DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala
kenikmatan dan kesempurnaan kepada kita. Shalawat rangkaian salam kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah merubah pola pikir manusia menjadi
pola pikir yang islami.
Adapun tugas yang di berikan Bapak Dosen ini membahas tentang materi Irigasi II
yakni tentang “Gorong- gorong” yang merupakan kewajiban kami selaku mahasiswa
untuk menyusunnya dalam rangka proses perkuliahan.
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya dalam penulisan ini masih begitu
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat di butuhkan penulis untuk perbaikan penulisan agar lebih baik lagi nantinya.
Jika dalam penulisan tugasi Irigasi II ini terdapat berbagai kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf
sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata
agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gorong - gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air
(saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran),
di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan
sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai
bagian drainase ataupun selokan jalan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Memberikan penjelasan tentang fungsi dan manfaat gorong – gorong itu sendiri.
D. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gorong-Gorong
Gorong-gorong adalah sebuah lubang pembuangan air atau pipa yang
memungkinkan air untuk mengalir di bawah jalan, kereta api, jalan, atau obstruksi
lainnya. Gorong-gorong berbeda dari jembatan terutama dalam ukuran dan konstruksi.
Gorong-gorong umumnya lebih kecil daripada jembatan, mulai dari pipa 0,3 meter (1
ft) hingga struktur beton bertulang besar . Gorong-gorong biasanya dikelilingi oleh
tanah.
Gambar Gorong-Gorong
B. Fungsi Dan Manfaat Gorong - Gorong
Fungsi gorong-gorong adalah sebagai berikut :
Mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya.Untuk itu disainnya harus juga
mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat
berfungsi mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan
timbunan tanah.
Sebagai jalan penghubung atau jembatan
Manfaat gorong-gorong
Manfaat gorong-gorong tentunya sangat banyak bagi kehidupan manusia
dewasa ini. Gorong-gorong merupakan salah satu solusi pemaksimalan lahan
yaitu bangunan yang mampu mengalirkan air di bawah permukaan tanah
sehingga bagian atasnya masih bisa dipakai untuk jalan raya, rel kereta, dll.
Adanya gorong-gorong juga sangat bermanfaat untuk menanggulangi banjir
karena air tidak hanya dialirkan lewat sungai namun juga melewati gorong-
gorong.
C. Konstruksi Gorong-Gorong
Rute transportasi melintas sungai dapat menggunakan jembatan atau gorong-
gorong. Gorong-gorong tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk. Bentuk dapat
meliputi bulat, elips, beralas datar, berbentuk buah pir, dan kotak / box. Gorong-
gorong dapat terbuat dari beton, baja galvanis, aluminium, atau plastik,
yang biasanya polyethylene mempunyai kerapatan / density tinggi.
Dua atau lebih bahan dapat dikombinasikan untuk membentuk struktur
komposit. Misalnya, struktur baja bergelombang yang open-botomed atau terbuka di
bagian bawah yang juga sering dibangun di atas pondasi
beton. Plastik pengikat gorong-gorong juga dimasukkan ke dalam beton yang
rusak atau struktur baja dalam rangka untuk memperbaiki struktur tanpa menggali dan
menutup jalan.
Kecepatan aliran
Kecepatan yang dipakai di dalam perencanaangorong-gorong bergantung pada jumlah
kehilangan energi yang ada dan geometrilubang masuk dan keluar. Untuk tujuan-tujuan
perencanaan, kecepatan diambil: 1,5m/dt untuk gorong-gorong di saluran irigasidan
3 m/dt untuk gorong-gorong di saluranpembuang.
Ukuran-ukuran Standar
Hanya diameter dan panjang standar sajayang mempunyai harga praktis. Diameter minimum
pipa yang dipakai di saluran primeradalah 0,60 m.
Penutup Minimum
Penutup di atas gorong-gorong pipa di bawah jalan atau tanggul yang menahan berat
kendaraaan harus paling tidak sama dengan diameternya, dengan minimum 0,60 m. Gorong-
gorong pembuang yang dipasang di bawah saluran irigasi harus memakai penyambung yang kedap
air, yaitu dengan ring penyekat dari karet Seandainya sekat penyambung ini tidak ada,maka semua
gorong-gorong di bawah saluran harus disambung dengan beton tumbuk atau pasangan.
Gorong-gorong Segi Empat
Gorong-gorong segi empat dibuat dari beton bertulang atau dari pasangan batu dengan
pelatbeton bertulang sebagai penutup. Gorong-gorong tipe pertama terutama
digunakan untuk debityang besar atau bila yang dipentingkan adalah gorong-gorong yang kedap
air. Gorong-gorong dari pasangan batu dengan pelat beton bertulang sangat kuat dan
pembuatannya mudah.Khususnya untuk tempat-tempat terpencil,gorong-gorong ini sangat
ideal. Berikut Gambar yang menyajikan contoh tipe gorong-gorong yang telah dijelaskan di
atas.
dimana :
C=kR1/6, k adalah koefisien kekasaran Strickler (k = 1/n =70 untuk pipa beton)
R = jari-jari hidrolis, m untuk pipa dengan diameter D : R= ¼ D
L=panjang pipa, mv = kecepatan aliran dalam pipa, m/dtva = kecepatan aliran dalam
saluran, m/dt
Kehilangan keluar :
Contoh Perhitungan Gorong-gorong
Perhitungan Hidrolis Gorong-gorong
Diketahui data dari denah gorong-gorong berikut ini:
Debit (Q) = 4,40
PENUTUP
KESIMPULAN
Gorong - gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air
(saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran),
di bawah jalan, atau jalan kereta api. Gorong-gorong juga digunakan
sebagai jembatan ukuran kecil, digunakan untuk mengalirkan sungai kecil atau sebagai
bagian drainase ataupun selokan jalan. Selain itu gorong – gorong juga mempunyai
banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gorong-gorong
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/05/seputar-pengertian-dan-pemeliharaan-
gorong-gorong.html
http://there-is-there.blogspot.com/2014/01/manfaat-gorong-gorong-bagi-
masyarakat.html
http://binamarga.pu.go.id/referensi/nspm/petunjuk127.pdf