Anda di halaman 1dari 12

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5

MALL KANTOR SEWA


Jl. Cinere Raya, RT.2/RW.4, Cinere, Kec. Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16434.

Disusun Oleh :
Maesa Putra Ramadhan
21120005

Fasilitator :
1. Ir. Muflihul Iman., MT.
2. Ir. Maulina Dian, P., MT.
3. Nova Puspita Aggraini, ST., MT.

PRODI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN


PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
TAHUN 2023 - 2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang mencerminkan perubahan signifikan dalam cara generasi milenial
bekerja, berbelanja, dan berinteraksi dalam ruang fisik. Generasi milenial, yang saat ini
merupakan salah satu kekuatan dominan dalam dunia profesional dan konsumen, memiliki
preferensi, nilai, dan kebutuhan yang berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Ini
memerlukan perubahan dalam perencanaan dan perancangan arsitektur untuk memenuhi
ekspektasi dan gaya hidup milenial.

Milenial cenderung mencari fleksibilitas dalam bekerja. Mereka sering bekerja dari jarak
jauh atau berpartisipasi dalam konsep "co-working space" yang menawarkan ruang kerja
yang nyaman, modern, dan terhubung secara digital. Ini menuntut ruang kantor yang lebih
dinamis dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka, Generasi milenial sangat bergantung
pada teknologi. Ruang kantor perlu mendukung konektivitas yang kuat, termasuk Wi-Fi yang
cepat dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan produktivitas.

Kantor dan mal milenial harus dirancang agar mudah disesuaikan dengan perubahan
kebutuhan dan tren, sebagai tempat yang lebih dari sekadar tempat berbelanja. Mereka harus
menjadi destinasi yang menawarkan pengalaman rekreasi, seperti restoran eksklusif, area
hiburan, dan konsep toko yang modern. Ini mencakup penataan ruang yang fleksibilitas,
desain modular, dan penggunaan furnitur yang dapat dipindahkan, Ruang milenial harus
mencerminkan gaya hidup aktif, dan terhubung. Tidak kalah pentingnya estetika dan desain
arsitektur yang kreatif dan modern, sehingga dapat memiliki daya tarik visual yang kuat.
Ruang kantor dan mal perlu memiliki elemen-elemen desain yang unik dan menarik untuk
menarik generasi ini. Kerjasama dengan merek atau penyedia layanan lain bisa menjadi
elemen kunci dalam perencanaan mal atau kantor milenial. Ini dapat mencakup restoran
terkenal, merek pakaian, atau penyedia layanan teknologi.
Sesuai dengan visi pemerintah Kota Depok, yang ingin meningkatkan Kota Depok menjadi
kota yang Maju, Berbudaya dan Sejahtera, dan misinya yang ingin meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur dan meningkatkan Pelayanan Publik yang Modern dan
Partisipatif, membuat Pembangunan mal dan kantor di daerah Depok dapat menjadi
kemajuan perekonomian dan bisnis yang kuat di daerah Depok. Mal adalah tempat belanja
dan hiburan yang populer bagi masyarakat. Dengan membangun mal, pemerintah atau
pengembang properti dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan pusat perbelanjaan dan
rekreasi tanpa harus pergi jauh.Mal dapat menarik perhatian konsumen dan menghadirkan
peluang bisnis bagi pedagang, sementara kantor dapat memberikan ruang kerja bagi
perusahaan-perusahaan yang ingin beroperasi di daerah tersebut, Pembangunan mal dan
kantor bisa menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat. Penambahan ruang kantor di
daerah Depok juga bisa menarik perusahaan-perusahaan yang ingin berlokasi di sana. Ini
dapat meningkatkan keberlanjutan bisnis dan investasi di daerah tersebut, juga dapat
memberikan manfaat ekonomi bagi penduduk daerah dan membantu mengurangi tingkat
pengangguran.
Dalam merancang bangunan, arsitek harus berinisiatif untuk memastikan bahwa aspek
keunikan dan tingkat modernitas desain arsitektur pada perencanaan ini dapat menarik
perhatian generasi milenial mulai dari gaya bangunan ataupun desain bangunan nya,
sehingga dapat menarik perhatian, memikat mata, menciptakan daya tarik visual yang kuat
dalam suatu wilayah. Di Jawa Barat khusus nya pada Jl. Cinere Raya, RT.2/RW.4, Cinere,
Kec. Cinere, Kota Depok, belum terdapatnya bangunan mix use yang dapat di katakan
sebagai kriteria bangunan dengan konsep yang mengikuti perkembangan generasi milenial,
maka dari itu perencanaan dan perancangan bangunan mix use mal kantor ini harus
dilaksanakan atau dilakukan sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pengguna,
Masyarakat, dan pengunjung bangunan.

1.2 Tujuan
Meningkatkan lingkungan yang menunjang aktifitas generasi milenial dan menciptakan
ruang yang fleksibel bagi para pengguna bangunan.

1.3 sasaran
a) Masyarakat
b) Pelaku Usaha
c) Generasi Milenial
1.4 Identifikasi Masalah

No Faktor Tapak Bangunan Ruang


1 Pemilihan lokasi yang strategis 🗸 - -
Diperlukannya Ruang Terbuka
Hijau agar bangunan tetap ramah
2 🗸 🗸 -
terhadap lingkungan dan
kesesuain terhadap tema
Diperlukannya desain bangunan
3 yang menarik untuk menjadi nilai 🗸 🗸 🗸
jual kepada Masyarakat sekitar
Diperlukannya fasilitas yang
fleksibel untuk kenyamanan
4 🗸 🗸 🗸
pengguna bangunan mall dan
kantor

1.5 Perumusan Masalah


Bagaimana menciptakan bangunan mix use mal kantor yang dapat menarik perhatian
generasi milenial, pelaku usaha, masyarakat dan memiliki daya tarik visual yang kuat
tanpa menganggu fungsional bangunan tersebut?

1.6 Pendekatan Masalah


Berdasarkan tujuan dan rumusan masalah, maka pendekatan masalah yang digunakan adalah
pendekatan teoritis dengan menelaah standar dan kondisi yang ada pada tapak.

1.7 Tema
Dalam perencanaan dan perancangan bangunan mix use mal kantor, Tema yang tepat
untuk di terapkan pada perencanaan dan perancangan bangunan mix use mal kantor ini,
yaitu :

Tema “Millennials Office Mall”


BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Tinjauan Umum


Definisi Mixed-Use Building - Menurut Mike Jenk dalam bukunya yang berjudul The
Compact City A Suistanable Urban From (1996), mixed-use building adalah proyek Real
Estate yang relatif besar (dengan rasio area lantai terdiri dari tiga atau lebih) yang
terkarakteristik tiga atau lebih penggunaan bangunan revenue seperti retail, office, residential,
hotel/motel dan rekreasi, yang dalam proyek perencanaannya akan saling berhubungan dan
bergantung satu sama lainnya. Dengan fungsi dan bentuk fisik yang terintegrasi dari
komponen proyek, temasuk jalur pedestrian yang tidak terpotong.
Menurut Coupland dalam (Dea Nurani, 2008) kelebihan dari mixed-use building
adalah kesatuan antara fungsi bangunan satu sama lain, ketertarikan bagi pengguna kawasan,
serta kemampuan mereduksi waktu perjalanan antara satu fungsi dan fungsi lainnya. Namun
dibalik kelebihannya, mixed-use building mengalami kesulitan dalam pemisahan antara satu
bangunan dan bangunan lain, 5 serta akses yang diperlukan dalam sebuah fungsi bangunan.
Hal ini karena terjadinya overlapping fungsi serta sirkulasi yang terjadi dalam kawasan
mixed-use building.
Menurut Schwanke dalam (Dea Nurani, 2008) berikut merupakan ciri-ciri dari
mixed-use building, yaitu :
1) Terdapat tiga fungsi bangunan atau lebih yang terdapat dalam kawasan tersebut.
2) Terdapat pengintegrasian secara fisik dan fungsioal terhadap fungsifungsi yang terdapat
di dalamnya.
3) Hubungan yang relatif dekat antar satu bangunan dengan bangunan lainnya
dengan hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya.
4) Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan.

Ciri- Ciri bangunan mixed use

Untuk membedakan mixed use building dengan bangunan jenis lain, berikut ini akan
merupakan ciri-ciri dari mixed use building, yaitu (Schwanke et al, 2003; 4)

 Mewadahi 2 fungsi bangunan atau lebih yang terdapat dalam Kawasan tersebut,
misalnya terdiri dari hotel, rumah sakit, sekolah, mall, kantor, apartment, dan
pusat rekreasi
 Terdapat pengintegrasian secara fisik dan fungsional terhadap fungsi fungsi yang
terdapat di dalamnya
 Hubungan yang relatif dekat antar satu bangunan dengan bangunan lainnya
dengan hubungan interkoneksi antar bangunan di dalamnya

 Kehadiran pedestrian sebagai penghubung antar bangunan


Menurut Sumargo dalam (Dea Nurani, 2008), tata letak dalam sebuah kawasan atau
bangunan mixed-use sangat mempengaruhi bentuk dan koneksi antar fungsinya. Sebuah
kawasan atau bangunan mixed-use dapat dikatakan sukses apabila mampu mengkoneksikan
beberapa fungsi dengan baik. Terdapat 4 (empat) konfigurasi tata letak bangunan dalam
sebuah kawasan mixed-use, yaitu:
1) Mixed-use Tower, memiliki struktur tunggal dari segi massa atau ketinggian bangunan
dengan fungsi-fungsi yang ditempatkan pada lapisan-lapisan tersebut. Pada umumnya,
mixed-use tower merupakan high rise building.

2) Multitowered Megastructure, merupakan bangunan mixed-use dengan towertower yang


menyatu secara arsitektural dengan atrium yang berada di Gambar 1. Mixed-Use Tower 6
bawahnya. Pada umumnya atrium berfngsi sebagai pusat perbelanjaan. Pada multitiwerde
megastructure, komponen yang terdapat pada podium menjadi hal yang utama karena
merupakan tempat bertemunya antar pengguna bangunan.

3) Freestanding Structure with Pedestrian Connection, merupakan konsep penataan pada


kawasan mixed-use dengan kumpulan dari beberapa masa tunggak yang saling terintegrasi
oleh jalur pedestrian. Dampaknya, fungsi dari setiap bangunan tidak akan bercampur menjadi
satu.

4) Combination, merupakan penggabungan dari ketiga bentuk tersebut dalam sebuah


kawasan.
Mal Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “mal” artinya gedung atau kelompok
gedung yang berisi macam-macam toko dengan dihubungkan oleh lorong (jalan penghubung)
(KBBI 2014). Mal adalah bangunan tertutup multi-lantai dengan etalase-etalase dan interior
yang eye catching, pengaturan udara yang baik sehingga pengunjung dapat melakukan
aktivitasnya dengan nyaman. Mal diisi oleh berbagai jenis retail atau toko dalam satu struktur
yang kompak, tempat berkumpul sejumlah vendor independen atau berbagai toko dengan
beragam brand, antara satu toko dengan lainnya dihubungkan oleh jalur sirkulasi dengan
tujuan mempermudah pengunjung berjalan dari satu toko ke toko lainnya . Mal dapat
diartikan sebagai suatu fasilitas komersial dengan wujud arsitektural berupa ruang rekreasi
(jalan) yang ditata sedemikian rupa untuk menghubungkan dua titik keramaian atau lebih
dengan dikelilingi retail atau tempat penjualan berbagai kebutuhan. Dalam mal pengunjung
melakukan rekreasi dengan berjalan-jalan dan sesekali melihat barang yang dijual oleh retail
sebelum memutuskan untuk memasuki retail tersebut.

2.1 Tinjauan Khusus

Millennials Office Mall


Millennials Office Mall adalah konsep yang mencerminkan tren dan preferensi generasi
milenial dalam hal tempat kerja, pusat perbelanjaan, dan desain modern. Macam macam
penjelasan dan materi tentang tema “Millenials Office Mall :

Millennials (Generasi Milenial): Generasi milenial adalah kelompok orang yang lahir sekitar
tahun 1981 hingga 1996, tergantung pada definisi yang digunakan. Mereka cenderung
memiliki karakteristik dan preferensi yang berbeda dari generasi sebelumnya. Generasi ini
dikenal sebagai generasi yang tumbuh bersama dengan perkembangan teknologi, suka
berkolaborasi, memperhatikan nilai-nilai sosial, dan mencari keseimbangan antara kehidupan
pribadi dan karier.

Office (Kantor): Dalam konteks tema ini, "Millennials Office" merujuk pada ruang kerja
yang didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi generasi milenial.
Ruang kerja ini mungkin akan mencakup elemen-elemen seperti desain interior yang modern,
fleksibilitas dalam penataan meja kerja, ruang terbuka untuk kolaborasi, teknologi yang
canggih, dan fokus pada kesejahteraan karyawan.
Mall (Pusat Perbelanjaan): "Mall Modern" mengacu pada pusat perbelanjaan atau mal yang
dirancang dengan pendekatan modern. Ini mungkin termasuk desain interior yang menarik,
integrasi teknologi, variasi toko dan restoran yang beragam, serta pengalaman berbelanja
yang nyaman dan menarik.

Modern (Masa Kini): "Modern" dalam tema ini menekankan pentingnya tampilan, teknologi,
dan desain yang sesuai dengan tren dan standar saat ini. Ini bisa mencakup desain minimalis,
penggunaan teknologi canggih, dan solusi inovatif dalam pengaturan ruang.

Kesimpulan : "Millennials Office Mall Modern" adalah penggabungan elemen-elemen yang


relevan dengan generasi milenial, baik dalam konteks ruang kerja maupun pusat perbelanjaan,
dengan pendekatan modern dan inovatif. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang
menarik, nyaman, dan sesuai dengan perkembangan zaman, sekaligus memenuhi kebutuhan
dan preferensi generasi milenial yang merupakan kelompok konsumen dan profesional yang
penting dalam ekonomi saat ini.

Arsitektur Modern
Konsep Arsitektur modern adalah konstruksi yang dirancang dan dibangun dengan prinsip-
prinsip, estetika, dan teknologi yang mencerminkan karakteristik zaman kontemporer. Tema
ini sering kali mencakup beberapa elemen kunci, berikut penjelasan tentang bangunan
arsitektur dengan konsep modern:

Desain Minimalis: Bangunan modern sering dikenal dengan desain minimalis yang
mengedepankan kesederhanaan dan ketajaman garis. Desain ini menghindari ornamen yang
berlebihan dan berfokus pada bentuk geometris yang sederhana, permukaan yang bersih, dan
detail yang tajam.

Material dan Teknologi Terbaru: Bangunan modern biasanya menggunakan material dan
teknologi terbaru yang tersedia. Ini mencakup penggunaan bahan bangunan inovatif, seperti
kaca dan logam, serta teknologi terkini untuk efisiensi energi, keamanan, dan kenyamanan.

Tata Ruang Terbuka dan Pencahayaan Alami: Bangunan modern sering dirancang untuk
memaksimalkan tata ruang terbuka dan pencahayaan alami. Desain ini mencakup jendela
besar, langit-langit tinggi, dan penggunaan dinding kaca untuk memungkinkan cahaya alami
masuk ke dalam bangunan.

Fungsionalitas dan Fleksibilitas: Bangunan modern cenderung dirancang dengan


fungsionalitas yang sangat dipertimbangkan. Mereka sering memiliki tata letak yang
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang berubah seiring waktu.
Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan: Banyak bangunan modern menekankan
keberlanjutan dan efisiensi energi. Ini mencakup penggunaan teknologi ramah lingkungan,
seperti panel surya, isolasi termal yang baik, dan sistem pengolahan limbah yang efisien.

Arsitektur Lansekap dan Lingkungan: Bangunan modern seringkali terintegrasi dengan


desain lansekap dan lingkungan sekitar. Ini menciptakan hubungan yang harmonis antara
bangunan dan alam, termasuk pemanfaatan taman, lanskap hijau, dan elemen-elemen alam
lainnya.

Karya Seni Kontemporer: Sejumlah bangunan modern sering dihiasi dengan karya seni
kontemporer atau elemen dekoratif yang inovatif untuk memberikan kesan artistik yang kuat.

Teknologi Komunikasi: Bangunan modern sering dilengkapi dengan teknologi komunikasi


tinggi, termasuk jaringan Wi-Fi, koneksi internet cepat, dan infrastruktur untuk teknologi
pintar.

Keamanan dan Kepastian: Bangunan modern sering memperhatikan keamanan dan


perlindungan terhadap bencana. Ini mencakup sistem pemadam kebakaran, sistem keamanan,
dan perencanaan untuk situasi darurat.

Ketepatan dan Presisi: Bangunan modern biasanya dibangun dengan ketepatan dan presisi
yang tinggi, mengikuti peraturan bangunan yang ketat.

Bangunan arsitektur dengan tema modern mencerminkan perkembangan zaman, teknologi,


dan gaya hidup saat ini. Mereka sering mengeksplorasi inovasi dalam desain dan teknologi,
menciptakan lingkungan yang efisien, estetis, dan serbaguna. Tema modern ini dapat ditemui
dalam berbagai jenis bangunan, termasuk perumahan, perkantoran, pusat perbelanjaan,
institusi publik, dan banyak lagi.
BAB III
DATA
3.1 Data Lokasi dan Tapak

BATASAN WIL AYAH

UTARA McDonald’s

SE L ATAN Abuba Steak

TIMUR Bangunan
Kormersil
BARAT Perumahan Puri
Cinere

Alamat : Jl. Cinere Raya, RT.2/RW.4, Cinere, Kec. Cinere, Kota Depok, Jawa Barat 16514

Luas Lahan : 1,7 Hektare/17000m2


(170m x 100m)
i. Rencana Koefisien Dasar Bangunan (KDB) = 50% (17000 x 50% = 8500)
ii. Rencana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) = 2 (17000 x 2 = 34000)
iii. Kofisien Dasar Hijau (KDH) = 20% (17000 x 20% = 3400)
iv. Garis sempadan bangunan (GSB) = 50% (20000 x 50% = 10000)

20
100
-------------------
-

TAPAK
170

GSB
10
3.2 Data Lingkungan Sektitar

RS. Puri Cinere McDonald’s Cinere

PEMUKIMAN
PEMUKIMAN

Masjid Puri Bangunan Komersil


Cinere TAPAK Cinere
PEMUKIMAN

PEMUKIMAN

Masjid Al’Ittihad

Abuba Steak Cinere Family Futsal Cinere

Anda mungkin juga menyukai