Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ADMINISTRASI BISNIS

UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH : ANALISIS KELAYAKAN BISNIS


KODE MATA KULIAH : BISS 616
HARI / TGL ; KAMIS, 2 JUNI 2022
WAKTU : 10.30 S/D 24.00

JAWABAN DIKIRIM KE EMAIL : sugiharto@ulm.ac.id


Diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi
Dengan format : UAS AKB 22
NAMA : Norjannah
NIM : 1910412320029
KELAS : Mandiri / c
SOAL :

1. Mengapa sebelum suatu Usaha atau Proyek dilaksanakan diperlukan suatu ANALISIS
KELAYAKAN terlebih dahulu.. Kemukakan pendapat Saudara dengan rinci dan jelas.

2. Sebutkan dan Jelaskan PIHAK PIHAK yang kemungkinan berkepentingan dengan ANALIIS
KELAYAKAN BISNIS. Sehingga suatu Usaha yang Besar diharuskan Menyusunnya.

3. PT. GELORA PANCA HARAPAN mempercayakan kepada Saudara untuk Menyusun ANALISIS
KELAYAKAN atas rencana pengembangan usahanya. Apa persiapan dan Tindakan-tindakan
yang saudara akan lakukan..dan Aspek -aspek apa saja yang akan saudara teliti dan jabarkan
dalam ANALISIS KELAYAKAN itu.. ( saudara diperkenankan untuk menentukan jenis usaha
dan asumsi-asumsinya )
4. ( masih terkait dengan soal No.3 ) Dari hasil ANALISIS KELAYAKAN yang Saudara Susun beserta
Team , Pengembangan Usaha yang diinginkan oleh PT.GELORA PANCA HARAPAN ternyata
TIDAK LAYAK untuk direalisasikan..Apa yang akan Saudara sampaikan kepada Pihak
Perusahaan ? sedangkan perusahaan sudah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk
kegiatan Saudara.

5. Sebutkan dan jelaskan Langkah Langkah apa saja yang Saudara lakukan dalam menentukan
besarnya POTENSI PASAR ( pasar potensial ) dan besarnya PERMINTAAN PASAR ( pasar nyata
) dalam ANALISA KELAYAKAN . Saudara diperkenankan menjelaskan beserta contoh yang
relevan.

JAWABAN :

1. kenapa harus dianalisis dulu, karena untuk apa membuat bisnisnya kenapa bisnis
tersebut dibuat kapan dilaksanakan bisnis tersebut dimana bisnis tersebut beroperasi
siapa saja terlibat dalam bisnis tersebut dan bagaimana beroperasi bisnis tersebut ,
membuat proposal analisa kelayakan itu layaknya ibarat map yang menuntun kegiatan
secara efektif dan efesien hingga sampai keteknisnya, untuk mengetahui dapat tidaknya
suatu kegiatan bisnis/investasi dilaksanakan dengan berhvasil bisa juga dikatakan
perwujudan dari sebuah ide bisnis laporan AKB sebagai surat undangan terbuka kepada
investor untuk menanamkan modalnya ke suatu bisnis yang akan dilaksanakan dengan
harapan untuk memperoleh Keuntungan , manfaat yang lebih besar pada masa Hal
yang harus Anda hindari adalah memproduksi suatu barang tanpa melihat peta potensi
pasar. Inilah salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pihak produsen
khususnya kalangan UMKM, yang tidak memiliki perangkat market intelligence yang
baik.
Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek. Perencanaan yang
baik akan memuat tujuan dari proyek. Dengan adanya tujuan tersebut maka semua
pihak yang terlibat mengetahui dan memahami kemana setiap kegiatan harus
diarahkan. Memberikan dasar bagi pekerjaan monitoring dan pengendalian.
Perencanaan memberikan pandangan bagi organisasi mengenai tindakan apa saja yang
harus mereka lakukan demi tercapainya tujuan, termasuk di dalamnya biaya dan
lamanya waktu yang dibutuhkan sehingga tujuan terealisasi. Hal ini akan membantu
organisasi menjadi lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

2. Karena itu dalam hal ini perlu diketahui pihak mana saja yang memiliki kepentingan atas
hasil dari studi kelayakan bisnis, berikut diantaranya:
• Pihak Investor
Pada saat sebuah laporan studi kelayakan bisnis dinyatakan layak, maka langkah
selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mencari investor atau penanam modal apabila
hal itu diperlukan. Sebelum para investor menyetujui untuk menanamkan modalnya
pada bisnis tersebut, maka sebelumnya pihak investor akan mempelajari laporan studi
kelayakan bisnis yang diajukan. Dikarenakan hal tersebut dijadikan sebagai bahan
pertimbangan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan yang akan didapatkan
serta atas jaminan keselamatan mengenai modal yang akan ditanamnya pada bisnis
tersebut.
• Pihak Kreditor

Pihak selanjutnya yang memiliki kepentingan yaitu kreditor. Dimana pilihan lain untuk
mencari modal selain investor adalah kreditor. Kreditor yang dimaksud disini yaitu pihak
yang akan dipinjami modal bisnis. Seperti yang akan dipinjami modal adalah Bank, maka
Bank tersebut juga memiliki hak untuk meninjau ulang studi kelayakan bisnis yang telah
dibuat atau dirancang untuk mempertimbangkan keputusannya apakah akan memberi
pinjaman atau tidak. Dan hal tersebut harus sesuai dengan aturan serta syarat dari sang
kreditor.

• Pihak Manajemen Perusahaan


Selanjutnya ada pihak manajemen perusahaan yang juga memerlukan laporan studi
kelayakan bisnis pada saat studi kelayakan bisnis tersebut dilakukan oleh pihak eksternal
seperti auditor, surveyor atau jasa lainnya. Sebagai project leader dan sebagai tempat
dijadikan proyek tersebut, maka tentu pihak manajemen memerlukan studi kelayakan
bisnis dari proyek bisnis tersebut. Sebagai data dan alat penunjang proyek dari bisnis
yang dijalankan.
• Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah dalam hal ini juga memerlukan laporan studi kelayakan bisnis sebagai data
dan bahan laporan perusahaan. Karena bagaimanapun juga secara langsung atau tidak
langsung, kebijakan pemerintah akan mempengaruhi adanya kebijakan perusahaan.
Misalnya kebijakan pemerintah pada sektor ekonomi seperti adanya penghematan
devisa negara, kegiatan ekspor non-migas, pemakaian tenaga kerja yang besar dan
masih banyak lagi kebijakan lainnya.

Meninjau dari kebijakan pemerintah tersebut, maka setiap proyek bisnis yang
membantu kebijakan pemerintah akan menjadi lebih diprioritaskan untuk bisa
berkembang maju.

•Tujuan Pembangunan Ekonomi

Adapun tujuan dari studi kelayakan bisnis juga perlu menganalisis masalah biaya dan
melihat dari manfaat yang akan diperoleh oleh perusahaan terhadap pembangunan
perekonomian nasional. Aspek – aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan
juga manfaat suatu perusahaan terhadap perekonomian nasional diantaranya adalah
Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah bagi seluruh masyarakat, adanya
nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh adanya tingkatan sosial, juga analisis beban dan
manfaat sosial. Dengan demikian, jelaslah bahwa studi kelayakan bisnis yang dibuat
membutuhkan adanya kajian dalam tujuan pembangunan ekonomi nasional. Sekaligus
memajukan bisnis perusahaan.

3. Step Melakukan Analisa Kelayakan Usaha :

1. Kumpulkan Informasi Latar Belakang Bisnis

Langkah pertama ini adalah di mana banyak pekerjaan dasar untuk sebuah proyek tercakup. Apakah
sebuah proyek baru atau sudah ada, sangat penting bagi analis bisnis untuk mengumpulkan
sejumlah besar informasi latar belakang tentang proyek tersebut. Ini adalah kondisi proyek yang
perlu ditentukan pada tahap ini. Tentukan berbagai keadaan yang berpotensi mempengaruhi
strategi bisnis untuk proyek tersebut. Ini dapat dicapai dengan menggunakan Analisis PESTLE atau
kerangka kerja Lima Kekuatan Porter.

• Analisis PESTLE – teknik analisis ini mengkaji dampak kekuatan eksternal, seperti Politik, Ekonomi,
Sosial-budaya, Teknologi, Hukum, Etika dan implikasinya pada organisasi yang berpotensi
berdampak pada proyek dan strategi.

• Kerangka kerja Porter’s Five Forces – berdasarkan gagasan bahwa organisasi beroperasi dalam
teknik ini, ini menentukan tekanan pada organisasi yang dapat mempengaruhi proyek. Pesaing
industri, pendatang baru, pengganti, pembeli dan pemasok diperiksa untuk menentukan apa, jika
ada, tekanan eksternal yang ada.

Memahami latar belakang bisnis dan mendokumentasikannya secara menyeluruh memungkinkan


proses pengumpulan persyaratan untuk berjalan dengan baik.

• Dokumen opsional yang bermanfaat pada langkah ini adalah:

- Daftar Istilah

- Catatan Sistem dan Proses

2 . Identifikasi Stakeholder

Pemangku kepentingan dalam sebuah proyek bisnis adalah mereka yang akan membuat keputusan
dan menandatangani persyaratan dan menentukan prioritas bisnis. Oleh karena itu,
mengidentifikasi semua pemangku kepentingan sejak dini menjadi penting. Anda dapat
menggunakan teknik roda pemangku kepentingan, yang berisi setiap pemangku kepentingan yang
mempengaruhi proyek, seperti:

• Pemilik – pemegang saham, wali atau siapapun yang mensponsori proyek

Manajer – manajer senior atau menengah yang bertanggung jawab untuk komunikasi dan
memantau kemajuan

•Karyawan – pengembang, analis, atau penguji yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan
proyek
•Regulator – semua regulator yang terlibat yang memantau kepatuhan terhadap aturan – mis.
regulator yang memantau kepatuhan HIPAA

•Pemasok – penyedia API atau layanan pemasok lain yang diperlukan yang mungkin diperlukan
proyek

•Mitra – individu yang bertanggung jawab untuk bekerja bersama proyek yang menyediakan produk
atau layanan pelengkap atau pelengkap

•Pelanggan – pengguna akhir produk

•Pesaing – bagian potensial dari pengguna

Dokumen pada tahap ini adalah:

- Stakeholder Matrix – daftar kelompok dan stakeholder untuk setiap klasifikasi

3. Temukan Tujuan Bisnis

Menetapkan strategi dan tujuan bisnis dan mencatatnya akan membantu analis bisnis dan manajer
proyek tetap fokus pada visi dan membuat koreksi.

Beberapa teknik untuk membantu dalam menetapkan tujuan bisnis untuk sebuah proyek yaitu :

•Benchmarking – memahami pesaing dan rekan kerja yang bekerja pada level yang sama; matriks
ansoff dapat digunakan untuk ini

•Analisis SWOT – tentukan kekuatan dan kelemahan

Kelompok fokus dan brainstorming

Mendokumentasikan dan menyampaikan tujuan bisnis kepada semua pemangku kepentingan,


memastikan satu visi

Membuat tujuan bisnis SMART:

•Spesifik – mendeskripsikan hasil yang terlihat

•Terukur – hasil harus dapat diukur

•Achievable - tujuan harus dapat dicapai


•Relevan – harus sejalan dengan pernyataan visi perusahaan

•Terikat waktu – dapat berada dalam kerangka waktu yang ditentukan

Dokumen pada tahap ini adalah:

- Daftar Tujuan Bisnis

4. Evaluasi dan Identifikasi Pilihan

Untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk menentukan pilihan di antara berbagai opsi yang
tersedia. Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam menentukan pilihan terbaik:

• Identifikasi pilihan – brainstorming dan pertemuan kelompok fokus membantu menentukan


berbagai pilihan.

Opsi yang memungkinkan termasuk:

•Sesuaikan / tingkatkan solusi yang ada untuk mencapai tujuan bisnis

•Beli layanan / sistem yang sudah ada

Buat produk dari awal

•Integrasikan ke sistem lain untuk mencapai waktu pasar yang cepat

•Opsi daftar pendek – mempersempit kemungkinan dari daftar besar ke daftar pendek opsi yang
layak.

- Dokumen Kasus Bisnis

5. Definisikan Ruang Lingkup

Langkah kelima dalam analisis kelayakan usaha adalah mendefinisikan ruang lingkup dari bisnis
tersebut. Berdasarkan tujuan proyek dan diskusi tim, langkah ini adalah saat ruang lingkup
ditentukan. Daftar tujuan pengembangan proyek dirinci, bersama dengan daftar item yang tidak
termasuk dalam proyek. Dokumen definisi ruang lingkup dapat mencakup:

•Item pengembangan dalam ruang lingkup

•Item pengembangan di luar ruang lingkup


•Integrasi dalam ruang lingkup

•Integrasi di luar ruang lingkup

-Dokumen Definisi Ruang Lingkup

6. Rencana Alur Pelaksanaan Bisnis

Analis bisnis dan pemilik proyek akan memberikan garis waktu terperinci untuk menyampaikan
persyaratan kepada tim pengembangan. Garis waktu untuk persyaratan akan diberikan berdasarkan
faktor-faktor yaitu :

•Stakeholder dan ketersediaan mereka

•Ruang lingkup proyek

•Metodologi proyek

Dokumen yang diproduksi di sini adalah:

Rencana Analisa Bisnis

7. Tentukan Persyaratan Bisnis dari Analisis Kelayakan Usaha

Sebagian besar perusahaan pengembangan menghindari teknik ini karena sulit mengakomodasi
perubahan. Untuk proyek tangkas, persyaratan dapat dikirimkan per siklus sprint. Seorang analis
bisnis akan mengurutkan hasil untuk memfasilitasi rencana pengembangan.

Dokumen yang dibutuhkan pada tahap ini adalah:

•Persyaratan Non-fungsional – dokumen persyaratan bisnis

•Persyaratan Fungsional – kasus penggunaan

8. Evaluasi Nilai Tambah dari Usaha

Langkah terakhir dalam analisis kelayakan usaha adalah melakukan evaluasi value added dari bisnis.
Untuk mempertahankan tujuan bisnis melalui implementasi, evaluasi hasil bisnis yang konstan perlu
dipertahankan. Pertanyaan untuk ditanyakan meliputi:

Apakah kita di jalur yang benar?


Apakah solusi yang memberikan nilai sudah diantisipasi sebelumnya?

Tindakan utama meliputi:

Evaluasi kemajuan aktual di seluruh timeline dan tujuan bisnis, dan berikan pembaruan kepada
pemangku kepentingan dan jawab pertanyaan

Berdasarkan kemajuan dan umpan balik, sarankan modifikasi atau inisiatif yang diperlukan untuk
menyelaraskan kembali fase implementasi dengan tujuan bisnis

4. terdapat 2 jenis ketidaklayakan, pertama tidak layak ide adalah gambaran berupa bisnis
yang tidak dapat dilaksanakan karena mungkin adanya unsur kecacatan atau
kekurangan. Kedua tidak layak dilaksanakan adalah dalam unsur pelaksanaan
terkandung unsur ilegal olehsebab itu maka tidak dilaksanakan, tahapan AKB dengan
rencana bisnis seperti dibawah :

(1) Ide bisnis – (2) SKB – (3) rencana bisnis – (4) Pelaksanaan bisnis

Jika tahap 1-2 artinya tidak layak ide, jika tahap 1-2-3 saja artinya tidak layak
dilaksanakan, bila dikaitkan dengan no 4 pertama saya meminta maaf dulu kepada
perusaahaan atas tidak dapat direalisasikannya, kedua saya mengucapkan terimakasih
sudah telah diberikepercayaan terhadap suatu proyek, maka yang selanjutnya saya akan
mulai lagi dari awal untuk mencari ide bisnis baru lagi dan mernacangnya seperti urutan
AKB, JIKA GAGAL MAKA COBA LAGI, itulah prinsip seorang pebisnis OPTIMISTIK.
5. Berikut ini beberapa cara yang bisa di lakukan dalam analisa pasar dengan tepat:

1. Pendekatan Permintaan

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk menentukan potensi pasar adalah
dengan melakukan pendekatan permintaan. Ini merupakan langkah penting dan cara ini
sudah dilakukan banyak pelaku usaha untuk memaksimalkan kinerja penjualan.
Sebagai contoh, jika di suatu wilayah masyarakatnya susah mengakses barang yang dibutuhkan
untuk keperluan sehari-hari. Hal yang harus Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka
adalah dengan mendekatkan akses pemasaran.

Sebagai contoh, jika di suatu wilayah masyarakatnya susah mengakses barang yang dibutuhkan
untuk keperluan sehari-hari. Hal yang harus Anda lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka
adalah dengan mendekatkan akses pemasaran.

Dalam bisnis adalah istilah “jemput bola”. Inilah kata lain dari melakukan pendekatan permintaan.
Anda harus “mengalah” untuk memanjakan mereka dengan membuka cabang di wilayah tersebut.
Dengan begitu, potensi pasar yang ada di wilayah itu bisa Anda raih.

Lagipula, saat ini hampir tidak ada perbedaan antara desa dan kota, dalam hal tingkat daya beli.
Sehingga membuka cabang di desa tetap berpeluang mendatangkan keuntungan.

2. Pendekatan Penawaran

Searah dengan pendekatan permintaan, untuk melengkapi upaya Anda dalam menggali potensi
pasar yang besar adalah dengan melakukan pendekatan penawaran. Cara ini juga tidak kalah efektif
karena Anda akan mengetahui secara pasti keinginan atau tren yang sedang berkembang di
masyarakat.

Sebagaimana disinggung di atas, meski tingkat daya beli masyarakat kota dan desa hampir tidak ada
perbedaan. Namun, untuk mengetahui kemampuan demografi calon pelanggan, ada baiknya Anda
melakukan survei sederhana.

Untuk materi surveinya, misalnya berapa tingkat daya beli mereka? Bagaimana daya saing produk
Anda dengan produk sejenis di wilayah itu? Dan pertanyaan lainnya yang berkenaan dengan
penawaran. Pendekatan penawaran ini sekaligus bisa mengetahui tingkat competitiveness pesaing
Anda.

3. Mengamati Kebutuhan Tertinggi di Masyarakat

Anda harus bisa melihat potensi pasar dengan cara mengamati apa yang paling dibutuhkan
konsumen di suatu wilayah. Pasalnya, setiap daerah memiliki kebutuhan barang/jasa yang berbeda-
beda. Hanya dengan membuat semacam kajian, Anda akan dapat mengetahui kebutuhan mereka.

Hal yang harus Anda hindari adalah memproduksi suatu barang tanpa melihat peta potensi pasar.
Inilah salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pihak produsen khususnya kalangan UMKM,
yang tidak memiliki perangkat market intelligence yang baik.

Jadi, mengamati kebutuhan tertinggi di masyarakat adalah salah satu cara paling efektif untuk
menentukan potensi pasar. Anda pun harus tahu seberapa besar peluang yang mampu menyerap
produk yang Anda produksi.

4. Mencari Momen Yang Tepat

Yang tidak kalah penting dari cara menentukan potensi pasar adalah dengan melihat animo
permintaan pasar. Dengan kata lain, Anda harus mengetahui secara pasti kapan masyarakat di
sebuah daerah membutuhkan suatu produk?

Memilih waktu yang tepat sangat penting ketika Anda ingin memasarkan suatu produk. Contoh yang
paling mudah adalah menjual jas hujan. Itu tepat dilakukan di musim hujan. Atau menjual kambing,
akan banyak konsumen membutuhkan ketika Idul Qurban.
Dengan kata lain, menjual barang-barang musiman hanya bisa dilakukan pada musim dimana barang itu
dimanfaatkan. Jual buku pelajaran, misalnya, momen yang tepat adalah mendekati tahun ajaran baru.
Jadi, ada saat-saat dimana Anda harus fokus meraih potensi pasar tradisional.

5. Sesuai Keinginan Konsumen

Menciptakan produk/jasa yang sesuai keinginan konsumen juga merupakan salah satu cara untuk
menentukan potensi pasar. Membangun tempat usaha, misalnya, tidak bisa dilakukan tanpa melihat
kebutuhan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai