Terdapat beberapa tingkat kebisingan, yaitu : Menurut Tarwoto, area dengan Mennyediakan barrier berupa
Tingkat kebisingan tinggi terdapat pada Jl. Letjend kebisingan tinggi dapat pohon pada sekitar perumahan agar
Suprapto. Jalan tersebut termasuk dalam klasifikasi menimbulkan gangguan untuk meredam kebisingan
Arteri Sekunder sehingga dilalui banyak kendaraan
serta juga ditambah beberapa objek wisata Kota
pendengaran, peningkatan denyut Menediakan barrier berupa pohon
jantung, tekanan darah dan pada sekeliling kawasan Kota Lama.
lama yang menambah kebisingan pada Jl. Letjend
Suprapto. sebagainya. Sehingga tidak cocok
Tingkat kebisingan sedang terdapat pada Jl. jika berada dikawasan
Tawanda, Jl. Empu Tantular dan Jl. Merak. Jalan permukiman (Tarwoto, 2004)
tersebut termasuk dalam klasifikasi kolektor Menurut Joseph De Chiara, jika
sekunder suatu kebisingan dengan tingkat
Tingkat kebisingan rendah terdapat pada jalan-jalan tertentu tidak dapat dikendalikan
lokal yang berada di dalam kawasan perancangan, pada sumbernya, maka diperlukan
karena jarang dilewati kendaraan dan hanya upaya pengendalian kebisingan
terdapa bangunan-bangunan kosong serta berupa barier.
beberapa permukiman.
Terdapat juga perumahan asrama polisi dan kodam