I. LATAR BELAKANG
Kota besar seperti Jakarta dalam beberapa dasawarsa terakhir mengalami
pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga mendorong perkembangan kota
dengan pesat. Diperlukan model perencanaan kota yang dapat mengatasi berbagai
persoalan perkotaan secara terintegrasi. Salahsatu konsep perencanaan sarana
transportasi publik sekaligus pengembangan kawasan dikenal sebagai Transit
Oriented Development (TOD). Dalam perencanaan kota, pembangunan berorientasi
transit (TOD) adalah jenis pembangunan perkotaan yang memaksimalkan jumlah
ruang hunian, bisnis, dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum.
TOD bertujuan untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mendorong
pertumbuhan kota yang berkelanjutan.
TOD biasanya mencakup perhentian transit (seperti stasiun kereta api, kereta api
ringan atau halte bus) yang dikelilingi oleh area penggunaan campuran berdensitas
tinggi. TOD juga biasanya dirancang dengan ukuran blok yang lebih kecil dan
mengurangi luas lahan yang digunakan untuk mobil. Area terpadat TOD biasanya
terletak dalam radius ¼ hingga ½ mil (400 hingga 800 m) di sekitar perhentian
transit, dianggap sebagai skala yang tepat untuk pejalan kaki. Tataguna lahan pada
kawasan tersebut biasanya direncanakan sebagai zona multi fungsi (Wikipedia,
2018).
Memperhatikan kebutuhan jasa dan bisnis saat ini, salah satu fungsi yang
dikembangkan pada kawasan TOD tersebut adalah Hotel Bisnis, Kantor Sewa dan
Retail. Hotel bisnis dilengkapi dengan fasilitas serbaguna untuk berbagai keperluan
seperti pertemuan, eksibisi dan pameran. Kantor Sewa dilengkapi dengan coworking
space, varian ruang rapat serta fasilitas pendukung lainnya. Retail dilengkapi dengan
area kuliner, Cineplex serta fasilitas pendukung pada umumnya.
|1
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020
|2
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020
|3
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020
Parkir 2 lapis besmen dengan daya tampung 350 mobil (Pengelola 25,
pengunjung hotel dan tamu 75, pengunjung kantor sewa dan retail 250, parkir
motor 200, parkir mobil barang 2 untuk hotel, 2 untuk kantor sewa dan 2 untuk
retail di permukaan). Parkir permukaan 20, antrian taxi Hotel 5, Ruang
Serbaguna 5.
Hotel Bisnis, Kantor Sewa dan Retail memiliki drop off yang berbeda.
Rasio ruang terpakai (sellable area) dengan ruang service (termasuk M&E)
adalah 80 : 20 (maksimum). Luas ruang mixed use dengan fasilitasnya
(termasuk M/E) sekitar 30.000 m2. Luas ruang kantor sewa dan retail dengan
fasilitasnya sekitar 10.000 m2. Luas ruang parkir mobil dan motor sekitar 6.000
m2 (2 lapis besmen).
V. STRATEGI PERANCANGAN
a. Sasaran, masyarakat kelas menengah-atas (kalangan profesional)
b. Tantangan, zona komersial aktif yang memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar
wilayah sementara pada saat yang sama dapat menjaga privasi penghuni dalam
hotel
c. Konsep perancangan :
Integrasi, membangun integrasi antara bangunan dalam tapak tersebut dan
sekitarnya.
Konektivitas, membangun konektivitas dan aktivitas berkelanjutan dalam setiap
bangunan menggunakan ruang terbuka, trotoar pejalan kaki dan penghubung
bangunan
Fleksibilitas, membuat fleksibilitas dalam perencanaan dengan menggunakan
sistem modular dalam menciptakan ruang untuk memenuhi berbagai jenis
kepentingan bisnis.
Ruang terbuka publik, memperkuat plaza dan ruang publik, dalam mendorong
akitiftas di ruang terbuka dan interaksi masyarakat.
Identitas, menciptakan rasa yang kuat dalam penyusunan ruang neighborhood
melalui desain arsitektur. Juga menjadikan kawasan mixed use yang
menginspirasi dan mempunyai ciri khas yang mencerminkan tempat yang nyaman
bagi kegiatan masyarakat
Lingkungan berkelanjutan, lingkungan yang sehat, memberikan dampak karbon
yang minim dan mendorong perilaku ramah lingkungan.
Masyarakat yang kuat, memfasilitasi interaksi manusia dan membangun
komunitas yang kuat
|4
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020
d. Kriteria Penilaian :
3. Ekspresi Rancangan :
Menarik bagi masyarakat dan pengguna
Memaksimalkan potensi lahan.
Selaras dengan gugusan masa sekitarnya
Kemampuan didalam menciptakan identitas yang unik dan orisinil.
Mampu beradaptasi dan serbaguna untuk berbagai macam kegiatan, dan tujuan
keseharian, mingguan, dan musiman.
Rancangan akhir yang dapat berfungsi sebagai generator bagi pertumbuhan
ekonomi kawasan sekitar, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan
mendorong gaya hidup sehat.
|5
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020
Catatan:
Studi pendahuluan merupakan kegiatan survey dan programming yang dilakukan
secara berkelompok
Konsep dan topik perancangan merupakan awal tugas individu/mandiri
Tapak telah ditentukan
PUSTAKA
http://www.wikipedia.org
http://www.archdaily.com
|6
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020
Lampiran 1.
Tapak 1 pada Kawasan TOD
Luas Tapak sekitar 1,5 Ha.