PENDAHULUAN
i
bergerak dibidang jasa.
ii
Internal rate of return merupakan alat untuk mengukur alat hasil intern cara yang
digunakan sebagai berikut :
Keterangan :
IRR : Suatu tingkat Discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan nol (0)
NPV : perhitungan penghasilan bersih ( selisih antara nilai penerimaan dengan nilai
investasi)
jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan , maka investasi diterima
jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak
Dimana
Jika :
iii
Gross B/C >1 berarti usaha / proyek layak dikerjakan
5. Profitability ratio
Merupakan ratio perbandingan antara Selisih benefit dengan jumlah investasi.
Keterangan :
I : investasi
Dimana :
Keterangan :
Kriteria kelayakan:
1) apabila BEP dibawah masa umur ekonomis usaha maka usaha tersebut layak
dijalankan
2) Apabila BEP diatas masa umur ekonomis usaha maka usaha tersebut tidak layak
dijalankan.
3) Apabila BEP = Masa umur ekonomis usaha atau pulang pokok artinya usaha
iv
tidak layak dijalankan.
1.5 Landasan teori
1.5.1 Studi Kelayakan Bisnis
Sebelum melangkah ke definisi Studi kelayakan bisnis usaha terlebih dahulu
mengetahui apa itu investasi. Pengertian dari investasi menurut Hendry Simamora
(200:438) adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pendapatan bunga, royalty, deviden,
pendapatan sewa, dan lain sebagainya). Untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi, manfaat yang di peroleh dari hubungan dagang".
Sedangkan menurut Sunariyah (2003:4) "Investasi adalah penanaman modal untuk satu
atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk
mendapat keuntungan dimasa- masa yang akan datang".
Mempelajari secara mendalam artinya meneliti secara sungguh- sungguh data dan
informasi yang ada, kemudian diukur, dihitung dan dianalisis hasil penelitian tersebut
dengan menggunakan metode metode tertentu. Penelitian yang dilakukan terhadap usaha
yang akan atau baru dijalankan dengan ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil maksimal
dari penelitian tersebut.
v
Dengan adanya perencanaan yang telah disusun akan memudahkan dalam
pelaksanaan bisnis, karena telah memiliki pedoman dalam menjalankan usaha tersebut.
Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan dengan sistematik sehingga terstruktur
dan tepat sasaran.
4. Memudahkan pengawasan
Apabila suatu usaha dijalankan sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka
akan memudahkan dalam melakukan pengawasan terhadap jalanya usaha. Pengawasan
sangat perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang sudah ditentukan.
5. Memudahkan pengendalian
Jika pengawasan sudah dilakukan maka akan memudahkan untuk mendeteksi
penyimpangan yang berkemungkinan akan terjadi. Dimana tujuan pengendalian ini
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan agar pekerjaan sesuai pada perencanaan
yang sdah ditetapkan.
1.5.3 Aspek-Aspek Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Pada tahap persiapan dan analisis suatu kelayakan bisnis perlu diperimbangkan
berbagai aspek yang mungkin terlibat dan satu sama lain saling berkaitan. Secara umum
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan bisnis adalah :
1. Aspek Manajemen
Yang dinilai pada aspek ini adalah pengelola usaha, nama organisasi dan struktur
organisasi yang ada.
2. Aspek Pemasaran
Yang dinilai pada aspek ini yaitu memgetahui peluang pasar dan pangsa pasar
seperti pasar saaran, kelompok pasar, dan segmentasi pasar.
3. Aspek Hukum
Yang dibahas dalam aspek ini yaitu suatu ide bisnis akan dinyatakan layak jika ide
bisnis tersebut telah sesuai dengan ketentuan hukum, seperti mampu memenuhi
segala persyaratan perizinan yang berlaku diwilayah tersebut.
4. Aspek Teknis dan Operasional
Yang dinilai pada aspek ini yaitu mengetahui bagaimana menentukan lokasi usaha
dan peralatan yang digunakan.
5. Aspek ekonomi dan AMDAL
Yang dinilai pada aspek ini yaitu apakah usaha ini dapat menguntungkan sehingga
dapat mengurangi pengangguran dan dapat meningkatkan perekonomian sekitar serta
dampaknya bagi masyarakat dan pemerintah. AMDAL yaitu untuk mengetahui apakah
vi
usaha ini terkena dampak lingkungan atau tidak.
6. Aspek keuangan
Aspek ini dilakukan untuk menilai biaya apa saja dan seberapa besar biaya- biaya
yang akan dibutuhkan, dan seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika usaha
ini dilaksanakan serta mengetahui sumber dana, rencana penjualan, dan biaya tetap
dan biaya variabel.
1.5.4 Modal Kerja
Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka pendek atau inmvestasi dalam
harta lancar. Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: Modal kerja kotor (gross
working capital) dan modal kerja bersih (net working capital).
Adanya modal kerja yang cukup sangat penting dalam menjalankan suatu
perusahaan karena dengan adanya modal kerja perusahaan bisa beroperasi sebagaimana
mestinya. Akan tetapi adanya modalnya kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana
yang tidak produktif, dan hal ini akan menimbulkankerugian bagi perusahaan karena
kesempatan dalam memperoleh keuntungan telah disia-siakan, begitu pula dengan
sebaliknya adanya ketidak cukupanmaupun mis management dalam modal kerja
merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.
1.5.5 Biaya Tetap dan Tidak Tetap
A. Biaya Tetap
Menurut Carter (2009: 68) biaya tetap didefinisikan biaya yang secara total tidak
berubah saat aktivitas meningkat atau menurun. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya
minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang
atau jasa.biaya ini tidak dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk atau jasa yang
dihasilkan, nilainya tetap tidak berubah.
Contoh dari biaya tetap dari sebuah perusahaan adalah biaya sewa sewa bangunan,
biaya sewa kendaraan operasiomal, gaji staf, dan lain sebagainya.
B. Biaya Tidak Tetap
Menurut Mulyadi (2009: 15) biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya tidak tetap (variable cost)
adalah biaya yang besar kecilnya tergantung dari sedikit atau banyaknya produk yang
ingin dihasilkan,semakin besar produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan
semakin tinggi dan sebaliknya. Contoh dari biaya ini adalah biaya material produksi.
Semakin banyak produk yang ingin dihasilkan maka material yang dibutuhkan juga akan
semakin banyak dan biaya nya otomatis ikut menjadi banyak. Contoh lain adalah biaya
vii
bahan bakar, lembur tenaga kerja dan lain
BAB II
PEMBAHASAN
viii
6.1 Aspek-Aspek Yang Mendukung Kelancaran Usaha Cucian Mobil Pal 3 Pak Ihsan Di
Muara Bulian
6.1.1 Aspek Manajemen
1. Majanemen Organisasi
Usaha Cucian Mobil ini dipakai sebagai indentitas usaha karena dilatar
belakangi atau melihat usaha-usaha lain yang telah ada, dengan tujuan memberikan
kesan kepada masyarakat bahwa Usaha Cucian Mobil ini menyediakan Pelayanan
yang berbeda dan kenyamanan pada saat para konsumen menunggu proses pencucian
mobil. Dalam melaksanakan manajemen usaha, Usaha Cucian Mobil memiliki satu
orang yang menerapkan manajemen yang baik, dapat membantu pemimpin dalam
mengembangkan usaha. Orang ini adalah Manager yang membantu menerapkan dan
mengendalikan menajemen usaha.
ix
Usaha ini merupakan usaha yang yang tidak bertentangan dengan hukum
yang berlaku dari segi legalitas usahanya. Ada beberapa dokumen badan Hukum
yang diperlukan untuk mendukung usaha ini.
x
a. Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
b. Menambah jenis dan aktifitas ekonomi non formal dan swasta di masyarakat.
1.1.6 Keuangan
Untuk menilai biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan dan sberapa besar biaya-biaya
yang dikeluarkan. Kriteria investasi yang digunakan nantinya dengan Net Present Value
(NPV), Internal Rate Of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Gross Benefit
Cost Ratio (Gross B/c),Profitability Ratio (PR),Pay Back Period (PBP) dan Break Event
Point (BEP).
1. Rencana Penjualan
Rencana penjualan pada cucian mobil diperkirakan dalam satu tahun cucian
mobil ini berjumlah 2.000 mobil, pada tahun kedua dengan total jumlah cucian mobil
menjadi 3.000, tahun ketiga,keempat dan kelima 4.000 mobil.
2. Biaya Tetap dan Tidak Tetap
1. Biaya Tetap
a. Biaya Operasional
Biaya produksi terdiri dari biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya tidak tetap
(Variabel Cost) dengan rincian sebagai berikut :
Biaya tetap (fixed cost)
1. Gaji pemimpin
2. Biaya penyusutan adalah dihitung rata-rata per tahun dengan
menggunakan metode penyusutan
Biaya tidak tetap (Variabel cost)
1. Gaji untuk tenaga cuci dan vacum mobil
Harga satu kali cuci mobil RP 50.000,.-/Mobil x satu hari 10 mobil
yang cuci = Rp.500.000,-
2. Biaya listrik
Biaya listrik untuk satu bulan diperkirakan Rp 500.000,-.
3. Biaya BBM (Solar dan Oli)
Dalam satu kali pakai Rp 12.000,-.
2.2 Kelayakan Usaha Pada Cucian Mobil Di Nlai Dari Kriteria Investasi Pada Cucian
xi
Mobil Di Pal 3 Muara Bulian.
Dalam kelayakan usaha pada suatu usaha yang perlu dilakukan yaitu perhitungan
kriteria investasi pada suatu usaha tersebut. kriteria investasi pada Usaha Cucian Mobil di
pal 3 yang bisa memberikan gambaran layak atau tidak layaknya ekspansi ini dilakukan,
diperlukan perhitungan terhadap biaya- biaya yang dikeluarkan serta penilaian dari berbagai
aspek-aspek yang turut menentukan gambaran layak atau tidaknya dilakukan.
Untuk menghitung biaya-biaya yang bisa memberikan gambaran layak atau tidaknya
usaha ini di dijalankan, penelitian bisa menggunakan metode penilaian Net Present Value
(NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Gross Benefit Cost
Ratio (Gross B/C),Probability (PR), dan Break Event Point (BEP). Sebelum memulai semu
penilaian untuk melakukan perhitungan biaya-biaya yang ada. Usaha Cucian Mobil pal 3
muara bulian harus memperhitungkan jadwal pengembalian kredit pinjaman atau mencari
cicilan bank.
1. Rekapitulasi Biaya Tetap dan Biaya Tidak Tetap Pada Cucian Mobil Pal 3
Berikut table rekapitulasi biaya tetap dan biaya tidak tetap pada usaha cucian
mobil pal 3 MuaraBulian :
Jenis biaya Jenis biaya Jenis biaya Jenis biaya Jenis biaya Jenis biaya
1 2 3 4 5
A. BIAYA TIDAK TETAP Rp 142.000.000 Rp 273.000.000 Rp 364.000.000 Rp 364.000.000 Rp 364.000.000
Gaji tenaga kerja 4 Org Rp 40.000.000 Rp 120.000.000 Rp 160.000.000 Rp 160.000.000 Rp 160.000.000
Biaya habis pakai Rp 78.000.000 Rp 117.000.000 Rp 156.000.000 Rp 156.000.000 Rp 156.000.000
Biaya bahan penolong Rp 24.000.000 Rp 36.000.000 Rp 48.000.000 Rp 48.000.000 Rp 48.000.000
B. BIAYA TETAP Rp 96.900.000 Rp 96.900.000 Rp 96.900.000 Rp 96.900.000 Rp 96.900.000
Gaji pimpinan Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000 Rp 72.000.000
Biaya listrik Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000
Biaya penyusutan Rp 21.300.000 Rp 21.300.000 Rp 21.300.000 Rp 21.300.000 Rp 21.300.000
TOTAL BIAYA Rp 335.800.000 Rp 466.800.000 Rp 557.800.000 Rp 557.800.000 Rp 557.800.000
xii
NO NAMA RINCIAN NILAI PEROLEHAN NILAI SISA PENYUSUTAN
TAHUN
URAIAN
0 1 2 3 4 5
1. Pendapatan
a. Hasil Usaha Rp 400.000.000 Rp 600.000.000 Rp 800.000.000 Rp 800.000.000 Rp 800.000.000
b. Salvage value/nilai sisa Rp 106.500.000
Gross Benefit Rp 400.000.000 Rp 600.000.000 Rp 800.000.000 Rp 800.000.000 Rp 906.500.000
2. Investasi Awal Rp 180.000.000
3. Operating Cost Rp 335.800.000 Rp 466.800.000 Rp 557.800.000 Rp 557.800.000 Rp 557.800.000
Kredit Bank
a. Pokok Pinjaman Rp 25.185.557 Rp 28.207.824 Rp 31.592.763 Rp 35.383.894 Rp 39.629.962
b. Bunga Bank Rp 19.200.000 Rp 16.177.733 Rp 12.792.794 Rp 9.001.663 Rp 4.755.595
Total Cost Rp 180.000.000 Rp 380.185.557 Rp 511.185.557 Rp 602.185.557 Rp 602.185.557 Rp 602.185.557
4. Net Benefit Rp (180.000.000) Rp 19.814.443 Rp 88.814.443 Rp 197.814.443 Rp 197.814.443 Rp 197.814.443
5. Pajak 1% Rp 198.144 Rp 888.144 Rp 1.978.144 Rp 1.978.144 Rp 1.978.144
6. Net Benefit stlh Pajak Rp 19.616.298 Rp 87.926.298 Rp 195.836.298 Rp 195.836.298 Rp 195.836.298
7. DF 12% 1 0,892857143 0,797193878 0,711780248 0,635518078 0,567426856
pv Rp (180.000.000) Rp 2.353.956 Rp 10.551.156 Rp 23.500.356 Rp 23.500.356 Rp 23.500.356
xiii
Benefit Cost Ratio (Net B/C) dan (IRR) adalah sebagai berikut:
TAHUN NET BENEFIT D.F 12% PRESENT VALUE D.F 27% PV
0 180.000.000 1 180.000.000 1,0000 Rp (180.000.000)
1 Rp 19.616.298 0,8928 Rp 17.513.431 0,7874 Rp 15.445.904
2 Rp 87.926.298 0,7971 Rp 70.086.052 0,6200 Rp 54.514.414
3 Rp 195.836.298 0,7117 Rp 139.376.694 0,4882 Rp 95.605.313
4 Rp 195.836.298 0,6355 Rp 124.453.968 0,3844 Rp 75.279.774
5 Rp 195.836.298 0,5674 Rp 111.117.516 0,3027 Rp 59.275.413
NPV Rp 462.547.661 Rp 120.120.819
3. Persiapan perhitungan Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C) dan BEP
Gross benefit cost ratio (Gross B/C) adalah perbandingan antara benefit kotor yang
telah di discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di discount, dan Break
Event Point (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total cost. Dilihat
dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek, terjadinya titik pulang pokok atau
tergantung lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi
dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. Berikut perhitungan Gross Benefit Cost
Ratio (Gross B/C) dan BEP adalah sebagai berikut:
TAHUN GROSS BENEFIT TOTAL COST DF 12% B C I OM
0 Rp 180.000.000 1 Rp 180.000.000
1 Rp 400.000.000 Rp 380.185.557 0,8928 Rp 357.120.000 Rp 339.429.665 Rp 3.168.212.976
2 Rp 600.000.000 Rp 511.185.557 0,7971 Rp 478.260.000 Rp 407.466.008 Rp 4.259.879.643
3 Rp 800.000.000 Rp 602.185.557 0,7117 Rp 569.360.000 Rp 428.575.461 Rp 5.018.212.976
4 Rp 800.000.000 Rp 602.185.557 0,6355 Rp 508.400.000 Rp 382.688.922 Rp 5.018.212.976
5 Rp 906.500.000 Rp 602.185.557 0,5674 Rp 514.348.100 Rp 341.680.085 Rp 180.000.000 Rp 5.018.212.976
xiv
TAHUN NET BENEFIT DF 12% PRESENT VALUE
0 Rp (180.000.000) 1
1 Rp 19.814.443 0,8928 Rp 17.513.431
2 Rp 88.814.443 0,7971 Rp 70.086.052
3 Rp 197.814.443 0,7117 Rp 139.376.694
4 Rp 197.814.443 0,6355 Rp 124.453.968
5 Rp 197.814.443 0,5674 Rp 111.117.516
NPV Rp 462.547.661
xv
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian dari berbagai Aspek dalam studi kelayakan usaha Cucian Mobil Pal 3
MuaraBulian dengan hasil sebagai berikut:
2.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikut sebagai masukkan untuk kemajuan Usaha
Cucian Mobil pal 3 sebagai berikut :
1. Hendaknya pihak Cucian Mobil pal 3 untuk segera menyelesaikan dalam pengurusan
surat izin usahanya.
2. Dengan semakin majunya teknologi menjadikan orang-orang berfikir kreatif untuk
menghasilkan uang dengan membuka usaha sehingga akan menghasilkan usaha-usaha
UKM lainnya, maka tidak dapat dipungkiri akan banyaknya persaingan. Maka Cucian
Mobil pal 3 harus membuat treatmen khusus sehingga meningkatkan konsumen dan
pelayannan yang lebih nyaman lagi untuk konsumen.
3. Untuk memudahkan perhitungan pendapatan dan pengeluaran,hendaknya pembukuan
dibuat lebih rapi dan lebih terperinci sehingga mudah dalam memanajemenkan keuangan
Usaha Cucian Mobil Pal 3 Muara Bulian.
xvi