NPM : E2A021013
MK : Ekonomi Sumber Daya Alam
Tugas : UAS
Dosen : Dr. Ir. Satria Putra Utama, M.Sc
Judul Jurnal : Analisis Investasi Penggantian Alat Mekanis Dalam Kegiatan
Pengupasan Tanah Penutup ( http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP
)
I. PENDAHULUAN
tujuan mendapatkan barang tambang dan keuntungan dari hasil tambang. Sebagaimana
diketahuhi secara luas, bahwa pertambangan dilakukan di Indonesia atas persetujuan atau
kebijakan, pertambangan adalah usaha yang legal sejauh dilandasi oleh peraturan
Peralatan mekanis pada operasi penambangan merupakan salah satu sarana produksi
yang penting untuk menunjang sasaran produksi akhir yang telah ditentukan perusahaan.
Untuk itu,
kajian teknis perlu dilakukan terhadap faktor manusia, faktor alat, dan faktor alam.
Usaha pemecahan masalah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi alat muat dan
alat angkut.
PT. Mega Bara Semesta adalah salah satu perusahaan yang melakukan
operasi penambangan batubara. Dalam operasinya, sebelum batubara di eksploitasi,
terlebih dahulu dilakukan pengupasan lapisan overburden dengan menggunakan alat muat
dan alat angkut. P. Sarolangun Bara Prima selaku Owner akan menargetkan produksi
batubara yang besar di setiap bulannya agar dapat membayar upah pengupasan tanah yang
dikerjakan oleh PT. Mega Bara Semesta. Mengingat umur proyek yang hanya 3
(tigaTahun lagi) dan jumlah BCM yang akan dipindahkan sebanyak 1.269.540 BCM,
maka Kontraktor harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
Studi kelayakan bisnis adalah sebuah studi yang bertujuan mengukur kelayakan
suatu proyek bisnis. Studi ini berfokus pada identifikasi potensi masalah. Harapannya,
usaha yang akan Anda jalankan nanti dapat bertahan lama dan jauh dari potensi rugi.
Bukan hanya mengidentifikasi potensi masalah, studi kelayakan bisnis juga membahas
bagaimana solusi atas masalah tersebut. Misalnya seperti masalah mengenai operasional
Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menilai peluang proyek bisnis,
apakah proyek tersebut layak dilanjutkan atau tidak. Jika memang proyek layak diteruskan,
maka bisa ditentukan upaya yang perlu dilakukan untuk melindungi Investor dari risiko
rugi. Studi kelayakan bisnis yang dilakukan secara mendalam bahkan dapat membantu
Investor menjalankan elemen penting usaha seperti pemasaran. Sebab, studi ini
memberikan gambaran situasi bisnis yang akan dihadapi nanti.
III. 5 Aspek Penting dalam Studi Kelayakan Bisnis
Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, selaindengan metode penghitungan ada beberapa
aspek yang bisa dijadikan pendekatan. Berikut ini di antaranya yang paling sering
digunakan:
1. Aspek manajemen.
Salah satu aspek studi kelayakan bisnis adalah aspek manajemen. Aspek satu ini
berhubungan dengan operasional bisnis, mulai dari tahap pembangunan hingga
pengembangan. Bisa dibilang, inilah aspek yang cakupannya paling luas. Sebab,
Investor harus mengukur segala sesuatu yang berhubungan dengan operasional,
mulai dari sumber daya hingga keuangan perusahaan.
2. Aspek keuangan.
Setiap bisnis pasti butuh modal untuk bisa berjalan. Maka dari itu, aspek keuangan
merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk menilai kelayakan
sebuah proyek bisnis. Di samping modal, studi kelayakan bisnis juga membahas
tentang perkiraan arus kas dan profit. Termasuk juga aset bisnis dan bagaimana
tingkat likuiditasnya untuk dijadikan uang tunai.
3. Aspek Hukum.
Aspek hukum membahas tentang syarat-syarat hukum yang harus dipenuhi
perusahaan. Apakah ada kemungkinan sistem akan bertentangan dengan hukum?
Jika iya, bagaimana solusinya, dan jika tidak, apa saja yang harus dipersiapkan agar
usaha Anda nantinya legal dan sah di mata hukum.
Studi kelayakan bisnis dilakukan secara bertahap, berikut adalah tahapan yang umum
dilakukan:
2. Analisis awal
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis awal. Dengan memperhatikan
bagaimana nanti usaha tersebut berjalan, apa saja keunggulannya, hingga hambatan
yang mungkin muncul.
3. Evaluasi
Jika sudah ditemukan keunggulan dan hambatan yang nantinya akan muncul,
sekarang waktunya melakukan evaluasi. Ukurlah dengan cermat, apakah
keunggulan yang dimiliki ini mampu mengatasi potensi hambatan?
4. Penentuan kelayakan
Ide bisnis dikatakan layak jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa keunggulan
usaha Anda melampaui hambatan. Dari sini, Anda bisa mengambil keputusan untuk
melanjutkan ide usaha tersebut dan mulai merancang usaha atau justru memilih
berhenti dan mencari ide lain.
5. Perencanaan pelaksanaan
Keputusan diambil untuk memulai usaha, Sekarang waktunya membuat rencana
pelaksanaan. Investor bisa menggunakan hasil studi kelayakan sebagai panduan
untuk mulai menjalankan usaha tersebut.
6. Pelaksanaan
Studi kelayakan bisnis yang telah dilakukan sebelumnya akan membantu. Namun
pelaku usaha harus tetap untuk selalu melakukan evaluasi secara berkala agar
kinerja bisnis tetap optimal.
Bisa disimpulkan, studi kelayakan bisnis adalah cara mengetahui layak atau tidaknya
sebuah ide usaha untuk diwujudkan menjadi sebuah proyek yang menghasilakan Net
Benefit Value yang besar. Dengan demikian, Investor pun bisa tahu apakah usaha tersebut
bisa berjalan dengan lebih optimal atau tidak.
Net present value ( NPV ) digunakan oleh pimpinan perusahaan dan investor dalam
membuat keputusan pada proyek investasi yang akan dilaksanakan. Prospek pendapatan
atau hasil investasi suatu proyek investasi dapat diketahui feasibilitasnya melalui
pendekatan nilai sekarang bersih. Peimpinan perusahaan dan investor dapat
membandingkan antara tingkat laba yang diinginkan dengan hasil laba dari perhitungan
nilai sekarang bersih, dan memutuskannya. Dalam bab ini akan dibahas cara menghitung
niali sekarang bersih dan faktor yang menentukannya.
Di samping itu, baik faktor internal dan faktor eksternal perusahaan selalu berubah
mengikuti waktu yang terus berjalan. NPV selalu fokus pada biaya dan kondisi ekonomi,
dan mengabaikan biaya soasial ( social cost ). NPV positif tidak berarti selalu dapat
dilaksanakan, biaya sosial dari kerawanan sosial dan politik kadang lebih mahal daripada
biaya ekonomi. Karena itu hbitungan intuitif masih diperlukan dalam melaksanakan
teknik NPV. Kelemahan teknik NPV jika dirinci adalah sebagai berikut:
Menganalisa kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dilihat dari
keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu investasi. Kamu hitung selisih
dari nilai sekarang dengan aliran kas dari investasi tersebut di masa mendatang.
NPV = ΣPVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t
Keterangan:
Jika NPV0 > NPV1, maka investasi tidak layak karena bisa menimbulkan kerugian
Jika NPV0 < NPV1, maka investasi layak karena bisa menguntungkan
Jika NPV0 = NPV1, maka investasi tidak layak karena bisa menimbulkan kerugian
http://ejournal.ft.unsri.ac.id/index.php/JP
https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/studi-kelayakan-bisnis