama kuliah dan di lapangan.
2. Dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama kuliah.
3. Mendapatkan ilmu baru baik sosial maupun teknologi yang tidak didapat
selama perkuliahan.
4. Mengetahui secara singkat proses produksi pembuatan panel listrik.
5. Dapat memberi gambaran kondisi dunia kerja
1.3 Ruang Lingkup Pelaksanaan Magang industri
Ruang Lingkup pekerjaan yang diberikan selama kegiatan Magang Industri di
PT Modul Sinergi Technology adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari proses perakitan panel listrik
2. Mempelajari cara kerja panel yang diimplementasikan di lapangan
3. Mengetahui dan mempelajari pentingnya K3 dalam bekerja
4. Mempelajari pemrograman PLC dan pembuatan tampilan HMI
11
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
12
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
13
bagian personalia, bapak onti dibantu oleh bapak dedi sebagai utility. Pada bagian
engineering disini terdapat 4 bagian yaitu bagian programmer, bagian desain
engineering, bagian field engineering, dan bagian produksi. Pada bagian
programmer diketuai oleh bapak ardi dan dibantu oleh 3 orang, bagian desain
engineering diketuai oleh bapak syarifudin dan dibantu oleh 3 orang, bagian field
engineering diketuaia oleh bapak paryanto, dan pada bagian production diketuai
oleh bapak wahid dan dibantu oleh 10 orang.
2.4 Lokasi Perusahaan
14
Gambar 2.4 Workshop PT. Modul Sinergi Technology
Head Office and Workshop
Alamat : Jalan Taman Makam Pahlawan/TPU 3
No. 15 A Kalimulya,Cilodong - Depok 16413, Indonesia.
Telepon : (+62-21) 29502471, 29502472, 29502573, 29502474
Fax : (+62-21) 29502475.
Website : www.mositech.net
2.5 Tenaga Kerja/Karyawan
1. Jumlah Karyawan PT. Modul Sinergi Technology
Karyawan : 24 orang
Karyawan kontrak : 8 orang
Karyawan harian : 7 orang
2. Hari dan Jam Kerja PT. Modul Sinergi Technology
Waktu kerja biasa adalah waktu kerja selama 40 jam seminggu, jadi selama
1 minggu bekerja selama 5 hari yaitu hari senin-jum’at sedangkan hari sabtu dan
minggu libur, perhari bekerja selama 8 jam. Jam kerja yang berlaku di PT Modul
Sinergi Technology sebagai berikut:
Tabel jadwal kerja PT Modul Sinergi technology
Jam kerja Istirahat 1 Istirahat 2
No Hari
(WIB) (WIB) (WIB)
1 Senin – Kamis 08.00 s/d 17.00 12.00 s/d 13.00 15.00 s/d 15.15
2 Jum’at 08.00 s/d 17.00 11.30 s/d 13.00 15.00 s/d 15.15
3 Sabtu & Minggu - - -
15
Karyawan yang bekerja diluar ketentuan tersebut, jam kerjanya akan diatur
tersendiri, dengan tetap mengacu pada undang-undang ketenagakerjaan yang
berlaku.
2.6 Daftar Projeck PT Modul Sinergi Technology Tahun 2019
PT. Yuan Sejati
PT. Usaha Jayamas Bhakti
PT. Usaha Jaya Engineering
PT. Topsystem Indonesia
PT. Veolia Water Technologies Indonesia
PT. Proservindo Pratama
PT. Usaha Jaya Engineering
PT. Afra Konektra Utama
PT. Sisi Cipta Dimensi
PT. Metito Indonesia
PT. Sumber Tirta Mulia
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
PT. Supreme Energy Muara Laboh
PT. Merak Energi Indonesia
PT. Kurita Indonesia
PT. Sumber Segara Primadaya
PT. Ironwood
PT. Era Sukses Abadi
PT. Envitech Perkasa Indonesia
PT. Dwi Sinergi
PT. Cipta Aneka Air
PT. Baskara Prima Sarana
PT. Clariant Adsorbents Indonesia
PT. Bayu Maritim Berkah
PT. Astech Pandu Persada
16
BAB III
HASIL PRODUK BARANG / JASA
17
Gambar 3. 2 Change Over Switch Panel
3.3 Generator Control Panel (AMF & ATS)
Fungsi AMF (penditeksi otomatis arus utama) adalah menghidupkan Genset
ketika suplai arus listrik dari PLN terhenti. ATS (pemindah switch otomatis)
berfungsi untuk membuka suplai arus listrik dari PLN dan menutup suplai arus
listrik dari Genset saat pasokan daya dari PLN terhenti. Selain itu, ATS juga akan
membuka suplai arus listrik dari Genset dan pada saat bersamaan menutup suplai
arus listrik dari PLN dan sebaliknya. Secara bersama-sama ATS dan AMF
memberikan solusi total saat terhentinya aliran daya dari PLN.
18
Gambar 3.4 Control Panel
3.5 Capacitor Bank (CB)
Supaya motor atau mesin elektrik dapat bekerja, maka dibutuhkan konsumsi
daya (dalam kW) dan daya reaktif (dalam kV AR). Tanpa menggunakan Capacitor
Bank (CB), arus daya dari PLN atau Genset akan mensuplai dua jenis daya
tersebut. Hal ini tentu saja berarti PLN atau Genset telah mensuplai daya lebih dari
kapasitas yang dibutuhkan (lebih tinggi dari daya terpasang pada transformer atau
genset). Lebih dari itu, terutama suplai dari PLN, jika daya reaktifnya lebih besar
dari daya yang dikonsumsi, PLN pasti akan memberikan denda/sanksi. Dengan
Capacitor Bank (CB), suplai daya tidak lagi membutuhkan daya reaktif berlebihan,
yang berarti menghindari denda/sangsi dari PLN dan secara efektif menambah Commented [o2]: Huruf samakan dengan yg lain
19
3.6 (SKTR) Saluran Kabel Tegangan Rendah
Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) adalah panel distribusi
lokal yang menyediakan sumber tegangan dari PLN ke panel-panel
beban. Umumnya berada diluar gedung (outdoor) pada suatu lingkungan
umum atau khusus.
20
Gambar 3. 8 Air Handling Unit
3.9 (PJU) Panel Jalan Umum
Panel Jalan Umum (PJU) adalah panel distribusi beban, yang langsung
menyediakan sumber tegangan dari panel lokal ke beban, seperti lampu
penerangan jalan umum.
report. Sistem kerja dari SCADA ini harus dilengkapi dengan Programmable
Logic Controller (PLC) sebagai piranti control dan juga interface (penghubung)
input signal (yaitu sensor) kedalam system software SCADA.
21
3.11 Ac / Dc Drive
Pengendali AC/DC merupakan pengendali kecepatan motor sehingga
menghasilkan kecepatan dan torsi yang tinggi dengan tepat untuk memutar Commented [o5]:
beban/motor baik pada motor 1 (satu) phase atau 3 (tiga) phase dengan
tegangan AC maupun DC. Panel ini menggunakan Inverter sebagai
komponen utama, dan umumnya digabungkan dengan PLC untuk
menghasilkan pengaturan yang terpadu terhadap gerakan beban yang
dinamis untuk berbagai aplikasi.
Gambar 3. 11 AC / DC Drive
3.12 Pump Control
Pengontrol pompa berfungsi untuk mengontrol katup-katup air yang secara
otomatis menjalankan (aktivasi) atau menghentikan (disaktivasi) pekerjaan satu
atau lebih pompa pada tingkat permukaan tertentu dari air pada saat tertentu,
untuk satu periode tertentu atau dengan cara control lainnya. Aktivasi dan
disaktivasi pompa tersebut juga dapat dibuatkan secara manual.
3.13 Soft Starter Motor
Jika anda menghendaki start dan stop tanpa hentakan (inrush current) maka
solusi yang terbaik adalah menggunakan start electronik atau soft starter. Soft
starter menghasilkan start dan stop secara halus (tanpa hentakan) dan adaptasi
otomatis terhadap berbagai beban sehingga kerusakan mesin dan barang dapat
dihindari. Panel ini dirakit dengan komponen soft starter sebagai komponen utama
dan ditambah komponen pengaman (seperti MCCB/MCB) serta komponen
control (seperti Contactor) yang mengoperasikan beban atau motor.
3.14 Motor Control Center (MCC)
MCC berfungsi sebagai pusat panel untuk menghidupkan, menghentikan
dan memonitor kerja-kerja motor. Tiga bagian MCC, busbar, komponen dan
outgoing membuatnya mudah untuk dijalankan dan dirawat.
22
Gambar 3. 12 Motor Control Center
3.15 Pneumatic /Hydraulic Control
Kontrol Pneumatic/Hydraulic adalah system control alternative, dimana media
transfer berupa udara (Pneumatic) dan fluida cair/oli (Hydraulic). Sistem ini
umumnya untuk menggerakan cylinder sebagai beban melalui kontrol valve maupun
regulator,yang dikombinasikan atau dengan Programmable Logic Controller (PLC).
3.16 Accessories For Power Cables
Terminations
Joint enclosures
Heat shrinkable tubing and Shape & insulating material
3.17 Electric
MCBs
Load Break Switches (LBS)
Change Over Switches (COS)
Fuses
Touch Screen
Sensors
Inverters
Induction Motors
23
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN MAGANG INDUSTRI
24
milik perusahaan serta mencegah setiap kemungkinan timbulnya
kehilangan atau kerusakan barang tersebut.
f. Setiap karyawan wajib menjaga suasana kerja yang harmonis, tertib rukun
bergotong royong, disiplin dalam bekerja
g. Dilarang merokok dilingkungan workshop dan tidak dibenarkan minum
minum beralkohol, membawa senjata tajam atau api dan lainnya yang
bersifat mengganggu keamanan dan ketertiban perusahaan.
h. Karyawan tidak dibenarkan melakukan kegiatan usaha untuk kepentingan
pribadi, atau mencari keuntungan diri sendiri, yang sifatnya merugikan
perusahaan dalam arti seluas luasnya. Setiap karyawan yang mengetahui
rekannya melakukan hal hal yang merugikan perusahaan wajib
melaporkan segera kepada atasan atau HRD (kerahasiaan melapor
terjamin). Sebaliknya apabila tidak melaporkan karyawan tersebut
dianggap bersekongkol.
i. Karyawan wajib mentaati dan mematuhi semua peraturan yang sudah dan
akan diberikan perusahaan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan
karyawan maka karyawan tersebut dapat dikenakan sanksi berupa
peringatan maupun pemutusan hubungan kerja tanpa syarat atau pesangon
maupun ganti rugi
2. Keselamatan dan kesehatan kerja
Sebelum melakukan sebuah pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja
sangat di perhatikan diantaranya memakai APD yang lengkap, Berikut APD yang
digunakan saat pembuatan panel listrik :
a. Alat Pelindung Kepala
Pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya.
Perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang sangat penting, karena
cidera kepala dapat berakibat fatal bagi pekerja. Alat pelindung kepala terbuat
dari material yang tahan terhadap benturan sehingga mampu melindungi
kepala dari cidera apabila terjadi benturan keras atau terkena benda tajam,
serta melindungi dari sengatan listrik. Alat pelindung kepala yang digunak
saat pembuatan panel listrik adalah HELM
25
Gambar 4. 1 Pelindung Kepala (Helm)
b. Pelindung Mata dan Wajah
Pelindung mata dan wajah berfungsi untuk melindungi mata dari percikan
bahan bahan korosif, kemasukan debu atau partikel kecil yang melayang di
udara, pemaparan gas uap yang menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang
eletromagnetik, serta benturan atau pukulan benda keras. Pemilihan jenis alat
pelindung mata dan wajah harus disesuaikan kebutuhan. Berikut APD
pelindung mata dan wajah saat pembuatan panel:
Kacamata Safety
Terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi mata
dengan lensa yang tahan terhadap benturan dan frame dari plastik atau logam.
Beberapa model didesain memiliki perisai samping. Kacamata safety
biasanya dipakai pada saat perakitan atau wiring panel dan apabila dalam
perakitan terjadi aktifitas pemotongan kabel kadang potongan kabel tersebut
mengenai mata, maka untuk menghindari kejadian tersebut memakai
kacamata safety.
26
Gambar 4. 3 Perisai Wajah
c. Pelindung Telinga
Metode untuk melindungi pendengaran dari kebisingan dapat dilakukan
dengan mengurangi kebisingan dari sumbernya dengan metode rakayasa.
Pelindung pendengaran (hearing protection) terdiri dari 3 macam, yaitu
sumbat telinga (ear plug), tutup telinga (ear muff) dan semi insert ear plug.
Pelindung telinga ini dipakai pada saat proses penggrendaan, suara gerinda
sangat keras jika suara tersebut langsung ditrima oleh telinga maka jangka
panjang akan mengalami gangguan telinga secara permanen, telinga manusia
hanya bias menangkap suara maximal sebesar 20KHz
27
e. Pelindung Kaki
Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari tertimpa benda
berat, terbakar oleh logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis/eksim karena
zat kimia, tersandung atau tergelincir dan untuk melindungi dari sengata arus
listrik akibat kontak langsung ke tanah.
28
baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang
diinginkan sesuai standar mutu untuk memenuhi kebutuhan air pada berbagai
industri, baik industri minyak dan gas, textile, industri makanan dan minuman,
industri pulp & paper, industri kesehatan seperti Rumah Sakit dan lain sebagainya
hingga sektor comersial building seperti office building, mall dan perumahan.
Sumber air baku atau raw water yang akan diolah diambil dari berbagai sumber
diantaranya sungai, danau, rawa, kolam tadah hujan, dan sumur bor.
Pada panel water treatment plant (WTP) penulis mengerjakan untuk projeck
PT NT Piston Ring Indonesia dan projeck PT Mitra Panca Persada, mengerjakan
tampilan HMI. HMI merk Mitsubishi menggunakan software GT Desainer 3.
Berikut tampilan HMI P&ID panel wate water treatment plant (WTP):
a. Projeck PT NT Piston Ring Indonesia
Pada projeck PT NT Piston Ring Indonesia penulis hanya mengerjakan
tampilan HMI, meggunakan software GT Desainer. Berikut gambar tampilan
HMI P&ID:
29
maka air yang mengalir ke reserfoir tank tersebut dari sungai atau dari waduk
akan mati atau tidak mengalir, begitu juga sebaliknya jika air di reservoar tank
sudah habis maka air mengalir kembali.
Belum
b. PT Mitra Panca persada
Pada projeck PT Mitra Panca Persada penulis hanya mengerjakan tampilan
HMI, meggunakan software GT Desainer. Tampilan P&ID pada projeck tidak
dibuat dalam 1 screen karena banyaknya proses dalam system ini jadi dibuat
dalam 4 screen, jika dibuat dalam 1 screen maka seorang engineer sulit
memahami pastinya gambar dan teks terlihat kecil kecil. Berikut ini alalah
tampilan P&ID:
30
Gambar Tampilan P&Id 2 projeck PT Mitra Panca Persada
31
Gambar Tampilan P&Id 4 projeck PT Mitra Panca Persada
Cara Kerja Panel Water Treatment Plant:
belum
32
Berikut tampilan HMI P&ID dan potongan program PLC panel waste wate
water treatment plant (WWTP) untuk projeck PT NESTLE INDONESIA:
Gambar belum
Gambar Tampilan P&Id projeck PT Nestle Indonesia
Berikut potongan program PLC:
Gambar belum
Gambar program PLC projeck PT Nestle Indonesia
Cara kerja panel waste water treatment plant:
belum
33
Gambar Tampilan P&Id projeck PT Nestle Indonesia
Cara kerja panel Lighting Control Panel (LCP)
Belum
34
Gambar Program PLC projeck PT Indonesia Epson Energy
Cara kerja panel waste water treatment plant:
belum
35
Gambar Panel WWTP Tampak Depan Gambar Panel WWTP Tampak Depan
2. Panel Motor Control Center (MCC)
MCC berfungsi sebagai pusat panel untuk menghidupkan, menghentikan dan
memonitor kerja-kerja motor.
Pada panel Motor Control Center (MCC) penulis mengerjakan projeck untuk
PT Moya. Berikut ini panel Motor Control Center (MCC) yang dikerjakan
penulis:
Gambar Panel MCC Tampak Depan Gambar Panel MCC Tampak Dalam Commented [o7]: Dijadikan satu gambar 4…
36
Gambar Panel Distribusi Lube Bay Gambar Panel Distribusi Lube Bay
Tampak depan tampak dalam
5. Panel Panel drawing Sub – renewal
Fungsi dari panel ini sama dengan pengertian di atas. Pada panel Drawing
Sub - Renewal penulis mengerjakan projeck untuk PT Indonesia Epson Energy.
Berikut ini gambar panel Drawing Sub - Renewal yang dikerjakan penulis:
Gambar Panel drawing sub – renewal Gambar Panel drawing sub - renewal
tampak depan tampak dalam
6. Panel Pond System
Gambar Panel Pond System Tampak Gambar Panel Pond System Tampak
Depan Dalam
37
7. Panel Reverse Osmosis (RO)
Reverse osmosis adalah proses filtrasi air menggunakan selaput (membrane)
yang dimanfaatkan secara luas untuk proses desalinasi dan permunian air.
Tekhnologi reverse osmosis ini sangat baik digunakan untuk pemurnian air dari
air ledeng menjadi air siap minum. Karena dapat membuat air ledeng yang
banyak kandungan zat terlarutnya menjadi air murni atau hamper taka da zat
terlarutnya.
Pada panel reverse osmosis ini mengerjakan untuk projeck PT Aneka Bina
Citra. Berikut ini gambar panel Reverse Osmosis:
Gambar Panel Reverse Osmosis (RO) Gambar Panel Reverse osmosis RO)
Tampak Depan Tampak Dalam
8. Panel Jockey Pump
Jockey pump adalah salah satu pompa yang terdapat dalam instalasi hydrant,
jockey pump berfungsi sebagai stabilizer tekanan, yaitu menjaga kestabilan
tekanan pada pipa hydrant. Dalam kondisi normal tekanan pada piupa hydrant
bisa berkurang karena kebocoran pipa yang disebabkan oleh korosif atau karat
pada instalasi hydrant.
Pada panel jockey pump ini mengerjakan untuk projeck PT Baskara. Berikut
ini gambar panel Jockey Pump:
Gambar belum
Gambar Panel Jockey Pump Tampak Gambar Panel Jockey Pump Tampak
Depan Dalam
38
4.4 Proses Pembuatan Panel
Dari sekian banyaknya kegiatan proses pembuatan panel yang penulis
kerjakan, penulis hanya membahas satu panel lebih dalam dari proses pembuatan
awal sampai di aplikasikan di perusahaan. Yaitu panel Drawing Sub – Renewal
untuk Client PT Indonesia Epson Industri.
Berikut proses pembuatan panel Drawing Sub – Renewal:
4.4.1 Pembuatan Gambar Desain
Pada dasarnya sebelum melakukan pembuatan suatu barang kita harus
membuat rancangan atau desain terlebih dahulu agar hasil akhir sesuai dengan
keinginan kita, dan apabila dalam pembuatan suatu barang tidak dirancang
terlebih dahulu akibatnya hasil akhir akan berantakan. Yang dibahas dalam
rancang desain ini adalah pembuatan panel Drawing Sub – Renewal, dalam
pembuatan panel ini wajib melakukan perancangan desain terlebih dahulu agar
hasil akhirnya tersusun rapih dan tidak berantakan, untuk melakukan pembuatan
panel Drawing Sub – Renewal yang harus dipersiapkan rancang desainnya antara
lain: Desain box panel, Tata letak komponen, Rangkaian power/daya, dan
Rangkaian kontrol.
1. Desain Box Panel
Desain Box panel disini tidak asal membuat box panel tetapi harus
mengikuti jumlah komponennya jika komponennya banyak maka box
panelnya besar sedangkan jika jumlah komponennya sedikit maka box
panelnya kecil. Akan tetapi jika komponennya banyak dan box panelnya
besar maka tidak efisien karena memakan banyak tempat harganya pun
sedikit lebih mahal begitu juga sebaliknya.
39
Gambar 2.1. Box Panel Tampak Gambar 2.1. Box Panel Tampak
Depan (Pintu 1) Depan (Pintu 2)
Commented [o8]: Gambar dijelaskan melalui tulisan
Gambar 2.1. Box Panel Tampak Gambar 2.1. Box Panel Tampak
Samping Kanan Samping Kiri
40
Gambar 2.1. Base Plate atau panel tampak dalam
2. Desain Tata letak Komponen
Desain tata letak komponen adalah untuk menentukan posisi posisi
komponen agar tersusun rapih, dan mempercepat dalam proses wiring/
perakitan panel.
Gambar 2.1. Box Panel bagian pintu Gambar 2.1. Box Panel bagian
tampak depan dari pintu 1 pintu tampak depan pintu 2
41
Gambar 2.1. Box Panel Tampak Gambar 2.1. Box Panel Tampak
Dalam (Base Plate) Samping
3. Rangkaian Power/Daya
Rangkaian daya adalah untuk menghubungkan sumber listrik PLN ke
beban.
Commented [o9]: Gambar2 dijelaskan
42
Gambar 2.1. Rangkaian Kontrol Power PLC, HMI, FAN, Stop Kontak
43
Gambar 2.1. Rangkaian Kontrol Inverter B
5. Rangkaian PLC Digital Input
Digital input PLC yaitu nilai masukan informasi yang hanya memiliki 2
kondisi (sinyal biner). Nilai dalam bentuk digital ini biasanya hanya memiliki
dua pilihan yang biasa dilambangkan dengan angka 1 dan 0, atau umumnya
dapat diartikan sinyal yang diterima berupa terhubung (On) atau Terputus
(Off).
Contoh peralatan yang mengirim sinyal digital input yaitu level switch
(low level), limit switch (valve actuator), proximity switch, contactor point
NO/NC (kontaktor), push button, emergency stop, selector switch, dll
Berikut gambar rangkaian PLC digital input untuk panel Drawing sub –
renewal:
44
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Digital Input
6. Rangkaian PLC Digital Output
Digital output adalah nilai keluaran atau perintah yang dikirimkan PLC ke
suatu alat yang juga bekerja secara digital. Sinyal digital dapat diartikan suatu
perintah yang hanya memiliki dua kondisi (sinyal biner) yang dikirimkan ke
sistem kontrol. Seperti contohnya ON-OFF, buka-tutup, Run-Stop pada suatu
alat digital yang menerima sinyal tersebut.
Contoh peralatan yang menerima sinyal digital output adalah: motor,
pump, valve, dll
Berikut gambar rangkaian PLC digital output untuk panel Drawing sub –
renewal:
45
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Digital Output
7. Rangkaian PLC Analog Input
Analog input adalah suatu masukan informasi yang memiliki beberapa
kondisi (sinyal yang berkelanjuan) yang diterima oleh PLC dari suatu alat
instrument analog.
Sinyal analog dapat berupa rentang nilai antara 4mA – 20mA, 0V-10V,
100ohm-250ohm, dan berbagai rentang nilai lainnya.
Contoh peralatan yang mengirim sinyalanalog input adalah pressure
transmitter, level transmitter, flow transmitter, speed indicator controller
(SIC), temperature transmitter, RTD, dll
Berikut gambar rangkaian PLC Analog input untuk panel Drawing sub –
renewal:
46
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Analog Input
8. Rangkaian PLC Analog Output
Analog output sama halnya dengan sinyal analog input, nilai sinyal analog
output adalah suatu perintah yangdikirimkan PLC ke suatu alat bersifat analog
berikutnya. Sinyal analog ini juga memiliki beberapa kondisi (sinyal
berkelanjutan) yang dikirimkan ke system control berbagai macam alat
instrument yang bekerja berdasarkan nilai analog yang diterimanya.
Beberapa contoh peralatan yang menerima sinyal analog output
diantaranya adalah control valve, control speed, inverter, VFD, VSD, dan
berbagai alat instrument lainnya.
Berikut gambar rangkaian PLC analog output untuk panel Drawing sub –
renewal:
47
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Analog Output
4.4.2 Pembuatan Box Panel
Pembuatan Box Panel tidak di kerjakan oleh PT Modul Sinergi
Technology namun dibuat oleh PT Artha Panel Perkasa, PT modul Sinergi
Technology sudah bekerja sama dengan PT Artha Panel Perkasa dalam
pembuatan Box Panel.
4.4.3 Bagian Mekanik
Box Panel yang baru biasanya polos belum ada lubang untuk pemasangan
komponen di pintu maupun di base plat panel. Pada bagian mekanik disinilah
mempersiapkan Box Panel agar siap masuk ke bagian wiring atau perakitan panel,
misalnya pemasangan Rel dan Duck pada base plat panel , pembuatan Busbar,
pembuatan cover acrylic untuk cover busbar, pembuatan lubang pada pintu untuk
pemasangan push button, lampu indicator, selector switch, emergency stop, HMI,
power meter, dsb.
Berikut proses pengerjaan pada bagian mekanik:
1. Persiapan Alat dan Bahan
48
Sebelum melakukan pekerjaan persiapkan terlebih dahulu alat dan bahan
yang akan digunakan, dan juga gunakanlah alat dan bahan sesuai dengan
fungsinya agar terhindar dari kecelakaan kerja.
a. Alat
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Obeng - 6mm USA 1 Buah
2 Obeng + 6mm USA 1 Buah
3 Meteran 5M VPR 1 Buah
4 Bor Tangan Duduk 10mm Makita 1 Buah
5 Gerinda 4” Makita 1 Buah
6 Kikir Flat 10in Wynn’s 1 Buah
12 Mata Bor 3mm, 5mm Bosch 1 Buah
13 Holsow 12mm, 18mm Broco 1 Buah
14 Pemotong Busbar 10mm Bosch 1 Buah
15 Tap 3mm Zeki 1 Buah
17 Mata Gerinda Potong dan
WD 1 Buah
penghalus
b. Bahan
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Box Panel 920 x 1800 cm APP 1 Set
2 Busbar 3 x 15 mm - 4 Buah
3 Acrylic 120 x 200 cm - 1 Buah
4 Cat Semprot Merah,
Kuning, Hitam, Pilox 5 Buah
Hijau
5 Baud 3 mm - 30 Buah
2. Pemasangan Duck dan Rel
Dalam pemasangan Duck dan Rel langkah pertama adalah mengukur tata
letak duck dan rel sesuai dengan gambar, kemudian langkah selanjutnya
adalah pengeboran dan tap untuk pemasangan baud, langkah teerakhir adalah
proses pemasangan duck ke base plat panel dengan cara di baud.
49
Gambar 2.1. Pengeboran Gambar 2.1. Pemasangan
Duck
50
Gambar 2.1. Pembuatan Lubang Gambar 2.1. Pembuatan lubang
Bulat Kotak
4. Pemasangan Busbar
a. Pemilihan Busbar
Dalam pemasangan busbar tidak boleh asal dalam memilih ukuran
busbar harus menentukan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang melewati
busbar tersebut, jika ukurannya kekecilan maka akan menyebabkan panel
terbakar jika busbar tersebut kebesaran tidak ada bahaya apapun pada
panel namun dari segi biaya sedikit mahal dan tidak efisien tempat. Jadi
dalam pemilihan busbar harus menentukan Kemampuan Hantar Arus
(KHA).
Berikut tabel ukuran Busbar dilihat dari kemampuan hantar arus yang
melewatinya:
Tabel Ukuran rel Tembaga atau Busbar
Tebal Lebar Tebal Lebar
Cam(A) Cam(A)
(mm) (mm) (mm) (mm)
3 15 184 6 40 815
3 20 245 6 50 955
3 25 300 6 60 1145
3 30 350 6 80 1528
3 35 405 6 100 1910
3 40 470 8 40 795
3 50 570 8 50 950
4 15 235 8 60 1110
4 20 305 8 80 1480
51
4 25 365 8 100 1850
4 30 430 10 30 700
4 40 540 10 40 800
5 20 345 10 50 1060
5 25 415 10 60 1200
5 30 480 10 80 1525
5 40 610 10 100 1800
5 50 740 10 120 2100
5 60 865 10 150 2625
5 80 1110 10 160 2800
5 100 1345 10 200 3500
6 25 480 12 100 2100
6 30 535 12 120 2520
6 35 675 15 100 2625
52
Gambar belum
Gambar 2.1. Pengecatan busbar Gambar 2.1. Pemasangan busbar
5. Pemasangan Acrylic
Fungsi Acrylic disini adalah untuk mengamankan busbar agar tidak
telanjang karena jika orang tidak sengaja megang busbar tersebut akan
tersengan listrik, jadi untuk menghindari tersebut di pasang cover acrylic.
53
Tabel mentukan luas penampang kabel untuk penghantar fleksibel atau serabut
b. Warrna kabel
Tabel menentukan warna kabel atau penghantar
54
c. Ukuran sepatu kabel / skun dan ukuran tube
Tabel ukuran sepatu kabel/skun jenis skun ring
Tabel Belum selesai
No Ukuran Kabel Jenis sepatu kabel Ukuran
1 0,75 mm 3.2 mm
2 1,5 mm 3.5 mm
3 2,5 mm
4 4 mm
5 6 mm
7 10 mm
8 16 mm
d. Ukuran Tube
Tabel ukuran tube penghantar 1 penghantar
Tabel Belum Selesai
No Ukuran Kabel Jenis Tube Ukuran
1 0,75 mm
55
2 1,5 mm
3 2,5 mm
4 4 mm
5 6 mm
7 10 mm
8 16 mm
56
5 Obeng - 6 mm USA 1 Buah
6 Obeng + 6 mm USA 1 Buah
7 Tespen 220V DEKO 1 Buah
16 Multimeter Digital SANWA 1 Buah
b. Bahan
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Kabel +24VDC (Red) NYAF Jembo
2
1 Rol
1.5mm Cable
2 Kabel -24VDC (Black) NYAF Jembo
2
1 Rol
1.5mm Cable
3 Kabel 220V Phase NYAF Jembo
2
2 Rol
(Yelow) 1.5mm Cable
4 Kabel 220V Netral Jembo
1.5mm2 1 Rol
(Biru) Cable
5 Kabel PLC DI/DO Jembo
1.5mm2 2 Rol
AI/AO (Yelow) Cable
7 Kabel Earth (Yelow- Jembo
6mm2 1 Rol
Green) Cable
8 MCCB 4P 50A 36kA NF125HV Mitsubishi 1 Buah
9 CT 50/5A Class 1 CIC 3 Buah
10 Power Meter ME96SSEA-
Mitsubishi 1 Buah
MB
11 Indicator Lamp R,S,T
(Merah, Kuning, 220V Idec 3 Buah
Hijau)
12 MCB 3p 10A 10kA EP10-C10 TESC 2 Buah
13 MCB 2p 16A 6kA EP06-C16 TESC 3 Buah
14 MCB 2p 6A 6kA EP06-C6 TESC 2 Buah
15 MCB 1p 6A 6kA EP06-C6 TESC 4 Buah
16 MCB 1p 2A 6kA EP06-C2 TESC 3 Buah
17 Inverter FR-E740 Mitsubishi 2 Buah
57
3.7Kw
18 Relay 24VDC G2R Omron 12 Buah
19 Relay 220VAC MY4N Omron 2 Buah
20 Relay 220VAC NY2N Omron 6 Buah
21 Indicator Lamp
Indicator Fault 220V Idec 2 Buah
(Orange)
22 Indicator Lamp
220V Idec 2 Buah
Indicator RUN (Red)
23 Indicator Lamp
220V Idec 2 Buah
Indicator Off (Green)
24 Selector Switch 3P Idec 2 Buah
25 Power Supply
220VAC-24VDC / 7.0 S8VK-C24024 Omron 1 Buah
A
26 Noise Filter RSAN- TDK-
1 Buah
2010LD LAMDA
27 PLC FX3G 60M FX3G 64IO Mitsubishi 1 Buah
28 Exp AI-4Ch FX3UC-4AD Mitsubishi 3 Buah
29 Exp AO-4Ch FX3U-4DA Mitsubishi 1 Buah
30 HMI Color Display 7" GS2107-
Mitsubishi 1 Buah
Color Display WTBD
2. Pemasangan Komponen
Sebelum melakukan proses perakitan pasang semua komponen di base plate
panel, pasang semua komponen jangan sampai ada yang tertinggal, jika ada salah
satu komponen yang tertinggal hasil perakitan panel nanti tidak rapi. Karena
dalam proses perakitan ada aturannya yaitu kabel rangkaian daya di letakan pada
urutan paling bawah dan kabel rangkaian control di letakan di atas kabel
rangkaian daya. Jika ada ada komponen yang tertinggal setelah proses perakitan
selesai maka hasilnya penghantar rangkaian daya penempatannya ada yang di atas
penghantar rangkaian kontrol.
58
Gambar memasang komponen
3. Perakitan Panel
Setelah proses pemasangan komponen lanjut ke perakitan panel, dalam
perakitan panel ada aturan khusus yaitu:
a. Merangkai rangkaian daya terlebih dahulu daripada rangkaian Kontrol
karena penghantar rangkaian daya besar besar jadi penempatannya di bagian
paling bawah, setelah semua merangkai rangkaian daya selsesai lanjut
merangkai rangkaian kontrol, rangkaian kontrol penghantarnya di letakan di
atas penghantar rangkaian daya. Jika penghantar rangkaian kontrol diletakan
di bawah penghantar rangkaian daya hasilnya kurang rapih dan dalam
maintenance sulit.
b. penghantar rangkaian analog PLC tidak boleh dicampur dengan penghantar
rangkaian daya
karena analog input untuk penghantar sensor, jika penghantar rangkaian
analog input di campur dengan penghantar rangkaian daya nanti pembacaan
sensor tidak akurat karena induksi dari penghantar rangkaian daya karena
penghantar rangkaian arusnya terlalu besar.
Setelah aturan perakitan dipahami selanjutnya adalah proses perakitan
panel, berikut adalah langkah – langkah langkah proses perakitan:
a. pembuatan nama kabel/tube dengan mesin print tube, namun dalam
pembuatan nama kabel/tube melihat gambar rangkaian
59
Gambar pencetakan tube/nama kabel
b. pemotongan kabel untuk menghubungkan antar komponen, namun dalam
pemotongan kabel ini harus melihat gambar rangkaian mana komponen
yang akan dihubungkan
gambar belum
Gambar pemotongan kabel
c. memasang nama kabel/tube, dalam pemasangan ini harus melihat gambar
jangan sampai pemberian nama ini ujungnya berbeda
gambar belum
Gambar pemasangan nama kabel/tube
d. pemasangan sepatu kebel/skun, dalam pemasangan sepatu kabel/skun ini
dengan cara di pres menggunakan tang skun atau tang creamping
gambar belum
Gambar pemasangan sepatu kabel/skun
e. menghubungkan antar komponen
gambar belum
Gambar pemasangan kabel anatar komponen
4. Pemberian nama pada komponen dan pemberian name plate pada pintu panel
Fungsi dari pemberian nama pada setiap komponen adalah agar tekhnisi mudah
mengoperasikan panel dan juga jika terjadi kerusakan mudah diatasi.
60
Gambar pemberian name plate pada gambar pemberian name plate pada
Setiap komponen di dalam panel pintu panel
4.4.5 Memprogram panel
1. Membuat Tampilan HMI
a. Tampilan P&Id
Tampilan P&Id ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dari panel
Drawing Sub - System Renewal
61
pompa kemudia bagian kedua yaitu PID Control yaitu berfungsi untuk
setting pembukaan valve dan setting kecepatan pompa.
62
Gambar 2.1. Tampilan HMI Alarm List
e. Tampilan Alarm History
Tampilan alarm history ini hamper sama dengan tampilan alarm list
namun alarm list hanya sebagai indicator saja sedangkan alarm history isa
melihat kapan terjadi gangguan karena tampilan ini ada settingan waktu
gangguannya, jika terjadi gangguan maka bisa dilihat kapan gangguan
tersebut terjadi.
63
Tampilan Analog Measurenment berfungsi sebagai indicator dari
pembacaan sensor dalam bentuk diagram balok dan juga untuk mensetting
sensor.
64
Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph RIA 01
65
Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph PIA 01
66
Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph PIA 03
2. Program PLC
Dalam proses pemrograman ini menggunakan software GX Work 2 karena
PLC-nya menggunakan brand Mitsubishi. Berikut ini adalah gambar potongan
program PLC untuk panel drawing sub – renewal, yang di tampilkan di
laporan ini hanya potongan program saja jika di tampilkan semua program
tidak memungkinkan karena banyaknya program.
Dalam pembuatan program PLC tidak dijadikan 1 screen karena untuk
mempermudah dalam proses pengerjaan dan dalam perbaikan program
nantinya akan mudah juga. Jadi program ini dibuat perbagian.
a. Program Utama
67
Gambar program utama
b. Proses
68
Gambar program status
d. Program untuk analog input atau scalling
69
Gambar program alarm
3. Download Program ke panel
Fungsi dari proses ini adalah untuk transfer program PLC maupun
tampilan HMI yang sudah dibuat dilaptop di transfer ke panel, agar sistem
bekerja.
70
Gambar 2.1. Pengetesan Panel di workshop bersama Customers
4.4.7 Pengemasan
Panel sebelum dikirim ke Client harus dikemas terlebih dahulu untuk
menghindari kelecetan cat pada box panel tersebut karena misi dari perusahaan
adalah kepuasan pelanggan.
71
`
Gambar 2.1. Pengiriman Panel
4.4.9 Pengujian dan pengaplikasian Panel di Customer PT INDONESIA
EPSON INDUSTRI
Setelah panel di pasang di Client PT Indonesia Epson Industri dan sudah
di terminasi maka proses selanjutnya pengujian, proses ini adalah proses terakhir
yaitu pengujian semua system agar system tersebut bekerja dengan baik dan
sempurna sesuai yang direncanakan awal.
72
Gambar 2.1. Panel dalam kondisi beroperasi di PT Indonesia Epson Industry
Gambar 2.1. Panel Tampak Depan Pintu 1 Gambar 2.1. Panel Tampak
Depan Pintu 2
73
Gambar 2.1. Panel Tampak Dalam Gambar 2.1. Panel Tampak Dalam
Bagian Pintu 2
74
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Menerapkan ilmu ilmu teori yang di dapat dari kampus
belum
5.2 Saran
1. Pihak Perusahaan
a. APD diperlengkap demi keselamatan dan menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.
b. Alat kerja diperlengkap demi kenyamanan saat bekerja jadi tidak pinjam
meminjam antar karyawan.
c. Proses perakitan sebaiknya dilakukan di atas meja jadi pada proses
perakitan tidak merakit di lantai, kalau terlalu lama proses perakitan di
atas lantai kadang karyawan mengalami badan pegal pegal karena badan
terlalu lama menunduk.
d. Pada proses perakitan di dalam panel yang besar sebaiknya dalam posisi
duduk karena jika berdiri terlalu lama kaki terasa sakit kadang kram,
saran dibelikan kursi yang bias diatur ketinggiannya.
e. Setiap seminggu sekali sebaiknya dilakukan olahraga secara rutin untuk
menjaga kesehatan karyawan.
f. Kebersihan workshop diperhatikan lagi.
2. Pihak kampus
a. Memperluas jaringan kerjasama dengan industri supaya memperbanyak
reverensi mahasiswa yang akan magang industri.
b. Dari pihak kampus jangan ACC mahasiswa yang mendaftar magang yang
tidak sesuai jurusan maupun prodi.
c. Perbaruhi peraturan atau pedoman magang industry. (nama direktur juga
masih yang lama)
d. Sebaiknya diberikan absen dan jurnal dalam bentuk buku. Setiap
mahasiswa diberikan 1 buku tersebut.
e. Dari pihak kampus sebaiknya memberi kenang-kenangan kepada
perusahaan .
75
f. Kurang adanya penjelasan khusus mengenai sistematika magang.
76
DAFTAR PUSTAKA
BELUM
77
LAMPIRAN
78