Anda di halaman 1dari 8

Citra kota dapat disebut juga sebagai kesan atau persepsi antara pengamat

dengan lingkungannya. Kesan pengamat terhadap lingkungannya tergantung


dari kemampuan beradaptasi “pengamat” dalam menyeleksi, mengorganisir
sehingga lingkungan yang diamatinya akan memberikan perbedaan dan
keterhubungan. Persepsi atau perseive dapat diartikan sebagai pengamatan
yang dilakukan secara langsung dikaitkan dengan suatu makna. Persepsi
setiap orang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
pengalaman yang dialami, sudut pengamatan, dan lain-lain.
Citra kota belum tentu merupakan identitas. Citra Kota dapat dibuat secara
instan, sedangkan identitas membutuhkan waktu yang lama untuk
membentuknya. Jati diri kota berkaitan dengan ritme sejarah yang telah
melalui proses panjang sehingga jati diri suatu kota tidak dapat diciptakan
begitu saja berbeda dengan citra kota.
Kevin Lynch Andrew (1918 Chicago, Illinois - 1984 Vineyard Martha,
Massachusetts) adalah seorang perencana perkotaan Amerika dan
penulis.Lynch perencana perkotaan paling terkenal, pada gambar kota
diterbitkan pada tahun 1960, adalah hasil dari penelitian lima tahun ketika
melihat dan mengatur informasi spasial karena mereka menavigasi melalui
kota-kota. Menggunakan tiga kota yang berbeda sebagai contoh (Boston,
Jersey City, dan Los Angeles).
Lynch, (1975: 6-8) dalam bukunya “The Image of The City” sebuah citra
memerlukan:
– Identitas pada sebuah obyek atau sesuatu yang berbeda dengan yang lain
– Struktur atau pola saling hubung antaran obyek dan pengamat
– Obyek tersebut mempunyai makna bagi pengamatnya
Citra/kesan/wajah pada sebuah kota merupakan kesan yang diberikan oleh
orang banyak bukan individual. Citra kota lebih ditekankan pada lingkungan
fisik atau sebagai kualitas sebuah obyek fisik (seperti warna, struktur yang
kuat, dll), sehingga akan menimbulkan bentuk yang berbeda,bagus dan
menarik perhatian.
Elemen pembentuk citra kota menurut Kevin Lynch adalah:
1. Path
2. Edge
3. District
4. Landmark
5. Node

1. Path
Merupakan suatu jalur yang digunakan oleh pengamat untuk bergerak
atau berpindah tempat. Menjadi elemen utama karena pengamat
bergerak melaluinya pada saat mengamati kota dan di sepanjang jalur
tersebut elemen-elemen lingkungan lainnya tersusun dan dihubungkan.
Path merupakan elemen yang paling penting dalam image kota yang
menunjukkan rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk
melakukan pergerakan secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan
transit, lintasan kereta api, saluran dan sebagainya. Path mempunyai
identitas yang lebih baik kalau memiliki identitas yang besar (misalnya ke
stasiun, tugu, alun-alun,dan lain-lain), serta ada/ penampakan yang kuat
(misalnya fasade, pohon, dan lain-lain), atau belokan yang jelas.
Contoh :
Lokasi : JL. Dr. Mansyur, Medan

Jalan Dr. Mansyur merupakan jalan yang menghubungkan Jl. Jamin


Ginting dengan Jl. Setia Budi. Sepanjang jalan ini terdapat berbagai
macam bangunan komersial seperti caffe, warung, restaurant, distro
pakaian, dll.
Contoh lainnya :

JL. Imam Bonjol JL. Jenderal Ahmad Yani

2. EDGE
Unsur linier yang tidak dianggap path, yaitu batas antara dua phase,
pemutusan dari suatu kontinuitas, misalnya; pantai, pemotongan oleh
jalur kereta api, batas suatu pembangunan, dan bisa juga dinding. Edge
adalah suatau penahan (yang kadang-kadang bisa ditembus) yang
menutup suatu daerah dari daerah lain, atau bisa juga merupakan kolom
diantara dua daerah yang menghubungkan daerah tersebut. Unsur ini
meskipun tidak lebih dominan daripada path, tetapi untuk banyak orang
merupakan alat (sifat) yang penting untuk membedakan daerah-daerah
misalnya; batas suatu kota oleh air (sungai), atau tembok batas kota.
Jika edge penting diberikan hubungan (visual dan sirkulasi) dengan
arsitektur lokal lainnya, maka dapat menjadi sesuatu untuk
mempermudah pengenalan. Suatu cara memeperbesar visibility dari edge
adalah dengan memperbesar kegunaannya atau accesbility-nya.
Edge juga merupakam pengakhiran dari sebuah District atau batasan
sebuah District dengan yang lainnya. Edge memiliki identitas yang lebih
baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi
batasnya harus jelas : membagi atau menyatukan.
Contoh :
Lokasi : Rel kereta Api JL. M. T Haryono

Jalur kereta api yang membatasi antara distrik Medan Barat dan distrik
Medan timur.

3. DISTRICT
Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan memberikan
citra yang sama.
Distrik yang ada dipusat kota berupa daerah komersial yang didominasi
oleh kegiatan ekonomi.
Daerah pusat kegiatan yang dinamis, hidup tetapi gejala spesialisasinya
semakin ketara. Daerah ini masih merupakan tempat utama dari
perdagangan, hiburan-hiburan dan lapangan pekerjaan. Hal ini ditunjang
oleh adanya sentralisasi sistem transportasi dan sebagian penduduk kota
masih tingal pada bagian dalam kota-kotanya (innersections). Proses
perubahan yang cepat terjadi pada daerah ini sangat sering sekali
mengancam keberadaan bangunan-bangunan tua yang bernilai historis
tinggi. Pada daerah-daerah yang berbatasan dengan distrik masih banyak
tempat yang agak longgar dan banyak digunakan untuk kegiatan ekonomi
antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan untuk golongan ekonomi
rendah dan sebagian lain digunakan untuk tempat tinggal.
Contoh :
Lokasi : Kampung Madras a.k.a Kampung Keling

Kampung Madras adalah nama bagi sebuah kawasan seluas sekitar


10 hektare di Kota Medan, Indonesia yang pernah mempunyai
komunitas India yang besar. Kawasan ini terletak di sekitar kecamatan
Medan Polonia dan Medan Petisah. Pada daerah ini terdapat banyak
aktivitas perdagangan yang berbagai bentuk, mulai dari warung
makan hingga apotek.
Contoh lain :

Lokasi : Kesawan Square Medan


Pada distrik ini juga terdapat banyak aktivitas perdagangan berbagai
macam bentuk mulai dari produk sandang hingga pangan.
4. LANDMARK
Landmark merupakan lambang dan symbol untuk menunjukkan suatu
bagian kota, biasanya dapat berupa bangunan gapura batas kota (yang
menunjukkan letak batas bagian kota), atau tugu kota (menunjukkan ciri
kota atau kemegahan suatu kota), patung atau relief ( menunjukkan sisi
kesejarahan suatu bagian kota), atau biasa pula berupa gedung dan
bangunan tertentu yang memiliki suatu karakteristik tersendiri yang
hanya dimiliki kota tersebut. Sehingga keberadaan suatu Landmark
mampu menunjukkan dan mengingatkan orang tentang tetenger suatu
kota.
3 Unsur penting Landmark :
 Tanda fisik berupa elemen fisual
 Informasi yang memberikan gambaran tepat dan pasti
 Jarak yang dikenali
Adapun kriteria dari Landmark adalah :
 Unique memorable
 Bentuk yang jelas atau nyata (Clear Form)
 Identiafiable ( mudah diidentifikasi )
 Memiliki hirarki fisik secara visual

Contoh :
Lokasi : Di depan Pangkalan Udara Soewondo
Sebuah patung yang memiliki ukiran cicak khas orang Batak yang
terletak di depan Pangkalan Udara Soewondo yang dulunya
merupakan bandar udara Polonia. Begitu melihat patung ini saat
keluar dari bandara, maka akan langsung tahu bahwa telah sampai di
kota Medan.
Contoh lain :

Lokasi : Kantor Pos Medan


Letaknya di pusat kota Medan, tepatnya di seberang Lapangan
Merdeka dan Hotel Dharma Deli. Gaya arsitektur Belanda yang masih
kental, mirip dengan gaya arsitektur jembatan Titi Gantung di dekat
stasiun, dan memang dipertahankan hingga sekarang. Kantor pos
yang terdapat di jantung kota Medan ini juga merupakan ikon kota
Medan.

5. NODE
Node merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah
atau aktivitasnya saling bertemu dan dapat diubah ke arah atau aktivitas
yang lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan terbang,
jembatan, atau bagian kota secara keseluruhan dalam skala makro
misalnya pasar, taman, Square, dsb.
Ciri-ciri Node :
 Pusat kegiatan
 Pertemuan beberapa ruas jalan
 Tempat pergantian alat transportasi
Tipe Node :
 Junction Node, misalnya stasiun bawah tanah, stasiun kereta api
utama.
 Thematic Concentration, berfungsi sebagi Core, Focus, dan simbol
sebuah wilayah penting
 Junction dan Concentration

Contoh :
Lokasi : Jalan Monginsidi

Merupakan sebuah area terbuka yang menjadi alur sirkulasi bagi


masyarakat yang ingin masuk ke dalam mal, maupun yang keluar dari
mal menuju tempat lain.

Anda mungkin juga menyukai