Anda di halaman 1dari 7

Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Tugas Utama Perancangan VI

MIXED USE PADA KAWASAN TOD

I. LATAR BELAKANG
Kota besar seperti Jakarta dalam beberapa dasawarsa terakhir mengalami
pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga mendorong perkembangan kota
dengan pesat. Diperlukan model perencanaan kota yang dapat mengatasi berbagai
persoalan perkotaan secara terintegrasi. Salahsatu konsep perencanaan sarana
transportasi publik sekaligus pengembangan kawasan dikenal sebagai Transit
Oriented Development (TOD). Dalam perencanaan kota, pembangunan berorientasi
transit (TOD) adalah jenis pembangunan perkotaan yang memaksimalkan jumlah
ruang hunian, bisnis, dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum.
TOD bertujuan untuk meningkatkan penggunaan angkutan umum dan mendorong
pertumbuhan kota yang berkelanjutan.

TOD biasanya mencakup perhentian transit (seperti stasiun kereta api, kereta api
ringan atau halte bus) yang dikelilingi oleh area penggunaan campuran berdensitas
tinggi. TOD juga biasanya dirancang dengan ukuran blok yang lebih kecil dan
mengurangi luas lahan yang digunakan untuk mobil. Area terpadat TOD biasanya
terletak dalam radius ¼ hingga ½ mil (400 hingga 800 m) di sekitar perhentian
transit, dianggap sebagai skala yang tepat untuk pejalan kaki. Tataguna lahan pada
kawasan tersebut biasanya direncanakan sebagai zona multi fungsi (Wikipedia,
2018).

Memperhatikan kebutuhan jasa dan bisnis saat ini, salah satu fungsi yang
dikembangkan pada kawasan TOD tersebut adalah Hotel Bisnis, Kantor Sewa dan
Retail. Hotel bisnis dilengkapi dengan fasilitas serbaguna untuk berbagai keperluan
seperti pertemuan, eksibisi dan pameran. Kantor Sewa dilengkapi dengan coworking
space, varian ruang rapat serta fasilitas pendukung lainnya. Retail dilengkapi dengan
area kuliner, Cineplex serta fasilitas pendukung pada umumnya.

|1
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020

II. TUJUAN PERANCANGAN


Dengan mengikuti Perancangan Arsitektur VI diharapkan mahasiswa:
 Mampu melakukan pemrograman serta menyusun metoda dan konsep
perancangan secara sistematis dengan memperhatikan kerangka acuan kerja
(KAK).

 Mampu merancang bangunan umum pada suatu kawasan perkotaan dengan
mempertimbangkan aspek perkotaan serta kaidah-kaidah perancangan urban

 Mampu mengintegrasikan semua sistem rancangan yakni arsitektur, struktur dan
utilitas, serta lansekap

 Mampu mengamati prilaku masyarakat dan latar-belakang budaya sebagai
pendekatan kreatif dalam rancangan

 Mampu merancang dengan memperhatikan aspek tekno-ekonomi

III. MATERI PERANCANGAN


Pokok-pokok materi pada Perancangan Arsitektur VI sbb :
 Pengenalan sejarah singkat fasilitas di atas hingga mengenal konsep terkini
pengembangan fasilitas tersebut melalui studi pustaka

 Pengenalan dan pemahaman tipologi dan variasi fasilitas sejenis (di dalam/luar
negeri)

 Pemahaman jenis ruang dan fasilitas dengan studi lapang

 Program dan organisasi ruang

 Analisa tapak

 Konsep, tema dan gubahan masa (siteplan, blockplan)

 Perencanaan skematik (schematic plan)

 Perencanaan sistem bangunan

 Pra-rencana (gridplan, denah-tampak-potongan)

 Sekuen dan detail rancangan

 Presentasi hasil perancangan

IV. PROGRAM DAN KRITERIA


Hotel bisnis (Kategori Hotel Bisnis Bintang 4) dengan fasilitas serbaguna terdiri dari
kebutuhan ruang berikut:
 Parkir, kendaraan umum (bus dan taxi), serta kendaraan pribadi (mobil, motor)

 Lobby hall dan receiption

|2
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020

 Back office (ruang karyawan, laundry dan linen-unlinen, dapur, dll)



 Fasilitas resto, business centre, kolam renang mini dan lainnya. 

Fasilitas Kantor Sewa :



 Parkir, kendaraan umum (bus dan taxi), serta kendaraan pribadi (mobil, motor)

 Lobby hall dan pre-function room

 Multipurpose/function room

 Area coworking

 Area kantor sewa

 Fasilitas pendukung lainnya

Fasilitas Retail :

 Parkir, kendaraan umum (bus dan taxi), serta kendaraan pribadi (mobil, motor)

 Lobby hall

 Area Retail

 Area Kuliner

 Cineplex

 Fasilitas pendukung lainnya

Jenis ruang lain dapat ditentukan kemudian melalui studi pendahuluan

Kriteria perancangan fasilitas sbb:


 KDB 50%, KLB 5,0, Tinggi bangunan maks. 25 lantai, GSB 10m

 Hotel kapasitas min. 100 kamar (standar min. 50% - double bed, deluxe min.
44% - 2 single bed, serta suite/family min. 6% - 2 rooms dengan double bed dan
single bed +s ofa serta pantry). Luas kamar standar/deluxe sekitar 26 - 32 m2
dan suite sekitar 52 - 60 m2.

Fasilitas berupa, fasilitas ruang serbaguna daya tampung sebesar 700 orang
(duduk atau 1200 berdiri). Dilengkapi 4 ruang rapat kapasitas @ 50 orang yang
bersifat flexible. Ruang serbaguna dapat dirancang pada lantai dasar atau lantai
1, konstruksi ruang serbaguna dengan bentang lebar. Fasilitas ruang serbaguna
dan ruang rapat dilengkapi ruang pre-function disertai toilet umum dengan
jumlah yang proporsional. Pre-function ruang serbaguna dan ruang rapat dapat
terhubung dengan restoran hotel dan dapur. Dapur dirancang untuk dua jenis
kebutuhan tersebut.

|3
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020



 Parkir 2 lapis besmen dengan daya tampung 350 mobil (Pengelola 25,
pengunjung hotel dan tamu 75, pengunjung kantor sewa dan retail 250, parkir
motor 200, parkir mobil barang 2 untuk hotel, 2 untuk kantor sewa dan 2 untuk
retail di permukaan). Parkir permukaan 20, antrian taxi Hotel 5, Ruang
Serbaguna 5.

 Hotel Bisnis, Kantor Sewa dan Retail memiliki drop off yang berbeda.

 Rasio ruang terpakai (sellable area) dengan ruang service (termasuk M&E)
adalah 80 : 20 (maksimum). Luas ruang mixed use dengan fasilitasnya
(termasuk M/E) sekitar 30.000 m2. Luas ruang kantor sewa dan retail dengan
fasilitasnya sekitar 10.000 m2. Luas ruang parkir mobil dan motor sekitar 6.000
m2 (2 lapis besmen).

V. STRATEGI PERANCANGAN
a. Sasaran, masyarakat kelas menengah-atas (kalangan profesional)
b. Tantangan, zona komersial aktif yang memenuhi kebutuhan masyarakat di sekitar
wilayah sementara pada saat yang sama dapat menjaga privasi penghuni dalam
hotel
c. Konsep perancangan :
 Integrasi, membangun integrasi antara bangunan dalam tapak tersebut dan
sekitarnya.

 Konektivitas, membangun konektivitas dan aktivitas berkelanjutan dalam setiap
bangunan menggunakan ruang terbuka, trotoar pejalan kaki dan penghubung
bangunan

 Fleksibilitas, membuat fleksibilitas dalam perencanaan dengan menggunakan
sistem modular dalam menciptakan ruang untuk memenuhi berbagai jenis
kepentingan bisnis.

 Ruang terbuka publik, memperkuat plaza dan ruang publik, dalam mendorong
akitiftas di ruang terbuka dan interaksi masyarakat.

 Identitas, menciptakan rasa yang kuat dalam penyusunan ruang neighborhood
melalui desain arsitektur. Juga menjadikan kawasan mixed use yang
menginspirasi dan mempunyai ciri khas yang mencerminkan tempat yang nyaman
bagi kegiatan masyarakat

 Lingkungan berkelanjutan, lingkungan yang sehat, memberikan dampak karbon
yang minim dan mendorong perilaku ramah lingkungan.

 Masyarakat yang kuat, memfasilitasi interaksi manusia dan membangun
komunitas yang kuat

|4
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020

d. Kriteria Penilaian :

1. Perencanaan dan Rancangan :


 Pemahaman dan kelengkapan sesuai KAK.

 Konsep Integrasi antara bangunan komersial dan fasilitas ruang publik.

 Strategi site plan, sirkulasi lalu lintas, dan konektivitas

 Konsep keselamatan dan keamanan.

 Bangunan komersial yang fungsional, desain inovatif, efisiensi tata letak dan
penggunaan ruang, serta memperhatikan kenyamanan pelanggan.

 Pendalaman teknis dan inovasi.

2. Elemen berwawasan hijau :


 Perencanaan berorientasi terhadap elemen-elemen yang berhubungan dengan
lingkungan (iklim, lintasan matahari, karakteristik angin, dll).

 Energi, air, limbah, dan desain komersial yang peka terhadap efek gas rumah
kaca.

 Ruang terbuka publik dan desain ruang hijau.

 Penggunaan material eco-friendly dan sistem minim perawatan dan minim
penggunaan bahan kimia.

3. Ekspresi Rancangan :
 Menarik bagi masyarakat dan pengguna

 Memaksimalkan potensi lahan.

 Selaras dengan gugusan masa sekitarnya

 Kemampuan didalam menciptakan identitas yang unik dan orisinil.

 Mampu beradaptasi dan serbaguna untuk berbagai macam kegiatan, dan tujuan
keseharian, mingguan, dan musiman.

 Rancangan akhir yang dapat berfungsi sebagai generator bagi pertumbuhan
ekonomi kawasan sekitar, peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan
mendorong gaya hidup sehat.




|5

Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020

Catatan:
 Studi pendahuluan merupakan kegiatan survey dan programming yang dilakukan
secara berkelompok

 Konsep dan topik perancangan merupakan awal tugas individu/mandiri

 Tapak telah ditentukan

PUSTAKA

Chris Van Uffelen, Urban Spaces, Braun Publishing, 2013


Endy Marlina, Panduan Perancangan Bangunan Komersial, Penerbit Andi, 2008
PT MRT, Panduan Rancang Kota Pengembangan Koridor MRT-Tahap I, 2015
PERMEN Parekraf No.53 tentang Standar Usaha Hotel, 2013
Thames and Hudson, Plans and Details for Contemporary Architecs-New Forms, 2009

http://www.wikipedia.org
http://www.archdaily.com

|6
Arsitektur UMB | PA VI Genap 2019-2020

Lampiran 1.
Tapak 1 pada Kawasan TOD
Luas Tapak sekitar 1,5 Ha.

Tapak 2 pada Kawasan TOD


Luas Tapak sekitar 1,5 Ha.

Anda mungkin juga menyukai