Anda di halaman 1dari 4

Materi PKK

Kelas XI AB

BAB I
PENDAHULUAN

I.I   Latar Belakang
Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan
penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau
tidak. Bila menguntungkan, apakah keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus
menerus dalam waktu yang lama? Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan,
tetapi secara ekonomis dan sosial kurang memberi manfaat. Untuk itu, ada dua studi atau
analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui layak tidaknya suatu bisnis dimulai atau
dikembangkan, yaitu:
1.      Studi kelayakan usaha (feasibility study of businesses)
2.      Analisis SWOT (Strengh-kekuatan, Weakness-kelemahan, Opportunity-peluang, Threat-
ancaman)
I.2  Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian studi kelayakan usaha?
2.      Jelaskan proses dan tahapan kelayakan studi kelayakan?
3.      Jelaskan analisis kelayakan bisnis?
4.      Jelaskan kriteria investasi?
I.3  Tujuan
1.      Dapat menjelaskan pengertian studi kelayakan usaha
2.      Dapat menjelaskan proses dan tahapan kelayakan studi kelayakan
3.      Dapat menjelaskan analisis kelayakan bisnis
4.      Dapat menjelaskan kriteria investasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakn dengan menguntungkan secara terus menerus. Studi ini pada dasarnya membahas
berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis
agar mampu memberikan mafaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.

Hasil studi kelayakan bisnis pada prinsipnya bisa digunakan antara lain:
1.      Untuk membuka usaha baru, misal: membuka toko.
2.      Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada, misal: untuk memperluas cakupan usaha.
3.      Untuk memilih jenis usaha atau investasi yang paling menguntungkan, misal: pilihan
usaha dagang.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha,
diantaranya:
1.      Pihak wirausaha (pemilik perusahaan)
Studi kelayakan usaha penting dilakukan supaya kegiatan bisnisnya tidak mengalami
kegagalan dan memberi kepanjangan sepanjang waktu
2.      Pihak investor dan penyandang dana
Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan
dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan.
3.      Pihak masyarakat dan pemerintah
Studi kelayakan usaha sangat diperlukan terutama sebagai bahan kajian apakah usaha
yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau
sebaliknya justru merugikan.

2.2    Proses dan Tahap Studi Kelayakan


Langkah-langkah studi kelayakan usaha:
1.      Tahap penemuan ide
Adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya
2.      Tahap memformulasikan tujuan
Adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis
3.      Tahap analisis
Adalah proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis
tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Adapun aspek-aspek yang harus diamati dan
dicermati dalam tahap analis yaitu:
a.       Aspek pasar mencakup produk yang akan dipasarkan, dll.
b.      Aspek teknik produksi/operasi mencakup gedung, bangunan, dll.
c.       Aspek manajemen mencakup organisasi, aspek pengelolaan, dll.
d.      Aspek finansial/keuangan mencakup sumber dana, penggunaa dana, dll.
4.      Tahap keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis dan hasilnya meyakinkan, maka langkah
berikutnya adalah tahapan mengambil keputusan apakah bisnis layak dilaksanakan atau
tidak.

2.3    Analisis Kelayakan Bisnis


a.         Analisis Aspek Pemasaran
Ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1.        Kebutuhan dan keinginan konsumen
2.        Segmentasi pasar
3.        Target
4.        Nilai tambah
5.        Masa hidup produk
6.        Struktur pasar
7.        Persaingan dan strategi pesaing
8.        Ukuran pasar
9.        Pertumbuhan pasar
10.    Laba kotor
11.    Pangsa pasar
b.        Analisis Aspek Produksi/Operasi
Ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1.      Lokasi operasi
2.      Volume operasi
3.      Mesin dan peralatan
4.      Bahan baku dan bahan penolong
5.      Tenaga kerja
6.      Lay-out

c.         Analisis Aspek Manajemen


Ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1.      Kepemilikan
2.      Organisasi
3.      Tim manajemen
4.      Karyawan
d.        Analisis Aspek Keuangan
Ada beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati diantaranya:
1.      Kebutuhan dana
2.      Sumber dana
3.      Proyeksi neraca
4.      Proyeksi laba rugi
5.      Proyeksi aliran kas (cash flow), terbagi atas:
a.    Aliran kas masuk merupakan peneriman berupa hasil penjualan atau pendapatan
b.    Aliran kas keluar merupakan biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak
c.    Aliran kas masuk bersih merupakan selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar
ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga setelah pajak. Rumus:
Aliran kas masuk bersih = laba setelah pajak + penyusutan + (1 – tarif pajak) bunga

2.4    Kriteria Investasi
Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis dipergunakan empat kriteria yaitu metode Payback Period, Net Present
Value, Intenal Rate Of Return Dan Probability Index.
a.       Payback Period (PBP)
Payback Period adalah periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi.
Rumus :  Payback Period =      Nilai Investasi    x 1 tahun
Kas Masuk Bersih
Jika payback period lebih pendek waktunya daripada maximum payback period, maka usulan
investasi dapat diterima.

b.      Kriteria Nilai Bersih Sekarang

Rumus :   – 
Dimana:
           NPV    =  Nilai bersih sekarang
           Bt        =  Benefit (aliran kas masuk pada periode t)
           i           =  Interest (tingkat bunga bank yang berlaku)
           t           =  Periode waktu
           (1 + i)t  =  Discount factor atau faktor nilai sekarang
c.       Kriteria Rasio Manfaat – Biaya (Benefit Cost Ratio)
Rumus :

     

d.      Kriteria Internal Rate of Return (IRR)


Adalah suatu interest rate (i) yang membuat nilai Net Present Value (NPV) menjadi nol atau
disebut juga indeks keuntungan (profitability index – PI). Kriteria IRR adalah :
           Bila IRR > MARR, maka bisnis layak secara ekonomis
dimana,
           MARR = Minimum Atractive Rate of Return

BAB III
PENUTUP

Studi kelayakan usaha adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis
dilaksanakn dengan menguntungkan secara terus menerus. Sebelum bisnis baru dimulai atau
dikembangkan terlebih dahulu harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan
dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Bila menguntungkan, apakah
keuntungan itu memadai dan dapat diperoleh secara terus menerus dalam waktu yang lama?
Secara teknis mungkin saja usaha itu layak dilakukan, tetapi secara ekonomis dan sosial
kurang memberi manfaat. Untuk itulah pentingnya analisis bisnis dan studi kelayakan usaha
agar bisnis yang akan kita jalankan  sesuai dengan harapan kita dimasa yang akan datang.

TUGASNYA
BUAT MAKALAH
ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA
Catatan :
 Setiap individu/siswa
 Setiap individu/siswa mengangkat judul yeng berbeda
 Di buat di kertas A4
 Di konsep dengan mengunakan tulis tangan
 Menggunakan Panduan yang di gunakan dari mulai pendahuluan s/d penutup sesuai
dengan yang di arahkan (Materi di atas)
 Di kumpulkan maksimal tanggal 8 April 2020 Jam 16.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai