Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

DI PT MODUL SINERGI TECHNOLOGY

Disusun Oleh:
Nama : Dimas Luki
NIM : 17.01.04.009

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI CILACAP
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MAGANG INDUSTRI


DI PT. MODUL SINERGI TECHNOLOGY

Laporan Kerja ini telah Disetujui dan Disahkan


Sebagai Salah Satu Syarat Magang Industri
Politeknik Negeri Cilacap

Menyetujui
Pembimbing Institusi Pembimbing Perusahaan

Arif Sumardiono, S.Pd., M.T Wahidat, S.Kom


NIP. 198912122019031014 NIK.MST 04117005

Mengesahkan
Ka. Prodi Teknik Listrik Commented [o1]: Kepala Jurusan

Purwiyanto, S.T., M.Eng


NPAK. 08. 011
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dimas Luki
NIM : 17.01.04.009
Judul Laporan Magang Industri : Laporan Magang Industri di PT.
Modul Sinergi Technology

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Laporan Magang Industri ini


ditulis dan disusun berdasarkan hasil kegiatan selama pelaksanaan Magang
Industri, baik naskah laporan maupun laporan kegiatan harian Magang Industri.
Jika ada karya orang lain saya akan mencantumkan sumber tersebut dengan jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik yang berlaku.

Depok, 31 Januari 2020


Mahasiswa

Dimas Luki
NIM. 17.01.04.009
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan
Magang Industri dan menyelesaikan Laporan Magang Industri di PT Modul
Sinergi Technologi dengan baik tanpa ada kendala apapun.
Penyusunan laporan Magang Industri ini berdasarkan data-data yang
diperoleh selama melaksanakan Magang Industri, buku pedoman magang industri,
serta data-data atau keterangan dari pembimbing maupun karyawan di tempat
magang. Dalam penyusunan laporan Magang Industri ini, penulis banyak
menerima dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom. selaku Direktur Politeknik Negeri
Cilacap.
2. Bapak Purwiyanto, S.T.,M.Eng. selaku Ketua Prodi Teknik Listrik Politeknik
Negeri Cilacap yang telah memberikan izin untuk magang industri.
3. Bapak Arif Sumardiono, S.Pd., M.T selaku dosen pembimbing magang industri
yang telah memberikan bimbingan magang industri dan penyusunan laporan.
4. Bapak Arif Rachman selaku Direktur PT Modul Sinergi Technology.
5. Bapak Ondy Suransyah selaku Personalia atau HRD yang telah memberikan
izin magang industri di PT. Modul Sinergi Technology.
6. Bapak Wahidat selaku Kepala Produksi dan pembimbing magang industry.
7. Bapak Ardi, Bapak Mulkan, Bapak Nur, Bapak Sugeng, Bapak Udin, Bapak
Sidik, Bapak Diran, Bapak Agus Adudin, Ibu Jania, Ibu Hesti serta semua
karyawan dan staf di PT. Modul Sinergi Technoogy yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu, terima kasih atas ilmu, keramahan, bantuan, nasehat, dan
bimbingannya selama ini.
8. Serta orang tua penulis yang telah memberikan material dan izin untuk
melaksanakan magang industri.
9. Singgih Kristanto, Rofiq Kuswanto, Risqi Syahrillah selaku teman
seperjuangan magang industry di PT Modul Sinergi Technologi yang telah
memberi support setiap hari, setiap jam bahkan setiap detik.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, baik secara
langsung maupun tidak langsung turut membantu penyusunan laporan ini.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan magang industri ini masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi sempurnanya
pembuatan laporan magang industri ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
berguna bagi pembaca semuanya dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Depok, 31 Desember 2019


Penulis

Dimas Luki
NIM. 17.01.04.009
DAFTAR ISI

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organsasi Perusahaan.......................................................... 13

7
DAFTAR TABEL

8
DAFTAR LAMPIRAN

9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perguruan tinggi merupakan ujung tombak terdepan untuk memajukan bangsa
sehingga di harapkan dimasa yang akan datang menghasilkan lulusan yang
bermutu dan mampu bersaing ditengah kemajuan teknologi yang kian pesat.
Politeknik Negeri Cilacap difokuskan untuk menghasilkan lulusan yang siap
pakai, maka Politeknik Negeri Cilacap menyelenggarakan pendidikan bidang
terapan sebagaimana diamanatkan pada Undang-undang nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu kurikulum pendidikan politeknik
harus terdapat muatan-muatan yang bertujuan untuk mendekatkan kompetensi
peserta didik dengan tuntutan dunia kerja yang kelak akan dihadapi setelah
menyelesaikan pendidikannya. Pengalaman kerja di industri, merupakan suatu hal
yang penting dan harus dirasakan oleh setiap peserta didik. Dalam usaha untuk
mencapai sasaran tersebut, maka PNC menetapkan mata kuliah Magang Industri
(MI) bagi peserta didik, yang implementasinya disesuaiakan oleh masing-masing
Jurusan. Magang industri merupakan suatu kegiatan praktik lapangan yang
dilaksanakan di luar kampus Politeknik Negeri Cilacap. Diadakannya kegiatan ini
karena sistem pembelajaran yang ada di Politeknik Negeri Cilacap mengacu pada
pendidikan yang berbasis pada produksi (Production Base Education) yang
diharapkan setelah lulus mahasiswa dapat memiliki keterampilan atau keahlian
dibidangnya dan dapat mengimplementasikannya di industri. Kegiatan ini
dilaksanakan oleh mahasiswa Semester V selama 5 bulan, yang diharapkan
mahasiswa dapat mengenal lebih jauh mengenai dunia industri sebelum terjun
langsung ke lapangan pekerjaan sebagai karyawan di industri. Dalam rangka
memenuhi kewajiban tersebut penulis mengajukan PT Modul Sinergi Technology
sebagai tempat pelaksaan kerja praktek atau magang industri. adapun latar
belakangnya adalah PT Modul Sinergi Technology adalah salah satu perusahaan
yang bergerak dibidang usaha perdagangan barang/jasa pembuatan panel listrik.
Sehingga perusahaan tersebut dapat menjadi barometer kemajuaan teknologi di
Indonesia dan menjadi tempat belajar yang baik bagi calon calon sarjana teknik di

10
Indonesia. Sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui proses manufaktur
melalui dari perancangan, perakitan, pemrograman, finishing hingga quality
control.
1.2 Tujuan magang Industri
1. Dapat membandingkan antara yang didapat selama kuliah dan di lapangan.
2. Dapat menerapkan ilmu yang di dapat selama kuliah.
3. Mendapatkan ilmu baru baik sosial maupun teknologi yang tidak didapat
selama perkuliahan.
4. Mengetahui secara singkat proses produksi pembuatan panel listrik.
5. Dapat memberi gambaran kondisi dunia kerja
1.3 Ruang Lingkup Pelaksanaan Magang industri
Ruang Lingkup pekerjaan yang diberikan selama kegiatan Magang Industri di
PT Modul Sinergi Technology adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari proses perakitan panel listrik
2. Mempelajari cara kerja panel yang diimplementasikan di lapangan
3. Mengetahui dan mempelajari pentingnya K3 dalam bekerja
4. Mempelajari pemrograman PLC dan pembuatan tampilan HMI

11
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT Modul Sinergi Technology Berdiri pada tahun 2002, Misi kami adalah
“Kepuasan Pelanggan”. Kami berusaha mencapainya dengan Desain Kinerja
Tinggi, Kualitas Konsisten, dan Pengiriman Tepat Waktu. Bersama dengan
Kebijakan utama kami, Kualitas Desain, Produksi, Finishing, dan Layanan Purna
Jual. Kini produk baru terus dikembangkan sesuai dengan standar internasional.
Konsistensi diwujudkan dengan penggunaan yang tepat dari manual atau
otomatisasi dalam proses produksi kami, tanpa menjadi terbatas dalam
fleksibilitas kami untuk memenuhi kebutuhan khusus pelanggan kami. PT. Modul
Sinergi Technology (MOSITech) merupakan industri yang bergerak dibidang
usaha perdagangan barang/jasa (alat teknik, mekanikal, telekomunikasi, panel,
listrik). PT. Modul Sinergi Technology telah bekerja dengan pelanggan dari
berbagai industri dan aplikasi, seperti: Perusahaan Minyak, Konsultasi atau
rekayasa, Kontraktor, Kimia, Otomotif, Tekstil, Pengolahan Makanan, Perobatan,
Industri Kehutanan, dan Bangunan Berefisiensi Tinggi.
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
PT. Modul Sinergi Technology bertekad menjadi mitra bisnis yang
menjunjung tinggi kepuasan konsumen.
2. Misi
a. Mengembangkan kemampuan bersaing dalam hal harga jual. Tepat
waktu, kualitas, dan biaya operasional yang rendah.
b. Pertumbuhan sumber daya perusahaan (manusia dan aset perusahaan)
yang signifikan, baik kualitas maupun kuantitas.
c. Meningkatkan dan menjaga kepercayaan mitra bisnis.
d. Mengembangkan suatu sistem kerja yang efektif, efisien, dan
terstandarisasi.

12
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1 Struktur Organsasi Perusahaan


Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau unit kerja
dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya
pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan-kegiatan berbeda yang
dikoordinasikan. Dalam struktur organisasi PT Modul Sinergi Technology
direktur utamanya dijabat oleh Bapak Arif Rachman. Bapak Arif Rachman yang
mengatur semua jalannya perusahaan. Dibawah direktur terdapat 4 bagian yaitu
bagian marketing, financial, personalia, dan engineering. Dari 4 bagian tersebuat
adalah seseorang yang membantu direktur untuk menyelesaikan sebuah misi
perusahaan. Pada bagian marketing diketuai oleh bapak arif maulana, bapak arif
maulana yang bertanggung jawab penuh pada bagian marketing, bapak arif
maulana dibantu oleh 3 orang yaitu bapak heru sudibyo, ibu esti budi astuti, dan
bapak achmad. Pada bagian keuangan atau financial diketuai oleh ibu indah
baktiana, ibu indah baktiana yang bertanggung jawab penuh pada bagian
keuangan, ibu indah baktiana dibantu oleh 2 orang yaitu bapak hersidi dan bapak
agus, bapak hersidi ini ditugaskan pada bagian akuntansi dan bapak agus
ditugaskan untuk pembelian barang. Pada bagian personalia diketuai oleh bapak
ondy suransyah, bapak ondi suransyah yang bertanggung jawab penuh pada

13
bagian personalia, bapak onti dibantu oleh bapak dedi sebagai utility. Pada bagian
engineering disini terdapat 4 bagian yaitu bagian programmer, bagian desain
engineering, bagian field engineering, dan bagian produksi. Pada bagian
programmer diketuai oleh bapak ardi dan dibantu oleh 3 orang, bagian desain
engineering diketuai oleh bapak syarifudin dan dibantu oleh 3 orang, bagian field
engineering diketuaia oleh bapak paryanto, dan pada bagian production diketuai
oleh bapak wahid dan dibantu oleh 10 orang.
2.4 Lokasi Perusahaan

Gambar 2.2 Denah Lokasi PT. Modul Sinergi Technology

Gambar 2.3 Gedung PT. Modul Sinergi Technology Tampak Depan

14
Gambar 2.4 Workshop PT. Modul Sinergi Technology
Head Office and Workshop
Alamat : Jalan Taman Makam Pahlawan/TPU 3
No. 15 A Kalimulya,Cilodong - Depok 16413, Indonesia.
Telepon : (+62-21) 29502471, 29502472, 29502573, 29502474
Fax : (+62-21) 29502475.
Website : www.mositech.net
2.5 Tenaga Kerja/Karyawan
1. Jumlah Karyawan PT. Modul Sinergi Technology
Karyawan : 24 orang
Karyawan kontrak : 8 orang
Karyawan harian : 7 orang
2. Hari dan Jam Kerja PT. Modul Sinergi Technology
Waktu kerja biasa adalah waktu kerja selama 40 jam seminggu, jadi selama
1 minggu bekerja selama 5 hari yaitu hari senin-jum’at sedangkan hari sabtu dan
minggu libur, perhari bekerja selama 8 jam. Jam kerja yang berlaku di PT Modul
Sinergi Technology sebagai berikut:
Tabel jadwal kerja PT Modul Sinergi technology
Jam kerja Istirahat 1 Istirahat 2
No Hari
(WIB) (WIB) (WIB)
1 Senin – Kamis 08.00 s/d 17.00 12.00 s/d 13.00 15.00 s/d 15.15
2 Jum’at 08.00 s/d 17.00 11.30 s/d 13.00 15.00 s/d 15.15
3 Sabtu & Minggu - - -

15
Karyawan yang bekerja diluar ketentuan tersebut, jam kerjanya akan diatur
tersendiri, dengan tetap mengacu pada undang-undang ketenagakerjaan yang
berlaku.
2.6 Daftar Projeck PT Modul Sinergi Technology Tahun 2019
 PT. Yuan Sejati
 PT. Usaha Jayamas Bhakti
 PT. Usaha Jaya Engineering
 PT. Topsystem Indonesia
 PT. Veolia Water Technologies Indonesia
 PT. Proservindo Pratama
 PT. Usaha Jaya Engineering
 PT. Afra Konektra Utama
 PT. Sisi Cipta Dimensi
 PT. Metito Indonesia
 PT. Sumber Tirta Mulia
 PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
 PT. Supreme Energy Muara Laboh
 PT. Merak Energi Indonesia
 PT. Kurita Indonesia
 PT. Sumber Segara Primadaya
 PT. Ironwood
 PT. Era Sukses Abadi
 PT. Envitech Perkasa Indonesia
 PT. Dwi Sinergi
 PT. Cipta Aneka Air
 PT. Baskara Prima Sarana
 PT. Clariant Adsorbents Indonesia
 PT. Bayu Maritim Berkah
 PT. Astech Pandu Persada

16
BAB III
HASIL PRODUK BARANG / JASA

Dalam hal ini PT Modul Sinergi Technology merupakan industri yang


bergerak dibidang usaha perdagangan barang/jasa (alat teknik, mekanikal,
telekomunikasi, panel, listrik). Produk-produk utama yang dihasilkan PT Modul
Sinergi Technology untuk pasaran domestik antar lain:
3.1 Panel Main & Sub Distribution Board (LVMDP & LVSDP)
Panel utama pendistribusi tegangan rendah (LVMDP) berfungsi sebagai
panel yang menerima daya dari transformer 20Kv – 380Volt dan
mendistribusikannya ke sub panel pendistribusi tegangan rendah, (LVSDP)
melalui Air Circuit Breaker (ACB) atau Moulded Case Circuit Breakers
(MCCB). Kemudian LVSDP akan meneruskan pendistribusian daya ke LVSDP
lainnya atau ke mesin – mesin elektrik.

Gambar 3. 1 Main & Sub Distribution Board


3.2 Change Over Switch (COS) Panel
Panel Change Over Switch (COS) digunakan untuk mengalihkan 2 (dua) aliran
distribusi listrik (berasal dari Breaker) yang berbeda dan menguncinya menjadi 1
(satu) aliran listrik yang diinginkan untuk mensuplay beban, hal ini dilakukan
dengan menggunakan Change Over Switch (secara manual atau electric). Umumnya
digunakan pada distribusi tegangan menengah atau pengaturan motor-motor.

17
Gambar 3. 2 Change Over Switch Panel
3.3 Generator Control Panel (AMF & ATS)
Fungsi AMF (penditeksi otomatis arus utama) adalah menghidupkan Genset
ketika suplai arus listrik dari PLN terhenti. ATS (pemindah switch otomatis)
berfungsi untuk membuka suplai arus listrik dari PLN dan menutup suplai arus
listrik dari Genset saat pasokan daya dari PLN terhenti. Selain itu, ATS juga akan
membuka suplai arus listrik dari Genset dan pada saat bersamaan menutup suplai
arus listrik dari PLN dan sebaliknya. Secara bersama-sama ATS dan AMF
memberikan solusi total saat terhentinya aliran daya dari PLN.

Gambar 3. 3 Generator Control Panel


3.4 Control Panel (PLC)
Kendali untuk menghidupkan atau mematikan motor secara normal
dilakukan dengan menggunakan relay, kontaktor dan timer yang berfungsi untuk
membuka dan menutup kontaktor yang mengalirkan daya listrik ke motor. Dengan
PLC tidak lagi dibutuhkan relay dan timer. Apabila menggunakan PLC, jika
dikemudian hari diinginkan perubahan system control, maka tidak perlu lagi
melakukan wiring ulang secara menyeluruh dan kita tinggal menjalankan program
PLC sesuai keinginan. Hal ini tentu saja berarti memotong waktu produksi dengan
lebih pendek dan kualitas kontrol menjadi lebih baik terutama dengan mengurangi
wiring yang berlebihan.

18
Gambar 3.4 Control Panel
3.5 Capacitor Bank (CB)
Supaya motor atau mesin elektrik dapat bekerja, maka dibutuhkan konsumsi
daya (dalam kW) dan daya reaktif (dalam kV AR). Tanpa menggunakan Capacitor
Bank (CB), arus daya dari PLN atau Genset akan mensuplai dua jenis daya
tersebut. Hal ini tentu saja berarti PLN atau Genset telah mensuplai daya lebih dari
kapasitas yang dibutuhkan (lebih tinggi dari daya terpasang pada transformer atau
genset). Lebih dari itu, terutama suplai dari PLN, jika daya reaktifnya lebih besar
dari daya yang dikonsumsi, PLN pasti akan memberikan denda/sanksi. Dengan
Capacitor Bank (CB), suplai daya tidak lagi membutuhkan daya reaktif berlebihan,
yang berarti menghindari denda/sangsi dari PLN dan secara efektif menambah Commented [o2]: Huruf samakan dengan yg lain

kapasitas kemampuan penyerapan daya sehingga menjadi lebih besar. Kami


memasang standar build up dan wiring dari capasitor untuk memastikan kinerja CB
yang maksimal dan waktu pengerjaan yang pendek serta jangka waktu pengiriman
yang cepat.

Gambar 3.5 Capacitor Bank

19
3.6 (SKTR) Saluran Kabel Tegangan Rendah
Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) adalah panel distribusi
lokal yang menyediakan sumber tegangan dari PLN ke panel-panel
beban. Umumnya berada diluar gedung (outdoor) pada suatu lingkungan
umum atau khusus.

Gambar 3.6 Saluran Kabel Tegangan Rendah


3.7 Synchronous Panel
Pada saat dua atau lebih genset bekerja (hidup) secara bersamaan dalam
mensuplai arus listrik ke system yang sama, genset-genset ini harus di sinkronisasi
secara manual atau otomatis sehingga mereka dapat bekerja berurutan (secara
bergantian) dengan fasa, tegangan dan frekuensi yang sama. Kami siap membuat Commented [o3]: PT….

desain modul untuk Panel Pensinkron (Synchronous Panel) sebagai genset


pelengkap(tambahan).

Gambar 3. 7 Synchronous Panel


3.8 (AHU) Air Handling Unit
Air Handling Unit (AHU) adalah panel untuk mengoperasikan atau
menghidupkan suatu atau beberapa motor AC untuk menggerakan blower
pada sebuah unit Air Conditioner (AC). Umumnya digunakan untuk Unit
Air Conditioner Central pada instalasi gedung, pabrik- pabrik dan
laboratorium.

20
Gambar 3. 8 Air Handling Unit
3.9 (PJU) Panel Jalan Umum
Panel Jalan Umum (PJU) adalah panel distribusi beban, yang langsung
menyediakan sumber tegangan dari panel lokal ke beban, seperti lampu
penerangan jalan umum.

Gambar 3. 9 Panel Jalan Umum


3.10 Monitoring Control (SCADA)
Supervisory Control Automatical Data Acquisition (SCADA) adalah
monitoring dan system control berbasis komputerisasi, dimana piranti
peralatan/alat dioperasikan secara otomatis melalui Personel Computer (PC) dan
dapat memberikan informasi keadaan/kondisi peralatan tersebut dalam sebuah data Commented [o4]: DISAMAKAN JENIS DAN BESAR HURUFNYA

report. Sistem kerja dari SCADA ini harus dilengkapi dengan Programmable
Logic Controller (PLC) sebagai piranti control dan juga interface (penghubung)
input signal (yaitu sensor) kedalam system software SCADA.

Gambar 3. 10 Monitoring Control

21
3.11 Ac / Dc Drive
Pengendali AC/DC merupakan pengendali kecepatan motor sehingga
menghasilkan kecepatan dan torsi yang tinggi dengan tepat untuk memutar Commented [o5]:

beban/motor baik pada motor 1 (satu) phase atau 3 (tiga) phase dengan
tegangan AC maupun DC. Panel ini menggunakan Inverter sebagai
komponen utama, dan umumnya digabungkan dengan PLC untuk
menghasilkan pengaturan yang terpadu terhadap gerakan beban yang
dinamis untuk berbagai aplikasi.

Gambar 3. 11 AC / DC Drive
3.12 Pump Control
Pengontrol pompa berfungsi untuk mengontrol katup-katup air yang secara
otomatis menjalankan (aktivasi) atau menghentikan (disaktivasi) pekerjaan satu
atau lebih pompa pada tingkat permukaan tertentu dari air pada saat tertentu,
untuk satu periode tertentu atau dengan cara control lainnya. Aktivasi dan
disaktivasi pompa tersebut juga dapat dibuatkan secara manual.
3.13 Soft Starter Motor
Jika anda menghendaki start dan stop tanpa hentakan (inrush current) maka
solusi yang terbaik adalah menggunakan start electronik atau soft starter. Soft
starter menghasilkan start dan stop secara halus (tanpa hentakan) dan adaptasi
otomatis terhadap berbagai beban sehingga kerusakan mesin dan barang dapat
dihindari. Panel ini dirakit dengan komponen soft starter sebagai komponen utama
dan ditambah komponen pengaman (seperti MCCB/MCB) serta komponen
control (seperti Contactor) yang mengoperasikan beban atau motor.
3.14 Motor Control Center (MCC)
MCC berfungsi sebagai pusat panel untuk menghidupkan, menghentikan
dan memonitor kerja-kerja motor. Tiga bagian MCC, busbar, komponen dan
outgoing membuatnya mudah untuk dijalankan dan dirawat.

22
Gambar 3. 12 Motor Control Center
3.15 Pneumatic /Hydraulic Control
Kontrol Pneumatic/Hydraulic adalah system control alternative, dimana media
transfer berupa udara (Pneumatic) dan fluida cair/oli (Hydraulic). Sistem ini
umumnya untuk menggerakan cylinder sebagai beban melalui kontrol valve maupun
regulator,yang dikombinasikan atau dengan Programmable Logic Controller (PLC).
3.16 Accessories For Power Cables
 Terminations
 Joint enclosures
 Heat shrinkable tubing and Shape & insulating material
3.17 Electric
 MCBs
 Load Break Switches (LBS)
 Change Over Switches (COS)
 Fuses
 Touch Screen
 Sensors
 Inverters
 Induction Motors

23
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN MAGANG INDUSTRI

Selama melaksanakan Program Magang Industri di PT Modul Sinergi


Technology yang di mulai dari tanggal 02 September 2019 s/d 31 Januari 2020.
Penulis dalam pelaksanaan magang industri ditempatkan di dua bagian yaitu di
bagian Programmer dan Production. Berikut adalah kegiatan penulis selama
menjalankan program magang industry di PT Modul Sinergi Technology:
4.1 Orientasi Perusahaan
Orientasi perusahaan dilakukan sebelum masuk ke perusahaan. Orientasi ini
berlaku untuk siapa saja yang berada di lingkungan pabrik sebelum melaksanakan
pekerjaan. Kegiatan orientasi meliputi tata tertib dan keselamatan dan kesehatan
kerja.
1. Tata tertib
Berikut ini adalah tata tertib yang harus di taati semua karyawan PT Modul
Sinergi Technology.
a. Karyawan masuk kerja jam 08.00 s/d 17.00 dan setiap karyawan harus
memakai seragam yang telah ditentukan
b. Karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit, wajib memberitahukan
secara tertulis maupun telepon pada hari itu kepada HRD setidaknya
secara tertulis lengkap dan sah pada hari pertama masuk kerja setelah
sakit
c. Karyawan yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan yang sah dengan
alasan yang dapat diterima oleh perusahaan maka karyawan tersebut
dianggap mangkir.
d. Karyawan tidak dibenarkan meminjam atau membawa keluar barang
milik perusahaan, mempergunakan fasilitas perusahaan seperti kendaraan
bermotor atau mobil, alat alat kerja, dll untuk keperluan pribadi tanpa
seizin atasannya
e. Setiap karyawan wajib memakai ID CARD atau tanda pengenal, serta
memelihara dan menjagapenuh tanggung jawabbarang dan fasilitas kerja

24
milik perusahaan serta mencegah setiap kemungkinan timbulnya
kehilangan atau kerusakan barang tersebut.
f. Setiap karyawan wajib menjaga suasana kerja yang harmonis, tertib rukun
bergotong royong, disiplin dalam bekerja
g. Dilarang merokok dilingkungan workshop dan tidak dibenarkan minum
minum beralkohol, membawa senjata tajam atau api dan lainnya yang
bersifat mengganggu keamanan dan ketertiban perusahaan.
h. Karyawan tidak dibenarkan melakukan kegiatan usaha untuk kepentingan
pribadi, atau mencari keuntungan diri sendiri, yang sifatnya merugikan
perusahaan dalam arti seluas luasnya. Setiap karyawan yang mengetahui
rekannya melakukan hal hal yang merugikan perusahaan wajib
melaporkan segera kepada atasan atau HRD (kerahasiaan melapor
terjamin). Sebaliknya apabila tidak melaporkan karyawan tersebut
dianggap bersekongkol.
i. Karyawan wajib mentaati dan mematuhi semua peraturan yang sudah dan
akan diberikan perusahaan apabila terjadi pelanggaran yang dilakukan
karyawan maka karyawan tersebut dapat dikenakan sanksi berupa
peringatan maupun pemutusan hubungan kerja tanpa syarat atau pesangon
maupun ganti rugi
2. Keselamatan dan kesehatan kerja
Sebelum melakukan sebuah pekerjaan, keselamatan dan kesehatan kerja
sangat di perhatikan diantaranya memakai APD yang lengkap, Berikut APD yang
digunakan saat pembuatan panel listrik :
a. Alat Pelindung Kepala
Pelindung kepala berfungsi untuk melindungi kepala dari bahaya.
Perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang sangat penting, karena
cidera kepala dapat berakibat fatal bagi pekerja. Alat pelindung kepala terbuat
dari material yang tahan terhadap benturan sehingga mampu melindungi
kepala dari cidera apabila terjadi benturan keras atau terkena benda tajam,
serta melindungi dari sengatan listrik. Alat pelindung kepala yang digunak
saat pembuatan panel listrik adalah HELM

25
Gambar 4. 1 Pelindung Kepala (Helm)
b. Pelindung Mata dan Wajah
Pelindung mata dan wajah berfungsi untuk melindungi mata dari percikan
bahan bahan korosif, kemasukan debu atau partikel kecil yang melayang di
udara, pemaparan gas uap yang menyebabkan iritasi mata, radiasi gelombang
eletromagnetik, serta benturan atau pukulan benda keras. Pemilihan jenis alat
pelindung mata dan wajah harus disesuaikan kebutuhan. Berikut APD
pelindung mata dan wajah saat pembuatan panel:
 Kacamata Safety
Terbuat dari bahan yang memiliki kemampuan untuk melindungi mata
dengan lensa yang tahan terhadap benturan dan frame dari plastik atau logam.
Beberapa model didesain memiliki perisai samping. Kacamata safety
biasanya dipakai pada saat perakitan atau wiring panel dan apabila dalam
perakitan terjadi aktifitas pemotongan kabel kadang potongan kabel tersebut
mengenai mata, maka untuk menghindari kejadian tersebut memakai
kacamata safety.

Gambar 4. 2 Kacamata safety


 Perisai Wajah
Terbuat dari lembaran plastik transparan yang dapat menutupi semua
wajah, sehingga dapat melindungi semua wajah dari percikan atau semprotan
cairan atau debu berbahaya. Perisai wajah tidak dapat melindungi dari bahaya
benturan. Perisai wajah dipakai pada saat proses penggrendaan saat
pemotongan rel omega dan pembuatan lubang untuk HMI, power meter, Fan.
Pada saat proses tersebut jika tidak menggunakan perisai wajah gram
penggrendaan tersebut akan mengenai wajah itu sangat bahaya sekali.

26
Gambar 4. 3 Perisai Wajah
c. Pelindung Telinga
Metode untuk melindungi pendengaran dari kebisingan dapat dilakukan
dengan mengurangi kebisingan dari sumbernya dengan metode rakayasa.
Pelindung pendengaran (hearing protection) terdiri dari 3 macam, yaitu
sumbat telinga (ear plug), tutup telinga (ear muff) dan semi insert ear plug.
Pelindung telinga ini dipakai pada saat proses penggrendaan, suara gerinda
sangat keras jika suara tersebut langsung ditrima oleh telinga maka jangka
panjang akan mengalami gangguan telinga secara permanen, telinga manusia
hanya bias menangkap suara maximal sebesar 20KHz

(a) (b) (c)


Gambar 4. 4 (a) Ear Plug (b) Ear Muff (c) Semi Ear Plug
d. Pelindung Tangan
Pelindung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari benda-benda
tajam, bahan kimia, kontak arus listrik, api, panas, benturan, pukulan, luka,
lecet, infeksi. Pelindung tangan dapat berbentuk gloves (sarung tangan),
mitten (jempol terpisah dan 4 jari menyatu), hand pad (melindungi telapak
tangan), sleve (pergelangan tangan sampai lengan, biasanya digabung dengan
sarung tangan).

Gambar 4. 5 Pelindung tangan (sarung tangan)

27
e. Pelindung Kaki
Pelindung kaki digunakan untuk melindungi kaki dari tertimpa benda
berat, terbakar oleh logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis/eksim karena
zat kimia, tersandung atau tergelincir dan untuk melindungi dari sengata arus
listrik akibat kontak langsung ke tanah.

Gambar 4. 6 Sepatu Safety


f. Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung digunakan untuk menutupi seluruh atau sebagian tubuh
dari percikan api, panas, suhu, dingin, cairan kimia dan minyak. Pakaian
pelindung dapat terbuat dari kain dril, kulit, plastik, asbes atau kain yang
dilapisi aluminium. Bentuknya dapat berupa apron (menutupi sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut), celemek atau pakaian terusan dengan celana
panjang dan lengan panjang.

Gambar 4. 7 Pakaian kerja (wearpack)


4.2 Bagian Programmer
Dibagian programmer penulis mengerjakan program PLC (Mitsubishi, Allen
Bradley, dan Siemens), Tampilan HMI (Mitsubishi, Allen Bradley, dan Siemens),
dan membuat tampilan scada.
Selama magang industri dibagian programmer penulis mengerjakan beberapa
projeck diantaranya adalah:
1. Panel Water Treatment Plant (WTP)
Panel Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA)
adalah sistem atau sarana yang berfungsi untuk mengolah air dari kualitaas air

28
baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan kualitas air yang
diinginkan sesuai standar mutu untuk memenuhi kebutuhan air pada berbagai
industri, baik industri minyak dan gas, textile, industri makanan dan minuman,
industri pulp & paper, industri kesehatan seperti Rumah Sakit dan lain sebagainya
hingga sektor comersial building seperti office building, mall dan perumahan.
Sumber air baku atau raw water yang akan diolah diambil dari berbagai sumber
diantaranya sungai, danau, rawa, kolam tadah hujan, dan sumur bor.
Pada panel water treatment plant (WTP) penulis mengerjakan untuk projeck
PT NT Piston Ring Indonesia dan projeck PT Mitra Panca Persada, mengerjakan
tampilan HMI. HMI merk Mitsubishi menggunakan software GT Desainer 3.
Berikut tampilan HMI P&ID panel wate water treatment plant (WTP):
a. Projeck PT NT Piston Ring Indonesia
Pada projeck PT NT Piston Ring Indonesia penulis hanya mengerjakan
tampilan HMI, meggunakan software GT Desainer. Berikut gambar tampilan
HMI P&ID:

Gambar 4. 8 Tampilan P&Id


Cara Kerja Panel Water Treatment Plant:
 Air dari sungai atau dari waduk di alirkan ke reserfoar tank pertama, di
reserfoar tank tersebut di pasang level switch yang fungsinya untuk mengontrol
air pada reserfoar tank tersebut jika air di reserfoar tank tersebut sudah penuh Commented [o6]: Tanda baca dan tersebutnya (dihilngkan)
ganti tank .tolong diperhatikan penulisannya

29
maka air yang mengalir ke reserfoir tank tersebut dari sungai atau dari waduk
akan mati atau tidak mengalir, begitu juga sebaliknya jika air di reservoar tank
sudah habis maka air mengalir kembali.
 Belum
b. PT Mitra Panca persada
Pada projeck PT Mitra Panca Persada penulis hanya mengerjakan tampilan
HMI, meggunakan software GT Desainer. Tampilan P&ID pada projeck tidak
dibuat dalam 1 screen karena banyaknya proses dalam system ini jadi dibuat
dalam 4 screen, jika dibuat dalam 1 screen maka seorang engineer sulit
memahami pastinya gambar dan teks terlihat kecil kecil. Berikut ini alalah
tampilan P&ID:

Gambar? Tampilan P&Id 1 projeck PT Mitra Panca Persada

30
Gambar Tampilan P&Id 2 projeck PT Mitra Panca Persada

Gambar Tampilan P&Id 3 projeck PT Mitra Panca Persada

31
Gambar Tampilan P&Id 4 projeck PT Mitra Panca Persada
Cara Kerja Panel Water Treatment Plant:
 belum

2. Panel Waste Water Treatment Plant (WWTP)


Panel waste water treatment plant (WWTP) adalah pengolahan air limbah
menjadi air bersih, panel ini biasanya digunakan pada pabrik pabrik yang
menghasilkan limbah cair. Menurut undang undang yang berlaku air limbah tidak
boleh dibuang langsung ke sungai maupun laut jika perusahaan membuang air
limbah tersebut langsung ke sungai maupun laut maka perusahaan mendapat
sanksi dari dinas setempat. maka air limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu.
Pada panel waste water treatment plant (WWTP) penulis mengerjakan untuk
projeck PT NESTLE INDONESIA, mengerjakan tampilan HMI dan program
PLC. HMI dan PLC pada projeck ini menggunakan brand/merk Allen Bradley dan
membuat tampilan HMI menggunakan software factory talk sedangkan membuat
program PLC menggunakan software .

32
Berikut tampilan HMI P&ID dan potongan program PLC panel waste wate
water treatment plant (WWTP) untuk projeck PT NESTLE INDONESIA:
Gambar belum
Gambar Tampilan P&Id projeck PT Nestle Indonesia
Berikut potongan program PLC:

Gambar belum
Gambar program PLC projeck PT Nestle Indonesia
Cara kerja panel waste water treatment plant:
 belum

3. Panel Lighting Control Panel (LCP)


Panel Lighting Control Panel (LCP) adalah
Pada panel POND System penulis mengerjakan untuk projeck PT Mitra
Panca Persada, mengerjakan tampilan HMI. HMI disini menggunakan brand/merk
Mitsubishi dan membuat tampilannya menggunakan software GT Desainer 3.
Berikut tampilan HMI P&ID Panel POND System untuk projeck PT
NESTLE INDONESIA:

33
Gambar Tampilan P&Id projeck PT Nestle Indonesia
Cara kerja panel Lighting Control Panel (LCP)
 Belum

4. Panel drawing Sub – renewal


Panel Drawing sub – renewal adalah panel untuk pengolahan air menjadi air
bersih, air bersih disini sudah tidak ada kandungan mineralnya biasa kita sebut
dengan sebutan air denim, namun panel ini tidak ada penampungan akhirnya
hanya penampungan sementara jika penampungan sementara telah penuh maka
air akan mengalir lagi ke proses awal.
Pada panel Drawing Sub- Renewal penulis mengerjakan untuk projeck PT
Indonesia Epson Industri, mengerjakan tampilan HMI dan program PLC. HMI
merk Mitsubishi menggunakan software GT Desainer 3, dan PLC merk
Mitsubishi menggunakan software GX Work 2.
Berikut tampilan HMI P&ID dan potongan program PLC Panel drawing sub
– renewal untuk projeck PT Indonesia Epson Energy.

Gambar Tampilan P&Id projeck PT Indonesia Epson Energy


Berikut potongan program PLC panel drawing sub – renewal:

34
Gambar Program PLC projeck PT Indonesia Epson Energy
Cara kerja panel waste water treatment plant:
 belum

4.3 Bagian Produksi


Dibagian produksi penulis mengerjakan perakitan atau wiring panel, selama
magang industri dibagian produksi penulis mengerjakan beberapa projeck
dantaranya adalah:
1. Panel Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Fungsi dari panel ini sama dengan pengertian di atas yaitu pada intinya
pengolahan air limbah menjadi air bersih. Namun cara kerja dari setiap panel ini
berbeda beda tergantung dari permintaan dari konsumen.
Pada panel waste water treatment plant (WWTP) penulis mengerjakan 2
projeck yaitu projeck PT Aneka Bina Citra.

35
Gambar Panel WWTP Tampak Depan Gambar Panel WWTP Tampak Depan
2. Panel Motor Control Center (MCC)
MCC berfungsi sebagai pusat panel untuk menghidupkan, menghentikan dan
memonitor kerja-kerja motor.
Pada panel Motor Control Center (MCC) penulis mengerjakan projeck untuk
PT Moya. Berikut ini panel Motor Control Center (MCC) yang dikerjakan
penulis:

Gambar Panel MCC Tampak Depan Gambar Panel MCC Tampak Dalam Commented [o7]: Dijadikan satu gambar 4…

3. Panel Distribusi Shop


Panel distribusi shop berfungsi untuk menyalurkan atau membagi energi
listrik ke beban. panel distribusi shop ini untuk projeck PT SHEEL Indonesia,
panel ini dipasang
Gambar belum
Gambar Panel Distribusi Shop Gambar Panel Distribusi Shop
Tampak Depan Tampak Dalam
4. Panel Distribusi Lube Bay
Gambar belum

36
Gambar Panel Distribusi Lube Bay Gambar Panel Distribusi Lube Bay
Tampak depan tampak dalam
5. Panel Panel drawing Sub – renewal
Fungsi dari panel ini sama dengan pengertian di atas. Pada panel Drawing
Sub - Renewal penulis mengerjakan projeck untuk PT Indonesia Epson Energy.
Berikut ini gambar panel Drawing Sub - Renewal yang dikerjakan penulis:

Gambar Panel drawing sub – renewal Gambar Panel drawing sub - renewal
tampak depan tampak dalam
6. Panel Pond System

Gambar Panel Pond System Tampak Gambar Panel Pond System Tampak
Depan Dalam

37
7. Panel Reverse Osmosis (RO)
Reverse osmosis adalah proses filtrasi air menggunakan selaput (membrane)
yang dimanfaatkan secara luas untuk proses desalinasi dan permunian air.
Tekhnologi reverse osmosis ini sangat baik digunakan untuk pemurnian air dari
air ledeng menjadi air siap minum. Karena dapat membuat air ledeng yang
banyak kandungan zat terlarutnya menjadi air murni atau hamper taka da zat
terlarutnya.
Pada panel reverse osmosis ini mengerjakan untuk projeck PT Aneka Bina
Citra. Berikut ini gambar panel Reverse Osmosis:

Gambar Panel Reverse Osmosis (RO) Gambar Panel Reverse osmosis RO)
Tampak Depan Tampak Dalam
8. Panel Jockey Pump
Jockey pump adalah salah satu pompa yang terdapat dalam instalasi hydrant,
jockey pump berfungsi sebagai stabilizer tekanan, yaitu menjaga kestabilan
tekanan pada pipa hydrant. Dalam kondisi normal tekanan pada piupa hydrant
bisa berkurang karena kebocoran pipa yang disebabkan oleh korosif atau karat
pada instalasi hydrant.
Pada panel jockey pump ini mengerjakan untuk projeck PT Baskara. Berikut
ini gambar panel Jockey Pump:
Gambar belum
Gambar Panel Jockey Pump Tampak Gambar Panel Jockey Pump Tampak
Depan Dalam

38
4.4 Proses Pembuatan Panel
Dari sekian banyaknya kegiatan proses pembuatan panel yang penulis
kerjakan, penulis hanya membahas satu panel lebih dalam dari proses pembuatan
awal sampai di aplikasikan di perusahaan. Yaitu panel Drawing Sub – Renewal
untuk Client PT Indonesia Epson Industri.
Berikut proses pembuatan panel Drawing Sub – Renewal:
4.4.1 Pembuatan Gambar Desain
Pada dasarnya sebelum melakukan pembuatan suatu barang kita harus
membuat rancangan atau desain terlebih dahulu agar hasil akhir sesuai dengan
keinginan kita, dan apabila dalam pembuatan suatu barang tidak dirancang
terlebih dahulu akibatnya hasil akhir akan berantakan. Yang dibahas dalam
rancang desain ini adalah pembuatan panel Drawing Sub – Renewal, dalam
pembuatan panel ini wajib melakukan perancangan desain terlebih dahulu agar
hasil akhirnya tersusun rapih dan tidak berantakan, untuk melakukan pembuatan
panel Drawing Sub – Renewal yang harus dipersiapkan rancang desainnya antara
lain: Desain box panel, Tata letak komponen, Rangkaian power/daya, dan
Rangkaian kontrol.
1. Desain Box Panel
Desain Box panel disini tidak asal membuat box panel tetapi harus
mengikuti jumlah komponennya jika komponennya banyak maka box
panelnya besar sedangkan jika jumlah komponennya sedikit maka box
panelnya kecil. Akan tetapi jika komponennya banyak dan box panelnya
besar maka tidak efisien karena memakan banyak tempat harganya pun
sedikit lebih mahal begitu juga sebaliknya.

39
Gambar 2.1. Box Panel Tampak Gambar 2.1. Box Panel Tampak
Depan (Pintu 1) Depan (Pintu 2)
Commented [o8]: Gambar dijelaskan melalui tulisan

Gambar 2.1. Box Panel Tampak Gambar 2.1. Box Panel Tampak
Samping Kanan Samping Kiri

40
Gambar 2.1. Base Plate atau panel tampak dalam
2. Desain Tata letak Komponen
Desain tata letak komponen adalah untuk menentukan posisi posisi
komponen agar tersusun rapih, dan mempercepat dalam proses wiring/
perakitan panel.

Gambar 2.1. Box Panel bagian pintu Gambar 2.1. Box Panel bagian
tampak depan dari pintu 1 pintu tampak depan pintu 2

41
Gambar 2.1. Box Panel Tampak Gambar 2.1. Box Panel Tampak
Dalam (Base Plate) Samping
3. Rangkaian Power/Daya
Rangkaian daya adalah untuk menghubungkan sumber listrik PLN ke
beban.
Commented [o9]: Gambar2 dijelaskan

Gambar 2.1. Rangkaian Power/Daya (Pengawatan)


4. Rangkaian Kontrol
Rangkaian control adalah untuk mengontrol beban

42
Gambar 2.1. Rangkaian Kontrol Power PLC, HMI, FAN, Stop Kontak

Gambar 2.1. Rangkaian Kontrol Inverter A

43
Gambar 2.1. Rangkaian Kontrol Inverter B
5. Rangkaian PLC Digital Input
Digital input PLC yaitu nilai masukan informasi yang hanya memiliki 2
kondisi (sinyal biner). Nilai dalam bentuk digital ini biasanya hanya memiliki
dua pilihan yang biasa dilambangkan dengan angka 1 dan 0, atau umumnya
dapat diartikan sinyal yang diterima berupa terhubung (On) atau Terputus
(Off).
Contoh peralatan yang mengirim sinyal digital input yaitu level switch
(low level), limit switch (valve actuator), proximity switch, contactor point
NO/NC (kontaktor), push button, emergency stop, selector switch, dll
Berikut gambar rangkaian PLC digital input untuk panel Drawing sub –
renewal:

44
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Digital Input
6. Rangkaian PLC Digital Output
Digital output adalah nilai keluaran atau perintah yang dikirimkan PLC ke
suatu alat yang juga bekerja secara digital. Sinyal digital dapat diartikan suatu
perintah yang hanya memiliki dua kondisi (sinyal biner) yang dikirimkan ke
sistem kontrol. Seperti contohnya ON-OFF, buka-tutup, Run-Stop pada suatu
alat digital yang menerima sinyal tersebut.
Contoh peralatan yang menerima sinyal digital output adalah: motor,
pump, valve, dll
Berikut gambar rangkaian PLC digital output untuk panel Drawing sub –
renewal:

45
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Digital Output
7. Rangkaian PLC Analog Input
Analog input adalah suatu masukan informasi yang memiliki beberapa
kondisi (sinyal yang berkelanjuan) yang diterima oleh PLC dari suatu alat
instrument analog.
Sinyal analog dapat berupa rentang nilai antara 4mA – 20mA, 0V-10V,
100ohm-250ohm, dan berbagai rentang nilai lainnya.
Contoh peralatan yang mengirim sinyalanalog input adalah pressure
transmitter, level transmitter, flow transmitter, speed indicator controller
(SIC), temperature transmitter, RTD, dll
Berikut gambar rangkaian PLC Analog input untuk panel Drawing sub –
renewal:

46
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Analog Input
8. Rangkaian PLC Analog Output
Analog output sama halnya dengan sinyal analog input, nilai sinyal analog
output adalah suatu perintah yangdikirimkan PLC ke suatu alat bersifat analog
berikutnya. Sinyal analog ini juga memiliki beberapa kondisi (sinyal
berkelanjutan) yang dikirimkan ke system control berbagai macam alat
instrument yang bekerja berdasarkan nilai analog yang diterimanya.
Beberapa contoh peralatan yang menerima sinyal analog output
diantaranya adalah control valve, control speed, inverter, VFD, VSD, dan
berbagai alat instrument lainnya.
Berikut gambar rangkaian PLC analog output untuk panel Drawing sub –
renewal:

47
Gambar 2.1. Rangkaian PLC Analog Output
4.4.2 Pembuatan Box Panel
Pembuatan Box Panel tidak di kerjakan oleh PT Modul Sinergi
Technology namun dibuat oleh PT Artha Panel Perkasa, PT modul Sinergi
Technology sudah bekerja sama dengan PT Artha Panel Perkasa dalam
pembuatan Box Panel.
4.4.3 Bagian Mekanik
Box Panel yang baru biasanya polos belum ada lubang untuk pemasangan
komponen di pintu maupun di base plat panel. Pada bagian mekanik disinilah
mempersiapkan Box Panel agar siap masuk ke bagian wiring atau perakitan panel,
misalnya pemasangan Rel dan Duck pada base plat panel , pembuatan Busbar,
pembuatan cover acrylic untuk cover busbar, pembuatan lubang pada pintu untuk
pemasangan push button, lampu indicator, selector switch, emergency stop, HMI,
power meter, dsb.
Berikut proses pengerjaan pada bagian mekanik:
1. Persiapan Alat dan Bahan

48
Sebelum melakukan pekerjaan persiapkan terlebih dahulu alat dan bahan
yang akan digunakan, dan juga gunakanlah alat dan bahan sesuai dengan
fungsinya agar terhindar dari kecelakaan kerja.
a. Alat
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Obeng - 6mm USA 1 Buah
2 Obeng + 6mm USA 1 Buah
3 Meteran 5M VPR 1 Buah
4 Bor Tangan Duduk 10mm Makita 1 Buah
5 Gerinda 4” Makita 1 Buah
6 Kikir Flat 10in Wynn’s 1 Buah
12 Mata Bor 3mm, 5mm Bosch 1 Buah
13 Holsow 12mm, 18mm Broco 1 Buah
14 Pemotong Busbar 10mm Bosch 1 Buah
15 Tap 3mm Zeki 1 Buah
17 Mata Gerinda Potong dan
WD 1 Buah
penghalus
b. Bahan
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Box Panel 920 x 1800 cm APP 1 Set
2 Busbar 3 x 15 mm - 4 Buah
3 Acrylic 120 x 200 cm - 1 Buah
4 Cat Semprot Merah,
Kuning, Hitam, Pilox 5 Buah
Hijau
5 Baud 3 mm - 30 Buah
2. Pemasangan Duck dan Rel
Dalam pemasangan Duck dan Rel langkah pertama adalah mengukur tata
letak duck dan rel sesuai dengan gambar, kemudian langkah selanjutnya
adalah pengeboran dan tap untuk pemasangan baud, langkah teerakhir adalah
proses pemasangan duck ke base plat panel dengan cara di baud.

49
Gambar 2.1. Pengeboran Gambar 2.1. Pemasangan
Duck

Gambar 2.1. Pemasangan Rel


3. Pembuatan lubang dipintu untuk pemasangan komponen
Pembuatan lubang pada pintu menyesuaikan komponennya misalnya
untuk tombol push button, lampu, emergency stop dan selector switch
lubangnya bulat, untuk HMI dan power meter lubangnya kotak. Dalam
pembuatan lubang menyesuaikan ukuran komponennya, semua komponen
ukurannya tidak sama dan tata letaknya mengikuti desain.

50
Gambar 2.1. Pembuatan Lubang Gambar 2.1. Pembuatan lubang
Bulat Kotak
4. Pemasangan Busbar
a. Pemilihan Busbar
Dalam pemasangan busbar tidak boleh asal dalam memilih ukuran
busbar harus menentukan Kemampuan Hantar Arus (KHA) yang melewati
busbar tersebut, jika ukurannya kekecilan maka akan menyebabkan panel
terbakar jika busbar tersebut kebesaran tidak ada bahaya apapun pada
panel namun dari segi biaya sedikit mahal dan tidak efisien tempat. Jadi
dalam pemilihan busbar harus menentukan Kemampuan Hantar Arus
(KHA).
Berikut tabel ukuran Busbar dilihat dari kemampuan hantar arus yang
melewatinya:
Tabel Ukuran rel Tembaga atau Busbar
Tebal Lebar Tebal Lebar
Cam(A) Cam(A)
(mm) (mm) (mm) (mm)
3 15 184 6 40 815
3 20 245 6 50 955
3 25 300 6 60 1145
3 30 350 6 80 1528
3 35 405 6 100 1910
3 40 470 8 40 795
3 50 570 8 50 950
4 15 235 8 60 1110
4 20 305 8 80 1480

51
4 25 365 8 100 1850
4 30 430 10 30 700
4 40 540 10 40 800
5 20 345 10 50 1060
5 25 415 10 60 1200
5 30 480 10 80 1525
5 40 610 10 100 1800
5 50 740 10 120 2100
5 60 865 10 150 2625
5 80 1110 10 160 2800
5 100 1345 10 200 3500
6 25 480 12 100 2100
6 30 535 12 120 2520
6 35 675 15 100 2625

Gambar 2.1. Pemotongan Busbar Gambar 2.1. Pengeboran Busbar

52
Gambar belum
Gambar 2.1. Pengecatan busbar Gambar 2.1. Pemasangan busbar
5. Pemasangan Acrylic
Fungsi Acrylic disini adalah untuk mengamankan busbar agar tidak
telanjang karena jika orang tidak sengaja megang busbar tersebut akan
tersengan listrik, jadi untuk menghindari tersebut di pasang cover acrylic.

Gambar 2.1. Pemotongan Acrylic Gambar 2.1. Pemasangan


Acrylic
4.4.4 Perakitan atau Wiring Panel
Dalam proses perakitan panel banyak yang perlu diperhatikan diantaranya
adalah:
a. Luas penampang kabel
Dalam proses perakitan tidak boleh asal memilih ukuran penghantar, jika
penghantar tersebut kekecilan maka

53
Tabel mentukan luas penampang kabel untuk penghantar fleksibel atau serabut

b. Warrna kabel
Tabel menentukan warna kabel atau penghantar

54
c. Ukuran sepatu kabel / skun dan ukuran tube
Tabel ukuran sepatu kabel/skun jenis skun ring
Tabel Belum selesai
No Ukuran Kabel Jenis sepatu kabel Ukuran
1 0,75 mm 3.2 mm
2 1,5 mm 3.5 mm
3 2,5 mm
4 4 mm
5 6 mm
7 10 mm
8 16 mm

d. Ukuran Tube
Tabel ukuran tube penghantar 1 penghantar
Tabel Belum Selesai
No Ukuran Kabel Jenis Tube Ukuran
1 0,75 mm

55
2 1,5 mm
3 2,5 mm
4 4 mm
5 6 mm
7 10 mm
8 16 mm

Tabel ukuran tube penghantar jumper


No Ukuran Kabel Jenis Tube Ukuran
1 0,75 mm
2 1,5 mm
3 2,5 mm

Setelah semua persyaratan sudah di terapkan langkah selanjutnya masuk


dalam proses perakitan panel, sebelum melakukan pekerjaan perakitan panel
persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu dan juga gunakanlah alat dan bahan
sesuai dengan fungsinya agar terhindar dari kecelakaan kerja.
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Sebelum melakukan pekerjaan siapkan alat dan bahan terlebih dahulu, semua
alat di simpan dalam loker alat jadi sebelum melakukan pekerjaan mengambil
semua alat di loker, jika sudah selesai semua kembalikan alat ke tempat semula
dan bahan-bahan mengambil di gudang.
a. Alat
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Tang Pengupas Kakaktua Prohex
1 Buah
2in
2 Tang Pres Skun 1,5 mm – HS
1 Buah
16 mm
3 Tang Kombinasi 7 inc Tekiro 1 Buah
4 Tang Potong 7 inc Tekiro 1 Buah

56
5 Obeng - 6 mm USA 1 Buah
6 Obeng + 6 mm USA 1 Buah
7 Tespen 220V DEKO 1 Buah
16 Multimeter Digital SANWA 1 Buah
b. Bahan
No Deskripsi Type Brand Jumlah Unit
1 Kabel +24VDC (Red) NYAF Jembo
2
1 Rol
1.5mm Cable
2 Kabel -24VDC (Black) NYAF Jembo
2
1 Rol
1.5mm Cable
3 Kabel 220V Phase NYAF Jembo
2
2 Rol
(Yelow) 1.5mm Cable
4 Kabel 220V Netral Jembo
1.5mm2 1 Rol
(Biru) Cable
5 Kabel PLC DI/DO Jembo
1.5mm2 2 Rol
AI/AO (Yelow) Cable
7 Kabel Earth (Yelow- Jembo
6mm2 1 Rol
Green) Cable
8 MCCB 4P 50A 36kA NF125HV Mitsubishi 1 Buah
9 CT 50/5A Class 1 CIC 3 Buah
10 Power Meter ME96SSEA-
Mitsubishi 1 Buah
MB
11 Indicator Lamp R,S,T
(Merah, Kuning, 220V Idec 3 Buah
Hijau)
12 MCB 3p 10A 10kA EP10-C10 TESC 2 Buah
13 MCB 2p 16A 6kA EP06-C16 TESC 3 Buah
14 MCB 2p 6A 6kA EP06-C6 TESC 2 Buah
15 MCB 1p 6A 6kA EP06-C6 TESC 4 Buah
16 MCB 1p 2A 6kA EP06-C2 TESC 3 Buah
17 Inverter FR-E740 Mitsubishi 2 Buah

57
3.7Kw
18 Relay 24VDC G2R Omron 12 Buah
19 Relay 220VAC MY4N Omron 2 Buah
20 Relay 220VAC NY2N Omron 6 Buah
21 Indicator Lamp
Indicator Fault 220V Idec 2 Buah
(Orange)
22 Indicator Lamp
220V Idec 2 Buah
Indicator RUN (Red)
23 Indicator Lamp
220V Idec 2 Buah
Indicator Off (Green)
24 Selector Switch 3P Idec 2 Buah
25 Power Supply
220VAC-24VDC / 7.0 S8VK-C24024 Omron 1 Buah
A
26 Noise Filter RSAN- TDK-
1 Buah
2010LD LAMDA
27 PLC FX3G 60M FX3G 64IO Mitsubishi 1 Buah
28 Exp AI-4Ch FX3UC-4AD Mitsubishi 3 Buah
29 Exp AO-4Ch FX3U-4DA Mitsubishi 1 Buah
30 HMI Color Display 7" GS2107-
Mitsubishi 1 Buah
Color Display WTBD
2. Pemasangan Komponen
Sebelum melakukan proses perakitan pasang semua komponen di base plate
panel, pasang semua komponen jangan sampai ada yang tertinggal, jika ada salah
satu komponen yang tertinggal hasil perakitan panel nanti tidak rapi. Karena
dalam proses perakitan ada aturannya yaitu kabel rangkaian daya di letakan pada
urutan paling bawah dan kabel rangkaian control di letakan di atas kabel
rangkaian daya. Jika ada ada komponen yang tertinggal setelah proses perakitan
selesai maka hasilnya penghantar rangkaian daya penempatannya ada yang di atas
penghantar rangkaian kontrol.

58
Gambar memasang komponen
3. Perakitan Panel
Setelah proses pemasangan komponen lanjut ke perakitan panel, dalam
perakitan panel ada aturan khusus yaitu:
a. Merangkai rangkaian daya terlebih dahulu daripada rangkaian Kontrol
karena penghantar rangkaian daya besar besar jadi penempatannya di bagian
paling bawah, setelah semua merangkai rangkaian daya selsesai lanjut
merangkai rangkaian kontrol, rangkaian kontrol penghantarnya di letakan di
atas penghantar rangkaian daya. Jika penghantar rangkaian kontrol diletakan
di bawah penghantar rangkaian daya hasilnya kurang rapih dan dalam
maintenance sulit.
b. penghantar rangkaian analog PLC tidak boleh dicampur dengan penghantar
rangkaian daya
karena analog input untuk penghantar sensor, jika penghantar rangkaian
analog input di campur dengan penghantar rangkaian daya nanti pembacaan
sensor tidak akurat karena induksi dari penghantar rangkaian daya karena
penghantar rangkaian arusnya terlalu besar.
Setelah aturan perakitan dipahami selanjutnya adalah proses perakitan
panel, berikut adalah langkah – langkah langkah proses perakitan:
a. pembuatan nama kabel/tube dengan mesin print tube, namun dalam
pembuatan nama kabel/tube melihat gambar rangkaian

59
Gambar pencetakan tube/nama kabel
b. pemotongan kabel untuk menghubungkan antar komponen, namun dalam
pemotongan kabel ini harus melihat gambar rangkaian mana komponen
yang akan dihubungkan
gambar belum
Gambar pemotongan kabel
c. memasang nama kabel/tube, dalam pemasangan ini harus melihat gambar
jangan sampai pemberian nama ini ujungnya berbeda
gambar belum
Gambar pemasangan nama kabel/tube
d. pemasangan sepatu kebel/skun, dalam pemasangan sepatu kabel/skun ini
dengan cara di pres menggunakan tang skun atau tang creamping
gambar belum
Gambar pemasangan sepatu kabel/skun
e. menghubungkan antar komponen
gambar belum
Gambar pemasangan kabel anatar komponen
4. Pemberian nama pada komponen dan pemberian name plate pada pintu panel
Fungsi dari pemberian nama pada setiap komponen adalah agar tekhnisi mudah
mengoperasikan panel dan juga jika terjadi kerusakan mudah diatasi.

60
Gambar pemberian name plate pada gambar pemberian name plate pada
Setiap komponen di dalam panel pintu panel
4.4.5 Memprogram panel
1. Membuat Tampilan HMI
a. Tampilan P&Id
Tampilan P&Id ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja dari panel
Drawing Sub - System Renewal

Gambar 2.1. Tampilan HMI Flow


b. Tampilan Operation Switch
Tampilan Operation Switch ini terdiri dari dua bagian yang pertama
operation mode yaitu berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan

61
pompa kemudia bagian kedua yaitu PID Control yaitu berfungsi untuk
setting pembukaan valve dan setting kecepatan pompa.

Gambar 2.1. Tampilan HMI Operation Switch


c. Tampilan Interlock

Gambar 2.1. Tampilan HMI Interlock


d. Tampilan Alarm List
Tampilan alarm list berfungsi sebagai indicator jika terjadi gangguan
pada system panel drawing – sub renewal. Jika alarm list berwarna merah
tandanya pada bagian system tersebut terjadi gangguan.

62
Gambar 2.1. Tampilan HMI Alarm List
e. Tampilan Alarm History
Tampilan alarm history ini hamper sama dengan tampilan alarm list
namun alarm list hanya sebagai indicator saja sedangkan alarm history isa
melihat kapan terjadi gangguan karena tampilan ini ada settingan waktu
gangguannya, jika terjadi gangguan maka bisa dilihat kapan gangguan
tersebut terjadi.

Gambar 2.1. Tampilan HMI Alarm History Display


f. Tampilan Analog Measurenment

63
Tampilan Analog Measurenment berfungsi sebagai indicator dari
pembacaan sensor dalam bentuk diagram balok dan juga untuk mensetting
sensor.

Gambar 2.1. Tampilan HMI Analog Measurenmt 1

Gambar 2.1. Tampilan HMI Analog Measurenmt 2


g. Tampilan Trend Graph
Tampilan Trend Graph berfungsi sebagai indicator dari pembacaan sensor
dalam bentuk diagram garis.

64
Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph RIA 01

Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph TIA 01

65
Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph PIA 01

Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph PIA 02

66
Gambar 2.1. Tampilan HMI Trend Graph PIA 03
2. Program PLC
Dalam proses pemrograman ini menggunakan software GX Work 2 karena
PLC-nya menggunakan brand Mitsubishi. Berikut ini adalah gambar potongan
program PLC untuk panel drawing sub – renewal, yang di tampilkan di
laporan ini hanya potongan program saja jika di tampilkan semua program
tidak memungkinkan karena banyaknya program.
Dalam pembuatan program PLC tidak dijadikan 1 screen karena untuk
mempermudah dalam proses pengerjaan dan dalam perbaikan program
nantinya akan mudah juga. Jadi program ini dibuat perbagian.
a. Program Utama

67
Gambar program utama
b. Proses

Gambar program proses


c. Program status

68
Gambar program status
d. Program untuk analog input atau scalling

Gambar program scalling


e. Program untuk alarm

69
Gambar program alarm
3. Download Program ke panel
Fungsi dari proses ini adalah untuk transfer program PLC maupun
tampilan HMI yang sudah dibuat dilaptop di transfer ke panel, agar sistem
bekerja.

Gambar 2.1. Proses Download Program Ke panel


4.4.6 Pengetesan panel
Sebelum panel dikirim panel ditest terlebih dahulu bersama orang clint
dari PT Indonesia Epson Industri, panel tersebut sudah sesuai dengan prinsip kerja
yang direncanakan sebelumnya atau belum, dan juga panel tersebut sesuai dengan
desain awal atau tidak, dan jika panel tidak sesuai dengan rencana awal atau
gambar desain maka panel tersebut di perbaiki sampai sesuai dengan rencana awal
atau gambar desain.

70
Gambar 2.1. Pengetesan Panel di workshop bersama Customers
4.4.7 Pengemasan
Panel sebelum dikirim ke Client harus dikemas terlebih dahulu untuk
menghindari kelecetan cat pada box panel tersebut karena misi dari perusahaan
adalah kepuasan pelanggan.

Gambar 2.1. Pengemasan Panel


4.4.8 Pengiriman Panel ke Customer (PT INDONESIA EPSON INDUSTRI)
Dalam proses pengiriman ke Client barang harus benar benar dijaga
jangan sampai terkena air hujan dan terkena sinar matahari langsung atau
berlebihan, jika panel tersebut terkena air hujan dan terkena sinar matahari
langsung atau berlebihan maka panel tidak berfungsi dengan sempurna karena ada
komponen yang kodisinya tidak normal karena kejadian tersebut.

71
`
Gambar 2.1. Pengiriman Panel
4.4.9 Pengujian dan pengaplikasian Panel di Customer PT INDONESIA
EPSON INDUSTRI
Setelah panel di pasang di Client PT Indonesia Epson Industri dan sudah
di terminasi maka proses selanjutnya pengujian, proses ini adalah proses terakhir
yaitu pengujian semua system agar system tersebut bekerja dengan baik dan
sempurna sesuai yang direncanakan awal.

Gambar 2.1. Pengujian Panel di PT Indonesia Epson Industri

72
Gambar 2.1. Panel dalam kondisi beroperasi di PT Indonesia Epson Industry

4.5 Hasil Akhir Pembuatan Panel Drawing Sub – Renewal

Gambar 2.1. Panel Tampak Depan Pintu 1 Gambar 2.1. Panel Tampak
Depan Pintu 2

73
Gambar 2.1. Panel Tampak Dalam Gambar 2.1. Panel Tampak Dalam
Bagian Pintu 2

Gambar 2.1. Panel Tampak Depan Dalam Kondisi Pintu terbuka

74
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Menerapkan ilmu ilmu teori yang di dapat dari kampus
belum
5.2 Saran
1. Pihak Perusahaan
a. APD diperlengkap demi keselamatan dan menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.
b. Alat kerja diperlengkap demi kenyamanan saat bekerja jadi tidak pinjam
meminjam antar karyawan.
c. Proses perakitan sebaiknya dilakukan di atas meja jadi pada proses
perakitan tidak merakit di lantai, kalau terlalu lama proses perakitan di
atas lantai kadang karyawan mengalami badan pegal pegal karena badan
terlalu lama menunduk.
d. Pada proses perakitan di dalam panel yang besar sebaiknya dalam posisi
duduk karena jika berdiri terlalu lama kaki terasa sakit kadang kram,
saran dibelikan kursi yang bias diatur ketinggiannya.
e. Setiap seminggu sekali sebaiknya dilakukan olahraga secara rutin untuk
menjaga kesehatan karyawan.
f. Kebersihan workshop diperhatikan lagi.
2. Pihak kampus
a. Memperluas jaringan kerjasama dengan industri supaya memperbanyak
reverensi mahasiswa yang akan magang industri.
b. Dari pihak kampus jangan ACC mahasiswa yang mendaftar magang yang
tidak sesuai jurusan maupun prodi.
c. Perbaruhi peraturan atau pedoman magang industry. (nama direktur juga
masih yang lama)
d. Sebaiknya diberikan absen dan jurnal dalam bentuk buku. Setiap
mahasiswa diberikan 1 buku tersebut.
e. Dari pihak kampus sebaiknya memberi kenang-kenangan kepada
perusahaan .

75
f. Kurang adanya penjelasan khusus mengenai sistematika magang.

76
DAFTAR PUSTAKA
BELUM

77
LAMPIRAN

78

Anda mungkin juga menyukai