Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR

Dosen Pengampu: Ir. Dwi Suci Sri Lestari, MT.

KARYA ARSITEKTUR DAN KELEMBAGAAN SERTA PRANATA


ARSITEKTURNYA
Kasus: Solo Grand Mall

Disusun Oleh:
Bayu Prasetya

(A0213015)

Sumirating Teduh Mentari

(A0213016)

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lembaga adalah badan (organisasi) yang
tujuannya melakukan penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha. Dalam arsitektur
terdapat beberapa lembaga yang terkait untuk menunjang pencapaian hasil yang konkret.
Pranatadalampengertianumumadalahinteraksiantarindividu/kelompokdalamkerangkapening
katankesejahteraanataukualitashidup,
dalamartikhususbahwaterjadiinteraksiantaraktorpelakupembangunanuntukmenghasilkanfisik
ruang yang berkualitas.
Dalam konteks arsitektur, kelembagaan dan pranata berperan penting pembangunan
pusat perbelanjaan kota Solo, yaitu Solo Grand Mall yang terletak di Jalan Slamet Riyadi.
Solo Grand Malladalahsebuahmall yang terletak di Surakarta yang dibangun di
ataslahanseluas 12.750 m yang terdiriatas 7 lantaidengan total luasannya 63.000 m. saatini
SGM

merupakanmall

terbesardanterlengkapbagikotaSolodansekitarnya,

danmulaiberoperasionalsejak4 Desember 2004.

BAB II
LANDASAN TEORITIS
4.1. Pengertian
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), lembaga adalah badan
(organisasi) yang tujuannya melakukan penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu
usaha. Sedangkan pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta
adat istiadat serta norma yang mengatur tingakah laku itu dan seluruh perlengkapannya
guna berbagai komplek manusia dalam masyarakat.
4.2. Keteraturan
a. Kedudukan Arsitektur

Kedudukan arsitektur dalam pembangunan dapat diumpamakan sebagai kedudukan


manusia di tengah alam dan kemampuannya untuk hidup selamat (survive)
b. Pranata Dalam Arsitektur

Menurut Kluckholn semua komunitas manusia memiliki sistem-sistem bahasa, ilmu,


teknologi, mata pencaharian, masyarakat, kesenian, dan sistem religius.Sistem-sistem
itu melukiskan segala upaya manusia untuk tetap selamat ditengah alam dan diantara
komunitas yang ada.
c. Pola Rumusan Representasi Sebagai Alat Komunikasi

Manusia adalah makhluk pencipta simbol. Secara akademis tanda dan simbol
memang berbeda, namun dalam kehidupan sehari-hari dua hal tersebut bermaksud
untuk menyampaikan pesan. Representasi adalah ungkapan kebahasaan yang penting
dalam arsitektur, karena dapat mengubahsuatu gagasan menjadi suatu wujud nyata
dengan pertimbangan syarat-syarat subyektif dan obyektif tertentu.

d. Penerimaan Sosial
3

Bahasa arsitektur akan berfungsi dengan baik, apabila disertai dengan kesepakatan
subtantif maupun representatif. Kesepakatan sosial merupakan kunci suatu bentuk
komunikasi. Dan untuk dapat mencapai paraf komunikatif, arsitektur membutuhkan
penerimaan sosial.
e. Sifat-sifat Kebudayaan

Secara umum kebudayaan adalah cultural universal. Kebudayaan senantiasa


mengalami pergolakan dan pergeseran, terutama dalam sistem ilmu, komplek
peralatan/teknologi,

dan

dalam

sistem

mata

pencaharian.

Kebudayaan

memperlihatkan bahwa manusia adalah makhluk yang belajar sekaligus mengajar.


Hal semacam itu juga terjadi di dalam dunia arsitektur.
4.3. Tradisi dan Modernisasi
a. Menurut Durkheim didalam tradisi dicatat adanya fenomena interaksi diantara warga

masyarakat atau hubungan-hubungan yang terjadi berada didalam suatu tatanan


untuk memberi dan menerima suatu jaminan.segala aturan/cara yang dipergunakan
secara berkelanjutan tersebut berubah menjadi suatu pedoman dimana setiap
kumpulan-kumpulan pedoman tersebut melapisi segala perilaku warga komunitas.
Hal tersebut dikatakan sebagai tradisi sekaligus memberikan dasar untuk pemberian
jaminan terlaksananya pedoman tersebut. Tradisi tidak hanya sebagai dasar pedoman
melainkan adalah sebagai hal yang terus menerus diupayakan didalam setiap
tindakan, kejadian dan kegiatan masyarakat. Tradisi dapat mengalami perubahan
yang baru dan harus senantiasa dibentuk serta diperbaharui , bukan hanya sekedar
dipelihara.
b. Arsitektur Bertradisi dan Tradisi Berarsitektur

Menurut Van Romondt, arsitektur adalah ruang tempat hidup manusia dengan
bahagia. Selain itu juga dikatakan bahwa arsitektur adalah ruang tempat manusia
melakukan kegiatan berbudaya dengan bahagia. Pada prinsipnya arsitektur terdiri
dari unsur ruang, keindahan dan kebahagiaan.

Ruang adalah tempat manusia bernaung dari panas matahari, angin dan hujan serta
dari gangguan-gangguan dan juga sebagai tempat melakukan segala kegiatan.

Sedangkan keindahan dan kebahagiaan adalah unsur kenyamanan bagi yang


menggunakan ruang tersebut.
Arsitektur bertradisi, yakni untuk mewujudkan suatu benda berdimensi tiga yang
memuat berbagai tanda dan simbol yang telah disepakati bersama, dan didalamnya
terdapat berbagai kebiasaan dari penghuni dan pengamatnya.
Tadisi berarsitektur merupakan sisi lain dari fenomena pelaksanaan arsitektur. Yakni
bagaimana arsitektur itu dibangun dan dilaksanakan sesuai pedoman yang telah
disepakati oleh komunitas yang mempengaruhinya.
Arsitektur vernakular adalah masih lekatnya hubungan antara pembuat dan
pemakainya atau juga bahwa semua yang terlibat dalam proses pembangunan.
c. Perubahan-perubahan dari tradisi bukan berarti berubahnya pedoman-pedoman,

tetapi perubahan yang terjadi adalah akibat penemuan dari sistem teknologi.
Penemuan

teknologi

jauh

lebih

cepat

dari

pada

perubahan

dalam

kelembagaan/kepranatan dari tradisi-tradisi tersebut.


Jika dilihat secara sosiologis, maka peran dan fungsi arsitek pun akan berubah. Marx
menuding industrialisasi yang dilihatnya merupakan konsekuensi pengaruh
kapitalisme dan sebagai sumber utama akan apa yang disebut dengan alienasi.
4.4. Ideologi dan Teknologi
a. Ideologi

Dari sudut sosiologi, ideologi merupakan landasan konseptual yang dipakai untuk
menentukan sikap; ideologi merupakan suatu dasar pemikiran (premis), landasan
dasar atau dalih untuk segala bentuk kebijakan (policy).
Gerakan pembaharuan arsitektur estetika diharapkan pada fungsi, kini estetika itu
dihadapkan kepada etika.
Kalaupun fungsi tetap merupakan tuntutan dasar, maka estetika harus dikaitkan
kepada etika. Dengan demikian arsitektur membutuhkan paradigma baru.

b. Teknologi
5

Teknologi telah mengubah kedudukan manusia di tengah alam. Pandangan manusia


terhadap

barang

berubah

seiring

dengan

kemampuan

manusia

untuk

menghasilkannya. Barang-barang itu sepertu terlepas dari tangan pembuatnya, semua


telah dilaksanakan dengan mesin yang seolah memiliki kehendaknya sendiri.
c. Pengaruh Ideologi dan Teknologi Terhadap Produksi Arsitektur

Arsiterktur erat kaitannya dengan teknologi, sebab teknologi memungkinkan


terjadinya pembangunan gedung-gedung atau rumah. Arsitektur berhutang budi
terhadap kemampuan teknologi yang mendirikan suatu kerangka yang mampu
menjawab tuntutan-tuntutan alam, menahan gaya-gaya yang timbul oleh gaya tarik
bumi atau tarikan/tekanan angin.
4.5. Politik dan Rancangan Arsitektur
a. Pengertian Politik Arsitektur

Keyakinan terhadap suatu ideologi seperti yang dijelaskan di atas merupakan bagian
dari tindakan politik.tindakan politik tersebut menggambarkan bagaimana seseorang
akan bertindak dan berperilaku. Seseorang dengan keyakinan yang kuat akan
menyandarkan segala tindak perancangannya pada ideologi yang dianutnya.
b. Pengertian Perancangan/Desain

Pada dasarnya perancangan adalah kegiatan penerjemahan dari sejumlah kebutuhan


ke dalam pemenuhan keinginan dan pemenuhan susunan ruang. Perancangan selalu
bersifat purposesive yakni sifat yang menuju ke suatu pemecahan yang memenuhi
berbagai persyaratan yang telah dirumuskan. Pada umumnya kegiatan tersebut
bersifat pemecahan masalah (problem solving)

BAB III
TINJAUAN DATA
6

1. Lokasi dan Fungsi Bangunan

Solo Grand Mall yang terletak di Jalan Slamet Riyadi. Solo Grand
Malladalahsebuahmall yang terletak di Surakarta yang dibangun di ataslahanseluas
12.750 m yang terdiriatas 7 lantaidengan total luasannya 63.000 m].
Gambar 1 Lokasi Solo Grand Mall

Di masa
yang

modern

ini Solo Grand


Mall
berkedudukan
sebagai
bangunan
arsitektur yang
berada di tengah kota untuk mempermudah masyarakat menemukan hal-hal penting
yang mampu menunjang kelangsungan hidupnya. Maka hal tersebut menjadi penting
bagi manusia sehingga manusia sangat memanfaatkan keberadaan bangunan ini di
tengah kota. Selain lokasi yang strategis, produk-produk pada Solo Grand Mall pun
harganya terjangkau.
Setelah beberapa tahun bertahan sebagai mall pertama di Solo, maka muncullah
beberapa mall yang tidak kalah baik dari Solo Grand Mall. Contohnya adalah PGS
(Pusat Grosir Solo), BTC (Beteng Trade Center), Solo Square dan lainnya. Namun
Solo Grand Mall tetap menjadi favorit masyarakat untuk berbelanja dan menghabiskan
waktu bersama keluarga.

2. Tampak Depan Bangunan

Solo Grand Mall memenuhi semua kriteria sebagai pusat perbelanjaan modern.
Tampilan bangunan kental dengan citra modern. Fasada bangunan menonjolkan
pemakaian bahan-bahan kaca, metal, dan beton. Bentuk-bentuk garis dengan
perulangan di sana-sini dalam bangunan juga menjadi ciri sebuah arsitektur modern
style.
Namun tidak hanya itu, Solo Grand Mall juga mengangkat kearifan lokal
berarsitektur masyarakat Solo.
Bentuk-bentuk
diaplikasikan

atap
pada

Joglo
beberapa

bagian, seperti pada kanopi


sebagai penerima pengunjung,
atap pada pusat fasada depan,
serta pada kedua ujung tampak
Gambar 1.1 Tampakdepan Solo Grand Mall

depan. Dengan eksekusi seperti

ini, karya arsitektur yang tidak hanya berhasil secara estetis, namun berhasil
mengkomunikasikan produk peradaban modern dengan kekayaan budaya lokal.
3. Gambar Denah dan Bangunan Gedung

Dalam

hal

ini

arsitek

juga

mempertimbangkan sebuah desain yang


berkesinambungan

(Sustainable

Architecture), sebagian besar fasada


lantai teratas disediakan space untuk
penempatan vegetasi. Usaha ini terbukti
cukup

ampuh

untuk

memberi

dan

menyerap

Gambar 1.2 Bangunan Solo Grand Mall

sumbangan

oksigen

karbondioksida

pada

lingkungan

di

sekitar bangunan.

Gambar 1.3 Denah

IDEOLOGI DAN TEKNOLOGI


A. Ideologi
Solo Grand Mall adalah bangunan yang berfungsi untuk kegiatan komersial sehingga
bangunan tersebut sangat memanfaatkan
tanah dengan maksimal. Contohnya
adalah dengan membuat tempat parkir
di

bawah tanah untuk sepeda motor dan di

atas

untuk mobil.

Gambar 1.4 TempatParkirSepeda Motor

Beton Bertulang

Gambar 1.5 TempatParkir Mobil

Adanya banyak kaca membuat bangunan ini


terlihat transparan, sehingga masyarakat yang
melintas di depan Solo Grand Mall bisa melihat
bagian dalam dari Solo Grand Mall dan tertarik
untuk berkunjung.

Kaca

Gambar 1.6 PenggunaanKacaPadaBangunan1

10

Selain itu pengunjung juga harus melewati tangga yang cukup tinggi sebelum masuk.
Tangga tersebut membuat bangunan terkesan jangkung dan memberikan rasa aman bagi
pengunjung.

Tangga yang membuat bangunan terlihat


jangkung

Gambar 1.7 TanggaSebelumPintuMasuk

B.

Teknologi
a) Beton Bertulang
Untuk membuat bangunan bertingkat yang kokoh diperlukan beton bertulang supaya
dapat menahan beban di atasnya. Seperti pada tempat parkir mobil yang ada di lantai atas
bangunan yang pasti menggunakan beton bertulang untuk menahan beban mobil-mobil di
atasnya. Seperti yang telah ditunjukan pada gambar 1.4 dan 1.5.
b) Eskalator dan Lift
Eskalator

Kemajuan teknologi sangat membantu manusia dalam beraktivitas. Untuk mempermudah


dan membantu pengunjung dalam berpindah tempat dari lantai satu ke lantai yang lain,
maka pihak Solo Grand Mall memberikan fasilitas eskalator dan lift .
11

GambarLift
1.8 Eskalator Solo Grand Mall

Gambar 1.9 Lift Solo Grand Mall

c) Toilet
Solo Grand Mall juga memberikan
fasilitas toilet modern yang bersih
dan nyaman. Kemajuan teknologi
membuat toilet tersebut memiliki
alat-alat yang canggih.

Gambar 1.10 Toilet Solo Grand Mall

BAB IV
ANALISIS
Kedudukan arsitektur didalam pembangunan yang berlangsung dapat diumpamakan
sebagai kedudukan manusia di tengah alam dan kemampuannya untuk hidup selamat
(survive). Begitu juga pada bangunan Solo Grand
Mall yang telah memenuhi persyaratan fungsi
menurut

Christian

Norberg

Shultz,

yaitu:

pengendali faktor alam, tempat kegiatan manusia,


lingkungan sosial, lingkungan simbol.

Atap
Pengendali Faktor Alam
Dinding

12

Tempat Kegiatan Manusia

Lingkungan Sosial

Lingkungan Simbol

Sebuah bangunan juga harus mengikuti norma-norma, peraturan serta pranata yang
ada. Oleh sebab itu lembaga berperan penting untuk menunjang proses pembangunan,
melindungi bangunan dan pemiliknya, mendapatkan pengakuan-pengakuan secara umum
13

maupun hukum serta menjaga kondisi bangunan pada masa yang akan datang. Dengan hal
ini bangunan akan terjamin kualitas dan fungsinya di kehidupan masyarakat.
Pranata ialah interaksi antar individu atau kelompok atau kumpulan. Pengertian
individu dalam satu kelompok dan pengertian individu dalam satu perkumpulan memiliki
makna yang berbeda menurut F. Durkheim, yaitu, dasar organisasi individu dalam kelompok
adalah adat-istiadat, sedangkan dasar organisasi individu dalam perkumpulan adalah
organisasi buatan. Hubungan yang terjadi dalam satu kelompok didasarkan perorangan,
sedangkan dalam kumpulan kelompok adalah berazas guna sangat tergantung dengan tujuan
akhir yang sering dinyatakan dalam kontrak. Kontrak adalah sebagai parameter hubungan
yang terjadi dalam proses kegiatan pembangunan. Hubungan antara pemilik dengan
perancang, hubungan antara pemilik dengan pelaksana. Kontrak menunjukan hubungan
yang bersifat independent dan terarah atas tanggung jawab dari tugas dan fungsinya.

DAFTAR PUSAKA

Arkidea,IMB DKI Jakarta.https://sites.google.com/site/arsitekinterior111/servicekami/divisi-perencanaan/00-tahapan-kegiatan-layanan/tahap-asistensi-4/pendekatanperizinan/tinjauan-hukum-imb


Diaksespada 10 Desember 2013
Budi Sudarwanto, 2008.,PengantarKuliahPranata
Pembangunan.http://arsitekturberkelanjutan.blogspot.com/
Diaksespadatanggal 10 Desember 2013
Capcipcup, 2012.,HUKUM PRANATA ARSITEKTUR. http://helenahapsari.blogspot.com/2011/10/hukum-pranata-arsitektur.html
14

Diaksespadatanggal 11 Desember 2013


Dwi Suci Sri Lestari, dkk. Pengantar Arsitektur. Tarumanagara. UPT Penerbit,1999
IMB Solo Grand Mall Dipertanyakan.SuaraMerdekaEdisi 14 Juni
2004.http://www.suaramerdeka.com/harian/0406/14/slo02.htm.
Diaksespadatanggal 2 Mei 2007.
Indomegah,Solo Grand Mall.http://www.indomegah.com/html/en/projects/solo-grand-mall/
Diaksespada 10 Desember 2013
Solo dan Sekitarnya,2012.,Izin MendirikanBangunan
(IMB).http://solodansekitarnya.com/57/izin-mendirikan-bangunan-imb.html
Diaksespada 11 Desember 2013
SuaraMerdeka, 2004., Pembangunan Solo Grand Mall
HampirSelesai.http://www.suaramerdeka.com/harian/0407/19/eko10.html
Diaksespada 10 Desember 2013

15

Anda mungkin juga menyukai