Anda di halaman 1dari 11

Paper Proposal Penelitian Sustainable Development

Kajian Implementasi Visi Sustainable Development Pada Pusat


Perbelanjaan The Park Mall Solobaru

Disusun oleh :
Bayu Agrestiwa
D300190026

Dosen Pengampu :
Yayi Arsandrie, S.T., M.T

Prodi Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta

i
DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI………………………………………………………………... ii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 2
1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian…………………………………………. 2
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………… 2
BAB II TINJUAN PUSTAKA……………………………………………… 3
2.1 Konsep Sustainable Development Goals dalam Arsitektur……………. 3
2.2 Pusat Perbelanjaan……………………………………………………… 4
2.3 Keaslian Penelitian……………………………………………………… 5
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………... 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 8

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 17 Goals SDGs………………………………………………. 4


Gambar 2. Foto The Park Mall Solobaru………………………………… 5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan perkotaan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Tidak hanya
dikota metropolitan, tetapi juga kota-kota di daerah. Selaras dengan hal ini, kota
Solo juga turut berkembang dalam pembangunan baik dari infrastruktur,
ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan. Dengan pertumbuhan kota Solo, kota-
kota di sekitarnya turut berbenah menjadi kota penyangga. Seperti halnya
kawasan Solobaru atau kecamatan Grogol di kabupaten Sukoharjo. Merespon
dari urban sprawl di kota Solo, karena urbanisasi dari masyarakat pedesaan
yang bekerja di kota dan para pelajar atau mahasiswa yang menempuh
pendidikan. Para investor dan pengembang terlirik untuk mengembangkan
wilayah kecamatan Grogol ini. Pengembangan kawasan ini sudah dimulai sejak
era tahun 80an.
Pengembangan kawasan di Solobaru ini berpengaruh kepada sustainable
development di ketiga pilarnya, yaitu pilar sosial, pilar ekonomi, dan pilar
lingkungan. Di pilar sosial terjadi pertumbuhan penduduk dan permukiman
akibat para pekerja yang ada di tempat tersebut. Kemudian pilar ekonomi,
terjadi geliat ekonomi mulai dari kelas bawah dan atas. Dan di pilar lingkungan,
terjadi penurunan kualitas lingkungan yang awalnya adalah lahan pertanian
berubah menjadi gedung-gedung bertingkat.
Salah satunya ialah munculnya beberapa pusat perbelanjaan modern di
kawasan ini. Seperti pada kota-kota besar pada umumnya, para pengembang
berlomba-lomba untuk meraup keuntungan dari pembangunan pusat
perbelanjaan dari meningkatnya kebutuhan masyarakat. Namun dalam
pendirian suatu bangunan besar biasanya belum sepenuhnya memerhatikan
factor arsitektur dan kehidupan yang berkelanjutan.
Dengan demikian akan menimbulkan dampak negative pada lingkungan.
Seperti meningkatnya polusi akibat meningkatnya jumlah kendaraan baik saat
masa pembangunan atau pengoperasian bangunan serta kerusakan lingkungan
akibat berubahnya lahan terbuka menjadu bangunan gedung. Kita sebagai
masyarakat tentunya akan merasakan dampak lingkungan seperti mudahnya
genangan banjir saat hujan akibat resapan air yang kurang.
Namun demikian, kita tetap merasakan manfaat dibidang lain seperti
pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi, kota dan permukiman berkelanjutan,
serta kehidupan yang sejahtera. Beberapa hal tersebut sesuai dengan visi dalam
sustainable development goals yang dicetuskan PBB.
Bangunan pusat perbelanjaan mall ini dipilih dalam pengamatan ini, karena
mall merupakan suatu fasilitas public yang sangat dekat dengan masyarakat
dengan pertumbuhan yang cepat. Salah satunya bangunan mall yang akan
diamatti dalam penelitian ini yaitu The Park Mall. Objek amatan ini dipilih

1
karena cukup menarik, mall ini mengusung tem ataman seperti namanya yaitu
“park”. Dengan demikian bangunan ini akan dekat dengan konsep arsitektur
hijau.
The Park Mall, merupakan salah satu mall di Solobaru yang mengusung
perpaduan gaya modern, ramah lingkungan, dan kearifan local. Bangunan ini
berada dalam sebuah kompleks yang juga terdiri atas hiburan, perkantoran dan
pertokoan di sekitarnya. Mall ini memiliki letak yang strategis berada di selatan
kota Surakarta tepatnya di Jl. Ir. Soekarno Grogol Sukoharjo. Dilengkapi
dengan berbagai brand local dan internasional membuatnya selalu ramai
pengunjung.
Berbeda dengan mall pada umumnya, mall ini memiliki sebuah taman
terbuka di dalamnya dan taman yang luas di bagian depan bangunan. Dengan
demikian proses kelestarian lingkungan akan tetap terjaga.

1.2 Rumusan Masalah


1) Ketepatan site and landuse pembangunan kawasan.
2) Penggunaan energy berlebih.
3) Pemanasan global akibat penggunaan material dan peningkat aktivitas
penduduk karena urbanisasi.
4) Kemanfaatan keberadaan mall terhadap lapangan pekerjaan.

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian


Adapun tujuan dan sasaran dari penelitian ini yaitu,
1) Memahami konsep sustainable development di bidang arsitektur.
2) Menganalisis isu-isu sustainable development pada bangunan pusat
perbelanjaan The Park Mall Solobaru.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memahami pendekatan sustainable
development goals yang terjadi pada pusat perbelanjaan The Park Mall
Solobaru.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Sustainable Development Goals dalam Arsitektur


Sustainable development merupakan suatu upaya pembangunan yang
bertujuan menjamin kehidupan yang sehat dan sejahtera. Sebagian besar
diantara goals SDGs berkaitan erat dengan pembangunan atau bidang arsitektur.
Paola Sassi (2006) menjelaskan, terdapat komponen-komponen yang harus
dipertimbangkan untuk mencapai desain secara baik agar mencapai sustainable
design, yaitu :
a. Community d. Material
b. Nature e. Health & well being
c. Energy f. Site & landuse
Keenam aspek tersebut merupakan suatu kesatuan yang harus saling
terintegrasi. Sustainable architecture mampu mendorong keberlanjutan
kehidupan. Tapi bagaimana bangunan dapat dirancang dan dibangun agar
berkontribusi terhadap rencana keberlanjutan, ada dua hal tujuan utama
Sustainable architecture, yaitu :
 Bangunan berkelanjutan harus meminimalisir dampak terhadap lingkungan
 Bangunan harus mampu member kontribusi yang positif lingkungan social
didalamnya, dengan mengatasi kebutuhan masyarakat sementara
meningkatkan kualitas lingkungan.
Bangunan berkelanjutan (juga dikenal sebagai konstruksi hijau atau
bangunan hijau) mengarah pada struktur dan pemakaian proses yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya sepanjang
siklus hidup bangunan tersebut, mulai dari pemilihan tempat sampai desain,
konstruksi, operasi, perawatan, renovasi, dan peruntuhan. Praktik ini
memperluas dan melengkapi desain bangunan klasik dalam hal ekonomi,
utilitas, durabilitas, dan kenyamanan.
Di Indonesia terdapat organisasi mengenai bangunan hijau, yaitu Green
Building Council Indonesia (GBCI).
Penerapan konsep keberlanjutan dalam arsitektur telah membuka
sebuah konsep baru yang disebut "arsitektur berkelanjutan" atau "arsitektur
ekologi" atau "green architecture". Semua dari mereka memiliki konsep yang
sama dan merujuk pada arsitektur ramah lingkungan. (Bagus, Ida Idedhyana,
2016).

3
Gambar 1. 17 goals SDGs
Sumber : sdgs.bappenas.go.id
Dalam SDGs, bangunan berkelanjutan dapat merujuk pada beberapa
point, antara lain :
a) Point 7, renewable energy
b) Point 10, sustainable city and community
c) Poit 13, action climate
d) Point 15, life on land

2.2. Pusat Perbelanjaan


Pusat perbelanjaan adalah sekelompok penjual eceran dan usahawan
komersial lainnya yang merencanakan, mengembangkan, mendirikan, memiliki
dan mengelola sebuah properti tunggal. Pusat perbelanjaan dewasa ini lebih dari
sekedar tempat berbelanja untuk mememnuhi kebutuhan, melainkan juga
bertranformasi sebagai ruang pertemuan sosial bagi banyak orang. Sebagian
masyarakat menghabiskan waktu luang mereka dan bersosialisasi di ruang
public pusat perbelanjaan hal itu mendorong ruang publik di pusat perbelanjaan
merangkap menjadi area rekreasi.
Ruang publik di pusat perbelanjaan sebagai area rekreasi harus
dipertimbangkan kembali dalam arti peningkatan kualitas ruang bagi mereka
dan juga kepedulian berkelanjutan dalam desain interior bangunan pusat
perbelanjaan (Aktas, 2012). Menurut Gissen, 2003 pusat perbelanjaan
kontemporer juga harus mengikuti kriteria desain seperti berikut :
a) Menghindari pembatasan dengan alam untuk mencapai ruang dalam yang
memberikan manfaat positif bagi penghuninya.
b) Mudah dalam pengumpulan dan menyimpan sumber energi yang diterima.
c) Menghormati lingkungan sekitar.
Dapat dimaknai dari beberapa point diatas, untuk menjadi pusat
perbelanjaan yang berkelanjutan maka harus selaras dengan alam di sekitarnya.
Dengan hadirnya pusat perbelanjaan atau mall, suatu kota dapat dikatakan
lebih maju disbanding kota lain di sekitarnya. Sehingga hal tersebut akan
menimbulkan meningkatnya urbanisasi yang bertujuan mencari pekerjaan dan
menjadikan menurunnya kualitas lingkungan.

4
Gambar 2. Foto The Park Mall Solobaru
Sumber : dokumentasi pribadi

Maka dalam penelitian ini, diharapkan dapat diamati The Park Mall yang
menerapkan hal tersebut dalam perancangan bangunan. Yakni dengan mengkaji
keselarasan lingkungan di sekitar bangunan yang ada, seperti halnya taman,
ruang terbuka, dan perkerasan yang merespon air hujan.
Tidak hanya menyinggung soal lingkungan, keberadaan mall ini juga
telah mengembangkan perekonomian di sekitar kawasan. Seperti terbukanya
lapangan pekerjaan dan peluang berwirausaha yang tinggi melalui kemitraan
yang disediakan. Sehingga akan tercapai goals ke delapan yaitu pertumbuhan
ekonomi, dan pekerjaan yang layak.
Dengan keberadaan mall ini diharapkan setelah penelitian ini
dilaksanakan dapat tercapai sustainable development goals, sehingga menjadi
kota yang berkelanjutan dengan pertumbuhan perekonomian yang baik.

2.3. Keaslian Penelitian


Penelitian pada objek pusat perbelanjaan di The Park Mall Solobaru ini belum
pernah dilakukan. Namun dalam penelitian ini merujuk pada tema yang serupa
dengan objek amatan lain. Penelitian sejenis berfungsi sebagai alat untuk
mempermudah dalam pemetaan, rujukan pendukung, dan pembanding.
Diantaranya berasal dari beberapa jurnal, sebagai berikut.
1) Penelitian yang dilakukan oleh Pandu Afdhalul Mu’min dan Anggana Fitri
Satwikasari (2020), dengan judul “Kajian Konsep Arsitektur Berkelanjutan
Pada Bangunan Pusat Perbelanjaan : Mal Cilandak Town Square”. Dalam
penelitian ini memaparkan secara garis besar mal Cilandak Town Square
sudah melakukan upaya dalam penerapan beberapa prinsip arsitektur
berkelanjutan, seperti upaya pelestarian lingkungan hijau, efisiensi dan
pengelolaan energy baik matahari maupun air, dan pengelolaan
kenyamanan ruang. Akan tetapi perlu adanya peningkatan penerapan
konsep arsitektur berkelanjutan guna menyelamatkan lingkungan dan

5
memaksimalkan potensi yang ada pada mal Cilandak Town Square itu
sendiri.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Ida Bagus Idedhyana (2016), dengan judul
“Perancangan Tapak Pada Mall Kuta Beachwalk Memadukan Alam
Lingkungan Dan Kearifan Lokal Menuju Arsitektur Berkelanjutan”. Dalam
penelitian ini memaparkan rancangan tapak pada bangunan ini
menunjukkan usaha keras dari perancang untuk memadukan kearifan lokal
dan alam lingkungan, dalam upaya mendapatkan efisiensi energi dan
tercapainya optimasi desain. Keberlanjutan tidak hanya di bidang energi,
keberlanjutan juga ada pada bidang cultural atau budaya salah satunya yaitu
budaya dan tradisi Bali.

6
BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan


melakukan penggambaran data objek amatan. Adapun tahapannya sebagai berikut
:

1. Penentuan studi kasus. Pemilihan objek penelitian yang mengarah ke


penerapan sustainable development goals. Adapun objek penelitian yang
didapatkan yaitu pusat perbelanjaan The Park Mall Solobaru.
2. Pengumpulan data. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi ke
lapangan dengan mengambil beberapa gambar objek amatan. Dan juga
dilakukan proses wawancara kepada pengunjung, pegawai, dan atau
penduduk sekitar terkait kenyamanan bangunan dan manfaatnya bagi
lingkungan sekitar. Serta melakukan studi literature yang mendukung
terkait penerapa SDGs.
3. Analisi Data. Proses penjabaran data yang diperoleh dan menganalisis
terkait parameter SDGs dan prinsip arsitektur berkelanjutan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Afdhalul, Pandu Mu’min, dan Anggana Fitri Satwikasari. (2020). Kajian Konsep
Arsitektur Berkelanjutan Pada Bangunan Pusat Perbelanjaan : Mal
Cilandak Town Square. Jurnal Arsitektur Zonasi, 3(2), 142-151.
Bagus, Idha Bagus. (2016). Perancangan apak Pada Mall Kuta Beachwalk

Memadukan Alam Lingkungan dan Kearifan Lokal Menuju Arsitektur


Berkelanjutan. Jurnal Teknik Gradien, 8(2), 116-132

Anda mungkin juga menyukai