Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL AMDAL

PEMBANGUNAN MALL
DIKAWASAN PEMUKIMAN PENDUDUK

Disusun oleh:
1. Nayla Agis Maulida (24)
2. Septiana Rahmadani (31)

X PBS 1

SMK NEGERI 5 KOTA BEKASI


Villa Indah Permai Blok E27 RT 009/033, Tlk, Pucung,
Kec. Bekasi Utara, kota Bekasi, Jawa Barat 17121
Tahun Ajaran 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pusat perbelanjaan atau yang bisa disebut shopping mall merupakan salah satu pusat
perbelanjaan yang dirancang dengan konsep modern mengikuti perkembangan zaman. Shop-
ping mall merupakan suatu arena yang memiliki arti tempat yang luas dalam suatu bangunan
yang terdiri dari berbagai macam toko, baik supermarket, game online/timezone, toko buku,
toko kaset, toko pakaian, kantin/cafe untuk nongkrong, toko ATK (alat tulis kantor), konter-
konter elektronik dan didukung pula oleh satu atau lebih departement store yang dikelilingi
oleh tempat parkir yang luas. (Al-Hamdi,2009: 51) Fungsi shopping mall sendiri masih sama
seperti pasar-pasar tradisional yang hadir dipelosok daerah, yaitu tempat bertemunya pedagang
dan pembeli untuk melakukan sebuah transaksi jual beli. Yang membedakan hanyalah mall
menciptakan daya tarik tertentu guna menggoda perhatian pengunjunganya sebagai pusat per-
belanjaan modern. Jauh berbeda dengan pasar tradisional yang hanya seadanya dan terpenting
roda perekonomian tetap berputar. Pusat perbelanjaan juga mengalami perkembangan sejalan
dengan kemajuan di bidang teknologi yang cukup pesat. Pusat perbelanjaan saat ini telah berev-
olusi dari asalnya sebagai pusat konsumsi beralih menjadi aspirasi dan gaya hidup konsumen
bukan hanya sebatas tempat untuk melakukan pembelian produk saja. Akan tetapi telah beru-
bah fungsi menjadi tempat rekreasi yang menarik, menyenangkan, aman, nyaman, dan juga
untuk menghilangkan penat ditubuh.

Di Era ini banyak masyarakat yang mengalami penganguran. Hal ini disebabkantidak
ada lapangan kerja disetiap kota. Oleh karena itu, apabila kota ini dibangun sebuah pusat per-
belanjaan atau bisa dikatakan Mall, maka penganguran dikota ini dapat berkurang. Dan selain
itu dengan adanya Mall masyarakat tidak perlu jauh jauh untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan dapat juga untuk refreshing. Dengan dibangunnya sebuah Mall dikota ini maka pengusaha
dan masyarakat sama-sama diuntungkan. Pengusaha dapat menambah pendapatannya, se-
dangkan masyarakat juga akan dapat keutungan yaitu dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa
biaya yang cukup besar. Mall merupakan parameter yang mutlak bagi kemajuan kota Indone-
sia. Mall adalah reprensentasi fisik dari berbagai paradok kehidupan sosial, Ekonomi yakni
antara kaya dan miskin, ekslusif-inklusif, artifialnatural, dan modern tradisional. Mall mendi-
rikan suatu bangunan tertutup Multilantai yang diisi oleh berbagai jenis detail dalam satu
struktur yang kompak, sehingga para pengunjung mudah mengakses dari satu unit keunit de-
tail yang lain,Untuk alasan sustainability, maka sebuahMall biasanya Memiliki penghuni
utama yang disebut, toko serba ada Departemen store (serta pusat jajanan atau makanan food
court).

1.2 Tujuan Studi


Mengidentifikasi, memprediksi, meinterpretasi, dan mengkomunikasikan pengaruh
suatu kegiatan proyek terhadap lingkungan. Serta keterkaitan proyek dengan lingkungan
sektar, dan dampak-dampaknya bagi lingkungan sekitar.
BAB 2

Rencana Usaha Dan Kegiatan


2.1 Identifikasi Pemarkarsa Dan Penyusunan AMDAL
Identifikasi dan penyusunan AMDAL disusun pemakarsa dan intansi Tim penganalisa
lingukan dan pembangunan. Dimana pemarkasa yaitu kami yang memiliki:
1. Maksud dan tujuan pembangunan Mall tersebut
2. Melatar belakangi kegiatan perencana pembangunan tersebut
3. Penanggung jawab dalam perencanaan pembangunan Mall
4. Pertimbangan-pertimbangan dengan intansi tim penganalisa lingkungan dan pem-
bangunan yang nantinya akan diajukan ke pemerintah untuk di setujui.

2.2 Tujuan Rencana Usaha atau kegiatan


Tujuan dari di rencanakannya pusat perbelanjaan yaitu:
1. Menciptakan pusat perbelanjaan di daerah tersebut yang nyaman asri serta memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitar. Antara lain kebutuhan Primer, Sekunder, dan tersier
2. Menjalin hubungan kerjamsa yang baik antara masyarakat sekitar, sehingga terciptanya
tatanan untuk struktur lingkungan yang koperatif.
3. Untuk meningkatkan perekonomian di daerah atau wilayah sekitar.
4. Menciptakan lapangan pekerjaan.
5. Menarik pengusaha-pengusaha atau investor untuk ikut penanaman modal.
6. Pengusaha dan masyarakat, sama-sama diuntungkan, pengusaha dapat menambah pen-
dapatannya, sedangkan masyarakat juga akan dapat keuntungan yaitu dapat memenuhi
kebutuhan hidup.

2.3 Keinginan dan Keperluan Rencana Usaha atau kegiatan


Keinginan yaitu ingin merubah pandangan masyarakat terhadap kandang kuda yang
sebelumnya lahan tersebut menciptakan aroma yang tidak sedap, dan kotor oleh kandang kuda
tersebut, yang pada nantinya akan di ubah menjadi sebuah bangunan multisektor yang akan di
bangun pusat perbelanjaan (Mall).
Keperluannya yaitu menciptakan tempat pusat perbelanjaan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman asri dalam berbelanja, artinya segala kebu-
tuhan masyarakat ada di pusat perbelanjaan tersebut.

2.4 Keterkaitan Proyek Dengan Kegiatan Lain Sekitar

1. Menjalin hubungan yang baik dengan susunan lingkungan sekitar sehingga proyek ber-
jalan dengan lancar
2. Menampung kuluhan dan masukan dari masyarakat sekitar dalam kegiatan proyek ter-
sebut
3. Memberi subsidi agar proyek tersebut lancar
4. Masyarakat bekerjasama membangun sub system dalam pelestarian dan menjaga
struktur dan susunan lingkungan sekitar. Dan masyarakat juga memberi informasi yang
mendasar tentang keterkaitan Mall di daerah itu pada masyarakat.
BAB 3
Prakiraan Dampak Besar dan Penting
3.1 Dampak
Dampak merupakan suatu perubahan yang disebabkan oleh suatu kegiatan yang terjadi
didalam lingkungan hidup (Harun, 2011 : 59). Kata dampak lebih identik dengan hal positif
dan negatif, suatu yang berkaitan dengan proyek maupun program pasti akan menimbulkan
banyak konsekuensi baik dapat berupa keuntungan maupun biaya dengan hal-hal negatif dari
pada positif, dampak positif dapat berupa peningkatan harga jual lahan, pemerataan pem-
bangunan, pengurangan waktu tempuh kendaraan. Dampak negatifnya berupa kerusakan ling-
kungaan, polusi udara, kebisingan, dan terganggunya aliran permukaan. Menurut teori Wisnu
Arya (2001) mengemukakan bahwa suatu pembangunan yang berwawasan lingkungan, tidak
terlepas dengan analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang merupakan studi tentang masalah
yang berkaitan dengan rencana suatu kegiatan yang diusulkan, studi yang dilakukan dalam hal
ini meliputi beberapa kemungkinan seperti akan terjadinya berbagai macam perubahan, baik
perubahan sosial ekonomi maupun perubahan biofisik yang terjadi di lingkungan sebagai
adanya akibat dari kegiatan yang diusulkan tersebut.
Perubahan Penggunaan Lahan Merupakan bertambahnya suatu penggunaan lahan dari
suatu sisi penggunaan ke penggunaan lainnya yang nantinya akan mengurangi tipe penggunaan
lahan sehingga berubah fungsinya pada kurun waktu berbeda, pelaksanaan pembangunan akan
merubah penggunaan lahan Menjadi tuntutan yang digunakan untuk meningkatkan mutu ke-
hidupan (Donny, 2017:4) Perubahan penggunaan lahan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia baik untuk masa sekarang maupun masa mendatang, pengguna lahan masyarakat luas
maupun individu harus menerima kenyataan bahwa setiap saat akan ada kebutuhan untuk pe-
rubahan penggunaan lahan, karena dengan itu manusia dapat terakomodasi kebutuhannya (Su
Ritohardoyo, 2013 : 15)

3.2 Prakiraan dampak besar dan penting


antara lain:
1. Pada saat pembangunan mengganggu aktivitas keseharian,
• Fasilitas transportasi, aktifitas ekonomi, struktur penduduk terganggu. Ini akan
terjadi pada:
Fase kontruksi → Mobilitas peralatan → kebisingan → debu → gangguan → ken-
yamanan.
Fase Pra-konstruksi → Adanya pembebasan lahan → pemindahan perumahan →
perubahan pekerjaan.
Kendalanya lahan yang dibebaskan harus berdasar kepemilikan pribadi masyara-
kat yang akan digusur, kesulitan mencari tempat tinggal, kehilangan kerabat dan
tetangganya.
2. Perubahan sosial yang di akibatkan oleh faktor demografis seperti pola penduduk,
struktur umum, transportasi, rasio kepemilikan laha,.
3. Pandangan masyarakat terhadap pembangunan Mall merupakan symbol dari kema-
juan wilayah artinya akan terjadi penyeragaman terhadap arsitektur kota, dimana Mall
saat ini menjelma menjadi landmark kota baru yang benderang. Sementara kawasan
kota tua redup atau terabaikan.
BAB 3
Evaluasi Dampak Besar Dan Penting

Besarnya pengaruh perubahan, akibat adanya pembangunan Mall tersebut.


1. Berapa banyak jumlah masyarakat yang terkena dampak.
Dampak nya tidak hanya dirasakan untuk masyarakat sekitar tetapi mem-
bangun bangunan yang multisektor itu juga berpengaruh pada daerah atau wilayah sit-
ubundo.

2. Jangka waktu terjadinya dampak pembangunan tersebut.


Dampaknya bisa dalam jangka waktu panjang, misalnya ada dampak sosial,
budaya, ekonomi yang telah dobahas, dampak ini akan terjadi secara significant
artinya aktifitas proyek akan mengganggu aktifitas masyarakat sekitar.

3. Intensitas dampak
Perubahan sosial, sifat fisik, konflik pro dan kontra, susunan lingkungan sekitar beru-
bah.

Masyarakat di wilayah study AMDAL pasti terkena dampak lingkungan pem-


bangunan. Tetapi beberapa masyarakat diantaranya bisa merasakan manfaat dari pem-
bangunan tersebut. Jumlah yang sama atau lebih yang bisa dirasakan manfaatnya akan
mendukung proses terjadi nya pelaksanaan pembangunan itu. Dan dampaknya bisa
saja dapat dipulihkan kembali juga tidak dapat dipulihkan. Rencana usaha adanya
wilayah yang mengalami perubahan mendasar memerlukan waktu beberapa dekade
kedepannya.
GAMBAR 1
Lokasi Proyek

GAMBAR 2
Gambaran Mall Setelah Dibangun

Anda mungkin juga menyukai