Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PELINGKUPAN AMDAL DI BIDANG PUSAT


PERBELANJAAN ATAU MALL

Oleh
Yulius Bramudia Sewut
NPM : 19.03.0818

FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN MALANG
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmatnya saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Malang, 22 Desember 2021


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii

PENDAHULUAN ………………………………………………………… 4

A. Latar Belakang Masalah……………………………………............... 4


B. Rumusan Masalah …………………………....................................... 5
C. Tujuan …………………………………………………..…………... 5

PEMBAHASAN…………………………………………………………… 6

A. Pengertian pertamabangan pusat perbelanjaan…..…………………... 6


B. Deskripsi Rencana Dalam Kegiatan Pusat Perbelanjaan …………..... 6
C. Rona Lingkungan Hidup Dalam Kegiatan Pusat Perbelanjaan ………9
D. Evaluasi Dampak Potensial………………………………………….9

PENUTUP………………………………………………………………… 11

A. Kesimpulan ……………………………………………………….... 11
B. Saran ……………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….… 12


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) pertama kali diperkenalkan
pada tahun oleh National Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No.
32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, AMDAL adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun
1999, disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting
untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
padalingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. AMDAL didefinisikan sebagai kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha/kegiatan.
Proses pelingkupan (scoping), Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini)
untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting
(hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuan pelingkupan adalah untuk
menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan,
menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain
yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan
adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan
pertimbangan dalam proses pelingkupan.
Pusat perbelanjaan atau yang bisa disebut shopping mall merupakan salah satu
pusat perbelanjaan yang dirancang dengan konsep modern mengikuti perkembangan
zaman. Shopping mall merupakan suatu arena yang memiliki arti tempat yang luas dalam
suatu bangunan yang terdiri dari berbagai macam toko,baik supermarket, game
online/timezone, toko buku, toko kaset, toko pakaian,kantin/cafe untuk nongkrong, toko
ATK (alat tulis kantor), konter-konter elektronik dan didukung pula oleh satu atau lebih
departement store yangdikelilingi oleh tempat parkir yang luas. (Al-Hamdi,2009: 51)
Fungsi shopping mall sendiri masih sama seperti pasar-pasar tradisional yang
hadir dipelosok daerah, yaitu tempat bertemunya pedagang dan pembeli untuk melakukan
sebuah transaksi jual beli. Yang membedakan hanyalah mall menciptakan daya tarik
tertentu guna menggoda perhatian pengunjunganya sebagai pusat perbelanjaan modern.
Jauh berbeda dengan pasar tradisional yanghanya seadanya dan terpenting roda
perekonomian tetap berputar.
Pusat perbelanjaan juga mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan di
bidang teknologi yang cukup pesat. Pusat perbelanjaan saat ini telah berevolusi dari
asalnya sebagai pusat konsumsi beralih menjadi aspirasi dan gaya hidup konsumen bukan
hanya sebatas tempat untuk melakukan pembelian produk saja. Akan tetapi telah berubah
fungsi menjadi tempat rekreasi yang menarik,menyenangkan, aman, nyaman, dan juga
untuk menghilangkan penat ditubuh.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:


1. Pengertian pertamabangan pusat perbelanjaan?
2. Jelaskan deskripsi rencana dalam kegiatan pusat perbelanjaan?
3. Jelaskan Rona lingkungan hidup dalam kegiatan pusat
perbelanjaan?
4. Apa dampak potensial pelingkup dalam kegiatan pusat
perbelanjaan?

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui perkembangan pusat perbelanjaan di wilayah kepulauan


Indonesia

2. Adapun tujuan penelitian ini adalah : Dapat mengetahui perlingkup AMDAL


dari keberadaan pusat perbelanjaan terhadap sosial ekonomi masyarakat.
BAB 2

PEMBAHASAN
1. Pengertian Pusat Perbelanjaan

Pusat perbelanjaan adalah Sekelompok kesatuan bangunan komersial yang


dibangun dan didirikan pada lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan
diatur menjadi sebuah kesatuan operasi (operatiJlg unit) , berhubungan dengan lokasi,
ukuran, tipe toko dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan
parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total dari toko-toko. (Urban
Land Institute~ 1977.)

Pengertian yang lain menyebutkan ; Pusat perbelanjaan adalah suatu tempat


kegiatan pertukaran dan distribusi barang dan jasa yang bercirikan komersial, melibatkan
waktu dan perhitungan khusus dengan tujuannya adalah memetik keuntungan. (Gl'uen~
Victor~1973. ) Secara umum pusat perbelanjaan mempunyai pengertian sebagai suatu
wadah dalam masyarakat yang menghidupkan kota atau lingkungan setempat selain
berfungsi sebagai tempat untuk kegiatan berbelanja atau transaksi jual beli, juga sebagai
tempat untuk berkumpul atau berekreasi (relax). (Bendington, 1982 : P.28)

2. Deskripsi Rencana Kegiatan

bangunan pusat perbelanjaan Mall dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu: fase pra
konstruksi, fase konstruksi dan fase operasional. Kegiatan ini dikelompokan berdasarkan
kemungkinan terjadinya dampak penting terhadap lingkungan:

1. Pra konstruksi

Tahapan ini dilakukan sebelum dimulainya kegiatan pembangunan mall dari perencanaan
sampai persiapan lahan siap dilakukan pekerjaan konstruksi. Adapun kegiatannya yaitu:

a) Survei lokasi

Survey yang dilakukan antara lain: survei luas lahan, survei kelayakan lahan, keadaan
lingkungan di sekitarnya baik topografinya (kemiringan lereng) hidrologi serta keadaan
sosial daerah tersebut.

b) Perizinan
Perizinan bangunan gedung Mall ini meliputi izin lokasi, advice planning, Rencana Tata
Letak Bangunan (RTLB), UKL UPL, HO (ijin gangguan), IMB (ijin mendirikan
bangunan), dan perijinan lainnya sesuai dengan perturan daerah tempat gedung berdiri.
Permintaan ijin, wajib dilakukan untuk mendirikan sebuah bangunan agar nantinya jika
terjadi sesuatu terhadap lahan tersebut ada jaminan dari pemerintah.

c) Sosialisasi program

Sosialisasi program sebagai informasi bagi masyarakat sekitar tentang program kegiatan
yang akan di buat di lokasi tersebut.

d) Pembebasan lahan

Lahan yang akan di jadikan Mall ini adalah lahan tempat berdirinya rumah sakit yang
sudah tidak beroperasional dan sebagian lahan milik warga yang berdekatan dengan Mall
karena lahan bekas rumah sakit masih kurang luas jika tidak diadakan perluasan ke lahan-
lahan milik warga, jadi pembelian lahan yang akan dibangun proyek ini dari para warga
dan Pemda setempat.

e) Perencanaan

Sebelum bangunan didirikan, harus dibuat desain rinci bangunan sesuai dengan ketentuan
administrasi dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku.

2. Fase kontruksi

Tahapan ini merupakan kegiatan pelaksanaan fisik pembangunan mall baik dari mulai
perataan tanah , sampai selesainya bangunan. Adapun kegiatannya yaitu:

a. Penerimaan tenaga kerja

Yaitu kegiatan perekrutan tenaga kerja untuk pelaksanaan pembangunan Mall.


Penerimaan tenaga kerja dilakukan dengan merekrut penduduk setempat.

b. Pembuatan base camp/barak kerja

Yaitu pembuatan pos untuk semua kegiatan dengan cara membuat suatu bangunan
khusus buat para kontraktor dan penempatan bahan-bahan material bangunan.

c. Mobilisasi alat berat dan material

Alat-alat berat yang dibawa dan akan digunakan seperti bulldozer, excavator, vibroroller,
damp truk dan peralatan lainnya dimana akan digunakan untuk mengangkut
materialseperti pasir, semen, batu-batuan, besi, dan lain-lain.
d. Pembangunan bangunan utama (Mall, Ruko, Taman dan Hotel)

Pembangunan dimulai dengan perataan tanah dengan menggunakan alat berat lalu
pembuatan pondasi, pembangunan dinding, sampai bangunan konstruksi tersebut selesai
dan siap digunakan.

e. Pembangunan sarana dan prasarana mall

Pembuatan jalan, baik itu di dalam lokasi mall maupun diluar lokasi mall, Pemasangan
instalasi listrik , dipilih sumber tenaga PLN dan sebagai cadangan menggunakan tenaga
diesel/generator. Pemasangan jaringan telepon, pemasangan jaringan air bersih, dimana
akan menggunakan sumber air dari PDAM dan air bawah Tanah. Pembangunan fasilitas
seperti mushola, toilet, tempat parkir, taman bermain, pos keamanan dan pembangunan
sarana pengolahan air limbah dan sampah. Sarana pengolahan/pembuangan air limbah
dometik dibuat dibagian timur lokasi proyek yang berupa saluran air besar.

f. Pembersihan lahan

Setelah pembangunan selesai kemudian dilakukan pembersihan lahan dari sisa material
bangunan, agar disekitar bangunan terlihat bersih.

3. Fase operasional

a. Operasional Mall

Mall akan banyak dikunjungi orang untuk berbagai tujuan, karena mall merupakan ruang
publik yang dapat digunakan oleh siapa pun.

b. Perawatan bangunan

Seperti melakukan pengecatan ulang pada bangunan yang sudah rusak warnanya.

c. Perawatan lingkungan

Penyiraman tanaman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari, pemangkasan tanaman
dilakukan apabila tanaman tersebut sudah tua atau mengganggu, perawatan drainase
dilakukan dengan cara melakukan monitoring terhadap saluran tersebut secara berkala.

d. Perawatan jalan

Perawatan jalan dilakukan secara berkala, bila terjadi kerusakan akan langsung diperbaiki
atau ditambal.

4. Pasca operasional

Penanganan tenaga kerja


Setelah Mall sudah tidak beroperasi lagi, maka perlu memikirkan tenaga-tenaga kerja
yang bekerja di Mall tersebut, seperti pemberian pensangon, gaji/tunjangan
ataupunmemindahkan ke Mall-Mall yang masih beroperasi atau ke tempat-tempat yang
membutuhkan banyak tenaga kerja yang berpengalaman.

3. Rona lingkungan hidup Dalam Kegiatan Pusat Perbelanjaan

Kegiatan Pembangunan pusat perbelanjaan merupakan kegiatan yang diperkirakan


mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, sehingga akan menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan terhadap komponen lingkungan. Komponen lingkungan
yang akan ditelaah yaitu komponen yang diperkirakan akan terkena dampak penting oleh
kondisi antara lain :

a. Kondisi Demografi, kependudukan, Struktur penduduk, keadaan penduduk didaerah


tersebut beraneka ragam. Dari tua sampai muda, dari anakanak sampai remaja, Dari kelas
bawah, menengah, atas juga ada. Melihat kondisi saat ini didaerah tersebut mayoritas
menengah keatas sehingga bagi kalangan / masyarakat bisa berbelanja berbagai bahan
pokok dan sekunder disana. b. Kondisi Ekonomi. Kondisi Ekonomi menggambarkan
tingkat pendapatan penduduk mayoritas lumayan stabil. Karena kebanyakan penduduk
menengah keatas. Artinya disini juga terbukanya kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha dalam proyek tersebut.

c. Kondisi Sosial Budaya Masyakat Masyarakat Lambah Sari, lebih cenderung membeli
bahan-bahan pokok keperluan yang dibutuhkan. Sehingga budaya konsumtif bisa diatasi
dengan pendekatan ekologi, artinya seberapa perlu kebutuhan tersebut untuk dikonsumsi.
Jadi menciptakan pola pikir yang bukan untuk hura-hura.

d. Kondisi kesehatan masyarakat. Kondisi kesehatan didaerah tersebut lebih terkait pada
penyediaan air bersih, status gizi, dan kecukupan pangan, serta obat-obatan

4. Evaluasi dampak potensial

di ukur berdasarkan kriteria evaluasi dampak, dimana berdasarkan kriteria tersebut di


dapat beberapa dampak penting hipotetik, di antaranya:

a) Arus lalu lintas Kegiatan mobilisasi alat berat dan material yang membebani jalan
akses yang sudah tersedia, sehingga timbul bangkitan/tarikan arus lalu lintas,
menyebabkan kerusakan jalan, pencemaran udara, kemacetan, perubahan suhu
dan iklim, dan terganggunya kesehatan masyarakat.
b) Kualitas dan kuantitas air tanah
Dalam kegiatan konstruki (pembangunan) tentunya membutuhkan air untuk
menunjang kegiatan tersebut. Jumlah air yang dibutuhkan sangatlah banyak, dan
untuk memenuhi kebutuhan air tersebut maka sumber air yang digunakan adalah
air tanah. Sehingga kuantitas air tanah bisa berkurang dan kualitasnya pun bisa
menurun karena kontaminasi lumpur pada kegiatan pembangunan. Begitu juga
pada kegiatan operasional kegitan mall, sumber air yang digunakan adalah air
tanah artesis. Dalam pemakaian air yang banyak makan kuantitas air tanah
dangkal yang dipakai oleh masyarakat sekitar menjadi berkurang dan kualitasnya
pun dapat turun selain karena kuantitas air menurun dan terkontaminasi lumpur
atau tanah pada sumur bor, penurunan kualitas air tanah ini dapat disebabkan oleh
limbah domestic yang diserapkan ke dalam tanah, sehingga berdampak pada
penurunan kuantitas dan kualitas air tanah yang di akibatkan oleh pemakaian yang
berlebihan serta limbah dari proyek yang nantinya akan berdampak munculnya
vektor penyakit dan binatang penganggu, yang berdampak lanjutan pada
kesehatan masyarakat
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari makalah ini yaitu:
a) Pusat perbelanjaan adalah Sekelompok kesatuan bangunan komersial yang
dibangun dan didirikan pada lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai
dan diatur menjadi sebuah kesatuan operasi (operatiJlg unit)
b) bangunan pusat perbelanjaan Mall dibagi dalam 3 (tiga) tahap yaitu: fase pra
konstruksi, fase konstruksi dan fase operasional.
c) Kegiatan Pembangunan pusat perbelanjaan merupakan kegiatan yang
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, sehingga
akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan terhadap komponen
lingkungan.

B. Saran

Saran yang dapat saya berikan yakni untuk pembaca harus lebih memahami lagi proses
pelingkupan AMDAL di bidang pusat perbelanjaan karena sangat berguna untuk
menambah ilmu pengtahuan tentang AMDAL dan pusat perbelanjaan.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/38300/3/04.%20BAB%20I.pdf diakses pada tanggal 22


Desember 2021
https://id.scribd.com/document/334860108/PELINGKUPAN-PEMBANGUNAN-
PUSAT-PERBELANJAAN-GORONTALO-MALL-docx diakses pada tanggal 22
Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai