Pada Infrastruktur berkelanjutan, terdapat 3 pilar yang mengkokohi hal ini, yaitu :
1. Ekonomi.
2. Sosial.
3. Lingkungan.
Lalu ada 17 goals Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu :
1
10. Ketidaksetaraan dari tiap Negara
11. Kota dan Manusia yang aman dan berkelanjutan (kehidupan)
12. Konsumsi dan produksi energy
13. Perubahan iklim (Global warming) dan dampaknya
14. Energy dari pantai laut, (Marine tidak digarap degan benar saat ini)
15. Hutan, penenbangan Hutan, penurunan kondisi tanah (erosi,
sedimentasi)
16. Hukum (Legalitas)
17. Memperkuat implementasi dan kerjasam global.
Pada Kesempatan ini, akan dibahas mengenai Terowongan, dinidng, dan
Bangungan geotenik.
Analisi struktur geologi dan material bumi dari situs karya bangunan
geoteknik dan pengaruh nya pada karya bangunan geoteknik
Analisis rezim air tanah dan pengaruh nya pada stabilitas dinding dan
integrasi geoteknik bangunan bekerja seiring waktu dan aplikasi lain dari
Ilmu Bumi.
Perlu diketahui bahwa salag satu contoh dari Bangunan Geoteknik, yaitu
Terowongan, DInding, serta Basement pakir. dan disini kami akan membahas
mengenai terowongan dan juga dinding, yaitu terowongan multifungsi, MRT
(Mass Rapid Transit) Jakarta yang berada di Fatmawati.
2
A. TEROWONGAN DAN DINDING
3
Di Inggris, terowongan bawah tanah untuk pejalan kaki atau
transportasi umumnya di sebut subway. Istilah ini digunakan di masa lalu,
dan saat ini sering di sebut underground rapid transit system.
Klasifikasi Terowongan
Ditinjau berdasarkan fungsinya, Made Astawa Rai (1988) membagi
terowongan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Terowongan lalu lintas (traffic tunnel)
4
a. Terowongan kereta api
Adalah terowongan yang merupakan terowongan paling penting
diantara terowongan lalu – lintas.
d. Terowongan navigasi
Terowongan ini dibuat untuk kepentingan lalu-lintas air di kanal-
kanal dan sungai-sungai yang menghubungkan satu kanal atau
sungai ke kanal lainnya. Disamping itu juga dibuat untuk
5
menembus daerah pegunungan untuk memperpendek jarak dan
memperlancar lalu – lintas air.
2. Terowongan Angkutan
a. Terowongan stasiun pembangkit listrik air
Air dialihkan atau dialirkan dari sungai atau reservoir untuk
digunakan sebagai pembangkit listrik disebuah stasiun pembangkit
yang letaknya lebih rendah. Terowongan ini dapat dikategorikan
pada suatu grup utama berdasarkan kegunaannya.
b. Terowongan penyediaan air
Terowongan ini hampir sama dengan terowongan stasiun
pembangkit listrik air, perbedaannya hanya pada fungsi kedua
terowongan tersebut. Fungsi dari terowongan penyediaan air
adalah menyalurkan air dari mata air ketempat penyimpanan air di
dalam kota atau membelokkan air ke tempat penyimpanan tersebut.
6
secara kontinyu, pemeliharaan dan perbaikan sewaktu – waktu
kalau ada kerusakan.
b. Mountain Tunnels
Terowongan jenis ini adalah salah satu terowongan yang
mempunyai peran penting ketika suatu daerah memiliki topografi
yang beragam, sehingga perlu adanya terowongan yang dibangun
menembus sebuah bukit maupun gunung.
7
2. Terowongan melalui tanah lunak (Soft Ground Tunnels)
Terowongan melalui tanah lunak dibuat melalui tanah lempung atau pasir
atau batuan lunak (soft rock) . Karena jenis material ini runtuh bila digali,
maka dibutuhkan suatu dinding atau atap yang kuat sebagai penahan
bersamaan dengan proses penggalian. Umumnya digunakan shield
(pelindung) untk memproteksi galian tersebut agar tidak runtuh. Teknik
yang umum digunakan pada saat ini adalah shield tunneling Pada
terowongan melalui tanah lunak ini, lining langsung dipasang dibelakang
shield bersamaan dengan pergerakan maju dari mesin pembor
terowongan (Tunnel Boring Machine).
8
Pengaplikasian Terowongan pada Infrastruktur Berkelanjutan
Pada hal ini yang telah atau sedang dilaksanakan, yaitu dibangunnya
MRT (Mass Rapid Transit) yang berada di Jakarta. Terowongan
multifungsi ini direncanakan beroperasi mulai Maret 2019.
9
Jika dilihat dari Estimasi biaya, begitu mahalnya biaya konstruksi
MRT Jakarta, Jika ditinjau hal tersebut bertentangan dengan salah satu
tiga pilar yang ada pada Infrastruktur Berkelanjutan. Berikut adalah tiga
pilar yang mengukuhi Infrastruktur Berkelanjutan, yakni :
1. Ekonomi.
2. Sosial.
3. Lingkungan.
10
Bahkan hingga saat ini Amdal dari konstruksi ini dikenal begitu buruk,
salah satunya adalah pencemaran Udara yang dipastikan terjadi jika
konstruksi tersebuttidak diperhatikan secara menyeluruh.
11
ini, bahkan Jepang dengan senang hati selalu mengajukan Proposal dengan
cepat.
Untuk hal penyumbangan mengenai Infrastruktur Berkelanjutan,
memang ada yang dihasilkan dari konstruksi ini, tetapi hanya pada aspek
infrastruktur inovasi saja, pada konsep Green Building ataupun estimasi
biaya, konstruksi ini belum bisa menyumbangkan begitu banyak hasil.
12